Transcript

Nama Mahasiswa : Stanlay HitipeuwNIM : 55116120216Mata Kuliah : Business Ethic and Good GovernanceDosen : Hapzi, Prof. Dr. MM

Business Ethic and Good Governance

Corporate governance merupakan seperangkat tata hubungan diantaramanajemen perseroan, direksi, komisaris, pemegang saham dan parapemangku kepentingan lainnya.

Corporate governance sebagai proses dan struktur yang diterapkandalam menjalankan perusahaan, dengan tujuan utama meningkatkan nilaipemegang saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikankepentingan stakeholders yang lain.

Good Corporate Governance dapat dikatan sebagai suatu sistempengelolaan perusahaan yang dirancang untuk meningkatkan kinerjaperusahaan, melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkankepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta nilai-nilai etikayang berlaku secara umum.

Dalam praktik corporate governance berbeda disetiap negara danperusahaan karena berkaitan dengan sistem ekonomi, hukum, strukturkepemilikan, sosial dan budaya. Perbedaan praktik ini menggambarkanperbedaan dalam kekuatan suatu kontrak, sikap politik pemilik saham danhutang. Dengan demikian beberapa aturan, pedoman, atau prinsip yangdigunakan dalam pelaksanaan corporate governance juga akan berbeda.Konsentrasi kepemilikan, ukuran perusahaan, dan jenis perusahaan akanmempengaruhi kualitas implementasi Good Corporate Governanceperusahaan (Deni Darmawati, 2006). Selain itu, pelaksanaan prinsip-prinsipdasar GCG harus mempertimbangkan karakter setiap perusahaan sepertibesarnya modal, pengaruh dari kegiatannya terhadap masyarakat dan lainsebagainya.

Hal yang harus dilakukan untuk merealisasikan konsep Good CorporateGovernance yang baik adalah dengan mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip Good Governance dengan baik. Prinsip-prinsip itu sendiri sepertiyang termuat dalam Undang-Undang No 40 Tahun 2007, yaitu tentang :

1. Transparency ( Keterbukaan Informasi)2. Accountability 3. Responsibility (Pertanggung jawaban)4. Independency (Kemandirian)5. Fairness ( Kesetaraan dan Kewajaran)

Dengan adanya Penerapan sistim GCG diharapkan dapat meningkatkannilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholders).Tentunya untuk mewujudkan semua itu harus adanya asas kepatuhan dalamkegiatan bisnis sehari-hari, jajaran manajemen harus menjadi panutan dankemudian diikuti oleh segenap karyawan melalui penerapan yang konsisten,tegas dan berkesinambungan.

Di dunia ini sudah bukan rahasia lagi bahwa semuanya memilikikepentingan baik individu maupun kelompok. Human interest adalah faktorterkuat yang saat ini mempengaruhi baik buruknya dan tercapai atautidaknya sebuah negara serta pemerintahan yang baik. Di Indonesia punseperti itu, sehingga dalam rangka mewujudkan setiap kepentingan tersebutselalu terjadi benturan. Kepentingan melahirkan jarak dan sekat antarindividu dan kelompok yang membuat sulit tercapainya kesepakatan.

Good governance pada dasarnya adalah suatu konsep yang mengacukepada proses pencapaian keputusan dan pelaksanaannya yang dapatdipertanggungjawabkan secara bersama. Good governance menyentuh 3(tiga) pihak yaitu pihak pemerintah (penyelenggara negara), pihak korporatatau dunia usaha (penggerak ekonomi), dan masyarakat sipil (menemukankesesuaiannya). Ketiga pihak tersebut saling berperan dan mempengaruhidalam penyelenggaraan negara yang baik. Sinkronisasi dan harmonisasiantar pihak tersebut menjadi jawaban besar. Namun dengan keadaanIndonesia saat ini masih sulit untuk bisa terjadi. Banyak hal mendasar yangharus diperbaiki, yang berpengaruh terhadap clean and good governance,diantaranya :

1. Integritas Pelaku Pemerintahan2. Kondisi Politik dalam Negeri3. Kondisi Ekonomi Masyarakat4. Kondisi Sosial Masyarakat5. Sistem Hukum

Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang sedang berjuang danmendambakan clean and good governance. Untuk mencapai goodgovernance, maka prinsip-prinsip good governance hendaknya ditegakkandalam berbagai institusi, prinsp-prinsip tersebut meliputi: Partisipasimasyarakat, tegaknya supremasi hukum, transparasi, peduli danstakeholder, kesetaraan, efektifitas dan efisiensi, akuntabilitas, dan visistrategis. Sehingga apa yang didambakan Indonesia menjadi negara yangClean and good governance dapat terwujud dan hilangnya faktor-faktor Kepentingan politik, KKN, peradilan yang tidak adil, bekerja di luarkewenangan, dan kurangnya integritas dan transparansi adalah beberapamasalah yang membuat Good Governance yang baik masih belum bisatercapai.

Dengan melaksanakan prinsip-prinsip good governance maka tigapilarnya yaitu pemerintah, korporasi, dan masyarakat sipil saling menjaga,support dan berpatisipasi aktif dalam penyelenggaraan pemerintahan yangsedang dilakukan. Terutama antara pemerintah dan masyarakat menjadibagian penting tercapainya good governance. Tanpa good governance sulitbagi masing-masing pihak untuk dapat saling berkontribusi dan salingmengawasi. Good governance tidak akan bisa tercapai apabila integritaspemerintah dalam menjalankan pemerintah tidak dapat dijamin. Hukum

hanya akan menjadi bumerang yang bisa balik menyerang negara danpemerintah menjadi lebih buruk apabila tidak dipakai sebagaimanamestinya. Konsistensi pemerintah dan masyarakat harus terjamin sebagaiwujud peran masing-masing dalam pemerintah. Setiap pihak harus bergerakdan menjalankan tugasnya sesuai dengan kewenangan masing-masing.

Daftar Pustaka

1. (OECD dalam Leo J. Susilo dan Karlen Simarmata, 2007:17).2. (IICG dalam G. Suprayitno, et all, 2004:18).3. (G. Suprayitno, et all, 2000:18).4. (Wilson Arafat, 2008:9)5. (Efendi, 2005)


Top Related