![Page 1: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/1.jpg)
Bahasa Indonesia Tata Bahasa dan Komposisi
Kelas 1 : 16 Agustus 2015
Aditya Nurmalita Pervitasari
Universitas Terbuka Korea Selatan
![Page 2: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/2.jpg)
Pengenalan Tutor
• Aditya Nurmalita Pervitasari• Graduate student at CAU• Major: Plant Science• Personal contact
• Facebook : aditya pervitasari• Skype : aditya_nurmalita_pervitasari• Phone : 010-9862-0426
![Page 3: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/3.jpg)
Modul I
Kegiatan Belajar 1 Ragam dan Fungsi Bahasa Indonesia
Kegiatan Belajar 2 Bahasa Baku dan Hubungannya dengan Bahasa Daerah dan
Bahasa Asing
![Page 4: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/4.jpg)
Kegiatan Belajar 1
Tujuan pembelajaran: 1. memahami ragam bahasa yang ada dalam bahasa Indonesia 2. memahami fungsi bahasa Indonesia 3. memahami kedudukan bahasa Indonesia
![Page 5: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/5.jpg)
A. Ragam Bahasa
Penyebab ragam bahasa: 1. ciri dan kaidah tata bunyi 2. pembentukan kata 3. tata makna yang umumnya sama
Pembagian ragam bahasa: 1. golongan penutur 2. jenis pemakaian 3. berdasarkan caranya : lisan dan tulisan
![Page 6: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/6.jpg)
A. Ragam bahasa> golongan penutur
(1) daerah asal
(2) pendidikan
(3) sikap penutur
LOGAT
- tekanan suara- turun naik nada- panjang pendek bunyi
contoh: faktor (1) dan (2) “faktor dan aktif” “paktor dan aktip”
![Page 7: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/7.jpg)
A. Ragam bahasa>gol. penutur>sikap penutur
Langgam/gaya
sikap penutur bahasa yang meliputi sejumlah corak bahasa Indonesia yang melekat pada penutur
Faktor yang mempengaruhi Langgam/gaya:
a. umur
b. kedudukan orang yang diajak bicara
c. tingkat keakraban
d. materi pembicaraan
e. tujuan komunikasi
![Page 8: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/8.jpg)
A. Ragam bahasa>jenis pemakaian
jenis pemakaian sudut pandang pokok persoalan sasaran perpaduan
Pola tutur sesuai dengan latar belakang budaya dan adat istiadat. Pengenalan pola tutur berdasarkan luas pergaulan, pendidikan, profesi, kegemaran, dan pengalaman.
Pemilihan kata berdasarkan bidang, misalnya bidang pendidikan, agama, politik, ilmu dan teknologi, industri, sastra, dll.
![Page 9: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/9.jpg)
A. Ragam bahasa>caranya>lisan & tulisan
Lingua franca : sikap bahasa yang digunakan bersama oleh beberapa negara yang serumpun.
Lisan Tulisan
a. adanya intonasi bahasa, panjang pendek suara, tinggi rendah nada, indah tidaknya irama kalimat
b. ada kontak fisik langsung
a. bahasa yang digunakan jelas/eksplisit
b. fungsi subjek, predikat, dan objek digunakan secara benar dan nyata
Iksan memang anak yang pintar.Ternyata, Iksan anak yang pintar.
![Page 10: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/10.jpg)
A. Ragam bahasa>asimilasi bahasa
Proses asimilasi dalam bahasa mempengaruhi perkembangan sebuah bahasa.
✔ memperkaya kosakata ✗ mengaburkan identitas asli
- bahasa daerah- bahasa Belanda- bahasa Inggris
![Page 11: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/11.jpg)
A. Ragam bahasa (hal. 1.33)
ragam bahasa yang bersifat perorangan (idiolek) ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota
masyarakat dari wilayah tertentu atau dialek ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota
masyarakat dari golongan sosial tertentu atau sosiolek ragam bahasa yang digunakan dalam kegiatan suatu
bidang tertentu ragam bahasa yang digunakan dalam situasi formal atau
resmi ragam bahasa yang digunakan dalam situasi informal
atau tidak resmi ragam bahasa yang digunakan secara lisan dan tulisan
![Page 12: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/12.jpg)
B. Ciri situasi diglosia
Situasi diglosia terjadi apabila dua ragam pokok bahasa dipakai berdampingan untuk fungsi kemasyarakatan yang berbeda-beda.
Ragam tinggi : pidato resmi, khotbah, kuliah, ceramah, penyiaran, penulisan resmi
Ragam rendah : percakapan keluarga, teman sebaya, pasar, seni dan sastra , cerita rakyat, surat pribadi
Situasi nondiglosia : ada ragam baku dan nonbaku, ragam baku dan dialek regional, batas antara ragam baku dan nonbaku
![Page 13: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/13.jpg)
B. Ciri situasi diglosia (cont’)
Fishman (1969): diglosia adalah objek sosiolinguistik yang mengacu kepada pendistribusian lebih dari satu ragam bahasa atau bahasa yang melayani tugas-tugas komunikasi yang berbeda dalam suatu masyarakat.
Ferguson : High Dialect (H) dan Low Dialect (L), contohnya peng-gunaan bahasa krama dan ngoko dalam masyarakat Jawa.
![Page 14: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/14.jpg)
C. Pembakuan bahasa
Norma bahasa yang berlaku untuk bahasa Indoneia baku dan golongan penutur yang dapat dijadikan pa-tokan norma tersebut.
Norma yang dikodifikasi dalam bentuk buku tata bahasa di sekolah.
Norma berdasarkan adat pemakaian yang dikodifikasi secara resmi yang dianut kalangan media massa dan sastrawan muda.
hal 1.16 dan 1.17
![Page 15: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/15.jpg)
D. Fungsi bahasa baku
sebagai pemersatu pemberi kekhasan pembawa wibawa kerangka acuan
![Page 16: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/16.jpg)
Kegiatan Belajar 2 Bahasa Indonesia dan Hubungannya dengan Bahasa
Daerah dan Bahasa Asing
Tujuan Pembelajaran 1. mengetahui sifat ragam bahasa ilmiah 2. mengetahui hubungan bahasa Indonesia dengan bahasa
daerah dan bahasa asing
![Page 17: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/17.jpg)
Sumpah Pemuda (1928) Faktor bertambahnya pengguna bahasa Indonesia
masyarakat urban perkawinan antar suku warna negara keturunan asing orang tua dengan berbeda latar belakang budaya
Penggunaan Bahasa Indonesia pada ragam bahasa ilmiah yang menghasilkan ragam bahasa baku atau standar.
![Page 18: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/18.jpg)
Sifat ragam bahasa ilmiah, Alwi (1998) kemantapan dinamis, memiliki kaidah dan aturan yang tetap
Chaer (1998), bahasa memiliki ketetapan atau kesamaan dalam hal tata bunyi, tata bentuk, tata kata, tata kalimat, dan tata makna
sifat kecendikiaan, diwujudkan dalam bentuk kalimat, para-graf, untuk penalaran atau pemikiran secara teratur, logis, dan masuk akal.
![Page 19: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/19.jpg)
Hubungan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Daerah dan Bahasa Asing
Pemuda Indonesia lebih bangga berbahasa Indonesia tanpa mem-perhatikan nasib bahasa daerahnya?
penggunaan bahasa Indonesia? alat penghubung tingkat nasional, antar daerah, antar budaya,
pemerintahan, hukum, politik, dsb. Memudahkan mempelajari bahasa asing untuk kepentingan ilmu
dan teknologi modern, serta peradaban dunia. Menentukan cara memahami bahasa etnisnya sehingga dapat
melestarikan budayanya Bahasa kesenian, ekspresi cabang seni Bidang keilmuan, erat dengan bahasa tulis, mendokumentasikan
penelitian dan pengolahan ilmu, serta mempublikasikan. Bahasa pengantar yang digunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
![Page 20: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/20.jpg)
Modul II
Kegiatan Belajar 1 Konsep Mengenai Tata Bnyi dan Macam Bunyi Bahasa
Kegiatan Belajar 2 Bunyi Bahasa dan Aspeknya
Kegiatan Belajar 3 Tata Bunyi Bahasa Indonesia
![Page 21: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/21.jpg)
KEGIATAN BELAJAR 1:Konsep mengenai tata bunyi dan macam bunyi bahasa
![Page 22: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/22.jpg)
KB1> Konsep mengenai tata bunyi dan macam bunyi bahasa
A. Fonem, alofon, dan grafem
Chaer (1998), bahasa Indonesia memiliki 28 buah satuan bunyi terkecil yang bisa membedakan makna. Satuan tersebut disebut fonem. Kedua puluh fonem yang dimaksud:
1. Enam buah fonem vokal: a, i, u, e, o
2. dua puluh dua fonem konsonan
Variasi yang tidak membedakan arti kata disebut alofon. Cara penulisannya dengan menggunakan dua kurung siku […].
Grafem berbicara tentang huruf. Cara penulisan grafem dengan menggunakan dua kurung sudut <…>
![Page 23: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/23.jpg)
KB1> Konsep mengenai tata bunyi dan macam bunyi bahasa
B. Morfem, alomorf, dan kata dasar
morfem : Bagian-bagian kecil dari suatu kata
diperkecil
di-perkecil
per-kecil
kecil
ke-
-cil
di-, per-, dan kecil disebut sebagai morfem.
alomorf : Keanggotaan dalam satu morfem yang meskipun wujud-nya berbeda tetapi memiliki fungsi dan makna yang sama
![Page 24: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/24.jpg)
KEGIATAN BELAJAR 2:Bunyi bahasa dan aspeknya
![Page 25: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/25.jpg)
KB2> Bunyi bahasa dan aspeknyaA. Bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia
1. bunyi oral
2. bunyi sengau (nasal)
3. bunyi yang disengaukan (dinasalisasi)
4. bunyi bersuara
5. bunyi tak bersuara
B. Vokal dan konsonan
1. Vokal adalah bunyi bahasa yang arus udaranya tidak men-galami rintangan dan kualitasnya ditentukan oleh tiga faktor tingg-rendahnya posisi lidah, bagian lidah yang dinaikkan, dan bentuk bibir pada pembentukan vokal itu
2. Bunyi konsonan melibatkan tiga faktor yaitu keadaan pita suara, penyentuhan atau pendekatan berbagai alat ucap, dan cara ucap itu bersentuhan atau berdekatan.
![Page 26: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/26.jpg)
KB2> Bunyi bahasa dan aspeknya
C. Diftong
Diftong adalah vokal yang berubah kualitasnya pada saat pengucapannya
D. Gugus konsonan
Gugus konsonan adalah deretan dua konsonan atau lebih yang tergolong dalam satu suku kata yang sama
E. Fonem dan grafem
Satuan bahasa terkecil berupa bunyi atau aspek bunyi bahasa yang membedakan bentuk dan makna kata disebut fonem.
Grafem merujuk ke huruf atau gabungan huruf seba-gai satuan pelambang fonem dalam sistem ejaan.
![Page 27: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/27.jpg)
KB2> Bunyi bahasa dan aspeknya
F. Fonem segmental dan suprasegmental
G. Suku kata
Suku kata adalah bagian kata yang diucapkan dalam satu hembusan napas dan umumnya terdiri atas beber-apa fone.
![Page 28: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/28.jpg)
KEGIATAN BELAJAR 3:Tata Bunyi Bahasa Indonesia
![Page 29: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/29.jpg)
Vokal dalam Bahasa Indonesia Buka Halaman 2.28
Konsonan dalam Bahasa Indonesia Buka halaman 2.31
Ciri Supragmental Tekanan, panjang bunyi, nada, intonasi, dan ritme Bertujuan untuk membedakan makna pada bahasa lisan
![Page 30: BhsIndo_Pertemuan 1_Modul1&2_aditya nurmalita pervitasari.pptx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022070410/563dbbc6550346aa9ab02bd5/html5/thumbnails/30.jpg)
Sampai Ketemu di kelas berikutnya!
Rangkum Modul 3 – KELAS KATA