33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Tentang Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di
Tambakboyo Ambarawa
Pencapaian tujuan perusahaan salah satunya perlu didukung oleh perilaku
karyawan yang disiplin dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Tingkat
disiplin kerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa dapat dilihat
dari dua parameter yaitu ketaatan waktu dan ketaatan pada proses kerja.
4.1.1. Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa
Dalam hal Ketaatan Waktu
Tabel 4.1. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang disiplin kerja
karyawan dalam hal ketaatan waktu pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa.
Diperoleh nilai rata-rata total skor sebesar 4,41 yang termasuk dalam kategori agak
tinggi. Hal ini mengandung arti bahwa disiplin kerja karyawan dalam hal ketaatan
waktu pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa sejauh ini sudah disiplin. Jika
dilihat per masing-masing indikator, diketahui bahwa indikator dengan nilai rata-rata
skor tertinggi adalah pada indikator "Datang di perusahaan sebelum jam 08.00" dengan
nilai rata-rata skor sebesar 4,69. Sedangkan indikator dengan nilai rata-rata skor
terendah adalah pada indikator "Meninggalkan perusahaan tepat jam 16.00" dengan nilai
rata-rata skor sebesar 4,13.
34
4.1.2. Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa
dalam hal Ketaatan pada Proses Kerja
Tabel 4.2. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang disiplin kerja
karyawan dalam hal ketaatan dalam proses kerja pada Usaha Mandiri di Tambakboyo
Ambarawa. Diperoleh nilai rata-rata total skor sebesar 3,55 yang termasuk dalam
kategori sedang. Hal ini mengandung arti bahwa disiplin kerja karyawan dalam hal
ketaatan pada proses kerja pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa sejauh ini
belum disiplin. Jika dilihat per masing-masing indikator, diketahui bahwa indikator
dengan nilai rata-rata skor tertinggi adalah pada indikator "Tidak meninggalkan
pekerjaan tanpa ijin" dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,62. Sedangkan indikator
dengan nilai rata-rata skor terendah adalah pada indikator "Melaksanakan perintah
atasan" dengan nilai rata-rata skor sebesar 2,72.
Berdasarkan hasil penelitian tentang disiplin kerja karyawan pada Usaha
Mandiri di Tambakboyo Ambarawa yang dilihat dari dua parameter yaitu ketaatan
waktu dan ketaatan pada proses kerja tersebut, sehingga nampak disiplin kerja
karyawan yang dapat ditunjukkan pada Tabel 4.3. ( lihat lampiran I ). Secara
keseluruhan diperoleh nilai rata-rata total skor sebesar 3,93 yang termasuk dalam
kategori agak rendah. Hal ini mengandung arti bahwa disiplin kerja karyawan pada
Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa sejauh ini belum disiplin. Jika dilihat per
masing-masing indikator, diketahui bahwa indikator dengan nilai rata-rata skor
tertinggi adalah pada indikator "Datang di perusahaan sebelum jam 08.00" dengan nilai
rata-rata skor sebesar 4,69. Sedangkan indikator dengan nilai rata-rata skor terendah
adalah pada indikator "Melaksanakan perintah atasan" dengan nilai rata-rata skor
sebesar 2,72.
35
4.2. Deskripsi Tentang Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di
Tambakboyo Ambarawa
Pencapaian tujuan perusahaan salah satunya perlu didukung oleh kinerja
karyawan yang baik. Tingkat kinerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo
Ambarawa dapat dilihat dari tiga parameter yaitu Trast-Based criteria yang
memfokuskan pada kemampuan karyawan, Behavior-Based criteria yang
memfokuskan pada prilaku karyawan, Customer-Based criteria yang memfokuskan
pada hasil pekerjaan.
4.2.1. Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa
dalam hal Trait-Based Criteria
Tabel 4.4. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang kinerja
karyawan dalam hal Trait-Based criteria pada Usaha Mandiri di Tambakboyo
Ambarawa. Diperoleh nilai rata-rata total skor sebesar 3,90 yang termasuk dalam
kategori sedang. Hal ini mengandung arti bahwa kinerja karyawan dalam hal Trast-
Based criteria pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya
memenuhi keiinginkan perusahaan dalam hal kinerja. Jika dilihat per masing-masing
indikator, diketahui bahwa indikator dengan nilai rata-rata skor tertinggi adalah pada
indikator "Kemandirian karyawan" dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,46.
Sedangkan indikator dengan nilai rata-rata skor terendah adalah pada indikator
"Kecepatan dalam bekerja" dengan nilai rata-rata skor sebesar 3,41.
36
4.2.2. Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa
dalam hal Behavior-Based Criteria
Tabel 4.5. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang kinerja
karyawan dalam hal Behavior-Based criteria pada Usaha Mandiri di Tambakboyo
Ambarawa. Diperoleh nilai rata-rata total skor sebesar 3,38 yang termasuk dalam
kategori agak rendah. Hal ini mengandung arti bahwa kinerja karyawan dalam hal
Behavior-Based criteria pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum
sepenuhnya memenuhi keiinginkan perusahaan dalam hal kinerja karyawan. Jika
dilihat per masing-masing indikator, diketahui bahwa kedua indikator memiliki nilai
rata-rata skor yang sama dengan nilai reta-rata skor sebesar 3,38.
4.2.3. Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa
dalam hal Outcomes-Based Criteria
Tabel 4.6. ( lihat lampiran I ) menunjukkan hasil analisis tentang kinerja
karyawan dalam hal Outcomes-Based criteria pada Usaha Mandiri di Tambakboyo
Ambarawa. Secara keseluruhan diperoleh nilai rata-rata total skor sebesar 3,89 yang
termasuk dalam kategori sedang. Hal ini mengandung arti bahwa kinerja karyawan
dalam hal Outcomes-Based criteria pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa
belum sepenuhnya memenuhi kiinginkan perusahaan dalam hal kinerja karyawan.
Jika dilihat per masing-masing indikator, diketahui bahwa indikator dengan nilai rata-
rata skor tertinggi adalah pada indikator "Dapat memenuhi target yang ditetapkan"
dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,36. Sedangkan indikator dengan nilai rata-rata
skor terendah adalah pada indikator "Kualitas hasil pekerjaan" dengan nilai rata-rata
skor sebesar 3,33.
37
Berdasarkan hasil penelitian tentang kinerja karyawan pada Usaha Mandiri di
Tambakboyo Ambarawa yang dilihat dari tiga parameter yaitu Trait-Based criteria
yang memfokuskan pada kemampuan karyawan, Behavior-Based criteria yang
memfokuskan pada prilaku karyawan, Outcomes-Based criteria yang memfokuskan
pada hasil pekerjaan tersebut, Sehingga nampak kinerja karyawan yang dapat
ditunjukkan pada Tabel 4.7. ( lihat lampiran I ). Secara keseluruhan diperoleh nilai
rata-rata total skor sebesar 3,84 yang termasuk dalam kategori agak rendah. Hal ini
mengandung arti bahwa kinerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo
Ambarawa belum sepenuhnya memenuhi keiinginkan perusahaan dalam hal kinerja
karyawan. Jika dilihat per masing-masing indikator, diketahui bahwa indikator
dengan nilai rata-rata skor tertinggi adalah pada indikator "Ketepatan waktu
mengerjakan" dengan nilai rata-rata skor sebesar 4,56. Sedangkan indikator dengan
nilai rata-rata skor terendah adalah pada indikator "Kualitas hasil pekerjaan" dengan
nilai rata-rata skor sebesar 3,33.
4.3. Analisis Data
4.3.1. Analisis Deskriptif Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di
Tambakboyo Ambarawa
A. Distribusi Frekuensi Disiplin Kerja
Distribusi frekuensi variabel disiplin kerja karyawan pada Usaha Mandiri di
Tambakboyo Ambarawa pada penelitian ini ditunjukkan melalui 5 buah kategori.
Hasil Perhitungan terhadap variabel disiplin kerja karyawan dapat dijelaskan pada
38
Tabel 4.8. ( lihat lampiran II ). Jika dilihat per masing-masing kategori, diketahui
bahwa kategori dengan jumlah skor terbanyak adalah pada kategori sedang dengan
jumlah kategori sebesar 14 (35,9%). Sedangkan kategori dengan jumlah skor
terendah adalah pada kategori tinggi dan rendah dengan jumlah kategori sebesar 3
(7,69%).
B. Ukuran Tendensi Pusat
Ukuran tendensi pusat adalah nilai yang mewakili seluruh anggota didalam
kelompok sampel. Pada variabel ordinal ukuran itu diwakili oleh yang terbanyak yang
disebut modus. Dapat dijelaskan lampiran III. Modusnya adalah 5,617 dengan
kategori sedang (3,84 – 4,16) sebesar 14 (35,9 %).
C. Ukuran Dispersi
Ukuran dispersi yang menunjukkan jumlah variasi didalam kelompok sampel
diukur menggunakan Indeks Variabel Komulatif (IVK) yang dapat dijelaskan pada
lampiran IV. IVK 92,54 % berarti penyebaran disiplin kerja agak merata.
D. Grafik
Grafik 4.2. ( Lihat lampiran V ) menjelaskan bahwa kategori dengan jumlah
skor terbanyak adalah pada kategori sedang dengan jumlah kategori sebesar 14
(35,9%). Sedangkan kategori dengan jumlah skor terendah adalah pada kategori tinggi
dan rendah dengan jumlah kategori sebesar 3 (7,69%).
39
E. Estimasi Variabel
Estimasi variabel disiplin kerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo
Ambarawa pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.11. ( lihat lampiran VI ).
Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai 0.3502 ≤ þ ≤ 0,3698 artinya proposisi
sedang ( 3,86 – 4,19 ) pada populasi berada diantara 0,3502 ke 0,3698 pada tingkat
konfidensi 35,9 %.
4.3.2. Analisis Deskriptif Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di
Tambakboyo Ambarawa
A. Distribusi Frekuensi Kinerja Karyawan
Distribusi Frekuensi variabel kinerja karyawan pada Usaha Mandiri di
Tambakboyo Ambarawa pada penelitian ini ditunjukkan melalui 5 buah kategori.
Hasil Perhitungan terhadap variabel disiplin kerja karyawan dapat dijelaskan pada
Tabel 4.12. ( lihat lampiran II ). Jika dilihat per masing-masing kategori, diketahui
bahwa kategori dengan jumlah skor terbanyak adalah pada kategori agak rendah
dengan jumlah kategori sebesar 15 (28,21%). Sedangkan kategori dengan jumlah
skor terendah adalah pada kategori tinggi dengan jumlah kategori sebesar 2 (5,13%).
B. Ukuran Tendensi Pusat
Ukuran Tendensi Pusat adalah nilai yang mewakili seluruh anggota didalam
kelompok sampel. Pada variabel ordinal ukuran itu diwakili oleh yang terbanyak yang
disebut modus. Dapat dijelaskan pada lampiran III. Modusnya adalah 8,607 sedang
(3,54 – 3,78) dengan kategori sedang (3,54 – 3,78) sebesar 15 (35,9 %).
40
C. Ukuran Dispersi
Ukuran dispersi yang menunjukkan jumlah variasi didalam kelompok sampel
diukur menggunakan Indeks Variabel Komulatif (IVK) yang dapat dapat dijelaskan
pada lampiran IV. IVK 91,22 % berarti penyebaran disiplin kerja agak merata.
D. Grafik
Grafik 4.2. ( Lihat lampiran V ) menjelaskan bahwa kategori dengan jumlah
skor terbanyak adalah pada kategori agak rendah dengan jumlah kategori sebesar 15
(28,21%). Sedangkan kategori dengan jumlah skor terendah adalah pada kategori
tinggi dengan jumlah kategori sebesar 2 (5,13%).
E. Estimasi Variabel
Estimasi variabel disiplin kerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo
Ambarawa pada penelitian ini dapat dijelaskan pada Tabel 4.11. ( lihat lampiran VI ).
Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai 0,368 ≤ þ ≤ 0,392 artinya : proposisi
agak rendah (3,54 – 3,78) pada populasi berada diantara 0,368 ke 0,392 pada tingkat
konfidensi 95 %.
4.4. Pembahasan
4.4.1. Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa
Disiplin kerja merupakan salah satu aspek dan bagian penting dari perusahaan.
Disiplin kerja merupakan faktor penentu dalam kelangsungan dan perkembangan
suatu perusahaan. Para karyawan dituntut untuk selalu menunjukkan disiplin dalam
bekerja. Terkait dengan disiplin kerja karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo
41
Ambarawa, menurut pendapat Hasibuan yang mengukur disiplin kerja berdasarkan
tiga parameter yaitu: ”Ketaatan waktu, ketaatan pada proses kerja, serta ketaatan pada
hasil kerja”. 35
Berdasarkan hasil penelitian tampak bahwa disiplin kerja karyawan pada
Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa masih dalam kategori agak rendah. Hal ini
tampak dari sejumlah indikator yang dinilai belum sepenuhnya memenuhi standar
disiplin kerja yang baik.
1. Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa
Dalam Hal Ketaatan Waktu
Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa
para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa sudah disiplin dalam hal
ketaatan waktu. Hal ini tampak dimana para karyawan selalu datang di perusahaan
sebelum jam 08.00. Kondisi ini tentu saja mempengaruhi proses saat bekerja
terutama untuk memulai pekerjaan.
Berdasarkan hasil penelitian terkait dengan mengisi daftar hadir Para
karyawan sudah disiplin mengisi daftar hadir, meskipun ada beberapa yang tidak
mengisi daftar hadir setibanya di perusahaan. Hal ini tampak dari buku daftar hadir
yang kurang lengkap dimana para karyawan tidak selalu mengisi daftar hadir
setibanya di perusahaan.
35 Malayu S.P Hasibuan, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta,
hal. 194.
42
Berdasarkan hasil penelitian terkait dengan ketepatan waktu jam istirahat
sudah disiplin, tetapi terlihat bahwa kadang-kadang ada beberapa karyawan yang
tidak tepat waktu dalam menggunakan jam istirahat. Adapun jam istirahat di Usaha
Mandiri di Tambakboyo Ambarawa adalah jam 12.00 – 13.00. Pada kenyataannya,
ada karyawan yang istirahat sebelum jam istirahat dimulai dan atau istirahat melewati
jam istirahat yang ditentukan.
Mengisi absensi wajib diisi oleh semua unsur dalam perusahaan termasuk para
karyawan, para karyawan sudah disiplin dalam mengisi absensi, walaupun kadang-
kadang ada karyawan yang tidak mengisi absensi tetapi hanya titip absensi pada
temannya saja.
Berkaitan dengan meninggalkan perusahaan (pulang) tepat waktu. Adapun
jam pulang di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa adalah jam 16.00. Tampak
bahwa para karyawan selalu pulang tepat waktu. Walaupun pada kenyataannya ada
beberapa karyawan yang pulang sebelum jam pulang yang ditentukan oleh
perusahaan.
Berkaitan dengan meninggalkan perusahaan dengan ijin atau tanpa ijin,
tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa selalu
meninggalkan perusahaan dengan ijin, walaupun terkadang masih ada karyawan yang
meninggalkan perusahaan tanpa ijin atau membolos.
43
2. Disiplin Kerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa
Dalam Hal Ketaatan Pada Proses Kerja
Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa
para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya
disiplin dalam hal ketaatan pada proses kerja, meskipun demikian ada beberapa
indikator yang menunjukkan bahwa karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo
Ambarawa telah disiplin dalam hal ketaatan pada proses kerja. Hal ini tampak dalam
hal tidak meninggalkan pekerjaan tanpa ijin.
Terkait dengan cara berpakaian kerja sesuai dengan standar kerja, tampak
bahwa para karyawan tidak selalu berpakaian kerja sesuai dengan standar kerja yang
telah ditentukan. Namun demikian mereka masih memperhatikan keselamatan kerja.
Dalam hal berpakain kerja, tampak bahwa para karyawan kadang-kadang berpakaian
sesuai dengan setandar kerja yang ditetapkan. Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo
Ambarawa, para karyawan memiliki tiga macam pakaian kerja (seragam kerja) yang
dipergunakan yaitu: baju warna biru putih (digunakan pada bagian penjualan), werpak
warna biru (digunakan bagian produksi, bengkel/montir). Kaos warna biru (digunakan
pada bagian gudang).
Mengikuti peraturan perusahaan, tampak bahwa para karyawan belum selalu
mengikuti peraturan perusahaan. Hal ini tampak dalam indikator yang menunjukkan
bahwa karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa masih rendah dalam
hal mengikuti peraturan perusahaan.
Melaksanakan perintah atasan, dari hasil penelitian terlihat bahwa secara
keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo
Ambarawa belum sepenuhnya disiplin dalam hal melaksanakan perintah atasan. Hal
44
itu tampak pada rendahnya para karyawan melaksanakan perintah atasan atau cenderung
membantah perintah atasan.
Mengikuti cara kerja yang telah ditentukan, tampak bahwa para karyawan tidak
selalu mengikuti cara kerja yang telah ditentukan. Namun demikian mereka masih
memperhatikan hasil pekerjaan, hal ini tampak dimana para karyawan sudah bisa
mengerjakan pekerjaan tanpa harus mengikuti cara kerja yang telah ditentukaan oleh
perusahaan.
4.4.2. Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa
Kemampuan organisasi dalam mengukur kinerja karyawan merupakan salah
satu faktor yang akan menentukan keberhasilan jangka panjang organisasi. Hal
tersebut disebabkan karena kinerja organisasi itu sendiri yang notabene adalah ukuran
keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Terkait dengan kinerja karyawan
di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa, berkaitan dengan penilaian kinerja
karyawan Ada tiga kriteria yang digunakan menurut Schuller dan Jackson yaitu:
“Trait-Based criteria yang memfokuskan pada kemampuan karyawan, Behavior-
Based criteria yang memfokuskan pada prilaku karyawan, Outcomes-Based criteria
yang memfokuskan pada hasil pekerjaan”. 36
Berdasarkan hasil penelitian tampak bahwa kinerja karyawan pada Usaha
Mandiri di Tambakboyo Ambarawa masih dalam kategori agak rendah. Hal ini
36 _____, Manajemen Sumber Daya Manusia Straregis: Reposiotioning Peran, Perilaku
Plus KompetensiSerta Peran SDM Strategis, http://xa.yimg.com/tugas_PSDM.doc. Diakses pada
tanggal 29 November 2012.
45
tampak dari sejumlah indikator yang dinilai belum sepenuhnya memenuhi target
kinerja yang baik oleh para karyawan.
1. Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Dalam
hal Trait-Based Criteria
Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa
para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya
memiliki kinerja yang baik dalam hal Trait-Based criteria. Hal ini tampak dimana
para karyawan tidak selalu mandiri dalam bekerja. Kondisi ini tentu saja
mempengaruhi proses dalam bekerja. Dari hasil penelitian juga tampak bahwa ada
beberapa karyawan yang selalu memiliki kemandirian dalam bekerja. Hal ini cukup
baik karena sebagai pekerja para karyawan harus memiliki kemandirian dalam
bekerja.
Kreatifitas karyawan, terlihat bahwa kadang-kadang ada karyawan yang tidak
kreatif pada saat bekerja. Hal ini tampak dalam hal rendahnya kreatifitas karyawan.
Adapun kreatifitas karyawan juga diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan yang
tentu saja dapat memudahkan dalam bekerja dan meningkatkan kualitas hasil
pekerjaan.
Kecepatan dalam bekerja, tampak bahwa para karyawan tidak selalu
menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. Namun demikian, mereka selalu
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang diiginkan oleh perusahaan. Adapun
kecepatan dalam bekerja yang dimaksud bisa memenuhi target dalam menyelesaikan
pekerjaan sebelum waktu yang ditetapkan. Para karyawan tidak selalu menyusun
46
langkah-langkah menyelesaikan pekerjaan sehingga nantinya dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan cepat.
Ketepatan waktu mengerjakan, tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri
di Tambakboyo Ambarawa selalu tepat waktu dalam mengerjakan pekerjaan sesuai
dengan yang ditentukan perusahaan. Namun kenyataan menunjukkan bahwa kadang-
kadang ada karyawan yang tidak menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa
para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya
memiliki inisiatif dalam hal inisiatif karyawan, meskipun demikian ada beberapa
karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa memiliki inisiatif dalam hal
menyelesaikan pekerjaan dan pada saat bekerja.
Semangat karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan, dari hasil penelitian terlihat
bahwa secara keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di
Tambakboyo Ambarawa selalu semangat dalam hal semangat karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaan. Hal ini tampak dimana para karyawan selalu semangat dalam
menyelesaikan pekerjaan. Kondisi ini tentu saja mempengaruhi proses saat bekerja
untuk memenuhi target pekerjaan dan akan meningkatkan kinerja karyawan.
2. Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Dalam
Hal Behavior-Based Criteria
Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa
para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya
memiliki kinerja dalam Behavior-Based criteria. Hal ini tampak dari sejumlah
indikator yang dinilai belum sepenuhnya memiliki kinerja yang baik oleh para
47
karyawan. Berkaitan dengan kesanggupan hati dalam mengerjakan pekerjaan, tampak
bahwa para karyawan hanya kadang-kadang memiliki kesanggupan hati dalam
mengerjakan pekerjaan. Hal ini tentu saja akan membuat produksi tidak optimal,
namun ada beberapa karyawan yang memiliki kesanggupan hati dalam mengerjakan
pekerjaan.
Kesadaran hati untuk mentaati segala apa yang diketahui itu secara cermat dan
tertib, tampak bahwa para karyawan tidak selalu memiliki kesadaran hati untuk
mentaati segala apa yang diketahui itu secara cermat dan tertib. Namun demikian,
mereka selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang diiginkan oleh
perusahaan.
3. Kinerja Karyawan Pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa Dalam
Hal Outcomes-Based Criteria
Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa
para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya
memiliki kinerja dalam Outcomes-Based criteria. Hal ini tampak dari sejumlah
indikator yang dinilai belum sepenuhnya memenuhi target kinerja oleh para
karyawan. Berkaitan dengan jumlah pekerjaan yang telah dicapai/diselesaikan,
tampak bahwa para karyawan hanya kadang-kadang atau belum memenuhi jumlah
pekerjaan yang telah dicapai/diselesaikan. Hal ini tentu saja akan membuat produksi
tidak optimal. Namun ada beberapa karyawan yang memenuhi target jumlah
pekerjaan yang telah dicapai/diselesaikan.
Seberapa baik hasil yang telah dicapai, dari hasil penelitian terlihat bahwa
secara keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo
48
Ambarawa belum sepenuhnya memperhatikan dalam hal seberapa baik hasil yang
telah dicapai. Para karyawan terkadang belum memenuhi tuntutan atau
memperhatikan seberapa baik hasil yang telah dicapai.
Berkaitan dengan dapat memenuhi target yang telah ditetapkan. Tampak
bahwa para karyawan selalu memenui target pekerjaan yang telah ditetapkan. Hal ini
tentu saja akan membuat perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan. Namun
sayangnya, ada beberapa karyawan yang tidak memenuhi target pekerjaan yang telah
ditetapkan sesuai yang diinginkan perusahaan.
Kualitas hasil pekerjaan, tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di
Tambakboyo Ambarawa kadang-kadang memperhatikan dalam mengerjakan
pekerjaan sesuai dengan kualitas hasil pekerjaan. Para karyawan juga kadang-kadang
memperhatikan kualitas hasil pekerjaan mereka. Namun kenyataan menunjukkan
bahwa kualitas hasil pekerjaan masih rendah. kadang-kadang ada karyawan yang
tidak memperhatikan kualitas hasil pekerjaan.
4.4.3. Hubungan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Usaha
Mandiri di Tambakboyo Ambarawa
Kinerja karyawan tidak mungkin dapat berjalan dengan baik jika tidak
didukung oleh para karyawan yang disiplin. dengan mengetahui disiplin kerja
karyawan maka nilai dari kinerja para karyawanpun akan dapat diketahui. ”Disiplin
adalah merupakan cerminan besarnya tanggung jawab seseorang dalam melakukan
tugas–tugas yang diberikan kepadanya yang mendorong gairah dan semangat kerja
seseorang. Pada umumnya disiplin yang baik apabila karyawan datang ke kantor
ataupun perusahaan dengan teratur dan tepat waktu. Mereka berpakaian serba baik
49
pada tempat bekerjanya. Mereka menggunakan bahan–bahan dan perlengkapan
dengan hati–hati. Mereka menghasilkan jumlah dan kualitas pekerjaan yang
memuaskan dan mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh perusahaan dan
menyelesaikan dengan sangat baik.” 37
Hal tersebut dikarenakan disiplin kerja dan kinerja karyawan memiliki
keterhubungan. Tentu saja jika disiplin kerja yang dicapai karyawan baik, maka
kinerja para karyawan juga baik dan sebaliknya jika disiplin kerja tidak baik maka
kinerja karyawan juga tidak baik.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hubungan antara disiplin kerja
dengan kinerja karyawan di Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa adalah
hubungan positif. Hal ini tampak dari penilaian para karyawan dari sejumlah indikator
terkait dengan hubungan antara disiplin kerja dengan kinerja karyawan, hal tersebut
dikarenakan masih rendahnya disiplin kerja yang akan mempengaruhi kualitas kinerja
karyawan. Karyawan belum selalu mengikuti disiplin kerja yang telah di tetapkan
perusahaan. Hal ini tampak dalam indikator yang menunjukkan bahwa karyawan di
Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa masih rendah atau sering melanggar
peraturan perusahaan, Dalam hal melaksanakan perintah atasan, dari hasil penelitian
terlihat bahwa secara keseluruhan tampak bahwa para karyawan di Usaha Mandiri di
Tambakboyo Ambarawa belum sepenuhnya disiplin dalam hal ketaatan waktu dan
ketaatan pada proses kerja. Hal itu tampak pada rendahnya para karyawan melaksanakan
disiplin dalam bekerja atau cenderung tidak melaksanakan atau memperhatikan disiplin kerja
37Malayu S.P Hasibuan, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta,
hal. 190.
50
yang ditetapkan perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian tampak bahwa kinerja
karyawan pada Usaha Mandiri di Tambakboyo Ambarawa masih kurang atau dalam
kategori agak rendah. Hal ini tampak dari sejumlah indikator yang dinilai belum
sepenuhnya memenuhi target pekerjaan sehingga kinerja karyawan masih rendah.
Hal ini tampak dalam hal rendahnya kreatifitas karyawan. Adapun kreatifitas
karyawan juga diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan yang tentu saja dapat
meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini dapat mempengaruhi hubungan antara
disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Rendahnya disiplin kerja dapat dilihat dari
rendahnya kinerja karyawan. Oleh karena itu sudah seharusnya disiplin kerja
ditingkatkan lagi. Perusahaan dapat meningkatkan disiplin kerja dengan memperberat
sangsi kepada karyawan yang melanggar aturan, sehingga para karyawan akan
mentaati peraturan yang terlah ditentukan perusahaan. Dengan meningkatkan disiplin
kerja maka kinerja karyawan juga akan meningkat.