Download - Bapak salundik
TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH MENDUKUNG PROGRAM
ZERO WASTEOleh :
Dr. Ir. Salundik, MSi.Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi
PeternakanFakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor
Email: [email protected]: 089634855896
Bimbingan Teknis Pengolahan Hasil Peternakan (Daging dan Susu) 24-28 Februari 2014 Hotel Sahid Jaya Solo
Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
Permasalahan yg dihadapi:•Lingkungan Hidup•Pangan•Energi
Lingkungan hidup•lingkungan hidup yg baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia (Pasal 28H UUD’45).•Kualitas lingkungan hidup yg semakin menurun.
• Kualitas hidup berhubungan dg kualitas lingkungan
•Pemanasan global
Masalah Limbah
DAMPAK LIMBAH TERNAK TERHADAP LINGKUNGAN
Udara• Bau (H2S dan NH3)• Climate Change• Pemanasan Global• Hujan Asam• Penipisan lapisan ozon
Air• Penurunan Kualitas Air• Eutrofikasi (N dan P)
Kesehatan• Penyebaran Penyakit (mikroorganisme)
Pangan•Penurunan produksi•Degradasi Kualitas lahan•Harga pupuk anorganik mahal
Energi•Konsumsi meningkat•Semakin langka (tdk dapat diperbaharui)•Semakin Mahal•Distribusi kurang baik
Energi Kayu•Hutan rusak•Polusi emisi bakar
Pangan Biofuel
KTT Dunia 2005, pembangunan berkelanjutan terdiri dari tiga pilar utama yaitu :1.Ekonomi (economic), 2.Sosial (social), 3.Ekologi (Enviromental)
Ketiganya saling ber-gantung, memperkuat dan saling mempengaruhi se-hingga ketiganya harus berimbang.
Limbah Peternakan :
Sifat dan karakteristik limbah
Semua buangan dari usaha peternakan berupa limbah padat (solid), cair (liquid) dan gas (gaseous)
perlu diketahui utk perencanaan pengolahan limbah
Bentuk : padat, cair, gas
Sifat : fisik, kimia, biologis
Bentuk limbah ternak padat dan cair tergantung jumlah air tambahan atau padatan pada limbah
Sifat dan karakteristik limbah dipengaruhi: • ternak (spesies, umur, ukuran dan
kondisi fisiologis)• sistem perkandangan• jenis ransum yg diberikan• Industri ternak• Lingkungan
Perencanaan mencakup analisis karakteristik limbah sebelum perlakuan,
•Penentuan sistem dan tipe•Penentuan ukuran (skala)•Lokasi pengolahan•Biaya instalasi dan fasilitas pengolahan•Menejemen proses pengolahan
Sistem manajemen limbah terdiri atas enam fungsi :
1.Produksi2.Pengumpulan3.Penyimpanan4.Pengolahan5.Pengangkutan6.Penggunaan
SAPI PERAH
SAPI POTONG
Manajemen Pengelolaan Limbah:
•Produksi bersih (cleaner production)
•Di ujung pipa (end of pipe)
PARADIGMA PENGELOLAAN LIMBAH
Bentuk Limbah Pengolahan Hasil Penggunaan dan Pembuangan
Padat Pengeringan Kotoran Kering Pupuk
Pembakaran Energy dan Abu Energi dan Pupuk
Komposting Kompos Pupuk
Gas bio Gas Energi
Briket Briket Arang Energi
Landfill Penutup tanah
Ditumpuk Pupuk
Insinerasi Abu Pupuk
Pakan Pakan Pakan
Penekanan Papan partikel Papan partikel
Lumpur Pupuk cair Pupuk cair Pupuk
Gas bio Gas Energi
Cair Lumpur aktiv Dibuang dan pupuk
Aerasi Pupuk cair Pupuk cair
Teknologi Biogas
• Biogas adalah campuran dari beberapa gas yg dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme pada kondisi tanpa oksigen (anaerob).
• Biogas dpt menyalakan bunga api, dg energi 6400-6600 kkal/m3, sehingga dpt dijadikan sumber energi alternatif yg ramah lingkungan dan terbarukan.
Keuntungan Teknologi Biogas
• Mengatasi pencemaran
• Pengurangan emisi gas rumah kaca
• Peningkatan kesehatan masyarakat
• Penguranagan jumlah padatan
• Kontrol bau
• Energi bersih
• Pupuk organik
CH4 + CO2
Methanogenesis
Acetogenesis
Fermentasi
Hidrolisis
Bahan Organik
Bahan Organik +
Air
Lumpur• Kaya nutrisi• Stabil• Bau kurang
Biogas
Cair (liquid)
Padat (solid)
• Zero cost : – bahan baku masukan berupa
limbah
• Added Value : – limbah menjadi bahan yg bernilai
guna (BBG dan pupuk)
• Zero waste : – tidak dihasilkan limbah
a
b
c
d
ec
Beberapa bagian Instalasi biodigester : a)Sumur pencerna (biodigester). Merupakan tempat untuk menampung bahan baku limbah organik.b)Pengumpul gas (gas holder). Pengumpul biogas yg dihasilkan.c)Pipa masukkan (inlet). Saluran masuk bahan baku ke dalam digester.d)Pipa pengeluaran (outlet). Saluran pembuangan lumpur (sludge).e)Pipa penyalur biogas. Pipa penyaluran biogas dari instalasi ke tempat penggunaan (kompor gas di dapur atau generator).
InstalasiBerdasarkan konstruksi ada dua tipe:
•Tetap (fixed dome plants)•Terapung (floating dome plants)
Sistem :• Kontinyu• Curah (batch)
Bahan :• Semen beton• Metal• Fiber glass• Kantong plastik (Plastik digester)
Tipe :• Tetap (fixed)/kubah• Terapung (floating)
Tipe Floating
Tipe Tetap
Tipe Tetap
Floating Biodigester
• Elpiji 0,46 kg
• Minyak tanah 0,62 liter
• Minyak solar 0,52 liter
• Bensin 0,80 liter
• Gas kota 1,50 m3
• Kayu bakar 3,50 kg
1 m3 biogas setara dengan :
LimbahLimbahProduksi Produksi Limbah Limbah
(kg/kepala/hari)(kg/kepala/hari)
Produksi Gas Produksi Gas (m(m33/kg)/kg)
Sapi dan Sapi dan Kerbau Kerbau
10 - 3510 - 35 0.023 - 0.0800.023 - 0.080
Babi Babi 1.2 – 3.5 1.2 – 3.5 0.040 - 0.1100.040 - 0.110
Ayam Ayam 0.12 – 0.150.12 – 0.15 0.065 - 0.1260.065 - 0.126
Manusia Manusia 0.13 - 0.52 0.13 - 0.52 0.020 - 0.0540.020 - 0.054
Produksi Gas Bio
• Padatan dalam lumpur buangan 40 – 50%
• Penggunaan lumpur buangan
1. Sebagai pupuk tanaman
1. Semprot ke tanaman
2. Aliran irigasi
2. Kolam ikan
Pemisahan padatan dan cairan
Lumpur
Instalasi semen
Instalasifiber glass
4 m3
Instalasi Plastik Polyethylene
InstalasiTandon air
Its Recycling…
Naturally
Bentuk Pupuk organik
• Padat• curah
• pelet
• tablet
• granul
• Cair
PengomposanProses perombakan (dekomposisi) dan stabilisasi bahan organik oleh mikroorganisma dlm keadaan lingkungan terkendali
·
• paling banyak digunakan
• murah
• mudah
• aman
Pengomposan
Metode Pengomposan :
•Aerob
•anaerob
Sistem Pengomposan
• Padat
• Cair
Pengeringan
Penggilingan/ Pengayakan
Peningkatan Mutu
Sterilisasi
Pasar Pengemasan/label
Pengomposa
n
Limbah Perkebunan
Limbah Pertanian
Limbah Peternakan
Sampah pasar/kota
Tahapan Proses Pembuatan Kompos
Kualitas kompos :
1. Jenis bahan organik yg dikomposkan
2. Proses pengomposan Kualitas kompos dapat ditingkatkan:
1.Penambahan bahan yg mengandung unsur hara tinggi (organik dan non organik)
2.Penambahan mikroba : perombak, pengikat
1.Jerami/rumput dicacah kecil ukuran 5-10 cm
E M4
E M4
2.Larutkan EM4 500 ml (50 sdm) dan gula 20 sdm dalam air 20 liter
3.Kotoran ternak (300 kg), jerami/rumput (200 kg) dan dedak padi (20 kg) dicampur rata
4.Sambil diaduk siramkan secara perlahan larutan EM4 hingga merata
PEMBUATAN BOKASHI
5.Buat gundukan setinggi 15-20 cm di atas lantai
6.Tutup dengan plastik dan beri atap sebagai naungan
7.Periksa suhu gundukan (dijaga antara 40-50 oC, bila suhu melebihi gundukan dibolak-balik, kemudian tutup kembali
8.Setelah tujuh hari pupuk bokashi jadi dan siap dipakai
Pembuatan Pupuk CairPembuatan Pupuk Cair
1.Masukkan 1 liter EM4, 4 kg gula/ molases, 50 kg kotoran sapi, 10 kg dedak padi dan 170 liter air ke dalam tong ukuran 250 liter dan aduk rata hingga larut.
2.Tutup tong dg rapat hingga udara tdk bisa masuk, buat pipa pengeluaran gas yg ujungnya dimasukkan ke dalam botol yg berisi air. Biarkan tong selama 15 hari
E M 4
Gula
3.Buka tutup tong, saring pupuk cair hingga didapat larutan yg bersih bebas padatan
4.Setelah disaring, pupuk cair dikemas dalam botol utk dipasarkan atau digunakan langsung utk penyemprotan tanaman dg sprayer.
Pupuk
Organik cair
Pupuk Organik
cairPupuk
Organik Cair
Pupuk Organik
Cair
5.Bagian yg padat dikeringkan (kering angin) dan dikemas dlm kantong plastik utk dipasarkan
Pupuk
OrganikPupuk
OrganikPupuk
Organik
Pembuatan Pupuk Organik Cair
(Bio Urin)
• Urine dapat di fermentasi, disimpan dan digunakan sbg pupuk N.
• Urine digunakan dlm proses pengomposan untuk meningkatkan kandungan N, mempercepat proses pengomposan dan meningkatkan nilai hara.
• Urine dapat di fermentasi, disimpan dan digunakan sbg pupuk N.
• Pupuk urine diencerkan dg air, perbandingan 10-15 bagian air dan 1 bagian urine.
Table 2: Approximate composition of organic fertilizers.*
Fertilizer
Percent composition
N P2O5 K2O
Cow manure 0.5-2.0 0.2-0.9 0.5-1.5
Horse manure 0.5-2.5 0.3-2.5 0.5-3.0
Sheep manure 1.0-4.0 1.0-2.5 1.0-3.0
Rabbit manure, dry
2.3 1.4 0.8
Poultry manure 1.1-6.0 0.5-4.0 0.5-3.0
Dried blood 12.0-14.5 0.4-1.5 0.6
Hog manure 0.3-0.5 0.2-0.4 0.4-0.5
*Actual percent composition depends upon moisture content, bedding and/or litter materials.
• Banyaknye feses dan urin yg dihasilkan sebesar 10% dari bobot badan ternak
• dengan rasio feses dan urin yg dihasilkan: • sapi perah 2,2:1 (69% feses,
31% urin), • sapi potong 2.4:1 (71% feses,
29% urin) • domba 1:1 (50% feses, 50%
urin).
Pembuatan Pupuk Organik Cair (Bio Urin)
Bahan : Urin sapi, EM.4, air gula.
Alat : bak penampung, gayung pelastik, ember pelastik, pengaduk dari kayu, aerator, themometer(°C), selang dan tangga trap dari bambu.
Pembuatan BIOURINEPembuatan BIOURINE
1.Masukkan 1 liter EM4, 4 kg gula/ molases, dan 180 liter Urine ke dalam tong ukuran 250 liter dan aduk rata hingga larut.
2.Tutup tong dg rapat hingga udara tdk bisa masuk, buat pipa pengeluaran gas yg ujungnya dimasukkan ke dalam botol yg berisi air. Biarkan tong selama 15 hari, sambil diaduk dg menggoyang drum.
Gula
3.Buka tutup tong, saring pupuk cair Biourine hingga didapat larutan yg bersih bebas padatan
4.Setelah disaring, pupuk cair Biourine dikemas dalam botol utk dipasarkan atau digunakan langsung utk penyemprotan tanaman dg sprayer.
Pupuk
Organik cair
Pupuk Organik
cairPupuk
BIOURINE Pupuk BIOURINE
4.Setelah disaring, diaduk dan diberi aerator untuk menghilangkan bau.
“ANIMAL WASTE MAY BE A STINKLY BUSSINESS,BUT TO US IT SMELL LIKE MONEY”