42
Sani Husni Sabar, 2014 KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat, Waktu, dan Sasaran Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMKN 3 Kuningan yang berlokasi di di jalan Gunung
Keling,Cirendang-Kuningan 45512, tepatnya di Jurusan Teknik Bangunan SMKN 3
Kuningan.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014.
3.1.3 Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian ini adalah siswa yang telah mengikuti kegiatan
pembelajaran keselamatan dan kesehatan kerja dalam penerapan pada saat praktik
yaitu siswa kelas XII SMKN 3 Kuningan.
3.2 Populasi Dan Sampel
3.2.1 Populasi
Sugiyono (2011, hal. 80) mengungkapkan yang dimaksudkan dengan
populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Adapun populasi yang berkenaan dengan penelitian ini adalah siswa SMK N
3 Kuningan kelas XII.
Tabel 3.1 Populasi Penelitian SMK N 3 Kuningan kelas XII
Program Studi Populasi
TGB Kelas XII 31
TKBB Kelas XII 24
43
Sani Husni Sabar, 2014 KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jumlah 55
3.2.2 Sampel
Karena subjek populasi dalam penelitian ini berjumlah 55 siswa maka
sampel yang digunakan adalah sampel total adalah seluruh siswa kelas XII, yakni
sebanyak 55 orang siswa.
3.3 Desain Penelitian
Menurut, Nazir ( 2003, hlm. 84) Desain dari penelitian adalah semua proses
yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Penelitian ini
bertujuan melihat hubungan variabel pelaksanaan : Persepsi Siswa Tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Prilaku Siswa Dalam Praktik, dan hasilnya
akan diinterpretasikan dengan analisis deskriptif.
Penelitian ini juga dapat digolongkan ke dalam jenis penelitian korelasi
karena bertujuan untuk menunjukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada,
berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu (Arikunto,
2010, hlm.313).
Secara skematis hubungan kedua variabel tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian
Ket:
Variabel X : Persepsi Siswa Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Variabel Y : Prilaku Siswa Dalam Pembelajaran Praktik
Variabel X Variabel Y
44
Sani Husni Sabar, 2014 KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan korelatif,
menurut Nazir (2003, hlm.54) “Metode deskriptif adalah suatu metode status
sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian
deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi. Gambaran atau lukisan secara
sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki”
3.5 Definisi Operasional
Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan makna variabel yang
sedang diteliti. Menurut Singarimbun. M dan Effendi (2003, hlm.46-47) dalam
Riduwan (2012,hlm.313) bahwa “Definisi operasional adalah unsur penelitian
yang memberitahukan cara mengukur suatu variabel”. Dengan kata lain definisi
operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan caranya mengukur suatu
variabel.
a. Kontribusi
Kontribusi adalah segala bentuk tindakan dan pemikiran yang bertujuan untuk
mewujudkan sebuah cita-cita bersama.
b. Persepsi
Pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan.
c. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Suatu pemikiran dan upaya umtk menjamin keutuhaan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja khususnya dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur.
d. Perilaku Pembelajaran Praktik Siswa
45
Sani Husni Sabar, 2014 KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pembelajaran praktik merupakan suatu proses untuk meningkatkan
keterampilan peserta didik dengan menggunakan berbagai metode yang
sesuai dengan keterampilan yang diberikan dan peralatan yang digunakan.
Berdasarkan definisi operasional yang dijelaskan di atas, maka definisi
secara komprehensif dari judul adalah kontribusi atau sumbangan yang diberikan
oleh pandangan siswa tentang keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan
praktik terhadap perilaku pembelajarannya ketika mengikuti setiap kegiatan
praktik yang dilaksanakan di workshop bangunan dan studio gambar.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan dalam
melakukan suatu penelitian, Menurut Sugiyono (2010, hlm.147) menyimpulkan
bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati. Karena pada prinsipnya meneliti adalah
melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik.
Instrument penelitian yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam
penelitian ini adalah angket. Teknik angket (kuesioner) menurut Sugiyono (2011,
hlm.142) adalah “…teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.”
Dalam penelitian ini, angket yang digunakan terdiri dari satu variabel X dan
satu variable Y yang dijabarkan melalui indikator-indikator dan pertanyaan -
pertanyaan. Adapun butir pertanyaan yang akan diajukan bertujuan untuk
mengungkap variable dalam hal ini variable yang akan diungkap adalah seberapa
besar kontribusi Pemahaman Siswa Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(Variable X) dan Prilaku Siswa Dalam Pembelajaran Praktik di SMKN 3
Kuningan kelas XII.
46
Sani Husni Sabar, 2014 KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun bentuk angket yang digunakan untuk memperoleh informasi atau data
dari responden yaitu angket tertutup, sebagaimana penjelasan dari Nasution (2009,
hlm.128) bahwa “Angket tertutup terdiri atas pertanyaan atau pernyataan dengan
jumlah jawaban tertentu sebagai pilihan. Responden mencek jawaban tertentu
sebagai pilihan. Responden mencek jawaban sesuai dengan pendiriannya”.
Angket tertutup dipilih oleh peneliti biasanya karena peneliti dapat
menggambarkan terlebih dahulu jawaban yang akan dikeluarkan oleh peserta atau
sampel.
Adapun beberapa keuntungan dan kerugian yang dapat ditemukan dalam
menggunakkan angket tertutup yang dikemukakan oleh Nasution (2009,
hlm.131) yaitu :
Keuntungan dari angket tertutup adalah:
1. Hasilnya mudah diolah, diberi kode dan diskor, bahkan dapat diolah
dengan menggunakan komputer,
2. Responden tidak perlu menulis atau mengekspresikan buah pikirannya
dalam bentuk tulisan,
3. Mengisi angket relatif tidak banyak memerlukan waktu dibandingkan
dengan angket terbuka,
4. Lebih besar harapan bahwa angket itu diisi dan dikembalikan bila angket
itu tertutup.
Kekurangan dari angket tertutup adalah:
1. Keberatan utama ialah bahwa responden tidak diberi kesempatan memberi
jawaban yang tidak tercantum dalam angket itu, sehingga ia terpaksa
mengecek atau memilih jawaban yang tidak sepenuhnya sesuai
pendapatnya.
2. Ada kemungkinan bahwa responden asal-asal saja mengecek salah satu
alternatif sekedar memenuhi permintaan untuk mengisinya, tanpa
memikirkan benar-benar apakah jawaban itu sesuai atau tidak dengan
pendiriannya. Angket pengukur sikap biasanya memuat sejumlah item
47
Sani Husni Sabar, 2014 KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang dapat menunjukkan konsistensi dalam jawaban. Jawaban yang tidak
konsisten mengandung ketidakbenaran. Kecerobohan menjawab antara
lain disebabkan oleh panjangnya angket itu sehingga menimbulkan
keengganan untuk mengeluarkan waktu yang banyak untuk itu.
Jawaban dalam angket tersebut, untuk Variabel X dan Y penulis menggunakan
Skala dengan bobot nilai atau skor pada setiap angket adalah sebagai berikut:
Sangat setuju = 4
Setuju = 3
Tidak setuju = 2
Sangat tidak setuju = 1
Instrumen ini menggunakan skala Likert dengan empat jawaban; Sangat
Setuju (SS), Setuju (ST), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).
(Hamzah, 2011:95)
Untuk membuat instrumen lebih terarah dan sistematis maka perlu dibuat kisi-
kisi instrumen, seperti yang diungkapakan oleh Sugiyono (2011, hlm.113)
“supaya penyusunan instrumen lebih sistematis, sehingga mudah untuk dikontrol,
dikoreksi, dan dikonsultasikan pada orang ahli … maka perlu dibuat kisi-kisi….”
Pada kisi - kisi didalamnya terdapat variable dan indikator yang akan diteliti dan
dijabarkan menjadi butir – butir instrumen.
Adapun kisi-kisi instrumen pada penelitian ini, digambarkan pada tabel
berikut ini:
48
Sani Husni Sabar, 2014 KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Penelitian
Variabel X - Persepsi Siswa Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
(Sebelum Uji Coba)
JUDUL
PENELITIAN
VARIABEL
PENELITIAN
ASPEK YANG
DIUNGKAP INDIKATOR
NOMOR ITEM
ANGKET RESPONDEN
Kontribusi
Persepsi Siswa
Tentang
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Terhadap
Perilaku Siswa
Dalam
Pembelajaran
Praktik pada
Siswa Bidang
Keahlian teknik
Bangunan di
SMKN 3
Kuningan
Persepsi Siswa
Tentang
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Konsep
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
1. Tujuan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
2. Aspek legalitas
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
3. Macam-macam Kecelakaan
Kerja
4. Faktor-faktor Penyebab
Kecelakaan Kerja
1,3,6
10,22,23
4,5,8
2,7,12 Siswa Kelas XII
Bidang Keahlian
Teknik
Bangunan
SMKN 3
Kuningan
Prosedur
Pelaksanaan
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
1. Prosedur penerapan K3
2. Penggunaan simbol-
simbol/rambu- rambu K3
3. Penggunaan Alat Pengaman
Diri
4. Tindakan Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
14,15,16
9,17,19,24
18,20,21
11,13,25
49
Sani Husni Sabar, 2014 KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Penelitian
Variabel Y - Perilaku Siswa Dalam Pembelajaran Praktik
(Sebelum Uji Coba)
JUDUL
PENELITIAN
VARIABEL
PENELITIAN
ASPEK YANG
DIUNGKAP INDIKATOR
NOMOR ITEM
ANGKET RESPONDEN
Kontribusi
Persepsi Siswa
Tentang
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Terhadap
Perilaku Siswa
Dalam
Pembelajaran
Praktik pada
Siswa Bidang
Keahlian teknik
Bangunan di
SMKN 3
Kuningan
Perilaku Siswa
Dalam
Pembelajaran
Praktik
Persiapan
Pembelajaran
Praktik
1. Penyiapan Fisik dan Mental
Sebelum Praktik
2. Penggunaan Baju Praktik dan
APD
1,2,4,20
3,5,6
Siswa Kelas XII
Bidang Keahlian
Teknik
Bangunan
SMKN 3
Kuningan
Pelaksanaan
Pembelajaran
Praktik
1. Menyimak Penjelasan
Instruktur/Guru Praktik
2. Mempelajari Lembar Kerja
Praktik
3. Menggunakan Peralatan
Praktik
4. Kedisiplinan Dalam Praktik
7,8,9
10,12,13
14,15,16,
18,19,21
Akhir
Pembelajaran
Praktik
1. Perapihan Tempat Praktik
2. Pembersihan Peralatan
Praktik dan APD
11,22,23
17,24,25
50
Sani Husni Sabar, 2014 KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.7 Pengujian Validitas dan Realibilitas
3.7.1 Pengujian Validitas
Cara untuk mengetahui validitas suatu instrumen umumnya digunakan
rumus korelasi dengan rumus Pearson Product Moment. Langkah-langkah
perhitungan uji validitas angket adalah sebagai berikut :
1. Menghitung koefisien korelasi
2222 .
.
YYnXXn
YXXYnrhitung
Keterangan:
r hitung = Koefisien korelasi
ΣX = Jumlah skor item diseluruh responden
ΣY = Jumlah skor seluruh item dari keseluruhan responden
n = Jumlah responden
(Arikunto, 2006, hlm. 170)
2. Menghitung harga t
Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus:
21
2
r
nrt
(Sugiyono, 2011 : 259)
Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2)
Kaidah Keputusan : Jika t hitung > t tabel berarti valid, sebaliknya
t hitung < t tabel berarti tidak valid
51
Sani Husni Sabar, 2014 KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4
Validitas Angket Uji Coba Variabel (X)
(Hasil lengkap dapat dilihat dalam lampiran 2.1)
Tabel 3.5
Validitas Angket Uji Coba Variabel (Y)
(Hasil lengkap dapat dilihat dalam lampiran 2.2)
Validitas Nomor Soal Jumlah
Valid 1,3,4,5,6,8,9,10,11,12,13,14,15,17,19,20,21,22,23,24,25 21
Tidak Valid 2,7,16,18 4
Total 25
Validitas Nomor Soal Jumlah
Valid 1,2,3,4,5,6,9,10,12,13,14,16,18,19,20,21,22,23,24,25 20
Tidak Valid 7,8,11,15,17 5
Total 25
52
Sani Husni Sabar, 2014 KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.7.2 Pengujian Realibilitas
Reliabilitas alat ukur adalah ketepatan atau keajegan alat ukur tersebut
dalam mengukur apa yang diukurnya, artinya kapanpun alat ukur tersebut
digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama. Untuk menguji realibilitas alat
ukur dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha.
Langkah-langkah pengujian reliabilitas instrumen sebagai berikut:
a. Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:
(Arikunto, 1991:150)
Dimana:
2
iS = varians skor tiap-tiap item
2
iX = jumlah kuadrat item Xi
2
)( iX = jumlah item Xi dikuadratkan
N = jumlah responden
b. Menghitung harga varians total dengan rumus:
Dimana:
2
tS = varians total
2Xt = jumlah kuadrat X total
2
)Xt( = jumlah X total yang dikuadratkan
N = jumlah responden
c. Masukkan nilai alpha dengan rumus:
r11=
t
i
S
S
k
k1
1
N
N
XX
S
i
i
i
22
2
)(
N
N
XXt
S
t
t
2
2
2
53
Sani Husni Sabar, 2014 KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan: r11 = Koefisien reliabilitas
k = Jumlah item pertanyaan
Hasil perhitungan menyatakan besarnya r11 > rtabel, dengan demikian maka
semua data yang dianalisis dengan metode Alpha adalah Reliabel.
Selanjutnya nilai r11 di atas dikonsultasikan dengan pedoman kriteria
penafsiran
0,800 – 1,000 Sangat tinggi
0,600 – 0 ,799 Tinggi
0,400 – 0,599 Cukup
0,200 – 0,399 Rendah
< 0,200 Sangat rendah (Arikunto, 1991:209)
Hasil yang didapat pada uji reliabilitas untuk variabel X adalah sebesar
0,987 atau bisa dikategorikan reliabilitas sangat tinggi, sedangkan untuk variabel
Y adalah sebesar 0,988 atau bisa dikategorikan reliabilitas sangat tinggi. Untuk
lebih lengkapnya bisa dilihat di lampiran 2.3.
Setelah melakukan uji validitas dan uji reliabilitas dari uji coba instrumen
ini, peneliti menyimpulkan kembali kisi-kisi instrumen penelitian beserta
instrumennya yang semuanya terlampir pada lampiran 3.1 . Kemudian dilakukan
kembali penelitian berdasarkan kisi-kisi instrumen yang telah diperbaharui.
Setelah semua data terkumpul, maka dilanjutkan pada teknik analisis data, yang
akan dijabarkan pada poin selanjutnya.
3.8 Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2010, hlm.207) “Analisis data merupakan kegiatan setelah
data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul”. Adapun kegiatan
dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dari
seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk
menguji hipotesis yang telah diajukan. Apakah hipotesis dapat diterima atau tidak
54
Sani Husni Sabar, 2014 KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan kepada hipotesis yang diuji, tujuan
penelitian, jenis data dan variabel penelitian, oleh karena itu penulis memutuskan
memperoleh data secara statistik. Tujuan dari analisis data yaitu untuk
menyederhanakan data ke dalam bentuk yang dapat dimengerti.
Sebelum menentukan teknik analisis perlu dilakukan uji data. Uji data
dilakukan untuk menentukan teknik analisis yang tepat. Adapun beberapa uji data
yang dilakukan, yaitu:
3.8.1 Pengolahan Skor Mentah Menjadi T-Skor
Untuk pengolahan data dari skor mentah menjadi skor standar,
menggunakan rumus :
T-Skor = 10 Z + 50
S
X-XiZ
( Siregar S., 2001 : 32)
Dimana :
X = skor mentah
= rata-rata seluruh responden
S = simpangan baku
Rumus :
1-n
X-XiS
2
( Siregar S., 2001 : 32)
Ket: hasil lengkap perhitungan dapat dilihat dalam lampiran
3.8.2 Analisis Variabel X dan Y
Hasil tabulasi kembali dianalisis dan ditafsirkan sesuai sistematika data
yang diperlukan. Dalam menganalisis data, teknik yang digunakan adalah
persentase (%) yaitu dengan melihat perbandingan frekuensi dari tiap item
jawaban yang muncul dari responden.
Rumus pengolahan data
55
Sani Husni Sabar, 2014 KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
%100xN
foP
(Surakhmad, 1998:209)
Keterangan : P = Prosentase jawaban
Fo = Frekuensi jawaban
N = jumlah jawaban responden
Untuk menafsirkan setiap data jawaban selanjutnya digunakan kriteria dari
perhitungan presentase sebagai berikut:
0 % : ditafsirkan tidak seorangpun
1-30% : ditafsirkan sebagian kecil
31-49% : ditafsirkan hampir setengahnya
50% : ditafsirkan setengahnya
51-80% : ditafsirkan sebagian besar
81-99% : ditafsirkan hampir seluruhnya
100% : ditafsirkan seluruhnya
(Ali, 1982:184)
3.8.3 Uji Kecenderungan
Dalam perhitungan uji kecenderungan ini yaitu dengan cara menaksir
rata-rata skor yang diperoleh dibandingkan dengan skor ideal untuk selanjutnya
interval skor yang didapatkan kemudian dikategorikan dalam interpretasi
tertentu. Rumus yang digunakan dalam klasifikasi skor adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6 Kriteria Kecenderungan
Kriteria Kecenderungan Kategori
X ≥ M + 1,5 SD Sangat Baik
M+0,5 SD ≤ X < M+1,5 SD Baik
M-0,5 SD ≤ X < M+1,5 SD Cukup
M-0,5 SD ≤ X < M-1,5 SD Kurang
X<M-1,5 SD Sangat Kurang
(Suprian. 2005:82)
56
Sani Husni Sabar, 2014 KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ket: hasil lengkap perhitungan dapat dilihat dalam lampiran
3.8.4 Uji Normalitas
Langkah-langkah yang ditempuh dalam uji normalitas distribusi frekuensi
sebagai berikut :
1. Membuat tabel frekuensi
Langkah-langkah membuat tabel frekuensi :
a. Menentukan rentang skor (R), yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah.
b. Menentukan banyaknya kelas interval (bk), yaitu dengan menggunakan aturan
Sturgers :
bk = 1 + (3,3) log n
(Sudjana, 2002 : 47)
Keterangan :
bk = banyak kelas interval
n = jumlah data
c. Menentukan panjang kelas interval (P), dengan rumus :
P = R (rentang skor)
bk (banyak kelas)
(Sudjana, 2002 : 47)
d. Membuat tabel distribusi frekuensi
Tabel 3.7 distribusi frekuensi
No Kelas
Interval Fi Xi fi . Xi (Xi-M) (Xi-M)
2 fi . (Xi-M)
2
Jumlah - ∑ Xi ∑ fi . Xi ∑ fi . (Xi-M)2
57
Sani Husni Sabar, 2014 KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Menghitung rata-rata skor (M), dengan rumus :
M =
i
ii
f
f .
(Sudjana, 2002 : 93)
Keterangan :
M = mean / nilai rata-rata
fi = frekuensi yang sesuai dengan tanda xi
Xi = tanda kelas interval
∑fi = jumlah frekuensi seluruhnya
f. Simpangan baku adalah ukuran keseragaman yang digunakan untuk melihat
homogenitas data dalam pengertian derajat penyebaran skor relatif sama atau
adanya keragaman skor :
S =
1
2
n
Mf ii
(Sudjana, 2002 : 93)
g. Membuat tabel distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dalam Chi-
kuadrat (2 ), yaitu sebagai berikut :
Menentukan batas kelas interval (bk)
- Batas Atas (Ba)
- Batas Bawah (Bb)
Menghitung nilai baku (Z): S
MXiZ
Mencari luas tiap kelas interval (L) dengan menggunakan daftar F
Menentukan frekuensi harapan (ei): ei = L x n
Menentukan Chi-Kuadrat (2):
2 = ei
eifi 2)(
58
Sani Husni Sabar, 2014 KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Siregar S., 2001 : 15-65)
Kriteria pengujian normalitas yang dilakukan adalah : χ2
hitung< χ2
tabel pada taraf
kepercayaan 95 % dengan derajat kebebasan (dk = k - 3), dimana k = kelas
interval, maka data yang diuji berdistribusi normal.Dari hasil perhitungan uji
normalitas distribusi ini akan diketahui apakah variabel yang di uji berdistribusi
normal atau tidak. Jika tidak berdistribusi normal, maka dilanjutkan pada statistik
non parametrik.
Ket: hasil lengkap perhitungan dapat dilihat dalam lampiran
3.8.5 Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan antar
variabel. Jika nilai korelasinya positif maka dapat dilanjutkan perhitungannya
dengan regresi. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menghitung analisis
korelasi adalah menghitung koefisien korelasi dan menentukan kebeartian
korelasi.
Statistik yang digunakan dalam penelitian ini merupakan statistik
inferesial dimana terdiri atas duamacam yaitu parametris dan non parametris.
Untuk analisis korelasi penelitian ini dipilih dua alternatif. Pertama jika data
berdistribusi normal, maka korelasinya menggunakan product moment. Alternatif
kedua adalah jika data berdistribusi bebas, maka korelasinya dianalisis
menggunakan korelasi spearman rank.
a. Alternatif Pertama (Jika Data Berdistribusi Normal)
Untuk data bebas berdistribusi maka menghitung koefisien korelasinya dapat
menggunakan rumus product moment dibawah ini :
2222 YYnXXn
YXXYnrxy
(Riduwan, 2007: 138)
Dimana: xyr = Koefesien antara variabel X dan variabel Y, data variabel yang
dikorelasikan
59
Sani Husni Sabar, 2014 KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
X = Skor variabel X
Y = Skor variabel Y
n = Jumlah responden
b. Alternatif Kedua (Jika Data Bebas Berdistribusi)
Untuk mencari koefisien korelasi dengan menggunakan rumus korelasi
spearman rank, yaitu:
Dimana :
ρ = koefisien korelasi spearman rank
∑b12
= jumlah kuadrat skor yang berpasangan
n = Banyaknya responden
(Sugiyono, 2012 hlm. 228)
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien yang ditemukan
tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada tabel berikut : (Sugiyono,
2012 hlm. 231)
Tabel 3.8
Tabel Pedoman Untuk Memberikan Interfretasi Terhadap Koefisien
Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20-0,399
0,40-0,599
0,60-0,799
0,80-1,00
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
60
Sani Husni Sabar, 2014 KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Koefisien korelasi positif terbesar = 1 dan koefisien korelasi negative terbesar
= -1, sedangkan yang terkecil = 0 (Sugiyono, 2012, hlm.226). korelasi positif
adalah tingkat hubungan antara dua variable yang mempunyai ciri, bahwa
perubahan variable independent X (variable bebas X) di ikuti variable depedent Y
(variable tidak bebas) secara searah, sementara korelasi negative secara
berlawanan. (Supangat, 2010 hlm.340).
3.8.6 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui diterima atau tidaknya
hipotesis yang diajukan. Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dapat
digunakan rumus sebagai berikut:
21
2
r
nrt
(Sudjana, 2005: 380)
Hipotesis yang harus diuji adalah Ho : ρ = 0 melawan Ha : ρ ≠ 0
Ho : ρ = 0 (tidak terdapat hubungan antara variabel)
Ha : ρ ≠ 0 (terdapat hubungan antara variabel)
Dengan tingkat signifikansi dan tak tertentu, dengan ketentuan terima Ho jika
t (1-1/2α) < t < t (1-1/2α), atau dengan kata lain jika t hitung < t tabel,
maka Ho diterima, begitupun sebaliknya jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak.
3.8.7 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui besarnya presentase
sumbangan (kontribusi) variable X terhadap variabel Y, koefisien determinasi
dihitung dengan rumus:
KP=r2x100%
Dimana :
KP = Nilai koefisien determinasi
61
Sani Husni Sabar, 2014 KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
R = nilai koefisien korelasi