25
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan dalam bidang
pendidikan yang dilakukan oleh kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki
atau meningkatkan kualitas pembelajaran (Kasohani Kasbolah, 1998). Penelitian
menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara
peneliti dengan guru kelas.
3.2 Setting Penelitian dan Unit Penelitian
3.2.1 Setting penelitian
Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Sunggingsari Kecamatan
Parakan Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Ajaran 2011/2012.
Waktu Penelitian tindakan kelas ini dilakukan mulai tanggal 25 Januari
sampai dengan 20 April. Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus (6 tahap).
Setiap siklus peneliti mengumpulkan data hasil belajar siswa pada tahap
evaluasi. Siklus akan dikatakan berakhir apabila penelitian telah mencapai target
sesuai indikator kinerja.
3.2.2 Unit Penelitian
Unit yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri
Sunggingsari yang berjumlah 30. Adapun jumlah siswa dimaksud 9 orang siswa
perempuan dan 21 orang siswa laki-laki.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua, yakni sebagai
berikut:
a. Variabel Penelitian
Hasil belajar merupakan hasil akhir dari proses kegiatan belajar
siswa dari seluruh kegiatan siswa dan pengalaman dalam mengikuti
26
pembelajaran di kelas dan menerima suatu pelajaran untuk mencapai
kompetensi yang berupa aspek kognitif yang diungkapkan dengan
menggunakan suatu alat penilaian. Hasil Belajar adalah besarnya angka atau
skor yang diperoleh siswa melalui tes formatif.
Motivasi belajar adalah bahwa motivasi belajar sebagai dorongan
yang ada dalam diri individu untuk melakukan aktivitas tertentu dan usaha
yang maksimal serta mengatasi rintangan yang ada guna mencapai prestasi
yang sebaik-baiknya.
b. Variabel Tindakan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together adalah
suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas
siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai
sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas dengan cara setiap
anak mendapatkan nomor tertentu, dan setiap nomor mendapatkaan
kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam
menguasai materi.
3.4 Rencana tindakan
Model penelitian yang dipakai adalah Model Kemmis dan Mc. Taggart yaitu
menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan,
pengamatan, refleksi, perencanaan kembali yang merupakan ancang-ancang
pemecahan masalah.
27
Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Tindakan Model Kemmis dan Mc. Taggart
Adapun tahapan setiap siklus dapat dijabarkan sebagai berikut:
Pelaksanaan tiap siklus dalam penelitian ini merupakan siklus kegiatan yang
terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus meliputi empat tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
A. Rencana siklus I
1. Tahap perencanaan
a. Membuat perencanaan pembelajaran sesuai dengan model
pembelajaran NHT.
b. Membentuk kelompok secara acak tanpa melihat kepandaian siswa
c. Membentuk lembar Observasi untuk mengetahui aktivitas siswa
selama mendapat tindakan
d. Menyusun tes akhir siklus I untuk mengetahui hasil belajar yang
telah dilaksanakan.
2. Tindakan
a. Guru menyiapkan bahan ajar sesuai dengan materi yang telah
disusun pada RPP dengan menggunakan metode NHT
b. Mengatur siswa berdasarkan kelompok anggota 5-6 siswa yang
telah dirancang oleh guru melalui niali hasil pre-tes.
c. Guru memberikan kepala nomor pada masing-masing kelompok
d. Siswa menyelesaikan tugas-tugas yang telah disediakan oleh guru
bersama teman satu kelompoknya.
28
e. Peneliti bersama guru kelas mengamati jalannya kerjasama dalam
kelompok.
f. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerja sama dalam
kelompok.
g. Guru memanggil kepala nomor (siswa yang mendapat nomor dari
guru) untuk menuliskan jawabannya dipapan tulis sebagai
perwakilan dari masing-masing kelompok.
h. Guru membahas jawabannya siswa bersama siswa yang lain dan
memberikan skor atas jawabanya kelompok yang benar. Guru
mengulang terus, hingga semua pertannyaan terjawab oleh siswa.
i. Pada akhir pembelajaran siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I
secara mandiri.
3. Pengamatan
a. Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk melakukan
observasi.
b. Pengamat mengamati jalanya pembelajaran untuk menilai
kemampuan guru dalam mengelola kelas serta aktivitas siswa
dalam pembelajaran.
c. Pengamata mengisi lembar observasi siswa dan guru berdasarkan
hasil pengamat.
4. Refleksi
Dilakukan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses dan
hasil yag diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Melakukan
analisis terhadap temuan-temuan yang berupa hambatan, kekurangan
dan kelemahan yang dijumpai selama pelaksanaan siklus I sebagai
masukan untuk siklus ke II
B. Rencana siklus II
1. Tahap perencanaan
a. Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus
I. Selanjutnya peneliti mengidetifikasi dan merumuskan kembali
masalah yang muncul pada siklus I.
29
b. Membuat kembali pembelajaran siklus II dengan lebih
mengembangkan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan
model NHT.
c. Membuat lembar observasi siswa siklus II
d. Membuat tes evaluasi siklus II
2. Tindakan
a. Guru menyiapkan bahan ajar sesuai dengan materi yang telah
disusun pada RPP siklus II dengan menggunakan metode NHT
b. Menjelaskan dan mengulang kembali materi yang sudah
disesuaikan dengan model NHT
c. Mengatur siswa berdasarkan kelompok yang telah dirancang oleh
guru sesuai nilai hasil siklus I.
d. Siswa menyelesaikan tugas-tugas yang telah dirancang oleh guru
bersama teman satu kelompoknya
e. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerja sama dalam
kelompok dan meminta siswa yang bisa untuk menjelaskan
jawaban kepada siswa yang belum bisa.
f. Guru memanggil kepala nomor untuk menuliskan jawabannya di
papan tulis sebagai perwakilan dari masing-masing kelompok
g. Memberi kesempatan siswa dari kelompok lain untuk menanggapi
setiap jawaban temannya
h. Guru membahas jawaban siswa bersama siswa lain dan memberian
skor atas jawaban kelompok yang benar
i. Guru mengulang terus, hingga semua pertannyaan terjawab oleh
siswa.
j. Guru memberi penghargaan kepada siswa yang mendapat skor
terbanyak.
k. Pada akhir pembelajaran siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II
secara mandiri.
30
3. Pengamatan
a. Peneliti mengamati jalannya pembelajaran pada siklus II mencatat
temuan yang ada pada waktu peneliti melaksanakan kegiatan
KBM.
b. Observer mengisi lembar observasi siswa dan guru berdasarkan
hasil pengamatan.
4. Refleksi
Data–data yang telah dicatat dalam lembar pengamatan baik siswa
ataupun guru serta penilaian dalam menyelesaikan tes formatif
dianalisis untuk mendapat kesimpulan. Hasil analisis dicatat apakah
pada setiap tahapan sudah menunjukkan peningkatan atau belum. Hal
ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas serta hasil pembelajaran
pada mata pelajaran PKn materi yang sudah disesuiakan dengan
demikian pelaksanaan dapat lebih optimal.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian, data merupakan suatu hal yang sangat diperlukan
untuk selanjutnya dianalisis guna mendapatkan suatu kesimpulan. Untuk itu
diperlukan tekhnik pengumpulan data untuk memperoleh hasil penelitian yang
sesuai. Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk
mengumpulkan atau memperoleh data dalam suatu penelitian. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu data primer, peneliti yang langsung
melakukan pengumpulan data. Data diperoleh dari wawancara, observasi dan
tes.
1. Observasi
Lembar observasi berisi tentang aktivitas guru saat pengajaran
didalam kelas dan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran,
sehingga bisa dilihat di dalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar
sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan. Observasi dilakukan
terhadap proses pembelajaran PKn dengan menggunakan pembelajaran
31
kooperatif tipe NHT. Adapun kisi-kisi lembar observasi adalah sebagai
berikut:
Tabel 3. 1
Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa Siklus I dan II
2. Tes
Tes berbentuk pilihan ganda, digunakan untuk mengukur kemampuan
siswa setelah diberi model pembelajaran tipe NHT.
Adapun tes yang digunakan dalam teknik pengumpulan data pada
penelitian ini adalah:
a. Tes Awal (tes I) adalah tes yang dilaksanakan sebelum kegiatan belajar
mengajar dengan suatu perlakuan yang diberikan. Tes ini digunakan
untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal siswa sebelum materi
diberikan pada program pembelajaran yang bersangkutan dan untuk
membagi siswa dalam kelompok NHT.
b. Tes Akhir (tes II) adalah tes yang dilakukan setelah proses belajar
mengajar selesai, tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana
peningkatan kesiapan siswa terhadap materi yang telah diberikan.
Adapun kisi-kisi soal evaluasi dapat dilihat pada tabel 3.2
No Hal yang diamati
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kesiapan dalam belajar
Menjawab pertanyaan
Merumuskan masalah sementara
Aktif dalam diskusi kelompok
Kedisplinan siswa dalam pembelajaran
Melaksanakan diskusi
Menyimpulkan hasil diskusi
Mengajukan pertanyaan
32
Tabel 3.2
Kisi-kisi Soal Tes Evaluasi Siklus I dan II
Kompetensi
Dasar
Indikator Nomor
soal
Mengenal
bentuk
keputusan
bersama
Siklus I
- Mengidentifikasi beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam
mengambil keputusan bersama
- Membedakan musyawarah dan
voting
- Mempraktekkan tata
cara mengambil keputusan bersama
- Menyebutkan bunyi pasal 28E ayat
3 UUD 1945
- 1, 2, 11,
15, 18
- 3, 4, 5, 7,
10, 12, 13,
14, 16, 17
- 6, 8, 9
- 19, 20
Mematuhi
keputusan
bersama
Siklus II
- Menyebutkan asas,nilai-nilai dan
pertanggungjawaban secara moral
terhadap pelaksanaan hasil
keputusan bersama
- Mengidentifikasi penggunaan asas
kekeluargaan dalam melaksanakan
keputusan bersama
- Mengimplementasikan nilai-nilai
Pancasila terutama sila ke-4
- 1, 2, 3,4,
7, 15
- 5, 6, 8, 9,
10, 11, 12,
13,14, 18,
19,20
- 16, 17
33
Kisi-kisi evaluasi pada tabel diatas diuji cobakan dan dihitung dengan
menggunakan program SPSS 17.0 untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas pada tiap butir soal.
1) Validitas
Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu alat ukur melakukan fungsi ukurnya dan mampu memberikan hasil
ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran. Perhitungan validitas dari
tes pilihan ganda dan uraian divalidasi butir dengan menggunakan korelasi
product moment dan reliabilitas instrumen menggunakan rumus KR-20
(cronbach's Alpha). Kriteria validitas instrumen menurut Saifuddin Azwar
(2008) dalam Naniek Sulistya Wardani (2010) yang menyatakan bahwa
suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefisien corrected
item to total correlation ≥ 0,20. Hasil uji validitas tes pilihan ganda dan
uraian seperti pada tabel 3.3 berikut ini :
Tabel 3.3
Hasil uji validitas tes pilihan ganda Bentuk-bentuk Keputusan Bersama dan
Menerima dan Mematuhi Keputusan Bersama
Koefisien
corrected
item to total
correlation
Kevalidan
Instrumen
Jumlah Item
Pre-Tes Siklus I Siklus II
< 0,2 Tidak Valid 5 4 2
> 0,2 Valid 25 21 23
Mendasarkan pada tabel 3.3 menunjukkan bahwa ada 5 soal pre
tes, 4 soal siklus I, 2 soal siklus II yang Koefisien corrected item to total
correlation kurang dari 0,2 dinyatakan tidak valid, sehingga butir-butir
tersebut dibuang. Sedangkan butir-butir yang lainnya memiliki koefisien
corrected item to total correlation lebih dari 0,2, maka butir-butir tersebut
dinyatakan valid dan dipergunakan untuk penelitian. Pada Pre-tes terdapat
34
30 soal yang valid 25 soal dengan nomer soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12,
13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30, siklus I terdapat
21 soal yang valid tetapi peneliti hanya menggunakan 20 soal untuk
memudahkan penilaian dengan nomer soal 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
15, 16, 17, 20, 21, 22, 23, 24, 25, siklus II terdapat 23 soal yang valid
tetapi peneliti hanya menggunkan 20 soal untuk memudahkan penilaian
dengan nomer soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 17, 18, 19, 20,
22, 24, 25.
Tabel 3.4
Hasil uji validitas angket motivasi
Koefisien
corrected item to
total correlation
Kevalidan
Instrumen
Jumlah Item
< 0,2 Tidak Valid 0
> 0,2 Valid 25
Mendasarkan pada tabel 3.4 menunjukkan bahwa ada 25 soal
memiliki koefisien corrected item to total correlation lebih dari 0,2, maka
butir-butir tersebut dinyatakan valid dan dipergunakan untuk penelitian.
2) Reliabilitas
Suatu alat ukur dikatakan reliabel bila mampu menunjukkan sejauh
mana alat ukur tersebut memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila
dilakukan pengukuran kembali terhadap subiek yang sruna. Reliabilitas
instrumen menggunakan rumus KR-20 (Cronbach's Alpha). Uji reliabilitas
dilakukan pada instrumen tes pilihan ganda dan uraian. Kriteria alat ukur
dikatakan reliable dengan ketentuan:
α ≤ 0,7 = tidak dapat diterima
0,7 < α ≤ 0,8 = dapat diterima
35
0,8 < α ≤ 0,9 = reliabilitas bagus
α > 0,9 = reliabilitas memuaskan
catatan α = Alpha
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas Tes Pilihan Ganda
Berdasarkan pada tabel 3.5 uji reliabilitas terhadap soal pilihan
ganda di atas soal pada pre-tes memiliki nilai 0,958, siklus 1 memiliki nilai
0,954 dan siklus 2 memiliki nilai 0,954 sehingga dinyatakan reliabilitas
soal memuaskan.
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Angket Motivasi
Berdasarkan pada tabel 3.6 uji reliabilitas terhadap angket motivasi
memiliki nilai 0,928 sehingga dinyatakan reliabilitas soal memuaskan.
3. Angket
Angket diberikan untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran PKn. Angket motivasi belajar digunakan untuk mengungkap
motivasi belajar subjek, angket ini diadopsi dari angket Wirabayu (Raniyati,
2010). Dirancang berdasarkan aspek-aspek yaitu tanggung jawab pribadi
terhadap tugas, umpan balik atas perbuatan (tugas) yang dilakukan. Tugas
Reliabilitas Pre-tes Reliabilitas Siklus 1 Reliabilitas Siklus 2
Cronbach's
AlphaN of Items
Cronbach's
AlphaN of Items
Cronbach's
AlphaN of Items
.958 25 .954 20 .954 20
Reliabilitas Angket Motivasi
Cronbach's Alpha N of Items
.928 25
36
yang bersifat moderat, tekun dan ulet dalam bekerja, tidak berspekulasi dalam
tugas dan keberhasilan tugas. Empat aspek ini termuat dalam item pertanyaan
13 favorable dan 12 item pernyataan unfavorable.
Kisi-kisi motivasi belajar
Penelitian ini menggunakan skala pengukuran motivasi belajar yang
diadopsi dari skala pengukuran Wirabayu (Raniyati, 2010).
Tabel 3.7
Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar
No Aspek Positif/Favorable
Negatif/Unfavorable Total
1 Tanggung jawab pribadi terhadaptugas 1, 3, 20 17, 25, 22 6
2 Umpan balik atas perbuatan(tugas) yang dilakukan 10, 21 15, 23 4
3 Tugas yang bersifat moderat 4, 11 6 34 Tekun dan ulet dalam bekerja 9, 12 18, 24 45 Tidak berspekulasi dalam tugas 13, 8 5, 7, 19 56 Keberhasilan tugas 2, 14 16 3
Jumlah 13 12 25
3.6 Indikator kinerja
Indikator kinerja yang ada dalam penelitian adalah : siswa dikatakan tuntas
apabila telah mencapai KKM yaitu ≥ 70. Pada peneli tian ini patokan keberhasilan
bagi peneliti dalam pemberian penguatan pada materi Bentuk Keputusan Bersama
kriteria keberhasilan adalah 80% dari seluruh siswa kelas V SDN Sunggingsari
telah mencapai KKM sekolah yang ditentukan diperoleh dari hasil kesepakatan
antara guru kelas, peneliti dan masih terdapatnya 2 siswa yang hasil belajarnya
rendah pada pelajaran PKn. Sedangkan motivasi siswa dengan kriteria sangat
tinggi harus mencapai 80%. Berikut pedoman skor motivasi dan hasil belajar
siswa:
37
Skor motivasi belajar yang akan dicapai siswa yaitu:
A : 86 – 100 Sangat Tinggi
B : 71 – 85 Tinggi
C : 56 – 70 Sedang
D : 41 – 55 Rendah
E : 25 – 40 Sangat Rendah
Hasil belajar yang akan dicapai siswa yaitu:
< 70 Belum Tuntas
≥ 70 Tuntas
3.7 Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran
perlu diadakan analisa data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Deskriptif Kuantitatif dan Deskriptif Kualitatif, karena data yang
diperoleh akan dianalisis adalah berbentuk kata-kata atau penjelasan (deskriptif
kualitatif) dan berbentuk angka-angka (deskriptif kuantitatif). Hasilnya dianalisis
dengan komparatif, yaitu membandingkan nilai siklus I dan siklus II. Kemudian
membuat kesimpulan berdasarkan hasil deskriptif data. Untuk keperluan analisis
data kualitatif diperoleh dari observasi dan angket, sedangkan analisis kuantitatif
diperoleh dari test tertulis berbentuk isian.