8
BAB II
KAJIAN PROGRAM
2.1. Kategori Program
Ada beberapa macam-macam program diantaranya program informasi dan
program hiburan. Berbagai jenis program itu dapat dikelompokan menjadi dua
bagian yaitu program informasi (News) dan program hiburan (entertainment).
Program informasi kemudian dibagi menjadi dua jenis, yaitu berita keras (Hard
News) yang merupakan laporan berita terkini yang harus segera disiarkan oleh
media penyiaran karena sifatnya yang tidak akan terulang dan berita lunak (Soft
News) yang merupakan jenis berita ringan yang sifatnya hiburan.
Menurut Van Gross dalam Morissan (2009:361) menyimpulkan bahwa: “kategori program adalah sebuah jenis program yang akan seseorang ambil untuk membuat sebuah program”. Kutipan diatas menjelaskan bahwa menentukan jenis program berarti menentukan atau memilih daya tarik (appeal) dari suatu program. Memilih kategori program harus dilakukan agar kita bias membuat para penonton tertarik pada program yang kami buat, setelah itu barulah kita melanjutkan ide-ide dan unsur-unsur lainnya untuk membuat program baru.
Penjelasan dari kutipan diatas menjelaskan bahwa dalam setiap
penayangan yang disiarkan di televisi terdapat beberapa program yang diminati
oleh masyarakat. Maka program tersebut menjadi peringkat pertama dalam isi
siaran tersebut jenis program atau kategori program dapat dikelompokan menjadi
dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu program informasi (berita) dan
program hiburan (entertainment).
9
Berbagai jenis program itu dikelompokkan menjadi dua bagian besar
berdasarkan jenisnya, dalam bukunya Morissan (2009:218) mengelompokan dua
jenis program yaitu:
1. Program informasi (berita)
2. Program hiburan (entertainment).
Program informasi kemudian dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu berita
keras (Hard News) yang merupakan laporan berita terkini yang harus segera
disiarkan dan berita lunak (Soft News) yang merupakan kombinasi dari fakta,
gosip, dan opini. Sementara program hiburan terbagi tiga kelompok besar, yaitu
musik, drama, permainan (game Show), dan pertunjukan.
Penulis menyimpulkan bahwa pada dasarnya apa saja biasa dijadikan
program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai
semua kalangan dan juga tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum, dan
peraturan yang berlaku. Semua program sangatpenting untuk audien, misalkan
seperti program informasi sesuai dengan namanya memberikan banyak informasi
untuk memenuhi rasa ingin tahu audien terhadap suatu hal dan program hiburan
dapat menghibur audien di saat sedang bosan dan sisampaikan secara mendalam
namun tidak bersifat harus segera ditayangkan.
Dalam hal ini penulis memilih kategori program informasi (berita) maka
dari itu penulis akan menyajikan sebuah program berita yang menyampaikan
berita terkini dan berdasarkan fakta, program berita Top News menyajikan berita
lunak dan berita keras. Berita televisi Top News memberikan informasi dari hasil
suatu pristiwa yang terjadi di lokasi kejadian. Penulis memilih mengambil
10
informasi karena penulis ingin memenuhi kebutuhan masyarakat akaninformasi,
karena setiap informasi adalah hasil dari proses komunikasi yang dilakukan oleh
sejummlah manusia, memiliki rasa ingin tahu disekitar kita.
2.2. Format Program
Media massa elektronik, baik radio maupun televisi, juga memberlakukan
format stasiun. Format stasiun diperlukan agar pemirsa yang dituju lebih spesifik
dan pemirsa menjadi homogen. Meski ada pula segmentasi dibatasi dalam format
program. Walau pada dasarnya siaran televisi ditunjukan kepada pemirsa
heterogen atau keluarga. Namun, jika ditilik lebih detil, sebagian besar televisi
siaran memberlakukan format stasiun. Dalam buku Naratama (2013:71) Format
program sendiri dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
1. Fiksi (Drama) adalah sebuah format program televise yang
diproduksi dan dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-
kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan dikreasi ulang.
2. NonFiksi (NonDrama) adalah sebuah format program televise
yang diproduksi dan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi
kreatif dan realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus
menginterpretasi ulang dan tanpa harus menjaddi dunia khayalan.
3. Berita Televisi adalah sebuah format program televise yang
diproduksi berdasarkan informasi dan fakta atas kejadian dan
peristiwa yang berlangsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari.
Dalam karya ini penulis memilih Format berita televisi. Format program
televise dibagi menjadi dalam beberapa jenis, yaitu forward,voice over
11
(V0),Natsound (natural sound, suara lingkaran), voice over grafi, sound on tape,
(SOT), voice over – sound on tape (VO-SOT), reporter package (PKG), live on
cam, live on tape (LOT), live by phone, phone record, dan visual news.
Pada Top News, memilih format berita live on tape, voice over, dan live on
cam karena Top News adalah hampir keseluruhan berita menggunakan format
voice over, ada beberapa berita yang menggunakan format live on tape, dan ada
satu berita yang menggunakan format live on cam.
Format acara televisi yang diproduksi berdasarkan informasi dan fakta atas
kejadian atau peristiwa yang berlangsung pada kehidupan nyata. Format ini
memerlukan nilai-nilai faktual dan aktual yang disajikan dengan ketepatan serta
kecepatan waktu dimana sifat liputan Independen sangat dibutuhkan.
Program berita dalam pengertian sederhana program news berarti suatu
sajian laporan berupa fakta dan kejadian yang memiliki nilai dan disiarkan melalui
media secara periodik. Berita bisa didapat dari suatu peristiwa yang terjadi
dimasyarakat dan dirangkumkan menjadi sebuah informasi yang dapat menarik
perhatian audien.
Menurut Morissan (2008:219)”program televisi dibagi menjadi dua yaitu,
program hiburan (entertainment) dan program Informasi (berita)”
Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya menambah
pengetahuan (Informasi) kepada khalayak audien. Dalam hal ini program
informasi terbagi menjadi dua bagian yaitu berita keras. (hard news)berita lunak
(soft news). Berita keras (hard news)adalah sebuah berita yang disajikan berita
tentang segala informasi penting dan menarik yang harus disiarkan oleh media
12
penyiaran karena sifatnya yang segera untuk diketahui khalayak. Berita lunak
(soft news) adalah sebuah program berita yang menyajikan informasi penting dan
menarik yang disampaikan secara mendalam atau Indepth namun tidak bersifat
harus segera ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini ditayangkan pada
program tersendiri diluar program berita.
Jadi pengertian berita hard news dan soft news sama-sama penting dalam
kebutuhan audien untuk informasi di sekitar kita,namun salah satu dari itu ada
perbedaan yaitu berita hard news biasanya disajikan dalam suatu program yang
berdurasi mulai dari bebrapa menit saja (contohnya breaking news) hingga
program berita yang berdurasi dua puluh empat menit. Sedangkan berita lunak
(soft news) ditayangkan pada suatu program tersendiri di luar program berita.
Dari penjelasan diatas, yang menjadi format program penulis adalah berita
dan olahraga, yang dibentuk melalui proses turun langsung ke lapangan untuk
meliput gambar dan proses wawancara dengan beberapa narasumber.
Menurut Soewardi Idris dalam Andi Fachruddin (2012:49) “Kualitas dasar
dari apa yang digolongkan ke dalam berita harus benar dan tepat (accurancy),
berita harus menarik (interesting), harus baru (actual), dan harus mengandung
suatu penjelasan (explanation)”.
Dari pernyataan tersebut penulis menyimpulkan bahwa berita adalah
sesuatu yang nyata yang mengandung fakta kebenaran dalam suatu
peristiwa.Penulis membuat format pada program berita “Top News” dengan berita
Nasional, Politik, Bencana, dan Sosial.
13
2.3. Judul Program
Program televisi yang disajikan kepada pemirsa harus diawali ide dan
konsep yang kuat, supaya yang diharapkan atau pesan yang diinginkan bisa terjadi
pada audience yang kita tuju serta judul yang menarik dan mudah diingat.
Judul program yang penulis buat untuk berita televisi ini adalah “Top
News”.Judul program ini terdiri dua kata, yaitu Top dan News.
Menurut Priyo Darmanto (Dalam Kamus Lengkap Bahasa Inggris)
Topdiartikan Utama.Dan News dapat diartikan Kabar/Warta Berita.
Top News berarti sebuah acara meyajikan hal-hal yang utama pada kabar
atau berita, penulis membuat nama program Top News agar terdengar simple,
padat, dan jelas. Nama sebuah program acara menentukan ketertarikan kepada
penonton dirumah agar memudahkan dan mengingat suatu nama program acara.
Top News akan ditayangkan pada malam hari dan karena alasan inilah berita-
berita yang penulis sajikan terdapat Hard News dan Soft News.
Dibawakan atau dipandu oleh News Anchor seorang Pria dapat menemani
waktu istirahat pemirsa di malam hari. Dimana pembawaan acara berita ini
dengan cara santai namun tetap serius.
2.4. Target Audience
Audien adalah faktor yang paling penting bagi media karena audien adalah
konsumen media.
Menurut Morissan (2011:264) “keberhasilan suatu media sangat
ditentukan oleh seberapa besar media bersangkutan bisa memperoleh pembacanya,
pendengar, dan penonton”.
14
Menurut Fachruddin (2012:11) Menentukan target audien sudah harus
dipikirkan sejak awal. Karena tidak mungkin dan tidak pernah ada program
televisi yang bisa ditonton oleh semua khalangan, usia, jenis kelamin, usia dan
SES (socio economy status). Jenis kelamin adalah laki-laki dan perempuan, jenis
usia terdiri dari anak-anak, remaja dan dewasa.
Menurut Morissan (2011:180) “segmentasi audien terdiri atas segmentasi
demografis, geografis, geodemografis, dan psikografis”. Morissan juga
menjelaskan pengertian dari masing-masing segmentasi tersebut sebagai berikut :
1. Segmentasi Demografis
Segmentasi audien berdasarkan demografi pada dasarnya adalah segmentasi
yang didasarkan pada peta kependudukan, misalnya: usia, jenis kelamin,
besarnya anggota keluarga, pendidikan tertinggi yang dicapai, jenis pekerjaan
konsumen, tingkat penghasilan, agama, suku, dan sebagainya.
A. Usia. Biasanya audien dibedakan menurut usia, yaitu anak-anak, remaja,
dewasa, dan orang tua. Tetapi pembagian ini masih dianggap terlalu luas.
Misalnya kelompok usia dewasa memiliki bentang usia yang cukup luas
sehingga perlu dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil.
Berikut ini adalah segmentasi usia menurut standar di Indonesia (menurut
pembagian Biro Pusat Statistik).
Tabel 2.1
No Kelompok Usia
1 0 – 14 tahun
2 15 – 20 tahun
15
3 20 – 29 tahun
4 30 – 39 tahun
5 440 + tahun
B. Jenis Kelamin. Banyak sekali produk yang menggunakan pendekatan jenis
kelamin ini dalam pemasarannya. Ada satu merk produk yang di tujukan
hanya kepada wanita atau hanya kepada pria, masing-masing memiliki
strategi promosi yang berbeda. Isi media massa mempengaruhi siapa yang
akan menggunakan media itu. Program televisi tertentu seperti program
olahraga biasa disukai konsumen laki-laki, infotainment disukai wanita.
Selain itu, ada program sinetron (wanita), program memasak (wanita),
program berita (laki-laki), dan seterusnya.
C. Pekerjaan. Konsumen yang memiliki jenis pekerjaan tertentu umumnya
mengonsumsi barang-barang tertentu yang berbeda dengan jenis pekerjaan
lainnya. Selera mereka pun umumnya juga berbeda dalam mengonsumsi
media massa. Kalangan eksekutif lebih menyukai program media
penyiaran yang dapat mendorong daya pikir mereka atau membantu
mereka dalam mengambil keputusan, misalnya menonton program berita,
diskusi (talk show), atau film-film tertentu di televisi. Sementara kalangan
pekerja kasar lebih menyukai musik dangdut atau film komedi.
D. Pendidikan. Konsumen dapat pula di kelompokkan menurut tingkat
pendidikan yang dicapai. Pendidikan juga menentukan tingkat
intelektualitas seseorang. Pada gilirannya, tingkat intelektualitas ini
16
akanmenentukan pilihan barang-barang, jenis hiburan dan program radio
atau televisi yang diikutinya.
E. Pendapatan. Selera atau konsumsi seseorang sangat dipengaruhi oleh kelas
sosial yang di tempatinya termasuk selera terhadap program yang ditonton
atau didengarnya dalam media penyiaran. Berikut ini adalah pembagian
konsumen menurut Nielsen (2013) Indonesia dengan menggunakan
pendekatan pengeluaran perbulan, yaitu:
Tabel 2.2
SES Pengeluaran/bulan (‘000) Proporsi (%)
A 3000 atau lebih 13
B 2000 – 3000 27
C1 1500 – 2000 28
C2 1000 – 1500 21
D 700 – 1000 8
E 700 atau kurang 3
Masing-masing kelas tersebut memiliki karakter berbeda-beda, yang
memengaruhi cara pandang dan cara mereka membelanjakan uangnya.
F. Agama. Segmentasi berdasarkan agama hanya dapat diterapkan pada
produk tertentu yang pasarnya amat sensitif terhadap simbol-simbol agama.
G. Suku dan kebangsaan. Pengelola program penyiaran dapat pula melakukan
segmentasi konsumen berdasarkan suku dan kebangsaan sepanjang suku-
suku itu memiliki perbedaan yang mencolok dalam hal kebiasaan-
kebiasaan dan kebutuhan-kebutuhannya bila di bandingkan dengan suku-
suku lainnya.
17
2. Segmentasi Geografis
Segmentasi ini membagi-bagi khalayak audien berdasarkan jangkauan
geografis. Pasar audien dibagi-bagi kedalam beberapa unit geografis yang
berbeda yang mencakup suatu wilayah negara, provinsi, kabupaten, kota
hingga kelingkungan perumahan.
3. Segmentasi Geodemografis
Ini merupakan gabungan dari segmentasi geografis dengan segmentasi
demografis. Para penganut konsep ini percaya bahwa mereka yang
menempati geografis yang sama cenderung memiliki karakter-karakter
demografis yang sama pula, namun wilayah tempat tinggal mereka harus
sesempit mungkin, misalnya kawasan-kawasan pemukiman atau kelurahan di
kota-kota besar.
4. Segmentasi Psikografis
Psikografis adalah segmentasi berdasarkan gaya hidup dan kepribadian
manusia.
Dari pernyataan tersebut Penulis menargetkan untuk audien pada program
Top News ini adalah Remaja umur 15-20 tahun, Muda umur 20-29 tahun, Dewasa
umur 30-39 tahun, dan Orang Tua 40 tahun keatas. Karena program ini ditujukan
untuk memberikan informasi kepada Remaja dan orang Dewasa tentang peristiwa-
peristiwa yang ada disekitar.
A. Deskripsi Program
Nama Acara : Top News
Media : Televisi
Kategori Program : Informasi
18
Waktu Tayang : Setiap Hari Pukul 12.00 WIB
Durasi : 30 Menit
Jumlah Host : 1 Orang
Target Pemirsa : -Umur : Semua Umur
- Jenis : Pria & Wanita
- SES : B dan C
Karakteristik Produksi : Tapping
2.5. Krakteristik Produksi
Ada karakteristik tertentu dalam jurnalistik media elektronik (televisi).
Jurnalistik televisi menggunakan news anchor atau yang disebut dengan pembawa
acara berita yang ditayangkan secara liveon tape diluar studio. Selain itu, dalam
mengkombinasikan fakta dan uraian pendapat dari seorang
narasumbernya.Didalam televisi perlu adanya sebuah bahasa yang baik dan benar,
bahasa yang digunakan terutama dipakai sebagai media komunikasi.Kesimpulan
diatas penulis menguraikan bahwa khalayak mendapatkan kepuasan dan
mendapatkan sumber informasi, dengan adanya media elektronik menjadi
kelebihan televisi di bidang jurnalistik.
Karakteristik program berita Top News penulis membuat ide atau gagasan
dengan memilih program berita televisi tapping atau live on tape karena penulis
meliput berita terlebih dahulu dan diedit terlebih dahulu sebelum berita
ditayangkan kepada khalayak. Pada saat memberikan informasi, reporter
melakukan standup.Pada saat standup, reporter mencari sumber informasi yang
akurat yaitu yang disebut dengan seorang narasumber.Disinilah narasumber
19
sangat berperan untuk memberikan informasi kepada reporter Top News untuk
disampaikan kepada khalayak.
Menurut Fachruddin (2012:25) “Live on tape adalah produksi berlangsung
terus tanpa terhenti, sampai akhir program. Seperti format live, namun sebelum
ditayangkan dilakukan editing hanya dalam hal-hal khusus (insert editing).
Program direkan perbagian (segmen) dan program ditayangkan segera pada lain
waktu”.
Penulis membuat produksi program acara berita televisi ini dengan format
tapping, dimana program berita televisi ini terdiri dari sepuluh Hard News dan
dua Soft News, sesuai kutipan buku diatas alasan penulis membuat program berita
televisi dengan format Live On Tape kerena penulis mempunyai proses atau tahap
terlebih dahulu seperti meliput beritanya kemudian melakukan proses editing agar
sesuaidengan konsep yang penulis buat sebelum ditayangkan kepada khalayak
umum, dalam televisi siaran tunda atau tapping praktek menunda siaran dari hasil
siaran langsung yang dilakukan secara disengaja. Sebuah penundaan digunakan
untuk mencegah hal-hal yang tidak senonoh, blooper, kekerasan atau bahan yang
tidak diiinginkan lainnya untuk disiarkan.
Pengambilan gambar pada saat liputan dan pengambilan gambar anchor
membawakan berita menggunakan single camera. Menurut Naratama (2013:314)
menjelaskan bahwa “Single Camera adalah system dari tata cara produksi audio
visual yang hanya menggunakan satu kamera”.
Sebagai proses produksi berita televisi, penulis melakukan pengambilan
gambar indoor dengan menggunakan single kamera dan teknik GreenScreen, agar