21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Setting dan Penelitian
3.1.1. Setting Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang,
Kabupaten Wonosobo. Penelitian dilakukan di SD ini karena nilai harian
siswa hanya 54 dari KKM yang ditentukan yaitu 68. Dari jumlah
keseluruhan 25 siswa yang mendapat nilai 54 mencapai 14 siswa. Sehingga
prestasi belajar mereka harus ditingkatkan yaitu dengan penggunaan metode
bermain peran dengan alat peraga Magic Pocket.
b. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.
3.1.2. Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas II SD N Panerusan Semester II
Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo Tahun Pelajaran
2012/2013. Jumlah siswa kelas II adalah 25 siswa, terdiri dari 15 siswa
perempuan dan 10 siswa laki – laki.
3.1.3. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas jenis
kolaborasi. Peneliti bekerjasama dengan guru kelas. Peneliti sebagai pemberi
ide serta obsever dan guru kelas yang melaksanakan kegiatan pembelajaran.
3.2. Variabel Penelitian
Setiap penelitian harus memahami variabel yang akan diungkap. Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu:
1. Variabel X adalah Variabel independen atau sering disebut variabel bebas
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahnnya atau timbulnya variabel dependen/ terikat . Dalam penelitian
22
ini penulis menetapkan variabel yang menjadi variabel independen/bebas
adalah metode bermain peran (X1) dan alat peraga Magic Pocket (X2).
2. Variabel Y adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini adalah hasil belajar.
3.3. Rencana Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas yang dikembangkan oleh Kemmis & Mc Taggart
(Kasihani Kasbolah, 1998: 113). Dalam perencanaan Kemmis dan Mc Taggart
memggunakan sistem spiral yang dimulai dengan perencanaan, tindakan, observasi
dan refleksi.
1) Siklus 1
a. Perencanaan
Peneliti mengidentifikasi data baik dari dokumentasi maupun dari
observasi serta wawancara dengan guru kelas II maupun kepala sekolah.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran
Matematika dengan menggunakan metode Bermain Peran Materi
pembagian dua bilangan
b. Tindakan/ Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan penelitian, melaksanakan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan RPP serta mempersiapkan media
pembelajaran dengan baik.
c. Pengamatan (observasi)
Pengamatan dilakukan oleh observer (guru kelas II) dengan
mengamati kegiatan pembelajaran dengan lembar observasi.
d. Refleksi
Dilakukan untuk memahami hal- hal yang berkaitan dengan proses
dan hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Melakukan
analisis terhadap temuan- tamuan yang berupa hambatan, kekurangan dan
23
kelemahan yang dijumpai selama pelaksanaan siklus I sebagai masukan
untuk siklus ke II.
2) Siklus II
Siklus II dirancang apabila Siklus I belum berhasil. Kegiatan yang
dilakukan pada Siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan atau
kekurangan pada Siklus sebelumnya.
3.4. Data dan Cara Pengumpulannya.
3.4.1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan
data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari subjek
penelitian yaitu hasil belajar Matematika Kelas II SD Negeri Panerusan tahun
pelajaran 2012/2013. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh
tidak secara langsung dari subjek akan tetapi dari dokumen sekolah.
3.4.2. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk penelitian, maka teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Teknik Tes
Dalam penelitian ini peneliti akan mengadakan tes tertulis yang akan
dilaksanakan sesudah pelaksanaan tindakan. Hasil tes akan digunakan sebagai
alat ukur ketercapaian tujuan penelitian dibandingkan dengan nilai tes akhir
semester I mata pelajaran Matematika siswa kelas II SD Negeri Panerusan
tahun pelajaran 2012/2013.
2) Teknik Observasi
Observasi yang dilakukan oleh observer adalah mengamati cara guru
mengajar dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran Matematika siswa
kelas II SD Negeri Panerusan yang dilaksanakan dengan menerapkan metode
pembelajaran bermain peran dengan alat peraga Magic Pocket.
3) Teknik Dokumentasi
24
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen–dokumen baik dokumen tertulis,
gambar maupun elektronik. Penulis menggunakan teknik ini untuk
memperoleh data awal tentang nama siswa dan nilai hasil belajar Matematika
siswa kelas II SD Negeri Panerusan.
3.4.3. Instrumen penelitian
3.4.3.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman
guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Penelitian ini menggunakan
rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran
bermain peran dengan alat peraga Magic Pocket. Masing-masing RPP berisi
kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran, dan
langkah kegiatan belajar mengajar.
a. Pertemuan 1 dan 2
1. Kegiatan Awal
a. Salam
b. Guru dan siswa bersama-sama berdoa untuk memulai pelajaran
c. Absensi kehadiran siswa
d. Apersepsi
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
Menghangatkan suasana dan memotivasi peserta didik.
Memilih peran
Menyusun tahap-tahap peran dan menyiapkan alat peraga Magic Pocket
Menyiapkan pengamat.
25
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:
Pemeranan dengan dibantu alat peraga Magic Pocket.
Diskusi dan evaluasi
Pemeranan ulang
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Diskusi dan evaluasi tahap dua
Membagi pengalaman dan mengambil kesimpulan
3. Kegiatan Akhir/Penutup
a. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum memahami pelajaran yang
telah disampaikan.
b. Siswa mengerjakan soal latihan.
c. Siswa bersama guru membahas soal latihan.
d. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan PR
e. Guru menutup pembelajaran dengan salam penutup.
b. Pertemuan 3
Pada pertemuan ke-3 diadakan tes formatif pada akhir setiap siklus.
Sebelumnya guru mengulas kembali materi yang telah dijelaskan pada pertemuan
sebelumnya. Kemudian diadakan tes formatif, dalam kegiatan ini guru membagikan
soal tertulis untuk dikerjakan secara individu, sebagai sarana pengukuran sejauh
mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru.
Kemudian guru menghitung skor individual kemudian memberikan penghargaan
bagia siswa yang mendapat nilai terbaik.
3.4.3.2 Lembar kegiatan siswa
Lembar kegiatan ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses
pengumpulan data hasil proses belajar mengajar.
26
3.4.3.3 Lembar Observasi
Penelitian ini menggunakan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode pembelajaran bermain peran dengan alat peraga
Magic Pocket. Observasi dilakukan oleh 1 orang guru yang merupakan teman
sejawat dari guru kelas II. Data yang ingin diperoleh adalah untuk mengetahui
bagaimana kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran yang menerapkan
menggunakan metode pembelajaran bermain peran dengan alat peraga Magic
Pocket. Maka dari itu, lembar observasi dibedakan menjadi dua yaitu lembar
observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa.
Tabel 2
Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Siswa
No Aspek Indikator Nomor
soal
1 Kesiapan
siswa dalam
mengikuti
pembelajaran
1. Membawa alat pelajaran lengkap
2. Membawa buku sumber
3. Bersemangat dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran
4. Sudah mempelajari materi pelajaran
di rumah
1, 2, 3,
4
2 Kemampuan
siswa dalam
mengerjakan
lembar kerja
1. Bersungguh-sungguh dalam
mengerjakan lembar kerja
2. Mengerjakan lembar kerja sesuai
dengan petunjuk yang ada
3. Dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan dalam lembar kerja
5, 6, 7
3 Aktif
mengajukan
pertanyaan
1. Bertanya bila mengalami kesulitan
memecahkan masalah.
2. Memiliki inisiatif untuk bertanya
8, 9,
10, 11
27
dalam
pembelajaran
tanpa ditunjuk guru
3. Pertanyaan yang diajukan sesuai
dengan materi pembelajaran.
4. Bertanya lebih dari 1 kali.
4 Bekerja sama
dalam
kelompok
1. Bertukar pikiran dalam memecahkan
masalah.
2. Antusias untuk bekerjasama dengan
teman.
3. Menghargai pendapat teman.
4. Merespon pendapat teman dengan
positif.
12, 13,
14, 15
5 Keberanian 1. Mempresentasikan hasil kerja
kelompok ke depan kelas
2. Menanggapi hasil kerja kelompok
lain
16,17
Tabel 3
Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Guru
No Aspek Indikator Nomor
soal
1 Pra
pembelajaran
(mengkondisik
an kelas).
Kegiatan Awal.
Membuka
pembelajaran.
1. Guru memeriksa kesiapan siswa
2. Guru membuka pelajaran
meliputi berdoa dan presensi.
3. Guru menyampaikan sebuah
apersepsi sesuai dengan materi
yang akan disampaikan.
4. Merumukan hipotesis
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
1, 2, 3, 4,
5, 6
28
2 Kegiatan Inti.
Pelaksanaan
pembelajaran
dengan metode
bermain peran
dengan alat
peraga Magic
a. Menghangatkan suasana dan
memotivasi peserta didik.
b. Memilih peran
c. Menyusun tahap-tahap peran
dan menyiapkan alat peraga
Magic Pocket
d. Menyiapkan pengamat.
e. Pemeranan dengan dibantu alat
peraga Magic Pocket.
f. Diskusi dan evaluasi
g. Pemeranan ulang
h. Diskusi dan evaluasi tahap dua
i. Membagi pengalaman dan
mengambil kesimpulan
7, 8, 9, 10,
11, 12, 13,
14, 15, 16,
17
3 Kegiatan
Akhir.
Menutup
pelajaran
1. Refleksi pembelajaran
2. Evaluasi di akhir pertemuan
3. Pemberian tugas
18, 19,
20
3.4.3.4 Butir Soal Tes Formatif
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa
adalah tes kemampuan mengerjakan soal tentang perubahan lingkungan fisik. Tes
ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar kognitif siswa mengenai
materi perubahan lingkungan fisik yang diajarkan dengan menggunakan metode
pembelajaran bermain peran dengan alat peraga Magic Pocket.
Tes formatif disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes
ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan ganda.
Soal-soal yang berjumlah 20 ini diuji cobakan terlebih dahulu, kemudian diuji
validitas, reliabilitas, dan kesukaran pada setiap soal. Analisis ini digunakan untuk
memilih soal yang baik dan memenuhi syarat digunakan untuk mengambil data.
Langkah-langkah analisis butir soal adalah sebagai berikut
29
1) Validitas tes
Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur secara tepat. Untuk mengetahui tingkat validitas dilakukan
dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan total skor
(corrected item total correlation) dapat dilihat melalui analisis SPSS 16.0.
2) Reliabilitas
Antara validitas dengan reliabelnya suatu soal berhubungan erat. Untuk
memenuhi syarat reliabilitas, suatu soal harus valid dulu. Suatu alat pengukur
dikatakan reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang
berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliabel secara
konsisten memberi hasil ukuran yang sama
Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman
sebagai berikut
A 0.7 : tidak dapat diterima
0.7 < A 0.8 : dapat diterima
0.8 < A 0.9 : reliabilitas bagus
A > 0.9 : reliabilitas memuaskan
3) Taraf kesukaran soal
Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Kriteria yang
digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, maka semakin sulit soal
tersebut. Sebaliknya semakin besar indeks yang diperoleh, semakin mudah soal
tersebut.
Kriteria indeks kesukaran soal tersebut adalah:
0 – 0.30 = kategori soal sukar
0.31 – 0.70 = kategori soal sedang
0.71 – 1.00 = kategori soal mudah
30
Rumus untuk mencari indeks kesukaran adalah:
Keterangan: P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Adapun kisi-kisi soal tes tentang perubahan lingkungan fisik, yaitu sebagai
berikut:
Tabel 4
Format Kisi-Kisi Penulisan Soal Evaluasi Siklus 1
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Nomor Soal
6. Melakukan
perkalian
dan
pembagian
bilangan
sampai dua
angka
6.1 Melakukan
perkalian
bilangan
yang
hasilnya
bilangan
dua angka.
a. Menjelaskan
arti pembagian
b. Melakukan
pembagian
bilangan dua
angka dengan
satu angka
c. Menghitung
pembagian
bilangan dua
angka
d. Melakukan
pembagian
dengan
bilangan itu
1,3,4,13,17
6,9,14,16,18
2,5.8,12,19
10,11,15,20
31
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Nomor Soal
sendiri.
3.4.3.5 Uji Validitas
Untuk menguji keakuratan dalam menjaring data maka instrumen penelitian
ini perlu diuji cobakan terlebih dahulu. Uji coba instrumen penelitian dilakukan di
luar sasaran penelitian. Secara umum uji coba dimaksudkan untuk memperoleh
valuditas, reliabilitas dan taraf kesukaran soal
1) Validitas
Validitas butir soal dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan tes sehingga
dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini.
Hasil dari validitas soal-soal dirangkum dalam tabel 5.
Tabel 5
Validitas Tes Formatif
No Kriteria Nomor Soal
1 Valid 1,2,4,5,6,8,9,11,12,13,15,16,17,20,23,24,26,27,28,30,33,35,38,39,40
2 Tidak
Valid
3,7,10,14,18,21,22,25,29,31,32,34,36,37
2) Reliabilitas
Uji reliabilitas menggunakan metode Cronbach Alpha. Soal-soal yang telah
memenuhi syarat validitas diuji reliabilitasnya. Dari hasil perhitungan diperoleh
koefisien reliabilitas sebesar 0,922 dengan jumlah item sebanyak 36 seperti yang
terlihat pada tabel 3.5. Karena nilai lebih dari 0,9 maka dapat disimpulkan bahwa
32
instrumen soal termasuk dalam golongan reliabilitas sempurna. Dengan demikian
soal-soal yang akan digunakan untuk penelitian telah memenuhi syarat reliabilitas.
Tabel 6
Hasil Uji Validitas Butir Soal
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.922 36
3) Taraf Kesukaran Soal
Taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal. Hasil
analisis menunjukkan dari 20 soal yang diuji terdapat 7 soal mudah, 10 soal sedang,
dan 3 soal sukar.
3.5. Indikator Kebrhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah peningkatan prestasi
belajar yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan hasil tes belajar siswa dan
keaktifan siswa. Peningkatan prestasi belajar ditinjau dari hasil soal – soal test
formatif dan observasi terhadap proses siswa mengerjakan soal dan aktivitas siswa
dalam bermain peran saat pembelajaran berlangsung. Dalam pembelajaran
diharapkan kenaikan hasil tes belajar siswa sebanyak 85% siswa mendapat nilai
KKM ═ 68.
3.6. Teknik Analisis Data
3.6.1 Analisis Hasil Tes
Untuk menganalisis hasil tes formatif, penulis melakukan penjumlahan nilai
yang diperoleh seluruh siswa dibagi dengan jumlah siswa yang mengikuti tes
sehingga diperoleh rata-rata hasil tes siswa. Cara memperoleh rata-rata hasil tes
dapat dirumuskan dengan:
=
33
Keterangan : = Nilai rata-rata
= Jumlah semua nilai
= Jumlah siswa
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai
berikut:
P =
3.6.2 Analisis hasil observasi
Data hasil observasi dianalisis untuk mengetahui kinerja guru dalam
menerapkan model guided discovery berbantuan media gambar yang berpedoman
pada lembar observasi kegiatan guru dan siswa. Lembar observasi terdiri dari 12
pernyataan. Penskoran lembar observasi disajikan dalam tabel, sebagai berikut :
Tabel 7
Penskoran Lembar Observasi Kinerja Guru dan Siswa
Nomor
Item
Skor
Tidak Baik Kurang
Baik
Cukup
Baik Baik
Sangat
Baik
1 s/d 12 1 2 3 4 5
Skor Maksimum 60
Persentase diperoleh dari skor pada lembar observasi dikualifikasikan untuk
menentukan seberapa baik kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dalam
pembelajaran yang menerapkan metode pembelajaran bermain peran dengan alat
peraga Magic Pocket. Untuk setiap pertemuan presentase diperoleh dari presentase
kegiatan guru dan siswa pada tiap pertemuan.
Presentase =
34
Karena pengamat dalam pembelajaran menggunakan metode pembelajaran
bermain peran dengan alat peraga Magic Pocket, maka untuk menghitung lembar
observasi kegiatan guru dan siswa digunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan: = Rata-rata
P = Pengamat
Hasil data observasi kegiatan guru dan siswadianalisis dengan pedoman
kriteria sebagai berikut :
Tabel 8
Kriteria Penilaian Aktivitas Guru
Presentase Kriteria
0% - 24,99% Sangat baik
25% - 49.99% Baik
50% - 74,99% Cukup baik
75% - 100% Kurang baik
(Masidjo, 2000:153)