bhsindo_pertemuan 2_modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

52
Bahasa Indonesia Tata Bahasa dan Komposisi Kelas 2 : 23 Agustus 2015 Aditya Pervitasari Universitas Terbuka Korea Selatan [email protected]

Upload: api-292232299

Post on 15-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

Bahasa Indonesia Tata Bahasa dan Komposisi

Kelas 2 : 23 Agustus 2015

Aditya Pervitasari

Universitas Terbuka Korea Selatan

[email protected]

Page 2: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

Modul 3

Kegiatan Belajar 1 Batasan dan Ciri Verb

Kegiatan Belajar 2 Batasan dan Ciri Adjektiva

Kegiatan Belajar 3 Batasan dan Ciri Adverbia

Kegiatan Belajar 4 Batasan dan Ciri Nomina

Kegiatan Belajar 5 Batasan dan Ciri Pronomina

Kegiatan Belajar 6 Batasan dan Ciri Kata Tugas

Page 3: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

Glosarium

afiks : imbuhan prefiks : awalan sufiks : akhiran konfiks : gabungan prefiks dan sufiks yang mengapit

dasar dan membentuk kesatuan infiks : sisipan

Page 4: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

Kegiatan Belajar 1 Batasan dan Ciri Verba

A. Verba berdasarkan semantisnya

B. Verba berdasarkan bentuknya

C. Verba berdasarkan perilaku sintaksisnya

Page 5: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

1A.Verba berdasarkan semantisnya

A. Verba berdasarkan semantisnya

1. menyatakan perbuatan (aksi)

* Adik mandi.

* Rama menendang bola.

2. menyatakan proses

* Air itu membeku.

* Balon itu membesar.

3. menyatakan keadaan, bedakan dengan adjektiva

* Orang asing itu tidak suka masakan Indonesia.

*Dia mendengar lagu itu.

Page 6: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

1B.Verba berdasarkan bentuknya

B. Verba berdasarkan bentuknya

1. Verba asal: berdiri sendiri tanpa afiks

ada, datang, mandi, tidur, tinggal, suka, tiba, turun, pergi

2. Verba turunan: dibentuk melalui penambahan afiks pada kata atau kelompok kata

a. dasar bebas, afiks wajib: mengering, membesar, berlayar, bertelur, bersepeda, bersuami

b. dasar bebas, afiks manasuka: (mem)baca, (meng)ambil, (men)dengar, (be)kerja, (ber)karya, (ber)jalan

c. dasar bebas, afiks wajib: berjuang, bertemu, bersua, membelalak, menganga

d. berulang: berjalan-jalan, memukul-mukul, makan-makan

e. majemuk: naik haji, cuci muka, mempertanggungjawabkan

Page 7: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

Proses penurunan verba

1. penggunaan prefiks untuk menubah kelas kata dasar tertentu menjadi verba

darat (nomina) mendarat (verba)

satu (numeralia) bersatu (verba)

2. penggunaan prefiks dan sufiks bersamaan

jatuh (verba) kejatuhan(verba)

3. penggunaan prefiks yang melekat pada dasar nomina yang su-dah bersufiks

pasangan berpasangan

4. penggunaan prefiks bersama sufiks tetapi hubungan kata dasar dengan sufiks

telah memiliki makna sendiri, penambahan prefiks tidak men-gubah makna

adil adili mengadili

Page 8: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

5. penggunaan prefiks bersama sufiks tetapi hubungan kata dasar dengan prefiks

mengubah kelas kata, penambahan sufiks tidak mengubah kelas kata

dasar berdasar berdasarkan

6. penggunaan prefiks bersama sufiks dan menentukan makna leksikal

berhenti + kan berhentikan

Proses penurunan verba

Page 9: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

Urutan afiks

meng- > per- > ber-, memperdalam, memberangkatkan prefiks ter- dan di- merupakan perwujudan dari prefiks meng- dalam

posisi tertentu,

membelidibelidibeli, memberangkatkandiberangkatkanterberangkatkan prefiks ke- tidak dapat digabung dengan prefiks lain dan dapat

bergabung dengan -i dan -an, ketahui, kejatuhan, kehujanan

Page 10: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

1C. Verba berdasarkan perilaku sintaksisnya

1. Verba transitif memerlukan nomina sebagai objek dalam kalimat aktif dan berfungsi sebagai subjek pada kalimat pasif

Bi inah sedang membersihkan lantai.

Lantai sedang dibersihkan (oleh) Bi Inah. a. verba ekatransitif, diikuti oleh satu objek

Pak Lurah mendata warganya.

b. verba dwitransitif, diikuti oleh dua nomina dalam kaliamt aktif, satu se-bagai objek dan satunya lagi sebagai pelengkap

Mereka menyumbang kaum fakir miskin sembako.

Masyarakat menuduh dia pencuri.

c. verba semitransitif, objeknya boleh ada dan boleh tidak

Ina sedang menulis.

Page 11: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

1C.

2. Verba taktransitif tidak memiliki nomina dibelakangnya yang da-pat berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif

Ayah sedang duduk.

Ia kejatuhan genting.

a. berpelengkap wajib

Mobil Pak Hari berjumlah lima buah

b. berpelengkap manasuka

Kakek berpakaian.

c. tak berpelengkap

Bibit kelapa itu tumbuh subur.

Page 12: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

1C.

3. Verba berpreposisi verba taktransitif yang selalu diikuti preposisi tertentu

Ibu belum tahu akan berita itu.

Kami berterima kasih atas segala bantuan.

Verba berpreposisi yang sama/hampir sama artinya dengan verba transitif

berdiskusi tentang = mendiskusikan

cinta pada/akan= mencintai

tahu akan/tentang = mengetahui

bertemu dengan = menemui

Page 13: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

Kegiatan Belajar 2 Batasan dan Ciri Adjektiva

A. Pengertian dan ciri adjektiva

B. Adjektiva berdasarkan bentuknya

C. Adjektiva berdasarkan perilaku semantisnya

D. Adjektiva berdasarkan perilaku sintaksis

E. Pentarafan adjektiva

F. Penurunan kata dari adjektival

Page 14: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

2A.Pengertian dan ciri adjektiva

A. Pengertian dan ciri adjektiva

Adjektiva (kata sifat/keadaan)adalah kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sifat atau keadaan orang, benda, atau binatang.

1. dapat memberikan keterangan pembanding (lebih, kurang, paling)

2. dapat diberikan keterangan penguat (sangat, amat, benar, sekali, ter-lalu)

3. dapat diberikan kata ingkar tidak

4. dapat diulang dengan awalan se- dan akhiran -nya

5. dapat bercirikan akhiran -ar, -i, -wi, -iah, -if, -al, dan -ik.

6. umumnya berada di belakang nomina (kata benda) yang diterangkan (rumah yang mewah)

Page 15: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

2B. Adjektiva berdasarkan bentuknya

B. Adjektiva berdasarkan bentuknya

a. adjektiva monofemis

manis, asin, lemah, lama, pura-pura, sia-sia

b. adjektiva polimorfemis

(a) pengafiksan

-i, -iah, -wi, -wiah alamiah, manusiawi

-if, -er, -al, -is agresif, parlementer, norma

sisipan(-em-), gemetar, kemilau

(b) perulangan kecil-kecil, merah-merah, besar-besaran compang-camping

(c) penggabungan sinonim aman sejahtera, arif bijaksana

(d) pemajemukan (adjektiva + nomina) baik hati, bulat telur

Page 16: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

2C.Adjektiva berdasarkan perilaku semantisnya

C. Adjektiva berdasarkan perilaku semantisnya

1. adjektiva bertaraf

(a) pemeri sifat memberikan kualitas dan intensitas yang bercorak fisik dan mental. (aman, ganas, panas, bersih,…)

(b) adjektiva ukuran mendeskripsikan ukuran (luas, sempit, berat, ringan,…)

(c) adjektiva warna merupakan kata dasar (hitam, putih, merah,…)

(d) adjektiva sikap batin pengacuan suasana hati atau perasaaan (se-nang, sedih, gembira,…)

(e) adjektiva cerapan berhubungan dengan pancaindra (terang, merdu, busuk, wangi, kasar,…)

Page 17: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

2C.

2. adjektiva tak bertaraf

sifatnya tidak dapat ditambahkan kata agak atau lebih.

abadi, kekal, buntu, ganda, mutlak

3. adjektiva gabungan

dapat digunakan sebagai adjektiva bertaraf dan sebagai adjektiva tidak bertaraf.

sadar : - Rakyat yang sadar… (lebih sadar, kurang sadar)

- Pasien itu hingga sekarang belum sadar.

Page 18: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

2D.Adjektiva berdasarkan perilaku sintaksis

1. Fungsi atributif

merupakan pewatas dalam frase nominal yang nominanya menjadi subjek, objek, atau pelengkap.

- rumah mewah, mobil mahal, gadis cantik

2. Fungsi predikatif

sebagai predikat atau pelengkap dalam kalimat (sangat, -lah, tidak, tidak akan, dan adalah)

- Mobil yang baru itu sangat mahal.

- Sedihlah hatinya mendengar pacarnya sakit.

3. Fungsi adverbial atau keterangan (contoh?)

sebagai adverbial atau keterangan dengan pola:

(1) … (dengan) + (se-) + adjektiva + (-nya) yang dapat disertai dup-likasi

(2) perulangan adjektiva

Page 19: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

2E. Pertarafan adjektiva

1.Tingkat kualitas

Menunjukkan tingkat intensitas yang lebih tinggi atau lebih rendah

a. tingkat positif kualitas yang diterangkan, dinyatakan oleh adjek-tiva tanpa pembatas (hal. 3.30)

b. tingkat intensif kadar kualitas (benar, betul, sungguh)

c. tingkat elatif tingkat kualitas yang tinggi (amat, sangat, sekali, maha, adi)

d. tingkat eksesif kadar kualitas berlebih melampaui batas kewa-jaran (terlalu, terlampau, kelewat)

e. tingkat augmentatif naiknya tingkat kualitas (makin …, semakin…)

f. tingkat atenuatif penurunan kadar kualiat (agak, sedikit, atau menggunakan reduplikasi)

Page 20: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

2E

2. Tingkat bandingan

a. tingkat ekuatif

mengacu ke kadar kualitas yang sama atau hampir sama

- bentuk se-

Warna bajuku sehitam bajunya.

- (sama+adjektiva+-nya+dengan) diantara dua nomina

Wajahnya sama tampannya dengan ayahnya.

- pembandingan

Korupsi sama saja jahatnya. (dibandingkan dengan meram-pok)

b. tingkat komparatifmenyatakan nomina yang satu lebih atau kurang/kalah dari nomina yang lain (lebih .. dari(pada) …, kurang … dari(pada), …)

Idayu lebih ramah dari(pada) teman-temannya.

Page 21: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

2E

c. tingkat superlatif

menunjukkan bahwa dari semua acuan adjektiva yang dibandingkan ada satu adjektiva yang paling tinggi. Tingkat itu dinyatakandengan pemakaian afiks ter- atau pembatas paling+adjektiva yang bersangkutan

Idaayu-lah yang teramah dari semua temannya.

Antara Wati dan Wita, Watilah yang tercantik.

Page 22: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

2F.Penurunan kata dari adjektival

a. adjektiva denominal

1. D-nya (tingginya, putihnya,…)

2. pe-D (pembesar, petinggi,…)

3. partikel si/sang+adjektiva (si dungu, sang bijaksana, …)

4. ke-D-an (bahagia kebahagiaan)

5. reduplikasi (keibuan keibu-ibuan)

b. adjektiva deverbal

1. meng-D (memukau, mencekam,…)

2. meng-D-kan (menggembirakan, memalukan,…)

3. ter-D (terbesar, tertinggi,…)

4. ber-D (berbahaya, berharga,…)

c. adjektiva deadverbia

terjadi dalam bentuk terbatas, konstruksi se-D-nya

benar sebenarnya, patut sepatutnya

Page 23: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

Kegiatan Belajar 3 Batasan dan Ciri Adverbia A. Pengertian adverbia B. Adverbia dari segi bentuknya C. Perilaku sintaksis adverbia D. Perilaku semantis adverbia, adverbia konjungtif, dan pem-

buka wacana E. Hubungan adverbia dengan kata kelas lainnya F. Daftar adverbia

Page 24: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

3A. Pengertian adverbia

A. Pengertian adverbia

kata yang menerangkan atau membatasi verba, adjektiva, numer-alia, nomina predikatif, atau kalimat.

(1) Bu Nita pergi kemarin.

(2) Wira sangat mencintai Idayu.

Page 25: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

3B. Adverbia dari segi bentuknya

B. Adverbia dari segi bentuknya

1. Adverbia tunggal

a. berupa kata dasar, terdiri dari satu kata dasar

sangat, paling, lebih, segera, hanya, saja, baru, hampir, selalu, senan-tiasa, tentu, dan pasti

b. berupa kata berafiks, se-D-nya, D-nya, ter-D

sebaiknya, sebenarnya, secepatnya, sesungguhnya, agaknya, ru-panya, rasanya, terlampau, terlalu, terkadang, teramat

c. berupa kata ulang, kata dasar, se-, -an, se-D-nya (hal 3.42)

Page 26: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

3B. Adverbia dari segi bentuknya

2. Adverbia gabungan

terdiri atas dua adverbia yang berupa kata dasar.

a. adverbia berdampingan lagi pula, hanya saja, hampir selalu

b. adverbia tidak berdampingan hanya …saja, sangat …sekali, dan bukan…saja

Page 27: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

3C. Perilaku sintaksis adverbia

C. Perilaku sintaksis adverbia

1. mendahului kata yang diterangkan

Gadis berbaju biru itu sangat cantik.

2. mengikuti kata yang diterangkan

Manis benar rayuanmu itu.

3. mendahului atau mengikuti kata yang diterangkan

Kuharap kau segera datang menemui Wira.

Kuharap kau datang segera menemui Wira.

4. mendahului dan mengikuti kata yang diterangkan

Ayahnya sangat sayang sekali padanya.

Page 28: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

3D. Perilaku semantis adverbia, adverbia konjungtif, dan pembuka wacana

D. Perilaku semantis adverbia adverbia konjungtif, dan pembuka wacana

1. Perilaku semantis adverbia

a. adverbia kualitatif tingkat, derajat (paling, sangat, lebih, kurang)

b. adverbia kuantitatif jumlah (banyak, sedikit, kira-kira, cukup)

c. adverbia limitatif pembatasan (hanya, saja, sekadar)

d. adverbia frekuentatif tingkat kekerapan terjadinya sesuatu (selalu, sering, jarang, kadang-kadang)

e. adverbia kewaktuan saat terjadinya peristiwa yang diterangkan oleh adverbia itu (baru, segera)

f. adverbia kecaraan bagaiman peristiwa itu berlangsung atau terjadi (diam-diam, secepatnya, pelan-pelan)

g. adverbia kontrasif pertentangan dengan makna kata atau hal yang dinyatakan sebelumnya. (bahkan, malahan, justru)

h. adverbia keniscayaan kepastian tentang keberlangsungan atau ter-jadinya hal atau peristiwa yang dijelaskan adverbia itu (niscaya, pasti, tentu)

Page 29: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

3D.

2. Adverbia konjungtif antarkalimat menghubungkan satu klausa/kalimat dengan satu klausa/kalimat lainnya.

- Kebun milik kita itu sudah menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, kita harus tetap mengelolanya dengan baik.

- Kesehatannya sudah mulai membaik. Akan tetapi, dia harus tetap menda-pat perawatan rutin.

a. menyatakan tertentangan (biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/begitu)

b. menyatakan kelanjutan (kemudian, sesudah itu, selanjutnya)

c. menyatakan hal, peristiwa, atau keadaan (tambahan pula, lagi pula, se-lain itu)

d. mengacu ke kebalikan (sebaliknya)

e. menyatakan bahwa yang digambarkan oleh prediksi kalimat adalah benar (sesungguhnya, bahwasanya)

Page 30: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

3D.

f. menyatakan penguatan terhadap peristiwa hal, atau keadaan (malah(an), bahkan)

g. menyatakan pertentangan dengan peristiwa, hal, atau keadaan ((akan) tetapi, namun)

h. menyatakan keeksklusifan dan keinklusifan (kecuali itu)

i. menyatakan konsekuensi (dengan demikian)

j. menyatakan akibat (oleh karena/sebab itu)

k. menyatakan kejadian yang mendahului peristiwa, hal, atau keadaan (sebelum itu)

3. adverbia pada wacana umumnya memulai suatu paragraf baru atau menghubungkan dua paragraf.

Contoh (hal 3.46)

(dalam pada itu, alkisah, arkian, sebermula, syahdan)

Page 31: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

3E. Hubungan adverbia dengan kelas kata lainnya

E. Hubungan adverbia dengan kelas kata lainnya

1. adverbia deverbal dibentuk dan dasar yang berkategori verba, baik melalui reduplikasi maupun afiksasi (tiba-tiba, kira-kira, sekiranya, terlalu,…)

2. adverbia deadjektival diturunkan dari adjektiva, baik melalui redup-likasi maupun afiksasi (diam-diam, sebaiknya, sebenarnya, …)

3. adverbia denominal dibentuk dari dasar yang berkategori nomina (ruparupanya, agakagaknya,…)

4. adverbia denumeral dibentuk deri dasar yang berkategori numeralia (dua-dua, setengah-setengah,…)

Page 32: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

Kegiatan Belajar 4 Batasan dan Ciri Nomina A. Pengertian nomina B. Perilaku semantis nomina C. Perilaku sintaksis nomina D. Nomina dari segi bentuknyadan semantik nomina turunan E. Frase nominal

Page 33: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

4A. Pengertian nomina

A. Pengertian nomina

Nomina atau kata benda adalah kata yang mengacu pada manu-sia, binatang, benda, konsep atau pengertian, dan segala sesuatu yang dibendakan

Nomina memiliki ciri:

1. cenderung menduduki fungsi subjek, objek atau pelengkap dalam kalimat berpredikat verba

2. tidak dapat dibatasi oleh kata “tidak”

3. umumnya dapat diikuti adjektiva

Page 34: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

4B. Perilaku semantis nomina, 4C. Perilaku sintaksis nomina

B. Perilaku semantis nomina

berdasarkan pada makna kata sebenarnya maupun perumpamaan.

C. Perilaku sintaksi nomina

dilihat dari posisi atau pemakaian nomina pada tataran frase.

- pewatas frase nominal di muka, berupa numeralia atau kata tugas (lima lembar, seorang guru, beberapa supir, …)

- pewatas di belakang nomina (masalah keuangan, kelas ringan, pendapat yang aneh, istilah baru,..)

- frase preposisional, nomina sebagai inti yang didahului oleh preposisi tertentu (di rumah, dari kantor, ke kota, ..)

Page 35: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

4D. Nomina dari segi bentuknya dan semantik nomina turunan

D. Nomina dari segi bentuknya dan semantik nomina turunan

1. nomina dasar, terdiri dari satu morfem

(1) nomina dasar umum (meja, buku, rumah, malam)

(2) nomina dasar khusus (adik, Tomi, Bandung, Jakarta)

2. nomina turunan, bersifat polimorfemis

a. afiksasi nomina

(1) prefiks ke-, (2) konfiks ke-an, (3) prefiks pel-, per, dan pe-,

(4) prefiks peng-, (5) konfiks peng-an, (6) sufiks -an,

(7) konfiks per-an, (8) dasar polimorfemis (diturunkan dari verba),

(9) infiks -el-, -er-, dan -em-, (10) afiks -wan dan -wati,

(11) afiks -at/-in dan -a/-I, (12) sufiks -isme, -(is)asi, -logi, dan -tas

Page 36: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

4D.

b. Perulangan, melalui proses penurunan kata dengan perulan-gan, baik secara utuh maupun sebagian.

1. perulangan utuh (buku-buku,…)

2. perulangan salin suara (sayur mayur,…)

3. perulangan sebagian (surat-surat kabar, …)

4. perulangan dengan pengafiksan (main-mainan,..)

c. Pemajemukan nomina dan idiom

1. nomina majemuk masih dapat ditelusuri secara langsung dari kata-kata yang digabungkan

nomina idiom memunculkan makna baru yang tidak dapat secara lang-sung ditelusuri dari kata-kata yang digabungkan. Contoh: unjuk rasa

2. urutan komponennya seolah-olah telah menjadi satu sehingga tidak da-pat ditukar tempatnya. Contoh: suami istri

Page 37: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

4E. Frase nominal

1. Perluasan ke kiri, meletakkan kata penggolongnya tepat di de-pannya, dan kemudian didahului oleh numeralia:

numeralia+penggolong+nomina

tiga jilid buku, lima ekor kucingKaidah:

a. suatu inti dapat diikuti oleh satu nomina lain atau lebih, yang kemudian ditutup salah satu pronomina persona yang diikuti oleh ini/itu

buku sejarah kebudayaan Indonesia (saya/dia)

b. inti dapat diikuti penerang dengan bentuk: inti+adjektiva+pronomina/frase kepemilikan+pronomina penun-juk ini/itu (contoh hal. 3.64)

c. nomina yang diikuti adjektiva dan tidak ada pembatas lain yang mengikutinya dapat ditambahkan padanya kata “yang”, dengan bentuk: nomina+yang+adjektiva

Page 38: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

Kegiatan Belajar 4>Batasan dan ciri nomina>E. Frase nom-inal (cont’..)

d. frase nomina untuk berkonstruksi nomina verba dapat ditam-bahkan dengan yang, untuk, atau unsur pemisah lain

hak bersuara hak untuk bersuara

e. nomina diperluas ke kanan dengan menambahkan frase oposisi, yaitu frase nominal yang memiliki acuan yang sama dengan nomina yang diterangkannya

Idayu, wanita pertama yang pernah dicintai Wira

f. Inti dapat diperluas dengan pembatas belakang dengan klausa yang dimulai dengan yang

kebebasan berbicara yang sedang dituntut oleh para maha-siswa

g. suatu inti dapat diperluas oleh frase berpreposisi

uang untuk kuliah

Page 39: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

Kegiatan Belajar 5 Batasan dan Ciri Pronomina A. Pengertian pronomina B. Pronomina Persona C. Pronomina Petunjuk D. Pronomina Penanya E. Frase pronominal

Page 40: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

5A. Pengertian Pronomina

Pronomina: setiap kata yang dipakai untuk mengacu ke nomina lain (atau bisa di sebut kata ganti).

3 Pronomina: Pronomina persona, pronomina penunjuk, dan pronomina penanya.

Page 41: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

5B. Pronomina Persona

Pronomina yang mengacu kepada orang. Dapat mengacu pada diri sendiri (pronomina persona pertama) Mengacu pada orang yang diajak bicara (pronomina persona kedua) Mengacu pada orang yang dibicarakan (pronomina persona ketiga)

Tabel 3.70 Pronomina Persona Pertama eksklusif dan inklusif! Pronomina Persona Kedua engkau, kamu, anda, daku, dikau Pronomina Persona Ketiga ia, dia, -nya, beliau Nomina Penyapa dan Pengacu Persona penggunaan kata Bapak,

Ibu, Adik, Kakek dll dalam kalimat

Page 42: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

5C. Pronomina Petunjuk

3 Pronomina Petunjuk : penunjuk umum, penunjuk tempat, penujuk ihwal.

Penunjuk umum: ini, itu, anu.

Penunjuk tempat: sini, situ, sana.

Dapat ditambahkan preposisi : di sini, di situ, ke sana. Penunjuk ihwal: begini, begitu

Page 43: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

5D. Pronomina Penanya

Digunakan untuk pemarkah pertanaan. Tabel halaman 3.77

Apa dan Siapa Mengubah kalimat berita menjadi kalimat tanya, ditempatkan di awal kalimat Enggantikan barang atau hal yang ditanyakan.

Mana Menanyakan pilihan tentang orang, barang, atau hal. Dapat digabungkan dengan preposisi di, ke, dan dari.

Mengapa dan Kenapa Sebab terjadinya sesuatu. Formal: Mengapa.

Page 44: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

5D. Pronomina Penanya

Kapan Waktu terjadinya peristiwa sesuatu

Bagaimana Menanyakan keadaan atau cara melakukan sesuatu

Berapa Gabungan preposisi dengan Kata tanya Kata Saja dan Implikasi kejamakan

Kawanmu siapa saja?

Kata saja dan implikasi ketaktentuan Ambillah uang itu berapa saja yang kamu perlukan

Reduplikasi Apa, siapa, dan mana Menunjukkan ketaktentuan dalam kalimat berita ingkar/negatif

Page 45: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

5E. Frase Pronominal

Pronomina + numeralia kolektif kami berdua, mereka bertiga

Pronomina + kata penunjuk Saya ini, kamu itu

Pronomina + kata sendiri Saya sendiri, mereka sendiri

Pronomina + klausa dengan yang Mereka yang ignin mendalami agama (akan mendapat keuntungan ganda)

Pronomina + frase nominal apositif Aku, kekasihmu; kami, bangsa Indonesia

Page 46: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

Kegiatan Belajar 6 Batasan dan Ciri Kata Tugas A. Pengertian kata tugas B. Preposisi C. Konjungtor D. Interjeksi E. Artikula Partikel Penegas

Page 47: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

6A. Pengertian Kata Tugas

Kata tugas: kata atau gabungan kata yangtugasnya semata-mata memungkinkan kata lain berperan dalam kalimat

Page 48: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

6B. Preposisi

Ialah kata tugas yang bertugas sebagai unsur pembentuk frase preposisional yang bersifat eksosentrik: preposisi + nomina/adjektiva/verba.

Berdasarkan bentuk: preposisi tunggal (monomorfemis) dan preposisi majemuk (polimorfermis)

Preposisi tunggal: bagi, untuk, buat, guna, dari, dengan, di, karena, sebab, oleh, pada, tentang, sejak

Preposisi majemuk: Preposisi berafiks: bersama, beserta, menjelang, menuju, menurut, sekeliling,

sekitar, selama, sepanjang, semacam, terhadap, bagaikan Preposisi gabungan kata: daripada, kepada, oleh karena, oleh sebab, sampai

ke/dengan, ke luar, dari samping, dll

Page 49: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

6C. Konjungtor

Koordinatif: menggabungkan kata atau klausa setara Dan, serta, atay, padahal/sedangkan

Subordinatif: membentuk anak kalimat yang kemudian digabungkan dnegan induk kalimat. Kalimat ini membentuk satu kalimat majemuk bertingkat. 13 kelompok konjungtor subordinatif (3.93-3.94)

korelatif: membentuk frase atau kalimat. Baik..maupun, tidak hanya..tetapi juga, demikia..sehingga, apa(kah)..atau,

entah..entah

Antarkalimat: merangkaikan dua kalimat lepas. 3.96-3.97

Antarparagraf: menghubungkan dua paragraf.

Page 50: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

6D. Interjeksi

Kata seru. Mengungkapkan perasaan atau sikap Aduh, amboi, asyik, cih, oh, dll

Page 51: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

6E. Artikula

Kata tugas yang membatasi makna jumlah nomina. Tiga kelompok artikula:

Mengacu pada makna tunggal : sang, hang, sri Mengacu pada makna jamak : para Mengacu pada makna netral : si

Page 52: BhsIndo_Pertemuan 2_Modul3_aditya nurmalita pervitasari.pptx

6F. Partikel Penegas

-kah membentuk kalimat interogatif Bersifat manasuka (apakah, dimanakah, bagaimanakah) Bersifat wajib pada kalimat yang tidak memiliki kata tanya

-lah Pemerhalus nada dalam kalimat imperatif Pemertegas/pemrkeras informasi dalam kalimat deklaratif

-tah Kalimat retoris

Pun Mengeraskan arti kata sebelumnya