PERUBAHAN IKLIM GLOBAL:SEBAB, DAMPAK, ADAPTASI,
PENANGGULANGAN
Purwandaru [email protected]
Lab. Tanah dan Sumberdaya LahanFakultas Pertanian
Universitas Jenderal Soedirman2012
Hanya dipergunakan sebagai bahan pengajaran pada Prodi Agroteknologi dan D3-PSL Faperta Unsoed
Pengantar:
Bahan kuliah ini saya tuliskan dengan tujuan memberikan pengertian tentang pentingnya perubahan iklim (global) kepada mahasiswa Prodi Agrotek dan D3-Ilmu Tanah Faperta Unsoed. Penulisan tahun 2012.
Bahan kuliah ini berisi mengalir tentang arti dan pentingnya iklim dan cuaca dalam pertanian dan perubahannya dengan bahasan: penyebab perubahan iklim (PI), dampakPI bagi pertanian dan manusia, data-data perubahan unsur-unsur iklim, usaha untuk mengatasinya berupa adaptasi dan pengendaliannya dari sisi kegiatan kepertanian dan ilmu lainnya yang berkaitan (perkebunan dan kehutanan).
Ada beberapa buku dan bahan tulisan (buku teks, e-books, jurnal, prosiding, artikel seminar dan konggres) baik berasal dari tingkat nasional maupun internasional yang digunakan untuk rujukan tulisan bahan kuliah ini. Bahan kuliah ini akan saya perbarui pada tahun 2013 ini dengan struktur bahasan baru yang lebih efektif agar mahasiswa S1 dan D3 Faperta mampu berfikir sistematis tentang apa, mengapa, dan bagaimana perubahan iklim itu dan usaha mengadaptasi dan mengendalikannya.
Akhir kata tak ada gading yang tak retak ......... Manusia bisa belajar seumur hidupnya ........ Itulah peran perguruan tinggi. Salam. Purwokerto, 16-09-2013
IKLIM DAN CUACA
• Iklim: rata-rata jangka panjang dari kondisiatmosfer (cuaca) di suatu tempat. Iklimmerupakan rata-rata cuaca
• Cuaca: kondisi harian (detik, menit, jam, pagi, siang, malam) unsur-unsur iklim di suatu wilayahtertentu. Cuaca suatu wilayah akan berfluktuasidalam waktu detik sampai harian.
• Nilai rataan dari kondisi unsur-unsur cuaca padajangka panjang merupakan gambaran dari kondisiiklim daerah/wilayah tersebut.
PERUBAHAN IKLIM:Perubahan pada iklim yang dipengaruhi langsung atau tidaklangsung oleh aktivitas manusia yang mengubah komposisi(gas) atmosfer, yang akan memperbesar keragaman iklim
teramati pada periode yang cukup panjang.
Perubahan iklim yang alamiah bersifat gradual dalam rentangwaktu panjang.
Perubahan iklim karena efek antropologis sangat tajam dansingkat
Gas dan uap air menjadi gas rumah kaca yang menyerap radiasi gelombangpanjang. Panas laten yang terkandung dalam uap air selama proses
penguapan akan dilepaskan kembali ketika uap air terkondensasi menjadibutir-butir air dalam awan.
This graph, based on the comparison of atmospheric samples contained in ice cores and more recent direct measurements, provides evidence that atmospheric CO2 has increased since the Industrial Revolution. (Source: NOAA)
Handoko et al., 2008
Handoko et al., 2008
Handoko et al., 2008
Model iklim dengan dan tanpa memasukkan faktor manusia (IPCC, 2007)
Rainfall
Future climate
Present climate
Agustus Desember Mei
Handoko et al., 2008
Kemungkinan pergeseran curah hujan di Jawa dan Bali (UNDP Indonesia, 2007)
PENYEBAB PERUBAHAN IKLIM
PERUBAHAN IKLIM: berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmosfirsecara global dan selain itu juga berupa perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.
(UU No. 32 tahun 2009, UU No. 6 Tahun 1994 tentang PengesahanUNFCCC)
Gas Rumah Kaca (GRK):CO2, CH4, N2O, HFC, PFC, SF6
Pemanasan Global
MELTING PERMAFROST
COAL MINING
COAL PLANTS
CROP BURNING
OIL PRODUCTION
FOREST BURNING
LAND TRANSPORTATION
LANDFILLS
FERTILIZATION
INDUSTRIAL AGRICULTURE
INDUSTRIAL PROCESSES
The Climate Project
Sumber gas-gas rumah kaca
Sumber : Amanda Katili Niode – Divisi KIE DNPI
Strategi Umum Menghadapi Perubahan Iklim
MitigasiPenanggulangan –Menurunkan Emisi GRK
AdaptasiPenyesuaian - Mengubah Pola Pembangunan.Mengurangi kerentanan dan meningkatkan ketahanan.
Sumber : Amanda Katili Niode – Divisi KIE DNPI
Climate change impacts can be roughly divided into two groups (FAO, 2007):
1. biophysical impacts:■ physiological effects on crops, pasture, forests and livestock
(quantity, quality);■ changes in land, soil and water resources (quantity, quality);■ increased weed and pest challenges;■ shifts in spatial and temporal distribution of impacts;■ sea level rise, changes to ocean salinity;■ sea temperature rise causing fish to inhabit different ranges.
2. socio-economic impacts:■ decline in yields and production;■ reduced marginal GDP from agriculture;■ fluctuations in world market prices;■ changes in geographical distribution of trade regimes;■ increased number of people at risk of hunger and food insecurity;■ migration and civil unrest.
APPROACHES TO CLIMATE CHANGE ADAPTATION (FAO, 2007):Two main types of adaptation are autonomous and planned adaptation.
Autonomous adaptation is the reaction of, for example, a farmer to changing precipitation patterns, in that s/he changes crops or uses different harvest and planting/sowing dates.
Planned adaptation measures are conscious policy options or response strategies, often multy-sectoral in nature, aimed at altering the adaptive capacity of the agricultural system or facilitating specific adaptations.
For example, deliberate crops selection and distribution strategies across different agroclimatic zones, substitution of new crops for old ones and resource substitution induced by scarcity (Easterling 1996).
Iklim bumi tergantung kesetimbanganenergi: mekanisme
Sumber utama energi adalah matahari.
Perubahan neto energi radiasi surya menyebabkan perubahan kondisi cuaca.
Perubahan jangka panjang menyebabkan perubahan iklim.
Radiasi surya 1/3 dipantulkan berupa gelombang panjang oleh permukaan bumidan atmosfer.
2/3 terserap oleh permukaan bumi dan atmosfer; karena kesetimbangan energimaka bumi memancarkan kembali panas terserap dalam bentuk radiasigelombang panjang (RGP).
RGP terserap oleh gas-gas atmosfer yang disebut gas rumah kaca (GRK). Selanjutnya GRK meradiasikan kembali panas tsb. Ke permukaan bumi sehinggamekanisme ini disebut efek rumah kaca (ERK).
Efek rumah kaca (ERK): alamiah –vs-forcing
ERK alamiah menyebabkan suhu bumi relatif hangat dengan rata-rata 14°C.
Tanpa ERK suhu rata-rata bumi -19°C; tidak bisa seluruhnya hidup.
Forcing yaitu kondisi dipacu: mesin motor/mobil, penebangan hutan, lahan rusak, kebakaran, pesawat terbang semua menyebabkan emisi gas CO2, NH4, N2O, danhalokarbon (gas mengandung klorin, florin, dan bromin), yaitu peningkatankonsentrasi gas-gas tersebut di atmosfer. Itulah kondisi forcing (menekan dan meningkat oleh perbuatan manusia).
Kondisi hujan, menguap, panas uap air di atmosfera, dan hujan lagi memperparah.
Ozon menipis, berlubang raksasa, rusak menjadikan radiasi surya tidak tertahansampai permukaan bumi: radiasi surya akan bisa jadi energi tanpa batas.
Pemanasan global (PG): indikator dari PIG.
Pemasanan global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer di dekat permukaanbumi dan laut selama beberapa dekade terakhir dan proyeksinya untuk beberapatahun yang akan datang.
Pengamatan selama 150 th terakhir suhu permukaan bumi naik 0,05°C/dekade.Selama 25 tahun terakhir peningkatan suhu semakin tajam yaitu 0,18°C/dekade.
Gejala pemanasan juga terlihat dari peningkatan suhu lautan dan tinggi muka laut, pencairan es serta pengurangan salju di belahan bumi utara. Tahun 2009 lalu es kutubselatan pecah seukuran pulau Madura dan masuk ke lautan Pasifik timur Australia. 2010 Siria turun salju. 2011 Arab banjir bandang?????
Pemanasan global terjadi akibat peningkatan ERK yang disebabkan oleh peningkatankonsentrasi gas-gas RK di atmosfer.
Konsentrasi GRK meningkat:
Semakin tinggi konsentrasi gas RK maka semakin banyak radiasi gelombang panjangdari bumi yang terperangkap di atmosfer dan dipancarkan kembali ke bumi.Hal tersebut menyebabkan peningkatan suhu di permukaan bumi.
Peningkatan suhu global juga dapat disebabkan oleh peningkatan radiasi surya. Ozonyang makin rusak dapat menyebabkan efek peningkatan radiasi surya.
Radiative Forcing: merupakan efek antropologi (manusia) yang menambah sangatbesar pemanasan global.
Pemanasan dan pendinginan global adalah efek faktor alam dan manusia. Yang termasuk faktor alam adalah tingkat radiasi surya dan letusan gunung berapi. Efek
manusia memberikan perubahan suhu di bumi pada jangka panjang. Namunsekarang semakin memendek waktu timbul efeknya. Mengapa?????Manusia menambah semakin tinggi radiative forcing.
Positive feedback effect:
Peningkatan uap air di atmosfer akibat pemanasan global akan memperbesar ERK.Jadi ERK yang makin besar akan memperbesar dan mempercepat pemanasan danpendinginan global.
Positive feedback yang lain adalah pencairan es dan salju, akibatnya tanah terbuka. Karena terbuka warna tanah menyerap radiasi surya semakin banyak dan tinggi. Kalaumasih ada es dan salju radiasi surya dipantulkan. Karena menyerap radiasi maka suhubumi meningkat.
Kejadian ekstrim: (i) 2010 Indonesia bujan sampai agustus dan sangat dingin padamalam hari, serta kejadian petir tropika menjelang dan saat hujan, (ii) badai panasbulan juni 2010 di Kalifornia, (iii) musim kering panjang Australia th 2003, (iv) suhulebih tinggi musim panas Eropa th 2003, (v) badai Amerika utara yang lama th 2004-2005, (vi) India mengalami curah hujan sangat meningkat sejak 2005.
PIG dan PG di tropika:
Peningkatan frekuensi dan magnitute kejadian-kejadian iklim ekstrim saat ini
diduga terkait dengan pemanasan global sebagai salah satu indikasi gejala perubahaniklim.
Daerah tropis di sepanjang wilayah ekuator merupakan daerah sangat rentan terhadapperubahan iklim. Sumberdaya air menjadi issue dalm kaitannya dengan perubahaniklim yang terjadi.
Perubahan pola hujan dan pergeseran musim menjadi fenomena alam yang harusdiantisipasi karena telah menyebabkan perubahan pola tanam di sebegian besar lahanpertanian di seluruh Indonesia. HARUS RESTRUKTURISASI SISTEM.
Penanggulangan dari sisi manusia Indonesia juga harus nyata dan segera yaitu mulaidari diri sendiri, dari hal sekecil-kecilnya dan dan mulai saat ini.
PIG dan dampaknya di Indonesia:
Harus diingat perubahan iklim di Indonesia adalah akibat bersama PIG planet bumi. Namun di Indonesia juga menjalankan kekejaman terhadap alam mulai era orde barudan semakin tajam setelah reformasi politik.
PIG dan dampaknya di Indonesia utamanya bermasalah pada prospek adaptasi danpenanggulangannya yaitu: (i) produksi CO2 jauh lebih besar daripada kemampuantumbuhan, pepohonan, dan crop untuk menyerapnya dalam fotosintesis, (ii) semakinbesar emisi gas CH4, N2O, dan sulfur hexafluoride, (iii) masih menebang hutannamun menanam pohon masih lambat, (iv) masalah kerusakan lahan basah dankerusakan lahan kering, (v) pertanian mengandalkan input luar tinggi, sedangkanpertanian alami sulit diterima oleh petani, pemerintah dan industri pertanian(kapitalis), (vi) masalah politik (political will) untuk menanggulangi –vs- adaptasikebijakan ada di tingkat elit politik dan kapitalis ,yang jadi korban rakyat dan planet bumi, (vii) kesadaran manusia generasi tua s/d muda untuk menyelamatkan planet bumi masih rendah: iptek dan sosial-budaya/ekonomi. SUDAHKAH FAKULTAS KITA MENGAJARKAN RESMI PIG?????
Dampak PIG di Indonesia:
1. Perubahan musim dan curah hujan- jatuh mulainya musim hujan dan kemarau bergeser dan tidak jelas.- tahun 2010 jelas-jelas curah hujan tinggi jatuh lebih banyak dan sering.- tahun 2010 musim hujan panjang dan belum tahun akan ada musim
kemarau atau tidak.- tahun-tahun sebelum 2010 (2005-2009) musim hujan bergeser 10-20 hari
lebih lambat dan musim kemarau 10-60 hari lebih cepat.- Bojonegoro Oktober 2011 temperatur udara 45° C.
2. Kondisi cuaca yang semakin ekstrimIndonesia akan mengalami potensi bencana kekeringan dan banjir yang lebihsering dengan magnitute yang lebih tinggi karena cuaca yang ekstrim. CH yang tinggi juga berpotensi mengakibatkan bencana tanah longsor pada berbagaiwilayah di Indonesia.
Dampak PIG di Indonesia
3. Kenaikan tinggi muka air lautPeningkatan suhu global mengakibatkan pencairan salju dan gleicer di kutub utaradan selatan menyebabkan potensi kenaikan tinggi muka air laut antara 9-100 cm. Hal tersebut akan mempercepat erosi pantai, intrusi air laut ke dalam air tanah, merusak lahan-lahan basah di pantai, dan menenggelamkan pulau-pulau kecil.
4. Lautan yang menghangatMenurunkan perkembangan plankton dan membatasi pasokan nutrisi bagi ikan, sehingga ikan akan bermigrasi ke daerah-daerah yang lebih dingin dan memilikicukup pangan. Terjadi kerusakan koral.
5. Suhu udara yang semakin meningkatBerprospek penurunan fotosintesis karena kekeringan dan kelayuan daun, terjadipola distribusi tanaman, nyamuk, OPT, hujan terus menerus namun suhu tinggi.
Lembaga penanganan PIG
1. IPCC = Intergovernmental Panel on Climate Change => Indonesia dilaksanakan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup.
2. WMO = World Meteorological Organization.3. FAO = Food and Agriculture Organization.4. UNFCCC = United Nation Framework Convention on Climate Change5. Kyoto Protocol (Desember 1997 ): merupakan suatu persetujuan yang dibuat di
bawah UNFCCC untuk mengurangi GRK serta melaksanakan perdagangan emisigas-gas tersebut. Negara industri besar akan mengurangi emisi GRK merekasecara kolektif sebesar 5,2 % dibandingkan tahun 1990, berarti angkanya 29 % pada tahun 2010. Emisi gas yang dikurangi adalah CO2, CH4, N2O, sulfur hexafluoride, HFC, dan PFC yang dihitung sebagai rata-rata selama masa 5 tahunantara 2008-2012.
Persetujuan UNFCCC:UNFCCC telah menyetujui suatu kesepakatan yang disebut “common but differentiated responsibilities”. Negara-negara yang meratifikasi sepakat bahwa:a. Proporsi terbesar dari emisi GRK secara historis berasal dari negara-negara maju
(negara-negara industri).b. Emisi GRK perkapita di negara-negara berkembang masih relatif rendah???c. Proporsi emisi GRK yang berasal dari negara-negara industri akan terus meningkat
dalam rangka memenuhi kebutuhan sosial dan pembangunannya.
Di Indonesia bagaimana???? Itu tanggungjawab kita bersama.
Indonesia merupakan bagian GRK dunia, tapi juga bisa menjadi penyumbangGRK.
Kredit karbon merupakan instrumen yang diperdagangkan dengan hargatransparan, investor keuangan dapat membeli kredit ini pada spot market untuk
keperluan spekulasi atau melalui future contracts.
Waspadai bentuk-bentuk hegemoni neo imperalisme !!!!!!
Rencana Adaptasi terhadap PIG diIndonesia:
Rencana empat opsi adaptasi teoritis dalam kaitannya untuk ketahanan pangan:1. Penambahan luas lahan.2. Peningkatan hasil panen.3. Peningkatan jumlah penanaman per tahun.4. Penurunan konsumsi beras per kapita melalui program diversifikasi pangan.
Skenario besaran dari perubahan masing-masing opsi adalah:1. Penambahan luas lahan 100.000 ha/th ?2. Peningkatan hasil panen 50%/musim??.3. Peningkatan 10 % jumlah penanaman per tahun ?4. Penurunan konsumsi beras per kapita/th sebesar 1o % ?
Apakah anda generasi muda setuju dengan hanya program adaptasi??
Bagaimanakah kesiapan kita dengan program pengendalian(Mitigasi) PIG??
Kegiatan Mitigasi• Menggunakan sumber energi yang terbarukan seperti : gas,
tenaga air untuk pembangkit listrik skala kecil, angin danpanas bumi
Sektor Energi
• Penghutanan kembali lahan hutan kritis/gundul dengan pohon yang mampu menyerap CO2 lebih banyak. mis: pohon trembesi diameter tajuk 15 m, mampu serap 28,5 ton gas CO2
• Mengurangi deforestasi dan degradasi hutan
SektorKehutanan
• Pilih jenis transportasi yang ramah lingkungan : kendaraanberbahan bakar gas dan biofuel
• Sepeda/berjalan kaki untuk jarak tempuh tertentu
SektorTransportasi
• Menciptakan pupuk yang rendah emisi nitrogen
• Relokasi/perpindahan kegiatan pertanian lahan gambut ketanah mineral
Sektor Pertanian
• Memanfaatkan gas metana dihasilkan sampah untuksumber energiSektor Sampah
• Menggunakan lampu yang efisien dan hemat energi/sumber tenagamatahari pada siang hari
• Penggunaan kompor gas sebagai pengganti kompor minyak tanah
• Pola rumah yang memiliki banyak jendela agar sinar matahari dansirkulasi udara cukup
SektorPembangunan
Kegiatan Adaptasi• Membuat daerah-daerah tangkapan air, antara lain dengan
pembuatan embung-embung air untuk menampung air hujanatau sungai
• Menggunakan kembali air yang telah digunakan atau air lautdengan proses penyulingan
• Penggunaan air hemat efisien untuk rumahtangga, industri danirigasi pertanian.
SektorPengairan
• Membuat rencana jalur transportasi yang sesuai dengan kondisi iklim
• Membuat saluran di sisi jalan agar tidak cepat rusak
• Usahakan jalur transportasi jauh dari daerah berpotensi banjir
SektorTransportasi
• Pembuatan infrastruktur energi yang tahan bencana mis: kabelbawah tanah
• Penggunaan bahan bakar/sumber energi alternatif
• Penggunaan sumber energi terbarukan
Sektor Energi
• Penyesuaian tanggal tanam dengan musim hujan
• Diversifikasi komoditas pertanian,perbanyak alternatif komoditipertanian
• Cegah erosi tanah dengan penanaman pohon
SektorPertanian
PROGRAM APA YANG SANGAT PENTING??1. Reduksi deforestasi.
2. Penghutanan kembali oleh setiap manusia setiap lokasi manapun, pemerintah memfasilitasi pelaksanaannya dengan opsi win-win solution dengan rakyat.
3. Reduksi produksi dan penggunaan kendaraan bermotor dan mesin-mesin industri.
4. Hentikan penggunaan AC selama mungkin.
5. Perbaikilah lahan-lahan rusak dengan prinsip sipil teknis danbiologis.
6. Cintailah keragaman hayati dan kembangkanlah.
7. Mulai dari diri sendiri, dari hal sekecil-kecilnya bisa dilakukan, danmulai saat ini. Kerjasamalah!!!!!
Laju peningkatan tinggi muka air pada beberapa stasiunpengukuran di Indonesia (Handoko et al., 2008):
Lokasi stasiun Laju peningkatan tinggimuka air laut (mm/th)
Sumber
Cilacap 1,30 Hadikusuma (1993)
Belawan 7,83 ITB (1990)
Jakarta 4,38 ITB (1990)
7,00 Dari data 1984-2006
Semarang 9,37 ITB (1990)
5,00 Data dari 1984-2006
Surabaya 1,00 Dari data 1984-2006
Sumatera 5,47 ITB (1990)
Luas penggunaan lahan dan potensi kehilangan lahan sawah akibatkenaikan muka air laut per provinsi di pulau jawa
(dugaan sampai akhir 2100) (Handoko et al., 2008)
PenggunaanLahan (2005) Luasan (Ha)
Luas kehilangan lahan sawah
Kenaikan 0,5 m Kenaikan 1 m
(ha) (%) (ha) (%)
Banten 255.486 19.697 0,56 23.675 0,67
DKI Jakarta 4.008 1,237 0,04 1,704 0,005
Jawa Barat 1.081.993 57.314 1,63 69.771 1,98
DI Yokya-karta
56.982 175 0,00 381 0,01
Jawa Tengah 1.071.423 23.128 0,66 30.758 0,87
Jawa Timur 1.054.782 11.452 0,32 20.184 0,57
Total 3.524.656 113.003 3,21 146.473 4,16
Luas penggunaan lahan dan prediksi potensi kehilangan akibat kenaikantinggi muka air laut di pulau jawa sampai tahun 2100
(Handoko et al, 2008)
No. Penggunaan Lahan(2005)
Luas lahan(ha)
Luas kehilangan lahan
Kenaikan 0,5 m Kenaikan 1 m
(ha) (%) (ha) (%)
1. Belukar rawa 100,50 539 5,36 1.046 10,41
2. Hutan 4.886.432 0 0,00 0 0,00
3. Lahan pertanian 2.644.702 16.628 0,63 32.006 1,21
4. Lahan terbuka 104.576 3.383 3,23 4.555 4,36
5. Pemukiman 1.219.545 33.532 2,75 47.663 3,91
6. Perkebunan 343.209 7.015 2,04 9.050 2,64
7. Sawah 3.524.656 113.003 3,21 146.473 4,16
8. Semak belukar 135.258 6.612 4,89 10.617 7,85
9. Tambak 221.968 124.416 56,05 140.630 63,36
10. Tertutup awan 108.787 5.453 5,01 6.920 6,36
11. Tubuh air 63.947 2.494 3,90 3.401 5,32
Total 13.263.130 313.075 402.361
Prediksi penurunan produksi tanaman panganstrategis pada tahun 2050 (Handoko et al., 2008)
No. KomoditasProduksi tahun
2006Penurunan produksi
tahun 2050
(ton) (ton) (%)
1. Padi sawah 51.647.490 10.473.764 20,30
2. Padi ladang 2.807.447 761.522 27,10
3. Jagung 11.609.463 1.574.996 13,60
4. Kedelai 747.611 92.503 12,40
5. Tebu 1.279.070 97.453 7,60
PERMASALAHAN PANGAN GLOBAL
1. Fenomena perubahan iklim global mempengaruhi :
a. Kemampuan produksi dan pembentukan stok
pangan.
b. Fluktuasi penawaran dan permintaan pangan di pasar
internasional
c. Folatilitas harga pangan internasional.
2. Kenaikan dan fluktuasi harga minyak bumi yang tinggi akanmeningkatkan kompetisi pemanfaatan komoditas antara pangan danenergi.
3. Kebijakan perdagangan tiap negara cenderung mendahulukanketahanan pangan domestiknya, sehingga pasar panganinternasional semakin tidak menentu (tidak dapat dipercaya).
sumber : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
TEKANAN PERSOALAN RUANG DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
•RUANG PRIVAT vs PUBLIK
•DAMPAK LH RUANG PERKOTAAN &PEDESAAN
•RUANG EKSPLOITASI SUMBER DAYA ALAM
•RUANG LINDUNG vsBUDIDAYA
KONFLIK RUANG
KOMPETISI RUANG
AKSES ATAS
RUANG
TEKANAN PERTUM-BUHAN
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI SEKTOR PERTANIAN (1)
Sektor Pertanian
PeningkatanSuhu udara
Perubahanpola hujan
PeningkatanMuka laut
banjir
kekeringan
Pengurangan lahan sawah,Puso,Kerusakan SD Lahan,Peningkatan OPT
Turunnya produksi panganLahan pertanian turun,Salinitas naik
Sumber: ICCSR, 2010, diolah
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI SEKTOR PERTANIAN (2)
Kementerian Pertanian (Las, dkk.):Potensi luas tanam (padi):Kondisi kering (El-Nino)turun 14% Kondisi basah (La-Nina)naik 10%Penurunan paling parah: MK-1(24,8%), MH (11,5%)
Ancaman kekeringan & banjir (Las, dkk, 2009):• kekeringan perluasan areal padi sawah rawan: dari rata 2 0.8% - 5,4% & puso dari
0,21% - 0,94%????? Pengukuran di wilayah kita kapan ?????•banjir perluasan areal rawan dari 1.74% ke 1,98%, & puso dari 0,51% ke1,2%.
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI SEKTOR PERTANIAN
PEMANTAUAN KEMENTERIAN PERTANIAN:• 1993-2002:
lahan pertanian yang terkena kekeringan: 220.380 ha dengan lahan puso 43.434 ha (setara dengan 190.000 ton gabah kering giling, GKG) Lahan pertanian yang terlanda banjir seluas 158.787 ha dengan puso 39.912 ha (setara dengan 174.000 ton GKG) (Boer, 2003)
• Januari-Juli 2007: luas lahan pertanian yang mengalami kekeringan: 268.518 ha, dengan 17.187 ha mengalami puso penurunan produksi padi hingga 91.091 ton GKG
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 2011
Semester I 2011 Awal Semester II 2011
Kab. Banjar, Kalteng (MetroTV) Kab. OKI, Sumsel(Tribunnews.com)
Kab. Garut (Garutnews.com)Kab. Indramayu (MetroTV)
SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN:VERSI KEMENTERIAN PERTANIAN
VISI
MISI, 10
TARGET, 5
STRATEGI, 7
STRATEGI AKSELERASI, 10
PROGRAM
Terwujudnya pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumberdaya lokal untuk meningkatkan kemandirian pangan berkelanjutan, nilai tambah, ekspor, dan kesejahteraan petani
Target No. 5: Adaptasi perubahan iklim dan kelestarian lingkungan
RPJM SEKTOR PERTANIAN:1.Peningkatan kapasitas SDM pertanian tentang
perubahan iklim dan cekaman lingkungan2.Infrastruktur pertanian (pengairan, pengelolaan
lahan)3. Pemanfaatan SD lahan dan air dan pertanian
berwawasan lingkungan4. Penelitian dan diseminasi teknologi pertanian
yang adaptif
SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN:DALAM KONTEKS LINGKUNGAN HIDUP
Pertanian
Sumber daya air
Sumber daya lahan
OPT
Benih,
Bibit
Adaptasi
PI
Mitigasi PI
Pola Produksi
dan Konsumsi
AMDAL
SumberDaya air
Pencemaran air, kerusakan DAS
Sumber daya lahan
Bencana lingkungan, Kerusakan lahan/biomassa
Organisma Pengganggu Tanaman
Penggunaan pestisida (B3) dan pengelolaan LB3
Benih, bibit Keamanan hayati,Penggunaan pupuk (B3) dan pengelolaan LB3
Adaptasi PI RPPLH, KLHS, kerentanan, kapasitas adaptasi, pengendalian kerusakan
Mitigasi PI Reduksi dan inventarisasi emisi GRK
Pola Produksi dan Konsumsi
Penerapan pola produksi dan konsumsiberkelanjutan
AMDAL Penerapan AMDAL
Pemenuhan pangan untuk hidup sehat dan aktifdiukur dengan menggunakan tiga aspek :
1) Aspek ketersediaan pangan, yaitu tersedianya cukup untukseluruh penduduk
2) Aspek distribusi meliputi penyerapan pangan meratake seluruh wilayah dengan harga stabil dan terjangkau
3) Aspek konsumsi pangan yaitu setiap pendudukmampu mengakses cukup pangan dan mengelolakonsumsi sesuai dengan kecukupan status gizi dankesehatan.
sumber : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTANDALAM KONTEKS LINGKUNGAN HIDUP
• AMDAL
• RPPLH, KLHS, Kajian KerentananPERENCANAAN
• SPC, Produksi dan Konsumsi berkelanjutan (termasuk diversifikasi pangan)
• Benih, bibit, keamanan hayati
• Pengelolaan B3 dan limbah B3
PELAKSANAAN
• Pengendalian kerusakan dan kebencanan lingkungan
• Adaptasi dan Mitigasi Perubahan IklimPENGELOLAAN
TINDAK LANJUT UNTUK PENGURANGAN EMISI 26%,
TELAH TERBIT 2 PERPRES yaitu :
• PERPRES no 61 Tahun 2011 ttg : Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
• PERPRES no 71 Tahun 2011 ttg : Penyelenggaraan Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional
UNTUK BIDANG PERTANIAN
• Kebijakan yang dilakukan untuk menunjang RAN-GRK :1. Pemantapan ketahanan pangan nasional dan
peningkatan produksi pertanian dengan emisi GRK yang rendah.
2. Peningkatan fungsi dan pemeliharaan sistem irigasi.
• Strategi :1. Mengoptimalisasi sumber daya lahan dan air2. Menerapkan teknologi pengelolaan lahan dan budidaya
pertanian dengan emisi GRK serendah mungkin dan mengabsorbsi CO2 secara optimal.
3. Menstabilkan elevasi muka air dan memperlancar sirkulasi pada jaringan irigasi
RENCANA AKSI BIDANG PERTANIAN
1. Perbaikan dan pemeliharaan jaringan irigasi2. Optimalisasi lahan3. Penerapan teknologi budidaya tanaman4. Pemanfaatan pupuk organik dan bio-pestisida5. Pengembangan areal perkebunan (sawit, karet,
kakao) di lahan tidak berhutan/lahan terlantar/lahan terdegrasidasi/Areal Penggunaan Lain (APL)
6. Pemanfaatan kotoran/urine ternak dan limbah pertanian untuk biogas
Terimakasih
Semoga anda menjadi generasimuda penyelamat planet bumi.
Jangan menjadi penontonkehancuran planet bumi.
Pustaka
FAO, 2007. Adaptation To Climate Change in Agriculture, Forestry, and Fisheries: perspective, framework, and priorities. Working Group on Climate Change. FAO, Rome, Italy.
Hardy, John.T. 2003. Climate Change: causes, effects, and solutions. E-books of John Wiley & Sons Ltd, The Atrium, Southern Gate, Chichester,West Sussex PO19 8SQ, England. Visit: www.wileyeurope.com or www.wiley.com.
Handoko, I., Yon Sugiarto, dan Yusman Syaukat. 2008. Keterkaitan Perubahan Iklim dan Produksi Pangan Stategis: Telaah kebijakan independen dalam bidang perdagangan dan pembangunan. Seameo Biotrop, Bogor.191 hal.
Koesmaryono, Y., Imron, Y. Sugiarto. 1999. Kapita Selekta Agroklimatologi. Jurusan Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan IPA, IPB, Bogor.
United Nation Foundations. 2007. Confronting Climate Change: avoiding unmanageable and managing unavoidable. Executive Summary. Scientific Expert Group Report on Climate Change and Sustainable Development. Prepared for the 15th Session of the Commission on Sustainable Development. United Nations -Sigma XI Scientific Expert Group on Climate Change. www.confrontingclimatechange.org.
Watts, Robert.G. 2007. Global Warming and The Future of The World. A Publication in The Morgan and Claypool Publisher Series. www.morganclaypool.com.
Arief Yuwono. 2011. Penyelenggaraan Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional. DeputiBidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim KNLH. Power Point (Disampaikan pada National Summit Perubahan Iklim, Bali 25 Oktober 2011).
IPCC-Indonesia-Gugus Ketahanan Pangan. 2012. Outline dan Rencana Kerja Gugus Ketahanan Pangan (Power Point oleh R, Boer, 2012).
PERPRES NO. 61 TAHUN 2011 tentang RAN GRK (Rencana Aksi Nasional Penurunan EmisiGRK).
P. Widyasunu dan Ismangil. 2012. Mitigasi dan Adaptasi Pertanian terhadap Perubahan Iklim (Power Point). Power Point Rewritting from e-book: Adaptation to climate change in agriculture, forestry and fisheries: Perspective, framework and priorities. Food and Agriculture Organization of the United Nations, Rome, 2007. Interdepartmental Working Grouping on Climate Change. Pusat Kajian Mitigasi danAdaptasi Perubahan Iklim Faperta Unsoed.