Download - BAB I

Transcript

BAB IPENDAHULUAN

Pemboran merupakan salah satu bagian dari kegiatan yang dilakukan di dalam industri perminyakan terutama pada saat eksplorasi atau pengembangan. Berbagai masalah sering terjadi dalama pelaksanaan operasi tersebut. Fluida pemboran atau lumpur mempunyai peranan yang sangat penting pada pelaksanaan pemboran dan merupakan komponen utama yang menentukan kelancaran dan keberhasilan suatu operasi pemboran. Oleh karena itu lumpur yang digunakan harus disesuaikan dengan keadaan kondisi formasi serta litologi batuan yang akan tembus dengan harapan agar tidak mengalami permasalahan yang signifikan.Salah satu maslah yang sering timbul yaitu pada saat pemboran menembus formasi yang mengandung shale reaktif. Ketidakstabilan shale dapat menyebabkan kesulitan pada pemboran dan merupakan suatu permasalahan yang cukup sulit untuk diatasi. Adanya kandungan shale yang cukup tinggi terutama dari jenis montmorillonite, karena sifatnya sangat reaktif sekali terhadap air, sehingga proses hidrasi pada formasi shale pun terjadi dan menyebabkan terjadinya pengembangan lempung (swelling clay).Pengembangan lempung sering terjadi pada saat operasi pemboran berlangsung. Adanya lempung dapat menimbulkan masalah-masalah diantaranya ketidakstabilan dinding lubang bor yang nantinya dapat mempersempit dinding lubang bor dan mengakibatkan pipa terjepit. Selain itu kerusakan formasi juga dapat terjadi.Perencanaan sistem lumpur di laboratorium pemboran, PPPTMGB LEMIGAS dilakukan dengan mencari cara untuk mengurangi atau mengatasi pengenbangan lempung yaitu menggunakan lumpur KCL polimer dengan menambahkan beberapa aditif pengontrol shale.Dalam paper ini akan dilakukan uji jenis lumpur apa yang sesuai untuk pemboran pada formasi shale yang reaktif terhadap air sehingga dapat mengurangi dan menanggulangi permasalahan swelling shale.

1


Top Related