Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 12
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN BPPTPM
2.1. TUGAS FUNGSI dan STRUKTUR ORGANISASI BPPTPM
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten
Lamandau merupakan Lembaga Teknis Daerah dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 11 tahun 2012 tentang
Organisasi dan tata kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lamandau dengan tugas pokok
melaksanakan tugas di Bidang Pelayanan Perizinan, Non Perizinan dan
Penanaman Modal yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Lamandau dan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku dan
menyelenggarakan fungsi :
1. penyusunan kebijaksanaan teknis dibidang pelayanan Perizinan dan
penanaman modal;
2. melakukan koordinasi dibidang pelayanan Perizinan dan penanaman
modal;
3. pembinaan dan pengkoordinasian penerapan standar teknis Perizinan
terpadu;
4. pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi
dan pelaporan penyelenggaraan Perizinan dan penanaman modal secara
terpadu;
5. pelaksanaan urusan tata usaha badan.
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten
Lamandau dengan Struktur Organisasi sebagai berikut :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, membawahi:
1. Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program
Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 13
c. Bidang Pelayanan Pengaduan atas layanan;
d. Bidang Pelayanan Perizinan Dasar;
e. Bidang Pelayanan Perizinan Lanjutan dan Strategis;
f. Bidang Penanaman Modal;
1. Sub Bidang Pengembangan dan Promosi Investasi
2. Sub Bidang Pengendalian dan Pengawasan Investasi
g. Tim Teknis;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
i. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB)
2.2.1. Tupoksi Kepala Badan
Kepala badan mempunyai tugas memimpin, menggoordinasikan dan
memberikan dan petunjuk kepada bawahannya dalam rangka pelaksanaan
tugas serta mengadakan koordinasi dan melaksanakan kerjasama dengan
organisasi perangkat daerah, instansi dan lembaga lainnya serta unsur
masyarakat.
2.2.2 Tupoksi Sekretariat Badan
1. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan mempunyai tugas
mengoordinasikan penyusunan dan pengendalian Program, Keuangan
serta Pelayanan administrasi umum, Kepegawaian dan Perlengkapan;
2. Sekretariat membawahi Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan
Perlengkapan, Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program,
Sub Bagian Keuangan;
3. Untuk menyelenggarakan tugasnya Sekretaris mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan penyusunan perencanaan dan Pengendalian
Program;
b. penyelenggaraan pengelolaan administrasi perkantoran, keuangan
dan kepegawaian;
Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 14
c. penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan
hubungan masyarakat;
d. penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan;
e. pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2.2.2.1. Tupoksi Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program
Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas mengumpulkan dan
mengolah bahan penyusunan rencana kerja, penyusunan laporan
kegiatan serta evaluasi kegiatan Badan.
Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program mempunyai
fungsi :
a. penyusunan program kerja di Sub Bagian Perencanaan dan
Pengendalian Program;
b. pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data untuk bahan
penyusunan program Badan dan pelaksanaan penyusunan program
Badan;
c. pelaksanaan analisis, evaluasi serta pengendalian terhadap
pelaksanaan program Badan;
d. pelaksanaan penyusunan laporan pelaksanaan program Badan;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
subbagian; dan
f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2.2.2.2. Tupoksi Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan penyusunan
laporan kegiatan serta pengelolaan administrasi keuangan Badan.
Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 15
Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja di Sub Bagian Keuangan;
b. pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan pengelolaan
administrasi keuangan Badan;
c. pelaksanaan urusan perbendaharaan dan penatausahaan
keuangan Badan;
d. pelaksanaan penyusunan dan pengelolaan bahan laporan
keuangan Badan;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
subbagian; dan
f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya
2.2.2.3. Tupoksi Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan
Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas mengumpulkan dan
mengolah bahan administrasi umum, perjalanan dinas, kehumasan,
kepegawaian, pengembangan pegawai, organisasi, tatalaksana,
hukum, perlengkapan serta menyiapkan bahan laporan tindak lanjut
hasil pengawasan fungsional dan pengawasan melekat.
Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan mempunyai fungsi
:
a. penyusunan program kerja di Sub Bagian Umum, Kepegawaian
dan Perlengkapan;
b. pelaksanaan urusan rumah tangga, ketertiban, keamanan dan
kebersihan di lingkungan kerja;
c. pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian,
pemeliharaan peralatan dan perlengkapan serta menginventarisasi
sarana dan prasarana Badan serta aset lainnya;
d. pelaksanaan urusan keprotokolan, kehumasan dan
pendokumentasian;
Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 16
e. pelaksanaan pengelolaan administrasi perkantoran, kearsipan dan
perpustakaan;
f. pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan,
pemeliharaan data kepegawaian dan menyiapkan dan pengusullan
kenaikan pangkat pegawai, gaji berkala, pensiun, serta pemberian
penghargaan;
g. penyiapan bahan pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai
dan bahan laporan tindak lanjut pengawasan fungsional dan
pengawasan melekat;
h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
subbagian; dan
i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya;
2.2,3. Tupoksi Bidang Pengaduan atas layanan
Bidang Pengaduan atas Layanan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang mempunyai tugas pokok menerima pengaduan atas layanan
serta penanganannya.
Bidang Pengaduan Atas Layanan mempunyai fungsi :
1. penyusunan program kerja di Bidang Pengaduan Atas Layanan;
2. pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan dan kebijakan
teknis sistem pelayanan dan pengaduan;
3. pelaksanaan pembinaan, koordinasi, fasilitasi dan penyelenggaraan
sistem pelayanan pengaduan ;
4. pelaksanaan pengawasan, pengendalian dan evaluasi sistem
pelayanan dan pengaduan;
5. penyusunan bahan laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas
pelayanan dan pengaduan; dan
6. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 17
2.2.4. Tupoksi Bidang Pelayanan Perizinan Dasar
Bidang Pelayanan Perizinan Dasar dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
mempunyai tugas mengumpulkan dan mengolah bahan perumusan
kebijakan teknis pelayanan Perizinan dasar.
Bidang Pelayanan Perizinan Dasar mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja di Bidang Pelayanan Perizinan Dasar;
b. pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan teknis
bidang pelayanan Perizinan dasar;
c. pelaksanaan pembinaan bidang pelayanan Perizinan dasar;
d. pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi bidang pelayanan Perizinan
dasar;
e. penyusunan bahan laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas
bidang pelayanan Perizinan dasar; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2.2.5. Tupoksi Bidang Pelayanan Perizinan Lanjutan dan Strategis
Bidang Pelayanan Perizinan Lanjutan dan Strategis dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang mempunyai tugas mengumpulkan dan mengolah bahan
perumusan kebijakan teknis Perizinan lanjutan dan strategis.
Bidang Pelayanan Perizinan Lanjutan dan Strategis mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja di Bidang Pelayanan Perizinan Lanjutan
dan Strategis;
b. pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan teknis
bidang pelayanan Perizinan Lanjutan dan Strategis;
c. pelaksanaan pembinaan bidang pelayanan Perizinan Lanjutan dan
Strategis;
d. pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi bidang pelayanan Perizinan
Lanjutan dan Strategis;
e. penyusunan bahan laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang
pelayanan Perizinan Lanjutan dan Strategis; dan
Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 18
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2.2.6. Tupoksi Bidang Penanaman Modal
Bidang Penanaman Modal dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
mempunyai tugas mengumpulkan dan mengolah bahan perumusan
kebijakan teknis Penanaman Modal, dan membawahi 2 (dua) Sub Bidang
:
1. Sub Bidang Pengembangan dan Promosi Investasi; dan
2. Sub Bidang Pengawasan dan Pengendalian Investasi
Bidang Penanaman Modal mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja di Bidang Penanaman Modal;
b. pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan teknis
bidang penanaman modal;
c. pelaksanaan pembinaan, koordinasi, fasilitasi dan pelaksanaan
pengawasan dan pengendalian investasi serta pengembangan
promosi investasi;
d. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengawasan dan
pengendalian investasi serta pengembangan promosi investasi;
e. pelaksanaan fasilitasi kerjasama penanaman modal;
f. penyediaan informasi potensi daerah, peluang usaha untuk kerjasama
bidang penanaman modal;
g. penyelenggaraan sistem informasi bidang penanaman modal;
h. penyusunan bahan laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas di
Bidang Penanaman Modal; dan
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2.2.6.1. Tupoksi Sub Bidang Pengembangan dan Promosi Investasi
Sub Bidang Pengembangan dan Promosi Investasi dipimpin seorang
Kepala Sub Bagian mempunyai tugas mengumpulkan dan mengolah
Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 19
bahan perumusan kebijakan, analisis dan koordinasi di Bidang
Pengembangan dan Promosi Investasi.
Sub Bidang Pengembangan dan Promosi Investasi mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja di Sub Bidang Pengembangan dan
Promosi Investasi;
b. pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan teknis
bidang pengembangan dan promosi investasi;
c. pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi di bidang pengembangan dan
promosi investasi;
d. penyiapan pedoman dan tata cara pembangunan dan
pengembangan sistem informasi penanaman modal;
e. pelaksanaan pembangunan dan mengembangkan sistem informasi
penanaman modal yang terintegrasi dengan sistem informasi
penanaman modal Pemerintah dan Provinsi serta pemutahiran data
dan informasi penanaman modal daerah;
f. penyusunan bahan laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas di Sub
Bidang Pengembangan dan Promosi Investasi; dan
g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2.2.6.2. Tupoksi Sub Bidang Pengawasan dan Pengendalian Investasi
Sub Bidang Pengawasan dan Pengendalian Investasi dipimpin seorang
Kepala Sub Bagian mempunyai tugas mengumpulkan dan mengolah
bahan perumusan kebijakan, analisis dan koordinasi Sub Bidang
Pengawasan dan Pengendalian Investasi.
Sub Bidang Pengembangan dan Promosi Investasi mempunyai fungsi :
1. penyusunan program kerja di Sub Bidang Pengawasan dan
Pengendalian Investasi;
2. pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan teknis
bidang pengawasan dan pengendalian investasi;
3. pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi di bidang pengawasan dan
pengendalian investasi;
Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 20
4. pelaksanaan pembinaan bidang pengawasan dan pengendalian
investasi;
5. pelaksanaan pemantauan, bimbingan dan pengawasan
pelaksanaan penanaman modal, berkoordinasi Pemerintah dan
Pemerintah Provinsi;
6. penyusunan bahan laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas di Sub
Bidang Pengawasan dan Pengendalian Investasi; dan
7. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2.2.7. Tupoksi Tim Teknis
Pada Bidang Pengaduan atas Layanan, Bidang Pelayanan Perizinan
Dasar, Bidang Pelayanan Perizinan Lanjutan dan Strategis, dibantu
oleh Tim Teknis.
Tim Teknis terdiri dari sejumlah Pegawai Negeri Sipil yang berasal dari
berbagai Perangkat Daerah yang memiliki kompetensi teknis sesuai
bidangnya dan secara struktural bertanggung jawab kepada Kepala
SKPD yang menugaskan namun secara Teknis Operasional dalam
melaksanakan pembinaan teknis terhadap Perizinan-Perizinan yang
diselenggarakan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu di bawah
koordinasi Kepala Bidang Pelayanan Perizinan dimana PNS dimaksud
ditugaskan.
Tim Teknis dibentuk dan ditunjuk berdasarkan penugasan dari Kepala
SKPD terkait, pengangkatan dan pemberhentian Tim Teknis ditetapkan
dengan Keputusan Bupati Lamandau,
Jumlah Pegawai Negeri Sipil yang menjadi Anggota Tim Teknis
tersebut ditetapkan menurut intensitas pelayanan Perizinan yang
bersangkutan dengan ugas dan fungsi Tim Teknis :
1. pengumpulan dan pengolahan bahan Analisis teknis bidang
pengaduan atas layanan,pelayanan Perizinan dan Perizinan
Lanjutan dan strategis;
Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 21
2. pelaksanaan pemeriksaan persyaratan teknis pemberian ijin dan
penelitian lapangan;
3. penyiapan berita acara hasil penelitian dan pemeriksaan lapangan;
4. penyiapan rekomendasi persetujuan, penolakan, pembatalan dan
pencabutan ijin;
5. penyusunan bahan laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas teknis
di Bidang Pelayanan Perizinan dan atau pengaduan atas layanan
6. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan
langsungnya sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2.2.8. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional pada Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu dan Penanaman Modal adalah Pranata Komputer dan
Arsiparis.
Pemegang Jabatan Fungsional ini dalam melaksanakan tugasnya
bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh Pegawai yang paling
senior.
Jumlah Jabatan Fungsional ditetapkan dengan Keputusan Bupati
Lamandau berdasarkan kebutuhan dan beban kerja Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu.
Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 22
Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 23
2.2. SUMBER DAYA BPPTPM
2.2.1. Kepegawaian :
Pegawai Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman
Modal Kabupaten Lamandau keadaan pada 31 Desember 2013
berjumlah 13 orang dan THL 4 Orang. dan pada saat itu Kelembagaan
Perizinan masih berstatus Kantor namun setelah adanya penggabungan
unit kerja Pelayanan Perizinan dengan penanaman Modal,
Kelembagaannya di tingkatkan dari Kantor menjadi Badan pelayanan
Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal berdasarkan Perda
Kabupaten Lamandau Nomor : 11 tahun 2012 Tentang Organisasi dan
tata kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan dan Lembaga
Teknis Daerah Kabupaten Lamandau, Operasional pada Akhir Bulan
Desember 2013, maka Personil BPPTP bertambah menjadi 21 Orang
PNS dan 5 Orang THL.
Tabel 2.1
Jumlah Pegawai BPPTPM Berdasarkan Status Pegawai
No Status Kepegawaian Desember
2012
September
2013
1. Pegawai Ngeri Sipil (PNS) 13 21
2. Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS)
- -
3. Tenaga Kerja Kontrak (TKK) 4 5
Jumlah (orang) 17 26
Sumber: BPPTPM
Dari segi pendidikan, 52,38 % pegawai BPPTPM memiliki tingkat
pendidikan Strata Satu (S1), 42,85 % berpendidikan SLTA dan 4,26%
berpendidikan D3. Dengan demikian tingkat pendidikan pegawai
BPPTPM sudah cukup baik.
Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 24
Tabel 2.2
Jumlah Pegawai BPPT Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Desember 2013
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase
1. STRATA DUA (S2) - -
2. STRATA SATU (S1) 11 Orang 52,38
3. D3 1 Orang 4,26
4. SLTA 9 Orang 42,85
J u m l a h 21 Orang 100
Sumber: BPPTPM
Berdasarkan penempatan pegawai, terlihat bahwa pegawai
paling banyak terdapat pada Sekretariat Badan, yaitu 12 orang, Bidang
Pelayan Perizinan Dasar 2 orang, kemudian Bidang Pelayanan
Perizinan Strategis sebanyak 2 orang dan Bidang Penanaman Modal
sebanyak 4 Orang sementara Bidang Pengaduan atas layanan masih
belum terisi, dari data tersebut tampak bahwa jumlah pegawai yang ada
masih sangat kurang memadai untuk melayani jumlah Perizinan
sebanyak 37 jenis. Dibandingkan dengan TUPOKSI yang ada, jumlah
tersebut masih sangat kurang.
Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 25
Tabel 2.3
Perbandingan Jumlah Pegawai BPPTPM dan Kebutuhan Pegawai
Per Desember 2013
No Unit Kerja Jumlah
Pegawai
Jumlah Pegawai yang
Dibutuhkan*
1. Kepala badan
Staf
1 Orang
-
-
1 Orang
2.
Sekretariat Badan
Sekretaris Badan
Kasubag
Bendahara
Staf
1 Orang
3 Orang
2 Orang
6 Orang
-
-
-
8 Orang
3.
Bidang Pengaduan
Atas Layanan
Kepala Bidang
Staf
-
-
1 Orang
3 Orang
4.
Bidang Pel. Perizinan
Dasar
Kepala Bidang
Staf
1 Orang
1 Orang
-
2 Orang
5. Bidang Pel Strategis
Kepala Bidang
Staf
1 Orang
1 Orang
-
2 Orang
6. Bidang Penanaman
Modal
Kepala Bidang
Kasubag
Staf
1 Orang
1 Orang
2 Orang
-
1 Orang
4 Orang
J U M L A H 21 Orang 22 Orang
Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 26
Tabel. 2.4
Jumlah Pegawai Negeri Sipil berdasarkan golongan
Per Desember 2013
No Golongan Jumlah (Org)
1 IV/b 1
2 IV/a -
3 III/d 3
4 III/c 2
5 III/b 5
6 III/a 1
7 II/d -
8 II/c 1
9 II/b 6
10 II/a 2
Jumlah 21
Tabel. 2.5
Jumlah Pegawai Non PNS berdasarkan Klasifikasi Pendidikan
Per Desember 2013
No Pendidikan Jumlah Org)
1 S1 1
2 DIII -
3 SLTA 4
Jumlah 5
Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 27
Tabel.2.6
Jumlah Pejabat Struktural menurut tingkat penjenjangan (Diklat)
Per Desember 2013
No Diklat Penjenjangan Jumlah (Org)
1 Spada/Adum/PIM IV 6
2 Spadya/Spama/PIM III 2
3 Sespa/Spamen/PIM II -
4 Lemhanas/Spati -
Jumlah 8
2.2.2 Keadaan Sarana dan Prasarana(Asset)
Sarana dan Prasarana Perkantoran merupakan komponen penting
sebagai penunjang pelaksanaan tugas operasional Pelayanan,
keadaan sarana dan prasarana perkantoran BPPTPM dapat
digambarkan sebagai berikut :
Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 28
Tabel. 2.7
Data Aset dan Kondisinya
Per Desember 2013
Jenis Jumlah
(Unit)
Keterangan
Gedung
Kantor
1
Mobil Dinas 1 Satu Jenis AVANZA
Motor Dinas 5 4 unit merk Yamaha dan 1 unit merk
Kawasaki
AC 19 18 unti Merk LG dan 1 unit merk Samsung
Printer 16 13 Merk Canon, 1 unit HP Laser Jet dan 1
unit Merk Epson
Komputer 10 Model LG, Toshiba dan Accer
Laptop 6 Model Accer dan Toshiba
Kursi 26 Terdiri dari kursi Eselon, Kursi Putar, Kursi
Staf dan Kursi tunggu
Meja 18 Terdiri dari meja pimpinan, meja staf dan
meja kayu
Lemari Besi 5 Lemari besi merk Brother
Filling
Kabinet
7 Merk Brother
Note Book 2 Model Accer dan Toshiba
Lemari
Kayu
4 Terdiri dari Lemari kayu 3 pintu dan lemari
kayu 2 pintu
Telepon 12 Merk Panasonik
Camera
Digital
4 Merk Sony 3 buah dan Merk Canon 1 buah
Mesin Tik 3 Mesin Tik
Rumah
Jaga
1 Uk. 8 x 6 Meter (kopel)
Rumah
Parkir
1 Uk. 12 x 6 Meter
Rumah
Genset
1 Uk. 1,5 x 1,5 Meter
Pagar
Kantor
1 ± 194 Meter
Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 29
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
Berisi uraian mengenai tingkat capaian kinerja BPPTPM berdasarkan
sasaran/target renstra periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan
wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD, dan/atau indikator kinerja
pelayanan SKPD atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang
telah diratifikasi oleh Pemerintah. Pelaksanaan kapasitas pelayanan
BPPTPM dapat dikategorikan dalam 7 (tujuh) peran utama yang saling
terkait, yaitu :
1. Sebagai kebijakan Penanaman Modal;
2. Kerjasama Penanaman Modal;
3. Promosi Penanaman Modal dan Perizinan;
4. Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal;
5. Pengendalian Pelaksanaan Perizinan dan Penanaman Modal;
6. Pengelolaan data dan Sistem Informasi;
7. Penyebarluasan, Pendidikan dan Pelatihan Perizinan dan Penanaman
Modal.
Ketujuh kapasitas pelayanan utama tersebut kemudian diuraikan dan
dijabarkan kedalam berbagai program dan kegiatan strategis.
1. Pelayanan Sebagai Pengambil Kebijakan
Pelayanan sebagai Pengambil Kebijakan yang ditangani BPPTPM
Kabupaten Lamandau merupakan unit kerja penentu dalam
penerbitan izin dan penyedia informasi peluang usaha sektor / bidang
usaha unggulan.
Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 30
2. Pelayanan Sebagai kerjasama penanaman modal
Pelayanan sebagai kerjsama penanaman modal, BPPTPM Kabupaten
Lamandau menyelenggarakan fasilitas pemerintah daerah dalam
rangka kerjasama kemitraan antara UMKMK tingkat provinsi dengan
pengusaha nasional/asing.
3. Pelayanan Sebagai Promosi Penananam Modal dan Perizinan
Pelayanan sebagai Promosi Penanaman Modal dan Perizinan,
BPPTPM ikut berperanserta dalam terselenggaranya promosi peluang
penanaman modal provinsi dan penananam modal kabupaten/kota.
4. Pelayanan Sebagai Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal
Pelayanan sebagai Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal,
BPPTPM memberikan kemudahan dalam pelayanan, fasilitas dan
informasi dalam perizinan dan penanaman modal sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
5. Pelayanan Sebagai Pengendalian Pelaksanaan Perizinan dan
Penanaman Modal
Pelayanan sebagai Pengendalian Pelaksanaan Perizinan dan
Penanaman Modal, BPPTPM merupakan unti kerja dalam
terselenggaranya bimbingan pelaksanaan kegiatan penanaman
modal kepada masyarakat dunia usaha 1 (satu) kali dalam setahun.
6. Pelayanan Sebagai Pengelolan data dan sistem informasi
Pelayanan sebagai Pengeloalan data dan sistem informasi, BPPTPM
menerapkan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi
secara Elektronik (SPIPISE) dalam menyelenggarakan pelayanan
Perizinan dan Nonperizinan.
Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 31
7. Pelayanan Sebagai Penyebarluasan, Pendidikan dan Pelatihan
Perizinan dan Penanaman Modal
Pelayanan sebagai Penyebarluasan, Pendidikan dan Pelatihan
Perizinan dan Penanaman Modal, BPPTPM merupakan unti kerja
dalam terselenggaranya Sosialisasi kebijakan penanaman modal
kepada masyarakat dunia usaha.
Untuk mengukur kinerja Pelayanan BPPTPM berdasarkan tugas dan fungsi
yang dikategorikan dalam 7 (tujuh) peran utama diatas dapat dilihat pada Tabel
2.8.
Sedangkan untuk tabel inteprestasi Anggaran dan Realisasi Pendanaan
Pelayanan Badan Pelayanan Perizinan terpadu Dan Penanaman Modal
Kabupaten Lamandau yang mengemukakan rasio antara realisasi dan anggaran
dapat dikatakan baik atau kurang baik, pada perihal mana yang baik atau kurang
baik, dan selanjutnya mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
pengelolaan pendanaan Pelayanan Badan Pelayanan Perizinan terpadu Dan
Penanaman Modal Kabupaten Lamandau, disajikan pada Tabel 2.9.
Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 37
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BPPTPM
2.4.1. Kondisi Aktual dan Yang Diharapkan
Analisis lingkungan strategis Badan Pelayanan Perizinan dan
Penanaman Modal dilakukan dengan menggunakan teknik
analisis SWOT (Strengths, Weaknessess, Opportunities, Treats).
Dalam analisis ini akan diidentifikasi dan dinteraksikan kekuatan
dan kelemahan serta peluang dan tantangan. Sebagai langkah
awal dalam analisis, perlu diketahui kondisi awal dan kondisi yang
diharapkan oleh organisasi. Adapun kondisi awal BPPTPM adalah
sebagai berikut:
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal
Daerah cenderung bersikap sebagai koordinator SKPD teknis
pengelola izin dan penanaman modal
1. Belum optimalnya mutu pelayanan yang meliputi pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi.
2. Belum terstandartnya operasional kegiatan dan indeks biaya
pelayanan;
3. Belum Optimalnya hubungan kerja/koordinasi teknis antara
SKPD Teknis dengan pengelola izin
4. Belum jelasnya skala prioritas pelayanan perizinan dan non
perizinan serta penanaman modal
5. Belum terhimpunnya data akurat dan aktual yang mendukung
kegiatan penanaman modal
6. Belum optimalnya pemberdayaan bidang penanaman modal
sebagai sumber pendapatan daerah dan salah satu faktor
pengungkit pembangunan ekonomi
7. Rendahnya hubungan dengan pihak ketiga baik pada tingkat
daerah, maupun nasional
8. Belum jelasnya acuan pengembangan organisasi Badan
Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal
Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 38
Dengan memperhatikan arah kecenderungan perkembangan
organisasi dan penerapan desentralisasi dan otonomi daerah,
maka situasi masa depan yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Menjadi fasilitator administrasi perizinan dan non perizinan serta
penanaman modal di Daerah;
2. Orientasi pada peningkatan kualitas pelayanan dalam semua
fungsi manajemen;
3. Pelayanan perizinan, non Perizinan dan penanaman modal yang
akan dilaksanakan telah terstandar serta dalam pembiayaan
mempunyai standart biaya yang realistis;
4. Mantapnya koordinasi internal antar unit kerja pada organisasi
Badan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah
dengan semua SKPD pengelola izin.
5. Adanya skala prioritas pelayanan perizinan, non Perizinan dan
penanaman modal
6. Terhimpunnya data akurat dan actual untuk mendukung kegiatan
penanaman modal
7. Terwujudnya peran yang optimal bidang penanaman modal
dalam peningkatan pendapatan daerah dan sebagai pengungkit
pembangunan ekonomi
8. Harmonisnya hubungan dengan pihak ketiga
9. Tersusunnya acuan pengembangan organisasi Badan
Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal
2.4.2. Identifikasi Faktor Eksternal dan Internal Organisasi
Faktor-faktor yang menyebabkan kondisi yang diharapkan dapat
dicapai perlu diidentifikasi berbagai faktor eksternal maupun internal
organisasi yang akan mempengaruhi pencapaiannya. Faktor
eksternal dikelompokkan atas peluang dan ancaman sementara
faktor internal dikelompokkan atas kekuatan dan kelemahan.
Faktor eksternal yang teridentifikasi adalah sebagai berikut :
Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 39
b. Peluang :
1. Tuntutan terhadap pelayanan perizinan, non Perizinan dan
penanaman modal yang prima, terpercaya dan transparan
sangat tinggi
2. Pelayanan Perizinan dan penanaman modal sebagai sumber
pendapatan daerah dan pengungkit pembangunan ekonomi
3. Adanya regulasi yang mendukung terciptanya kesejahteraan
pegawai pemberi pelayanan
4. Tersedianya tekonologi informasi untuk menunjang kegiatan
pelayanan perizinan dan penanaman modal
5. Adanya dorongan publik menjadikan SKPD Pelayanan Perizinan
dan Penanaman Modal menjadi Institusi yang terpercaya.
c. Ancaman :
1. Tingginya tingkat ketidakpastian prosedur yang baku selama
proses transisi pembentukan organisasi
2. Masih rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
aparat pemberi pelayanan perizinan dan penanaman modal
3. Masih rendahnya kesadaran aparat dalam mematuhi aturan
yang berlaku
2.4.3. Faktor internal organisasi dapat diidentifikasi sebagai berikut :
2.4.3.1. Kekuatan :
1. Kapasitas kelembagaan pelayanan perizinan dan
penanaman modal yang semakin berkembang
2. Memiliki kewenangan untuk mengelola perizinan, non
Perizinan dan penanaman modal
3. Adanya kemauan yang kuat dari personil untuk maju
2.4.3.2. Kelemahan :
1. Sumber daya keuangan yang sangat terbatas
2. Sumber daya manusia yang profesional masih terbatas
3. Sumber belajar yang terbatas
4. Koordinasi yang kurang optimal
Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 40
2.4.4. Interaksi Antar Faktor Internal dan Eksternal
Berdasarkan faktor-faktor eksternal dan internal yang disebutkan di atas,
selanjutnya akan dirumuskan isu-isu strategis yang dikelompokkan dalam
4 (empat) kategori, yaitu comparative advantage, mobilization,
investment/divestment dan status quo. Isu-isu strategis tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Comparative Advantege (Interaksi antara Peluang dan Kekuatan)
1. Mengembangkan kapasitas kelembagaan pelayanan perizinan dan
penanaman modal untuk mewujudkan pelayanan prima, terpercaya
dan transparan
2. Mengimplementasikan kewenangan yang didukung jaminan
kesejahteraan pegawai, dan teknologi informasi
3. Peningkatan kapasitas pegawai melalui pemanfaatan teknologi
informasi dan tenaga ahli
b. Mobilization (Interaksi antara Kekuatan Dan Ancaman)
1. Melalui penguatan kapasitas kelembagaan membentuk system dan
prosedur yang baku untuk pelayanan perizinan dan penanaman
modal;
2. Mengefektifkan wewenang yang dimiliki untuk menumbuhkan
kepercayaan masyarakat
3. Dengan kemauan yang kuat menjalankan tugas sesuai aturan
menciptakan aparat yang bersih dan berwibawa
c. Investment Divestment (Interaksi antara Peluang dan Kelemahan)
1. Sumber keuangan ditingkatkkan dengan pemberdayaan pelayanan
Perizinan dan penanaman modal sebagai sumber pendapatan
Daerah dan pengungkit pembangunan ekonomi
2. Memanfaatkan tenaga ahli dan kemajuan teknologi informasi untuk
meningkatkan pembelajaran membentuk profesionalisme
3. Meningkatkan koordinasi melalui pengembangan jaringan kerja
d. Status Quo (Interaksi antara Kelemahan dan Ancaman)
1. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat dengan meningkatkan
profesionalisme aparat pelayanan
Renstra BPPTP Thn. 2013 - 2018 Hal. 41
2. Meningkatkan sumber daya keuangan melalui pengembangan
organisasi yang stabil dan terarah
3. Melakukan pembelajaran tentang aturan-aturan hukum yang
berlaku untuk menumbuhkan kesadaran kepatuhan aparat
terhadap hukum.