Download - bab III - IV
21
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Peralatan Radiologi
3.1.1 Nama Alat
AUTOMATIC PROCESSING FILM
Nama alat : Automatic Processing Film
Merk : Fuji film
Model : fpm 100a
Power : 210/220/230/240 v 50 Hz
Gambar 3.1 : APF
3.1.2 Prinsip kerja alat
Fungsi alat
APF berfungsi untuk mencuci film secara otomatis dari hasil foto
rontgen konvesional
Prinsip Kerja
APF terbagi atas beberapa bagian antara lain:
Motor Servo
Roller
Chamber cairan
22
Heater
Sesuai dengan namanya Automatic Processing Film yang artinya
adalah proses pencucian film yang dilakukan secara otomatis dengan
menggunakan media motor sebagai penggerak.
Komponen Elektronika yang dibuat hanya minim sekali karena
hanya menggunakan rangkaian pengendali motor servo dan pemanas
heater. Motor berfungsi untuk menjalankan film dari satu larutan ke larutan
berikutnya. Sedangkan heater digunakan untuk pemanas cairan kimia,
panas ini sangat berpengaruh pada proses kimia yang terjadi pada film.
Suhu mempengaruhi cepat lambatnya proses pencucian film yang terjadi.
Prosesnya film masuk ke cairan Developer digerakkan oleh roller
didalam cairan ini terjadi proses perontokan materi hitam pada film dan
bagian film yang terkena bayangan akan tercipta gambar tampak. film akan
terus berjalan menuju cairan Fixer pada cairan ini bayangan tampak tadi
diperjelas yang kemudian akan dibilas dan dibersihkan oleh air yang
kemudian akan dipanasi untuk mengeringkan film oleh pemanas dan
proses pencucian film pun selesai.
Dalam proses pencucian ini tetap berada pada ruangan yang gelap
total hanya diterangi oleh lampu berwarna merah sekitar 5 watt. Kenapa
menggunakan lampu berwarna merah? Jawabannya ini dikarenakan
panjang gelombang dari cahaya warna merah pendek dan tidak merusak
atau membakar film yang akan dicuci.
23
Untuk pengaturan cairan dilakukan dengan cara otomatis
maksudnya cairan developer dan Fixer dari jerigent akan disalurkan ke
chamber dengan selang-selang. Untuk mengirimnya digunakan pompa
piston sebagai pemompa larutan menuju chamber. Sedangkan air diambil
langsung dari kran air yang mengalir sehingga hasil pencucian film benar-
benar bersih.
Apabila terjadi Overload cairan maka secara otomatis solenoid
valve akan terbuka dan akan mengalirkan cairan sisa tadi kembali ke
jerigent/tempat penampungan.
3.1.3 Blok Diagram Alat
Gambar 3.2 : Blok Diagram APF
3.1.4 Cara Kerja Blok Diagram
Film dimasukkan ke dalam APF dengan bantuan roller film
dilewatkan melalui developer. Didalam developer bagian film yang tak
terkena radiasi sinar-X di hitamkan sedangkan yang terkena X-ray menjadi
24
bayangan tampak.Roller menggerakkan film menuju ke fixer, pada cairan
ini hasil bayangan tampak tadi diperjelas sehingga terbentuklah gambar
dari bayangan itu tadi.Film menuju ke air di dalam air ini film dibersihkan.
Kondisi air dalam keadaan selalu mengalir karena bertujuan untuk
menghilangkan sisa-sisa cairan kimia tadi sehingga film yang keluar benar-
benar dalam kondisi bersih.Sebelum keluar film terlebih dahulu di
keringkan oleh heater.Film dalam kondisi bersih pun selesai dicuci.
Catatan:
Seperti layaknya bahan-bahan kimia yang lainnya cairan developer
dan fixer mempunyai life time atau biasa dikatakan usia masih baik atau
tidaknya cairan ini digunakan. Tanpa menggunakan alat indikasi usia
cairan yang canggih kita juga masih bisa menilainya sendiri caranya.
Bisa kita lihat dari hasil pencuciannya misal pada kondisi yang
normal proses pencucian dilakukan dalam waktu 10 menit dan hasil
pencucian yang didapat bagus dan gambarnya jelas. Namun pada kondisi
cairan yang sudah jelek atau bisa dikatakan rusak. Dalam kondisi waktu
yang normal hasil poto atau gambar yang tampak sama sekali tidak jelas
dan masih terlihat beberapa bagian gambar yang belum terlarut maka ini
adalah indikasi bahwa cairan yang digunakan ini dalam kondisi sudah tak
layak pakai dan sebaiknya segera diganti dengan cairan yang baru.
25
Apabila cairan tidak diganti sebenarnya masih ada alternative lain
yaitu memperpanjang waktu proses pencucian film ini. Misalnya dalam
kondisi normal proses pencucian film dapat dilakukan selama 10 menit
Dalam kondisi ini kita tambahkan waktunya menjadi sekitar 20 menit.
Namun walaupun begitu hasil poto atau gambar yang didapat masi tetap
kurang memuaskan. Jadi apabila menemukan gejala-gejala diatas
sebaiknya segera mengganti cairan developer dan fixer secepatnya supaya
proses pelayanan tidak terganggu
26
3.2 Peralatan Laboratorium
3.2.1 Nama Alat
Mikroskop
Nama Alat : Mikroskop
Merk : Olimpus
Power : 220 AC
Frekuensi : 50-60 Hz
Kelembaban : 50-80 % dengan rentang
suhu 31 - 40
k
Gambar 3.3 : Mikroskop
3.2.2 Prinsip Kerja Alat
Funsi Mikroskop : Milihat benda/bagian benda yang sangat kecil
yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Prinsip kerja : Mikroskop adalah obyek ditempatkan di ruang
dua lensa obyektif sehingga terbentuk bayangan nyata terbalik dan
diperbesar. Lensa okuler mempunyai peran seperti lup, sehingga
pengamat dapat melakukan dua jenis pengamatan yaitu dengan mata tak
berakomodasi atau dengan mata berakomodasi maksimum. Pilihan jenis
pengamatan ini dapat dilakukan dengan cara menggeser jarak benda
terhadap lensa obyektif yang dilakukan dengan tombol soft adjustment
(tombol halus yang digunakan untuk menemukan fokus). Kegiatan
27
berikut ini akan memperlihatkan pembentukan bayangan pada
mikroskop.
Gambar 3.4 : Pembentukan bayangan pada mikroskop
3.2.3 Struktur Bagian Mikoskope
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa
okuler.
Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop,
diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek,
dan sumber cahaya.
3.2.4 Bagian-Bagian Mikroskope
1. LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa
ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari
lensa objektif.
28
Gambar 3.5 : Lensa okuler
2. LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati,
lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa
ini diatur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
Gambar 3.6 : Lensa objektif
3. TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur
fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
4. MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk
menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
5. MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk
menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih
kecil daripada makrometer.
29
6. REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa
objektif dengan cara memutarnya.
Gambar 3.7 : Revolver
7. REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin
cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke
meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata
pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan
terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin
cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
8. DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
yang masuk.
Gambar 3.8 : Diagfragma
9. KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang
masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
30
10.MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang
akan di amati
11.PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang
melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
12.LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada
mikroskop.
13.KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang
mikroskop.
14.SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau
tegaknya mikroskop.
31
3.3 Peralatan Life Support
3.3.1 Nama Alat
Syringe Pump
Nama Alat : Syringe Pump
Merk : Terumo
Model : TE 311
Power : 12 VDC
Gambar 3.9 : Syringe Pump
3.3.2 Prinsip Kerja Alat
Fungsi alat : Memasukkan cairan obat kedalam tubuh pasien melalui
vena dan untuk mencegah periode kadar obat atau cairan yang dimasukan,
dimana Tingkat obat di dalam darah terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Prinsip Kerja : Pada dasarnya pada syringe pump terdiri dari
beberapa rangkaian yaitu rangkaian pengatur laju motor (pendeteksi rpm),
rangkaian komparator, dan rangkaian sinyal referensi. Motor akan berputar
untuk menggerakkan spuit merespon sinyal yang diberikan oleh rangkaian
pengendali motor, tetapi putaran motor itu sendiri tidak stabil sehingga
perubahan-perubahan itu akan dideteksi oleh rangkaian pendeteksi rpm.
Sinyal yang didapat dari pendeteksi rpm akan dibandingkan dengan sinyal
referensi, dimana hasil dari perbandingan tersebut akan meredakan
ketidakstabilan motor. Motor akan mengurangi lajunya jika perputarannya
32
terlalu cepat dan sebaliknya akan menambah kecepatan jika perputarannya
terlalu pelan sehingga didapatkan putaran motor yang stabil.
3.3.3 Blok Diagram Alat
Gambar 3.10 : Blok diagram syringe pump
33
3.3.4 Cara Kerja Blok Diagram
PLN mensuply power suply, dan power suply mensuply main
board,didalam main board terdapat beberapa driver, diantaranya :
a) Motor driving circuit : berfungsi sebagai driver motor dari
syringepump ini.
b) Buzzer driving circuit : berfungsi sebagai driver buzzer dari
syringepump ini.
c) LED driving circuit : berfungsi sebagai driver LED dari
syringepump ini.
Pada saat alat dihidupkan,batrai akan mensuplay semua rangkaian
dan menyalakan indikator batrai, saat syringe diletakkan pada tempat
syringe yang telah tersedia maka secara otomatis alat ini mensensor ukuran
syringe yang dipakai.Dan saat user melakukan pemilihan cairan yang
disuntikan,maka user akan menggunakan switch rotary yang kemudian
akan dideteksi oleh motor rotation detection. Setelah syringepump
berkerja, maka pergerakkan motor akan memutar ulir dan menyebabkan
plunger bergerak maju untuk mendorong spuit syringe.Dan saat cairan
pada syringe mau habis akan mengaktifkan sensor nerly empety dan akan
mengaktifkan alarm. Dan proses berakhir.
34
3.4 Peralatan Bedah & Anestesi
3.4.1 Nama Alat
Suction Pump
Nama Alat : Suction Pump
Merk : Thomas
Model : 1135 GL
Power : 220 VAC / 50-60 Hz
Gambar 3.11 : Suction Pump
3.4.2 Prinsip Kerja Alat
Fungsi Alat
Pesawat Suction banyak digunakan dalam dunia kesehatan untuk
menghisap suatu cairan.
Prinsip Kerja
Kevakuman tabung akibat hisapan sistem hisap dimanfaatkan sebagai
sebuah penghisap, karena sifat udara yang cenderung mengisi ruang
yang kosong jika diberikan sebuah jalan masuk pada sebuah ruang
vakum maka udara akan segera mengisi ruang melalui jalan yang kita
berikan, dan apabila secara terus menerus kita kosongkan ruang
tersebut dengan menggunakan sistem hisap maka udara dari celah
35
yang kita berikan akan terus masuk sesuai dengan isapan yang
dilakukan
3.4.3 Blok Diagram Alat
Gambar 3.12 : Blok diagram Suction Pump
3.4.4 Cara Kerja Blok Diagram
Motor mendapat tegangan dari PLN, dan pompa hisap akan aktif
pompa hisap adalah suatu alat yang berdasarkan kontruksinya dibuat
untuk menghasilkan daya hisap,prinsip kerja dari motor hisap sebagai
berikut : bila motor telah bekerja ,piris piston akan dikopel dengan rotor
motor akan bergerak sehingga piston akan turun naik secara
kontinu.Apabila piston naik klep hisap akan menutup sehinga udara akan
dibuang melalui klep buang,jika piston turun maka klep buang akan
menutup dan klep hisap akan membuka maka udara akan disedot melalui
klep hisap kemudian piston naik kembali klep hisap tertutup maka udara
akan dikeluarkan melalui klep buang.
Tekanan hisapan motor akan terdeteksi oleh manometer.setelah
proses selesai matikan alat.
36
3.5 Peralatan Diagnostik
3.5.1 Nama Alat
Tensimeter Digital
Nama Alat : Tensimeter Digital
Merk : OMRON
Model : HEM 7203
Power : 6 VDC
Gambar 3.13 : Tensimeter Digital
3.5.2 Prinsip Kerja Alat
Fungsi Alat
Sebagai alat untuk mengukur denyut nadi pasien dengan tampilan
sistole dan diastole secara digital.
Prinsip Kerja Alat
Mengukur tekanan darah systolic dan diastolic serta denyut jantung
pasien yang hasilnya akan ditampilkan pada LCD kemudian hasil
pengukuran akan di save secara otomatis yang bisa ditampilkan
kembali.alat ini sekali ditekan start akan memompa manset dan akan
langsung bisa mendeteksi systole dan diastole.
Systole dan diastole normal untuk laki-laki 120 / 80 mmHg
Systole dan diastole normal untuk wanita 110 / 70 mmHg
Tetapi tekanan darah pada manusia tergantung oleh umur juga.
37
3.5.3 Blok Diagram Alat
Gambar 3.14 : blok diagram tensimeter digital
3.5.4 Cara kerja blok diagram
Baterai akan menyuplai tegangan ke rangkaian Maind board yang
berfungsi sebagai pusat utama pada alat, ketika tombol start ditekan motor
pompa akan memompa udara pada manset untuk memberi tekanan udara,
setelah udara yang di manset cukup untuk memberi tekanan maka motor
akan berhenti memompa karena terdapat sensor tekanan yang akan
mengetahui tekanan darah pada pasien,ketika tekanan dirasa cukup maka
sensor akan menyesor dan motor berhenti bekerja. Udara pada manset akan
menyusut dan sensor akan mendetekasi sinyal systole dan dyastole dan
kemudian diolah di rangkaian main board untuk ditampilkan pada layar
38
LCD. Hasil dari pengukuran akan disimpan secara otomatis oleh alat,
untuk menampilkannya kita dapat mengaturnya melalui tombol kanan kiri.
3.6 Peralatan Terapi
3.6.1 Nama Alat
TENS
Nama Alat : TENS
Merk : ERHA
Power : 220 VAC/50-60 Hz
Gambar 3.15 : TENS
3.6.2 Prinsip Kerja Alat
Fungsi TENS :Dalam bidang medis elektrostimulator banyak
digunakan untuk mengetahui respon sel-sel saraf dan otot terhadap
rangsang (stimulasi) listrik yang diberikan terutama pada bagian-bagian
tubuh yang sakit dan merangsang sel saraf darah yang mengalami nyeri.
Prinsip Kerja : Di dalam tubuh manusia terdapat jaringan –
jaringan. Dalam jaringan – jaringan tersebut terdapat beberapa unsure
elemen dengan nilai resistansi yang berbeda – beda, antara lain adalah :
Elemen yang banyak mengandung air, nilai resistansinya kecil.
Misal: otot, daging, darah.
39
Elemen yang sedikit mengandung air, nilai resistansinya besar. Misal:
lemak, tulang, tanduk.
Penyebaran arus listrik tergantung pada nilai resistansi elemen pada
tubuh. Arus lebih mudah mengalir pada elemen yang mempunyai resistansi
rendah, karena elemen yang beresistansi rendah cenderung bersifat sebagai
isolator. Penyesuaian arus listrik dengan frekuensi 10-250 Hz dengan
amplitude sampai dengan 50mA yang dapat dialirkan ke dalam jaringan
tubuh yang mana saja, sehingga aliran listrik dapat dimasukkan pada
tempat – tempat yang diinginkan.
3.6.3 Blok Diagram Alat
Gambar 3.16:Blok diagram TENS
3.6.4 Cara Kerja Blok Diagram
Tegangan dari PLN masuk ke power suply,power supply akan
membangkitkan frekuensi osiclator,besarnya frekuensi pada osiclator di
atur oleh potensio.Gelombang output dari osiclator masih berupa
40
gelombang kotak , setelah itu gelombang kotak masuk ke inverter untuk
diubah menjadi gelombang AC . Setelah dari inverter masuk ke elektroda,
gelombang pada elektroda berupa gelombang AC dan elektroda
ditempelkan kepasien untuk terapi.
41
BAB lV
PEMELIHARAAN ALAT
4.1 Electrocardiograph
Merk / Type : Fukuda ME
Fungsi : Merekam aktivitas listrik jantung
dalam bentuk grafik EKG.
Gambar 4.1 : Electrocardiograph
Langkah Kerja :
1. Bersihkan alat secara keseluruhan. Body alat, control panel, dan probe.
2. Sambungkan alat dengan jala-jala PLN.
3. Sambungkan EKG dengan alat kalibrator, Patient Simulator / Phantom.
4. Pilih nilai BPM pada titik yang sering digunakan, amati penunjukan pada
alat.
5. Matikan alat.
6. Catat waktu pemeliharaan alat.
7. Simpan alat seperti semula.
Catatan :
Kabel R : Warna Merah Kabel F : Warna Hijau
Kabel L : Warna Kuning
42
4.2 Baby Incubator
Merk / Type : FANEM / C186
Fungsi : Sebagai wadah
penyimpanan bayi prematur/bayi baru
lahir.
Gambar 4.2 : Baby Incubator
Langkah Kerja :
1. Sambungkan alat dengan jala-jala PLN.
2. Nyalakan alat pada posisi ON.
3. Masukkan alat kalibrator suhu, thermometer ruang.
4. Atur setting suhu yang biasa digunakan, 37o C.
5. Tunggu hingga setting media tercapai.
6. Amati penunjukan pada kalibrator menunjukan selisih pada ambang
batas.
7. Matikan alat
8. Catat waktu pemeliharaan alat.
9. Simpan alat seperti semula.
43
4.3 Transport Incubator
Merk / Type : Tesena / TSN-89TR
Fungsi : Wadah untuk menyimpan bayi
prematur/bayi baru lahir yang
mobile/dapat dipindah kemana-mana.
Gambar 4.3 : Transport Incubator
Langkah Kerja :
1. Sambungkan alat dengan jala-jala PLN.
2. Nyalakan alat pada posisi ON.
3. Masukkan alat kalibrator suhu, thermometer ruang.
4. Atur setting suhu yang biasa digunakan, 37o C.
5. Tunggu hingga setting media tercapai.
6. Amati penunjukan pada kalibrator menunjukan selisih pada ambang
batas.
7. Matikan alat.
8. Catat waktu pemeliharaan alat.
9. Simpan alat seperti semula.
44
4.4 Infus Pump
Merk / Type : Terumo / TE 112 dan TE
172
Fungsi : Memasukkan cairan infus kedalam
tubuh pasien melalui vena.
Gambar 4.4 : Infus Pump
Langkah Kerja :
1. Bersihkan seluruh bagien alat.
2. Cek control panel.
3. Cek sensor tetesan.
4. Simpan alat pada tempat semula
4.5 Syringe Pump
Merk / Type : Terumo / Te 331, Te 311
Fungsi : Memasukkan cairan obat kedalam
tubuh pasien melalui vena
Gambar 4.5 : Syringe Pump
Langkah Kerja :
1. Bersihkan seluh body alat dengan menggunakan lap kering.
2. Cek keypad pada syringe pump apakah berfungsi dengan baik apa tidak
45
3. Cek sensor sensor plunger,cek syringe size,pada syringe pump
4. Cek batrai pada syringe pump
5. Cek indicator LED size syringe pump
6. Kembalikan alat ke tempat semula
4.6 Tensimeter Digital
Merk / type :Omron/ HEM 7203
Fungsi :Untuk mengukur tekanan
darah pada pasien
Gambar 4.6 : Tensimeter Digital
Langkah kerja :
1. Bersihkan seluruh bagian alat dengan menggunakan lap kering.
2. Cek manset apakah bocor apa tidak,bila bocor ganti manset dengan
yang baru.
3. Kalibrasi tensimeter dengan menggunakan alat kalibrasi apakah
rentang hasilnya pengukuran bagus apa tidak.
4. Kembalikan alat pada tempatnya
46
4.7 Tensimeter Raksa
Merk / type : Rister
Fungsi : Untuk mengukur tekanan
darah pada pasien
Gambar 4.7 : Tensimeter raksa
Langkah kerja :
1. Bersihkan seluruh bagian alat dengan menggunakan lap kering.
2. Cek manset apakah bocor apa tidak,bila bocor ganti manset dengan
yang baru.
3. Cek bulp masih bisa memompa dengan baik apa tidak.
4. Bersihkan tabung raksanya
5. Kalibrasi tensimeter dengan menggunakan alat kalibrasi apakah
rentang hasilnya bagus apa tidak.
6. Posisikan raksa pada angka 0 , lalu tutup pengunci raksa
7. Kembalikan alat pada tempatnya
47
4.8 Patient Monitor
Merk / Type : Mindray/Pm 7000 & Dräger
Fungsi : Untuk memantau kondisi pasien
yang sedang kritis atau sedang operasi.
Gambar 4.8 : Patient Monitor
Langkah kerja :
1. Bersikan seluruh bagian alat dengan menggunakan lap kering
2. Cek elektroda ECG,jika kotor bersihkan elektrodanya
3. Cek sensor spO2 apakah masih bagus apa tidak
4. Cek manset NIPB apakah bocor apa tidak
5. Cek kabel kabel sensor spO2 dan ECG,masih bagus apa tidak
6. Kalibrasi patienmonitor dengan alat kalibrasi
Catatan :
Kabel R : Warna Merah Kabel F : Warna Hijau
Kabel L : Warna Kuning
RL : Warna Hijau/hitam RA : Warna Putih/merah
LA : Warna Kuning LL : Warna Merah
C1 : Warna Coklat
48
4.9 Meja Ginetologi
Merk / Type : GEA
Fungsi :Untuk pemeriksaan ibu hamil
Gambar 4.9 : Meja Ginetologi
Langkah kerja :
1. Bersihkan seluruh Body meja ginetologi
2. Cek hidrolik pada alat bisa naik turun apa tidak
3. Semprot bagian bagian sendi meja menggunakan kontak clener.
4.10 Nebulizer
Merk/type : Sen up / piston kompresor
Fungsi : Untuk memberikan obat melalui
nafas sepontan
Gambar 4.10 : Nebulizer
49
Langkah Kerja :
1. Cek kabel power nebulizer
2. Bersihkan body alat dengan mengunakan lap kering
3. Cek motornya,bekerja dengan baik apa tidak
4. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan
4.11 Suction Pump
Merk/type : Thomas/ Piston
Fungsi : untuk menyedot
cairan
Gambar 4.11 : Suction Pump
Langkah Kerja:
1. Cek kabel power suction pump
2. Nyalakan suction pump
3. Cek kekuatan sedotan suction pump pada selang
4. Matikan suction pump
5. Bersihkan bagian-bagian alat
6. Kembalikan alat pada tempat semula
50
4.12 USG
Merk / type : LOGIC
Fungsi : untuk melihat organ dalam tubuh
manusia tanpa menggunakan radiasi
Gambar 4.12 : USG
Langkah Kerja :
1. Cek kabel powernya apakah masih bagus apa tidak
2. Bersihkan semua body USG dengan menggunakan lap kering
3. Bersikan probe USG dari sisa-sisa gel yang menempel pada probe
4. Cek probe USG berfungsi dengan baik apa tidak
5. Kembalikan alat pada tempatnya
4.13 Doppler
Merk/type : eBESTMAN BF-600+
Fungsi : untuk memeriksa detak jantung
janin
Gambar 4.13 : Doppler
Langkah kerja :
1. Nyalakan Doppler apakah batrai berfungsi dengan baik apa tidak
2. Jika batrai habis , chas batrai tersebut
3. Bersihkan semua body alat dengan lap kering
51
4. Bersihkan probe dari sisa-sisa jell yang menempel
5. Uji alat kembali
6. Kembalikan alat pada tempatnya