23
Dahlia , 2013 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Alat Indra Pengecapan Rasa Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode, Model dan Alur Penelitian.
1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah
penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris
Classroom Action Researsh (CAR), yang berarti penelitian yang dilakukan pada
sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu
subyek penelitian di kelas tersebut.
Menurut Tim proyek PGSM dalam Warehouse (2012)
penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk kajjan yang bersifat reflektif
oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantaban rasional
dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam
pemahaman terhadap tindakan - tindakan yang dilakukan itu, kemantaban
rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam
pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu,serta memperbaiki
kondisi dimana praktik pembelajaran tersebut dilakukan.
Sedangkan menurut Muklis, Abdul dan Nur Muhamad
dalam Warehouse (2012) mendefinisikan tindakan kelas sebagai suatu bentuk
kajian yang bersifat sistematis dan siklustis. Menurut Suharsimi dalam
Warehouse (2012) Penelitian tindakan kelas atau PTK adalah suatu kegiatan
penelitian dengan mencermati kegiatan belajar yang diberikan tindakan,
24
Dahlia , 2013 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Alat Indra Pengecapan Rasa Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas tersebut. Tindakan yang
secara sengaja dimunculkan tersebut diberikan oleh guru atau berdasarkan
arahan guru yang kemudian dilakukan oleh siswa.
Berdasarkan pendapat di atas maka diperoleh batasan
penelitian tindakan kelas sebagai sebuah proses investigasi terkendali yang
berdaur ulang (bersiklus) dan bersifat reflektif mandiri, yang memiliki tujuan
untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap system, cara kerja, proses, isi,
kompetensi, atau situasi.
Penelitian tindakan kelas sangat penting dilakukan karena
dalam melaksanakan salah satu tugasnya yaitu mengajar guru sering dihadapkan
pada berbagai masalah pembelajaran yang mengakibatkan rendahnya hasil
belajar siswa. Ada beberapa alasan mengapa penelitian tidakan kelas sangat
penting dilakukan guru yaitu:
a. Penelitian tindakan kelas sangat kondusif untuk membuat guru peka
terhadap dinamika pembelajaran di kelas.
b. Penelitian tindakan kelas dapat meningkatkan cara kerja guru.
c. Guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu
kajian terhadap apa yang terjadi di kelas.
d. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas tidak mengganggu tugas
pokok seorang guru karena tidak perlu meninggalkan kelasnya.
e. Guru menjadi kreatif karena dituntut untuk melakukan upaya-upaya
inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori teknik
pembelajaran serta bahan ajar yang akan dipakainya.
25
Dahlia , 2013 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Alat Indra Pengecapan Rasa Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tujuan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
a. Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran.
Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran.
b. Meningkatkan kinerja guru dalam memecahkan masalah -
masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa
dan kelasnya.
c. Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi – kreasi dan inovasi -
inovasi pembelajaran ( misalnya pendekatan, metode, strategi dan
media ) dapat dilakukan oleh guru demi meningkatkan mutu proses dan
hasil pembelajaran.
Manfaat penelitian tindakan kelas:
a. Manfaat penelitian tindakan kelas bagi guru
1) Membantu guru memperbaiki pembelajaran.
2) Membantu guru berkembang secara optimal.
3) Dapat menunjukkan bahwa ia mampu menilai dan mampu
memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.
4) Mampu menunjukkan otonominya sebagai professional.
5) Meningkatkan rasa percaya diri guru.
6) Aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.
b. Manfaat penelitian bagi siswa:
1) Meningkatkan hasil atau proses belajar.
2) Guru dapat menjadi model bagi siswa dalam bersikap kritis
terhadap belajarnya.
26
Dahlia , 2013 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Alat Indra Pengecapan Rasa Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Model penelitian
Ada banyak model penelitian tindakan kelas yang dapat
digunakan dalam penelitian diantaranya desain AR model Kurt Lewin , desain
PTK model Kemmis & Mc Taggart, desain PTK model John Elliot, desain
PTK model Hopkins, dll. Model yang dipilih untuk diterapkan dalam penelitian
ini adalah desain PTK model Kemmis & Mc Taggart.
Penyusunan Rencana Tindakan
Pelaksanaan
Tindakan
SIKLUS I
REFLEKSI I Observasi
Penyusunan Rencana Perbaikan
SIKLUS II
Pelaksanaan
Tindakan
REFLEKSI
II
Observasi
Dari gambar di atas dapat kita ketahui bahwa ada empat tahapan
yang dilukukan untuk setiap siklusnya yaitu, perencanaan, tindakan, pengamatan
dan refleksi. Jumlah setiap siklus yang dilaksanakan sangat bergantung
pada permasalahan yang perlu dipecahkan. Apabila permasalahan terkait
dengan materi dan tujuan pembelajaran maka jumlah siklus untuk setiap mata
27
Dahlia , 2013 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Alat Indra Pengecapan Rasa Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pelajaran tidak hanya 2 siklus, tetapi lebih jauh dari itu mungkin sampai 5 atau
6 siklus.
Kemmis dan Taggart ( kasbolah, 1998 ) mengemukakan ada
empat tahapan PTK yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan
yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Dalam pelaksanaan
PTK ada empat tahap dasar yang saling terkait dan berkesinambungan yaitu:
a. Perencanaan(planning)
b. Tindakan / pelaksanaan (action)
c. Pengamatan (observing) dan
d. Refleksi (reflecting)
Komponen pertama yaitu perencanaan (planning) yitu tindakan
yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku
dan sikap sebagai solusi. Komponen kedua tindakan (action), yaitu apa yang
harus dilakukan guru atas peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan
atau perubahan yang diinginkan. Komponen ketiga observasi (observing),
yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan-tindakan yang
dilaksanakan oleh siswa. Komponen ke empat refleksi (reflecting), yaitu
peneliti yang mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atau hasil atau dampak
tindakan dari berbagai kriteria.
a) Perencanaan (planning)
Perencanaan dilakukan yaitu menyusun rencana tindakan yang hendak
dilakukan dalam pembelajaran. Perencanaan disusun secara reflektif,
kolaboratif antara peneliti dan guru kelas bardasarkan hasil temuan yang ada di
28
Dahlia , 2013 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Alat Indra Pengecapan Rasa Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
lapangan akan digunakan untuk mengatasi tindakan selanjutnya. Kegiatan yang
dilakukan dalam perencanaan adalah mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan dalam melaksanakan tindakan.
b) Tindakan (action)
Tindakan yang dilakuka pada peneliti ini adalah melalui pelaksanaan proses
pembelajaran. Proses pembelajaran dilakukan dengan materi sub pokok
bahasan sesuai yang direncanakan.
c) Observasi (observing)
Observasi terhadap pelaksanaan tindakan dilakuka oleh peneliti dan dibantu
teman sejawat (mahasiswa / guru). Observasi terhadap hasil belajar
dilakukan pada akhir siklus melalui pemberian tes tertulis. Kriteria tingkat
keberhasilan belajar siswa sesuai dengan tujuan akhir peneliti yaitu
meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode eksperimen. Hasil
observasi direfleksikan guna menyusun program tindakan selanjutnya.
d) Refleksi (reflecting)
Pada tahap ini dikaji tentang hal-hal yang harus diperbaiki dan solusinya yang
akan diterapkan pada siklus berikutnya, sehingga di akhir kegiatan refleksi
ini dihasilkan perencanaan ulang untuk siklus berikutnya.
Pelaksanaan PTK ini dilakukan dalam dua siklus.
Sebelum dilaksanakan tindakan dalam penelitian ini diawali dengan
mengidentifikasi dan perumusan masalah, kemudian melakukan refleksi untuk
menentukan cara dan tindakan pemecahan masalah yang akan ditempuh pada
29
Dahlia , 2013 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Alat Indra Pengecapan Rasa Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
siklus pertama.Hasil dari pelaksanaan siklus pertama akan direfleksikan untuk
melakukan perbaikan pelaksanaan tindakan pada siklus kedua.
Penelitian ini menggunakan PTK kolaboratif yaitu PTK
yang melibatkan pihak lain selain peneliti, dalam hal ini guru kelas IV SD
Negeri Limusnunggal 03 kecamatan Cileungsi kabupaten Bogor sebagai
observer. Bagaimanapun juga kapasitas observer unutk menilai jalannya
tindakan sangat diperlukan untuk menemukan berbagai kekurangan dan
kelebihan terhadap tindakan yang dilaksanakan.
3. Alur Penelitian
Pelaksanaan PTK yang dilakukan peneliti terdiri dari dua siklus,
yaitu siklus I dan siklus II . Gambaran pada setiap siklus yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan (planning)
Pada tahap ini guru merencanakan dan menyusun RPP
yang disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran.Materi pada
pembelajaran pada siklus I adalah mendeskripsikan indra pengecap rasa dengan
fungsinya. Pada tahap ini guru berusaha mengkondisikan tempat untuk setiap
kelompok dengan cara setiap siswa duduknya saling berhadapan. Setiap kelompok
terdiri dari 7 orang. Alat dan bahan yang digunakan yaitu 4 buah gelas, gula,
kopi, cuka, kapas dan air. Kemudian alat dan bahan itu dibagikan kepada
setiap kelompok.
Dalam melakukan percobaan tidak semua anggota
kelompok melakukan percobaan hanya beberapa orang saja, yang lainnya
30
Dahlia , 2013 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Alat Indra Pengecapan Rasa Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mengamati dan menulis data hasil pengamatan. Guru membimbing siswa
dalam melakukan pecobaan, serta membagikan lembar kerja siswa sebagai
pedoman untuk siswa dalam melakukan percobaan. Dalam siklus I ini topik
yang di eksperimenkan adalah kepekaan alat indra pengecap rasa manusia.
Guru berusaha membimbing siswa dan melatih siswa untuk
terampil dalam menggunakan alat dan bahan dalam percobaan. Setelah siswa
selesai dalam melakukan percobaan, perwakilan siswa dari setiap kelompok
maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil percobaan. Setelah itu
guru bersama siswa mengambil kesimpulan yang merupakan tujuan
dari pembelajaran IPA dengan cara mengumpulan data yang ditemukan
dari hasil percobaan.
Setelah itu guru mempersiakan soal / post tes untuk
mengetahui sampai dimana pemahaman siswa tentang materi
pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen.
b. Tindakan ( action )
Tindakan yang dilakukan pada peneliti ini adalah
melalui pelaksanaan proses pembelajaran. Proses pembelajaran siklus I
dilakukan pada hari Kamis, tanggal 20 Desember 2012 , yang dimulai pada pukul
07.30 s/d pukul 08.40. Dengan materi sub pokok bahasan sesuai dengan
yang direncanakan pada siklus I yaitu mendeskripsikan indra pengecap rasa
dengan fungsinya. Dengan topik percobaan kepekaan alat indra pengecap rasa.
Proses pembelajaran di siklus II dilakukan pada hari
Jumat tanggal 21 Desember 2012, yang dimulai pada pukul 07.30 s/d pukul
31
Dahlia , 2013 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Alat Indra Pengecapan Rasa Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
08.40. dengan materi sub pokok bahasan yaitu menerapan cara merawat alat
indra pengecap rasa manusia, dengan topik percobaan cara merawat alat indra
pengecap rasa manusia. Dalam percobaan ini pelaksanaan proses belajar
mengajar terbagi dalam tiga tahap yaitu tahap kegiatan awal, tahap kegiatan inti,
tahap kegiatan akhir.
Tahap pendahuluan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(1). Pemberian apersepsi sebagai pembuka pelajaran dan
pendukung kelancaran proses belajar mengajar dengan cara mengaitkan materi
yang akan dipelajari dengan materi pembelajaran yang sudah lalu serta
dengan pengetahuan awal siswa yang berhubungan dengan materi yang akan
dibahas.
(2). Pemberian motivasi bagi siswa melalui pertanyaan atau gambaran
tentang hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, dan
aplikasinya yang dianggap dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa dan
meningkatkan minat belajar siswa.
Tahap kegiatan inti dilaksanakan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
(1). Menyampaikan tujuan pembelajaran.
(2). Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan alat dan bahan yang
telah disiapkan.
(3). Pengerjaan lembar kerja siswa (LKS) dengan cara diskusi kelompok.
(4). Penyimpulan/laporan.
32
Dahlia , 2013 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Alat Indra Pengecapan Rasa Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sedangkan tahap penutupan dilakukan denga langkah-langkah sebagai
berikut:
(1). Pemberian waktu untuk bertanya kepada siswa.
(2). Pemberian post-tes sebagai pengukur tercapainya tujuan
pembelajaran khusus.
1) Observasi (observing)
Observasi ini melibatkan guru kelas, peneliti dan dibantu
teman sejawat (mahasiswa/guru). Metode observasi yang digunakan adalah
metode observasi terbuka dengan menggunakan lembar observasi . hal
yang diobservasi yaitu aktifitas guru dan siswa selama kegiatan berlangsung.
2) Refleksi (reflecting)
Refleksi ini dilakukan setelah melakukan
pembelajaran sesuai dengan tahapan pembelajaran , kemudian diamati oleh
observer dan guru kelas yang hasilnya didiskusikan oleh observer, guru kelas dan
peneliti untuk dikaji hasil pada siklus I , selanjutnya untuk dipikirkan serta
ditetapkan beberapa alternative tindakan baru yang diduga lebih
efektif untuk meningkatkan hasil belajar IPA. Tindakan ini ditetapkan menjadi
tindakan baru pada siklus II.
B. Subjek dan Lokasi Penelitian
1. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV
SDN Limusnunggal 03 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor, yang berjumlah
42 orang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember semester pertama
33
Dahlia , 2013 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Alat Indra Pengecapan Rasa Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
tahun ajaran 2012 / 2013. Sedangkan objek penelitian ini adalah penerapan
metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar IPA.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN Limusnunggal 03 yang berlokasi
di Kampong Bakom Rt 02/05 kecamatan Cileungsi,kabupaten Bogor. Sekolah ini
merupakan sekolah paling ujung di sebelah barat kabupaten Bogor yang
berbatasan dengan Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi.
C. Tehnik Pengumpulan Data
a. Observasi
Informasi tentang proses dan hasil tidak hanya didapatkan
melalui tes, akan tetapi dapat diperoleh melalui alat ukur bukan tes seperti
lembar observasi. Observasi dilakukan ketika observasi awal dan observasi
ketika melakukan tindakan pada setiap siklus. Observasi awal dilakukan
untuk mendapatkan data hasil nilai formatif pada pokok bahasan
sebelumnya. Observasi ketika melakukan tindakan pada setiap siklus untuk
mendapatkan data tentang aktivitas guru dan siswa setiap siklus.
b. Tes
Tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur dalam
rangka menilai hasil belajar siswa terutama hasil belajar kognitif. Tes digunakan
untuk mendapatkan data tentang pemahaman siswa secara individual terhadap
konsep yang telah dipelajari. Pemberian tes berupa tes tertulis berbentuk
uraian. Soal bentuk uraian dan pilihan ganda.. Data yang diambil yaitu hasil tes
pada setiap siklus.
34
Dahlia , 2013 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Alat Indra Pengecapan Rasa Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
D. Pengolahan dan Analisis Data
Teknik pengolahan data dan analisis data yang dilakukan
setelah data diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Reduksi data
Yaitu suatu proses penyeleksian data. Pada tahap ini yang
dilakukan peneliti bersama observer adalah memilih dan memilah data. Data yang
direduksi adalah LKS, lembar observasi dan nilai hasil belajar siswa. Dari
sejumlah data yang diperoleh maka data yang relevan yang diambil sementara
data yang tidak perlu dibuang.
2. Klasifikasi data
Setelah data diseleksi lalu dibuang data yang tidak perlu,
langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adlah klasifikasi data atau
mengelompokkan data. Nilai hasil belajar siswa dikelompokkan menjadi dua
yaitu, siswa yang memperoleh nilai di atas KKM dan siswa yang memperoleh
nilai di bawah KKM. Pengelompokkan data sangat penting dilakukan untuk
memudahkan peneliti dalam melakukan penafsiran terhadap data yang diperoleh.
3. Dispay Data
Yaitu mendeskripsikan, menguraikan atau menarasikan
data setelah data tersebut diklasifikasikan. Setelah data hasil belajar siswa
diklasifikasikan maka peneliti dapat memaparkan atau menguraikan data
hasil belajar siswa tersebut. Dengan dideskripsikan atau diuraikan maka
data yang diperoleh lebih jelas sehingga lebih mudah untuk dipahami.
35
Dahlia , 2013 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Alat Indra Pengecapan Rasa Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. Interprestasi Data
Pada tahap ini peneliti bersama observer menafsirkan data. Setelah
data dideskripsikan , maka peneliti dapat menafsirkan apakah data yang
diperoleh sudah menunjukkan tercapainya tujuan penelitian atau belum, serta
pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan teori atau belum. Interpretasi
data dilakukan berdasarkan teori, hasil penelitian, aturan normatif dan peneliti
untuk memperoleh rujukan dalam melakukan tindakan selanjutnya.
5. Refleksi
Yaitu sebuah proses yang mana peneliti bersama observer
meninjau kembali perencanaan dan pelaksanaan yang telah dilakukan.
Adapun yang dilakukan oleh peneliti bersama observer pada tahap ini adalah:
a. Melihat kekuatan dari perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
yang telah dilakukan.
b. Melihat kelemahan dari perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
yang telah dilakukan.
c. Berupaya memperoleh informasi mengapa kelemahan itu terjadi.
d. Berusaha menemukan cara bagaimana mengatasi kelemahan itu.
E. Tehnik Pengolahan Data dan Hasil Tes
1. Scoring ( penskoran )
Langkah selanjutnya setelah melaksanakan pengukuran hasil belajar adalah
memeriksa hasil tes dan mencocokkan hasil jawaban siswa dengan kunci
jawaban. Hasil mencocokkan jawaban dengan kunci jawaban apabila benar
diberikan angka atau bilangan. Angka atau bilangan disebut skor. Skoring
36
Dahlia , 2013 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Alat Indra Pengecapan Rasa Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pada penelitian ini setiap siklusnya sama. Setiap butir soal berjumlah 10,
setiap nomor diberi skor 10 dan skor maksimal 100.
Jumlah jawaban benar
Nilai = X 100 %
Jumlah seluruh soal
2. Menghitung Rata-Rata
Setelah diperoleh nilai hasil belajar untuk setiap siswa
maka selanjutnya nilai tersebut digunakan untuk menentukan nilai rata-rata
kelas.
Menghitung Rata-rata hasil post-tes dengan rumus :
Keterangan
X = Rata-rata nilai post-tes
X = Jumlah keseluruhan nilai siswa
N = Jumlah siswa
3. Menentukan Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Untuk mengetahui persentase siswa yang mencapai
KKM, maka selanjutnya data nilai hasil belajar siswa yang
mencapai KKM dibandingkan dengan nilai KKM IPA kelas IV SDN
Limusnunggal 03 yaitu 65. Adapun cara menghitung presentase siswa yang
mencapai KKM adalah sebagai berikut:
×= 𝑋
𝑛
∑s ≥ 65
TB = x 100 %
N
37
Dahlia , 2013 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Alat Indra Pengecapan Rasa Manusia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Keterangan :
TB = Ketuntasan Belajar
∑ s ≥ 65 = Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau
sama dengan 65
N = Jumlah siswa