BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Subyek Penelitian
Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas X-BB di SMK
Islam Sudirman 1 Ambarawa tahun pelajaran 2011/2012, penulis melakukan
penelitian di kelas X-BB SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa. Dalam
penelitian ini subyek yang diambil 16 siswa dimana semuanya adalah
perempuan. Subyek penelitian ini dipilih berdasarkan pengambilan sampel
random sederhana dengan membagi 2 kelompok.
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Perijinan
Langkah awal yang dilakukan oleh penulis sebelum melaksanakan
penelitian adalah mengurus surat ijin terlebih dahulu. Sebelumnya penulis
telah meminta ijin kepada kepala sekolah SMK Islam Sudirman 1 Amba-
rawa secara informal untuk mengadakan penelitian di SMK Islam Sudir-
man 1 Ambarawa. Surat penelitian dikeluarkan dan ditanda tangani oleh
dekan FKIP-UKSW pada tanggal 5 April 2012. Setelah peneliti mendapat-
kan surat ijin ke SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa, berdasarkan surat ijin
maka peneliti telah mendapatkan ijin dari kepala sekolah SMK Islam
Sudirman 1 Ambarawa untuk melakukan penelitian.
2. Pengumpulan Data
a. Tes Awal (pre-test)
Pre-test dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2012 dengan menyebar
skala perencanaan karir yang terdiri dari 48 item pernyataan. Tabel hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.1. Perbandingan hasil pre test kelompok kontrol dan eksperimen
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sebelum kelompok
eksperimen diberi perencanaan karir melalui layanan bimbingan kelompok
terdapat 7 (87.5%) siswa pada kategori sangat rendah dan 1 (12.5%) pada
kategori rendah. Pada kelompok eksperimen skor tertinggi sebesar 124 dan
skor terendah 137 dengan rata-rata 129.75. Sedangkan pada kelompok kontrol
terdapat 5 (62.5%) siswa pada kategori sangat rendah dan 3 (37.5%) pada
kategori rendah dengan skor tertinggi 137 dan skor terendah 124 dengan rata –
rata 130.25.
Interval Kategori Pre test Eksperimen Pre test Kontrol Frekuensi Prosentase
(%) Frekuensi Prosentase
(%) 124-132 Sangat rendah 7 87.5 5 62.5 133-140 Rendah 1 12.5 3 37.5 141-148 Sedang 0 0 149-156 Tinggi 0 0 157-164 Sangat tinggi 0 0
Total 8 100 8 100 Minimum 124 124
Maksimum 137 137 Rata-rata 129.75 130.25
b. Perlakuan
Treatment diberikan dengan memberi layanan secara berkelanjutan
menggunakan layanan bimbingan kelompok untuk perencanaan karir.
Kegiatan eksperimen dilaksanakan 8 kali pertemuan yaitu mulai tanggal
11 Mei 2012 sampai tanggal 21 Mei 2012. Layanan ini dikatakan berhasil
apabila siswa menunjukkan antusiasme mengikuti kegiatan dan siswa
dapat meningkatkan perencanaan karirnya. Adapun sesi eksperimen peren-
canaan karir melalui layanan bimbingan kelompok sebagai berikut:
1. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Jumat, 11 Mei 2012
Topik pada pertemuan pertama ini adalah pemahaman diri.
Tujuan dari pertemuan pertama ini adalah siswa dapat mengetahui dan
memahami tentang dirinya dan memiliki gambaran tentang dirinya.
Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok terdapat langkah-
langkah yang digunakan peneliti yaitu :
a. Tahap awal
Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan
Kelompok, skenario kegiatan serta materi yang akan digunakan.
Pada pertemuan pertama dihadiri 8 siswa anggota kelompok
treatment. Pertemuan diawali dengan pembinaan rapport serta
attending untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti
kegiatan ini. Sebelum memasuki kegiatan inti, penulis mengajak
siswa melakukan ice breaking agar siswa lebih semangat.
b. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pertemuan pertama diadakan pada tanggal 11 Mei 2012
bertempat di ruang kelas X-BB. Penulis mengadakan rapport serta
attending kepada siswa untuk mengkondisikan suasana kelompok
sehingga mereka siap mengikuti layanan bimbingan kelompok.
Penulis kemudian menjelaskan pengertian, tujuan, asas-asas serta
mekanisme pelaksanaan bimbingan kelompok. Untuk mencairkan
suasana penulis mengadakan ice breaking sebelum memasuki
kegiatan inti. Siswa yang awalnya tidak bersemangat mengikuti
kegiatan ini menjadi mulai tertarik dan antusias. Memasuki kegiatan
inti, penulis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu
pemberian informasi tentanf pemahaman diri serta berdiskusi secara
bersama-sama.
Penulis memberikan petunjuk kegiatan kepada siswa.
Kemudian siswa mulai mendengarkan penjelasan penulis. Siswa
dimina mengerjakan lembar kegiatan yang telah dipersiapkan oleh
penulis. Setelah selesai mengerjakan sesuai petunjuk, penulis
mengajak untuk mendiskusikan hasilnya. Pada proses diskusi masih
sedikit pasif karena hanya 4 siswa yang mau bertanya dan beberapa
siswa mau mengutarakan pendapatnya sedangkan siswa yang lain
masih diam dan kurang antusias. Kemungkinan siswa masih asing
dengan kegiatan layanan bimbingan kelompok dan belum terbuka
kepada penulis.
c. Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai evaluasi penulis mengadakan evaluasi proses yaitu
dengan mengobservasi proses layanan bimbingan kelompok pada
pertemuan pertama. Kemudian penulis mengevaluasi hasil kegiatan
dengan lembar refleksi diri yang harus diisi siswa setelah kegiatan
layanan bimbingan kelompok berlangsung.
Proses layanan bimbingan kelompok ini secara kese-
luruhan berjalan lancar tetapi siswa masih belum terbuka dan
pasif dalam mengikuti kegiatan. Hal ini disebabkan karena kegi-
atan ini termasuk kegiatan yang baru bagi siswa dan belum
terbuka terhadap penulis.
d. Observasi kegiatan
Dari hasil pengamatan penulis selama kegiatan layanan
bimbingan kelompok berlangsung, terlihat semua anggota
kelompok malu-malu. Hal itu disebabkan karena siswa masih
belum mengenal penulis. Selama kegiatan berlangsung, siswa
cenderung pasif dalam berpendapat maupun bertanya. Tetapi
setelah berjalan, ada 3 siswa yang sudah berani bertanya, 3 siswa
mulai mengutarakan pendapatnya tentang topik yang dibahas
yaitu pemahaman diri. Sedangkan 2 siswa masih sering diam.
Dalam kegiatan layanan bimbingan kelompok yang pertama ini
tidak memerlukan layanan konseling individu ataupun konseling
kelompok.
2. Pertemuan II dilaksanakan Sabtu, 12 Mei 2012
Tujuan dari pertemuan kedua ini adalah siswa mampu
mengetahui dan memantapkan bakat dan minat yang dimilikinya serta
mengenali bakat-bakat khusus yang dimilikinya. Dalam melaksanakan
layanan bimbingan kelompok terdapat langkah-langkah yang
digunakan penulis yaitu :
a. Tahap awal
Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan
Kelompok, skenario kegiatan serta materi yang akan digunakan.
Pada pertemuan kedua dihadiri 8 siswa anggota kelompok treatment.
Pertemuan diawali dengan pembinaan rapport serta attending untuk
mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan layanan
bimbingan kelompok yang kedua dengan topic pemahaman diri.
b. Tahap pelaksanaan kegiatan
Penulis memberikan penjelasan topik kegiatan layanan
bimbingan kelompok yang kedua dengan topik pemahaman diri,
dengan materi pengenalan bakat dan minat yang dimiliki, yaitu
menjelaskan pengertian bakat dan minat, macam-macam bakat dan
minat. Lalu penulis mengajak siswa untuk mengerjakan ujian
RIASEC. Selama mengerjakan siswa mengerjakan dengan baik dan
tenang selama kurang lebih 20 menit. Setelah siswa selesai
mengerjakan penulis menjelaskan apa maksud dari ujian RIASEC
tersebut.
Setelah penulis menjelaskan maksud dari ujian RIASEC,
penulis mengajak siswa untuk melakukan penghitungan pada lembar
jawabannya dan dicocokkan ketrampilan yang sesuai dengan bakat
dan minat diri sendiri yang mana, pekerjaan yang cocok yang mana
dimana sesuai dengan pilihan ketrampilan tersebut.
Siswa diminta mendiskusikan dengan kelompok apakah hasil
yang sudah didapat dari mengerjakan ujian RIASEC tersebut sesuai
dengan bakat dan minatnya dan saling mengeluarkan pendapat
masing-masing. Siswa juga mengikuti kegiatan ini dengan baik.
c. Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai evaluasi penulis memberikan beberapa pertanyaan
kepada siswa bagaimana dan usaha apa yang akan dilakukan untuk
meningkatkan bakat dan minat yang dimilikinya untuk perencanaan
karirnya ke depan.
d. Observasi kegiatan
Dari pengamatan penulis selama kegiatan layanan bimbingan
kelompok, berlangsung secara lancer. Pada pertemuan kedua siswa
sudah mulai terbuka dan aktif dalam menyampaikan pendapat pada
sesi diskusi. Siswa sangat antusias ketika mengerjakan ujian
RIASEC karena mereka belum pernah mendapatkan pengajaran
yang seperti ini sebelumnya.
3. Pertemuan III dilaksanakan pada hari Senin, 14 Mei 2012
Topik pada pertemuan ketiga ini adalah pengenalan lingkungan
keluarga. Tujuan pada pertemuan kali ini adalah agar siswa dapat
mengetahui kemampuan perekonomian keluarga dan siswa dapat
menyadari dukungan dan harapan dari orangtua. Dalam melaksanakan
layanan bimbingan kelompok terdapat langkah-langkah yang
digunakan penulis yaitu :
a. Tahap awal
Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN layanan
bimbingan kelompok, scenario kegiatan serta materi yang akan
digunakan. Pertemuan ini diawali dengan rapport dan attending
untuk mengkondisikan suasana kelompok siap mengikuti kegiatan
ini. Sebelum masuk kegiatan inti, penulis mengajak siswa
melakukan permainan yaitu “Jenis tepuk tangan” agar suasana
semakin semangat.
b. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pada tahap ini kegiatan penulis melakukan pembinaan untuk
mengkondisikan suasana kelompok supaya siap untuk menerima
layanan bimbingan kelompok yang ketiga. Pembinaan dilakukan
dengan memberi salam, menanyakan kondisi siswa dan melakukan
apersepsi terhadap topik bimbingan kelompok mengenai
pemahaman lingkungan keluarga yaitu pengertian keluarga, jenis-
jenis keluarga, peranan keluarga, fungsi keluarga dan tugas keluarga.
Kemudian siswa diajak untuk menjawab tiga pertanyaan dari
penulis mengenai dukungan dari keluarga terhadap siswa. Setelah
siswa mengisinya, siswa diminta untuk membacakan hasil yang ia
tuliskan. Siswa juga juga diajak untuk berdiskusi apakah siswa
sudah mengenal keluarganya sendiri dan mendapatkan dukungan
apa saja dari keluarga.
c. Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai evaluasi penulis menanyakan kembali dengan
mewawancarai siswa apakah sudah dapat memahami tentang
keadaan keluarga dan masalah apa yang menjadi kendala dalam
keluarga serta sudah dapat menyadari harapan dan dukungan
orangtua serta keluarga.
d. Observasi kegiatan
Dari pengamatan penulis selama kegiatan layanan bimbingan
kelompok berlangsung, terlihat siswa sangat bersemangat dan ada
satu siswa yang menangis mengingat keadaan keluarganya. Semua
sudah aktif dalam menceritakan masalahnya serta mengutarakan
pendapat maupun saran-saran terhadap permasalahan siswa lainnya.
4. Pertemuan IV dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Mei 2012
Topik pada pertemuan ke empat ini adalah kesadaran akan
kesempatan bekerja. Tujuan dari kegiatan layanan bimbingan kelompok
yang ke empat ini adalah siswa dapat mengetahui pekerjaan yang
diinginkan dan siswa mengetahui nilai ketrampilan kerja utama. Dalam
melaksanakan layanan bimbingan kelompok terdapat langkah-langkah
yang digunakan penulis sebagai berikut :
a. Tahap awal
Untuk melaksanakan kegiatan ini, penulis adalah
memberika salam, memeriksa situasi dan kondisi kelompok,
memeriksa kehadiran anggota kelompok, dan semuanya hadir.
Kemudian sebelum memasuki tahap berikutnya penulis
menjelaskan prosedur permainan “inilah diriku”, permainan ini
bertujuan untuk satu sama lain anggota kelompok memahami diri
sendiri dan dapat mengembangkan ketrampilan diri.
b. Tahap pelaksanaan kegiatan
Penulis memberikan informasi mengenai ketrampilan
pekerjaan dan kebutuhan akan kepribadian yang kuat serta
ketrampilan sosial. Kemudian siswa diminta mencatat ketrampilan
kerja utama mereka diantara mereka dan memikirkan bagaimana
ketrampilan ini merupakan hal yang penting untuk semua
pekerjaan. Hasil yang mereka tulis dibacakan dan didiskusikan.
Pada saat diskusi siswa saling memberikan komentar dan saran-
saran bagi anggota kelompok, siswa sudah aktif mengikuti
kegiatan ini
.
c. Tahap evaluasi kegiatan
Setelah melaporkan hasil diskusi dan Tanya jawab diantara
anggota kelompok dilanjutkan tanya jawab mengenai hasil
diskusi. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topik
yang berbeda. Pada tahap bimbingan kelompok yang keempat ini
tidak memerlukam layanan konseling kelompok ataupun
konseling indivivu.
d. Observasi kegiatan
Dari pengamatan penulis selama kegiatan layanan
bimbingan kelompok berlangsung siswa aktif melakukan diskusi
dan saling menanggapi satu sama lain, semua anggota kelompok
sangat antusias dan bersemangat.
5. Pertemuan V dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Mei 2012
Pada pertemuan kelima ini dengan topik membuat perencanaan
karir dan pendidikan. Dengan tujuan siswa dapat merencanakan karir
dan pendidikannya ke depan. Dalam melaksanakan layanan bimbingan
kelompok terdapat langkah-langkah yang digunakan penulis, yaitu :
a. Tahap awal
Untuk melaksanakan kegiatan ini, penulis adalah
memberika salam, memeriksa situasi dan kondisi kelompok,
memeriksa kehadiran anggota kelompok, dan semuanya hadir.
Penulis memberikan penjelasan secara singkat pada siswa maksud,
tujuan merencanakan karir dan pendidikan. Pada pertemuan ke lima
ini siswa diajak memahami Universitas.
b. Tahap pelaksanaan kegiatan
Penulis memberikan informasi tentang perbedaan antara
Universitas, Sekolah tinggi, Institut dan Akademi. Penulis meminta
anggota kelompok mendiskusikan dari informasi yang diberikan
tersebut manakah yang cocok untuk diri sendiri. Sebelum melangkah
lebih jauh anggota kelompok diajak untuk ice breaking “Jenis
menyanyi”. Kemudian anggota kelompok diminta saling
mengerluarkan pendapat mengenai apa rencana karir dan
pendidikannya untuk masa depan.
Penulis meminta agar siswa dapat segera memikirkan
rencana yang akan mereka buat untuk masa depannya dalam
melanjutkan pendidikannya atau karirnya.
c. Tahap evaluasi kegiatan
Pada tahap ini penulis menyiapkan lembar refleksi diri untuk
dijawab oleh anggota kelompok. Dari jawaban refleksi dapat
disimpulkan bahwa siswa dapat memahami materi yang telah
diberikan tentang rencana pendidikan dan karirnya.
d. Tahap evaluasi kegiatan
Dari pengamatan penulis selama kegiatan bimbingan
berlangsung siswa awalnya sedikit bingung untuk merencanakan
karir dan pendidikannya karena mereka berpikir terlalu cepat untuk
memikirkannya dan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
rencana karir ataupun pendidikannya karena merasa biaya yang
cukup mahal untuk melanjtkan pendidikan. Akan tetapi siswa sangat
aktif dalam mengutarakan pendapatnya. Sebelum kegiatan berakhir,
penulis memberikan tugas untuk siswa melakukan wawancara
dengan tetangaa atau saudara untuk mengetahui informasi setidak-
nya tiga pekerjaan , yang akan dibahas pada pertemuan ke enam.
6. Pertemuan VI dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Mei 2012
Pada tahap ini dengan topik yang masih sama dengan pertemuan
sebelumnya yaitu membuat perencanaan karir dan pendidikan. Adapun
tujuan layanan bimbingan kelompok ini yaitu agar siswa dapat
merencanakan karir dan pendidikannya untuk ke depan. Dalam
melaksanakan kegiatan layanan bimbingan kelompok terdapat langkah-
langkah yang digunakan penulis yaitu:
a. Tahap awal
Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan
Kelompok, materi yang akan digunakan. Pertemuan ini diawali
dengan pembinaan rapport dan attending untuk mengkondisikan
suasana kelompok siap mengikuti kegiatan ini. Sebelum memasuki
kegiatan ini, penulis mengajak siswa melakukan selingan agar
bersemangat.
b. Tahap pelaksanaan kegiatan
Setelah menentukan waktu dan tempat serta menyiapkan
materi maka penulis melakukan tahap kegiatan. Pada tahap kegiatan
ini penulis melakukan pembinaan untuk mengkondisikan suasana
kelompok supaya siap untuk menerima layanan bimbingan kelom-
pok. Pembinaan dilakukam dengan memberi salam, menanyakan
kondisi siswa dan melakuan apersepsi terhadap topik bimbingan
yang akan diberikan kembali. Penulis memberikan penjelasan topik
bimbingan kelompok dan menanyakan apakah tugas yang diberikan
kemarin sudah dikerjakan dan sudah dilakukan. Penulis meminta
siswa untuk mendiskusikan hasil wawancaranya kepada kelompok.
Kemudian saling berpendapat dan memberi saran.
Penulis menjelaskan kepada anggota kelompok apa maksud
dan tujuan mengapa siswa diminta untuk melakukan hal tersebut.
Pada tahap ini penulis juga meminta anggota kelompok untuk
menyimpulkan apa makna dari layanan bimbingan yang kelima
kemarin dan keenam ini. Pada tahap ini anggota kelompok juga
antusias dan bersemangat mengikuti proses layanan bimbingan
kelompok ini.
c. Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai evaluasi penulis mengadakan evaluasi proses yaitu
dengan mengobservasi proses bimbingan kelompok. Kemudian
penulis mengevaluasi hasil kegiatan dengan lembar refleksi yang
harus diisi siswa setelah kegiatan bimbingan kelompok berlangsung.
Bersama-sama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa
yang sudah dipelajari. Dari jawaban refleksi tertulis dapat
disimpulkan bahwa siswa dapat memahami materi yang telah
diberikan yaitu membuat perencanaan karir dan pendidikan.
d. Observasi kegiatan
Dari pengamatan penulis selama kegiatan bimbingan
kelompok berlangsung, siswa sangat antusias mengikuti kegiatan
layanan bimbingan kelompok ini karena mereka senang bisa
merencanakan karir dan pendidikannya untuk masa depan. Pada
tahap ini tidak perlu diadakan kegiatan layanan konseling kelompok
ataupun layanan konseling individu.
7. Pertemuan VII dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Mei 2012
Pada petemuan ini dengan topik mengetahui persyaratan
kerja. Dengan tujuan agar siswa dapat memahami tahapan-tahapan
dalam pengambilan dan perencanaan keputusan serta siswa mampu
memahami bagaimana menulis surat lamaran yang baik. Dalam
melaksanakan layanan bimbingan kelompok terdapat langkah-
langkah yang digunakan penulis, yaitu :
a. Tahap awal
Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan
Kelompok, scenario kegiatan serta materi yang akan digunakan.
Pertemuan ini diawali dengan rapport dan attending untuk
mengkondisikan kembali suasana kelompok siap mengikuti
kegiatan ini. Sebelum memasuki kegiatan inti, penulis mengajak
siswa melakukan ice breaking agar siswa lebih bersemangat.
b. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pada tahap ini penulis memeberikan sedikit penjelasan
tentang persyaratan kerja kemudia penulis meminta anggota
kelompok untuk mendiskusikan mengenai apa saja persyaratan
kerja yang siswa ketahui. Penulis juga memninta anggota
kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya tentang macam-
macam persayaratan kerja yang ada. Anggota kelompok pun
mengikuti kegiatan ini dengan antusias karena selalu terbangun
dinamika kelompok.
c. Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai evaluasi penulis menyiapkan lembar refleksi diri
untuk dijawab secara tertulis oleh siswa. Dari jawaban refleksi
tertulis dapat disimpulkan bahwa siswa dapat memahami materi
yang telah diberikan tentang persyaratan kerja.
d. Observasi kegiatan
Dari pengamatan penulis selama kegiatan bimbingan
kelompok berlangsung, siswa sangat antusias mengikuti kegiatan
layanan bimbingan kelompok ini karena mereka senang bisa
mengetahui persyaratan kerja. Pada tahap ini tidak perlu diadakan
kegiatan layanan konseling kelompok ataupun layanan konseling
individu.
8. Pertemuan VIII dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Mei 2012
Topik pada pertemuan ke delapan ini adalah mengetahui
persyaratan kerja dengan tujuan agar siswa dapat memahami
tahapan-tahapan dalam pengambilan dan perencanaan keputusan
serta siswa mampu memahami bagaimana menulis surat lamaran
yang baik. Dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok
terdapat langkah-langkah yang digunakan penulis, yaitu:
a. Tahap awal
Pada tahap ini penulis menyiapkan SATLAN Bimbingan
Kelompok, skenario kegiatan serta materi yang akan digunakan.
Pertemuan ini diawali dengan rapport dan attending untuk
mengkondisikan kembali suasana kelompok siap mengikuti
kegiatan ini. Sebelum memasuki kegiatan inti, penulis mengajak
siswa melakukan ice breaking agar siswa lebih bersemangat.
b. Tahap pelaksanaan kegiatan
Pada tahap ini penulis melakukan pembinaan untuk
mengkondisikan suasana kelompok supaya siap untuk melakukan
kegiatan bimbingan kelompok yang terakhir. Pembinaan
dilakukan dengan memberi salam, menyapa untuk menanyakan
kondisi siswa dan melakukan apersepsi terhadap topik bimbingan
yang diberikan yaitu membuat surat lamaran atau curriculum
vitae. Penulis memberikan contoh macam-macam surat lamaran
dan meminta siswa untuk membuat surat lamaran tersebut.
Setelah selesai siswa diminta mempresentasikan surat lamaran
yang sudah dibuatnya dan anggota kelompok yang lain saling
mengeluarkan pendapatnya dan memberikan sedikit saran. Disini
semua anggota kelompok aktif.
c. Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai evaluasi, bersama anggota kelompok membuat
rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari dan menyiapkan
lembar refleksi diri untuk dijawab secara tertulis oleh siswa. Dari
jawaban refleksi tertulis dapat disimpulkan bahwa siswa dapat
memahami materi yang telah diberikan tentang menulis surat
lamaran pekerjaan.
d. Observasi kegiatan
Dari pengataman penulis selama kegiatan bimbingan
kelompok pertemuan terakhir ini berjalan lancar sesuai dengan
scenario satlan. Siswa mengikuti kegiatan ini dengan antusias dan
aktif dalam proses diskusi. Sehingga dapat dikatakan bahwa
bimbingan kelompok ini berhasil dan menandakan bahwa
eksperimen ini berakhir.
Tabel 4.2. Hasil Observasi
Layanan ke Materi Hasil observasi 1-2 Pemahaman diri Dari pendapat siswa, siswa dapat mengenali dan
memahami tentang dirinya dan dapat mengetahui bakat dan minat yang dimilikinya. Oleh karena itu, penulis memberikan layanan bimbingan kelompok kepada siswa tentang pemahaman diri, supaya siswa dapat memahami diri mereka, bakat dan minat yang siswa miliki yang mempengaruhi perencanaan karir siswa. Proses bimbingan kelompok ini secara keseluruhan berjalan secara lancer pada pertemuan pertama ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam mengikuti kegiatan. Hal ini disebabkan karena kegiatan ini termasuk kegiatan yang baru bagi siswa dan belum ada rasa terbuka pada penulis. Namun, pada pertemuan kedua semua anggota kelompok sudah mulai aktif dalam mengikuti kegiatan bimbingan kelompok.
3 Pengenalan lingkungan keluarga
Penulis mendiskripsikan tentang hasil penilaian kegiatan direspon baik oleh para siswa, semua anggota kelompok aktif dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok ini dari awal hingga akhir. Siswa juga aktif dalam melakukan diskusi dalam kelompok. Apalagi saat diminta mempresentasikan dukungan dari keluarga mereka masing-masing, semua siswa menanggapi dengan antusias dan saling memberikan pendapat. Siswa pun menceritakan sedikit tentang keluarga masing-masing.
4 Kesadaran akan kesempatan bekerja
Proses kegiatan berjalan dengan lancar dan siswa melakukan kegiatan sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan penulis pada awal kegiatan. Sebagian siswa sudah aktif dalam menceritakan masalahnya serta mengutarakan pendapatnya serta memberikan saran-saran kepada anggota kelompok yang lainnya. Dilihat dari hasil refleksi tertulis, siswa memahami maksud dari kesadaran kesempatan kerja agar siswa dapat melakukan perencanaan karir sejak dini.
Table 4.3. Hasil Observasi (Lanjutan)
Layanan ke Materi Hasil observasi 5-6 Membuat
perencanaan pendidikan dan karir
Penulis mendiskripsikan tentang hasil peren-canaan karir dan pendidikan siswa. Penulis mengajak siswa untuk membuat rencana-rencana pendidikan dan karir siswa. Siswa diajak membedakan apa Universitas, Sekolah tinggi, Institut dan akademi. Dari perbedaan tersbut siswa dapat memilih rencana pendidikan yang mana yang akan mereka pilih. Pada perencanaan karir siswa diajak penulis untuk mempresentasikan hasil wawancara yang telah mereka peroleh, dari hasil wawancara tersebut pekerjaan apakah yang direncanakan siswa yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Pada tahap ini anggota kelompok sangat antusias, semua anggota kelompok saling member saran dan berpendapat. Dinamika kelompok sangat terbangun.
7-8 Pengetahuan persyaratan kerja
Dari pengamatan penulis selama kegiatan bimbingan kelompok berlangsung, siswa sangat antusias mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok ini karena mereka senang bisa mengetahui persyaratan kerja. Pada tahap ini tidak perlu diadakan kegiatan layanan konseling kelompok ataupun layanan konseling individu. Dari pengaLaman penulis selama kegiatan bimbingan kelompok pertemuan terakhir ini berjalan lancar sesuai dengan skenario satlan. Siswa mengikuti kegiatan ini dengan antusias dan aktif dalam proses diskusi. Sehingga dapat dikatakan bahwa bimbingan kelompok ini berhasil dan menandakan bahwa eksperimen ini berakhir.
c. Tes Akhir (post test)
Post test dilaksanakan pada tangal 21 Mei 2012 kepada 16 siswa kelas X-
BB SMK Islam sudirman 1 Ambarawa. Pada kegiatan ini, penulis membagikan
skala perencanaan karir yang berjumlah 48 item. Penulis kemudian mengolah
hasil instrumen yang telah diisi siswa kemudian diolah menggunakan teknik
analisis Mann Whitney.
d. Analisis Data
Setelah memberikan post test, penulis kemudian mengolah instrument
tersebut dan memperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.4. Perbandingan hasil post test kelompok eksperimen dan kelompok
Setelah dilakukan layanan bimbingan kelompok, kemudian diadakan post
test yang hasilnya menunjukkan bahwa pada kelompok eksperimen terdapat 6
(75%) siswa pada kategori sedang, 1 (12.5%) siswa pada kategori tinggi dan 1
(12.5%) siswa pada kategori sangat tinggi. Skor terendah post test kelompok
eksperimen sebesar 141 dan skor tertinggi 157 dengan rata-rata post test sebesar
Interval Kategori Pre test Eksperimen Post test Eksperimen Frekuensi Prosentase
(%) Frekuensi Prosentase
(%) 124-132 Sangat rendah 7 87.5 0 133-140 Rendah 1 12.5 0 141-148 Sedang 0 6 75 149-156 Tinggi 0 1 12.5 157-164 Sangat tinggi 0 1 12.5
Total 8 100 8 100 Minimum 124 141
Maksimum 139 157 Rata-rata 134.25 146
146. Setelah seluruh data terkumpul maka penulis melakukan pengolahan data
dengan menggunakan teknik analisis Mann Whitney (U-Test) dengan bantuan
program SPSS for windows release 17.0. dari hasil pengolahan data tersebut
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.5. Uji Mann Whitney (U-Test) post test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Karier Eksperimen 8 11.63 93.00
Control 8 5.38 43.00
Total 16
Test Statisticsb
Karier
Mann-Whitney U 7.000
Wilcoxon W 43.000
Z -2.641
Asymp. Sig. (2-tailed) .008
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.007a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: kelompok
Pada pengolahan hasil uji statistik terhadap hasil post test antara
kelompok eksperimen dan kontrol dengan tehnik Mann Whitney nampak
bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) p=0.008 ≤ 0.050 dengan mean rank post test
kelompok eksperimen 11.63 dan mean rank kelompok kontrol 5.38.
Selisih mean rank post test antara kelompok eksperimen dan kontrol
sebesar 6.25, yang artinya ada peningkatan pemahaman karir siswa yang
signifikan antara kelompok eksperimen setelah diberikan bimbingan
kelompok dengan kelompok kontrol.
C. Uji Hipotesis
Pada pengolahan hasil uji beda post test kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol nampak p = 0.008 ≤ 0.050 yang menunjukkan ada
perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
dalam hal perencanaan karier setelah diberi layanan bimbingan kelompok.
Dengan demikian hipotesis yang diajukan penulis bahwa “Perencanaan
Karir Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas X-BB SMK Islam
Sudirman 1 Ambarawa Tahun Ajaran 2011/2012 dinyatakan diterima.
D. Pembahasan
Dari hasil uji hipotesis diketahui bahwa perencanaan karir dengan
bimbingan kelompok untuk meningkatkan perencanaan karir secara signifikan
ditunjukkan dengan hasil uji beda p = 0.008 ≤ 0.050. Selisih mean rank post
test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebesar 6,25 sehingga
ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dalam hal peningkatan perencanaan karier setelah diberi layanan
bimbingan kelompok.
Layanan Bimbingan kelompok diadakan selama 8 kali pertemuan.
Layanan Bimbingan kelompok ini mengajarkan pada siswa untuk lebih saling
terbuka dan saling menghormati satu sama lain. Bimbingan kelompok ini
sangat membantu untuk membantu memecahkan masalah pribadi, sosial,
belajar karir. Salah satu permasalahan yang dapat diselesaikan dengan layanan
bimbingan kelompok adalah perencanaan karir.
Hasil penelitian yang dilakukan penulis menyatakan bahwa bimbingan
kelompok dapat meningkatkan perencanaan karir siswa. Hal ini mendukung
penelitian Afifah (2005) mengemukakan ada pengaruh signifikan antara
bimbingan kelompok terhadap perencanaan karir dan penelitian Listiana
(2006) menunjukkan bahwa bimbingan kelompok efektif untuk perencanaan
karir.
Pandangan Williamson adalah konsep diri atau gambaran diri
sehubungan dengan pekerjaan yang akan dilakukan (perencanaan karir) dan
jabatan yang akan dilakukan. Gambaran diri menumbuhkan dorongan internal
yang mengarahkan seseorang kepada suatu bidang pekerjaan yang
memungkinkan untuk mencapai kepuasan dan sukses. Pandangan Donald
Super tersebut terbukti bahwa untuk perencanaan karir terdapat banyak faktor
internal dan eksternal.
Bimbingan kelompok untuk perencanaan karir siswa disebabkan
beberapa faktor internal dan eksternal. Faktor internal tersebut adalah
kematangan usia siswa dijenjang SMK kelas X membuat siswa semakin
memikirkan rencana karir untuk ke depannya. Faktor eksternal yang
mempengaruhi antara lain lingkungan yang mendukung siswa untuk
melakukan perencanaan karir yaitu suatu kelompok layanan bimbingan
kelompok. Hal itu mempengaruhi siswa untuk melakukan perencanaan karir.