55
BAB III
HASIL PENELITIAN
Pada bab III akan dideskripsikan hasil temuan penelitian yang diperoleh
melalui teknik wawancara mendalam (indepth interview). Hasil wawancara
mendalam berupa pengalaman informan yang menjadi data primer dari penelitian
dengan menggunakan metode studi kasus atau case study. Informan penelitian ini
berjumlah empat belas (14) orang dengan pembagian dua (2) orang informan
yang diwakili dari pemerintahan, tiga (3) orang informan yang berasal dari
komunitas yang ada di kota lama semarang, enam (6) orang informan yang
berasal dari pengunjung wisatawan kota lama, tiga (3) orang informan yang
berasal dari stakeholder.
Penelitian ini terdapat beberapa pihak yang berkaitan dengan wisata Kota
lama semarang yang memberikan informasi tentang strategi komunikasi
pengembangan Kota lama sebagai destination wisata di Kota Semarang.
Selanjutnya pada bab ini akan dideskripsikan data yang menjadi hasil temuan dari
penelitian menggunakan instrument penelitian wawancara mendalam (indepth
interview) dengan beberapa pihak yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.1 Identitas informan
1. Dinas Pariwisata yang diwakili bidang Tata Ruang Kota oleh Ibu Transiska.
2. Yuliansah Ariawan sebagai Partner Tata Kelola Pariwisata.
56
3. Komunitas pedagang barang antik yang diwakili oleh Bapak Rofik.
4. Komunitas arimbi yang diwakili oleh Bapak Sri Paminto.
5. Komunitas Semarang Free fotografi yang diwakili oleh Adit Saputra
6. Komunitas Fotografer Semarang yang diwakili Charles Hendrosaputro Hadi
7. Pengunjung lokasi wisata kota lama oleh saudara Andi.
8. Pengunjung lokasi wisata kota lama oleh Ibu Yeni.
9. Pengunjung lokasi wisata kota lama oleh Bapak Lintong.
10. Pengunjung lokasi wisata kota lama oleh saudara Ipin.
11. Pengunjung lokasi wisata kota lama oleh saudara Wisnu.
12. Pengunjung lokasi wisata kota lama oleh saudari Monica.
13. Nanda Adi Saputra sebagai Pelaku usaha (pemilik café vercoffee) yang
berada di kawasan kota lama Semarang.
14. Jessie Setiawati sebagai pelaku usaha / Stakeholder (pemilik café Tekodeko)
yang berada di kawasan kota lama Semarang.
15. Bintang Barnabas sebagai pelaku usaha / Stakeholder (pemilik Hero Coffee)
yang berada di kawasan kota lama semarang.
3.2 Deskripsi Informan
3.2.1 Informan 1
Informan 1 yaitu Ibu Transiska Luis Marina, S.T., M.M. menjabat sebagai
Kepala Seksi Pengendalian Tata Ruang pada Dinas Penataan Ruang Kota
Semarang. Ruang lingkup pekerjaannya yaitu mengurusi bagian pengawasan dan
pengendalian Tata Ruang kota semarang.
57
3.2.2 Informan 2
Narasumber 2 yaitu Yuliansyah Ariawan beliau tertarik dengan fotografi
dan sejak mengurusi kota Tua Jakarta, mulai belajar arsitektur dan sejarah. Masuk
kota lama semarang dari 2016. Beliau berlatarbelakang pendidikan kesenian
dengan mendapat gelar MA dari London, setelah selesai menyelesaikan study di
London, beliau melanjutkan study master of pariwisata dengan title M.par di
Universitas Trisakti yang berlokasi di kota Jakarta. Saat ini beliau mengerjakan hal-
hal berbau pariwisata serta pengembangan masyarakat lokal, juga menjadi pengajar
untuk para pemandu supaya mereka bisa menjadi storyteller yang baik.
3.2.3 Informan 3
Informan 3 yaitu bapak rofik dari Komunitas Barang Antik, sebagai pemandu
wisata kota lama, beliau yang paham dan mengerti tentang sejarah kota lama dan
sebagai pemandu wisata di sekitar kawasan kota lama semarang.
3.2.4 Informan 4
Informan 4 yaitu bapak Sri paminto dari komunitas Arimbi sebagai ketua dari
komunitas arimbi. Kegiatan komunitas ini adalah menggambar dan mensketsa
objek-objek yang ada dikawasan kota lama semarang.
3.2.5 Informan 5
Informan 5 yaitu Adit Saputra dari komunitas Semarang Free Fotografi
kegiatan nya mem foto objek-objek yang ada di kawasan kota lama semarang.
58
3.2.6 Informan 6
Informan 6 yaitu Charles Hendrosaputro hadi, beliau dari komunitas
fotografer semarang (KFS) posisi dalam komunitas tersebut sebagai wakil ketua
dari KFS.
3.2.7 Informan 7
Informan 7 yaitu Andi, andi disini sebagai pengunjung wisata kota lama, dia
bekerja sebagai karyawan swasta dan berasal dari Kendal.
3.2.8 Informan 8
Informan 8 yaitu Ibu yeni, Ibu yeni disini sebagai pengunjung wisata kota
lama, dia bekerja sebagai wiraswasta berusia 43 Tahun dan berdomisili di
semarang.
3.2.9 Informan 9
Informan 9 yaitu Lintong Sopandi Hutahaean , bapak lintong disini sebagai
pengunjung kota lama dia bekerja sebagai dosen di ITB, berasal dari kota Bandung
dan berdomisili di Depok Jakarta.
3.2.10 Informan 10
Informan 10 yaitu Ipin, Ipin disini sebagai pengunjung kota lama semarang,
Ipin berstatus sebagai mahasiswa TI di Universitas Terbuka Yogyakarta, berusia 20
Tahun berasal dari kota Yogyakarta.
3.2.11 Informan 11
Informan 11 yaitu Wisnu, Wisnu disini sebagai pengunjung kota lama
semarang, Wisnu berstatus sebagai mahasiswa TI di Universitas Terbuka
Yogyakarta, berusia 19 Tahun berasal dari kota Kudus.
59
3.2.12 Informan 12
Informan 12 yaitu Monica, Monica disini sebagai pengunjung kota lama
semarang, Monica berstatus sebagai mahasiswa S1 ekonomi di Universitas
diponegoro semarang, berusia 20 Tahun berasal dari semarang.
3.2.13 Informan 13
Informan 13 yaitu Nanda Adi Saputra sebagai Pelaku usaha (pemilik café
vercoffee) yang berada di kawasan kota lama Semarang. berusia 26 Tahun dan
berdomisili di Kota Semarang.
3.2.15 Informan 15
Informan 15 yaitu Yesi sebagai pelaku usaha / Stakeholder (pemilik café
Tekodeko) yang berada di kawasan kota lama Semarang.
3.2.16 informan 16
Informan 16 yaitu Bintang Barnabas sebagai pelaku usaha / Stakeholder
(pemilik Hero Coffee) yang berada di kawasan kota lama semarang.
3.3 Kebijakan Pengembangan Kota Lama
Informan 1 yaitu Ibu Transiska mulai bercerita mengenai pengembangan kota
lama, beliau menjelaskan bahwa kebijakan pengembangan kota lama yang
dijelaskan oleh ibu transiska yang tercantum pada perda kota semarang Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
“Kawasan kota lama sejak tahun 2003 sampai sekarang. Tercantum
beberapa kebijakan yang sampai sekarang masih berlaku. Karena kawasan
kota lama merupakan kota cagar budaya, bangunan cagar budaya yang
dikota lama tidak boleh dibongkar. Kalau ada suatu renovasi sifatnya
konservasi, konservasi itu tidak boleh merubah bentuk, tetapi
pemanfaatannya bisa menyesuaikan”.
60
Disisi lain koefisien dasar bangunan yang selanjutnya disingkat dengan KDB
Dinas Tata Ruang Kota dengan ruangan bangunan dan lingkungan. memang Kota
Lama kebetulan di dinas kami istilahnya menghandle, karena kota lama memiliki
badan pengelola namanya badan pengelola kawasan Kota Lama
(BPK2L). BPK2L itu anggarannya ada di dinas kami begitu kata bu
Transiska:
“saya kebetulan anggota BPKKL jadi kebijakan-kebijakannya satu ada di
RTBA Kota lama, dua ada amana tentang pengelola kawasan kota lama yang
dibentuk BPKKL di tahun 2003 sampai sekarang, jadi SK BPKKL itu sifatnya
update,SK terakhir di tahun 2019”.
Kota Lama sekarang sedang diajukan menjadi Warisan dunia atau World
Heritage ke UNESCO sekarang sedang penyusunan dokumen dossier. Maksud dari
dokumen dossier merupakan nilai-nilai apa yang bisa diangkat dari kota lama yang
bisa diperkenalkan pada dunia. Inilah sejarah nilai budaya atau nilai etnik kita tidak
hanya mengemas masa lalu tetapi juga masa depan. Alasan kebijakan tersebut
diambil, Transiska mengungkapkan :
“karena Kawasan kota lama memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi di
Kota Semarang Jadi di kawasan kota lama bukan hanya little Netherlands
saja tapi bandarharjo, Pecinan, arab, Kauman, Jadi tidak hanya di Kota
lama yang sekarang. Semarang itu ada ras Melayu di jalan (Harjo), ras
pecinan yang ada ras Arab di kauman dan ada Belanda di little Netherland
jadi Belandanya itu ngumpulnya di situ Jadi sebenarnya sekelilingnya
Semarang zaman dahulu”.
Jadi dalam penyusunan dokumen dossier , kami ada 2 akademisi yang
memiliki pendapat berbeda Profesor Yohanes Widodo salah satu Profesor di
nasional University of Singapore, beliau berpendapat kota lama itu tidak hanya
61
Little Netherland tapi juga Kampung Melayu nya Arabnya dan Pecinan nya jadi di
Terumbung melalui kali Semarang. kali Semarang hulu dari Karyadi sampai
akhirnya laut.
Kendala-kendala yang muncul dalam proses kebijakan pengembangan kota
lama Transiska mengungkapkan bahwa :
”kendalanya, kalau di little Netherland itu bangunan bangun cagar
budaya dalam arti pemilik dari cagar budaya itu rata-rata milik BUMN
perorangan. Yang milik pemerintah kota kita hanya memiliki satu, Kita
pembebasan pada tahun 2015. Kita beli gedung itu , tahun 2016 kita
perencanaan. tahun 2017 Kebetulan saya yang megang 10 Miliar untuk
konservasi”.
Jadi dapat disimpulkan kendalanya bangunan-bangunan itu milik perorangan
dan BUMN. Bangunan-bangunan yang berada dikawasan kota lama kadang rapuh
atau rusak karena kita pemerintah tidak bisa menganggarkan dana karena bukan
aset pemerintah. Pemerintah perlu melakukan pendekatan kepada pemilik
bangunan yang kita tempuh sekarang, saat ini sistemnya kerjasama melalui MOU
yang sekarang sudah berhasil. Alhasil dengan mengikuti sistem MOU tersebut
Gedung Telkom, Galeri Semarang Kreatif yang berlokasi di Jalan Letjen Suprapto
itu ada galeri 3 dimensi. Telkom itu gedungnya milik Telkom, oleh BPK2L kota
Semarang pemerintah melakukan pendekatan-pendekatan dan kerjasama
pemanfaatan peminjaman ini selama 5 tahun tanpa sewa.
Informan 2 yaitu Yuliansyah Ariawan yang akrab disapa dengan nama Ari.
Beliau mulai bercerita mengenai objek wisata kota lama dari segi kebijakan kota
lama sendiri beliau mengatakan bahwa:
“Salah satu kebijakan yang diambil adalah Perda No 8 Tahun 2003, yang
sudah mencakup semuanya dari a sampai z dan sedang di revisi di DPRD
karena untuk mengikuti perkembangan jaman”.
62
Kebijakan mulai dirumuskan dan direalisasikan sejak tahun 2003 sampai
sekarang. Dari pernyataan tersebut kebijakan tesebut diambil atau bisa dikatakan
diputuskan karena kawasan kota lama merupakan kawasan cagar budaya. Beberapa
dari kebijakan, perumusan yang direalisasikan terdapat pula regulasi yang
mengaturnya, diatur dalam perwal, ari mengatakan bahwa:
“keputusan walikota tentang bangunan cagar budaya sampai peraturan
tentang RT RW juga ada, ada sekitar 4 atau 5”.
Proses pelaksanaan kebijakan mengenai kota lama sampai sekarang, Proses
dari BPK2L sedang menegakan aturan, salah satu yang tampak mata adalah mulai
pemanfaatan bangunan. Kendala yang muncul dalam proses pelaksanaan
kebijakan, ari menyebutkan bahwa :
“Kendala banyak, salah satunya dari Perda yang pertama kali dibuat sampai
tahun 2016 tidak pernah direlisasikan”.
Upaya dari pemerintah untuk mengatasi kendala tersebut Mereka mengubah
manajemen dari BPK2L, mulai dari ketua sampai anggota. Yang sekarang ketuanya
adalah ibu wakil walikota Semarang yaitu Bu Ita.
3.4 Strategi Komunikasi dari Pemerintah Kota Semarang
Strategi komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam promosi
suatu tempat, dalam hal ini strategi komunikasi digunakan untuk mengenalkan
suatu objek wisata. Strategi komunikasi digunakan untuk meningkatkan minat
seseorang untuk berkunjung ketempat wisata, salah satunya objek wisata Kota
Lama di Kota Semarang. pemerintah kota Semarang melalui Dinas Pariwisata Kota
63
Semarang ini yang bertugas mengolah dan mengenalkan wisata-wisata di kota
Semarang secara aktif kepada masyarakat luas tidak kecuali wisata kota lama.
Pengembangan objek wisata kota lama yang dikenal sebagai wisata sejarah yang
memiliki rekam jejak perkembangan kota Semarang sebagai warisan budaya. Hal
ini menjadikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat luas. Tidak sedikit yang
mengetahui kota lama sebagai salah satu warisan budaya yang diakui oleh
UNESCO. Di Indonesia warisan seperti ini juga dijumpai di Kota Tua di Jakarta,
tidak heran pamor kota lama Semarang masih dibawah bayang-bayang kota Tua di
Jakarta. Melihat permasalahan tersebut membuat strategi komunikasi suatu hal
yang penting di era millennial untuk mengenalkan wisata budaya khususnya di kota
lama.
Untuk melihat strategi yang dilakukan pemerintah kota Semarang penelitian
ini ingin menggali informasi tentang kebijakan pengembangan kota lama, Promosi,
Periklanan, Publisitas dan publikasi.
3.4.1 Promosi
Promosi adalah kegiatan menberitahukan produk atau jasa yang hendak
ditawarkan kepada calon konsumen / wisatawan yang dijadikan target pasar.
Kegiatan promosi idealnya dilakukan secara bekesinambungan melalui beberapa
media yang dianggap efektif dapat menjangkau pasar, baik cetak maupun
elektronik, namun pemilihannya sangat tergantung pada target pasar yang hendak
dituju. Promosi disini yang sedang dilakukan oleh pemerintah khususnya dari
64
Badan pengelola kawasan kota lama (BPK2L) Ibu Transiska mengungkapkan
bahwa :
“jenis promosinya ya itu sosial media ada ada, BPKKL ada program yang
berkaitan dengan Kota Lama ada pertemuan istilahnya sosialisasi pertama
dalam kurun waktu 1 tahun minimal 2 kali antar pemilik bangunan, pada
komunitas komunitas, pemerhati Kota Lama, ada komunitas Ambu yang
beranggotakan warga kota lama , disitu kan ada teko-deko, terus ada toko
Oen di Jalan Pemuda Itu juga salah satu aktivis Ambu”.
Satu bulan yang lalu kami baru saja mengadakan Acara di gereja Blenduk.
Itu istilahnya advokasi Kota Lama itu sendiri, tidak hanya itu saja kita dibantu juga
menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), di kementrian PU PR
Ada program mengenai kota pusaka, jalur remah Itu dari sisi nasional. Dari sisi
provinsi dan kota kita bergerak bersama dari sisi provinsi Pak Ganjar gencar sekali
Gowes di sana mengajak relasi dan para stakeholder ikut juga dalam acara tersebut.
“Perda kota semarang Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
Kawasan kota lama sejak tahun 2003. Tercantum beberapa kebijakan yang
sampai sekarang masih berlaku. Karena kawasan kota lama merupakan kota
cagar budaya, bangunan cagar budaya yang dikota lama tidak boleh
dibongkar. Kalau ada suatu renovasi sifatnya konservasi, konservasi itu
tidak boleh merubah bentuk, tetapi pemanfaatannya bisa menyesuaikan.
Badan pengelola kawasan kota lama (BPK2L) berkaitan dengan dinas tata
ruang. Badan pengelola anggarannya ada di Dinas Tata Ruang Kota
(Distaru)”.
Jadi kebijakan-kebijakan nya adalah tercantum pada Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan (RTBL) dan amanah tentang amanah pengelola kawasan kota lama
dan dibentuk oleh Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) di tahun 2003
sampai sekarang. Kebijakan pengembangan kota Lama Semarang diatas merupakan
bagian dari strategi komunikasi sendiri yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kota
Semarang yang bekerja sama dengan Dinas Tata Ruang Kota (Distaru). Kota lama
65
saat ini sedang diajukan menjadi warisan dunia atau world heritage ke Unesco
sekarang sedang dalam penyusunan document outstanding universal value jadi
artinya nilai nilai apa saja yang bisa diangkat dari kota lama yang bisa
diperkenalkan ke dunia ( nilai sejarah, nilai budaya, dan nilai etnik) tidak hanya
mengemas masa lalu tapi kita mengemas masa depan kita nilai.
Kota lama tidak hanya little netherland saja tapi kawasan kota lama itu terdiri
dari bandar Harjo, pecinan,kauman. Semarang itu ada ras melayu sekarang bandar
Harjo, ras pecinan skrg ada didaerah pecinan dan ada ras arab di daerah kauman itu
dan ada belanda di little netherland. Dalam penyusunan document dosser ada 2
akademisi yang mempunyai pendapat berbeda yang pertama prof yohanes Widodo
beliau salah 1 prof di national university Singapore itu berpendapat bahwa kota
lama itu ya tidak hanya little netherland saja tapi juga kampung melayunya,
kampung arab nya dan kampung pecinannya, dan itu terhubung melalui kali
semarang (hulu nya dari karyadi dan hilirnya layur). Jadi bukan hanya kota lama
saja yang dibenahi tapi didaerah sekitarnya pun harus kita benahi juga.
Informan 2 Bapak Yuliansah Ariawan yang akrab disapa dengan panggilan
mas Ari, terkait dengan promosi beliau memberikan pernyataan bahwa :
“Jenis promosinya berbagai macam, salah satunya media social. Jadi
pemkot terutama dinas pariwisata yang mempunyai akun Instagram untuk
mempromosikan daya Tarik pariwisata yang ada di kota semarang. Satu lagi
yang banyak orang tidak tahu, kota lama semarang masuk dalam tentative
list unessco world heritage sites untuk 2020”.
Promosi itu dilakukan mulai dari tahun 2015 sampai sekarang, dari social
media, websites, mulut ke mulut (WOM), maupun komunitas. Dari kami sendiri
66
sebagai stakeholder membersihkan Kawasan ini dari preman -preman. Perancangan
strategi ini Pak Ari menjelaskan :
“Sampai sejauh ini kami merancang sendiri-sendiri, ada beberapa yang
seperti komunitas”.
Contoh promosi yang dilakukan oleh pemerintah untuk kota lama salah
satunya dengan membuat event. Event yang sudah diadakan diantaranya fashion
show yang latihannya setiap hari jumat, sabtu, dan minggu. Untuk menyambut
ulang tahun semarang.
Berikut ini contoh promosi yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Semarang diantaranya event dan festival :
Sumber : Calender of event 2019 Semarang
67
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Parwisata Kota Semarang.
Calender of event 2019 Semarang Dinas Kebudayaan dan Parwisata Kota Semarang.
3.4.2 Periklanan
Periklanan (Advertising) merupakan suatu bentuk komunikasi dengan tujuan
untuk mengajak orang yang melihat, membaca, atau mendengarnya untuk
melakukan sesuatu. Tujuan dari periklanan adalah mempengaruhi wisatawan untuk
berfikir dan bertindak sesuai dengan keinginan si pemasang iklan. Dalam hal ini
periklanan disini berkaitan dengan kawasan kota lama semarang. berikut ini strategi
yang dilakukan oleh pihak pemerintah dari segi periklanan dalam meningkatkan
jumlah pengunjung wisata kota lama.
Informan 1 Ibu Transiska salah satu pegawai dari dinas mengatakan bahwa :
“untuk jenis iklan pemerintah kota lama itu untuk kota lama kawasan bebas
iklan Jadi tidak boleh ada reklame di situ itu tapi mengiklankan tidak harus
disitu bisa di luar kawasan itu yang penting bisa tersampaikan kepada
masyarakat bukan iklan sih namannya arahnya pada publikasi dan
advokasi”.
68
karena periklanan identik dengan reklame dalam aturan RTBL pemerintah
khususnya dari dinas tata ruang kota tidak boleh adanya unsur-unsur yang sifatnya
baliho spanduk karena daerah tersebut merupakan daerah steril. alasannya distaru
ada bidang T2TKI yang mengatur reklame. Rencana tata letak batas (RTLB)
reklame jadi ada kawasan-kawasan yang steril dan tidak boleh diatur di sini salah
satunya Kota Lama dan kita sudah melakukan review perda reklame tetapi dalam
revisi itu tetap Kota Lama tidak bisa melakukan hal tersebut.
Informan 2 Yuliansah Ariawan yang akrab disapa dengan panggilan mas Ari
terkait dengan periklanan beliau menyebutkan bahwa Jenis periklanan yang
digunakan pemerintah untuk kota lama seperti :
“Media cetak melalui surat kabar, jadi wartawan kesini cari berita tentang
sesuatu, nah itu sudah termasuk promosi. Dari elektronik pun juga, dari
media kompas, meraka membikin video. Sedangkan untuk baliho, itu
berdasarkan masing – masing event saja”.
Jumlah frekuensi aktivitas periklanan dilakukan oleh pemerintah pak Ari
menyebutkan bahwa Mungkin setiap hari, itu tergantung pemilik ataupun pengelola
Gedung masing-masing, contohnya Spiegel bisa kapanpun, oleh karena itu bisa
ditanyakan ke stakeholder, karena mereka yang tahu”.
Contoh kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Semarang antara lain melalui penerbitan Guide book, Leaflet. Brosur
Berikut ini :
69
3.4.3 Publisitas
Publisitas pariwisata adalah penyebaran pesan yang direncanakan dan
dilakukan untuk mencapai tujuan lewat media tertentu untuk kepentingan tertentu
dan organisasi dan peran tanpa pembayaran tertentu pada media contohnya disini
adalah kawasan wisata kota lama semarang.
Informan 1 Ibu transiska menjelaskan Jenis publisitas yang dilakukan
pemerintah untuk kota lama mengungkapkan bahwa :
“jadikan Kota Lama BPKKL itu bekerja sama UNESCO contoh ada
undangan ke Penang untuk apa tujuannya untuk mempromosikan kota Lama
Sendiri. Salah satunya seperti ini. kita harus melaporkan menejemen
rencana kota lama itu apa. Kemarin juga ada yang ke Jepang 1 bulan untuk
70
mempromosikan Kota Lama selain sifatnya informal medsos YouTube
Instagram bentuk promosi seperti ini (even internasional)”.
Kota Lama bukan level nasional lagi tapi sudah masuk ke kancah
internasional. Belanda tahun 2017 pernah memberikan 1 kotak peti isinya peta-
peta Semarang zaman dulu. Tahun 2017 Walikota Semarang diundang kerajaan
Belanda pada waktu itu dan belum terlibat sama sekali pada waktu itu. Dari pihak
dinas tata ruang kota terkhusus ibu Transiska Pada tahun 2018 pulang-pulang
membawa peti besar isinya dokumen-dokumen tentang kota lama, peta-peta lama,
buku-buku lama dan rencana kita ada museum baru ini museum yang lama
pemiliknya provinsi Lombo Warsito. Penataan Kota Lama Sendiri sekarang sudah
on proses dilaksanakan oleh kementrian PUPR. Disamping itu publisitas yang
dilakukan oleh pemerintah, Transiska mengatakan bahwa :
”setahu saya kegiatan publisitas dilakukan sejak terbitnya RTBL itu, sejak
tahun 2003 sampai sekarang. Kita memang gencar-gencarnya setelah
jamannya wali kota pak Hendardi beliau itu luar biasa, kalu saya pribadi
melebihi ridwan kamil. Kalu kita tidak memiliki inovasi, kita tidak ke pakai,
jadi kalu kamu tidak memiliki inovasi pikiran jauh kedepan, yaudah kamu
akan gitu-gitu aj kamu tidak akan ada kesempatan melanjutkan atau
melangkah”.
Kota lama yang dikonsenkan oleh Bapak Walikota, dan kebetulan di
dukung oleh Ibu walikota jadi beliau berdua itu cocok ketua BPK2L. semenjak
dipegang beliau langsung melesat kegiatan publisitas tersebut.
Informan 2 Yuliansah Ariawan yang akrab disapa dengan panggilan mas Ari
dari sisi publisitas beliau mengatakan bahwa :
“Jenis publisitas yang dilakukan pemerintah untuk kota lama Kalo ada event,
mereka woro woro di medsos, dan koran. Sedangkan kalo dari kami (BPK2L)
sendiri ketika membuat event itu berkelanjutan contohnya pelatihan untuk
pemandu wisata dan kegiatan sosial, pelatihan gamelan. Jadi kami
71
berprinsip kalau membuat acara disini tidak harus ‘dueer’ tapi continue dan
melibatkan masyarakat sekitar”.
Disamping itu beliau bekerja di BPK2L, beliau juga aktif dalam
pengembangan masyarakat lokal. Salah satunya kegiatan yang dilakukan oleh
beliau menjadi pengajar untuk para pemandu supaya mereka bisa menjadi
storyteller yang baik. Kegiatan yang dilakukan oleh mas Ary dilakukan di Gedung
monod huis yang berada dikawasan kota lama. Kegiatan yang dilakukan didalam
gedung tersebut seperti memberikan materi sekaligus pelatihan kepada warga
sekitar seputar kota lama, melakukan pelatihan kepada anak-anak belajar wayang
yang diadakan setiap hari minggu. Mas ari memberikan argumentnya yang
mengatakan bahwa :
“Anda tanyakan sekitar sini, apa yang didapapatkan oleh ibu atau bapak
dengan adanya Gedung (Monod Huis). Jawabannya pasti sama, mereka akan
mendapatkan pelatihan. Karena pemilik Gedung ini jiwa sosialnya besar,
bapak Agus S. Winarno , kami besinergi dan beliau juga mendukung. Selama
ini masih di koridor social, kami lanjutkan”.
72
Contoh kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Semarang antara lain :
1. Pameran diluar daerah tepatnya di Jakarta bertempat di JCC pada
Tanggal 27-30 Juni 2019.
73
2. Funtrip Ayo wisata ke Semarang tujuan ke kabupaten Pengandaran yang
akan dilaksanakan 30 Agustus-1 September 2019. Funtrip ini merupakan
kegiatan bersepeda dari semarang ke pengandaran dengan total 62 peserta
(Semarang, Pekalongan, Purworejo, Kudus, Jepara, Kalimantan Selatan,
Madiun, Sidoarjo, Gresik dan Jakarta) selama 2 hari.
Hari pertama (Jalur 1) Semarang, Pemalang dan Purwokerto.
Hari Kedua (Jalur 2) Purwokerto, Cilacap, dan Pengandaran.
Disambut oleh dinas kebudayaan dan Pariwisata Pengandaran Jawa Barat.
3.4.4 Persuasi
Persuasi dalam suatu kegiatan atau aktivitas dalam pemasaran sangat
dibutuhkan. Persuasi adalah komunikasi yang digunakan untuk mempengaruhi dan
meyakinkan orang lain. Melalui persuasi setiap individu mencoba berusaha
mempengaruhi kepercayaan dan harapan orang lain. Persuasi pada prinsipnya
merupakan upaya menyampaikan informasi dan berinteraksi antar manusia dalam
kondisi di mana kedua belah pihak sama-sama memahami dan sepakat untuk
melakukan sesuatu yang penting bagi kedua belah pihak. Bila berkomunikasi
dengan sesama, setiap individu berharap pesan yang disampaikan tersebut dapat
dimengerti dan dipercayai. Persuasif merupakan salah satu strategi yang dapat
digunakan agar pesan yang ingin disampaikan dimengerti dan dipercayai oleh orang
lain. Persuasif dalam hal ini kasusnya terdapat di kawasan kota lama semarang, dari
pemerintah setempat khususnya dari Dinas Tata Ruang Kota melakukan persuasive
baik formal maupun non formal kepada masyarakat, informan 1 Ibu Transiska
mengatakan bahwa :
“jadi kita merangkul masyarakat sebagai teman. mereka kan salah satu
stakeholder mereka kalau dikasih peraturan tidak akan kena. tetapi mereka
74
harus dilibatkan dari proses perencanaan, sekarang sifatnya. Jadi saya
merasakan dalam pembuatan revisi RTBL kota lama ini perdebatan
masyarakat dari awal jadi dari laporan mereka harus dilibatkan mereka
pengennya apa.
Selain contoh diatas persuasif yang dilakukan selain keterlibatan
masyarakat, proses perencanaan terus dilakukan oleh Bapak Walikota sering
mengadakan jalan sehat setiap 1 minggu di hari selasa itu datang ke kota lama.
“kalau Puasa libur dulu deh kalau puasa diganti bersih-bersih masjid setiap
hari Jumat pagi. jadi pendekatan-pendekatan langsung di situ sifatnya
langsung menyentuh masyarakat tidak hanya memberikan satu regulasi
Terus kemarin ada even even itu, Para pemilik bangunan disana kita
undang. ada sekitar 100 lebih pemilik bangunan. banyak yang sudah beralih
ada juga tapi tidak disini kebanyakan orang-orang kaya ada yang dulunya
Bupati Pekalongan ada yang keluarga (Tapsikin), keluarga Chinese.
(Spigel) itu yang punya orang Chinese, tapi pewarisnya muda belum
menikah namanya Mbak Sita dia juga salah satu anggota BPK2L”.
Kawasan kota lama memiliki beberapa bangunan ada 3 yang dimanfaatkan 1
untuk menjadi Café. Disamping itu Jalan Kepodang yang terdapat banyak akar
pepohonan yang sering buat foto punya (Spigel) itu akan dibuat Café, akan tetapi
segmentasinya orang tua dan sedang menjalani on proses satu lagi di jalan Pergasi.
Jadi pada anggota BPK2L keanggotaannya itu mayoritas dari pemilik bangunan
dan itu kita honorer setiap bulan ada honor resmi dari pemerintah istilahnya gaji
ya sedikit tidak sampai satu juta setidaknya bentuk reward dari pemerintah
Cara pemerintah khususnya dari dinas Tata ruang kota, pemerintah
melakukan persuasi secara personal kepada warga, salah satunya Ibu Transiska
mengungkapkan bahwa :
“Banyak mas, Kami ajak ngomong orang- orang sekitar, sekali dua kali oke
mau dipindah, kami sewakan tempat. Kami bayari mereka selama satu tahun
pertama. Kami melakukan persuasi, secara personal iya, dan secara forma
juga iya”.
75
Pada tahun 2016 kawasan kota lama masih banyak preman setiap pagi sampe
sore mereka berdagang dan beradu ayam disini, judi, dan Kawasan sabung ayam.
Di malam hari pada waktu itu dipakai menjadi tempat prostitusi. Selama bertahun
tahun tidak ada orang ataupun pemerintah yang bisa menyingkirkan mereka.
Karena kalau menyingkirkan mereka, kita harus memikirkan setelah itu bagaimana.
Kami undang pentolan premannya, kami ajak ketemu dan kami ajak ngobrol.
Awalnya melawan, bahkan ada backing aparat, kami menyampaikan silahkan kalau
mau diteruskan. Melalui jalur resmi atau tidak resmi, kalau resmi melalui
mahkamah militer. Mereka tahu dari awal, kalau kegiatan ini dilarang , seperti judi
di siang hari. Tapi karena tidak ada yang mengingatkan, mereka melakukan selama
bertahun-tahun. Kami mulai mempromosikan Gedung ini (Out De Trap), kami
berharap ini gedungnya bagus, akan lebih bagus kalau lingkungannya juga bersih.
Informan 2 Yuliansah Ariawan yang akrab disapa dengan panggilan mas Ari
dari sisi publisitas, jenis publisitas yang dilakukan oleh BPK2L untuk kota lama
mengungkapkan bahwa :
“Kalo ada event, mereka woro woro di medsos, dan koran. Sedangkan kalau
dari kami sendiri ketika membuat event itu berkelanjutan contohnya
pelatihan untuk pemandu wisata dan kegiatan sosial, pelatihan gamelan. Jadi
kami berprinsip kalau membuat acara disini tidak harus ‘dueer’ tapi continue
dan melibatkan masyarakat sekitar”.
Khusus aktifitas yang berada didalam Gedung Monod Huis mas ari
mengungkapkan bahwa Anda tanyakan sekitar sini, apa yang didapatkan oleh ibu
atau bapak dengan adanya Gedung ini. Jawabannya pasti sama, mereka akan
mendapatkan pelatihan. Karena pemilik Gedung ini jiwa sosialnya besar, bapak
76
Agus S. Winarto , kami besinergi dan beliau juga mendukung. Selama ini masih di
koridor sosial, kami lanjutkan.
Contoh kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Semarang antara lain :
1. Mendatangkan para blogger yang berjumlah 13 orang dari Bandung,
Jakarta, Wonosobo, Yogyakarta, Surabaya dan Semarang. tujuannya
adalah memberi content tentang kota lama semarang agar para
pengunjung wisata kota lama memiliki minat berkunjung datang
kembali ke kota lama Semarang.
2. Penyambutan kapal Cruise yang berisikan wisatawan asing dari
berbagai negara yang berlayar dan berlabuh di Semarang untuk
berwisata di Kota Semarang, tempat wisata yang diarahkan oleh para
tour adalah kawasan wisata kota lama Semarang.
3.1.1 Strategi Komunikasi komunitas yang berada pada
kawasan wisata kota lama di Semarang.
Strategi komunikasi digunakan untuk mencapai komunikasi yang efektif,
strategi tersebut diperlukan sebagai suatu strategi komunikasi yang baik. Strategi
merujuk pada pendekatan komunikasi menyeluruh yang akan diambil dalam rangka
menghadapi tantangan yang akan dihadapi selama berlangsungnya proses
komunikasi. Dalam kasus strategi komunikasi disini studi kasusnya mengambil
tentang kawasan kota lama sebagai destination wisata di kota semarang. Berbagai
pendekatan dapat dilakukan tergantung pada situasi dan kondisi, dalam hal ini
pendekatan atau strategi untuk mengembangkan kawasan kota lama diantaranya
77
seperti pendekatan secara personal kepada masyarakat (baik formal maupun
informal),mengadakan event atau festival tentang kota lama itu sendiri, publikasi
dan melalui website. Salah satu dari pendekatan-pendekatan itu dapat dianggap
sebagai dasar dari sebuah strategi dan berfungsi sebagai sebuah kerangka kerja
untuk perencanaan komunikasi selanjutnya. Sebuah strategi hendaknya
menyuguhkan keseluruhan arah bagi inisiatif, kesesuaian dengan berbagai sumber
daya yang tersedia, meminimalisir resistensi, menjangkau kelompok sasaran, dan
mencapai tujuan inisiatif komunikasi.
Berikut ini merupakan pendapat dari beberapa komunitas yang berada pada
kawasan kota lama semarang mengenai strategi yang dilakukan oleh beberapa
komunitas tersebut.
3.1.2 Komunitas Pedagang Barang Antik
Pemerintah memberikan peluang kepada para pedagang disekitar, salah
satunya adalah dari pedagang barang antik, pedagang barang antik tersebut menjual
produk-produk seperti uang kertas zaman dulu, uang logam, lukisan dan lain lain,
yang dijual kepada pengunjung wisata kota lama. Pedagang barang antik ini juga
berperan dalam strategi pengembangan kota lama agar minat pengunjung
wisatawan kota lama semakin banyak, salah satu pedagang barang antik. Promosi
kota lama secara berkesinambungan dengan membentuk komunitas-komunitas
selain komunitas barang antik. Komunitas-komunitas yang ada di kawasan kota
lama diantaranya komunitas fotografi, komunitas arimbi, komunitas sketsa,
78
komunitas sepeda tua Indonesia (KONTI), Semarang ontel community (Papitoes)
dan masih banyak lainnya.
Untuk melihat strategi yang dilakukan oleh komunitas tersebut, komunitas
barang antik yang kita wawancarai yang bernama Rofik, terkait dengan
perkembangan kota lama saat ini mengatakan bahwa :
“perkembangan sekarang sudah bagus yah dibanding tahun 2013 lalu, disini
kalau malam habis magrib gak ada lampu yang menyala gelap semua, yang
tinggal disini hanya gelandangan, prositusi, dan mulai tahun 2014 udh mulai
kegiatan barang antik dan mulai berdagang disana, jadi mereka berdagang
kasih lampu sendiri, dari situ kota lama hidup dari malam hari karena ada
lampunya. Dulunya hanya satu bulan satu kali, akirnya mulai setiap hari.
Sebetulnya pengerak utama disini adalah pemandu wisata dan pedagang.
Peran komunitas diatas juga sangat berperan untuk menarik berkunjung ke
kota lama semarang untuk membeli produk-produk barang antik disamping jalan-
jalan disekitar kawasan kota lama. Komunitas ini meningkatkan kenyamanan
wisata pada saat ada kegiatan, ada keramaian orang merasa nyaman, orang
berdatangan, wisatawan akhirnya menjadi ramai, sehingga gelandangan dan
mabuk-mabukan (sebelum kota lama menjadi wisata saat ini) dengan sendirinya
tersingkir. Sebenarnya peran paling penting adalah pedagang, karena mereka benar-
benar petarung disini, mereka dengan keramaiannya akhirnya menyingkirkan
gelandangan dan orang mabuk. Kegiatan yang dilakukan oleh komunitas barang
antik melalui media sosial seperti di facebook, instagram,web dan berusaha melalui
media masa, ada juga pedagang tidak menggunakan dan bedagang-bedagang saja.
Strategi promosi itu penting, yang saya dan itu sedikit banyak manarik orang dari
luar kota pada saat mereka liburan mereka datang kesini. Selain itu sebagian
79
pedagang jualan online, sambil jualan online, kita juga mempromosikan produk-
produk barang antik.
Harapan bagi masyarakat kota Semarang dan Jawa Tengah terhadap kota
lama itu sebenarnya kota lama ini adalah aset Jawa Tengah aset Semarang, dan sebenarnya
yang lebih peduli disini adalah komunitas harapan Pak Rofik mengatakan bahwa :
“komunitas ini lebih diberi ruang lebih diberi kesempatan untuk bergerak
harapan saya hanya itu saja karena selama ini Kami merasa diatur
dibentuk sebenarnya tidak bisa di dibantu seperti namanya komunitas itu
tumbuh berdasarkan Keinginan mereka itu dia bisa diatur seperti itu”.
harapan bagi pemerintah terhadap kota lama dari komunitas barang antik ini
biarkan kami bergerak seperti keinginan kami sendiri pedagang kasih ruang saja
pedagang dan jangan diatur sama pemandu wisata juga biarkan kami bergerak
Dasar dengan kemampuan kita andaikan semua bisa komunitas di kota lama akan
luar biasa inilah aset dari bawah milik milik Kota Lama.
3.1.3 Komunitas Arimbi
Perkembangan kota lama saat ini banyak pembenahan-pembenahan
pembenahan disini dari segi fasilitas, jalan keluar masuk yang menuju kota lama,
aksesnya masih belum lancer, karena masih dalam proses revitalisasi
pembangunan. untuk peran komunitas arimbi dalam meningkatkan kenyamanan
wisatawan. Bapak sri Paminto mengungkapkan bahwa :
“komunitas arimbi selain tujuanya untuk tempat kumpul, juga meramaikan
disini, berperoses dalam mengajarkan kesenian, jaga-jaga dari wisatawan
yang hadir itu, secara gratis, biar ada kenangan datang kesini, itu salah satu
keinginan arimbi”.
80
Kegiatan yang dilakukan komunitas untuk menarik wisatawan mereka
melakukan proses karya baik itu melukis jadulnya, ngecet bangunan atau ngecet
wajah dari wisatawan. langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan
pengunjung kota lama dari komunitas ini beropini pertama dari sisi publikasi,
fasilitas, kenyamanan, keberisihan itu yang akan didambakan wisatawan tempat
bersih dan nyaman. untuk perbandingan kota lama dan kota tua menurut bapak sri
paminto mengatakan bahwa :
“yah jelas rame di kota tua, karena memang disana penanganannya sudah
dikatakan lebih bagus, kota lama ini kan baru-baru ini saja, totalnya kan
baru, baru dalam arti semuannya, penataan mulai diperbaiki, fisik bangunan
diperhatikan, fasilitas jalan mulai dibangun. ketika semua baru dimulai disitu
tidak ada kenyamanan, sehingga pengunjung wah kekota lama panas
beleduke akeh dan sebagainya”.
Harapan beliau terhadap masyarakat kota semarang dan jawa tengah pada
umumnya terhadap kota lama lebih diperhatikan, dan bentuk perhatiannya harus
kontinyu karena yang sudah-sudah semarang itu banyak sekali tempat wisata
dibangun, terus hancur, terus tidak ada penanganan. Jadi harus memiliki sikap
kontinyu atau berkelanjutan karena tempat wisata bisa jadi menonjol bisa naik, apa
lagi aset dan omsetnya besar bisa lebih bagus, bisa terus menerus. Karena sifat
wisatawan itu terus menerus bukan sekali datang, kalau hanya sekali datang dari
pengunjung kota lama berarti tempat itu tidak nyaman bukan tempat wisata. Yang
namanya tempat wisata, bagaimana membuat kerinduan untuk datang kembali.
3.1.4 Komunitas Semarang Free fotografi (KSF)
Komunitas ini yang diwakili oleh saudara adit salah satu yang dilakukan
komunitas fotografi khususnya dari KSF ini dalam menarik wisatawan diantaranya
81
komunitas lebih memanfaatkan media sosial untuk mengexplore apa saja yang ada
di kawasan kota lama semarang untuk terlihat di wilayah orang, misalnya
wisatawan dari luar semarang bisa melihat sehingga tertarik untuk datang ke
kawasan kota lama Semarang. Langkah-langkah yang dilakukan untuk
meningkatkan pengunjung wisatawan kota lama adit mengatakan bahwa :
“Menyarankan agar pemerintah khususnya bagian penertiban, contohnya
adalah sampah jangan dibuang sembarangan, pengamen – pengamen atau
beberapa oknum yang memaksa meminta uang, karena mayoritas pengamen
saat ini kalau enggak dikasih itu tetep aja ngamen”.
Komunitas ini melakukan kegiatan di kota lama dari komunitas kami ada
acara baku di setiap sabtu, tapi khusus di kota lama sendiri itu fleksibel, sekiranya
kalau free kita bisa kapanpun kesitu. Yang penting free, dan modelnya oke, yaudah
jalan karena komunitas KSF ini lebih memfokuskan pada objek foto model.
Harapan dari adit bagi masyarakat kota Semarang khususnya dan Jawa Tengah pada
umumnya terhadap kota lama mengatakan bahwa :
“Saya sebagai wakil dari masyarakat lebih dijaga lalu lintasnya, khususnya
yang melewati titik pusatnya kota lama, kalau bisa di jam tertentu di free kan
dari lalu lintas. Kami sebagai fotografer ketika nge-shoot tidak bocor
terhadap lalu lintas di sekitar situ”.
Harapan kepada pemerintah terhadap kota lama supaya lebih dikembangkan
pada infrastrukturnya diperindah, karena untuk kedepannya misalkan kawasan kota
lama terus melakukan maintenance pembangunan dalam hal ini kota lama, kota
Semarang menjadi nomor satu, karena Semarang sendiri merupakan ibu kota Jawa
Tengah, yang harus menjadi ikon Jawa Tengah dari kota-kota lainnya.
82
3.1.5 Komunitas Fotografer Semarang (KFS)
Komunitas ini mengatakan terkait dengan perkembangan kota lama di
semarang untuk saat ini bapak Charles mengungkapkan bahwa:
“Perkembangan kota lama sekarang bagus ya, kalau beberapa tahun lalu,
10 tahun lalu lebih tepatnya saya lihat kota lama tuh tempat yang lokasinya
serem, gelap kelihatannya ga aman, sekarang kalo disana malah banyak
wisatawan, terus tempatnya bagus, rapi, banyak kafe-kafe, restauran, jadi
perkembangannya menurut saya bagus sih”.
peran dari komunitas KFS ini, untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan
Komunitas kami (KFS) kita lebih banyak mengadakan acara di kota lama itu
biasanya hunting foto. Baik itu hunting foto model, hunting foto human interest,
dan lain lain. Komunitas kami juga sering mengadakan pameran, pameran foto
kami di beberapa gedung yang memang bagus untuk dibuat pameran yang biasanya
diadakan di galeri Semarang.
Pak Charles mengatakan untuk menarik wisatawan terhadap komunitas kami
mengungkapkan bahwa :
“Komunitas kami sering mengadakan acara hunting foto di kawasan kota
lama, kemudian kita ada acara pameran foto disana, jadi wisatawan kalo
lihat kesana itu suka, kita pajang pameran foto dijalan raya, itu karya
wisatawan lihat-lihat kesana, sehingga mengundang wisatawan kota lama
untuk melihat lihat hasil karya komunitas kami”.
Dari sisi strategi langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan
pengunjung wisatawan kota lama sama saja mengadakan pameran-pameran hasil
karya foto kami yang dipamerkan pada wisatawan kota lama itu sendiri. Komunitas
ini melakukan kegiatan di kota lama belum ada rencana karena kita biasanya
moving dari satu tempat ke tempat lainnya, jadi tidak selalu di kawasan kota lama
bisa saja kita hunting di pantai marina, terus kalau ada festival seperti kemarin acara
Semarang Night Festifal kita melakukan hunting foto pada acara tersebut, jadi bisa
dibilang kita berpindah pindah untuk hunting foto.
Harapan dari pak Charles bagi masyarakat kota Semarang terhadap kota lama
itu mengungkapkan bahwa :
83
“ya itu ya, jadi kota lama supaya jadi lebih maju, gedung-gedungnya jadi
lebih bagus, dimanfaatkan, jadi nilai sejarahnya juga bagus, juga tempatnya
juga bisa jadi tempat wisatawan yang layak. Jadi benar-benar terintrograsi”.
Harapan bapak Charles bagi pemerintah kota lama ini supaya bisa berhasil
semua baik dari segi revitalisasi, pengembangan fasilitas-fasilitas yang ada pada
kawasan kota lama sehingga kota lama bisa menjadi destination wisata yang lebih
bagus.
3.2 Pengembangan Kawasan wisata kota lama sebagai
destination wisata di kota Semarang dari segi pengunjung
wisata kota lama.
Kawasan wisata adalah suatu kawasan yang mempunyai luas tertentu yang
sengaja dibangun dan disediakan untuk kegiatan pariwisata atau jasa wisata. Jika
dikaitkan dengan kawasan wisata kota lama di kota semarang, pengertian tersebut
berarti suatu kawasan yang disediakan untuk kegiatan pariwisata dengan daya tarik
kawasan peninggalan bangunan belanda yang akan diajukan sebagai world Heritage
UNESCO. Berikut ini merupakan opini dari berbagai pengunjung wisatawan kota
lama terkait dengan masalah pengembangan kawasan kota lama sebagai destination
wisata di kota lama semarang.
3.2.1 Andi (pengunjung kota lama)
Mengapa anda mengunjungi Kota Lama dan sudah berapa kali berkunjung
ke Kota lama, saudara andi mengungkapkan bahwa :
“kayaknya 3 kali karena berwisata pastinya, alasan saya mengunjungi Kota
Lama karena menarik sih trus bagus tempatnya. Disisi lain yang saya amati
dari kota lama yang pasti bangunannya gedung-gedung yang lama dan
unik”.
84
Gambaran mengenai Kota Lama semarang merupakan sebuah kota yang ada
di Semarang yang bangunannya lama, daerah lama dan unik, hal yg paling menarik
dr kota lama yang pastinya bangunan-bangunan lama yang menarik, bersih sejauh
mata memandang, hal yang tidak menarik dari kota lama sejauh ini belum tahu
karena masih tahap renovasi. Dari sisi promosi saudara andi mengetahui dari brosur
dan baliho. Andi berpendapat bahwa :
“bagus sih, sehingga menarik wisatawan untuk datang kembali ke kota lama,
wisatawan luar itu bagus kayaknya promosinnya hal yang masih saya ingat
tuh tentang promosi kota lama pada waktu dibrosur,aku ingat sih view
tempatnya nya, bangun uniknnya ada disana, disertai digambarnya jadi
menarik. Kalu menurutku itu sih yang menarik”.
Secara pribadi saya berniat berkunjung kembali ke kota lama dalam waktu
dekat karena bagus dan unik untuk foto, peran pemerintah terhadap kota lama
menurut saya banyak yaitu untuk kemajuan kota lama, buktinya sekarang sudah
semakin bagus, tertib, tertata, sehingga menarik perhatian public untuk berkunjung
ke kawasan wisata kota lama.
3.2.2 Lintong (Pengunjung Kota Lama)
Alasan pak lintong sebagai wisatawan atau pengunjung kota lama beliau
mengatakan bahwa :
”Ingin membandingkan saja karena istilah kota lama sering dipakai dan
kira-kira mirip ya kan banyak. saya di Bandung. bisa dikatakan Bandung itu
kan kota lama ya banyak juga dan sekaligus jalan-jalan melihat perbedaan
adalah dengan yang lain kemudian ingin merasakan suasana kota lama
lama. Biasanya kita sudah terbiasa dengan Semarang yang bangunannya
juga sangat standar jalan sama standar kalau ini dikemas dengan sesuatu
yang menarik menampilkan sesuatu yang berbeda itu yang paling tidak bisa
mendapatkan pengalaman baru yang begini suasananya”.
85
Dan disisi lain kawasan kota lama semarang memang banyak pengunjungnya
beliau baru yang pertama kali singgah dan melihat-lihat sebelumnya hanya lewat
dan sekarang masih dibugar-bugar (revitalisasi). Hasil pengamatan yang diamati
dari kota lama ini adalah hanya bangunan-bangunan dan revitalisasi serta disisi lain
memang ada kreativitas dan bisa menampilkan entertainment serta kuliner.
Gambaran kota lama menurut Bapak Lintong mengatakan bahwa :
“Bangunannya khas, selalu itu, karena kita kan bahan aslinya bangunan
Belanda yang kebayang itu bangunan-bangunan hasil arstitektur yang
sangat khas memang eksis aja sampai sekarang kan emang biasanya begitu
yang saya perhatikan bangunan-bangunan apa apa kata standar saja toh di
mana arsitekturnya rada khas istilahnya tidak lekang oleh zaman masih oke
aja masih enak untuk dilihat sama aja kaya di Bandung bangunannya saat
dibandingkan” (Firmansyah, Pemerintah).
Hal yang paling tidak menarik dari kota lama dari segi lingkungan masih
kurang bersih dan fasilitas umum. fasilitas umum di mana orang itu yang penting
harus jelas, petunjuk jalan yang kurang dan untuk jajanan. Jajanan Apakah yang
ada hanya restoran-restoran yang hidup tetapi ada pilihan-pilihan atribut tapi yang
tertib. Masalah kegiatan promosi tentang kota lama Pak Lintong mengatakan bahwa
“Saya hanya ngebrowsing saja pengen tahu ya ternyata di sana sudah ada
informasinya. dari internet udah sangat efektif itu dari mulut ke mulut sudah
pasti, saya tahunya dari orang Semarang juga ketika ke sini model kita
menanyakan apa sih (wisata) salah satunya ya Yang dirujuk ini ya. Dan
mungkin lokasinya juga dekat ya banyak objek-objek lain juga”.
Mungkin itu juga yang membuat jadinya yang paling tidak bagi orang lain
berpikir ini tidak menghabiskan waktu lama ke sini sudah cukup, kalau bisa melihat
yang lain. Peran pemerintah terhadap kota lama menurut pak Lintong mengatakan
bahwa :
“saya ini harus dijadikan semacam cagar budaya juga ya bisa juga jadi
wadah orang berkreasi berkreatifitas kemudi bisa juga kawasan komersial
86
dalam arti yang berkaitan dengan wisata mungkin itu seperti yang tadi saya
sampaikan mengenalkan Semarang yang tergantung kreativitasnya mau
ditampilkan yang asli entah itu dari kuliner yang gampang namanya juga
suasana juga”.
suasana tersebut akan membuat orang walaupun banyak pengunjung, saat
memasuki kota lama enak dalam artian ramah, nyaman dan banyak melihat orang
beraktivitas menjadi senang itu sudah cukup menghibur orang yang sekiranya
mencari entertainment. Itu sebagai salah satu optimisme sehingga menjadi
kemajuan kota Semarang. Harapan saya sebagai pengunjung kota lama,
menjadikan kota lama sebagai kawasan wisata yang menarik dan memikat hati para
pengunjung baik dari segi bangunan serta entertainment yang berada di kawasan
kota lama semarang.
3.2.3 Monica (Pengunjung Kota Lama)
Alasan saya mengunjungi Kota Lama ibu Monic selaku pengunjung kota
lama mengungkapkan bahwa :
“kalau saya boleh jujur berkunjung ke kota lama baru dua kali waktu SMA
Kelas 2 dan baru ini sih karena pemandangannya bagus terus klasik
juga Furniture zaman dahulu juga bagus untuk ajang foto-foto”.
hal yang diamati dari kota lama apa mungkin dari segi bangunannya yang
unik, jalananya juga sekarang sudah dibangun jalan-jalan serta renovasi ada lampu
lampu jalanannya juga. Gambaran Kota Lama menurut ibu monica mengungkapkan
bahwa :
“Dulu sepi sekarang rame kan udah mau dibangun terus banyak juga anak
muda sini juga sih spot spot foto. terus tadi lihat banyak yang main-main sini
juga. Tadi juga ada kayak pemulung mungkin ya, kemudian ada wisatawan
turis juga yang berkunjung kesini juga”.
87
Hal yang paling menarik dari kota lama adalah bangunannya disamping itu
juga daerah nya masih klasik, suasananya masih klasik tidak ada campur bangunan
modern. Beliau mengatakan bahwa mengenai promosi kawasan kota lama menurut
Ibu Monic kurang gencar, masih hanya beberapa kali saja dan kurang
menarik.promosi dari internet itu sendiri tidak semua bisa akses internet apalagi
yang sudah usia tua ada keterbatasan pengetahuan tentang cara menggunakan
internet atau bisa dikatakan gaptek, tapi itu tergantung orangnya sendiri.
Peran terhadap Kota Lama menurut Ibu Monica mengatakan bahwa cukup
baik karena ada renovasi. Disisi lain memang sudah ada dananya,dan menimbulkan
opini public pro dan kontra tergantung kembali kepada masyarakatnya itu sendiri.
3.2.4 Yeni (Pengunjung kota lama)
Alasan Ibu Yeni mengunjungi kota lama dan sudah berapa kali beliau
mengungkapkan bahwa :
“saya udah sering bebrapa kali senang aja selfie fotonya, gedung-gedung
nya”.
Bagian yang diamati dari kota lama adalah gedung bersejarah, gedung kuno
bangunannya. Gambaran Kota Lama saat ini sudah berbeda dengan yang dulu
karena sekarang sudah lebih menarik. Dulunya sudah terbengkalai, tidak sebagus
saat ini dan lebih terurus lebih tertata rapi. Hal yang paling menarik dari kota lama
Ibu Yeni mengatakan bahwa :
“bangunannya antik, yang tidak menarik kadang Parkirnya susah, macet
juga serta akses jalan nggak bingung”.
Mengenai hal kebijakan tentang kota lama yang diselenggarakan oleh
pemerintah Ibu Yeni mengatakan bahwa :
88
“tahulah ada wacana nanti barang-barang antik direlokasi dipindah ke
belakang lebih bagus. Terus apa lagi ya Saya pernah baca tapi lupa sih.
kalau kuliner saya belum pernah tahu mau taruh di mana tapi pernah
ada. yang pasti untuk dipindah lampion sama Pasar Klitikan nya direlokasi
di situ”.
Hal yang paling diingat di di kota lama bangunan dan Spot foto yang
menarik. Peran pemerintah terhadap kota lama sangat bagus dan lebih maju
dibandingkan dahulu yang tidak peduli dengan kawasan kota lama. dalam
pembangunan renovasi Kota Lama lebih tertata.
3.2.5 Ipin dan Wisnu (Pengunjung Kota Lama)
Alasan ipin dan wisnu berkunjung ke kawasan wisata kota lama semarang
mereka mengatakan bahwa :
“Soalnya terkenal icon Semarang kalau di Jogja ada Malioboro kalau di sini
ada Kota Lama, Sedangkan Wisnu penasaran karena perlu dibongkar”.
Hal yang diamati dari kota lama Ipin berpendapat fasilitas publik setelah di
direnovasi lebih seger kesannya, lebih tertata sedangkan wisnu beropini
suasanannya Eropa yang jarang ada di kota saya sendiri terlebih adanya pembaruan
perbaikan trotoar jadi Lebih bagus. Gambaran mengenai Kota lama menurut Ipin
dan Wahyu mereka mengatakan bahwa :
“Ipin beropini “vintage”, tidak menghilangkan rasa zaman Belanda masih
dibentuk ditatanan moderen, maksudnya masih model lama, ke moderinisasi
tanpa menghapus budaya yang lama. Wisnu beropini kalau
dibandingkan wajah yang dulu secara masih tertata Cuman masih ada yang
belum teraplikasikan seperti ada trotoar sering dibuat orang motor lewat sini
mungkin ada perbaikan kek dipasang rambu-rambu nggak boleh lewat sini
motor-motor atau kendaraan lainnya”.
Hal yang paling menarik di kota lama bangunannya terlihat benar-benar
masih zaman dahulu, masih dirawat istilahnya jadi masih bisa melihat saksi-saksi
89
hidup Semarang lama. Hal yang tidak menarik dari kota lama masih adanya
beberapa bangunan yang terbengkalai jadi belum dimaksimalkan oleh pemerintah
kota, dari segi fasilitas-fasilitas sudah cukup bagus adanya perbaikan. Catatan buat
kota lama agar warga kota Semarang bisa mengelola dan tidak merusak fasilitas
publik seperti tidak membuang sampah sembarangan sehingga lingkungan di kota
lama menjadi indah dan bersih. Hal yang paling diingat dalam promosi dari kota
lama bangunan gedung Jiwasraya yang sering difoto oleh Pak Ganjar. Niat untuk
berkunjung kembali ke kota Lama semarang sangat berminat karena baru pertama
kali setelah direnovasi mungkin ke depannya ada perbaikan lagi soalnya belum
merata, perbaikan masih berpusat pada area utama. Kita siap main lagi ke sini.
Peran pemerinah terhadap kota lama, sejauh ini bagus maksudnya dari opini publik
itu disampaikan secara langsung sehingga masyarakat tertarik untuk berkunjung
kembali ke kota lama Semarang.
3.3 Pengembangan Kawasan wisata kota lama sebagai
destination wisata di kota Semarang dari segi pelaku usaha
(Stakeholder) yang berada pada kawasan kota lama.
Stakeholder adalah individu atau kelompok yang secara aktif terlibat dalam
kegiatan atau yang terkena dampak baik positif maupun negatif dari hasil
pelaksanaan kegiatan. Peran stakeholder dibutuhkan untuk melaksanakan
pembangunan termasuk pembangunan pada bidang pariwisata, stakeholder yang
dapat terlibat dalam pengembangan pariwisata adalah masyarakat, pemerintah, dan
sektor privat, dengan melibatkan ke tiga aktor tersebut maka perkembangan
90
pariwisata dapat terlaksana secara optimal. Setiap stakeholder yang terlibat
memiliki pengaruh dan kepentingan yang berbeda-beda sesuai dengan ranah dan
tanggungjawabnya, sehingga keberadaan mereka akan memberikan manfaat yang
berbeda-beda pula dalam pelaksanaan pengembangan pariwisata. Dalam kasus ini
stakeholder yang berada di kawasan kota lama adalah para pelaku usaha café-café
disekitar kota lama semarang.
Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan dari beberapa stakeholder yang
saya lakukan dengan cara indept interview terkait dengan kota lama.
3.3.1 Nanda (stakeholder Kota Lama, Pemilik café Vercoffee)
Perkembangan kota lama saat ini, menurut nanda dia mengatakan bahwa :
“kalau perkembangan kota lama saat ini, ya pasti sudah jauh lebih baik ya
dibanding kota lama dulu. Jadi setelah revitalisasi kota lama ini selesai, ini
kan selesai sebelum lebaran kemarin ya, nah akhir mei, peningkatan
kunjungan bisa dibilang cukup signifikan. Karena kalo kita lihat, kota lama
dulu kan, terkesan mohon maaf, kumuh, penerangan kurang, terus banyak
bangunan tua yang tidak terawat, terus setelah revitalisasi akses lebih baik,
Penerangan jalan juga lebih baik, fasilitas umum juga sudah lebih baik dari
sebelumnya”.
sehingga peningkatan, peningkatan wisatawan baik itu lokal yang dari
semarang sendiri atau luar kota ataupun mancanegara juga bisa dibilang meningkat.
Peran stakeholder, untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan mungkin ada
beberapa fasilitas umum yang belum terpenuhi salah satunya adalah tentang
keberadaan toilet umum, karena tidak jarang ada konsumen yang datang ke kafe
saya ini hanya sekedar untuk menumpang toilet, dan kitapun juga tidak ada masalah
gitu, Cuma memang alangkah baiknya kalau fasilitas umum tersebut juga
menunjang untuk kota lama ini. Disisi lain mas Nanda juga mengatakan bahwa :
91
“kemudian yang kedua yang pasti karena lokasi kafe ini ada ditaman
garuda, yang tadinya ada dibelakang gereja Blenduk ya, dulu awal kafe saya
berdiri, gereja eem taman garuda yang berada dibelakang gereja blenduk itu
adalah kawasan sepi, jadi usaha pertama di taman garuda itu tempat saya,
seperti itu”.
Bukan berarti bisa dibilang ini kafe pertama di Kota Lama melainkan untuk
secara spesifik di taman garuda, ditaman nya kota lama, kita yang pertama. Bahkan
sebelum ada disediakan kantong parkir itu kita sudah berdiri disini. Café Vercoffe
sudah berdiri 3 tahun, yang dilakukan oleh nanda dalam menarik wisatawan sebagai
stakeholder mengatakan bahwa : .
“Pasti karena berhubungan dengan usaha yang saya jalankan ini,
berhubungan dengan makanan dan minuman, khususnya tempat ngopi, dan
pasti secara internal kita ada program promo lah, gitu. Melalui program
promo tersebut, secara tidak langsung kita memperkenalkan ini lho, dikota
lama tuh sekarang udah bagus nih,”.
Apalagi dengan beberapa titik yang memang mereka bisa jalan pagi tanpa
perlu khawatir ada kendaraan disamping itu, pasti kita juga mengangkat beberapa
icon kota lama salah satunya yang paling iconic itu kan gereja blenduk, gereja
Blenduk itu kita foto dan kita jadikan labeling di produk kita, label itu sendiri secara
tidak langsung mengirimkan pesan ke para konsumen bahwa produk kita ada di
kota lama dan kalian (pengunjung) harus ke kota lama. Jadi secara langsung mereka
juga kita ajak flashback ke masa lalu kota lama dari gambar-gambar kota lama yang
mereka lihat di cafe kita. foto-foto yang berhubungan dengan kota lama, tidak
hanya kota lama, kita juga ada foto-foto klasik lawang sewu, jadi lebih ke hal-hal
yang berbau klasik.
langkah langkah yang dilakukan untuk meningkatkan pengunjung wisatawan
kota lama dari stakeholder disini mas Nanda mengatakan bahwa :
92
“yak, yang pasti gini, kalo hanya mengandalkan dari saya, sebagai salah
satu ya, salah satu pelaku usaha ya pasti itu cukup berat, karena yang pasti
kita harus bareng-bareng. Bareng bareng disini artinya bukan hanya pelaku
usaha, itu juga pemerintah kota, juga warga yang punya bangunan tempat
tinggal disini”.
Satu yang pasti sebagai stakeholder atau pelaku usaha, saya terus
mempromosikan kota lama melalui sosial media yang ada di kafe saya. Selain
mengambil foto produk dengan background kota lama yang sekarang, jadi disitu
pun, karena sekarang eranya sosial media, seperti itu, dimana setiap orang saya
yakin pasti ada satu sosial media disitu. Nah lewat foto-foto produk itulah kita
memang memperkenalkan produk promosi produk, secara tidak langsung kita juga
ingin mengekspose ini kota lama sekarang, dari kesibukan kotanya yang tiap hari
apa namanya emm dengan kesibukan lalu lintas sepeda motor disini kan lebih
tenang seperti itu,
Dalam hal ini disini kita kan ada komunitas AMBU. Komunitas tersebut
beranggotakan warga kota lama, disitu kita sebenarnya juga saling info, Untuk saat
ini yang mungkin digaris bawahi oleh temen-temen AMBU. Nanda beroponi terkait
dengan komunitas “AMBU” sendiri dia mengatakan bahwa:
“salah satunya adalah soal parkir, karena sampai dengan detik ini kota lama
itu sudah bagus cuman yang membuatnya kurang enak diliat adalah
keberadaan parkir-parkir liar yang tidak tertata. Ya kan jadi, seperti
pedestrian tuh yang harusnya untuk pejalan kaki sudah bagus malah dipakai
mobil, mungkin lebih kalau saya sih berharap dipertemuan selanjutnya saya
pingin usul dibuatkan satu pos karena ini tempat wisata yang bakal menjadi
salah satu one heritage”.
Kemudian dari dinas perhubungan, satpol PP, jadi orang berwisata disini satu
selain tertata, tempatnya enak dilihat, para wisatawan juga tidak perlu khawatir jadi
mau jalan-jalan kemana mereka aman. Kita semua warga kota lama, baik yang
93
punya rumah disini, yang punya usaha disini, kita sampaikan sama wisatawan
manapun, karena buat kita, kita seneng kalau banyak wisatawan yang tahu tentang
kota lama, jadi kota lama semarang ini kan lebih besar dari kota tua Jakarta, oleh
karena itu kita bareng-bareng disini kompak untuk, ayuk kita promosikan salah
satunya dari media.
harapan dari stakeholder bagi kota Semarang dan Jawa Tengah pada
umumnya terkhusus kota lama, beliau mengatakan bahwa :
”kalau kota lama sih yang pasti satu, emm lebih ditata lagi, jadi ini kan kita
bilang mungkin baru 80% kan ya untuk saat ini ya gitu. Kemudian yang kedua
lebih banyak dibikin acara baik itu nantinya dari komunitas warga kota lama
itu sendiri atau itu nantinya bekerja sama dengan PEMKOT untuk bikin event
supaya menarik orang ke kota lama, dengan menarik orang, ke kota lama ini
orang tahu kota lama yang sekarang seperti apa”.
Sehingga secara tidak langsung merubah stigma orang tentang kota lama yang
dulu, kota lama yang kurang tertata, kemudian bangunan tidak terurus. harapan saya
dari pemerintah itu tidak hanya mengandalkan dari komunitas AMBU saja karena
kalau komunitas warganya berjalan sendiri saya yakin support dari pemerintah
sangat dibutuhkan dan harus bersinergi antara pemkot dengan warga kota lama.
Harapan nanda bagi pemerintah terhadap kota lama bukan hanya dibangun
saja, tapi yang perlu digarisbawahi disini adalah mengenai maintenance. Karena
saya lihat secara global dulunya, secara global pemerintah kota Semarang itu
banyak membangun, banyak memperbaiki berbagai macam, itu sesuatu yang sangat
positif, semarang menjadi lebih positif. Cuman kekurangannya adalah mereka
kurang bisa me-maintenance apa yang mereka bangun, salah satu contohnya adalah
yang saya lihat adalah jembatan di banjir kanal barat. jembatan yang air mancur
menari, kalo dancing fountain itu kan baru, jembatan yang banjir kanal barat itu
94
dekat dengan pintu air Pleret. Jembatan itu dulu setelah diperbaiki amat terkenal,
karena memang banyak ornamen lampu dijembatan itu bahkan ada yang
menyebutnya warga sekitar dengan Golden Bridge lah. , hanya saja sudah bertahun-
tahun sekitar lebih dari 3 tahun lampunya sudah mati dan tidak terurus. untuk di
kota lama yang saya lihat ini adalah contohnya seperti taman Garuda. Taman
Garuda itu kan yang ingin membangun pemerintah, tetapi tidak ada perawatan. Jadi
titik permasalahannya pada perawatan. Selain itu untuk memberikan fasilitas bagi
wisatawan yang datang ke kota lama, bisa membuat gazebo karena kursi tamannya,
karena disini yang saya sering perhatikan sebagai pelaku usaha disekitar kota lama
adalah bagaimana mereka memaintenance nya, perawatannya. Ada beberapa titik
dikota lama yang lampunya mati. Padahal secara pribadi saya juga belum membuat
laporan. Nanda mengatakan bahwa :
“Hampir sepuluh kali saya lapor tapi tidak ada respon tindakan nya pun
tidak ada, sampai sekarang bisa dilihat beberapa titik yang lampunya mati.
Itu padahal, lampu itu untuk kawasan kota lama ya itu salah satu hal kecil
tapi itu sangat krusial. Karena kan buat penerangan orang yang jalan-jalan,
orang yang lewat, dan adanya lampu itukan sebuah tempat jadi lebih hidup
mas”.
Mengenai tentang pengadaan fasilitas umum, seperti toilet, kemudian pusat
informasi, karena pusat informasi yang tadinya akan dibangun di Oudetrap sampai
detik ini masih belum ada kejelasan dari pemerintah itu sendiri. Bahkan masih
banyak wisatawan yang tidak mengerti kalau mencari informasi dimana bahkan
harus tanya-tanya ke pelaku usaha atau stakeholder di sekitar kota lama Semarang.
95
3.3.2 JESSIE (Stakeholder Kota Lama, Pengelola TekoDeko)
Perkembangan kota lama menurut Jessie mengatakan bahwa:
“faktanya sekarang ini itu sudah jauh sangat membaik sih, jadi karena
perbaikan kemarin itu kan cukup lama, emm hasilnya ya jalan semakin rapi,
terus ada beberapa side-side diperbaikin, lampu-lampu juga dilengkapin,
sekarang kalau sore kemalem itu sudah kaya, tingkat wisatawannya udah
meningkat banget, jadi semakin baik kalo sekarang ini”.
Dari secara keseluruhan semua berkat dari revitalisasi pembangunan kawasan
wisata kota lama semarang dan sekarang sudah banyak bangunan yang dijadikan
bisnis, meskipun bidangnya sama-sama cafe tetapi itu mengundang banyak orang
untuk berkunjung ke kota lama.
Disamping itu setelah dilakukan revitalisasi kota lama yang dilakukan oleh
pemerintah kota semarang jumlah pengunjung ke café tekodeko pun meningkat
drastis. Dan kalau dibandingkan sebelum perbaikan itu mungkin ada kenaikan
sebesar 1.5 sampai 2x lipat untuk jumlah pengunjungnya. Peran stakeholder sebagai
pelaku usaha untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan jessie mengatakan
bahwa :
“oke, kalau dari Tekodeko sendiri sih kami ini punya satu pelayanan sudah
pasti ya, misalnya pelayanan, makanan, menu itu sudah wajib, Cuma kalau
di Tekodeko ini kita punya peta kota lama, terus juga kita ini tergabung disatu
kumpulan warga kota lama gitu, jadi kita sering sharing-sharing info terkait
mana yang buka usaha”.
Jadi ketika ada wisatawan asing kita bisa memberi informasi satu sama lain
selanjutnya langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan wisatawan
kota lama Jessie mengatakan bahwa :
“jadi sebenernya ada event yang harus aku ceritain juga sih, event tahunan
dari tahun 2012 itu namanya festival kota lama, nah festival kota lama ini
memang diadakan tujuannya untuk mengaktifkan kota lama lagi karena dulu
96
tahun 2012 nih kota lama masih yang gelap, gak terurus, terus banyak isu-
isu negatif yang kaya pencurian”.
Acara event tersebut setiap bulan September dan tahun ini kita mau bekerja
sama dengan warga-warga disini ibaratnya ini mau dijadikan acara bersama kita
orang-orang kota lama seperti open housenya, dan panitianya para pelaku-pelaku
dan masyarakat di kota lama salah satunya pelaku usaha, tetapi juga ada
penggagasnya yaitu Oen foundation Semarang. Oen foundation ini sudah ada di dua
tempat satu di Semarang dan satu lagi di Belanda. Kegiatan festivalnya seperti
kuliner, kuliner disini seperti makanan-makanan Belanda Semarang. Jadi terdapat
akulturasi Semarang, selain itu juga seni-seni budaya, acara panggung musik
mengundang artis-artis. Disisi lain mengundang beberapa komunitas seperti,
kumpul komunitas-komunitas antik, mulai dari onthel, vespa, mobil antik, baju baju
jadul jadi seperti mengingatkan kita selalu dengan budaya-budaya.
harapannya bagi pemerintah untuk kota lama jessie mengatakan bahwa :
“kalau aku sih harapannya kita bisa bersinergi, jadi komunikasinya bisa baik
antara pemerintah sama kita, karena kita dalam artian warga ya, kan kita
kerja bareng, kita udah ada disini tinggal, mau ga mau kita yang bekerja tiap
hari di kota lama itu lebih awas akan area sekitar ketika sesuatu terjadi.
Seharusnya harus bisa bersinergi, karena kalau sejauh ini komunikasinya
belum terbentuk secara solid menurut aku pribadi”.
Contohnya seperti kemarin proyek pemerintah kita ini ada kontraktor ada
warga seharusnya ada pemerintah. Kontraktor ini bawaannya PUPR Nasional tetapi
setidaknya ada penanggung jawab dari Pemerintah kota,ini komunikasinya
beberapa kali antara pemerintah kota dengan warga kota lama kita kesusahan
sampai pada akhirnya kita menghubungi walikota dengan ibu wawa sendiri untuk
97
ketemu karena kita menemui banyak sekali masalah yang dimana kita tidak tahu
harus mengadu kesiapa dan disitu saya melihat dan menyimpulkan kurang adanya
sinergitas antara pemerintah dengan masyarakat.
3.3.3 Bintang (Stakeholder Kota Lama, Pemilik Hero Coffee)
Perkembangan kota lama dari sisi stakeholder atau pelaku usaha disini
pelaku usaha tersebut bernama Bintang Barnabas beliau mengatakan terkait dengan
perkembangan kota lama bahwa :
“kalau kota lama dibandingkan 2-3 tahun yang lalu memang wajahnya amat
sangat berbeda sekali. Saya pertama kali kesini, area jalan Kepodang-
Sendowo sini itu masih dipenuhi dengan perjudian, sabung ayam segala
macemnya itu masih banyak dijumpai disini. Bahkan saya kesini beberapa
kali itu juga dengan adanya reformasi semacam ini dan mereka masih aktif
gitu, selang satu tahun saya, saya disini ya, berangsur mulai hilang budaya-
budaya kaya gitu, jadi sabung ayam mulai hilang, terus penataan kota lama
pun, sedikit demi sedikit diperbaiki infrastrukturnya, terutama jalan, karena
kalau orang menyebut kota lama, dulu itu yang ada dibenak mereka itu banjir
dll”.
Ibaratnya mereka kalau kota lama itu belum ada daya tarik sama sekali
dibandingkan dengan sekarang dan yang berjalan untuk saat ini saya rasa cukup
bagus sekali cuman cukup signifikan perubahannya jadi mungkin akan jadi icon
wisata baru di kota Semarang, di Jawa Tengah khususnya di Semarang. Saya rasa
ini juga akan jadi daya tarik tersendiri.
Peran stakeholder sebagai pelaku usaha untuk meningkatkan kenyamanan
wisatawan beliau mengatakan bahwa :
“kalau dari saya, karena saya bergerak dibidang food & beverages, jadi ya
saya hanya memberikan pelayanan dan sedikit demi sedikit, anak-anak juga
saya kasih edukasi tentang sejarah gedung yang saya tempati, gedung ini.
98
Gedung ini ternyata punya Story yang cukup menarik untuk digali bagi
wisatawan, pendatang jadi saya disini nggak hanya jual makanan dan
minuman saja, jadi dari gedung ini saya bisa menjual story nya”.
jadi mereka selain menikmati makan juga bisa tahu sejarah minimal dalam
tempo dulu selain menawarkan food & beverages historynya juga karena sebagai
daya tarik sendiri. harapan bagi masyarakat kota Semarang dan Jawa Tengah
terhadap Kota Lama Bintang mengatakan bahwa :
“semoga kota lama lebih tertata rapi, dalam artian, saya kan juga dapat
kabar juga bahwa ini mau di daftarin di UNESCO,Sebagai warisan budaya,
cagar budaya jadi saya rasa itu nanti, bagus juga buat Indonesia khususnya
Jawa Tengah”.
bahwa ternyata di Indonesia dan Jawa Tengah itu ternyata ada kawasan.
Kawasan cagar budaya yang ternyata sudah mulai menarik dunia, harapannya
pemerintah lebih aware sama ketertarikan mereka khususnya wisatawan asing.
Harapan bagi pemerintah terhadap kota lama karena saya mengikuti dari awal
renovasi infrastrukturnya, untuk kedepannya harus ada penataan kembali agar
pengunjung atau wisatawan semakin tertarik untuk berkunjung ke kota lama
semarang serta sosialisasinya lebih dikuatkan kembali agar masyarakat mengerti
dan paham tentang kota lama semarang.