Acep Saepuloh, 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuasi
eksperiment dengan menggunakansuatu metode tanpa menggunakan
kelompok pembanding. Tujuan penelitian menggunakan metode kuasi
eksperiment adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan
bagi peneliti yang dapat di peroleh melalui eksperiment sebenarnya dalam
keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variable yang
relevan. Dalam pelaksanaannya tidak menggunakan penugasaan random.
Sebagaimana dikatakan Mohamad Ali (1992: 15) bahwa:
“Kuasi eksperiment hampir mirip dengan eksperiment sebenarnya,
perbedaannya terletak pada penugasaan subyek, yatiu kuasi
eksperimen tidak dilakukan penugasaan random melainkan dengan
menggunkana kelompok-kelompok yang sudah ada”.
Ciri utama kuasi eksperiment dengan tidak di lakukannya penugasaan
random melainkan melakukan pengelompokan subjek penelitian berdasarkan
kelompok yang telah terbentuk sebelumnya. Penelitian kuasi eksperiment
dengan menggunakan penelitian yang tidak menggunakan kelompok
pembanding. Pada desain ini kelompok eksperiment menggunakan
pembelajaran dengan metode pemecahan masalah (Problem Solving) pada
mata pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO).
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian dilakukan pada satu kelompok siswa, yaitu kelompok eksperimen
yang menggunakan metode pemecahan masalah (problem solving) pada mata
34
Acep Saepuloh, 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO). Terdapat dua
variable pokok dalam penelitian ini, yaitu metode pemecahan masalah
(problem solving) variable bebas dan hasil belajar siswa pada ranah kognitif
aspek ingatan, pemahaman, dan penerapan sebagai variable terikat.
Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :
T1 X T2
T1 T2
(Ali, 1993:146)
Keterangan:
T1 = pre-test untuk kelompok eksperimen
T2 = post-test untuk kelompok eksperimen
X = perlakukan untuk kelompok eksperimen
Sebelum diberikan perlakuan, kelompok eksperimen terlebih dahulu
diberikan pre-test, kemudian kelompok eksperimen diberikan perlakuan yaitu
pembelajaran dengan menggunakan Metode pemecahan masalah (problem
solving) pada mata pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO).
Setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan metode
pemecahan masalah (problem solving) selanjutnya diberikan pre-test post-test.
3. Variabel Penelitian
Dalam penelitian eksperimen terdapat variabel-variabel yang saling
mempengaruhi, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sudjana dan Ibrahim
(2007 : 51)
“Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi dua kategori, yakni
variabel bebas atau variabel Independent dan variabel terikat atau
variabel Dependent. Variabel bebas adalah variabel perlakuan atau
sengaja dimanipulasi untuk mengetahui intensitasnya terhadap
variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat
35
Acep Saepuloh, 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
variabel bebas, oleh sebab itu variabel terikat menjadi tolak ukur
atau indikator keberhasilan variabel bebas.”
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikemukakan bahwa variabel
dalam penelitian ini :
a. Variabel bebas (X)
Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah metode pemecahan
masalah (Problem solving) sebagai variabel bebas.
b. Variabel terikat (Y)
Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini tedapat dua variable yaitu:
Y1 = Hasil Belajar (C1)
Y2 = Hasil Belajar (C2)
Y3 = Hasil Belajar (C3)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa
untuk mata pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO)
siswa SMK Ar-Rahmah Cianjur kelas XI jurusan Mekanik Otomotif II.
Untuk melihat hubungan antar variabel yang akan diteliti, dapat
dilihat pada tabel berikut:
Table 3.1
Hubungan Antar Variabel Penelitian
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Kelas Eksperimen
(X1)
Hasil belajar aspek pengetahuan (Y1) X1Y1
36
Acep Saepuloh, 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hasil belajar aspek pemahaman (Y2) X1Y2
Hasil belajar aspek penerapan (Y3) X1Y3
B. Populasi dan sampel penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam suatu kegiatan penelitian berkenaan dengan sumber data
yang digunakan. Menurut Sugiyono (2008:51) :
”Populasi adalah sejumlah individu atau subjek yang terdapat dalam
kelompok tertentu yang mempunyai karakteristik tertentu yang
ditetapkan peneliti untuk dijadikan sumber data, dipelajari kemudian
ditarik kesimpulannya”.
Populasi dalam suatu kegiatan penelitian berkenaan dengan sumber data
yang digunakan. Menurut Sudjana dan Ibrahim (2007 : 84): Dalam bahasa
penelitian seluruh sumber data yang memungkinkan, memberikan informasi
yang berguna bagi masalah penelitian disebut populasi atau univers.”
Mengingat luasnya populasi maka peneliti membatasi populasi dalam
penelitian ini untuk membantu mempermudah menarik sampel. Menurut
Sudjana dan Ibrahim (2007 : 71) “ pembatasan populasi dilakukan dengan
membedakan populasi sasaran (Target population) dan populasi terjangkau
(Accessible population)”. Kemudian Suharsimi Arikunto (2006:129)
menyebutkan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.”
Mengacu pada pendapat diatas maka yang menjadi populasi sasaran
dalam penelitian ini adalah siswa SMK Ar-Rahmah Kab. Cianjur, sedangkan
populasinya adalah siswa kelas XI SMK Ar-Rahmah Kabupaten Cianjur
Jurusan Mekanik Otomotif yang berjumlah 160 orang terdiri dari lima kelas.
2. Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008 : 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sejalan dengan ungkapan
tersebut, Sudjana dan Ibrahim (2007 : 85) menyatakan bahwa sampel adalah
37
Acep Saepuloh, 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
“sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan
populasi”. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka sampel yang diambil
dalam penelitian ini adalah satu kelas 30 orang siswa dari kelas lima kelas
Program keahliah Mekanik Otomotif SMK Ar-Rahmah, Kab Cianjur.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
prestasi belajar bentuk objektif (pilihan ganda). Tes bentuk objektif digunakan
untuk mengetahui sejauh mana pencapaian hasil belajar siswa pada ranah
kognitif. Tes bentuk objektif ini dibatasi hanya untuk mengukur aspek
kognititif C1 Mengingat C2 (Menahami) dan C3 (Menerapkan).Test objektif
dilakukan untuk menghasilkan data kuantitatif berupa skor-skor yang
mengukur hasil belajar siswa dengan penggunaan metode pemecahan masalah
(Problem Solving). Bentuk test yang digunakan dalam instrument ini adalah
soal dalam bentuk pilihan ganda dengan lima option (a,b,c,d dan e).
Untuk mendapatkan test yang valid dan reliebel, item-item tes tersebut
diambil dari Materi Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO)
yang digunakan dalam penggunaan metode pemecahan masalah (Problem
Solving) untuk kelas eksperiment.
D. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari lapangan melalui instrument penelitian,
selanjutnya diolah dan dianalisis dengan melalui perhitungan statistik. Dengan
tujuan agar data yang diperoleh dapat menjawab pertanyaan penelitian dan
menguji hipotesis sehingga dapat menggambarkan apakah hipotesis penelitian
diterima atau ditolak.
Pengolahan dan analisis data tersebut menggunakan statistika. Menurut
Sudjana (dalam Riduwan, 2006:3) mengemuakan bahwa:
Statistika adalah ilmu yang terdiri dari teori dan metode yang
merupakan cabang dari matematika terapan yang membicarakan
38
Acep Saepuloh, 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
tentang: bagaimana mengumpulkan data, bagaimana meringkas data,
mengolah dan menyajikan data, bagaimana menarik kesimpulan dari
hasil analisis, bagaimana menentukan keputusan dalam batas-batas
resiko tertentu berdasarkan strategi yang ada.
Berdasarkan masalah, tujuan penelitian untuk mengumpulkan,
mengolah dan menganalisis data digunakan statistik deskriptif. Sedangkan
untuk pengujian hipotesis dan membuat kesimpulan digunakan statistik
infrensial. Seperti yang dikemukakan oleh Sudjana dan Ibrahim (2009:126):
Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel
penelitian yang diperoleh melalui hasil-hasil pengukuran. Sedangkan
statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis dan membuat
generalisaasi.
1. Uji Validitas
Validitas yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah validitas
empiris atau pengalaman, menurut Suharsimi (2002:66) menyatakan
bahwa “Sebuah instrumen dapat dikatakan dapat memiliki validitas
empiris apabila sudah diuji dari pengalaman”, jenis validitas empirik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruksi, karena sesuai
dengan pendapat Suharsimi (2002:67) “Sebuah tes dikatakan memiliki
konstruksi ababila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur
setiap aspek berfikir seperti yang disebutkan dalam Tujuan Instruksional
Khusus”.
Cara mengetahui validitas alat ukur dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan
oleh Pearson, adapun rumus untuk menguji validitas digunakan rumus
korelasi product moment, sebagai berikut:
39
Acep Saepuloh, 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
rxy =
2222 YYNXXN
YXXYN
(Arikunto, 2002: 72)
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan variabel Y, dua
variabel yang dikorelasikan
N = Jumlah responden
X = Skor item tes
Y = Skor responden
Menurut Sugiyono (2006:216) untuk dapat memberikan
penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau
kecil, maka dapat berpedoman pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199
0.20 – 0.399
0.40 – 0.599
0.60 – 0.799
0.80 – 1.000
sangat rendah
rendah
sedang
kuat
sangat kuat
40
Acep Saepuloh, 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Setelah diperoleh koefisien korelasinya kemudian diuji juga
tingkat signifikasinya dengan menggunakan rumus t = 21
2
r
nr
,
dimana thitung > ttabel pada taraf signifikasi 0,05 dengan dk = n-1, maka
soal tes tersebut valid..
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas soal dimaksudkan untuk melihat keajegan atau
kekonsistenan soal dalam mengukur respons siswa. Reliabilitas suatu
instrument dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrument yang ada sudah baik.
Untuk meguji reliabilitas digunakan rumus Spearman Brown:
(Arikunto, 2006:180)
Keterangan:
11r = reliabilitas instrument
2/21/1r = xyr yang disebutkan sebagai indeks korelasi
antara dua belahan Instrument
Jika nilai reliabilitas lebih besar dari nilai rtabel maka instrument
dinyatakan reliabel.
3. Analisis Butir Soal
Taraf Kesukaran Soal adalah kesanggupan siswa dalam menjawab
soal. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut
indeks kesukaran, yang mana digunakan rumus:
(Ali 1993:87)
2/21/1
2/21/1
1
2
r
xrr
N
BP
41
Acep Saepuloh, 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar
N = Jumlah siswa seluruhnya
daya beda 0. untuk menghitung daya beda digunakan rumus:
D = Nu
Bu -
Nl
Bl
(Ali, 1993:86)
Keterangan:
D = Indeks daya beda
Bu = Jumlah jawaban benar kelompok unggul (Upper)
Bl = Jumlah Jawaban benar kelompok lemah (Lower)
Nu = 27% Jumlah golongan unggul yang menjawab benar.
Nu = 27% Jumlah golongan lemah yang menjawab benar.
Dalam menghitungnya digunakan rentang atau patokan sebagai
berikut:
: Soal terlalu mudah
0.20 < P < 0.80 : Soal dianggap baik untuk kepentingan
penelitian
: Soal terlalu sulit
80.0P
20.0P
42
Acep Saepuloh, 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Analisis butir soal ini dilakukan untuk mengetahui layak tidaknya
suatu soal dipakai sebagai instrumen penelitian.
Butir soal instrumen yang akan digunakan dalam penelitian harus
diganti atau dibuang apabila indeks
4. Langkah Pengolahan Data
Data penelitian yang diperoleh melalui alat pengumpul atau
instrumen yang telah diujicobakan selanjutnya diolah dan dianalisis untuk
menguji hipotesis penelitian. Perhitungan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah statistik inferensial, Menurut pendapat Nana sudjana
dan Ibrahim (1998:127) “…statistik analitik/inferensial merupakan
kelanjutan dari statistik deskriptif yang digunakan untuk menguji hipotesis
dan persyaratan-persyaratannya, serta untuk keperluan generalisasi hasil
penelitian. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS versi 16.0. Langkah-
langkah yang ditempuh untuk mengolah data dengan menggunakan
statistik dengan bantuan software Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS
versi 16.0 adalah sebagai berikut:
Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai
berikut:
a. Perhitungan gain atau selisih dari pretes dan postes dari kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
b. Menguji normalitas data dengan Uji Lavene, dengan kriteria
pengujian:
Hipotesis uji normalitas: H0 : data tidak berdistribusi normal
H1 : data berdistribusi normal
Kriteria uji normalitas:
Jika nilai signifikansi (sig) > 0,05 maka H0 ditolak
43
Acep Saepuloh, 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Jika nilai signifikansi (sig) < 0,05 maka H0 diterima
Jika ternyata data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan
pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t.
E. Laporan Hasil Uji Coba
Berdasarkan hasil uji coba dapat diketahui validitas, reliabilitas,
tingkat kesukaran soal dan daya beda instrument sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Uji validitas ini digunakan rumus Product Moment, diperoleh data
sebagai berikut:
XY = 7034 N = 30
X = 444 Y = 454
2X = 7076
2Y = 7234
2)X( = 197136
2)Y( = 206116
r xy =
2222 )Y(YN)X(XN
)Y).(X(XYN
= 22 )454()7234)(30()444()7076)(30(
)]454)(444[()7034(30
=165130176
201576211020
=29867,12850
9444
= 0,734
44
Acep Saepuloh, 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Koefisien korelasi di atas di uji tingkat signifikansinya dengan rumus
t = 21
2
r
nr
maka,
t = 2)734,0(1
230734,0
t = 5,718
Dari hasil perhitungan data hasil ujicoba alat pengumpul data
dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan kemudian
diuji tingkat signifikansinya, sehingga diperoleh data pada table berikut:
HASIL UJI VALIDITAS ALAT PENGUMPUL DATA
r Kriteria t-hitung t-tabel Keterangan
0,734 Sangat kuat 5,718 2,045 Valid
Berdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh thitung
5,718 dan ttabel
dengan
df (n-1) dengan α = 0.05 (5%) adalah 2,045. Alat pengumpul data
dikatakan memiliki validitas jika thitung
> ttabel
(5,718 > 2,045). Berdasarkan
hasil pengujian tersebut maka, dapat disimpulkan bahwa uji signifikansi
alat pengumpul data adalah valid
2. Uji Reliabilitas
Untuk mengukur reliabilitas digunakan SPSS dari uji coba
didapat data sebagai berikut:
Reliability Statistics
45
Acep Saepuloh, 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of
Items
.843 .847 49
Hasil ujicoba reliabilitas dengan menggunakan SPSS diperoleh indeks
sebesar 0.843. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat
dilihat bahwa rhitung >rtabel (0.815>0.361) maka, berdasarkan kriteria
tesebut dapat dikatakan bahwa item yang digunakan cukup reliabel
3. Tingkat Kesukaran Soal
Butir soal yang dipergunakan pada instrumen penelitian
sepenuhnya harus diganti atau direvisi apabila memiliki indek tingkat
kesukaran kurang dari 0,30. Butir soal diperbaiki item pengecohnya
apabila memiliki indek tingkat kesukaran lebih dari 0,70.
Tabel 3. 3
Tingkat Kesukaran Soal
NO B P
KATEGORI
SOAL SOAL
1 17 0.566667 BAIK
2 2 0.066667 SULIT
3 13 0.433333 BAIK
4 17 0.566667 BAIK
5 28 0.933333 MUDAH
6 28 0.933333 MUDAH
7 29 0.966667 MUDAH
8 14 0.466667 BAIK
9 18 0.6 BAIK
10 17 0.566667 BAIK
11 15 0.5 BAIK
12 17 0.566667 BAIK
46
Acep Saepuloh, 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
NO B P
KATEGORI
SOAL SOAL
13 3 0.1 SULIT
14 28 0.933333 MUDAH
15 11 0.366667 BAIK
16 16 0.533333 BAIK
17 11 0.366667 BAIK
18 17 0.566667 BAIK
19 12 0.4 BAIK
20 19 0.633333 BAIK
21 27 0.9 MUDAH
22 18 0.6 BAIK
23 16 0.533333 BAIK
24 14 0.466667 BAIK
25 13 0.433333 BAIK
26 13 0.433333 BAIK
27 17 0.566667 BAIK
28 3 0.1 SULIT
29 26 0.866667 MUDAH
30 19 0.633333 BAIK
31 14 0.466667 BAIK
32 28 0.933333 MUDAH
33 27 0.9 MUDAH
34 30 1 MUDAH
35 27 0.9 MUDAH
36 17 0.566667 BAIK
37 17 0.566667 BAIK
38 14 0.466667 BAIK
39 27 0.9 MUDAH
40 12 0.4 BAIK
41 20 0.666667 BAIK
42 28 0.933333 MUDAH
43 18 0.6 BAIK
44 2 0.066667 SULIT
45 15 0.5 BAIK
46 26 0.866667 MUDAH
47 21 0.7 BAIK
48 27 0.9 MUDAH
49 2 0.066667 SULIT
50 28 0.933333 MUDAH
47
Acep Saepuloh, 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. Uji Daya Beda
Butir soal yang dipergunakan pada instrumen penelitian
sepenuhnya harus diganti atau direvisi, apabila memiliki indeks daya
pembeda < 0, dan jika memiliki indeks daya beda >0 maka
dikategorikan cukup. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka diambil
soal-soal yang memenuhi persyaratan, dari total 50 soal yang
diujicobakan hanya diambil 30 soal yang akan digunakan dalam
pelaksanaan eksperimen.
Berdasarkan uji daya beda tersebut, diperoleh rincian data
sebagai berikut:
Tabel 3.4
Uji Daya Beda
No Ba Bb Ba-Bb Indeks Tafsiran
1 10 7 3 0,37 cukup
2 1 1 0 0 kurang
3 8 5 3 0,37 cukup
4 9 8 1 0,12 kurang
5 15 13 2 0,24 kurang
6 15 13 2 0,24 kurang
7 15 14 1 0,12 kurang
8 10 4 6 0,74 baik
9 12 6 6 0,74 baik
10 10 7 3 0,37 cukup
48
Acep Saepuloh, 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No Ba Bb Ba-Bb Indeks Tafsiran
11 11 4 7 0,86 baik
12 11 6 5 0,61 baik
13 2 1 1 0,12 kurang
14 15 13 2 0,24 kurang
15 8 3 5 0,62 baik
16 11 5 6 0,74 baik
17 7 4 3 0,37 cukup
18 11 6 5 0,61 baik
19 9 3 6 0,74 baik
20 12 7 5 0,61 baik
21 15 12 3 0,37 cukup
22 11 7 4 0,49 baik
23 10 6 4 0,49 baik
24 10 4 6 0,74 baik
25 10 3 7 0,86 baik
26 9 4 5 0,61 baik
27 12 5 7 0,86 baik
28 3 0 3 0,27 kurang
29 15 11 4 0,49 baik
30 13 6 7 0,86 baik
31 10 4 6 0,74 baik
32 15 13 2 0,24 kurang
33 15 12 3 0,37 cukup
34 15 15 0 0 kurang
35 15 12 3 0,37 cukup
36 12 5 7 0,86 baik
37 11 6 5 0,61 baik
38 9 5 4 0,49 baik
49
Acep Saepuloh, 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No Ba Bb Ba-Bb Indeks Tafsiran
39 15 12 3 0,37 cukup
40 7 5 2 0,24 kurang
41 13 7 6 0,74 baik
42 14 14 0 0 kurang
43 12 6 6 0,74 baik
44 2 0 2 0,24 kurang
45 10 5 5 0,61 baik
46 13 13 0 0 kurang
47 12 9 3 0,37 baik
48 14 13 1 0,12 kurang
49 1 1 0 0 kurang
50 15 13 2 0,24 kurang
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini
antara lain melalui tiga tahapan yaitu :
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas
dan lengkap mengenai masalah yang hendak diteliti. Tahap ini diawali
dengan penjajagan lapangan untuk menentukan permasalah atau fokus
penelitian. Kegiatan yang dilakukan antara lain
1) Survei Pendahuluan
Survei pendahuluan yaitu kegiatan awal dalam menentukan
50
Acep Saepuloh, 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
permasalahan yang ditemukan dilokasi. Setelah melakukan
identifikasi masalah, dan melalui studi dokumentasi, maka peneliti
menemukan permasalahan yang dapat dijadikan latar belakang
masalah dalam melakukan penelitian serta dijadikan fokus penelitian
yang selanjutnya dijabarkan dalam proposal penelitian.
2) Menyusun Proposal Penelitian
Berdasarkan survei pendahuluan di lapangan, proposal
penelitian disusun dan kemudian diajukan kepada dewan skripsi
dengan terlebih dahulu dikonsultasikan kepada dosen pembimbing,
setelah melalui beberapa kali revisi dari dosen pembimbing maupun
dewan skripsi hingga proposal penelitian disetujui.
3) Menyiapkan Surat Perijinan Penelitian
Surat perijinan yang harus dipersiapkan antara lain :
SK Pengangkatan Pembimbing
Surat Permohonan Ijin Penelitian dari UPI
4) Penyusunan Jadwal Kegiatan
Kegiatan ini diperlukan agar penelitian berjalan dengan
efektif dan efisien. Penyusunan jadwal penelitian ini merupakan
ketetapan dalam melaksanakan penelitian namun sifatnya fleksibel
(tidak mengikat).
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan fokus dan
tujuan penelitian. Pengumpulan data atau informasi melalui kuesioner, dan
observasi. Untuk memudahkan penelitian dalam hal ini peneliti berusaha
untuk memahami hal-hal berikut, yaitu :
1) Pemahaman latar penelitian dan persiapan diri dengan maksud untuk
menghindarkan dari data-data yang kurang diperlukan, data yang
terkumpul semata-mata dari sudut pandang informan tanpa
51
Acep Saepuloh, 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mempengaruhinya.
2) Tata cara memasuki lapangan, dalam hal ini peneliti berusaha untuk
membuat suasana yang lebih akrab serta tetap dalam posisi sebagai
peneliti.
3) Peran serta dan pengumpulan data, dalam hal ini peneliti berusaha
memperhitungkan waktu, tenaga dan biaya dalam upaya
mengumpulkan data yang diperlukan.
3. Tahap Pelaporan
Kegiatan ini merupakan kegiatan akhir dalam penyusunan skripsi
yang kemudian diikuti dengan pencetakkan dan penggandaan laporan
untuk dikomunikasikan pada pihak lain
Keseluruhan penelitian ini laporan disajikan dalam bentuk skripsi
yang disusun secara rinci dan sistematis. Selanjutnya, sebagai pertanggung
jawaban ilmiah sekaligus memenuhi salah satu syarat penyelesaian studi
pada Program Strata 1, maka skripsi ini akan diajukan kepada tim penguji
untuk diadakan penilaian.
Prosedur dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan berikut:
Populasi
Sampel
Penelitian
Observasi awal :
1. Mempelajari Standar Isi
2. Mempelajari Silabus
3. Menetapkan Standar Kompetensi
4. Menyusun RPP dan Merancang
Pembelajaran dengan Metode
pemecahan masalah (Problem
Solving)
instrumen Uji coba instrumen
52
Acep Saepuloh, 2013
Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Bagan 3.1
Prosedur Penelitian