37
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
III.1. Indeks LQ 45
Seperti yang telah diutarakan sebelumnya dalam Bab I bahwa sample perusahaan
yang dijadikan sebagai bahan untuk penelitian diambil dari daftar perusahaan yang
termasuk dalam list LQ 45. Indeks LQ 45 adalah indeks yang terdiri dari 45 saham
dengan likuiditas (liquid) tinggi yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan.
Selain penilaian atas likuiditas seleksi atas saham-saham tersebut mempertimbangkan
kapitalisasi pasar. Adapun kriteria pemilihan saham untuk Indeks LQ 45 yaitu :
1. Masuk dalam urutan 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar regular (rata-rata
nilai transaksi selama 12 bulan terakhir).
2. Urutan berdasarkan kapitalisasi pasar (rata-rata nilai kapitalisasi pasar selama 12
bulan terakhir).
3. Telah tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama paling sedikit 3 bulan.
4. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhan, frekuensi dan jumlah hari
perdagangan transaksi pasar regular.
Adapun list tersebut diganti setiap 2 tahun sekali. Dari 45 perusahaan yang ada,
dilakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu sebagai kriteria, diantaranya perusahaan
sudah terdaftar di BEJ setidaknya sejak 2002, tidak bergerak di bidang perbankan,
asuransi, maupun yang berhubungan dengan financial, sehingga setelah dilakukan
penyesuaian tersebut, maka perusahaan yang menjadi obyek penelitian hanyalah
sebanyak 32 perusahaan. Berikut adalah daftar 32 perusahaan itu :
List 32 perusahaan dari 45 perusahaan yang ada di LQ 45 :
38
No. Kode Emiten Nama Emiten (perusahaan)
1. AALI Astra Agro Lestari
2. ADMG GT Petrochem Industries
3. ANTM Aneka Tambang
4. ASII Astra International
5. BLTA Berlian Laju Tanker
6. BNBR Bakrie & Brothers
7. BRPT Barito Pacific Timber
8. BUMI Bumi Resources
9. CMNP Citra Marga Nusaphala Persada
10. CTRS Ciputra Surya
11. GGRM Gudang Garam
12. GJTL Gajah Tunggal
13. INCO International Nickel Indonesia
14. INDF Indofood Sukses Makmur
15. INKP Indah Kiat Pulp & Paper
16. INTP Indocement Tunggal Prakasa
17. ISAT Indosat
18. KIJA Kawasan Industri Jababeka
19. KLBF Kalbe Farma
20. LPKR Lippo Karawaci
21. LSIP PP London Sumatera
22. MEDC Medco Energi International
39
23. MPPA Matahari Putra Prima
24. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam
25. RALS Ramayana Lestari Sentosa
26. SMCB Holcim Indonesia
27. SMRA Summarecon agung
28. TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia
29. TLKM Telekomunikasi Indonesia
30. UNSP Bakrie Sumatera Plantation
31. UNTR United Tractors
32. UNVR Unilever Indonesia
Berikut adalah keterangan singkat tentang 32 perusahaan tersebut:
1. AALI (Astra Agro Lestari)
PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Suryaraya
Cakrawala berdasarkan Akta Notaris Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H, No. 12 tanggal
3 Oktober 1988, yang kemudian berubah menjadi PT Astra Agro Niaga berdasarkan
Akta perubahan No. 9 tanggal 4 Agustus 1989 dari notaris yang sama. Akta pendirian
perusahaan dan perubahannya disahkan Surat keputusan No. C2-10099.HT.01.01.TH.89
tanggal 31 Oktober 1989 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik
Indonesia No. 101 Tambahan No. 3626 tanggal 19 Desember 1989.
Pada tanggal 9 Desember 1997, perusahaan melakukan penawaran umum
perdana saham perusahaan melalui bursa efek di Indonesia sebanyak 125,8 juta saham
dengan harga penawaran sebesar Rp. 500 (Rupiah penuh) per saham dengan harga
40
penawaran sebesar Rp. 1.550 (Rupiah penuh) per saham. Perusahaan telah mencatatkan
seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan
adalah perkebunan, perdagangan umum, perindustrian, pengangkutan, jasa dan
konsultan. Kantor perusahaan dan anak perusahaan berlokasi di Jalan Pulo Ayang Raya
Blok OR no. 1, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta. Perkebunan kelapa sawit dan
karet perusahaan seluas 4.018 hektar dan 316 hektar (2005: 3.862 hektar dan 357 hektar)
berlokasi di Kalimantan Selatan dan pabrik minyak goreng berlokasi di Sumatra Utara.
Perkebunan dan pabrik pengolahan anak perusahaan berlokasi di pulau Jawa, Sumatra,
Kalimantan, dan Sulawesi. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1995.
Pada tanggal 31 Desember 2006, luas areal hak atas tanah yang dimiliki perusahaan dan
anak ádalah seluas 235.176 hektar dengan luas areal tertanam seluas 163.482 hektar.
2. ADMG (GT Petrochem Industries)
PT. Polychem Indonesia Tbk (sekarang GT Petrochem Industries) (Perusahaan),
didirikan dengan akta No. 62 tanggal 25 April 1986 dari Irawati Marzuki Arifin, SH,
notaries di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-
1526.HT.01.01.Th.87 tanggal 21 Februari 1987 serta diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 28 tanggal 7 November 1989, Tambahan No. 2882.
Perusahaan berdomisili di Jakarta, dengan pabrik berlokasi di Tangerang,
Karawang dan Merak. Kantor pusat perusahaan beralamat di Wisma Sudirman, lantai
12, Jl. Jend. Sudirman, Kav. 34, Jakarta. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi industri pembuatan polyester
chips, polyester filament, engineering plastic, engineering resin, ethylene glycol,
41
polyester staple fiber dan petrokimia, pertenunan, pemintalan dan industri tekstil.
Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1990. Hasil produksi
dipasarkan di dalam dan luar negeri termasuk ke Asia, Amerika Serikat, Eropa, Australia
dan Afrika
Pada tanggal 17 September 1993, perusahaan memperoleh pernyataan efektif
dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-1573/PM/1993 untuk melakukan penawaran
umum atas 80.000.000 saham perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 20 Oktober
1993 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan 21 Oktober 1993 pada
Bursa Efek Surabaya. Pada tanggal 31 Desember 2006, seluruh saham perusahaan atau
sejumlah 3.889.179.559 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
3. ANTM (Aneka Tambang)
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk (“Perusahaan ” atau
“Antam”) didirikan pada tanggal 5 Juli 1968 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22
tahun 1968, dengan nama “Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang”, dan diumumkan
dalam Tambahan No. 36, Berita Negara No. 56, tgl 5 Juli 1968. Pada tanggal 14
September 1974, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1974, status
perusahaan diubah dari Perusahaan Negara menjadi Perusahaan Negara Perseroan
Terbatas (“Perusahaan Perseroan”) dan sejak itu dikenal sebagai “Perusahaan Perseroan
(Persero) Aneka Tambang”.
Kantor pusat perusahaan berlokasi di Gedung Aneka Tambang Jl. Letjen T.B.
Simatupang No. 1. Lingkar Selatan, Tanjung Barat, Jakarta, Indonesia. Berdasarkan
Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah di
bidang pertambangan berbagai jenis bahan galian, serta menjalankan usaha di bidang
industri, perdagangan, pengangkutan dan jasa lainnya yang berkaitan dengan bahan
42
galian tersebut. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Juli 1968.
Pada tahun 1997, Perusahaan melakukan penawaran saham kepada masyarakat
sebanyak 430.769.000 saham yang merupakan 35% dari 1.230.769.000 modal saham
ditempatkan dan disetor penuh. Penawaran saham kepada masyarakat tersebut dicatat di
Bursa Efek Jakarta (“BEJ”) dan Bursa Efek Surabaya (“BES”) pada tanggal 27
November 1997. Pada tahun 2002, saham Perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek
Australia sebagai Chess Depository Interest (CDI). Unit yang diperdagangkan di Bursa
Efek Australia adalah sejumlah 381.538.390 unit CDI yang merupakan 1.907.691.950
saham biasa seri B.
4. ASII (Astra International)
PT. Astra Internasional Tbk (“Perseroan”) didirikan pada tahun 1957 dengan
nama PT. Astra Internasional Incorporated. Pada tahun 1990, Perseroan merubah
namanya menjadi PT. Astra Internasional Tbk. Perseroan berdomisili di Jakarta,
Indonesia, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II,
Jakarta.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan
perseroan adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan,
pertanian, pembangunan, dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama anak
perusahaan meliputi perakitan dan penyalur mobil, sepeda motor berikut suku
cadangnya, penjualan dan penyewaan alat-alat berat, jasa pertambangan, pengembangan
perkebunan, jasa keuangan, dan teknologi informasi.
Perseroan didirikan dengan Akta Notaris Sia Khwan Djioe No. 67 tanggal 20
Februari 1957 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. J.A.5/53/5 tanggal 1 Juli 1957. Pada tahun1990 perusahaan melakukan
43
Penawaran Umum Perdana 30 juta saham, nominal Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per
saham, harga penawaran Rp 14.850 (dalam satuan Rupiah) per saham. Seluruh saham
Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
5. BLTA (Berlian Laju Tanker)
P.T.Berlian Laju Tanker Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 60
tanggal 12 Maret 1981 dengan nama P.T. Bhaita Laju Tanker, yang kemudian dengan
akta No. 4 tanggal 5 September 1988 diubah namanya menjadi P.T.Berlian Laju Tanker.
Kedua akta tersebut dibuat dihadapan Raden Santoso, notaris di Jakarta, dan telah
mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusannya No. C2-2630.HT.01.01-Th.89 tanggal 31 Maret 1989, serta diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 70 tanggal 1 September 1989, Tambahan
No. 1729.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta, mempunyai dua kantor cabang di Merak
dan Dumai. Kantor pusat beralamat di Wisma Bina Surya Group (BSG) Lt. 10 Jl. Abdul
Muis No. 40 Jakarta. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan perusahaan meliputi usaha dalam bidang perkapalan dalam dan luar negeri
dengan menggunakan kapal-kapal, termasuk tetapi tidak terbatas pada kapal tanker,
longkang dan kapal tunda (tugboat). Perusahaan bergerak dalam bidang jasa seperti
pelayaran/angkutan laut dengan konsentrasi pada angkutan muatan bahan cair baik
dalam kawasan Indonesia maupun Asia dan Eropa. Perusahaan mulai beroperasi secara
komersial pada tahun 1981. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (group) Bina
Surya Group (BSG).
6. BNBR (Bakrie & Brothers)
PT Bakrie & Brothers Tbk (‘Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta No. 55
44
tanggal 13 Maret 1951 dari Notaris Sie Khwan Djioe dengan nama “N.V. Bakrie &
Brothers”. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.J.A.8/81/6 tanggal 25
Agustus 1951.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
perusahaan meliputi perdagangan umum, industri, terutama produksi pipa baja, bahan
bangunan dan bahan konstruksi lainnya, perangkat dan sistem komunikasi, barang
elektronik dan elektrik, serta penyertaan modal pada perusahaan lain. Perusahaan
berdomisili di Jakarta, dengan kantor pusat berlokasi di Wisma Bakrie, Lantai 4, Jalan
H.R. Rasuna Said Kav. B-1, Jakarta Selatan. Perusahaan beroperasi secara komersil
mulai tahun 1951.
Pada tanggal 28 Agustus 1989, perusahaan melakukan Penawaran Umum Saham
Perdana kepada masyarakat atas sejumlah saham Perusahaan sebanyak 2.850.000 saham
dengan nilai nominal sebesar Rp.1.000 per saham. Seluruh saham perusahaan tersebut
dicatatkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Jumlah saham perusahaan yang tercatat di bursa
saat ini sebanyak 26.970.278.400 saham.
7. BRPT (Barito Pacific Timbers)
PT Barito Pacific Timber Tbk (Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia
dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968
berdasarkan akta notaris Kartini Muljadi, S.H., No. 8 tanggal 4 April 1979 dengan nama
PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan. Anggaran Dasar Perusahaan telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. J.A.5/195/8 tanggal
23 Juli 1979 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 84,
Tambahan No. 624 tanggal 19 Oktober 1979. Pada tanggal 28 Juni 1996, perusahaan
45
melakukan perubahan nama menjadi PT Barito Pacific Timber Tbk.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup perusahaan
terutama bergerak dalam bidang industri dan perdagangan serta pengusahaan/eksploitasi
hasil hutan, yang meliputi industri kayu lapis, particle board, woodworking (sawmill)
dan perdagangan ekspor dan impor. Perusahaan memulai produksi komersialnya sejak
tahun 1983. Perusahaan berkedudukan di Banjarmasin, dengan kantor pusat di Wisma
Bintaro Pacific, Jl. Letjen S. Parman Kav. 62 – 63 Jakarta 11410, sedangkan lokasi
pabriknya terletak di Jelapat, Banjarmasin dan Kuala Dua Kumpai, Pontianak.
Perusahaan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawasan
Pasar Modal (BAPEPAM) dengan Surat No. S-1319/PM/1993 pada tanggal 11 Agustus
1993 untuk melakukan penawaran umum atas 85.000.000 saham dengan nilai nominal
Rp 1.000 per saham kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 7.200 per
saham. Seluruh saham perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
8. BUMI (Bumi Resources)
PT Bumi Resources Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 26 Juni 1973
berdasarkan Akta No. 130 dan No. 103 tanggal 28 Nopember 1973, keduanya dibuat
dihadapan Djoko Soepadmo, S.H., notaris di Surabaya dan mendapat persetujuan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 12 Desember 1973 melalui surat
keputusan No. Y.A.5/433/12 dan didaftarkan di Buku Register Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Surabaya dibawah No. 1822/1973, No. 1823/1973, No. 1824/1973 tanggal 27
Desember 1973, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1
tanggal 2 Januari 1974, Tambahan No. 7.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan
meliputi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara (termasuk
46
pertambangan dan penjualan batubara) dan eksplorasi minyak. Kantor pusat Perusahaan
beralamat di Gedung Wisma Bakrie 2 Lantai 7, Jalan H. R. Rasuna Said Kav. B-2,
Jakarta 12920.
Pada tanggal 30 September 2005, Direksi Perusahaan menyetujui untuk merubah
mata uang pelaporan dari Rupiah (Rp) menjadi Dolar Amerika Serikat (US$) untuk
mencerminkan mata uang fungsional perusahaan. Perubahan tersebut mendapatkan
persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia pada tanggal 9 Nopember 2005.
Berdasarkan surat Ketua Bapepam No. SI-117/SHM/MK.10/1990 tanggal 18 Juni 1990,
atas nama Menteri Keuangan, Bapepam telah memberikan surat pernyataan efektif atas
penawaran saham perdana 10.000.000 saham perusahaan atas nama dengan harga
nominal Rp 1.000 per saham (setara dengan AS$ 0,54) kepada masyarakat pada tanggal
25 Juni sampai 30 Juni 1990 dengan harga perdana Rp 4.500 (setara dengan AS$ 2,44)
per saham. Saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada
tanggal 30 Juli 1990.
9. CMNP (Citra Marga Nusaphala Persada)
PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-
Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968, yang telah diubah dan
ditambah dengan Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta notaris Kartini
muljadi, S.H., No. 58 tanggal 13 april 1987.Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri
Kehakiman republik Indonesia dalam surat Keputusan No. C2-4368.HT.01.01.TH’87
tangal 19 Juni 1987. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan
tujuan perusahan terutama adalah menyelenggarakan proyek jalan tol, melakukan
investasi dan jasa penunjang di bidang jalan tol lainnya berdasarkan ketentuan hukum
yang berlaku, serta menjalankan usaha di bidang lainnya yang berkaitan dengan
47
penyelenggaraan jalan tol. Kantor pusat perusahaan berkedudukan di Gedung Citra
Marga, Jalan Angkasa No. 20, Kemayoran, Jakarta 10610. Perusahaan memulai kegiatan
usaha komersial pada tanggal 9 Maret 1990.
Pada tahun 1994, perusahaan melakukan penawaran umum kepada masyarakat
atas 122.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham dengan harga perdana
Rp 2.600 per saham. Pada tahun 1996, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham,
perusahaan melakukan pembagian saham bonus yang berasal dari agio saham sebesar
Rp 250.000.000.000. pada tahun 1997, perusahaan melakukan Penawaran Umum
Terbatas sejumlah 1.000.000.000 saham. Seluruh saham perusahaan sejumlah
2.000.00.000 saham telah dicatatkan pada bursa efek di Indonesia.
10. CTRS (Ciputra Surya)
PT Ciputra Surya Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 1 Maret 1989
berdasarkan akta No. 1 yang dibuat dihadapan Notaris Hobropoerwanto, SH. Akta
pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-
546.HT.01.01.TH.90 tanggal 3 Februari 1990, dan diumumkan dalam Lembaran Berita
Negara No. 86, Tambahan No. 4424 tanggal 26 Oktober 1990.
Sesuai dengan Pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
perusahaan mencakup antara lain, perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan
penjualan kawasan perumahan (real estat), perkantoran, pertokoan, pusat niaga beserta
fasilitas-fasilitasnya. Perusahaan berkedudukan di Surabaya dan proyeknya yaitu Citra
Raya Surabaya berlokasi di Lakarsantri, Surabaya. Perusahaan memulai kegiatan usaha
komersilnya pada tanggal 1 Maret 1993.
Perusahaan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran kepada BAPEPAM
dengan surat No. 118/HH/njs/X/98-CS tanggal 23 Oktober 1998, sehubungan dengan
48
rencana Pendaftaran Perusahaan sebagai Perusahaan Publik Tanpa Penawaran Umum
atas Seluruh Saham Biasa Atas Nama Perusahaan sejumlah 420.188.000 saham.
Pernyatan Pendaftaran ini telah menjadi efektif berdasarkan surat BAPEPAM No. S-
2739/PM/1998 tanggal 29 Desember 1998 dan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta.
Perusahaan telah melakukan stock split nilai nominal saham dari Rp 500 menjadi
Rp 250 per saham, yang berlaku efektif mulai tanggal 25 Juli 2005. Dengan demikian,
jumlah modal disetor Perusahaan menjadi 1.978.864.834 saham, hasil stock split dari
saham awal sejumlah 420.188.000 saham dan saham hasil konversi hutang obligasi
sejumlah 569.244.417 saham. Harga nominal baru saham ini telah diperdagangkan di
bursa efek pada tanggal 25 Juli 2005.
11. GGRM (Gudang Garam)
Perseroan, yang semula bernama PT Perusahaan Rokok Tjap “Gudang Garam”
Kediri (PT Gudang Garam), didirikan dengan akte Suroso SH, wakil notaris sementara
di Kediri, tanggal 30 Juni 1971 No. 10, diubah dengan akte notaris yang sama tanggal 13
Oktober 1971 No. 13; akte-akte ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No.
J.A.5/197/7 tanggal 17 November 1971, didaftarkan di Pengadilan Negeri Kediri dengan
No. 31/1971 dan No. 32/1971 tanggal 26 November 1971, dan diumumkan dalam
Tambahan No. 586 pada Berita Negara No. 104 tanggal 28 Desember 1971.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, perseroan bergerak di bidang industri
rokok dan yang terkait dengan industri rokok. Perseroan merupakan kelanjutan dari
tahun 1969 berubah status menjadi Firma dan pada tahun 1971 menjadi Perseroan
Terbatas. Operasi komersial dimulai tahun 1958. Perseroan berdomisili di Indonesia
dengan Kantor Pusat di Jl. Semampir II/I, Kediri Jawa Timur, Kantor Perwakilan Jakarta
di Jl. Jendral A. Yani 79, Jakarta, dan Kantor Perwakilan Surabaya di Jl. Pengenal 7 –
49
15, Surabaya, Jawa Timur.
Dengan izin Menteri Keuangan No. SI-126/SHM/KMK.10/1990 tanggal 17 Juli
1990, Perseroan telah melakukan penawaran umum kepada masyarakat melalui pasar
modal sejumlah 57.807.800 saham dengan nominal Rp 1.000 (rupiah penuh) per saham.
Dengan surat PT Bursa Efek Surabaya No. 372/D-129/BES/VIII/90 tanggal 21 Agustus
1990 telah disetujui untuk dicatatkan di Bursa Efek Surabaya sebanyak 96.204.400
saham Perseroan sejak 27 Agustus 1990. Dengan surat PT Bursa Efek Jakarta No. S-
204/BEJ/VI/92 tanggal 24 Juni 1992 telah disetujui untuk dicatatkan di Bursa Efek
Jakarta sejumlah saham yang sama.
12. GJTL (Gajah Tunggal)
PT Gajah Tunggal Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris No. 54
tanggal 24 agustus 1951 dari Raden Meester Soewandi, SH, notaris di Jakarta. Akta
pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusannya No. J.A.5/69/23 tanggal 29 Mei 1952 serta diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 5 Agustus 1952, Tambahan No. 884.
Anggaran Dasar Perusahaan telah diubah agar sesuai dengan undang-undang No. 1
tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas dan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal tanggal 30 April 1997 No. KEP-13/PM/1997 tentang pokok-pokok Anggaran
Dasar Perseroan yang melakukan penawaran umum efek bersifat ekuitas dan perusahaan
publik, dengan akta notaris No. 54 tanggal 15 Juli 1997 dari Indah Budiana, SH, notaris
pengganti dari Amrul Partomuan Pohan, SH, Lex Legibus Magister, notaris di Jakarta.
Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-9167.HT.01.04.TH.97 tanggal 8
September 1997.
50
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan pabrik berlokasi di Tangerang Kantor
pusat perusahaan beralamat di Wisma Hayam Wuruk, Lantai 10 Jl. Hayam Wuruk 8,
Jakarta. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
perusahaan terutama meliputi bidang industri pembuatan barang-barang dari karet,
termasuk ban dalam dan luar segala jenis kendaraan, barang atau alat. Produk
perusahaan dipasarkan di dalam dan luar negeri, termasuk di Amerika Serikat, Asia,
Australia dan Eropa.
13. INCO (International Nickel)
PT Internasional Nickel Indonesia Tbk. (“PT Inco” atau “Perseroan”) didirikan
pada tanggal 25 Juli 1968 berdasarkan akta notaries Eliza Pondaag, No. 49 di Jakarta.
Anggaran Dasar Perseroan disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam surat Keputusan
No. JA5/69/18 tanggal 26 Juli 1968 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 62
tanggal 2 Agustus 1969. Sekitar 61% saham Perseroan Dimiliki oleh CVRD Inco
Limited (setelah perubahan nama Inco Limited yang efektif tanggal 4 Januari 2007),
18% oleh masyarakat umum melalui Bursa Efek Jakarta, sekitar 20% oleh Sumitomo
Metal Mining Co., Ltd., dan sisanya oleh empat perusahaan Jepang lainnya. Induk
perusahaan Perseroan adalah Companhia Vale do Rio Doce (“CVRD”). Pabrik dan
kantor pusat Perseroan masing-masing berlokasi di Sorowako dan Jakarta.
Operasi Perseroan didasarkan atas Kontrak Karya yang ditandatangani oleh
Pemerintah Republik Indonesia (“Pemerintah”) dan Perseroan. Kontrak Karya ini
memberikan hak kepada perseroan untuk mengembangkan dan mengoperasi proyek
nikel dan mineral-mineral tertentu lainnya di daerah yang sudah ditentukan di Pulau
Sulawesi. Kontrak Karya ini pada awalnya ditandatangani pada tanggal 27 Juli 1968
(“Kontrak Karya”) dan akan berakhir pada tanggal 31 Maret 2008. Pada tanggal 15
51
Januari 1996, Perseroan dan Pemerintah telah menandatangani Persetujuan Perubahan
dan Perpanjangan Kontrak Karya 1968 (“Persetujuan dan Perpanjangan”), yang
memperpanjang izin operasi Perseroan sampai tahun 2025. Persetujuan Perpanjangan
dapat diperpanjang lagi setelah tahun 2025 berdasarkan persetujuan Pemerintah
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, kegiatan utama perseroan
adalah eksplorasi dan penambangan, pengolahan, penyimpanan, pengangkutan dan
pemasaran nikel beserta produk mineral tergabung lainnya. Pada tahun 1990, Perseroan
melakukan Penawaran Umum Saham Perdana sejumlah 49,7 juta lembar saham atau
20% dari 248,4 juta lembar saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Saham yang
ditawarkan kepada masyarakat dalam Penawaran Umum Perdana tersebut dicatatkan di
Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 16 Mei 1990.
14. INDF (Indofood Sukses Makmur)
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik
Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma,
berdasarkan akta notaries Benny Kristianto, S.H., No. 228. Akta pendirian ini disahkan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-
2915.HT.01.01.Th’91 tanggal 12 Juli 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 12 Tambahan No. 611 tanggal 11 Februari 1992.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
perusahaan terdiri dari, antara lain, produksi mie, penggilingan tepung, kemasan, jasa
manajemen serta penelitian dan pengembangan. Saat ini, perusahaan terutama bergerak
di bidang pembuatan mie dan penggilingan tepung terigu. Kantor pusat Perusahaan
berlokasi di Gedung Ariobimo Sentral, Lantai 12, Jl. H.R. Rasuna Said X-2, Kav. 5,
Jakarta, Indonesia, sedangkan pabriknya berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa,
52
Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada
tahun 1990.
Pada tahun 1994, perusahaan melaksanakan penawaran umum 21 juta saham
baru kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp6.200 per saham.
Kemudian pada tahun 1996, pemegang saham menyetujui pemecahan nilai nominal
saham perusahaan (stock split) dari Rp1.00 per saham menjadi Rp500 per saham.
Sehubung dengan hal ini, jumlah modal dasar Perusahaan meningkat dari 763 juta
saham menjadi 1.526 juta saham pada tanggal 31 Desember 1996.
Pada bulan Juli 2000, para pemegang saham menyetujui pemecahan nilai
nominal saham (stock split) dari Rp500 per saham menjadi Rp100 per saham. Oleh
karenanya, jumlah modal dasar Perusahaan meningkat dari 6,0 miliar saham menjadi
dari 1.831,2 juta saham menjadi 9.156, 0 juta saham.
15. INKP (Indah Kiat Pulp & Paper)
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (Perusahaan) didirikan di Indonesia dalam
rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 berdasarkan Akta
Notaris Ridwan Suselo, S.H. No. 68 tanggal 7 Desember 1976. Anggaran Dasar
Perusahaan telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui
Surat Keputusan No. Y.A.5/50/2 tanggal 9 Pebruari 1978 dan diumumkan dalam
Tambahan No. 172 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 18 tanggal 3 Maret
1978.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
perusahaan adalah di bidang industri pulp dan kertas, pengelolaan pelabuhan khusus,
perdagangan, pertambangan dan kehutanan. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan
alamat di Jalan M.H. Thamrin No. 51, Jakarta 10350 dan pabrik berlokasi di Tangerang
53
dan Serang, Jawa Barat dan Perawang, Riau. Kegiatan usaha komersial Perusahaan
dimulai sejak 1978.
Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana 60.000.000
lembar saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 1.000 per lembar saham dan harga
penawaran Rp 10.600 per lembar saham, serta telah mencatat saham tersebut di Bursa
Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 16 Juli 1990. Jumlah saham Perusahaan yang
telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya sampai dengan tanggal 31
Desember 2006 dan 2005, sebanyak 5.470.982.941 lembar saham.
Pada tanggal 31 Desember 2004, Perusahaan dikendalikan oleh PT Purinusa Ekapersada
(Purinusa) yang dimiliki oleh Asia Pulp & Paper Company (APP), Singapura. Pada
tahun 2005 kepemilikan APP pada PT Purinusa Ekapersada (Purinusa) terdilusi sejak
disetujuinya Composition Plan Purinusa oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada
tanggal 20 April 2005.
16. INTP (Indocement Tunggal Prakarsa)
PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia
pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 227.
Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam
Surat Keputusan No. C2-2876HT.01.01.Th.85 tanggal 17 Mei 1985, dan diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 946, Tambahan No. 57 tanggal 16 Juli
1985.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup perusahaan,
antara lain, pabrik semen, bahan-bahan bangunan, konstruksi dan perdagangan. Saat ini
perusahaan dan anak perusahaan bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi
pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siap pakai. Kantor pusat
54
perusahaan berlokasi di Wisma Indocement Lantai 8, Jl. Jend. Sudirman Kav. 70-71,
Jakarta. Pabriknya berlokasi di Citeureup – Jawa Barat, dan Tarjun – Kalimantan
Selatan.
Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) tanggal 2
Oktober 1989 yang diaktakan dalam akta notaris Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM
No. 4, para pemegang saham menyetujui, antara lain, penawaran umum kepada public
sebesar 598.881.000 saham. Pada RUPSLB yang diadakan pada tanggal 25 Juni, para
pemegang saham menyetujui untuk melakukan pemecahan atas nilai nominal saham
perusahaan dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham, sehingga jumlah saham
yang diterbitkan dan ditempatkan penuh meningkat dari 1.207.226.660 saham menjadi
2.414.453.320 saham. Keputusan para pemegang saham ini telah disetujui oleh Menteri
Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-HT.01.04.A.4465 tanggal 29 Juli 1996.
17. ISAT (Indosat)
PT Indosat Tbk (“Perusahaan”) didirikan dalam rangka Undang-undang
Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967 bedasarkan akta notaris Mohamad Said
Tadjoedin, S.H. No. 55 tanggal 10 November 1967 di Negara Republik Indonesia. Akta
pendirian ini diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 26 tanggal 29
Maret 1968, Tambahan No. 24. Pada tahun 1980, perusahaan dijual kepada Pemerintah
Republik Indonesia dan menjadi Badan Usaha Milik Negara (Persero).
Pada tanggal 7 Februari 2003, perusahaan memperoleh persetujuan dari Badan
Koordinasi Penanaman Modal dalam Surat No. 14/V/PMA/2003 atas perubahan status
dari Badan Usaha Milik Negara (Persero) menjadi Perusahaan Penanaman Modal Asing.
Selanjutnya, pada tanggal 21 Maret 2003, perusahaan memperoleh persetujuan dari
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas perubahan
55
Anggaran Dasar yang berkaitan dengan perubahan status hukum tersebut.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, perusahaan bertujuan untuk
menyelenggarakan jaringan dan/atau jasa telekomunikasi serta informatika dengan
melaksanakan kegiatan-kegiatan di bawah ini:
• Menjalankan kegiatan penyediaan dan pelayanan jaringan dan/atau jasa jasa
telekomunikasi serta usaha informatika.
• Menjalankan kegiatan perencanaan, pembangunan sarana, pengadaan fasilitas
telekomunikasi serta usaha informatika termasuk pengadaan sumber daya yang
mendukung.
• Menjalankan kegiatan pengoperasian (yang meliputi juga pemasaran serta penjualan
jaringan dan/atau jasa telekomunikasi serta usaha informatika yang diselenggarakan
Perusahaan), melakukan pemeliharaan, penelitian dan pengembangan sarana
dan/atau fasilitas telekomunikasi serta informatika dan penyelenggaraan pendidikan
dan latihan baik dalam maupun di luar negeri.
• Menjalankan pelayanan yang berhubungan dengan pengembangan jaringan dan/atau
jasa telekomunikasi serta usaha informatika.
Perusahaan memulai kegiatan operasinya pada tahun 1969. Berdasarkan Undang-
undang No. 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi dan Peraturan Pemerintah No. 77
Tahun 1991, perusahaan telah ditegaskan kembali sebagai Badan Penyelenggara jasa
telekomunikasi internasional di bawah otorisasi Pemerintah.
Perusahaan berkedudukan di Jalan Medan Barat No. 21, Jakarta dan memiliki 8
kantor regional yang terletak di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan,
Palembang, Balikpapan dan Makasar. Semua saham Seri B Perusahaan dicatatatkan dan
56
diperdagangkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sejak tahun 1994.
American Depositary Shares (“ADS”) Perusahaan yang diterbitkan (setiap ADS
mewakili 50 saham Seri B) mulai diperdagangkan di Bursa Efek New York pada tahun
1994.
18. KIJA (Kawasan Industri Jababeka)
PT. Kawasan Industri Jababeka Tbk (“Perusahaan”) didirikan sesuai dengan
Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 yang telah diubah
dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970, berdasarkan akta Notaris Nyonya Maria
Kristiana Soeharyo, S.H No. 18 tanggal 12 Januari 1989. Akta pendirian ini telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-
8154.HT.01.01.TH.89 tanggal 1 September 1989 dan telah diumumkan dalam Berita
Negara No. 81, Tambahan Berita Negara No. 2361, tanggal 10 Oktober 1989.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
Perusahaan meliputi usaha di bidang kawasan industri berikut seluruh sarana
penunjangnya dalam arti kata yang seluas-luasnya, antara lain pembangunan
perumahan/apartemen, perkantoran/pertokoan, pembangunan dan instalasi pengelolaan
air bersih, limbah, telepon dan listrik serta sarana-sarana lain yang diperlukan dalam
menunjang pengelolaan kawasan industri, juga termasuk diantaranya penyediaan
fasilitas-fasilitas olahraga dan rekreasi di lingkungan kawasan industri, ekspor dan impor
barang-barang yang diperlukan bagi usaha-usaha yang berkaitan dengan pengembangan
dan pengelolaan kawasan industri. Perusahaan berkedudukan di Bekasi dan Anak
Perusahaan berkedudukan di Bekasi dan Jakarta.
Pada tanggal 10 Januari 1995, Perusahaan mencatatkan 47.000.000 saham
dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham untuk pertama kali di Bursa Efek Jakarta dan
57
Surabaya dalam rangka penawaran umum perdana. Pada tanggal 31 Desember 2006,
seluruh saham perusahaan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
19.KLBF (Kalbe Farma)
PT. Kalbe Farma Tbk (“perusahaan”) didirikan di negara Republik Indonesia,
dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 yang
telah diubah dengan UU no.12 tahun 1970 berdasarkan Akta Notaris Raden Imam
Soesetyo Prawirokoesoemo No.3 pada tanggal 10 september 1966. Akta pendirian ini
telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No.J.A.5/72/23 tanggal
12 september 1967 dan diumumkan dalam tambahan No. 234, Berita Negara Republik
Indonesia No.102 pada tanggal 22 Desember 1967.
Seperti yang dinyatakan dalam anggaran dasarnya, ruang lingkup kegiatan
perusahaan meliputi, antara lain usaha dalam bidang industri dan distribusi produk
farmasi (obat-obatan bagi manusia dan hewan). Saat ini, perusahan terutama bergerak
dalam bidang produksi dan pengembangan produk farmasi, perusahaan mulai operasi
komersial pada tahun 1966.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dimana Kantor Pusat maupun fasilitas
pabrik keduanya berlokasi di Kawasan Industri Delta Silicon, Jl.M.H. Thamrin, Blok
A3-1, Lippo Cingkarang, Bekasi, Jawa Barat.
20. LPKR (Lippo Karawaci)
PT Lippo Karawaci Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Tunggal
Reksakencana pada tanggal 15 Oktober 1990 berdasarkan akta Notaris Misahardi
Wilamarta,SH. No. 233. Akta pendirian ini disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-6974.HT.01.01.TH.91 tanggal 22
Nopember 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 62,
58
Tambahan No. 3593 tanggal 4 Agustus 1992.
Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha
erusahaan adalah dalam bidang real estat, pengembangan perkotaan (urban
development), pembebasan/pembelian, pengolahan, pematangan, pengurugan dan
penggalian tanah; membangun sarana dan prasarana/infrastruktur; merencanakan,
membangun gedung-gedung, perumahan, perkantoran, perindustrian, perhotelan, rumah
sakit, pusat perbelanjaan, pusat sarana olah raga dan sarana penunjang termasuk tetapi
tidak terbatas pada lapangan golf, klub-klub, restoran, tempat-tempat hiburan lain,
laboratorium medik, apotik beserta fasilitasnya; menjual, menyewakan dan
mengusahakan kegiatan-kegiatan tersebut, membangun dan mengelola fasilitas umum,
serta jasa akomodasi, menjalankan usaha dibidang jasa antara lain transportasi, jasa
keamanan berikut jasa penunjang lainnya kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak.
Perusahaan berdomisili di 2121 Bulevar Gajah Mada # 01-01 Lippo Cyber Park, Lippo
Karawaci Tangerang.
Penawaran umum perdana perusahaan sejumlah 30.800.000 saham kepada
masyarakat dan telah dinyatakan efektif sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-878/PM/1996 tanggal 3 Juni 1996, dan
selanjutnya saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal
28 Juni 1996. Jumlah saham yang beredar pada tanggal 31 Desember 2006 adalah
5.871.017.072 lembar saham dan telah tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya.
21. LSIP (PP London Sumatera)
PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (“Perusahaan”)
didirikan berdasarkan akta notaries Raden Kadiman No. 93 tanggal 18 Desember 1962
59
yang diubah dengan akta No. 20 tanggal 9 September 1963. Akta pendirian ini disahkan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A5/121/20
tanggal 14 September 1963 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 81 tanggal 8 Oktober 1963, Tambahan No. 531.
Perusahaan bergerak di bidang industri perkebunan dengan menanam dan
memelihara tanaman kelapa sawit, karet, kakao, kelapa serta teh dan kopi, mengolah
hasil perkebunan tersebut dan menjual hasilnya di dalam maupun di luar negeri, dengan
proporsi pemasaran local dan ekspor sebesar 69% dan 31%. Perusahaan berdomisili di
Jakarta dengan kantor-kantor cabang operasional berlokasi di Medan, Palembang,
Makasar, Surabaya dan Samarinda.
Pada tanggal 7 juni 1996, perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari ketua
Badan Pengawas Pasar Modal (bapepam) melalui suratnya no. s-912/pm/1996 untuk
melakukan penawaran umum saham perdana atas 38.800.000 saham perusahaan kepada
masyarakat . Pada tanggal 5 juli 1996 saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek
Jakarta. Pada tanggal 31 desember 2006 dan 2005, seluruh saham perusahaan sejumlah
1.095.229.293 lembar telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
22. MEDC (MEDCO ENERGI INTERNASIONAL)
PT Medco Energi Internasional Tbk (Perusahaan atau MEI) didirikan dalam
rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968
sebagaimana telah diubah dengan UU No. 12 tahun 1970, berdasarkan akta notaris No.
19 oleh Imas Fatimah, S.H., pada tanggal 9 Juni 1980. Akta pendirian ini disetujui oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia (MKRI) dengan surat keputusan
No.Y.A.5/192/4 tanggal 7 April 1981 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 102, Tambahan No. 1020 tanggal 22 Desember 1981.
60
Anggaran Dasar Perusahaan telah berubah beberapa kali, perubahan yang
terakhir mengenai tugas dan wewenang dari direksi dan komisaris, modal dasar, dan tata
cara rapat direksi dan komisaris. Perubahan terakhir tersebut diaktakan dengan akta
notaris No. 43 oleh Ny. Indah Fatmawati, S.H., tanggal 23 Juli 2002, notaris pengganti
dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., yang telah disetujui oleh MKRI dalam surat
keputusannya No. C-15374 HT.01.04 TH 2002 tanggal 15 Agustus 2002 dan
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 51, Tambahan No. 457
tanggal 27 Juni 2003.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dan kantor pusat beralamat di Gedung Graha
Niaga Lantai 16, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 58, Jakarta 12190. Sesuai dengan Pasal 2
anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup aktivitasnya terdiri dari, antara lain,
eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi, produksi metanol dan aktivitas energi
lainnya, usaha pengeboran darat dan lepas pantai, serta melakukan investasi (langsung
dan tidak langsung) pada anak perusahaan. Perusahaan memulai kegiatan operasi
komersialnya pada tanggal 13 Desember 1980.
23. MPPA (MATAHARI PUTRA PRIMA)
PT Matahari Putra Prima Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia
pada tanggal 11 Maret 1986 berdasarkan akta notaries Budiarti Karnadi, S.H. No. 30
tanggal 11 Maret 1986. Akta pendirian Perusahaan diumumkan dalam Berita Negara No.
73 tanggal 10 September 1991, Tambahan No. 2954.
Perusahaan dan anak perusahaan mengusahakan jaringan toko serba ada yang
menyediakan berbagai macam barang seperti pakaian, perhiasan, tas, sepatu, kosmetik,
peralatan elektronik, mainan, alat tulis, buku, obat-obatan dan kebutuhan sehari-hari, dan
pusat hiburan keluarga yang dikenal sebagai Time Zone. Perusahaan mulai beroperasi
61
komersil pada tahun 1986. Kantor Pusat Perusahaan berkedudukan di Menara Matahari
– Lippo Life, Lantai 20, Jalan Boulevard Palem Raya No. 7, Lippo Karawaci –
Tangerang, Jawa Barat.
Pada tanggal 31 Desember 2006, perusahaan dan PT Matahari Super Ekonomi
(anak perusahaan) mengoperasikan toko di 96 lokasi, sedangkan PT Matahari Graha
Fantasi (anak perusahaan lainnya) mengoperasikan 117 pusat hiburan keluarga. Pada
tanggal 29 November 1992, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka
Penawaran Umum Perdana dinyatakan efektif. Pada bulan Desember 1992, perusahaan
mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
24. PTBA (TAMBANG BATUBARA BUKIT ASAM)
PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada
tanggal 2 Maret 1981, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 42 tahun 1980 dengan akta
notaris Mohamad Ali No. 1, yang telah diubah dengan akta notaris No. 5 tanggal 6
Maret 1984 dan No. 51 tanggal 29 Mei 1985 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan
perubahan tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No.C2-
7553-HT.01.04.TH.85 tanggal 28 November 1985 serta diumumkan dalam Berita
Negara No. 33, Tambahan No. 550, tanggal 25 April 1986.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 56 tanggal 30 Oktober 1990, Perum
Tambang Batubara, sebuah perusahaan batubara yang berlokasi di Sawahlunto,
Sumatera Barat, digabung dengan perusahaan.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan, maksud dan tujuan perusahaan
terutama bergerak dalam bidang industri tambang batubara, meliputi kegiatan
penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengelolahan, pemurnian, pengangkutan
dan perdagangan,pemeliharaan fasilitas dermaga khusus batubara baik untuk keperluan
62
sendiri maupun pihak lain, pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap baik untuk
keperluan sendiri ataupun pihak lain dan memberikan jasa-jasa konsultasi dalam bidang
industri pertambangan batubara.
25. RALS (RAMAYANA LESTARI SENTOSA)
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada
tanggal 14 Desember 1983 berdasarkan Akta Notaris R. Muh. Hendarmawan, S.H., No.
60 pada tanggal yang sama. Akta pendiriari ini disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dalam Surat Keputusari No. C2-5877.HT.01.01.TH.85 tanggal 17
September 1985 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 9 Tambahan No. 589 tanggal
3 Oktober 1985.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan utama perusahaan
adalah perdagangan umum yang menjual berbagai macam barang seperti pakaian,
aksesoris, tas, sepatu, kosmetik dan produk-produk kebutuhan sehari-hari melalui gerai
serba ada (Department Store) milik perusahaan. Pada tahun 2006, perusahaan
menghentikan operasi 7 gerai dan mengoperasikan tambahan gerai sebanyak 5 gerai.
Pada tanggal 31 Desember 2006, jumlah gerai yang dioperasikan oleh perusahaan terdiri
dari 88 gerai dengan nama “Ramayana” dan “Robinson” dan 3 gerai dengan nama
“Cahaya”, yang berlokasi di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera,
Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara dan Sulawesi. Perusahaan berdomisili di Jl. KH Wahid
Hasyim No. 220 A & B, Jakarta 10250. Perusahaan mulal beroperasi secara komersial
pada tahun 1983.
Pada tanggal 26 Juni 1996, perusahaan memperoleh pernyataan efektif dan Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/BAPEPAM-LK (dahulu Badan
Pengawas Pasar Modal/BAPEPAM) dalam suratnya No. 1038/PM11996 untuk
63
melakukan penawaran umum perdana sebanyak 80 juta saham dengan nilai nominal
Rp500 (Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat melalul Bursa Efek Jakarta dengan
harga penawaran sebesar Rp3.200 (Rupiah penuh) per saham. Pada tanggal 31
Desember 2006 jumlah saham yang beredar menjadi sebesar 7.064.000.000 saham.
Seluruh saham perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta.
26. SMCB (Holcim Indonesia)
PT Holcim Indonesia Tbk (didirikan dalam rangka Undang-Undang No. 1 tahun
1967 Juncto Undang-Undang No. 11 tahun 1970 tentang Penanaman Modal Asing),
berdasarkan akta No. 53 tanggal 15 Juni 1971 dari Notaris Abdul Latief, S.H Akta
pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia daIam
Surat Keputusan No. JA5/149/7 tanggal 23 September 1971 dan diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No.82 tanggal 12 Oktober 1971, Tambahan No. 466.
Perusahaan mengganti status investasinya dari Penanaman Modal Asing (PMA) ke
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan persetujuan dan Ketua Badan
Koordinasi Penanaman Modal No. 17/V/1988 tanggal 19 November 1988.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, lingkup kegiatan perusahaan
terutama meliputi pengoperasian pabrik semen dan aktivitas lain yang berhubungan
dengan industri semen, serta melakukan investasi pada perusahaan lainnya. Perusahaan
mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1975. Hasil produksi perusahaan
dipasarkan di dalam dan di luar negeri. termasuk ke Singapura, Malaysia, Bangladesh,
Australia dan Afrika Barat. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan pabrik berlokasi di
Narogong, Jawa Barat dan Cilacap, Jawa Tengah.
Pada tanggal 6 Agustus 1977. Perusahaan memperoIeh surat pernyataan efektif
dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dengan suratnya No. SI-001/PM/E/1977,
64
untuk melakukan Penawaran Umum I sejumlah 178.750 saham. Pada tanggal 8 Agustus
1977, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Saham
Perusahaan sebanyak 7.662.900.000 saham dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan
Surabaya.
27. SMRA (SUMMARECON AGUNG)
PT Summarecon Agung Tbk (“Perusahaan”) didirikan sesuai dengan Undang-
Undang Penanaman Modal Dalam Negeri berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H.,
No. 308 tanggal 26 November 1975. Anggaran Dasar Perusahaan telah mendapatkan
pengesahan dari Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. YA 5/344/6 tanggal 12
Juli 1977 dan telah diumumkan dala Berita Negara No. 79. Tambahan No. 597 tanggal 4
Oktober 1977.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
Perusahaan bergerak dalam bidang pengembangan real estat, penyewaan property dan
pengelolaan fasilitas rekreasi dan restoran. Kantor pusat perusahaan berkedudukan di
Plaza Summarecon, Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi
secara komersial pada tahun 1976.
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), melalui Surat No. SI-
085/SHM/MK.10/1990 tanggal 1 Maret 1990, menyatakan bahwa penawaran umum
sejumlah 6.667.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 1.000 (satuan penuh)
setiap saham kepada masyarakat, dengan harga penawaran sebesar Rp 6.800 (satuan
penuh) setiap saham, efektif sejak tanggal tersebut. Perusahaan mencatatkan seluruh
sahamnya pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 14 Agustus 1996.
28. TKIM (PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA)
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (Perusahaan) didirikan di Indonesia pada
65
tanggal 2 Oktober 1972 berdasarkan Akta Notaris Ridwan Suselo, S.H. No. 9.
Perusahaan terdaftar sebagai perusahaan penanaman modal dalam negeri pada tanggal
28 Februari 1975 dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6
tahun 1968 jo Undang-Undang No. 12 tahun 1970. Akta pendirian tersebut disahkan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/439/25
tanggal 22 Desember 1975 serta diumumkan dalam Tambahan No. 639 dari Berita
Negara Republik Indonesia No. 70 tanggal 30 Agustus 1976.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup usaha
perusahaan meliputi bidang industri antara lain, pulp, kertas dan hasil-hasil produksi
kertas. Perusahaan berkedudukan di Sidoarjo, Jawa Timur dengan kantor pusat dan
pabriknya berlokasi di Jalan Raya Surabaya Mojokerto, Sidoarjo, Jawa Timur.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1977.
Pada tahun 1990, perusahaan melakukan penawaran umum saham sejumlah
9.300.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham melalui bursa efek di
Indonesia dengan harga penawaran Rp 9.500 per saham. Pada tanggal 3 April 1990,
perusahaan mencatatkan saham tersebut di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Pada
tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, seluruh saham telah dicatatkan pada Bursa Efek
Jakarta dan Surabaya.
Pada tanggal 31 Desember 2004, perusahaan dikendalikan oleh PT Purinusa
Ekapersada (Purinusa) dimana mayoritas kepemilikannya oleh Asia Pulp & Paper
Company Ltd. (APP), Singapura. Kepemilikan APP terhadap Purinusa pada tahun 2005
menjadi berkurang (diluted) sejak Composition Plan Purinusa diputuskan oleh
Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada tanggal 20 April 2005.
29. TLKM (TELEKOMUNIKASI INDONESIA)
66
Perusahaan Perseroan (Persero) P.T. Telekomunikasi Indonesia Tbk
(“Perusahaan”) pada mulanya merupakan bagian dari “Post en Telegraafdienst”, yang
didirikan pada tahun 1884 berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda
No. 7 tanggal 27 Maret 1884 dan diumumkan dalam Berita Negara Hindia Belanda No.
52 tanggal 3 April 1884.
Pada tahun 1991, berdasarkan Peraturan Pemerintah No, 25 tahun 1991, status
Perusahaan diubah menjadi perseroan terbatas milik negara (“Persero”). Perusahaan
didirikan berdasarkan Akta Notaris Imas Fatmiah, S.H. No. 128 tanggal 24 September
1991. Akta pendirian tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2- 6870.HT.01.01.Th.1991 tanggal 19
Nopember 1991 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 5 tanggal
17 Januari 1992, Tambahan No. 210. Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar perusahaan,
ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Maksud dan tujuan Perusahaan ialah menyelenggarakan jaringan dan jasa
telekomunikasi serta informatika, satu dan lain dengan memperhatikan peraturan
perundangan yang berlaku.
2. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, perusahaan menjalankan kegiatan meliputi :
• Merencanakan, membangun, menyediakan mengembangkan, mengoperasikan,
memasarkan atau menjual, menyewakan dan memelihara jaringan
telekomunikasi dan informatika dengan memperhatikan perundangan-undangan
yang berlaku.
• Merencanakan, mengembangkan, menyediakan, memasarkan atau menjual dan
meningkatkan layanan jasa telekomunikasi dan informatika dengan
67
memperhatikan perundang-undangan yang berlaku.
• Menjalankan kegiatan dan usaha-usaha lain dalam rangka pemanfaatan dan
pengembangan sumber daya yang dimiliki perusahaan dan mengoptimalkan
pemanfaatan aktiva tetap perusahaan, fasilitas sistem informasi, fasilitas
pendidikan dan pelatihan dan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jalan Japati No. 1, Bandung, Jawa Barat.
30. (Bakrie Sumatera Plantations)
PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (“Perusahaan”) berdiri di Republik
Indonesia pada tahun 1911 dengan nama “NV Hollandsch Amerikanse Plantage
Maatschappij”. Nama Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir
dengan nama PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. Anggaran Dasar Perusahaan pertama
kali diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 14 tanggal 18
Februari 1941 Tambahan No. 101. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 45 tanggal 10
November 2004 mengenai penambahan modal saham Perusahaan melalui Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebesar 1.087.800.000 saham atau senilai Rp. 124,32
miliar. Sehubungan dengan perubahan tersebut modal saham ditempatkan dan disetor
penuh menjadi sebesar Rp. 233,1 miliar. Perubahan tersebut telah mendapatkan
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-
30533 HT.01.04.TH.2004 tanggal 17 Desember 2004.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, perusahaan bergerak dalam
bidang perkebunan, pengolahan dan perdagangan hasil tanaman dan produk industri.
Tempat kedudukan perusahaan dan lokasi utama kegiatan usaha di Kisaran, Sumatera
Utara. Usaha perkebunan telah beroperasi komersil sejak tahun 1911. Pada tanggal 6
68
Januari 1990, perusahaan memperoleh ijin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia
dengan Surat No. SI/075/SHM/MK.10/1990 untuk melakukan penawaran umum kepada
masyarakat atas 11,1 juta saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per
saham melalui bursa saham di Indonesia dengan harga penawaran Rp 10.700 (Rupiah
penuh) per saham.
31. UNTR (UNITED TRACTORS)
PT United Tractors Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 13
Oktober 1972 dengan nama PT Inter Astra Motor Works, berdasarkan Akta Pendirian
No. 69, oleh Notaris Djojo Muljadi, S.H. Akta Pendirian tersebut telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/34/8 tanggal
6 Pebruari 1973 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 31,
Tambahan No. 281 tanggal 17 April 1973.
Ruang lingkup kegiatan perusahaan dan anak perusahaan (bersama-sama disebut
“Grup”) meliputi penjualan dan penyewaan alat berat beserta pelayanan purna jual dan
kontraktor penambangan. Perusahaan memulai kegiatan operasinya pada tahun 1973.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan mempunyai 18 cabang, 11 kantor lokasi (site
offices) dan 11 kantor perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia. Kantor pusat
berlokasi di Jalan Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta. Pada tahun 1989, Perusahaan
melakukan Penawaran Umum Perdana pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya dengan menawarkan sejumlah 2,7 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp
1.000 (Rupiah penuh) per lembar saham, dengan harga penawaran sebesar Rp 7.250
(Rupiah penuh) per lembar saham.
32. UNVR (UNILEVER INDONESIA)
PT Unilever Indonesia Tbk (“Perseroan”) didirikan pada tanggal 5 Desember
69
1933 dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V., dengan akta No. 23 Mr. A.H. van
Ophuijser, notaris di Batavia, disetujui oleh Gouverneur Generaa van Nederlandsdi
dengan Surat No.14 tanggal 15 Desember 1933, didaftarkan di Raad van Justitie di
Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam
Javasche Courant tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3. Nama Perseroan berubah
menjadi “PT Unilever Indonesia” dengan akta No. 171 tanggal 22 Juli 1980 dan notaris
Ny. Kartini Muljadi SH. Selanjutnya perubahan nama Perseroan menjadi “PT Unilever
Indonesia Tbk dilakukan dengan akta No. 2 tanggal 30 Juni 1997 dan notaris Tn.
Mudofir Hadi SH. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam surat Keputusan
No. C2-1.049HT.01.04 TH.98 tanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan dalam Berita
Negara No.2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No.39. Pada tanggal 16 November
1998 Perseroan mendapat izin Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No.S1-
009/PM/E/1981 untuk menawarkan 15% sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya.
Kegiatan usaha perseroan meliputi bidang pembuatan, pemasaran dan distribusi
barang-barang konsumsi yang meliputi sabun, deterjen, margarin, dan makanan berinti
susu, es krim, minuman dengan bahan pokok teh dan produk-produk kosmetik. Kantor
perseroan berlokasi di Jalan Jendral Gatot Subroto Kav.15, Jakarta, Pabrik perseroan
berlokasi di Jalan Jababeka 9 Blok 3, Jalan Jababeka Raya Blok 0, Kawasan lndustri
Jababeka Cikarang, Bekasi, Jawa Barat dan Jalan Rungkut lndustri IV No. 5-1, Kawasan
Industri Rungkut. Surabaya, Jawa Timur.