Download - B.indonesia kata ulang
Dwipurwa (kata ulang sebagian): Reduplikasi atas suku kata awal. Vokal dari suku kata awal
mengalami pelemahan dan bergeser ke posisi tengah menjadi e pepet. Contoh: tetangga, leluhur,
leluasa.
Dwilingga (kata ulang utuh atau penuh): Reduplikasi atas seluruh bentuk dasar (bisa kata
dasar maupun kata berimbuhan). Contoh: rumah-rumah, kejadian-kejadian.
Dwilingga salin suara (berubah bunyi): Reduplikasi atas seluruh bentuk dasar yang salah satunya
mengalami perubahan suara pada suatu fonem atau lebih. Contoh: gerak-gerik, sayur-mayur.
Kata ulang berimbuhan: Reduplikasi dengan mendapat imbuhan, baik pada lingga pertama
maupun pada lingga kedua. Contoh: bermain-main, tarik-menarik.
Kata ulang semu: Kata yang sebenarnya merupakan kata dasar dan bukan hasil pengulangan atau
reduplikasi. Contoh: laba-laba, ubur-ubur, undur-undur, kupu-kupu, empek-empek.
Perulangan kata bilangan1. Perulangan kata satu menjadi satu-satu memberi makna "satu demi satu".Misalnya: Peserta ujian masuk ruangan itu satu-satu.2. Perulangan kata satu dengan tambahan akhiran -nya memberi makna "hanya satu itu".Misalnya: Ini anak saya satu-satunya.3. Perulangan kata dua-dua, tiga-tiga, dst. memberi pengertian "sekaligus dua, tiga, dst.".Misalnya: Jangan masuk dua-dua karena pintu itu tidak lebar.4. Bentuk perulangan berpuluh-puluh, beratus-ratus, beribu-ribu, dst. menyatakan makna "kelipatan sepuluh, seratus, seribu, dst..Misalnya: Beribu-ribu orang yang mati dalam peperangan itu.5. Bentuk perulangan kata bilangan dengan awalan ber-, saat ini sering diganti dengan bentukan dengan akhiran -an. Misalnya: berpuluh-puluh menjadi puluhan.
Menentukan bentuk dasar/komponen pokok kata ulang.Untuk menentukan bentuk dasar/komponen pokok kata ulang kadang tidaklah mudah. Namun, kita dapat mengikuti pedoman sbb.
1. Pada umumnya pengulangan tidak mengubah kelas/jenis kata. Jadi, bila kata ulang tersebut termasuk jenis kata benda, maka bentuk dasarnya juga kata benda. dsb.Misal: anak-anak (KB), komponen pokoknya anak (KB)menari-nari (KK), komponen pokoknya menari (KK)
2. Bentuk dasar yang menjadi komponen pokok kata ulang selalu berupa bentuk dasar yang terdapat dalam pemakaian bahasa Indonesia.Misal: mengamat-amati komponen pokoknya mengamati (bukan mengamat atau amati)tari-tarian komponen pokoknya tarian
CONTOH PEMAKAIAN KATA ULANG DALAM KALIMAT1. Negara-negara itu telah berperan serta dalam menegakkan hak
azasi manusia.2. Mereka-merekalah yang akan mewarisi masa depan bangsa ini.3. Pada saat Idul Fitri, kami bersalam-salaman untuk bermaaf-
maafan.4. Ketiga-ketiganya telah berhasil masuk final.5. Bentuklah kelompok dua-dua !6. Mengapa engkau bolak-balik saja dari tadi ?7. Ayo, berteriaklah kuat-kuat untuk melawan suara ombak itu !8. Benarkah orang yang suka tidur-tiduran itu pemalas ?9. Ayah membelikan mobil-mobilan untuk adik, tapi ia
ingin robot-robotan.10. Berapa banyakkah buah-buahan yang kau
makan dalam seminggu ?
“Gunakan Masa mudamu dengan sebaik mungkin, Berhentilah menunda dalam keraguan. Bergeraklah wahai pemuda –pemudi INDONESIA, Masa depan negeri ini berada ditangan kita. Jika bukan kita
Siapa lagi? ”
“SIAPA YANG BERSUNGGUH – SUNGGUH PASTI AKAN BERHASIL !”