Download - Bab 7 Pragmatik
-
5/28/2018 Bab 7 Pragmatik
1/21
BAB 7: PRAGMATIK
Pengenalan
7.1 Konsep-konsep penting
7.2 Kedudukan bahasa dalam otak
manusia
7.3 Cara otak kod bahasa
7.4 Pemerolehan bahasa kanak-
kanak
Penutup
Latihan
Rumusan
Rujukan
Bab 1: Pengenalan
Bab 2: Morfologi
Bab 3: Fonetik
Bab 4: Sintaksis
Bab 5: Semantik
Bab 6: Variasi Bahasa
Bab 7: Pragmatik
Bab 8: Psikolinguistik
Bab 9: Otak Manusia dan Bahasa
Bab 10: Sosiolinguistik
Setelah selesai membaca bab ini, anda akan dapat:
1. Memahami penggunaan bahasa dan komunikasi
2. Menerangkan maksud konsep asas
3.
4.
Mengenal pasti teori komunikasi, iaitu model mesejdan model inferensi
Membezakan discourse dan perbualan
-
5/28/2018 Bab 7 Pragmatik
2/21
2
PENGENALAN
Pengertian Pragmatik
Seorang filosof yang bernama Charles Morris, memperkenalkan sebuah cabang ilmu iaitupragmatik. Pragmatik adalah kajian tentang hubungan tanda dengan orang yangmenginterpretasikan tanda itu (Moris, 1938 : 6 dalam Levinson, 1997: 1). Batasan pengertian ilmupragmatik juga dikemukakan oleh para ahli yang lain.
Para pakar pragmatik mendefinisikan istilah ini secara berbeza-beza. Menurut Yule (1996 : 3)misalnya, menyebutkan empat definisi pragmatik, iaitu (1) bidang yang mengkaji makna penutur;(2) bidang yang mengkaji makna menurut konteksnya; (3) bidang yang, melebihi kajian tentangmakna yang diujarkan, mengkaji makna yang diperkatakan oleh penutur; dan (4) bidang yang
mengkaji bentuk ekspresi menurut jarak sosial yang membatasi penutur yang terlibat dalampercakapan tertentu.
Thomas (1995 : 2) pula ada menyebut mengenai dua kecenderungan dalam pragmatik terbahagikepada dua bahagian; yang pertama ialah dengan menggunakan sudut pandang sosial yang turutmenghubungkan pragmatik dengan makna penutur (speaker meaning); dan kedua, denganmenggunakan sudut pandang kognitif, menghubungkan pragmatik dengan interpretasi ujaran(utterance interpretation). Selanjutnya Thomas (1995 : 22), mengandaikan bahawa makna merupakanproses dinamis yang melibatkan negosiasi antara penutur dan pendengar serta antara konteksujaran (fizik, sosial, dan linguistik) dan makna yang mungkin dari sebuah ujaran, mendefinisikanpragmatik sebagai bidang yang mengkaji makna dalam interaksi (meaning in interaction).
Pragmatik menurut Geoffrey Leech (1993 : 8) adalah ilmu tentang maksud dalam hubungannyadengan situasi-situasi tuturan (speech situation).Proses tindak tutur ditentukan oleh konteks yangmenyertai sebuah tuturan tersebut. Dalam hal ini Leech menyebutnya dengan aspek-aspek situasitutur, antara lain : pertama, yang menyapa (penyapa) dan yang disapa (pesapa); kedua, kontekssebuah tuturan; ketiga, tujuan sebuah tuturan; keempat, tuturan sebagai bentuk tindakan ataukegiatan tindak tutur (speech act); dan kelima, tuturan sebagai hasil tindak verbal (Leech, 1993 : 19-20). George Yule dalam bukunya Pragmatics (1996) mengemukakan bahawa Pragmatics is the studyof speaker meaning as distinct from word or sentence meaning (1996 : 133), yang berarti pragmatikmempelajari tentang makna yang dimaksudkan penutur yang berbeda dengan makna kata ataumakna kalimat. Batasan ini mengemukakan bahwa makna yang dimaksudkan oleh penutur
merupakan tuturan yang telah dipengaruhi oleh berbagai situasi tuturan, hal ini berbeza denganmakna perkataan kerana makna kata atau kalimat merupakan makna yang sesuai dengan makna
Pragmatik ialah satu kajian bahasa yang digunakan untuk berkomunikasidalam situasi konteks dan matlamat teori pragmatik adalah untuk
menjelaskan cara ujaran dapat difahami. Pragmatik memberi tumpuan
kepada makna-makna yang tidak dapat diramalkan oleh pengetahuan
linguistik sendiri, iaitu mengambil kira pengetahuan tentang dunia fizikal
dan sosial.
-
5/28/2018 Bab 7 Pragmatik
3/21
yang berdasarkan erti yang tertulis saja. Pengertian pragmatik dapat diintisarikan sebagai ilmuyang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yang ditentukan oleh konteks dan situasi yangmelatarbelakangi pemakaian bahasa dalam komunikasi yang merupakan dasar penentuanpemahaman maksud penggunaan tuturan oleh penutur dan mitra tutur.
Menurut pendapat Parker (1986) pragmatik adalah cabang linguistik yang mempelajari strukturbahasa secara eksternal, hal ini mempunyai maksud bagaimana satuan lingual tertentu digunakandalam komunikasi yang sebenarnya. Antara studi tata bahasa dan pragmatik dibedakan menurutParker. Hal tersebut dapat diamati dalam kutipan berikut.
Pragmatics is study of how language is used to communicate. Pragmatics is distinct from grammar,which is the study of the internal struture of language (Parker, 1986:11).
Pragmatik mempelajari bagaimana suatu bahasa itu digunakan untuk berkomunikasi.Pragmatik berbeda dengan tata bahasa, yang mempelajari struktur internal bahasa.
Jadi menurut Parker, pembelajaran tatabahasa itu dianggap sebagai pembelajaran bahasa secarainternal, dan pragmatik pula pembelajaran bahasa secara eksternal. Parker juga ada mengatakanbahawa kajian tatabahasa tersebut dianggap sebagai satu sistem pembelajaran secara bebas danterbuka (context independent).
Dalam bukunya yang berjudul Pragmatics, Levinson memberikan beberapa batasan pragmatikantara lain seperti dalam kutipan berikut.
Pragmatics is the study of all those aspecs of meaning not captured in a semantic theory (1997:12)
Pragmatik adalah kajian aspek-aspek makna yang tidak tercakup dalam teori semantik..
Kutipan tersebut memberikan pengertian bahawa, pragmatik mengkaji makna satuan lingualsecara eksternal sedangkan semantik mengkaji makna satuan lingual secara internal ataumemandang bahasa menurut makna leksikal yang terpisah dari situasi dan konteks. MenurutHalliday terdapat teks dan terdapat pula teks yang menyertainya: teks yang menyertai tekstersebut adalah konteks (1994: 6). Dapat dijelaskan bahwa yang dimaksud parameter konteksadalah unsur-unsur yang terkait di luar bahasa yang menyertai sebuah tuturan, diantaranyapenutur, mitra tutur, situasi, dan waktu. Levinson mengungkapkan hal yang sama pula, sepertidalam kutipan berikut.
Pragmatics is the study of relations between language and context that are basic to an account of
language understanding (1997: 21).
Pragmatik adalah pembelajaran hubungan antara bahasa dengan konteksnya (luarbahasa) yang merupakan dasar penentuan pemahamannya.
Batasan tersebut menjelaskan bahawa istilah konteks digunakan untuk mengacu padapemahaman antara penutur dengan mitra tutur tentang pengetahuan, pengalaman, persoalanyang dipraanggapkan, situasi, waktu, tempat dan peristiwa. Dengan kata lain, semua latarbelakang yang berkaitan dengan pengetahuan penutur dan mitra tutur.
Dari beberapa batasan mengenai pragmatik di atas, maka dapat disimpulkan bahawa pragmatiksebagai cabang ilmu linguistik yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal yang ditentukanoleh konteks dan situasi yang melatarbelakangi pemakai bahasa. Dalam ilmu pragmatik suatu
-
5/28/2018 Bab 7 Pragmatik
4/21
4
peristiwa tutur lebih mengacu pada maksud penutur terhadap tuturannya.Dalam jangka yangcukup lama, seperti diungkap oleh Yule (1996 : 6), pembelajaran bahasa ini dikuasai olehkecenderungan untuk menjelaskan bahasa berdasarkan sistem formalnya, iaitu denganmenurunkan sistem yang terdapat dalam matematika dan logika, dan mengabaikan unsurpengguna bahasa. Sebagai tataran terbaru dalam linguistik, Pragmatik merupakan satu-satunya
tataran yang turut memperhitungkan manusia sebagai pengguna bahasa. Meskipun memilikifokus kajian yang serupa dengan semantik, yaitu makna, seperti akan saya jelaskan kemudian,makna yang dikaji dalam pragmatik berbeda dengan makna yang dikaji dalam semantic.
Makalah ini bertujuan menjelaskan perkembangan ilmu pragmatik serta pentingnya bidangpragmatik untuk dipelajari dalam program studi linguistik. Untuk tujuan tersebut, saya mengawalimakalah ini dengan pembahasan mengenai perkembangan ilmu pragmatic, serta menjelaskansecara singkat topik-topik bahasannya, dan, dengan melihat perbedaan kajiannya dengan bidanglain dalam linguistik yang menunjukkan betapa pentingnya pragmatik di dalam ilmu linguistik.
Kajian pragmatik adalah penting dalam memahami cara bahasa itu beroperasi.Ini kerana
bentuk linguistik (struktur bahasa) sendirian gagal untuk menjelaskan kesemua makna yang telahdiperolehi daripada bahasa. Sebagai contoh: apabila seseorang berkata saya dahaga, dia
berharapkan agar diberikan minuman kepadanya. Apa yang berlaku adalah makna yang tiada
dalam bentuk bahasa boleh disimpulkan daripada konteks ujaran itu dan ini memberikan kita
prinsip-prinsip tertentu tentang cara kita menggunakan bahasa.
7.1 PENGGUNAAN BAHASA DAN KOMUNIKASI
Perkataan komunikasi danpemahaman boleh dilihat dari pelbagai cara. Terdapat tiga cara
komunikasi boleh disampaikan apabila seseorang itu bertutur.
1. Transmisi maklumat yang tidak disengajakan.
Apabila saya bercakap, aksen saya mungkin memberitahu anda sesuatu tentang
kedudukan sosial saya atau tempat asal saya. Nada suara, ekspresi muka, gerak badan dan
lain-lain mungkin dapat memberitahu anda tentang mood saya ketika itu. Kita dapat
mendefinisikan makna komunikasi dan pemahaman yang meliputi jenis ini.
2. Komunikasi yang disengajakankomunikasi tersembunyi.
Biasanya komunikasi yang diniatkan melibatkan pemanipulasian atau perihal
menyembunyikan sesuatu. Sebagai contoh, ketika saya bercakap, saya mungkin cuba
untuk tampil dalam keadaan lebih bersahaja, lebih bijak, lebih berpengetahuan daripada
keadaan saya yang sebenar. Hajat atau niat ini hanya boleh Berjaya dilakukan jika ia kekal
disembunyikan. Jika anda menyedari bahawa saya sedang membuatkan anda berfikir
bahawa saya lebih baik daripada keadaan saya sebenarnya, nda mungkin tidak akan
tertipu.
-
5/28/2018 Bab 7 Pragmatik
5/21
3. Komunikasi yang disengajakan - Komunikasi nyata.
Dalam komunikasi nyata, tidak ada sebarang penyembunyian niat/ hajat sebagaimana
ditunjukkan sebelum ini. Penutur yang mahu menyampaikan sesuatu mesej/ maklumat
tertentu akan membantu pendengar untuk memperoleh semula mesej tersebut.
Sehubungan dengan itu, apa yang dimaksudkan tentang komunikasi dalam bab ini ialajkomunikasi nyata dan yang dimaksudkan dengan pemahaman adalah memperoleh
kembali interpretasi yang dihajatkan.
Sungguhpun secara umumnya pragmatik didefinisikan sebagai teori interpretasi ujaran namun
apa yang ditumpukan secara nyatanya dalah terhadap peranan-peranan fakto-faktor bukan
linguistik dalam komunikasi. Dengan kata lain, pragmtik bermula setelah peranan linguistik
terhenti. Komunikasi ialah perkara sosial,biasanya berlaku dalam konteks situasi sosial yang jelas.
Dalam konteks seperti itu kita bergantung antara satu sama lain untuk berkongsi tanggapan kitatentang situasi itu. Dengan orang yang kita kenal, kita tidak menjelaskan semuanya, tetapi kita
bergantung pada kesefahaman yang dikongsi untuk memudahkan masalah komunikasi.
Komunikasi linguistik mudah dicapai, tetapi ternyata sukar untuk dijelaskan; sebarang teori
komunikasi linguistik yang setimpal dengan tajuknya mesti mencuba menjawab soalan-soalan
berikut:
i) Bagaimana komunikasi yang berjaya bertindak? Contohnya, andaikan seorang penutur
mempunyai niat untuk melaporkan kepada pendengar bahawa keadaan di jalan itu berais.
ii) Apakah yang memungkinkan penutur untuk menyampaikan hal ini kepada pendengar?
Yang anehnya, soalan ini belum lagi diberi pertimbangan secara intensif melalui kaedah
kepustakaan dan disiplin yang utama. Linguistik, hanya memberi fokus pada ciri struktural
bahasa, telah cenderung untuk melihat fenomena berkomunikasi sebagai di luar domain
rasminya. Begitu juga, nampaknya ada kemunginan mendalami perkara falsafah tentang makna,
kebenaran, dan rujukan tanpa menyelidik perincian komunikasi. Psikologi tradisional telah
memberikan fokus pada pemprosesan ayat, tetapi tanpa mengambil berat tentang selok-belok
sebenar fenomena berkomunikasi. Akhir sekali, sesetengah ahli sosiologi dan antropologi telah
mula mengambil berat tentang perbualan, tetapi telah melangkau (atau telah mengandaikan
jawapan bagi)persoalan tentang sifat komunikasi itu sendiri. Justeru itu, apa yang diperlukanialah pendekatan yang bersepadu terhadap komunikasi, iaitu persoalan tentang sifatnya telah
menjadi fokus penyelidikan. Hanya akhir-akhir ini bentuk umum teori komunikasi yang
memadai mula muncul, dan lebih banyak masa dan penyelidikan diperlukan untuk
memeriksanya dengan lebih terperinci lagi.
-
5/28/2018 Bab 7 Pragmatik
6/21
6
7.2 KONSEP-KONSEP PENTING
7.2.1 Pragmatik
Kajian penggunaan bahasa dan perkaitannya dengan struktur bahasa dan konteks sosial.
7.2.2 Model Mesej
Satu teori komunikasi di mana penghantar mengekod secara berurutan maklumat yangdia inginsampaikan dalam bentuk isyarat yang bergerak kepada penerima, yang juga secara berurutanmenyahkodnya untuk mendapatkan mesej asal.
7.2.3 Discourse (WACANA)
Ditafsirkan secara sempit, sebarang perangkat ujaran yang berkaitan oleh seorang penutur.
7.2.4 Perbualan
Sebarang perangkat ujaran oleh lebih daripada seorang penutur yang mempunyai strukturyangdicirikan oleh sapaan, bercakap bergilir-gilir dan mengakhirinya.
7.3 TEORI KOMUNIKASIMODEL MESEJ
Selama tiga puluh tahun yang lalu tanggapan yang paling umum dan lazim tentang komunikasi
linguistik manusia adalah apa yang akan kita sebut sebagai Model Mesej, diilustrasi dalam Rajah
7.3 di bawah.
Model ini menerangkan ciri tertentu sifat pertukaran perbualan yang masuk akal :model ini
meramalkan bahawa komunikasi berjaya apabila pendengar menyahkod mesej yang sama yang
dikod oleh penutur; dan sebagai kesimpulan model ini meramalkan bahawa komunikasi terputusjika mesej yang dinyahkod berbeza daripada mesej yang dikod. Begitu juga, ia menggambarkan
bahasa sebagai jambatan antara penutur dan pendengar iaitu gagasan yang peribadi
dikomunikasikan melalui bunyi umum, dan dengan itu, berfungsi sebagai wahana untuk
menyampaikan mesej yang berkaitan.
Walaupun ada nada moden, Model Mesej ini berbalik sekurang-kurangnya tiga kurun pada
seorang ahli falsafah yang bernama John Locke,yang telah menulis pada 1691 bahawa:
Dengan itu, manusia melalui cara semula jadi, organ-organnya dibentuk supaya sesuai untuk
membentuk bunyi yang jelas, yang kita sebut sebagai kata-kata. Tetapi ini tidak mencukupi untuk
-
5/28/2018 Bab 7 Pragmatik
7/21
menghasilkan bahasa; bagi burung nuri dan beberapa burung lain, diajar untuk mengeluarkan
bunyi yang cukup jelas, tetapi masih belum boleh berbahasa.
Penutur Bunyi Pendengar
Rajah 7.3 : Model mesej tentang perbualan.
Seorang penutur mempunyai beberapa mesej dalam fikirannya yang ingin disampaikan kepada
pendengarnya. Pendengar itu menghasilkan beberapa ungkapan daripada bahasa yang mengekod
mesej mengikut maknanya yang tersendiri. Apabila mendengar permulaan ungkapan itu ,
pendengar memulakan proses menyahkod yang secara berurutan mengenal pasti bunyi yang
diterima, kategori sintaksis, dan makna, kemudian menggubah makna ini ke dalam bentuk mesej
yang dinyahkod dengan jayanya.
Oleh itu, selain bunyi yang jelas, dia juga perlu menggunakan bunyi-bunyi ini sebagai isyarat
tanggapan dalaman; dan membuatnya supaya menjadi sebagai lambang bagi gagasan yang ada
dalam fikirannya sendiri, dan dengan itu bunyi tersebut dapat dimaklumkan kepada orang lain
dan fikiran dalam minda manusia boleh disampaikan daripada seorang kepada seorang yang lain.
Keselesaan dan kelebihan bermasyarakat tidak akan dapat diperoleh tanpa komunikasi fikiran,
dan menjadi perlu bahawa manusia mesti mengambil tahu tentang isyarat luaran yang masuk akal,
yang daripadanya gagasan yang tidak boleh dilihat, iaitu apa yang terkandung dalam fikirannya,
boleh diketahui oleh orang lain .
Lagipun, ada beberapa banyak kenyataan semasa yang pada dasarnya adalah sama pendapatnya:
Penutur, oleh sebab yang tidak berkaitan secara linguistik, memilih sesetengah mesej yang ingin
disampaikan kepada pendengarnya; sesetengah berfikir bahawa dia mahu mereka menerima atau
beberapa arahan yang ingin diberikan kepada mereka atau beberapa soalan yang ingin ditanyakan.
Mesej ini dikod dalam bentuk perlambangaan fonetik ujaran dengan cara sistem peraturan
linguistik yang ada pada penutur. Proses mengekod ini menjadi isyarat bagi orang artikulasi
penutur, dan dia menyuarakan ujaran bentuk fonetik yang betul. Ini pula, dikesan oleh organ
pendengaran pendengar. Bunyi bahasa yang merangsang organ ini ditukar menjadi isyarat secara
neural yang diperoleh daripada perlambangaan fonetik yang sepadan dengan apa yang diperoleh
daripada mesej yang telah dikod oleh penutur. Perlambangaan ini pula telah dinyahkod menjadi
Mesej:M
Mengekod
Mulut
Mesej:M
Penyahkod
Telinga
-
5/28/2018 Bab 7 Pragmatik
8/21
8
satu perlambangaan mesej yang sama yang dipilih pada asalnya oleh penutur untuk
menyampaikan melalui sistem rumus linguistik yang sepadan dengan pendengar. Oleh itu,
kerana pendengar menggunakan sistem rumus yang sama dengan sistem yang digunakan oleh
penutur untuk mengekod, satu contoh komunikasi linguistik yang berjaya telah berlaku (Katz
1966, 103-104).
Memang tidak dapat disangsikan lagi bahawa model jenis ini telah menarik minat ramai untuk
mendalami bidang komunikasi manusia, dan kemudiannya ia telah berakar berumbi, setakat
tertentu, dalam bahasa kita. Contohnya, Reddy (1979 311-316) telah menyenaraikan lebih kurang
80 metafora yang dibina atas pendapat bahawa bahasa adalah sebagai bagi gagasan antaranya
seperti yang berikut:
1. Try to get your thoughts across better.
2. You still havent given me any idea of what you mean.
Mengikut Reddy (1979 : 290), gagasan-gagasan utama yang menjadi struktur metafora ini ialah:
(1) Bahasa berfungsi seperti pembuluh, memindahkan fikiran bulat-bulat daripada seorang
kepada seorang yang lain;
(2) Dalam penulisan dan pertuturan, orang menyelitkan fikiran atau perasaan mereka dalam
kata-kata itu;
(3)Kata mencapai pemindahan itu dengan mendukung fikiran atau perasaan itu danmenyampaikannya kepada orang lain; dan
(4) Dalam mendengar atau membaca, orang sekali lagi mendapatkan fikiran dan perasaan
melalui kata-kata.
Ini ialah analog yang jelas tentang rukun utama Model Mesej, dan ini mengesyorkan
bahawa bahasa kita telah menggambarkan tanggapan komunikasi ini .
7.3.1 Masalah dengan Model Mesej
Untuk memastikan makna ungkapan, para pendengar mesti memproses ayat yang
membayangkan sifat struktur kompleks bahasa manusia (seperti ketaksaan struktur dan kepautan
terbahagi). Penyahkodan makna (-makna) sesuatu ayat memanglah bahagian yang penting dalam
komunikasi linguistik, tetapi proses berkomunikasi tidak berakhir dengan memproses sifat
struktur bahasa dan menyahkod makna sahaja. Memang, ada banyak lagi yang terlibat dalam
proses ini, dan disinilah Model Mesej bertembung dengan sejumlah masalah. Di sini akan
digariskan secara ringkas enam masalah tipikal yang dihadapi oleh Model Mesej, dan dalam
melakukannya kita berharap dapat memberikan gambaran tentang cara kompleksnya proses
komunikasi ini.
-
5/28/2018 Bab 7 Pragmatik
9/21
1. Banyak ungkapan adalah taksa secara linguistik, pendengar mesti menentukan makna yang
mana satu bagi ungkapan tersebut yang ingin difahami pada masa itu. Justeru itu, bagi
Model Mesej, penyahtaksaan ialah proses yang tidak dikuasai oleh mana-mana prinsip, dan
Model Mesej sudah tentu tidak memberikan sebarang prinsip seperti itu. Tetapi sebenarnya,
ketaksaan bukanlah tanpa prinsip atau rambang; malah, ia biasanya agak boleh diramalkan.
Walaupun berlaku keadaan salah faham yang melucukan yang timbul dari masa ke masa,
pada umumnya kita boleh memilih tafsiran yang tepat bagi sesuatu ungkapan yang taksa.
Untuk mengatasi ketaksaan, pendengar menganggap kata penutur adalah sesuai mengikut
konteks.
Contohnya; di mesyuarat mengezon lapangan terbang, ayat Flying planes can be dangerous akan
secara lazim diterima sebagai kenyataan tentang berbahayanya kapal terbang yang terbang di
atas; tetapi dalam mesyuarat Lembaga Insurans Juruterbang secara lazim kenyataan itu
adalah sebagai perniagaan tentang risiko kerja.
Kita ambil satu contoh lagi, bayangkan perbualan yang berikut:
A: We lived in Illinois, but we got Milwaukees weather.
B: Which was worse.
Perhatikan tanpa beberapa bayangan pilihan yang lebih (seperti intonasi yang berlebihan), A
tidak tahu sama ada B sedang membuat suatu penegasan atau sedang bertanya:
Penegasan: It was worse getting Milwaukees weather!
Soalan: Which weather was it worse to get?
Justeru itu, Model Mesej mesti ditambah dengan prinsip yang sesuai mengikut konteks untuk
memampasi ketaksaan yang berleluasa dalam bahasa tabii.
2. Model Mesej tidak menerangkan mengapa mesej itu biasanya mengandungi maklumat
tentang perkara tertentu yang dirujuk, dan rujukan tersebut jarang-jarang ditentukan secara
unik oleh makna ungkapan.
Contohnya, frasa the shrewd politician won the election boleh digunakan dalam situasi yang
berlainan untuk merujuk orang yang berlainan seperti Winston Churchill, Richard Nixon,
dan Franklin D. Roosevelt. Namun frasa itu selalunya bererti satu perkara (ahli politik yang
licik). Pendengar yang berfikir bahawa orangnya ialah Richard Nixon tetapi apa yang
dimaksudkan oleh penutur ialah Franklin Roosevelt tidak akan memahami mesej itu dengan
betul. Jadi Model Mesej mesti ditambah dengan mekanisme untuk mengenali maksud yang
dirujuk dengan tepat.
-
5/28/2018 Bab 7 Pragmatik
10/21
10
3. Model Mesej menggambarkan komunikasi yang berjaya sebagai hanya mengeluarkan,
mendengar, dan memahami ungkapan yang penuh bermakna. Tetapi bukan setakat ini
sahaja dalam hal komunikasi. Yang tidak ada dalam model mesej, setakat ini ialah gambaran
niat komunikatif penutur, yang tidak, pada umumnya, ditentukan secara unik oleh maknaungkapan yang dinyatakan itu. Contohnya, Ill be there tonight mungkin merupakan satu
ramalan, janji, ataupun satu ugutan, bergantung pada niat penutur dalam keadaan yang
bersesuaian. Walaupun niat itu berbagai-bagai di pihak penutur, ayat itu hanya mempunyai
satu makna yang berkaitan.
Salah satu kenyataan yang menarik tentang niat komunikasi ialah niat itu dimaksudkan untuk
dikenali. Apabila penutur berniat untuk menyampaikan sesuatu, mereka bermaksud dikenali
sebagai mencuba menyampaikannya, dan komunikasi itu berjaya hanya jika pendengar
mengenal niat tersebut. Justeru itu, jika seorang penutur menungkapkan ayat Ill be there
tonight, dengan niat mengugut, dan juga pendengar gagal mengenal niat pendengar dan
menganggap itu sebagai ramalan, maka komunikasi telah gagal.
4. Model Mesej tidak menerangkan kenyataan bahawa kita biasanya bertutur secara tak harfiah;
iaitu, kita mungkin tidak memaksudkan apa yang diertikan oleh kata-kata kita. Hal-hal yang
lazim tentang ini ialah ironi, sindiran, dan penggunaan kiasaan seperti metafora. Justeru itu,
penutur yang berkata Oh, thats just great, dalam konteks yang bersesuaian, boleh dianggap
mengatakan sesuatu yang berlawanan daripada apa yang dimaksudkan oleh kata tersebut.
(Cuba fikirkan bahawa anda mendapati tayar kereta anda kempis dalam perjalanan anda kekelas pada waktu pagi ). Hal-hal bertutur secara tak harfiahmemang sukar untuk diselesaikan
oleh Model Mesej, kerana dalam komunikasi secara tidak harfiah semasa mesej yang
disampaikan oleh penutur tak memasukkan maksud harfiah sama sekali. Sebaliknya,
pendengar dimaksudkan menggunakan makna harfiah semasa cuba memahami apakah
sebenarnya yang ingin disampaikan oleh penutur.
5. Model Mesej tidak menerangkan kenyataan bahawa kita kadang-kadang bermaksud untuk
menyampaikan lebih daripada apa yang dimaksudkan oleh ayat kita. Kadang-kadang kitabertutur secara tak langsung , iaitu, kita kadang-kadang bertujuan untuk melakukan satu
tindakan komunikasi dengan melakukan satu tindakan komunikasi yang lain. Contohnya,
agak biasa untuk mengatakan My car has a flat tire pada pembantu stesen minyak, dengan
tujuan dia akan membaikinya: dalam hal ini kita meminta pendengar berbuatsesuatu. Tetapi
bagaimanakah penutur menyampaikan maksud bahawa pendengar harus berbuat sesuatu
jika ayat yang diungkapkan hanya melaporkan keadaan keretanya sahaja? Jawapannya ialah,
dalam mengungkapkan ayat itu, penutur (secara harfiah) secara langsungmelaporkan keadaan
yang dianggap sebagai tidak memuaskan dan secara tak langsung meminta pendengar
membaiki tayarnya.Bagaimanakah pendengar itu tahu sama ada penutur bertutur secara
tidak langsung dan juga secara langsung?Sekali lagi, jawapannya ialah kesesuaian konteks.
-
5/28/2018 Bab 7 Pragmatik
11/21
Dalam hal di atas, adalah sesuai mengikut konteks untuk hanya melaporkan tayar yang
kempis di stesen minyak. Berbeza pula, jika seorang pegawai polis bertanya mengapa sebuah
kereta diletakkan di tempat yang tidak dibenarkan mengikut undang-undang, satu laporan
yang sederhana tentang tayar yang kempis merupakan tindak balas yang sesuai mengikut
konteks. Dalam keadaan yang kemudian ini, pendengar (pegawai polis) sudah tentu tidak
akan menerima kata-kata penutur sebagai permintaan untuk membaiki tayar keretanya
itu.Sekali lagi, kita melihat peranan yang dimainkan oleh anggapan tentang kesesuaian
konteks dalam komunikasi yang berjaya. Seorang penutur boleh menggunakan ayat yang
sama untuk menyampaikan mesej yang agak berlainan mengikut konteksnya.
6. Masalah terakhir Model Mesej ialah menyampaikan mesej bukanlah selalunya tujuan kata
kita, dan model ini tidak menghubungkan sama sekali dengan kegunaan yang lain.
Contohnya, terdapat tindakan keinstitusian seperti memecat atau membaptiskan
seseorang, yang fungsinya ialah menukar status institusi orang itu. Terdapat juga tindakan
pertuturan keinstitusian seperti pemain besbolyang hampir mencapai gol atau mendapati
defenden bersalah, yang melibatkan pertimbangan kebenaran dengan membawa akibat
keinstitusian dan sosial. Kejayaan komunikasi bukanlah tujuan pernyataan upacara amal
kerana pemain besbol sudah pun keluar, pekerja sudah dipecat, dan bayi telah dibaptiskan,
sama ada mereka mengenalinya atau tidak pada masa itu. Justeru itu, tidak perlu mengenali
sebarang niat berkomunikasi bagi kejayaan lakuan ini. Begitu juga, ada lakuan pertuturan
(disebut tindakanperlokusionari) yang melibatkan berlakunya kesan pada pendengar.
Misalnya, seorang penutur mungkin mengatakan sesuatu dengan niat untuk memujuk,
menarik minat, atau menipu, penonton, tetapi para penonton mungkin tidak dapat dipujuk ,tidak tertarik, atau ditipu jika mereka dapat mengenali niat penutur untuk melakukan
perkara tersebut. Sebagai bandingan, niat untuk berkomunikasi selalunya bertujuan supaya
dikenali.
Komunikasi linguistik telah berjaya seperti yang ada sekarang kerana mesej telah dijadikan lazim
sebagai makna ungkapan, dan dengan berkongsi pengetahuan makna sesuatu ungkapan,
pendengar dapat mengenali mesej penutur dan niat komunikasi penutur.
7.4 TEORI KOMUNIKASIMODEL INFERENSI
Jika hubungan antara niat komunikatif penutur (mesej) dan ayat bukan merupakan pengekodan
biasa mesej ke dalam ayat melalui maknanya maka hubungananya adalah berdasarkan inferens.
Mengikut teori komunikasi yang akan dibentangkan di sini (lih.Grice 1957, Bach dan Haris
1979), komunikasi linguistik berjaya apabila pendengar, sebaik-baik saja mendengar sesuatu
ungkapan, mengenali niat komunikasi penutur.
-
5/28/2018 Bab 7 Pragmatik
12/21
12
Komunikasi linguistik dimungkinkan kerana penutur dan pendengar berkongsi sistem strategi
berdasarkan inferens yang mula daripada perlafazan ungkapan hinggalah kepada pengenalan
pendengar terhadap niat komunikasi penutur.
Sistem strategi berdasarkan inferens; menerangkan komunikasi yang berjaya, sambil mengelak
kekurangan yang ada pada Model Mesej. Terutamanya, kita ingin mengetahui cara ia:
Menggabungkan tanggapan niat komunikasi
Tidak menjadikan sesuatu niat komunikasi itu ditentukan secara unik oleh makna
ungkapan yang disebutkan
Menerangkan cara berkomunikasi secara harfiah, langsung dan tak langsung.
7.4.1 Komunikasi Langsung dan Harfiah
Model Mesej komunikasi linguistik berkaitan, jika ada kaitan pun, hanya pada bentuk komunikasi
yang sangat ideal- yang munkgin tidak wujud sama sekali! Walau bagaimanapun, maka seseorang
mencuba membina teori komunikasi yang sebenar serta normal, maka pendapat bahawaperaturan
atau kebiasaan bahasa yang mengaitkan bunyi dengan mesej digantikan oleh pendapat bahawa
sistem niat inferens dan kepercayaan yang dikongsi sedang berfungsi, dan oleh itu tugas sebenar
komunikasi bahagian pragmatik ialah menyelidik sistem ini.
Gagasan dasar adalah mudah: komunikasi linguistik ialah sejenis tugas penyelesaian masalah.
Penutur berhadapan dengan masalah untuk membuat pendengar supaya mengenali niat
komunikasi tertentu; jadi penutur mesti memilih sesuatu ungkapan yang akan memudahkan
pengenalan itu, jika konteks penyataan diberi. Di pihak pendengar masalahnya ialah mengenali
dengan jayanya niat komunikasi penutur berdasarkan kata-kata yang telah dipilih oleh penutur
dan konteks pernyataan.
Model berdasarkn inferens tentang komunikasi mencadangkan bahawa semasa kita sedang belajar
bercakap dalam bahasa kita, kita juga belajar cara untuk berkomunikasi dalam bahasa itu, dan
mempelajari hal ini, melibatkan proses memperoleh pebagai kepercayaan yang dikongsi atauandaian dan juga satu sistem strategi berdasarkan inferens. Andaian tersebut membolehkan kita
untuk membuat anggapan beberapa perkara yang boleh membantu bakal pendengar (atau
penutur), dan strategi berdasrkan inferens membekalkan kepada orang yang ingin berkomunikasi
itu pola inferens yang ringkas dan berkesan dari apa yang dinyatakan oleh seseorang kepada apa
yang ingin disampaikan oleh seseorang. Diambil kedua-duanya sekali, andaian dan strategi
menjadi dasar untuk mengadakan komunikasi linguistik yang berjaya.
Jika penutur dan pendengar berkongsi andaian di atas dalam sesuatu keadaan, masalah bagi
kejayaan komunikasi lebih mudah diatasi, kerana pendengar sudah mempunyai seperangkat
jangkaan perbualan yang spesifik. Lagipun, kita akan mencadangkan bahawa penutur danpendengar juga berkongsi sistem strategi berdasarkan inferens, dan setiap satu mengendalikan
-
5/28/2018 Bab 7 Pragmatik
13/21
salah satu kekurangan dalam Model Mesej. Justeru itu, akan ada strategi bukan sahaja untuk
komunikasi langsung dan harfiah tetapi juga untuk komunikasi tak langsung dan tak harfiah.
Kita boleh menurunkan strategi ini secara carta selak, seperti yang ditunjukkan dalam 7.4.1.
Pernyataan U
Apa yang disampaikan oleh P secara langsung_________________________________________________
Apa yang disampaikan oleh P Apa yang disampaikan olehsecara harfiah secara tak harfiah
________________________________________________
Apa juga yang disampaikan oleh P secara langsung
7.4.1: Sistem strategi berdasarkan inferens.P=Penutur, U=Ungkapan
Strategi langsung
Strategi harfiah Strategi tak harfiah
Strategi tak langsung
-
5/28/2018 Bab 7 Pragmatik
14/21
14
7.4.2 Komunikasi Tak Harfiah
Kadang-kadang semasa kita bertutur , kita memaksudkan sesuatu selain apa yang dimaksudkanoleh kata kita. Apabila apa yang ingin kita sampikan tidak sepadan dengan apa yang dimaksudkanoleh ungkapan kita secara harfiah, maka kita bertutur secara tak harfiah. Di sini ada beberapa
ungkapan yang tipikal yang kadang-kadang dinyatakan secara tak harfiah.
Pernyataan yang berlebih-lebihan
No one understands me. (Tidak ramai orang yang memahami saya).A pig wouldnt eat food. (Orang kalau diberi pilihan, tidak akan memakannya).Her eyes opened as wide as saucers. (Matanya terbuka luas).The future is now. (Anda patut bersedia sekarang untuk masa depan).
Ironi,sindiranBoy, this food is terrific! (teruk)
That argument is a real winner (kalah)
Bahasa kiasan
Ive got three hands(pekerja) here to help me.Down in Texas, cattle are only $200.00 a head (seekor)
Dalam komunikasi tak harfiah, pendengar mesti mencuba memahami apa yang ingindisampaikan oleh penutur, jika penutur bercakap secara tak harfiah.
Sindiran, ironi
Bertentangan dengan apa yang dikatakan
Metafora
Sedikit kaitan kesamaan yang menonjol.
Berlebih-lebihan
Penilaian seterusnya menghala ke arah titik tengah skala yang bersesuaian.Apabila pendengar menyedari apakah yang disampaikan secara tak harfiah olehpenutur tepat, komunikasi tak harfiah telah berjaya.
-
5/28/2018 Bab 7 Pragmatik
15/21
7.4.3 Komunikasi Tak Langsung
Kadang-kadang semasa kita bercakap, kita bukan sahaja dapat melakukan beberapa bentukkomunikasi secara langsung, tetapi juga apabila kita bercakap secara tak langsung-maka kita akanmaksudkan sesuatu yang lebih daripada apa yang kita maksudkan secara langsung.
Strategi Langsung
Apakah yang ingin disampaikan oleh P jika harfiahI
__________________________________________
Apakah yang disampaikan oleh P
(secara langsung dan) harfiah Apakah yang disampaikanoleh (secara langsung dan)takharfiah
Rajah 7.4.2.Strategi langsung harfiah dan tak harfiah
Tak Harfiah
1. The door is over there. ( ia digunakan untuk meminta seseorang pergi)
2 . Youre the boss.( ia digunakan untuk menyatakan persetujuan dengan apa yang telahdikatakan oleh pendengar)
Perhatikan tindakan tak langsung boleh dilaksanakan melalui tindakan langsung harfiah atau takharfiah. Contoh ialah kes tindakan tak langsung yang dilaksanakan melalui tindakan langsungharfiah- penutur benar-benar memaksudkan apa yang dikatakannya, dan juga memaksudkanlebih daripada itu.
Andai kata penutur menyatakan Contoh 1, The door is over there kepada pendengar, dengan
ini secara tak langsung penutur meminta supaya pendengar keluar. Bagaimanakah pendengarmembuat kesimpulan? Perkara pertama dia mesti perhatikan adalah tidak sesuai mengikut
Strategi harfiah Strategi tak harfiah
-
5/28/2018 Bab 7 Pragmatik
16/21
16
konteks bagi penutur untuk hanya memberitahu letaknya pintu, dengan mengandaikan bahawakedua-dua mereka tahu letaknya pintu, dan ini tidak berkitan dengan perbualan. Oleh itu,langkah 7 Model Berdasarkan Inferens adalah relevan bagi memulakan usaha mencari mesej taklangsung itu.Pendengar akan memerhatikan maklumat berikut:
Ketidaksesuaian mengikut konteks
Pendengar menyedari bahawa adalah tidak sesuai mengikut konteks bagi penutur untuk hanya
bercakap secara langsung..
Seperti dengan komunikasi tak harfiah, pendengar menghadapi situasi penyelesaiaan masalah: jika
penutur memaksudkan sesuatu yang lebih daripad apa yang disampaikan secara langsung, apakah
itu? Dalam contoh di atas kita mungkin mengandaikan bahawa penutur dan pendengar sedangbertengkar, dan dalam hal itu, jelas bahawa penutur memohon agar pendengar supaya
keluar.Malangnya, sedikit sahaja diketahui untuk masa ini tentang proses pemikiran yang sebenar
yang terjadi semasa komunikasi tak langsung, jadi kita hanya akan menunjukkan hasil inferens
yang tak langsug:
Tak langsung
Pendengar menyedari juga apa yang disampaikan penutur secara tak lansung.
Dalam contoh 1 , komunikasi tersebut mempunyai komponen langsung dan tak
langsung.Lagipun, komponen lngsung adalah harfiaah- penutur betul-betul memaksudkan
bahawa pintu itu di sana walaupun bukan itu sahaja yang dimaksudkannya.
Kita boleh menambah strategi langsung yang ada dengan strategi komunikasi tak langsung.
Pernyataan pengungkapan P
Apa yang akan disampaikan oleh P secara langsung, jika harfiah
Strategi Langsung
Strategi Tak HarfiahStrategi Harfiah
-
5/28/2018 Bab 7 Pragmatik
17/21
Apa yang disampaikan oleh Apa yang disampaikan oleh P(secara langsung dan)harfiah (secara langsung dan) tak harfiah
Apa yang juga disampaikan oleh P secara tak langsung
Rajah 7.4.3 Strategi untuk komunikasi secara langsung dan tak langsung
7.4.4 Rumusan Teori Komunikasi
Kelemahan utama Model Mesej komunikasi linguistik ialah ia menyamakan mesej yang ingindisampaikan oleh penutur dengan makna sesetengah ungkapan dalam bahasa itu. Seperti yangtelah kita lihat, ini membawa kepada enam kelemahan yang khusus:
Model Mesej tidak boleh menjelaskan:(1) penggunaan ungkapan yang taksa,(2) rujukan dunia sebenar,(3) niat komunikasi,(4) komunikasi tak harfiah,(5) komnikasi tak langsung, dan
(6) penggunaan bahasa yang bukan komunikatif.
Untuk menjelaskan fakta jenis ini, Model Berdasarkan Inferens diperlukan iaitu, model yangmenghubungkan mesej dengan makna ungkapan yang dinyatakan melalui jujukan inferens.Model ini melibatkan satu siri strategi inferens yang, jika diikuti, menarik pendengar daripadapendengar ungkapan yang disebut bagi niat komunikasi penutur. Lagipun, setiap langkah utamadalam inferens menjelaskan beberapa kegagala Model Mesej. Misalnya, untuk membuatkesimpulan bagi langkah 2 adalah dengan membuat kesimpulan tentang makna operatif, yangtujuannya adalah untuk menyahtaksakan mengikut teks pernyataan itu dan mengelak bantahanpertama terhadap Model Mesej. Model Berdasarkan Inferens juga termasuk strategi rujukan, tak
harfiah dan tak langsung, dan dengan itu mengelak bantahan kedua, keempat dan kelima ; dan iamemberikan gambaran tentang niat komuniksi dan penggunaan bahasa bukan komunikatif,dengan itu mengelak masalah ketiga dan keenam.
Jika Model Berdasarkan Inferens adalah betul, sebahagian kecekapan komuniksi mengandungikebolehan menguasai beberapa strategi pragmatik tertentu, termasuk yang diberi di atas. Setiapstrategi mengandungi pola inferens dan mempunyai daya tarikan bagi pelbagai andaian ataukepercayaan mengikut konteks yang dikongsi. Inilah blok binaan yang sebenar tentang teoripenggunaan bahasa dan komunikas. Terpulanglah kepada bidang psikologi untuk mencariprinsip sebenar inferens; bidang linguistik dan falsafah hanya akan memaksakan jawapan sebenar
Strategi Tak Langsung
-
5/28/2018 Bab 7 Pragmatik
18/21
18
7.5 DISCOURSE DAN PERBUALAN
Kaji selidik yang bersahaja tentang komunikasi linguistik yang biasa pun akan menunjukkan satu
kenyataan yang penting; unit komunikasi jarang sekali merupakan satu ayat yang lengkap.Biasanya kita bercakap dengan menggunakan satu kata, frasa, dan pecahan ayat:
A: Nak tengok wayang malam ni?B: Uh, entah, uh..
A: Tak nak, kan?
Biar saya cerita tentang kemalangan itu, saya.
Secara umum, kajian discourse ialah kajian unit bahasa dan penggunaan bahasa yang
mengandungi lebih daripada satu ayat, tetapi berhubungan melalui sistem tajuk yang berkaitan.Kajian discourse kadang-kadang ditafsirkan secara sempit sebagai kajian jujukan ayat yangberhubungan (atau pecahan ayat) yang dihasilkan oleh seorang penutur. Dalam perbincanganyang berikut kita akan mentaafsirkan istilah discourse secara sempit, dan apabila lebih daripadasatu orang yang terlibat, kita akan memperkatakan pertukaran perbualan. Terdapat beberapabanyak bentuk discourse dan pertukaran perbualan. Antaranya ialah surat, jenaka, cerita,syarahan, khutbah, ceramah, dan sebagainya, semuanya ialah kategori discourse; hujah,
wawancara, urusan perniagaan, arahan, dan perbualan ialah kategori pertukaran percakapan.
Perbualan (dan pertukaran percakapan pada umumnya) biasanya ialah jujukan ungkapan yangberstruktur oleh lebih daripada seorang penutur. Struktur ini jarang sekali secara sedar ketara
kepada penutur. Walau bagaimanapun, kita hanya perlu mengingat kembali perbualan yangsalah dari satu segi, supaya dapat menyedari prinsip perbualan yang telah kita kuasai.
Walaupun struktur perbualan (dan pertukaran perbualan yng lain) belum lagi diperikan secaramenyeluruh, dan untuk masa kini sedang diselidik secara giat, maka di sini kita bolehmeringkaskan sesetengah sifat utamanya.
1. Beberapa orang yang munasabah jumlahnya boleh mengambil bahagian, dan ada prinsip yangmenentukan cara dan bila peserta itu boleh mengambil giliran mereka.
2 . Ada prinsip yang membuat aspek tertentu perbualan itu wajib dari segi sosial, seperti berkataapa khabar atau selamat tinggal.
3. Ada prinsip yang memberikan sumbangan kepada perbualan yang relavan antra satu sama lain,seperti menjawab soalan atau menjustifikasikan penolakan.
Sumbangan kita bagi pebualan mencerminkan dan mempengaruhi konteks linguistik dan bukanlinguistik bagi pernyataan.
Komen kita boleh mencerminkan ciri konteks pernyataan iaitu kita biasanya manjaga bahasakita dengan mengelak kata atau frasa tertentu. Lebih tak ketara lagi, bahasa kita juga mempunyaiperanti struktural yang mengizinkan kita menyerap masuk ke dalam aliran perbualan dengan lebihmudah.
-
5/28/2018 Bab 7 Pragmatik
19/21
Komen kita juga boleh mempengaruhi konteks dengan membuatnya sesuai bagi penutur yangsama untuk meneruskan perbualannya dan mengatakan satu perkara dan bukan yang lain.
7.5.1 Pembuka Kata
Terdapat banyak cara untuk memulakan perbualan atau pertukran perbualan. Satu adalahmemulakan perbualan tanpa prosedur permulaan sama sekali: Ada sesuatu yang tidak kenadengan mesin zeroks ini Satu lagi adalah memulakan kata kita dengan pembuka kata.Contohnya, terdapat beberapa penerima perkataan (yang dipanggil vokatif) digunakan padapermulaan perbualan seperti Hei, Hei, abu Maafkan saya, Ha. Sebaik-baik sahaja kitamendapat perhatian pendengar, kita bolehlah menggunakan prentesis perbualan seperti Kamutahu, Dengar sini, Tidakkah kamu? Tetapi mungkin, pembuka kata yang paling umumdalam perbualan kasual ialah sapaan .Pada dasarnya, sapaan ialah pernyataan gembira apabilaberjumpa dengan seseorang..
Walau bagaimanapun, selepas bersapa-sapaan, biasanya adalah wajar untuk seseorang mulabercakap dan sama ada memulakan pertukaran perbualan atau memulkan penutupnya.
7.5.2 Mengambil Giliran
Orang yang mula bercakap selepas bersapa-sapaan, sebenarnya memulakaan isi perbualan denganmengambil giliran seterusnya. Bagaimanakah orang itu mendapat baton perbualaan, danbagaimana baton itu diberikan kepada yang lain? Satu analisis yang berpengaruh (Sacks,Schegloff, dan Jefferson 1974) telah mencadangkan bahawa mengambil giliran dikawal oleh tigaprinsip.
1.Penutur memilih penutur seterusnya
2. Orang pertama yang bercakap menjadi penutur.
3.Penutur meneruskan kata-katanya.
Penutur yang sedang bercakap memilih penutur seterusnya melalui pelbagai cara, sudah tentu,
salah satu caranya adalah bertanya kepada seseorang. Pada umumnya orang yang ditanyamendapat giliran seterusnya, walaupun orang lain mencelah dan mula bercakap. Dengan jelas,kecuali kata-kata ini adalah penting dari beberapa segi, kita menganggap perbuatan begitusebagai biadap.
Kalau maklumat yang ingin disampaikan, semua orng tidak boleh bercaksap serentak , danprinsip jujukan membantu mengurangkan kemungkinan pertindanan yang menimbulkangangguan.
-
5/28/2018 Bab 7 Pragmatik
20/21
20
7.5.3 Penutup
Seperti juga perbualan jarang bermula dengan tajuk utamanya, jadi perbualan jarang berakhirsecara mendadak. Peserta tidak berhenti bercakap dengan tiba-tiba seperti juga memulakanperbualan, mereka mempunyai ritual untuk menamatkan perbualaan yaang biasa. Schegloff dan
Sacks (1973) mencadangkan bahawa penghujung perbualan biasanya mengandungi jujukanprapenutup, iaitu peserta lebih kurang bersetuju untup menutupnya, diikuti oleh bahagianpenutup. Contoh:
Prapenutup
Baiklah, kirim salam dekat ..
Penutup
Jumpa lagi. Assalamualaikum.
Kecuali keadaan tertentu, seperti terlupa sesuatu yang penting, sebaik-baik sahaja sampai kepadafrasa penutup, perbualan itu mesti dihentikan. Penutur boleh melakukannya secara berkelompokdengan sepatah kata atau memandang sepintas lalu kepada semua orang.
7.6 KESIMPULAN
Perbualan biasa mempunyai struktur yang dapat dicerap. Ia cenderung untuk bermula danberakhir dengan ritual tertentu. Pertukaran penutur adalah teratur dan berdsarkan prinsipmengambil giliran. Dalam perbualan terdapat tahap keformalan, ketakformalan, dan kebiasaanyang dikenali dalam keadaan perbualan seperti itu. Sebenarnya, perbualan menggambarkanprinsip sosial dan linguistik; kerana kedua-duanya ialah peristiwa sosial dan linguistik.
RUMUSAN
Kita telah mengkaji secara ringkas tajuk yang khusus dalam pragmatik: penggunaan bahasa dan
komunikasi, konsep-konsep penting, teori komunikasi model mesej dan model inferensisertadiscourse dan perbualan. Hal yang menarik tentang pragmatik pad masa kini ialah terdapatnyamodel mesej yang luas tentang bentuk umum teori pragmatik ini, oleh itu usaha yang gigih danmenarik perlu dilakukan dalam teori ini.
-
5/28/2018 Bab 7 Pragmatik
21/21
LATIHAN
1. Cari beberapa contoh humor yang boleh mewujudkan satu atau kekurangan Model Mesaj ataulebih.
2. Kadang-kadang tidak munasabahnya menerima kata tak harfiah secara harfiah dan bolehditunjukkan dengan baik dengan merajahkannya. Cuba anda rajahkan interprestasi harfiah yangtidak munasabah bagi salah satu ayat di atas, atau satu contoh anda sendiri.
3.Tunjukkan bagaimana Model Berdasarkan Inferens cuba mengatasi setiap kelemahan ModelMesej. Bincangkan.
RUJUKAN
Bach, K., dan R.Harnish (1979). Linguistic communication and speech acts.Cambridge, Mass: MIT Press.
Carnap,R. 1939. Foundations of logic and mathematics. Chicago: University ofChicago Press.
Gazdar, G. 1979. Pragmatics: Implicaature, presupposition and logical form.New York: Acaademic Press.
Green, G. 1989. Pragmatics and natural language understanding. Hillsdale, N.J.:L. Erbaum Associates.
Grice, H.P. 1957. Meaning. Philosophical Review 66, 377-388.
Harnish, R.1983. Pragmatic derivations. Synthese 54, 325-373.
Harnish, R. 1990. Theories of speech acts. Dalam W. Bright, ed., Oxfordinternational encyclopedia of linguistics. New York: Oxford University Press.
Katz, J. 1966. The philosophy of language. New York: Harper and Row.
Morris, C. 1938. Foundations of the theory of signs. Chicago: University of ChicagoPress.
Reddy, M. 1979. The conduit metaphor: A case of frame conflict in our languageabout language. Dalam Ortony.
Sacks, H., E.Schegloff, dan G.Jefferson 1974. A simplest systematics for theOrganization of turn-taking for conversation. Dicetak semula dalamSchenkein 1978.
Stubbs,M. 1983. Discourse aanalysis. Chicago: University of Chicago Press.