Download - Bab III (Draft)
BAB III
GAMBARAN UMUM
LOKASI PERENCANAAN
3.1. Gambaran Umum Kabupaten Maros
Kabupaten Maros merupakan salah satu Kabupaten dalam lingkup
Provinsi Sulawesi Selatan yang terletak di bagian barat Sulawesi selatan.
Secara geografis, letak wilayah Kabupaten Maros berada pada 40°45 ’- 50°07’
LS dan 109°205’-129°12’ BT. Luas Wilayah kabupaten Maros 1619,11 Km2
yang terdiri dari 14 kecamatan dan merupakan daerah yang kondisinya
berbukit-bukit, serta memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih 31 km.
Adapun batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Maros adalah
sebagai berikut:
Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Pangkep
Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Bone
Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Kota Makassar
Sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar
Luas Wilayah Kabupaten Maros 1619,11 Km2 yang terdiri dari 14
Kecamatan. Adapun kecamatan yang berada di Kabupaten Maros dapat dilihat
pada tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1.Luas Kecamatan di Kabupaten Maros Tahun 2011
No. KecamatanLuas(Km2)
Persentasi(%)
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.
MandaiMoncong LoeMaros BaruMarusuTurikaleLauBontoaBantimurungSimbangTanralili
49,1146,8753,7673,8329,9353,7393,52173,70105,3089,45
3,032,893,324,561,853,325,7810,736,505,52
25
11.12.13.14.
TompobuluCambaCenranaMallawa
287,66145,36180,97235,92
17,778,9811,1814,57
Kabupaten Maros 1619,11 100
Sumber : Kabupaten Maros Dalam Angka 2012
Berdasarkan data pada tabel 3.1 diketahui bahwa kecamatan terluas di
Kabupaten Maros adalah Kecamatan Tompobulu yaitu seluas 287,66 km2 atau
sebesar 17,77% sedangkan kecamatan terkecil di Kabupaten Maros adalah
ibukotanya sendiri yaitu Kecamatan Turikale seluas 29,93 km2 atau hanya
sebesar 1,85% dari luas keseluruhan Kabupaten Maros secara keseluruhan.
Diagram 3.1.Luas Kecamatan di Kabupaten Maros Tahun 2011
3.03 %2.89 %3.32 %
4.56 %
1.85 %
3.32 %
5.78 %
10.73 %
6.50 %
5.52%17.77%
8.98 %
11.18 %
14.57 %Mandai
Moncong Loe
Maros Baru
Marusu
Turikale
Lau
Bontoa
Bantimurung
Simbang
Tanralili
Tompobulu
Camba
Cenrana
Mallawa
Sumber : Kabupaten Maros Dalam Angka 2012
Berdasarkan diagram 3.1 Luas Kecamatan di Kabupaten Maros tahun
2011 dapat diketahui Kecamatan terluas adalah Kecamatan Tompobuluyaitu
sebesar 17,77 % dari luas Kabupaten Maros dan Kecamatan terkecil adalah
Kecamatan Turikale yaitu sebesar 1,85 % dari luas Kabupaten Maros
keseluruhan.
3.2. Gambaran Umum Kecamatan Turikale
26
3.2.1.Letak Geografis dan Administrasi
Kecamatan Turikale adalah salah satu dari beberapa kecamatan
yang berada di Kabupaten Maros. Kecamatan Turikale secara geografis
terletak di bagan tengah yang berbatasan langsung dengan beberapa
kecamatan lainnya. Adapun batas-batas wilayah administrasi Kecamatan
Turikale adalah sebagai berikut:
Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Lau
Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Bantimurung dan
Kecamatan Simbang
Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Mandai
Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Maros Baru
Luas wilayah Kecamatan Turikale yaitu 29,93 km2 yang terdiri dari
tujuh wilayah administrasi kelurahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel 3.2 berikut :
Tabel 3.2. Luas Daerah dan pembagian Daerah Administrasi
di Kecamatan Turikale Tahun 2011
No.
Desa/Kelurahan
Luas (Km2)
Persentasi (%)
RTLingkunga
n
1.2.3.4.5.6.7.
TaroadaAdatongengPettuadaeBoribellayaRayaTurikaleAlleritengae
7,063,094,688,62,062,711,73
23,610,415,628,76,89,15,8
21231918201214
4478332
Kecamatan Turikale
29,93 100 127 31
Sumber: Kecamatan Turikale Dalam Angka 2012
Berdasarkan tabel 3.2 dapat disimpulkan bahwa Kecamatan
Turikale terdiri dari 7 kelurahan yang mana Kelurahan Boribellaya
merupakan kelurahan terbesar dengan 8 lingkungan dari semua
Kelurahan yang ada di Kecamatan Turikale, sedangkan kelurahan
27
terkecil adalah Kelurahan Alleritengae dengan 2 lingkungandari semua
Kelurahan yang ada di Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros.
3.2.2.Aspek Fisik Dasar
A. Topografi
Kondisi topografi Kecamatan relatif datar, karena hampir semua
wilayah Kabupaten Maros merupakan daerah dataran dengan luas
keseluruhan sekitar sebesar 43,8 persen dari total wilayah Kabupaten
Maros. Sedangkan daerah yang mempunyai kemiringan lereng diatas
40 persen atau wilayah bergunung-gunung mempunyai luas sebesar
30,8 persen dari luas wilayah Kabupaten Maros.
B. Klimatologi
Kecamatan Turikale termasuk daerah yang beriklim tropis,
karena letaknya yang berada pada daerah khatulistiwa dengan
kelembaban berkisar antara 60 – 82 % . Curah hujan tahunan rata –
rata 347 mm/bulan dengan rata-rata hari hujan sekitar 16 hari.
Temperatur udara rata – rata 29 derajat celsius. Kecepatan angin rata
– rata 2 – 3 knot/ jam. Daerah Kecamatan Turikale pada dasarnya
beriklim tropis dengan dua musim, berdasarkan curah hujan yakni :
Musim hujan pada periode bulan Oktober sampai Maret dan Musim
kemarau pada bulan April sampai September.
Tabel 3.3Banyaknya Hari Hujan dan Rata-Rata Curah Hujan
di Kabupaten Maros Tahun 2011
No. BulanRata-Rata Curah
Hujan (mm)Jumlah Hari
Hujan1.2.3.4.5.6.7.8.
JanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustus
1.2267191861462198346-
292315161246-
28
9.10.11.12.
SeptemberOktoberNovemberDesember
1716112486
521025
Jumlah 3.256 147Sumber : Kabupaten Maros dalam Angka 2012
C. Hidrologi
Keadaan hidrologi wilayah Kabupaten Maros dibedakan
menurut jenisnya adalah air permukaan (sungai, rawa dan sebagainya)
dan air dibawah permukaan (air tanah).Air dibawah permukaan yang
merupakan air tanah merupakan sumber air bersih untuk kehidupan
sehari-hari masyarakat, sumur dangkal dapat diperoleh dengan tingkat
kedalaman rata-rata 10 sampai 15 meter, sedangkan sumur dalam
yang diperoleh melalui pengeboran dengan kedalaman antara 75-100
meter.
D. Geologi dan Jenis Tanah
Aspek geologi merupakan aspek yang mempunyai kaitan yang
erat hubungannya dengan potensi sumberdaya tanah.Struktur geologi
tertentu berasosiasi dengan ketersediaan air tanah, minyak bumi dan
lain-lain. Selain itu struktur geologi selalu dijadikan dasar
pertimbangan dalam pengembangan suatu wilayah misal
pengembangan daerah dengan pembangunan jalan, permukiman,
bendungan, selalu menghindari daerah yang berstruktur sesar, kekar,
struktur yang miring dengan lapisan yang kedap air dan tidak kedap
air. Di Kabupaten Maros terdapat beberapa jenis batuan seperti batu
pasir, batu bara, lava, breksi, batu gamping, batu sedimen. Keadaan
geologi secara umum menggambarkan jenis, kedudukan, sebaran,
proses dan waktu pembentukan batuan induk, serta kemampuan
morfologi tanah seperti sesar tebing kaldera dan lain-lain.
Sedangkan Jenis tanah berdasarkan hasil identifikasi yang
pernah dilakukan di Kabupaten Maros terdapat lima jenis tanah yang
tersebar dibeberapa daerah seperti jenis tanah aluvial, litosol,
29
mediteran dan podsolik. Jenis tanah aluvial biasanya berwarna kelabu,
coklat atau hitam.Jenis tanah ini tidak peka terhadap erosi karena
terbentuk dari endapan laut, sungai atau danau dan jenis tanah ini
terdapat disepanjang pantai sebelah barat Kabupaten Maros, luas
penyebarannya 56.053 ha atau 34%.Jenis tanah litosol terbentuk dari
batu endapan, batuan beku, jenis tanah ini mempunyai sifat beraneka
ragam dan sangat peka terhadap erosi serta kurang baik untuk tanah
pertanian, luas penyebarannya 51.498 ha atau 31%. Jenis tanah
mediteranterbentuk dari batu endapan berkapur, batua baku basis,
intermediondan metamorf, jenis tanah ini berwarna merah sampai
coklat dan kurang peka terhadap erosi, luas persebarannya 45.632 ha
atau 28%. Jenis podsolik terbentuk dari batuan endapandan bekuan
berwarna kuning sampai merah mempunyai sifat asam dan peka
terhadap erosi.Jenis tanah ini dapat dijadikan tanah pertanian,
perkebunan.Jenis tanah ini terdapat di daerah berbukit sampai
bergunung, luas persebarannya 8.729 ha atau 5% dan jenis tanah
latosol mempunyai luas persebaran 17.862 ha atau 11%.Untuk lebih
jelasnya sebagaimana pada tabel berikut.
Tabel 3.4Persebaran Jenis Tanah di Kabupaten Maros
No. Jenis Tanah Luas (Km2) Persentasi (%)
12345
AluvialMediteranLitosolPodsolikLatosol
381,91514,98456,3287,29178,61
23,532
28,15,411
Jumlah 1619,11 100Sumber : RTRW Kabupaten Maros
Dari tabel 3.4 dapat di simpulkan bawa Kabupaten Maros
memiliki 5 macam jenis tanah yang tersebar, yang mana jenis tanah
yang terluas adalah jenis tanah Litosol yakni 456,32 Km2. Sedangkan
jenis tanah Latosol yang memiliki luas terkecil dengan luas 178,61
Km2.
30
E. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kelurahan Boribelayya sesuai dengan
peruntukannya yakni terdiri dari permukiman, perkebunan dan sawah.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 3.5 sebagai berikut :
Tabel 3.5Penggunaan Lahan di Kelurahan Boribelayya Tahun 2012
No.
Penggunaan Lahan Luas (km2) Persentase (%)
1.2.3.4.5.6.7.
PermukimanPerkebunanRumputSawahSungaiTambakTegalan/Ladang
1,810,860,012,870,020,932,11
21,029,950,0833,320,2510,8224,56
Jumlah 8,6 100Sumber : Analisis Arcgis
Diagram 3.12.Penggunaan Lahan di Kelurahan Boribellayya Tahun 2012
3.03 %
2.89 %
3.32 %
4.56 %
1.85 %
3.32 %
5.78 %Permukiman
Perkebunan
Rumput
Sawah
Sungai
Tambak
Tegalan/Ladang
Sumber : Analisis Arcgis
3.2.3.Demografi
A. Jumlah dan Perkembangan Penduduk
31
Perkembangan jumlah penduduk di Kecamatan Turikale dalam
lima tahun terakhir yaitu pada tahun 2007-2011. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 3.6 dan diagram 3.3 di bawah ini :
Tabel 3.6Jumlah dan Perkembangan Penduduk Kecamatan Turikale
Tahun 2007-2011
No.
TahunJumlah
Penduduk (Jiwa)
Pertumbuhan penduduk
(Jiwa)
Perkembangan Penduduk
(%)1.2.3.4.5.
20072008200920102011
36.08436.08833.23541.31941.856
-4
-2.8538.084537
-0,01-7,9124,321,30
Rata-Rata 37.716 1.154 3,55Sumber : Badan Pusat Statistik
Pada tabel 3.5 diatas perkembangan penduduk Kecamatan
Turikale tahun 2007-2011 sangat dinamis yang mana menurun
sebanyak 2853 jiwa pada tahun 2009 dan meningkat kembali
sebanyak 8084 jiwa pada tahun 2010. Serta menurun kembali
sebanyak 537 jiwa pada tahun 2011. Adapun rata-rata perkembangan
penduduk tiap tahunnya adalah 3,55 %.
Diagram 3.3.Jumlah Penduduk dan Pertumbuhan
Kecamatan Turikale Tahun 2012
2007 2008 2009 2010 2011
-4000
-2000
0
2000
4000
6000
8000
10000
0 4
-2853
8084
537
Sumber : Badan Pusat Statistik
Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa di
Kecamatan Turikale terjadi penurunan yaitu pada tahun 2008 ke
32
tahun 2009 yaitu menurun dari 36.088 ke 33.235 jiwa atau menurun
sebanyak 2.853 jiwa. Namun, pada tahun 2009 ke tahun 2010 terjadi
peningkatan jumlah penduduk yaitu sebanyak 8.084 jiwa.
B. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di Kecamatan Turikale sekitar 1398
jiwa/km2. Adapun kepadatan penduduk yang dilihat secara per
kelurahan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.7.Kepadatan Penduduk berdasarkan Kelurahan
Di Kecamatan Turikale Tahun 2012
No.
KelurahanLuas (Km2)
Jumlah Penduduk
(jiwa)
Kepadatan Penduduk(Jiwa/Km2)
1.2.3.4.5.6.7.
TaroadaAdatongengPettuadaeBoribelayyaRayaTurikaleAlliritenge
7,063,094,688,62,062,711,73
8879663773554270405958874769
125821481572497197021722757
Jumlah 29,93 41856 12373Rata-Rata 4,28 5979 1768
Sumber : Badan Pusat Statistik dan Survey Lapangan Tahun 2013
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Kelurahan
Alliritenge merupakan kelurahan dengan kepadatan penduduk
tertinggi yaitu sekitar 2757 jiwa/km2 dan Kelurahan Boribellayya
merupakan kelurahan dengan kepadatan penduduk terendah yaitu
hanya 497 jiwa/km2.
C. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin tampak bahwa jumlah penduduk laki-
laki dalam angka tahun 2011 sekitar 20.223 jiwa dan perempuan
dalam angka tahun 2011 sekitar 21.633 jiwa dengan jumlah penduduk
secara keseluruhan adalah sebanyak 41856 jiwa. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 3.8 di bawah ini :
33
Tabel 3.8Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
di Kecamatan Turikale Tahun 2012
No.Nama
Kelurahan
Jenis Kelamin Jumlah Penduduk (jiwa)
Laki-laki (Jiwa)
Perempuan (Jiwa)
1.2.3.4.5.6.7.
TaroadaAdatongengPettuadaeBoribelayyaRayaTurikaleAlliritenge
4442307535442051200028112300
4437356238112219205930762469
8879663773554270405958874769
Jumlah 20223 21633 41856Sumber : Badan Pusat Statistik dan Survey Lapangan Tahun 2013
Pada tabel 3.7 dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk di
Kecamatan Turikale sebesar 41.856 jiwa dari 7 desa/kelurahan yang
ada, yang mana jumlah yang berjenis kelamin laki – laki adalah 20.223
jiwa sedangan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 21.663
jiwa. Dengan demikian jumlah penduduk yang berjenis kelamin
perempuan dominan lebih banyak ketimbang penduduk yang berjenis
kelamin laki – laki.
3.3. Gambaran Umum Kelurahan
3.3.1.Kelurahan Boribellayya
A. Letak Geografis dan Administrasi
Kelurahan Boribellayya adalah salah satu kelurahan yang berada
di Kecamatan Turikale. Kelurahan Boribellayya secara geografis
terletak di bagian timur yang berbatasan langsung dengan beberapa
kecamatan lainnya. Adapun batas-batas wilayah administrasi
Kecamatan Turikale adalah sebagai berikut:
Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Lau
34
Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Bantimurung
Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Simbang dan
Kelurahan Pettuadae
Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Lau dan Kelurahan
Raya.
Luas wilayah Kelurahan Boribellayya yaitu 8,6 km2 yang terdiri
dari delapan lingkungan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
3.9 berikut :
Tabel 3.9. Luas Lingkungan di Kelurahan Boribellayya Tahun 2013
No.
LingkunganLuas(Km2)
Persentasi (%)
1.2.3.4.5.6.7.8.
MarampesuTapiengMajanangTamala’langBulowaPasandangNipaKacampureng
Kelurahan Boribellayya 8,6 100Sumber: Kantor Kelurahan
Berdasarkan tabel 3.8 dapat disimpulkan bahwa Kelurahan
Boribellayya memiliki 8 lingkungan yang mana Lingkungan
merupakan kelurahan terbesar, sedangkan lingkungan terkecil adalah
Lingkungan dari semua Lingkungan yang ada di Kelurahan
Boribellayya, Kecamatan Turikale.
B. Demografi
1. Perkembangan Penduduk 5 Tahun Terakhir
Berdasarkan data jumlah penduduk Kelurahan Boribellayya
selama lima tahun terakhir yaitu pada tahun 2007 dan 2008 jumlah
penduduk kelurahan Borribellayya sebanyak 4008 jiwa dan pada
tahun 2009 mengalami penurunan jumlah penduduk menjadi 3671
35
jiwa, Selanjutnya pada tahun 2010 mengalami kenaikan jumlah
penduduk menjadi 4215, jumlah penduduk di Kelurahan
Boribellayya pada tahun 2011 ialah 4270 jiwa. Untuk mengetahui
pertumbuhan penduduk di Kelurahan Boribellayya tahun 2007-
2011 dapat di lihat pada tabel 3.10.
Tabel 3.10.Jumlah Penduduk Di Kelurahan Boribellayya
5 Tahun Terakhir
No TahunJumlah Penduduk
(jiwa)Pertumbuhan
(jiwa)
1.2.3.4.5.
20072008200920102011
40084008367142154270
00
-33754455
Rata-Rata 4034 65Sumber: Kecamatan Turikale Dalam Angka 2008-2012
2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin tampak bahwa jumlah penduduk
laki-laki dalam angka tahun 2011 sekitar 2.051 jiwa dan
perempuan dalam angka tahun 2011 sekitar 2.219 jiwa. Untuk lebih
jelasnya dapat di lihat pada tabel 3.11. di bawah ini :
Tabel 3.11Jumlah Penduduk Kelurahan Boribellayya
Menurut Umur dan Jenis Kelamin 2011
NoKelompok
Usia
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Laki-laki Perempuan Jumlah
1.2345678
0-45-9
10-1415-1920-2425-2930-3435-39
225235235232194155123142
219235224224190176162160
444470459456384331285302
36
91011121314
40-4445-4950-5455-5960-64>64
12611467773591
159114877972118
285228154156107209
Jumlah 2051 2219 4270
Sumber: Kecamatan Turikale dalam Angka 2012
3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Mengamati jumlah penduduk dari agama di Kelurahan
Boribelayya, mayoritas muslim dimana penduduk yang menganut
agama islam sebanyak 4.260 jiwa. Untuk jelasnya dapat dilihat
pada tabel 3.12 berikut :
Tabel 3.12Jumlah Penduduk Kelurahan Boribellayya
Menurut Agama 2011
No AgamaJumlah Penduduk (Jiwa)
Laki-laki
PerempuanJumlah
Jiwa %1. Islam 2046 2214 4260 99,762345
ProtestanKatolikHinduBudha
1400
1400
2800
0,050,19
00
Jumlah 2.051 2.219 4.270 100Sumber: Kantor Kelurahan Boribellayya
C. Sarana dan Prasarana
1. Sarana
a. Sarana Pemerintahan
Sarana pemerintahan merupakan salah satu sarana yang
sangat dibutuhkan dalam menjalankan roda pemerintahan.
Sarana pemerintahan yang terdapat di Kelurahan Boribelayya
yaitu Kantor Badan Sumber Daya Air Tawar dan Kantor
Kelurahan Boribellayya.
Gambar 3.1
37
Sarana Pemerintahan Kelurahan Boribelayya
Sumber : Survey Lapangan 2013
b. Sarana Pendidikan
Sudah menjadi kesadaran kita bersama bahwa pendidikan
saat ini memegang peranan yang sangat penting di dalam
menentukan masa depan suatu bangsa sehingga pembangunan di
bidang pendidikan ini seharusnya mendapat perhatian yang
serius dari semua pihak. Di Kelurahan Boribelayya terdapat dua
Sarana pendidikan yaitu dua SD yang terdapat di Lingkungan
Warangpesudan Lingkungan Tamala’lang.
Gambar 3.2Sarana Pendidikan Kelurahan Boribelayya
Sumber : Survey Lapangan 2013
38
c. Sarana Kesehatan
Tersedianya sarana kesehatan yang cukup memadai sangat
menunjang peningkatan kesehatan masyarakat. Di Kelurahan
Boribelayya, Sarana kesehatan yang tersedia hanya berupa
posyandu yang berjumlah 1 unit.
Gambar 3.3Sarana Kesehatan Kelurahan Boribelayya
Sumber : Survey Lapangan 2013
d. Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan merupakan Sarana untuk mendukung
kegiatan masyarakat dalam melakukan ibadah. Kelurahan
Boribellayya yang mayoritas penduduknya beragama islam, dan
Sarana peribadatan yang terdapat di kelurahan ini yaitu terdiri
dari sembilan mesjid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel 3.13 berikut ini :
Gambar 3.4Sarana Peribadatan Kelurahan Boribelayya
Sumber : Survey Lapangan 2013
39
Tabel 3.13Sarana Peribadatan di Kelurahan Biribelayya
No.
LingkunganSarana Peribadatan
(unit)
1.2.3.4.5.6.7.8.
MarampesuTapiengMajanangTamala’langBulowaPasandangNipaKacampureng
11111211
Jumlah 9Sumber: Survey Lapangan 2013
Pada tabel 3.13 di atas menjelaskan bahwa di Kelurahan
Boribelaya terdapat 9 unit sarana peribadatan yang mana setiap
lingkungan masing – masing memiliki 1 unit sarana peribadatan
kecuali Lingkungan Pasandang.
e. Sarana Perdagangan dan Jasa
Sarana perdagangan dan jasa yang terdapat di Kelurahan
Boribelayya sebagian besar hanya warung kecil, bengkel, salon
dan kios.
Gambar 3.5.Sarana Perdagangan Kelurahan Boribelayya
Sumber : Survey Lapangan 2013
40
f. Permukiman
Permukiman yang terdapat di Kelurahan Boribelayya
hanya terdapat di sepanjang jalan kelurahan ini atau dengan kata
lain mengikuti alur jalan Kelurahan Boribelayya.
2. Kondisi Utilitas
a. Jaringan Jalan
Salah satu sarana yang mempercepat kegiatan ekonomi
adalah tersedianya prasarana jalan yang memadai. Dengan
adanya prasarana jalan tentunya akan mempermudah mobilitas
penduduk dan memperlancar lalu lintas barang, baik antarkota
maupun antar daerah sehingga bisa memecahkan masalah akses.
Kondisi jaringan jalan yang ada di Kelurahan Borribellaya
kurang baik. Ini bisa dilihat dari hampir semua jalan yang ada di
Kelurahan Boribellaya menggunakan jalan aspal, kondisi jalan
aspal tersebut masih kurang baik karena jalan tersebut sudah
berlubang. Sedangkan jalan Poros Maros-Bone yang merupakan
jalan Arteri kondisinya baik dan beraspal. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 3.14 berikut ini :
Tabel 3.14Ukuran dan kondisi Jaringan Jalan di Kelurahan Boribelyya
No.
Jenis Jalan
Fungsi Jalan
Lebar Jalan (m)
Lebar Jalan (m)
Kondisi
1.
2
3.
Aspal
Aspal
Aspal dan Paving Blok
Arteri PrimerKolektor PrimerLingkungan
8
6
3,5
2
1,5
70 cm
Baik
Baik
Baik dan
BurukSumber: Survey Lapangan 2013
41
Gambar 3.7Jaringan Jalan Kelurahan Boribelayya
Sumber : Survey Lapangan 2013
b. Jaringan Air Bersih
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia
yang dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh
karena itu, sumber air perlu dijaga kelestariannya. Penggunaan
air bersih di Kelurahan Boribelayya dilaksanakan dengan jalan
peningkatan dan perluasan jaringan distribusi, sambungan
rumah, terminal dan pipa induk. Masyarakat di Kelurahan
Boribelayya sudah menggunakan air bersih PDAM dan air
sumur yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Gambar 3.8Gambar Jaringan Air Bersih Kelurahan Boribelayya
Sumber : Survey Lapangan 2013
c. Jaringan Listrik
42
Di Kelurahan Boribelayya pembangunan kelistrikan terus
ditingkatkan dengan jalan memperluas penambahan jaringan
listrik dengan maksud untuk pemerataan ketersediaan energi
listrik dalam meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan
masyarakat. Masyarakat di Kelurahan Boribelayya belum
semuanya menggunakan listrik. Jumlah rumah tangga yang
menggunakan listrik berjumlah 543 KK sedangkan yang belum
menggunakan listrik berjumlah 363 KK.
Gambar 3.9Jaringan Listrik Kelurahan Boribelayya
Sumber : Survey Lapangan 2013
d. Jaringan Drainase
43
Jaringan drainase atau saluran pembuangan air memberi
manfaat berupa berkurangnya genagan air dan ini dapat
berfungsi untuk mengurangi kerugian material, misalnya cepat
lapuknya bangunan, berkurangnya biaya perawatan jalan, dan
makin membaiknya kesehatan masyarakat. Drainase di
Kelurahan Boribelayya terdiri dari drainase tersier dengan
ukuran lebar atas 80 cm, lebar bawah 60 cm dan kedalaman 1 m.
yang tersedia di beberapa tempat.
Gambar 3.10Jaringan Drainase Kelurahan Boribelayya
Sumber : Survey Lapangan 2013
e. Jaringan Telekomunikasi
Salah satu sarana yang mempercepat hubungan
komunikasi antarmasyarakat untuk berbagai tujuan adalah
tersedianya sarana telepon. Dan di kelurahan ini masyarakat
hanya menggunakan handphone.
Gambar 3.11 Jaringan Telekomunikasi Kelurahan Boribelayya
Sumber : Survey Lapangan 2013
f. Jaringan Persampahan
44
Jaringan persampahan merupakan salah satu sarana
penunjang dalam wilayah perkotaan. Jarinagn persampahan
diperlukan untuk menjaga kebersihan lingkungan. Di Kelurahan
Boribelayya sudah tersedia jaringan persampahan berupa TPS
dan wadah komunal.
Gambar 3.12.Jaringan Persampahan Kelurahan Boribelayya
Sumber : Survey Lapangan 2013
3.3.2.Kelurahan Raya
A. Letak Geografis dan Administrasi
Kelurahan Raya adalah salah satu kelurahan yang berada di
Kecamatan Turikale. Kelurahan Raya secara geografis terletak di
bagian timur yang berbatasan langsung dengan beberapa kecamatan
lainnya. Adapun batas-batas wilayah administrasi Kecamatan Turikale
adalah sebagai berikut:
Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Lau
Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Boribellayya
Sebelah selatan berbatasan dengan Sungai Maros
Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Turikale
Luas wilayah Kelurahan Raya yaitu 2,6 km2 yang terdiri dari
delapan lingkungan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.15
berikut :
Tabel 3.15.
45
Luas Lingkungan di Kelurahan Raya Tahun 2013
No.
LingkunganLuas(Km2)
Persentasi (%)
1.2.3.
TalamangapeBontojolongPacelle
Kelurahan Raya 2,6 100Sumber: Kantor Kelurahan
Berdasarkan tabel 3.15 dapat disimpulkan bahwa Kelurahan
Raya memiliki 3 lingkungan yang mana Lingkungan merupakan
kelurahan terbesar, sedangkan lingkungan terkecil adalah Lingkungan
dari semua Lingkungan yang ada di Kelurahan Raya, Kecamatan
Turikale.
B. Demografi
1. Perkembangan Penduduk 5 Tahun Terakhir
Berdasarkan data jumlah penduduk Kelurahan Raya selama
lima tahun terakhir yaitu pada tahun 2007 dan 2008 jumlah
penduduk kelurahan Raya sebanyak 3535 jiwa dan pada tahun
2009 mengalami kenaikan jumlah penduduk sebanyak 479 jiwa
sehingga jumlah penduduk menjadi 4014 jiwa, Selanjutnya pada
tahun 2010 mengalami penurunan jumlah penduduk menjadi 4007
jiwa atau berkurang sebanyak 7 jiwa, serta pada tahun 2011
mengalami kenaikan jumlah penduduk yaitu sebanyak 62 jiwa,
sehingga jumlah penduduk di Kelurahan Raya pada tahun 2011
ialah 4069 jiwa. Untuk mengetahui pertumbuhan penduduk di
Kelurahan Raya tahun 2007-2011 dapat di lihat pada tabel 3.16
Tabel 3.16Laju Pertumbuhan Penduduk
di Kelurahan Raya Tahun 2007-2011
No TahunJumlah Penduduk
(jiwa)
Pertumbuhan
(jiwa)
1. 2007 3535 0
46
2.
3.
4.
5.
2008
2009
2010
2011
3535
4014
4007
4069
0
479
-7
62
Rata-Rata 3832 133
Sumber: Kecamatan Turikale Dalam Angka 2008-2012
2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
jenis kelamin di Kelurahan Raya tampak bahwa jumlah
penduduk laki-laki dalam angka tahun 2011 sekitar 2.000 jiwa dan
perempuan dalam angka tahun 2011 sekitar 2.059 jiwa. Untuk
lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel 3.18 di bawah ini :
Tabel 3.18Jumlah Penduduk Kelurahan Raya
Menurut Umur dan Jenis Kelamin 2011
NoKelompok
Usia
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Laki-laki Perempuan Jumlah1.234567891011121314
0-45-9
10-1415-1920-2425-2930-3435-3940-4445-4950-5455-5960-64>64
18124523523818515514614312210385633762
2092492122291721671371551549980574693
39049444746735732228329827620215512083155
Jumlah 2.000 2.059 4.059
Sumber: Kecamatan Turikale Dalam Angka 2012
Dari tabel 3.18 di atas di simpulkan bahwa jumlah penduduk
yang ada di kelurahan raya adalah 4.059 jiwa, yang mana
penduduk yang berjenis kelamin perempuan dominan lebih
47
banyak di banding penduduk yang berjenis kelamin laki – laki.
3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Mengamati jumlah penduduk dari agama di Kelurahan Raya,
mayoritas muslim dimana penduduk yang menganut agama islam
sebanyak 4.022 jiwa. Jumlah penduduk menurut agama pada tahun
2011 di Kelurahan Raya dapat dilihat pada tabel 3.19berikut :
Tabel 3.19Jumlah Penduduk Kelurahan Raya
Menurut Agama 2011
NoAgama
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Laki-laki PerempuanJumlah
Jiwa %12345
IslamProtestanKatolikHinduBudha
1.98317000
2.03920000
4.02237000
99,090,91
000
Jumlah 2.000 2.059 4.059 100 Sumber: Kecamatan Turikale Dalam Angka 2012
C. Sarana dan Prasarana
1. Kondisi Sarana dan Prasarana
a. Sarana Pemerintahan
Sarana pemerintahan merupakan salah satu sarana yang
sangat dibutuhkan dalam menjalankan roda pemerintahan.
Sarana perkantoran yang terdapat di Kelurahan Raya yaitu
Kantor Kelurahan Raya.
Gambar 3.13 Sarana Pemerintahan Kelurahan Raya
48
Sumber : Survey Lapangan 2013b. Sarana Pendidikan
Sudah menjadi kesadaran kita bersama bahwa pendidikan
saat ini memegang peranan yang sangat penting di dalam
menentukan masa depan suatu bangsa sehingga pembangunan di
bidang pendidikan ini seharusnya mendapat perhatian yang
serius dari semua pihak. Di Kelurahan Raya terdapat delapan
sarana pendidikan yaitutiga TK, tiga SD, satu SMP dan satu
SMK, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.20 berikut
ini :
Tabel 3.20
Sarana Pendidikan di Kelurahan Raya
No. Sarana PendidikanJumlah(unit)
1.2.3.4.
TKSDNSMPSMK
3311
Jumlah 8
Sumber: Survey Lapangan 2013
Gambar 3.13Sarana Pendidikan Kelurahan Raya
49
Sumber : Survey Lapangan 2013
c. Sarana Kesehatan
Tersedianya sarana kesehatan yang cukup memadai sangat
menunjang peningkatan kesehatan masyarakat. Di Kelurahan
Raya, sarana kesehatan yang tersedia hanya berupa posyandu
yang berjumlah 1 unit yang terdapat di lingkungan
Talamangape.
Gambar 3.14Sarana Kesehatan Kelurahan Raya
Sumber : survey Lapangan 2013
d. SaranaPeribadatan
Sarana peribadatan merupakan Sarana untuk mendukung
kegiatan masyarakat dalam melakukan ibadah. Kelurahan Raya
yang mayoritas penduduknya beragama islam, dan sarana
peribadatan yang terdapat di kelurahan ini yaitu terdiri dari lima
50
mesjid yang terdapat di Lingkungan Tamangape, Bontojolong
dan Pacelle.
Gambar 3.15 Sarana Peribadatan Kelurahan Raya
Sumber : survey lapangan 2013
e. Sarana Perdagangan dan jasa
Sarana perdagangan dan jasa yang terdapat di Kelurahan
Raya sebagian besar hanya warung kecil, bengkel, salon dan
kios sama halnya dengan Kelurahan Raya
Gambar 3.16 Sarana Perdagangan dan Jasa Kelurahan Raya
Sumber : survey lapangan 2013
f. Permukiman
Permukiman yang terdapat di Kelurahan Rayaterhitung
padat, permukiman mengikuti alur jalan. Selain itu juga terdapat
perumhan di Kelurahan Raya.
51
Gambar 3.17Permukiman Kelurahan Raya
sumber : survey lapangan 2013
2. Kondisi Utilitas
a. Jaringan Jalan
Salah satu sarana yang mempercepat kegiatan ekonomi
adalah tersedianya prasarana jalan yang memadai. Dengan
adanya prasarana jalan tentunya akan mempermudah mobilitas
penduduk dan memperlancar lalu lintas barang, baik antarkota
maupun antar daerah sehingga bisa memecahkan masalah akses.
Kondisi jaringan jalan yang ada di Kelurahan Raya ada yang
baik dan ada yang buruk. Jalan arteri Maros – Bone kondisinya
sudah baik dan semua menggunakan jenis jalan aspal,
sedangkan untuk jalan sekunder kondisinya buruk. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.21 berikut ini :
Tabel 3.21 Ukuran dan kondisi Jaringan Jalan di Kelurahan Raya
No Jenis Jalan
Fugsi Jalan Lebar Jalan (m)
Lebar Bahu Jalan
Kondisi
52
(m)
1.
2
3.
Aspal
Aspal
Aspal dan Paving Blok
Arteri Primer
Kolektor
PrimerLingkungan
8
6
4,5
2
1,5
60 cm
Baik
Baik
Baik dan Buruk
Sumber: Survey Lapangan 2013
Sumber : survey lapangan 2013
b. Jaringan Air Bersih
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia
yang dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh
karena itu, sumber air perlu dijaga kelestariannya. Penggunaan
air bersih di Kelurahan Raya dilaksanakan dengan jalan
peningkatan dan perluasan jaringan distribusi, sambungan
rumah, terminal dan pipa induk. Masyarakat di Kelurahan Raya
sudah menggunakan air bersih PDAM dan air sumur bor.
Gambar 3.19
53
Jaringan Air Bersih Kelurahan Raya yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Survey lapangan 2013
c. Jaringan Listrik
Di Kelurahan Raya pembangunan kelistrikan terus
ditingkatkan dengan jalan memperluas penambahan jaringan
listrik dengan maksud untuk pemerataan ketersediaan energi
listrik dalam meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan
masyarakat. Masyarakat di Kelurahan Rayasemuanya sudah
menggunakan listrik PLN.
Gambar 3.20Jaringan Listrik Kelurahan Raya
54
Sumber : survey lapangan 2013
d. Jaringan Drainase
Jaringan drainase atau saluran pembuangan air memberi
manfaat berupa berkurangnya genagan air dan ini dapat
berfungsi untuk mengurangi kerugian material, misalnya cepat
lapuknya bangunan, berkurangnya biaya perawatan jalan, dan
makin membaiknya kesehatan masyarakat. Drainase di
Kelurahan Raya terdiri dari drainase primer, drainase sekunder
dan drainase tersier yang tersedia di beberapa tempat. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat tabel 3.22 berikut ini :
Tabel 3.22Ukuran dan Kondisi Drainase Kelurahan Turikale
NoJenis
Drainase
Lebar Atas (m)
Lebar Bawah
(m)
Kedalaman (m)
Kondisi
1.2.3.
Drainase PrimerDrainase Sekunder
7 m5 m
60 cm
5 m4,5 m45 cm
4 m4
50 cm
BurukBurukBuruk
55
Drainase Tersier
Sumber : survey lapangan 2013
Sumber : survey lapangan 2013
e. Jaringan Telekomunikasi
Salah satu sarana yang mempercepat hubungan komunikasi
antarmasyarakat untuk berbagai tujuan adalah tersedianya
sarana telepon. Dan di kelurahan Raya masyarakat
menggunakan handphone dan telepon rumah, namun seiring
berkembangnya teknologi sehingga sekarang masyarakat lebih
banyak menggunakan handphone sebagai alat komunikasi.
Gambar 3.22Jaringan Telekomunikasi Kelurahan Raya
Sumber : Survey Lapangan 2013
f. Jaringan Persampahan
Jaringan persampahan merupakan salah satu sarana
penunjang dalam wilayah perkotaan. Jarinagn persampahan
diperlukan untuk menjaga kebersihan lingkungan. Di Kelurahan
Raya sudah tersedia jaringan persampahan berupa TPS dan
wadah komunal.
56
Gambar 3.23Jaringan Persampahan Kelurahan Raya
Sumber : Survey Lapangan 2013
3.3.3.Kelurahan Turikale
A. Letak Geografis dan Administrasi
Kelurahan Turikale adalah salah satu kelurahan yang berada di
Kecamatan Turikale. Kelurahan Raya secara geografis terletak di
bagian timur yang berbatasan langsung dengan beberapa kecamatan
lainnya. Adapun batas-batas wilayah administrasi Kecamatan Turikale
adalah sebagai berikut:
Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Lau dan Kelurahan
Raya
Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Raya
Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Pettuadae dan
Kelurahan Alliritengae
Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Kecamatan Maros
Baru dan Kelurahan Alliritengae.
Luas wilayah Kelurahan Raya yaitu 2,79 km2 yang terdiri dari
satu lingkungan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.23
berikut :
Tabel 3.23Luas Lingkungan di Kelurahan TurikaleTahun 2013
57
No.
LingkunganLuas(Km2)
Persentasi (%)
1 Roda Beru
Kelurahan Turikale 2,71 100Sumber: Kantor Kelurahan
Berdasarkan tabel 3.15 dapat disimpulkan bahwa Kelurahan
Turikale memiliki 1 lingkungan.
B. Demografi
1. Perkembangan Penduduk 5 Tahun Terakhir
a. Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin di Kelurahan Turikale tampak
bahwa jumlah penduduk laki-laki dalam angka tahun 2011
sekitar 2.811 jiwa dan perempuan dalam angka tahun 2011
sekitar 3.076 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel
3.23.di bawah ini :
Tabel 3.24Jumlah Penduduk Kelurahan Turikale
Menurut Umur dan Jenis Kelamin 2011
NoKelompok
UsiaJumlah Penduduk (Jiwa)
Laki-laki Perempuan Jumlah1.23456
0-45-9
10-1415-1920-2425-29
324305262261221270
309292270263263303
633597532524484573
7891011121314
30-3435-3940-4445-4950-5455-5960-64>64
209239208159109935695
25925722416511511480162
468496432324224207136257
Jumlah 2.811 3.076 5.887
58
Sumber: Kecamatan Turikale Dalam Angka 2012
Dari tabel diatas dapat di simpulkan bahwah jumlah penduduk
berdasarkan umur dan jenis kelamin pada tahun 2011 yaitu
7.475.Dimana perempuan lebih banyak dapri laki-laki.
2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Mengamati jumlah penduduk dari agama di Kelurahan Raya,
mayoritas muslim dimana penduduk yang menganut agama islam
sebanyak 5.743 jiwa. Jumlah penduduk menurut agama pada tahun
2011 di Kelurahan Turikale dapat dilihat pada tabel 3.24berikut :
Tabel 3.25Jumlah Penduduk Kelurahan Turikale
Menurut Agama 2011
No Agama
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Laki-laki PerempuanJumlah
Jiwa %
1.2345
IslamProtestanKatolikHinduBudha
274460412
299970205
5743130617
97,552,210,10,020,12
Jumlah 2.811 3.076 5.887 100Sumber: Kecamatan Turikale Dalam Angka 2012
C Sarana dan Prasarana
1. Kondisi Sarana
a. Sarana Perkantoran
Sarana perkantoran merupakan salah satu sarana yang
sangat dibutuhkan dalam menjalankan roda pemerintahan. Sarana
perkantoran yang terdapat di Kelurahan Turikale terhitung banyak
yaitu sebanyak sepuluh sarana pemerintahan. Selain itu karena
kelurahan ini merupakan salah satu pusat perkantoran yaitu di
Jalan Sam Ratulangi dan Jalan Sultan Hasanuddin di Kabupaten
59
Maros. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.26 berikut
ini :
Tabel 3.26
Sarana Perkantoran di Kelurahan Turikale
No. Sarana Perkantoran Jumlah (unit)
1.2.3.4.
5.
6.7.8.9.10.
Kantor CamatKantor LurahTelkomDinas Kebersihan, Pertamanan dan PemakamanDinas Pertanian Tanaman Pangan dan HortikulturaKejaksaan NegeriKomando Resor MiliterBadan Pertanahan NasionalUnit Pelaksanaan Teknis DinasPengadilan Negeri
1211
1
11111
Jumlah 10Sumber: Survey Lapangan 2013
Gambar 3.24Sarana Perkantoran Kelurahan Turikale
Sumber: Survey Lapangan 2013
b. Sarana Pendidikan
Sudah menjadi kesadaran kita bersama bahwa pendidikan
saat ini memegang peranan yang sangat penting di dalam
menentukan masa depan suatu bangsa sehingga pembangunan di
bidang pendidikan ini seharusnya mendapat perhatian yang serius
60
dari semua pihak. Di Kelurahan Turikale dapat dikatakan juga
kawasan pendidikan karena terdapat 19 sarana pendidikan yaitu
tiga TK,tujuh SD, empat SMP dan lima SMA. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.26 berikut ini :
Tabel 3.27Sarana Pendidikan di Kelurahan Turikale
No.
Sarana Pendidikan Jumlah (unit)
1.2.3.4.
TKSDSMPSMA
3745
Jumlah 19Sumber: Survey Lapangan 2013
Gambar 3.25Sarana Pendidikan Kelurahan Turikale
Sumber: Survey Lapangan 2013
c. Sarana Kesehatan
Tersedianya sarana kesehatan yang cukup memadai sangat
menunjang peningkatan kesehatan masyarakat. Di Kelurahan
Turikale, sarana kesehatan di Kelurahan Turikale terdapat enam
sarana kesehatanyaitu satu puskesmas, satu praktek dokter, satu
61
praktek bidan, 2 posyandu dan satu apotek yang berada di Jalan
Sam Ratulangi dan Jalan Sultan Hasanuddin. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.27 berikut ini :
Tabel 3.28Sarana Kesehatan di Kelurahan Turikale
No.
Sarana Kesehatan Jumlah (unit)
1.2.3.4.5
PuskesmasPraktek DokterPraktek BidanPosyanduApotek
11121
Jumlah 6Sumber: Survey Lapangan 2013
Gambar 3.26Sarana Kesehatan Kelurahan Turikale
Sumber: Survey Lapangan 2013d. Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan merupakan Sarana untuk mendukung
kegiatan masyarakat dalam melakukan ibadah. Kelurahan Turikale
yang mayoritas penduduknya beragama islam dan minoritas bergama
non islam, dan sarana peribadatan yang terdapat di kelurahan ini
62
yaitu terdiri dari tujuh mesjid, satu langgar dan 2 gereja. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.28 berikut ini:
Tabel 3.29Sarana Peribadatan di Kelurahan Turikale
No.
Sarana Peribadatan Jumlah (unit)
1.2.3.
MesjidLanggarGereja
512
Jumlah 7Sumber: Survey Lapangan 2013
Gambar 3.27Sarana Peribadatan Kelurahan Turikale
Sumber: Survey Lapangan 2013
e. Sarana Perdagangan dan Jasa
Sarana perdagangan dan jasa yang terdapat di Kelurahan
Turikale dapat dikatakan padat, karena di kelurahan ini terdapat
banyak ruko, minimarket, kios, warung, salon, warnet dan
semacamnnya. Karena banyaknya perdagangan dan jasa sehingga
mayarakat kelurahan ini tidak perlu bepergian jauh untuk memenuhi
63
kebutuhan sehari – hari.
Gambar 3.28Sarana Perdagangan dan Jasa Kelurahan Turikale
Sumber: Survey Lapangan 2013
f. Permukiman
Berbicara mengenai permukiman berarti tidak jauh dari kata
perumahan. Di Kelurahan Turikale banyak terdapat perumahan dan
permukiman, karena masyarakat kelurahan ini terhitung padat
sehingga terdapat pula permukiman yang di dalamnnya juga terdapat
perumahan yang juga terhitung padat. Ini dapat dibuktikan
berdasarkan hasil survei, dan sekarang lahan perswahanpun juga
dijadikan perumahan.
Gambar 3.30Permukiman Kelurahan Turikale
64
Sumber: survey lapangan 2013
2. Kondisi Utilitas
a. Jaringan Jalan
Salah satu sarana yang mempercepat kegiatan ekonomi
adalah tersedianya prasarana jalan yang memadai. Dengan adanya
prasarana jalan tentunya akan mempermudah mobilitas penduduk
dan memperlancar lalu lintas barang, baik antarkota maupun antar
daerah sehingga bisa memecahkan masalah akses. Kondisi jaringan
jalan yang ada di Kelurahan Turikale ada yang baik dan ada yang
buruk. Jalan arteri Maros – Bone kondisinya sudah baik dan semua
menggunakan jenis jalan aspal, sedangkan untuk jalan sekunder
kondisinya buruk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel 3.29
berikut ini :
Tabel 3.29Ukuran dan kondisi Jaringan Jalan di Kelurahan Turikale
No.Jenis Jalan
Fugsi Jalan
Lebar Jalan (m)
Lebar Bahu Jalan (m)
Kondisi
1.
2
Aspal
Aspal
Arteri PrimerKolektor Primer
8
7,5
2
2
Baik
Baik
65
3. Aspal dan Paving Blok
Lingkungan
4 80 cm Baik dan Buruk
Sumber: Survey Lapangan 2013
Gambar 3.30Jaringan Jalan Kelurahan Turikale
Sumber: Survey Lapangan 2013
b. Jaringan Air Bersih
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia
yang dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh
karena itu, sumber air perlu dijaga kelestariannya. Penggunaan air
bersih di Kelurahan Turikale dilaksanakan dengan jalan
peningkatan dan perluasan jaringan distribusi, sambungan rumah,
terminal dan pipa induk. Masyarakat di Kelurahan Turikale sudah
menggunakan air bersih PDAM dan air sumur bor yang digunakan
untuk kebutuhan sehari-hari.
66
Gambar 3.31 Jaringan Air Bersih Kelurahan Turikale
Sumber: Survey Lapangan 2013
c. Jaringan Listrik
Di Kelurahan Turikale pembangunan kelistrikan terus
ditingkatkan dengan jalan memperluas penambahan jaringan listrik
dengan maksud untuk pemerataan ketersediaan energi listrik dalam
meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat di Kelurahan Turikalesecara keseluruhan sudah
menggunakan listrik PLN.
Gambar 3.32Jaringan Listrik Kelurahan Turikale
Sumber: Survey Lapangan 2013
67
d. Jaringan Drainase
Jaringan drainase atau saluran pembuangan air memberi manfaat
berupa berkurangnya genagan air dan ini dapat berfungsi untuk
mengurangi kerugian material, misalnya cepat lapuknya bangunan,
berkurangnya biaya perawatan jalan, dan makin membaiknya
kesehatan masyarakat. Drainase di Kelurahan Turikale terdiri dari
drainse perimer yang mana drainase prmer ini berupa kanal,
sekunder dan tersier. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel 3.30
berikut ini :
Tabel 3.30Ukuran Drainase Kelurahan Turikale
No Jenis Drainase
Lebar Atas (m)
Lebar Bawah
(m)
Kedalaman (m)
Kondisi
1.2.3.
Drainase PrimerDrainase SekunderDrainase Tersier
7 m5 m
60 cm
5 m4,5 m45 cm
4 m4
50 cm
BurukBurukBuruk
Sumber: Survey Lapangan 2013
Gambar 3.33Jaringan Drainase Kelurahan Turikale
Sumber: Survey Lapangan 2013
68
e. Jaringan Telekomunikasi
Salah satu sarana yang mempercepat hubungan komunikasi
antarmasyarakat untuk berbagai tujuan adalah tersedianya sarana
telepon. Dan di kelurahan Turikale masyarakat menggunakan
handphone dan telepon rumah, namun seiring berkembangnya
teknologi sehingga sekarang masyarakat lebih banyak
menggunakan handphone sebagai alat komunikasi.
Gambar 3.34Jaringan Telekomunikasi Kelurahan Turikale
Sumber: Survey Lapangan 2013
f. Jaringan Persampahan
Jaringan persampahan merupakan salah satu sarana penunjang
dalam wilayah perkotaan. Jaringan persampahan diperlukan untuk
menjaga kebersihan lingkungan. Di Kelurahan Turikale sudah
tersedia jaringan persampahan berupa TPS dan wadah komunal.
Namun setelah dilakukan survei, masyarakat yang berada di
permukiman kumuh banyak yang membuang sampah di kanal
sehingga apabila terjadi hujan yang keras kanal tersebut meluap
dan dapat menyebabkan banjir, disebabkan oleh tersumbatnya
aliran air kanal yang diakibatkan oleh sampah.
69
Gambar 3.35Jaringan Persampahan Kelurahan Turikale
`Sumber: Survey Lapangan 2013
3.4. Gambaran Umum Kecamatan Lau
3.4.1. Letak Geografis dan Administrasi
Kecamatan Laumerupakan salah satu dari beberapa kecamatan
yang berada di Kabupaten Maros. Luas Kecamatan Lau adalah 53,73
Km2dengan 6 kelurahan/desa, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut
:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Maros Utara
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bantimurung
Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Turikale
Kecamatan Lau terdiri dari enam desa/kelurahan yaitu Kelurahan
Soreang, Kelurahan Allepolea, Kelurahan Maccini Baji, Kelurahan
Mattirodeceng, Kelurahan Marannu dan Kelurahan Bontomarannu.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut ini :
Tabel 3.31
70
Luas Daerah dan Pembagian Daerah Administrasi di Kecamatan Lau Tahun 2012
No.Desa/
KelurahanLuas (Km2)
Persentase Terhadap Luas Kecamatan
(%)
1.2.3.4.5.6.
SoreangAllepoleaMaccini BajiMattirodecengMarannuBontomarannu
5,175,199,484,2921,807,80
2,29,7
17,647,9840,5714,51
Jumlah 53,73 100Sumber: Kecamatan Lau Dalam Angka 2012
3.4.2 Aspek Fisik Dasar
A. Topografi
Kondisi topografi Kecamatan Lauberada pada dataran rendah
yaitu sekitar 0-70 m dari permukaan laut.Karena hmmpir semua
wilayah Kabupaten Maros merupakan daerah dataran dengan luas
keseluruhan sekitar sebesar 43,8 persen dari total wilayah
Kabupaten Maros. Sedangkan daerah yang mempunyai kemiringan
lereng diatas 40 persen atau wilayah bergunung-gunung
mempunyai luas sebesar 30,8 persen dari luas wilayah Kabupaten
Maros.
B. Klimatologi
Kecamatan Lau termasuk daerah yang beriklim tropis, karena
letaknya yang berada pada daerah khatulistiwa dengan kelembaban
berkisar antara 60 – 82 % . Curah hujan tahunan rata – rata 347
mm/bulan dengan rata-rata hari hujan sekitar 16 hari. Temperatur
udara rata – rata 29 derajat celsius. Kecepatan angin rata – rata 2 –
3 knot/ jam. Daerah Kecamatan Turikale pada dasarnya beriklim
tropis dengan dua musim, berdasarkan curah hujan yakni : Musim
hujan pada periode bulan Oktober sampai Maret dan Musim
kemarau pada bulan April sampai September.
C. Hidrologi
71
Keadaan hidrologi wilayah Kabupaten Maros dibedakan
menurut jenisnya adalah air permukaan (sungai, rawa dan
sebagainya) dan air dibawah permukaan (air tanah).Air dibawah
permukaan yang merupakan air tanah merupakan sumber air bersih
untuk kehidupan sehari-hari masyarakat, sumur dangkal dapat
diperoleh dengan tingkat kedalaman rata-rata 10 sampai 15 meter,
sedangkan sumur dalam yang diperoleh melalui pengeboran
dengan kedalaman antara 75-100 meter.
D. Geologi dan Jenis Tanah
Aspek geologi merupakan aspek yang mempunyai kaitan yang
erat hubungannya dengan potensi sumberdaya tanah.Struktur
geologi tertentu berasosiasi dengan ketersediaan air tanah, minyak
bumi dan lain-lain. Selain itu struktur geologi selalu dijadikan dasar
pertimbangan dalam pengembangan suatu wilayah misal
pengembangan daerah dengan pembangunan jalan, permukiman,
bendungan, selalu menghindari daerah yang berstruktur sesar,
kekar, struktur yang miring dengan lapisan yang kedap air dan
tidak kedap air. Di Kabupaten Maros terdapat beberapa jenis
batuan seperti batu pasir, batu bara, lava, breksi, batu gamping,
batu sedimen. Keadaan geologi secara umum menggambarkan
jenis, kedudukan, sebaran, proses dan waktu pembentukan batuan
induk, serta kemampuan morfologi tanah seperti sesar tebing
kaldera dan lain-lain.
Sedangkan Jenis tanah berdasarkan hasil identifikasi yang
pernah dilakukan di Kabupaten Maros terdapat lima jenis tanah
yang tersebar dibeberapa daerah seperti jenis tanah aluvial, litosol,
mediteran dan podsolik. Jenis tanah aluvial biasanya berwarna
kelabu, coklat atau hitam.Jenis tanah ini tidak peka terhadap erosi
karena terbentuk dari endapan laut, sungai atau danau dan jenis
tanah ini terdapat disepanjang pantai sebelah barat Kabupaten
Maros, luas penyebarannya 56.053 ha atau 34%.Jenis tanah litosol
72
terbentuk dari batu endapan, batuan beku, jenis tanah ini
mempunyai sifat beraneka ragam dan sangat peka terhadap erosi
serta kurang baik untuk tanah pertanian, luas penyebarannya
51.498 ha atau 31%. Jenis tanah mediteranterbentuk dari batu
endapan berkapur, batua baku basis, intermediondan metamorf,
jenis tanah ini berwarna merah sampai coklat dan kurang peka
terhadap erosi, luas persebarannya 45.632 ha atau 28%. Jenis
podsolik terbentuk dari batuan endapandan bekuan berwarna
kuning sampai merah mempunyai sifat asam dan peka terhadap
erosi.Jenis tanah ini dapat dijadikan tanah pertanian,
perkebunan.Jenis tanah ini terdapat di daerah berbukit sampai
bergunung, luas persebarannya 8.729 ha atau 5% dan jenis tanah
latosol mempunyai luas persebaran 17.862 ha atau 11%.
3.2.3 Aspek Demografi
Penduduk Kecamatan Lau pada Tahun 2011 tercatat sebanyak
24.463 jiwa, yang terdiri atas 11 978 laki-laki dan 12 485
perempuan, yang tersebar di enam desa/kelurahan. Persebaran
penduduk terbesar berada di Kelurahan Allepolea, yaitu sebesar
30,47 persen dari total penduduk Kecamatan Lau. Perbandingan
penduduk menurut jenis kelamin di Kecamatan Lau pada Tahun
2011 sebesar 96, hal ini dapat diartikan bahwa dari 100 orang
penduduk perempuan terdapat 96 orang penduduk laki-laki. Pada
Tahun 2011, kepadatan penduduk terbesar di Kecamatan Lau
terdapat di Kelurahan Allepolea sebesar 1 436 jiwa per km2,
sedangkan yang jarang penduduknya yaitu di Desa Marannu
sebesar 102 jiwa per km2. Rata-rata kepadatan penduduk
Kecamatan Lau sebesar 455 jiwa per km2.Angka ini menunjukkan
rata-rata pada setiap km2 di Kecamatan Lau terdapat 455 jiwa
penduduk.
A. Jumlah dan Perkembangan Penduduk
73
Perkembangan jumlah penduduk di Kecamatan Lau dalam
lima tahun terakhir yaitu pada tahun 2007-2011 terjadi peningkatan
jumlah penduduk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.9
di bawah ini :
Tabel 3.32Jumlah dan Perkembangan Penduduk Kecamatan Lau
Tahun 2007-2011
No.
TahunJumlah
Penduduk (Jiwa)
Pertumbuhan penduduk
(Jiwa)
Perkembanganpenduduk (%)
1.2.3.4.5.
20072008200920102011
21.53222.14823.52323.76124.463
-616
1.375238702
-2,866,211,012,95
Rata-Rata 23.085 586 3,26Sumber : Badan Pusat Statistik dan Survey Lapangan 2013
Pada tabel 3.9 di atas perkembangan penduduk Kecamatan Lau
tahun 2007-2011 dinamis yang mana meningkat sebanyak 616 jiwa
pada tahun 2008 dan meningkat kembali sebanyak 1375 jiwa pada
tahun 2009. Serta menurun sebanyak 238 jiwa pada tahun
2010.Dan kemudian meningkat kembali sebanyak 702 jiwa pada
tahun 2011.Adapun rata-rata perkembangan penduduk setiap
tahunnya adalah 3,26 %.
Diagram 3.4
Jumlah Penduduk dan Perkembangan Kecamatan Lau
Tahun 2007-2011
2007 2008 2009 2010 20110
200400600800
1000120014001600
0
616
1375
238
702
Sumber : Badan Pusat Statistik dan Survey Lapangan 2013
74
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa peningkatan
penduduk terjadi secara merata, tidak ada peningkatan yang
berlebih masih terjadi keseimbangan setiap tahunnya meskipun
terjadi angka migrasi masuk dan keluar, angka kematian dan
kelahiran yang berbeda-beda setiap tahunnya.
B. Kepadatan Penduduk
Berdasar pada kepadatan penduduk, pada tahun 2011
kepadatan penduduk di Kecamatan Lau terjadi di Kelurahan
Allepolea sebesar 1436 jiwa per km2, sedangkan yang jarang
penduduknya yaitu di Desa Marannu sebesar 102 jiwa per km2.
Rata-rata kepadatan penduduk Kecamatan Lau sebesar 455 jiwa per
km2.Angka ini menunjukkan rata-rata pada setiap km2 di
Kecamatan Lau terdapat 455 jiwa penduduk. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 3.10 dan diagram 3.5 mengenai kepadatan
pendudu per desa/kelurahan di Kecamatan Lau dibawah ini :
Tabel 3.33Jumlah Kepadatan Penduduk per desa/kelurahan
di Kecamatan Lau Tahun 2011
No. Desa/KelurahanLuas (Km2)
Jumlah Penduduk
(jiwa)
Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2)
123456
SoreangAllepoleaMaccini BajiMattirodecengMarannuBontomarannu
5,175,199,484,2921,807,80
3.5817.4547.0131.5612.2332.621
6931436740364102336
Jumlah 53,73 24463 455Sumber : Badan Pusat Statistik dan Survey Lapangan 2013
D. Jumlah Penduduk Berdasar Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin tampak bahwa jumlah penduduk laki-
laki dalam angka tahun 2011 sekitar 11.978 jiwa dan perempuan
dalam angka tahun 2011 sekitar 12.485 jiwa. Untuk `
75
lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel 3.11 dan diagram 3.5 di
bawah ini :
Tabel 3.34Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin di
Kecamatan Lau Tahun 2011
No.Nama
Kelurahan/Desa
Jenis KelaminLaki-laki
(Jiwa)
Perempuan (Jiwa)
Jumlah Penduduk
(jiwa)1.2.3.4.5.6.
SoreangAllepoleaMaccini BajiMattirodecengMarannuBontomarannu
1.8253.7063.412727
1.0451.263
1.7563.7483.601834
1.1881.358
3.5817.4547.0131.5612.2332.621
Jumlah 11.978 12.485 24.463Sumber : Badan Pusat Statistik
3.5. Gambaran Umum Kelurahan
3.5.1. Kelurahan Allepolea
A. Letak Geografis dan Administrasi
Kelurahan Allepolea adalah salah satu kelurahan yang
berada di Kecamatan Lau. Kelurahan Allepolea secara geografis
terletak di bagian timur yang berbatasan langsung dengan
beberapa kecamatan lainnya. Adapun batas-batas wilayah
administrasi Kecamatan Allepolea adalah sebagai berikut:
Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Lau dan
Kelurahan Raya
Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Turikale
Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan
Boribellayya Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan
Maros Baru.
Luas wilayah Kelurahan Raya yaitu 5,19 km2 yang terdiri
dari empat lingkungan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel 3.5 berikut :
76
Tabel 3.35Luas Lingkungan di Kelurahan AllepoleaTahun 2013
No. LingkunganLuas(Km2)
Persentasi (%)
123456
PamelakkangBontokapetta IBontokapetta IIKasuarrangBontomanaiTalamangape
Kelurahan Turikale 5,19 100Sumber: Kantor Kelurahan Allepolea
Berdasarkan tabel 3.35 dapat disimpulkan bahwa Kelurahan
Turikale memiliki 6 lingkungan.
B. Sarana dan Prasarana
a. Sarana Perkantoran
Sarana perkantoran merupakan salah satu sarana yang
sangat dibutuhkan dalam menjalankan roda pemerintahan.
Sarana perkantoran yang terdapat di Kelurahan Allepolea
terhitung banyak yaitu kantor Kelurahan Allepolea,kantor Balai
Besar Veteriner Maros, kantor Instalasi Laboratorium Tanah dan
beberapa kantor lainnya. Dan masyarakat secara umum
mengurus masalah administrasi di kelurahan ini.
Gambar 3.36
77
Sarana Perkantoran Kelurahan Allepolea
Sumber: Survey Lapangan 2013
b. Sarana Pendidikan
Sudah menjadi kesadaran kita bersama bahwa pendidikan saat
ini memegang peranan yang sangat penting di dalam menentukan
masa depan suatu bangsa sehingga pembangunan di bidang
pendidikan ini seharusnya mendapat perhatian yang serius dari
semua pihak. Di Kelurahan Allepolea terdapat enam sarana
pendidikan yang mana terdiri dari satu TK, tiga SD, satu SMP dan
satu SMA. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel 3.33 berikut ini :
Tabel 3.33Sarana Pendidikan di Kelurahan Allepolea
No.
Sarana Pendidikan Jumlah (unit)
1.2.3.4.
TKSDSMPSMA
1311
Jumlah 6Sumber: Survey Lapangan 2013
78
Gambar 3.37Sarana Pendidikan Kelurahan Allepolea
Sumber: Survey Lapangan 2013
c. Sarana Kesehatan
Tersedianya sarana kesehatan yang cukup memadai sangat
menunjang peningkatan kesehatan masyarakat. Di Kelurahan
Allepolea, sarana kesehatan di Kelurahan Allepolea hanya ada satu
yaitu praktek dokter, sehingga masyarakat apabila ingin berobat
lebih murah biasanya ke puskesmas yang berada di Kelurahan
Turikale.
d. Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan merupakan Sarana untuk mendukung
kegiatan masyarakat dalam melakukan ibadah. Kelurahan Allepolea
yang mayoritas penduduknya beragama islam dan minoritas bergama
non islam, dan sarana peribadatan yang terdapat di kelurahan ini
yaitu terdiri dari enam mesjid dan satu langgar.
Gambar 3.39Sarana Peribadatan Kelurahan Allepolea
Sumber: Survey Lapangan 2013
79
e. Sarana Perdagangan dan Jasa
Sarana perdagangan dan jasa merupakan hal yang penting dan
pokok untuk menunjang stabilitas ekonomi masyarakat. Di
Kelurahan Allepolea sudah terdapat sarana perdagangan dan jasa
yang terdiri dari ruko/toko, warung, kios, warnet, salon, bank dan
sarana perdagangan dan jasa lainnya. Penyediaan sarana ini sudah
mampu memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat setempat.
Gambar 3.40 Sarana Perdagangan dan Jasa Kelurahan Allepolea
Sumber: Survey Lapangan 2013
f. Permukiman
Berbicara mengenai permukiman berarti tidak jauh dari kata
perumahan. Di Kelurahan Allepolea banyak terdapat perumahan
dan permukiman, karena masyarakat kelurahan ini terhitung padat
sehingga terdapat pula permukiman yang di dalamnnya juga
terdapat perumahan yang juga terhitung padat. Ini dapat dibuktikan
berdasarkan hasil survei, dan sekarang lahan perswahanpun juga
dijadikan perumahan.
80
Gambar 3.41Permukiman Kelurahan Allepolea
Sumber: Survey Lapangan 2013
1. Kondisi Utilitas
a. Jaringan Jalan
Salah satu sarana yang mempercepat kegiatan ekonomi adalah
tersedianya prasarana jalan yang memadai. Dengan adanya
prasarana jalan tentunya akan mempermudah mobilitas penduduk
dan memperlancar lalu lintas barang, baik antarkota maupun antar
daerah sehingga bisa memecahkan masalah akses. Kondisi jaringan
jalan yang ada di Kelurahan Allepolea ada yang baik dan ada yang
buruk. Jalan arteri Maros – Pangkeo kondisinya sudah baik dan
semua menggunakan jenis jalan aspal, jalan kolektorprimer
kondisinya ada yang kondisinya baik dan ada yang buruk
sedangkan untuk jalan lingkungan kondisinya juga ada yang baik
dan ada yang buruk. Untuk lebih jelasnya dapat dilhat pada tabel
3.34 berikut ini :
81
Tabel 3.34Ukuran dan kondisi Jaringan Jalan di Kelurahan Allepolea
No.
Jenis Jalan Fugsi JalanLebar Jalan (m)
Lebar Bahu Jalan (m)
Kondisi
1.
2
3.
Aspal
Aspal
Aspal dan Paving Blok
Arteri PrimerKolektor PrimerLingkungan
8
7,5
4
2
2
80 cm
Baik
Baik
Baik dan
BurukSumber: Survey Lapangan 2013
Gambar 3.42.Jaringan Jalan Kelurahan Allepolea
Sumber: Survey Lapangan 2013
b. Jaringan Air Bersih
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang
dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu,
sumber air perlu dijaga kelestariannya. Penggunaan air bersih di
Kelurahan Allepolea dilaksanakan dengan jalan peningkatan dan
perluasan jaringan distribusi, sambungan rumah, terminal dan pipa
induk. Masyarakat di Kelurahan Allepolea sudah menggunakan air
bersih PDAM dan air sumur bor yang digunakan untuk kebutuhan.
82
Gambar 3. 43Jaringan Air Bersih Kelurahan Allepolea
Sumber: Survey Lapangan 2013
c. Jaringan Listrik
Di Kelurahan Allepolea pembangunan kelistrikan terus
ditingkatkan dengan jalan memperluas penambahan jaringan listrik
dengan maksud untuk pemerataan ketersediaan energi listrik dalam
meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat
di Kelurahan Allepoleasecara keseluruhan sudah menggunakan
listrik PLN.
Gambar 3.44Jaringan Listrik Kelurahan Allepolea
Sumber: Survey Lapangan 2013
83
d. Jaringan Drainase
Jaringan drainase atau saluran pembuangan air memberi manfaat
berupa berkurangnya genagan air dan ini dapat berfungsi untuk
mengurangi kerugian material, misalnya cepat lapuknya bangunan,
berkurangnya biaya perawatan jalan, dan makin membaiknya
kesehatan masyarakat. Drainase di Kelurahan Allepolea terdiri dari
drainse perimer yang mana drainase primer ini berupa kanal,
sekunder dan tersier. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel 3.35
berikut ini :
Tabel 3.35Ukuran dan Kondisi Drainase Kelurahan Allepolea
No.
Jenis Drainase
Lebar Atas (m)
Lebar Bawah
(m)
Kedalaman (m)
Kondisi
1.2.3.
Drainase PrimerDrainase SekunderDrainase Tersier
64
45 cm
53
30 cm
43,5
35 cm
BurukBurukBuruk
Sumber: Survey Lapangan 2013
Gambar 3.45
Jaringan Drainase Kelurahan Allepolea
Sumber: Survey Lapangan 2013
84
e. Jaringan Telekomunikasi
Salah satu sarana yang mempercepat hubungan komunikasi
antarmasyarakat untuk berbagai tujuan adalah tersedianya sarana
telepon. Dan di kelurahan Allepolea masyarakat menggunakan
handphone dan telepon rumah, namun seiring berkembangnya
teknologi sehingga sekarang masyarakat lebih banyak menggunakan
handphone sebagai alat komunikasi.
Gambar 3.46
Jaringan Telekomunikasi Kelurahan Allepolea
Sumber: Survey Lapangan 2013
f. Jaringan Persampahan
Jaringan persampahan merupakan salah satu sarana penunjang
dalam wilayah perkotaan. Jaringan persampahan diperlukan untuk
menjaga kebersihan lingkungan. Di Kelurahan Allepolea sudah
tersedia jaringan persampahan berupa TPS dan wadah komunal.
Gambar 3.47Jaringan Persampahan Kelurahan Allepolea
Sumber: Survey Lapangan 2013
85