7
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sebelumnya (State of the Art)
Tabel 2.1
NO NAMA JUDUL SKRIPSI TEORI METODE HASIL
1 Fatimah
Diah Eka
Bina
Nusantara
University
2012
1201004430
Pengaruh Program
Acara Musik Dahsyat
terhadap Minat
Menonton
(Study Kasus terhadap
Minat Mahasiswa Binus
University)
-Teori
Komunikasi
-Teori Uses
and
Gratification
-Pendeketan
: Kuantitatif
-Jenis
Penelitian :
Kuantitatif
Eksplanasi
-Metode :
Survey
Program music
dahsyat memberika
pengaruh besar
terhadap minat
menonton sebesar
78,7%
2 Derby
Juniarenata
Lacandu
Bina
Nusantara
University
2013
1301029043
Pengaruh Variety Show
Running Man di
Kshownow.net terhadap
Minat menonton
(Study pada Anggota
Grup Running Man
Kaskus di Facebook)
-Teori
komunikasi
-Teori S-O-R
-Teori Minat
-Pendekatan
: Kuantitatif
-Metode :
Kuantitatif
-Jenis
penelitian :
Eksplanatif
Survey
Terjadi hubungan kuat
berdasarkan koefisien
korelasi 71,7% antara
pengaruh variety show
Running Man
terhadap minat
menonton.
3 Tissa
Rakhma
Bina
Nusantara
University
2013
1301012295
Respon Khalayak
terhadap Perubahan
Format Program ‘’Suara
Anda’’ di TV One
-Teori S-R
-Teori
Individual
Difference
-Pendekatan
: kuantitatif
-Metode :
Survey
-Jenis
Penelitian:
Eksplanatif
Dari Hasil Penelitian
terdapat respon
terkecil pada dimensi
afektif dan sub
dimensi jumlah berita
sebesar 235.
Pernyataan
mengatakan bahwa
jumlah berita criminal
lebih banyak sehingga
lebih menarik
disbanding
sebelumnya.
Sedangkan skor
tertinggi sebesar 290
pada dimensi kognitif
dan subdimensi
komentator. Dengan
pernyataan bahwa
komentator saat ini
lebih variasi
8
disbanding
sebelumnya.
4. Zizi
Papacharissi
& Andrew
Mendelson
An Exploratory Study of
Reality appeal: Uses and
Gratifications of Reality
TV show
Concurrently those
externally controlled,
with low levels of
interpersonal
interaction, were more
likely to watch reality
TV programming to
fulfil voyeuristic and
companionship needs.
Functional alternative
uses of reality TV and
the appeal of realistic
programming were
documented.
5 Hollander,
Barry A
(1996)
Volume 73
Pages 102-
113
Talk Radio Predictor Of
Use and Effects on
Attitudes about
Government
-Teori Uses
and Effects
-Metode:
Kuantitatif
-Data
source.
-data were
drawn from
a
nationwide
telephone
survey of
1,507
Americans
More than one-thir of
the sample reported
never listening to
radio (36,6%). The
remaining (24,2%)
reported listening to
talk radio. And the
rest never listen to
radio.
2.2 Landasan Teori
Pada bab ini peneliti menuliskan sejumlah teori yang relevan dengan
permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini, dimana teori tersebut telah disusun
sedemikian rupa mulai dari teori umum ke teori khusus agar memudahkan dalam
pemahaman masalah yang diangkat yaitu Respon Penonton terhadap Presenter
Program Ayo Bernyanyi diTVRI.
9
2.2.1 Teori Umum
2.2.1.1 Komunikasi
2.2.1.1.1 Definisi Komunikasi
Kata komunikasi atau communication berasal dari kata latin communis yang
berarti ‘’sama’’, communico, communicatio, communicare yang berarti ‘’membuat
sama’’ ( to make common). Komunikasi merujuk pada suatu pikiran, satu makna,
atau satu pesan yang dianut secara sama.
Harold Lasswell menggambarkan proses komunikasi mempunyai unsur unsur
sebagai berikut: (Mulyana, 2005:174)
a. Sumber (who) adalah yang memiliki pesan untuk disampaikan.
b. Pesan (says what) adalah perangkat symbol verbal ataupun non verbal yang
mewakili gagasan, nilai atau maksud dari sumber.
c. Saluran atau media (in wich channel) adalah alat untuk menyampaikan pesan
pada penerima.
d. Penerima ( to whom) adalah penerima yang mendapatkan dari sumber.
e. Effect (effect with that effect) adalah akibat apa yang ditimbulkan pesan
komunikasi massa pada khalayak pembaca, pemirsa, atau pendengar.
Para pakar komunikasi sendiri memberi definisi yang beragam mengenai
komunikasi,diantaranya:
1. Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh
mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas
pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal
ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. (Shannon & Weaver)
2. Komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan
simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan
makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan
komunikator. (Raymond S. Ross).
3. Komunikasi adalah pengalihan suatu pesan dari satu sumber kepada
penerima agar dapat dipahami. (Alo Liliweri).
10
4. Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator)
menyampaikan rangsangan untuk mengubah perilaku orang lain. (Carl
I.Hovland).
5. Komunikasi adalah Proses memahami dan berbagi makna (Judy C pearson &
Paul Emelson).
2.2.1.1.2 Konsep Dasar Komunikasi
Menurut John R Wenburg dan William W. Wilmot setidaknya ada tiga kerangka
pemahaman komunikasi: (Mulyana, 2005:61)
a. Komunikasi sebagai tindakan satu arah
Komunikasi dipahami sebagai proses penyampaian pesan searah dari
seseorang atau lembaga kepada seseorang atau kelompok lainnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Pemahaman komunikasi sebagai proses
atau arah ini oleh Michall Bargon disebut sebagai “definisi berorientasi
sumber’’ ( Source- oriented definition)
b. Komunikasi sebagai interaksi
Komunikasi dipahami sebagai proses aksi-reaksi, sebab-akibat yang arahnya
bergantian. Komunikasi interaksi dipandang lebih dinamis dari pada
komunikasi satu arah. Unsur penting dalam komunikasi interaksi adalah
feedback (umpan balik).
c. Komunikasi sebagai transaksi
Komunikasi dipahami sebagai kegiatan menafsirkan perilaku orang lain. Ada
proses encoding dan decoding pesan verbal maupun non verbal. Semakin
banyak peserta komunikasi maka transaksi yang akan terjadi akan semakin
rumit. Kelebihan konsep ini adalah komunikasi dipahami sebagai konsep
yang tidak membatasi pada konsep komunikasi yang disengaja saja.
11
2.2.1.1.3 Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampai
dipahami oleh komunikan. Komunikasi adalah sebuah proses, dalam aplikasinya
langkah dalam komunikasi adalah sebagai berikut:
1. Ide atau gagasan diciptakan oleh sumber atau komunikator.
2. Ide atau gagasan tersebut kemudian dialih bentukan menjadi lambang
lambang komunikasi yang mempunyai makna dan dapat dikirim.
3. Lalu pesan yang akan di encoding tersebut selanjutnya dikirimkan melalui
saluran atau media yang sesuai dengan karakteristik lambang lambang
komunikasi ditunjukan kepada komunikan.
4. Kemudian penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan persepsinya untuk
mengartikan maksud pesan tersebut.
5. Apabila pesan tersebut telah berhasil di decoding, maka khalayak akan
mengirim pesan tersebut kepada komunikator.
2.2.1.1.4 Fungsi Komunikasi
Wiiliam I. Gorden dalam Deddy Mulyana, mengkategorikan fungsi
komunikasi menjadi empat, yaitu: (Mulyana, 2005:5)
1.Sebagai komunikasi sosial.
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan
bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri,
untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan
dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan
memupuk hubungan hubungan orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja sama
dengan anggota masyarakat untuk mencapai tujuan bersama.
- Pembentukan konsep diri. Konsep diri adalah pandangan kita mengenai diri kita,
dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada
kita. Melalui komunikasi dengan orang lain kita belajar bukan saja mengenai siapa
kita, namun juga bagaimana kita merasakan siapa kita. Anda mencintai diri anda bila
anda telah dicintai; anda berpikir anda cerdas bila orang-orang sekitar anda
12
menganggap anda cerdas; anda merasa tampan atau cantik bila orang-orang sekitar
anda juga mengatakan demikian.
- Pernyataan eksistensi diri. Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis.
Inilah yang disebut aktualisasi diri atau lebih tepat lagi pernyataan eksistensi diri.
Fungsi komunikasi sebagai eksistensi diri terlihat jelas misalnya pada penanya dalam
sebuah seminar. Meskipun mereka sudah diperingatkan moderator untuk berbicara
singkat dan langsung ke pokok masalah, penanya atau komentator itu sering
berbicara panjang lebar mengkuliahi hadirin, dengan argumen-argumen yang
terkadang tidak relevan.
- Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh kebahagiaan.
Sejak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidup. Kita perlu
dan harus berkomunikasi dengan orang lain, untuk memenuhi kebutuhan biologis
kita seperti makan dan minum, dan memnuhi kebutuhan psikologis kita seperti
sukses dan kebahagiaan.
2. Sebagai komunikasi ekspresif.
Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita.
Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan
nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin,
marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun bisa disampaikan secara
lebih ekpresif lewat perilaku nonverbal. Seorang ibu menunjukkan kasih sayangnya
dengan membelai kepala anaknya. Orang dapat menyalurkan kemarahannya dengan
mengumpat, mengepalkan tangan seraya melototkan matanya, mahasiswa memprotes
kebijakan penguasa negara atau penguasa kampus dengan melakukan demontrasi.
3.Sebagai komunikasi ritual.
Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang
tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebaga rites of passage,
mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman,
pernikahan, dan lain-lain. Dalam acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata atau
perilaku-perilaku tertentu yang bersifat simbolik. Ritus-ritus lain seperti berdoa
(salat, sembahyang, misa), membaca kitab suci, naik haji, upacara bendera (termasuk
13
menyanyikan lagu kebangsaan), upacara wisuda, perayaan lebaran (Idul Fitri) atau
Natal, juga adalah komunikasi ritual.
4. Sebagai komunikasi instrumental.
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu:
menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap, menggerakkan tindakan,
dan juga menghibur.
Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan
dan membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut.
Studi komunika membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang dapat kita
gunakan dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih baik dengan orang lain demi
keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi sebagi instrumen untuk mencapai
tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek ataupun tujuan
jangka panjang. Tujuan jangka pendek misalnya untuk memperoleh pujian,
menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh simpati, empati, keuntungan material,
ekonomi, dan politik, yang antara lain dapat diraih dengan pengelolaan kesan
(impression management), yakni taktik-taktik verbal dan nonverbal, seperti berbicara
sopan, mengobral janji, mengenakankan pakaian necis, dan sebagainya yang pada
dasarnya untuk menunjukkan kepada orang lain siapa diri kita seperti yang kita
inginkan.
2.2.1.2 Komunikasi Massa
2.2.1.2.1 Definisi Komunikasi Massa
Komunikasi Massa Merupakan salah satu topik diantara sekian banyak topik
lainnya dalam ilmu sosial. Komunikasi Massa merupakan bagian dari ilmu
komunikasi yang lebih luas, yaitu komunikasi manusia ( human communication).
Menurut Berger N Chaffe yang dikutip oleh Morissan mendefinisikan ilmu
komunikasi sebagai ilmu pengetahuan yang berupaya memahami produksi, proses
dan efek dari system symbol dan tanda dengan mengembangkan teori teori yang
dapat diuji, berisi generalisasi hokum yang menjelaskan gejala gejala yang
berhubungan dengan produksi, proses dan efek.
14
Istilah ‘massa’ menggambarkan sesuatu ( orang atau barang ) dalam jumlah
besar, sementara ‘komunikasi’ mengacu pada pemberian dan penerimaan arti,
pengiriman dan penerimaan pesan.
Menurut Janowitz (1960) yang dikutip Morissan komunikasi massa terdiri
atas lembaga dan teknik dimana kelompok kelompok terlatih menggunakan
teknologi untuk menyebarluaskan symbol symbol kepada audience yang tersebar
luas dan bersifat heterogen.
Menurut Rakhmat (2011), definisi yang paling sederhana tentang komunikasi massa
dirumuskan Bittner (1980:10) yaitu, “Mass communication is messages communicated
through a mass medium to a large number of people” (Komunikasi massa adalah pesan
yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang). Berdasarkan
definisi tersebut, dapat diartikan bahwa komunikasi massa merujuk pada “pesan”. Massa
dalam hal ini merujuk pada khalayak yang tersebar di berbagai tempat, tidak terbatas
jumlahnya dan anonim. Elizabeth Noelle-Neuman (1973 : 92) dalam Rakhmat (2011)
menyebutkan empat tanda pokok dari komunikasi massa, yaitu :
1. Bersifat tidak langsung, artinya harus melewati media teknis (teknologi media).
Komunikasi massa mengharuskan adanya media massa dalam prosesnya, hal ini
dikarenakan teknologi yang membuat komunikasi massa dapat terjadi. Dapat
dibayangkan bahwa tidak mungkin seseorang melakukan komunikasi massa tanpa
bantuan media massa (teknologi), bahkan bila ia berteriak sekencang-kencangnya.
2. Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi.
Dalam istilah komunikasi, reaksi khalayak yang dijadikan masukan untuk proses
komunikasi berikutnya disebut umpan balik (feedback). Namun dalam sistem
komunikasi massa, komunikator sukar menyesuaikan pesannya dengan reaksi
komunikan (khalayak luas dalam hal ini). Komunikasi bersifat irreversible, yang artinya
ketika sudah terjadi tidak dapat diputar balik (diulang). Begitu juga halnya dengan
komunikasi massa. Sebuah informasi yang telah disebarkan, tidak dapat diputar ulang
seperti membuat air menjadi es, kemudian membuat es menjadi air kembali. Dalam
komunikasi massa, publik atau khalayak hanya menjadi penerima informasi. Pada saat
komunikasi massa dilakukan, khalayak tidak dapat langsung memberikan feedback
untuk mempengaruhi pemberi informasi, dalam hal ini untuk aliran komunikasi
sepenuhnya diatur oleh komunikator. Namun demikian, dalam komunikasi massa
15
masih terdapat kemungkinan adanya siaran ulang, yaitu memutar ulang tayangan yang
sama dalam televisi atau radio.
3. Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim.
Komunikasi dengan media massa memungkinkan komunikator untuk menyampaikan
pesan kepada publik yang tidak terbatas jumlahnya, siapapun dan berapapun orangnya
selama mereka memiliki alat penerima (media) siaran tersebut.
4. Mempunyai publik yang secara geografis tersebar. Seperti dikemukakan
sebelumnya, komunikasi massa tidak hanya ditujukan bagi sekelompok orang di
kawasan tertentu, namun lebih kepada khalayak luas di manapun mereka berada. Oleh
karena itu, lewat media massa seseorang atau sekelompok orang dapat melakukan
persuasi kepada banyak orang di berbagai tempat dengan efisien.
2.2.1.2.2 Fungsi Komunikasi Massa
Fungsi komunikasi terbagi menjadi tiga bagian menurut Effendy yakni: (Effendy,
2007:18)
1.Fungsi Informasi
Fungsi informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi
pembaca, pendengar atau pemirsa. Sebagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media
massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingannya. Khalayak sebagai makhluk sosial
aka selalu merasa haus akan informasi yang terjadi. Sebagai informasi didapat bukan dari
sekolah, atau tempat bekerja melainkan dari mereka kita belajar music, politik, ekonomi,
hukum, seni, sosiologi, psikologi, komunikasi dan hal lain dari media. Kita belajar
keterampilan menggunakan computer, memasak, menjahit dan lain sebagainya dari media.
Kita mengenal tempat tempat bersejarah yang ada didunia juga dari media elektronik
terutama film atau media cetak.
Khalayak media massa berlangganan surat kabar, majalah, mendengarkan siaran
radio, atau menonton televisi karena mereka ingin mendapatkan informasi tetang peristiwa
yang terjadi dimuka bumi, gagasan atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan, diucapkan
dan dilihat orang lain.
16
2. Fungsi pendidikan
Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya ( mass education)
karena media massa banyak menyajikan hal hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara
mendididk yang dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan
aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca. Media massa melakukannya melalui
drama, cerita, diskusi dan artikel.
3. Fungsi Mempengaruhi
Fungsi mempengaruhi dari media massa secara implicit terdapat pada tajuk atau
editorial, features, iklan, artikel dan sebagainya. Khalayak dapat terpengaruh iklan iklan yang
ditayangkan televisi maupun surat kabar.
2.2.1.2.3 Proses Komunikasi Massa
Menurut Schraman bahwa berlangsungnya suatu kegiatan komunikasi, minimal
diperlukan tiga komponen yaitu source, messege, destination atau komunikator, pesan,
komunikan. Apabila salah satu dari ketiga komponen tersebut tidak ada, maka komunikasi
tidak dapat berlangsung. Namun demikian, selain ketiga komponen tersebut masih terdapat
komponen lainnya yang berfungsi sebagai pelengkap. Artinya, jika komponen tersebut tidak
ada, maka tidak akan berpengaruh terhadap komponen lainnya. Oleh karena itu komponen
komponen utama ( komunikator, pesan, komunikan) mutlak harus ada proses komunikasi
baik itu komunikasi antarpersonal, komunikasi kelompok ataupun komunikasi massa.
Gejala umum yang dapat dilihat dari suatu proses adalah bahwa proses merupakan
suatu peristiwa yang berlangsung secara kontinu, tidak diketahui kapan mulainya dan kapan
akan berakhirnya. Dalam operasionalnya, proses memerlukan berbagai ( komponen) eleemn
penunjang. Demikian pula dengan komunikasi yang pada hakikatnya merupakan suatu
proses berlangsungnya komunikasi sudah pasti memerlukan berbagai komponen (elemen).
Pengertian komponen disini adalah bagian-bagian yang terpenting dan mutlak harus ada
pada suatu keseluruhan atau kesatuan.
17
2.2.1.2.4 Efek Komunikasi Massa
Menurut Ardianto terdapat tiga efek pesan komunikasi massa, yaitu : ( Ardianto, 2007)
1. Efek Kognitif
Membahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam
mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan
kognitifnya.
2. Efek Afektif
Tujuan dari komunikasi bukan hanya sekedar memberitahu khalayak tentang
sesuatu, tetapi lebih dari itu. Khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan
iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya.
3. Efek Behavioral
Efek behavioural merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk
perilaku, tindakan atau kegiatan. Peneliti hanya menggunakan effect kognitif dan
effect afektif dalam penelitian ini karena peneliti tidak berharap ada efek perilaku
yang ditimbulkan oleh responden setelah penelitian ini selesai.
Dalam hal ini proses komunikasi massa tidak sama dengan media massa.
Media massa juga dapat dimanfaatkan untuk tujuan orang perorangan (individu) atau
organisasi. Media massa membawa kesan kesan public kepada masyarakat luas dapat
memuat pesan pesan pribadi, seperti ucapan terimakasih, ucapan selamat atau duka
cita yang sifatnya pribadi.
2.2.2 Media Massa
Media massa adalah alat atau sarana yang digunakan dalam penyampaian
pesan dari sumber (komunikator) kepada khalayak (komunikan) dengan
menggunakan alat komunikasi mekanis, seperti surat kabar, radio, televisi, film, dan
internet. (Suryawati, 2011; 37)
Menurut Rakhmat (2011), media massa adalah perpanjangan alat indera kita.
Dengan media massa, kita memperoleh informasi tentang benda, orang, atau tempat yang
tidak kita alami secara langsung. Dunia ini terlalu luas untuk kita masuki semuanya. Media
massa datang menyampaikan informasi tentang lingkungan sosial dan politik. Informasi
18
tersebut dapat membentuk, mempertahankan, atau mendefinisikan citra. Karena media
massa melaporkan dunia nyata secara selektif, sudah tentu media massa mempengaruhi
pembentukan citra tentang lingkungan sosial yang timpang, bias, dan tidak cermat.(
Rakhmat , 2011)
2.2.2.1 Bentuk Media Massa
Terdapat beberapa bentuk media massa yaitu media cetak, media elektronik dan
media online. ( Suryawati, 2011:40)
1. Media Cetak
Media Cetak tergolong jenis media massa yang paling popular. Media cetak
merupakan media komunikasi yang bersifat tertulis atau tercetak. Secara garis
besar media cetak dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Surat Kabar
Surat kabar adalah meia komunikasi yang berisikan informasi actual dari
berbagai aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosia, criminal,
budaya, seni, olah raga, luar negri, dalam negri dan sebagainya. Dapat
dikatakan bahwa surat kabar adalah media massa tertua sebelum
ditemukannya film, radio, dan televisi. Surat Kabar lebih menitik
beratkan pada penyebaran informasi (fakta maupun peristiwa) agar
diketahui public.
b. Tabloid
Tabloid adalah media komunikasi yang berisikan informasi aktual yang
disajikan secara lebih mendalam dan dilengkapi ketajaman analisis.
Berbeda dengan surat kabar yang terbit harian, umumnya tabloid terbit
mingguan. Informasi yang disajikan dalam tabloid lebih sebagai
penunjang pada bidang profesi atau gaya hidup tertentu.
c. Majalah
Majalah adalah media komunikasi yang menyajikan informasi secara
dalam, tajam, dan memiliki nilai aktualitas lebih lama dibandingkan
dengan surat kabar dan tabloid, serta menamplkan gambar atau foto yang
lebih banyak. Selain itu, halaman muka (cover) dan foto dalam majalah
lebih memiliki daya tarik, dan cirri lainnya, majalah dapat diterbitkan
secara mngguan, dwimingguan, bulanan, bahkan dwi atau triwulan.
19
2. Media Elektronik
Media elektronik merupkan salah satu jenis media massa yang memiliki
kekhususan. Kekhususannya terletak pada dukungan elektronik dan teknologi
yang menjadi cirri dan kekuatan bagi media berbasis elektronik. Salah satu
kelebihan media elektronik adalah sifatnya yang real time, disiarkan secara
langsung saat kejadian berlangsung. Hal ini menyebabkan media elektronik
lebih digandrungi oleh public. Adapun jenis media elektronik terdiri dari
sebagai berikut:
a. Radio
Radio yaitu media komunikasi yang bersifat auditif (dengar). Penyajian
berita diradio mengandalkan system gelombang elektronik. Penyebaran
informasi dan berita melalui radio dapat berlangsung cepat dan lebih luas.
Dibalik keunggulan radio sebagai media yang didengar (auditif) memiliki
kelemahan, yaitu tidak dapat menunjukan informasi atau berita yang
disiarkan.
b. Televisi
Televisi adalah media komunikasi yang bersifat dengar-lihat (audio-
visual) dengan penyajian berita yang berorientasi pada reproduksi dari
kenyataan. Kekuatan utama dari media televisi adalah suara dan gambar,
dan televisi lebih menari dari pada radio. Media televisi memiliki fungsi
yang lebih dominan pada hiburan dibandingkan dengan fungsi member
informasi yang mendidik. Kelebihan televisi adalah sebagai berikut:
- Sifatnya yang audio-visual. Dapat didengar sekaligus dilihat secara
langsung, sehingga pemirsa merasa mendapatkan sajian informasi
atau berita yang lebih realistis sesuai dengan keadaan sebenarnya.
- Pemirsa televisi tidak dituntut melek huruf. Dibandngkan dengan
media cetak, khalayak media ini ditntut harus bisa membaca,
sedangkan pemirsa televisi tidak dituntut untuk bisa membaca karena
penyiar yang membacakan berita untuk khalayaknya.
Kelebihan yang melekat pada televisi menyebabkan media ini palig
popular dikalangan masyarakat. Tak heran jika televisi telah mendominasi
hamper semua waktu luang setiap orang.
20
3. Media Internet (media online)
Media Internet merupakan media komunikasi yang pemanfaatannya
menggunakan perangkat internet. Karena itu media online tergolong media
massa yang popular dan bersifat khas. Kekhasannya ini terletak pada
keharusan untuk memiliki jaringan teknologi informasi dengan menggunakan
perangkat computer, disamping pengetahuan tentang program computer
untuk mengakses informasi atau berita. Keunggulan media online adalah
informasinya bersifat up to date, bersifat real time, praktis dan terdapat
fasilitas hyperlink.
2.2.2.2 Fungsi Media Massa
Menurut McQuaill dalam bukunya mass communication theorys (1989)
menyatakan fungsi atau peran media massa dalam konteks masyarakat modern yaitu
sebagai berikut: ( Suryawati, 2011:37)
1. Media Massa sebagai sarana belajar untuk mengetahui berbagai informasi
dan peristiwa.
2. Media Massa adalah refleksi fakta, terlepas dari rasa suka atau tidak suka.
3. Media Massa sebagai filter yang menyeleksi berbagai informasi dan issue
yang layak mendapat perhatian atau tidak.
4. Media Massa sebagai penunjuk arah berbagai ketidakpastian atau
alternative yang beragam.
5. Media Massa sebagai sarana untuk mensosialisasikan berbagai informasi
atau ide kepada public untuk memperoleh tanggapan atau umpan balik.
6. Media Massa sebagai interkulator, tidak sekedar tempat ‘’lalu lalang’’
informasi, tetapi memungkinkan terjadinya komunikasi yang interaktif.
21
2.2.2.3 Karakteristik Media Massa
Karakteristik Media Massa menurut Cangara: ( Cangara, 2006)
1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak
orang, yakni mulai dari pengumpulan,pengelolaan sampai pada penyajian
informasi.
2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan
terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Kalau pun terjadi reaksi atau
umpan balik, biasanya memerlukan waktu dan tertunda.
3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak,
karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, dimana
informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang dalam waktu yang
sama.
4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat kabar,
dan semacamnya.
5. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan dimana
saja tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin, dan suku bangsa
2.2.3 Televisi
2.2.3.1 Definisi Televisi
Televisi adalah media komunikasi yang bersifat dengar-lihat (audio-visual)
dengan penyajian berita yang berorientasi pada reproduksi dari kenyataan. Kekuatan
utama dari media televisi adalah suara dan gambar, dan televisi lebih menari dari
pada radio. Media televisi memiliki fungsi yang lebih dominan pada hiburan
dibandingkan dengan fungsi member informasi yang mendidik. (Morissan ,2011)
2.2.3.2 Sejarah Singkat Televisi
Sebagai mana radio siaran, penemuan televisi telah melalui berbagai eksperimen
yang dilakukan oleh para ilmuan akhir abad 19, dengan dasar penelitian yang
dilakukan oleh James Clark Maxwell dan Heinrich Hertz, serta penemuannya
Marconi pada tahun 1890. Paul Nipkow dan William Jenkins melalui eksperimennya
22
menemukan metode pengiriman gambar melalui kabel ( Heibert Ungrait Bohn 1975).
Televisi sebagai pesawat transmisi pada tahun 1925 dengan menggunakan metode
mekanikal dari Jenkins. Pada tahun 1928 General Electronic Company mulai
menyelenggarakan acara siaran televisi secara regular. Pada tahun 1939 presiden
Franklin D Roosevelt tampil dilayar televisi sedangkan siaran televisi komersial di
Amerika dimulai pada 1 september 1940. (Ardianto,2007: 135)
2.2.3.3 Karakteristik Televisi
Terdapat beberapa karakteristik televisi yaitu:
1. Audiovisual
Kelebihan televisi dibandingan dengan media massa lainnya yaitu dapat
didengar sekaligus dilihat. Dengan waktu yang bersamaan gambar dan suara
dapat dilihat dan didengar, maka keduanya harus ada keseseuaian secara
harmonis, sehingga tidak terjadi tumpang tindih antara gambar dan suara.
2. Berfikir dalam Gambar
Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berfikir dalam gambar. Pertama
adalah visualisasi (Visualisation) yakni menerjemahkan kata kata yang
mengandung gagagsan yang menjadi gambar secara individual. Tahap kedua
adalah menggambarkan (picturation) yakni kegiatan merangkai gambar
gambar secara individual sedemikian rupa. Sehingga kontinuitasnya
mengandung makna tertentu.
3. Pengoprasian lebih kompleks
Dibandingkan dengan siaran radio, pengoprasian siaran televisi lebih komples
dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakannya pun lebih
banyak dan untuk pengoprasiannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh
orang orang yang terampil dan terlatih. Dengan demikian media televisi lebih
mahal dari pada surat kabar, majalah dan siaran radio ( Ardianto, 2007: 137)
2.2.3.4 Kelebihan dan Kelemahan Televisi
Kelebihan Televisi
1. Pesan realistic audiovisual.
23
2. Terkait erat dengan media lain.
3. Masyarakat lebih tanggap menonton dalam suasana santai rekreatif.
4. Terjangkau luas. Menjangkau masyrakat secara luas.
5. Adanya pemilihan area siaran (zoning) dan jaringan kerja (networking)
yang mengefektifkan penjangkauan masyrakat.
6. Cepat dari segi waktu, cepat dalam menyebarkan berita ke masyarakat
luas.
Kelemahan Televisi
1. Pembuatan iklan televisi lebih lama
2. Relatif mahal
3. Iklan relative singkat, tidak mampu menyampaikan data lengkap dan rinci
(bila diperlukan konsumen)
4. Jangkauan pemirsa massal, sehingga pemilahan (sulit menentukan untuk
pangsa pasar tertentu) sering sulit dilakukan. (Badjuri, 2010:41)
2.2.4 Program Televisi
Program acara televisi dapat diibaratkan sebagai menu makanan sehari hari
yang tidak kalah pentingnya yakni bagaimana variasi menu tersebut disajikan agar
tidak membosankan. Untuk meraih audience sebanyak banyaknya memang sebuah
keharusan, sebab sebuah program sebagus apapun jika tidak ditonton akan tidak ada
artinya. Hal itu disebabkan oleh tingkat kopetensi yang begitu tajam dengan
munculnya banyak stasiun televisi sementara kemampuan inovasinya sangat terbatas.
( Redi, 2005:110 )
2.2.4.1 Definisi Program Televisi
Program merupakan serapan dari bahasa inggris yang memiliki pengertian
‘’siaran’’ yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan
dalam berbagai bentuk. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun
penyiaran untik memenuhi kebutuhan audiencenya.
Program atau acara yang disajikan adalah factor yang membuat audience
tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran,apakah itu radio
24
ataupun televisi. Program dapat dianalogikan dengan produk atau barang atau
pelayanan yang dijual kepada pihak lain dalam hal ini audience dan pengiklan.
( Morissan, 2011).
2.2.4.2 Tujuan Program Televisi
Mengelola program tidak berbeda dengan memasarkan suatu produk kepada
konsumen, keberhasilannya diukur dengan pencapaian atas tujuan atau target yang
telah ditetapkan sebelumnya yang mencakup target audience dan target pendapatan.
Pada umumnya tujuan program adalah untuk menarik dan mendapatkan sebanyak
mungkin audience.
Banyak Orang mengatakan bahwa selera audience adalah sesuatu yang sulit
diterka, namun ada satu hal yang pasti tidak ada program yang pernah sukses dengan
mengabaikan tujuannya. Teradpat lima tujuan penayangan suatu program ditelevisi:
1. Mendapatkan sebanyak mungkin audience.
Tujuan dari kebanyakan program siaran televisi adalah untuk mendapatkan
sebanyak mungkin audience. Memasang iklan mengeluarkan banyak dana
untuk memasarkan dan mempromsikan produk mereka pada audience.
2. Target audience tertentu.
Sering terjadi pemasang iklan lebih tertarik untuk memasang iklan pada
program dengan audience yang tidak terlalu besar, mereka lebih suka
mengincar kalangan audience tertentu. Program yang dikhususkan kalangan
audience tertentu namun memiliki daya tarik yang terbatas disebut dengan
program demografis karena ditujukan untuk audience tertentu berdasarkan
umur, jenis kelamin, profesi dan lain lain.
3. Prestise
Penayangan program dengan tujuan utama untuk mendapatkan prestise atau
pengakuan dari pihak lain diperlukan untuk membina public relation statsiun
televisi dengan pihak pihak tertentu.
4. Penghargaan
Stasiun televisi terkadang membuat suatu program dengan tujuan untuk
memenangkan suatu penghargaan. Penghargaan itu menjadi bagian penting
dari tujuan stasiun televisi untuk meningkatkan statusnya. Adapun
25
penghargaan itu menjadi promosi gratis bagi program itu untuk kemudian
berjaya dan bertahan selama bertahun tahun.
5. Kepentingan public
Stasiun televisi terkadang memproduksi program untuk memenuhi
kepentingan atau kebutuhan public ditempat stasiun itu berada. (Morissan,
2011: 290)
2.2.4.3 Jenis program
Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang
jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa
dijadikan program untuk ditayangkan ditelevisi selama program itu menarik dan
disukai audience, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hokum dan
peraturan yang berlaku.
Berbagai jenis program itu dapat dikelompokan menjadi dua bagian besar
berdasarkan jenisnya yaitu:
1. Program informasi ( berita ) merupakan segala jenis siaran yang tujuannya
untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) keada khalayak
audience. Daya tarik program informasi adalah informasi, dan informasi
itulah yang ‘’dijual’’ kepada audience. Program informasi tidak hanya melulu
program berita dimana presenter atau penyiar membacakan berita tetapi
segala bentuk penyajian informasi termasuk juga talkshow (perbincangan).
Program informasi terbagi menjadi dua bagian besar yaitu:
- Berita keras merupakan laporan berita terkini yang harus segera disiarkan.
Didalam berita keras harus ada peristiwa terlebih dahulu, peristiwa
tersebut harus actual (baru terjadi), mengutamakan informasi terpenting
saja dan tidak menekankan sisi human interest. Laporan yang diberikan
berita keras tidak mendalam (singkat) dengan teknik penulisan piramida
tegak dan ditayangkan dalam program berita.
- Berita lunak merupakan laporan berita yang mengkombinasi fakta, gosip,
dan opini. Dalam berita lunak tidak mesti ada peristiwa terlebih dahulu,
tidak juga harus aktual, tidak bersifat segera (timeless), menekankan pada
detail dan dalam berita lunak sangat menekankan human interest.
26
Laporan yang diberikan berita lunak bersifat mendalam dengan teknik
penulisan piramida terbalik kemudian ditayangkan dalam program
lainnya.
2. Program hiburan (entertainment) merupakan segala bentuk siaran yang
bertujuan untuk menghibur audience dalam bentuk music, lagu, cerita dan
permainan. Program yang termasuk dalam program hiburan adalah music,
drama, permainan dan pertunjukan. (Morissan, 2011: 217)
- Musik
Program Musik dapat ditampilkan dalam dua formt, yaitu video clip atau
konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan dilapangan,
outdoor ataupun didalam studio (indoor). Program music ditelevisi sangat
ditentukan dengan kemampuan artis menarik audience. Tidak saja dari
kualitas suara namun juga berdsarkan dari bagaimana mengemas
penampilannya agar menjadi lebih menarik.
- Drama
Kata ‘’drama’’ berasa dari bahasa yunani dran yang berarti bertindak atau
berbuat (action). Program drama adalah pertunjukan (show) yang
menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau
beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang
melibatkan konflik dan emosi. Suatu drama akan mengikuti kehidupan
atau petualangan para tokohnya.
Program televisi yang termasuk dalam rogram drama adalah cinema
elektronik (sinetron) dan film.
Sinetron merupakan darma yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh
secara bersamaan. Masing masing tokoh memiliki alur cerita mereka
sendiri sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan. Akhir
cerita sinetron cenderung selalu terbuka dan seringkali tanpa penyelesaian
(open-ended). Cerita cenderung dibuat berpanjang panjang selama masih
ada audience yang menyukainya.
Televisi sering menayangkan film sebagai salah satu jenis program yang
masuk dalam kelompok atau kategori drama. Film yang dimaksud disini
adalah film layar lebar yang dibuat oleh perushaan perusahaan film.
Karena tujuan pembuatannya adalah untuk layar lebar, maka biasanya
film baru bisa ditayangkan ditelevisi setelah terlebih dahulu dipertunjukan
27
dibioskop atau setelah film itu didistribusikan dalam bentuk VCD atau
DVD.
- Permainan
Permainan atau game show merupakan suatu bentuk program yang
melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok (team)
yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Permainan merupakan
salah satu produksi acara televisi yang paling mudah dibuat. Program
permainan dibagi menjadi tiga jenis yaitu:
Quiz show: quiz merupakan permainan yang menekankan pada
kemampuan intelektualitas.
Ketangkasan: ketangkasan merupakan permainan dengan menunjukan
kemampuan fisik atau ketangkasannya untuk melewati suatu halangan
atau rintangan atau meakukan suatu permainan yang mebutuhkan
perhitungan dan strategi.
Reality show: program ini mencoba menyajikan suatu situasi seperti
konflik, persaingan, atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya.
- Pertunjukan
Pertunjukan merupakan program yang menampilkan kemampuan
(performance) seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik
distudio ataupun diluar studio, didalam ruangan (indoor) ataupun diluar
ruangan (outdoor).
- Variety Show
Variety show adalah format acara televisi yang mengkombinasikan
berbagai format lainnya, seperti talksow, magazine show, quiz, game
show, konser musik, drama dan sit-com (comedy situasi). Variasi acara
tersebut dipadukan dalam sebuah pertunjukan dalam siaran langsung
maupun siaran rekaman. ( Naratama, 2005:190)
2.2.4.4 Program Televisi berdasarkan Format
Suatu program televisi disukai banyak orang disebabkan oleh berbagai faktor
seperti pembawa acara, informasi yang diberikan, talent, penataan panggung dan
lelucon. Namun ada hal penting lainnya yang harus diperhatikan yaitu konsep
program. Konsep suatu program tidak jarang berubah walaupun nama programnya
28
tetap sama sehingga penonton tetap setia terhadap program tersebut bahkan dapat
menjaring penonton baru.
Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep
acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan design produksi yang akan
terbagi dalam berbagai criteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target
pemirsa acara tersebut. ( Naratama, 2005: 63)
Ada tiga bagian dari format acara televisi, yaitu drama, news, drama, dan berita
olah raga. Bisa juga dikategorikan menjadi fiksi, non fiksi dan news sport.
a. Fiksi Drama
Fiksi drama adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan
diciptakan melalui proses imajinasi kreatif dari kisah kisah drama atau fiksi
yang direkayasa dan dikreasikan ulang, format yang digunakan merupakan
interpretasi kisah kehiidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan cerita
dalam sejumlah adegan. Contohnya adalah drama pecinta love story, tragedi,
horror, comedy, legenda, aksi (action) dan sebagainya.
b. Non Fiksi Drama
Non fiksi drama adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan
diciptakan melalui proses pengolahan, imajinasi, kreatif dari kreatifitas
kehidupan sehari hari tanpa harus menginterpretasi ulang dan tanpa harus
menjadi dunia khayalan. Non drama bukanlah sebuah runtutan cerita fiksi
dari setiap pelakunya. Untuk itu, format format program acara non drama
merupakan sebuah runtutan pertunjukan kreatif yang mengutamakan unsur
hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya dan music. Contohnya adalah
talkshow, konser music dan variety show.
c. Berita dan Olah raga
Berita dan Olah raga adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi
berdasarkan informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang berlangsung
pada kehidupan masyarakat sehari hari. Format ini memerlukan nilai nilai
factual dan actual yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu
dimana dibutuhkan sifat liputan yang independent. Contohnya adalah berita
ekonomi, liputan siang dan laporan olah raga. (Naratama, 2005: 66).
29
2.2.5 Program Variety Show
Variety show saat ini sedang berkembang dengan baik di Indonesia, tetapi
sebenarnya variety show bukanlah hal baru dalam dunia hiburan, agar dapat
menghibur seluruh lapisn masyarakat yang memiliki perbedaan budaya, maka dunia
hiburan berusaha untuk mencapurnya menjadi satu. Terutama dunia hiburan yang
berkembang diperkotaan. Pada zaman dahulu variety show tidak ditampilkan
ditelevisi melainkan dipanggung atau music hall.
Pada abad ke-18 dan ke-19, variety show dikembangan secara intensif
keberbagai level sosial. Salah satu bentuk hal khas dari dari perkembangan industri
perkotaan ialah tumbuhnya pertunjukan music hall yang menghadirkan percampuran
antara nyanyian, tarian, pertunjukan fiksi dan jenis jenis komedi yang baru.
Percampuran kultura yang dikembangkan dalam pertunjukan variety show
dan kemudian didalam pertunjukan music hall ini dalam banyak hal merupakan
pendahulu yang penting bagi televisi. (William, 2009:83-84)
Variety show adalah format acara televisi yang mengkombinasikan berbagai
format lainnya, seperti talkshow, magazine show, quiz, game show, konser music,
drama dan sit-com (comedy situasi). Variasi acara tersebut dipadukan dalam sebuah
pertunjukan dalam siaran langsung maupun siaran rekaman. ( Naratama, 2005:190)
Penjelasan tentang variety show tersebut sesuai dengan konten program Ayo
Bernyanyi yang terdiri dari music, tarian, sketsa agar dapat menarik bagi lapisan
masyrakat.
2.2.6 Presenter
Presenter menurut arti katanya, seorang yang mengantar suatu sajian. Sajian
itu bermacam macam seperti variety show, musik, aneka program, feature, dan kuis.
Sebagai pengantar sajian ia boleh menambah daya tarik dari materi yang disajikan
lewat kata katanya. Dalam bahasa Indonesia presenter disebut sebagai penyaji. (
Wibowo ,2008)
30
Dengan kata lain Presenter merupakan seorang yang bekerja dengan
mengandalkan suara dan kemampuan berbahasa dilengkapi dengan keterampilan
dalam membawakan suatu acara. Untuk itu, seorang presenter perlu selalu menjaga
agar suara dan kemampuan berbahasanya tetap terjaga.
Penyiar sering tampil dengan kesadaran sebagai seorang istimewa dan
terpilih. Sikap ini dengan mudah ditangkap oleh audience lewat penampilan di
televisi atau getar suaranya. Oleh karena itu, penyiar yang baik bertindak sebagai
mana teman yang sedang menceritakan sesuatu. Dalam hal ini seorang presenter
tidak harus selalu tersenyum, tetapi menampilkan suara dan sikap sebagai seorang
yang merasa perlu menyampaikan sesuatu sebagai tanda perhatian kepada audience.
Seseorang yang memutuskan untuk menjadi seorang presenter profesional
harus berusaha lebih banyak lagi dari pada hanya bernyanyi. Melatih alat bersuara
disertai kemampuan berbahasa secara tetap dan teratur sangat diperlukan.
Presenter atau penyaji bertugas menyajikan atau mengantarkan program agar
program terasa hidup. Presenter harus mampu menguasai suasana lewat pembicaraan
pembicaraan yang memukau dan tidak kaku, disertai pula kemampuan
berimprovisasi bicara. Presenter dapat mempersiapkan naskah, kemudian naskah
dihafal diluar kepala sebelum ia tampil menyajkan suatu program.
Latihan yang perlu dilakukan seorang presenter profesional antara lain adalah:
1. Duduk dalam posisi bersimpuh, rileks lalu menarik nafas panjang panjang
dan ditampung dalam perut. Kemudian lepaskan nafas pelan pelan sambil
membunyikan suara.
2. Berdiri dimuka cermin dan mengucakan alfabeth ( a-z ) dengan satu kali
tarikan nafas.
Latihan ini diperlukan untuk memaksa lidah, bibir, tenggorokan dan seluruh
mulut bekerja. Jadi otot lebih kuat, tetapi elastic.
Latihan ini perlu dilakukan selama 15 menit.
3. Melatih berbicara atau membaca puisi dimuka kaca, tetapi dengan
mengatupkan gigi rapat rapat. Cara berlatih ini untuk membuat artikulasi (
ucapan ) menjadi selalu jelas.
31
4. Bersiul dan bernyanyi merupakan penutup latihan harian. Hal ini dilakukan
untuk melatih otot bibir agar kuat tetapi elastis agar dapat membantu
membuat ucapan ucapan lebih jelas.
Rien Arman Depari dalam bukunya yang berjudul “Sukses Menjadi Pembawa
Acara” (2014) mengatakan bahwa terdapat beberapa tipikal atau karakter
seseorang yang dapat dinilai cepat untuk dikembangkan sebagai pembawa acara.
Sifat dan karakter tersebut harus mampu ditemukan dalam diri anda atau bilapun
anda belum menemukannya, maka anda sangat bisa mempelajarinya. Seseorang
bisa menjadi pembawa acara apabila mampu membangun kepribadiannya
sebagai seseorang yang sanggup mengembangkan hal-hal berikut dalam
hidupnya :
1. Ekstrovert
Yaitu orang-orang yang suka mengekspresikan apa yang dipikirkan,
mudah mengungkapkan suatu kisah atau cerita, bahkan perasaannya
kepada orang lain. Tipikal orang seperti ini mudah berbicara tentang
apapun kepada orang lain. Anda harus berusaha menjadi pribadi yang
terbuka dan selalu positive thinking pada siapapun.
2. Generalis
Yaitu orang yang memiliki banyak pengetahuan umum yang akan
memungkinkan dia untuk bicara apa saja. Penting bagi seorang presenter
untuk memiliki wawasan yang luas, minimal mengetahui hal-hal yang
sedang up to date di masyarakat.
3. Fleksibel
Yaitu orang yang luwes, mudah menyesuaikan diri dengan situasi.
Seorang pembawa acara harus bisa menyesuaikan diri sehingga terlihat
siap bahkan bisa disebut sebagai seorang profesional di bidangnya.
4. Friendly
Yaitu orang yang mudah bergaul dan karena sifatnya itu ia disenangi
banyak orang. Sifat ini bisa dianggap sebagai pembawaan karakter
seseorang. Buatlah pertemanan dan perkenalan dengan orang lain dan
memulainya dengan bicara yang ringan, sederhana tanpa harus terkesan
menggurui pada lawan bicaranya.
32
Hal terpenting dalam persiapan diri seorang pembawa acara adalah meningkatkan
kemampuan suara, olah vokal, dan keterampilan penggunaan kata dan kalimat.
Sebelum melakukan pekerjaan tersebut ada dua persiapan pokok yang penting untuk
dilatih diantaranya adalah :
1. Suara dan Cara Berbicara
Pembentukan suara dan cara berbicara sangat penting bagi orang yang
bekerja dalam bidang komunikasi lisan. Dengan suara, pembawa acara dapat
mempengaruhi audience nya, dapat memberikan kesan mendalam dan dapat
membuat hadirin benar-benar merasa bahagia selama berlangsungnya acara.
Teknik vokal dapat dipelajari dengan memperhatikan dialek, speed, volume,
power, tone, timbre, nafas.
2. Teknik berbicara
Bagi pembawa acara cara berbicara di hadapan hadirin tidak bisa dianggap
remeh, karena cara berbicara akan sangat mempengaruhi suasana, termasuk
memberikan penilaian tersendiri dari audience kepada pembawa acara, oleh
sebab itu harus diperhatikan dengan saksama, teliti, dan pikirlah sebelum
berbicara. Hal yang perlu diperhatikan dalam teknik berbicara adalah
intonasi, artikulasi, phrasing, stressing, infleksi.
Menurut Sonny Tulung dalam bukunya ‘’Anda juga bisa menjadi Presenter
TV Sukses’’ (2007) ada lima modal dasar yang perlu dimiliki seorang presenter
yaitu:
1. Impian
Impian adalah modal dasar yang harus dimiliki jika ingin menjadi
seorang presenter terlebih menjadi presenter sukses. Impian terkadang
disebutkan sebagai cita cita, obsesi, hasrat, motivasi. Secara tepatnya impian
menggambarkan sesuatu yang kita inginkan yang memiliki kemungkinan
untuk diraih. Dengan adanya impian, seorang presenter akan menjadi lebih
termotivasi dan lebih memacu kemampuan yang ada didalam dirinya.
Seorang presenter yang baik seharusnya berjuang untk mendapatkan dan
mencapai impannya tersebut.
33
2. Wawasan
Modal berikutnya yang perlu dimiliki seorang presenter adalah
wawasan yang luas. Seorang presenter tidak harus pandai secara akademis,
tidak perlu juara kelas tetapi cukup dengan memiliki wawasan yang luas.
Wawasan tersebut didapatkan melalui pengalaman hidup, kegiatan sehari
hari, membaca buku, mendengarkan informasi dan bergaul dengan orang lain.
3. Suara
Suara sangatlah unik. Walaupun semua modal dasar itu penting, suara
merupakan aset yang sangat berharga bagi seorang presenter. Dengan suara
seorang presenter dapat menilai berkualitas atau tidaknya misalnya suara
yang lantang dan teratur dapat membuat penonton tertarik untuk
mendengarnya. Lain halnya dengan suara yang pelan dan kecil maka akan
membuat penonton bosan. Suara dapat dilatih menjadi seperti apa yang
diinginkan.
Dari suara seseorang juga bisa merasakan mood atau suasana
hatinya,baik yang sengaja ditampilkan ataupun suasana hatu yang
disembunyikan. Suara dapat membangun theatre mind dibenak orang yang
mendengarnya.Theatre mind kurang lebih berarti penciptaan suatu gambaran
dalam benak seseorang mengenai suatu hal atau peristiwa stimulasi yang kita
dengar. Namun demikian nyatanya banyak presenter yang tidak menyadari
hal hal yang berkaitan dengan suara, pentingnya suara dan bagaimana
menjaga kualitasnya.
4. Keahlian Berkomunikasi
Komunikasi adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari dunia
presenter. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan,
ide, gagasan) dari satu pihak ke pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi
diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan
menggunakan kata kata (lisan). Banyak hal yang perlu menjadi perhatian
seorang presenter dalam proses komunikasi melalui media televisi.
Keahlian berkomunikasi juga berhubungan dengan kemampuan
seorang presenter atau pembawa acara menggunakan kata kata yang dapat
dipahami oleh penontonnya atau audience, karena tidak semua penonton
memiliki penegtahuan yang sama, jadi seorang presenter harus benar benar
mengetahui kemampuan penontonnya.
34
5. Sikap
Sikap menjadi penentu melengkapi modal dasar lainnya.Tanpa sikap
yang benar, keempat modal dasar tersebut tidak ada artinya. Sikap adalah
segalanya, seberapa besar dan kuat impian anda, seberapa mahir anda
berkomunikasi, tanpa sikap yang benar jangan harap anda bisa menjadi
presenter yang sukses. Sikap adalah hal kecil yang membuat perbedaan yang
besar, beberapa sifat positif dapat membantu mencapai kesuksesan dibidang
presenter dan mempertahankan kesuksesan, Sonny Tulung (2007) Sikap
positif yang dapat membantu adalah rendah hati, tidak mudah menyerah,
tidak cepat puas, selalu mau belajar, displin waktu, mudah diajak kerja sama,
mau mendengarkan orang lain (open minded), jujur dan dapat menghargai
orang lain.
Berdasarkan kedua pendapat di atas mengenai presenter, peneliti
menggunakan konsep presenter dari Sonny Tulung dikarenakan konsep yang
digunakan beberapa ahli tersebut pada intinya sama. Selain itu, Sonny Tulung
merupakan gambaran salah satu presenter yang sukses. Sonny tulung tidak hanya
mempelajari teori yang ada namun ia pun sudah sukses secara praktek nyata
dilapangan. Peneliti menggunakan sub dimensi presenter karena presenter
merupakan komponen atau subyek yang akan diteliti.
2.2.7 Teori Khusus
2.2.7.1 Teori Individual Difference
Teori yang digunakan peneliti dalam skripsi ini adalah teori perbedaan
individu dari Melvin De Fleur atau dengan nama lain “individual difference theory of
mass communication effect.” Menurut Vera (2008) teori ini merupakan
pengembangan dari model S-O-R, dimana teori S-O-R merupakan singkatan dari
Stimulus- Organism- Response. Teori S-O-R menyatakan bahwa objek komunikasi
adalah sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen berupa sikap, opini,
perilaku, kognisi afeksi dan konasi. Asumsi dasar dari model S-O-R adalah media
massa menimbulkan efek yang terarah, segera dan langsung terhadap komunikan lalu
khalayak dalam menerima pesan dianggap bersifat pasif, namun Defleur kemudian
melakukan modifikasi terhadap model tersebut dengan teori yang disebut Individual
35
Difference. Teori ini menelaah perbedaan-perbedaan diantara individu-individu
sebagai sasaran media massa sehingga menimbulkan efek tertentu. (Vera, 2008)
DeFleur dalam Effendy (2007) “Ilmu, Teori, dan Filsafat komunikasi”
mengatakan bahwa, setiap khalayak akan memberikan respon yang berbeda-beda
terhadap pesan-pesan media jika berkaitan dengan kepentingannya. Tanggapan
terhadap pesan-pesan tersebut diubah oleh tatanan psikologisnya. Jadi, efek media
massa pada khalayak massa itu tidak seragam melainkan beragam. Hal ini
disebabkan secara individual berbeda satu sama lain dalam struktur kejiwaannya.
Anggapan dasar teori ini adalah bahwa manusia amat bervariasi dalam organisasi
psikologisnya secara pribadi, tetapi ini dikarenakan pengetahuan secara individual
berbeda. (Effendy, 2007)
Setiap orang memiliki kualitas yang unik yang menghasilkan reaksi berbeda-
beda terhadap pesan media massa. Dengan kata lain, reaksi terhadap konten media
massa berbeda-beda tergantung tingkat kecerdasan, keyakinan, pendapat, nilai-nilai,
kebutuhan, suasana hati, prasangka, nalar, dll. Teori Individual differences
menyatakan bahwa pesan media massa berisi atribut stimulus tertentu yang memiliki
interaksi diferensial dengan karakteristik kepribadian khalayak. Karena terdapat
perbedaan individu dalam karakteristik kepribadian di antara khalayak, maka
diasumsikan bahwa akan ada efek yang bervariasi sesuai dengan perbedaan tersebut.
Dengan demikian, kebutuhan individu, sikap, nilai, keyakinan dan emosional
lainnya memainkan peranan penting dalam menyaring dan memilih paparan media
massa. ini berarti bahwa khalayak sangat selektif terhadap apa yang mereka baca,
dengarkan atau lihat dari media massa. Perbedaan Individu menunjukkan bahwa pola
pemahaman dan interpretasi dari satu orang mungkin sangat berbeda dari yang lain
tergantung konten media massa.
Teori ini menjelaskan bahwa setiap khalayak akan memberikan respon yang
berbeda terhadap pesan yang berisikan stimulus-stimulus tertentu. Hal ini disebabkan
karena perbedaan karakteristik dari pribadi masing masing khalayak sehingga
menimbulkan berbeda juga. Kesimpulan dari teori individual differences adalah
bahwa setiap khalayak akan memberikan respon yang berbeda walaupun pesan yang
diberikan atau stimulus bersifat heterogen atau sama keseluruh khalayak. Jadi setiap
khalayak yang mendengar presenter acara Ayo Bernyanyi akan memberikan respon
36
yang berbeda beda pula sesuai dengan kepribadian atau keadaan psikologis dari
khalayak penontonnya.
2.2.7.2 Konsep dan Definisi Respon
Berdasarkan teori yang dikemukakan Steven M Chaffe respon dibagi menjadi
tiga bagian yaitu: (Sembiring, 2011)
- Kognitif
Kognitif adalah respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan,
keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu. Respon ini
timbul apabila adanya perubahan terhadap yang dipahami atau dipersepsi
oleh khalayak.
- Afektif
Afektif adalah respon yang berhubungan dengan emosi,sikap dan menilai
seseorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul apabila ada perubahan
yang di senangi oleh khalayak terhadap sesuatu.
- Konatif
Konatif adalah respon yang berhungan dengan perilaku nyata yang
meliputi tindakan atau perbuatan. Skiner seorang ahli psikologi,
merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang
terhadap stimulus ( rangsangan dari luar).
Peneliti menggunakan teori respon karena variabel utama dari judul
penelitian merupakan ‘’Respon Penonton terhadap Presenter Program
Ayo Bernyanyi’’. Maka dimensi respon sangat mendukung dan dapat
dijadikan acuan untuk masuk dalam kerangka pemikiran dan operasional
konsep.
37
2.3 Kerangka Pemikiran
38
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran