11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya yang meneliti
mengenai Pengelolaan Keuangan. Berikut beberapa penelitian yang berkaitan
dengan Pengelolaan Keuangan :
2.1.1 Nujmatul Laily (2013)
Nujmatul Laily (2013) mengkaji mengenai Pengaruh Literasi Keuangan
Terhadap Perilaku Mahasiswa Dalam Mengelola Keuangan dengan tujuan untuk
menginvestigasi determinan perilaku keuangan mahasiswa akuntansi. Sampel
yang digunakan adalah mahasiswa akuntansi sejumlah 75 orang. Pengumpulan
data menggunakan kuesioner dengan pengujian menggunakan path analysis
(analisis jalur). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience
sampling.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan positif dari literasi keuangan terhadap perilaku keuangan mahasiswa,
tetapi gender, usia, kemampuan akademis dan pengalaman kerja tidak memiliki
korelasi dengan perilaku keuangan mahasiswa.
Persamaan penelitian:
a. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah meneliti
mengenai literasi keuangan terhadap pengelolaan keuangan.
12
b. Pengambilan data penelitian terdahulu dan penelitian saat ini sama-sama
menggunakan kuesioner.
c. Penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu sama-sama menggunakan
satu variabel bebas yaitu literasi keuangan.
d. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian terdahulu
adalah convenience sampling, penelitian saat ini juga menggunakan teknik
pengambilan sampel yang sama.
Perbedaan penelitian:
a. Responden yang digunakan pada penelitian terdahulu yaitu berupa
mahasiswa jurusan akuntansi, sedangkan penelitian saat ini menggunakan
responden pengelola keuangan keluarga di wilayah Karesidenan Madiun
dan kota Makassar.
b. Penelitian saat ini menggunakan variabel moderasi yaitu etnis, sedangkan
penelitian terdahulu tidak menggunakan varibel moderasi.
c. Metode pengujian yang digunakan pada penelitian terdahulu adalah path
analysis (analisis jalur), sedangkan penelitian saat ini menggunakan
Multiple Regression Analysis.
2.1.2 Mahdzan dan Tabiani (2013)
Kajian yang dilakukan oleh Mahdzan dan Tabiani (2013) mengenai The
Impact Of Financial Literacy On Individual Saving: An Exploratory Study In The
Malaysian Context bertujuan untuk meneliti pengaruh dari literasi keuangan pada
simpanan individu dalam lingkup pasar negara berkembang, Malaysia. Penelitian
ini dilakukan pada sekitar 200 orang di Klang Valley, Malaysia. Teknik
13
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode convenience
sampling untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan terhadap simpanan
individu. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
berupa penyebaran kuesioner dengan responden orang-orang yang secara
langsung dan tidak langsung yang berhubungan dengan penelitian, terutama
termasuk individu yang bekerja di Master of Business Adminitration (MBA) di
University Of Malaya, dan karyawan-karyawan lain, pensiunan, mahasiswa
sarjana, ibu rumah tangga, dan orang-orang selain karyawan yang terletak di
Urban Malaysia (wilayah Klang Vallery). Metode analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah probit analysis.
Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa tingkat literasi keuangan
berpengaruh secara positif terhadap simpanan individu. Selain itu, menabung
secara teratur, jenis kelamin, pendapatan, dan tingkat pendidikan mempengaruhi
kesempatan menabung secara positif.
Persamaan penelitian:
a. Penelitian terdahulu menggunakan variabel literasi keuangan sebagai
variabel independen, penelitian saat ini juga menggunakan variabel yang
sama dalam penelitiannya.
b. Penelitian saat ini dan penelitian terdahulu sama-sama mengunakan
pengumpulan data dengan keusioner.
c. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian terdahulu menggunakan
convenience sampling, penelitian saat ini juga menggunakan teknik yang
sama.
14
Perbedaan penelitian:
a. Responden penelitian terdahulu mencakup wilayah pasar negara
berkembang yaitu di negara Malaysia khususnya di daerah Klang Vallery,
sedangkan penelitian saat ini menggunakan responden di daerah Jawa Timur
khususnya di wilayah Karesidenan Madiun dan kota Makassar.
b. Responden yang digunakan dalam penelitian terdahulu yaitu individu yang
bekerja di Master of Business Adminitration (MBA) di University Of
Malaya, dan karyawan-karyawan lain, pensiunan, mahasiswa sarjana, ibu
rumah tangga, dan orang-orang selain karyawan yang terletak di Urban
Malaysia (wilayah Klang Vallery), sedangkan penelitian saat ini
respondennya adalah individu yang berperan sebagai pengelola keuangan
keluarga di wilayah Karesidenan Madiun dan kota Makassar.
c. Penelitian terdahulu menggunakan teknik analisis probit analysis,
sedangkan penelitian saat ini menggunakan Multiple Regression Analysis.
2.1.3 Naila Al Kholilah dan Rr. Iramani (2013)
Naila Al Kholilah dan Rr. Iramani (2013) mengkaji mengenai Studi
Financial Management Behavior Pada Masyarakat Surabaya yang bertujuan
untuk mengetahui hubungan dari locus of control, pengetahuan keuangan, dan
income on financial management behavior. Metode analisis yang digunakan
adalah structural equation modelling pada AMOS dengan sampel yang terdiri dari
140 responden di Surabaya dan dipilih secara purposive sampling.
Hasil dari penelitian ditemukan bahwa tidak ada efek secara langsung
pada perilaku manajemen keuangan dengan pengetahuan keuangan dan
15
pendapatan. Sedangkan locus of control secara positif berkaitan dengan perilaku
manajemen keuangan, dan locus of control memediasi pengaruh financial
knowledge pada perilaku manajemen keuangan.
Persamaan penelitian:
a. Pada penelitian terdahulu, variabel dependen yang digunakan adalah
pengelolaan keuangan. Sama dengan variabel yang digunakan pada
penelitian saat ini.
b. Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian terdahulu adalah
kuesioner, penelitian saat ini juga mengumpulkan data dengan kuesioner.
c. Penelitian terdahulu menggunakan variabel pengetahuan keuangan sebagai
variabel bebas sama seperti penelitian saat ini.
Perbedaan penelitian:
a. Penelitian terdahulu menggunakan responden yang berada di wilayah kota
Surabaya, sedangkan penelitian saat ini menggunakan responden yang
berada di wilayah Karesidenan Madiun dan kota Makassar.
b. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian terdahulu adalah
structural equation modelling pada AMOS, sedangkan metode yang
digunakan pada penelitian saat ini adalah Multiple Regression Analysis.
c. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian terdahulu
adalah purposive sampling, sedangkan penelitian saat ini menggunakan
teknik convenience sampling.
16
2.1.4 Norma Yulianti dan Meliza Silvy (2013)
Kajian Norma Yulianti dan Meliza Silvy (2013) mengenai Sikap
Pengelolaan Keuangan Dan Perilaku Perencanaan Investasi Keluarga Di Surabaya
memiliki tujuan untuk memfokuskan pengetahuan keuangan dan pengalaman
sebagai ukuran literasi yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku perencanaan
investasi keuangan keluarga di wilayah Surabaya. Penelitian dilakukan dengan
membagikan kuesioner kepada responden sebanyak 380 orang. Teknik
pengambilan sampel yaitu menggunakan purposive sampling berdasarkan
pendapatan keluarga dengan minimal pendapatan Rp 2.000.000 setiap bulan.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Multiple
Regression Analysis.
Hasil penelitian menyatakan bahwa pengetahuan keuangan dan
pengalaman keuangan berpengaruh terhadap perilaku perencanaan investasi dalam
keluarga. Sedangkan sikap pengelola keuangan memoderasi dan memperkuat
pengaruh pengetahuan keuangan namun tidak memoderasi pengaruh pengalaman
keuangan terhadap perilaku perencanaan investasi keuangan keluarga.
Persamaan penelitian:
a. Penelitian terdahulu dan penelitian saat ini sama-sama menggunakan
variabel sikap pengelolaan keuangan dalam penelitiannya sebagai variabel
terikat.
b. Pengumpulan data pada penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini
sama-sama menggunakan kuesioner.
17
c. Penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu sama-sama menggunakan
variabel moderasi untuk meneliti sikap pengelolaan keuangan.
d. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian terdahulu dan
penelitian saat ini sama-sama menggunakan multiple regression analysis.
Perbedaan penelitian:
a. Pada penelitian terdahulu menggunakan variabel independen berupa
pengetahuan keuangan dan pengalaman, sedangkan penelitian saat ini
menggunakan variabel independen literasi keuangan saja.
b. Responden yang digunakan penelitian terdahulu dalam pengambilan data
adalah masyarakat di wilayah Surabaya dengan pendapatan keluarga
minimal Rp 2.000.000, sedangkan peneliti saat ini menggunakan responden
di wilayah Karesidenan Madiun dan kota Makassar dengan pendapatan
keluarga minimal Rp 4.000.000.
c. Variabel moderasi yang digunakan dalam penelitian terdahulu adalah sikap
pengelola keuangan, sedangkan variabel moderasi yang digunakan dalam
penelitian saat ini adalah variabel etnis.
d. Teknik pengambilan sampel pada penelitian terdahulu hanya menggunakan
purposive sampling, sedangkan penelitian saat ini menggunakan purposive
sampling dan convenience sampling.
2.1.5 Hastings dan Mitchell (2011)
Hastings dan Mitchell (2011) meneliti mengapa seseorang gagal dalam
mengoptimalkan pengambilan keputusan keuanganya. Penelitian ini
menggunakan eksperimen dari Cile untuk mengeskplorasi bagaimana faktor-
18
faktor yang mempengaruhi keputusan keuangan dapat muncul terkait dengan
keputusan keuangan yang buruk. Data dalam penelitian ini diambil dari EPS
(Encuesta de Proteccion Social) atau Social Protection Survey yaitu survei
longitudinal karena didasarkan pada pemantauan sampel yang representatif.
EPS merupakan panel mikroekonomi tahunan perwakilan dari Chili yang
diterbitkan oleh University of Chile’s Microdata Center yang bekerjasama dengan
Universitas Pennsylvania. Dalam EPS tersebut terdapat beberapa pertanyaan yang
terkait mengenai pengukuran literasi keuangan dan risiko yang diinginkan.
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa ukuran dari
ketidaksabaran menjadi prediktor yang kuat terhadap kesehatan kekayaan dan
investasi. Literasi keuangan juga menjadi prediktor yang berkorelasi lemah dalam
membingkai keputusan investasi.
Persamaan penelitian:
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hastings dan Mitchell (2011)
menggunakan variabel literasi keuangan dalam mengukur kesehatan pensiun dan
keputusan investasi, penelitian saat ini juga menggunakan variabel yang sama
sebagai variabel independen.
Perbedaan penelitian:
a. Penelitian sebelumnya mengukur mengenai kesehatan pensiun dan
keputusan investasi, sedangkan penelitian saat ini mengukur pengelolaan
keuangan keluarga.
b. Dalam penelitian sebelumnya lebih fokus untuk mengukur pengaruh literasi
keuangan terhadap kesehatan pensiun dan keputusan investasi, sedangkan
19
penelitian saat ini lebih terfokus untuk mengetahui pengaruh literasi
keuangan terhadap pengelolaan keuangan keluarga.
c. Analisis data yang digunakan dalam penelitian terdahulu adalah eksperimen
dengan pengambilan data dari EPS (Encuesta de Proteccion Social) atau
Social Protection Survey, sedangkan penelitian saat ini menggunakan
Multiple Regression Analysis dengan pengumpulan data menggunakan
kuesioner.
2.1.6 Robb dan Woodyard (2011)
Robb dan Woodyard (2011) mengkaji mengenai Financial Knowledge
and Best Practice Behavior dengan tujuan untuk meneliti hubungan antara
variabel-variabel demografi pengetahuan keuangan pribadi (baik secara objektif
maupun subjektif), kepuasan keuangan dalam hal praktek perilaku keuangan yang
baik. Data dalam penelitian ini diambil dari Financial Industry Regulatory
Authority’s (FINRA) studi kemampuan keuangan nasional. Jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 1.488 diambil dari perwakilan nasional
dan dianalisis menggunakan multiple regression analysis. Penelitian ini dilakukan
pada masyarakat Amerika.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku keuangan secara
objektif dan subjektif mempengaruhi pengetahuan keuangan. Pengetahuan
keuangan subjektif memiliki dampak yang relatif lebih besar. Sedangkan variabel
lain yang memiliki pengaruh secara positif signifikan terhadap perilaku keuangan
adalah kepuasan keuangan, pendapatan, pendidikan, usia, ras dan etnis.
20
Persamaan penelitian:
a. Penelitian terdahulu menggunakan variabel perilaku pengelolaan keuangan
sebagai variabel dependen, penelitian saat ini juga menggunakan variabel
dependen yang sama.
b. Penelitian saat ini dan penelitian terdahulu sama-sama menggunakan
variabel pengetahuan keuangan sebagai variabel independen.
c. Alat uji yang digunakan dalam penelitian terdahulu adalah multiple
regression analysis, penelitian saat ini juga menggunakan alat uji yang
sama.
Perbedaan penelitian:
a. Pada penelitian terdahulu data yang digunakan diambil dari salah satu
lembaga yang bernama (FINRA), sedangkan pada penelitian saat ini data
diambil dengan survei langsung dan menggunakan instrumen keusioner.
b. Penelitian terdahulu menggunakan etnis sebagai variabel independen yang
mempengaruhi perilaku pengelolaan keuangan, sedangkan penelitian saat ini
menggunakan etnis sebagai variabel moderasi.
c. Responden yang digunakan pada penelitian terdahulu adalah masyarakat
Amerika, sedangkan penelitian saat ini menggunakan responden yang
berdomisili di wilayah Karesidenan Madiun dan kota Makassar.
2.1.7 Ida dan Cinthia Yohana Dwinta (2010)
Kajian yang dilakukan oleh Ida dan Cinthia Yohana Dwinta (2010)
memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh locus of control, pengetahuan
keuangan, dan pendapatan terhadap perilaku pengelolaan keuangan. Penelitian ini
21
menggunakan data keusioner dengan responden mahasiswa sebanyak 130
responden. Metode analisis yang digunakan adalah multipleregression analysis.
Hasil menunjukkan bahwa pengetahuan keuangan mempengaruhi
perilaku pengelolaan keuangan, tetapi locus of control dan pendapatan tidak
mempengaruhi perilaku pengelolaan keuangan.
Persamaan Penelitian:
a. Penelitian terdahulu menguji pengaruh pengetahuan keuangan terhadap
sikap pengelolaan keuangan dengan menjadikan variabel pengetahuan
keuangan sebagai variabel independen, dan sikap pengelolaan keuangan
sebagai variabel dependen. Penelitian saat ini juga menggunakan variabel
literasi keuangan sebagai variabel independen dan variabel sikap
pengelolaan keuangan sebagai variabel dependen.
b. Penelitian terdahulu menggunakan data kuesioner, hal ini sama dengan yang
dilakukan pada penelitian saat ini dalam pengumpulan data.
c. Metode yang digunakan dalam penelitian terdahulu dan penelitian saat ini
adalah metode multiple regression analysis.
Perbedaan Penelitian:
a. Penelitian terdahulu menggunakan variabel independen berupa pengetahuan
keuangan, pendapatan, dan locus of control, sedangkan penelitian saat ini
hanya menggunakan variabel independen berupa literasi keuangan.
b. Responden yang digunakan dalam penelitian terdahulu adalah mahasiswa,
sedangkan penelitian saat ini menggunakan responden yang berperan
sebagai pengelola keuangan keluarga.
22
2.1.8 Perry dan Morris (2005)
Penelitian yang dikaji oleh Perry dan Morris (2005) bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara pengetahuan keuangan konsumen, pendapatan, dan
locus of control pada perilaku keuangan. Data yang digunakan dalam penelitian
merupakan data yang diambil dari 1999 Freddie Mac Consumer Credit Survey.
Data diuji menggunakan multiple regression analysis. Penelitian ini menggunakan
responden masyarakat Amerika.
Hasil dari kajian ini adalah etnis termasuk salah satu moderasi potensial
yang berpengaruh terhadap ketiga variabel pada perilaku keuangan. Dalam
penelitian ini juga menunjukkan bahwa konsumen memiliki kecenderungan untuk
menyimpan, menganggarkan, dan mengontrol pengeluaran sebagian tergantung
pada tingkat kontrol kelebihan pengeluaran begitu juga dengan pengetahuan dan
sumber keuangan.
Persamaan Penelitian:
a. Pada penelitian terdahulu menggunakan variabel perilaku keuangan sebagai
variabel dependen. Penelitian saat ini juga menggunakan variabel yang
sama.
b. Penelitian terdahulu menggunakan pengetahuan keuangan sebagai variabel
independen, penelitian saat ini juga menggunakan variabel pengetahuan
keuangan sebagai variabel independen.
c. Pada penelitian terdahulu dan penelitian saat ini sama-sama menggunakan
etnis sebagai variabel yang memoderasi pengaruh pengetahuan keuangan
terhadap perilaku keuangan.
23
d. Teknik uji yang digunakan pada penelitian terdahulu dan penelitian saat ini
sama-sama menggunakan multiple regression analysis.
Perbedaan Penelitian:
a. Penelitian terdahulu menggunakan data yang berasal dari 1999 Freddie Mac
Consumer Credit Survey, sedangkan pada penelitian saat ini data diambil
dari survei langsung dengan menggunakan instrumen kuesioner.
b. Responden yang digunakan dalam penelitian terdahulu adalah masyarakat
Amerika, sedangkan penelitian saat ini menggunakan responden masyarakat
yang berdomisili di wilayah Karesidenan Madiun dan kota Makassar.
24
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
Keterangan Nujmatul Laily (2013) Mahdzan dan Tabiani (2013)
Naila Al Kholilah dan Rr. Iramani (2013)
Norma Yulianti dan Meliza Silvy (2013)
Variabel Independen
Literasi keuangan Financial literacy Locus of control, pengetahuan keuangan, dan income
Pengetahuan keuangan dan pengalaman
Variabel Dependen Perilaku pengelolaan keuangan
Individual Saving Financial management behavior
Sikap dan perilaku perencanaan investasi keuangan keluarga
Teknik Analisis Path analysis Probit analysis Structural equation modelling Multiple regression analysis
Jenis Data Primer Primer Primer Primer
Metode
Pengumpulan Data
Survei dengan kuesioner Survei dengan kuesioner Survei dengan kuesioner Survei dengan kuesioner
Populasi Mahasiswa Akuntansi Orang-orang yang bekerja di
Master Of Business di University Of Malaya
Masyarakat Surabaya Keluarga di Surabaya
Hasil
Literasi keuangan berpengaruh positif terhadap perilaku keuangan. Gender, usia, kemampuan akademis
Literasi keuangan berpengaruh positif terhadap simpanan individu
Pengetahuan keuangan tidak memberi efek langsung terhadap perilaku manajemen keuangan. LOC berpengaruh
Pengetahuan keuangan dan pengalaman keuangan bepengaruh terhadap perencanaan investasi
25
dan pengalaman kerja tidak berpengaruh
positif terhadap perilaku manajemen keuangan dan memediasi pengaruh financial knwoledge pada perilaku manajemen keuangan.
keluarga. Sikap pengelola keuangan memoderasi dan memperkuat pengaruh pengetahuan keaungan, namun tidak memoderasi pengaruh pengalaman keuangan terhadap perilaku perencanaan investasi
Keterangan Hastings dan Mitchell (2011)
Robb dan Woodyard (2011)
Ida dan Cinthia Yohana Dwinta
(2010)
Perry dan Morris (2005)
Reni Tri Purniawati
(2016)
Variabel Independen
Financial literacy, retirement, dan investment behavior
Variabel demografi pengetahuan keuangan, dan kepuasan keuangan
Locus of control, pengetahuan keuangan, dan pendapatan
Pengetahuan keuangan, pendapatan, dan locus of control
Literasi keuangan
Variabel Dependen Financial decision Perilaku keuangan Perilaku pengelolaan
keuangan Perilaku keuangan Pengelolaan
keuangan keluarga
Teknik Analisis Eksperimen Multiple regression
analysis Multiple regression analysis
Multiple regression analysis
Multiple regression analysis
Jenis Data Sekunder Sekunder Primer Sekunder Primer
Metode
Data diambil dari EPS Data diambil dari FINRA Survei dengan kuesioner
Data diambil dari 1999 Freddie Mac
Survei dengan kuesioner
26 Pengumpulan Data Consumer Credit
Survey
Populasi Masyarakat Chili Masyarakat Amerika Mahasiswa Masyarakat Amerika
Masyarakat yang berdomisili di wilayah Karesidenan Madiun dan kota Makassar
Hasil
Ukuran dari ketidaksabaran menjadi prediktor yang kuat terhadap kesehatan kekayaan dan investasi. Literasi keuangan menjadi predikor yang lemah dalam membingkai keputusan investasi
Perilaku keuangan dan demografi mempengaruhi perilaku keuangan
Pengetahuan keuangan mempengaruhi perilaku pengelolaan keuangan, tetapi LOC dan pendapatan tidak mempengaruhi perilaku pengelolaan keuangan
Etnis memoderasi variabel perilaku keuangan
-
27
2.2 Landasan Teori
Pada sub bab ini diuraikan mengenai teori-teori yang mendasari dan
mendukung penelitian, yang nantinya dapat digunakan untuk menyusun kerangka
pemikiran dan juga merumuskan hipotesis penelitian.
2.2.1 Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan keuangan adalah cara mengatur dan mengendalikan
keuangan serta aset yang dimiliki untuk memenuhi segala kebutuhan hidup saat
ini dan di masa yang akan datang secara produktif. Perilaku pengelolaan keuangan
berhubungan dengan tanggung jawab seseorang mengenai cara mengelola
keuangan dan aset lainnya secara produktif (Ida dan Cinthia Yohana Dwinta,
2010). Seseorang dengan pengelolaan keuangannya yang baik dapat
menganggarkan berapa besar kebutuhan yang diperlukan, dapat menghemat uang
yang dimilikinya untuk hal-hal yang dianggap penting dalam kebutuhannya, serta
akan lebih mengendalikan diri ketika menggunakan uang untuk berbelanja. Orang
yang memiliki sikap pengelolaan keuangan cenderung akan membuat anggaran,
menghemat uang, dan mengontrol belanjanya (Ida dan Cinthia Yohana Dwinta,
2010). Sebaliknya, seseorang yang tidak dapat mengelola keuangannya dengan
baik, cenderung akan menggunakan uang secara berlebihan tanpa adanya kontrol
dari dalam diri, sehingga dapat menyebabkan seseorang tersebut tidak memiliki
dana pensiun ketika masa tuanya dan akan kesulitan memperoleh kesejahteraan
keuangan untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Keterbatasan mengenai
pengelolaan keuangan keluarga dan ketidakpedulian terhadap pengetahuan dasar
28
keuangan dapat menyebabkan kurangnya perencanaan pensiun dan kurangnya
kesejahteraan dalam keluarga tersebut (Norma Yulianti dan Meliza Silvy, 2013).
Hilgert dan Hogarth (2003) menyatakan bahwa latihan pengelolaan
keuangan dalam rumah tangga dapat diukur melalui pernyataan-pernyataan dalam
kuesioner sebagai berikut:
a. Pengelolaan arus kas. Dalam pengelolaan arus kas terdapat pernyataan-
pernyataan seperti kepemilikian rekening koran, ketepatan waktu dalam
membayar tagihan, taksiran biaya-biaya, dan penggunaan rencana belanja
atau anggaran.
b. Pengelolaan kredit. Pernyataan yang mengenai pengelolaan kredit seperti
kepemilikan kartu kredit, membayar saldo kartu kredit secara penuh setiap
bulan, mengulas laporan kredit, dan memandingkan penawaran sebelum
mengajukan permohonan kartu kredit.
c. Simpanan. Pernyataan yang berkaitan dengan simpanan adalah seperti
kepemilikan akun tabungan, kepemilikian dana jaga-jaga, simpanan untuk
jangka panjang seperti pendidikan, rumah dan lainnya, dan kepemilikan
sertifikat deposito.
d. Investasi. Pernyataan yang digunakan untuk hal investasi adalah
kepemilikan obligasi, kepemilikan saham umum, kepemilikian akun
investasi, dan kepemilikan akun untuk dana pensiun.
e. Pengalaman keuangan yang lainnya. Mengenai pengalamam keuangan yang
lainnya, peneliti memberikan pernyataan seperti kepemilikan rumah sendiri,
29
pembelian rumah, melakukan pemungutan pajak sendiri setiap tahun, dan
selalu membuat rencana tujuan keuangan masa depan.
Sedangkan Perry dan Morris (2005) menyatakan bahwa terdapat lima item yang
mengukur kemampuan responden dalam membuat anggaran yaitu, menyimpan
uang, dan mengkontrol pengeluaran, yaitu:
1. Pengendalian pengeluaran
2. Membayar tagihan secara tepat waktu
3. Merencanakan keuangan masa depan seseorang,
4. Menyimpan uang
5. Menyediakan kebutuhan untuk diri sendiri dan keluarga.
Seseorang yang dapat melakukan hal-hal tersebut, maka keuangannya
terkelola dengan baik. Saat keuangan terkelola dengan baik, maka artinya
kebutuhan dari seseorang juga akan terpenuhi pula tanpa adanya rasa takut
kekurangan uang untuk pemenuhan kebutuhan baik untuk dirinya sendiri maupun
untuk keluarganya. Apabila seseorang dapat memenuhi kebutuhannya secara baik,
maka akan mencapai kesejahteraan keuangan dalam hidupnya.
2.2.2 Literasi Keuangan
Literasi keuangan adalah pengetahuan, pemahaman, dan juga
kemampuan seseorang mengenai keuangan. Lusardi and Mitchell (2013)
menyatakan bahwa literasi keuangan adalah kemampuan seseorang untuk
mengelola informasi ekonomi, membuat perencanaan keuangan, dan membuat
keputusan yang lebih baik tentang akumulasi kekayaan, pensiun, dan juga hutang.
Menurut Huston (2010), pengetahuan keuangan adalah dimensi integral, tetapi
30
tidak setara dengan literasi keuangan. Literasi keuangan memiliki dimensi aplikasi
tambahan yang menyiratkan bahwa seorang individu harus memiliki kemampuan
dan kepercayaan diri untuk menggunakan pengetahuan keuangannya untuk
membuat keputusan keuangan.
Menurut Farah Margaretha dan Siti May Sari (2015), tingkat literasi
keuangan yang dimiliki oleh seseorang dapat dilihat melalui:
1. Sebijak apa orang tersebut mampu memberdayagunakan sumber daya
keuangan. Dalam hal ini, seseorang yang memiliki literasi keuangan yang
baik akan mampu menggunakan sumber daya keuanganya dengan baik dan
maksimal pula.
2. Menentukan sumber pembelanjaan. Orang dengan literasi keuangan yang
baik dapat menentukan dari mana sumber pembelanjaan yang dimilikinya.
3. Mengelola risiko jiwa. Sebaik apa seseorang dalam mengelola resiko
jiwanya dapat dilihat dari seberapa baik literasi keuangan yang dimilikinya.
4. Mengelola aset yang dimilikinya. Aset merupakan hal yang sangat penting
yang tidak hanya harus dijaga, tetapi juga harus dikelola. Pengelolaan aset
yang baik akan menunjukkan sebaik apa pula tingkat literasi keuangan yang
dimiliki oleh seseorang.
5. Mempersiapkan keamanan dari sumber keuangan di masa yang akan datang
apabila sudah tidak memiliki pekerjaan. Seseorang yang memiliki tingkat
literasi yang baik, akan mempersiapkan masa pensiunnya dengan baik,
karena hal ini berkaitan dengan masa tuanya setelah tidak memiliki
perkerjaan lagi.
31
Chen dan Volpe (1998) dalam penelitiannya menyatakan bahwa literasi keuangan
dapat diukur melalui pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang mencakup:
1. Literasi keuangan dalam pengertian umum, meliputi pertanyaan-pertanyaan
seputar literasi keuangan dalam kehidupan sehari-hari seperti bagaimana
mengecek akun rekonsiliasi, pengetahuan mengenai literasi keuangan secara
pribadi, dan mengenai biaya-biaya lainnya.
2. Simpanan dan pinjaman. Pertanyaan-pertanyaan dalam simpan dan pinjam
seperti mengenai kartu kredit, tabungan, suku bunga, dan seputar investasi.
3. Asuransi. Asuransi menjadi salah satu faktor pengukur literasi keuangan
karena seseorang yang memiliki literasi keuangan yang baik akan
mengetahui apa itu asuransi, alasan pentingnya asuransi, dan keputusan
untuk berasuransi.
4. Investasi. Seseorang dengan literasi keuangan yang baik akan mengetahui
apa itu investasi, jenis investasi, bunga yang didapat untuk tabungannya di
bank dalam periode tertentu, dan juga resiko dalam investasi.
Literasi keuangan tidak hanya penting untuk dimiliki oleh orang-orang
tua yang mengelola keuangan keluarga saja, namun juga penting untuk dimiliki
oleh anak muda yang akan menjalani kehidupan lebih panjang lagi kedepannya
setelah mereka lulus dari pendidikan mereka. Saat ini, di negara-negara maju para
lulusan sekolah harus lebih memiliki literasi keuangan yang baik, agar dapat
melanjutkan hidup untuk kedepannya (Rinaldi dan Todesco, 2012). Literasi
keuangan mengacu kepada pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
menangani tantangan keuangan dan keputusan dalam kehidupan sehari-hari
32
(Sohn, et al, 2012). Sehingga, literasi keuangan sangat diperlukan dan dibutuhkan
oleh masyarakat untuk mengatasi masalah-masalah keuangan dalam
kehidupannya sehari-hari.
1.2.3 Etnis
Menurut UU RI No. 40 Tahun 2008, etnis merupakan penggolongan
manusia menurut nilai, kepercayaan, adat istiadat, norma bahasa, kebiasaan,
geografis, sejarah, dan hubungan kekerabatan (www.hukumonline.com diakses
pada 30 Oktober 2016). Sedangkan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia etnis
merupakan sekelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan yang
memiliki kedudukan tertentu karena memiliki beberapa perbedaan seperti bahasa,
agama, ras, budaya, dan lainnya (kbbi.co.id, diakses 22 Oktober 2016).
Perbedaan-perbedaan yang terdapat pada setiap etnis akan membuat
masing-masing etnis memiliki ciri khas sendiri-sendiri. Seperti etnis Jawa yang
cenderung memiliki prinsip narimo ing pandumyang berarti bahwa sebagai
manusia harus pasrah terhadap apa yang sudah dikehendaki oleh Yang Maha
Kuasa (Elisabet Titik Murtisari, 2013). Masyarakat Jawa cenderung tidak berani
untuk mengambil resiko tinggi ketika berhubungan dengan masalah keuangan.
Kebanyakan dari masyarakat Jawa hanya menjalankan usahanya sesuai dengan
kemampuan financial yang dimilikinya. Ketika memiliki uang yang lebih hanya
akan disimpan pada tabungan bank saja, tidak berani untuk diinvestasikan kepada
hal-hal lain yang memiliki risiko tinggi.
Hal ini berbeda dengan karakteristik orang Makassar yang memiliki
prinsip untuk tidak mudah menerima (tidak nrimo). Masyarakat Makassar
33
cenderung memiliki karakter yang pantang menyerah dan selalu berusaha untuk
lebih baik dalam segala hal. Masyarakat Makassar berani untuk mengambil resiko
tinggi seperti berhutang dan berinvestasi untuk mencukupi kebutuhan
ekonominya, selalu bekerja keras, dan juga tidak menyerah untuk membuat suatu
usaha meskipun sering mengalami kegagalan.
Dari perbedaan karakteristik dan prinsip etnis di atas juga akan
memberikan perbedaan dalam hal pengelolaan keuangan. Robb dan Woodyard
(2011) mengatakan bahwa etnis dan ras memiliki perbedaan dalam hal
pengelolaan keuangan. Perbedaan pengelolaan keuangan pada etnis dapat
disebabkan oleh beberapa faktor seperti pendapatan yang berbeda antar setiap
etnis, kebiasaan lingkungan, jenis pekerjaan, dan hal lainnya. Sehingga karena
perbedaan cara pengelolaan keuangan tersebut membuat etnis memiliki pengaruh
terhadap pengelolaan keuangan. Perry dan Morris (2005) menyatakan bahwa etnis
berhubungan dengan perilaku keuangan.
1.2.4 Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Pengelolaan Keuangan
Literasi keuangan meruapakan faktor yang sangat penting dan
dibutuhkan oleh setiap orang dalam untuk mengelola keuangannya. Seseorang
tidak akan bisa mengelola keuangan yang dimilikinya tanpa memiliki
pengetahuan mengenai keuangan. Faktor kritis yang menjadi dasar dalam
pengambilan keputusan keuangan adalah pengetahuan keuangan (Ida dan Cithia
Yohana Dwinta, 2010).
Menurut Nujmatul Laily (2013), literasi keuangan memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap perilaku keuangan mahasiswa. Hal tersebut juga
34
dijelaskan oleh Mahdzan dan Tabiani (2013) yang menemukan bukti bahwa
literasi keuangan dengan tingkat tertinggi secara positif memiliki pengaruh
terhadap simpanan individu, yang berarti bahwa literasi keuangan berpengaruh
terhadap pengelolaan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Hastings dan
Mitchell (2011) menyatakan bahwa literasi keuangan berkorelasi lemah dengan
kekayaan dalam pengambilan keputusan investasi. Sehingga, berdasarkan
penelitian Hastings dan Mitchell (2011) menjelaskan bahwa literasi keuangan
hanya berpengaruh lemah terhadap pengelolaan keuangan. Naila Al Kholilah dan
Rr. Iramani (2013) yang menyatakan bahwa tidak ada efek langsung dari
pengetahuan keuangan dan pendapatan terhadap perilaku manajemen keuangan .
Hal tersebut berarti bahwa penelitian yang dilakukan oleh Naila Al Kholilah dan
Rr. Iramani (2013) menjelaskan jika literasi keuangan tidak berpengaruh
signifikan terhadap pengelolaan keuangan. Meskipun terdapat berberapa
perbedaan hasil penelitian mengenai pengaruh literasi keuangan terhadap
pengelolaan keuangan, namun hingga saat ini penelitian-penelitian yang ada
mayoritas memberikan hasil bahwa literasi keuangan berpengaruh secara
signifikan terhadap pengelolaan keuangan.
1.2.5 Moderasi Etnis Dalam Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap
Pengelolaan Keuangan
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku keuangan seseorang adalah
kepuasan keuangan, pendapatan, pendidikan, usia, ras, dan etnis (Robb dan
Woodyard, 2011). Perry dan Morris (2005) juga menyatakan jika etnis memiliki
hubungan dengan pengelolaan keuangan. Semua orang dari berbagai etnis
35
memiliki tingkat literasi keuangan tertentu. Namun, tidak semuanya dapat
mengelola keuangannya dengan baik. Hal ini dikarenakan masing-masing etnis
memiliki adat dan budaya yang berbeda dalam menggunakan uangnya. Misalnya
kebiasaan orang Makassar dengan orang Jawa. Orang Makassar dan orang Jawa
secara literasi keuangan dapat memiliki tingkatan yang sama baiknya, namun
kebiasaan dari orang Makassar adalah ketika mendapatkan uang ataupun gaji
cenderung digunakan untuk barang-barang secara kredit. Sedangkan orang Jawa
ketika mendapatkan uang atau gaji cenderung digunakan untuk memenuhi
kebutuhannya, melunasi kewajibannya, atau diinvestasikan.
Selain dari perbedaan kebiasaan, dapat juga dikarenakan perbedaan
pendapatan. Aizcorbe (2003) dalam sampel penelitiannya menyebutkan jika orang
Amerika keturunan Afrika yang berkulit hitam memiliki pendapatan yang lebih
rendah dibandingkan dengan kalangan kulit putih. Seseorang dengan pendapatan
yang tinggi akan memiliki perilaku pengelolaan keuangan yang lebih bertanggung
jawab karena orang tersebut tidak akan merasa kekurangan uang untuk memenuhi
semua kebutuhannya. Sehingga dengan demikian etnis akan memberikan
pengaruh terhadap literasi keuangan yang dimiliki seseorang dalam mengelola
keuangannya. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Perry dan Morris (2005)
yang menyatakan bahwa etnis memoderasi hubungan antara pengetahuan
keuangan dan perilaku pengelolaan keuangan yang bertanggung jawab.
36
2.3 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Kerangka Kolaborasi
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
Materialisme Niat
Perilaku
Pengelolaan
Keuangan
Literasi Keuangan
Locus Of
Control
Faktor Demografi
Kecerdasan
Spiritual
Sikap
Terhadap Uang
(+)
(+)/(-)
Perilaku
Pengelolaan
Keuangan
Literasi Keuangan
Etnis