49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Uji Instrument
4.1.1 Validitas instrument
Hasil perhitungan instrument pretest dan posttest yang terdiri
dari 30 butir soal dengan 4 alternatif pilihan jawaban untuk pretest dan
30 butir soal dan 4 alternatif pilihan jawaban untuk posttest. Uji coba
instrument dilaksanakan di SMP Dua Mei Banjaran kelas VIII yang
diikuti oleh 30 orang responden.
Dari hasil analisis perhitungan validitas dengan menggunakan
rumus product momen person, diperoleh beberapa butir soal yang
pengujian tingkat signifikannya jelek atau ada beberapa butir soal yang
tidak valid yaitu:
Tabel 4.1 Validitas soal pretest uji instrument
No. Soal Keterangan - Sangat tinggi - Tinggi
1,2,4,5,7,8,9,11,12,13,16,19,20,21,22,23,24,25,26,29,30
Cukup/sedang
3,6,14,15,17,27,28 Rendah 10,18 Sangat rendah
Tabel 4.2
Validitas soal posttest uji instrument No. Soal Keterangan
Sangat tinggi 12,13,20,30 Tinggi
3,4,6,7,8,9,10,11,14,16,17,19,22,23,25,28 Cukup/sedang 1,2,5,15,18,21,24,26,27,29 Rendah
Sangat rendah
50
Soal yang tidak valid mendapatkan revisi sehingga soal dapat dipakai
lagi dan jumlah soal tetap 30 butir soal. Selanjutnya diuji tingkat
signifikannya dengan menggunaan uji t dengan dk=n-2=30-2=28 dan
tingkat kepecayaan 95% maka menghasilkan t-tabel adalah 2,05. Hasil
ini menunjukkan t-hitung>t-tabel, dari hasil perhitungan tersebut maka
dapat diujicobakan pada penelitian.
4.1.2 Reliabilitas instrument
Hasil perhitungan reliabilitas pretest dengan menggunakan
rumus Product Moment Pearson, diperoleh rhitung > rtabel pada taraf
signifikan 0.05 dengan dk=n-2. Berdasarkan perhitungan tersebut maka
dilihat bahwa rhitung > rtabel (0.88 > 0.35), maka berdasarkan criteria
bahwa instrument yang diujicobakan reliable karena terbukti bahwa
rhitung > rtabel.
Kemudian hasil perhitungan reliabilitas posttest dengan
menggunakan rumus Product Moment Pearson, diperoleh rhitung > rtabel
pada taraf significant 0.05 dengan dk=n-2. Berdasarkan perhitungan
tersebut maka dilihat bahwa rhitung > rtabel (0.89 > 0.35), maka
berdasarkan criteria tersebut bahwa instrument yang diujicobakan
reliable karena terbukti bahwa rhitung > rtabel.
51
4.1.3 Indeks Kesukaran Instrument
Hasil perhitungan indeks kesukaran srtiap butir soal pretest dari
30 soal dan 30 butir soal posttest yang diujicobakan menghasilkan:
Tabel 4.3
Indeks Kesukaran soal pretest uji instrument
No. Soal Keterangan - Terlalu sukar
5,15,28, Sukar 2,3,4,6,7,8,10,12,14,16,18,20,21,22,23,26,27,29 Sedang
1,9,11,13,17,19,24,25,30 Mudah - Sangat mudah
Tabel 4.4 Indeks Kesukaran soal posttest uji instrument
No. Soal Keterangan - Terlalu sukar - Sukar
5,6,7,8,12,14,15,16,18,20,21,22,23,26,27,28 Sedang 1,2,3,4,9,10,11,13,17,19,24,25,29,30 Mudah
- Sangat mudah
52
4.1.4 Daya Pembeda Instrument
Hasil perhitungan daya pembeda instrument penelitian direvisi
bila indeks daya pembeda DP < 0.20. Item tes diperbaiki optionnya,
apabila indeks daya pembeda DP > 0.70. kemungkinan jawaban harus
direvisi atau diganti apabila salah kecoh.
Tabel 4.5 Daya Pembeda soal pretest uji instrument
No. Soal Keterangan
- Sangat Baik 3,4,17,21,22, Baik
1,2,5,6,7,8,9,11,12,13,16,19,20,23,24,26,27,29,30 Cukup 14,15,18,25,28, Jelek
10 Sangat Jelek
Tabel 4.6 Daya Pembeda soal posttest uji instrument
No. Soal Keterangan
- Sangat Baik 5,6,11,16,17,18,20,22,23,28 Baik
2,3,4,7,8,9,12,13,14,15,19,25,27,29,30 Cukup 1,10,21,24,26, Jelek
- Sangat Jelek
Disimpulkan bahwa dari 30 butir soal pretest yang diujicobakan
terdapat 6 soal yang harus direvisi yaitu no. 10, 14, 15, 18, 25, 28 dan tidak
terdapat soal yang harus direvisi optionnya. Sedangkan dari 30 butir soal
posttest yang diujicobakan terdapat 5 soal yang harus direvisi yaitu no. 1, 10,
21, 24, 26 dan tidak terdapat soal yang harus direvisi optionnya.
53
4.2. Hasil Penelitian
Sebagaimana telah diungkap sebelumnya, pada penelitian ini
menggunakan dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sebelum
dilakukan pembelajaran peneliti memberi tes awal (pretest) kepada kelas
kontrol dan kelas eksperimen.
Saat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Tutor
Sebaya dilaksanakan, guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara jelas,
menumbuhkan sikap-sikap yang positif terhadap pelajaran, dan kemudian
memberikan materi pelajaran sesuai dengan model pembelajaran yang akan
digunakan, dalam penelitian ini yang dimaksud adalah model pembelajaran
Tutor Sebaya.
Guru menegaskan kepada siswa bahwa pada pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Tutor Sebaya, siswa akan dibantu oleh
tutor-tutor sebaya yang tak lain adalah temannya sendiri. Penunjukan siswa
sebagai tutor sebaya berdasarkan pada data nilai siswa pada pokok bahasan
sebelumnya, sehingga didapatkan siswa-siswa yang dianggap berkompeten
untuk dapat menjadi tutor-tutor sebaya.
Sebelum dilaksanakannya pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Tutor Sebaya, para tutor tersebut diberikan pelatihan
tutorial, sehingga mereka tahu dengan tugas mereka sebagai tutor. Pelatihan
54
ini diadakan sebanyak dua kali pertemuan dan dilakukan di luar jam pelajaran
sekolah (sepulang sekolah).
Pada awal pembelajaran, guru menjelaskan secara umum tentang
materi yang akan dipelajari pada hari itu, kemudian untuk lebih menguatkan
pemahaman siswa, guru memberikan lembar kerja siswa yang berisi tentang
soal-soal yang berhubungan dengan materi yang baru saja disampaikan. Para
tutor membantu teman-temannya yang mengalami kesulitan dalam
mengerjakan lembar kerja siswa tersebut, tetapi jika tutor tersebut juga
mengalami kesulitan maka dapat meminta bantuan kepada guru, sehingga
guru dapat memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa agar mereka
dapat memahami materi yang telah diajarkan.
Masing-masing tutor disebar pada tiap-tiap kelompok, sehingga
dalam suatu kelompok masing-masing terdapat seorang tutor sebaya untuk
membantu dan membimbing kelompok tersebut dalam memahami materi
yang diberikan. Selama proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran tutor sebaya berlangsung, guru berkeliling kelas untuk
memantau kegiatan tutorial dan apabila terlihat ada kesulitan guru
memberikan bimbingan.
55
Proses Pembelajaran pada Kelompok Eksperimen
No Hari/tanggal Kegiatan Selasa
4 Mei 2010
1. Apersepsi
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
menginformasikan model pembelajaran yang akan
digunakan.
3. Guru memberikan penjelasan umum tentang materi
menggunakan rumus dan fungsi pada Microsoft Excel.
4. Kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil.
5. Tutor-tutor sebaya disebar pada tiap-tiap kelompok
secara merata.
6. Guru memberikan latihan.
7. Tiap tutor membimbing masing-masing kelompoknya
untuk menyelesaikan latihan yang telah diberikan.
8. Siswa bersama guru menyimpulkan tentang materi yang
telah dipelajari.
9. Guru memberikan tugas rumah
Selasa
11Mei 2010
1. Apersepsi
2. Membahas bersama tugas rumah
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
menginformasikan model pembelajaran yang akan
digunakan.
4. Guru mereview materi pelajaran yang terdahulu
5. Kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil.
6. Tutor-tutor sebaya disebar pada tiap-tiap kelompok
secara merata.
7. Guru memberikan latihan untuk dikerjakan di ruang
praktek computer.
8. Tiap tutor membimbing masing-masing kelompoknya
untuk menyelesaikan latihan yang telah diberikan.
56
9. Siswa bersama guru menyimpulkan tentang materi yang
telah dipelajari.
10. Guru memberikan tugas rumah
Selasa
18Mei 2010
Tes akhir materi pokok bahasan menggunakan rumus dan
fungsi
Proses Pembelajaran pada Kelompok Kontrol
Pada awal pembelajaran, guru memberikan apersepsi untuk mengetahui
sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan, yaitu tentang
pokok bahasan Penggunaan Rumus dan Fungsi pada Microsoft Excel. Guru
menerangkan dan menyampaikan materi pelajaran di depan kelas dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional, di sini siswa mendengarkan apa
yang disampaikan guru dan mencatat hal-hal penting di buku catatan mereka
masing-masing.
Selanjutnya guru memberikan contoh soal dan mengadakan tanya jawab
kepada siswa tentang materi yang baru saja disampaikan. Guru memberikan
latihan soal atau tugas rumah untuk dikerjakan oleh tiap-tiap siswa. Guru bersama
siswa mengevaluasi atau membahas soal tersebut dan membuat kesimpulan
bersama-sama. Pembelajaran ini dapat dilakukan pada setiap pertemuan sesuai
dengan materi yang tercantum pada Rencana Pembelajaran. Untuk lebih jelasnya
proses pembelajaran pada kelompok kontrol dapat digambarkan dalam tabel
berikut ini.
No Hari/tanggal Kegiatan Rabu,
5 Mei 2010 1. Apersepsi
2. Membahas bersama tugas rumah
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
disampaikan.
4. Guru memberikan penjelasan umum tentang materi
57
yang akan dibahas hari ini, yaitu penggunaan rumus dan
fungsi pada Microsoft Excel.
5. Siswa diberi contoh soal dan latihan-latihan, kemudian
membahasnya bersama.
6. Siswa bersama guru menyimpulkan tentang materi yang
telah dipelajari.
6. Guru memberikan tugas rumah.
Rabu, 12Mei 2010
1. Apersepsi
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
disampaikan.
3. Guru mereview tugas terdahulu
4. Guru memberikan latihan untuk dikerjakan di ruang
praktek komputer
5. Siswa bersama guru menyimpulkan tentang materi yang
telah dipelajari.
6. Guru memberikan tugas rumah.
Rabu, 18Mei 2010
Tes akhir materi pokok bahasan menggunakan rumus dan
fungsi
58
Hasil penelitian yang sudah dilakukan melalui pretest dan posttest didapat
data mentah yang akan dihitung dan dianalisis untuk dijadikan dasar dalam
menarik kesimpulan dari suatu hipotesis. Dari 30 butir soal pretest dan posttest
yang diujikan didalam penelitian pada 30 responden yang ada pada kelas
eksperimen yaitu kelas VIII A dan kelas control yaitu kelas VIII B diperoleh hasil
dengan menggunakan SPSS versi 10.0 for windows.
Tabel 4.8 Output Deskripsi Statistika Skor Pretest Kelas Eksperimen
N Valid 30 Missing 0 Mean 17.10 Std. Error of Mean .742 Median 16.20 Mode 14 Std. Deviation 4.063 Variance 16.507 Skewness .551 Std. Error of Skewness .427 Kurtosis -.662 Std. Error of Kurtosis .833 Range 15 Minimum 11 Maximum 26 Sum 513
Berdasarkan tabel diatas diperoleh informasi bahwa:
1. Mean atau rata-rata skor pretest kelas eksperimen adalah 17,10 dengan
standar error adalah 0.742
2. Median sebesar 16.20, menunjukkan bahwa 50% skor pretest berada diatas
16.20 dan 50% skor pretest dibawah 16.20
59
3. Standar deviasi adalah 4.063 dan varians yang merupakan kuadrat dari
standar deviasi adalah 16.507
4. Ukuran Skewness (kemencengan) adalah 0.551. maka rasio Skewness
adalah nilai Skewness/Standar Error of Skewness = 0.551/0.427 = 1.290
5. Ukuran Kurtosis (keruncingan) adalah nilai Kurtosis/Standar Error of
Kurtosis = 0.662/0.833 = 0.794. jika rasio Kurtosis dan Skewness berada
diantara -2 sampai dengan 2 maka distribusi data adalah normal
6. Skor pretest minimum adalah 11, sedangkan skor pretest maksimum
adalah 26.
7. Range skor pretest adalah 15.
Tabel 4.9 Output Deskripsi Statistika Skor Posttest Kelas Eksperimen
N Valid 30 Missing 0 Mean 23.10 Std. Error of Mean .556 Median 22.60 Mode 21 Std. Deviation 3.044 Variance 9.266 Skewness .260 Std. Error of Skewness .427 Kurtosis -1.141 Std. Error of Kurtosis .833 Range 10 Minimum 18 Maximum 28 Sum 693
Berdasarkan tabel diatas diperoleh informasi bahwa:
1. Mean atau rata-rata skor posttest kelas eksperimen adalah 23,10 dengan
standar error adalah 0.556
60
2. Median sebesar 22.60, menunjukkan bahwa 50% skor posttest berada
diatas 22.60 dan 50% skor posttest berada dibawah 22.60.
3. Standar deviasi adalah 3.044 dan varians yang merupakan kuadrat dari
standar deviasi adalah 9.266
4. Ukuran Skewness (kemencengan) adalah 0.260, maka rasio Skewness
adalah nilai Skewness/Standar Error Skewness = 0.260/0.43 = 0.60
5. Ukuran Kurtosis (keruncingan) adalah nilai Kurtosis/Standar Error of
Kurtosis = 1.141/0.83 = 1.374. jika rasio Kurtosis dan Skewness berada
diantara -2 sampai dengan 2 maka distribusi data adalah normal
6. Skor posttest minimum adalah 18, sedangkan skor postest maksimum
adalah 28.
7. Range skor posttest adalah 10.
Tabel 4.10 Output Deskripsi Statistika Skor Pretest Kelas Kontrol
N Valid 30 Missing 0 Mean 13.07 Std. Error of Mean .717 Median 12.43 Mode 11 Std. Deviation 3.930 Variance 15.444 Skewness .681 Std. Error of Skewness .427 Kurtosis -.007 Std. Error of Kurtosis .833 Range 16 Minimum 7 Maximum 23 Sum 392
Berdasarkan tabel diatas diperoleh informasi bahwa:
61
1. Mean atau rata-rata skor pretest kelas kontrol adalah 13,07 dengan standar
error adalah 0.717.
2. Median sebesar 12.43, menunjukkan bahwa 50% skor pretest berada diatas
12.43 dan 50% skor pretest berada dibawah 12.43.
3. Standar deviasi adalah 3.930 dan varians yang merupakan kuadrat dari
standar deviasi adalah 15.444
4. Ukuran Skewness (kemencengan) adalah 0.681, maka rasio Skewness
adalah nilai Skewness/Standar Error Skewness = 0.681/0.427 = 1.594
5. Ukuran Kurtosis (keruncingan) adalah nilai Kurtosis/Standar Error of
Kurtosis = 0.007/0.83 = 0.008 jika rasio Kurtosis dan Skewness berada
diantara -2 sampai dengan 2 maka distribusi data adalah normal
6. Skor pretest minimum adalah 7, sedangkan skor pretest maksimum adalah
23.
7. Range skor pretest adalah 16.
Tabel 4.11 Output Deskripsi Statistika Skor Posttest Kelas Kontrol
N Valid 30 Missing 0 Mean 18.50 Std. Error of Mean .684 Median 18.22 Mode 18 Std. Deviation 3.749 Variance 14.052 Skewness .400 Std. Error of Skewness .427 Kurtosis -.364 Std. Error of Kurtosis .833 Range 15 Minimum 12 Maximum 27 Sum 555
62
Berdasarkan tabel diatas diperoleh informasi bahwa:
1. Mean atau rata-rata skor posttest kelas kontrol adalah 18.50 dengan
standar error of mean adalah 0.684
2. Median sebesar 18.22, menunjukkan bahwa 50% skor posttest berada
diatas 18.22 dan 50% skor posttest berada dibawah 18.22.
3. Standar deviasi adalah 3.749 dan varians yang merupakan kuadrat dari
standar deviasi adalah 14.052
4. Ukuran Skewness (kemencengan) adalah 0.4, maka rasio Skewness adalah
nilai Skewness/Standar Error Skewness = 0.4/0.43 = 0.93
5. Ukuran Kurtosis (keruncingan) adalah nilai Kurtosis/Standar Error of
Kurtosis = 0.364/0.83 = 0.439. jika rasio Kurtosis dan Skewness berada
diantara -2 sampai dengan 2 maka distribusi data adalah normal
6. Skor posttest minimum adalah 12, sedangkan skor posttest maksimum
adalah 27.
7. Range skor posttest adalah 15.
4.3 Analisis Data Hasil Penelitian
Analisis data hasil perhitungan dilakukan melalaui uji statistik yaitu
melalui normalized gain, uji normalitas, uji homogenitas dan uji t-test. Dari
data hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol telah
diperoleh, selanjutnya menghitung perbedaan hasil pretest dan posttest antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui keefektifan model
63
pembelajaran. Setelah dihitung persentase diketahui bahwa hasil pretest dan
posttest kelas eksperimen 57,00% dan 77,00% serta untuk kelas kontrol
pretest dan posstest adalah 43.56% dan 61,67%.
Hasil perhitungan dengan menggunakan Ms. Excel, normalized gain
diperoleh untuk kelas eksperimen sebesar 0,47 dan untuk kelas kontrol
sebesar 0,32. Nilai gain ini selanjutnya diinterpretasikan kedalam kriteria nilai
gain.
Setelah diinterpretasikan maka diperoleh data bahwa efektifitas model
pembelajaran yang dilakukan di kelas kontrol masuk pada kriteria sedang
dan efektivitas model pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen
masuk pada kriteria sedang.
Jika dibandingkan antara nilai gain pada kelas kontrol dan eksperimen
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada
kelas yang menggunakan model pembelajaran tutor sebaya dibandingkan
dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
Untuk melihat apakah ada perbedaan hasil belajar pada kelas
eksperimen yang menggunakan Model pembelajaran Tutor Sebaya. Berikut
ini adalah langkah-langkah awal untuk uji hipotesis yaitu melakukan uji
normalitas dan homogenitas kemudian setelah mendapatkan hasil dilakukan
uji-t.
4.3.1 Uji Normalitas
64
Sebelum dan sesudah pembelajaran pada kelas eksperimen
dilakukan uji normalitas pada nilai pretest dan posttest untuk
mengetahui apakah populasi berdistribusi normal atau tidak.
Ho : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Syarat pengujian hipotesis menggunakan statistik parametrik adalah
berdistribusi normal, oleh karena itu sebelum data ini diuji hipotesisnya
menggunakan statsitik t, sebelumnya dilakukan dulu uji normalitas
data. Dalam penelitian ini uji kenormalan data menggunakan chi
square, jika diperoleh nilai χ2hitung > χ2tabel, maka dapat disimpulkan
bahwa data tersebar tidak secara normal. Hasil pengujian normalitas
data dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.12 Data Hasil Uji Normalitas
Kelompok χ2hitung dk Taraf
Signifikansi χ2tabel Keterangan
Pretest 2.06 5 5% 11.07 Normal Posttest 1.01 5 5% 11.07 Normal
Terlihat dari tabel tersebut bahwa nilai χ2hitung untuk data hasil belajar
pretest eksperimen sebesar 2.06 < χ2tabel (11.07), yang berarti data
tersebut berdistribusi normal. Demikian juga untuk data hasil belajar
posttest eksperimen diperoleh nilai χ2hitung = 1,01 < χ2tabel (11.07),
yang berarti data tersebut juga berdistribusi normal. Berdasarkan hasil
analisis ini, maka untuk pengujian hipotesis selanjutnya digunakan uji t.
65
4.3.2 Uji Homogenitas
Selanjutnya dilakukan uji homogenitas kelas eksperimen. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui apakah skor-skor tes mempunyai varian
homogen atau tidak. Hasil perhitungan homogenitas terhadap nilai
varian pretest dan posttest dengan menggunakan Ms. Excel, kemudian
dilihat tingkat signifikansinya dari tabel F dengan ketentuan df=n-1 dan
diperoleh ftabel dari df 29 adalah 1,85 kemudian diuji homogenitas
didapat fhitung < ftabel (1,78<1,85) artinya varians sampel homogen.
4.3.3 Uji T-Test
Setelah data diketahui berdistribusi normal dan homogen maka
dilakukan uji t. uji t dimaksudkan untuk melihat ada perbedaan atau
tidak dari hasil belajar siswa.
Uji T-test/uji perbedaan dua rata-rata dilakukan untuk menguji
hipotesis. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
1. Hipotesis nol (H0) : tidak terdapat perubahan yang signifikan antara
hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan model
pembelajaran tutor sebaya dalam belajar Microsoft Excel kelas VIII.
2. Hipotesis kerja (H1) : terdapat perubahan yang signifikan antara hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan model
pembelajaran tutor sebaya dalam belajar Microsoft Excel kelas VIII.
Kriteria pengambilan keputusan untuk uji perbedaan dua rata-rata
adalah sebagai berikut:
66
Terima H1 jika Thitung>Ttabel
Tolak H1 jika Thitung<Ttabel
Tabel 4.13
Paired Samples Test Paired Differences
t df Sig. (2-
tailed) Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Nilai Pretest -
Nilai Posttest -6.0000 1.80038 .32870 -6.6723 -5.3277 -18.254 29 .000
Hasil perhitungan t-test dengan menggunakan SPSS versi 11.00
for Windows kemudian dilihat tingkat signifikannya dari tabel t dengan
ketentuan df=n-1 dan diperoleh ftabel dari df=29 adalah 2.045 kemudian
di uji t-test didapatkan fhitung > ftabel (18,254 > 2,045), artinya dengan
demikian H1 diterima. Jadi kesimpulannya terdapat perubahan yang
signifikan antara hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan
model pembelajaran tutor sebaya dalam belajar Microsoft Excel kelas
VIII.
4.3.4 Respon siswa
Respon para siswa terhadap suatu model pembelajaran yang
dianggap baru sangat penting untuk diketahui. Respon yang diberikan
para siswa dapat berupa sikap positif atau negative terhadap model
pembelajaran yang digunakan. Hasil pengolahan data angket yang telah
diisi oleh siswa adalah sebagai berikut:
67
No Pernyataan SS S TY TS STS
1 Saya senang belajar TIK dengan bantuan teman/tutor sebaya
26.67% 73.33% 0.00% 0.00% 0.00%
2 Dengan bantuan teman /tutor sebaya saya lebih percaya diri
30.00% 40.00% 20.00% 10.00% 0.00%
3
Belajar dengan tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan saya dalam menerima materi pelajaran
13.33% 80.00% 6.67% 0.00% 0.00%
4
Pembelajaran tutor sebaya dapat membantu pemahaman saya terhadap TIK
16.67% 66.67% 13.33% 3.33% 0.00%
5
Dengan tutor sebaya dapat mengetahui cara penyelesaian lain dari teman
10.00% 46.67% 33.33% 10.00% 0.00%
6
Dengan pembelajaran tutor sebaya dapat membuat saya lebih berani untuk bertanya
16.67% 50.00% 23.33% 10.00% 0.00%
7 Pembelajaran tutor sebaya membuat saya bingung
3.33% 13.33% 20.00% 56.67% 6.67%
8 Suasana pembelajaran tutor sebaya membuat saya tidak nyaman
3.33% 16.67% 13.33% 56.67% 10.00%
9
Dengan pembelajaran tutor sebaya ini, saya dapat mengungkapkan masalah-masalah yang tidak saya mengerti
26.67% 63.33% 6.67% 3.33% 0.00%
10 Saya dapat mengungkapkan ide-ide saya dengan bebas
16.67% 70.00% 10.00% 3.33% 0.00%
Perhitungan persentase tiap pernyataan angket diatas berdasarkan
tabel interpretasi perhitungan presentasi dapat diinterprestasikan sebagai
berikut:
1. Dari pernyataan “Saya senang belajar TIK dengan bantuan tutor sebaya”
diperoleh bahwa (26.67%) menjawab sangat setuju, (73.33%) menjawab
68
setuju, (0%) menjawab Tidak Yakin, (0%) menjawab tidak setuju, (0%)
menjawab sangat tidak setuju.
2. Dari pernyataan “Dengan bantuan teman /tutor sebaya saya lebih percaya
diri” diperoleh bahwa (30.00%) menjawab sangat setuju, (40.00%)
menjawab setuju, (20.00%) menjawab Tidak Yakin, (10.00%) menjawab
tidak setuju, (0%) menjawab sangat tidak setuju.
3. Dari pernyataan “Belajar dengan tutor sebaya dapat meningkatkan
kemampuan saya dalam menerima materi pelajaran” diperoleh bahwa
(13.33%) menjawab sangat setuju, (80.00%) menjawab setuju, (6.67%)
menjawab Tidak Yakin, (0%) menjawab tidak setuju, (0%) menjawab
sangat tidak setuju.
4. Dari pernyataan “Pembelajaran tutor sebaya dapat membantu pemahaman
saya terhadap TIK” diperoleh bahwa (16.67%) menjawab sangat setuju,
(66.67%) menjawab setuju, (13.33%) menjawab Tidak Yakin, (3.33%)
menjawab tidak setuju, (0%) menjawab sangat tidak setuju.
5. Dari pernyataan “Dengantutor sebaya dapat mengetahui cara penyelesaian
lain dari teman” diperoleh bahwa (10.00%) menjawab sangat setuju,
(46.67%) menjawab setuju, (33.33%) menjawab Tidak Yakin, (10.00%)
menjawab tidak setuju, (0%) menjawab sangat tidak setuju.
6. Dari pernyataan “Dengan pembelajaran tutor sebaya dapat membuat saya
lebih berani untuk bertanya” diperoleh bahwa (16.67%) menjawab sangat
setuju, (50.00%) menjawab setuju, (23.33%) menjawab Tidak Yakin,
(10%) menjawab tidak setuju, (0%) menjawab sangat tidak setuju.
69
7. Dari pernyataan “Pembelajaran tutor sebaya membuat saya bingung”
diperoleh bahwa (3.33%) menjawab sangat setuju, (13.33%) menjawab
setuju, (20%) menjawab Tidak Yakin, (56.67%) menjawab tidak setuju,
(6.67%) menjawab sangat tidak setuju.
8. Dari pernyataan “Suasana pembelajaran tutor sebaya membuat saya tidak
nyaman” diperoleh bahwa (3.33%) menjawab sangat setuju, (16.67%)
menjawab setuju, (13.33%) menjawab Tidak Yakin, (56.67%) menjawab
tidak setuju, (10%) menjawab sangat tidak setuju.
9. Dari pernyataan “Dengan pembelajaran tutor sebaya ini, saya dapat
mengungkapkan masalah-masalah yang tidak saya mengerti” diperoleh
bahwa (26.67%) menjawab sangat setuju, (63.33%) menjawab setuju,
(6.67%) menjawab Tidak Yakin, (3.33%) menjawab tidak setuju, (0%)
menjawab sangat tidak setuju.
10. Dari pernyataan “Saya dapat mengungkapkan ide-ide saya dengan bebas”
diperoleh bahwa (16.67%) menjawab sangat setuju, (70.00%) menjawab
setuju, (10%) menjawab Tidak Yakin, (3.33%) menjawab tidak setuju,
(0%) menjawab sangat tidak setuju.
4.4 Pembahasan hasil penelitian
Hasil penelitian dan analisis data hasil penelitian menunjukkan adanya
pengaruh penerapan metode tutor sebaya didalam pembelajaran. Hal ini dapat
dilihat dari peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen yang
menggunakan metode tutor sebaya dibandingkan dengan kelas kontrol yang
70
menggunakan metode konvensional. Hal ini bisa dilihat dari hasil rata-rata
pretest dari diagram dibawah ini:
Diagram 4.1
Rata-rata hasil pretest kelas control dan eksperimen
Dilihat dari diagram diatas, tidak terdapat perbedaan yang besar antara
hasil prestest kelas eksperimen dengan kelas control, hal ini menunjukkan
bahwa keadaan awal antara kelas eksperimen dan kelas control pada waktu
diberikan pretest relative sama.
Setelah dilakukan pretest selanjutnya kedua kelas diberikan
perlakukan. Kelas control diberikan perlakukan konvensional, sedangkan
kelas eksperimen diberikan perlakukan menggunakan metode tutor sebaya.
Untuk mengetahui hasil dari perlakukan tersebut dilakukan posttest untuk
mengetahui keadaan akhir yang selanjutnya dihitung dan dianalisis sehingga
didapat rata-rata hasil posttest seperti dibawah ini:
71
Diagram 4.2
Rata-rata hasil posttest kelas control dan kelas eksperimen.
Dari diagram diatas terlihat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
dari hasil posttest antara kelas control dan kelas eksperimen.
Nilai Gain
Peningkatan hasil belajar siswa dapat dihitung dengan rumus nilai
gain.
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan normalized gain
diperoleh gain untuk kelas control adalah sebesar 0,32 sedangkan gain untuk
kelas eksperimen adalah sebesar 0,47. Nilai gain tersebut selanjutnya
diinterperstasikan kedalam criteria niai gain, dan diperoleh bahwa efektifitas
penerapan model pembelajaran konvensional yang dilakukan pada kelas
control tergolong sedang, sedangkan efektifitas penerapan model
pembelajaran tutor sebaya yang dilakukan pada kelas eksperimen tergolong
72
sedang dengan demikian Ha diterima. Selisih rata-rata nilai gain eksperimen
dengan rata-rata nilai gain control adalah 0,47 – 0,32 = 0,15, dan bila
diinterpretasikan nilai gainnya maka tergolong rendah, dengan demikian
dapat dikatakan bahwa model pembelajaran tutor sebaya efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar Microsoft Excel kelas VIII.
Nilai T-Test
Setelah semua data diuji dengan menggunakan uji normalized gain
kemudian data tersebut dihitung, apakah ada peningkatan antara nilai pretest
dan nilai posttest kelas eksperimen. Dari hasil perhitungan ternyata thitung >
ttabel (17,94 > 2,048), dengan demikian H1 diterima, yang artinya terdapat
perubahan yang signifikan antara hasil belajar siswa sebelum dan sesudah
menggunakan model pembelajaran tutor sebaya dalam belajar Microsoft
Excel kelas VIII.