Download - Bab8-Konsep Perancangan Taman Tradisional
-
5/13/2018 Bab8-Konsep Perancangan Taman Tradisional
1/23
~ w o o o~~~~
8.1. KONSEP DASAR ARSITEKTUR LANSEKAP 01 INDONESIAAkhir-akhir ini, para ahli lansekap semakin bebas menuangkan
gagasannya ke dalam bentuk perancangan lansekap, baik untuk lansekapyang bersifat pribadi maupun yang bersifat umum. Mereka tidak lagiberpegang teguh pada satu bentuk gaya I style tertentu. Namun demikiankekhasan etnik (bersifat tradisional). pada perancangan lansekap masihbertahan sampai sekarang. Sentuhan etnik ini telah menjadi tren dalampertamanan.
Dr. RE. Holthum didalam bukunya yang berjudul 'Gardening In TheLaow Lands of Malaya' menyebutkan bahwa, ketidak alamiahan suatu kebunatau taman dalam konteks keseluruhan alam lingkungan sekitarnya, justrumerupakan salah satu ciri taman I garden di Indonesia.
Dr. Mien A. Rifai berpendapat bahwa pola dasar dari vegetasi alamiahsuatu kawasan merupakan campuran yang harmonis antara bermacam-macam pohon tahunan, perdu, tanaman semusim, menjalar dan tanamanmerambat.
Pada dasarnya, lansekap suatu bangsa tidak dapat dipisahkan darikeadaan budaya bangsa itu sendiri, termasuk keadaan manusianya dansejarah perkembangan bangsanya.
Indonesia kaya akan budaya dan adat istiadat dan kaya pula dengantempat-tempat indah untuk dikunjungi yang merupakan warisan budaya dankekayaan alam indonesia yang dapat kita kenai sebagai Taman Indonesia.Prof. Vincent van Ramondt, seorang arsitek Belanda, menyatakan bahwaArsitektur lansekap Indonesia yang authentic hanya dapat dilihat di Pulau
Bab VIII - Konsep Perancangan Taman Tradisional Halaman 127
-
5/13/2018 Bab8-Konsep Perancangan Taman Tradisional
2/23
Jawa, baik untuk daerah Jawa Barat (tanah Pasundan) maupun JawaTengah (Yogyakarta dan Surakarta) serta di Pulau Bali.
Dari beberapa hal tersebut di atas dapat kita pelajari mengenai KonsepDasar dari Arsitektur Lansekap Indonesia. Ada beberapa style atau gayayang sering dipergunakan sebagai konsep dasar arsitektur lansekapIndonesia yaitu : Bernuansa etnis, dengan style-style tradisional disesuaikan dengan
daerah setempat, dimana akan kita pelajari lebih lanjut untuk lansekapJawa khususnya Yogyakarta, lansekap Jawa Barat, serta lansekap Bali.
Lansekap dengan Style Natural atau alami, dengan menghadirkansuara gemericik air atau suara gemuruh air terjun, penggunaan batuartifisial, dilengkapi aneka fauna taman (seperti ikan hias maupunburung hias).Penataan taman pada style natural ini, biasanya tanaman dibiarkantumbuh liar tanpa pengarahan yang berarti, namun tetap terpelihara.Tanaman pembatas lahan maupun tanaman semak/perdu sengajadibaurkan, begitu pula dengan pohon-pohon besar, seolah-olah pohontersebut tumbuh di alam hutan.
GambarS.1.
Natural Style pada taman,dilengkapi dengan air terjundan batu artifisial
Bab VIII - Konsep Perancangan Taman Tradisional Halaman 128
-
5/13/2018 Bab8-Konsep Perancangan Taman Tradisional
3/23
Lansekap dengan Stvle Tropis, biasanya ditandai dengan adanyatanaman palem-paleman seperti palem botol, palem merah, pakis haji,slkas, cemara udang dan sebagainya, serta penggunaan beberapatanaman langka yang hanya tumbuh di daerah tropis.
GambarS.2.Lansekap dengan style tropis,dengan adanya pohon patem.
Taman Apotik Hidup, yaitu penggunaan tanaman yang dapat berfungsiatau dapat dipergunakan sebagai apotik hidup maupun dapur hidup,seperti kedondong laut (Notophanax frusticosa), Pisang (MusaParadisiaca), Oaun Katuk (Sauropus Androgynus), Daun Sirih (PiperBetle) dan Kumis Kucing (Ortosiphon grandiflorus).
S.2. KONSEP TAMAN TRADISIONAL JAWA+ KONSEP TAMAN TRADISIONAL JAWA
Norman K. Booth, pakar arsitektur lansekap dari Amerika Serikat,banyak mengulas mengenai Konsep taman tradisional dari Jawa ini, Oidalam bukunya 'Basic Elements of Landscape Architectural Design', iamengatakan bahwa 'material tanaman adalah suatu elemen yang sangat
Bab VIII - Konsep Perancangan Taman Tradisional Ha/aman 129
-
5/13/2018 Bab8-Konsep Perancangan Taman Tradisional
4/23
penting dalam desain dan manajemen lingkungan luar pada tamantradisional Jawa'.
Bersama bentuk tanah dan bangunan, material tanaman membentukkomponen utama yang digunakan arsitek pertamanan untuk menyususnorganisasi ruang serta pengatasan problem-problemnya. Disampingkegunaannya secara praktis sebagai elemen struktural dalam desain, didalam konsep taman tradisional jawa ini, material tanaman berperan pulasebagai a touch of life serta keindahan lingkungan.
Menurut Booth pula, sebenarnya tanaman memiliki karaker khususyang bisa dibedakan dengan elemen desain arsitektur pertanaman lainnya.Karakteristik ini adalah bahwa material tanaman merupakan elemen hidupdan selalu berkembang. Berdasarkan karakter tersebut, Boothmengkategorikan tanaman dalam 3 (tiga) hal, yaitu Kegunaan tanaman Karakteristik visual tanaman Tanaman sebagai pencipta keindahan. Tanaman mempengaruhi perasaan dan emosi.
Masih dalam tulisan Booth, menunjukkan bahwa Konsep Taman Jawasangat bernilai. Taman jawa tidak hanya bersifat fisikal saja seperti halnyataman-taman di Barat atau taman 'masa kini', melainkan lebih bersifatsimbolik selalu mencoba mengkaitkan dengan kehidupan manusia secaratotal, yakni melalui pemilihan dan penataan tanamannya terutama yangberbentuk pohon besar.
Hal ini menunjukkan suatu usaha dari manusia jawa untuk selalumenciptakan lingkungannya yang tidak hanya mewadahi namun jugamenunjukkan 'genius loci, a sense ofplace' (arti suatu tempat).
Selain konsep tersebut di atas, adanya prinsip kosmologi Hindu - Jawadalam suatu lingkungan kehidupan Jawa, dijabarkan adanya suatu tingkatanhirarkis yang memperlihatkan perbedaan tingkat kehidupan manusia dalamsistem kosmos, dimana kecenderungannya terkait dengan stratifikasi sosial
Bab VIII - Konsep Perancangan Taman Tradisionai Haiaman 130
-
5/13/2018 Bab8-Konsep Perancangan Taman Tradisional
5/23
kemayarakatan. Nilai Hirarkis ini yang akhirnya ikut membedakan dalampenataan KonsepTaman Jawa pada masing-masing tingkatannya. DalamKonsep Taman Jawa, kita mengenal3 tingkatan, yaitu :1. Kraton Yogyakarta beserta Taman sarinya (Water Palace)2. Taman Dalem Pangeranan3. Taman Rumah kampung dan Pedesaan
Dalam setiap tingkatan hirarkis ini, pemilihan jenis tanaman danpenataannya memiliki makna dan fungsi yang berbeda-beda.+ KONSEP TAMAN KRATON YOGYAKARTA (THE YOGYAKARTA KING PALACE)
Kraton Yogya dibangun pada tahun 1613 pada zaman KerajaanMataram dan kemudian dilanjutkan dan dirancang ulang olehHamengkubuwono I ditahun 1755. Kraton itu sendiri terdiri dari beberapabangunan, dinding dan halaman - halaman dimana membujur sepanjangsumbu Utara - Selatan dengan alun - alun di kedua ujungnya.
Sri Sultan Hamengkubuwono I menciptakan rancangan denahistananya pada simbolisme yang berasal dari penghayatannya akan makna'Sangkan Paraning Dumadi', dimana dalam penataan ruang danperlengkapannya berhubungan erat dalam keseluruhan perlambangperjalanan orang menuju akhir hidupnya.
Menurut Pageran Hadiwijaya (pengageng Kraton Yogyakarta urusantaman pada tahun 1980), Konsep yang mendasari perancangan lingkunganKraton Yogyakarta adalah tanaman dengan bagian-bagiannya, yaitu : bunga,batang, daun, akar dan buah. 8eberapa tanaman tertentu mempunyaitempat tersendiri dalam konsep fungsional arsitektural dengan kualitassesuai pemahaman manusia jawa. Sebagian besar tanaman tersebutmerupakan pohon yang mempunyai bunga yang harum atau buah atau tajukyang luas.
Pemilihan tanaman di Kraton menitik beratkan tidak hanya padalambang yang ada pada pohon, namun juga selalu memiliki salah satu aspekdari kategori tersebut di bawah ini, yaitu :
Bab VIII - Konsep Perancangan Taman Tradisional Halaman 131
-
5/13/2018 Bab8-Konsep Perancangan Taman Tradisional
6/23
1. Bentuk Arsitekturall struktur tanaman, yang dibedakan atas :a. Monumentalb. Menaungi
Efek pekat Efek terang2. Kegunaan
a. Penghasil buah-buahan
: Pohon Beringin, pohon Kepel Lanang
pohon beringin dan GayamPohon Sawo Kecik
Mangga, Sawo Kecik, jambu Dersono,Kepel, Asem dan GayamBeringin, Kanthil, Cengkir gading, danSoka
c. Obat-obatan I kosmetika: Kepel dan Gayam
b. Untuk sesaji I upacara
3. Estetika IOrnamental Kemuning, dan Cengkir GadingMakna atau Perlambang dan fungsi dibalik pemilihan pohon-pohon
tersebut adalah :1. Pohon Beringin ( Ficus benyamina ), secara fllosofis adalah tempat
menunjukkan kewibawaan Kraton dan secara fungsional menjaditempat bertemunya raja dengan rakyat. Di Alun - alun Yogyakartaterdapat 62 pohon Beringin dan dua buah Beringin Kurung, yangterletak ditengah alun-alun Utara. Beringin yang terletak dibagian Baratdisebut Kyiai Dewandaru berasal dari Majapahit dan yang beradadibagian Timur bernama Kyiai Wijayandaru berasal dari Pajajaran.Keduanya merupakan simbol 'Yin dan Yang' dalam dunia nyata.
2. Pohon Gayam, ada 6 buah yang ditanam berjajar menuju Sithihinggil,maksudnya bila manusia berjalan di antaranya jumlahnya akan menjadi7 (tujuh), yang melambangkan kearifan. Sedangkan pohon gayamsendiri memberi arti damai, sejuk dan kebahagiaan.
3. Pohon Kepel Lanang, berjumlah 18 buah ditanam di sekelilingSitihinggil, secara simbolik sebagai penahan terhadap gangguan yang
Bab VIII - Konsep Perancangan Taman Tradisional Halaman 132
-
5/13/2018 Bab8-Konsep Perancangan Taman Tradisional
7/23
ingin mengacau jalannya upacara kerajaan yang sedang berlangsungdi Sithihinggil.
4. Pohon Jambu Dersono, berjumlah 2 buah, melambangkan kata'kadarsansih ing sesama I atau cinta pada sesama, menempati sisibarat Sithihinggil
5. Kemuning (Murraya Panieulata), dengan tampilan fisiknya yang lembutmenjadi latar belakang Sithihinggil, melambangkan heningnya pikiranserta penangkal tenung. Mengingat area Sithihinggil merupakan areasakral sebagai pusat pengendalian kerajaan.
6. Pohon Jambu Telampok Arom, melambangkan manusia selalumengeluarkan perkataan yang bijaksana (harum) dan ditempatkan disisi Gerbang Sri Manganti bersama dengan pohon Mangga, JambuDersana, Kepel dan Kemuning.
7. Pohon Sawo Kecik (Manilkara Kaukl), melambangkan keberuntungan(,ben becik') mendominasi halaman Kraton Tengah, dengan tujuanmemperoleh suasana rindang namun tetap terang, karena daun sawokecik pada bagian bawah berwarna putih keperakan.
8. Sri rejeki (Aglaonema Costatum), ditanam di dalam pot yang ditaruh disepanjang koridor, memiliki arti 'agar kebahagiaan menyertai anda'.Kadang-kadang dilengkapi dengan Beras tumpah (diffenbaehia Pieta),memberi makna bahwa tidak akan kekurangan beras.
- 4 1 - KOMPLEKS TAMAN SARI ( WATER PALACE)Taman Sari adalah karya arsitektur yang sangat mengagumkan dimana
terdapat pemandian yang berhubungan dengan jalan rahasia di bawah tanahdan juga jalan air di bawah tanah yang berhubungan dengan Laut Selatan.Pada awalnya taman ini di penuhi dengan taman yang indah dengantanaman berbunga yang berbau harum, dilengkapi dengan air mancur.Taman Sari ini mempunyai fungsi sebagai tempat peristirahatan bagi Sultandan keluarganya, dan sekaligus digunakan sebagai tempat rekreasi.
Bab VIII - Konsep Perancangan Taman Tradisional Halaman 133 .
-
5/13/2018 Bab8-Konsep Perancangan Taman Tradisional
8/23
Secara konsepsual, Tamansari tidak dapat dipisahkan keberadaanyadari Kraton, Tamansari merupakan bagian dan fasilitas Kraton. Taman sariyang runtuh karena gempa pada tahun 1867 pada mulanya memiliki 57bangunan dan 18 macam kebun dengan air sebagai elemen penting didalam pengolahan desain. Sungai yang disebut Kali Larangan dialirkan dariSungai Winongo ke Kraton dan Taman Sari untuk mengairi danau I lautbuatan yang dibangun di taman terse but.
Oari taman ini segala kebutuhan sehari-hari Kraton untuk sayuran,buah-buahan, bunga, bumbu dapur, obat tradisional, sesaji dan kosmetikdapat terpenuhi. Oi sini tercermin bahwa taman tidak sekedar indah danfungsional dalam arti fisik (sebagai peneduh, pengarah dan lain-lain) sertamemiliki simbol-simbol kehidupan juga sangat fungsional dalam arti memilikikegunaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
. , . . .CJ'."t b"atan
CJ
011
'4
r
Gambar. 8.3.KompleksTaman Sari
Halaman 134ab VIII - Konsep Perancangan Taman Tradisional
-
5/13/2018 Bab8-Konsep Perancangan Taman Tradisional
9/23
Tanam - tanaman yang dipakai di Taman Sari ini diantaranya adalah :Mawar (Rosa hybrida), Jeruk Kingkip (Triphasia trifolia), kemuning (Murayapanicu/ata), dan tanaman-tanaman sayuran serta kebun buah-buahanseperti kebun Durian (Durio zibethinus), kebun Sirih (Piper bit/e), Mangga(Mangifera indica), Nam-nam (Cynometra cau/iflora), Pandan wangi(Pandanus tectorius) dan juga beberapa tanaman rempah-rempah, yaitu :Cengkeh (Eugenia aromatica), Lada I merica (Pipemingrum) dan Pala(myristica fragrans).
4 > - TAMAN DALEM PANGERANANPenataan taman dalem pangeranan tersebut berorientasi ke Kraton dan
konsep taman dipengaruhi oleh penataan taman Eropa. Pada kompleksdalem pangeranan perletakan taman dibagi dalam 3 ruang, yakni halamandeoan, halaman tengah dan halaman belakang, yang masing-masinghalaman memiliki pemilihan tanaman dan konsep yang berbeda-beda,sebagai contoh hanya pada halaman belakang memiliki kolam ikan.a. Halaman depan
Dibedakan antara halaman depan menuju pintu gerbang dan halamandi depan pendopo. Tidak semua dalem pangeranan memiliki halamanmenuju ke pintu gerbang, namun bila ada, sepanjang kanan kiri gerbangditanam Rohon tanjung secara berderet membentuk jalan lingkungan,dengan maksud mengarahkan prosesi menuju gerbang.
Selain ditanam pohon tanjung, juga ditanam pohon sawo kecikmengelilingi pendopo dalam susunan berderet dan simetris. Pohon sawokecik ini memiliki banyak fungsi dikaitkan dengan keberadaan pendopo dantanaman lain di sekitarnya, yaitu Sebagai penahan angin. Sebagai material akustik ruangan. Sebagai pembentuk 'ruang' tambahan (dipergunakan jika ada upacara) Merindangj tapi tidak menutupi tanaman yang dibawahnya.Bab VIII - Konsep Perancangan Taman Tradisional Halaman 135
-
5/13/2018 Bab8-Konsep Perancangan Taman Tradisional
10/23
Oi bawah pohon sawo kecik dekat pintu gerbang, biasanya ditanampohon-pohon yang tidak terlalu rimbun dengan tujuan estetika I ornamental,antara Jain : kelapa gading, jambu dersono, belimbing lingir atau nam-naman. Sedangkan di samping pendopo, ditanam tanaman perdu sepertitanaman pacar cina, jeruk pecel dan delima.Tanaman perdu ini dipilih dengan pertimbangan tanamannya memilikitajuk terawang sehingga sinar matahari masih dapat masuk ke pendopodengan baik, bahkan terjadinya pantulan sinar pada daun-daun perdumenciptakan keindahan visual tersendiri.b. Halaman Tengah
Tidak banyak ciri khusus pada bagian ini, karena memang halamantengah tidak luas dan hanya merupakan ruang-ruang yang terbentuk akibatbangunan-bangunan yang ada seperti gandok, dan bangunan tambahan.Tanaman kecil yang ditanam pada pot seperti : mawar, melati dan jerukkingkit ditempatkan di sini.c. HalamanBelakang
Halaman belakang merupakan bagian penting seperti halnya halamandepan bagi susunan ruang luar dalem pangeranan maupun rumahperistirahatan kerajaan ini. Ada 3 (tiga) kecenderungan penggunaanhalaman belakang pada dalem pangeranan, yaitu : Sebagai taman yang menonjolkan keindahan, lengkap dengan
kolamnya Sebagai kebun untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari baik buah-
buahan, bumbu dapur, obat tradisional dan lain-lain. Pada umumnyapohon yang ditanam adalah : jambu mawar, mangga, dan buah-buahan lainnya.
Sebagai taman dan kebunSecara konsepsual, pada halaman belakang, terlihat adanya
kecenderungan untuk menciptakan 'Taman sari' dalam skala yang kecil.
Bab VIII - Konsep Perancangan Taman Tradisionai Haiaman 136
-
5/13/2018 Bab8-Konsep Perancangan Taman Tradisional
11/23
+ - TAMAN RUMAH-RUMAH KAMPUNG DAN PEDESAANUntuk rumah-rumah kampung dan pedesaan, aspek kegunaan
menentukan di dalam pemilihan tanamannya. Mulai dari halaman depanhingga halaman belakang ditanam tetumbuhan yang menghasilkan tidakhanya untuk keperluan sendiri namun juga untuk diperdagangkan. Sebagaicontoh untuk pagar hijau dipilih daun katuk atau luntas, dimana daunnyadapat dimakan.
Ada aturan tertentu yang tidak tertulis yang masih melekat di kalanganmasyarakat, diantaranya adalah :a. Adanya kecenderungan untuk selalu memilih tanaman yang tidak sarna
dengan yang ditanam di lingkungan Kraton. Sementara itu di dalarnkraton sendiri juga tidak mempergunakan tanaman yang dipakai rakyatkebanyakan, kecuali yang ditanamdi Tamansari.
b. Bentuk struktur tanaman menentukan perletakan. Misalnya pohonpisang tidak ditanam di depan rumah, pertimbangannya adalah wujudtanaman ini tidak bisa diatur, sehingga sebaiknya ditanam di belakangrumah, pohon waru karena akamya mengarah kemana-mana bisamerusak batu bata harus ditanam jauh dari rumah.
c. Tabu untuk menanam pohon kamboja di dalam rumahd. Tabu untuk menanam pohon beringin, karena beringin dianggap sakral
dan melambangkan perlindungan dan kebesarane. Tanaman yang ditanam memiliki prinsip 'harusmenghasilkan'.
8.3. KONSEP TAMAN JAWA BARAT (SUNDA)
- + KONSEP TAMAN SUNDA I JAWA BARATDaerah jawa barat dikenal dengan sebutan daerah Parahyangan,
dimana terkenal dengan pemandangan alamnya yang indah. Alam pedesaanJawa Barat memang sangat khas, dengan pohon bambu dan gemericik
Bab VIII - Konsep Perancangan Taman Tradisional Halaman 137
-
5/13/2018 Bab8-Konsep Perancangan Taman Tradisional
12/23
suara air yang merupakan dua elemen alam disamping adanya sungai,gunung, kolam ikan dan berbagai pepohonan dan kebun.
Taman rumah style Jawa barat I Sunda umumnya hanya berupapekarangan rumah. Setiap jenis tanaman yang ditanam di pekaranganmerupakan tanaman yang memberikan penghidupan kepada wargamasyarakat. Tanaman tersebut berfungsi bukan saja sebagai apotik hiduptetapi juga dapur hidup.
Jenis tanaman yang ditanam misalnya, kedondong laut (Notophanaxfructicosa), pisang (Musa paradisiaca), katuk (Sauropus androgynus), tebu(Sacharum afficinarum), sirih (Piper Betle) dan Kumis Kucing (Orthosiphongrandiflorus). Oi samping itu ditanam juga beberapa jenis tanaman langkadan jarang digunakan sebagai pelengkap taman.
Taman dengan gaya jawa barat I Sunda ini selain merupakanperpaduan dari alam parahyangan juga memiliki pelengkap yang khasberupa saung atau rumah bambu yang dalam bahasa tamannya lazimdisebut gazebo.
Gambar8.4.Saung Sambuberada di tengah-tengah taman,menjadi point ofinterest dariTaman gaya JawaSarat
8ab VIII - Konsep Perancangan Taman Tradisional Halaman 138
-
5/13/2018 Bab8-Konsep Perancangan Taman Tradisional
13/23
-$ - MAKNA, FALSAFAH DAN FUNGSI TAMAN JAWA BARATTaman Jawa Barat tidak lepas dari unsur batu dan air yang mengalir,
secara umum taman gaya ini lebih mendekati suasana alam pegunungan.Selain itu banyak hal dari kebiasaan kehidupan masyarakat Jawa Baratmenjadi unsur pelengkap taman yang sering tidak diketahui makna danfalsafahnya oleh kalangan awam, seperti : Batu Nemprak, adalah sebuah batu dengan permukaan lebar di pinggir
sungai, biasa digunakan untuk sholat. Batu Pamentasan, istilah umum untuk batu loncatan (stepping stone) Cukang lemah, sebuah jembatan terbuat dari tanah dan cukang batu
jembatan yang terbuat dari batu Karang hawu, sebuah karang dilengkapi dengan goa. Padasan, air mancur yang digunakan untuk mencuci tangan atau
wudhlu Batu turun kesik naek, merupakan filter alam sehingga air di daerah
parahyangan ini menjadi bening. Paranggong Sereuh atau pergola
Gambar 8.5.Taman gaya Jawa barat
Bab VIII - Konsep Perancangan Taman Tradisional Halaman 139
-
5/13/2018 Bab8-Konsep Perancangan Taman Tradisional
14/23
Keterangan GambarA. Rumah Bambu I saungB. PadasanC. CiburialD. Karang HawuE. Pancur dengklangF. Cukang BatuG. Batu NemprakH. Cukang lemahI. Batu Turun keusik naekJ. CicurugK . Paranggong SeureuhL. CarubanM. PameuntasanSelain hal tersebut di atas, unsur suara di taman bukan hanya dari
gemericiknya air saja tetapi juga dari suara yang ditimbulkan dari pancuranbambu yang mengeluarkan suara khas bambu yang saling bersahutan.Pancuran bambu ini ada beberapa macam, antara lain : Pancur Rendang, biasanya dilengkapi dengan kincir air, berfungsi
sebagai penghalau pemakan ikan Pancur Dengklang, sebuah pancuran bambu yang bergerak bila
bambunya telah terisi air dan memukul bambu lainnya. Pancur Angklung, pancuran air dimana bambunya ditata sedemikian
rupa hingga timbul bunyi bambu yang bersahut-sahutan.Tentang kegunaan tanaman yang ada pada taman Gaya Jawa Barat,
antara lain adalah : Kumis Kucing, sering digunakan untuk penyakit susah buang air kecil Dauk Katuk, berkhasiat sangat baik untuk memperlancar ASI Kedondong laut dan Daun Mankokan, selain dapat digunakan untulalap dapat pula untuk menghilangkan bau badan Tebu Wuluh, yang mempunyai batang dan pelepah daun berwarna
hitam, dimaksudkan untuk penolak bala.
Bab VIII - Konsep Perancangan Taman Tradisional Halaman 140
-
5/13/2018 Bab8-Konsep Perancangan Taman Tradisional
15/23
8.4. KONSEP TAMAN TRADISIONAL BALI-$ - KONSEP DAN FILOSOFI TAMAN TRADISIONAL BALI
Konsep Dasar nuansa etnik pada Bali Lansekap, adalah sesuatu yangtidak bisa dipisahklan dari kehidupan masyarakat sehari-hari. DalamArchitectual Conservation in Bali, EkoBudiharjo mengutip perkataan FrankLloyd Wright : "The more true culture a manhas, the more significant hisenvironment becomes to him" yang dapat kita intrepestasikan secaramendalam dengan bahasa kita sendiri menjadi : Interaksi manusia denganlingkungannya akan menjadi lebih besar maknannya apabila bangsa tersebutmempunyai akar budaya yang kuat.
Mayarakat Bali dalam konsep-konsep rancangannya selalumemadukan filosofi-filosofi dan dasar-dasar desain. Konsepnya selalu pasti,walaupun dalam bentuk fisiknya terjadi perubahan yang disesuaikan dengankeadaan atau perkembangan zaman. Mereka selalu mencobamenggabungkan konsep tradisi lama dengan penemuan-penemuan baruatau bahan pakai yang terbaru dan juga menyesuaikan denganperkembangan teknologi baru namun kesemuannya itu tetap dipadukansecara harmonis.
Konsep 'Oesa -Ka/a-Patra' yang dinamis, berarti Ruang - Waktu -Situasi atau Tempat - Kala/Waktu - Kondisi yang pasti sebagai senimanmereka tidak pernah kehilangan identitas diri.
Filosofi dasar yang masih dipelihara terus oleh masyarakat Bali adalah :IRwa Bhineka' atau ' Semara Ratih' yang berarti Rekonsiliasi antara duakutub yang berbeda, apakah itu elemen-elemen yang membentuknya atauwarna-warna yang dipadukannya ataupun nilai-nilainya.
Masyarakat Bali selalu mencoba agar Bhuwana Agung yang terdiri darialam dan makro kosmos dapat bersatu dengan Bhuwana Alit yaitu manusiadan mikro kosmos dengan penggabungan keduannya masyarakat Balipercaya ini akan mengantarkan mereka mencapai 'moksa'.
Bab VIII - Konsep Perancangan Taman Tradisional Halaman 141
-
5/13/2018 Bab8-Konsep Perancangan Taman Tradisional
16/23
Konsep filosofi lainnya yang penting adalah Tri Hita Karana, tigakebaikan atau kebajikan. Intinya apapun yang ada di dunia ini dapat terdiridari atma atau jiwa, Sarira atau raga serta trikaya atau kemampuan dankekuatan. Jadi jika perpaduan ketiganya maka manusia akan mampuberbicara dengan bijak.
Yang berhuounqen dengan erat dengan perancangan danperencanaan arsitektur adalah Tri Angga dimana ada tiga komponen atauwilayah yang membentuk suatu perencanaan dan perancangan yaitu Nistaatau bagian bawah, kaki atau alas, Madya atau bagian tengah, netral danatau badan kemudian yang ketiga adalah Utama atau yang tertinggi ataumurni dan atau kepaJa.
~ ~~---W_ __J1l&1 MAO :
-....I IIAO' (A; f UTAhiA- _ - " A W O N G . \ 'N i!lcCY ] PAA ,4 .HYANG o\N (hOGd I
Dalam desain konsep perancangan arsitektur Bali selalu mengikutikonsep-konsep berikut: Tri toke atau Tri Angga yang merupakan tingkatan pembagian ruang. Nawa Sanga atau Sanga Mandala yang merupakan orientasi kosmos. Manik Ring Cucupu yang merupakan keseimbangan didalam kosmos. Selalu menggunakan skala manusia dan segalanya dikembangkan
secara proposional. Konsep adanya suatu pelataran yang terbuka.
Gambar 8.6. Konsep Tri Angga
Bab VIII - Konsep Perancangan Taman Tradisional Halaman 142
-
5/13/2018 Bab8-Konsep Perancangan Taman Tradisional
17/23
Struktur yang jelas tidak ada yang ditutup-tutupi. Material yang digunakan benar-benar sempurna.
Konsep Keseimbangan Kosmos masyarakat Bali dapat dilihat darigambar struktur berikut ini :
NIRWAN4"tOY",
-$ - KONSEP PERKAMPUNGAN BALI DAN PURA BALIKonsep dari perkampungan Bali dapat dilihat sebagai suatu kesatuan
organisasi dimana masing-masing komponennya mempunyai fungsi yangamat kuat. Pusat dari kegiatan suatu perkampungan terdapat ditengah pusatperkampungan itu dan berupa 'alun-alun' yang dikelilingi dengan tempat-tempat kegiatan masyarakat seperti : pura, tempat bersembahyang umatBali, puri, rumah kepala kampung, pasar dan wantilan, ruang atau tempatpertemuan dan kulkul, menara dimana disitu digantungkannya kentonganyang digunakan untuk alat memberitahu masyarakat bila ada pertemuan,pengumuman, ataupun peringatan akan bahaya.Bab VIII - Konsep Perancangan Taman Tradisionai Haiaman 143
-
5/13/2018 Bab8-Konsep Perancangan Taman Tradisional
18/23
GambarS.7.Perkampungan BaliKeterangan gambar :A. Pura Desa (vii/age temple)B. Kul Kul (tower)C. Puri (Palace)D. Wantilan (Hall of assembly)E. Waringin (banyan tree;F. Pasar (open market)
Selanjutnya pola perkampungan Bali dapat dilhat pada gambar berikut(Gambar 8.8.), dimana dapat dilihat pola Pempatan Agung, pola Aling-aling,dan Pola linear atau memanjang.
lB'~"=~~rn=~ rr}~~~m r = J r , o p . " $ p C J U l
GambarS.S.
Pola Perkampungan Bali
Bab VIII - Konsep Perancangan Taman Tradisional Halaman 144
-
5/13/2018 Bab8-Konsep Perancangan Taman Tradisional
19/23
Sedangkan berikut ini adalah pola perencanaan yang khas dari suatupura, yang merupakan tempat peribadatan masyarakat Hindu - Bali.(Gambar 8.9.).
ltl~lIaou.....".... . . . . , .
- + TANAMAN ADAT DAN TRADISI
Gambar8.9.Komplek pura di bali
Keterangan gambar :A. Candi Bentar (Split Gate)B. Kul Kul (tower)C. Pawon (Kitchen)D. Bale Gong (shed forgamelan orchestra)E. Bale (pavilion for preparation)F. Paduraksa (ceremonial gate)G. Aling-aling (Gate's wall)H. Paruman (communal seat for Gods)I,J Bale Piasan (sheds for offerings)K . Gedong Pasimpangan (to keep heirloom)L. Padmasana (stone seat)M. Meru (pagoda)
Beberapa tanaman tradisi yang mereka gunakan dalam upacara sehari-hari masyarakat bali, diantaranya adalah : Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), Bunga Kamboja atau kembang jepun (Plumeria Alba), Cempaka(Michelia Champaka), Kenanga atau sandat (Cananga Odorata) dan lain-lainnya.
Halaman 145ab VIII - Konsep Perancangan Taman Tradisional
-
5/13/2018 Bab8-Konsep Perancangan Taman Tradisional
20/23
Pada bab. 9 ini, merupakan soal latihan bagi mahasiswa di dalam\ studio perancangan ruang luar atau eksterior. Latihan perancangan ruangluar sebatas dalam penataan taman rumah tinggal serta penataan tamanbermain bagi playgroup dalam suatu lingkungan perumahan.
9.1. PERANCANGAN TAMAN RUMAH TINGGALBuatlah Rancangan Taman Rumah Tinggal baik di luar maupun di
dalam rumah (denah terlampir), dengan ketentuan sebagai berikut :1. Rumah berada di hook, dengan bangunan menghadap ke arah Timur
Laut.2. Tentukan letak gerbang I entrance sebagai main entrance, baik
gerbang bagi sirkulasi kendaraan, sirkulasi manusia maup~n entrance Igerbang di bagian samping.
3. Taman dirancang sebagai ruang semi - privat, dimana ada ruanguntuk berkumpul dengan keluarga di taman tersebut, dengan Konseplansekap tropis - natural.
4. Rancangan taman ini diarahkan untuk menghasilkan kesan yangramah, natural dan asri
5. Taman dilengkapi dengan dengan : kolam ikan, bangku taman,penerangan taman dan penggunaan batuan baik batu alam maupunbatu artifisial.
6. Pilihlah jenis tanaman yang mudah tumbuh di daerah tropis. Tanamanyang digunakan adalah : Tanaman peneduh, Tanaman perdu hias,Tanaman penutup (ground cover plant), dan lainnya sesuai dengankebutuhan.
Bab IX - Studio Perancangan Halaman 146
-
5/13/2018 Bab8-Konsep Perancangan Taman Tradisional
21/23
GAMBAR YANG DIMINTA :1. Denah lansekap, dilengkapi dengan notasi, ukuran (termasuk peil I
ketinggian tanah) serta keterangan gambar ------------------ skala 1 : 502. Tampak Depan dan Tampak Samping ----------------------- skala 1 : 503. Sketsa Perspektif
Gambar 9.1. Denah Rumah Tinggal LB I LT : 120 I 396
~ K 1 > ' I M r I I I Ir. I ~ J W C1 1 - . TIV\Jfl I'- . P C \ . .l f TAMA W- , -,
~ . :e .L V N L M ~Pv~1 2 M I N J /' "TiDvfl . . V V
' I 'M/Wt: fl. TiVVlltA 1 2 . f ' 1 J P - T..ooIn
___ ::OO_--+_'SS-O I ~ I wo I 3170 I WO1900
< ? 1 ' A r l . . A 1: zoo
8ab IX - Studio Perancangan Halaman 147
-
5/13/2018 Bab8-Konsep Perancangan Taman Tradisional
22/23
9.2. PERANCANGAN TAMAN BERMAINBuatlah sebuah rancangan Taman Bermain suatu playgroup bagi anak-
anak berumur 3 - 6 tahun. Taman bermain ini berada dalam area publiksuatu kompleks perumahan, berdekatan dengan taman kanak-kanak, areapertokoan (Ruko), kantor pengelola dan masjid kompleks (denah lokasiterlampir).Taman Bermain yang dikehendaki, dengan ketentuan sebagai berikut1. Taman Bermain sebagai wadah pengenalan alam terhadap flora dan
fauna serta beraktifitas I bermain bagi anak-anak, dimana anak-anakdapat secara aktif dan kreatif tidak sekedar bermain namun juga belajarmengenal alam.
2. Luas Taman bermain 200 m2.3. Taman Bermain dibagi dalam beberapa fungsi ruang namun menyatu
dalam satu kesatuan taman bermain, yaitu : Area Bermain, dilengkapi perlengkapan bermain anak seperti
lintasan sepeda, panjat tali, permainan ban, ayunan, jungkitan,papan luncur (plosotan) serta bak pasir.
Area Fauna, berisi beberapa fauna antara lain ikan, burung Iunggas, serta kelinci.
Area Flora, agar taman bermain tetap asri, sejuk dan teduh4. Taman bermain dirancang sebagai taman bermain yang atraktif,
aman bagi anak-anak serta memiliki kesan yang natural I polos5. Taman dilengkapi dengan : kolam, bangku taman, gazebo, penerangan
taman serta penataan sirkulasi yang aman bagi anak-anak baiksirkulasi lintasan sepeda maupun sirkulasi dalam area bermain.
6. Tanaman yang digunakan adalah : Tanaman peneduh, Tanamanperdu hias, Tanaman penutup (ground cover plant), dan lain-lain sesuaidengan kebutuhan.
Bab IX - studio Perancangan Halaman 148
-
5/13/2018 Bab8-Konsep Perancangan Taman Tradisional
23/23
- + GAMBAR YANG DIMINTA :1. Denah lansekap, dilengkapi dengan notasi, ukuran (termasuk peil I
ketinggian tanah) serta keterangan gambar ---------------- skala 1 : 502. Tampak Depan dan Tampak Samping ------- skala 1 : 503. Sketsa Perspektif
Gambar 9.2. Denah Lokasi Taman Bermain
3TI( SIH
: 200m2 d J /-' ,, ~U ~-~~z; < flc: :f-Z~Z- I I ~C F I c ~ [)
K E T E R A N G A N G A M B A R :A . T aman kan ak-K an akB. Lokasi T amanBermainC . K omp leks RukoD . K an tor P en gelolaE . M as jid Kompleks
SKALA 1 :800
Bab IX - studio Perancangan Halaman 149