Download - Belum Ada Judul
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Praktik Kerja Industri merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan
dari sekolah yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program
pendidikan di sekolah dan program usaha yang diperoleh melalui kegiatan bekerja
langsung di dunia kerja. Untuk mencapai suatu tingkat keahlian professional
tersebut hanya bisa dibentuk melalui tiga unsur utama, yaitu ilmu pengetahuan,
teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dan dikuasai kapan
dan dimana saja kita berada, sedangkan kiat tidak dapat diajarkan tetapi dapat
dikuasai melalui proses mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu
sendiri. Pendidikan Sistem Ganda diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja
yang professional tersebut. Dimana para siswa yang melaksanakan Pendidikan
tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus
mempelajari dunia Industri. Tanpa diadakan Pendidikan Sistem Ganda ini kita
tidak dapat langsung terjun ke dunia Industri karena kita belum mengetahui situasi
dan kondisi lingkungan kerja.
B. TUJUAN
a. Tujuan Praktik Kerja Industri
Praktik Kerja Industri ini sebagai salah satu bagian dari program
Pendidikan Sistem Ganda, dilaksanakan untuk mendapat pengalaman kerja nyata
di Industri. Program ini merupakan perwujudan dari kebijakan “Link and Match”
antara pendidikan di sekolah dan tuntutan kebutuhan Industri. Program
Pendidikan Sistem Ganda sangat dibutuhkan dalam penguasaan kompetensi dan
pembentukan sikap profesi siswa seperti tercermin dalam tujuan pendidikan dalam
pelatihan di SMK.
Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di sekolah terutama bertujuan
untuk membekali peserta dalam mengembangkan kepribadian, potensi akademik,
dan dasar-dasar keahlian yang kuat dan benar melalui pembelajaran program
normative, adaptif, dan produktif.
2
Pendidikan dan pelatihan di dunia kerja terutama bertujuan untuk
memberikan pengalaman kerja yang sesungguhnya agar peserta menguasai
kompetensi keahlian produktif standar, menginternalisasi sikap nilai dan budaya
Industri yang berorientasi kepada standar mutu, nilai-nilai ekonomi dan jiwa
kewirausahaan, serta membentuk etos kerja yang kritis, produktif dan kompetitif.
b. Tujuan Penulisan Laporan
a) Sebagai salah satu bentuk latihan, dalam menghadapi Uji Kompetensi pada
akhir Proses Pembelajaran
b) Sebagai salah satu tugas yang disyaratkan untuk menempuh UAS/UN
3
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
A. Nama Perusahaan/Industri, waktu, dan tempat Prakerin
a. Keterangan Singkat Perusahaan Industri
UPT Pelatihan Kerja Tulungagung didirikan pada tanggal 15 Juni 1983.
Perusahaan ini beralamatkan di Jalan Raya Pulosari Ngunut Km.8, Kabupaten
Tulungagung, Jawa Timur.
Perusahaan ini mempunyai visi dan misi antara lain:
Visi:
Terciptanya tenaga kerja yang kompeten dan produktif untuk memenuhi
pasar kerja dan mendorong pertumbuhan usaha kecil menengah.
Misi:
Penyelenggaraan pelatihan ketrampilan serta Institusional, Non
Institusional/MTU dan Implant Training dan juga sebagai pengembang jejaring
informasi pelatihan dan pasar kerja melalui Bursa Kerja Khusus dengan Kios3in1.
b. Waktu Pelaksanaan Prakerin
Prakerin ini dilaksanakan mulai tanggal 09 Januari 2012 sampai dengan
tanggal 07 April 2012.
c. Alamat Perusahaan
Perusahaan ini berlokasi di Jalan Raya Pulosari Ngunut Km.8,
Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur
B. Kegiatan Praktik Kerja Industri
a. Penempatan Kerja Selama Prakerin Dan Waktunya
Selama menjalani Prakerin penulis ditempatkan sebagai Siswa
Pelatihan
4
b. Uraian Tugas Yang Dilaksanakan
PEMASANGAN DASAR INSTALASI PENERANGAN
MEMASANG HUBUNGAN KELDER/BAWAH TANAH
1. TEORI SINGKAT
Saklar tukar adalah saklar yang dapat digunakan untuk menghidupkan
dan mematikan lampu dari tempat yang berbeda. Instalasi saklar tukar adalah
penggunaan dua buah saklar untuk menyalakan dan menghidupkan satu buah
lampu dengan cara bergantian.
Rangkaian instalasi penerangan yang menggunakan saklar tukar
banyak dijumpai di hotel-hotel atau di rumah penginapan maupun lorong-lorong
yang panjang. Sehingga saklar tukar ini dikenal juga sebagai saklar hotel ataupun
saklar lorong. Tujuan dari penggunaan saklar ini adalah untuk efisiensi waktu dan
tenaga karena penggunaanya sangat praktis.
2. GAMBAR KERJA
5
3. ALAT DAN BAHAN
- Fuse Box 1 Grup Lengkap
- Pipa PVC
- Klem PVC
- Paku Sekrup
- Elbow PVC
- T DOS
- DOS Inbow
- Saklar Tunggal Inbow
- Saklar Tukar Inbow
- Fitting Duduk
- Roset Kayu
- Lampu Pijar
- Kabel NYA
- Obeng (+/-)
- Tang Potong
- AVO Meter
- Cutter
4. LANGKAH KERJA
Siapkan Alat dan Bahan
Tentukan terlebih dahulu tata letak pemasangan
Pasang semua komponen pada papan
Apabila sudah selesai periksa terlebih dahulu menggunakan AVO meter yang
bertujuan untuk memastikan rangkaian sudah benar-benar terhubung dengan
baik atau belum
Apabila sudah benar hubungkan ke terminal
Laporkan hasil kerja kepada Instruktur
6
KOMPONEN-KOMPONEN UTAMA DALAM INSTALASI PENERANGAN
1. SAKLAR
Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan
jaringan listrik, atau untuk menghubungkanya. Jadi saklar pada dasarnya adalah
alat penyambung atau pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus
kuat, saklar berbentuk kecil juga dipakai untuk alat komponen elektronika arus
lemah.
Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel
pada suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan
sambung (on) atau putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan
umumnya dipilih agar tahan terhadap korosi. Kalau logam yang dipakai terbuat
dari bahan oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk mengurangi
efek korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti
korosi dan anti karat. Pada dasarnya saklar tombol bisa diaplikasikan untuk sensor
mekanik, karena alat ini bisa dipakai pada micro controller untuk rangkaian
pengontrolan
7
2. SEKERING
Sekering adalah suatu alat yang digunakan sebagai pengaman dalam
suatu rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau suatu
hubungan arus pendek.
Cara kerjanya apabila terjadi kelebihan muatan lstrik atau terjadi
hubungan arus pendek, maka secara otomatis sekering tersebut akan memutuskan
aliran listrik dan tidak akan menyebabkan kerusakan pada komponen yang lain.
Sebagai pengaman terhadap hubungan arus pendek dirumah sangat
perlu ada pengaman. Beberapa permasalahan keselamatan yang sering terjadi
disekitar rumah seperti:
Kebanyakan peralatan listrik yang dimasukkan kedalam satu saklar dan
sering mengakibatkan kebakaran
Motor kipas angin yang terbakar yang mengakibatkan kabel terbakar dan
mengakibatkan hubungan arus pendek
Sambungan kabel listrik pada lampu lepas yang mengakibatkan hubungan
arus pendek antara positif dengan negatif
Tikus yang memakan plastik kabel sehingga kabel terbuka dan terjadi
hubungan pendek
Seseorang yang memaku dinding tanpa menyadari paku mengenai kabel
dan terjadi aliran listrik ke paku
Pemanas air yang rusak dan mengakibatkan hubungan pendek ke air yang
bisa mengakibatkan air menghantarkan listrik dan membahayakan bagi
penggunanya
8
3. STOP KONTAK
Stop kontak atau kotak kontak merupakan kotak tempat sumber arus
listrik yang siap pakai. Berdasarkan bentuknya stop kontak dibedakan menjadi
stop kontak biasa, stop kontak dengan hubungan tanah dan stop kontak tahan air.
Sedangkan berdasarkan pemasanganya stop kontak dibedakan menjadi stop
kontak yang ditanam dalam dinding dan stop kontak yang ditanam di permukaan
dinding.
Cara merawat dan memperbaiki stop kontak yaitu dengan memeriksa
hubungan antara tusuk kontak dengan stop kontaknya. Bila keadaan tusuk kontak
goyah (kendor) akan terdengar suara gemerisik loncatan-loncatan bunga api yang
berarti hubunganya tidak baik, hal ini dapat diperbaiki dengan cara membuka stop
kontak tersebut dan mengatur lubang stop kontaknya dengan obeng atau tang kecil
agar tepat besarnya apabila dimasuki tusuk kontak, apabila sudah tidak bisa lagi
berarti harus diganti dengan yang baru.
4. LAMPU PIJAR
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui
penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan
menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut
menghalangi udara untuk berhubungan langsung dengan filamen sehingga tidak
akan cepat rusak akibat teroksidasi.
Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk dan tersedia
untuk tegangan (voltase) yang bervariasi mulai dari 1,25 V hingga 300 V. Energi
listrik yang diperlukan lampu pijar untuk menghasilkan cahaya lebih besar
dibandingkan dengan sumber cahaya buatan lainya seperti lampu pendar dan
diode cahaya, maka secara bertahap pada beberapa Negara peredaran lampu pijar
9
mulai dibatasi. Disamping memanfaatkan cahaya yang dihasilkan, beberapa
pengguna lampu pijar lebih memanfaatkan panas yang dihasilkan, contohnya
pemanas kandang ayam, dan pemanas inframerah dalam proses pemanasan di
bidang Industri.
Efisiensi
Efisiensi lampu atau dengan kata lain disebut dengan efikasi luminous
adalah nilai yang menunjukkan besar efisiensi pengalihan energy listrik ke cahaya
dan dinyatakan dalam satuan lumen per Watt. Kurang lebih 90% daya digunakan
oleh lampu pijar dilepaskan sebagai radiasi panas dan hanya 10% yang
dipancarkan dalam radiasi cahaya kasat mata.
Pada tegangan 120 volt, nilai keluaran cahaya lampu pijar 100 W
biasanya adalah 1.750 lumen, maka efisiensinya adalah 17,5 lumen per Watt.
Sementara itu pada tegangan 220 V seperti yang digunakan di Indonesia, nilai
keluaran bohlam 100 W adalah 1380 lumen atau setara dengan 13,8 lumen per
watt. Nilai ini sangatlah rendah bila dibandingkan dengan nilai keluaran sumber
cahaya putih “ideal” yaitu 242,5 lumen per watt, atau 683 lumen per watt untuk
cahaya pada panjang gelombang hijau kuning di mana mata manusia sangatlah
peka.
10
5. KABEL
Kabel merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mentransmisikan
sinyal dari satu tempat ke tempat lain. Kabel seiring dengan perkembanganya dari
waktu ke waktu terdiri dari berbagai jenis dan ukuran yang membedakan satu
dengan yang lain. Berdasarkan jenisnya, kabel terbagi menjadi 3 yakni kabel
tembaga (copper), kabel koaksial, dan kabel serat optic.
Jenis-Jenis Kabel
a. Kabel Tembaga
Kabel tembaga terbagi atas UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP
(Shielded Twisted Pair). Perbedaan dari keduanya adalah adanya pelindung dan
tidak adanya pelindung pada bagian inti konduktornya. Kabel UTP terdiri dari 4
pasang kabel dengan jalinan yang berbeda-beda tiap inchinya. Semakin rapat
jalinan tersebut, tingkat transmisi dan harganya semakin tinggi. Kabel UTP ini
menggunakan konektor RJ-45 yang biasa digunakan untuk Ethernet, ISDN, atau
sambungan telepon. Dengan kabel UTP, kita dapat mengirim data lebih banyak
dibandingkan LAN. Sedangkan kabel STP terdiri dari sepasang kabel yang
dilindungi oleh timah, dan masing-masing kabel tersebut dibungkus oleh
pelindung.
b. Kabel Koaksil
11
Kabel koaksil ditemukan oleh Olive Heavside. Merupakan kabel yang
terdiri dari dua buah konduktor, yaitu terletak di tengah yang terbuat dari tembaga
keras yang dilapisi dengan isolator dan melingkar di luar isolator pertama dan
tertutup oleh isolator luar. Kabel koaksil memiliki 3 bagian utama, yakni
pelindung luar,pelindung berupa anyaman tembaga, dan isolator plastic.
Kabel koaksil memiliki kapasitas bandwidth 10 Mbps dan kapasitas 30
node. Kabel koaksil sering dipakai sebagai jalur transmisi untuk frekuensi sinyal
radio.
c. Kabel serat optic
Kabel serat optic merupakan sebuah kabel yang terbuat dari kaca atau
plastic yang berfungsi untuk mentransmisikan sinyal cahaya. Kabel serat optic
berukuran sangat tipis dan berdiameter sehelai rambut manusia yang saat ini
paling banyak digunakan sebagai media transmisi dalam teknologi komunikasi
modern.
Bagian-bagian utama serat optic tersebut adalah bagian inti tempat
merambatnya gelombang cahaya, lapisan selimut yang mengelilingi bagian inti
dengan indeks bias yang lebih kecil, dan lapisan jake yang melindungi bagian inti
dan selimut dengan plastic yang elastis.
Manfaat
Secara umum kabel memiliki fungsi sebagai media transmisi yang
berperan untuk mempercepat penyampaian pesan. Setiap kabel memiliki
spesialisasi fungsi yang berbeda-beda. Kabel tembaga seringkali digunakan
sebagai penghubung ke jaringan Telephone dan Ethernet. Kabel koaksil sering
digunakan pada televisi dan radio. Sedangkan kabel fiber optic sering digunakan
sebagai jalinan penghubung di bawah laut (underwater lines) merupakan media
transmisi antar samudera, qube, dan video pay per view.
12
SQUENCE CONTROL MECHANICS
MEMASANG RANGKAIAN ON DAN OFF
1. TEORI SINGKAT
Relay adalah komponen listrik yang dioperasikan sebagai saklar.
Beberapa Relay menggunakan electromagnet untuk mengoperasikan pensaklaran
secara mekanis, tetapi prinsip-prinsip operasi yang lain juga bisa digunakan.
Relay diperlukan untuk mengendalikan rangkaian dengan sinyal daya rendah
(dengan isolasi listrik yang lengkap antara control dan rangkaian control), atau di
beberapa rangkaian yang harus dikontrol oleh satu sinyal.
2. GAMBAR KERJA
13
3. ALAT DAN BAHAN
- Sekring
- Paku Sekrup
- Lampu Pijar
- Fitting Duduk
- Terminal
- Push Button
- Relay
- Socket Relay
- Kabel NYA
- Obeng (+/-)
- Tang Potong
- Tang Pembulat
- AVO Meter
- Cutter
4. LANGKAH KERJA
Siapkan Alat dan Bahan
Tentukan terlebih dahulu tata letak pemasangan pada papan
Pasang semua komponen pada papan seperti Terminal, Push Button, Socket
Relay, dan Fitting Lampu
Agar tidak mengalami kesulitan, pasang kabel NYA secara berurutan sesuai
dengan gambar. Mulai dari terminal kemudian diteruskan ke Push Button, dst.
Apabila sudah selesai periksa terlebih dahulu menggunakan AVO meter yang
bertujuan untuk memastikan rangkaian sudah benar-benar terhubung dengan
baik atau belum.
Apabila sudah benar rapikan kabel terlebih dahulu
Hubungkan rangkaian ke terminal
Laporkan hasil kerja kepada Instruktur
14
KOMPONEN-KOMPONEN UTAMA SQUENCE CONTROL MECHANICS
1. KONTAKTOR
Kontaktor adalah saklar yang bekerja secara magnetic yaitu kontak
yang bekerja apabila kumparan diberi energy. The National Manufacture
Assosiation (NEMA) menjelaskan kontaktor magnetis sebagai alat yang
digerakkan secara magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaian daya
listrik. Tidak seperti relay, kontaktor dirancang untuk menyambung dan membuka
rangkaian daya listrik tanpa merusak. Beban-beban tersebut antara lain lampu,
pemanas, transformator, kapasitor, dan motor listrik.
15
Prinsip Kerja
Sebuah kontaktor terdiri dari coil, beberapa kontak Normally Open
(NO) dan beberapa Normally Close (NC). Pada saat satu kontaktor normal, NO
terbuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak
NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal kontak NC tertutup dan dalam
keadaan bekerja kontak NC akan membuka. Coil adalah lilitan yang ketika diberi
tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi
perubahan atau bekerja.
Kontaktor yang dioperasikan secara elektromagnetis adalah salah satu
mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah dirancang untuk penutupan dan
pembukaan rangkaian listrik. Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang
digerakkan oleh magnet seperti yang telah dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a
dan b kumparan magnet diberi tegangan, maka magnet akan menarik jangkar
sehingga kontak-kontak bergerak yang berhubungan dengan jangkar tersebut ikut
tertarik. Tegangan yang harus dipasangkan dapat tegangan bolak-balik (AC)
maupun tegangan searah (DC), tergantung dari bagaimana magnet tersebut
dirancangkan. Untuk beberapa keperluan digunakan juga kumparan arus (bukan
tegangan), akan tetapi dari segi produksi lebih disukai kumparan tegangan karena
besarnya tegangan umumnya sudah dinormalisasi.
Karakteristik
Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah
kemampuan daya kontaktor ditulis dalam ukuran Watt/KW, yang disesuaikan
dengan beban yang dipikul, kemampuan menghantarkan arus dari
16
kontak-kontaknya, ditulis dalam satuan ampere, kemampuan tegangan dari
kumparan magnet, apakah untuk tegangan 127 Volt atau 220 Volt, begitupun
frekuensinya, kemampuan melindungi terhadap tegangan rendah, misalnya ditulis
± 20% dari tegangan kerja. Dengan demikian dari segi keamanan dan kepraktisan,
penggunaan kontaktor magnet jauh lebih baik dari pada saklar biasa.
Aplikasi Kontaktor
Penggunaan kontaktor adalah sebagai penanganan arus besar atau
tegangan tinggi yang terdapat pada motor pompa air. Pada kondisi tersebut sulit
untuk membangun alat manual yang cocok. Lebih dari itu, alat seperti itu besar
dan sulit mengoperasikannya. Sebaliknya, akan relative sederhana untuk
membangun kontaktor magnetis yang akan menangani arus besar atau tegangan
tinggi, dan alat manual harus mengontrol hanya kumparan dan kontaktor.
Penggunaan kontaktor juga dapat dikontrol secara otomatis dengan sensor yang
peka.
2. RELAY
Relay adalah suatu peranti yang menggunakan electromagnet untuk
mengoperasikan seperangkat kontak saklar. Susunan paling sederhana terdiri dari
kumparan kawat penghantar yang dililit pada inti besi. Bila kumparan ini
dienergikan, medan magnet yang terbentuk menarik armature berporos yang
digunakan sebagai pengungkit mekanisme saklar.
17
Jenis-jenis Relay
Berdasarkan Cara Kerja
1. Normal terbuka. Kontak saklar tertutup hanya jika relay dihidupkan
2. Normal tertutup. Kontak saklar terbuka hanya jika relay dihidupkan
3. Tukar sambung. Kontak saklar berpindah dari satu kutub ke kutub lain saat
relay dihidupkan
4. Bila arus masuk pada gulungan maka seketika gulungan akan berubah menjadi
medan magnet. Gaya magnet inilah yang akan menarik tuas sehingga saklar
akan bekerja
Berdasarkan konstruksi
1. Relay menggrendel. Jenis relay yang terus bekerja walaupun sumber tenaga
kumparan telah dihilangkan
2. Relay lidi. Digunakan untuk pensaklaran cepat daya rendah. Terbuat dari dua
lidi feromagnetik yang dikapsulkan dalam sebuah tabung gelas. Kumparan
dililitkan pada tabung gelas
3. THERMAL OVERLOAD RELAY
Fungsi dari overload relay adalah untuk proteksi motor listrik dari
beban lebih. Seperti halnya sekring (fuse) pengaman beban lebih ada dan bekerja
cepat da nada yang lambat. Sebab waktu motor start arus dapat mencapai 6 kali
nominal, sehingga apabila digunakan pengaman yang bekerja cepat, maka
pengamannya akan putus setiap motor dijalankan.
Overload relay berdasarkan pemutus bimetal akan bekerja sesuai
dengan arus yang mengalir, semakin tinggi kenaikan temperature yang
menyebabkan terjadinya pembengkokan, maka akan terjadi pemutusan arus,
sehingga motor akan berhenti. Jenis pemutus bimetal ada jenis satu phasa, tiap
phasa terdiri atas bimetal yang terpisah tetapi saling terhubung, berguna untuk
memutuskan semua phasa apabila terjadi kelebihan beban. Pemutus bimetal satu
phasa biasa digunakan untuk pengaman lebih pada motor berdaya kecil.
18
Kontruksi overload relay apabila resistance wire dilewati arus lebih
besar dari nominalnya, maka bimetal trip, bagian bawah akan melengkung ke kiri
dan membawa slide ke kiri, gesekan ini akan membawa lengan kontak pada
bagian bawah tertarik ke kiri dan kontak akan lepas. Selama bimetal trip itu masih
panas, maka di bagian bawah akan tetap terbawa ke kiri, sehingga kontak-
kontaknya belum dapat dikembalikan ke kondisi semula walaupun reset
tombolnya ditekan, apabila bimetal sudah dingin barulah kontaknya dapat kembali
lurus dan kontaknya baru dapat di hubungkan kembali dengan menekan reset
button.
19
TEKNIK PENDINGIN
PANAS
Panas merupakan bentuk dari energy, panas mempunyai hubungan
dengan atom, bagian terkecil dan yang tidak terbagi lagi dari suatu elemen. Jika
temperature dari suatu zat atau substansi bertambah, maka atom-atom pada zat
atau substansi tersebut akan bergerak dengan cepat. Jika keseluruhan panas yang
ada pada zat atau substansi tersebut dipindahkan maka gerakan atom-atom yang
ada akan berhenti.
Panas atau kalor ini selalu bergerak dari tempat yang panas menuju ke
tempat yang lebih dingin, seperti mengalirnya air dari suatu tempat yang tinggi ke
tempat yang lebih rendah.
Perpindahan Panas
Perpindahan panas didefinisikan sebagai berpindahnya energy dari satu
tempat ke tempat lain yang disebabkan perbedaan temperature antar tempat-
tempat tersebut. Bila dalam suatu sistem terdapat gradient temperature atau bila
dua sistem yang temperaturnya berbeda disinggungkan maka akan terjadi
perpindahan energy yang disebut panas. Energy ini tidak dapat diukur atau
diamati secara langsung tetapi arah perpindahan dan pengaruhnya dapat diamatai
dan diukur.
Pada umumnya ada tiga proses perpindahan panas yaitu:
1. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas tanpa diikuti zat perantaranya ,
contohnya adalah ketika kita mengaduk teh panas, maka sendok yang kita pegang
akan terasa panas juga.
2. Radiasi
Perpindahan panas secara radiasi adalah perpindahan panas melalui
pemukaan udara dari suatu zat yang dipanaskan dan zat infra merah yang
menghisap panas akan menjadi hangat.
20
3. Konveksi
Perpindahan panas secara konveksi yaitu perpindahan panas dari suatu
benda melalui gerakan benda cair, udara, atau gas yang disebut pelepasan
(konveksi). Benda cair atau gas yang panas akan menguap dan menyebar sehingga
merubah bagian cairan atau uap menjadi dingin.
Perubahan Panas
Macam-Macam Perubahan Panas:
1. Sensibel
Perubahan panas yang dapat terlihat melalui thermometer. Bila kita
memasak air, maka terlihat temperature air meningkat terus menerus sampai
mencapai ketinggian 100o C, dan seterusnya keadaan air yang dimasak tidak akan
berubah serta pada bentuk semula yaitu cairan.
2. Laten
Bila kita memasak air bersuhu 100o C secara terus menerus,
temperature air yang dimasak tersebut tidak akan meningkat lagi dan keadaan air
yang dimasak berubah menjadi uap, dengan membiarkan air dimasak pada suhu
100o C dan keseluruhan air akan berubah menjadi uap. Perubahan inilah yang
disebut panas laten bersenyawa.
Macam-Macam Panas Laten
Panas dari zekering (melebur) – Dari padat ke cair
Panas solidifikasi – Dari cair ke padat
Panas voporasi (penguapan) – Dari cair ke uap
Panas kondensasi – Dari uap ke cair
3. Sublimat
Disebut panas sublimat bila terjadi peningkatan panas yang merubah
langsung dari bentuk padat ke bentuk uap, contohnya dari batu karbondioksida
berubah langsung menjadi uap seperti CO2
21
KOMPONEN-KOMPONEN UTAMA PADA MESIN PENDINGIN
1. KOMPRESOR
Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan
tekanan fluida, yaitu gas atau udara. Tujuan menigkatkan tekanan dapat untuk
mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu sistem proses yang lebih besar
(dapat sistem fisika maupun kimia, contohnya pada pabrik-pabrik kimia untuk
kebutuhan reaksi). Secara umum kompresor dibagi menjadi dua jenis yaitu
dinamik dan perpindahan positif.
Jenis-Jenis Kompresor
a) Kompresor Dinamik
Kompresor Sentrifugal
Kompresor Axial
b) Kompresor Perpindahan Positif
Kompresor Piston (Reciprocating Compresor)
- Kompresor Piston Aksi Tunggal
- Kompresor Piston Aksi Ganda
- Kompresor Piston Diafragma
Kompresor Putar
- Kompresor Ulir Putar (Rotary Screw Compressor)
- Lobe
- Vane
- Liquid Ring
- Scroll
22
2. KONDENSOR
Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar kalor (heat exchanger)
yang berfungsi untuk mengkondensasikan fluida kerja.
Secara umum ada dua jenis kondensor yaitu:
1. Surface Condenser
Prinsip kerja surface condenser. Steam masuk ke dalam shell
kondensor melalui steam inlet connection pada bagian atas kondensor. Steam
kemudian bersinggungan dengan tube kondensor yang bertemperature rendah
sehingga temperature steam turun dan terkondensasi, menghasilkan
kondensat yang terkumpul pada hotwell. Temperature rendah pada tube
dijaga dengan cara mensirkulasikan air yang menyerap kalor dari steam pada
proses kondensasi. Kalor yang dimaksud disini disebut kalor laten penguapan
dan terkadang disebut juga kalor kondensasi (heat of condensation) dalam
lingkup bahasan kondensor. Kondensat yang terkumpul di hotwell kemudian
dipindahkan dari kondensor dengan menggunakan pompa kondensat ke
exhaust kondensat. Ketika meninggalkan kondensor, hamper keseluruhan
steam telah terkondensasi kecuali bagian yang jenuh dari udara yang ada di
dalam sistem. Udara yang ada di dalam sistem secara umum timbul akibat
adanya kebocoran pada perpipaan, shaft seal, katup-katup, dan sebagainya.
Udara ini masuk ke dalam kondensor bersama dengan steam. Udara
dijenuhkan oleh uap air, kemudian melewati air cooling section dimana
campuran antara uap dan udara didinginkan untuk selanjutnya dibuang dari
kondensor dengan menggunakan air ejectors yang berfungsi untuk
memperatahankan vacuum di kondensor. Untuk menghilangkan udara yang
terlarut dalam kondensat akibat adanya udara di kondensor, dilakukan de-
aeration. De-aeration di lakukan di kondensor dengan memanaskan kondensat
dengan steam agar udara yang terlarut pada kondensat akan menguap. Udara
kemudian ditarik ke air cooling section. Air ejector kemudian akan
memindahkan udara dari sistem
23
a. Horizontal Condenser
Air pendingin masuk ke kondensor melalui bagian bawah,
kemudian masuk ke dalam pipa-pipa pendingin dan keluar pada bagian atas.
Sedangkan arus panas masuk melalui bagian tengah kondensor dan keluar
sebagai kondensat pada bagian bawah kondensor.
b. Vertical Condenser
Air pendingin masuk ke kondensor melalui bagian bawah,
kemudian masuk ke dalam pipa-pipa pendingin dan keluar pada bagian atas.
Sedangkan arus panas masuk lewat bagian atas condenser dan keluar sebagai
kondensat pada bagian bawah kondensor.
24
2. Direct Contact Condenser
Direct contact condenser mengkondensasikan steam dengan
mencampurnya langsung dengan air pendingin.
Direct contact atau open condenser digunakan pada beberapa kasus
khusus, seperti:
a. Geothermal Powerplant
b. Pada Powerplant menggunakan perbedaan temperature di air laut (OTEC)
Spray Condenser
Pada spray condenser, pencampuran steam dengan air pendingin
dilakukan dengan jalan menyemprotkan air ke steam. Sehingga steam yang
keluar dari exhaust turbin pada bagian bawah bercampur dengan air
pendingin, pada bagian tengah menghasilkan kondensat yang mendekati fase
saturated. Kemudian dipompakan kembali ke cooling Tower. Sebagian dari
kondensat dikembalikan ke boiler sebagai feedwater. Sisanya didinginkan,
biasanya di dalam dry-(closed) cooling tower. Air yang didinginkan pada
cooling tower disemprotkan ke exhaust turbin dan proses berulang
25
Kelebihan dan Kekurangan Kondensor
A. Horizontal Condenser
a. Dapat dibuat dengan pipa pendingin bersirip sehingga relative berukuran
kecil dan ringan
b. Pipa pendingin dapat dibuat dengan mudah
c. Bentuk sederhana dan mudah pemasanganya
d. Pipa pendingin mudah dibersihkan
B. Vertical Kondenser
a. Harganya murah karena mudah pembuatanya
b. Kompak karena posisinya yang vertical dan mudah pemasanganya
c. Bisa dikatakan tidak mungkin mengganti pipa pendingin, pembersihan
dilakukan dengan menggunakan detergen
3. EVAPORATOR
Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau
keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.
Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, untuk menukar panas dan untuk
memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator umumnya terdiri dari tiga
bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat di mana cairan mendidih
26
lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu dimasukkan
ke dalam condenser (untuk diembunkan/kondensasi) atau peralatan lainya. Hasil
dari evaporator (produk yang diinginkan) biasanya dapat berupa padatan atau
larutan terkonsentrasi. Larutan yang sudah dievaporasi bisa saja terdiri dari
beberapa komponen volatile (mudah menguap).
Evaporator biasanya digunakan dalam Industri kimia dan Industri
makanan. Pada Industri kimia, contohnya garam diperoleh dari air asin jenuh
(merupakan contoh dari proses pemurnian) dalam evaporator. Evaporator
mengubah air menjadi uap, menyisakan residu mineral di dalam evaporator. Uap
dikondensasikan menjadi air yang sudah dihilangkan garamnya. Pada sistem
pendinginan, efek pendinginan diperoleh dari penyerapan panas oleh cairan
pendingin yang menguap dengan cepat (penguapan membutuhkan energy panas).
Evaporator juga digunakan untuk memproduksi air minum, memisahkanya dari
air laut atau zat kontaminasi lain.
27
Jenis-Jenis Evaporator
Evaporator dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Submerged Combustion Evaporator
Adalah evaporator yang dipanaskan oleh api yang menyala di bawah
permukaan cairan, dimana gas yang panas bergelembung melewati cairan.
Direct Fired Evaporator
Adalah evaporator dengan pengapian langsung dimana api dan
pembakaran gas dipisahkan dari cairan mendidih lewat dinding besi atau
permukaan untuk memanaskan.
Steam Heated Evaporator
Adalah evaporator dengan pemanasan steam dimana uap atau uap lain
yang dapat dikondensasikan adalah sumber panas dimana uap terkondensasi di
satu sisi dari permukaan pemanas dan panas ditransmisikan lewat dinding ke
cairan yang mendidih.
4. PIPA KAPILER
Pipa kapiler adalah suatu pipa pada mesin pendingin baik itu pipa Air
Conditioner, kulkas dll. Pipa kapiler ini adalah pipa yang paling kecil jika
dibandingkan dengan pipa lainya, untuk pipa kapiler suatu frezzer atau dispenser
berukuran 0,26” s/d 0,31” sedangkan untuk pipa kapiler AC ½ s/d 2 pk adalah
0,5” s/d 0,7”.
Kerusakan pada pipa kapiler di mesin pendingin ini biasanya di
sebabkan karena pipa kapiler ini mengalami kebuntuan akibat kotoran yang
masuk dan juga oli. Gas refrigerant yang keluar dari kompresor telah menjadi gas
yang bertekanan kemudian mengalir melalui pipa-pipa kondensor (out door) dan
melewati proses penyaringan yang biasa disebut Drier Strainer setelah itu baru
menuju pipa kapiler. Panjang pipa kapiler yang dibutuhkan pada mesin pendingin
ialah 80-100 cm.
Penempatan pipa kapiler ini biasanya digulung untuk menghemat
tempat dengan menggunakan mal kapasitor bekas. Pipa kapiler berfungsi sebagai
alat untuk menurunkan tekanan, merubah bentuk dari gas menjadi bentuk cairan
dan mengatur cairan refrigerant yang berasal dari pipa-pipa kondensor. Sebelum
28
gas refrigerant masuk melewati pipa kapiler terlebih dahulu harus melalui alat
yang disebut drain strainer yaitu saringan gas yang sudah terpasang dari pabrikan
mesin pendingin.
Fungsi dari drain strainer ialah menyaring dan menyerap debu yang
akan masuk ke ruang pipa kapiler dan ke jalur pipa yang menuju evaporator
indoor. Pipa kapiler ini hukumnya wajib bila pada saat penggantian kompresor
karena beberapa kali hasil survey. Bila tidak diganti tetap akan mengalami
kebuntuan.
29
C. Masalah Yang Dihadapi Dan Pemecahan Masalah
a. Masalah Yang Dihadapi
Agak mengalami kesulitan selama praktik
Alat dan Bahan yang terbatas
Agak mengalami kesulitan dalam pengisian jurnal karena belum terlalu
mengerti
Agak bingung dalam penulisan Laporan Prakerin
b. Pemecahan Masalah
Selalu bertanya kepada pembimbing apabila menemui kesulitan selama
praktik
Menggunakan peralatan yang ada seefisien mungkin
Bertanya kepada teman yang sudah mengerti atau bisa menanyakan
kepada Pembimbing dari Sekolah
30
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Selama menjalani Prakerin penulis lebih bisa berinteraksi dengan masyarakat
luas
Mendapatkan lebih banyak wawasan dalam teori ataupun praktiknya
B. SARAN
Pertahankan kualitas, mutu, serta visi dan misi sekolah
Persiapkan Praktik Kerja Industri dengan sebaik-baiknya agar berjalan
dengan lancar
Bekal pengetahuan oleh pengajar kepada siswa lebih ditingkatkan lagi, agar
siswa mempunyai wawasan yang lebih luas ketika memasuki dunia Industri
31
TINJAUAN PUSTAKA
1. id.m.wikipedia.org/wiki/Sekering
2. id.m.wikipedia.org/wiki/Saklar
3. id.m.wikipedia.org/wiki/Kabel
4. id.m.wikipedia.org/wiki/Lampu
5. id.m.wikipedia.org/wiki/Relai
6. id.m.wikipedia.org/wiki/Kontaktor
7. www.google.com
8. endarfitrianto.blogspot.com/2008/07/perpindahan-panas.html?m=1
9. id.m.wikipedia.org/wiki/Kompresor
10. id.m.wikipedia.org/wiki/Akumulator
11. bagasvanirawan.wordpress.com/2010/08/05/kondensor/
12. id.m.wikipedia.org/wiki/Evaporator
13. perawatan-ac.blogspot.com/2010/06/pipa-kapiler-dan-fungsinya.html?m=1