Download - biologi konservasi
Biologi konservasi
(5 W + 1 H)
Apa itu Ilmu Biologi Konservasi?
Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap
memperhatikan, manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap
mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan
masa depan. Umumnya konservasi diterjemahkan dalam bentuk pemeliharaan dan
perlindungan terhadap suatu makna kultural yang dilakukan secara teratur untuk
mencegah kerusakan dan kemusnahan
Sedangkan biologi konservasi merupakan cabang ilmu biologi yang
mempelajari dan keanekaragaman hayati di bumi dengan tujuan untuk melindungi
spesies, habitat, dan ekosistem dari kepunahan . Biologi konservasi merupakan
ilmu multidisipliner yang menggabungkan bermacam disiplin ilmu seperti ilmu
sains, ekonomi, dan manajemen sumber daya alam.
Tujuan dari kegiatan konservasi, antara lain :
a. Memelihara dan melindungi tempat-tempat yang indah dan berharga, agar
tidak hancur atau berubah sampai batas-batas yang wajar.
b. Menekankan pada penggunaan kembali bangunan lama, agar tidak terlantar.
Apakah dengan menghidupkan kembali fungsi lama, ataukah dengan mengubah
fungsi bangunan lama dengan fungsi baru yang dibutuhkan.
c. Melindungi benda-benda cagar budaya yang dilakukan secara langsung
dengan cara membersihkan, memelihara, memperbaiki, baik secara fisik maupun
khemis secara langsung dari pengaruh berbagai faktor lingkungan yang merusak.
d. Melindungi benda-benda (dalam hal ini benda-benda peninggalan sejarah dan
purbakala) dari kerusakan yang diakibatkan oleh alam, kimiawi dan mikro
organisme.
Kapan ide biologi kenservasi tercetus?
Istilah Biologi konservasi diperkenalkan sebagai judul sebuah konferensi
yang diadakan di University of California, San Diego di La Jolla, California pada
tahun 1978 yang diselenggarakan oleh ahli biologi Bruce Wilcox dan Michael E.
Soulé. Pertemuan itu dipicu oleh kekhawatiran di kalangan para ilmuwan atas
deforestasi tropis, hilangnya spesies, dan erosi terhadap keanekaragaman genetik
dalam spesies.
Sedangkan di Indonesia, mulai tahun 1970-an konservasi sumber daya
alam di Indonesia berkembang dan memiliki suatu strategi yang bertujuan
memelihara proses ekologi yang penting dan sistem penyangga kehidupan. Dan
Titik tolak konservasi bersumber dari strategi konservasi dunia yang pada tahun
1980 diumumkan di Indonesia (bersama 30 negara lain) oleh empat orang
menteri: Menteri Pertanian, Menteri Penerangan, Menteri RISTEK dan Menteri
PPLH yang mengandung tiga aspek yaitu: Perlindungan sistem penyangga
kehidupan agar tetap stabil, pengawetan/pelestarian aneka ragam genetik yang ada
, dan Pelestarian manfaat spesies flora dan fauna.
Dimana ahli biologi konservasi bekerja dan menerapkan ilmunya?
Karena biologi konservasi merupakan ilmu yang bersifat multidisipliner,
maka para ahli biologi konservasi dapat bekerja di berbagai lapangan. Mereka
dapat bekerja di lapangan dan kantor, di pemerintahan, laboratorium, universitas,
organisasi non-profit dan industri. Mereka didanai untuk penelitian, pemanatuan,
dan melaporkan setiap detail yang berhubungan dengan bidangnya. Topik-topik
ini beragam dan interdisipliner dengan aliansi profesional dalam biologi serta ilmu
sosial.
Sedangkan Biologi konservasi dapat diterapkan di seluruh tempat yang
masih mendukung kenekaragaman hayati. Menurut para ahli biologi, Indonesia
dibagi menjadi dua wilayah biogeografi, yaitu wilayah Indo-Malaya dan Indo-
Australia. Berdasarkan wilayah biogeografi tersebut di atas, maka dalam kerangka
prioritas usaha konservasi, Indonesia dibagi menjadi tujuh wilayah biogeografi
utama, yaitu: 1) Sumatera dan sekitarnya, 2) Jawa dan Bali, 3) Kalimantan,
termasuk Pulau Natuna dan Pulau Amambas, 4) Sulawesi dan pulau-pulau
sekitarnya, 5) Nusa Tenggara, termasuk Wetar dan Tanimbar, 6)Maluku, dan 7)
Irian Jaya, termasuk Kepulauan Kai dan Aru.
Siapa saja pihak yang berperan serta menerapkan biologi konservasi?
Pihak yang pertama adalah pemerintah. Peran pemerintah disini adalah
sebagai peletak Kebijakan tentang pembangunan di bidang biologi konservasi
secara jelas dan konkret. Adanya implementasi kebijakan Pemerintah secara tegas
dan nyata terkait dengan program pembangunan nasional di bidang biologi
konservasi yang dengan jelas memprioritaskan kesejahteraan lingkungan dan
manusia. Dalam mengembangkan peran serta rakyat sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), Pemerintah menumbuhkan dan meningkatkan sadar konservasi
sumber daya alam hayati dan ekosistemnya di kalangan rakyat melalui pendidikan
dan penyuluhan
Pihak selanjutnya adalah instansi terkait. Dalam hal ini, instansi yang
terkait adalah Balai Konservasi Sumber Daya Alam, sering disingkat sebagai
Balai KSDA atau BKSDA, adalah unit pelaksana teknis setingkat eselon III (atau
eselon II untuk balai besar) di bawah Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan
Konservasi Alam Kementerian Kehutanan Republik Indonesia. Instansi ini di
antaranya bertugas untuk mengelola kawasan-kawasan konservasi, khususnya
hutan-hutan suaka alam (suaka margasatwa, cagar alam) dan taman wisata alam.
Selain itu Balai KSDA juga bertanggung jawab mengawasi dan memantau
peredaran tumbuhan dan satwa yang dilindungi di wilayahnya; termasuk pula
memantau upaya-upaya penangkaran dan pemeliharaan tumbuhan dan satwa
dilindungi oleh perorangan, perusahaan dan lembaga-lembaga konservasi terkait.
Selanjutnya peran serta paling penting dalam implementasi biologi
konservasi adalah rakyat negara. Peran serta rakyat dalam konservasi sumber daya
alam hayati dan ekosistemnya diarahkan dan digerakkan oleh Pemerintah melalui
berbagai kegiatan yang berdaya guna dan berhasil guna. Bagi akademisi, dapat
berperan dalam melakukan riset berkelanjutan dengan sistem organik yang
berkeadilan dan mampu menghasilkan output berkualitas.
Mengapa kita perlu menerapkan ilmu biologi konservasi?
Hal ini karena disiplin ilmu terapan yang bersifat tradisional dan sektoral
mengenai pengelolaan sumber daya alam tidak cukup komprehensif untuk
mengatasi ancaman utama terhadap keanekaragaman hayati. Keanekaragaman
hayati memegang peranan penting bagi hidup manusia dan menjaga
keseimbangan ant ara makhluk hidup dan makhluk hidup dalam lingkungan.
Selain itu, pentingnya penerapan ilmu biologi konservasi adalah penting
untuk menjamin keanekaragaman genetik, pelestarian pemanfaatapern jenis dan
ekosistem, usaha penyelamatan usaha pembangunan dan hasil-hasil
pembangunan, pengembangan Ilmu Pendidikan, dan keseimbangan lingkungan
alam.
Bagaimana menerapkan biologi konservasi dalam kehidupan?
Perancangan konservasi sistematis adalah cara yang efektif untuk mencari
dan mengidentifikasi jenis desain efisien dan efektif untuk menangkap atau
mempertahankan nilai-nilai keanekaragaman hayati prioritas tertinggi dan bekerja
dengan masyarakat dalam mendukung ekosistem lokal. Terdapat enam tahap
saling terkait dalam pendekatan perencanaan sistematis: Kompilasi data tentang
keanekaragaman hayati di wilayah perencanaan, mengidentifikasi tujuan
konservasi untuk wilayah perencanaan, meninjau kawasan konservasi yang ada,
pilih kawasan konservasi tambahan, menerapkan tindakan konservasi, dan
mempertahankan nilai-nilai yang diperlukan dari kawasan konservasi.
Berdasarkan Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1990 dan Strategi Konservasi
Dunia, kegiatan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang
dapat dilakukan segenap elemen mmasyarakat dalam membantu pemerintah
terkait konservasi meliputi:
a. Perlindungan proses-proses ekologis yang penting atau pokok dalam sistem-
sistem penyangga kehidupan.
b. Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.
c. Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Daftar Pustaka
Anonim.2010.Biologi Konservasi. www.anneahira.com. [diakses pada 19
Februari 2013]
Anonim. 2012. Konservasi Sumber Daya Alam .
http://adzjiobiologi.blogspot.com/2012/konservasi-sumberdaya-alam.html.
[diakses pada 19 Februari 2013]
Kementrian Kehutanan. 2012. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 5
Tahun 1990, Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya.
www.dephut.go.id. [diakses pada 19 Februari 2013]
Mahriyanto. 2010. Konservasi Sumber Daya Alam Hayati.
http://blogmhariyanto.blogspot.com/2010/06/konservasi-sumber-daya-alam-
hayati-dan.html. [diakses pada 19 Februari 2013]
Nama : Kunti Anis Azizah
NIM : 101810401004