35
BAB 3
DATA DAN ANALISIS
3.1 Latar belakang perusahaan Toyota Astra Financial Services
PT.Toyota Astra Financial Services (TAFS) adalah perusahaan kerjasama
antara Toyota Financial Services Corporation (TFSC) dan PT.Astra International
Tbk (AI), dua perusahaan besar yang telah menjalin kerjasama lebih dari 30 tahun.
Penandatanganan kerjasama ini telah dilaksanakan pada bulan oktober 2006, dengan
tujuan untuk menjadikan TA Finance sebagai pilihan utama dalam menyediakan
layanan jasa pembiayaan untuk kepemilikan kendaraan Toyota.
Sebagai cabang ke 31 dari Toyota Financial Services di seluruh dunia saat
ini TAFS memiliki Branch Network di 27 kota besar yang tersebar di Jawa,
Sumatra, Bali dan Kalimantan dengan dikukung lebih dari 200 point of sales yang
tersebar di seluruh dealer resmi Toyota.
Seperti Astra International sebagai salah satu induk perusahaan yang
menjunjung tinggi nilai – nilai perusahaan, TA Finance juga memiliki 4 Core Values
yaitu Professional, Good Relation, Excellence dan Customer Focus. Sedangkan
unique service value proposition yang ditawarkan ke customer sebagai service
differentiation TA Finance memiliki nilai Care, Simple and Speed.
Diharapkan dengan memiliki core values dan memberikan unique service
value ke customer, TA Finance dapat mencapai strategic theme perusahaan dan
mencapai visi yang telah ditetapkan
3.2 Proses bisnis berjalan
Proses bisnis berjalan yang ada pada PT.Toyota Astra Financial Services
alur nya pertama customer service mencatat data customer dan informasi mengenai
produk apa yang dibeli dan memilih melakukan kredit berapa lama, selanjutnya tim
survey akan melakukan survey dari data customer menggunakan HP (terdapat
aplikasi khusus). Setelah survey dilakukan, tugas kredit analis melakukan credit
review, yaitu membandingkan data customer dengan data survey yang sudah
dilakukan untuk mengambil keputusan kredit. Credit analyst, credit head, branch
manager, dan direksi melakukan persetujuan kredit dengan cara memberi tahu dealer
bahwa customer tersebut layak dan dapat melakukan kredit.
36
Gambar 3.1 Rich Picture PT.Toyota Astra Financial Services
Dengan adanya keputusan kredit, Persetujuan distributor akan segera
memesan produk yang telah customer pesan, dan bagian sales officer akan
membuatkan purchase order dan diserahkan kepada customer untuk
penandatanganan dokumen, selanjutnya sales officer akan melakukan pencetakan
dokumen. Dengan dokumen yang sudah tercetak dan berisikan keterangan deal
dengan customer yang bersangkutan, maka dealer akan delivery order produk ke
alamat customer bersangkutan. Sales admin akan mengkonfirmasikan ke customer
apakah produk sudah sampai atau belum. Proses berikutnya akan dikirimkan tagihan
ke customer, dan customer dapat memulai cicilannya (go live).
37
3.3 Gambaran Umum perusahaan
Berikut adalah informasi seputar PT.Toyota Astra Financial Services:
• VISI : Solusi pembiayaan yang lebih disukai untuk kepemilikan Toyota
melalui keunggulan layanan.
• MISI:
1. Untuk memberikan nilai terbaik kepada pelanggan
2. Menjadi mitra dari Toyota untuk mencapai sukses jangka panjang
3. Untuk memberikan penciptaan nilai yang berkelanjutan bagi pemegang
saham
4. Menjadi perusahaan pilihan
5. Untuk berbagi kemakmuran kepada komunitas
Struktur Organisasi PT.Toyota Astra Financial Services
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT.Toyota Astra Financial Services
39
3.3.2 Uraian Kerja
CORPORATE FUNCTION
Department
� Corporate Internal Audit:
• Memastikan semua kegiatan organisasi berjalan sesuai dengan kebijakan
organisasi oleh audit (perencanaan, pemeriksaan, pelaporan).
• Menjalankan proses review pengendalian internal untuk mempertimbangkan
kemungkinan terjadinya risiko.
• Sebagai mitra bisnis strategis, memberikan rekomendasi strategis ketika
organisasi memiliki berubah, terutama perubahan yang berhubungan dengan
risiko bisnis.
• Mengkoordinasikan proses audit dengan auditor eksternal.
� Corporate Legal & Secretary:
• Memastikan semua kegiatan organisasi berjalan sesuai dengan kebijakan
perusahaan dan pemerintah.
• Mengembangkan kebijakan dan strategi hukum untuk memastikan kepatuhan
perusahaan terhadap peraturan dan kebijakan yang melindungi organisasi.
• Memastikan semua kontrak dokumen antara perusahaan dan pihak ketiga
yang sesuai bagi perusahaan dan kebijakan pemerintah.
• Memberikan beberapa saran atau pendapat hukum dalam masalah perusahaan
yang berkaitan dengan masalah hukum.
• Pemantauan & analisa kebijakan pemerintah yang dapat mempengaruhi
organisasi untuk merekomendasikan alternatif. tindakan yang dapat
meminimalkan dampak kepada organisasi secara efektif dan efisien.
• Mempertahankan citra publik terhadap organisasi dan manajemen saran pada
semua hal yang berkaitan dengan komunikasi dan reputasi perusahaan.
� Corporate Planning & Improvement:
• Memfasilitasi penyusunan perencanaa organisasi(visi,misi,strategi bisnis).
40
• Memastikan semua kegiatan organisasi berjalan sesuai rencana dengan
memantau setiap proses kegiatan (mengumpulkan & menganalisa laporan,
rapat koordinasi, rapat laporan kemajuan).
• Memfasilitasi dan memantau KPI(Key Performance Indicator).
RISK MANAGEMENT
Division
� Risk management:
• Mengelola risiko kerugian dari proses internal yang tidak memadai atau
gagal, orang & sistem atau dari peristiwa eksternal termasuk kegagalan
teknologi, retensi dokumen memadai atau pencatatan,miskin manajemen dan
kontrol, kesalahan dalam model keuangan dan laporan, penipuan pihak
ketiga, risiko hukum,dll.
• Mengelola risiko nilai pasar yang tidak menentu dari portofolio atau
investasi karena bergerak dalam faktor-faktor pasar.
• Pemantauan proses penilaian indikasi potensi risiko perusahaan untuk
memastikan bahwa semua potensi risiko diidentifikasi dan diantisipasi.
Department
� Market & Operational Risk:
• Meyakinkan pelaksanaan yang efektif dari proses pasar & risiko operasional
dan kebijakan (prosedur,standarisasi,dsb).
• Mengulas mengenai laporan yang terkait risiko operasional.
• Tanggung jawab Risiko Wilayah Kerja Pemasaran, Operasi penjualan,
Hukum, IT, HRM, Keuangan-Akuntansi,dsb.
� Credit Risk:
• Meyakinkan pelaksanaan yang efektif dari proses risiko kredit dan
(kebijakan, prosedur, standarisasi).
• Mengulas laporan yang berkaitan dengan risiko portofolio
• Mengulas laporan yang terkait risiko operasional.
41
OPERATION
Division
� Operation:
• Menjalankan proses operasional cabang (penjualan, kredit, pelayanan,AR
manajemen) sesuai dengan kebijakan perusahaan dan prosedur operasi
standar yang berlaku (SOP).
• Berhubungan dengan dealer, pelanggan dan mitra bisnis lainnya.
Department
� Branch:
• Mengelola dan memastikan seluruh kegiatan operasional cabang (penjualan,
kredit, pelayanan, manajemen AR) berjalan sesuai dengan kebijakan
perusahaan dan prosedur operasi standar yang berlaku (SOP).
• Memastikan semua kinerja cabang indikator untuk mencapai target ( laba rugi
cabang).
• Mengelola hubungan dengan pihak eksternal (bank, agen, pengguna akhir,
pemerintah, dll).
Section
� Sales:
• Bertanggung jawab mencapai target penjualan dengan proses penjualan
agresif dan SLA (Service Level Agreement) melalui titik semua cabang.
• Mengelola hubungan baik dengan agen dan mitra bisnis untuk mencapai
target penjualan.
• Pelaksana & membuat program penjualan (out of regular programs).
• Menyampaikan data, analisis dan rekomendasi dari program penjualan,
kegiatan pesaing, pasar potensi untuk Cabang Manajer dalam rangka
mencapai target penjualan.
� Credit:
• Menganalisis aplikasi kredit melalui proses survei dan analisis data dalam
rangka mencapai kinerja kredit.
• Keputusan kredit sesuai dengan kebijakan perusahaan.
42
• Kegiatan kredit mengelola dan memastikan berjalan sesuai dengan kebijakan
perusahaan dan standar yang berlaku prosedur operasi.
� Account Receivable Management:
• Menjalankan tanggung jawab pada Manajemen AR (Desk Relationship
Officer, Junior Relationship Officer, Senior Relationship Officer and Account
Maintenance Officer) untuk mencapai Target manajemen AR.
• Mengelola hubungan baik dengan instansi terkait.
• Setelah koordinasi dengan perbaikan dan litigasi untuk memecahkan masalah
pengumpulan dan meminimalkan kerugian.
� Service:
• Menjalankan kegiatan pembayaran pelanggan, layanan pelanggan,
pemeliharaan gedung dan keamanan dalam rangka mencapai target
pelayanan.
• Mengelola hubungan baik dengan pihak eksternal (bank, institusi, dll).
• Mengelola dan memastikan kegiatan pelayanan berjalan sesuai dengan
kebijakan perusahaan dan standar prosedur operasi yang berlaku.
Department
� Fleet:
• Mengembangkan strategi pemasaran.
• Mengelola hubungan baik kepada pelanggan dan dealer.
Section
� Fleet-Sales:
• Bertanggung jawab mencapai target penjualan dengan proses penjualan
agresif dan SLA(Service Level Agreement).
• Mengelola hubungan baik dengan agen dan mitra bisnis untuk mencapai
target penjualan.
� Fleet-Service:
• Menjalankan kegiatan pembayaran pelanggan & layanan pelanggan.
43
• Mengelola hubungan baik dengan pihak eksternal (bank, institusi, dll).
• Mengelola dan memastikan kegiatan pelayanan berjalan sesuai dengan
kebijakan perusahaan dan standar yang berlaku.
• Prosedur operasi.
� Fleet-Credit & AR Management:
• Menganalisis aplikasi kredit dan perjanjian master dalam rangka untuk
mencapai kinerja kredit.
• Keputusan kredit sesuai dengan kebijakan perusahaan.
• Kegiatan kredit Mengelola dan memastikan berjalan sesuai dengan kebijakan
perusahaan.
• Menjalankan bertanggung jawab pada proses manajemen AR untuk mencapai
target manajemen AR.
OPERATION BUSINESS DEVELOPMENT
Division
� Operation Business Development:
• Mendukung semua cabang dengan pemantauan harian, perbaikan dan
standarisasi.
• Menyelaraskan cabang dan mendukung fungsi (misalnya Back Office Dept)
untuk mendukung proses cabang.
Department
� National Operation Sales & Service:
• Memantau & mengevaluasi kinerja nasional penjualan dan pelayanan dan
mengembangkan rekomendasi(termasuk usulan kebijakan, strategi,
pengembangan & perbaikan, dll).
• Menyediakan informasi dan data penjualan nasional dan layanan.
� Customer Care:
• Mengelola dan memonitor produktivitas dan kualitas seluruh proses Call
Center nasional untuk menjamin kepuasan pelanggan dan sesuai dengan
prosedur.
44
• Menganalisis, menindaklanjuti dan menyelesaikan masalah pelanggan sesuai
dengan kewenangan yang termasuk koordinasi dengan pihak terkait untuk
mencapai kepuasan pelanggan.
� National Operation Credit & AR Management:
• Memantau & mengevaluasi kinerja nasional kredit dan AR Manajemen dan
mengembangkan rekomendasi (termasuk usulan kebijakan, strategi,
pengembangan & perbaikan, dll).
• Menyediakan informasi dan data kredit nasional dan AR Manajemen
• Menganalisis, menindaklanjuti dan menyelesaikan kredit nasional dan kasus
Manajemen AR.
� National Operation Development:
• Mengembangkan perbaikan besar untuk proses bisnis re-engineering.
• Menjadi mitra pemasaran untuk pelaksanaan bisnis & jaringan ekspansi.
• Menjadi mitra CPI-standardisasi atau sebagai pemilik untuk memastikan
ketersediaan SOP dan pelaksanaan di ruang lingkup operasi.
MARKETING
Division
� Marketing:
• Merencanakan dan mengembangkan strategi pemasaran kompetitif untuk
memastikan perusahaan target pencapaian.
• Mengembangkan hubungan dengan dealer, asuransi, dan mitra bisnis lainnya
untuk meningkatkan peluang bisnis baru yang mendukung bisnis perusahaan.
• Pemantauan kinerja penjualan dan program pemasaran lain untuk membuat
yang diperlu diperbaiki dalam memastikan pencapaian tujuan perusahaan.
Department
� Marketing Planning & Development:
• Mencari informasi yang berkaitan dengan kondisi pemasaran, pelanggan,
pesaing untuk memiliki analisis pasar.
• Menyampaikan data, analisis dan rekomendasi kepada produk & layanan
pengembangan untuk mendukung peningkatan volume & sasaran pangsa
pasar.
45
• Membuat kebijakan pemasaran (persyaratan kredit, penetrasi pasar, saluran
distribusi) untuk mendukung peningkatan volume & sasaran pangsa pasar.
� Marketing Relations:
• Menyusun strategi untuk meningkatkan hubungan dealer untuk memastikan
pencapaian target penjualan.
• Mengelola kemitraan dengan dealer dan jaringan dengan distributor dan mitra
bisnis lainnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan bisnis.
� Customer Relations:
• Menyusun strategi untuk meningkatkan hubungan pelanggan untuk
memastikan tercapainya target penjualan.
• Mengelola kemitraan dengan pelanggan dan mitra bisnis lainnya untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan bisnis.
FINANCE
Division
� Finance:
• Mengembangkan strategi manajemen keuangan untuk mendukung rencana
organisasi.
• Memberikan saran mengenai hal-hal yang berkaitan dengan manajemen
keuangan (perencanaan, pembiayaan, transaksi, pajak, catatan) untuk
memastikan pelaksanaan pengelolaan keuangan.
• Memastikan ketersediaan pendanaan perusahaan untuk mendukung operasi.
Department
� Treasury:
• Mengelola strategi yang berkaitan dengan likuiditas perusahaan dan risiko
keuangan untuk menjamin ketersediaan dan dana kompetitif.
• Mengoptimalkan pengelolaan arus kas untuk memastikan arus kas
perusahaan yang efektif dan efisien.
• Mengelola hubungan dengan pihak ketiga (perbankan, pembiayaan lainnya,
dll) untuk mendukung kegiatan bisnis.
46
� Financial Planning & Analysis:
• Perencanaan keuangan perusahaan (menganalisis dan pemodelan proyeksi
keuangan) untuk mengoptimalkan anggaran perusahaan.
• Pemantauan kinerja dan memanfaatkan anggaran untuk mengusulkan
rekomendasi pengembangan pengelolaan anggaran & perencanaan keuangan.
� Accounting & Tax:
• Memastikan penerapan prinsip akuntansi dan peraturan pajak yang sesuai
untuk mempertahankan keakuratan sistem pencatatan perusahaan.
• Memberikan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang relevan
dan pemerintah pelaporan persyaratan.
� Financial Administration:
• Mengontrol dan otorisasi semua transaksi yang diproses untuk memastikan
keabsahan transaksi sesuai dengan kebijakan perusahaan.
• Memastikan penyelesaian, ketepatan waktu dan keakuratan transaksi
pembayaran masuk dan keluar.
HUMAN RESOURCES
Division
� Human Resources:
• Kualitas (kompetensi dan pengembangan) dan kuantitas (ketersediaan)
sumber daya manusia sesuai dengan pertumbuhan organisasi dan kebutuhan.
• Mengembangkan strategi organisasi untuk memastikan daya saing ke pasar.
• Mengelola lingkungan kerja yang baik.
Department
� HR System Development:
• Menganalisis organisasi untuk mengoptimalkan kuantitas dan kualitas sumber
daya manusia (termasuk manusia perencanaan daya, evaluasi pekerjaan,
struktur organisasi, produktivitas).
47
• Merancang pengembangan kompetensi karyawan dengan pelatihan dan
manajemen pengetahuan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan
organisasi.
� HR Service & People Development:
• Merancang dan melaksanakan sosialisasi dan internalisasi Program
Organisasi Budaya & Nilai.
• Mengelola kebutuhan sumber daya manusia sesuai dengan perencanaan
tenaga kerja dengan pemenuhan proses rekrutmen.
� HR Relation & Reward:
• Membina budaya / nilai-nilai perusahaan dalam setiap kegiatan karyawan.
• Mengelola perubahan organisasi dan implikasinya.
• Menciptakan, pelaksanaan & monitoring program kepuasan karyawan
(termasuk pengukuran).
IT & GA
Division
� Information Technology & General Affair:
• Mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan kegiatan
operasional perusahaan.
• Menentukan penyedia eksternal untuk mengembangkan Proyek TI dengan
mempertimbangkan kualitas, biaya dan pengiriman.
• Memastikan rencana kesinambungan bisnis dan sistem keamanan yang
berkaitan dengan teknologi informasi yang sesuai dengan kebijakan
perusahaan.
Department
� IT Development
• Mengoptimalkan penggunaan sistem aplikasi dengan memastikan keterkaitan
antara tersedia / ada sistem aplikasi (manajemen bisnis teknologi).
48
• Pemantauan teknologi yang up-date dan memberikan saran pada penggunaan
teknologi baru untuk mendapatkan Proses yang efektif & bisnis yang
efisien.
• Mengembangkan rencana proyek, waktu dan perkiraan biaya.
� IT Operation
• Merancang, mengembangkan dan memelihara jaringan komputer dan
telekomunikasi.
• Pemantauan dan evaluasi secara keseluruhan layanan utilitas informasi dan
pengolahan data dan arsitektur bagi organisasi.
� General Affair
• Menyediakan sumber daya fisik dan layanan umum untuk mendukung
kegiatan operasional sesuai dengan kebutuhan perusahaan, kebijakan
pemerintah dan kebijakan perusahaan.
• Menentukan pemasok untuk menyediakan sumber daya fisik dan pelayanan
umum dengan mempertimbangkan kualitas,biaya,dan pengiriman.
3.4 Analisis PEST
Politik
• Pemilu 2014, memiliki berbagai dampak baik positif ataupun negatif yang
terjadi pada pemilu tahun-tahun sebelumnya. Biasanya pada pemilu para
calon akan melakukan kampanye besar-besaran dari situ ukm akan cukup
mendapatkan banyak order dilihat dari pemilu-pemilu sebelumnya , tetapi
pada saat pasca pemilu akan ada beberapa kebijakan baru yang kemungkinan
dapat memberatkan masyarakat dan berpengaruh kepada ekonomi serta
kesenjangan sosial. Dalam hal ini kemungkinan kredit macet akan bertambah
dikarenakan krisis ekonomi yang mungkin dihasilkan oleh pemilu 2014.
• Pembatasan kendaraan berdasarkan usia mobil yang diterapkan nantinya
memungkinkan pembiayaan mobil baru lebih banyak dikarenakan customer
harus membeli mobil baru lagi karena tidak bisa dipakai di Indonesia selama
kurun waktu tertentu.
49
• Mobil baru LCGC yang baru di Indonesia menarik banyak lirikan dari
berbagai kalangan terutama menengah, oleh karena itu kemungkinan segmen
mobil LCGC akan sangat menarik beberapa kalangan dan menjadi salah satu
peluang.
Ekonomi
• Variasi Perkembangan produk otomotif di Indonesia. Mudah bagi perusahaan
lain untuk memasukkan produknya, tercatat ada 38 brand agen yang masuk
ke dalam IIMS ( International Indonesia Motor Show). Dari analisis ini
memungkinkan customer mempunyai pilihan lebih banyak sehingga market
akan lebih sulit ke depannya untuk mendapat aplikasi pembiayaan pada brand
yang ditawarkan oleh PT. Toyota Astra Financial Services.
• Pertumbuhan jaringan dealer, memungkinkan bagi perusahaan untuk
mendapat aplikasi lebih banyak. Beberapa dealer yang memiliki kerja sama
pada PT.Toyota Astra Financial Services berkembang terus salah satu
contohnya yaitu Auto2000 yang memiliki 174 cabang yang ada di seluruh
Indonesia yang akan mendukung PT. Toyota Astra Financial Services.
Sosial
• Demo buruh peningkatan UMR oleh serikat buruh Indonesia yang setiap
tahunnya ada. Dapat menyebabkan pengaruh perubahan gaji yang dapat
membebani perusahaan, dikarenakan di Indonesia kekuatan serikat buruh
sangat besar maka sangat sulit bagi pemerintah untuk mengelakkan
permintaan buruh untuk peningkatan gaji.
• Tingkat kriminalitas pada kendaraan umum yang semakin marak serta di
dukungnya fasilitas kendaraan umum yang tidak memadai bagi warga kota
jakarta. Memicu keluarga mengkredit mobil karena tingkat keamanan serta
kenyamanan, dan jumlah kendaraan yang terjual sekitar 85%nya adalah
kredit maka tingkat pembiayaan mobil kemungkinan dapat bertambah.
50
Teknologi
• Kemudahan user untuk mengakses informasi dari berbagai media, daya tawar
customer lebih besar serta persaingan lebih ketat untuk mendapatkan aplikasi
pembiayaan.
• Peningkatan user Internet terutama smartphone dan tablet, memungkinkan
pengenalan terhadap pembiayaan bisa lebih mudah dilihat agar mendukung
pendapatan aplikasi serta transaksi online.
• Berdasarkan hasil penelitian ICT, hampir sebagian besar penduduk Indonesia
terutama di Jakarta, yang melakukan penggunaan Internet melalui posel itu di
kalangan orang dewasa muda. (International Journal of Indonesian Studies,
Vol1,2013).
3.5 Analisis 5 daya Porter
Dalam menentukan strategi dibutuhkan analisis tentang keadaaan sekitar
dari perusahaan ini dengan cara mencari bukti-bukti, data, dan asumsi seputar 5
forces porter yang sudah dijelaskan di bab sebelumnya. Berikut ini akan
dibahas poin-poin terkait analisis 5 forces porter.
3.5.1 Identifikasi Pemain
Disini akan dijelaskan semua pemain terkait 5 daya Porter yang sudah
dipaparkan dari bab sebelumnya tentang perusahaan terkait.
Gambar 3.3 akan menjelaskan tentang gambaran pemain-pemain yang
berhubungan dengan 5 daya Porter dan akan dijelaskan hubungannya dengan
perusahaan terkait.
• Pembeli disini adalah para calon kreditur, kreditur mobil toyota yang
membutuhkan jasa pembiayaan, dan dealer.
• Supplier dalam industri ini adalah Bank yakni yang memberikan biaya untuk
melakukan pembiayaan.
• Pendatang baru disini adalah PT. Nissan Financial Service Indonesia yang
bersaing dalam jenis industri yang sama, yang baru saja diluncurkan bulan
November 2013.
• Pesaing yang cukup besar adalah PT.Astra Credit Company dan BCA
Finance.
51
Gambar 3.3 Analisa 5 daya Porter
3.5.2 Tahapan Analisis
Kekuatan Pembeli
Beberapa analisis dari daya kekuatan pembeli:
• Dari segi kekuatan pembeli, pembeli disini memiliki kekuatan paling tinggi,
karena pada proses bisnis ini customer yang datang kepada dealer untuk
melakukan kredit mobil.
• Banyaknya jumlah perusahaan pembiayaan dapat meningkatkan daya
kekuatan pembeli dikarenakan persaingan untuk mencari customer.
• PT.TAFS dan pesaing lainnya fokus untuk mendapatkan customer yang
kapasitasnya tetap.
• Dengan jumlah penduduk kira-kira dua ratus lima puluh juta jiwa, maka
jumlah kepala keluarga bisa dibilang sangat banyak dan berdasarkan survey
Google dan Netpop alasan terbesar mengapa orang membeli mobil adalah
untuk mengakomodasi jumlah keluarga yang bertambah besar.
• Teknologi informasi yang sekarang dapat membantu para calon kreditur
untuk menghitung angsuran perbulan dan membandingkan antara perusahaan
lain via website.
52
• Segmen pasar baru yaitu LCGC dapat mempengaruhi tingkat pembiayaan
Dapat disimpulkan bahwa kekuatan pembeli dibilang cukup besar dalam
perusahaan dikarenakan customer yang bisa memilih dari banyaknya
perusahaan di Indonesia. Dalam kasus ini Dealer juga merupakan customer
dimana mereka yang mencari perusahaan pembiayaan yaitu PT. Toyota Astra
Financial Services
• Dealer merupakan salah satu customer terkuat dimana perusahaan
multifinance cukup memiliki ketergantungan kepada mereka
• Dealer penghubung antara end customer dengan perusahaan dikarenakan
biasanya customer lebih sering mengunjungi Dealer untuk pembiayaan
• Dealer memiliki berbagai pilihan perusahaan pembiayaan bukan hanya PT.
Toyota Astra Financial Services
• Dealer memiliki kekuatan yang besar karena PT. Toyota Astra Financial
Services masih memiliki ketergantungan untuk menjual produk atau
melakukan pembiayaan, serta Dealer dapat memilih perusahaan pembiayaan
lain.
Pesaing Sekarang
Berikut adalah analisis tentang pesaing yang ada sekarang yaitu PT. Astra
Credit Company dan BCA Finance:
• Memiliki pengalaman lebih lama dibandingkan PT.Toyota Astra Financial
services di industri multifinance
• Memiliki jumlah aset yang jauh lebih besar
• Tidak dapat bersaing rate dibandingkan dengan mereka
• Operation Excellence
• Proses yang simpel dan mudah untuk pembiayaan
Di keadaan seperti ini PT. Toyota Astra Finance sulit untuk melawan
pesaing mereka yang sudah cukup besar oleh karena itu harus memiliki cara
dengan paket inovatif agar terhindar dari kompetisi yang sulit dimenangkan,
lainnya PT. Toyota Astra Finance juga menerapkan one stop solution dimana
semua kebutuhan customer dapat terpenuhi.
53
Supplier
Berikut analisis dari supplier yaitu Bank:
• Merupakan sumber uang untuk melakukan aplikasi pembiayaan terhadap
calon kreditur sehingga merupakan faktor penting agar perusahaan dapat
berjalan dengan lancar.
• Tingginya inflasi dapat mempengaruhi biaya dari bank
• Memiliki alternatif yaitu obligasi.
Kesimpulan bahwa kekuatan supplier dapat dianggap kecil, karena
supplier disini justru banyak mencari perusahaan untuk melakukan kerjasama
dengan masing-masing perusahaan yang mereka pilih. Sedangkan pada
PT.TAFS memiliki sumber pendanaan yang cukup besar dari dua perusahaan
yang sudah ternama, yakni Toyota dan Astra, sehingga para supplier atau
bank ingin memberikan pendanaan.
Pendatang Baru
Berikut adalah analisis tentang pendatang baru yaitu PT. Nissan Financial
Services Indonesia:
• PT. NFSI ( Nissan Financial Services Indonesia ) adalah salah satu
perusahaan pembiayaan baru yang bersaing pada November 2013.
• Merupakan salah satu perusahaan terkemuka dan cabang ke 8 dari Nissan.
• Memiliki Modal yang besar untuk bersaing pada Industri Multifinance di
Indonesia.
Nissan adalah salah satu pendatang baru yang cukup tangguh, tetapi bila
dibandingkan dengan Toyota masih dibilang Toyota memiliki peringkat lebih
tinggi di Indonesia. Memiliki kesamaan akan keterbatasan pengkreditan yakni
pada produk tertentu. Untuk daya saing dari Nissan tergolong tidak kuat
tetapi tidak bisa diremehkan.
Di Indonesia terdapat peraturan yang tetap mengenai pembatasan perusahaan
pembiayaan, sehingga pesaing-pesaing yang akan masuk tidak mudah untuk
bersaing di industri pembiayaan. Dapat disimpulkan bahwa, tekanan untuk
54
pesaing baru tidak berpengaruh besar, karena sulitnya untuk masuk ke dalam
industri ini.
3.6 Analisis Value Chain PT.Toyota Astra Financial Services
Keterangan Gambar 3.4 Analisis Value Chain PT.Toyota Astra Financial
Services:
Dalam analisis value chain Porter terdapat 2 bagian, yakni support
activities merupakan aktivitas yang diperlukan untuk mengontrol dan
mengembangkan bisnis yang menambah nilai yang diwujudkan melalui
keberhasilan dari primary activities, dan primary activities dimana merupakan
suatu aktivitas yang memungkinkan memenuhi peranan dalam rantai nilai
industri untuk memuaskan pelanggan.
Pada PT.Toyota Astra Financial Services, support activities termasuk
firm infrastructure, people & organization yang dalam istilah menurut Porter
adalah human resource management, dan technology development. Dalam teori
Porter terdapat satu lagi bagian yang termasuk dalam support activities yaitu
procurement, PT.TAFS tidak memasukan rantai nilai procurement, karena
aktifitas procurement yang dilaksanakan tidak termasuk dalam rantai nilai dan
tidak berpengaruh terhadap rantai nilai yang biasa dilakukan, procurement
tersebut hanya aktivitas dimana melakukan pembelian aset berupa gedung
untuk cabang, namun itu semua bukan termasuk proses dari TAFS.
Selanjutnya bagian primary activities terdapat 5 aktifitas di dalamnya,
yang pertama inbound logistic merupakan aktivitas yang berhubungan dengan
penerimaan, perolehan, penyimpanan, dan pengaturan, aktifitas yang termasuk
inbound dalam PT.TAFS adalah aktifitas credit yang merupakan aktifitas
survey dan credit analysis, kedua operations yang merupakan aktifitas yang
merubah input menjadi output berupa produk atau jasa, dalam PT.TAFS adalah
aktifitas funding yang merupakan kegiatan mencari bantuan pembiayaan,
collection yang merupakan aktifitas yang termasuk penagihan kredit, dan
customer relation yang merupakan aktifitas yang melayani pelanggan secara
langsung, ketiga outbound logistic merupakan aktifitas yang berhubungan
dengan penyampaian produk atau jasa ke tangan pelanggan adalah credit
dengan aktifits credit approval, keempat marketing & sales merupakan
55
kegiatan pemasaran dan mendapatkan pelanggan menggunakan jasa
perusahaan, aktifitas tersebut adalah sales dengan aktifitasnya adalah
prospecting, get customer application, negotiation, collecting document, dan
data verification, kelima adalah service merupakan aktifitas dimana melayani
pelanggan dan menambahkan nilai perusahaan dimana memastikan bahwa
pelanggan mendapatkan nilai dan keuntungan, aktifitas pada PT.TAFS yaitu
service berupa aktifitas credit disbursement, installment payment, credit
maintenance, BPKB maintenance, dan termination process.
3.7 Analisis Value Network
Keterangan Gambar 3.5 Analisis Value Network pada PT. TAFS:
Analisis Value Network dibuat dikarenakan PT.TAFS yang bergerak di bidang
jasa pembiayaan yang membuat value untuk customer dengan menghubungkan
organisasi dengan customer.
Analisis Value Network terbagi atas beberapa bagian yaitu Support Activities,
dimana pada PT.TAFS ini terdapat firm infrastructure, people & organization,
dan technology development dimana dapat mendukung perusahaan untuk
menambah Value ke Customer. Kemudian terdapat Network Infrastructure
development Operation and Maintenance yang berfungsi untuk membantu
pertumbuhan, operasional serta pemeliharan infrastruktur, dan terdapat branchs,
dealers serta website kemudian branch planning cycle, market research, IT
development, marketing development dan marketing relation serta call center,
website management, community development dan communication.
Kemudian terdapat Service development and operations yang berfungsi untuk
membantu pengembangan service dan operasional terdiri dari Product Design
and Development, Promotion, Fleet, Service Development dan National
Operational Development. Dari operasional sendiri terdapat Survey, Credit
Approval, Credit analysis, Installment payment, Credit maintenance, BPKB
Maintenance dan Termination Process.
Service Delivery, dimana terdapat jenis penyaluran service yang ada di dalam
PT.TAFS yaitu Credit kemudian service lainnya adalah Fleet dimana Credit
sendiri adalah service utama di dalam PT.TAFS dan kemudian ada Fleet yang
melayani dalam Credit kepada pihak perusahaan. Kemudian akan dihubungkan
56
dengan segmentasi pasar dimana service utama perusahaan dapat ke seluruh
customer kemudian service lainnya memiliki segmentasi sendiri seperti ke
business ataupun ke corporate seperti Fleet.
59
3.8 Analisis SWOT
Opportunity
1. Pembatasan kendaraan berdasarkan usia mobil memungkinkan pembiayaan
mobil baru lebih banyak.
2. Pertumbuhan jaringan pada dealer , memungkinkan TAFS untuk mendapat
permohonan kredit lebih banyak.
3. Terdapat segmen pasar baru untuk LCGC (Low cost Green Car)
4. Peningkatan user Internet terutama mobile, memungkinkan pengenalan
terhadap pembiayaan bisa lebih mudah dilihat agar mendukung pendapatan
aplikasi serta transaksi online.
Threat
1. Pemilu 2014 , memiliki pengaruh pada kestabilan ekonomi dan kemampuan
ekonomi masyarakat.
2. Variasi Perkembangan produk otomotif , memungkinkan customer
mempunyai pilihan lebih banyak sehingga market akan lebih sulit untuk
mendapat aplikasi pembiayaan.
3. Demo buruh peningkatan UMR oleh serikat buruh Indonesia. Dapat
menyebabkan pengaruh perubahan gaji secara signifikan yang dapat
mengancam beban operasional perusahaan.
4. Kemudahan user untuk mengakses informasi , daya tawar customer lebih
besar serta persaingan lebih ketat untuk mendapatkan aplikasi pembiayaan.
60
Strengths
1. Sumber dana yang kompetitif karena didukung oleh 2 perusahaan Toyota
dan Astra.
2. Sistem baru terintegrasi yang cepat beradaptasi dengan kebutuhan bisnis.
3. Fleksibilitas untuk mengembangkan paket paket yang inovatif, dimana
customer dapat mendapatkan kredit yang lebih nyaman tanpa mendesak
angsuran dalam arti mengutamakan kebutuhan customer.
4. Daya kompetensi manusia yang berpengalaman dan menunjang
perusahaan, yang sebagian besar adalah orang-orang yang direkrut dari
perusahaan sejenis dari ACC dan Astra.
Weakness
1. Ketergantungan penuh terhadap dealer untuk mendapatkan aplikasi
dikarenakan masih banyaknya end customer yang masih mencari mobil
melalui dealer bukan ke perusahaan pembiayaan.
2. Adanya gap antara kebutuhan dan pemenuhan SDM, dimana kebutuhan
SDM terkadang membutuhkan waktu lama dikarenakan sulitnya mencari
kecocokan pada kecocokan di bidang yang sedang dibutuhkan.
3. Pelayanan terhadap perjanjian pembiayaan untuk waktu persetujuan
aplikasi masih dibawah target yang ada.
4. Organisasi yang kurang fleksibel dikarenakan struktur organisasi yang
memfokuskan spesialisasi di bidang-bidang tertentu sehingga sulit jika
kekurangan SDM.
61
3.9 Matrik SWOT
Tabel 3.1 Matrik SWOT
IFAS
EFAS
STRENGTHS (S)
1. Sumber dana yang kompetitif
karena didukung oleh 2
perusahaan Toyota dan Astra.
2. Sistem baru terintegrasi yang
cepat beradaptasi dengan
kebutuhan bisnis.
3. Fleksibilitas untuk
mengembangkan paket paket
yang inovatif, dimana customer
dapat mendapatkan kredit yang
lebih nyaman tanpa mendesak
angsuran dalam arti
mengutamakan kebutuhan
customer.
4. Daya kompetensi manusia yang
berpengalaman dan menunjang
perusahaan, yang sebagian
besar adalah orang-orang yang
direkrut dari perusahaan sejenis
dari ACC dan Astra.
WEAKNESSES (W)
1. Ketergantungan penuh terhadap dealer
untuk mendapatkan aplikasi
dikarenakan masih banyaknya end
customer yang masih mencari mobil
melalui dealer bukan ke perusahaan
pembiayaan.
2. Adanya gap antara kebutuhan dan
pemenuhan SDM, dimana kebutuhan
SDM terkadang membutuhkan waktu
lama dikarenakan sulitnya mencari
kecocokan pada kecocokan di bidang
yang sedang dibutuhkan.
3. Pelayanan terhadap perjanjian
pembiayaan untuk waktu persetujuan
aplikasi masih dibawah target yang
ada.
4. Organisasi yang kurang fleksibel
dikarenakan struktur organisasi yang
memfokuskan spesialisasi di bidang-
bidang tertentu sehingga sulit jika
kekurangan SDM.
62
OPPORTUNITIES (O)
1. Pembatasan
kendaraaberdasarkan usia
mobil memungkinkan
pembiayaan mobil baru
lebih banyak.
2. Pertumbuhan jaringan
pada dealer ,
memungkinkan TAFS
untuk mendapat
permohonan lebih banyak.
3. Terdapat segmen pasar
baru untuk LCGC(Low
cost Green Car).
4. Peningkatan user
Internet terutama mobile,
memungkinkan pengenalan
terhadap pembiayaan bisa
lebih mudah dilihat agar
mendukung pendapatan
aplikasi serta transaksi
online.
Strategi SO
1. Memanfaatkan internet dan
mobile untuk mempermudah
layanan kredit pada
customer.(O4,S2).
2. Memperkuat relasi antar bisnis
user dan memanfaatkan
segmen pasar
baru.(O2,O3,S1).
3. Meningkatkan customer value
untuk mempertahankan
customer yang ada untuk
kredit kembali.(O1,S3).
Strategi WO
1. Meningkatkan hubungan
kepada Dealer serta
memperluas jaringan
Dealer(O1,W2).
2. Memanfaatkan customer
database untuk mengurangi
ketergantungan terhadap
dealer.(O2,W2).
3. Meningkatkan kontroling
terhadap waktu persetujuan
aplikasi untuk mendapatkan
customer lebih banyak
(O1,W3).
4. Membangun proses yang lebih
cepat dari End Customer
dengan Dealer agar proses
persetujuan lebih cepat
(O2,W3).
63
THREATS (T)
1. Pemilu 2014 , memiliki
pengaruh pada kestabilan
ekonomi,dan kemampuan
ekonomi masyarakat.
2. Variasi Perkembangan
produk otomotif ,
memungkinkan customer
mempunyai pilihan lebih
banyak sehingga market
akan lebih sulit untuk
mendapat aplikasi
pembiayaan.
3. Demo buruh peningkatan
UMR oleh serikat buruh
Indonesia. Dapat
menyebabkan pengaruh
perubahan gaji secara
signifikan yang dapat
mengancam beban gaji
perusahaan.
4. Kemudahan user untuk
mengakses informasi ,
daya tawar customer lebih
besar serta persaingan
lebih ketat untuk
mendapatkan aplikasi
pembiayaan.
Strategi ST
1. Memaksimalkan
penggunaan
outsourcing.(T3,S1).
2. Mengelola Customer
Experience untuk
mempertahankan customer.
(T2,T4,S4).
3. Pengembangan knowledge
management (T3,S4) .
Strategi WT
1. Memperkuat AR
Management karena
pengaruh kestabilan
ekonomi yang dapat
membuat kredit
macet.(T1,W4).
2. Membuat repeat order
untuk menarik
customer
kembali.(T2,W5).
3. Lebih fokus dalam
mengendalikan
pelayanan kepada
customer dalam hal
persetujuan
aplikasi.(T2,W4).
4. Mengkontrol
penerimaan karyawan
serta memanfaatkan
kelebihan karyawan
yang ada (T3,W3).
64
3.10 Analisis EFAS dan IFAS
Tabel 3.2 EFAS
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL BOBOT RATING SCORE
Opportunities:
1. Pembatasan kendaraan berdasarkan usia
mobil memungkinkan pembiayaan mobil
baru lebih banyak.
2. Pertumbuhan jaringan pada dealer ,
memungkinkan TAFS untuk mendapat
permohonan lebih banyak.
3. Terdapat segmen pasar baru untuk
LCGC(Low cost Green Car)
4. Peningkatan user Internet terutama
mobile, memungkinkan pengenalan
terhadap pembiayaan bisa lebih mudah
dilihat agar mendukung pendapatan
aplikasi serta transaksi online.
0.14
0.17
0.18
0.06
2
3
4
3
0.28
0.51
0.72
0.18
Total Opportunities : 1.69
Threats:
1. Pemilu 2014 , memiliki pengaruh pada
kestabilan ekonomi,dan kemampuan
ekonomi masyarakat.
2. Variasi Perkembangan produk otomotif ,
memungkinkan customer mempunyai
pilihan lebih banyak sehingga market
akan lebih sulit untuk mendapat aplikasi
pembiayaan.
3. Demo buruh peningkatan UMR oleh
serikat buruh Indonesia. Dapat
menyebabkan pengaruh perubahan gaji
secara signifikan yang dapat mengancam
beban gaji perusahaan.
4. Kemudahan user untuk mengakses
informasi , daya tawar customer lebih
besar serta persaingan lebih ketat untuk
mendapatkan aplikasi pembiayaan.
0.17
0.09
0.05
0.14
4
3
2
3
0.68
0.27
0.1
0.42
Total Threats : 1.47
TOTAL EFAS 1 3.16
65
Tabel 3.3 IFAS
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI INTERNAL
BOBOT
RATING
SCORE
Strengths: 1. Sumber dana yang kompetitif karena didukung oleh 2
perusahaan Toyota dan Astra. 2. Sistem baru terintegrasi yang cepat beradaptasi
dengan kebutuhan bisnis. 3. Fleksibilitas untuk mengembangkan paket paket yang
inovatif, dimana customer dapat mendapatkan kredit yang lebih nyaman tanpa mendesak angsuran dalam arti mengutamakan kebutuhan customer.
4. Daya kompetensi manusia yang berpengalaman dan menunjang perusahaan, yang sebagian besar adalah orang-orang yang direkrut dari perusahaan sejenis dari ACC dan Astra.
0.16
0.17
0.14
0.15
4 3 2
4
0.64
0.51
0.28
0.6
Total Strengths : 2.03
Weaknesses:
1. Ketergantungan penuh terhadap dealer untuk
mendapatkan aplikasi dikarenakan masih banyaknya
end customer yang masih mencari mobil melalui
dealer bukan ke perusahaan pembiayaan.
2. Adanya gap antara kebutuhan dan pemenuhan SDM,
dimana kebutuhan SDM terkadang membutuhkan
waktu lama dikarenakan sulitnya mencari kecocokan
pada kecocokan di bidang yang sedang dibutuhkan.
3. Pelayanan terhadap perjanjian pembiayaan untuk
waktu persetujuan aplikasi masih dibawah target yang
ada.
4. Organisasi yang kurang fleksibel dikarenakan struktur
organisasi yang memfokuskan spesialisasi di bidang-
bidang tertentu sehingga sulit jika kekurangan SDM.
0.15
0.12
0.06
0.05
4
2
2
2
0.6
0.24
0.12
0.1
Total Weaknesses : 1.06
TOTAL IFAS 1 3.09
66
Gambar 3.6 Matriks Grand Strategy
Kekuatan (Strengths) = 2.03
Kelemahan (Weaknesses) = 1.06
Peluang (Opportunities) = 1.69
Ancaman (Threats) = 1.47
Sumbu X = Kekuatan – Kelemahan
= 2.03 – 1.06
= 0.97
Sumbu Y = Peluang – Ancaman
= 1.69 – 1.47
= 0.22
67
Hasil Matriks Grand Strategy
Hasilnya adalah pada level kuadran I, yaitu: “Agresif” yang artinya:
Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. PT.TAFS memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan agresif (Growth Oriented Strategy).
3.11 Demand and Supply
Tabel 3.4 Demand and Supply Memperkuat hubungan dengan pelaku bisnis
Demand Supply
Bobot
50%
Business Strategic Context
Strategic Plan for the Use of IS/ IT
Strategic Plan for the Supply of IS/ IT
Strategic
Intention
Memperkuat relasi
antar Business User.
Mempermudah akses
bisnis user kepada TA
Finance.
Membangun aplikasi
untuk mempermudah
akses bisnis user ke TA
Finance.
Strategic
Objective
Menambah 3 cabang
baru (1cabang per
tahun)
Mengumpulkan
informasi terkait
pembukaan cabang
baru.
Mempersiapkan
infrastruktur IT serta
jaringan dan software
kebutuhan cabang baru.
Strategic
initiative
Melakukan riset
pengembangan cabang
dengan resource yang
ada
Memberikan usulan
dengan memperkuat
riset pasar daerah yang
sudah memiliki
cabang dan yang
belum, serta analisis
partner bisnis yang ada
di sekitar daerah
tersebut.
Membangun aplikasi BI
terhadap potensi wilayah
untuk analisis daerah
dalam mencari jumlah
pasar yang lebih banyak
serta mempermudah relasi
antar cabang.
68
Tabel 3.5 Demand and Supply meningkatkan Customer Value
Demand Supply
Bobot
25%
Business Strategic Context
Strategic Plan for the Use of IS/ IT
Strategic Plan for the Supply of IS/ IT
Strategic
Intention
Meningkatkan
Customer Value.
Customer dapat
melakukan kredit
dengan lebih mudah.
Membuat proses bisnis
baru yang mempermudah
customer untuk
melakukan kredit
kembali.
Strategic
Objective
Meningkatkan
kepuasan customer
sebanyak 50%
selama setahun.
Mengelola database
customer yang ada.
Mengembangkan fitur
member terhadap
customer yang sudah ada
Strategic
initiative
Membuat value
proporsition dengan
membership card
untuk menarik
customer.
Membangun proses
pembuatan
membership card pada
customer.
Mempersiapkan database
dan membangun BI untuk
analisa customer yang
sudah ada sekarang.
Tabel 3.6 Demand and supply meningkatkan lini bisnis PT.TAFS
Demand Supply
Bobot
25%
Business Strategic Context
Strategic Plan for the Use of IS/ IT
Strategic Plan for the Supply of IS/ IT
Strategic
Intention
Mempermudah
layanan kredit pada
Customer.
Customer harus
memiliki akses lebih
mudah dan cepat dalam
melakukan permintaan
kredit
Membangun aplikasi
untuk memperkuat line of
business yang sudah ada
Strategic
Objective
Meningkatkan
penjualan sebesar
4%
Mengumpulkan
informasi dan mengelola
kebutuhan customer
Membangun aplikasi
tambahan pada website
yang sudah ada
Strategic
initiative
Penerapan
persetujuan aplikasi
via mobile
Membangun proses
bisnis untuk
pengumpulan data via
web/mobile dan
Membangun web/mobile
application untuk
mempermudah
pengumpulan data dan
69
guideline proses
permintaan kredit.
terkait persetujuan kredit
3.12 Portofolio Investasi dan Proyek Teknologi informasi(SI dan TI) Yang
Sedang Berjalan
Portfolio Lights-On
Portfolio Lights-on meliputi portfolio aplikasi, infrastruktur, service, dan manajemen.
Tabel 3.7 Lights-On Aplikasi
NO NAMA HARGA (Dalam Ribuan)
(Rp)
BIAYA PEMELIHARAAN /
Tahun (Dalam Ribuan) (Rp)
TOTAL
1.
Loan Origination System/ Contract Management System
10.000.000 1.250.000 11.250.000
2. Accounting System
700.000 60.000 760.000
3. Call Centre System 750.000 50.000
800.000
4. Customer
Relationship Management
650.000 170.000
820000
Total 14.170.000
70
Tabel 3.8 Lights-On Infrastruktur Hardware
NO NAMA HARGA
(Dalam Ribuan) (Rp)
BIAYA PEMELIHARAAN /
Tahun (Dalam Ribuan) (Rp)
1. PC include windows 585.000
-
2. Notebook 707.000 -
Total 1.292.000 -
Tabel 3.9 Lights-On Infrastruktur Software
NO NAMA JUMLAH HARGA
(Dalam Ribuan) (Rp)
1. OS - 1.510.410
2. MS Office - 1.153.680
Total 2.664.090
Tabel 3.10 Lights-On Infrastruktur Network
NO NAMA JUMLAH HARGA
(Dalam Ribuan) (Rp)
1. Network Devices - 300.000
Total 300.000
Tabel 3.11 Lights-On Infrastruktur Anti Virus
NO NAMA JUMLAH HARGA (Dalam Ribuan) (Rp)
1. Anti Virus Software
389 3.520
Total 1.369.280
Tabel 3.12 Lights-On Infrastruktur Encryption Software
NO NAMA JUMLAH HARGA (Dalam Ribuan) (Rp)
1 Encryption Software
129 600
Total 77.400
71
Tabel 3.13 Lights-On Infrastruktur Storage
NO NAMA JUMLAH HARGA (Dalam Ribuan) (Rp)
1 Storage 1 240.000 Total 240.000
Tabel 3.14 Lights-On Infrastruktur Phone
NO NAMA JUMLAH HARGA (Dalam Ribuan) (Rp)
1 Phone 390 5000 Total 1.950.000
Tabel 3.15 Lights-On Infrastruktur Tablet
NO NAMA JUMLAH HARGA (Dalam Ribuan) (Rp)
1 Tablet 27 3.500 Total 94.500
Tabel 3.16 Lights-On Service
NO NAMA JUMLAH BIAYA PEMELIHARAAN / Tahun (Dalam Ribuan) (Rp)
1 Application support(outsourcing)
10 720.000
2 Microsoft premier support
1 270.000
3 Software maintenance and warranty
1 1.450.000
Tabel 3.17 Lights-On Manajemen
NO NAMA JUMLAH HARGA (Dalam Ribuan) (Rp)
1 Backup Software 1 77.920
Tabel 3.18 Portfolio Proyek
NO NAMA JUMLAH HARGA(Rp) (Dalam Ribuan)
1 Business Intelligence (BI) – Customer
1 600.000
2 Business Intelligence (BI) – Location
1 600.000
72
Tabel 3.18 Portfolio Proyek
3 Back end System (HR, Fin and Accnt)
1 3.000.000
4 Mobile Application Credit System
1 750.000
3.13 Value Score Card
Tabel 3.19 Business Value ScoreCard Aplikasi – Loan Origination System /
Contract Management System
50% 25% 25% Total
Business Value Scorecard Aplikasi Loan Origination System / Contract Management System
Memperkuat relasi antar Business User
Meningkatkan Customer Value
Mempermudah layanan kredit pada customer
User 1 : Divisi TI 5 5 5
User 2 : Divisi NSS
5 4 5
User 3 : Divisi NOD
4 4 5
User 4 : Divisi Operasional
4 5 5
Total 18 18 20
Rata-rata 4.5 4.5 5
Skor 225 112.50 125 462.50
73
Tabel 3.20 Scoring portfolio Aplikasi - Loan Origination System / Contract
Management System
NO. NAMA Layanan Kualitas Intensitas penggunaan
Se
rvic
e Le
vel
Ava
ilab
ility
Se
rvic
e L
eve
l R
esp
on
sive
nes
Qu
alit
y fu
nct
ion
alit
y
Qu
alit
y ac
cura
cy
De
pe
nde
ncy
Bre
ad
th
1 User 1 : Divisi TI 4 4 4 4 4 4 2 User 2 : Divisi NSS 4 3 4 4 4 4 3 User 3 : Divisi NOD 4 3 4 4 4 4 4 User 4 : Divisi
Operasional 4 4 3 3 5 4
Rata-rata 4 3.50 3.75 3.75 4.25 4
Keterangan:
- User 1 sebagai divisi TI
- User 2 sebagai divisi NSS
- User 3 sebagai divisi NOD
- User 4 sebagai divisi operasional yakni memiliki jabatan sebagai staff
operasional termasuk staff pada cabang.
Summary portfolio Aplikasi – Loan Origination System / Contract Management
System
• Layanan
Skor Layanan =
=
= 3.75
• Kualitas
Skor Kualitas =
=
= 3.75
74
• Intensitas Penggunaan
Dependency = 4,25
Breadth = 4
• Penyelarasan Bisnis = = 4.63
Total Penyelarasan bisnis
o Memperkuat relasi antar Business User = A
o Meningkatkan Customer Value = B
o Mempermudah layanan kredit pada customer = C
Skoring Penyelarasan bisnis:
=
= 4.60
Tabel 3.21 Business Value ScoreCard Aplikasi – Accounting System
50% 25% 25% Total Business Value Scorecard Aplikasi Accounting System
Memperkuat relasi antar Business User
Meningkatkan Customer Value
Mempermudah layanan kredit pada customer
User 1 : Divisi Accounting&Tax
4 4 3
User 2 : Divisi Accounting&Tax
4 4 4
Total 8 8 7 Rata-rata 4 4 3.5 Skor 200 100 87.50 387.50
Tabel 3.22 Scoring portfolio Aplikasi – Accounting System
NO. NAMA Layanan Kualitas Intensitas penggunaan
Se
rvic
e L
eve
l A
vaila
bili
ty
Se
rvic
e
Leve
l R
esp
on
sive
nes
Qu
alit
y fu
nct
ion
alit
y
Qu
alit
y a
ccu
racy
De
pe
nde
ncy
Bre
ad
th
1 User 1 : Divisi Accounting & Tax
4 3 4 4 4 3
2 User 2 : Divisi Accounting & Tax
4 4 4 4 4 3
Rata-rata 4 3.50 4 4 4 3
75
Keterangan:
- User 1 sebagai divisi Accounting & Tax
- User 2 sebagai divisi Accounting & Tax
Summary portfolio Aplikasi – Accounting System
• Layanan
Skor Layanan =
=
= 3.75
• Kualitas
Skor Kualitas =
=
= 4
• Intensitas Penggunaan
Dependency = 4
Breadth = 3
• Penyelarasan Bisnis = = 3.88
Total Penyelarasan bisnis
o Memperkuat relasi antar Business User = A
o Meningkatkan Customer Value = B
o Mempermudah layanan kredit pada customer = C
Skoring Penyelarasan bisnis:
= = 3.83
Tabel 3.23 Business Value ScoreCard Aplikasi – Call Center System
50% 25% 25% Business Value Scorecard Aplikasi Call Centre System
Memperkuat relasi antar Business User
Meningkatkan Customer Value
Mempermudah layanan kredit pada customer
User 1 : Divisi Customer Care
3 4 3
User 2 : Divisi Customer Care
3 4 3
76
Tabel 3.23 Business Value ScoreCard Aplikasi – Call Center System
50% 25% 25% Total 6 8 6 Rata-rata 3 4 3 Skor 150 100 75 325
Tabel 3.24 Scoring Portfolio Aplikasi - Call Center System
NO. NAMA Layanan Kualitas Intensitas penggunaan
Se
rvice
Le
vel
Ava
ilab
ility
Se
rvic
e L
eve
l R
esp
on
sive
ne
s
Qu
alit
y fu
nct
ion
alit
y
Qu
alit
y a
ccu
racy
De
pe
nde
ncy
Bre
ad
th
1 User 1 : Divisi Customer Care 4 4 4 3 4 3 2 User 2 : Divisi Customer Care 4 3 3 4 4 3 Rata-rata 4 3.50 3.50 3.50 4 3
Keterangan:
- User 1 sebagai divisi Customer Care yang menggunakan juga memantau call
center system.
- User 2 sebagai divisi Customer Care yang menggunakan juga memantau call
center system.
Summary portfolio Aplikasi – Call Center System
• Layanan
Skor Layanan =
=
= 3.75
• Kualitas
Skor Kualitas =
=
= 3.50
77
• Intensitas Penggunaan
Dependency = 4
Breadth = 3
• Penyelarasan Bisnis = = 3.25
Total Penyelarasan bisnis
o Memperkuat relasi antar Business User = A
o Meningkatkan Customer Value = B
o Mempermudah layanan kredit pada customer = C
Skoring Penyelarasan bisnis:
= = 3.30
Tabel 3.25 Business Value ScoreCard Aplikasi Customer Relationship Management
50% 25% 25% Business Value Scorecard Aplikasi Customer Relationship Management
Memperkuat relasi antar Business User
Meningkatkan Customer Value
Mempermudah layanan kredit pada customer
User 1 : Divisi Marketing
4 5 3
User 2 : Divisi Marketing
3 4 4
Total 7 9 7 Rata-rata 3.5 4.5 3.5 Skor 175 112.50 87.50 375
Tabel 3.26 Scoring Portfolio Aplikasi – Customer Relationship Management
NO. NAMA Layanan Kualitas Intensitas penggunaan
Se
rvic
e Le
vel
Ava
ilab
ility
Se
rvic
e L
eve
l R
esp
on
sive
ne
s
Qu
alit
y fu
nct
ion
alit
y
Qu
alit
y a
ccu
racy
De
pe
nde
ncy
Bre
ad
th
1 User 1 : Divisi Marketing 4 4 3 3 4 3 2 User 2 : Divisi Marketing 4 3 3 4 4 3 Rata-rata 4 3.50 3 3.50 4 3
78
Keterangan:
- User 1 sebagai Divisi Marketing.
- User 2 sebagai Divisi Marketing.
Summary portfolio Aplikasi – Customer Relationship Management
• Layanan
Skor Layanan =
=
= 3.75
• Kualitas
Skor Kualitas =
=
= 3.25 • Intensitas Penggunaan
Dependency = 4
Breadth = 3
• Penyelarasan Bisnis = = 3.25
Total Penyelarasan bisnis
o Memperkuat relasi antar Business User = A
o Meningkatkan Customer Value = B
o Mempermudah layanan kredit pada customer = C
Skoring Penyelarasan bisnis:
= = 3.83
Tabel 3.27 Business Value ScoreCard Infrastruktur – Hardware
50% 25% 25% Business Value Scorecard Hardware
Memperkuat relasi antar Business User
Meningkatkan Customer Value
Mempermudah layanan kredit pada customer
User 1 : Divisi TI 5 5 5 User 2 : Divisi NSS
4 3 3
79
Tabel 3.27 Business Value ScoreCard Infrastruktur – Hardware
50% 25% 25% User 3 : Divisi NOD
4 4 3
User 4 : Divisi Operasional
3 2 3
Total 16 14 14 Rata-rata 4 3.5 3.5 Skor 200 87.50 87.50 375
Tabel 3.28 Scoring Portfolio Infrastruktur – Hardware
NO. NAMA Layanan Kualitas Intensitas penggunaan
Se
rvic
e Le
vel
Ava
ilab
ility
Se
rvic
e L
eve
l R
esp
on
sive
nes
Qu
alit
y fu
nct
ion
alit
y
Qu
alit
y a
ccu
racy
De
pe
nde
ncy
Bre
ad
th
1 User 1 : Divisi IT 4 3 3 4 5 4 2 User 2 : Divisi NSS 3 4 3 4 4 4 3 User 3 : Divisi NOD 4 3 4 4 4 4 4 User 4 : Divisi Operasional 3 3 2 4 3 4 Rata-rata 3.50 3.25 3 4 4 4
Keterangan:
- User 1 sebagai divisi TI
- User 2 sebagai divisi NSS
- User 3 sebagai divisi NOD
- User 4 sebagai divisi Operasional
Summary portfolio Infrastruktur – Hardware
• Layanan
Skor Layanan =
=
= 3.38
80
• Kualitas
Skor Kualitas =
=
= 3.50
• Intensitas Penggunaan
Dependency = 4
Breadth = 4
• Penyelarasan Bisnis = = 3.75
Total Penyelarasan bisnis
o Memperkuat relasi antar Business User = A
o Meningkatkan Customer Value = B
o Mempermudah layanan kredit pada customer = C
Skoring Penyelarasan bisnis:
= = 3.66
Tabel 3.29 Business Value ScoreCard Infrastruktur – Software
50% 25% 25% Business Value Scorecard Infrastruktur - Software
Memperkuat relasi antar Business User
Meningkatkan Customer Value
Mempermudah layanan kredit pada customer
User 1 : Divisi TI 5 5 5 User 2 : Divisi NSS
2 3 3
User 3 : Divisi NOD
4 3 3
User 4 : Divisi Operasional
2 2 3
Total 13 13 14 Rata-rata 3.25 3.25 3.5 Skor 162.50 81.25 87.50 331.25
81
Tabel 3.30 Scoring Portfolio Infrastruktur – Software
NO. NAMA Layanan Kualitas Intensitas penggunaan
Se
rvic
e Le
vel
Ava
ilab
ility
Se
rvic
e L
eve
l R
esp
on
sive
nes
Qu
alit
y fu
nct
ion
alit
y
Qu
alit
y ac
cura
cy
De
pe
nde
ncy
Bre
ad
th
1 User 1 : Divisi TI 5 5 5 5 5 5 2 User 2 : Divisi NSS 4 4 5 5 5 5 3 User 3 : Divisi NOD 4 4 5 5 5 5 4 User 4 : Divisi Operasional 5 4 5 5 5 5 Rata-rata 4.50 4.25 5 5 5 5
Keterangan:
- User 1 sebagai divisi TI
- User 2 sebagai divisi NSS
- User 3 sebagai divisi NOD
- User 4 sebagai divisi Operasional
Summary portfolio Infrastruktur – Software
• Layanan
Skor Layanan =
=
= 4.38
• Kualitas
Skor Kualitas =
=
= 5
• Intensitas Penggunaan
Dependency = 5
Breadth = 5
• Penyelarasan Bisnis = = 3.30
82
Total Penyelarasan bisnis
o Memperkuat relasi antar Business User = A
o Meningkatkan Customer Value = B
o Mempermudah layanan kredit pada customer = C
Skoring Penyelarasan bisnis:
= = 3.30
Tabel 3.31 Business Value ScoreCard – Network
50% 25% 25% Business Value Scorecard Infrastruktur Network
Memperkuat relasi antar Business User
Meningkatkan Customer Value
Mempermudah layanan kredit pada customer
User 1 : Divisi TI 5 4 5 User 2 : Divisi TI 5 5 5 Total 10 8 10 Rata-rata 5 4.5 5
Skor 250 112.50 125 437.50
Tabel 3.32 Scoring Portfolio Infrastruktur – Network
NO. NAMA Layanan Kualitas Intensitas penggunaan
Se
rvic
e Le
vel
Ava
ilab
ility
Se
rvic
e L
eve
l R
esp
on
sive
nes
Qu
alit
y fu
nct
ion
alit
y
Qu
alit
y a
ccu
racy
De
pe
nde
ncy
Bre
ad
th 1 User 1 : Divisi TI 5 4 4 4 5 5 2 User 2 : Divisi TI 5 4 4 4 5 5 Rata-rata 5 4 4 4 5 5
Keterangan:
- User 1 sebagai divisi TI
- User 2 sebagai divisi TI
Summary portfolio Infrastruktur – Network
• Layanan
Skor Layanan =
=
83
= 4.50
• Kualitas
Skor Kualitas =
=
= 5
• Intensitas Penggunaan
Dependency = 4,25
Breadth = 4
• Penyelarasan Bisnis = = 4.38
Total Penyelarasan bisnis
o Memperkuat relasi antar pengguna bisnis = A
o Meningkatkan Customer Value = B
o Mempermudah layanan kredit pada customer = C
Skoring Penyelarasan bisnis:
= = 4.83
Tabel 3.33 Business Value ScoreCard Infrastruktur – Anti Virus
50% 25% 25% Business Value Scorecard Infrastruktur Anti Virus
Memperkuat relasi antar Business User
Meningkatkan Customer Value
Mempermudah layanan kredit pada customer
User 1 : Divisi TI 4 3 4 User 2 : Divisi TI 3 2 4 Total 7 5 8 Rata-rata 3.5 2.5 4 Skor 175 62.50 100 337.50
84
Tabel 3.34 Scoring Portfolio Infrastruktur – Anti Virus
NO. NAMA Layanan Kualitas Intensitas penggunaan
Se
rvic
e Le
vel
Ava
ilab
ility
Se
rvic
e L
eve
l R
esp
on
sive
nes
Qu
alit
y fu
nct
ion
alit
y
Qu
alit
y a
ccu
racy
De
pe
nde
ncy
Bre
ad
th
1 User 1 : Divisi TI 4 4 4 4 4 5 2 User 2 : Divisi TI 4 4 4 3 4 5 Rata-rata 4 4 4 3.50 4 5
Keterangan:
- User 1 sebagai divisi TI
- User 2 sebagai divisi TI
Summary portfolio Infrastruktur – Anti Virus
• Layanan
Skor Layanan =
=
= 4
• Kualitas
Skor Kualitas =
=
= 3.75
• Intensitas Penggunaan
Dependency = 4
Breadth = 5
• Penyelarasan Bisnis = = 3.37
Total Penyelarasan bisnis
o Memperkuat relasi antar pengguna bisnis = A
o Meningkatkan Customer Value = B
85
o Mempermudah layanan kredit pada customer = C
Skoring Penyelarasan bisnis:
= = 3.33
Tabel 3.35 Business Value ScoreCard Infrastruktur – Encryption Software
50% 25% 25% Business Value Scorecard Infrastruktur Encryption Software
Memperkuat relasi antar Business User
Meningkatkan Customer Value
Mempermudah layanan kredit pada customer
User 1 : Divisi TI
3 3 3
User 2 : Divisi TI
4 3 3
Total 7 6 6 Rata-rata 3.5 3 3 Skor 175 75 75 325
Tabel 3.36 Scoring Portfolio Infrastruktur – Encryption Software
NO.
NAMA Layanan Kualitas Intensitas penggunaan
Se
rvic
e L
eve
l A
vaila
bili
ty
Se
rvic
e
Leve
l R
esp
on
sive
nes
Qu
alit
y fu
nct
ion
alit
y
Qu
alit
y ac
cura
cy
De
pe
nd
en
cy
Bre
ad
th 1 User 1 : Divisi TI 4 3 4 4 4 4 2 User 2 : Divisi TI 4 3 4 4 4 4 Rata-rata 4 4 4 4 4 4
Keterangan:
- User 1 sebagai divisi TI
- User 2 sebagai divisi TI
Summary portfolio Infrastruktur – Encryption Software
• Layanan
Skor Layanan =
86
=
= 3,50
• Kualitas
Skor Kualitas =
=
= 4
• Intensitas Penggunaan
Dependency = 4,25
Breadth = 4
• Penyelarasan Bisnis = = 3.25
Total Penyelarasan bisnis
o Memperkuat relasi antar Business User = A
o Meningkatkan Customer Value = B
o Mempermudah layanan kredit pada customer = C
Skoring Penyelarasan bisnis:
=
= 3.16
Tabel 3.37 Business Value ScoreCard Infrastruktur – Storage
50% 25% 25% Business Value Scorecard Infrastruktur Storage
Memperkuat relasi antar Business User
Meningkatkan Customer Value
Mempermudah layanan kredit pada customer
User 1 : Divisi TI 4 3 3 User 2 : Divisi TI 4 4 2 Total 8 7 5 Rata-rata 4 3.5 2.5 Skor 200 87,50 62,50 350
87
Tabel 3.38 Scoring Portfolio Infrastruktur – Storage
NO.
NAMA Layanan Kualitas Intensitas penggunaan
Se
rvic
e Le
vel
Ava
ilab
ility
Se
rvic
e L
eve
l R
esp
on
sive
nes
Qu
alit
y fu
nct
ion
alit
y
Qu
alit
y a
ccu
racy
De
pe
nde
ncy
Bre
ad
th
1 User 1 : Divisi TI 4 3 4 4 4 3 2 User 2 : Divisi TI 4 3 3 4 4 3 Rata-rata 4 3 3,50 4 4 3
Keterangan:
- User 1 sebagai divisi TI
- User 2 sebagai divisi TI
Summary portfolio Infrastruktur – Storage
• Layanan
Skor Layanan =
=
= 3,50
• Kualitas
Skor Kualitas =
=
= 3,75
• Intensitas Penggunaan
Dependency = 4
Breadth = 3
• Penyelarasan Bisnis = = 3.50
Total Penyelarasan bisnis
o Memperkuat relasi antar Business User = A
o Meningkatkan Customer Value = B
88
• Mempermudah layanan kredit pada customer = C
Skoring Penyelarasan bisnis:
=
= 3,33
Tabel 3.39 Business Value ScoreCard Infrastruktur – Phone
50% 25% 25% Business Value Scorecard Infrastruktur Phone
Memperkuat relasi antar Business User
Meningkatkan Customer Value
Mempermudah layanan kredit pada customer
User 1 : Divisi TI 5 3 2 User 2 : Divisi Operasional
5 2 2
Total 10 5 4 Rata-rata 5 2.5 2 Skor 250 62.50 50 362.50
Tabel 3.40 Scoring Portfolio Infrastruktur – Phone
NO. NAMA Layanan Kualitas Intensitas penggunaan
Se
rvic
e Le
vel
Ava
ilab
ility
Se
rvic
e L
eve
l R
esp
on
sive
nes
Qu
alit
y fu
nct
ion
alit
y
Qu
alit
y a
ccu
racy
De
pe
nde
ncy
Bre
ad
th 1 User 1 : Kepala Divisi 4 4 4 4 5 3 2 User 2 : Kepala Divisi 4 4 4 4 5 3 Rata-rata 4 4 4 4 5 3
Keterangan:
- User 1 sebagai kepala divisi yang termasuk staff senior
- User 2 sebagai kepala divisi yang termasuk staff senior
Summary portfolio Infrastruktur – Phone
• Layanan
Skor Layanan =
=
= 4
89
• Kualitas
Skor Kualitas =
=
= 4 • Intensitas Penggunaan
Dependency = 5 Breadth = 3
• Penyelarasan Bisnis = = 3.62
Total Penyelarasan bisnis
o Strengthen relationships with Business User = A
o Customer Value (Individual and Corporate) = B
o Enhance & Strengthen TAFS line of business = C
Skoring Penyelarasan bisnis:
=
= 3.16
Tabel 3.41 Business Value ScoreCard Infrastruktur – Tablet
50% 25% 25% Business Value Scorecard Infrastruktur Tablet
Memperkuat relasi antar Business User
Meningkatkan Customer Value
Mempermudah layanan kredit pada customer
User 1 : Divisi TI 5 3 3 User 2 : Divisi TI 5 2 2 Total 10 5 5 Rata-rata 5 2.5 2.5 Skor 250 62.50 62.50 375
Tabel 3.42 Scoring Portfolio Infrastruktur – Tablet
NO.
NAMA Layanan Kualitas Intensitas penggunaan
Se
rvic
e Le
vel
Ava
ilab
ility
Se
rvic
e L
eve
l R
esp
on
sive
nes
Qu
alit
y fu
nct
ion
alit
y
Qua
lity
acc
ura
cy
De
pe
nde
ncy
Bre
ad
th
1 User 1 : Kepala Divisi 4 4 4 4 5 3 2 User 2 : Kepala Divisi 4 4 4 4 5 3 Rata-rata 4 4 4 4 5 3
90
Keterangan:
- User 1 sebagai kepala divisi yang termasuk staff senior
- User 2 sebagai kepala divisi yang termasuk staff senior
Summary portfolio Infrastruktur – Tablet
• Layanan
Skor Layanan =
=
= 4
• Kualitas
Skor Kualitas =
=
= 4
• Intensitas Penggunaan
Dependency = 5
Breadth = 3
• Penyelarasan Bisnis = = 3.75
Total Penyelarasan bisnis
o Memperkuat relasi antar pengguna bisnis = A
o Meningkatkan Customer Value = B
o Mempermudah layanan kredit pada customer = C
Skoring Penyelarasan bisnis:
=
= 3.30
Tabel 3.43 Business Value ScoreCard Service – IT Support
50% 25% 25% Business Value Scorecard Service Application support (outsourcing)
Memperkuat relasi antar Business User
Meningkatkan Customer Value
Mempermudah layanan kredit pada customer
User 1: Divisi NOD 4 4 4 User 2: Divisi NSS 4 4 5 Total 8 8 9 Rata-rata 4 4 4.5
91
Tabel 3.43 Business Value ScoreCard Service – IT Support
50% 25% 25% Skor 200 100 112.50 412.50
Tabel 3.44 Scoring Portfolio Service – IT Support
NO.
NAMA Layanan Kualitas Intensitas penggunaan
Se
rvic
e Le
vel
Ava
ilab
ility
Se
rvic
e L
eve
l R
esp
on
sive
nes
Qu
alit
y fu
nct
ion
alit
y
Qu
alit
y a
ccu
racy
De
pe
nde
ncy
Bre
ad
th
1 User 1 : Divisi NOD 4 3 5 5 4 3 2 User 2 : Divisi NSS 4 4 4 4 4 3 Rata-rata 4 3.50 4.50 4.50 4 3
Keterangan:
- User 1 sebagai divisi NSS
- User 2 sebagai divisi NOD
Summary portfolio Service – IT Support
• Layanan
Skor Layanan =
=
= 3.75
• Kualitas
Skor Kualitas =
=
= 4.50
• Intensitas Penggunaan
Dependency = 4
Breadth = 3
92
• Penyelarasan Bisnis = = 4.12
Total Penyelarasan bisnis
o Memperkuat relasi antar Business User = A
o Meningkatkan Customer Value = B
o Mempermudah layanan kredit pada customer = C
Skoring Penyelarasan bisnis:
=
= 4.16
Tabel 3.45 Business Value ScoreCard Service – Application Support
50% 25% 25% Business Value Scorecard Service Microsoft premier support
Memperkuat relasi antar Business User
Meningkatkan Customer Value
Mempermudah layanan kredit pada customer
User 1 : Divisi TI 2 2 2 User 2 : Divisi TI 2 2 3 Total 4 4 5 Rata-rata 2 2 2.5 Skor 100 50 75 225
Tabel 3.46 Scoring Portfolio Service – Application Support
NO. NAMA Layanan Kualitas Intensitas penggunaan
Se
rvic
e Le
vel
Ava
ilab
ility
Se
rvic
e L
eve
l R
esp
on
sive
nes
Qu
alit
y fu
nct
ion
alit
y
Qu
alit
y a
ccu
racy
De
pe
nde
ncy
Bre
ad
th
1 User 1 : Divisi TI 5 5 5 5 3 3 2 User 2 : Divisi TI 5 4 5 5 4 3 Rata-rata 5 4.50 5 5 3.50 3
Keterangan:
- User 1 sebagai divisi TI
- User 2 sebagai divisi TI
93
Summary portfolio Service – Application Support
• Layanan
Skor Layanan =
=
= 4.75
• Kualitas
Skor Kualitas =
=
= 5
• Intensitas Penggunaan
Dependency = 3.5
Breadth = 3
• Penyelarasan Bisnis = = 225
Total Penyelarasan bisnis
o Memperkuat relasi antar Business User = A
o Meningkatkan Customer Value = B
o Mempermudah layanan kredit pada customer = C
Skoring Penyelarasan bisnis:
=
= 2.16
Tabel 3.47 Business Value ScoreCard Service –Software Maintenance & Warranty
50% 25% 25% Business Value Scorecard Service Software maintenance and warranty
Memperkuat relasi antar Business User
Meningkatkan Customer Value
Mempermudah layanan kredit pada customer
User 1 : Divisi TI 3 3 3 User 2 : Divisi TI 3 2 3 Total 6 5 6 Rata-rata 3 2.5 3 Skor 150 75 75 300
94
Tabel 3.48 Scoring Portfolio Service – Software Maintenance & Warranty
NO. NAMA Layanan Kualitas Intensitas penggunaan
Se
rvic
e L
eve
l A
vaila
bili
ty
Se
rvic
e
Leve
l R
esp
on
sive
nes
Qu
alit
y fu
nct
ion
alit
y
Qu
alit
y a
ccu
racy
De
pe
nde
ncy
Bre
ad
th
1 User 1 : Divisi TI 4 4 5 3 5 4 2 User 2 : Divisi TI 4 3 4 4 5 4 Rata-rata 4 3.50 4.50 3.50 5 4
Keterangan:
- User 1 sebagai divisi TI
- User 2 sebagai divisi TI
Summary portfolio Service – Software Maintenance & Warranty
• Layanan
Skor Layanan =
=
= 3.75
• Kualitas
Skor Kualitas =
=
= 4
• Intensitas Penggunaan
Dependency = 5
Breadth = 4
95
• Penyelarasan Bisnis = = 3
Total Penyelarasan bisnis
o Memperkuat relasi antar Business User = A
o Meningkatkan Customer Value = B
o Mempermudah layanan kredit pada customer = C
Skoring Penyelarasan bisnis:
=
= 2.83
Tabel 3.49 Business Value ScoreCard Manajemen – Backup Software
50% 25% 25% Business Value Scorecard Manajemen Backup Sotware
Memperkuat relasi antar Business User
Meningkatkan Customer Value
Mempermudah layanan kredit pada customer
User 1 : Divisi TI
3 4 5
User 2 : Divisi TI
3 3 5
Total 3 7 5 Rata-rata 3 3.5 5 Skor 150 87.50 125 362.50
Tabel 3.50 Scoring Portfolio Manajemen – Backup Software
NO.
NAMA Layanan Kualitas Intensitas penggunaan
Se
rvic
e Le
vel
Ava
ilab
ility
Se
rvic
e L
eve
l R
esp
on
sive
ne
s
Qu
alit
y fu
nct
ion
alit
y
Qu
alit
y a
ccu
racy
De
pe
nde
ncy
Bre
ad
th
1 User 1 : Divisi TI 4 3 3 3 3 4 2 User 2 : Divisi TI 4 3 3 4 3 4 Rata-rata 4 3 3 3.50 3 4
Keterangan:
- User 1 sebagai divisi TI
- User 2 sebagai divisi TI
96
Summary portfolio Manajemen – Backup Software
• Layanan
Skor Layanan =
=
= 4
• Kualitas
Skor Kualitas =
=
= 3.25
• Intensitas Penggunaan
Dependency = 3
Breadth = 4
• Penyelarasan Bisnis = = 3.62
Total Penyelarasan bisnis
o Memperkuat relasi antar Business User = A
o Meningkatkan Customer Value = B
o Mempermudah layanan kredit pada customer = C
Skoring Penyelarasan bisnis:
=
= 3.83
Tabel 3.51 Business Value ScoreCard Proyek – Business Intelligence (BI) Modul
Customer
50% 25% 25% Business Value Scorecard Proyek Business Intelligence (BI)
Memperkuat relasi antar Business User
Meningkatkan Customer Value
Mempermudah layanan kredit pada customer
User 1 : Divisi TI
3 5 4
User 2 : Divisi TI
3 5 4
Total 6 10 8 Rata-rata 3 5 4 Skor 150 125 100 375
97
Keterangan:
- User 1 sebagai kepala divisi TI yakni memiliki jabatan pekerjaan sebagai
direktur pengembangan TI pada PT.TAFS.
- User 2 sebagai kepala divisi TI yakni memiliki jabatan sebagai direktur
operasi TI pada PT.TAFS.
Nilai Resiko Proyek – Business Intelligence Modul Customer
• Nilai risiko terdiri atas :
1. Risiko Proyek dan Organisasi
- Risiko proyek dan organisasi User 1 = 6
- Risiko proyek dan organisasi User 2 = 5
Hasil Risiko Proyek dan Organisasi :
= 5.5
2. Ketidakpastian Pendefinisian
- Ketidakpastian pendefinisian User 1 = 6
- Ketidakpastian pendefinisian User 2 = 5
Hasil Ketidakpastian Pendefinisian :
= 5.5
3. Ketidakpastian Teknis
- Ketidakpastian teknis User 1 = 4
- Ketidakpastian teknis User 2 = 6
Hasil Ketidakpastian Teknis :
= 5
4. Risiko Infrastruktur
- Risiko infrastruktur User 1 = 6
- Risiko infrastruktur User 2 = 7
Hasil Risiko Infrastruktur :
= 6.5
5. Risiko Teknis
- Risiko teknis User 1 = 7
- Risiko teknis User 2 = 7
Hasil Risiko Teknis :
= 7
98
6. Risiko Investasi
- Risiko investasi User 1 = 6
- Risiko investasi User 2 = 5
Hasil Risiko Investasi : = 5.5
7. Risiko Manajemen
- Risiko manajemen User 1 = 8
- Risiko manajemen User 2 = 7
Hasil Risiko Manajemen : = 7.5
Jumlah nilai risiko adalah 5.5 + 5.5 + 5 + 6.5 + 7 + 5.5 + 7.5 = 42.5
Tabel 3.52 Business Value ScoreCard Proyek – Business Intelligence (BI) Modul
Location
50% 25% 25% Business Value Scorecard Proyek Business Intelligence (BI)
Memperkuat relasi antar Business User
Meningkatkan Customer Value
Mempermudah layanan kredit pada customer
User 1 : Divisi TI 4 3 2 User 2 : Divisi TI 5 3 3 Total 9 6 5 Rata-rata 4.5 3 2.5 Skor 225 75 62.50 362.5
Keterangan:
- User 1 sebagai kepala divisi TI yakni memiliki jabatan pekerjaan sebagai
direktur pengembangan TI pada PT.TAFS.
- User 2 sebagai kepala divisi TI yakni memiliki jabatan sebagai direktur operasi
TI pada PT.TAFS.
Nilai Resiko Proyek – Business Intelligence Modul Location
• Nilai risiko terdiri atas :
1. Risiko Proyek dan Organisasi
- Risiko proyek dan organisasi User 1 = 4
- Risiko proyek dan organisasi User 2 = 6
Hasil Risiko Proyek dan Organisasi :
= 5
99
2. Ketidakpastian Pendefinisian
- Ketidakpastian pendefinisian User 1 = 4
- Ketidakpastian pendefinisian User 2 = 5
Hasil Ketidakpastian Pendefinisian : = 4.5
3. Ketidakpastian Teknis
- Ketidakpastian teknis User 1 = 4
- Ketidakpastian teknis User 2 = 6
Hasil Ketidakpastian Teknis : = 5
4. Risiko Infrastruktur
- Risiko infrastruktur User 1 = 5
- Risiko infrastruktur User 2 = 6
Hasil Risiko Infrastruktur : = 5.5
5. Risiko Teknis
- Risiko teknis User 1 = 6
- Risiko teknis User 2 = 6
Hasil Risiko Teknis : = 6
6. Risiko Investasi
- Risiko investasi User 1 = 7
- Risiko investasi User 2 = 6
Hasil Risiko Investasi : = 6.5
7. Risiko Manajemen
- Risiko manajemen User 1 = 7
- Risiko manajemen User 2 = 7
Hasil Risiko Manajemen : =7
Jumlah nilai risiko adalah 5 + 4.5 + 5.5 + 5.5 + 6 + 6.5 + 7 = 39.5
Tabel 3.53 Business Value ScoreCard Proyek – Backend System (HR,FI,ACC)
50% 25% 25% Business Value Scorecard Proyek Backend System (HR,FI,ACC)
Memperkuat relasi antar Business User
Meningkatkan Customer Value
Mempermudah layanan kredit pada customer
User 1 : Divisi TI 4 2 4 User 2 : Divisi TI 4 2 4
100
Tabel 3.54 Business Value ScoreCard Proyek – Backend System (HR,FI,ACC)
50% 25% 25% Total 8 5 8 Rata-rata 4 2 4 Skor 200 50 100 350
Keterangan:
- User 1 sebagai kepala divisi TI yakni memiliki jabatan pekerjaan sebagai
direktur pengembangan TI pada PT.TAFS.
- User 2 sebagai kepala divisi TI yakni memiliki jabatan sebagai direktur
operasi TI pada PT.TAFS.
Nilai Resiko Proyek – Backend System(HR,FI,ACC)
• Nilai risiko terdiri atas :
1. Risiko Proyek dan Organisasi
- Risiko proyek dan organisasi User 1 = 5
- Risiko proyek dan organisasi User 2 = 5
Hasil Risiko Proyek dan Organisasi :
= 5
2. Ketidakpastian Pendefinisian
- Ketidakpastian pendefinisian User 1 = 4
- Ketidakpastian pendefinisian User 2 = 4
Hasil Ketidakpastian Pendefinisian : = 4
3. Ketidakpastian Teknis
- Ketidakpastian teknis User 1 = 5
- Ketidakpastian teknis User 2 = 4
Hasil Ketidakpastian Teknis : = 4.5
4. Risiko Infrastruktur
- Risiko infrastruktur User 1 = 4
- Risiko infrastruktur User 2 = 3
Hasil Risiko Infrastruktur : = 3.5
101
5. Risiko Teknis
- Risiko teknis User 1 = 5
- Risiko teknis User 2 = 3
Hasil Risiko Teknis : = 4
6. Risiko Investasi
- Risiko investasi User 1 = 8
- Risiko investasi User 2 = 7
Hasil Risiko Investasi : = 7.5
7. Risiko Manajemen
- Risiko manajemen User 1 = 6
- Risiko manajemen User 2 = 5
Hasil Risiko Manajemen : = 5.5
Jumlah nilai risiko adalah 5 + 4 + 5.5 + 3.5 + 4 + 7.5 + 5.5 = 34
Tabel 3.55 Business Value ScoreCard Proyek – Mobile Application System
50%
25% 25%
Business Value Scorecard Proyek Mobile Application System
Memperkuat relasi antar Business User
Meningkatkan Customer Value
Mempermudah layanan kredit pada customer
User 1 : Divisi TI 3 4 4 User 2 : Divisi TI 3 3 5 Total 6 7 9 Rata-rata 3 3.5 4.5 Skor 150 100 112.5 362.5
Keterangan:
- User 1 sebagai kepala divisi TI yakni memiliki jabatan sebagai direktur
operasi TI pada PT.TAFS.
- User 2 sebagai kepala divisi TI yakni memiliki jabatan sebagai direktur
operasi TI pada PT.TAFS.
102
Nilai Resiko Proyek – Mobile Application System
• Nilai risiko terdiri atas : 1. Risiko Proyek dan Organisasi
- Risiko proyek dan organisasi User 1 = 8
- Risiko proyek dan organisasi User 2 = 6
Hasil Risiko Proyek dan Organisasi :
= 7
2. Ketidakpastian Pendefinisian
- Ketidakpastian pendefinisian User 1 = 8
- Ketidakpastian pendefinisian User 2 = 7
Hasil Ketidakpastian Pendefinisian :
= 7.5
3. Ketidakpastian Teknis
- Ketidakpastian teknis User 1 = 7
- Ketidakpastian teknis User 2 = 6
Hasil Ketidakpastian Teknis :
= 6.5
4. Risiko Infrastruktur
- Risiko infrastruktur User 1 = 5
- Risiko infrastruktur User 2 = 6
Hasil Risiko Infrastruktur :
= 5.5
5. Risiko Teknis
- Risiko teknis User 1 = 7
- Risiko teknis User 2 = 7
Hasil Risiko Teknis :
= 7
6. Risiko Investasi
- Risiko investasi User 1 = 6
- Risiko investasi User 2 = 7
Hasil Risiko Investasi :
= 6.5
7. Risiko Manajemen
- Risiko manajemen User 1 = 7
- Risiko manajemen User 2 = 7
Hasil Risiko Manajemen :
= 7
Jumlah nilai risiko adalah 7 + 7.5 + 6.5 + 5.5 + 7 + 6.5 + 4.5 = 47
103
3.14 Portfolio Proyek
Portfolio proyek di bawah ini memuat perencanaan pembuatan proyek
untuk kebutuhan proses bisnis pada PT.TAFS.
Tabel 3.56 Portfolio Proyek
Portfolio Proyek
Nama Proyek Dampak Resiko Biaya/tahun (Dalam Ribuan)
(Rp)
Portfolio
Business Intelligence (BI) – customer
375 42,5 600.000 Future Strategic
Business intelligence (BI) – location
362,50 39,5 600.000 Future Strategic
Mobile Application Credit system
362,50 47 750.000 Future Strategic
Back end System (HR,Fin,Acc)
350 34 3.000.000 Factory
Proyek-proyek TI yang tercantum ditabel memiliki kategori strategic dan factory
diantaranya adalah
• Business Intelligence –Location, Business Intelligence –Customer, dan
Mobile Application Credit System merupakan Future Strategic dikarenakan
memiliki tingkat resiko yang tinggi diatas rata-rata dan juga memiliki
beberapa dari Typical Value / Justification yang mempengaruhi ini
o Revenue
o Market Share
o Innovation dan
o Flexibility
104
• Back End System merupakan kategori Factory dimana dibutuhkan untuk
perusahaan agar tetap berjalan. Back End System memiliki tingkat resiko
dibawah rata-rata serta mempengaruhi beberapa dari Typical Value /
Justification berikut:
o Reduced costs
o Increase throughput
o Reduced time dan
o Individual productivity