1
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai lembaga yang menjadikan peradaban Islam sebagai capaian visinya, Jakarta
Islamic Centre (JIC) berkomitmen kuat melakukan terobosan dan memberikan apresiasi
besar terhadap kemajuan Islam. Sekaligus menegaskan peran penting JIC sebagai simpul
kebangkitan Islam di ibu kota.
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre)
merupakan prakarsa dan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang didukung oleh
aspirasi kuat umat Islam Jakarta. Konsepsi Jakarta Islamic Centre (JIC) adalah masjid yang
melaksanakan fungsi secara utuh dan menyeluruh serta terpadu yang difasilitasi secara
lengkap dalam sebuah master plan. Konsepsi ini diharapkan dapat memberikan dorongan
dan semangat baru pada manajemen masjid sehingga pembinaan umat berbasis masjid
dapat dilaksanakan secara luas dalam konteks kehidupan sosial intra dan antar umat
(komunitas), bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kehadiran Islamic Centre diidealkan dapat menjadi simpul kebangkitan Islam tidak
saja hanya pada ranah spiritual dan intelektual tetapi, juga sebagai pusat pendidikan dan
pengembangan ekonomi umat. Peran yang diharapkan begitu tinggi, namun semuanya
tidak berjalan dengan secara instan melainkan menuntut proses, curahan pemikiran, kerja
keras dan dukungan semua pihak.
Sejak mulai operasional pada April 2004, Jakarta Islamic Centre terus menerus
memantapkan diri sebagai lembaga pengkajian dan pengembangan Islam. Visi sebagai
pusat peradaban Islam di Jakarta dan Indonesia khususnya, serta Asia Tenggara pada
umumnya telah ditetapkan. Adapun misi utamanya membangun sumber daya muslim
yang mampu mewujudkan “Islam rahmatan lil alamin”. Selain itu, secara fisik, bangunan
“Islamic Centre” diharapkan menjadi salah satu “landmark” Jakarta dan menjadi salah satu
tujuan wisata peradaban di ibukota.
2
Tahun 2011 adalah tahun ketujuh operasional Lembaga Pusat Pengkajian dan
Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre) dalam upaya menorehkan catatan
sejarah baru di negeri dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia, yaitu
Indonesia. Lebih tepatnya di Ibukota Negara, yang bernama Jakarta. Pada tahun ini juga,
diharapkan kepemimpinan JIC kembali mengalami pergantian sehingga diharapkan dapat
mendorong ghirah baru untuk lebih maju. Dalam tataran organisasi, telah dilakukan
penyempurnaan aspek-aspek penunjang organisasi berdasarkan experiences dan kajian-
kajian yang telah dilakukan JIC untuk menyongsong peran global di dunia internasional.
Oleh karena itulah, dalam rangka pertanggungjawaban kinerja Pusat Pengkajian dan
Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre) kepada Gubernur Provinsi DKI
Jakarta, maka disusunlah laporan tahunan ini.
B. DASAR HUKUM
1. Instruksi Presiden No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
2. Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 104 tahun 2004
tentang Pola Pengelolaan Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta
(Jakarta Islamic Centre).
3. Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 28 Tahun 2004
tentang Kualifikasi SDM Badan Pengelola PPPIJ (JIC).
4. Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 2197 Tahun
2004 tentang Besarnya Penghasilan Badan Pembina dan Kepala Badan Pengelola
serta Karyawan PPPIJ (JIC).
5. Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 460 Tahun 2007
tentang Penetapan Masjid JIC sebagai Masjid Raya Prov. DKI Jakarta.
6. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 49 Tahun 2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pusat Pengkajian dan Pengembangan
Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre).
7. Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 609 Tahun 2011
tentang Pengangkatan/Penunjukkan Pengurus Lembaga Pusat Pengkajian dan
Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre).
3
C. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan dan sasaran penyusunan Laporan Tahunan 2011 Lembaga Pusat Pengkajian
dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islami Centre) secara umum adalah untuk
mendukung terselenggaranya pemerintahan yang lebih berdaya guna dan berhasil guna,
bersih dan bertanggung jawab. Sedangkan tujuan secara khusus adalah agar tugas pokok
dan fungsi Lembaga Jakarta Islamic Centre dapat terselenggara secara efektif dan efisien.
Sementara sasaran yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan pelayanan
kepada umat, serta terwujudnya penyampaian informasi program dan kegiatan Jakarta
Islamic Centre kepada para stakeholder.
D. METODE
Penyusunan Laporan Tahunan 2011 ini dilakukan dengan pendekatan secara
kualitatif namun tetap mengikuti prosedur dan pedoman yang telah diberikan oleh
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Nomor: 239/IX/6/8/2003 tentang
Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
E. FORMAT DAN ISI
Format Laporan Tahunan Lembaga Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam
Jakarta (Jakarta Islamic Centre) sebagai berikut :
Ringkasan Eksekutif
I. Pendahuluan
II. Gambaran Umum Jakarta Islamic Centre
III. Rencana Strategik Jakarta Islamic Centre
IV. Akuntabilitas Kinerja Jakarta Islamic Centre
V. Penutup
4
BAB II. GAMBARAN UMUM
JAKARTA ISLAMIC CENTRE
A. IDENTITAS ORGANISASI
1. Nama
Nama organisasi adalah Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta atau
Jakarta Islamic Centre (JIC).
2. Pendirian
Jakarta Islamic Centre didirikan berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta No. 49 Tahun 2011 tanggal 2 Mei 2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam
Jakarta (Jakarta Islamic Centre).
3. Kedudukan
a. Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 49
Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pusat Pengkajian dan
Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre), Lembaga Pusat Pengkajian
adalah Lembaga Pusat Pengkajian non perangkat daerah sebagai pengelola
Lembaga Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta.
b. Lembaga Pusat Pengkajian dipimpin oleh seorang Kepala Lembaga Pengkajian
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur.
5
4. Prinsip
Jakarta Islamic Centre menganut 6 (enam) prinsip organisasi, yaitu :
a. Prinsip Landasan: Iman, Takwa dan Ibadah kepada Allah SWT. Artinya, dengan
landasan itu, seluruh pengelola Jakarta Islamic Centre akan semakin diteguhkan
untuk bekerja secara profesional dan seluruh aktivitasnya selalu berada dalam
koridor syariah sebagai bagian dari ibadahnya kepada Allah SWT.
b. Prinsip Tanggung Jawab: Amanah, bertanggung jawab kepada Allah SWT dan
umat artinya dalam mengelola Jakarta Islamic Centre, amanah tidak hanya
diartikan bertanggung jawab kepada umat/stakeholders, namun lebih dari itu
dan yang utama adalah bertanggung jawab kepada Allah SWT.
c. Prinsip Pendukung: Umat, Pengelola dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Artinya, bahwa keberadaan dan kelangsungan hidup Jakarta Islamic Centre
sangat ditentukan oleh adanya dukungan sinergi dari ketiganya.
d. Prinsip Kedudukan: Sebagai Perangkat Pelaksana non Struktural Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta yang obyektif dan non partisan. Artinya, secara
institusional, Jakarta Islamic Centre adalah Public Institution atau institusi
publik yang harus dikelola oleh para pengelola yang memiliki kapabilitas,
integritas dan kredibilitas yang baik, secara akademik maupun moral. Secara
struktural, Jakarta Islamic Centre berada di bawah koordinasi Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta dan bertanggung jawab kepada Gubernur dan umat secara
terbuka.
e. Prinsip Sumberdaya Insani Pelaksana: Pengelola full time, apresiatif dan bermasa
depan. Artinya, kedudukan Jakarta Islamic Centre yang sedemikian strategis
menghendaki adanya pelaksana profesional yang bekerja penuh waktu dan
memiliki jaminan masa depan termasuk jenjang karir serta saling mengakui,
menghargai dan adil terhadap seluruh sumberdaya insani. Bekerja penuh waktu
menunjukkan komitmen yang kuat dan profesionalisme. Jaminan masa depan
adalah salah satu bentuk penghargaan atas dedikasi pengelola. Apresiatif adalah
salah satu wujud karakter tim yang solid dan handal.
f. Prinsip Pengelolaan:
(1) Berpegang Teguh pada Syariah dan Moral Keagamaan, artinya pengelolaan
seluruh aktivitas organisasi berlandaskan pada syariah dan moral agama
Islam.
6
(2) Prinsip Transformatif, artinya pengelolaan seluruh aktivitas organisasi
hendaknya mempunyai dampak positif menumbuhkembangkan kesadaran
bagi segenap umat Islam Jakarta untuk melaksanakan keislamannya serta
harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kemaslahatan
umat.
(3) Prinsip Koordinasi, Integrasi dan Fasilitasi, artinya dalam pengelolaan
seluruh aktivitas organisasi hendaknya terjalin koordinasi secara harmonis
antar berbagai instansi/lembaga terkait, terjalin keterpaduan antar berbagai
instansi/lembaga terkait, dan keterpaduan antar ulama dan umara serta
dapat memfasilitasi tumbuhnya kesadaran umat agar tercipta efisiensi dan
efektifitas kegiatan organisasi yang optimal dan memiliki efek gugah
duplikatif yang sebesar-besarnya bagi umat.
(4) Prinsip Kreatif, Inovatif, Produktif dan Improvisasi Tiada Henti, artinya
pengelolaan seluruh aktivitas organisasi, dilakukan secara kreatif, inovatif
dan produktif serta secara menerus melakukan improvisasi (perbaikan dan
penyempurnaan) tiada henti.
5. Lambang Organisasi
Jakarta Islamic Centre memiliki lambang (logo) sebagai berikut:
a. Lambang Jakarta Islamic Centre merupakan satu-satunya lambang yang berlaku
dan mencakup keseluruhan dinamika operasional di Jakarta Islamic Centre.
b. Isi lambang terdiri atas unsur-unsur:
(1) Tulisan JIC di tengah-tengah
(2) Segi delapan sebagai perisai tulisan JIC
(3) Dua bentuk segi yang saling menjalin melingkupi segi delapan.
c. Warna lambang adalah :
(1) Kuning pada garis pinggir logo, melambangkan ketentraman dan kekuatan
(2) Hijau daun pada garis tengah logo, melambangkan kesuburan
(3) Emas pada segi delapan perisai tulisan JIC, melambangkan keikhlasan,
keagungan akhlak dan kemuliaan.
(4) Hitam pada tulisan JIC, melambangkan ketegasan
7
d. Arti lambang adalah:
(1) Segi delapan melambangkan kesempurnaan Islam (syumul al-Islam) yaitu;
rukun Islam yang lima (syahadat, shalat, puasa, zakat dan haji), amar
makruf, nahi munkar dan jihad fi sabilillah.
(2) Tulisan JIC melambangkan nama lembaga atau organisasi Jakarta Islamic
Centre (JIC).
(3) Latar belakang logo yang berbentuk kerawangan melambangkan keberkahan
yang mengalir terus menerus.
B. MASTER PLAN
Konsepsi pembangunan master plan JIC merupakan sebuah bentuk fungsi-fungsi
kemakmuran masjid yang difasilitasi secara total oleh Pemda DKI Jakarta dengan ciri
utamanya, terdapat fungsi peribadatan, fungsi pendidikan dan fungsi
perdagangan/bisnis. Konsepsi tersebut diimplementasikan dalam bentuk tiga komplek
bangunan yaitu Masjid, Gedung Diklat dan Gedung Bisnis. Adapun penataan posisi
Master Plan JIC dikerjakan oleh pakar bidang master plan di Indonesia yaitu Ir. H.
Karnaya, M.Arch (PT. Arservo). Keseluruhan konsepsi master plan JIC tersebut telah
dipaparkan dan disetujui oleh Gubernur DKI Jakarta termasuk tahapan penyelesaian
pembangunannya (Rapat dan ekspose dengan Gubernur DKI Jakarta pada tanggal 21
Oktober 2005).
Gambar 1. Konsepsi Master Plan Bangunan JIC
8
a. Masjid
Masjid adalah unsur utama dari master plan JIC. Masjid JIC mulai dibangun pada
akhir tahun 2001, dan digunakan pertama kali dalam pelaksanaan Shalat Jumat
perdana pada tanggal 6 September 2002. Namun peresmian masjid dilakukan
pada tanggal 4 Maret 2003 oleh Gubernur DKI Jakarta, H. Sutiyoso. Menempati
areal seluas 2,2 Ha, masjid ini memiliki fasilitas berupa ruang shalat utama,
koridor, mezanin, selasar tertutup dan plasa. Kapasitas tampung jamaah masjid
JIC berjumlah 20.680 orang.
Bentuk bangunan masjid yang diarsiteki oleh Ir. H. Achmad Noe’man (PT.
Birano) ini merupakan manifestasi dari sifat-sifat keperkasaan (AI-Jabbaru),
kemegahan (AI-Mutakabbiru) sekaligus kelembutan dan keindahan (AI-Lathief)
yang diharapkan dapat menghapus stigma lama lokasi dengan filosofi bangunan
bersifat monumental
Secara arsitektur, Masjid JIC kaya dengan nuansa Betawi yang identik
dengan nuasana Islam dan memiliki menara setinggi 114 meter yang mengandung
makna jumlah surat dalam Al Qur’an. Ruang shalat utama Masjid Jakarta Islamic
Centre juga sangat monumental karena memiliki bentangan 66 meter x 66 meter
tanpa tiang yang merupakan bentangan terbesar se-Asia Tenggara yang
melambangkan jumlah ayat dalam Al Quran (6.666 ayat).
9
b. Gedung Pendidikan dan Latihan
Konsepsi Gedung Pendidikan dan
Latihan (Diklat) menempati areal
seluas 7.500 M2 di sayap kanan
komplek masjid, dengan luas
bangunan 13.551 M2. Awalnya
Gedung Diklat ini bernama Gedung
Sosial Budaya. Pada tahun 2004
dilakukan re-disain dan penataan lebih
lanjut serta dengan menyesuaikan
konsepsi pendidikan dan latihan yang akan dijalankan, jadilah rancangan akhir
seperti sekarang ini.
Adapun fasilitas yang dimiliki gedung ini antara lain: ruang kelas, seminar,
latihan, islamic studies, galeri, perpustakaan, auditorium, laboratorium bahasa
dan multimedia, laboratorium perbankan syariah, studio produksi, kantor dan
sarana pendukung lain. Dengan fasilitas tersebut diharapkan terwujud one stop
training.
c. Gedung Bisnis
Gedung Bisnis JIC dalam
rancangan awalnya berbentuk
sebuah wisma semacam
boarding untuk menampung
siswa atau peserta didik yang
sekolah di JIC. Melalui kajian
lebih lanjut tentang fungsi
bisnis JIC, maka dilakukan re-
disain menjadi sebuah kompleks
bisnis syariah terpadu yang
terdiri dari perkantoran lima lantai dengan luas 5.653 M2, Convention Hall dengan
dengan luas 4.582 M2 dan Hotel Syariah kelas bintang tiga terdiri 10 lantai dan
150 kamar dengan total luas 11.217 M2.
Seluruh kompleks bisnis ini didukung oleh fasilitas-fasilitas canggih dan
modern penunjang aktivitas bisnis dan pebisnis syariah guna mewujudkan sebuah
konsepsi one stop shariah shoping. Selain itu, dengan dukungan akses yang baik
menuju JIC, kompleks JIC dapat menjadi tujuan wisata peradaban di ibukota.
10
C. STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 49
Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pusat Pengkajian dan
Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre), maka struktur baru organisasi
Jakarta Islamic Centre adalah sebagaimana gambar di bawah ini :
Gambar 2. Struktur Organisasi BP JIC
11
D. SDM ORGANISASI
Pengisian personil utama pada organisasi Badan Pengelola JIC disesuaikan dengan
tahapan pembangunan master plan JIC. Perkembangan master plan berkonsekuensi
terhadap totalitas operasional fungsi bidang-bidang sehingga berpengaruh pula
terhadap komposisi pegawai JIC. Adapun komposisi lengkap pegawai Jakarta Islamic
Centre berdasarkan fungsi sebagai berikut :
Tabel 1. Komposisi Pegawai Jakarta Islamic Centre berdasarkan Fungsi
No Fungsi Kebutuhan 2011 Prosentase
1 Pimpinan dan Staf Lembaga JIC 60 31 51,67%
2 Teknisi, Marbot, Kurir, dan Petugas Rumah Tangga
13 10 76,92%
3 Imam dan Muadzin 6 6 100%
4 Petugas Keamanan 30 28 93,34%
5 Petugas Kebersihan Pihak Ketiga Pihak Ketiga 100%
6 Pertamanan Dinas Dinas
Jumlah 109 75 68,81%
12
BAB III. RENCANA STRATEGIK DAN KINERJA
JAKARTA ISLAMIC CENTRE
A. STRATEGI INDUK
1. Visi
Visi Jakarta Islamic Centre adalah Menjadi Pusat Peradaban Islam.
2. Misi
Misi Jakarta Islamic Centre adalah :
a. Mewujudkan Pusat Pengembangan Sumberdaya Muslim, Pengkajian, Data dan
Informasi serta Budaya Islam di Jakarta yang bertaraf Internasional.
b. Mewujudkan Pusat Pengembangan Islam Jakarta sebagai landmark dengan sosok
fisik yang monumental, bernuansa Islami dimana Masjid sebagai sentrumnya.
3. Tujuan
Tujuan Jakarta Islamic Centre adalah :
a. Mewujudkan Masjid yang makmur dan monumental sebagai sentrum pembinaan
umat dan budaya Islam.
b. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan sumberdaya Muslim melalui dakwah,
pendidikan dan pelatihan.
c. Menyelenggarakan kegiatan pengkajian bagi pengembangan pemikiran dan
wawasan Islami.
d. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan seni budaya Islami.
e. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan masyarakat dan layanan sosial.
f. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan data dan informasi Islami.
g. Menyelenggarakan kegiatan usaha dan pengembangan bisnis Islami.
h. Mewujudkan tataruang lingkungan Jakarta Islamic Centre yang bernuansa Islami,
indah, nyaman dan monumental Islami.
13
4. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
4.1 Fungsi Takmir Masjid
a. Mewujudkan kedisiplinan ibadah shalat dengan tertib (waktu, rukun shalat,
shaf, bacaan imam).
b. Peningkatan kualitas penghayatan ibadah dalam kehidupan sehari-hari.
c. Membentuk masyarakat Islami yang terkait dan menyatu dengan masjid
(masjid sebagai sentrum pembinaan umat).
d. Mewujudkan pembinaan akhlak dan intelektual bagi remaja dan anak.
e. Menjalankan da'wah bil lisan, da'wah bil hal dan bil kitabah.
f. Menjaga kebersihan, kerapihan, keindahan, dan kenyamanan masjid.
g. Mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana masjid guna
mewujudkan pelaksanan ibadah yang tertib dan khusyu’.
4.2 Fungsi Pengkajian dan Pendidikan
a. Mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam perkembangan teknologi
mutakhir pada berbagai bentuk pendidikan dan pelatihan secara efektif.
b. Membentuk masyarakat muslim yang cerdas melalui penciptaan lingkungan
pembelajaran yang kondusif dan terpadu.
c. Menyelenggarakan pendidikan non formal terpadu berbasis teknologi
dengan biaya terjangkau dan kesempatan memperoleh akses ke bursa kerja.
d. Memberi peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan kemampuan ilmu-
ilmu Islam dan kemampuan profesi (studi banding, wisata rohani).
e. Melakukan riset dan kajian keislaman yang bersifat lokal, nasional dan
regional dalam upaya peningkatan kesadaran dan mutu hidup masyarakat
muslim.
4.3 Fungsi Sosial Budaya
a. Mengembangkan keshalehan pribadi menjadi keshalehan sosial.
b. Menanamkan nuansa keindahan dalam masyarakat Islam.
c. Melestarikan dan mengembangkan tradisi dan budaya Islam lokal dan
Nusantara.
d. Menjalin potensi-potensi keumatan dalam upaya capacity building secara
berjama'ah.
e. Menyediakan berbagai bentuk pelayanan cepat tanggap (bimbingan,
konsultasi, persuasi, mediasi dan advokasi) bagi umat.
14
4.4 Fungsi Informasi dan Komunikasi
a. Penyediaan data dan informasi keislaman.
b. Penyelenggaraan perpustakaan Islam spesifik peradaban.
c. Menerbitkan karya-karya pemikiran, gerakan dan aksi yang dilakukan JIC
baik dalam bentuk media cetak maupun media elektronik.
d. Mengembangkan sistem informasi manajemen terintegrasi di lingkungan
JIC dan sistem informasi keumatan, terutama yang terkait dengan
pengembangan jama’ah.
e. Mewujudkan media penyiaran dakwah Islam dengan jangkauan optimum
yang dikelola secara profesional dengan sajian bernas;
4.5 Fungsi Pengembangan Bisnis
a. Menyelenggarakan kegiatan bisnis Islami dengan memanfaatkan segala
sarana yang tersedia guna menunjang kemandirian organisasi JIC dalam
pembiayaan;
b. Menjadi pusat informasi dan transaksi bisnis Islami di tingkat daerah,
nasional dan Internasional.;
c. Wahana bagi peningkatan profesionalitas manajemen dan bisnis.
4.6 Fungsi Pendukung
Mendukung seluruh kegiatan operasional guna peningkatan dan optimalisasi
kinerja organisasi dalam mewujudkan strategi induknya yang mencakup fungsi
penelitian dan pengembangan, manajemen properti, keamanan, kebersihan
lingkungan, teknologi informasi, personalia, humas, keuangan dan
administrasi.
15
B. RENCANA KINERJA LEMBAGA JIC TAHUN 2011
Rencana Kinerja Jakarta Islamic Centre 2011, terdiri dari 3 program utama, yaitu
Program Pemeliharaan, Operasional Pegawai, Operasional Fungsi. Adapun rincian
selengkapnya sebagai berikut di bawah ini:
Program Pemeliharaan
a. Telepon Air dan Listrik (TAL)
b. Kebersihan
c. Perawatan Gedung dan Mekanikal-Elektrikal
Program Operasional Pegawai
Program belanja pegawai meliputi kegiatan pembayaran gaji untuk pegawai JIC.
Program Operasional Fungsi.
Operasionalisasi fungsi-fungsi Jakarta Islamic Centre diakomodir ke dalam fungsi
Bidang Takmir Masjid, Bidang Pendidikan Latihan, Bidang Sosial Budaya, Bidang
Informasi Komunikasi, Bidang Bisnis dan Kegiatan Penunjang (Kesekretariatan)
dengan rincian sebagai berikut :
1. Bidang Takmir Masjid
a. Kegiatan Bidang Takmir Masjid yang dibiayai dengan Dana Ummat :
1) Pelaksanaan Shalat Jum'at
2) Kultum Dzuhur
3) Kajian Hadits Ba’da Ashar
4) Pelayanan Shalat Jenazah
5) Kajian Kitab Kuning
6) Kajian Ahad Dhuha
7) Kultum Dzuhur Ramadhan
8) Pelaksanaan Shalat Idul Fitri
9) Pelaksanaan Shalat Idul Adha
10) Diklat Manajemen Penyelenggaraan Qurban
11) Penyelenggaraan dan Pemotongan Hewan Qurban
12) Pencetakan Naskah Khutbah Idul Fitri
13) Pencetakan Naskah Khutbah Idul Adha
16
b. Kegiatan Bidang Takmir Masjid yang dibiayai dengan Dana APBD :
1) Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Maulid Nabi Muhammad SAW
2) Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
3) Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Nuzulul Quran
4) Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Tahun Baru Islam (Muharram)
5) Ceramah Tarawih Ramadhan
6) Ceramah Shubuh Ramadhan
7) Kajian Menjelang Buka Puasa
8) Ta’jil (Makanan Berbuka Puasa) Ramadhan
9) I’tikaf dan Qiyamullail Ramadhan
10) Penerbitan Buku Saku Jumat “Peradaban”
11) Taklim Gabungan MT JIC
12) Koordinasi Majelis Taklim JIC
13) Halaqah Guru Lembaga Pendidikan JIC, Jaringan dan Orang tua Murid
14) Peningkatan SDM Remaja Masjid JIC
15) Karnaval Ramadhan
16) Jambore Ramadhan Anak
2. Bidang Pengkajian dan Pendidikan
1) Pembuatan Modul Pelatihan Kewirausahaan untuk Membangun Peradaban
Islam"
2) Try Out Modul Pelatihan Kewirausahaan untuk Membangun Peradaban Islam
3) Pelatihan Pembuatan Blog Untuk Membangun Peradaban Islam (2 kali)
4) Pelatihan "Pengelolaan Pelatihan" (3 Hari)
5) Pelatihan "Trainer Pelatihan" (3 Hari)
6) Penerbitan dan Bedah Buku Atlas Ulama Betawi
7) Publikasi Program Kajian dan Diklat
3. Bidang Sosial Budaya
1) Persiapan Festival Maulid Nusantara VI tahun 2011 di Kota Mataram,
Provinsi Nusa Tenggara Barat
2) Festival Maulid Nusantara VI tahun 2011 di Kota Mataram, Provinsi Nusa
Tenggara Barat
17
4. Bidang Informasi dan Komunikasi
1) Pengembangan Perpustakaan JIC
2) Pengembangan Penerbitan
3) Pengembangan Produksi Multimedia
4) Pengembangan Website dan Pusat Informasi Islam
5) Operasional Penyiaran Radio dan Kerjasama Media Cetak dan Elektronik
5. Bidang Pengembangan Bisnis
1) Studi Kelayakan Komplek Bisnis
2) Product Analysis Komplek Bisnis JIC
3) Business Plan JIC
4) Penyelenggaraan Pameran Komplek Bisnis JIC
5. Program Pendukung Operasional (Kesekretariatan)
1) Penyusunan Rencana Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
2) Peningkatan Kerjasama Kelembagaan
3) Peningkatan SDM Personil JIC
4) Perawatan Fasilitas Penunjang
5) Pengadaan Sarana Penunjang
6) Kerumahtanggaan
7) Operasional Penunjang
18
BAB IV. AKUNTABILITAS KINERJA
JAKARTA ISLAMIC CENTRE
A. REKAPITULASI KINERJA ANGGARAN
Anggaran Jakarta Islamic Centre tahun 2011 sejumlah Rp 6.000.000.000,- (enam
milyar rupiah). Dari alokasi tersebut pembiayaan program dan kegiatan menyerap
anggaran sejumlah Rp 5.943.019.705,- (99,05%). Terdapat saldo akhir anggaran sejumlah
Rp 56.980.295,-. Saldo anggaran tersebut diperoleh dari efisiensi pelaksanaan program-
program JIC.
Kegiatan Pemeliharaan yang terdiri dari Pembayaran Telpon Air dan Listrik (TAL),
Jasa Kebersihan dan Perawatan Gedung dan Mekanikal Elektrikal telah terlaksana dengan
baik. Dari anggaran yang direncanakan sejumlah Rp 1.791.600.000,- yang terserap
sejumlah Rp 1.677.080.473,- (93,61%). Terdapat saldo anggaran sejumlah Rp.
114.519.527,- terdiri dari TAL Rp. 36.139.174,-, Kebersihan Rp. 62.220.208,- dan
Pemeliharaan Gedung dan ME Rp. 16.160.145,-. Hal ini disebabkan efisiensi yang cukup
signifikan dalam pembayaran Telpon Air Listrik (TAL) dan pemeliharaan kebersihan masjid.
Operasional pegawai menyerap anggaran mencapai 100,13%, artinya mengalami
defisit anggaran sejumlah Rp 3.058.900,- dari anggaran yang direncanakan Rp
2.311.408.800,-. Anggaran operasional pegawai melebih plafon anggaran yang
direncanakan karena adanya penggantian pengurus baru JIC (pimpinan JIC) di awal-awal
tahun dengan komposisi jumlah personil yang lebih banyak dan mengisi seluruh posisi
jabatan Kepala Bidang yang ada yakni lima bidang fungsi JIC sekaligus juga dilakukan
penyesuaian gaji beberapa pegawai JIC yang mengalami promosi.
Sedangkan operasional fungsi bidang-bidang yaitu Bidang Takmir Masjid, Bidang
Pengkajian dan Pendidikan, Bidang Sosial Budaya, Bidang Informasi dan Komunikasi, dan
Bidang Pengembangan Bisnis serta Operasional Penunjang (Kegiatan Kesekretariatan),
secara keseluruhan telah berjalan sesuai dengan rencana. Penyerapan anggaran
19
operasional fungsi secara keseluruhan mencapai 102,87%, yakni mencapai Rp
1.951.471.532,- dari alokasi anggaran Rp 1.896.991.200,-. Terjadi defisit sejumlah Rp.
54.480.332,- terutama di Bidang Informasi dan Komunikasi Rp. 15.880.100,- dan
Program Kesekretariatan Rp. 46.863.083,-. Hal ini disebabkan oleh ada program
perbaikan/penguatan perangkat radio AM JIC di Bidang Informasi dan Komunikasi. Adapun
di Kesekretariatan defisit disebabkan oleh dukungan JIC untuk kegiatan Pameran dan
Pagelaran Seni Budaya Islam dalam rangka Peringatan Jakarta sebagai Ibukota Kebudayaan
Islam di wilayah Asia dari ISESCO (Islamic Education, Scientific and Cultural Organization)
yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Prov. DKI Jakarta, dan Program
Focus Group Discussion dalam rangka telaahan terhadap produk hukum baru JIC yakni
Pergub No. 49 tahun 2011 tentang Organisasi Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam
Jakarta (Jakarta Islamic Centre) yang menggantikan Keputusan Gubernur Prov. DKI Jakarta
No. 99 tahun 2003, serta pengembangan program pembinaan pegawai JIC yang semula
hanya difokuskan kepada staf internal diperkuat dengan mengikutsertakan keluarga
masing-masing dengan harapan dapat memperkuat spirit perjuangan mewujudkan visi
membangun peradaban Islam yang diemban oleh JIC dimulai dari keluarga. Rekapitulasi
kinerja anggaran BP JIC tahun 2011 selengkapnya terlihat pada tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Rekapitulasi Kinerja Anggaran Jakarta Islamic Centre Tahun 2011
NO KEGIATAN JUMLAH REALISASI SISA PROSENTASE
1 PEMELIHARAAN 1.791.600.000 1.677.080.473 114.519.527 93,61%
1.1. Telepon Air Listrik 822.000.000 785.860.826 36.139.174 95,60%
1.2. Kebersihan 679.600.000 617.379.792 62.220.208 90,84%
1.3. Perawatan 290.000.000 273.839.855 16.160.145 94,43%
2 OPERASIONAL PEGAWAI
2.311.408.800 2.314.467.700 -3.058.900 100,13%
3 OPERASIONAL FUNGSI
1.896.991.200 1.951.471.532 -54.480.332 102,87%
3.1. Bidang Takmir 374.200.000 371.137.950 3.062.050 99,18%
3.2. Bidang Pengkajian 306.810.000 301.675.100 5.134.900 98,33%
3.3. Bidang Sosbud 354.750.000 354.612.939 137.061 99,96%
3.4. Bidang Infokom 313.500.000 329.380.100 -15.880.100 105,07%
3.5. Bidang Bisnis 85.250.000 85.321.160 -71.160 100,08%
3.6. Oprs. Penunjang 462.481.200 509.344.283 -46.863.083 110,13%
TOTAL ANGGARAN 6.000.000.000 5.943.019.705 56.980.295 99,05%
20
Adapun anggaran belanja tambahan atau APBD Perubahan tahun 2011 yang
dialokasikan ke JIC sejumlah Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah) tidak jadi
dicairkan mengingat waktu kerja yang tidak mencukupi.
B. KINERJA FUNGSIONAL BIDANG-BIDANG
1. Bidang Takmir Masjid
Program Bidang Takmir Masjid secara keseluruhan telah berjalan dengan
baik. Terlebih pada program-program rutin seperti program peribadatan, dakwah
atau kajian rutin harian (Kultum Dzuhur dan Kajian Hadits Ashar), mingguan,
bulanan, operasional pendidikan PAUD, TPA/TKA dan Madrasah Diniyah, Paket
Amaliyah Ramadhan dan Peringatan Hari-hari Besar Islam lainnya. Program Takmir
Masjid yang sukses adalah Amaliyah Ramadhan 1432 H dengan Program Unggulan
Khatmul Quran Massal bersama Gubernur dan Masyarakat Jakarta dengan
mengkhatamkan 333 bacaan Al Quran serta diikuti oleh ribuan masyarakat Jakarta.
2. Bidang Pengkajian dan Pendidikan
Progam utama Bidang Pengkajian dan Pendidikan difokuskan pada persiapan
diklat-diklat dan kegiatan pengkajian. Persiapan operasional pendidikan dan
pelatihan dilakukan melalui pembuatan modul-modul jenis pendidikan JIC,
penyiapan model training dan SDM trainer, serta uji coba training. Pada tahun
2011 ini, Bidang Pengkajian dan Pendidikan berhasil mempersiapkan dua jenis
pendidikan yakni Training QLP (Qalbu Linguistik Program) dan Training
Kewirausahaan JIC 7 Mix. Kedua paket training ini bahkan sudah dipersiapkan
sampai tahapan uji coba training (try out) dengan dukungan SDM trainer dari
internal pegawai JIC.
Kegiatan pengkajian masih difokuskan pada penelitian lanjutan tentang
Ulama Betawi untuk merealisasikan hasil kajian tersebut dalam bentuk penerbitan
buku Atlas Ulama Betawi. Namun program ini belum berjalan dengan baik karena
belum berhasil mewujudkan penerbitan buku Atlas Ulama Betawi, karena masih
ada kajian yang belum tuntas terutama keterkaitan bahan-bahan tentang Betawi
yang masih ada di luar negeri, yakni Malaysia, Belanda dan beberapa negara
lainnya. Sebagai gantinya, yang diterbitkan adalah revisi kedua buku Genealogi
Intelektual Ulama Betawi dengan tambahan informasi yang diperoleh dalam
penelitian lanjutan ke-Betawi-an. Buku ini diluncurkan secara resmi oleh Gubernur
Prov. DKI Jakarta pada tahun 2009 dan revisi pertama dilakukan pada tahun 2010.
21
3. Bidang Sosial Budaya
Kegiatan utama Bidang Sosial Budaya adalah hajatan tahunan Festival Maulid
Nusantara (FMN). Tahun 2011 ini anggaran yang tersedia hanya untuk persiapan
dan pelaksanaannya FMN keenam yang dilaksanakan di Mataram, Nusa Tenggara
Barat. FMN VI-2011 ini diikuti oleh 12 provinsi di Indonesia dan dalam
pelaksanaannya digabungkan dengan Festival Qasidah Nasional ke-16 oleh LASQI.
Merger atau penggabungan dua event nasional ini menjadi penguatan baru bagi
event FMN sehingga saling menguatkan dan lebih memeriahkan.
4. Bidang Informasi dan Komunikasi
Tahun 2011 ini, kegiatan Bidang Informasi dan Komunikasi difokuskan kepada
penguatan penyiaran radio JIC. Terutama dengan adanya hibah frekuensi AM 1080
KHz dari hamba Allah ke JIC. Program lain yakni operasional perpustakaan berjalan
dengan baik meskipun tidak ada aktivitas penambahan koleksi buku dan koleksi
multimedia. Website JIC tahun ini dikembangkan dalam versi mobile sehingga bisa
diakses oleh perangkat mobile cellular atau smart phone. Kerjasama penyiaran
melalui media cetak di Dialog Jumat Harian Republika masih berjalan dengan baik.
5. Bidang Pengembangan Bisnis
Bidang Pengembangan Bisnis dalam tahun 2011 ini mulai melakukan program
persiapan untuk mendukung operasional Bisnis Centre JIC, antara lain
mempersiapkan Kajian Kelayakan dan Analisis Bisnis Unit Hotel dan Convention
JIC. Selain itu, terlaksana dengan baik program pameran bisnis berupa pameran
pelaminan pernikahan Islami.
6. Operasionalisasi Penunjang.
Kegiatan Operasional Penunjang difokuskan untuk memperkuat dan mensinergikan
koordinasi antar bidang, terutama dalam hal penyusunan program, koordinasi,
perawatan fasilitas, pengembangan SDM pegawai, kerumahtanggaan, perjalanan
dinas, sarana penunjang bidang-bidang dan layanan terhadap kunjungan tamu.
Seluruh program telah terlaksana dengan baik. Namun yang teramat penting
adalah Sekretariat berhasil melakukan kajian terhadap persiapan awal Perumusan
Perda tentang JIC dan mendorong agar dapat dicantumkan dalam Agenda Legislasi
Daerah di DPRD Prov. DKI Jakarta. Selain itu, dengan telah difungsikan kembali Sub
Bagian Humas Sekretariat, kegiatan peliputan aktivitas JIC oleh media cukup
22
berhasil, baik di media cetak dan media berita online maupun kerjasama dengan
media elektronik televisi.
C. KEGIATAN LAIN-LAIN
Sebagai sebuah pusat peradaban, Jakarta Islamic Centre diharapkan dapat menjadi
wadah terselenggaranya kajian-kajian tentang Islam, baik budaya, kesenian maupun
kajian-kajian lainnya untuk pengembangan dan peningkatan SDM umat. Selama tahun
2011 di samping kegiatan tersebut di atas juga telah dilakukan program terhadap :
Program Focus Group Discussion tentang Telaahan terhadap Peraturan Gubernur
Prov. DKI Jakarta No. 49 Tahun 2011 dalam rangka penguatan status dan payung
hukum organisasi JIC.
Kunjungan tamu yang datang ke JIC terdiri dari tamu dalam dan luar negeri
dengan beragam maksud. Adapun rinciannya sebagai berikut:
Tabel 3. Daftar Kunjungan Tamu ke Jakarta Islamic Centre Tahun 2011
NO WAKTU LEMBAGA
1 27 Januari Pengurus Islamic Centre Karawang
2 22 Maret Wakil Gubernur Prov. Kalimantan Timur/Ketua dan Pengurus Islamic Centre Samarinda, Kalimantan Timur
3 18 April Para Penyuluh Kementerian Agama RI seluruh Indonesia
4 20 Juni Dato’ Dr Sasan Mohd Ali, Wakil Gubernur Kerajaan Selangor, Malaysia
5 27 Juni Sekretaris Pusat FORSIMAS, Nangroe Aceh Darussalam
6 3 Juli Pengurus Masjid Istiqlal, Jakarta
7 9 Juli Majelis Taklim Kaum Ibu As Salam, Serang
8 20 Juli Islamic Educational, Scientific and Cultural Organization (ISESCO), Maroko
9 15 September Biro Kesra Prov. Jawa Barat/ PUSDAI Bandung
10 23 September Islamic Center Samarinda, Kalimantan Timur
11 26 September Aryo Danusiri, (Graduated Student Associate) Weatherhead Center for International Affairs
12 28 Oktober Majelis Taklim Wanita Islam Al Khairat, Kota Palu
23
D. HAMBATAN DAN KENDALA YANG DIHADAPI
1. Status dan payung hukum organisasi Jakarta Islamic Centre yang masih perlu
diperkuat meskipun pada tanggal 2 Mei 2011 sudah diterbitkan Peraturan
Gubernur Prov. DKI Jakarta No. 49 tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic
Centre) sebagai pengganti Keputusan Gubernur Prov. DKI Jakarta No. 99 tahun
2003 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengkajian dan
Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre). Perjalanan JIC selama ini
masih mengalami beberapa kendala dalam pengelolaan organisasi sebagai dampak
payung hukum yang tidak cukup kuat, terutama dalam hal anggaran.
2. Progres pembangunan Master Plan Jakarta Islamic Centre yang belum selesai
sehingga mengakibatkan operasional fungsi-fungsi JIC belum bisa totalitas.
3. Permasalahan aset JIC yakni berupa hibah frekuensi radio AM 1080 Khz dari
hamba Allah kepada JIC, namun karena payung hukum hibah tersebut berbentuk
PT (PT. Swara Mega Asri) sehingga JIC tidak bisa membiayai administrasi dan
perpanjangan izin frekuensi tersebut.
4. Kepegawaian
Kualifikasi pekerjaan yang dibutuhkan berbenturan dengan kondisi kompensasi
yang berlaku.
Kuantitas pegawai belum sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
Status pegawai juga belum jelas seperti apa termasuk reward and punishment.
Kesejahteraan pegawai belum diatur; pensiun, asuransi, jamsostek, diklat, dan
lain sebagainya.
4. Lingkungan
Biaya operasionalisasi yang semakin tinggi karena penggunaan energi yang
semakin mahal dan kerusakan bangunan yang sudah banyak terjadi.
Pola pikir masyarakat sekitar (Kampung Beting dan Tanah Merah) yang masih
belum memiliki sense of belonging yang kuat terhadap JIC.
Keberadaan Pedagang Kali Lima setiap sore sampai malam hari yang
mengurangi keanggunan lingkungan JIC
24
E. LANGKAH ANTISIPATIF TERHADAP KENDALA DAN PERMASALAHAN
1. Penguatan payung hukum organsiasi JIC
Perumusan tentang Peraturan Daerah sudah mulai dilakukan pada tahun 2011 dan
sudah didorong untuk dapat menjadi agenda legislasi daerah di DPRD Prov. DKI
Jakarta pada tahun 2012, selanjutnya tinggal perumusan Rancangan Peraturan
Daerah tentang Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic
Centre) tersebut.
2. Payung hukum kerjasama bisnis dan kediklatan.
Perlu diadakan kajian-kajian terhadap bentuk konsep kerjasama yang sesuai dengan
arah dan kebijakan Pemprov DKI Jakarta. Kriteria yang diambil adalah tetap pada
koridor kebijakan Pemprov DKI Jakarta.
3. Payung hukum tentang aset berupa hibah frekuensi radio AM 1080 KHz.
Perlu diadakan pertemuan koordinasi intensif antara pimpinan JIC dengan pimpinan
SKPD Prov. DKI Jakarta sehingga diperoleh solusi terbaik untuk pemecahan
terhadap permasalahan tersebut.
4. Status pegawai JIC akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan penguatan
payung hukum JIC. Selain itu, perlu ada upaya terus menerus untuk meningkatkan
kemampuan setiap pegawai JIC melalui diklat internal agar mampu melaksanakan
tugas dan fungsinya dalam rangka mewujudkan visi dan misi JIC.
3. Terhadap lingkungan :
Perlu dilakukan pembinaan terhadap remaja-remaja di lingkungan sekitar JIC,
khususnya melalui kegiatan diklat kewirausahaan dan diklat lainnya yang dapat
meningkatkan kemampuan usaha mereka.
Melalui program diklat yang dipasarkan pada masyarakat, diharapkan JIC akan
memperoleh dana tambahan untuk pemeliharaan.
F. KESIMPULAN
1. Secara garis besar program tahun 2011 masih tetap melanjutkan program dan
kegiatan tahun-tahun sebelumnya dengan bertumpu pada penguatan di Bidang
Takmir Masjid, Bidang Pengkajian dan Pendidikan, Bidang Sosial Budaya dan Bidang
Informasi Komunikasi dan Bidang Pengembangan Bisnis. Pada tahun 2011 ini,
program dan kegiatan Jakarta Islamic Centre dibedakan menjadi tiga kelompok
25
kegiatan utama yaitu : Pemeliharaan, Operasional Pegawai dan Operasional Fungsi
dengan uraian sebagai berikut:
Program Pemeliharaan, yang terdiri dari Pembayaran Telepon Air Listrik (TAL),
Kebersihan dan Perawatan Gedung dan Mekanikal-Elektrikal, telah menyerap
anggaran sejumlah Rp. 1.677.080.473,- (93,61%) dari anggaran yang telah
direncanakan Rp. 1.791.600.000,-.
Program Operasional Pegawai menghabiskan anggaran sejumlah Rp.
2.314.467.700,-, dari rencana semula sejumlah Rp 2.311.408.800,- (defisit Rp.
3.058.900,-).
Program Operasional Fungsi yang terdiri dari enam bidang fungsi menyerap
anggaran sejumlah Rp. 1.951.471.532,- dan mengalami defisit sejumlah Rp.
54.480.000,- dari total anggaran yang dilokasikan.
2. Secara keseluruhan, seluruh program dan kegiatan di lingkungan Jakarta Islamic
Centre telah dilaksanakan dengan baik, walaupun ada beberapa kegiatan yang perlu
ditingkatkan pada tahun 2012.
3. Untuk memperkuat fokus program JIC pada tahun 2012, perlu dilakukan
penyusunan Renstra JIC yang baru untuk periode 2012-2015 sekaligus
menyesuaikan dengan RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) DKI Jakarta
2012-2015.
26
BAB V. PENUTUP
Tahun 2011 merupakan tahun ketujuh operasional Pusat Pengkajian dan
Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre) sekaligus menjadi periode baru lagi
karena ditandai dengan penggantian periode kepengurusan JIC dengan komposisi yang
lebih lengkap mengisi seluruh posisi Kepala Bidang Fungsional. Semangat kebangkitan
peradaban Islam serta semangat mengangkat kiprah JIC di level yang lebih tinggi yakni
level internasional telah menjadi target baku yang ingin diraih, telah berhasil mendorong
kemunculan program-program baru dengan cara pandang yang juga baru namun tetap
dalam bingkai pencapaian visi sebagai pusat peradaban Islam. Selain itu, kemajuan progres
penyelesaian pembangunan fisik komplek JIC, terutama gedung bisnis yang telah dimulai
pembangunannya sejak tahun 2010 dan direncanakan selesai pada tahun 2012, menjadi
penyemangat yang signifikan bagi gerak JIC.
Selain melaksanakan program-program unggulan dan yang sudah menjadi agenda
tahunan JIC seperti PHBI, Festival Maulid Nusantara dan penelitian ke-Betawi-an. Pada
tahun ini juga JIC telah memulai gagasan penting untuk penguatan payung hukum
tentang status organisasi JIC dengan melakukan kegiatan pendahuluan yang mengarahkan
ke perumusan Peraturan Daerah Prov. DKI Jakarta tentang Pengelolaan Pusat Pengkajian
dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre). Keberhasilan penguatan payung
hukum JIC tentu akan berdampak lebih kuat bagi kerja-kerja peradaban yang digagas JIC di
masa depan, karena telah memiliki dasar-dasar pijakan yang jelas dan kuat, terutama
dalam hal anggaran.
Semoga pencapaian yang telah dilakukan tahun ini dapat dilanjutkan dengan lebih
baik pada tahun 2012, guna mewujudkan visi dan misi JIC sebagai sebuah pusat
peradaban Islam.
27
Lampiran 1.
DOKUMENTASI KEGIATAN
PUSAT PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN ISLAM JAKARTA
(JAKARTA ISLAMIC CENTRE)
TAHUN 2011
28
29
30
31
32
33