Download - BAB II Laporan Pkl
-
7
BAB II
URAIAN UMUM
PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI (APD) BALI
2.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Dalam rangka meningkatkan efesiensi dan produktivitas kerja dilingkungan
PT. PLN (Persero) Wilayah XI, dipandang perlu untuk membentuk Unit
Pengatur Distribusi Bali. Pembentukkan Unit Pengatur Distribusi Bali
sebagaimana dimaksud ditetapkan dengan Keputusan Direksi PT. PLN (Persero)
No.063.K/010/DIR/1998.
Untuk memberdayakan unit kerja Organisasi Unit Pengatur Distribusi Bali di
wilayah kerja PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur sehubungan dengan telah dipisahkannya fungsi retail dan
wire,maka perlu menyempurnakan tugas pokok dan fungsi organisasi Unit
Pengatur Distribusi Bali.
Penyempurnaan tugas pokok dan fungsi Organisasi Unit Pengatur Distribusi
Bali sebagaimana tersebut diatas merupakan wewenang Direksi PT. PLN
(Persero),maka sambil menunggu keputusan Direksi untuk sementara perlu
ditetapkan dengan keputusan General Manager PT. PLN (Persero) Unit Bisnis
Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
No.008.K/021/GM/2002,tanggal 31 Januari 2002.
Sebagai tindak lanjut Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor
011.K/010/Dir/GM/2002 tanggal 16 Januari 2003 tentang organisasi PT. PLN
(Persero) Distribusi Bali,maka nama Unit Pelayanan Pelanggan, Unit Pelayanan
-
8
Jaringan dan Unit Pengatur Distribusi pada PT. PLN (Persero) Distribusu Bali
perlu disesuaikan. Perubahan nama sebagaimana tersebut diatas, ditetapkan
dengan Keputusan General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Bali nomor
002.K/021/GM/2003,tgl 17 Januari 2003. Tentang Area Pelayanan ,Area
Jaringan dan Area Pengatur Distribusi Pada PT. PLN (Persero) Distribusu Bali.
Sebagai tindak lanjut Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) nomor :
011.K/010/DIR/2003 tgl 16 Januari 2003 tentang Organisasi PT. PLN (Persero)
Distribusi Bali,maka untuk meningkatkan efektifitas pelayanan kepada
pelanggan perlu menyempurnakan susunan organisasi dan uraian fungsi Area
pengatur Distribusi PT. PLN (Persero) Distribusi Bali.
Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud diatas,susunan
Organisasi dan uraian fungsi Area Pengatur Distribusi perlu ditetapkan dengan
keputusan General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Bali nomor :
013.K/021/GM/2003 tgl 4 April 2003.
PT. PLN (PERSERO) Area Pengatur Distribusi Bali merupakan salah satu
unit PLN Distribusi Bali yang bertugas mengatur distribusi 20 kV dengan motto
Cepat, Akurat dan Optimal yang berstandarkan sistem manajemen mutu ISO
9001-2008. Dengan mengimplementasikan sistem teknologi SCADA kelas
dunia, APD Bali mengoperasikan distribusi 20 kV dengan keandalan sistem
yang tinggi dan menjamin kualitas sisi sumber baik incoming maupun outgoing
sesuai dengan standard PLN.
APD Bali menjalankan misinya dengan menjalankan bisnis pengaturan
penyaluran tenaga listrik tegangan menengah secara efektif dan efisien sesuai
kebutuhan Area Jaringan di wilayah kinerja PLN Distribusi. APD Bali juga
mengoperasikan 15 Gardu Induk tanpa operator dengan monitoring peralatan
-
9
Gardu Induk via CCTV dan RTU, protection relay serta meter digital semua
termonitor dari ruang control. Adapun visi dan misi PT. PLN (Persero) Area
Pengatur Distribusi Bali adalah :
a. Visi
Diakui sebagai Perusahaan Pengatur Distribusi yang mampu
mengoperasikan Sistem Distribusi 20 kV dan mengimplementasikan Sistem
SCADA setara Kelas Dunia dengan bertumpu kepada Potensi Insani setiap
personil PLN APD Bali
b. Misi
Mengoperasikan Sistem Distribusi 20 kV secara Professional untuk
menciptakan Keandalan Sistem yang tinggi.
Menjamin kualitas sisi Sumber Tenaga Listrik Sistem Distribusi 20 kV
PLN.
Distribusi Bali (Incoming & Outgoing) sesuai dengan standar PLN.
Menjadikan Sistem SCADA PLN APD Bali sebagai tulang punggung
pengoperasian Sistem Distribusi 20 kV PLN Distribusi Bali.
2.2. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur Organisai PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali
dibagi menjadi 3 (tiga) bidang manajemen, yaitu:
2.2.1 Bidang Operasi dan Pemeliharaan
a. Prosedur (PR) Operasi PMT Penyulang di Gardu Induk.
b. Instruksi Kerja (IK) Pengoperasian Emergency Suply (Genset dan
UPS).
c. Prosedur (PR) Down Load Pemakaian Enegergi.
-
10
d. Instruksi Kerja (IK) Down Load Pemakain Energi.
e. Prosedur (PR) Pemeliharaan PMT Gardu di Gardu Induk.
f. Prosedur (PR) Pemeliharaan BUS BAR di Gardu Induk.
g. Prosedur (PR) Pemeliharaan dan Pengujian Matering.
h. Prosedur (PR) Pemeliharaan Trafo PS.
i. Prosedur (PR) Pemeliharaan Batere Proteksi.
j. Intruksi Kerja (IK) Pemeliharaan PMT di Gardu Induk.
k. Intruksi Kerja (IK) Pemeliharaan BUS BAR di Gardu Induk.
l. Intruksi Kerja (IK) Pemeliharaan Pengujian MATERING di
Gardu Induk.
m. Intruksi Kerja (IK) Pemeliharaan Trafo PS.
n. Intruksi Kerja (IK) Pemeliharaan Genset ADP-Bali.
o. Intruksi Kerja (IK) Pemeliharaan Batere proteksi.
2.2.2 Bidang SCADA dan Telekomunikasi
a. Intruksi Kerja (IK) Operasi Sistem MMI APD-Bali.
b. Intruksi Kerja (IK) Operasi Sistem SERVER APD-Bali.
c. Prosedur (PR) Pemeliharaan Personal Komputer.
d. Intruksi Kerja (IK) Pengoprasian Komputer User.
e. Intruksi Kerja (IK) Setting Microsoft e-Mail
f. Intruksi Kerja (IK) Setting LAN (Local Area Network).
g. Intruksi Kerja (IK) RTU Gardu Induk type ION.
h. Intruksi Kerja (IK) RTU Gardu Induk type SCOUT.
i. Intruksi Kerja (IK) RTU Gardu Induk type KIM LIPI.
j. Intruksi Kerja (IK) RTU Gardu Induk type GH KIM LIPI.
-
11
k. Intruksi Kerja (IK) RTU Gardu Hubung type KIM LIPI.
l. Intruksi Kerja (IK) RTU Gardu Distribusi type KIM LIPI.
m. Intruksi Kerja (IK) RTU Gardu Hubung type IEC
n. Intruksi Kerja (IK) RTU Gardu Distribusi type KIM LIPI
o. Intruksi Kerja (IK) Pemeliharan Batere.
p. Intruksi Kerja (IK) Pemeliharaan Radio Data
q. Intruksi Kerja (IK) Pemeliharaan Radio Voice.
r. Intruksi Kerja (IK) Pengetesan RTU LIPI.
s. Intruksi Kerja (IK) Pemeliharaan RTU.
2.2.3 Bidang Administrasi dan Keuangan
a. Prosedur (PR) Pengolahan RKAP :
Pembuatan Usulan Anggaran.
Pembayaran Pihak ke-3 Via Bank Dana Operasi.
Pembayaran Pihak ke-3 Via Kas Dana Operasi.
Pembayaran Pegawai Via Kas.
Pembayaran Pegawai Via Bank.
b. Pembayaran Pihak ke-3 Via Bank Dana Investasi.
Instruksi Kerja (IK) Menyiapkan Berkas Pembayaran Tagihan
Pihak ke-3.
c. Prosedur (PR) Pengadaan Barang dan Jasa :
Pengadaan Jasa dengan nilai s.d Rp 1 juta.
Pengadaan Barang dengan nilai s.d. Rp 5 juta.
Pengadaan Barang dan Jasa dengan nilai s.d. Rp 50 juta.
Pengadaan Barang dengan nilai > Rp 5 juta s.d. Rp 50 juta.
-
12
Pengadaan Barang dan Jasa dengan nilai > Rp 50 juta s.d.
Rp 500 juta.
Pengadaan Barang dengan nilai > Rp 50 juta s.d. Rp 500
juta.
d. Prosedur (PR) Transaksi Material dengan ICS (Inventory Control
System)
e. Prosedur (PR) Usulan Kebutuhan Diklat.
f. Prosedur (PR) Pendidikan / Pelatihan Pegawai.
g. Prosedur (PR) Pelaksanaan Diklat.
h. Prosedur (PR) Pembuatan Surat Perjalanan Dinas (SPPD).
i. Prosedur (PR) Pemakain Kendaraan Dinas.
j. Prosedur (PR) Pemeliharaan Fasilitas Kantor
(Gedung,Listrik,AC,Telepon, & Kendaraan).
-
13
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan
2.3. Job Diskripsi / Tugas dan Wewenang
2.4. Penerapan K3
PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali mempunyai komitmen
meningkatkan kondisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja ke tingkat yang paling
tinggi melalui proses perbaikan yang terus menerus dan secara sistimatik
melalui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3).
-
14
Untuk mewujudkan komitmen tersebut, maka dengan ini PT. PLN (Persero)
Distribusi Bali Area Pengatur Distribusi Bali menetapkan tujuan atas penerapan
SMK3 di seluruh wilayah kerja PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi
Bali , yaitu:
a. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat
PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali selalu bertindak untuk
mencegah dan mengendalikan atau menghilangkan kemungkinan terjadinya
kecelakaan kerja dan penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan dengan cara
menghilangkan atau meminimalkan faktor-faktor yang berbahaya dan
berisiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan kerja di dalam
lingkungan kerja.
b. Mematuhi peraturan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali akan mematuhi semua
peraturan dan hukum yang berlaku mengenai Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
c. Menyediakan sumber daya yang diperlukan.
Kebijakan ini akan selalu ditinjau dan diubah sewaktu waktu sesuai
perkembangan yang ada.
2.4.1. Tujuan
Manual Kebijakaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (selanjutnya disebut manual SMK3) ini disusun untuk memenuhi
persyaratan Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 50 tahun
2012 tentang Sistem Manajeman Keselamatan dan Kesehatan Kerja
sebagai pedoman bagi manajemen, pegawai dan atau pekerja, tamu dan
kontraktor (pihak ketiga) untuk memastikan keselamatan dan praktek
-
15
kerja yang aman. Manual SMK3 ini menjadi referensi utama dalam
penerapan sistem manajemen K3 di PT.PLN (Persero) Area Pengatur
Distribusi Bali.
2.4.2. Ruang Lingkup
Manual ini merupakan pedoman penerapan sistem manajemen K3 di PT.
PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali.
2.4.3. Referensi
a. Undang-undang No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
b. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
c. SK Dir PLN no 090.K/Dir/2005 Tentang Pedoman Keselamatan
Instalasi di Lingkungan PT. PLN (Persero).
d. SK Dir PLN no 091.K/Dir/2005 Tentang Pedoman Keselamatan
Umum di Lingkungan PT. PLN (Persero).
e. SK Dir PLN no 092.K/Dir/2005 Tentang Pedoman Keselamatan Kerja
di Lingkungan PT. PLN (Persero).
f. SK Dir PLN no 134.K/Dir/2007 Tentang Kebijakan Lingkungan,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3) PT. PLN (Persero).
2.4.4. Definisi
2.4.4.1. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah
bagian dari sistem manajeman secara keseluruhan yang meliputi
struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan,
-
16
prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan
pemeliharaan kebijakaan keselamatan dan kesehatan kerja dalam
rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja
guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
2.4.4.2. Tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau
terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja atau
yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha
dan di mana terdapat sumber atau sumber-sumbber bahaya baik
di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun
di udara yang berada di dalam kekuasaan hukum Republik
Indonesia.
2.4.4.3. Pengurus adalah Manajer PT. PLN (Persero) Area Pengatur
Distribusi Bali yang mempunyai tugas memimpin langsung
tempat kerja atau lapangan yang berdiri sendiri.
2.4.4.4. Pegawai adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang
telah ditentukan, diangkat dan diberi penghasilan menurut
ketentuan yang berlaku di PT. PLN (Persero).
2.4.4.5. PT. PLN (Persero) adalah PT. PLN (Persero) Area Pengatur
Distribusi Bali yang memperkerjakan tenaga kerja dengan tujuan
melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan instalasi tenaga
listrik.
2.4.4.6. Pengusaha adalah Manajemem PT. PLN (Persero) Area Pengatur
Distribusi Bali yang menjalankan sesuatu usaha milik negara dan
untuk keperluan itu mempergunakan tempat kerja.
-
17
2.4.4.7. Pekerja adalah tenaga kerja yang diperkerjakan oleh PT. PLN
(Persero) Area Pengatur Distribusi Bali (PJTK, Pemborongan
pekerjaan dan Koperasi).
2.4.5. Tugas dan Tanggung Jawab dalam bidang K3
2.4.5.1. Manajer Area Pengatur Distribusi Bali
a. Menyetujui dan mengesahkan seluruh dokumen K3 yang
berlaku atau menjadi acuan di PT. PLN (Persero) Area
Pengatur Distribusi Bali.
b. Meninjau keseluruhan kinerja K3 dalam PT. PLN (Persero)
Area Pengatur Distribusi Bali pada tiap akhir tahun.
c. Bertanggung jawab dalam penyelesaian masalah K3 PT. PLN
(Persero) Area Pengatur Distribusi Bali.
d. Menindak lanjuti kecelakan atau insiden yang terjadi dan
memantau tindakan perbaikan agar tidak terjadi kecelakan atau
insiden serupa.
e. Memastikan kesesuaian operasional PT. PLN (Persero) Area
Pengatur Distribusi Bali dengan perundangan K3.
f. Menjalankan kebijakan K3 yang sudah ditetapkan secara
bersama.
g. Memastikan pelaksanaa SMK3 secara penuh.
h. Memastikan terlaksananya K3 bagi mitra kerja yang berada di
seluruh lokasi PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi
Bali.
-
18
2.4.5.2. Asman dan Supervisor
a. Menerapkan kebijakan K3, prosedur K3 dan persyaratan
perundangan.
b. Memantau kinerja K3 yang menjadi tanggung jawabnya.
c. Menunjukan komitmen terhadap K3 dengan aktif hadir dalam
diskusi formal dan informal, kunjungan ketempat kerja,
inspeksi bahaya, dll.
d. Bertanggung jawab dalam penyelesaian masalah K3 apabila
tidak bisa terselesaikan di sampaikan ke atasan langsung dan
membuat laporan.
e. Turut serta dalam penyelidikan semua kecelakaan dan insiden
yang menjadi tanggung jawabnya.
f. Memulai tindakan untuk meningkatkan kinerja K3 yang
menjadi tanggung jawabnya.
g. Secara aktif memantau tempat kerja untuk menentukan bahaya
yang ada dan mengambil tindakan yang sesuai untuk
memperbaiki bahaya yang ditemukan.
h. Memastikn semua pegawai dan atau pekerja diberi pengenalan
dan menerima pelatihan regular seperti yang dipersyaratkan
untuk melaksanakan pekerjaan secara aman.
i. Menjamin terlaksananya K3 bagi mitra kerja yang berada di
seluruh lokasi PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi
Bali.
-
19
2.4.5.3. Pegawai dan atau Pekerja
a. Mematuhi semua kebijakan K3 PT. PLN (Persero) Area
Pengatur Distribusi Bali, prosedur kerja dan instruksi kerja
yang aman dalam melakukan aktifitas
b. SelaLu melakukan aktifitas dengan cara yang aman bagi diri
sendiri dan orang lain yang dapat terpengaruh oleh aktifitas
tersebut.
c. Melaporkan kepada atasan jika menemukan potensi bahaya
atau masalah yang berkaitan dengan K3.
2.4.5.4. P2K3
a. Memberikan rekomendasi di bidang K3 untuk dapat dijadikan
kebijakan PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali.
b. Memberikan arahan terhadap penyelesaian masalah masalah
K3 yang terjadi di PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi
Bali.
2.4.6. Komitmen dan Kebijakan
Bagian ini memberikan gambaran bahwa kebijakan K3 telah didefinisikan
secara jelas, didokumentasikan dan setiap perubahan dalam kebijakan K3
ditinjau ulang dan disetujui sesuai pedoman.
Manajer mempunyai tanggung jawab penuh untuk memastikan sistim
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dilaksanakan, ditinjau ulang
dan ditingkatkan dari waktu ke waktu dalam setiap aktivitas di PT. PLN
(Persero) Area Pengatur Distribusi Bali,juga bertanggung jawab dalam
hal penandatanganan manual kebijakan SMK3. Kebijakan K3 PT. PLN
-
20
(Persero) Area Pengatur Distribusi Bali ditetapkan sebagai petunjuk yang
secara jelas menyatakan tujuan-tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
dan komitmen PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Balidalam
memperbaiki kinerja K3.PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi
Balimenetapkan dan berusaha memenuhi kebijakan K3 seperti tercakup
sebagai berikut :
a. Pernyataan kebijakan K3 secara tertulis dan bertanggal yang
ditandatangani oleh ManajerPT. PLN (Persero) Area Pengatur
Distribusi Bali.
b. Komitmen dan tekad untuk menerapkan SMK3, pelaksanaan kerangka
dan program kerja yang mencakup secara menyeluruh baik bersifat
umum maupun operasional.
c. Kebijakan K3 dibuat melalui proses konsultasi antara Manajer dan
P2K3.
d. Kebijakan K3 dikomunikasikan dan disebarluaskan kepada semua
pegawai dan atau pekerja, pemasok, pelanggan, kontraktor, tamu dan
pihak terkait yang membutuhkan.
Seluruh pegawai dan atau pekerja di dalam PT. PLN (Persero) Area
Pengatur Distribusi Balibertanggung jawab mendukung dan menerapkan
pernyataan kebijakan K3 tersebut dan prosedur-prosedur yang
menyangkut aktifitas diPT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali.
Seluruh pegawai dan atau pekerja mendapat pelatihan yang sesuai dengan
kebijakan ini untuk memastikan aktifitas yang dilaksanakan tidak
bertentangan dengan pernyataan kebijakan K3.
-
21
Manajemen PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi
Balimenunjukkan komitmennya terhadap K3 yang diwujudkan sebagai
berikut :
a. Menempatkan organisasi K3 pada posisi yang dapat memberikan peran
dalam kebijakan di PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali.
b. Menyediakan sumber daya yang diperlukan dalam bidang K3 sesuai
dengan wewenangnya.
c. Menetapkan personil yang mempunyai tanggung jawab, wewenang
dan kewajiban yang jelas dalam penanganan K3.
d. Perencanaan K3 yang terkoordinasi.
e. Melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan K3.
Perubahan kebijakan K3 harus dikaji ulang minimal setiap 3 tahun atau
adanya pergantian Manajer PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi
Bali dan ditandatangani sebagai persetujuan untuk penerbitan.
Dalam rangka memenuhi tuntutan dari kebijakan K3, akan membuat
sasaran K3 secara keseluruhan dan Manajer bertanggung jawab untuk
penentuan program dan sasaran manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja yang ada di areanya masing-masing.
Program kerja tersebut dibuat dan dievaluasi setiap tahun serta merupakan
bagian dari penilaian kinerja tahunan. Manajer PT. PLN (Persero) Area
Pengatur Distribusi Balimembentuk P2K3 sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku. P2K3 berkewajiban memberi saran
dan masukan berkaitan dengan pelaksanaan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja PT. PLN (Persero) Area Pengatur
Distribusi Bali.
-
22
2.4.7. Perencanaan
Bagian ini menggambarkan perencanaan program-program K3 yang
didasarkan pada hasil identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian
resiko K3 yang berkaitan dengan operasional PT. PLN (Persero) Area
Pengatur Distribusi Bali untuk memenuhi Kebijakan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali perlu
membuat suatu perencanaan yang efektif guna mencapai keberhasilan
penerapan sistem manajemen K3 dengan sasaran yang jelas dan dapat
diukur.Perencanaan tersebut harus memuat tujuan, sasaran dan indikator
K3 di PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Baliyang dapat diukur,
prioritas dan penyediaan sumber daya.Pembuatan rencana tujuan dan
program K3 didasarkan pada potensi bahaya, insiden dan catatan K3
sebelumnya.
2.4.8. Penerapan
Bagian ini menggambarkan bahwa setiap aktivitas yang terkait dengan
bahaya dan risiko yang ada telah teridentifikasi dan telah diambil
tindakan pengendalian yang terencana dan terjamin bahwa setiap aktifitas
yang dilakukan berlangsung dengan aman berdasarkan sistem manajemen
K3 PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali .
2.4.8.1. Manajemen Risiko
PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali melakukan
pengendalian semua aktifitas operasi yang terkait dengan bahaya
dan risiko yang teridentifikasi, penyediaan sumber daya secara
berkesinambungan untuk memastikan bahwa sistem kerja yang
-
23
dilaksanakan telah memenuhi standar keselamatan dan
kesehatan kerja.
PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali menetapkan
dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi bahaya,
penilaian dan pengendalian risiko berkaitan dengan aktifitas,
bahan atau peralatan dan lokasi kerja.
2.4.8.2. Informasi K3
Informasi mengenai kegiatan dan masalah-masalah keselamatan
dan kesehatan kerja disosialisasikan kepada semua pegawai dan
atau pekerja, tamu, pelanggandan pemasok melalui media-media
PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali yang tersedia
atau melalui media yang dianggap perlu.
2.4.8.3. Perancangan (Design) dan Rekayasa
Fungsi perencanaan berkewajiban melakukan analisa risiko
untuk setiap perancangan / perencanaan yang ada guna
memastikan bahwa perancangan sudah memenuhi persyaratan
keselamatan dan kesehatan kerja yang ditetapkan atau
diperlukan. Hasil perancangan / perencanaan tadi akan menjadi
dasar bagi bagian pengadaan untuk dapat memastikan tertuang
dalam kontrak yang akan dibuat. Hasil dari perancangan /
perencanaan ini juga harus dituangkan dalam Rencana Kerja dan
Spesifikasi teknik yang menjadi acuan dalam pembuatan
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) yang memenuhi unsur
K3.
-
24
2.4.8.4. Tinjauan Ulang Rancangan dan Kontrak
PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali menetapkan
dan memelihara prosedur peninjauan ulang perencanaan /
perancangan dan kontrak guna memastikan bahwa PT. PLN
(Persero) Area Pengatur Distribusi Bali telah memenuhi aspek-
aspek K3 pada saat melakukan perancangan maupun memasok
barang ataupun jasa pada suatu kontrak.
2.4.8.5. Sistem Ijin Kerja
PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali melakukan
identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko yang
terkait dengan bahaya dan risiko di semua tempat kerja serta
memastikan terdapatnya suatu Prosedur ijin kerja dimana
pekerjaan-pekerjaan dengan risiko tinggi harus menggunakan
prosedur ini.
2.4.8.6. Alat pelindung Diri
Perlu dilakukan penilaian terhadap kebutuhan Alat Pelindung
Diri perorangan untuk masing-masing jenis pekerjaan.Alat
pelindung diri yang digunakan selalu dipelihara dalam kondisi
laik dan layak pakai sesuai dengan standar dan atau peraturan
perundangan yang berlaku.
2.4.8.7. Sistem Pengawasan K3
Adanya sistim pengawasan yang sesuai tingkat risiko untuk
memastikan bahwa setiap pekerjaan dilaksanakan dengan aman
dan mengikuti setiap petunjuk kerja yang telah ditentukan.
Dalam hal pengawasan suatu kegiatan dimana ditetapkan
-
25
diperlukan adanya Pengawas Pekerjaan dan Pengawas K3,
apabila karena suatu hal khusus (pekerjaan dengan tingkat resiko
ringan sesuai dengan penilaian resiko yang tertuang dalam ijin
kerja), pengawasan tersebut tidak dapat dilakukan oleh dua
petugas, maka diperbolehkan untuk kedua obyek pengawasan
tersebut dilakukan oleh satu petugas namun harus memiliki
kompetensi yang dibutuhkan untuk melakukan kedua obyek
pengawasan tersebut.
Penempatan pegawai dan atau pekerja di tempat kerja selalu
dilakukan evaluasi untuk memastikan bahwa penugasan
pekerjaan tersebut didasarkan pada kemampuan dan tingkat
ketrampilan yang dimiliki oleh pegawai dan atau pekerja
tersebut.
Lingkungan kerja yang memerlukan pembatasan ijin masuk
dilakukan pengendalian dan rambu-rambu mengenai
keselamatan dipasang sesuai dengan standar dan pedoman
teknis.Semua sarana dan peralatan dilakukan perawatan,
perbaikan secara terencana dan apabila terdapat perubahan telah
disesuaikan dengan standar atau pedoman teknis yang berlaku.
2.4.8.8. Kesiapsiagaan menghadapi keadaan darurat
PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali menetapkan
dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi keadaan
darurat yang potensial. Penanganan keadaan darurat ditetapkan
untuk mengatasi kondisi darurat seperti : kebakaran, banjir,
huru-hara, gempa bumi, bencana alam dan kecelakan fatal.
-
26
Tanggung jawab dalam hal komunikasi keadaan darurat juga
dirumuskan dalam rencana keadaan darurat.
Prosedur keadaan darurat diuji dan ditinjau ulang secara rutin
oleh petugas yang berkompeten. Sarana dan prasarana
pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K ) selalu dievaluasi
untuk memastikan bahwa ketentuan P3K memenuhi standar dan
pedoman teknis yang berlaku
2.4.8.9. Pembelian
PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali menetapkan
prosedur pengadaan barang dan jasa dimana telah terjamin
bahwa spesifikasi teknik dan informasi lain termasuk pelatihan,
APD yang relevan dengan K3 telah diperiksa sebelum
melakukan keputusan yang telah dikonsultasikan dengan
pegawai dan atau pekerja yang berkompeten.
2.4.8.10. Pelaporan dan Penyelidikan Sumber Bahaya, Kecelakaan &
Insiden
PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali menetapkan
prosedur pelaporan dan penyelidikan sumber bahaya,
kecelakaan dan insiden di PT. PLN (Persero) Area Pengatur
Distribusi Bali yang menjamin bahwa semua sumber bahaya,
insiden dan kecelakan telah dilaporkan yang kemudian
dilakukan penyelidikan untuk menentukan penyebab dari
kecelakaan atau insiden tersebut.
-
27
Hasil penyelidikan digunakan untuk menentukan tindakan
perbaikan yang sebelumnya telah didiskusikan dengan pegawai
dan atau pekerja di tempat terjadinya kecelakaan.
Tindakan perbaikan dipantau untuk memastikan keefektifan
pelaksanaannya.
2.4.8.11. Penyelesaian Masalah K3
Masalah-masalah K3 yang timbul di tempat kerja diselesaikan
sesuai peraturan perundangan dan dinformasikan kepada
pegawai dan atau pekerja yang bersangkutan untuk
memberitahukan kemajuan penyelesaiannya.
2.4.8.12. Pengelolaan Material dan Perpindahannya
PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali menetapkan
suatu prosedur untuk menangani material secara manual maupun
mekanis dan sistim pengangkutan, penyimpanan dan
pembuangannya berdasarkan standar dan atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Bahan-bahan yang dapat rusak atau kadaluarsa dilakukan
inspeksi secara rutin untuk memastikan bahwa bahan tersebut
ditangani sesuai dengan standar dan pedoman teknis.
Bahan-bahan berbahaya telah dilakukan pengelolaan mulai dari
penyimpanan, penanganaan dan pemindahannya. Lembar Data
Keselamatan Bahan (Material Safety Data Sheet) yang
komprehensif untuk bahan-bahan berbahaya dipelihara,
dikontrol dan mudah didapat oleh pegawai dan atau pekerja
terkait atau yang membutuhkan.
-
28
2.4.8.13. Pengumpulan dan Penggunaan Data
PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali menetapkan
prosedur pengumpulan dan penggunaan data untuk identifikasi,
pengumpulan, penyusunan indeks, pengarsipan, penyimpanan,
pemeliharaan, penarikan kembali, masa simpan dan
pembuangan catatan keselamatan dan kesehatan kerja yang
mendukung implementasi SMK3.
Catatan-catatan dan data K3 selayaknya dapat dibaca, dapat
didentifikasikan dan dapat ditelusuri atas aktifitas, proses,
produk dan pelayanan yang bersangkutan.
Penyimpanan dan pemeliharaan dilakukan sedemikian rupa
sehingga mudah untuk diakses dan terlindungi dari kerusakan
atau hilang.
Masa simpan dan persyaratan kerahasiaan tergantung pada
jenis catatan dan data yang akan dijelaskan dalam prosedur,
serta akan terjaga agar memenuhi kesesuaian dengan
persyaratan SMK3.
2.4.8.14. Pengembangan Ketrampilan dan Kemampuan
PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali menetapkan
kebijakan tentang program pelatihan bagi seluruh pegawai dan
atau pekerja untuk dilatih mengenai berbagai masalah berkaitan
dengan K3. Program pelatihan memberikan pemahaman kepada
seluruh pegawai dan atau pekerja, tentang pentingnya
melaksanakan kebijakan K3, prosedur, instruksi dan persyaratan
SMK3.
-
29
Pelatihan dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumberdaya
dari luar maupun sumberdaya yang ada di PT. PLN (Persero)
Area Pengatur Distribusi Bali . Apabila pelatihan tersebut
bersifat sangat teknis atau khusus PT. PLN (Persero) Area
Pengatur Distribusi Bali dapat memastikan kepatuhan terhadap
persayaratan lisensi atau kualifikasi sesuai dengan peraturan
perundangan untuk melaksanakan tugas khusus, melaksanakan
pekerjaan atau mengoperasikan peralatan. Pelatihan yang telah
diadakan akan dievaluasi untuk memastikan keefektifan
pelatihan tersebut
2.4.9. Pengukuran dan Evaluasi
PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali menetapkan prosedur
untuk mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja sistim menejemen
K3.Pengukuran tersebut dipergunakan untuk menentukan keberhasilan
dan atau untuk melakukan identifikasi tindakan perbaikan.
2.4.9.1. Inspeksi dan Pemantauan
Pemeriksaan terhadap sumber-sumber bahaya dilakukan secara
teratur untuk memastikan bahwa tempat kerja dan cara kerja telah
memenuhi persyaratan perundangan, pedoman teknis
keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku. Hal ini akan
dilakukan melalui inspeksi-inspeksi terhadap cara kerja dan
tempat kerja secara reguler, baik itu oleh bidang-bidang terkait.
-
30
Pemantauan Kesehatan dilakukan guna memantau kondisi
kesehatan pegawai dan atau pekerja yang akan diatur secara
tersendiri.
PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali menetapkan dan
memelihara prosedur terdokumentasi untuk inspeksi, pemantauan
dan pengukuran lingkungan kerja, operasi dan aktifitas yang
dapat menimbulkan bahaya dan resiko bagi keselamatan dan
kesehatan kerja.
Mekanisme pelaksanaan inspeksi dan pemantauan diatur dalam
prosedur inspeksi dan pemantauan.
2.4.9.2. Kalibrasi dan Verifikasi Peralatan
PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali menetapkan
kebijakan tentang pelaksanaan pengkalibrasian peralatan
pemantau dan pengukuran yang merupakan acuan bagi
teknisi/pelaksana atau pihak yang berwenang dalam memastikan
bahwa peralatan pemantau dan pengukuran tersebut bekerja
dengan tepat, selektif, andal dan tingkat ketelitian yang tinggi,
dan untuk menjamin kesesuaian unjuk kerjanya sesuai dengan
standar.
2.4.9.3. Audit Sistem Manajemen K3
PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali
menyelenggarakan Audit SMK3 dan dijadwalkan pada selang
waktu tertentu sesuai dengan prosedur dalam rangka memastikan
bahwa penerapan SMK3 dapat memenuhi perencanaan awal dan
dilaksanakan serta terpelihara dengan baik. Aspek utama dari
-
31
audit adalah untuk menghasilkan peningkatan yang
berkesinambungan terhadap penerapan SMK3 dan peningkatan
kinerja K3 PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Bali.
Program audit akan dibuat untuk memastikan bahwa semua
tempat dan aktifitas yang berhubungan dengan sistem manajemen
K3 dapat tercakup. Tindak lanjut atas hasil audit yang
memerlukan tindakan perbaikan harus dilakukan sesuai batas
waktunya. Hasil audit SMK3 akan dilaporkan dan dibahas pada
rapat Tinjauan Manajemen.Mekanisme pelaksanaan audit SMK3
diatur dalam prosedur audit SMK3.
2.4.10. Tinjauan Ulang dan Peningkatan SMK3 oleh Manajemen
Tinjauan ulang sistemm manajemen K3 akan dilakuakan secara berkala
untuk memastikan kesesuaian dan keefektifan yang berkesinambungan
dalam pencapaian kebijakan dan tujuan K3. Tinjauan ulang sistem
manajemen K3 tersebut akan membahasa materi sebagai berikut :
a. Evaluasi terhadap penerapan kebijakan K3.
b. Tujuan sasaran dan kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
c. Hasil temuan audit SMK3.
d. Evaluasi efektifitas penerapan Manajemen K3, disesuaikan dengan
perubahan peraturan dan perundang-undangan, tuntutan pasar,
perubahan produk dan kegiatan PT. PLN (Persero) Area Bali Selatan,
perubahan struktur organisasi PT. PLN (Persero) Area Pengatur
Distribusi Bali, perkembangan ilmu pengetahuan, pengalaman yang
-
32
didapat dari insiden, catatan-catatan keselamatan kerja serta umpan
balik dari tenaga kerja.
Mekanisme pelaksanaan tinjauan ulang dan peningkatan SMK3 diatur
dalam prosedur tinjauan ulang dan peningkatan SMK3.