Download - BAB II Muse
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Konsep Dasar Sistem
Pada dasarnya berbagai kegiatan disuatu intansi atau perusahaan
memiliki tujuan yang hendak dicapai. Suatu kegiatan dapat berjalan
karena ada suatu sistem yang memandu kegiatan tersebut. Terdapat dua
kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sebuah sistem, yaitu yang
menekankan pada prosedurnya dan adapula yang menekankan pada
komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih
menekaknakan pada prosedur mendifinisikan bahwa, Suatu sistem
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur
lebih menekankan urutan-urutan operasi didalam sistem. Richard FD.
Netschoel mendefinisikan Prosedur (prosedure) adalah suatu urutan-
urutan operasi Klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa
orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk
menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis
terjadi. Sedangkan Jerry FitzGerald, Adra F. FitzGerald dan Warren D.
10
Stalling, Jr, mendefifisikan Prosedure sebagai urutan-urutan yang tepat
dari tahapan tahapan intruksi yang menerangkan apa (what) yang harus
dikerjakan siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan
dan bagaimana (how) mengerjakanya.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau
komponennya mendefinisikan sistem sebagai suatu perkumpulan dari
elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan yang
berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang
menekankan pada komponen akan lebih mudah dalam mempelajari
suatu sistem untuk tujuan analisis dan perancangan suatu sistem. Suatu
sistem mempunyai maksud tertentu. ada yang menyebutkan maksud dari
suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada juga
yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectives).
2.1.1 Karakteristik Sistem
Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu,
yaitu mempunyai :
a. Komponen-Komponen (components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi yang artinya saling bekerja sama satu kesatuan.
11
Komponen-komponen atau elemen-elemen sistem dapat
berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
b. Batasan sistem (boundary)
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi
antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan
lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu
sistem dipandang sebagai suatu kesatuan sistem. Batasan
sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem (environments)
Apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem. Lingkungan luar sistem dapat saja bersifat
menguntungkan juga dapat pula bersifat merugikan sistem
tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan
energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan
dipilihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus
ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu
kelangsungan hidup sistem.
d. Penghubung (interface)
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara
suatu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
12
e. Masukan (input)
Masukan (input) adalah energi yang masuk kedalam sistem.
Masukan dapat berupa perawatan (maintenance input) yaitu
energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat
beroperasi. Dan masukan sinyal (signal input) yaitu energi yang
diperosis untuk didapatkan keluaran.
f. Keluaran (output)
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa
pembuangan.
g. Pengolah Sistem (process system)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang
akan merubah atau memanipulasi masukan menjadi keluaran.
h. Sasaran (objectives) atau Tujuan (goal).
Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran dan tujuan maka
operasi sistem tidak akan ada gunanya.
2.1.2 Klasifikasi Sistem
Sistem diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya
sebagai berikut ;
13
a. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik
(Physical Sytem)
Sistem abstrak adalah sistem berupa pemikiran atau ide-ide
yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu
sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan manusia
dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang
ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi,
sistem produksi dan lain sebagainya.
b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan
Manusia ( Human Made System)
Sistem alamiah yaitu sistem yang terjadi karena proses alam,
tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat
dan dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia
melibatkan interaksi manusia dengan mesin (human machine
system). Sistem informasi merupakan contoh dari human
machine system, karena menyangkut penggunaan komputer
yang berinteraksi dengan manusia.
c. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak
Tentu (Probabilistic System)
Sistem informasi beroperasi dengan tingkah laku yang sudah
dapat diprediksi. Interaksi dengan bagian-bagian dapat
14
dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat
diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu
yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-
program yang dijalankan. Sedangkan sistem yang tak tentu
adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
d. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka
(Open System)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan
tidak terpengaruh dengan lingkunan luar. Sistem ini bekerja
secara otomatis tanpa ada turut campur tangan dari pihak luar.
Secara teoritis sistem, tertutup ini ada, tetapi dalam
kenyataanya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup yang
ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup,
tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dengan dan terpengaruh dengan lingkungan
luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan
keluaran untuk lingkungan luar sistem atau subsitem lainnya.
Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh
lingkungan luarnya. Maka suatu sistem harus mempunyai suatu
sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus
dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup
15
karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan
terbuka hanya untuk pengaruh yang baik.
2.2 Konsep Dasar Informasi
2.2.1 Pengertian Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir didalam suatu
organisasi baik itu instansi maupun perusahaan sehingga
informasi itu sangat penting. Suatu sistem yang kurang
mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya
sistem tersebut berakhir.
Robert N Anthony dan John Dearden mendefinisikan
bahwa informasi adalah data yang diolah kedalam bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Menurut Jogiyanto informasi adalah hasil dari
pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan
keputusan.
16
2.2.2 Siklus Informasi
Siklus informasi atau siklus pengolahan data dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar II.1 Siklus Informasi
2.2.3 Kualitas Informasi
Kualitas informasi sangat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu
sebagai berikut :
Gambar II.2 Pilar Kualitas Informasi
17
Kualitas InformasiA
kura
t
Tepa
t Wak
tu
Rel
evan
Input(Data)
Proses(Model)
Output(Information)
Data(ditangkap)
Penerima
Hasil Tindakan Keputusan Tindakan
DataDasar
a. Akurat (Accurancy)
Suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh informasi
tersebut telah tersampaikan (Completeness), seluruh pesan
telah benar atau sesuai (Correctness), serta pesan
disampaikan sudah lengkap atau hanya sistem yang
diinginkan oleh user (Security)
b. Tepat Waktu (Timeliness)
Berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu,
laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat
waktu.
c. Relevan
Seberapa jauh tingkat relevansi informasi tesebut terhadap
kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini dan kejadian
yang akan datang.
2.2.4 Nilai Informasi
Nilai dari informasi (Value of information) ditentukan dari
dua hal, yiatu manfaat dan biaya pendapatannya. Suatu
informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkanya. Akan tetapi perlu
diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu
sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.
18
Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan
suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan
biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi
tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai
uang, tetapi dapat ditaksir dengan efektivitasnya.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat
penting bagi manajemen didalam mengambil keputusan. Robert A.
Leitch dan K. Roscoe Davis mendefinisikan bahwa “Sistem informasi
adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan”.
Burch dan Strater merumuskan tentang sistem informasi sebagai
berikut:
a. Memenuhi persyaratan pengolahan data yang legal dan
traksaksional;
b. Memberikan informasi kepada manajemen untuk mendukung
kegiatan-kegiatan perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan;
19
c. Memberikan bermacam-macam laporan seperti yang diperlukan
oleh pihak-pihak luar.
2.3.1 Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnistski mengemukakan
bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang
disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok
masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran
(output block), blok teknologi (technology block) blok basis data
(database block) dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu
sistem blok-blok tersebut saling berinteraksi satau dengan yang
lain dan membentuk suatu kesatuan untuk mencapai
sasarannya.
2.3.2 Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen merupakan penerapan
sistem informasi dalam suatu organisasi untuk mendukung
informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan
manajemen. George M. Scott dalam bukunya yang berjudul
Sistem Informasi Manajemen mendefinisikan bahwa “Sistem
Informasi manajemen (SIM) adalah kumpulan dari interaksi-
20
interaksi sistem-sistem informasi yang menyediakan informasi
baik untuk kebutuhan manajemen maapun operasi”.
Menurut Barry E. Cushing, “Sistem Informasi Manajemen
(SIM) adalah Kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya
modal dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab
mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan
informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di
dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian”.
Menurut Frederick H. Wu, “Sisten Informasi Manajemen
(SIM) adalah kumpulan-kumpulan dari sistem – sistem yang
menyediakan informasi untuk mendukung manajemen”
Menurut Gordon B. Davis, “Sisten Informasi Manajemen
(SIM) adalah sistem manusia/mesin yang menyediakan informasi
untuk mendukung informasi manajeman dan fungsi pengambilan
keputusan dari suatu organisasi”.
Jadi, kalau melihat dari beberapa definisi di atas penulis dapat
disimpulkan bahwa “Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah
kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi dan menghasilkan
informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen”.
21
2.3.3 Peranan Sistem Informasi bagi Manajemen
Suatu manajeman sangat membutuhkan Informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan yang akan dilakukan,
sumber informasi untuk mengambil keputusan manajemen bisa
didapatkan melalui informasi eksternal dan informasi internal.
Informasi internal dapat diperoleh dari sistem inforamsi berupa
informasi yang dihasilkan dari operasi PDE (Pegolahan Data
Elektronik) dan informasi non-PDE.
2.4 Perancangan Sistem
Perancangan Sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah
dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu.
Perancangan sistem termasuk bagaimana mengorganisasi sistem
kedalam sub sistem-sub sistem, serta alokasi sub sistem-sub sistem.
2.4.1 Bagan Arus Dokumen (FlowMap)
Bagan Arus dokumen menggambarkan tentang gerakan
dokumen yang dipakai didalam suatu sistem. Bagan tersebut
menunjukkan tentang dokumen apa saja yang bergerak
didalam suatu sistem, dan setiap kali dokumen tersebut sampai
22
atau melalui suatu bagian tertentu akan dapat dilihat perlakuan
apa saja yang telah diberikan terhadap dokumen tersebut.
Bagan Arus Dokumen (FlowMap) adalah bagan yang
menunjukkan arus didalam program atau prosedur sistem
secara logika. Bagan arus ini digunakan terutama untuk alat
bantu komunikasi dan dokumentasi.
Berikut ini adalah daftar simbol FlowMap :
SIMBOL NAMA KETERANGAN
ProsesUntuk menunjukan yang dilakukan secara komputer
Dokumen
Untuk menunjukan dokumen baik untuk proses komputer maupun manual
Manual Operation
Untuk menunjukan proses yang dilakukan secara manual
Decision / Notasi
Untuk menunjukan pilihan proses yang dilakukan secara komputer maupun manual
DisplayUntuk menampilkan data
Manual input
Untuk menunjukan proses input yang dilakukan secara manual
Data BaseSebagai tempat penyimpanan data secara komputer
Garis Alir Arah aliran dari proses
23
atau dokumen
ArsipSebagai tempat penyimpanan data secara manual
Multi DocumentDokumen lebih dari satu rangkap
StoragePenyimpanan data berupa file
Tabel II.1 Tabel Daftar Simbol FlowMap
2.4.2 Diagram Aliran Data atau Data Flow Diagram (DFD)
Diagram Aliran Data atau Data Flow Diagram (DFD)
merupakan model dari sistem untuk menggambarkan
pembagian sistem ke modul yang lebih kecil (Al-Bahra Bin
Ladjamudin 2005 : 64). Data Flow Diagram (DFD) juga
merupakan tampilkan grafik suatu sistem yang menggunakan
empat bentuk untuk menggambarkan bagaimana data mengalir
melalui proses-proses yang saling berhubungan. Simbol-simbol
tersebut menggambarkan unsur-unsur lingkungan yang
berhubungan dengan sistem, proses, arus data, penyimpanan
data.
24
Berikut ini adalah daftar simbol DFD :
SIMBOL NAMA FUNGSI
Intity Entitas luar
ProsesMemproses data yang masuk
Aliran DataMengalirkan data
Data StoreMenyimpan data
Tabel II.2 Simbol-Simbol DFD
Data Flow Diagram (DFD) terdiri dari :
1. Diagram Konteks
Diagram Konteks adalah diagram yang terdiri dari
suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu
sistem. Diagram Konteks merupakan level tertinggi dari
DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau
output dari sistem.
2. Diagram Nol (Overview Diagram)
Diagram Nol (Overview Diagram) adalah diagram yang
menggambarkan proses dari data flow diagram. Diagram
25
nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai
sistem yang ditangani, menunjukan tentang fungsi-fungsi
utama atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal
entity. Untuk proses yang tidak dirinci lagi pada level
selanjutnya dapat ditambahkan simbol ( * ) atau ( p ) pada
akhir nomor proses.
3. Diagram Rinci (Level Diagram)
Diagram Rinci (Level Diagram) adalah diagram yang
menguraikan proses yang ada dalam diagram nol atau
diagram level diatasnya.
2.4.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah notasi grafik dari
sebuah model data atau sebuah model jaringan yang
menjelaskan tentang data yang tersimpan (Storage data) dalam
sistem secara abstrak.
1. Elemen-elemen ERD
a). Entitas (Entity)
Entitas (Entity) adalah sesuatu apa saja yang ada
didalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data
tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi
nama dengan kata benda dan dapat dikelompokan
26
dalam empat jenis nama, yaitu orang, benda, lokasi dan
kejadian.
b). Relationship
Relationship atau penghubung adalah hubungan
alamiah yang terjadi antar entitas.
c). Atribut
Atribut adalah elemen dari setiap entitas dan
relationship.
2. Notasi ERD
Notasi-notasi simbolik dalam ERD yang sering digunakan
adalah sebagai berikut :
SIMBOL NAMA
Himpunan Entitas
Himpunan Relasi
Atribut sebagai key
Link
Tabel II.3 Notasi-notasi ERD
27
2.4.4 Kardinalitas
Kardinalitas (Cardinality) menunjukan jumlah maksimum
tupel yang dapat bereailsasi dengan entitas pada entitas lain.
Dibawah ini adalah macam-macam kardinalitas yang umumnya
digunakan dalam permodelan hubungan entitas :
1. Satu ke satu (One to One)
Tingkat hubungan satu ke satu (One to One) dinyatakan
dengan satu kejadian pada entitas pertama hanya
mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada
entitas yang kedua dan sebaliknya.
2. Satu ke banyak atau sebaliknya (One to many)
Tingkat hubungan Satu ke banyak (One to many) adalah
sama dengan banyak kesatu untuk satu kejadian pada
entitas pertama dapat mempunyai banyak hubungan
dengan kejadian pada entitas yang kedua atau sebaliknya.
3. Banyak ke banyak (Many to many)
Tingkat hubungan Banyak ke banyak (Many to many) terjadi
jika tiap kejadian pada sebuah entitas atau mempunyai
banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya.
28
2.4.5 Relasi Antar Tabel
Relasi antar tabel (Relationship) merupakan salah satu
fasilitas dalam access yang berfungsi untuk mengaitkan atau
menghubungkan antara tabel satu dengan yang lainnya.
Dengan hubungan tersebut kita dapat memanfaatkan
hubungan tersebut secara lebih efektif, disamping itu hasil
hubungan tersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam
pembuatan query.
2.4.6 Normalisasi
Normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada
relasi-relasi tersebut pada level normalisasi. Berikut adalah
langkah-langkah pembentukan normalisasi:
1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalize Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam,
tidak ada keharusan mengikuti format tertentu , dapat saja
data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa
adanya sesuai dengan saat menginput.
2. Bentuk Normal Pertama (First Normal Form / 1 NF)
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa grup
elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal
yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel.
29
3. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form / 2 NF)
Bentuk normal kedua didasari oleh konsep Full Functional
Dependency (Ketergantungan Fungsional Sepenuhnya).
Pada bentuk normal kedua bentuk datanya telah memenuhi
kriteria bentuk normal kesatu.
4. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form / 3 NF)
Pada bentuk normal ketiga akan menormalisasikan tabel
yang belum normal pada bentuk normal kedua.
5. Bentuk Normal Boyce–Codd (BCNF/Boyce–Codd Normal
Form). Jika setiap determinan adalah suatu candidate key.
2.4.7 Kamus Data (Data Dictionary)
Kamus Data (KD) atau Data Dictionary (DD) atau disebut
juga dengan istilah systems data dictionary adalah fakta
tentang data dan kebutuhan- kebutuhan informasi dari suatu
sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data (KD),
analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir disistem
dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahapan analisis
sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada
tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis, kamus data
dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem
dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir disistem
30
yaitu, data yang masuk kesistem dan informasi yang
dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan
sistem, kamus data digunakan untuk merancang input,
merancang laporan- laporan database. Kamus data dibuat
berdasarkan arus data yang ada di diagram arus data (DAD).
Pada tahap rancangan sistem, kamus data digunakan untuk
merancang input, merancang laporan-laporan dan database.
Kamus data memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Nama arus data
Nama arus data harus dicatat pada kamus data, karena
yang membaca Diagram Arus Data memerlukan penjelasan
lebih lanjut tentang suatu arus data tertentu dan dapat
langsung mencarinya dengan mudah di kamus data.
2. Alias
Alias atau nama lain dari data dapat ditulis bila ada.
3. Bentuk data
Bentuk data perlu dicatat di kamus, karena dapat digunakan
untuk mengelompokan kamus data kedalam kegunaannya
sewaktu perancangan sistem.
31
4. Arus data
Arus data menunjukan dari mana data mengalir dan
kemana akan menuju.
5. Penjelasan
Penjelasan digunakan untuk memperjelas tentang makna
dari arus data yang dicatat di kamus data.
2.5 Metode Pengembangan Sistem
Untuk melakukan suatu pengembangan sistem yang dibutuhkan
adalah metodologi. Metodologi merupakan kesatuan metode-metode,
prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan dan aturan-aturan yang
digunakan untuk mengembangkan sistem informasi.
Dengan mengikuti metode-metode atau prosedur-prosedur yang
akan diberikan oleh suatu metodologi maka pengembangan sistem
diharapkan dapat diselesaikan dengan baik.
2.6 Analisis Sistem
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem
dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis sistem merupakan
tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan pada tahap ini
akan menyebabkan kesalahan pada tahap berikutnya. Analisis sistem
(Sistems analysis) dapat didefinisikan penguraian dari suatu inforamasi
32
yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk
meng identifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikanya.
Analisis sistem mempunyai beberapa langkah dasar yang harus
dilakukan yaitu:
2.6.1 Indentifikasi (Identify)
Indentify yaitu mengidentifikasi masalah yang berarti
langkah yang diambil untuk mengidentifikasi masalah-masalah
yang ada. Yaitu mengidentifikasi penyebab masalah,
mengidentifikasi titik keputusan, dan mengidentifikasi personil-
personil kunci;
2.6.2 Pertanyaan (Understand)
Understand yaitu memahami kerja dan sistem yang ada.
Yaitu menetukan jenis penelitian, merencanakan jadwal
penelitian, mengatur jadwal wawancara, mengatur jadwal
observasi, mengatur jadwal pengambilan sampel, membuat
penugasan penelitian, membuat agenda wawancara, dan
mengumpulkan hasil penelitian;
33
2.6.3 Analisis (Analyze)
Analyze yaitu kegiatan menganalisa hasil dari penelitian
yang sudah dilakukan. Menganalisi kelemahan sistem
(menganalisis distribusi pekerjaan, menganalisis pengukuran
pekerjaan, menganalisis keadaan, menganalisis dokumen,
menganalisis laporan, dan menganalisis teknologi) dan
Menganalisis kebutuhan informasi pemakai / manajemen;
2.6.4 Laporan (Report)
Report yaitu membuat laporan dari hasil penelitia yang
dilakukan sebagai hasil dari analisis.
2.7 Desain Sistem
2.7.1 Pengertian Desain Sistem
Setelah tahap analisis sistem dilakukan maka analis sistem
telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus
dikerjakan. Yaitu dimana analis sistem harus memikirkan
bagaimana bentuk sistem tersebut. Desain sistem dibagi menjadi
dua bagian, yaitu:
1. Desain sistem secara umum(General Sistem Desain) yang
sering disebut juga desain konseptual dan desain logical;
2. Desain terinci ( Detail Sistem Desain) yang disebut juga
dengan desain sistem secara fisik atau desain internal.
34
Desain sistem dapat diartikan sebagai berikut ;
1. Tahap setelah analiasis dari siklus pengembangan sistem;
2. Pendefinisaian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional;
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi;
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk;
5. Yang dapat berupa penggamabaran, perencanaan dan
pembuatan seketsa atau pengaturan dari beberapa element
yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan
berfungsi;
6. Termasuk menyakangkut konfigurasi dari komponen-
komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu
sitem.
Desain sistem menurut Robert J Verzello dan John
Reuter mengemukakan bahwa “desain sistem merupakan
pengggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu
kesatuan yang utuh dan berfungsi”.
George M Scott menyatakan bahwa “desain sistem
menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa
yang mesti diselesaikan”.
35
Tahap ini menyangkut konfigurasi dari komponen-
komponen perangkat lunak ( software) dan perangkat keras
(hardware) dari suatu sistem sehingga instalasi dari suatu sistem
akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah
ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem.
John Burch dan Gary Grudnitski menyatakan bahwa
“desain sistem sebagai penggamabaran, perenacanaan dan
pembutan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemenyang
terpisah kedalam satu kesatuan yangbutuh dan berfungsi”.
2.7.2 Tujuan Desain Sistem
Tahapan desain sistem memiliki dua tujuan utama, yaitu :
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem;
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan
bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan
ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
2.8 Desain Database Terinci
Desains database dimaksudkan untuk mengidentifikasikan
kebutuhan file-file database yang diperlukan oleh sistem informasi saja.
Pada tahapan desain terinci ini, desains database dimaksudkan untuk
36
mendefinisikan isi atau struktur dari tiap-tiap file yang telah
diidentifikasikan dan didesain secara umum.
Elemen-elemen data disuatu file database harus dapat
digunakan untuk pembuatan suatu output. Demikian juga dengan input
yang akan direkamkan di database, file database harus mempunyai
elemen-elemen untuk menampung input yang dimasukan. Dengan
demikian isi atau struktur dari suatu file database tergantung dari arus
data masuk dan arus data keluar atau dari file tersebut. Arus data dari
suatu file database dapat dilihat pada Diagram Arus Data (DAD) yang
telah dibuat dan didesain model secara umum. Analisis sistem dapat
menggambar kembali Diagram Arus Data (DAD) khusus untuk masing-
masing file database dengan semua arus data yang mempengaruhinya.
Basis data (Database) adalah merupakan kumpulan dari data-
data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya tersimpan
dalam simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya.
Database merupakan salah satu komponen yang sangat penting
dalam sistem informasi karena berfungsi sebagai basis penyedia
informasi bagi para pemakainya.
Sistem pengolahan basis data (DBMS) merupakan perangkat
lunak dari sistem database yang digunakan untuk memanipulasi data.
Menampilkan informasi dalam laporan sistem database harus
37
mempunyai kemampuan untuk dapat diolah oleh banyak pengguna
(User) yang setiap pengguna berbeda tugasnya. Aspek keamanan pada
setiap kerusakan dan kehilangan data oleh pengguna yang tidak
berwenang harus terjaga.
2.9 Implementasi Sistem
Tahapan Implementasi Sistem merupakan suatu proses
pengenalan sekaligus penerapan sistem informasi yang baru dibuat dan
juga merupakan suatu pengembangan dari pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan setelah tahap perancangan sistem selesai dilaksanakan.
Tahap-tahap dalam implementasi.
2.9.1 Penerapan Rencana Implementasi
Supaya kegiatan implementasi nantinya dapat beroperasi
dengan yang diharapkan, maka suatu rencana implementasi
perlu dibuat terlebih dahulu. Rencana implementasi
(implementation plan) dengan demikian merupakan kegiatan
awal dari tahap implementasi system. Rencana implementtasi
dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang
dibutuhkan selama tahap implementasi.
Dalam rencana implementasi ini, semua biaya yang akan
dikeluarkan untuk kegiatan implementasi perlu diaggarkan dalam
38
bentuyk anggaran biaya. Anggaran biaya ini selanjutnya juga
berfungsi sebagai pengendalian terhadap biaya-biaya yang harus
dikeluarakan. Waktu ayng diperlukan untukmelakukan kegiatan
implementasi juga perlu diatur dalam rencana implementtasi
dalam bentuk skedul waktu. Skedul waktu berfungsi sebagai
pengendali terhadap waktu implementasi.gnnt chart dapat
digunakan untuk menggambarkan waktu yang direncankan untuk
kegiatan-kegiatan implementasi.
2.9.2 Kegiatan Implementasi
Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan
yang telah direncanakan dalam rencana implementasi. Kegiatan-
kegiatan yang dapat dilakukan dalam tahap implementasi ini
adalah sebagai berikut.
1. Pemilihan dan pelatihan personil;
2. Pemilihan tempat dan instalasi perangkat keras dan
perangkat lunak;
3. Pemograman dan pengetesan program;
4. Pengetesan system;
5. Konversi system.
39
2.9.3 Pengetesan Program
Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas
terlebih dahulu dari kesalahan-kesalahan. Oleh sebab itu
program harus ditest untuk menemukan kesalahan-kesalahan
yangb mungkin dapat terjadi.program dites untuk tiap-tiap modul
dan dilanjutkan dengan pengetesan untuk semua modul yang
telah dirangkai.
2.10 Sekilas Tentang Microsoft Visual Basic 6.0
2.10.1 Pengertian Visual Basic
Kata “Visual” menunjukan cara yang digunakan untuk
membuat Gafical User Interface (GUI). Dengan cara ini kita tidak
lagi menuliskan intruksi pemrograman dalam kode-kode baris,
tetapi secara mudah kita dapat melakukan drag dan drop obey-
obyek yang akan kita gunakan.
Kata “Basic” merupakan bagian Basic (Beginers All
Purpose Symbolic Intruction Code), Yaitu sebuah bahasa
pemrograman yang dalam sejarahnya sudah banyak digunakan
oleh para programmer untuk menyusun aplikasi.
40
Pengertian Visual Basic Menurut Para Ahli, diataranya
sebagai berikut :
“Visual Basic adalah sebuah bahasa pemograman yang
digunakan untuk membuat program aplikasi berbasis orientasi
objek atau object oriented program (OOP) “
( Agung Novian,2004;05 )
“Visual Basic merupakan bahasa tingkat tinggi yang berbentuk
interpreter yang memungkinkan untuk mengoperasikan
komputer secara interaktif “
( Jogiyanto,1999;77 )
“Visual Basic pada dasarnya adalah sebuah bahasa
pemograman komputer. Visual basic juga sering disebut Sebagai
sarana ( Tool ) untuk menghasilkan program-program apilkasi
berbasiskan window“.
( Adi Kurniadi,1999;03 )
41
2.10.2 Komponen Visual Basic
Mengenal komponen-komponen Visual Basic merupakan
hal yang sangat penting. Komponen-komponen ini akan sangat
membantu dalam pembuatan program.
Gambar II.3. Tampilan Utama Visual Basic
1. Baris Menu Utama
Pada menu utama menyimpan seluruh perintah yang terdapat
pada aplikasi Visual Basic.
2. Toolbar
Pada Toolborr terdapat kumpulan ikon-ikon perintah yang
sering dipakai dalam pada Visual Basic.
42
3. Jendela Project
Jendela Project adalah jendela yang menampilkan nama
project dan komponen- komponen yang disertakan dalam
sebuah project, misalnya form, module, file resource dan
lainnya. Ia terdiri dari sebuah komponen TreeView yang
menggambarkan hirarki dari komponen - komponen tersebut.
Gambar 2.4 Jendela Project Exporer
Project adalah kumpulan modul yang dimiliki oleh sebuah
program, sekaligus Sebagai kontrol utama dari program. Di
project ini terkandung komponen-komponen pendukung Visual
Basic yang lain seperti form, module, class module, dan lain-
lain.
4. Form
Form adalah sebuah objek kontainer dari objek-objek lain
yang di miliki oleh Visual Basic, bagian dari sebuah project dan
43
digunakan Sebagai alat berinteraksi antara program dengan
pemakai
Gambar II.5 Form
5. ToolBox
Toolbox adalah jendela yang menampung objek-objek
kontrol yang digunakan pada saat mendisain form. Default
toolbox ini berada di sebelah kiri layar.
Gambar II.6 Jendela Toolbox
44
Pointer
Check Box
Label
Frame
OptionButton
Ole
CommandButton
TextBox
PictureBox
HScrollBar
ListBox
Timer
Image
shape
DirlistBox
Combobox
VScrollBar
DriveListBox
FileListBox
Line
Data
Berikut ini kontrol-kontrol yang disediakan dalam toolbox :
a. Pointer merupakan suatu kontrol yang digunakan icon
ketika anda ingin memilih kontrol yang sudah berada pada
form;
b. PictureBox, Digunakan untuk menampilkan image / gambar
dengan format : BMP, DIB (bitmap), ICO (icon), CUR
(cursor), WMF (metafile), EMF (Enhanced meta file), GIF
dan JPEG;
c. Label, untuk menampilkan teks yang tidak dapat diperbaiki
oleh user;
d. TextBox adalah kontrol yang mengandung string yang dapat
diperbaiki oleh user/pengguna, dapat berupa baris tunggal
atau banyak baris;
e. Frame sebagai kontainer bagi kontrol lainnya;
f. Command Button merupakan kontrol hampir ditemukan
pada setiap form, dan digunakan untuk membangkitkan
event proses tertentu ketika user melakukan klik;
g. Check Box untuk pilihan yang isinya bernilai yes / no, true /
false;
h. Option Button sering digunakan lebih dari satu sebagai
pilihan terhadap beberapa option yang hanya dipilih satu;
45
i. ListBox mengandung sejumlah item, dan user dapat memilih
lebih dari satu;
j. Combo Box merupakan kombinasi dari TextBox dan suatu
ListBox dimana pemasukan data dapat dilakukan dengan
pengetikan maupun pemilihan;
k. Hscroll Bar dan VscrollBar digunakan untuk membentuk
Scroll Bar berdiri sendiri;
l. Timer digunakan untuk proses background yang diaktifkan
berdasarkan interval waktu tertentu;
m. Drive List, DirList Box sering digunakan untuk membentuk
dialog box yang berkaitan dengan file;
n. Shape and line digunakan untuk menampilkan seperti garis,
persegi, bulatan, dan oval;
o. Image menyerupai image box, tetapi tidak digunakan
sebagai kontainer bagi kontrol lainnya;
p. Data digunakan untuk data banding/penghubung ke
database;
q. Ole dapat digunakan sebagai tempat bagi program external
seperti Microsoft Excel. Word dan lain-lain;
6. Jendela Properties
Jendela Properties adalah sifat-sifat tertentu yang
dimiliki oleh suatu objek, yang dapat di ubah sesuai tujuan
46
program. Ini digunakan untuk pengaturan sebuah
objek,data,dan termasuk cara kerja objek. Jendela properties
adalah jendela yang memuat jenis-jenis properti yang dimiliki
oleh suatu objek. Jendela ini digunakan untuk mengubah
properties suatu objek pada saat mendisain form.
Gambar II.7 Jendela Propertise
7. Event
Event adalah sebuah peristiwa atau kejadian yang
merupakan hasil interaksi dari perintah yang di terima oleh
objek.
8. Metode
Metode adalah prosedur atau fungsi yang sudah dimiliki
oleh suatu objek dan digunakan untuk mengatur perilaku objek
tersebut. Beberapa metode sering digunakan diantaranya Hide,
Setfocus, Refresh, Zorder, Move.
47
9. Module Standard dan Module Class
Module Standard merupakan tempat pendeklarasian
variable,prosedur, atau fungsi. Pendeklarasian pada modul
akan menyebabkan variable, prosedur, atau fungsi.dikenali
oleh semua bagian dari project.
Module Class adalah modul yang berupa objek kelas yang
mempunyai property dan metode yang telah terdefinisi
10. Jendela Kode
Jendela kode adalah jendela tempat perintah-perintah
dituliskan. Bentuk perintah (kemudian disebut kode) biasa
disebut syntax.
Gambar II.8 Jendela Kode
48
2.10.3 Perkembangan Visual Basic
Microsoft visual basic 6.0 adalah salah satu bahasa
pemrograman kuno yang merupakan dasar atau awal dari
bahasa-bahasa pemrograman komputer tingkat tinggi lainnya
yang sudah dikenal oleh para pemakai komputer.
Bahasa basic pertama kali muncul pada tahun 1960 oleh
Dartmouth College dan mengalami perkembangan pesat sekali.
Di tahun 1970 digunakan oleh Bill Gates dan Paul Allen untuk
mengontrol mikrokomputer Alltair dengan menggunakan pita
kaset.
Visual basic untuk DOS dan untuk Windows diperkenalkan
pada tahun 1991.Pada tahun 1993 dikeluarkan Visual Basic
dengan versi 3.0 yang lebih mengalami kemajuan dari versi-versi
sebelumnya. Kemudian versi 4.0 dikeluarkan pada tahun 1995
dan setahun kemudian yaitu tahun 1996 dikeluarkan versi 5.0.
2.11. Sekilas Tentang Microsoft Access
Microsoft Access adalah salah satu program Microsoft Office
pengolah database. Para Pengguna Microsoft Access umumnya hanya
menggunakan program hanya untuk membuat tabel database. Padahal,
didalam Microsoft Access tersedia banyak fasilitas yang bisa digunakan
49
untuk membuat laporan dalam bentuk tabel, query, maupun report data
base secara maksimal.
Salah satu fasilitas yang disediakan oleh Microsoft Access
adalah fungsi. Microsoft Access menyediakan banyak fungsi yang
dikelompokan menjadi beberapa kelompok atau kategori dalam sebuah
kotak Expression Builder yang bisa digunakan untuk mempermudah
proses-proses penghitungan atau kalkulasi.
Pada perancangan sistem ini penulis mengunakan Microsoft
Acces sebagai pengolah data dalam Sistem Informasi STT Nusa Putra
Sukabumi yaitu dengan kata lain penulis memfungsikan Microsoft Acces
sebagai database dari sistem yang dirancang dalam bahasa
pemrograman Visual Basic 0.6.
50