Transcript
  • BAB IIKERJA OBAT DALAM TUBUHOleh:Ganthina Sugihartina*

  • Kerja Obat dalam Tubuh(1) Fase FarmaseutikHancurnya bentuk sediaan obat dan atau melarutnya bahan obat. Ditentukan oleh sifat sifat fisika kimia obat.

    (2) Fase FarmakokinetikaKinetika: absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi obat Penggunaan data ADME untuk meramalkan efek perubahan dalam dosis, rejimen dosisn, rute pemberian, dan keadaan fisiologis pada akumulasi obat

    (3) Fase FarmakodinamikaInteraksi obat-reseptor dan juga proses-proses yang terlibat sehingga terjadi efek farmakologi

    *

  • 2.1. FarmaseutikaMeliputi hancurnya bentuk sediaan obat dan melarutnya bahan obat (disolusi) untuk sediaan obat padatTablet ----------- disintegrasi ------------ disolusiEfek obat tidak tergantung semata-mata pada faktor-faktor farmakologi melainkan juga pada bentuk sediaan dan pada formulasi.Faktor-faktor formulasi yang dapat merubah efek obat dalam tubuh antara lain:1. bentuk fisik zat aktif2. keadaan kimiawi3. zat-zat tambahan4. proses teknik yang digunakan untuk membuat sediaan.

    *

  • 2.2 FarmakokinetikaMeliputi proses yang berlangsung pada pengambilan suatu bahan obat kedalam organisme (absorpsi dan distribusi) dan yang menyebabkan penurunan konsentrasi obat dalam organisme (biotransformasi dan ekskresi) Pandangan farmakokinetik: organisme diartikan sebagai sistem terbuka atau sistem aliran karena senantiasa berlangsung pertukaran bahan-bahan dan pertukaran energi dengan sekitarnya untuk mencapai kesetimbangan.Organisme akan berusaha untuk mengembalikan keadaan kesetimbangan ini secepatnya apabila terjadi perubahan

    *

  • 2.2 Farmakokinetika

    *

  • (A) Absorpsi/PenyerapanPerpindahan/masuknya obat dari tempat pemberian ke pembuluh darah dan jaringan target.Untuk memasuki aliran sistemik/pembuluh darah obat harus dapat melintasi membran sel (misal sel usus halus, pembuluh darah, sel glia di otak, sel saraf) Kecepatan absorpsi bergantung pada:1. sifat fisika-kimia obat2. kehalusan partikel3. sediaan obat4. dosis5. rute pemberian6. tempat pemberian 7. waktu kontak 8. luas permukaan yang mengabsorpsi9. nilai pH darah 10. aliran darah

    *

  • (A) Absorpsi/PenyerapanTempar rempat penyerapan obat*

  • Contoh profil farmakokinetika *

  • (B) DistribusiMerupakan penyebaran obat dari lumen pembuluh darah ke seluruh tubuhDalam sirkulasi sistemik obat yang di absorpsi sebagia akan berikatan dengan protein plasma sehingga bersifat farmakologis inaktifHanya obat yang bebas akan didistribusikan dan mencapai site of actionDistribusi organ khusus:- otak- plasenta

    *

  • Ikatan protein plasma*

  • Bioavailabilitas*

    Persentase (%) obat terhadap dosis yang mencapai sirkulasi sistemik dalam bentuk aktif.Faktor yang mempengaruhi bioavailabilitas: faktor obat, faktor penderita, dan interaksi dalam lambungSebagian akan dimetabolisme oleh enzim di dinding usus dan atau hati pada lintas pertama melalui organ tersebutMetabolisme ini disebut eliminasi lintas pertama (first pass effect) atau eliminasi prasistemik .

    D 4

    G

    I

    Z

    I

  • Gambar jalur distribusi obat*

  • (C) Metabolisme/BiotransformasiMerupakan proses perubahan struktur kimia obat yang terjadi dalam tubuh dan dikatalisis oleh enzimTujuan biotransformasi yaitu agar obat menjadi kurang/tidak aktif dan lebih polar (lebih larut dalam air) sehingga lebih mudah di ekskresikanTempat terjadi : hepar, paru-paru ginjal, dinding usus dan darah

    *

  • (C) Metabolisme/BiotransformasiTerdiri dari dua tahap :1. reaksi fase I (non sintetis)Obat asal dengan proses oksidasi, reduksi dan hidrolisis diubah menjadi metabolit yang dapat bersifat inaktif, atau kurang aktif (beberapa menjadi lebih aktif)2. reaksi fase II (sintetis)Merupakan konjugasi metabolit hasil fase I dengan substrat endogen. hasil konjugasi ini bersifat lebih polar dan lebih mudah terionisasi sehingga lebih mudah diekskresikan

    *

  • *

  • (D) Ekskresi/Eliminasi

    Obat akan dieliminasi dari dalam tubuh dalam bentuk metabolitnya bentuk tidak berubahOrgan ekskresi utama adalah ginjal urinBisa juga melalui: paru-paru, keringat, air liur, feses, ASI (air susu)*

  • 2.3 FarmakodinamikaObat menyebabkan perubahan biokimiawi dan fisiologiKerja : perubahan kondisi yang mengakibatkan timbulnya efek/responEfek : perubahan fungsi struktur atau proses sebagai akibat kerja obatObat dapat bekerja pada:- Pada tempat aplikasi,mis: salep- Selama transport dalam tubuh, mis: diuretik osmotik seperti manitol- Pada tempat (jaringan atau sel) tertentu, mis: eter dan atropin

    *

  • 2.3. FarmakodinamikaMekanisme Kerja ObatYang diperantarai reseptorYang tidak diperantarai reseptorReseptor Komponen spesifik sel yang dapat berinteraksidengan obat dan hasil interaksi ini menimbulkan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang menimbulkan efek atau respon.Obat yang dapat menghasilkan efek setelah berinteraksi dengan reseptor dinamakan agonisSedangkan yang tidak menimbulkan efek disebut antagonis.

    *

  • 2.3. FarmakodinamikaReseptor obat umumnya merupakan reseptor fisiologik yaitu reseptor untuk senyawa-senyawa endogen seperti hormon,neurotransmiter dan autokoid.Kebanyakan reseptor merupakan komponen fungsional membran plasma dan sebagian kecil berlokasi di dalam selReseptor yang terletak pada permukaan sel meliputi reseptor untuk neurotransmiter, hormon peptida (mis: insulin), sedangkan reseptor yang terdapat di dalam sel(reseptor intraseluler) mis: reseptor untuk steroid.Reseptor berfungsi untuk menerima rangsangan (stimulus) dengan mengikat senyawa endogen ataupun obat menyampaikan informasi yang diterimanya itu kedalam sel dengan langsung menimbulkan efek seluler melalui perubahan permiabilitas membran (mis: reseptor nikotinik)

    *

  • 2.3. FarmakodinamikaSpesifitas dan SelektivitasSuatu obat dikatakan spesifik bila kerjanya terbatas satu jenis reseptorDikatakan selektif bila menghasilkan satu efek pada dosis rendah dan efek lain baru muncul pada dosis yang lebih besarObat yang spesifik belum tentu selektif, tetapi obat yang tidak spesifik dengan sendirinya selektifAktivitas intrinsik adalah kemampuan obat untuk menimbulkan efek kerja, setelah membentuk kompleks dengan reseptorAfinitas adalah kemampuan obat untuk berikatan dengan reseptor

    *

  • 2.3. FarmakodinamikaObat yang bekerja tidak spesifikTidak bereaksi dengan reseptor spesifikBekerja dengan dosis yang relatif besarEfeknya mirip walaupun strukturnya berbedaObat yang bekerja spesifikEfeknya bergantung pada struktur kimia dan letak gugus fungsiBerkhasiat dalam konsentrasi kecilPerubahan kecil pada struktur kimianya dapat mempengaruhi khasiat farmakologi

    *

  • 2.3. Farmakodinamika

    Agonis: Obat memiliki afinitas dan aktivitas intrinsikAntagonis: Senyawa yang mencegah atau menurunkan efek Antagonis kompetitif Memiliki afinitas terhadap reseptor, tetapi tidak mampu menimbulkan efek tidak menunjukkan aktivitas intrinsik.Antagonis tidak kompetitif Menyebabkan perubahan konformasi makromolekul tempat reseptornya berubah.Antagonis fungsional Efek yang berlawanan bekerja pada sistem sel yang Antagonis fisiologi Bekerja pada sistem sel yang berbeda dan menimbulkan efek yang berlawanan.Antagonis kimia Bereaksi secara kimia dengan zat berkhasiat dan menginaktifnya, tidak tergantung reseptor.

    *

  • 2.3. FarmakodinamikaEFEK SAMPING OBATEfek samping toksis efek merugikan yang ditimbulkan oleh obat akibat dosis berlebihan . Obat spektrum sempit resiko tinggi terjadinya afek toksikReaksi alergi Keadaan reaksi organisme yang berubah terhadap senyawa alergen.Reaksi hipersensitivitas segera Kontak antigen berulang ulang dapat terjadi reaksi antigen-antibodi yang berlebihan, yang merusak organisme (dlm bbrp detik/menit)Reaksi hipersensitivitas lambat ditimbulkan oleh limfosit yang diubah secara spesifik. Titik puncak terjadi setelah beberapa hari atau beberapa minggu.

    *

  • 2.4. BIOAVAILABILITAS

    *

  • FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIOAVAILABILITAS 0BAT ORAL1. Faktor obata. Sifat fisiko kimia obatStabilitas obat di saluran cernaKelarutan dan derajat ionisasi di saluran cernaStabililitas terhadap enzim hati (first pass effect)b. Formulasi obatSifat fisika kimia obat Eksipien (pengisi, pengikat, penyalut dan bahan lainnya)Bentuk sediaan obat2. Interaksi absorpsi di sal cerna Adanya makananPerubahan pH sal cernaPerubahan motilitas sal cernaGangguan fungsi flora normal

    *

  • FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIOAVAILABILITAS 0BAT ORAL1. Faktor penderitapH medium saluran cernaKecepatan pengosongan lambungKapasitas absorpsiMetabolisme sal cerna (flora usus)Jumlah villi dan mikrovilli Waktu transit obatGerakan peristaltik duodenumAliran (perfusi) darah daerah sal cernaAdanya penyakitAdanya makananAdanya obat lain*

  • Terima Kasih*

  • MATERI DISKUSIFaktor faktor yang mempengaruhi: a. absorpsi obatb. distribusi obatc. metabolisme obatd. ekskresi obat2. Farmakodinamika obat a. reseptor spesifikb. reseptor tidak spesifik3. Pengaruh faktor penderita pada bioavailabilitas obat oral*

    ***


Top Related