59
BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Uji coba penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri
Mangkubumen Kulon No. 83 yang terletak di Jalan Sinuhun No, 25 Yosoroto, Desa
Purwosari Kecamatan Laweyan Kota Surakarta Provinsi Jawa Tengah. Dengan luas
tanah 1000 m2 dengan luas bangunan 501 m2. Sekolah Dasar ini memiliki jumlah
rombel 6 dan jumlah ruangan kelas 6 ruangan. Pada tahun 2012 terakhir mendapatkan
akreditasi A dengan alamat email: sdn_83surakarta@ yahoo.co.id dan website:
sdn83surakarta.sch.id. Berikut identitas dari SDN Mangkubumen Kulon No. 83.
Dalam pembelajaran di SDN Mangkubumen Kulon No. 83 masih menggunakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Tabel 4.1 Identitas Sekolah
Identitas
Nama Sekolah SDN Mangkubumen Kulon No.83
NPSN/NSS 20328274/101036101010
Alamat Jl. Sinuhun No.25 Yosoroto
Desa/Keluarahan Purwosari
Kecamatan Laweyan
Kota Surakarta
Provinsi Jawa Tengah
SDN Mangkubumen Kulo No. 83 memiliki tenaga pengajar sebanyak 13 orang
dengan rincian 3 orang guru laki-laki dan 10 guru perempuan, dan 1 tenaga tata usaha.
SDN Mangkubumen Kulon No. 83 dibawah kepemimpinan Bapak Sutono, S. Pd.
Jumlah peserta didik secara keseluruhan sebanyak 118 peserta didik, dengan jumlah
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
peserta didik laki-laki 62 peserta didik dan jumlah peserta didik perempuan 56 peserta
didik. Peserta didik kelas V sebanyak 20 peserta didik, dengan rincian 9 peserta didik
laki-laki dan 11 peserta didik perempuan.
SDN Mangkubumen Kulon No. 83 dengan luas tanah 1000 m2 selain dibangun
6 ruang kelas, juga memiliki prasarana yag lain diantaranya: 1 ruang guru, 1 ruang
kepala sekolah, 1 ruang komputer, 1 ruang olahraga, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang
kesehatan (UKS), 1 ruang ibadah, dan 4 kamar mandi dan WC. Untuk kelengkapan
meja dan kursi SDN Mangkubumen Kulon No.83 memiliki 176 meja, 123 kursi, 7
lemari, 6 papan tulis, 4 komputer, 2 laptop, dan 1 printer yang secara keseluruhan
dalam keadaan baik dan dapat digunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar
di SDN Mangkubumen Kulon No.83 Surakarta.
Kegiatan belajar mengajar di SDN Mangkubumen Kulon No.83 Surakarta
dimulai pada pukul 07.30 WIB dimulai dengan berdoa dan istirahat pada pukul 09.10
– 09.30 WIB selajutnya pulang pada 10.30 WIB untuk Kelas I dan II. Pukul 12.30
WIB untuk kelas III dan 13.15 Untuk kelas IV - VI. Waktu tersebut hanya pada hari
Senin sampai Kamis dengan seragam putih-merah pada hari Senin dan Selasa, seram
batik pada hari rabu dan kamis. Pada hari jumat dan sabtu peserta didik mengunakan
seragam pramuka. Pada hari Senin kegiatan dimulai jam 07.00 dengan diawali upacara
bendera sampai 07.30 yang diikuti semua peserta didik, guru dan kariyawan SDN
Mangkubumen Kulon No.83. Pada hari Sabtu kegiatan dimulai pukul 07.00 dengan
diawali kegitan senam ria anak indonesia baru (senam SERIBU) sampai pukul 07.30
yang diikuti semua peserta didik SDN Mangkubumen Kulon No.83 dan pulang pukul
12.00.
B. Tahap Pengembangan Bahan Ajar
Penelitian penembangan bahan ajar berbasis Saintifik merupakan penelitian
pengembangan yaitu pengembangan bahan ajar. Penelitian yang dilaksanakan
mengacu pada model Research and Development dari Borg dan Gall (2003: 569) yang
meliputi: 1) Research and information collecting; 2) Planning; 3) Develop Preliminary
Form a Product; 4) Preliminary Field Testing; 5) Main Product Revision; 6) Main Field
Testing; 7) Operational Product Revision; 8) Operational Field Testing; 9) Final Product
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
Revision; dan 10) Dissemination and Implementation, yang kemudian dimodifikasi
menurut Sugiyono (2015: 314) dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tahapan proses
penelitian dan pengembangan, yaitu: tahap penelitian dan pengumpulan informasi,
pengembangan model, dan evaluasi. Berikut penjelasan dari masing-masing tahapan:
4. Penelitian dan Pengumpulan Informasi, yang merupakan tahapan studi kasus, dan
analisi kebutuhan guru, peserta didik, dan bahan ajar.
5. Pengembangan Model, yang meliputi tahap validasi, revisi, uji coba lapangan
terbatas, dan uji coba lapangan operasional.
6. Evaluasi/Pengujian, yang meliputi tahap uji keefektifan produk.
1. Penelitian dan Pengembangan Informasi
a. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan tahapan menganalisis materi yang akan
digunakan dalam pengembangan bahan ajar. Tahap ini dilakukan untuk
mendukung pemilihan materi yang akan dikembangan. Berdasarkan analisis
mengenai kurikulum yang ada di SD Negeri Mangkubumen Kulon No. 83,
Surakarta yang masih menerapkan pembelajaran dengan kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), yang dikaji dalam kurikulum
meliputi: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai
saat pembelajaran, alokasi waktu, serta materi pelajaran yang ada di kelas V.
Ditambah dari hasil nilai pre-test yang dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus
2016 juga menunjukkan bahwa masih 90% peserta didik yang memperoleh
nilai dibawah KKM yaitu 75, dari 20 peserta didik masih ada 18 peserta didik
yang belum tuntas.
b. Studi Lapangan
Survei lapangan meliputi kegiatan observasi dan wawancara. Dari hasil
wawancara dengan guru diperoleh informasi bahwa SDN Mangkubumen
Kulon No. 83 Surakarta masih menggunakan kurikulum KTSP. Selain itu, hasil
observasi dan wawancara terhadap guru kelas V SDN Mangkubumen Kulon
No. 83 Surakarta diperoleh gambaran awal tentang proses kegiatan belajar
mengajar sebagai berikut: 1) Perangkat yang digunakan sudah lengkap, yaitu:
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
silabus, RPP, dan LKS; 2) Perangkat pembelajaran mulai dari silabus dan RPP
yang digunakan oleh guru berasal dari tim KKG yang telah direvisi sesuai
dengan keadaan sekolah; 3) Sarana dan prasarana yang disediakan di sekolah
cukup lengkap; 4) Proses pembelajaran di kelas berjalan cukup baik, dalam
setiap pembelajaran guru selalu berusaha untuk berinteraksi dengan peserta
didik, dengan cara memberikan pertanyaan, menjawab pertanyaan peserta
didik, dan memberikan motivasi pada peserta didik; 5) Guru pernah
menggunakan beberapa pendekatan, akan tetapi penggunaan pendekatan
pembelajaran tersebut tidak dapat berjalan secara maksimal karena
keterbatasan waktu pembelajaran; 6) Dalam pembelajaran yang sering
digunakan guru adalah strategi ceramah dan tanya jawab, karena dinilai lebih
efektif dan efisien; dan 7) Untuk menunjang proses pembelajaran guru hanya
menggunakan buku pendamping berupa buku teks atau buku pendamping dari
penerbit luar dan Lembar Kerja Peserta didik (LKS) yang dikembangkan oleh
penerbit yang memiliki hubungan kerjasama dengan sekolah. LKS yang
digunakan, dipilih berdasarkan kesesuaian pada materi yang ada pada silabus.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peserta didik Kelas V SDN
Mangkubumen Kulon No. 83 Surakarta didapatkan hasil sebagai berikut: 1)
proses pembelajaran materi IPA dengan cara dihafalkan; 2) Guru
menggunakan buku teks atau buku pendamping dalam pembelajaran dan
sebagian peserta didik tidak memiliki buku tersebut dikarena harga yang
mahal; 3) Peserta didik wajib memiliki LKS; dan 4) LKS yang digunakan
peserta didik kurang menarik, karena LKS yang digunakan dalam proses
pembelajaran menggunkan cetakan hitam dan putih, sehingga gambar-gambar
yang seharusnya dapat menunjang dalam proses pembelajaran malah membuat
peserta didik bingung dan males untuk membacanya.
Dari paparan permasalahan tersebut, perlu adanya inovasi baru di dalam
pembelajaran IPA, khususnya di V SDN Mangkubumen Kulon No. 83
Surakarta. Inovasi tersebut adalah dengan mengembangkan bahan ajar IPA
berbasis Saintifik yang dapat memotivasi peserta didik untuk belajar.
Dipilihnya pendekatan saintifik karena untuk mempersiapkan dalam
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
menyongsong kurikulum 2013. Pendekatan saintifik ini membuat peserta didik
untuk bersikap ilmiah dalam mengikuti pembelajaran layaknya seorang
peneliti, dimana peserta didik akn mengamati sebuah peristiwa yang disajikan
dalam bentuk gambar, kemudian dari mengamati itu akan merangsang peserta
didik untuk bertanya mengenai peristiwa tersebut. Untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang ada, sebelum guru menerangkan peserta didik
diminta mencari tahu jawaban dengan mencari pada materi yang ada. Setelah
itu peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil pencarian bersama
peserta didik lainnya. Pendekatan saintifik ini juga memudahkan guru atau
pengembangan kurikulum untuk memperbaiki proses pembelajaran, yaitu
dengan memecahkan proses ke dalam langkah-langkah atau tahapan-tahapan
secara terperinci yang memuat instruksi untuk peserta didik melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
2. Perencanaan
Berdasarkan hasi studi pendahuluan peneliti melakukan perencanaan
pembelajaraan sebagai berikut.
a. Desain Konten Bahan Ajar IPA Berbasis Saintifik
Pada tahap ini yang dilakukan adalah mengidentifikasi materi yang
akan dijadikan bahan dalam pengembangan bahan ajar IPA berbasis Saintifik.
Materi yang diambil adalah organ pernapasan dan organ peredaran darah
manusia yang merupakan materi kelas V semester I. Naskah yang dituangkan
dalam bahan ajar merupakan kombinasi antara materi fungsi organ tubuh
manusia dan hewan dengan sintaks pendekatan saintifik. Tahap pengembangan
selanjutnya adalah membuat layout untuk setiap bagiam mulai dari cover,
francis kata pengantar, glosarium, sampai pada uji kompetensi, dan daftar
pustaka. Dilanjutkan dengan menambahakan bahan-bahan pendukung berupa
gambar-gambar dan informasi. Desain konten bahan ajar berbasis Saintifik
digambarkan secara singkat pada Gambar 4.1 dibawah ini.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
Gambar 4.1 Flowcart pengembangan bahan ajar IPA berbasis Saintifik
b. Integrasi Bahan Ajar dengan Pendekatan Saintifik
Bahan ajar yang dikembangkan merupakan integrasi bahan ajar dengan
sintaks Saintifik. Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang konsep
dasarnya menginspirasi atau melatarbelakangi perumusan metode mengajar
dengan menerapkan karakteristik yang ilmiah dengan menggunakan langkah
metode ilmiah mengajarkan peserta didik untuk bersikap layaknya ilmuwan
dalam pembelajaran, karena pada pembelajaran peserta didik diminta untuk
belajar sesuai langkah-langkah yang ada pada pendekatan saintifik. Sintak
pendektaan saintifik terdiri dari kegiatan mengamati, kegiatan menanya,
kegiatan mengumpulkan informasi, kegiatan menalar, dan kegiatan
mengkomunikasikan. Perwujudan sintaks saintifik, maka dalm pengembangan
bahan ajar ini terbagi menjadi beberapa bagian yang akan dijabarkan dibawah
ini.
1. Kegiatan Mengamati
Pada bagian ini berisi gambar yang digunakan sebagai apersepsi
dalam kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan ini peserta didik melakukan
pengamatan terhadap gambar atau peristiwa yang berkaiatan dengan
Ide Naskah:
1. Materi Fungsi Organ
Tubuh Manusia dan
Hewan (organ pernapasan
dan organ peredaran darah
manusia)
2. Sintaks pendekatan
Saintifik (mengamati,
mennaya, mengumpulkan
informasi, menalar, dan
mengkomunikasikan).
Identifikasi materi
IPA Fungsi Organ
Tubuh Manusia dan
Hewan
Pembuatan
layout
Produk bahan ajar
IPA berbasis
Saintifik
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
materi, sehingga meragsang rasa ingin tahu peserta didik. Kegiatan
mengamati pada bahan ajar ditunjukkan pada halaman 7, 23, dan 33.
2. Kegiatan Menanya
Pada kegiatan mengamati pastinya akan muncul pertanyaan-
pertanyaan, misalnya: “bagaimana itu bisa terjadi?”, “apa yang
menyebabnya?”, ini kegiatan menanya peserta didik diminta mencatat
pertanyaan-pertanyaan dari hasil pengamatan gambar atau peristiwa
sebelumnya yang berkiatan dengan materi. Kegiatan menanya dalam
bahan ajar ditunjukkan pada halaman 7, 23, dan 33.
3. Kegiatan Mengumpulkan Informasi
Kegiatan mengumpulkan informasi, peserta didik diminta untuk
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dan kegiatan yang telah
diamati yang berkaitan dengan materi. Peserta didik diminta mencoba
untuk memecahkan masalah yang muncul dari kegiatan mengamati
sebelum bertanya pada guru. Pada bagian ini akan dipaparkan materi yang
dapat membantu peserta didik untuk memecahkan masalah yang muncul.
Kegiatan mengumpulkan informasi dalam bahan ajar ditunjukkan pada
halaman 8, 24, dan 34.
4. Praktikum
Praktikum merupakan tahapan pembentukan konsep dan
mengaplikasikan konsep yang didapat secara sederhana melalui kegiatan
praktikum. Kegiatan praktikum dalam bahan ajar ditunjukkan pada
halaman 13 dan 42.
5. Kegiatan Menalar
Pada kegiatan menaar peserta didik diminta untuk menganalisis
keterkaiatan fakta dan konsep berdasarkan hasil pengumpulan informasi
dari kegiatan mengamti dan menanya. Kegiatan menalar dalam bahan ajar
ditunjukkan pada halaman 19, 29, dan 45.
6. Kegiatan Mengkomunikasikan
Peserta didik diminta untuk berdiskusi dan mempresentasikan hasil
diskusi yang dilakukan secara berkelompok didepan kelas. Kegiatan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
mengkomunikasikan dalam bahan ajar ditunjukkan pada halaman 19, 29,
dan 45.
7. Evaluasi
Evaluasi dalam bahan ajar dituliskan pada setiap akhir kegiatan
pembelajaran, yaitu pada halaman 20, 30, dan 46. Soal evaluasi berisikan
pendalaman materi mengenai organ pernapasan dan organ peredaran darah
manusia, sehingga peserta didik dapat memahami konsep mana yang benar
dan mana yang perlu diluruskan oleh guru.
8. Uji Kompetensi
Uji kompetensi adalah bagian penilaian untuk menguji kemampuan
peserta didik setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan bahan
ajar yang dikembangkan. Uji kompetensi berisi soal-soal tentang organ
pernapasan dan organ peredaran darah manusia. Uji kompetensi dalam
bahan ajar dituliskan pada halaman 49.
Setelah selesai merencanakan dan mengumpulkan bahan yang
digunakan dalam pengembangan bahan ajar, dilakukan dengan penyususnan
komponen bahan ajar yang sesuai dengan tahapan saintifik. Produk yang
dihasilkan dalam pengembangan ini beruapa bahan ajar pada materi organ
pernapasan dan organ peredaran darah manusia.
3. Pengembangan Produk Awal
Bahan ajar berbasis saintifik pada materi organ pernapasan dan organ
peredaran darah manusia terdiri dari bagian awal, inti, dan penutup. Bagian awal
atau pendahuluan terdapat indentitas bahan ajar yang terdiri dari francis, kata
pengantar, daftar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar, petunjuk
penggunaan buku, deskripsi bahan ajar, petunjuk penggunaan bahan ajar bagi
peserta didik dan guru, tujuan akhir, dan kemampuan prasyarat. Bagian inti
terdapat kegiatan yang dilakukan peserta didik sesuai dengan langkah
pembelajaran saintifik untuk menemukan pengetahuan atau informasi dan materi
organ pernapasan dan organ peredaran darah manusia yang mendukung
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67
pembelajaran, selain kegaiatan saintifik dan materi dalam bagian inti bahan ajar
juga terdapat rangkuman dan soal untuk mengetahui apakah peserta didik
memahami pengetahuan atau informasi yang telah ditemukan. Bagian penutup
terdapat rangkuman secara keseluruhan dari bahan ajar, soal post-test/uji
kompetensi, dan daftar pustaka yang berisi reverensi yang digunakan untuk
menyusun bahan ajar. Desain bahan ajar yang dikembangkan berisi komponen
sebagai berikut.
a. Halaman Sampul
Pada halaman sampul terdapat bagian sebagai berikut: 1) Judul bahan
ajar yaitu Bahan Ajar IPA Berbasis Saintifik; 2) Pengguna bahan ajar adalah
kelas V Sekolah Dasar; 3) Materi ang dipilih adalah organ pernapasan dan
organ peredaran darah manusia; 4) Gambaran ilustrasi dari materi yang ada
dalam bahan ajar; 6) Nama penyusun bahan ajar; dan 7) Lambang UNS.
Gambar 4.2 Layout Halaman Sampul Depan
b. Halaman Francis
Halam Francis berisi orang-orang yang secara langsung berkontribusi
dalam penyusunan bahan ajar diantaranya adalah: 1) Judul bahan ajar; 2) Nama
penulis bahan ajar; 3) Nama pembimbing; 4) Nama penelaah ahli materi dan
pembelajaran; dan Nama desainer cover/layout.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68
Gambar 4.3 Layout Halaman Francis
c. Kata Pengantar
Kata Pengantar adalah kata dari penulis yang disampaikan kepada
pembaca tentang informasi isi keseluruhan bahan ajar yang berisi ucapan
terima kasih kepada Allah SWT, tujuan penulisan bahan ajar, gambaran umum
mengenai isi bahan ajar, dan permintaan maaf dan permintaan pihak-pihak
tertentu untuk berkenan menyampaikan kritik dan saran yang membangun agar
bahan ajar menjadi lebih baik.
Gambar 4.4 Layout Kata Pengantar
d. Daftar Isi
Daftar isi memuat letak setiap bagian bahan ajar yang dilengkapi
dengan halaman untuk mempermudah penggunaan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69
Gambar 4.5 Layout Daftar Isi
e. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Bagian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar berisi tentang
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan dipelajari dalam bahan
ajar.
Gambar 4.6 Layout Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
f. Petunjuk Penggunaan Buku
Memuat gambar isi dari bahan ajar yang berupa cuplikan bagian bahan
ajar dan keterangannya.
Gambar 4.7 Layout Petunjuk Penggunaan Buku
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70
g. Indikator
Indikator yang harus dikuasai peserta didik dalam mempelajari materi
organ pernapasan dan organ peredaran darah.
Gambar 4.8 Layout Indikator
h. Peta Konsep
Memuat tentang kata kunci atau point yang digunakan sebagai
penghubung antara materi satu dengan yang lain.
Gambar 4.9 Layout Peta Konsep
i. Kegiatan Mengamati
Peserta didik melakukan pengamatan terhadap gambar atau peristiwa
yang berkaiatan dengan materi, sehingga meragsang rasa ingin tahu peserta
didik.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71
Gambar 4.10 Layout Kegiatan Mengamati
j. Kegiatan Menanya
Peserta didik mengajukan pertanyaan dari hasil pengamatan yang
berkiatan dengan materi.
Gambar 4.11 Layout Kegiatan Menanya
k. Kegiatan Mengumpulkan Informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dan
kegiatan yang telah diamati, berkaiatn dengan materi.
Gambar 4.12 Layout Kegiatan Mengumpulkan Informasi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72
l. Praktikum
Mengaplikasikan konsep yang didapat secara sederhana melalui
praktikum.
Gambar 4.13 Layout Praktikum
m. Kegiatan Menalar
Peserta didik mampu menganalisis keterkaiatan fakta dan konsep
berdasarkan hasil pengumpulan informasi dari kegiatan mengamti dan
menanya.
Gambar 4.14 Layout Kegiatan Menalar
n. Kegiatan Mengkomunikasikan
Peserta didik berdiskusi dan mempresentasikan hasil diskusi yang
dilakukan secara berkelompok didepan kelas.
Gambar 4.15 Layout Kegiatan Mengkomunikasikan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73
o. Rangkuman
Berisi tentang ringkasan materi dari bahan ajar yang dipelajari peserta
didik.
Gambar 4.16 Layout Rangkuman
p. Soal Evaluasi
Kegiatan untuk mengetahui kemampuan peserta didik setelah
pembelajaran.
Gambar 4.17 Layout Soal Evaluasi
q. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi semua referensi atau pustaka yang digunakan
sebagai acuan dalam meyusun bahan ajar.
Gambar 4.18 Layout Daftar Pustaka
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
74
r. Glosarium
Glosarium memuat kata penting yang disertai penjelasan untuk
mempermudah pengguna dalam mencari istilah.
Gambar 4.19 Layout Glosarium
4. Uji Coba Produk Awal
Pada uji coba produk awal kegiatan yang dilakukan adalah validasi. Draft
I yang telah dibuat divalidasikan pada dua orang ahli. Ahli yang mevalidasi bahan
ajar diantaranya ahli pembelajaran dan ahli materi. Hasil dari validasi dari ahli
dijabarkan di bawah ini.
a. Validasi Ahli Materi
Evaluasi dari ahli materi dijadikan patokan untuk memperbaiki bahan
ajar dari aspek materi. Validasi ini dilakukan sebelum uji kompetensi, sehingga
meminilisir kesalahan pada saat diterapkan pada proses pembelajaran. Ahli
materi dalam pengembangan bahan ajar IPA berbasis saintifik yang peneliti
kembangkan adalah dosen IPA FKIP UNS yakni Bapak Idam Ragil Widianto
Atmojo, S. Pd. M. Si., beliau menguasai materi tentang Ilmu Pengetahuan
Alam.
Validasi ahli materi meliputi aspek kesesuaian uraian materi dengan SK
dan KD, keakuratan materi, kemuktakhiran materi, dan mendorong
keingintahuan. Hasil evaluasi oleh ahli pembelajaran berupa nilai dengan
menggunakan skala Likert dengan rentang 1 sampai 5, serta komentar tentang
produk bahan ajar IPA berbasis Saintifik yang dikembangkan. Penilaian oleh
ahli materi dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
75
Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli Materi
No Aspek Indikator Skala Penilaian
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian
Uraian Materi
dengan SK dan
KD
Kelengkapan materi √
Keluasan materi √
Kedalaman materi √
2 Keakuratan
Materi
Keakuratan konsep dan
definisi
√
Keakuratan fakta dan data √
Keakuratan gambar,
diagram, dan ilustrasi
√
Keakuratan notasi,
simbol, dan ikon
√
Keakuratan acuan
pustaka
√
3 Kemuktakhiran
Materi
Kesesuaian materi
dengan perkembangan
√
Gambar, diagram, dan
ilustrasi aktual
√
Kemuktahiran pustaka √
4 Mendorong
Keingintahuan
Mendorong rasa ingin
tahu
√
Mendorong keinginan
untuk mencari informasi
lebih jauh
√
5 Langkah-
langkah
Saintifik
Mengamati √
Menanya √
Mengumpulkan
Informasi
√
Menalar √
Mengkomunikasikan √
Jumlah 11 7
Jumlah x skor 44 35
Jumlah Total 79
Rerata 4,39
Keterangan Sangat baik
Sumber: Angket Uji Coba Ahli Materi
Hasil dari validasi ahli materi ini mempunyai jumlah total 79 dan bila
direrata menjadi 4,39 dan bila dikonversikan berdasarkan skala 5 maka secara
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
76
keseluruhan dinyatakan bahan ajar ini sangat baik dan layak diterapkan dalam
proses pembelajaran denagn revisi sesuai dengan saran ahli mataeri, revisi yang
diberikan ahli materi antara lain: 1) materi untuk pernapasan hewan dipisahkan
dari materi pernapasan manusia; dan 2) penulisan untuk petunjukkan gambar
disesuaikan.
Analisis data oleh ahli materi bertujuan untuk mengetahui kelayakan
bahan ajar yang akan diterapan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan
penilaian yang dilihat dari aspek kesesuaian uraian materi dengan SK dan KD,
keakuratan materi, kemuktakhiran materi, dan mendorong keingintahuan
dengan 18 indikator diperoleh 4,39, menunjukkan bahwa bahan ajar yang
dikembangkan mempunyai kategori Sangat Baik.
Berikut adalah penilaian ahli materi dalam skala 1-5 pada data distribusi
frekuensi berdasarkan penilaian oleh ahli materi yang dapat dilihat pada Tabel
4.3 di bawah ini.
Tabel 4.3 Data Distribusi Frekuensi Penialian Ahli Materi
No Kriteria Frekuensi Persentase (%)
1 Sangat Kurang 0 0%
2 Kurang 0 0%
3 Cukup 0 0%
4 Baik 11 61,11%
5 Sangat Baik 7 38,89%
Jumlah 18 100%
Berdasarkan distribusi frekuensi data nilai dari ahli materi pada Tabel
4.3 diatas, maka dapat dibuat grafik pada Gambar 4.20 berikut ini.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
77
Gambar 4.20 Grafik Nilai dari Ahli Materi
Dari tabel distribusi frekuensi 4.3 dan gabar 4.20 diatas dapat dilihat
bahwa dari 18 indikator yang dinilai oleh ahli materi diperoleh rata-rata 4,39.
Nilai yang diperoleh dari ahli materi tidak ada yang menunjukkan kriteria
sangat kurang kurang, dan cukup. Sedangkan untuk kriteria baik sebesar
61,11% dan untuk kriteria sangat baik sebesar 38,89%.
Berdasarkan data dari validasi ahli materi, dapat dilihat bahwa produk
bahan ajar IPA berbasis Saintifik ini menunjukkan bahwa bahan ajar tersebut
layak dan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran dengan revisi dan saran
yang diberikan.
b. Validasi Ahli Pembelajaran
Ahli Pembelajaran bahan ajar sebagai validator bahan ajar IPA berbasis
Saintifik adalah Ibu Prof. Dr. Nunuk Suryani, M. Pd., merupakan dosen
Program Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Aspek yang divalidasi oleh ahli pembelajaran adalah teknik
penyajian, kelengkapan penyajian, penyajian pembelajaran, koherensi dan
keruntutan alur pikir, dan langkah-langkah saintifik. Hasil evaluasi oleh ahli
pembelajaran berupa nilai dengan menggunakan skala Likert dengan rentang 1
sampai 5, serta komentar tentang produk bahan ajar IPA berbasis Saintifik yang
dikembangkan.
0
10
20
30
40
50
60
70
SangatKurang
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
0 0 0
61.11
38.89
Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
78
Penilaian oleh ahli pembelajaran dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah
ini.
Tabel 4.4 Hasil Validasi Ahli Pembelajaran
No Aspek Indikator Skala Penilaian
1 2 3 4 5
1 Teknik
Penyajian
Konsistensi sistematika
sajian dan bab
√
Keruntutan konsep √
2 Kelengkapan
Penyajian
Membangkitan motivasi
belajar pada awal bab
√
Contoh-contoh soal dalam
setiap bab
√
Pendahuluan √
Daftar Isi √
Glosarium √
Daftar Pustaka √
Rangkuman dan Peta
Konsep
√
Evaluasi √
Proporsi gambar dan teks
yang tepat
√
Ilustrasi yang mendukung
pesan
√
3 Penyajian
Pembelajaran
Keterlibatan peserta didik √
Kesesuaian dengan
karakteristik saintifik
√
4 Koherensi
dan
Keruntutan
Alur Pikir
Ketertautan antar
bab/subab/alenia
√
Keutuhan makna dalam
bab/subab/alenia
√
5 Langkah-
langkah
Saintifik
Mengamati √
Menanya √
Mengumpulkan Informasi √
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
79
Menalar √
Mengkomunikasikan √
Jumlah 1 3 17
Jumlah x skor 3 12 85
Jumlah Total 100
Rerata 4,76
Keterangan Sangat baik
Sumber: Angket Uji Coba Ahli Pembelajaran
Hasil dari validasi ahli pembelajaran ini mempunyai jumlah total 100
dan bila direrata menjadi 4,76 dan bila dikonversikan berdasarkan skala 1-5
maka secara keseluruhan dinyatakan bahan ajar ini sangat baik dan layak
diterapkan dalam proses pembelajaran dengan revisi sesuai dengan saran ahli
pembelajaran, revisi yang diberikan ahli pembelajaran antara lain: 1) glosarium
diletakkan di depan; 2) penulisan petunjuk penggunaan buku diperbesar; 3)
bahasa yang digunakan dalam pendahuluan disesuaikan dengan bahasa peserta
didik kelas V SD; dan 4) belum adanya penutup.
Berdasarkan hasil angket ahli pembelajaran di atas ada yang
mendapatkan nilai 3 (Cukup), menurut ahli pembelajaran belum adanya
evaluasi pada bahan ajar yang dikembangkan. Evaluasi di sini dimaksudkan
evaluasi akhir yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan akhir peserta
didik, bukan evaluasi untuk setiap akhir BAB. Saran yang diberikan ahli
pembelajaran untuk menambahkan evaluasi di akhir BAB dari bahan ajar yang
dikembangkan.
Analisis data oleh ahli pembelajaran adalah untuk mengetahui
kelayakan bahan ajar yang akan diterapan dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan penilaian yang dilihat dari aspek teknik penyajian, kelengkapan
penyajian, penyajian pembelajaran, koherensi dan keruntutan alur pikir, dan
langkah-langkah saintifik dengan 21 indikator diperoleh 4,76, menunjukkan
bahwa bahan ajar yang dikembangkan mempunyai kategori sangat baik.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
80
Berikut adalah penilaian ahli pembelajaran dalan skala 5 pada distribusi
frekuensi berdasarkan penilaian oleh ahli pembelajaran yang dapat dilihat pada
Tabel 4.5 di bawah ini.
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Penialian Ahli Pembelajaran
No Kriteria Frekuensi Persentase (%)
1 Sangat Kurang 0 0%
2 Kurang 0 0%
3 Cukup 1 4,8%
4 Baik 3 14,3%
5 Sangat Baik 17 80,9%
Jumlah 21 100%
Berdasarkan distribusi frekuensi data nilai dari ahli pembelajaran pada
Tabel 4.5 diatas, maka dapat dibuat grafik pada Gambar 4.21 berikut ini.
Gambar 4.21 Grafik Nilai dari Ahli Pembelajaran
Dari tabel distribusi frekuensi 4.5 dan gabar 4.21 diatas dapat dilihat
bahwa dari 21 indikator yang dinilai oleh ahli materi diperoleh rata-rata 4,76.
Nilai yang diperoleh dari ahli pembelajaran tidak ada yang menunjukkan
kriteria sangat kurang dan kurang. Untuk kriteria cukup menunjukkan 4,8%,
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
SangatKurang
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
0 04.8
14.3
80.9
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
81
sedangkan untuk kriteria baik sebesar 14,3%. Dan untuk kriteria sangat baik
sebesar 80,9%.
Hasil validasi ahli pembelajaran terhadap produk bahan ajar IPA
berbasis Saintifik ini menunjukkan bahwa bahan ajar tersebut layak dan dapat
diterapkan dalam proses pembelajaran dengan revisi dan saran yang diberikan.
5. Revisi Produk Awal
Berdasarkan hasil validasi dari dua validator ahli pembelajaran dan ahli
materi diperoleh masukan dan saran untuk memperbaiki bahan ajar sebelum diuji
pada skala kecil atau terbatas. Saran dan perbaikan yang didapatkan dapat dilihat
pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Saran dan Hasil Revisi Pertama
Pemberi Saran Saran Revisi Tahap I
Ahli
Pembelajaran
1) Glosarium diletakkan di
depan
1) Glosarium sudah
diletakkan di depan
2) Penulisan petunjuk
penggunaan buku
diperbesar
2) Penulisan petunjuk
penggunaan buku sudah
diperbesar
3) Bahasa yang digunakan
dalam pendahuluan
disesuaikan dengan
bahasa peserta didik
kelas V SD
3) Bahasa yang digunakan
dalam pendahuluan
sudah disesuaikan
dengan bahasa peserta
didik kelas V SD
4) Belum adanya penutup 4) Sudah ada penutup
Ahli Materi 1) Materi untuk
pernapasan hewan
dipisahkan dari materi
pernapasan manusia
1) Materi untuk pernapasan
hewan sudah dipisahkan
dari materi pernapasan
manusia
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
82
2) Penulisan untuk
petunjukkan gambar
disesuaikan
2) Penulisan untuk
petunjukkan gambar
sudah disesuaikan
Saran dan masukan dari ahli pembelajaran dan ahli materi telah dilakukan
beberapa perbaikan untuk bahan ajar yang akan digunakan dalam uji coba
terbatas. Perbaikan dalam bahan ajar antara lain adalah glosarium diletakkan di
bagian depan, penggunaan bahasa yang disesuaikan dengan peserta didik kelas V,
penggantian font pada bagian yang kurang terbaca, dan pemisahan materi.
6. Uji Coba Lapangan Terbatas
Uji coba terbatas dilakukan untuk memperoleh masukan dan saran bahan
ajar yang dikembangkan. Uji coba lapangan terbatas dilakukan pada enam peserta
didik pada kelas V SD N Mangkubumen Kulon No 83 Surakarta, dengan kriteria
2 peserta didik berkemampuan tinggi, 2 peserta didik berkemampuan sedang, dan
2 peserta didik berkemampuan rendah. Hasil Uji Coba lapangan terbatas diperoleh
hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Terbatas
No Aspek Indikator Skala Penilaian
1 2 3 4 5
1 Materi Materi jelas 0 0 0 1 5
Materi menarik 0 0 0 3 3
Urutan materi 0 0 1 1 4
Keterbacaan teks 0 0 1 2 3
2 Teks dan
Bahasa
Huruf yang digunakan
mudah dibaca
0 0 0 3 3
Pemilihan ukuran huruf 0 0 0 1 5
Bahasa yang digunakan
mudah dipahami
0 0 0 0 6
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
83
3 Gambar Penempatan gambar
dapat dipelajari dengan
mudah
0 0 0 0 6
Gambar dapat
menjelaskan materi
0 0 0 2 4
Kesesuaian gambar dan
materi
0 0 0 2 4
4 Pembelajaran Bahan ajar ini
menumbuhkan minat
belajar
0 0 0 2 4
Bahan ajar ini
memotivasi peserta didik
untuk belajar
0 0 0 3 3
Bahan ajar ini bermanfaat
bagi peningkatan hasil
belajar
0 0 0 3 3
Bahan ajar ini
memudahkan dalam
mempelajari sistem
pernapasan san peredaran
darah
0 0 0 3 3
Bahan ajar ini
memudahkan dalam
belajar
0 0 0 2 4
5 Langkah-
langkah
Saintifik
Mengamati 0 0 0 2 4
Menanya 0 0 0 4 2
Mengumpulkan
Informasi
0 0 0 1 5
Menalar 0 0 0 1 5
Mengkomunikasikan 0 0 1 1 4
Jumlah 0 0 3 37 80
Jumlah x skor 9 148 400
Jumlah Total 557
Rerata 4,64
Keterangan Sangat baik
Sumber: Angket Uji Coba Terbatas
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
84
Berdasarkan data hasil uji coba terbatas, secara keseluruhan dapat
disimpulkan bahwa bahan ajar IPA berbasis saintifik yang dikembangkan peneliti
memiliki kategori “Sangat Baik”, hal ini didasarkan pada angket yang telah
disebar kepada enam responden diatas, jika dilihat dari jumlah rata-rata penilaian
setelah dikonversikan ke dalam data kuantitatif maka diperoleh nilai 4,64.
Hasil uji coba terbatas ada tiga inidikator yang mendapatkan nilai 3
(Cukup), yaitu pada ururtan materi, keterbacaan teks, dan mengkomunikasikan.
Untuk urutan materi, peserta didik masih belum terbiasa dengan materi organ
pernapasan manusia dan hewan yang dipisah. Materi organ pernapasan manusia
dan hewan pada LKS dan buku teks yang dimiliki peserta didik masih
digabungkan, sedangkan di bahan ajar yang dikembangkan ini kedua materi
tersebut dipisah untuk memberikan pembeharuan pada pengembangan materi.
Peran guru di sini dapat membantu peserta didik dalam menjelaskan bahwa kedua
materi dipisah.
Kesulitan peserta didik dalam keterbacaan teks dialami saat membaca
nama bagian-bagian pada gambar yang bentuk tulisan kecil dan agak tidak
terbaca. Sehingga untuk mengatasi masalah ini peneliti memperbaiki dengan
mengganti bentuk huruf agar dapat memudahkan peserta didik dalam membaca.
Dalam masalah mengkomunikasikan, peserta didik diminta mempresentasikan
hasil diskusi kelompok mengenai hasil dari praktikum. Dalam memprentasikan
setiap kelompok menunjuk satu perwakilan untuk maju ke depan untuk
menjelaskan hasil diskusi kelompok.
Pada tabel 4.8 dibawah ini akan ditampilkan data distribusi frekuensi
berdasarkan penilaian pada uji coba terbatas yang sudah diuji cobakan kepada 6
peserta didik.
Tabel 4.8 Data Distribusi Penilaian Uji Coba Terbatas
No Kriteria Frekuensi Persentase (%)
1 Sangat Kurang 0 0%
2 Kurang 0 0%
3 Cukup 3 2,5%
4 Baik 37 30,83%
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
85
5 Sangat Baik 80 66,67%
Jumlah 120 100%
Berdasarkan distribusi frekuensi data uji coba terbatas pada tabel 4.8
diatas, maka dapat dibuat sebuah grafik untuk memperjelas persentase pada uji
coba terbatas pada gambar 4.22 berikut ini.
Gambar 4.22 Grafik Nilai Uji Coba Terbatas
Dari tabel distribusi frekuensi 4.8 dan gambar 4.22 diatas dapat dilihat
bahwa dari 20 indikator yang dinilai oleh peserta didik diperoleh rata-rata 4,64.
Nilai yang diperoleh dari peserta didik tidak ada yang menunjukkan kriteria sangat
kurang dan kurang. Untuk kriteria cukup menunjukkan 2,5%, sedangkan untuk
kriteria baik sebesar 30,83%. Dan untuk kriteria sangat baik sebesar 66,67%.
Menurut data yang telah dipapaarkan pada tabel 4.8 dan gambar 4.22 diatas
menunjukkan bahwa, bahan ajar IPA berbasis saintifik yang dikembangkan
memiliki kelayakan yang sangat baik.
Pada tabel 4.9 dibawah ini akan ditampilkan data distribusi frekuensi
penilain pada masing-masing aspek, yaitu: aspek materi, aspek teks dan bahasa,
aspek gambar, aspek pembelajaran, dan aspek langkah-langkah saintifik dalam uji
coba terbatas yang sudah diuji cobakan pada 6 orang peserta didik.
0
10
20
30
40
50
60
70
SangatKurang
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
0 0 2.5
30.83
66.67
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
86
Tabel 4.9 Data Distribusi Penilaian Uji Coba Terbatas pada Tiap Aspek
N
o
Kriteria Aspek
materi teks dan
bahasa
gambar pembelajara
n
saintifik
fre % fre % fre % fre % fre %
1 Sangat
Kurang
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Kurang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Cukup 2 8,33 0 0 0 0 0 0 1 3,33
4 Baik 7 29,17 4 22,22 4 22,22 13 43,33 9 30
5 Sangat
Baik
15 62,5 14 77,78 14 77,78 17 56,67 20 66,67
Jumlah 24 100 18 100 18 100 30 100 30 100
Rerata 4,54 4,78 4,78 4,57 4,63
Berdasarkan distribusi frekuensi data nilai dari ahli materi pada tabel
4.9 diatas, maka dapat dibuat grafik untuk tiap masing-masing aspek pada
gambar 4.23 sampai gambar 4.27 berikut ini.
Gambar 4.23 Grafik Nilai Uji Coba Terbatas pada Aspek Materi
Menurut data pada Tabel 4.23 di atas menunjukkan bahwa, untuk aspek
materi pada uji coba terbatas pengembangan bahan ajar IPA berbasis saintifik
menunjukkan tidak ada peserta didik dalam kriteria sangat kurang dan kurang.
Peserta didik yang masuk ke dalam kriteria cukup menunjukkan 8,33%,
0
0
8.33
29.17
62.5
0 10 20 30 40 50 60 70
Sangat Kurang
Kurang
Cukup
Baik
Sangat Baik
Aspek Materi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
87
sedangkan untuk peserta didik dalam kriteria baik sebesar 29,17%. Sebesar 62,5%
peserta didik masuk ke dalam kriteria sangat baik.
Gambar 4.24 Grafik Nilai Uji Coba Terbatas pada Aspek Teks dan Bahasa
Menurut data pada Tabel 4.24 di atas menunjukkan bahwa, untuk aspek
teks dan bahasa pada uji coba terbatas pengembangan bahan ajar IPA berbasis
saintifik menunjukkan tidak ada peserta didik yang masuk dalam kriteria sangat
kurang, kurang, dan cukup. Peserta didik yang masuk ke dalam kriteria baik
sebesar 22,22%, dan sebesar 77,78% peserta didik masuk ke dalam kriteria sangat
baik.
Gambar 4.25 Grafik Nilai Uji Coba Terbatas pada Aspek Gambar
Menurut data pada Tabel 4.25 di atas menunjukkan bahwa, untuk aspek
gambar pada uji coba terbatas pengembangan bahan ajar IPA berbasis saintifik
0
0
0
22.22
77.78
0 20 40 60 80 100
Sangat Kurang
Kurang
Cukup
Baik
Sangat Baik
Aspek Teks dan Bahasa
0
0
0
22.22
77.78
0 20 40 60 80 100
Sangat Kurang
Kurang
Cukup
Baik
Sangat Baik
Aspek Gambar
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
88
menunjukkan tidak ada peserta didik yang masuk dalam kriteria sangat kurang,
kurang, dan cukup. Peserta didik yang masuk ke dalam kriteria baik sebesar
22,22%, dan sebesar 77,78% peserta didik masuk ke dalam kriteria sangat baik.
Gambar 4.26 Grafik Nilai Uji Coba Terbatas pada Aspek Pembelajaran
Menurut data pada Tabel 4.26 di atas menunjukkan bahwa, untuk aspek
pembelajaran pada uji coba terbatas pengembangan bahan ajar IPA berbasis
saintifik menunjukkan tidak ada peserta didik yang masuk dalam kriteria sangat
kurang, kurang, dan cukup. Peserta didik yang masuk ke dalam kriteria baik
sebesar 43,33%, dan sebesar 56,67% peserta didik masuk ke dalam kriteria sangat
baik.
Gambar 4.27 Grafik Nilai Uji Coba Terbatas pada Aspek Langkah Saintifik
0
0
0
43.33
56.67
0 10 20 30 40 50 60
Sangat Kurang
Kurang
Cukup
Baik
Sangat Baik
Aspek Pembelajaran
0
0
3.33
30
66.67
0 20 40 60 80
Sangat Kurang
Kurang
Cukup
Baik
Sangat Baik
Aspek Langkah Saintifik
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
89
Menurut data pada Tabel 4.27 di atas menunjukkan bahwa, untuk aspek
langkah-langkah saintifik pada uji coba terbatas pengembangan bahan ajar IPA
berbasis saintifik menunjukkan tidak ada peserta didik yang masuk dalam kriteria
sangat kurang dan kurang. Sebesar 3,33% peserta didik masuk dalam kriteria
cukup. Peserta didik yang masuk ke dalam kriteria baik sebesar 30%, dan sebesar
66,67% peserta didik masuk ke dalam kriteria sangat baik.
Hasil uji coba terbatas ini digunakan peneliti untuk acuan revisi bahan ajar
yang dikembangkan sebelum digunakan untuk uji coba lapangan operasional.
Perbandingan rata-rata dari masing-masing aspek dapat dilihat pada gambar 4.28
dibawah ini.
Gambar 4.28 Rata-Rata pada Masing-Masing Aspek pada Uji Coba Terbatas
Dari Tabel 4.9 dan Gambar 4.28 diatas dapat dilihat perolehan hasil
rata-rata untuk masing-masing aspek pada uji coba terbatas, yaitu untuk aspek
materi sebesar 4,54, aspek teks dan bahasa sebesar 4,78, aspek gambar sebesar
4,78, aspek pembelajaran sebesar 4,57, dan untuk aspek langkah saintifik
sebesar 4,63. Berdasarkan rata-rata tersebut keenam peserta didik yang menjadi
responden berpendapat bahan ajar yang dikembangkan memiliki kriteria sangat
baik.
Diperkuat lagi, dari hasil wawancara pada tanggal 29 September 2016
bahwa menurut peserta didik bahan ajar yang dikembangkan sudah baik dan
4.44.45
4.54.55
4.64.65
4.74.75
4.8
4.54
4.78 4.78
4.57
4.63
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
90
materi yang disampaikan menarik. Peserta didik sudah mampu memahali
materi yang disampaikan, gambar-gambar yang ada mudah untuk dipahami.
Namun, ada beberapa hal yang perlu untuk diperbaiki lagi dari bahan ajar yang
dikembangkan yaitu untuk tulisan pada gambar ada yang tidak bisa dibaca
dengan jelas dan tulisan judul pada cover salah ketik. Ditambah lagi ada
beberapa halaman antara peserta didik satu dengan yang lainnya berbeda.
7. Revisi Produk Kedua
Revisi produk kedua dilakukan setelah tahap uji coba lapangan terbatas.
Berdasarkan uji coba lapangan terbatas peserta didik memberikan saran dan
masukan untuk perbaikan bahan ajar sebelum diujikan pada uji lapangan
operasional. San dan perbaikan yang telah direvisi dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Saran dan Hasil Revisi Produk Kedua
Pemberi Saran Saran Revisi Tahap I
Peserta didik 1) Tulisan pada gambar
ada yang tidak bisa
dibaca
1) Tulisan pada gambar
sudah diperbaiki
2) Tulisan judul cover
yang salah
2) Tulisan judul cover
sudah dibenarkan
Saran yang diberikan oleh peserta didik pada uji coba terbatas sudah
dilakukan perbaikan dalam bahan ajar. Setelah perbaikan bahan ajar menjadi
layak dan dilanjutkan ke tahap uji coba lapangan operasional.
8. Uji Coba Lapangan Operasional
Uji coba lapangan operasional dilaksanakan pada tanggal September 2016.
Dalam uji coba lapangan operasional ini melibatkan 12 peserta didik pada kelas
V SDN Mangkubumen Kulon No. 83 Surakarta. Hasil Uji Coba lapangan
operaasional diperoleh hasil yang dapat dilihat pada Tabel 4.11.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
91
Tabel 4.11 Hasil Uji Coba Operasional
No Aspek Indikator Skala Penilaian
1 2 3 4 5
1 Materi Materi jelas 0 0 2 5 5
Materi menarik 0 0 3 1 8
Urutan materi 0 0 2 3 7
Keterbacaan teks 0 2 1 5 4
2 Teks dan
Bahasa
Huruf yang digunakan
mudah dibaca
0 0 2 2 8
Pemilihan ukuran huruf 0 0 1 4 7
Bahasa yang digunakan
mudah dipahami
0 0 3 1 8
3 Gambar Penempatan gambar
dapat dipelajari dengan
mudah
0 0 0 4 8
Gambar dapat
menjelaskan materi
0 0 1 4 7
Kesesuaian gambar dan
materi
0 0 4 2 6
4 Pembelajaran Bahan ajar ini
menumbuhkan minat
belajar
0 0 0 5 7
Bahan ajar ini
memotivasi peserta didik
untuk belajar
0 0 1 2 9
Bahan ajar ini bermanfaat
bagi peningkatan hasil
belajar
0 0 2 4 6
Bahan ajar ini
memudahkan dalam
mempelajari sistem
pernapasan san peredaran
darah
0 1 1 2 8
Bahan ajar ini
memudahkan dalam
belajar
0 1 0 3 8
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
92
5 Langkah-
langkah
Saintifik
Mengamati 0 0 1 1 10
Menanya 0 0 1 7 4
Mengumpulkan
Informasi
0 0 0 4 8
Menalar 0 0 3 3 6
Mengamati 0 0 4 6 2
Jumlah 0 4 32 68 136
Jumlah x skor 8 96 272 680
Jumlah Total 1052
Rerata 4,38
Keterangan Sangat baik
Sumber: Angket Uji Coba Operasional
Hasil uji coba operasional berdasarkan pada angket yang telah disebar
kepada 12 responden di atas secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa bahan
ajar IPA berbasis saintifik yang dikembangkan peneliti memiliki kategori “Sangat
Baik”, karena rerata yang diperoleh dari hasil uji coba operasional sebesar 4,38
sudah masuk kategori “Sangat Baik” dengan syarat rata-rata skor yang diperoleh
antara 4,22 sampai dengan 5,00.
Berdasarkan hasil rerata pada uji coba operasional masih ada bagian-
bagian yang harus diperbaiki oleh peneliti. Seperti dalam aspek materi yang
meliputi materi yang jelas, materi yang menarik, urutan dalam materi, dan
keterbacaan teks masih perlu untuk diperbaiki. Sebagai bahan perbaikan untuk
bahan ajar yang dikembangkan ini, peneliti harus memperbaiki materi dan bentuk
tulisan untuk mempermudah peserta didik membaca materi. Ditambahkan juga
catatan kaki atau gambar-gambar yang menarik, sehingga peserta didik dapat
mudah memahami materi dan menarik untuk dibaaca.
Aspek teks dan bahasa yang meliputi huruf yang digunakan mudah dibaca,
pemilihan ukuran huruf, dan bahasa yang digunakan mudah dipahami perlu untuk
diperbaiki. Dalam ukuran dan pemilihan huruf menurut peserta didik ada
dibeberapa bagian kurang terbaca, sehingga perlu diganti dengan huruf yang
mudah dibaca oleh peserta didik. Sedangkan untuk bahasa yang mudah dipahami
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
93
ada di beberepa bagian juga perlu diganti bahasanya, agar memudahkan peserta
didik memahami materi.
Pada aspek gambar menurut peserta didik perlu diperbaiki. Seperti pada
aspek gambar dapat menjelaskan materi dan kesesuaian gambar dan materi, agar
disesuaikan lagi antara gambar dan materi. Sehingga gambar yang dipaparkan
dalam bahan ajar dapat membantu peserta didik dalam memahami materi. Gambar
yang sudah ada dalam bahan ajar bisa ditambahkan lagi.
Aspek pembelajaran yang perlu diperbaiki pada indikator bahan ajar dapat
memotivasi untuk belajar, bermanfaat bagi peningkatan hasil belajar, memberikan
kemudahan dalam mempelajari materi organ pernapasan dan organ peredaran
darah, dan memudahkan untuk belajar. Dalam aspek pembelajaran ini, masukan
dan saran dari peserta didik dijadikan oleh peneliti agar bahan ajar yang
dikembangkan ini agar mudah dan dapat membuat peserta didik semangat untuk
belajar.
Hal yang perlu diperbaiki dari aspek langkah-langkah saintifik yang
pertama, pada kegiatan mengamati guru harus lebih membantu peserta didik
untuk memberikan pengetahuan awal; kedua pada kegiatan menanya, peserta
didik harus dibantu untuk mengarah pada materi yang akan dipelajari; ketiga
kegiatan menalar peserta didik masih sangat perlu bantuan guru dalam
mengembangkan pikiran-pikiran yang dimiliki; dan keempet kegiatan
mengkomunikasikan peserta didik masih ada yang tidak ikut ambil bagian dalam
kegiatan pratikum, sehingga pada saat mempresentasikan peserta didik kurang
memperhatikan.
Pada Tabel 4. 12 dibawah ini akan ditampilkan data distribusi frekuensi
berdasarkan penilaian pada uji coba operasional yang sudah diuji cobakan kepada
12 peserta didik.
Tabel 4.12 Data Distribusi Penilaian Uji Coba Operasional
No Kriteria Frekuensi Persentase (%)
1 Sangat Kurang 0 0%
2 Kurang 4 1,67%
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
94
3 Cukup 32 13,33%
4 Baik 68 28,33%
5 Sangat Baik 136 56,67%
Jumlah 240 100%
Dari Tabel 4.12 di atas dapat dibuat sebuah diagram untuk memperjelas
persentase pada uji coba operasional pada Gambar 4.29 dibawah ini.
Gambar 4.29 Grafik Nilai Uji Coba Operasional
Menurut data pada Tabel 4.12 dan Gambar 4.29 diatas menunjukkan
bahwa, menurut peserta didik pada uji coba terbatas bahan ajar IPA berbasis
saintifik yang dikembangkan memiliki kelayakan yang sangat baik. Dari 20
indikator yang dinilai oleh peserta didik diperoleh rata-rata 4,38. Nilai yang
diperoleh dari peserta didik tidak ada yang menunjukkan kriteria sangat kurang.
Kriteria kurang sebesar 1,67%, untuk kriteria cukup menunjukkan 13,33%,
sedangkan untuk kriteria baik sebesar 28,33%. Dan untuk kriteria sangat baik
sebesar 56,67%.
Pada Tabel 4.13 dibawah ini akan ditampilkan data distribusi frekuensi
penilain pada masing-masing aspek, yaitu: aspek materi, aspek teks dan bahasa,
aspek gambar, aspek pembelajaran, dan aspek langkah-langkah saintifik dalam uji
coba terbatas yang sudah diuji cobakan pada 12 orang peserta didik.
0
10
20
30
40
50
60
SangatKurang
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
0 1.67
13.33
28.33
56.67
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
95
Tabel 4.13 Data Distribusi Penilaian Uji Coba Operasional pada Tiap Aspek
N
o
Kriteria Aspek
materi teks dan
bahasa
gambar pembelajara
n
saintifik
fre % fre % fre % fre % fre %
1 Sangat
Kurang
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Kurang 2 4,16 0 0 0 0 2 3,33 0 0
3 Cukup 8 16,67 6 16,67 5 13,89 4 6,67 9 15
4 Baik 14 29,17 7 19,44 10 27,78 16 26,67 21 35
5 Sangat
Baik
24 50 23 63,89 21 58,33 38 63,33 30 50
Jumlah 48 100 36 100 36 100 60 100 60 100
Rerata 4,25 4,47 4,44 4,5 4,35
Berdasarkan distribusi frekuensi data nilai dari peserta didik pada Tabel
4.13 diatas, maka dapat dibuat grafik untuk tiap masing-masing aspek pada
Gambar 4.30 sampai Gambar 4.34 berikut ini.
Gambar 4.30 Grafik Nilai Uji Coba Operasional pada Aspek Materi
Menurut data pada Tabel 4.30 di atas menunjukkan bahwa, untuk aspek
materi pada uji coba operasional pengembangan bahan ajar IPA berbasis saintifik
0
4.16
16.67
29.17
50
0 10 20 30 40 50 60
Sangat Kurang
Kurang
Cukup
Baik
Sangat Baik
Aspek Materi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
96
menunjukkan tidak ada peserta didik dalam kriteria sangat kurang. Untuk kriteria
kurang sebesar 4,16%. Untuk kriteria cukup menunjukkan 16,67%, sedangkan
untuk kriteria baik sebesar 29,17%. Sebesar 50% peserta didik masuk ke dalam
kriteria sangat baik.
Gambar 4.31 Grafik Nilai Uji Coba Operasional pada Aspek Teks dan Bahasa
Menurut data pada Tabel 4.31 di atas menunjukkan bahwa, untuk aspek
teks dan bahasa pada uji coba operasional pengembangan bahan ajar IPA berbasis
saintifik menunjukkan tidak ada peserta didik dalam kriteria sangat kurang dan
kurang. Untuk kriteria cukup menunjukkan 16,67%, sedangkan untuk kriteria baik
sebesar 19,44%. Sebesar 63,89% peserta didik masuk ke dalam kriteria sangat
baik.
Gambar 4.32 Grafik Nilai Uji Coba Operasional pada Aspek Gambar
0
0
16.67
19.44
63.89
0 10 20 30 40 50 60 70
Sangat Kurang
Kurang
Cukup
Baik
Sangat Baik
Aspek Teks dan Bahasa
0
0
13.89
27.78
58.33
0 10 20 30 40 50 60 70
Sangat Kurang
Kurang
Cukup
Baik
Sangat Baik
Aspek Gambar
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
97
Menurut data pada Tabel 4.32 di atas menunjukkan bahwa, untuk aspek
gambar pada uji coba operasional pengembangan bahan ajar IPA berbasis saintifik
menunjukkan tidak ada peserta didik dalam kriteria sangat kurang dan kurang.
Untuk kriteria cukup menunjukkan 13,89%, sedangkan untuk kriteria baik sebesar
27,78%. Sebesar 58,33% peserta didik masuk ke dalam kriteria sangat baik.
Gambar 4.33 Grafik Nilai Uji Coba Operasional pada Aspek Pembelajaran
Menurut data pada Tabel 4.33 di atas menunjukkan bahwa, untuk aspek
pembelajaran pada uji coba operasional pengembangan bahan ajar IPA berbasis
saintifik menunjukkan tidak ada peserta didik dalam kriteria sangat kurang.
Sebesar 3,33% peserta didik masuk ke dalam kriteria kurang. Untuk kriteria cukup
menunjukkan 6,67%, sedangkan untuk kriteria baik sebesar 26,67%. Sebesar
63,33% peserta didik masuk ke dalam kriteria sangat baik.
Gambar 4.34 Grafik Nilai Uji Coba Operasional pada Aspek Langkah Saintifik
0
3.33
6.67
26.67
63.33
0 10 20 30 40 50 60 70
Sangat Kurang
Kurang
Cukup
Baik
Sangat Baik
Aspek Pembelajaran
0
0
15
35
50
0 10 20 30 40 50 60
Sangat Kurang
Kurang
Cukup
Baik
Sangat Baik
Aspek Langkah Saintifik
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
98
Menurut data pada Tabel 4.34 di atas menunjukkan bahwa, untuk aspek
langkah-langkah saintifik pada uji coba operasional pengembangan bahan ajar
IPA berbasis saintifik menunjukkan tidak ada peserta didik dalam kriteria sangat
kurang dan kurang. Peserta didik yang masuk ke dalam kriteria cukup
menunjukkan 15%, sedangkan untuk kriteria baik sebesar 35%. Sebesar 50%
peserta didik masuk ke dalam kriteria sangat baik.
Hasil uji coba lapangan operasional yang berupa saran dan masukan akan
digunakan peneliti untuk mengumpulkan informasi sebagai referensi untuk revisi
untuk bahan ajar yang dikembangkan. Perbandingan rata-rata dari masing-masing
aspek dapat dilihat pada Gambar 4.35 dibawah ini.
Gambar 4.35 Rata-Rata pada Masing-Masing Aspek pada Uji Coba Lapangan
Operasional
Dari Tabel 4.9 dan Gambar 4.35 diatas dapat dilihat perolehan hasil rata-
rata untuk masing-masing aspek pada uji coba lapangan operasional, yaitu untuk
aspek materi sebesar 4,35, aspek teks dan bahasa sebesar 4,47, aspek gambar
sebesar 4,44, aspek pembelajaran sebesar 4,5, dan untuk aspek langkah saintifik
sebesar 4,63. Berdasarkan rata-rata dari 12 peserta didik yang menjadi responden
berpendapat bahan ajar yang dikembangkan memiliki kriteria sangat baik.
4.24.25
4.34.35
4.44.45
4.54.55
4.64.65
4.35
4.474.44
4.5
4.63
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
99
9. Revisi Produk Akhir
Berdasarkan hasil uji lapangan operasional diperoleh saran dari siwa untuk
memperbaiki dan menyempurnakan produk bahan ajar berbasis saintifik. Hasil
saran dan uji lapangan operasional kemudian menjadi acuan revisi produk akhir.
Produk bahna ajar berbasis saintifik setelah melalui revisi produk akhir atau
penyempurnaan produk.
C. Implementasi Bahan Ajar IPA Berbasis Saintifik
1. Implementasi Bahan Ajar IPA Berbasis Saintifik
Penggunaan bahan ajar IPA berbasis saintifik ini meliputi tahap
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta kendala/hambatan dalam proses
pembelajaran. Implementasi bahan ajar ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri
Mangkubumen Kulon No.83 Surakarta, guru kelas selaku pengajar memiliki
peran sangat vital baik dalam proses perencanaan maupun dalam proses
pembelajaran, sehingga pemetaan materi terhadap pemahaman peserta didik dapat
tersalurkan dengan baik, tanpa perencanaan dan pemetaan yang jelas maka proses
pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik dan maksimal. Implementasi bahan
ajar IPA berbasis saintifik dilaksanakan di ruang kelas V, karena sarana dan
prasarana sudah memadai. Berikut penjabaran proses implementasi bahan ajar
IPA berbasis saintifik di SDN Mangkubumen Kulon No.83 Surakarta.
a. Perencanaan Pembelajaran IPA Kelas V di SDN Mangkubumen Kulon
No.83 Surakarta
Dalam menyusun perencanaan pembeljaran peneliti bersama guru kelas
V SD Negeri Mangkubumen Kulon No.83 Surakarta beliau Ibu Deny
Christiana, S. Pd. melakukan hal-hal berikut, yaitu membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pemetaan kompetensi dasar,
penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator, serta menentukan metode dan
strategi pembelajaaran, merancang langkah-langkah pembelajaran,
menentukan bentuk evaluasi dalam setiap materi pembelajaran.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
100
b. Pelaksanaan Pembelajaran IPA Kelas V di SD Negeri Mangkubumen
Kulon No.83 Surakarta
Dalam pelaksanaan proses pembelajran IPA kelas V di SD Negeri
Mangkubumen Kulon No.83 Surakarta guru menggunakan pendekatan
saintifik dan tentu saja dengan memanfaatkan bahan ajar IPA yang peneliti
kembangkan, serta diselingi dengan tanya jawab agar tercipta pembelajaran
yang interaktif, dimana terdapat interaksi antara guru dengan peserta didik
dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Sehingga peserta didik dalam
proses pembelajaran tidak mengalami kebosanan dan suasana dalam kelas
menjasi hidup. Dalam pelaksanaan pembelajaran ini guru kelas melalui
beberapa tahap dan persiapan, yakni:
1) Tahap Pertama: Persiapan
Pada tahap ini guru kelas melakukan kegiatan untuk menarik
perhatian peserta didik, dimana guru menyebutkan dan mengajukan
pertanyaan kepada peserta didik mengenai kegiatan pada kolom mengamati,
seperti “Anak-anak coba perhatikan gambar pada buku kalian?”, “Gambar
apakah itu?”, “Iya, betul sekai. Itu gambar oaring sedang sakit flu.”, peserta
didikpun menjawab dengan antusias pertanyaan guru tersebut, kemudian
guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik, dimana
peserta didik akan mempelajarai organ pernapsan dan organ peredaran
darah.
2) Tahap Kedua: Penyajian Bahan Ajar
Dalam Tahap ini guru menyampaikan materi yang sudah
dipersiapkan, dengan bantuan peneliti membagiakan bahan ajar yang
dikembangkan. Peserta didik diminta untuk membaca dan mendalami setiap
materi yang ada pada bahan ajar yang sedang peneliti kembangkan.
3) Tahap Ketiga: Evaluasi Materi Yang Disiapkan
Pada tahap ketiga, guru menguji seberapa jauh materi yang telah
ditangkap oleh peserta didik setelah proses penyampaian materi selesai,
pada tahap ini guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik
dan mengajak peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah mereka
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
101
dapatkan. Jika ditemui ada peserta didik yang belum paham, maka guru
perlu mengulangi dan menerangkan kembali bagian yang belum dipahami
oleh peserta didik, sehingga peserta didik benar-benar paham.
4) Tahap Keempat: Penutup
Dalam tahap terakhir guru bersama peserta didik membuat
kesimpulan tentang pembelajaran yang sudah disampaikan dan dipelajari
bersama, kemudian memberikan waktu kepada peserta didik untuk mencatat
atau memberikan kesempatan bertanya kembali.
c. Evaluasi Pembelajaran IPA Kelas V di SD Negeri Mangkubumen Kulon
No. 83 Surakarta
Salah satu tahap yang harus dilakukan setelah melakukan pembelajaran
adalah evaluasi, evaluasi dapat dilakukan selama proses penyampaian materi
atau setelah selesai menyampaikan materi, guru dapat memberikan pertanyaan-
pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memahami materi
yang telah diajarkan. Dalam pembelajaran di kelas V SD Negeri
Mangkubumen Kulon No.83 Surakarta, setelah guru menyampaikan materi
pembelajaran guru memberikan soal evaluasi yang sudah dibuat sebelumnya.
Soal evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah nilai yang diperoleh
peserta didik sudah memnuhi KKM, diman KKM untuk pelajaran IPA kelas V
di SD Negeri Mangkubumen Kulon No.83 Surakarta adalah 75.
d. Kendala-Kendala yang Dihadapi dalam Pembelajaran di Kelas V SD
Negeri Mangkubumen Kulon No.83 Surakarta
Terdapat beberapa kendala-kendala yang dihadapi baik selama
perencanaan maupun proses pembelajaran, diantaranya adalah: peserta didik
yang masih ramai saat mengikuti proses pembelajaran, tetapi ini bisa diatasi
berkat kerjasama antara guru kelas dan peneliti. Pada saat proses pembelajaran
ada peserta didik yang mengakami kebingungan mengenai intruksi di bahan
ajar, namun ini bisa diatasi dengan baik oleh guru kelas yang memberikan
pengarahan secara personal kepada peserta didik.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
102
2. Efektifitas Bahan Ajar IPA Berbasis Saintifik
a. Uji Kompetensi
Untuk menguji keefektifan bahan ajar IPA berbasis saintifik yang
dikembangkan adalah dengan melakukan uji kompetensi. Disini untuk menguji
keefektifan bahan ajar peneliti menggunakan nilai pre-test dan nilai post-tes
peserta didik. Data hasil nilai pre-test dan nilai post-tes peserta didik dapat
dilihat pada Tabel 4.14 dibawah ini.
Tabel 4.14 Hasil Nilai Pre-test dan Nilai Post-tes Peserta didik
Pre-Test Post-Test
No No.
Absen
Nilai Ketuntasan No No.
Absen
Nilai Ketuntasan
1 01 60 T.Tuntas 1 01 80 Tuntas
2 02 50 T.Tuntas 2 02 67.5 T.Tuntas
3 03 60 T.Tuntas 3 03 82.5 Tuntas
4 04 57.5 T.Tuntas 4 04 77.5 Tuntas
5 05 55 T.Tuntas 5 05 75 Tuntas
6 06 57.5 T.Tuntas 6 06 80 Tuntas
7 07 65 T.Tuntas 7 07 82.5 Tuntas
8 08 55 T.Tuntas 8 08 77.5 Tuntas
9 09 62.5 T.Tuntas 9 09 80 Tuntas
10 10 70 T.Tuntas 10 10 85 Tuntas
11 11 45 T.Tuntas 11 11 75 Tuntas
12 12 57.5 T.Tuntas 12 12 77.5 Tuntas
13 13 75 Tuntas 13 13 87.5 Tuntas
14 14 40 T.Tuntas 14 14 75 Tuntas
15 15 47.5 T.Tuntas 15 15 75 Tuntas
16 16 60 T.Tuntas 16 16 80 Tuntas
17 17 75 Tuntas 17 17 87.5 Tuntas
18 18 45 T.Tuntas 18 18 60 T.Tuntas
19 19 50 T.Tuntas 19 19 70 T.Tuntas
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
103
20 20 32.5 T.Tuntas 20 20 60 T.Tuntas
Jumlah Skor 1120 Jumlah Skor 1535
Rata-Rata 56 Rata-Rata 76,75
Persentase 10% Persentase 80%
Berdasarkan Tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa rata-rata skor uji
kompetensi pre-test sebesar 56. Nilai yang diperoleh oleh siswa pada saat pre-
test yang sudah memenuhi KKM sebanyak 2 peserta didik, dengan persentase
ketuntasan belajar sebesar 10%.
Sedangkan untuk peserta didik pada saat uji kompetensi post-test
sebesar 76,75. Nilai yang diperoleh oleh peserta didik pada saat post-test yang
sudah memenuhi KKM sebanyak 16 peserta didik, dengan persentase
ketuntasan belajar sebesar 80%.
b. Uji Kefektifitas Bahan Ajar IPA Berbasis Saintifik
Untuk menguji keefektifan penggunaan bahan ajar berbasis saintifik
yang dikembangkan dalam meningkatkan prestasi peserta didik maka
dilakukan uji-t. Berikut hasil perhitungan uji-t.
6) Diketahui
𝑋1 = 56 𝑆12 = 11,1367 𝑛1 = 20
𝑋2 = 76,75 𝑆22 = 7,6563 𝑛2 = 20
7) Hipotesis
c) H0 : μ1 = μ2 (peserta didik mempunyai kemampuan awal yang sama)
d) H1 : μ1 ≠ μ2 (peserta didik mempunyai kemampuan awal yang tidak
sama)
8) Taraf Signifikansi
α = 0,05
9) Statistik Uji
t = 𝑋1̅̅̅̅ − 𝑋2̅̅̅̅ −𝑑0
𝑆𝑝 √1
𝑛1+
1
𝑛2
~ t (𝑛1 + 𝑛2) dengan 𝑆𝑝2
= (𝑛1− 1)𝑆1
2+ (𝑛2−1)𝑆22
𝑛1+ 𝑛2− 2
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
104
10) Komputasi
𝑆𝑝2=
(𝑛1− 1)𝑆12+ (𝑛2−1)𝑆2
2
𝑛1+ 𝑛2− 2
= (19 (11,1367𝑥11,1367) + (19 (7,6563𝑥7,6563)
20+20 – 2
= (2.356,4957) + (1.113,7597)
38
= 3.470,2554
38
= 91.3225
𝑆𝑝 = √91.3225
𝑆𝑝 2 = 9,5563
tobs = 76,75−56
9,5563 √1
20+
1
20
=20,75
2,6147
= 7,9360
11) Daerah Kritik
DK : {t|t < -t∝/2 atau t > -t∝/2}
12) Keputusan Uji
H0 ditolak
13) Kesimpulan
Bahan ajar dapat meningkatkan prestasi peserta didik
Dari hasil uji-t diperoleh tobs = 7,9360 > ttabel = 2,024, maka dapat
disimpulkan bahwa uji H0 ditolak, artinya bahwa bahan ajar dapat
meningkatkan prestasi peserta didik.
Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan nilai rerata prestasi belajar setelah
penggunaan bahan ajar (post-test) = 76,75 > rerata nilai prestasi sebelum
penggunaan bahan ajar (pre-test) = 56. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
105
bahan ajar yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan prestasi belajar
peserta didik.
Perbandingan rata-rata nilai pre-test dan post-test yang diperoleh peserta
didik kelas V dapat dilihat pada gambar 4.55 dibawah ini.
Gamabar 4.36 Perbandingan Rata-Rata Nilai Pre-test dan Post-test
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Langkah-Langkah Pengembangan Bahan Ajar IPA Berbasis Saintifik
Tahapan dalam pengembangan bahan ajar IPA berbasis saintifik terdiri
atas 9 tahapan yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan informasi; 2) perencanaan;
3) pengembangan produk awal; 4) uji coba produk awal; 5) revisi produk pertama;
6) uji coba lapangan terbatas; 7) revisi produk kedua; 8) uji coba lapangan
operasional; dan 9) revisi produk akhir. Hasil pengembngan bahan ajar IPA
berbasis saintifik sebagai berikut.
a. Penelitian dan Pengumpulan Informasi
Sebelum membuat bahan ajar peneliti melakukan studi pustaka dna
studi lapangan. Studi pustaka digunakan untuk memilih materi apa yang akan
dikembangkan dalam bahan ajar. Materi yang dipilih dalam pembuatan bahan
ajar dilihat dari kurikulum yang digunakan sekolah. Yang dikaji dalam
kurikulum meliputi: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator yang
akan dicapai saat pembelajaran, alokasi waktu, serta materi pelajaran yang
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Pre-test Post-test
56
76.75
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
106
ada di kelas V. Ditambah dari hasil nilai pre-test yang dilaksanakan pada
tanggal 6 Agustus 2016 juga menunjukkan bahwa masih 90% peserta didik
yang memperoleh nilai dibawah KKM yaitu 75, dari 20 peserta didik masih
ada 18 peserta didik yang belum tuntas.
Bersadarkan survei lapangan meliputi kegiatan observasi dan
wawancara. Dari hasil wawancara dengan guru diperoleh informasi bahwa
SDN Mangkubumen Kulon No. 83 Surakarta masih menggunakan kurikulum
KTSP. Selain itu, hasil observasi dan wawancara terhadap guru kelas V SDN
Mangkubumen Kulon No. 83 Surakarta diperoleh gambaran awal tentang
proses kegiatan belajar mengajar guru masih sering menggunakna metode
cermah dan tanya jawab. Dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan
metode ceramah dan tanya jawab mengakibatkan peserta didik menjadi
kurang aktif dan pengalaman belajar menjadi kurang. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat Taber (2006) yang menyatakan ilmu pengetahuan disusun
secara aktif oleh peserta didik lewat pengalaman belajar, jika pengalaman
belajar kurang maka peserta didik akan mudah melupakan materi yang
diajarkan. Untuk menunjang kegiatan pembelajaran di kelas guru
menggunakan buku teks dan LKS. Untuk buku teks tidak semua sisiwa
memilikinya, karena tidak diwajibkan oleh guru dan harganya mahal.
Sedangkan untuk LKS yang dikembangkan oleh penerbit yang memiliki
hubungan kerjasama dengan sekolah. Menurut hasil observasi dan
wawancara peserta didik menunjukkan peserta didik kurang puas dengan
LKS yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan tidak membuat
peserta didik untuk semangat membacanya. Ketidakpuasan peserta didik
mengenai LKS ini dikarenakan LKS yang digunakan dicetak dalam bentuk
hitam putiih, gambar-gambar yang seharusnya data menunjang dalam proses
pembelajaran malah tidak dapat terbaca dengan jelas, dan tidak menarik.
Seorang guru seharusya bisa mengembangkan bahan ajar sendiri agar
kegiatan pembelajaran lebih efektif, efisien, dan tidak melenceng dari
kompetensi yang ingin dicapai (Sungkono, 2009: 50).
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
107
Guru mempunyai masukkan untuk bahan ajar IPA yang baik untuk
peserta didik sekolah dasar yaitu bahan ajar yang menggunakan gambar-
gambar yang berwarna-warni yang menarik untuk dibaca oleh peserta didik,
berisikan materi yang lengkap, menggunakan bahasa yang mudah dipahami
oleh peserta didik, dan ada panduan untuk melakukan praktikum IPA secara
sederhana.
Sehingga dalam pembuatan bahan ajar IPA dalam penelitian ini,
peneliti membuat bahan ajar yang dikembangkan semanarik mungkin untuk
peserta didik. Bahan ajar dilengkapi dengan gambar-gambar berwarna-warni
untuk menarik perhatian peserta didik dan bahasa yang digunakanpun mudah
untuk dimengerti peserta didik. Penggunan bahan ajar yang dikembangkan
peneliti dalam penelitian inipun memberikan pembaharuan dalam kegiatan
pembelajaran di kelas V SDN Mangkubumen Kulon No.83 Surakarta.
b. Perencanaan dan Pengembangan Produk Awal
Mendesain produk awal merupakan tahaan terpenting dalam
pengembangan bahan ajar. Tahap desain produk terdiri atas desain konten dan
desain bahan ajar. Desain konten terdiri atas: 1) identifikasi materi organ
pernapsan dan organ peredaran darah; 2) ide naskah dalam bahan ajar; dan 3)
mendesain layout bahan ajar. Untuk tahapan selanjutnya adalah membuat
instrument penilaian yang terdiri atas penialian validator ahli materi, validator
ahli pembelajaran, angket untuk peserta didik, dan soal uji kompetensi. Bahan
ajar dikatakan layak dan efektif untuk meningkatkan prestasi belajar peserta
didik apabila memenuhi kriteria: 1) penilaian validator ahli materi dan ahli
pembelajaran menilai produk minimal “Baik” dengan rata-rata antara 3,40 >
X > 4,21; 2) respon pengguna menilai produk minimal “Baik” dengan rata-
rata antara 3,40 > X > 4,21; dan 3) nilai rata-rata prestasi belajar peserta didik
yang diukur dengan uji-t menunjukkan perbedaan sebelum dan sesudah
menggunakan bahan ajar IPA berbasis saintifik.
Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini merupakan integrasi dari
bahan ajar dengan sintaks saintifik pada materi organ pernapasan dan organ
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
108
peredaran darah manusia. Bahan ajar IPA berbasis saintifik merupakan bahan
ajar cetak yang dilengkapi dengan tahapan-tahapan saintifik diharapkan akan
mempermudah peserta didik dalam kegiatan pembelajaran mulai dari
kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan
mengkomunikasikan. Bahan ajar ini juga dilengkapi gambar-gambar yang
menarik, info-info yang berkaitan dengan materi, dan warna-warni yang akan
menumbuhkan minat baca peserta didik. Sesuai dengan pendapat Fauziah
(2013: 167) bahwa pendekatan saintifik mengajak peserta didik langsung
dalam menginferensi masalah yang ada dalam bentuk rumusan masalah dan
hipotesis, rasa peduli lingkungan, rasa ingin tahu dan gemar membaca. Hasil
penelitian ini diperoleh hasil dari validasi ahli materi memperoleh skor 57 dan
apabila di rata-rata memperoleh niali sebesar 4,38 dan ahli pembelajaran
memperoleh skor 100 dan apabila di rata-rata memperoleh niali sebesar 4,76.
Untuk efektifitas dianalisis menggunakan uji-t, dari hasil uji-t diperoleh tobs =
7,9360 > ttabel = 2,024, maka dapat disimpulkan bahwa uji H0 ditolak, artinya
bahwa bahan ajar dapat meningkatkan prestasi peserta didik. Hasil uji-t
membuktikan bahwa produk bahan ajar IPA yang dikembangkan efektif
untuk meingkatkan prestasi belajar peserta didik. Hal ini diperkuat oleh
Marjan (2014: 1) yang merupakan penelitian yang relevan, dimana kedua
penelitian ini sama-sama dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi. Hasil
penelitian Marjan (2014: 1) menyatakan pembelajaran dengan pendekatan
saintifik lebih baik dari pada model pembelajaran langsung dalam
meningkatkan hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains. Diperjelas
lagi, dengan hasil penelitian dari Afrida, Amin, dan Ghofur (2014: 1) dengan
hasil validasi ahli, kualifikasi materi bahan ajar sebesar 87,69% dan berada
pada kualifikasi sangat baik, sedangkan untuk petunjuk praktikum sebesar
92,50% dan berada pada kategori sangat baik. Hasil ini mengindikasikan
bahwa bahan ajar layak digunakan dalam perkuliahan dalam memahami
prinsip-prinsip genetik khususnya tentang genetika populasi.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
109
c. Uji Coba Produk Awal
Tahap validasi ahlli dilakukan ahli materi dan ahli pembelajaran, validasi
dilakukan setalah produk bahan ajar IPA berbasis saintifik selesai
dikembangkan oleh peneliti. Hasi analisis yang dilakukan validator kemudian
dijadikan landasan revisi produk bahan ajar yang dikembangkan. Hasil tahap
validasi dapat dijelaskan dibawah ini.
1. Penilaian Ahli Materi
Penelitian pengembangan ini melewati beberapa tahap atau
prosedur, salah satunya adalah validasi ahli, hal ini bertujuan agar
nantinya bahan ajar ini benar-bena dikembangkan dengan baik dan sesuai
prosedur. Validasi yang pertama adalah dengan ahli materi, peneliti
mempercayakan validasi materi kepada Bapak Idam Ragil Widianto
Atmojo, S. Pd. M. Si, beliau adalah dosen pengampu mata kuliah IPA
pada program studi PGSD FKIP UNS. Hasil dari validasi ahli materi ini
mempunyai jumlah total 79 indikator dan bila direrata menjadi 4,39 dan
dinyatakan bahan ajar ini sangat baik dan layak diterapkan dalam proses
pembelajaran denagn revisi sesuai dengan saran ahli mataeri.
2. Penilaian Ahli Pembelajaran
Validasi yang kedua adalah ahli pembelajaran, peneliti
mempercayakan penilaian ini kepada Ibu Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.
Pd, merupakan dosen Program Teknologi Pendidikan Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hasil dari validasi ahli
pembelajaran ini mempunyai jumlah total 100 indikator dan bila direrata
menjadi 4,76 dan dinyatakan bahan ajar ini sangat baik dan layak
diterapkan dalam proses pembelajaran denagn revisi sesuai dengan saran
ahli pembelajaran.
d. Uji Coba Terbatas
Penilaian selanjutnya adalah penilaian yang tak kalah penting, karena
peserta didik adalah pengguna utama selain guru, masukan dan saran dari
peserta didik sangat menentukan pengembangan bahan ajar IPA berbasis
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
110
saintifik ini. Dalam uji coba pertama oleh peserta didik diperoleh skor rata-
rata 4,64. Untuk rata-rata pada tiap aspek, yakni: untuk aspek materi sebesar
4,54, aspek teks dan bahasa sebesar 4,78, aspek gambar sebesar 4,78, aspek
pembelajaran sebesar 4,57, dan untuk aspek langkah saintifik sebesar 4,63.
Menurut peserta didik pada uji coba terbatas ini bahan ajar yang
dikembangkan sangat baik dan layak untuk diterapkan dalam pembelajaran
di dalam kelas.
e. Uji Coba Operasional
Dalam uji coba kedua adalah uji coba operasional, uji coba ini
menggunakan lebih banyak peserta didik, yaitu 12 peserta didik. Dari hasil
uji coba operasional diperoleh skor rata-rata 4,38. Rata-rata untuk masing-
masing aspek pada uji coba lapangan operasional, yaitu untuk aspek materi
sebesar 4,35, aspek teks dan bahasa sebesar 4,47, aspek gambar sebesar
4,44, aspek pembelajaran sebesar 4,5, dan untuk aspek langkah saintifik
sebesar 4,63. Menurut peserta didik pada uji coba terbatas ini bahan ajar
yang dikembangkan sangat baik dan layak untuk diterapkan dalam
pembelajaran.
2. Efektifitas Bahan Ajar IPA Berbasis Saintifik
Setelah melalui tahapan-tahapan pengembangan, maka dihasilkan bahan
ajar IPA berbasis saintifik yang layak dan efektif untuk digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dalam materi organ pernapasan dan organ peredaran darah manusia.
Pengukuran keefektifan bahan jar dilaksanakan setelah uji coba terbatas dan uji
coba lapangan operasional selasai dengan jumlah peserta didik 20 peserta didik
kelas V SDN Mangkubumen Kulon No. 83 Surakarta.
Uji efektifitas bertujuan untuk mengetahui seberapa efektifkah bahan ajar
yang dikembangkan ini dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Untuk
menghitung efektifitas diperlukan nilai per-test dan nilai post-test. Nilai pre-test
untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik sebelum penggunaan bahan ajar
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
111
yang dikembangkan, sedangkan nilai post-test untuk mengetahui kemampuan
awal peserta didik setelah penggunaan bahan ajar yang dikembangkan.
Dari hasil uji efektifitas menggunakan uji-t diperoleh hasil prestasi belajar
peserta didik setelah menggunakan bahan ajar yang dikembangkan lebih tinggi
daripada hasil prestasi belajar peserta didik sebelum menggunakan bahan ajar
yang dikembangkan. Pernyataan tersebut dapat dibuktikan berdasarkan hasil
analisis uji-t, dari hasil uji-t diperoleh tobs = 7,9360 > ttabel = 2,024, maka dapat
disimpulkan bahwa uji H0 ditolak, artinya bahwa bahan ajar dapat meningkatkan
prestasi peserta didik. Hasil uji-t membuktikan bahwa produk bahan ajar IPA yang
dikembangkan efektif untuk meingkatkan prestasi belajar peserta didik.
E. Keterbatasan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan (Research & Development) ini dilakukan
dengan prosedur penelitian Borg & Gall dengan beberapa modifikasi, hal tersebut
dilakukan karena keterbatasan dalam pelaksanaannya, antara lain:
1. Populasi yang diambil dalam penlitian ini masih menggunakan satu sekolah yaitu
SD Negeri Mangkubumen Kulon No.83 Surakarta. Dan untuk penelitian dan
pengembangan lebih lanjut dapat silakukan dengan lebih dari satu sekolah dengan
populasi yang lebih besar.
2. Penelitian ini hanya terfokus pada materi organ pernapasan dan organ peredaran
darah manusia.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id