Download - BAB 5 Teknika
5.1 Perancangan Fasilitas Stasiun Kerja (Ukuran, Gambar, Analisis)
Perancangan Fasilitas stasiun kerja merupakan penataan dan perencanaan terhadap
fasilitas-fasilitas yang harus ada pada sebuah stasiun kerja. Perancagan ini berguna untuk
memberikan fasilitas yang sesuai dengan pekerjaan pada stasiun kerja. Dengan adanya
perancangan ini, operator akan dibantu dan dimudahakan dalam melakukan operasi kerja.
Sehingga keuntungan yang didapatkan berupa produktifitas kerja yang meningkat.
Pada studi kasus PT. Diponegoro tamiya Manufacturing telah dilakukan
penyeimbangan stasiun kerja pada modul 4. Output yang dihasilkan berupa pembagian
proses perakitan menjadi 19 stasiun kerja. Hasil ini didapatkan dari perhitungan metode-
metode Line of balancing dimana dari 19 stasiun kerja yang ada terbagi menjadi 14 stasiun
kerja utama dan 5 stasiun kerja duplikasi.
Berdasarkan jumlah stasiun kerja yang telah ditentukan. Dilakukan proses
perancangan workspace untuk menunjang kerja operator dalam proses perakitan. Berikut
merupakan perancangan fasilitas pada stasiun kerja perakitan tamiya :
a. Meja
Meja dalam proses perakitan tamiya digunakan sebagai alat untuk meletakan pallet
komponen di setiap stasiun kerja. Selain itu, meja digunakan sebagai tempat perakitan
setiap komponen tamiya pada stasiun kerja. Sehingga berdasarkan fungsinya fasilitas ini
sangat penting dan harus ada dalam proses perakitan.
Meja yang digunakan dalam perakitan harus disesuaikan dengan posisi duduk operator.
Hal ini bertujuan agar operator mudah dalam melakukan proses operasi. Selain itu, operator
juga mudah dalam menjangkau komponen yang ada. Dalam proses perakitan setiap stasiun
kerja membutuhkan 1 buah meja. Ukuran spesifikasi dari meja operator adalah sebagai
berikut : panjang 80 cm, lebar 60 cm, dan tinggi 70 cm. bahan yang digunakan merupakan
kayu jati. Bahan ini dipilih dikarenakan teksture kayu yang padat, awet, dan mudah
didapatkan.
Ukuran meja yang digunakan berdasarkan posisi duduk manusia normal. Hal ini
sebagai dasar acuan perancangan fasilitas meja karena proses operasi yang dilakukan dalam
posisi duduk. Selain itu juga disesuaikan berdasarkan ukuran antropometri tubuh manusia.
Agar tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan meja yang mengakibatkan ketidaknyamanan
operator dalam bekerja. Berikut akan ditampilkan gambar meja operaotr:
Gambar 5.1 Meja Kerja
b. Kursi
kursi dalam proses perakitan tamiya memiliki peran yang sangat vital dalam proses
perakitan tamiya. kursi digunakan sebagai peraltan untuk duduk operator saat melakukan
proses perakitan. Selain itu, kursi digunakan sebagai tempat istirahat operator. Sehingga
berdasarkan fungsinya fasilitas ini sangat penting dan perlu adanya didesain kursi yang
nyaman.
kursi yang digunakan dalam perakitan harus disesuaikan dengan posture tubuh
manusia. Tujuannya agar memberikan rasa nyaman ketika bekerja. Rasa nyaman akan
berkaitan dengan kondisi kerja operator. Semakian nyaman kursi yang digunakan operator
dalam bekerja maka semakian jarang operator mengalami kelelahan fisik dan stress. Hal ini
akan menguntungkkan perusahaan dalam hal produktifitas kerja operator.
Dalam proses perakitan setiap stasiun kerja membutuhkan 1 buah kursi. Ukuran
spesifikasi dari meja operator adalah sebagai berikut : panjang 40 cm, lebar 40 cm, dan
tinggi 60 cm. untuk sandaran kursi memiliki panajang 40cm, lebar 30cm dan tinggi dari
alas duduk sebessar 50cm. bahan yang digunakan merupakan plastik. Bahan ini dipilih
dikarenakan awet, dan memiliki harga yang murah.
Berikut akan ditampilkan dan gambar kursi yang digunakan operator dalam melakukan
proses perakitam tamiya:
Gambar 5.2 Kursi Kerja
c. Conveyor
Conveyor dalam proses perakitan tamiya memiliki peran yang sangat penting pula
dalam proses perakitan tamiya selain kursi dan meja. Conveyor merupakan alat yang
digunakan untuk memindahkan barang atau alat dengan menggunakan karpet berjalan. Alat
ini disukung oleh mesin dianmo yang akan menggerakan belt atau karpen sehingga dapat
berjalan maju secara kontinu. Kecepatan dari belt conveyor dapay daiatur sesuai dengan
kemampuan operaot dalam melakukan operasi
Dalam praktikum ini conveyor digunakan sebagai peralatan untuk memindahkan pallet
yang berisi chasis tamiya yang akan dirakit dalam proses perakitan. Selain itu, conveyor
digunakan sebagai alat bantu dalam mentransfer barang dari stasiun kerja satu ke stasiun
kerja lainnya.
conveyor yang digunakan dalam perakitan harus disesuaikan dengan posture tubuh
manusia. Tujuannya agar memberikan kemudahan ketika meletakkan barang hasil operasi
stasiun kerja yang akan ditransfer ke stasiun kerja selanjutnya. Selain itu juga memudahkan
operator selanjutnya dalam menjangkau chasis tamiya yang akan diarkit.
Dalam proses perakitan conveyor yang digunakan adalah conveyor belt. Ukuran
spesifikasi dari conveyor adalah sebagai berikut : panjang 200 cm, lebar 30 cm, dan tinggi
60 cm. bahan yang digunakan merupakan plastik. Bahan ini dipilih dikarenakan awet, dan
memiliki harga yang murah.
Berikut akan ditampilkan dan gambar conveyor yang digunakan operator dalam
melakukan proses perakitam tamiya:
Gambar 5.3 Conveyor
d. Pallet Komponen
Pallet komponen merupkan tempat komponen tamiya diletakkan, pada setiap stasiun
kerja memiliki bentuk pallat yang berbeda beda. Hal ini berdasarkan komponen yang ada
dalam stasiun kerja yang akan dilakukan proses perakitan. Dalam setiap stasiun kerja
terdapat satu pallet komponen yang berisi komponen yang dibutuhkan pada stasiun tersebu
t yang disesuaikan dengan tugas stasiun kerja tersebut.
Pallet komponen dalam perakitan tamiya dibuat bersekat. Hal ini bertujuan untuk
memisahkan komponen yang yang meiliki ukuran yang berbeda. Selain itu juga untuk
memisahkan komponen pada stasiun kerja yang memiliki lebih sari 1 jenis komponen.
Pallet komponen terbuat dari plastic. Ukuran pallet komponen pada setiap stasiun kerja
adalah sama yaitu panajang 25 cm dan lebar 25 cm.
Berikut merupakan gambar dari pallet komponen :
Gambar 5.4 Pallet Komponen
Pallet Komponen Stasiun Kerja 1A dan 1B
Pallet yang digunakan dalam stasiun kerja 1, baik stasiun kerja 1A dan 1B memiliki
5 bagian sekat. Jumlah sekat disesuaikan dengan banyaknya kompone pada stasiun kerja
satu yang berjumlah 5 komponen dalam paletnya. Adapaun komponen-kompone dalam
stasiun kerja 1 adalah yaitu chasis, bumper, sekrup, baut dan roller. Berikut ini
merupakan rancangan pallet untuk stasiun kerja 1 :
Gambar 5.5 Palet Komponen Stasiun Kerja
Palet Komponen Stasiun Kerja 2
Pallet yang digunakan dalam stasiun kerja 2 memiliki 3 sekat. Jumlah sekat
disesuaikan dengan banyaknya komponen pada stasiun kerja 2 yang berjumlah 3
komponen dalam paletnya. Adapaun komponen-komponen dalam stasiun kerja 2 adalah
yaitu plat belakang kecil, rumah dynamo dan plat belakang kecil. Berikut ini merupakan
rancangan pallet untuk stasiun kerja 2 :
Gambar 5.6 Palet Komponen Stasiun Kerja 2
Palet Komponen Stasiun Kerja 3
Pallet yang digunakan dalam stasiun kerja 3 memiliki 5 sekat. Jumlah sekat
disesuaikan dengan banyaknya komponen pada stasiun kerja 3 yang berjumlah 5
komponen dalam paletnya. Adapaun komponen-komponen dalam stasiun kerja 3 adalah
yaitu gear dinamo, dynamo, roda belakang, as roda dan gear besar. Berikut ini
merupakan rancangan pallet untuk stasiun kerja 3:
Gambar 5.7 Palet Komponen Stasiun Kerja 3
Palet Komponen Stasiun Kerja 4
Pallet yang digunakan dalam stasiun kerja 4 memiliki 3 sekat. Jumlah sekat
disesuaikan dengan banyaknya komponen pada stasiun kerja 4 yang berjumlah 3
komponen dalam paletnya. Adapaun komponen-komponen dalam stasiun kerja 4 adalah
yaitu gardan, roda, dan tuas on/off. Berikut ini merupakan rancangan pallet untuk stasiun
kerja 3:
Gambar 5.8 Palet Komponen Stasiun Kerja 4
Palet Komponen Stasiun Kerja 5
Pallet yang digunakan dalam stasiun kerja 5 memiliki 3 sekat. Jumlah sekat
disesuaikan dengan banyaknya komponen pada stasiun kerja 5 yang berjumlah 3
komponen dalam paletnya. Adapaun komponen-komponen dalam stasiun kerja 5 adalah
yaitu baut, roller dan plat depan. Berikut ini merupakan rancangan pallet untuk stasiun
kerja 3:
Gambar 5.9 Palet Komponen Stasiun Kerja 5
Palet Komponen Stasiun Kerja 6
Pada stasiun kerja 6, tidak membutuhkan komponen apapun karena tugas pada
stasiun 6 merakit komponen yang sudah di assembly ke bagian chasis, sehingga tidak
dibutuhkan palet komponen.
Palet Komponen Stasiun Kerja 7
Pallet yang digunakan dalam stasiun kerja 7 memiliki 2 sekat. Jumlah sekat
disesuaikan pada stasiun kerja 7 yang berjumlah 1 komponen dan 1 lagi digunakan
untuk obeng. Adapaun komponen-komponen dalam stasiun kerja 7 adalah sekrup.
Berikut ini merupakan rancangan pallet untuk stasiun kerja 3:
Gambar 5.10 Palet Komponen Stasiun Kerja 7
Palet Komponen Stasiun Kerja 8
Pallet yang digunakan dalam stasiun kerja 8, baik stasiun kerja 8A dan 8B tidak
memiliki skat pada pallet komponen hal ini dikarenakan karena stasiun kerja 8A dan 8B
membaut roller dan komponen baut yang dibaut sudah disassembly pada stasiun
sebelumnya sehingga membutuhkan alat kerja berupa obeng untuk menyekrup bumper
belakang. Sehingga rancangannya palet komponennya hanya ada obeng didalamnya jadi
tidak perlu disekat
Gambar 5.11 Palet Komponen Stasiun Kerja 8
Palet Komponen Stasiun Kerja 9
Dalam stasiun kerja 9, tidak membutuhkan komponen apapun dalam paletnya
karena tugas stasiun 9 adalah membaut roller dan baut yang sudah disassembly pada
stasisun sebelumnya sehingga hanya membutuhkan alat kerja berupa obeng untuk
menyekrup bumper belakang. Sehingga rancangannya palet komponennya hanya ada
obeng didalamnya jadi tidak perlu disekat
Gambar 5.12 Palet Komponen Stasiun Kerja 9
Palet Komponen Stasiun Kerja 10
Pallet yang digunakan dalam stasiun kerja 10, baik stasiun kerja 10A dan 10B
memiliki 2 sekat pada pallet komponen. Komponen pada stasiun kerja 10 berupa roda
dan as roda . Sehingga rancangannya palet komponennya ada obeng didalamnya dan
sekat menajdi 3 :
Gambar 5.13 Palet Komponen Stasiun Kerja
Palet Komponen Stasiun Kerja 11
Pada stasiun kerja 11, membutuhkan 3 sekat komponen dalam paletnya. Komponen-
komponen pada stasiun kerja 11 yaitu roda, as roda dan penutup plat belakang. Sehingga
rancangan palet komponennya sebagai berikut :
Gambar 5.14 Palet Komponen Stasiun Kerja 11
Palet Komponen Stasiun Kerja 12
Pallet yang digunakan dalam stasiun kerja 12, baik stasiun kerja 12 A dan 12 B
memiliki 2 sekat. Adapaun komponen-komponen dalam stasiun kerja 12 adalah yaitu
pengunci dinamo dan baterai. Berikut ini merupakan rancangan pallet untuk stasiun
kerja 3:
Gambar 5.15 Palet Komponen Stasiun Kerja 12
Palet Komponen Stasiun Kerja 13
Pada stasiun kerja 13, memeiliki 1 komponen dalam paletnya. Kompenen itu berupa
penutup baterai. Sehingga rancangan palet komponennya tidak perlu disekat
Gambar 5.16 Palet Komponen Stasiun Kerja 13
Palet Komponen Stasiun Kerja 14
Pallet yang digunakan dalam stasiun kerja 14 memiliki 2 sekat. Adapaun
komponen-komponen dalam stasiun kerja 14 adalah yaitu body dan pengunsi body.
Berikut ini merupakan rancangan pallet untuk stasiun kerja 14:
Gambar 5.17 Palet Komponen Stasiun Kerja 14
e. Pallet Berjalan
Palet berjalan merupakan pallet yang akan terus bergerak dari stasisun satu ke stasiun
berikutnya. Pallet ini berisi hasil rakitan komponen-komponen yang dirakit stasiun sebelum
– sebelumnya. Pallet ini berfunsi sebagai temapat hasil rakitan yang nantinya akan
mengalami proses perakitakn komponen pada stasiun berikutnya.
Pallet ini memiliki proses kerja berupa akan berhenti pada setiap stasiun kerja. Pallet
ini akan terus berjalan untuk mengalami proses operasi pada setiap stasiun kerja hingga
menjadi pdoduk temiya. Desain palet berjalan sama dengan palet komponen yaitu ukuran
panjang 25 cm dan lebar 25 cm. berikut merupakan desain pallet berjalan :.
Gambar 5.19 Palet Berjalan
5.2.1 Penentuan Jarak Antar Stasiun Kerja
Di dalam menentukan jarak antara satu stasiun kerja dengan stasiun kerja lainnya
dibuat sebesar 1,79 meter. Nilai 1,79 meter didapatkan dari panjang rata-rata jangkauan
tangan pria dewasa di Indonesia dan ditambahkan dengan persentil sebesar 95%. Hal ini
ditentukan dari jarak maksimum jangkauan tangan pria dengan persentil 95% agar tangan
wanita dapat menyesuaikan jangkauan antara satu stasiun kerja dengan stasiun kerja
lainnya. Jarak antar stadiun kerja ditentukan menggunakan presentil 95% karena pada data
jangkauan tangan, 5% dari populasi menunjukkan jangkauan tangan pendek atau lebih
pendek, sedangkan 95% dari populasi yang merupakan mayoritas terbesar memiliki
jangkauan tangan yang lebih panjang. Faktor lain yang berpengaruh dalam hal ini adalah
bahwa lokasi kerja yang membutuhkan clearence akan mempergunakan data yang terbesar
(95-th percentile)
5.2.2 Penentuan Fasilitas Pada Lantai Produksi
Di dalam proses produksi terdapat beberapa factor yang sangat berpengaruh untuk
mendukung kenyamanan operator di dalam bekerja di lantai produksi yang produktif untuk
menghasilkan suatu produk, sehingga dilakukan pengadaan beberapa fasilitas yang terdapat
pada lantai produksi, yaitu:
1. Toilet wanita dan pria
2. Rest Room
3. Locker Room wanita dan pria
4. Warehouse
5. Storage
6. Packaging
7. Controlling Room
8. Stasiun Kerja
Tabel 5.1 Luasan Lantai Produksi
Ruangan P L Luas Allowance Luas TotalToilet Wanita
3,15 2,55 8,0325 m2 0,80325 8,83575 m2
Toilet Pria 2,75 1,70 4,675 m2 0,4675 5,1425 m2
Locker Room wanita
2 2 4 m2 0,4 m2 4,4 m2
Locker Room pria
3,75 3,75 7,5 m2 0,75 m2 8,25 m2
Rest Room 5 6 30 m2 3 m2 33 m2
Warehouse 25 6,65 166,25 m2 16,625 m2 182,875 m2
Storage 25 6,65 166,25 m2 16,625 m2 182,875 m2
Packaging 5 3 15 m2 1,5 m2 16,5 m2
Controlling Room
5 2 10 m2 0,1 m2 10,1 m2
Stasiun Kerja
50 m2
Total 501,9783 m2
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa luas lantai produksi di peroleh
sebesar 501,9783 m2 . Fasilitas-fasilitas yang terdapat pada lantai produksi antara lain Toilet
wanita dan pria, Locker Room wanita da pria, Rest Room, Warehouse, Storage, Packaging,
Controlling Room, serta stasiun kerja. Seperti misalnya pada Locker Room yang hanya
digunakan oleh operator dan pekerja packaging sebanyak 23 orang sehingga luas locker
room sebesar 4,4 m2 untuk wanita dan 8,25 m2 untuk pria.
5.2.3 Layout Lantai Produksi
Gambar 5.20 Layout Lantai Produksi
5.2.3 Penentuan Jumlah Lampu di Lantai Produksi
Luas Ruangan (A) = 502 m2
Tingkat Lux = 200 lux
Gambar 5.21 Sumber Tingkat Pencahayaan
LLF = Industri Bersih = 0,7
CU = 0,5
1 watt = 75 lumen
Lampu = 2 x 60 watt
Lampu = 2 x 60 x 75 lumen = 9000 lumen
N = E x A
lumenlampu x LLF x CU
= 200lux x 502m2
9000 x 0,7 x0,5
= 31,873 lampu ≈ 32 lampu
Ananlisis Penentuan Jumlah Lampu di Lantai Produksi
Pada perhitungan jumlah lampu, jumlah lux yang digunakan berdasarkan standar yang
dikeluarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan KEPMENKES RI. No.
1405/MENKES/SK/XI/02. PT Diponegoro Tamiya Manufacturing adalah perusahaan yang
melakukan perakitan tamiya sehingga termasuk dalam jenis kegiatan pekerjaan kasar dan
terus menerus dengan nilai lux sebesar 200 lux. Luas ruangan lantai produksi PT
Diponegoro Tamiya Manufacturing yaitu 502 m2. Dengan nilai LLF sebesar 0,7 karena
industri bersih. Sedangkan nilai CU (Coeffecien of utilitation) diasumsikan sebesar 0,5.
Sehingga berdasarkan hasil perhitungan diperoleh jumlah lampu yang dibutuhkan sebanyak
30 lampu.
5.2.4 Penentuan Jumlah Exhaust Fan
Volume ruangan = 502 m2 x 8 m = 4016m3
Kapasitas sedot = 30 m3 per sedot
Waktu sirkulasi = 10 menit
Jumlah turbin ventilator = Volume ruangan
kap . sedot xwaktu sirkulasi
= 4016
30 x 10 = 13,386 ≈ 14 fan
5.3 Perancangan Layout Departemen
5.3.1 Luasan Tiap Departemen
Berikut merupakan fasilitas yang terdapat di kantor tempat ruang kerja karyawan:
1. Ruang kerja Direktur utama
Pada ruang kerja Direktur utama luas yang dibutuhkan sebesar 14,74 m²
2. Ruang kerja Departemen HR&GA
Pada ruang kerja Departemen HR&GA luas yang dibutuhkan sebesar 15,136 m². Di
mana pada ruang kerja Departemen HR&GA terdiri dari manajer HR&GA dan
bagian HR&GA sebanyak 1 orang
3. Ruang kerja Departemen Riset dan Pengembangan
Pada ruang kerja Departemen Riset dan Pengembangan luas yang dibutuhkan
sebesar 20,042 m². Di mana pada ruang kerja Departemen Riset dan Pengembangan
terdiri dari manajer riset dan pengembangan, bagian riset sebanyak 1 orang, dan
bagian pengembangan sebanyak 1 orang
4. Ruang kerja Departemen Logistik
Pada ruang kerja Departemen Logistik luas yang dibutuhkan sebesar 109,604 m².
Di mana pada ruang kerja Departemen Logistik terdiri dari manajer logistik, kepala
unit warehouse, kepala unit purchasing, kepala unit distributor, staf unit warehouse
sebanyak 5 orang, staf unit purchasing sebanyak 5 orang, dan staf unit distributor
sebanyak 4 orang.
5. Ruang kerja Departemen Produksi
Pada ruang kerja Departemen Produksi luas yang dibutuhkan sebesar 114,51 m². Di
mana pada ruang kerja Departemen Produksi terdiri dari manajer produksi, kepala
unit assembly, kepala unit PPIC, kepala unit quality control, staf unit assembly
sebanyak 5 orang, staf unit PPIC sebanyak 5 orang, dan staf unit quality control
sebanyak 5 orang.
6. Ruang kerja Departemen Sales and Marketing
Pada ruang kerja Departemen Sales and Marketing luas yang dibutuhkan sebesar
20,042 m². Di mana pada ruang kerja Departemen Sales and Marketing terdiri dari
manajer sales and marketing, bagian sales sebanyak 1 orang, dan bagian marketing
sebanyak 1 orang.
7. Ruang kerja Departemen Finansial
Pada ruang kerja Departemen Finansial luas yang dibutuhkan sebesar 15,136 m².
Di mana pada ruang kerja Departemen Finansial terdiri dari manajer finansial dan
bagian accounting dan administrasi sebanyak 1 orang.
8. Ruang kerja Departemen IT
Pada ruang kerja Departemen IT luas yang dibutuhkan sebesar 15,136 m². Di mana
pada ruang kerja Departemen IT terdiri dari manajer IT dan bagian IT sebanyak 1
orang.
Tabel 5.2 Luasan Tiap Departemen
No.
Ruang Departemen Ruangan Kapasit
as
Luas (m² ¿
Luas Kapasitas (m² ¿
allowance
Luas Total (m² ¿
1. Direktur Utama 1 13,4 13,4 1,34 14,74
2. HR&GAManajer HR&GA 1 9,3 9,3 0,93 10,23
Bagian HR&GA 1 4,46 4,46 0,446 4,906Total 15,136
3.
Riset dan Pengembang
an
Manajer Riset dan
Pengembangan1
9,3 9,3 0,93 10,23
Bagian Riset 1 4,46 4,46 0,446 4,906Bagian
Pengembangan 1 4,46 4,46 0,446 4,906
Total 20,0424. Logistik Manajer Logistik 1 9,3 9,3 0,93 10,23
Kepala Unit Warehouse 1 9,3 9,3 0,93 10,23
Kepala Unit Purchasing 1 9,3 9,3 0,93 10,23
Kepala Unit Distributor 1 9,3 9,3 0,93 10,23
Staf Unit Warehouse
5 4,46 22,3 2,23 24,53
Staf Unit Purchasing 5 4,46 22,3 2,23 24,53
Staf Unit Distributor 4 4,46 17,84 1,784 19,624
Total 109,604
5. Produksi
Manajer Produksi 1 9,3 9,3 0,93 10,23
Kepala Unit Assembly 1 9,3 9,3 0,93 10,23
Kepala Unit PPIC 1 9,3 9,3 0,93 10,23
Kepala Unit Quality Control 1 9,3 9,3 0,93 10,23
Staf Unit Assembly 5 4,46 22,3 2,23 24,53
Staf Unit PPIC 5 4,46 22,3 2,23 24,53Staf Unit Quality
Control 5 4,46 22,3 2,23 24,53
Total 114,51
6. Sales and Marketing
Manajer Sales and Marketing 1 9,3 9,3 0,93 10,23
Bagian sales 1 4,46 4,46 0,446 4,906Bagian
marketing 1 4,46 4,46 0,446 4,906
Total 20,042
7. Finansial
Manajer Finansial 1 9,3 9,3 0,93 10,23
Bagian Accounting dan
Administrasi1
4,46 4,46 0,446 4,906
Total 15,136
8. IT Manajer IT 1 9,3 9,3 0,93 10,23Bagian IT 1 4,46 4,46 0,446 4,906
Total 15,136
5.3.2 Penentuan Luasan Fasilitas Pendukung
Berikut merupakan fasilitas pendukung yang terdapat di area pabrik maupun kantor:
1. Meeting room
Luas ruang meeting room sebesar 110 m² dapat digunakan untuk kapasitas 50
orang
2. Ruang penerimaan tamu
Luas ruang penerimaan tamu sebesar 10,1 m² dapat digunakan untuk kapasitas 5
orang
3. Ruang pelatihan/training
Luas ruang pelatihan/training sebesar 162,8 m² dapat digunakan untuk kapasitas
74 orang
4. Kantin
Luas kantin sebesar 65,0265 m² dapat digunakan untuk kapasitas 75 orang
5. Mushola
Luas mushola sebesar 134,75 m² untuk kapasitas 75 orang dan tempat wudhu
wanita dan pria
6. Parkir mobil
Luas parkiran mobil sebesar 417,45 m² untuk kapasitas 20 mobil dengan sudut
90º keluar masuk parkir dari 2 arah
7. Parkir motor
Luas parkiran motor sebesar 50,325 m² untuk kapasitas 61 motor
8. Pos satpam
Luas pos satpam sebesar 4,906 m² untuk 1 orang penjaga
9. Toilet wanita
Luas toliet wanita sebesar 4,9555 m², di mana jumlah toilet wanita sebanyak 1
10. Toilet pria
Luas toliet pria sebesar 8,83575 m², di mana jumlah toilet pria sebanyak 3
sehingga total yang dibutuhkan untuk 3 toilet pria adalah 26,50725 m²
11. Pantri
Luas pantri dengan 1 orang OB sebesar 8,8 m²
12. Lapangan olahraga
Luas untuk lapangan olahraga dengan ukuran volly sebesar 178,2 m²
13. Taman
Luas taman sebesar 220 m²
14. Parkir truk penerimaan barang
Luas parkir truk penerimaan barang sebesar 528 m²
15. Parkir truk pengiriman produk
Luas parkir truk pengiriman produk sebesar 528 m²
Tabel 5.3 Luasan Fasilitas Pendukung
Nomor
Fasilitas Pendukung
kapasitas
P L Luas (m²)
luas kapasitas (m²)
Allowance (m²)
Luas Total (m²)
1 Meeting room 50 - - 2 100 10 110
2Ruang penerimaan tamu
5 - - 2 10 0,1 10,1
3Ruang pelatihan/training
74 - - 2 148 14,8 162,8
4
Kantin 75 3,75
1,7 6,375 (untuk 12
orang)
44,625 4,4625 49,0875
Dapur kantin 5 2,76
1,05
2,898 14,49 1,449 15,939
Total 65,0265
5Mushola 75 1,5 1 1,5 112,5 11,25 123,75Tempat wudhu wanita
5 1 1 5 5 0,5 5,5
Tempat wudhu pria
5 1 1 5 5 0,5 5,5
Total 134,75
6 Parkir mobil 20 2,3 16,5
37,95 379,5 37,95 417,45
7 Parkir motor 61 3 1 3 45,75 4,575 50,325
8 Pos satpam 1 2,23
2,23
4,46 4,46 0,446 4,906
9 Toilet wanita 2 1,7 2,65
4,505 4,505 0,4505 4,9555
10 Toilet pria 50 2,55
3,15
8,0325
8,0325 0,80325 8,83575
total toilet pria 3 26,50725
11 Pantri - 4 2 8 8 0,8 8,8
12 Lapangan olahraga
75 18 9 162 162 16,2 178,2
13 Taman 20 10 200 200 20 22014 Parkir truk 5 24 4 96 480 48 528
penerimaan barang
15Parkir truk pengiriman produk
5 24 4 96 480 48 528
5.3.3 Penentuan Jumlah lampuTabel 5.4 Penentuan Jumlah Lampu
No. Ruang Luas Ruangan E Lumen Cu LLF N N
1 direktur utama 14,74 350 9000 0,5 0,8 1,433056 1
2 HR&GA 15,136 350 9000 0,5 0,8 1,471556 1
3 Riset dan Pengembangan 20,042 350 9000 0,5 0,8 1,948528 2
4 Logistik 109,604 350 9000 0,5 0,8 10,65594 11
5 Produksi 114,51 350 9000 0,5 0,8 11,13292 11
6 Sales and Marketing 20,042 350 9000 0,5 0,8 1,948528 2
7 Finansial 15,136 350 9000 0,5 0,8 1,471556 1
8 IT 15,136 350 9000 0,5 0,8 1,471556 1
9 Meeting room 110 300 9000 0,5 0,8 9,166667 9
10 Ruang penerimaan tamu 10,1 250 9000 0,5 0,8 0,701389 1
11 Ruang pelatihan/training 162,8 200 9000 0,5 0,8 9,044444 9
12 Kantin 65,0265 200 9000 0,5 0,7 4,128667 4
13 Mushola 134,75 200 9000 0,5 0,8 7,486111 7
14 Parkir mobil 417,45 50 9000 0,5 0,7 6,62619 715 Parkir motor 50,325 50 9000 0,5 0,7 0,79881 1
16 Pos satpam 4,906 100 9000 0,5 0,7 0,155746 1
17 Toilet wanita 4,9555 250 9000 0,5 0,7 0,393294 1
18 Toilet pria 26,50725 250 9000 0,5 0,7 2,10375 2
19 Pantri 8,8 250 9000 0,5 0,7 0,698413 1
20 Lapangan olahraga 178,2 200 9000 0,5 0,7 11,31429 11
21 Taman 220 300 9000 0,5 0,7 20,95238 21
22 Parkir truk penerimaan barang 528 50 9000 0,5 0,7 8,38095
2 8
23 Parkir truk pengiriman produk 528 50 9000 0,5 0,7 8,38095
2 8
Contoh perhitungan:Direktur UtamaA: 14,74 m²E: 350Lumen: 2x60x75= 9000Cu: 0,5LLF: 0,8
N: A x E
ølumenlampu x LLF x Cu = 14,74 x350
9000 x0,8 x0,5 = 1,433056≈ 1 lampu
Sumber:SNI Pencahayaan Buatan
5.3.4 Penentuan Jumlah ACTabel 5.5 Penentuan Jumlah AC
No. Ruang
Luas Ruanga
n
Koefesien BTU
BTU Ruanga
n
Kapasitas AC (PK)
Jumlah AC
Jumlah AC
1 Direktur Utama 14,74 500 7000 3/4 1,0528571 12 HR&GA 15,136 500 9000 1 0,8408889 1
3 Riset dan Pengembangan 20,042 500 9000 1 1,1134444
4 1
4 Logistik 109,604 500 45000 5 1,21782222 1
5 Produksi 114,51 500 45000 5 1,27233333 1
6 Sales and Marketing 20,042 500 9000 1 1,1134444
4 1
7 Finansial 15,136 500 9000 1 0,84088889 1
8 IT 15,136 500 9000 1 0,84088889 1
9 Meeting room 110 500 45000 5 1,22222222 1
10Ruang
penerimaan tamu
10,1 500 5000 1/2 1,01 1
11Ruang
pelatihan/training
162,8 500 45000 5 1,80888889 2
12 Mushola 134,75 500 45000 5 1,49722222 2
Contoh perhitungan:
Ruang Direktur Utama
Luas ruangan: 14,74 m²
Koefesien BTU: 500
BTU Ruangan: 7000
Kapasitas AC (PK): ¾
Jumlah AC: Luas ruanganx Koefesien BTU
BTU Ruangan = 14,74 x500
7000 = 1,0528571 ≈ 1 AC dengan ¾
PK
5.4 Luasan Perusahaan Secara Keseluruhan
Tabel 5.6 Luasan Perusahaan Secara Keseluruhan
Ruangan P L Luas Allowance Luas TotalToilet Wanita 3,15 2,55 8,0325 m2 0,80325 8,83575 m2
Toilet Pria 2,75 1,70 4,675 m2 0,4675 5,1425 m2
Locker Room wanita 2 2 4 m2 0,4 m2 4,4 m2
Locker Room pria 3,75 3,75 7,5 m2 0,75 m2 8,25 m2
Rest Room 5 6 30 m2 3 m2 33 m2
Warehouse 25 6,65 166,25 m2 16,625 m2 182,875 m2
Storage 25 6,65 166,25 m2 16,625 m2 182,875 m2
Packaging 5 3 15 m2 1,5 m2 16,5 m2
Controlling Room 5 2 10 m2 0,1 m2 10,1 m2
Stasiun Kerja 50 m2
Total 501,9783 m2
Direktur utama 13,4 1,34 14,74
Departemen HR&GA 13,76 1,376 15,136
Departemen Riset dan
Pengembangan
18,22 1,822 20,042
Departemen Logistik 99,64 9,964 109,604
Departemen Produksi 104,1 10,41 114,51
Departemen Sales and Marketing
18,22 1,822 20,042
Departemen Finansial 13,76 1,376 15,136
Departemen IT 13,76 1,376 15,136
Total 324,346Meeting room 100 10 110Ruang penerimaan tamu 10 0,1 10,1Ruang pelatihan/training 148 14,8 162,8Kantin 59,115 5,9115 65,0265Mushola 122,5 12,25 134,75Parkir mobil 379,5 37,95 417,45Parkir motor 45,75 4,575 50,325Pos satpam 4,46 0,446 4,906Toilet wanita 4,505 0,4505 4,9555Toilet pria 1 8,0325 0,80325 8,83575Toilet pria 2 8,0325 0,80325 8,83575
Toilet pria 3 8,0325 0,80325 8,83575Pantri 8 0,8 8,8Lapangan olahraga 162 16,2 178,2Taman 200 20 220Parkir truk penerimaan barang
480 48 528
Parkir truk pengiriman produk
480 48 528
2449,82
Sehingga luas untuk lantai produksi sebesar 501,978 m2
Luasan departemen sebesar 324,346 m2
Luasan fasilitas pendukung sebesar 2449,82 m2
Maka total secara keseluruhan adalah 3276,144 m2