5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Jurnal
Untuk mendukung penelitian yang penulis lakukan, maka penulis melampirkan
ringkasan dua jurnal ilmiah yang terkait dengan penelitan yang penulis lakukan
Menurut Rasyid dkk (2011:1) “Kebutuhan server menjadi kebutuhan primer
bagi hampir semua perusahaan maupun para pengguna pada umumnya. Akan
tetapi server yang merupakan sebuah mesin yang terhubung ke jaringan
tidaklah selalu berjalan dengan baik tanpa terjadi gangguan, baik ganguan
terhadap hardware maupun software. Dalam sebuah proses bisnis gangguan
sekecil apapun terhadap server akan mempengaruhi kinerja secara
keseluruhan.”.
Menurut Alfanaini dan Kurniawan (2013:4) “Teknologi informasi dari waktu
ke waktu berkembang sangat cepat. Hal itu berbanding lurus dengan
kompleksitas jaringan. Jaringan yang semakin kompleks mengakibatkan
rumitnya pengawasan dan manajemen suatu jaringan. Karena rumitnya
pengawasan ini, maka banyak masalah yang muncul dikarenakan kestabilan
operasional dari jaringan tidak dapat diketahui secara langsung oleh network
administrator.”.
6
Dari dua pendapat para pakar tersebut maka disimpulkan bahwa server
memiliki banyak kegunaan, server yang baik maka akan memeberikan tingkat kinerja
secara optimal dengan itu memudahkan administrator lebih memperhatikan hal sekecil
apapun terhadap hardware maupun software, dengan memperhatikan dua hal ini akan
memberikan kestabilan operasional server yang baik dan memberikan jaringan kepada
client secara optimal.
2.2. Konsep Dasar Jaringan
Menurut Anonim “Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom
yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol
komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi data, informasi,
program – program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan
sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah
terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu
komputer yang saling berhubungan”.
Jaringan komputer memungkinkan penggunanya dapat melakukan komunikasi
satu sama lain dengan mudah. Selain itu, peran jaringan komputer sangat diperlukan
untuk mengintegrasi data antar komputer-komputer client sehingga diperolehlah suatu
data yang relevan.
2.2.1. Manfaat Jaringan Komputer
Berbicara mengenai manfaat dari jaringan komputer. Terdapat banyak sekali
manfaat jaringan komputer, antara lain :
7
a. Dengan jaringan komputer, bisa mengakses file yang miliki sekaligus file orang
lain yang telah diseberluaskan melalui suatu jaringan, semisal jaringan internet.
b. Melalui jaringan komputer, bisa melakukan proses pengiriman data secara
cepat dan efisien.
c. Jaringan komputer membantu seseorang berhubungan dengan orang lain dari
berbagai negara dengan mudah.
d. Selain itu, pengguna juga dapat mengirim teks, gambar, audio, maupun video
secara real time dengan bantuan jaringan komputer.
e. Dapat mengakses berita atau informasi dengan sangat mudah melalui internet
dikarenakan internet merupakan salah satu contoh jaringan komputer.
f. Misalkan dalam suatu kantor memerlukan printer, tidak perlu membeli printer
sejumlah dengan komputer yang terdapat pada kantor tersebut. Cukup membeli
satu printer saja untuk digunakan oleh semua karyawan kantor tersebut dengan
bantuan jaringan komputer.
2.2.2. Jenis-jenis Jaringan Komputer
Menurut blogsolu pengertian dari jaringan komputer secara umum adalah
hubungan antara dua atau lebih sistem komputer melalui media komunikasi untuk
melakukan komunikasi data satu dengan yang lainnya. jaringan komputer memiliki
beberapa jenis. Dari jaringan yang sederhana sampai jaringan yang mencakup secara
luas.
Silahkan simak apa saja jenis-jenis jaringan pada komputer dibawah ini :
8
1. PAN (Personal Area Network)
Sumber blogsolu ( 2013 )
Gambar II.1 Personal Area Network
PAN adalah singkatan dari personal area network. Jenis jaringan komputer
PAN adalah hubungan antara dua atau lebih sistem komputer yang berjarak tidak
terlalu jauh. Biasanya Jenis jaringan yang satu ini hanya berjarak 4 sampai 6 meter saja.
Jenis jaringan ini sangat sering di gunakan. contohnya menghubungkan hp dengan
komputer.
2. LAN (Lokal Area Network)
Sumber blogsolu ( 2013 )
Gambar II.2 Lokal Area Network
9
LAN adalah singkatan dari lokal area network. Jenis jaringan LAN ini sangat
sering temui di warnet-warnet, kampus, sekolah ataupun perkantoran yang
membutuhkan hubungan atau koneksi antara dua komputer atau lebih dalam suatu
ruangan.
3. MAN (Metropolitan Area Network)
Sumber blogsolu ( 2013 )
Gambar II.3 Metropolitan Area Network
MAN singkatan dari metropolitan area network. Jenis jaringan komputer MAN
ini adalah suatu jaringan komputer dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan
tinggi yang menghubungkan suatu lokasi seperti sekolah, kampus, perkantoran dan
pemerintahan. Sebenarnya jaringan MAN ini adalah gabungan dari beberapa jaringan
LAN. Jangkauan dari jaringan MAN ini bisa mencapai 10 - 50 kilo meter.
10
4. WAN (Wide Area Network)
Sumber blogsolu ( 2013 )
Gambar II.4 Wide Area Network
WAN singkatan dari wide area network. WAN adalah jenis jaringan komputer
yang mencakup area yang cukup besar. contohnya adalah jaringan yang
menghubugkan suatu wilayah atau suatu negara dengan negara lainnya.
2.2.3. Tipe-tipe jaringan komputer
Menurut syahrulmedia dalam jaringan terdapat tiga buah peran yang
dijalankan. Peran yang pertama dijalankan adalah client. Peran ini hanya sebatas
pengguna, tetapi tidak menyediakan sumber daya (sharing), informasi, dan lain-lain.
Peran kedua adalah sebagai peer, yaitu client yang menyediakan sumber daya untuk
dibagi kepadaa client lain sekaligus memakai sumber daya yang tersedia pada client
yang lain (peer to peer). Peran yang terakhir adalah sebagai server, yaitu menyediakan
sumber daya secara maksimal untuk digunakan oleh client, tetapi tidak memakai
11
sumber daya yang disediakan oleh client. Ada beberapa macam tipe jaringan komputer
antaranya sebagai berikut :
1. Jaringan berbasis server
Jaringan berbasis server atau client-server diartikan dengan adanya server
didalam sebuah jaringan yang menyediakan mekanisme pengamanan dan pengelolaan
jaringan tersebut. Jaringan ini terdiri dari banyak client dari satu atau lebih sercer.
Client juga biasa disebut “front-end” meminta layanan seperti penyimpanan dan
pencetakan data ke printer jaringan, sedangkan server yang sering disebut “back-end”
menyampaikan permintaan tersebut ke tujuan yang tepat.
Pada Windows NT, Windows 2000 dan Windows Server 2003, jaringan
berbasis server diorganisasikan di dalam domain-domain. Domain adalah koleksi
jaringan dan client yang saling berbagi informasi. Keamanan domain dan perizinan log
on dikendalikan oleh server khusus yang disebut dengan controller. Terdapat satu
pengendali domain utama atau primary domain Controller (PDC) dan beberapa domain
controller pendukung atau Backup Domain Controller (BDC) yang membantu PDC
pada waktu sibuk atau pada saat PDC tidak berfungsi karena alasan tertentu.
2. Jaringan Peer-to-peer
Setiap komputer didalam jaringan peer to peer mempunyai fungsi yang sama
dan dapat berkomunikasi dengan komputer lain yang telah memberi izin. Jadi, secara
sederhana setiap komputer pada jaringan peer to peer berfungsi sebagai client dan
12
server sekaligus. Jaringan peer to peer digunakan disebuah kantor kecil dengan jumlah
komputer sedikit, dibawah sepuluh workstation.
3. Jaringan Hybrid
Jaringan Hybrid adalah jaringan ini memiliki semua yang terdapat pada tiga
tipe jaringan diatas. Ini berarti pengguna dalam jaringan dapat mengakses sumber daya
yang di-share oleh jaringan peer to peer, sendangkan diwaktu bersamaan juga dapat
memanfaatkan sumber daya yang disediakan oleh server.
2.2.4. Linux
Menurut mandalamaya nama dari sebuah sistem operasi yang berbasis Unix
yang disebarluaskan ke masyarakat secara gratis dan berada di bawah lisensi GNU
General Public License (GPL), yang berarti bahwa Linux didistribusikan berikut
dengan source code-nya. Ketersediaan akses kode sumber memungkinkan para
pengguna untuk memodifikasi sistem operasi ini yang kemudian diperbolehkan juga
untuk digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas.
2.3. Manajemen Jaringan
Menurut definisi-pengertian manajemen jaringan merupakan kemampuan
untuk memantau, mengontrol, dan merenacanakan sumber serta komponen sebuah
sistem dan jaringan komputer pada sebuah lokasi. The International Organization for
Standardization (ISO) nomor ISO/IEC 10040:1998 tentang Teknologi Informasi, Open
13
System Interconnection (OSI) dan Gambaran Sistem Manajemen, mendefinisikan
sebuah model konseptual FCAPS (ISO, 1998).
Menurut Lukman Heryawan pada jurnal "Pemilihan dan Pengembangan Sistem
Manajemen Jaringan Enterprise Open Source Berbasis Protokol SNMP dan
Framework Standar FCAPS", FCAPS adalah akronim untuk model pengelompokkan
tugas manajemen jaringan yang disebut juga dengan Management Functionn Areas
(MFAs). Management Functional Areas menjadi fokus perhatian NMS sebagai suatu
sistem (Heryawan, 2009).
Kelima area fungsi manajemen FCAPS menurut Lukman Heryawan adalah:
1. Fault Management adalah fungsi manajemen untuk mendeteksi, melakukan
diagnosa, memperbaiki, dan melaporkan kegagalan/failure dari device dan
layanan jaringan
2. Configuration Management adalah fungsi manajemen yang bertugas untuk
menjaga keakuratan inventory hardware, software, dan jaringan yang
digunakan di dalam enterprise.
3. Accounting Management adalah fungsi manajemen untuk mengukur usage
jaringan dan menghitung biaya untuk usage tersebut.
4. Performance Management adalah fungsi manajemen yang melakukan tracking
dan perencanaan untuk mendapatkan utilisasi terbaik dari jaringan dan sumber
daya komputasi yang ada.
14
5. Security Management adalah melindungi jaringan dan NMS dari akses dan
modifikasi yang tidak dijinkan. (Heryawan, 2009).
2.3.1. Model OSI
Menurut diarypc OSI adalah standar komunikasi yang diterapkan di dalam
jaringan komputer. Standar itulah yang menyebabkan seluruh alat komunikasi dapat
saling berkomunikasi melalui jaringan. Model referensi OSI (Open System
Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di
sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi
di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan
dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model Open
Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for
Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana
proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan
untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang
berbeda secara efisien.
15
Sumber diarypc ( 2014 )
Gambar II.5 Model OSI
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”.
“Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di
komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah
pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan
aktual.
Arsitektur jaringan menurut Open System Interconnection (OSI) dibagi
menjadi 7 layer, yaitu:
1. Physical layer :
Lapisan ke-1 ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan,
metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau
Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga
16
mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan
media kabel atau radio.
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
Tidak mempunyai protokol yan spesifik di layer ini, bertanggung jawab atas
proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga
koneksi fisik antar sistem, pada layer ini hanya mengirimkan bit bit data.
2. Data-link layer :
Lapisan ke-2 ini berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data
dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini
terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya
Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana
perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2
beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu
lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. PPP (Point to Point Protocol) Protokol yang digunakan untuk point to point
pada suatu jaringan.
2. SLIP (Serial Line Internet Protocol) Protokol yang digunakan untuk
menyambung serial.
3. Network layer :
17
Lapisan ke-3 ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat
header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking
dengan menggunakan router dan switch layer-3.
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. IP (Internetworking Protocol) Mekanisme transmisi yang digunakan untuk
menstransportasikan data dalam-dalam paket yang disebut datagram.
2. ARP (Address Resulotion Protocol) Protokol yang digunakan untuk
mengetahui alamat IP berdasarkan alamat fisik dari sebuah komputer.
3. RARP (Reverse Address Resulotion Protocol) Protokol yang digunakan untuk
mengetahui alamat fisik melalui IP komputer.
4. ICMP (Internet Control Message Protocol) Mekanisme yang digunakan oleh
sejumlah host untuk mengirim notifikasi datagram yang mengalami masalah
pada hostnya.
5. IGMP (Internet Group Message Protocol) Protokol yang digunakan untuk
memberi fasilitas message yang simultan kepada group penerima.
4. Transport layer :
Lapisan ke-4 ini berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta
memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada
sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa
paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp
paket-paket yang hilang di tengah jalan.
18
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. TCP (Trasmission Control Protocol) Protokol yang menyediakan layanan
penuh lapisan transport untuk aplikasi.
2. UDP (User Datagram Protocol) Protokol connectionless dan proses-to-procces
yang hanya menambahkan alamat port, cheksum error control dan panjang
informasi data pada layer di atasnya.
5. Session layer:
Lapisan ke-5 ini berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat
dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi
nama.
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. NETBIOS Berfungsi sebagai penyiaran pesan maksud nya memungkinkan user
mengirim pesan tunggal secara serempak ke komputer lain yang terkoneksi.
2. NETBEUI (NETBIOS Extended User Interface) Berfungsi sama dengat
NETBIOS hanya sedikit di kembangkan lagi dengan menambahkan fungsi
yang memungkinkan bekerja dengan beragam perangkat keras dan perangkat
lunak.
3. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol) Berfungsi protokol ini memantau
aliran datadiantara dua komputer dan untuk memeriksa aliran data tersebut
tidak terputus.
19
4. PAP (Printer Access Protocol) Berfungsi printer Postscript untuk akses pada
jaringan AppleTalk dan untuk mengendalikan bagaimana pola komunikasi
antar node.
5. SPDU (Session Protokol Data unit) Berfungsi mendukung hubungan antara dua
session service user.
6. RCP
6. Presentation Layer :
Lapisan ke-6 ini berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak
ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui
jaringan.
Protokol yang berada dalam level ini :
1. TELNET Protokol yang digunakan untuk akses remote masuk ke suatu host,
data berjalan secara lain teks.
2. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) Salah satu protokol yang biasa
digunakan dalam pengiriman e-mail di internet atau untuk mengirimkan data
dari komputer pengirim e-mail ke server e-mail penerima.
3. SNMP (Simple Network Management Protocol) Protokol yang digunakan
dalam suatu manajemen jaringan.
7. Aplication Layer :
Lapisan ke-7 ini menjelaskan spesifikasi untuk lingkup dimana aplikasi
jaringan berkomunikasi dengan layanan jaringan. Menyediakan jasa untuk aplikasi
20
pengguna. Layer ini bertanggung jawab atas pertukaran informasi antara program
komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server
printer atau aplikasi komputer lainnya. Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi
dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses
jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. HTTP (Hyper Text Transfer Protocol ) Protokol yang dipergunakan untuk
mentransfer dokumen dan web dalam sebuah web browser, melalui www.
HTTP juga merupakan protokol yang meminta dan menjawab antar klien dan
server.
2. FTP (File Transfer Protokol) Protokol internet yang berjalam dalam layer
aplikasi yang merupakan standar untuk mentransfer file komputer antar mesin-
mesin dalam sebuat jaringan internet.
3. NFS (Network File system) Jaringan protokol yang memungkinkan pengguna
di klien komputer untuk menngakses file melalui jaringan dengan cara yang
sama dengan bagaiman penyimpanan lokal yang diaksesnya.
4. DNS (Domain Name System) Protokol yang digunakkan untuk memberikan
suatu nama domain pada sebuah alamat IP agar lebih mudah diingat.
5. POP3 (Post Office Protocol) Protokol yang digunakan untuk mengambil mail
dari suatu mail transfer agent yang akhirnya mail tersebut akan di dowbload
kedalam jaringan local.
21
6. MIME (Multipurpose Internet Mail Exension) Protokol yang digunakan untuk
mengirim file binary dalam bentuk teks.
7. SMB (Server Messange Block) Protokol yang digunakan untuk mentransfer
server-server file ke DOS dan Windows.
8. NNTP (Network News Transfer Protocol) Protokol yang digunakan untuk
menerima dan mengirim newsgroup.
9. DHCP (Dynamic Configuration Protocol) Layanan yang memberikan no IP
kepada komputer yang meminta nya secara otomatis
2.3.2. Standar SNMP dan CMIP
Agar manajemen dari banyak bagian jaringan yang berbeda-beda dapat saling
bekerja sama satu sama lain, dibutuhkan standar manajemen jaringan sehingga para
penjual dapat mengimplementasikan dan terikat pada standar-standar tersebut. Ada dua
standar utama yang muncul
1. Simple Network Management Protocol (SNMP)– komunitas IETF
2. Common Management Information Protocol (CMIP)– komunitas
telekomunikasi
SNMP sebenarnya mengacu pada suatu kumpulan standar-standar untuk
manajemen jaringan termasuk protokol, spesifikasi struktur database, dan suatu
kumpulan data objek.
CMIP adalah protokol manajemen jaringan OSI yang dibuat dan distandarisasi
oleh ISO untuk mengawasi dan mengontrol jaringan yang heterogen. CMIP didesain
22
untuk menggantikan SNMP, dan mempunyai banyak fitur yang lebih baik dari SNMP.
CMIP tidak hanya mengirimkan informasi dari dan ke perangkat jaringan, tapi CMIP
juga mampu melakukan tugas yang tidak mungkin dilakukan SNMP seperti melakukan
aksi terhadap perangkat jaringan, sehingga CMIP lebih efisien dan mengurangi kerja
dari manajer jaringan. CMIP mempunyai 11 PDU, sementara SNMP hanya 5. CMIP
juga menyediakan fitur keamanan yang bagus seperti autorisasi, kontrol akses, dan
pencatatan laporan keamanan. Alasan utama mengapa CMIP tidak digunakan adalah
karena CMIP membutuhkan sumber daya sistem sepuluh kali lebih besar dari SNMP,
dengan kata lain, hanya sedikit sistem yang mampu menerapkan implementasi CMIP
secara penuh tanpa mengalami modifikasi jaringan secara besar-besaran. CMIP juga
sangat sulit untuk diprogram sehingga hanya programmer yang terlatih saja yang
mampu menggunakannya secara maksimal.
2.3.3. Konsep Dasar SNMP
Dalam menggunakan SNMP, satu atau lebih komputer administrasi, manajer
disebut, memiliki tugas pemantauan atau mengelola sebuah kelompok host atau
perangkat pada jaringan komputer. Setiap sistem dikelola mengeksekusi, setiap saat,
sebuah komponen perangkat lunak yang disebut agen yang melaporkan informasi
melalui SNMP untuk manajer.
Pada dasarnya, agen SNMP manajemen mengekspos data pada sistem yang
dikelola sebagai variabel. Protokol ini juga memungkinkan tugas-tugas manajemen
aktif, seperti memodifikasi dan menerapkan konfigurasi baru melalui modifikasi
23
terpencil variabel-variabel ini. Variabel-variabel dapat diakses melalui SNMP diatur
dalam hirarki. Ini hirarki, dan metadata lainnya (seperti tipe dan deskripsi variabel),
yang dijelaskan oleh Basis Informasi Manajemen (MIBs).
Sebuah jaringan SNMP dikelola terdiri dari tiga komponen utama:
1. dikelola perangkat
2. Agen - perangkat lunak yang berjalan pada perangkat dikelola
3. Jaringan sistem manajemen (NMS) - perangkat lunak yang berjalan pada
manajer
Sebuah perangkat dikelola adalah node jaringan yang mengimplementasikan
interface SNMP yang memungkinkan searah (read-only) atau akses dua arah ke node
informasi spesifik. Dikelola perangkat pertukaran simpul-spesifik informasi dengan
NMSs tersebut. Kadang-kadang disebut elemen jaringan, perangkat dikelola dapat
menjadi semua jenis perangkat, termasuk, namun tidak terbatas pada, router, server
akses, switch, jembatan, hub, telepon IP, kamera video IP, host computer dan printer.
Agen adalah manajemen jaringan-modul perangkat lunak yang berada pada
perangkat dikelola. Agen memiliki pengetahuan lokal dari informasi manajemen dan
menterjemahkan informasi kea tau dari bentuk spesifik SNMP.
Sebuah sistem manajemen jaringan (NMS) mengeksekusi aplikasi yang
memantau dan mengontrol perangkat dikelola. NMSs menyediakan sebagian besar
sumber daya
24
2.3.4. Protokol SNMP
SNMP adalah sebuah protokol Application layer pada standar 7 OSI layer dan
merupakan bagian dari protokol TCP/IP yang banyak digunakan saat ini. Protokol ini
biasanya digunakan untuk mengatur pertukaran database informasi yang menyangkut
sistem manajemen dari sebuah perangkat jaringan. Dengan adanya pertukaran
informasi yang diatur dengan baik, maka informasi mengenai kondisi suatu jaringan
dapat diambil dan kemudian digunakan untuk dianalisis. Informasi ini sangat berguna
bagi para manajer jaringan untuk melakukan pengaturan kinerja jaringan, melakukan
perbaikan jika ada masalah, atau bahkan dapat digunakan untuk merencanakan
perkembangan jaringannya.
Protokol SNMP ini pertama kali dikembangkan dan dikeluarkan pada tahun
1998 dan langsung menjadi sebuah solusi yang diminati banyak orang. Protokol ini
sebenarnya tidak memiliki standar secara tertulis, namun dengan sendirinya menjadi
standar umum karena banyak digunakan pada dunia nyata. SNMP merupakan solusi
yang sederhana, tidak membutuhkan pemrograman yang rumit untuk
diimplementasikan menjadikannya banyak digunakan oleh para penjual perangkat
jaringan untuk dipasang di perangkat buatan mereka.
Selain itu, SNMP juga mudah dikembangkan dan fleksibel dibangun di mana-
mana karena tidak tergantung pada arsitektur perangkat keras. Hal inilah yang
menyebabkan para penjual dapat dengan mudah membangun sebuah Agen SNMP di
dalam produk mereka, sehingga dapat dijadikan sebagai penambah nilai jual. Dan yang
25
lebih hebat lagi, sistem pengawasan menggunakan SNMP tidak hanya dapat dibangun
di perangkat jaringan dan perangkat komputer seperti printer, modem, server, dan
banyak lagi, melainkan pada perangkat-perangkat elektronik dan rumah tangga seperti
UPS, AC, sistem PABX, dan banyak lagi. Mungkin saat ini kebanyakan perangkat
yang menggunakan IP memiliki Agen SNMP di dalamnya.
Cukup banyak hal yang dapat diawasi oleh SNMP. Mulai dari besarnya nilai
transfer dari suatu antar muka, beban CPU, kesalahan-kesalahan yang ada dalam suatu
perangkat, temperatur sebuah perangkat, dan banyak lagi. Selama Agen SNMP ada di
dalam sebuah perangkat dan nilai-nilai yang ingin diawasi disertakan di sana, maka
nilai tersebut dapat dilihat dengan jelas.
Protokol SNMP sudah melalui beberapa versi pembuatan, di antaranya adalah:
1. SNMP versi 1 (SNMPv1)
Protokol SNMPv1 ini adalah protokol SNMP yang sudah menjadi standar dan
banyak digunakan saat ini. SNMPv1 ini mengandalkan atribut yang disebut
Community untuk menjaga keamanannya. Atribut Community ini adalah berupa
sebuah karakter teks sederhana yang fungsinya tidak lain adalah sebagai sebuah nilai
yang bersifat rahasia. Aplikasi SNMP apapun yang mengetahui atribut Community dari
suatu jaringan bisa mendapatkan akses ke dalam database informasi dari jaringan
tersebut. Ada tiga jenis Community dalam SNMPv1 ini, yaitu read-only, write-only,
dan trap.
2. SNMP versi 2 (SNMPv2c)
26
Protokol SNMP versi ini sering disebut dengan Community String-based
SNMPv2, di mana protokol versi ini mengombinasikan fitur baru dari SNMPv2 dengan
sistem keamanan yang ada pada SNMPv1. Versi ini masih belum ada standar baku dari
IETF dan masih bersifat eksperimental. Meskipun demikian, sudah ada beberapa
penjual yang menggunakan SNMP versi ini untuk perangkatnya.
3. SNMP version 3 (SNMPv3)
SNMP protokol versi ini diklaim akan menjadi versi selanjutnya yang banyak
digunakan. Namun, sampai sekarang masih belum distandardisasi secara penuh dan
belum dipublikasikan oleh IETF. Dalam versi ini, protokol SNMP ditambahkan
kemampuan untuk mendukung otentikasi yang kuat dan komunikasi pribadi antara
komponen-komponen jaringan yang ingin diawasi.
2.3.5. Zabbix
Zabbix dibuat pertama kali oleh Alexei Vladishev. Zabbix sendiri merupakan
salah satu dari software monitoring yang ada seperti mrtg dan cacti yang sangat
terkenal. Dan tentunya itu semua adalah open source yang dapat dengan mudah
didapatkan. Boleh dibilang Zabbix ini merupakan salah satu software monitoring
terdistribusi yang bagus untuk digunakan untuk jaringan skala kecil maupun
enterprise, memiliki grafik yang bagus dan mudah dimengerti oleh penggunanya.
Salah satu lagi kelebihannya adalah dapat mengirimkan pesan ketika terjadi problem
pada jaringan atau server melalui email maupun sms.
2.3.6. Fitur yang dimiliki oleh Zabbix
27
Beberapa fitur yang tersedia dalam Zabbix antara lain :
1. Real-time monitoring
2. Menyediakan visualisasi seperti map dan grafik
3. Memberikan informasi masalah dengan cepat, misalkan dengan e-mail atau
sms.
4. Pemilihan jenis dan kondisi laporan misalkan per minggu, dengan hanya
menampilkan data tanpa grafik, dll
5. Flexibel dan Mudah dalam konfigurasi
6. Dapat memonitoring dalam satu group besar ataupun hanya 1 host
7. Keamanan dengan adanya authentifikasi dengan IP address
8. Mudah dalam pengaturan administrasinya
9. Semua informasi tentang zabbix dapat diperoleh secara online
10. Dapat digunakan untuk multi OS
2.4. Konsep Penunjang Usulan
2.4.1. Pengertian Visio
Menurut Jakapramana “ Visio adalah salah satu perangkat yang dikembangkan
oleh perusahaan Microsoft dengan fungsi sebagai pembantu dalam menciptakan desain
diagram, flowchart, brainstorm dan skema jaringan yang berupa grafik vektor
berdasarkan data yang diimputkan. Dalam sejarahnya, visio sendiri merupakan salah
satu produk dari Visio Corporation yang kemudian diakuisi oleh Microsoft pada tahun
2000. Berselang dua tahun kemudian, Microsoft meluncurkan produk baru mereka
dengan nama visio 2002, lalu diikuti oleh visio 2003, visio 2007, visio 2013 dan yang
28
terakhir adalah visio 2016. Produk yang diluncurkan ini terbagi menjadi dua, yaitu
versi Standar dan Professional”
2.4.2. Pengertian VMware
Menurut nesabamedia VMware adalah suatu perangkat lunak atau software
virtual machine yang biasanya untuk menciptakan dan mensimulasikan pc secara
virtual dengan cara mengkloning nya. Untuk anda yang ingin belajar vmware bisa
langsung menuju forum vmware indonesia. Dan dalam sebuah software vmware dapat
mensimulasikan networking, virtualisasi pc hingga puluhan jika memang komputer
kuat untuk mengkloning pc sebanyak itu. Dapat mengkonfigurasikan agar pc satu dapat
berhubungan dengan komputer lainnya, dengan cara mengkonfigurasi di
networkingnya.
2.4.3. Fungsi VMware
Ada beberapa fungsi yang tersedia di VMware antaranya :
1. Dapat mencoba operating system masih dalam tahap uji atau baru rilis.
2. Dapat mencoba dan merasakan operating system yang berbeda dengan
operating system yang utama.
3. Dapat mencoba untuk membuat sebuah simulasi jaringan dan
2.4.4. Manfaat VMware
Berikut akan di jelaskan manfaat dalam menggunakan VMware di antaranya:
29
1. Memberikan pengalaman bagi para pengguna untuk merasakan versi virtual
dari hardware meskipun tanpa bentuk fisiknya.
2. Bisa membuat versi virtual dari komputer di dalam komputer lain, dan
menjalankan lebih dari satu sistem operasi pada sebuah komputer yang sama.
2.4.5. Peralatan pendukung
Menurut Andi Micro (2012:1)”Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan
atau komputer yang saling dihubungkan untuk berbagi sumber daya”.Peralatan
jaringan yang umum dipakai adalah sebagai berikut:
1. Modem
Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan
bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap
untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal
informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga
informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan
kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah.
Ada beberapa jenis meodem yaitu sebagai berikut:
a. Modem ADSL
Modem teknologi ADSL (Asymetric Digital Subscribe Line) yang
memungkinkan berselancar internet dan menggunakan telepon analog secara
berbarengan. Caranya sangat mudah, untuk ADSL diberikan sebuah alat yang disebut
30
sebagai Splitter atau pembagi line. Posisi Splitter ditempatkan di depan ketika line
telepon masuk. Artinya anda tidak boleh mencabangkan line modem untuk ADSL
dengan suara secara langsung. Alat Splitter berguna untuk menghilangkan gangguan
ketika anda sedang menggunakan ADSL modem. Dengan Splitter keduanya dapat
berjalan bersamaan, sehingga pengguna dapat menjawab dan menelpon seseorang
dengan telepon biasa. Di sisi lain, pengguna tetap dapat terkoneksi dengan internet
melalui ADSL modem.
Sumber Andi micro (2012:1)
Gambar II.6 Modem ADSL
Sumber andi micro (2012:2)
Gambar II.6 Splitter ADSL
31
Modem ADSL umumnya mempunyai dua tIPe koneksi ke komputer :
1. USB (Universal Serial Bus)
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.7 USB (Universal Serial Bus)
2. Ethernert/ LAN port
Sumber Andi micro (2012)
Gambar II.8 LAN port
Modem ADSL juga ada yang digabungkan dengan Fitur Wireless sehingga bisa
mendistribusikan koneksi ke perangkat wireless atau ke laptop langsung Koneksi
ADSL ke ClearOS bisa menggunakan tIPe external static ( ditentukan IP addressnya
secara manual ), external dinamic (Modem dienable DHCP server) atau external
PPPOE ( modem mode bridge, masukan user dan password dari ISP di Server
32
ClearOS). Untuk external static dan dinamic, user dan password dimasukkan di
modem, modem mode router.
a. Modem GSM/CDMA
Modem GSM/CDMA support dengan tIPe jaringan GPRS/EDGE dan
3G/HSDPA yang merupakan layanan internet dari operator selular. Modem
GSM/CDMA memakai koneksi USB untuk terhubung ke komputer client.
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.9 Modem GSM/CDMA
Untuk memperkuat sinyal, bisa ditambahkan antena eksternal dengan koneksi
memakai konektor induksi atau memakai pigtail (tergantung jenis modemnya)
33
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.10 Berbagai tIPe antenna external
Secara resmi ClearOS tidak mendukung koneksi USB.Jadi jika ingin memakai
Modem GSM/CDMA dIPerlukan Router untuk merubah tIPe koneksi ke Ethernet.
Sumber andi Micro (2012)
Gambar II.11 Modem Router
b. Modem Satelit/VSAT
VSAT (dalam bahasa Inggris, merupakan singkatan dari Very Small Aperture
Terminal) adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima
berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT
adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus
sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi. Sebenarnya piringan VSAT
tersebut menghadap ke sebuah satelit geostasioner. Satelit geostasioner merupakan
satelit yang selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada
34
sumbunya yang dimungkinkan karena mengorbit pada titik yang sama di atas
permukaan bumi, dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya.
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.12 Antena parabola VSAT
Komponen VSAT terdiri dari:
1. Unit luar (Outdoor Unit (ODU)):
a. Antena/dish/parabola ukuran 2 hingga 4 kaki (0.55-2.4 m), yang dIPasang pada
atap, dinding atau di tanah.
b. BUC (Block Up Converter), yang menghantarkan sinyal informasi ke satelit.
Juga sering disebut sebagai Transmitter (Tx).
c. LNB (Low Noise Block Up), yang menerima sinyal informasi dari
satelit. Juga sering disebut sebagai Receiver (Rx).
1. Unit dalam (Indoor Unit (IDU)):
a. Modem (Modulator / Demodulator), sebuah alat dIPanggil Return Channel Satellite
Terminal yang menyambungkan dari unit luar dengan IFL kabel berukuran panjang
tidak lebih 50 meter.
35
b. IFL (Inter Facility Link). Merupakan media penghubung antara ODU & IDU. Fisiknya
biasanya berupa kabel dengan jenis koaksial dan biasanya menggunakan konektor
jenis BNC (Bayonet Neill-Concelman).
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.13 VSAT INDOOR
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.13 Koneksi Modem VSAT ke Outdoor Unit (via Coax Cable)
Keluaran Modem VSAT dalam bentuk ethernet sehingga dapat dihubungkan
ke ClearOS dengan pilihan external static atau external dinamic.
36
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.13 Skema Koneksi Modem Kabel
a. Modem Kabel
Modem kabel digunakan untuk untuk koneksi internet via saluran TV kabel.
Kabel yang digunakan tIPe coaxial.
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.14 Modem kabel
37
ClearOS mensupport modem kabel (kabel modem) baik dengan tIPe koneksi
external kabel maupun external static/dinamic.
2. HUB dan SWITCH
Menurut Andi Micro (2012:9) “Secara fisik HUB dan SWITCH sama,
kegunaan secara umum pun sama yaitu menghubungkan antara device jaringan
dan/atau antara komputer dalam jaringan. Tetapi sebenarnya cara kerjanya berbeda
jauh.”
a. HUB
Menurut Andi Micro (2012:9),” Hub merupakan suatu device pada jaringan
yang secara konseptual beroperasi pada layer 1 (Physical Layer). Maksudnya, hub tidak
menyaring menerjemahkan sesuatu, hanya mengetahui kecepatan transfer data dan
susunan pin pada kabel”. Cara kerja alat ini adalah dengan cara mengirimkan sinyal
paket data ke seluruh port pada hub sehingga paket data tersebut diterima oleh seluruh
komputer yang berhubungan dengan hub tersebut kecuali komputer yang
mengirimkan. Sinyal yang dikirimkan tersebut diulang-ulang walaupun paket data
telah diterima oleh komputer tujuan. Hal ini menyebabkan fungsi colossion lebih sering
terjadi.
Misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat
yang sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D, maka akan terjadi tabrakan
(collision) karena menggunakan jalur yang sama (jalur broadcast yang sama) sehingga
paket data akan menjadi rusak yang mengakibatkan pengiriman ulang paket data. Jika
38
hal ini sering terjadi maka collison yang terjadi dapat mengganggu aktifitas pengiriman
paket data yang baru maupun ulangan. Hal ini mengakibatkan penurunan kecepatan
transfer data. Oleh karena itu secara fisik, hub mempunyai lampu led yang
mengindikasikan terjadi collision.
Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada hub, maka
pengiriman paket data tersebut akan terlihat dan terkirim ke setiap port lainnya
sehingga bandwidth pada hub menjadi terbagi ke seluruh port yang ada. Semakin
banyak port yang tersedia pada hub, maka bandwidth yang tersedia menjadi semakin
kecil untuk setiap port.
Hal ini membuat pengiriman data pada hub dengan banyak port yang terhubung
pada komputer menjadi lambat.
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.15 HUB
b. SWITCH
Menurut Andi Micro (2012:10) “Switch merupakan suatu device pada jaringan
yang secara konseptual berada pada layer 2 (Datalink Layer) dan ada yang layer 3
(Network Layer)”. Maksudnya, switch pada saat pengirimkan data mengikuti MAC
39
address pada NIC (Network Interface Card) sehingga switch mengetahui kepada siapa
paket ini akan diterima. Jika ada collision yang terjadi merupakan collision pada port-
port yang sedang saling berkirim paket data. Misalnya ketika ada pengiriman paket
data dari port A ke port B dan pada saat yang sama ada pengiriman paket data dari port
C ke port D, maka tidak akan terjadi tabrakan (collision) karena alamat yang dituju
berbeda dan tidak menggunakan jalur yang sama. Semakin banyak port yang tersedia
pada switch, tidak akan mempengaruhi bandwidth yang tersedia untuk setiap port.
Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada switch, maka
pengiriman paket data tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap port
lainnya sehingga masing-masing port mempunyai bandwidth yang penuh. Hal ini
menyebabkan kecepatan pentransferan data lebih terjamin.
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.16 SWITCH
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa switch lebih baik darIPada
hub baik secara perbandingan konseptual maupun secara prinsIP kerjanya. Perbedaan
cara kerja ini menjadi perbedaan mendasar antara hub dengan switch. Perbedaan ini
40
pula mengakibatkan transfer data switch lebih cepat darIPada hub karena switch
langsung mengirim paket data ke komputer tujuan, tidak mengirim ke seluruh port yang
ada (broadcast) sehingga bandwidth yang ada pada switch dapat digunakan secara
penuh.
3. NIC (Network Interface Card) / LAN Card
Menurut Andi Micro (2012:12)”NIC (network interface card) adalah expansion
board yang digunakan supaya komputer dapat dihubungkan dengan jaringan. Sebagian
besar NIC dirancang untuk jaringan, protokol, dan media tertentu. NIC biasa disebut
dengan LAN card (Local Area Network Card)”. LAN Card yang secara umum dIPakai,
berbasis teknologi Ethernet.
Ethernet LanCard jenisnya ada dua :
1. 10/100 BaseT
Bekerja di kecepatan maksimal10mbps sampai 100mbps
2. Gigabit Lan
Bekerja di kecepatan maksimal 1000mbps/1 gbps
TIPe konektor LanCard ada dua :
41
Sumber Andi Micro (2012) Tabel II.1 TIPe Konektor
1
.
BNC : untuk kabel Coaxial.
2
.
RJ45 : untuk kabel UTP/STP (ini yang secara umum
dIPakai)
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.17 NIC Combo ( BNC (putih) dan RJ45 )
Adapula LANCard berdasarkan jumlah port
Sumber Andi Miccro (2012)
Gambar II.17 Single Port LanCar
42
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.17 MultIPort LanCard
4. Kabel Twisted Pair
Menurut Andi Micro (2012:14) “Kabel Twisted Pair adalah kabel jaringan yang
terdiri dari beberapa kabel yang dililit perpasangan. Tujuannya dililit perpasangan ada
untuk mengurangi induksi elektromagnetik dari luar maupun dari efek kabel yang
berdekatan”
Kategori Kabel Twisted Pair adalah sbb :
Sumber Andi Micro (2012) Tabel II.2 Kategori Kabel Twisted Pair
Kategori Bandwidth Kegunaan
Cat 1 4MHz Telepon dan Modem
Cat 2 10MHz Sistem terminal kuno
Cat 3 16MHz 10BASE-T and 100BASE-T4
Ethernet
Cat 4 20MHz 16 Mbit/s Token Ring
Cat 5 100MHz 100BASE-TX Ethernet
Cat 5e 100MHz 100BASE-TX & 1000BASE-T
Ethernet
43
Cat 6 250MHz 1000BASE-T Ethernet
Cat 6e 250MHz 10GBASE-T (under
development) Ethernet
Cat 6a 500MHz 10GBASE-T (under
development) Ethernet
Cat 7 600MHz Belum diaplikasikan
Cat 7a 1200MHz Telephone, CATV, 1000BASE-T berjalan
dalam satu kabel yang sama.
Menurut Andi Micro ada tiga jenis kabel Twisted Pair, yaitu :
a. UTP ( Unshielded Twisted Pair )
Kabel UTP adalah kabel Twisted Pair tanpa ada foil pelindung luar. Kabel ini
umumnya digunakan untuk instalasi indoor dan lalu lintas data yang tidak sensitif .
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.18 Kabel UTP
b. FTP (Foiled Twisted Pair) atau S/UTP
44
Kabel FTP atau yang dikenal juga sebagai S/UTP menggunakan aluminium
foil untuk melindungi lapisan terluar (dibawah karet luar), untuk mengurangi
interferensi elektromagnetik dari luar
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.18 Kabel FTP
c. STP ( Shielded Twisted Pair )
Kabel STP menggunakan lapisan aluminium foil untuk melindungi setiap
pasangan kabel didalamnya. Varian lain seperti S/STP juga menambahkan lapisan foil
dibawah karet terluar (seperti FTP) untuk pelindungan ekstra terhadap interferensi
elektromagnetik.
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.18 Kabel STP
45
Secara umum kabel UTP menghubungkan komputer-komputer dan peralatan-
peralatan melalui Switch.
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.19 Penghubung kabel dengan perangkat
Untuk keperluan ini maka kabel Twisted Pair (contoh UTP Cat5) menggunakan
konfigurasi/susunan kabel straight.Ujung kabel UTP terhubung ke Switch dan Lancard
menggunakan konektor RJ45.
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.20 Susunan kabel srtaight
46
Kabel CrossOver digunakan khusus untuk menghubungkan dua komputer
secara langsung tanpa menggunakan switch. Kabel Cross dibuat dengan menukar kabel
1– 3 dan kabel 2 – 6.
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.21 Susunan kabel Crossed-over
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.22 Kabel UTP yang sudah terpasang dikonektor RJ45
2.4.6. Topologi Jaringan
Menurut Andi Micro (2012:94) Topologi jaringan komputer adalah suatu cara
menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk
47
jaringan. Dalan suatu jaringan komputer jenis topologi yang dipiilih akan
mempengaruhi kecepatan komunikasi. Untuk itu maka perlu dicermati kelebihan atau
keuntungan dan kekurangan atau kerugian dari masing–masing topologi berdasarkan
kateristiknya.
Topologi pada dasarnya adalah peta dari sebuah jaringan. Topologi jaringan
terbagi lagi menjadi dua yaitu topologi secara fisik (physical topology) dan topologi
secara logika (logical topology). Topologi secara fisik menjelaskan bagaimana susunan
dari label, komputer dan lokasi dari semua komponen jaringan. Sedangkan topologi
secara logika menetapkan bagaimana informasi atau aliran data dalam jaringan.
Arsitektur topologi merupakan bentuk koneksi fisik untuk menghubungkan
setiap node pada sebuah jaringan. Pada sistem LAN terdapat tiga topologi utama yang
paling sering digunakan, yaitu: Bus, Star, dan Ring. Topologi jaringan ini kemudian
berkembang menjadi Topologi Tree dan Mesh yang merupakan kombinasi dari Star,
Mesh, dan Bus. Berikut jenis-jenis topologi Topologi:
b. Topologi Bus
Menurut Andi Micro (2012:101) ” Topologi bus ini sering juga disebut sebagai
topologi backbone dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian
beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut ”. Secara sederhana pada topologi
bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung
ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance (biasanya berupa tahanan
listrik sekitar 60 ohm).
48
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.23 Topologi BUS
2. Topologi Ring (Cincin)
Menurut Andi Micro (2012:96) “Topologi ring biasa juga disebut sebagai topologi
cincin karena bentuknya seperti cincin yang melingkar”. Semua komputer dalam
jaringan akan di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya
dengan concenrator pada topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel
dari setiap komputer yang terhubung.
Secara lebih sederhana lagi topologi cincin merupakan untaian media transmisi
dari satu terminal ke terminal lainnya hingga membentuk suatu lingkaran, dimana jalur
transmisi hanya “satu arah”. Tiga fungsi yang dIPerlukan dalam topologi cincin :
penyelIPan data, penerimaan data, dan pemindahan data.
49
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.24 PrinsIP Koneksi Topologi Ring
3. Topologi Star (Bintang)
Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut
concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer
dalamjaringan dihubungkan ke concentrator ini.
Pada topologi Bintang (Star) sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan
pengendali semua komunikasi yang terjadi. Terminal-terminal lainnya melalukan
komunikasi melalui terminal pusat ini.
Terminal kontrol pusat bisa berupa sebuah komputer yang difungsikan sebagai
pengendali tetapi bisa juga berupa “HUB” atau “MAU” (Multi Accsess Unit).
50
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.25 PrinsIP Koneksi Topologi Star
a. Kelebihan Topologi Bintang
Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat maka pengelolaan
menjadi mudah, kegagalan komunikasi mudah ditelusuri. Kegagalan pada satu
komponen/terminal tidak mempengaruhi komunikasi terminal lain.
2.5. Kelemahan Topologi Bintang
Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) memutuskan semua komunikasi Bila yang
digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB maka kecepatan akan berkurang sesuai
dengan penambahan komputer, semakin banyak semakin lambat.
4. Topologi Tree (Pohon)
Menurut Andi Micro (2012:101) “Topologi pohon adalah pengembangan atau
generalisasi topologi bus. Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang
namun loop tidak tertutup.
51
Topologi pohon dimulai dari suatu titik yang disebut “headend”. Dari headend
beberapa kabel ditarik menjadi cabang, dan pada setiap cabang terhubung beberapa
terminal dalam bentuk bus, atau dicabang lagi hingga menjadi rumit.
Ada dua kesulitan pada topologi ini:
1. Karena bercabang makan diperlukan car untuk menunjukan kemana data
dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditunjukkan
2. Perlu suatu mekanisme untuk mengatut transmisi dari terminal-terminal dalam
jaringan.
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.26 prinsIPKoneksi Topologi Tree
5. Topologi Mesh (Tak Beraturan)
Menurut Andi Micro (2012:102) “Topologi Mesh adalah topologi yang tidak
memiliki aturan dalam koneksi. Topologi ini biasanya timbul akibat tidak adanya
perencanaan awal ketika membangun suatu jaringan. Karena tidak teratur maka
52
kegagalan komunikasi menjadi sulit dideteksi, dan ada kemungkinan boros dalam
pemakaian media transmisi.”
Topologi ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran yang
harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1.
Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang
terpasang. Disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
Topologi ini merupakan teknologi khusus yang tidak dapat dibuat dengan pengkabelan,
karena sistem yang rumit. Namun dengan teknologi wireless, topologi ini sangat
memungkinkan untuk diwujudkan.
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.27 PrinsIP Koneksi Topologi Mesh
2.3.1. IP Address
Menurut Andi Micro (2012:24) “IP adalah sebuah protocol jaringan, secara
umum dijalankan bersama protocol TCP, sehingga sering disebut TCP/IP”. Adanya IP
Address merupakan konsekuensi dari penerapan Internet Protocol untuk
mengintegrasikan jaringan komputer Internet di dunia. Seluruh host (komputer) yang
53
terhubung ke Internet dan ingin berkomunikasi memakai TCP/IP harus memiliki IP
Address sebagai alat pengenal host pada network. Secara logika, Internet merupakan
suatu network besar yang terdiri dari berbagai sub network yang terintegrasi. Oleh
karena itu, suatu IP Address harus bersifat unik untuk seluruh dunia. Tidak boleh ada
satu IP Address yang sama dIPakai oleh dua host yang berbeda. Untuk itu, penggunaan
IP Address di seluruh dunia dikoordinasi oleh lembaga sentral Internet yang di kenal
dengan IANA (Internet Assigned Numbers Authority) di www.iana.org.
1. Versi IP address
IP address ada dua macam, IP versi 4 (IPv4) dan IP versi 6 (IPv6). Berikut adalah
perbedaan antara IPv4 dan IPv6 menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kominfo):
a. Fitur
1. IPv4 : Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang
didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu
untuk sekadar memperlambat habis nya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya
IPv4 hanya menggunakan 32bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju
pertumbuhan internet dunia.
2. IPv6 : Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yangunik.
Jumlah yang massif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan
jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.
b. Routing
54
1. IPv4 : Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel
routing. Penyebabnya pemeriksaan header Maximum Transmission Unit (MTU)
di setiap router dan hop switch.
2. IPv6 : Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6
memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.
c. Mobilitas
1. IPv4 : Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat
beralih dari satu jaringan kejaringan lain.
2. IPv6 : Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan
kejaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini
mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.
d. Keamanan
1. IPv4 : Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec
merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4.
2. IPv6 : IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib
dalam standar implementasi IPv6.
e. Ukuran Header
1. IPv4 : Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat
bervariasi.
2. IPv6 : Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti
Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum danPadding telah
dimodifikasi.
55
f. Header checksum
1. IPv4 : Terdapat header checksum yang dIPeriksa oleh setiap switch (perangkat
lapis ke 3), sehingga menambah delay.
2. IPv6 : Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-
to-end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai.
g. Fragmentasi
1. IPv4 : Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi
lebih lama lagi apa bila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission
Unit (MTU) paket dIPecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.
2. IPv6 : Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu,
terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat
menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan
dari ujung keujung.
h. Configuration
1. IPv4 :Ketika sebuah host terhubung kesebuah jaringan, konfigurasi dilakukan
secara manual.
2. IPv6 :Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host
terhubung kesebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.
i. Kualitas layanan
1. IPv4 : Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan.
56
2. IPv6 : Memakaimekanisme best level of effort yang memastikankualitaslayanan.
Header traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan
kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi.
2. Kelas IP address
Oleh karena sekarang ini secara umum, jaringan komputer masih memakai IPv4,
maka bahasha nya IPV4.Selanjutnya kata IP Address yang digunakan dI Pembahasan
ini selanjutnya merujukke IPv4.IPv4 dIPisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian bit
network dan bagian bit host. Bit network berperan dalam identifikasi suatu network
dari network yang lain, sedangkan bit host berperan dalami dentifikasi host dalam suatu
network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki bit
network yang sama (Andi Micro, 2011:27). Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP
Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis
pemisah antara bagian network dan host tidaktetap, bergantung kepada kelas network.
Ada 3 kelas address yang utama dalam TCP/IP, yakni kelas A, kelas B dan kelas C.
Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan
menguji beberapa bit pertama dari IP Address.
a. Kelas A
Ciri IP kelas A :
1. Bit pertama adalah 0
2. 8 bit pertama adalah bit network dan 24 bit selanjutnya adalah bit host.
3. Jumlah network = 128
4. Jumlah host per network = 16.777.216
57
Gambar IP kelas A dapat dilihat pada gambar:
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.28 IP kelas A
b. Kelas B
Ciri IP kelas B :
1. Bit pertama adalah 10
2. 16 bit pertama adalah bit network dan 16 bit selanjut nya adalah bit host
3. Jumlah Network = 16.384
4. Jumlah Host per Network = 65.536
Gambar IP kelas B dapat dilihat pada gambar:
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.29 IP kelas B
c. Kelas C
Ciri IP kelas C :
1. Bit pertama adalah 110
58
2. 24 bit pertama adalah bit network dan 8 bit selanjutnya adalah bit host
3. Jumlah Network = 2.097.152
4. Jumlah Host per Network = 254
Gambar IP kelas C dapat dilihat pada gambar
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.30 IP kelas C
3. Jenis IP address
a. IP public
Alamat IP Publik adalah alamat IP yang digunakan oleh sebuah perangkat jaringan
yang terhubung langsung ke Internet untuk mengidentifikasikan dirinya di
Internet.Koneksi lalu lintas data yang dilakukan di Internet menggunakan alamat IP
Publik ini. GambarIP public dapat dilihat pada gambar :
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.31 IP public
b. IP private
Alamat IP Private adalah alamat IP yang diberikan untuk komputer-komputer yang
tidak diakses secara public melainkan hanya diakses di dalam jaringan lokal (LAN)
59
sehingga tidak membutuhkan pemetaan keluar. IANA (Internet Assigned Numbers
Authority) telah mengalokasikan 3 buah blokIP untuk digunakan sebagai IP Private
dan tidak boleh digunakan sebagai IP Publik. Gambar IP private dapat dilihat pada
gambar
:
Sumber Andi Micro (2012)
Gambar II.32 IP private