Download - bab 2 barga
-
8/20/2019 bab 2 barga
1/24
Perancangn Irigasi dan Bangunan Air
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
BAB II
PERENCANAAN BADAN BENDUNG
2.1 Data Perencanaan
a. Lebar dasar sungai pada lokasi bendung = 35 m
b. Elevasi dasar sungai pada dasar bendung = 221,6 m
c. Elevasi sawah bagian hilir tertinggi dan terauh = 22!,1 m
d. Elevasi muka tanah pada tepi sungai = 222," m
e.
#ebit banir rencana sungai $%d& = 2'5 m
3
(det). *emiringan ( slope dasar sungai = +,++3+
g. egangan tanah dasar -ang diiinkan $ tσ & = 2,+ kg(cm2
h. *oe)isien pengaliran $c& akibat curah huan = +,52
i. /engambilan 0atu 0isi $%1& = 3,+ m3(det
2.2 Perhitn!an "i#r$%i&a Air Sn!ai
2.2.1 'enent&an Tin!!i Air 'a&(i)) *a#a Sn!ai
ambar 2.1 /enampang 0ungai
#ata sungai
• *emiringan dasar sungai $ & = +,++3+
• Lebar dasar sungai $ b& = 35 meter
• #ebit banir rencana $%d& = 2'5 m3
(det
2+
-
8/20/2019 bab 2 barga
2/24
Perancangn Irigasi dan Bangunan Air
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
• *emiringan tepi sungai dianggap 11.
*edalaman ( tinggi air sungai maksimum di hilir bendung dicari dengan cara coba
4 coba $rial and Error& sampai didapat % = %design
abel 2.1 /erhitungan inggi ir aksimum #i 7ilir 8endung
8agian
/erkiraan inggi ir $d3&
ssumed 9ater #epth $m&
2.1515 2.1+1, 2.151' 2.151:
= b.d3 ; d32 '!,!31 -/0+ '!,"3! '!,!"3
/ = b ; 2 2 .d3 "1,+:5 1/3+ "1,+:5 "1,+:6< = (/ 1,!"5 1/+ 1,!"5 1,!"5
=
R
3,11
:'
+ "5.+3+ +.0 "5.+31 "5.+31
I +.++3+ .0 +.++3+ +.++3+
>3 = 3. 2'".!'! 2-+. 2'5.+2 2'5.+"
?adi, didapat kedalaman maksimum air sungai $d3& = 2,1516 m.
*eterangan
d3 = tinggi air sungai maksimum di hilir bendung $m&
/ = keliling basah $m&
< = ari 4 ari hidrolis $m&
@ = koe)isien kekasaran dinding saluran $1,3 dinding saluran dari tanah biasa&
= koe)isien he-
> = kecepatan aliran sungai di hilir $m(det&
• ek enis aliran air dengan 8ilangan Aroud $Ar&
Ar = 1 ......................aliran kritis
Ar B 1 ......................aliran super kritis
Ar C 1 ......................aliran sub kritis
21
-
8/20/2019 bab 2 barga
3/24
Perancangn Irigasi dan Bangunan Air
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
0ubkritisaliran1+,'":'6
1516,2:1,!
3.""+
g.d
>Ar
3
⇒
-
8/20/2019 bab 2 barga
4/24
Perancangn Irigasi dan Bangunan Air
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
=
×+ 1516,22
1.235
= 3',1516 m
b. Lebar maksimum ( panang 8endung $8&
8 = ×5
68n
= ×
5
63',1516 m
= "",5: m "",6 m
inggi agaan $ free board & = 1m
2.2.0 'enent&an Pan4an! E5e&ti5 Ben#n!
Lebar e)ekti) bendung adalah lebar bendung -ang berman)aat untuk melewatkan
debit. /ada saat banir, pintu pembilas ditutup, uung atas pintu bilas tidak boleh lebihtinggi dari mercu bendung, sehingga air bisa lewat diantaran-a. *emampuan pintu bilas
untuk mengalirkan air dianggap han-a :+F saa, maka disimpulkan besar lebar e)ekti)
bendung
8e)) = LG = 8 4 Hb 4 Ht ; +,:+. Hb
= 8 4 Ht 4 +,2+. Hb
#imana 8e)) = lebar e)ekti) bendung $m&
8 = lebar seluruh bendung $m&
Ht = umlah tebal pilar $m&
Hb = umlah lebar pintu bilas $m&
a. Lebar pintu pembilas $b1&
m"6,"1+
6,""
1+
8
b1 ===Σ
23
dimana
8n = lebar air normal $m&
8 = lebar bendung $m&
-
8/20/2019 bab 2 barga
5/24
Perancangn Irigasi dan Bangunan Air
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
Lebar maksimum pintu penguras = 2 m
n = =∑21b 23,2
2"6," = buah 3 buah
maka diambil ban-akn-a pintu penguras 3 buah
b1= =∑n
b13
"6,"= 1,":6 m
Lebar pilar $t& diambil = 1,5 m
b. 8e) = 8 4 Ht 4 +,2+.Hb1
= "",6 4 $3×1,5& 4 +,2+$3 ×1,":6& = 3!,2+: m
*eterangan b1 = lebar pintu penguras $m&
n = umlah pintu penguras
t = tebal pilar $m&
Le) = panang e)ekti) bendung $m&
L
t
b
t
b
t
b
B
ambar 2.3 /intu 8endung
2.2. 'enent&an Tin!!i Ben#n!
*ehilangan Energi ir
2"
-
8/20/2019 bab 2 barga
6/24
Perancangn Irigasi dan Bangunan Air
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
*ehilangan energi air
6 Elevasi sawah bagian hilir, tertinggi, dan terauh = 22!,1 m6 inggi genangan air di sawah = +.1+ m
6 *ehilangan tekanan dari saluran tersier ke sawah = +.1+ m
6 *ehilangan tekanan dari saluran sekunder ke tersier = +.1+ m
6 *ehilangan tekanan dari saluran primer ke sekunder = +.1+ m
6 *ehilangan tekanan akibat kemiringan saluran = +.15 m
6 *ehilangan tekanan pada alatIalat ukur = +."+ m
6 *ehilangan tekanan dari sungai ke primer = +.2+ m
6 *ehilangan tekanan karena eksploitasi = +.1+ m
6 *ehilangan tekanan karena bangunanIbangunan = +.25 m ;
6 Elevasi minimum mercu bendung $J& JU'LA" = 23+,6 m
6 Elevasi dasar sungai pada dasar bendung $-& = 221,6 m I6 inggi mercu bendung $p& = !,++ m
2.1 Perhitn!an Tin!!i Air 'a&(i)) #i Ata( 'erc Ben#n!
25
M.A.N
M.A.B Heh
vc
d0
hv0
p
H dc
d1
Ec
hv2
d2
d3
hv3
hv1
E1
E2
E3
v1
v3
L
T
v0
-
8/20/2019 bab 2 barga
7/24
Perancangn Irigasi dan Bangunan Air
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
ambar 2." #esain inggi uka ir di tas 8endung
Tin!!i Air #i Ata( 'erc 7Pei%8 Ben#n!
inggi mercu bendung $p& = !,++ m
/anang e)ekti) bendung $8e) & = 3!,2+: m
#ipakai 8endung t-pe Kgee
32
32
e)
d
e)
d
L=
%7e LJ=
%7e
×=⇒=
#imana
%d = debit banir rencana $m3(dt&
8e) = lebar e)ekti) bendung $m&
7e = tinggi total air di atas bendung $m&
= koe)isien pelimpasan $discharge coefficient &
• 1 = dipengaruhi sisi depan bendung
• 2 = dipengaruhi lantai depan
•
3 = dipengaruhi air di belakang bendung ilai , 1, 2, dan 3 didapat dari gra)ik ratio of discharge coefficient $pada lampiran&
Untuk menentukan tinggi air di atas bendung digunakan cara coba-
coba (Trial and Error) dengan menentukan tinggi perkiraan terlebih
dahulu.
#icoba 7e = 3,": m
• 5:,2":,3
++,!
7e
p== ⇒ dari gra)ik #I12 didapatkan 1 = 2,17 $dengan upstream )ace
31&
• hd = p ; 7e 4 d3 = !,++ ; 3,": 4 2.1516 = 1+,32: m
+,1=didapatkan13.I#=gra)ikdari5:6,3":,3
1516,232:,1+
7e
dh2
3d=⇒=
+=
+
• +,1=didapatkan13.8I#=gra)ikdari!6',2":,3
32:,1+
7e
h3
d=⇒==
• aka, didapat = 1×2 ×3 = 2,1' × 1,+ × 1,+ = 2,1'
26
-
8/20/2019 bab 2 barga
8/24
Perancangn Irigasi dan Bangunan Air
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2,1:67e7eM1:6,22+:.3!1',2
2'5
LJ=
% 7eM
3
2
32
e)
d =≠⇒=
×=
=
abel 2.2 /erhitungan inggi ir #i tas ercu 8endung
8agianinggi perkiraan 7e $m&
0.3 3."! 3.5
%d 2-+ 2'5 2'5
/(7e 2.+3, 2.5': 2.'1
hd = / ; 7e 4 d3 1.023 1+.33: 1+.3":
$hd ; d3&(7e 0.+3, 3.5': 3.5'1
hd(7e 2.,- 2.!62 2.!561 2.1- 2.1'5 2.1:+
2 1 1 1
3 1 1 1
= 1 J 2 J 3 2.1- 2.1'5 2.1:+
8e)) 0.23 3!.2+: 3!.2+:
7eG = 0.3+ 3."6! 3."5"
"e 9 "e:
p = 7d = !.++m
d3 = 2.1516 m
8e)) = 3!.2+: m
7e = 3.":5 m
?adi, didapatkan tinggi air di puncak(mercu bendung $7e& = 3.":5 m.
*eterangan
2'
3
2
ef
d
!"
#
-
8/20/2019 bab 2 barga
9/24
Perancangn Irigasi dan Bangunan Air
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
%d = #ebit banir rencana $m3(dt&
7e = inggi energi dari puncak mercu bendung $m&
= *oe)isien debit $discharge coe))icient&
1 = #ipengaruhi sisi depan bendung
2 = #ipengaruhi lantai depan
3 = #ipengaruhi air di belakang bendung
ilai 1, 2, dan 3 didapat dari gra)ik ratio o) discharge coe))icient -ang terlampir pada
halaman lampiran.
2.2.+ Tin!!i Air 'a&(i)) Diata( 'erc Ben#n!abel 2.3 /erhitungan inggi ir aksimum #iatas ercu 8endung
8agian inggi perkiraan hv+ $m&
+.+16 +.+161 .1,2 +.+163
7 = 7e 4 hv+ 3."6" 3."63! 0.,03 3."63'
d+ = 7 ; / 12."6" 12."63! 12.,03 12."63'
= 8e)) . d+ "::."3!2 "::."353 33.01 "::."2'5
v+ = %d( +.563+ +.563+ .+,0 +.563+
hvG = +.+162 +.+162 .1,2 +.+162
h; 9 h;:
?adi, didapatkan tinggi air maksimum di atas puncak bendung $hvo& = +,+162 m
dimana hvo = hvG = +.+162 m
d+ = 12."63: m
7 = 3."63: m
= "::."31" m2
v+ = +.563+ m(dt
*eterangan
hvo = tinggi kecepatan di hulu sungai $m&
7 = tinggi air maksimum diatas mercu $m&
d+ = tinggi muka air banir di hulu bendung $m&
2:
g
$
2
2+
-
8/20/2019 bab 2 barga
10/24
Perancangn Irigasi dan Bangunan Air
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
>+ = kecepatan aliran di hulu bendung $m(det&
2.0 Perhitn!an Ketin!!ian Ener!i Pa#a Tia* Titi&
2.0.1 Tin!!i Ener!i Pa#a A%iran Kriti(
• enentukan harga d
N = +13:.'2+:.3!
2'5
L
%
e)
== m2(det
d = '116.1:1,!
+13:.'
g
N 31
231
2
=
=
m
• enentukan harga Ec
> = +!':."'116.1
+13:.'
d
N
c
== m(det
h> =( )
:55:.+:1,!2
+!':."
2g
> 22
= =×
= m
E = d ; h> ; /
= 1.'116 ; +,:55: ; !.++
= 11.56' m
Ec = 11.56'≈ 11.5: m
*eterangan
d = tinggi air kritis diatas mercu $m&
> = kecepatan air kritis $m(dt&
h> = tinggi kecepatan kritis $m&
E = tinggi energi kritis $m&
2.0.2 Tin!!i Ener!i 7Air Teren#ah8 Pa#a K$%a)
-
8/20/2019 bab 2 barga
11/24
Perancangn Irigasi dan Bangunan Air
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
1.-+2+ 1".'626 1".''25
d1 =1>
N.-+, +."'53 +."'5+
N = +13:.'
m2(det
h>1 =2g
>2
1 11.2, 11.1+'6 11.122' g = !,:1 m(det2
E1 = d1 ; h>1 11.+,3 11.5:2 11.5!' E1 ≈Ec
aka, didapatkan >1 = 1".'525 m(dt
d1 = +."'56 m
h>1 = 11.+!26 m
E1 = 11.56: m
*eterangan
d1 = tinggi air terendah pada kolam olakan $m&
>1 = kecepatan aliran pada punggung bendung $m(det&
h>1 = tinggi kecepatan $m&
E1 = tinggi energi $m&
2.0.0 Tin!!i Ener!i 7Air Tertin!!i8 Pa#a K$%a)
1
1 =×
=
d2 =( ) ( )( ) 36,"1:2!:,6.:1
2
+."'561IAr .:1
2
d2
12
2
121 =
−+=
+
m
>2 = 6+:.136."
+13:,'
d
N
2
== m(det
h>2 =( )
132.+:1,!2
6+:,1
g2
> 22
2 =×
= m
E2 = d2 ; h>2
= ",36 ; +,132 = ","!2 m
3+
-
8/20/2019 bab 2 barga
12/24
Perancangn Irigasi dan Bangunan Air
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
*eterangan
Ar = bilangan Aroude
d2 = tinggi air tertinggi pada kolam olakan $m&
>2 = kecepatan aliran $m(det&
h>2 = tinggi kecepatan $m&
E2 = tinggi energi $m&
2.0. Tin!!i Ener!i Di "i%ir Ben#n!
>3 = 3.""+ m(detd3 = 2.1516 m, didapatkan pada perhitungan sebelumn-a.
h>3 = 6+3.+:1,!2
""+.3
2g
v 22
3 =×
= m
E3 = d3 ; h>3
= 2.1516 ; +.6+3 = 2.'5"6 m
*eterangan
>3 = kecepatan aliran di hilir bendung $m(det&
d3 = tinggi air di hilir bendung $m&
h>3 = tinggi kecepatan di hilir bendung $m&
E3 = tinggi energi di hilir bendung $m&
2.0.+ Perhitn!an Pan4an! Dan Da%a) Pen!!er(an
• #alam penggerusan $scouring depth&
h = dK 4 d3
= 12,"63: 4 2.1516 = 1+,3122 m
0choklish Aormula
N = '.+13: m2(det
d = 3++
=+,5'+,2
32,+Nh
d ..
'5,"
=+,5'+,2
+13:,'.1+,3122.3++
'5,"32,+
= 3,'1 m
31
-
8/20/2019 bab 2 barga
13/24
Perancangn Irigasi dan Bangunan Air
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
*eterangan
h = beda tinggi muka air di hulu dan di hilir $m&
d = diameter material terbesar -ang atuh ke dalam kolam olak $mm& = 3++
mm
= dalam penggerusan $m&
•
/anang penggerusan $scouring length&
>1 = 1",'525 m(det
7 = 3."63: m
/ = !.++ m
ngelholer Aormula
L = ( ) 7g
2/ .7g2>
1 +
+
= ( ) ( )( ) ( )
"63:.3!,:1
!.++.2.3."63:.!,:1.2'525,1" +
+
= 3",61 m ≈ 3".6 m
*eterangan
>1 = kecepatan aliran pada punggung bendung $m(det&
7 = tinggi air maksimum dari puncak mercu $m&
/ = tinggi mercu bendung $m&
L = panang penggerusan $m&
Elevasi masing 4 masing titik
I Elev. #asar sungai = ; 221,6 m
I Elev. uka air normal = Elev. #asar sungai ; /
= ; 221,6 ; !.++
32
-
8/20/2019 bab 2 barga
14/24
Perancangn Irigasi dan Bangunan Air
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
= ; 23+,6 m
I Elev. uka air banir = Elev. #asar sungai ; d+
= ; 221,6 ; 12,"63:
= ; 23",+6 m
I Elev. Energi kritis = Elev. #asar sungai ; Ec
= ; 221,6 ; 11,5:
= ; 233.1: m
I Elev. Energi di hilir bendung = Elev. #asar sungai ; E3
= ; 221,6 ; 2.'5"6= ; 22",35 m
I Elev. #asar kolam olakan = Elev. #asar sungai 4 $ 4 d3&
= ; 221,6 4 $3,'1 4 2,1516&
= ; 22+,+" m
I Elev. 0ungai maksimum di hilir = Elev. #asar sungai ; d3
= ; 221,6 ; 2.1516
= ; 223,'5 m
33
-
8/20/2019 bab 2 barga
15/24
Perancangn Irigasi dan Bangunan Air
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2.+ Perencanaan Bent& 'erc Ben#n!
a. Taha* I'enent&an =a!ian * (trea) 7)&a8 =en#n!
Dntuk menentukan bentuk penampang kemiringan bendung bagian hulu,
ditetapkan berdasarkan parameter seperti 7 dan /, sehingga akan diketahui kemiringan
bendung bagian up stream seperti ketentuan abel 2.5.
*emiringan muka bendung $upstream )ace&
/ = !.++ m
7 = 3."63:
5!:,2"63:.3
++.! == %
p
abel 2.5 p(7e terhadap kemiringan muka bendung
p(7e *emiringan
C +,"+ 1 1
+,"+ 4 1,++ 3 2
1,++ 4 1,5+ 3 1
> 1/+ ;erti&a%
#ari tabel, untuk p(7e = 2,5!: kemiringan muka bendung adalah vertikal.
8entuk mercu -ang dipilih adalah mercu Kgee.
8entuk mercu Kgee tidak akan memberikan tekanan subatmos)er pada permukaan mercu
sewaktu bendung mengalirkan air pada debit rencana, karena mercu Kgee berbentuk tirai
luapan bawah dari endung ambang taam aerasi. Dntuk debit -ang rendah, air akanmemberikan tekanan ke bawah pada mercu.
#ari buku 0tandar /erencanaan rigasi */I+2 7al ": ambar ".!, untuk bendung mercu
Kgee dengan kemiringan vertikal, pada bagian up stream diperoleh nilai
O+ = +.1'5 P 7 = +,1'5 P 3."63: = +.6+6 m
O1 = +.2:2 P 7 = +,2:2 P 3."63: = +.!'6 m
-
8/20/2019 bab 2 barga
16/24
Perancangn Irigasi dan Bangunan Air
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
b. Taha* II
'enent&an =a!ian #$?n (trea) 7=e%a&an!8 =en#n!Dntuk merencanakan permukaan mercu Kgee bagian hilir, &'S'(rm) "orps of
*ngineers mengembangkan persamaan sebagai berikut
-.&1n$7.k nJ −= ..................................................$1&
#imana
k dan n tergantung kemiringan up stream bendung $7arga 4 harga k dan n
adalah parameter -ang ditetapkan dalam abel 2.6&
J dan - adalah koordinat 4 koordinat permukaan down stream
7 adalah tinggi air di atas mercu bendung
abel 2.6 ilai k dan n Dntuk 8erbagai *emiringan
*emiringan permukaan k n
1 1 1,:'3 1,''6
3 2 1,!3! 1,:1+
3 1 1,!36 1,:36
Verti&a% 2/ 1/3+
8agian up stream >ertikal, dari abel 2.6 diperoleh k = 2,+++
n = 1.:5+
ilai k dan n disubstitusi ke dalam persamaan $1&/ersamaan down stream
-.&1n$7.k nJ −=
) ! ."63:,3.+++,2 &1:5+,1$:5+,1 −
=
) ! '"",5:5+,1 =
:5+.1
'"",5
1 ! ) =
:5+,11'",+ ! ) =
enentukan koordinat titik singgung antara garis lengkung dengan garis lurus
sebagian hilir spillwa-
*emiringan bendung bagian down stream $kemiringan garis lurus&
1dJ
d-= ..........................................................$1 1&
/ersamaan parabola :5+,11'",+ ! ) =
urunan pertama persamaan tersebut :5+,11'",+ ! ) =
:5+,+32,+ !d!
d)=
:5+,+32,+1 !=
35
0umber 0tandar /erencanaan rigasi */I+2 7al "'
-
8/20/2019 bab 2 barga
17/24
Perancangn Irigasi dan Bangunan Air
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
32,+
1:5+,+ = !
125,3:5+,+ = ! :2,3= !
:2,3=c ! m
:5+,11'",+ ! ) =
= :5+,1&:2,3.$1'",+
= 2,+''
+'',2=c ) m
#iperoleh koordinat titik singgung &,$ cc ) ! = $3,:2 Q 2,+''& m?adi perpotongan garis lengkung dan garis lurus terletak pada arak
- = 2,+'66 m dari puncak spillwa-
J = 3,:2 m dari sumbu spillwa-
Lengkung ercu 0pillwa- 8agian 7ilir
/ersamaan @ :5+,11'",+ ! ) =
Elevasi muka air normal = ; 23+,6 m
Elevasi dasar kolam olakan = ; 22+,+" m&,$ cc ) ! = $3,:2 Q 2,+''& m
abel 2.' Lengkung ercu 8agian 7ilir $interval +,2&
36
-
8/20/2019 bab 2 barga
18/24
Perancangn Irigasi dan Bangunan Air
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
8agian 7ilir 0pillwa- dengan *emiringan 1 1
θ tan = 1..............................................................................Qo
"5=θ
persamaan ! ) !
)=⇒== 1tanθ
Elev. dasar kolam olakan = ; 22+,+" m
abel 2.: 8agian 7ilir #engan *emiringan 1 1 $interval +,2&
3'
-
8/20/2019 bab 2 barga
19/24
Perancangn Irigasi dan Bangunan Air
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
3:
-
8/20/2019 bab 2 barga
20/24
Perancangn Irigasi dan Bangunan Air
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2., Perencanaan Lantai De*an 7 A*r$n 8
Dntuk mencari panang lantai muka, maka -ang menentukan adalah R7 terbesar. R7
terbesar ini biasan-a teradi pada saat air muka setinggi mercu bendung, sedangkan di
belakang bendung adalah kosong. 0eberapa auh lantai muka ini diperlukan, sangat
ditentukan oleh garis hidraulik gradien -ang digambar kearah upstream dengan titik uung
belakang bendung sebagai titik permulaan dengan tekanan sebesar nol. iring garis
hidraulik gradien disesuaikan dengan kemiringan -ang diiinkan untuk suatu tanah dasar
tertentu, -aitu dengan menggunakan reep
-
8/20/2019 bab 2 barga
21/24
Perancangn Irigasi dan Bangunan Air
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
#imana R7 = beda tekanan
L = panang reep Line
c = reep
-
8/20/2019 bab 2 barga
22/24
Perancangn Irigasi dan Bangunan Air
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2.,.1 'enent&an Pan4an! Cree* Line
/anang horiontal $ Lh & =
1,5;1,5;1,5;1,5;2;3,5;2;1;2;1;2;1;2;1;2;1;1;
1,5
= 2!,+ m
/anang vertikal $ Lv & = 2;1;1;1;1;1;1;1;1;1;1;1;1;1,5;1,5;1;1;1;5
= 25,+ m/anang otal reep Line $ HL & = Lh ; Lv
= 2!,+ ; 25,+
= 5",+ m
ek
∑ L ≥ ∆7 . c5"≥ ",' . 5
5"≥ 23,5 ............. $konstruksi aman terhadap tekanan air&
2.,.2 Pen!4ian Cree* Line a#a #a cara ait@
a. eori ligh
L = c . 7 b
#i mana L = /anang reep Line -ang diiinkan
c = *oe)isien 8ligh $c diambil 5&
7 b = beda tinggi muka air
7 b = / ; 7 4 d3
= !.++ ; 3."63: 4 2,1516 = 1+.3 m
sehingga L = c . 7b
= 5 . 1+.3= 51.5 m
0-arat L C HL
51.5 m C 5".+m ............................................................................$K*&
b. eori +ane
"1
-
8/20/2019 bab 2 barga
23/24
Perancangn Irigasi dan Bangunan Air
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
L = w . 7 b
#i mana w adalah koe)isien lane $w diambil 3&
0ehingga L = w . 7 b
= 3 . 1+.3
= 3+.! m
Ld = Lv ;3
1 Lh
= 25 ;3
1. 2!
= 3",6' m
0-arat L C Ld
3+.! m C 3".6' m SS$K*&
abel 2.: #ata 4 #ata 7asil /erhitungan
d3 2.1516 m v1 1".'525 m(dt
v3 3.""+ m(dt d1 +."'56 m
Le)) 3!.2+: m hv1 11.+!26 m
/ !.++ m E1 11.56: m
7e 3.":5 m d2 ".36 m
hv+ +.+162 m v2 1.6+: m(dt
d+ 12."63: m hv2 +.132 m
7 3."63: m E2 "."!2 m
v+ +.563+m(dt 3.'1 m
dc 1.'116 m L 3".6 m
vc ".+!': m(dt hv3 +.6+3 m
hvc +.:55: m E3 2.'5"6 m
Ec 11.56' m HL 5" m
"2
-
8/20/2019 bab 2 barga
24/24
Perancangn Irigasi dan Bangunan Air
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
"3