5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komik Matematika
Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses
komunikasi. Melalui proses komunikasi, pesan atau informasi dapat diserap
dan dihayati orang lain. Agar tidak terjadi kesesatan dalam proses komunikasi
perlu digunakan sarana yang membantu proses komunikasi yang disebut
media. Dalam proses belajar mengajar, media yang digunakan untuk
memperlancar komunikasi belajar mengajar. Menurut Syaiful, kata “media”
berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata ” medium”,
yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Dengan demikian,
media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.
Media adalah alat bantu apa saja yang dijadikan sebagai penyalur pesan guna
mencapai tujuan pengajaran. Menurut Rohani (1997), media adalah medium
yang digunakan untuk membawa atau menyampaikan sesuatu pesan, dimana
medium ini merupakan jalan atau alat dengan suatu pesan berjalan antara
komunikator dengan komunikan. Media adalah segala sesuatu yang dapat
diindra yang berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses
komunikasi (proses belajar mengajar). Media pembelajaran adalah sebagai
penyampai pesan (the carriers of massages) dari beberapa sumber saluran ke
penerima pesan (the receiver of the massages).
Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012
6
Sudjana dan Rivai (2005), media pembelajaran sebagai alat bantu
pengajaran. Ada beberapa jenis media pembelajaran yang bisa digunakan
dalam proses pembelajaran.
1. Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster,
kartun, komik dan lain-lain. Media grafis sering juga disebut media dua
dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar.
2. Media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat
(solidmodel), model penampang, model susun, model kerja, mock up,
diorama dan lain-lain.
3. Media proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP dan lain-
lain.
4. Media lingkungan hidup sebagai media pengajaran.
Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah komik.
Menurut Sudjana dan Rivai (2005), komik dapat didefinisikan sebagai suatu
bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita
dalam urutan yang erat, dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk
memberikan hiburan kepada para pembaca. Menurut Rohani komik adalah
suatu bentuk berita bergambar, terdiri atas berbagai situasi, cerita
bersambung, kadang bersifat humor. Perwatakan lain dari komik adalah harus
dikenal agar kekuatan medium bisa dihayati.
Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik
membacanya tanpa harus dibujuk. Melalui bimbingan dari guru, komik dapat
berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca. Guru harus
Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012
7
membantu peserta didik menemukan komik yang baik (edukatif) dan
bermanfaat, juga mengajar mereka untuk memilih buku komik yang baik,
sehingga kita yakin dapat menerima bacaan komik bagi peserta didik, sesuai
dengan taraf berfikirnya. Di pihak lain guru harus menolong mereka menuju
cakrawala yang lebih luas akan minat serta apresiasinya. Unsur-unsur komik
menurut Rohani (1997) adalah sebagai berikut:
a. Sederhana, langsung, aksi-aksi yang cepat dan menggambarkan
peristiwa- peristiwa yang mengandung bahaya.
b. Berisi humor , menggunakan bahasa percakapan.
c. Perhatikan kepada kriminalitas, kekuatan, keampuhan.
d. Adanya kecenderungan manusiawi yang universal terhadap pemujaan
pahlawan.
Jadi, yang dimaksud dengan komik matematika adalah media
pembelajaran berupa bacaan matematika yang berbentuk kartun, terdiri atas
berbagai situasi dan kadang bersifat humor
Peranan pokok dari buku komik dalam pengajaran adalah
kemampuannya dalam menciptakan minat para siswa. Penggunaan komik
dalam pengajaran sebaiknya dipandu dengan metode mengajar, sehingga
komik akan dapat menjadi media pengajaran yang efektif.
B. Metode Diskusi
Metode pengajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskusi.
Menurut Suryosubroto metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan
pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-
Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012
8
kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna
mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai
alternatif pemecahan atas sesuatu masalah. Hasibuan dan Moejiono
mengatakan bahwa metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan
pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-
kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna
mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai
alternatif pemecahan atas suatu masalah.
Pekerjaan pokok dalam memepersiapkan kelompok diskusi adalah
memastikan bahwa tiap anggota kelompok berpartisipasi. Salah satu cara
yang bagus untuk membuat setiap anggota tim berpartisipasi adalah dengan
membuat supaya tiap orang menuliskan sebuah opini atau gagasan sebelum
mulai diskusi. Dan untuk partisipasi lebih besar, tugas pokok lainnya dalam
mempersiapkan sebuah kelompok diskusi adalah fokus. Tak ada yang lebih
buruk dari sebuah diskusi tanpa tujuan (Slavin, 2008).
Metode diskusi bisa dilaksanakan kapan saja, asal ada kejelasan bahan
yang akan didiskusikan. Kejelasan dari tujuan yang akan dicapai melalui
metode ini dan dukungan penunjang agar diskusi dapat dilaksanakan.
Menurut Sudaryo (1991) beberapa kelebihan dari metode diskusi
diantaranya adalah memperoleh pendapat melalui musyawarah/masukan dari
berbagai pihak dan adanya kebebasan untuk mengemukakan pendapat sendiri.
Dan menurut Suryosubroto (2009) keuntungn metode diskusi cukup banyak,
yakni (1) melibatkan semua siswa secara langsung dalam proses belajar; (2)
Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012
9
setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan bahan
pelajarannya masing-masing; (3) dapat menumbuhkan dan mengembangkan
cara berfikir dan sikap ilmiah; (4) dengan mengajukan dan mempertahankan
pendapatnya dalam diskusi diharapkan para siswa dapat memperoleh
kepercayaan akan (kemampuan) diri sendiri; (5) dapat menunjang usaha-
usaha pengembangan sikap sosial dan sikap demokratis para siswa.
Metode diskusi juga mempunyai kekurangan diantaranya adalah
sukar/tidak mudah menemukan topik diskusi, waktu yang digunakan banyak,
dan tidak semua siswa berani mengemukakan pendapat (Sudaryo dkk, 1991)
Menurut Sanjaya (2010) langkah-langkah melaksanakan metode diskusi
agar berhasil dengan efektif:
1) Langkah persiapan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi diantaranya:
a) Merumuskan tujuan yang akan dicapai, baik tujuan yang bersifat umum
maupun tujuan khusus. Tujuan yang ingin dicapai mesti dipahami oleh
setiap siswa sebagai peserta diskusi. Tujuan yang jelas dapat dijadikan
sebagai kontol dalam pelaksanaan.
b) Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.
c) Menetapkan masalah yang akan dibahas. Masalah dapat ditentukan dari
isi materi pembelajaran atau masalah-masalah yang aktual yang terjadi
di lingkungan masyarakat yang dihubungkan dengan materi pelajaran
sesuai dengan bidang studi yang diajarkan.
Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012
10
d) Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis
pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya,
petugas-petugas diskusi seperti moderator, notulis, dan tim perumus,
manakala diperlukan.
2) Pelaksanaan diskusi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah:
a) Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat mempengaruhi
kelancaran diskusi.
b) Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya
menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai
dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan.
c) Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan.
Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memperhatikan suasana atau
iklim belajar yang menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling
menyudutkan, dan lain sebagian.
d) Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi
untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya.
e) Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang
dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya
arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus.
3) Menutup diskusi
Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi
hendaklah dilakukan hal-hal sebagai berikut:
Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012
11
a) Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai hasil
diskusi.
b) Me-riview jalannya diskkusi dengan meminta pendapat dari seluruh
peserta sebagai umpan balik perbaikan selanjutnya.
Jadi, komik matematika dalam metode diskusi adalah media yang
dalam pembelajarannya menggunakan metode diskusi.
C. Minat Belajar Matematika
Menurut Slameto (2003), minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivatas, tanpa ada yang menyuruh. Minat
pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,
semakin besar minat. Winkel (1986) mengatakan minat adalah
kecenderungan yang aga menetap untuk merasa tertarik pada bidang-bidang
tertentu dan merasa senang dalam bidang-bidang itu.
Hilgard memberi rumusan tentang minat adalah sebagai berikut: “
Interest is persistring tendency to pay attention to and enjoy some activity or
content”. Minat adalah kecenderungan yang tetap memperhatikan dan
memegang beberapa kegiatan. Minat selalu diikuti dengan perasaan senang
dan dari situ diperoleh kepuasan. Jadi minat adalah suatu rasa senang atau
tertarik terhadap hal-hal tertentu yang tidak timbul karena adanya paksaan,
tapi minat timbul dari kesadaran dirinya sendiri tanpa unsur paksaan dari luar.
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, Karena bila bahan pelajaran
yang dipelajarinya tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar
Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012
12
dengan sebaik-baiknya, Karena tidak ada daya tarik baginya. Siswa akan
segan belajar dan tidak akan memperoleh kepuasan dari pelajaran tersebut.
Bahan pelajaran dan sikap guru turut mempengaruhi minat belajar
siswa. Sikap guru yang diperlihatkan kepada siswa ketika mengajar
mempunyai peranan penting dalam membangkitkan minat siswa dalam
belajar. Demikian juga dengan bahan pelajaran dapat mempengaruhi minat
siswa. Bahan pelajaran yang disajikan dengan baik dan menarik dapat
meningkatkan minat belajar siswa.
Menurut Sardiman (2006) untuk membangkitkan minat dapat dilakukan
dengan cara-cara berikut:
a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.
b. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau.
c. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.
d. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.
Menurut Safari (2005), definisi oprasional: minat belajar adalah skor
siswa yang diperoleh dari tes minat belajar yang mengukur indikator: (1)
kesukacitaan, (2) ketertarikan, (3) perhatian, dan (4) keterlibatan. Menurut
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa indikator minat tersebut didefinisikan
sebagai berikut:
1. Kesukacitaan, yaitu siswa senang dalam mengikuti pelajaran, kemauan
siswa untuk belajar matematika, kehadiran siswa dalam mengikuti
pelajaran.
Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012
13
2. Ketertarikan, yaitu kesegeraan siswa dalam mengumpulkan tugas dan
mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru.
3. Perhatian, yaitu memperhatikan penjelasan guru, konsentrasi siswa dalam
belajar.
4. Keterlibatan, yaitu aktif dalam pelajaran matematika, aktif berdiskusi
dengan kelompoknya.
D. Prestasi Belajar Matematika
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran
terhadap siswa yang meliputi berbagai kemampuan intelektual seperti
faktor kognitif setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur
dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi,
prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang
dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode
tertentu. Prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari suatu
aktivitas, adapun belajar pada dasarnya adalah suatu proses yang
mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yaitu perubahan tingkah
laku. Dengan demikian, prestasi belajar adalah hasil yang diperolah
berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu
sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Hamdani, (2011)
Tingkat kemampuan yang dimiliki siswa dalam menerima,
menolak, dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses
Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012
14
belajar mengajar disebut prestasi belajar. Keberhasilan seseorang dalam
mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai setiap
bidang mata pelajaran setelah mengalami proses belajar mengajar dan
setelah diadakan evaluasi. Hasil evaluasi dapat memperlihatkan tinggi-
rendahnya prestasi belajar siswa.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat
digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor dari dalam (intern) dan
faktor dari luar (ekstern) (Hamdani)(2011).
1) Faktor internal (dari dalam siswa)
a) Kecerdasan (inteligensi)
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.
Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi-rendahnya inteligensi
yang normal selalu menunjukan kecakapan sesuai dengan tingkat
perkembangan sebaya. Perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-
kemajuan yang berbeda antara satu anak lainnya sehingga anak
pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan lebih tinggi
dibandingkan dengan kawan sebayanya. Faktor inteligensi
merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar-
mengajar.
Inteligensi pada umumnya dapat diartikan sebagai
kemampuan psikologi untuk mereaksi rangsangan atau
Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012
15
menyesuaikan diri dengan cara yang tepat. Sebenarnya inteligensi
bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-
organ tubuh lainnya. Memang harus diakui bahwa peran otak
dalam hubungannya dengan inteligensi manusia lebih menonjol
daripada peran organ-organ tubuh lainnya, lantaran otak merupakan
“menera pengontrol” hampir seluruh aktivitas manusia. Tingkat
kecerdasan atau inteligensi (IQ) siswa tidak dapat diragukan lagi
sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
b) Faktor Jasmaniah/faktor fisiologis
Kondisi jasmaniah atau fisiologis pada umumnya sangat
berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Faktor
jasmaniah meliputi pancaindra yang tidak berfungsi sebagaimana
mestinya ketika mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan
yang tidak sempurna.
c) Sikap
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespons (response tendency)
dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan
sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap (attitude)
siswa yang positif, pada mata pelajaran yang disajikan merupakan
pertanda awal yang baik bagi proses belajar tersebut. Sebaliknya,
sikap negatif siswa terhadap mata pelajaran yang disajikan jika
diiringin kebencian kepada mata pelajaran dapat menimbulkan
Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012
16
kesulitan belajar siswa. Sikap terhadap ilmu pengetahuan yang
bersifat conversing tidak menimbulkan kesulitan belajar tapi
prestasi yang dicapai siswa kurang memuaskan.
d) Minat
Minat erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan
senang dapat dikatakan minat itu terjadi karena perasaan senang
pada sesuatu. Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap
pembelajaran jika menyukai mata pelajaran, siswa akan belajar
dengan senang hati tanpa rasa beban.
e) Bakat
Bakat adalah kemampuan potensi yang dimiliki seseorang
untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Setiap
orang memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi
sampai tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing.
Kemudian bakat dapat diartikan sebagai kemampuan individu
untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada
upaya pendidikan dan pelatihan.
f) Motivasi
Motivasi adalah segala upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan suatu hal, dapat menentukan baik tidaknya dalam
mencapai tujuan sehingga semakin besar kesuksesan belajarnya.
Kuat lemahnya motivasi belajar turut mempengaruhi keberhasilan
belajar. Motivasi belajar perlu diusahakan terutama yang berasal
Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012
17
dari dalam diri dengan cara memikirkan masa depan yang penuh
tantangan dan harus dihadapi untuk mencapai cita-cita. Faktor yang
penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong
keadaan siswa untuk melakukan belajar.
2) Faktor Eksternal (dari luar siswa)
Faktor yang terdiri atas dua macam faktor lingkungan sosial
dan faktor lingkungan nonsosial. Syah (2010)
a) Lingkungan sosial
Lingkungan sosial seperti para guru, para tenaga
kependidikan dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi
semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu
menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan
memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam
hal belajar. Lingkungan siswa adalah masyarakat dan tetangga juga
teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut.
Kondisi masyarakat di lingkungan kumuh yang serba kekurangan
dan anak-anak penganggur.
b) Lingkungan Nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah
gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa
dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar
yang digunakan siswa. Hal ini dipandang turut menentukan tingkat
keberhasilan belajar siswa. Waktu yang digunakan siswa untuk
Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012
18
belajar yang selama ini sering dipercaya berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa tidak perlu dihiraukan. Bukan waktu yang
penting dalam belajar melainkan kesiapan sistem memori siswa
dalam menyerap, mengelola, dan menyimpulkan item-item
informasi dan pengetahuan yang dipelajari.
Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa
prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah
melakukan usaha dalam waktu tertentu pada saat belajar
berdasarkan penelitian melalui tes yang berupa angka maupun
perbuatan kearah yang lebih baik.
E. Materi Pelajaran
Materi pelajaran yang diteliti adalah segi empat. Ada beberapa macam
bangun datar segi empat, iantaranya adalah:
1. Persegi Panjang
a. Pengertian persegi panjang
Persegi panjang adalah bangun datar segi empat yang memiliki dua
pasang sisi sejajar dan memiliki empat sudut siku-siku.
b. Sifat—sifat persegi panjang
• Mempunyai empat sisi, dengan sepasang sisi yang berhadapan
sama panjang dan sejajar.
• Keempat sudutnya sama besar dan merupakan sudut siku-siku
(900).
Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012
19
• Kedua diagonalnya sama panjang dan berpotongan membagi dua
sama besar.
• Dapat menempati bingkainya dengan empat cara.
c. Luas persegi panjang
2. Persegi
a. Pengertian persegi
Persegi adalah bangun segi empat yang memiliki empat sisi sama
panjang dan empat sudutnya siku-siku.
b. Sifat – sifat persegi
• Semua sifat persegi panjang merupakan sifat persegi.
• Semua sisi persegi adalah sama panjang.
• Sudut-sudut suatu persegi dibagi dua sama besar oleh diagonal-
diagonalnya.
• Diagonal-diagonal persegi saling berpotongan sama panjang
membentuk sudut siku-siku.
c. Luas persegi
3. Jajargenjang
a. Pengertian jajargenjang
Jajargenjang adalah bangun segi empat yang dibentuk dari sebuah
segitiga dan bayangan yang diputar setengan putaran (1800) pada titik
tengah salah satu sisinya.
Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012
20
b. Sifat – sifat jajargenjang
• Sisi-sisi yang berhadapan pada setiap jajargenjangsama panjang
dan sejajar
• Sudut-sudut yang berhadapan pada setiap jajargenjang sama besar
• Jumlah pasang sudut yang saling berdekatan pada setiap
jajargenjang adalah 1800.
• Pada setiap jajargenjang kedua diagonalnyasaling membagi dua
sama panjang.
c. Luas jajargenjang
4. Trapesium
a. Pengertian trapesium
Trapesium adalah bangun segi empt yang mempunyai tepat
sepasang sisi yang berhadapan sejajar.
b. Jenis- jenis trapesium
1. Trapesium sembarang
Trapesium sembarang adalah trapesiumyang keepat sisinya tidak
sama panjang.
2. Trapesium sama kaki
Trapesium sama kaki adalah trapesium yang mempunyai sepasang
sisi yang sama panjang, disamping mempunyai sepasang sisi yang
sejajar.
Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012
21
3. Trapesium siku-siku
Trapesium siku-siku adalah trapezium yang salah satu sudutnya
merupakan sudut siku-siku (900).
c. Luas trapesium
F. Kerangka Pikir
Dalam menumbuhkan minat belajar yang baik, maka diperlukan suatu
media pembelajaran dan metode pembelajaran yang tepat.
Dalam penelitian ini digunakan media pembelajaran berupa komik
matematika dan metode pembelajaran yaitu diskusi.
Komik matematika sebagai media pembelajaran merupakan media yang
menarik untuk digunakan karena komik merupakan bentuk bacaan dimana
peserta didik membacanya tanpa harus merasa dibujuk. Tampilan komik yang
menarik dan dialog yang terkadang jenaka akan membuat siswa tertarik untuk
membaca sekaligus mempelajarinya. Peranan pokok dari buku komik dalam
pengajaran adalah kemampuannya dalam menciptakan minat para siswa.
Sehingga dalam proses pengajaran siswa akan merasa senang tanpa harus
merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti pelajaran matematika.
Sedangkan metode diskusi merupakan suatu cara penyajian bahan
pelajaran dimana peserta didik diberi kesempatan untuk mengadakan
perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan,
atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah. Metode
diskusi juga membantu siswa belajar berfikir kritis, membantu siswa
menyadari dan mampu merumuskan berbagai masalah yang “dilihat”, baik
Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012
22
dari pengalaman sendiri maupun dari pelajaran sekolah dan juga
mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut.
Adanya media dan metode pembelajaran yang digunakan akan
menumbuhkan minat belajar siswa. Minat adalah salah satu kunci utama
untuk memperlancar dan memberikan semangat siswa dalam mempelajari
sesuatu. Dengan menumbuhkan minat dalam diri siswa, guru akan lebih
mudah dalam memberikan penjelasan keada siswa mengenai apa yang sedang
dipelajari, sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat karena minat
adalah salah satu faktor untuk meningkatkan prestasi belajar.
G. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pikir yang telah dirumuskan di atas, maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ada pengaruh komik matematika dalam pembelajaran yang
menggunakan metode diskusi terhadap minat dan prestasi belajar matematika.
Pengaruh Komik Matematika..., Oja Respati, FKIP UMP, 2012