Download - BAB 2-4
-
7/24/2019 BAB 2-4
1/19
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Alergi hidung adalah keadaan atopi yang paling sering dijumpai menyerang 20%
anak dan dewasa muda di amerika utara dan eropa barat. Di tempat laen alergi hidung dan
penyakit atopi lainya lebih rendah,terutama pada Negara yang kurang berkembang. Penderita
rhinitis alergi alergi mengalami hidung tersumbat berat, sekresi hidung yang berlebihan
rinore!, dan bersin yang terjadi berulang dan "epat. Pri"e, 1##$!
hinitis tersebar di seluruh dunia, baik bersi&at endemis maupun mun"ul sebagai
'(). Di daerah beriklim sedang, insidensi penyakit ini meningkat di musim gugur, musim
dingin, dan musim semi. Di daerah tropis, insidensi penyakit tinggi pada musim hujan.
*ebagian besar orang, ke"uali mereka yang tinggal di daerah dengan jumlah penduduk sedikit
dan terisolasi, bisa terserang satu hingga + kali setiap tahunnya.
nsidensi penyakit tinggi pada anak-anak di bawah $ tahun dan akan menurun se"ara
bertahap sesuai dengan bertambahnya umur. initis merupakan salah satu penyakit paling
umum yang terdapat di amerika *erikat, mempengaruhi lebih dari $0 juta orang. 'eadaan ini
sering berhubungan dengan kelainan pernapasan lainnya, seperti asma. hinitis memberikan
pengaruh yang signi&ikan pada kualitas hidup. Pada beberapa kasus, dapat menyebabkan
kondisi lainnya seperti masalah pada sinus, masalah pada telinga, gangguan tidur, dan
gangguan untuk belajar. Pada pasien dengan asma, rinitis yg tidak terkontrol dapat
memperburuk kondisi asmanya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa de&inisi hinitis Alergi
2. Apa saja ma"am-ma"am hinitis Alergi/. )agaimana etiologi hinitis Alergi
. )agaiamana pato&isiologi hinitis Alergi
$. )agaimana "ara pen"egahan dan pengobatan hinitis Alergi
+. )agaiamana konsep asuhan keperawatan pada pasien dengan hinitis Alergi
-
7/24/2019 BAB 2-4
2/19
2
1.3 TUJUAN
1. ntuk mengetahui de&inisi hinitis Alergi
2 ntuk mengetahui ma"am-ma"am hinitis Alergi
/ ntuk mengetahui etiologi hinitis Alergi
ntuk mengetahui pato&isiologi hinitis Alergi
$ ntuk mengetahui "ara pen"egahan dan pengobatan hinitis Alergi
+ ntuk mengetahui konsep asuhan keperawatan pada pasien dengan hinitis Alergi
-
7/24/2019 BAB 2-4
3/19
/
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
hinitis Alergi adalah penyakit atau kelainan yang merupakan mani&estasi klinis dari
reaksi hipersensitiitas tipe 3ell 4 5oombs! dengan mukosa hidung sebagai organ sasaran.
mansjoer, wardhani, 4 dkk, 1###!
hinitis alergi adalah penyakit peradangan yang disebabkan oleh reaksi alergi pada
pasien-pasien yang memiliki atopi, yang sebelumnya sudah tersensitisasi atau terpapar dengan
allergen 6at7materi yang menyebabkan timbulnya alergi! yang sama serta meliputi
mekanisme pelepasan mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan allergen yang
serupa 8on Pir9uet, 1#:+!.
hinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala-gejala bersin-bersin,
keluarnya "airan dari hidung, rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar dengan
allergen yang mekanisme ini diperantarai oleh g; AA tahun 2001!.
2.2 MACAM-MACAM RHINITIS
2.2.1 )erdasarkan si&atnya, hinitis Alergi dibagi menjadi 2, yaitu?
a. hinitis akut "ory6a, "ommond "old! merupakan peradangan membran mukosa
hidung dan sinus-sinus aksesoris yang disebabkan oleh suatu irus dan bakteri.
Penyakit ini dapat mengenai hampir setiap orang pada suatu waktu dan sering kali
terjadi pada musim dingin dengan insidensi tertinggi pada awal musim hujan dan
musim semi. =assan, 1#:$!
b. hinitis kronis adalah suatu peradangan kronis pada membran mukosa yang
disebabkan oleh in&eksi yang berulang, karena alergi, atau karena rinitis asomotor.
=assan, 1#:$!2.2.2 )erdasarkan si&at berlangsungnya, hinitis Alergi dibagi menjadi 2, yaitu?
a. ntermitten, yaitu apabila gejala kurang dari hari per minggu atau kurang dari
minggu.
b. Persisten, yaitu apabila gejala lebih dari hari per minggu dan atau lebih dari
minggu.
2.2./ )erdasarnya tingkat berat ringannya, hinitis Alergi dibagi menjadi 2, yaitu?
a. ingan, yaitu apabila tidak ditemuka gangguan tidur, gangguan aktiitas harian,
bersantai, berolahraga, belajar, bekerja dan hal-hal lain yang mengganggu.
-
7/24/2019 BAB 2-4
4/19
b. *edang atau berat, yaitu apabila terdapat satu atau lebih dari gannguan yang
disebutkan sebelumnya gangguan tidur, gangguan aktiitas harian, bersantai,
berolahraga, belajar, bekerja dan hal-hal lain yang mengganggu!
2.2. )erdasarnya waktu, hinitis Alergi dapat digolongakan menjadi 2, yaitu ?
a. initis alergi musiman(Hay Fever). =anya ada di negara yang memiliki musim.
Alergen penyebabnya spesi&ik, yaitu tepung sari dan spora jamur. mansjoer,
wardhani, 4 dkk, 1###!
b. initis alergi yang terjadi terus menerus (perennial). Disebabkan bukan karena
musim tertentu serangan yang terjadi sepanjang masa tahunan!! diakibatkan
karena kontak dengan allergen yang sering berada di rumah misalnya kutu debu
rumah, bulu binatang peliharaan serta bau-bauan yang menyengat. @unadi 4 dkk,
1#:2!
2.3 TANDA DAN GEJALA
3ejala klinis yang khas adalah terdapatnya serangan bersin yang berulang-ulang
terutama pada pagi hari, atau bila terdapat kontak dengan sejumlah debu. *ebenarnya bersin
adalah mekanisme normal dari hidung untuk membersihkan diri dari benda asing, tetapi jika
bersin sudah lebih dari lima kali dalam satu kali serangan maka dapat diduga ini adalah gejala
rhinitis alergi.Adapun gejala hinitis Alergi adalah ?
)ersin berulang-ulang, terutama setelah bangun tidur pada pagi hari umumnya bersin
lebih dari + kali!.
=idung tersumbat.
=idung meler. 5airan yang keluar dari hidung meler yang disebabkan alergi biasanya
bening dan en"er, tetapi dapat menjadi kental dan putih keruh atau kekuning-kuningan jika
berkembang menjadi in&eksi hidung atau in&eksi sinus.
=idung gatal dan juga sering disertai gatal pada mata, telinga dan tenggorok.
)adan menjadi lemah dan tak bersemangat
)eberapa gejala lain yang tidak khas adalah ?
Allergi" *hiner bayangan gelap di bawah mata.
Allergi" *alute. 3erakan mengosok-gosokan hidung pada anak- anak
Allergi 5rease, timbulnya garis pada bagian depan hidung.
-
7/24/2019 BAB 2-4
5/19
$
2.4 ETIOLOGI
hinitis alergi adalah penyakit peradangan yang diawali oleh dua tahap sensitisasi
yang diikuti oleh reaksi alergi. eaksi alergi terdiri dari dua &ase yaitu ?
1. Immediate Phase Allergic Reaction,)erlangsung sejak kontak dengan allergen hingga 1
jam setelahnya
2. Late Phase Allergic Reaction, eaksi yang berlangsung pada dua hingga empat jam
dengan pun"ak +-: jam setelah pemaparan dan dapat berlangsung hingga 2 jam.
)erdasarkan "ara masuknya allergen dibagi atas ?
1. Alergen nhalan, yang masuk bersama dengan udara perna&asan, misalnya debu rumah,
tungau, serpihan epitel dari bulu binatang serta jamur
2. Alergen ngestan, yang masuk ke saluran "erna, berupa makanan, misalnya susu, telur,
"oklat, ikan dan udang
/. Alergen njektan, yang masuk melalui suntikan atau tusukan, misalnya penisilin atau
sengatan lebah
. Alergen 'ontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa,
misalnya bahan kosmetik atau perhiasan
Dengan masuknya allergen ke dalam tubuh, reaksi alergi dibagi menjadi tiga tahap
besar ?
1. espon Primer,terjadi eliminasi dan pemakanan antigen, reaksi non spesi&ik
2. espon *ekunder,reaksi yang terjadi spesi&ik, yang membangkitkan system humoral,
system selular saja atau bisa membangkitkan kedua system terebut, jika antigen berhasil
dihilangkan maka berhenti pada tahap ini, jika antigen masih ada, karena de&ek dari ketiga
mekanisme system tersebut maka berlanjut ke respon tersier
/. espon ersier ,eaksi imunologik yang tidak meguntungkan.
2.5 MANIFESTASI KLINIS
*erangan bersin berulang lebih dari lima kali dalam satu serangan. inorea yang
en"er dan banyak, hidung tersumbat, hidung dan mata gatal, kadang disertai lakrimasi. idak
ada demam. 3ejala sering tidak lengkap.
3ejala spesi&ik lain pada anak-anak bila penyakit telah berlangsung lama B2 tahun!
adalah bayangan gelap di daerah bawah mata allergi" shiner! akibat statis ena sekunder
karena obstruksi hidung. Anak sering menggosok-gosok hidung dengan punggung tangan
-
7/24/2019 BAB 2-4
6/19
Nyeri kepalaKetidakefektivan jalan nafas
Reaksi Alergi
Immediate phase AllergicFaktor Alergen
Debu rumah ,bulu hean
!ersin "# $% setiap kali serangan
&as dan Asap rokokobat anti in'amasi
polutan Aspirin(ate phase
Allergic
Rinore "ingus bening encer dan banyak)&atal pada hidung, *enggorokan,langit+langit telingah
RINI*I- A(.R&I
Alergen InhalanAlergen Ingestan,Alergen InjektanAlergen Kontak
+
allergi" salute!. (ama-lama akan mengakibatkan timbul garis melintang di dorsum nasi
sepertiga bawah allergi" "rease!.
*ering disertai penyakit alergi lainnya seperti asma, urtikaria, atau eksim.
Pada rinoskopi anterior didapatkan mukosa edema, basah, pu"at, atau liid, disertai
banyak se"ret en"er. Di luar serangan mukosa kembali normal, ke"uali bila telah berlangsung
lama.
2.6 PATOFISIOLOGI
Pada saat terjadi pajanan primer pada suatu allergen, sel mengenali allergen asing
tersebut dan melepaskan 6at kimia yang menginstruksikan sel ) untuk memproduksi anti
body khusus yang dinamakan g;. Anti bodi g; melekatkan dirinya pada sel mast. *el mast
dengan g; yang melekat padanya dapat berada di dalam tubuh selama bertahun-tahun dansiap beraksi ketika sel tersebut kemudian bertemu dengan allergen yang sama.
Pada saat memasuki tubuh untuk kedua kali, allergen tersebut mengalami kontak
langsung dengan antibody g; yang meleC7l.kat pada sel mast. 'ejadian ini menstimulasi sel
mast untuk melepaskan 6at-6at kimia, seperti histamine, yang akan memulai suatu respon
yang menyebabkan ? kontraksi otot polos dalam saluran napas dilatasi pembuluh darah halus
peningkatan sekresi mu"us dalam rongga nasal serta saluran napas dan rasa gatal. 'owalak,
-
7/24/2019 BAB 2-4
7/19
*erlalu sering bersin-ekret yang berlebihanhidung tersumbat, hidung dan mata gatal
Nyeri kepala
Nutrisi kurang dari kebutuhanKetidakefektifan jalan napas
F
2.! PENATALAKSANAAN
erapi ideal dalah menghindari kontak dengan alergen penyebab dan eliminasi.
erapi simtomatis dilakukan melalui pemberian antihistamin dengan atau tanpa
asokonstriktor atau kortikosteroid per oral atau lokal. Preparat yang dipakai adalah agonis
al&a adrenoeptor. erutama untuk mengatasi sumbatan hidung. Diberikan peroral biasanya
dalam kombinasi dengan antihistamin seperti pseudoe&edrin &enilpropanolamin. Pemberian
topikal harus hemat dan jangka pendek -10hari!. ;&ek kortikosteroidbaru terasa setelah
pemakaian lebih lama. Pemakaian topikal dengan preparat baru, seperti beklometason,
&lunisolid, dan budesonid dengan pemakaian jangka panjang "ukup panjang. Pemakaian
peroral dengan pemberian intermitten atau tapering o&& hanya untuk kasus berat, diberikan 2
minggu sebelum pemberian topikal agar pemberian topikal e&ekti&.
Dapat diberikan natrium kromolat dalam bentuk inhalasi untuk pen"egahan.
ntuk hipertro&i konka, pasien harus dirujuk agar dapat dilakukan kauterisasi konka
in&erior dengan nitras argenti atau triklor asetat. @ika hipertro&i sudah berat dapat dilakukan
konkotomi.
ntuk gejala yang berat dan lama serta bila terapi lain tidak memuaskan, dilakukan
imunoterapi melalui desentisasi ddan hiposensitisasi atau netralisasi.
2." PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Diagnosis rinitis alergika berdasarkan pada keluhan penyakit, tanda &isik dan uji
laboratorium. 'eluhan pilek berulang atau menetap pada penderita dengan riwayat keluarga
atopi atau bila ada keluhan tersebut tanpa adanya in&eksi saluran na&as atas merupakan kun"i
penting dalam membuat diagnosis rinitis alergika. Pemeriksaan &isik meliputi gejala utama
dan gejala minor. ji laboratorium yang penting adalah pemeriksaan in io dengan uji kulit
goresan, g; total, g; spesi&ik, dan pemeriksaan eosino&il pada hapusan mukosa hidung. ji
Prookasi nasal masih terbatas pada bidang penelitian.
-
7/24/2019 BAB 2-4
8/19
:
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 PENGKAJIAN
/.1.1 dentitas Pasien
Nama pasien ?
@enis kelamin ?
mur ? (ebih sering terjadi pada bayi
Alamat ? (ingkungan yang terpapar oleh allergen seperti (ingkungan
tempat tinggal yang kotor seperti di perkotaan yang dipenuhi
dengan debu dan asap, selain itu lingkungan yang sanitasinya
kurang sehat dan tempat tinggal yang tidak mempunyai entilasiatau pertukaran udara yang baik merupakan awal dari timbulnya
penyakit rhinitis alergi . 5ua"a suhu dingin di tempat tinggal
tertentu juga merupakan &aktor penyebab penyakit rhinitis alergi
Agama ?
Pekerjaan ? Eempunyai hubungan langsung dengan sebab terjadinya
serangan rhinitis alergi.=al ini berkaitan dengan dimana dia
bekerja.Eisalnya orang yang bekerja di laboratorium hewan,
industri tekstil, polisi lalu lintas
*uku bangsa ?
Diagnosa medik ?
anggal E* ?
Gang bertanggung jawab
Nama ?
Pekerjaan ?
Alamat ?
Agama ?
Pendidikan ?
=ubungan dengan pasien ?
/.1.2 iwayat 'esehatan
a. 'eluhan utama
)ersin-bersin, hidung mengeluarkan sekret, hidung tersumbat, dan hidung gatal.
b. iwayat penyakit dahulu
-
7/24/2019 BAB 2-4
9/19
#
Pasien pernah menderita penyakit =.
". iwayat penyakit keluarga
bu mengatakan bahwa dahulu pernah mengalami hal yang sama dengan
anaknya.
/.1./ Pemeriksaan Hisik
'eadaan umum ? klien lemah dan demam
'esadaran ? "omposmentis
8 ?
- ?
- *uhu ? Eeningkat
- Nadi ?
- D ?Pemeriksaan =ead to toe
a. 'epala
)entuk kepala bulat, warna rambut hitam, tidak ada benjolan, kulit kepala
bersih.
b. Eata
*imetris, tidak ada sekret, konjungtia merah, sklera merah, mata berair.
". Eulut
idak ada stomatitis, lidah bersih.
d. =idung
*imetris, ada sekret hidung buntu!, tidak ada perna&asan "uping hidung, tidak
ada polip.
e. elinga
*imetris, tidak ada benjolan, lubang telinga bersih, tidak ada serumen.
&. (eher
idak ada pembesaran kenjar tyroid, limphe, tidak ada bendungan ena
jugularis, tidak ada kaku kuduk.
g. Dada
nspeksi ? Dada simetris, bentuk bulat datar, pergerakan dinding dada
simetris, tidak ada retraksi otot bantu pernapasan.
Palpasi ? idak ada benjolan men"urigakan
Perkusi ? Paru-paru sonor, jantung dullnes
Auskultasi ? rama na&as teratur, suara na&as esikuler, tidak ada suara na&as
tambahan.
-
7/24/2019 BAB 2-4
10/19
10
h. Perut
nspeksi ? *imetris
Auskultasi ? Peristaltik meningkat 0I7mnt
Palpasi ? urgor kulit tidak langsung kembali dalam 1 detik
Perkusi ? =ipertimpan,perut kembung
i. Punggung
idak ada kelainan tulang belakang ky&osis, lordosis, skoliosis! tidak ada nyeri
gerak.
j. 3enetalia
jenis kelamin perempuan, tidak odem, tidak ada kelainan, kulit perineal
kemerahan
k. Anusidak ada benjolan men"urigakan, kulit daerah anus kemerahan.
l. ;kstremitas
ANA(*A DAA
T#$%%#& D#'# E'()&)%( P*)+&, T'
Ds?
Pasien mengatakan hidung
tersumbat dan hidung gatal
Do ?
Eulut pasien selalu
terbuka agar bisa berna&as
>bstruksi 7
adanya sekret
yang
mengental
'etidake&ekti&an
jalan na&as
Ds ?
Pasien mengatakan nyeri
kepala pusing!
Do ?
Pasien terlihat
menyeringai kesakitan
P ? Nyeri saat jalan napas
tidak e&ekti&7saat
berakti&itas
J ? Nyeri seperti
ter"engkram
'urangnya
suplai oksigen
3angguan rasa
nyeri di kepala
-
7/24/2019 BAB 2-4
11/19
11
? Di bagian kepala
* ? *kala nyeri B$
? Nyeri hilang timbul
8?
- *uhu K /:o
5- D K #07F0 mm=g
- K 2$I7mnt Nadi
K 110I7mnt
Ds?
Pasien mengatakan kurang
na&su makan dan
kurang tertarik terhadap
makanan
Do ?
Pasien tidak na&su makan
A ? )) *E*K Fkg
)) E* K $kg 0
) ? =asil pemeriksaan
laborat, penurunan kadar
protein dalam darah tdk
dlm batas normal L/,$
mg7dl!,=b menurun L1
mg7dl!
5 ? urgor kulit menurun
kembali B 2 dtk!.Eukosa bibir kering.
D ? Penurunan na&su
makan, Porsi makan tidak
habis.
ntake yang
tidak adekuat
3angguan
pemenuhan
kebutuhan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
3.2 DIAGNOSA
1. 'etidake&ekti&an jalan na&as b7d obstruksi 7adanya se"ret yang berlebihan
2. 3angguan rasa nyeri di kepala b7d kurang suplai oksigen
-
7/24/2019 BAB 2-4
12/19
12
/. 3angguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b7d ntake yang
tidak adekuat
3.3 PERENCANAAN
Nama ? uang7kelas ?
mur ? no.registrasi ?
T%&N).
D/
T00#$ #$
K*(',*(# H#(&I$',*,$( R#()$#& T'
12-10-1/ 1 *etelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 1I2 jam
se"ret dapat
berkurang dan
jalan napas lebih
e&ekti&
'riteria =asil ?
- Pasien dapat
mengetahui "ara
bersihan jalan
napas
- Pasien tidak
merasa sesak
akibat
penumpukan
se"ret
- Pasien dapat
mengatasi se"ret
tanpa bantuan
- anda-tanda ital
normal
> ? >bserasi
8 dan keadaan
umum pasien
N ? )ersihan
jalan napas
; ? )eri posisi
yang lebih
nyaman 7 semi
&owler
5 ? )erikan obat
sesuai hasil
kolaborsi, monitor
obat dan respon
sampingannya,
1. ntuk mengontrol
keadaan umum
paien
2. ntuk mengurangi
se"ret
/. ntuk
memberikan posisi
yang enak dan
merasa aman
sehingga dengan
posisi tersebut kita
dapat melakuakn
tindakan atau
membuat aliran
udara lebih lan"ar
. ntuk membantu
mengurangi sekret
agar jalan na&as
lebih e&ekti&
12-10-1/ 2 *etelah dilakukan
tindakan
keperawatan
> ? 'aji nyeri,
lokasi,
karakteristik, dan
1. ntuk mengetahui
tingkat nyeri
sebagai pendoman
-
7/24/2019 BAB 2-4
13/19
1/
selama 1I2 jam
diharapkan nyeri
dapat berkurang
atau hilang
'riteria =asil ?
- klien dapat
mengetahui
terjadinya
gangguan rasa
nyaman yang
berhubungandengan nyeri
kepala
- klien mengatasi
nyeri tanpa
bantuan
- Pasien dapat
mengatasi se"ret
tanpa bantuan
- 'lien dapat
bergerak dengan
leluasa
anda-tanda
ital dalam
batas normal.
integritas nyeri
dengan skala 0-
10!
'aji tanda-tanda
ital
N ? (akukan
masase pada
daerah nyeri
; ? Ajarkan
teknik relaksasi
misalnya napas
dalam
5 ? 'olaborasi
dengan dokter
dalam pemberian
obat analgetik
interensi
selanjutnya.
- Perubahan tanda-
tanda ital
merupakan indi-
kator terjadinya
nyeri.
2. Dapat mengurangi
rasa nyeri
/. eknik relaksasi
napas dalam!
dapat mening-
katkan sup-lain >2
ke jaringan
sehingga nyeri
berkurang.
. 'olaborasi
pemberian
analgetik dapat
meningkatkan
kenyamanan7istira
hat umum
12-10-1/ / *etelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 1I2 jam
Di harapkan nutrisi
klien terpenuhi dan
berangsur - angsur
normal
> ? 'aji nutrisi
pasien dan "atat
)erat )adan pasien
setiap hari.
N ? )eri makanan
dalam porsi ke"il
&rekuensi sering.
; ? @elaskan pada
pasien dan keluarga
tentang man&aat
1. Eengetahui
langkah
pemenuhan nutrisi,
peningkatan dan
penurunan berat
badan pasien.
2. Eemenuhi
kebutuhan nutrisi
dengan
meminimalkan
-
7/24/2019 BAB 2-4
14/19
1
'riteria hasil
K? pasien mampu
mengetahui
pentingnya asupan
gi6i untuk
tubuhnya
A? pasien tidak
merasakan lemas
dan tidak tidak
pu"at
P? na&su makan
pasien meningkatP ? pasien dapat
berakti&itas seperti
biasa
makanan7nutrisi.
5 ? 'olaborasi
dengan dokter
untuk pemberian
antasida dan
pemberian nutrisi
parenteral-
rasa mual dan
muntah
/. ntuk
meningkatkan
pengetahuan klien
tentang nutrisi
sehingga motiasi
makan meningkat.
Antasida
mengurangi rasa
mual dan muntah.
Nutrisi
parenteral dibutuh
kan terutama jika
kebutuhan nutrisi
per oral sangat
kurang
3.4 PELAKSANAAN
Nama ? uang7kelas ?
mur ? No.registrasi ?
T%&
#
N).
D/I&,,$'#( R,)$ #(,$
T'
12-10-
1/
0#?00!
1,2,/ 1. >bserasi anda-anda 8ital
dan 'aji nyeri, lokasi,
karakteristik, dan integritas
nyeri dengan skala 0-10!.
2. Eembersihkan jalan napas
D D* ? Pasien
mengatakan bersedia
untuk diperiksa.
D> ? pasien tampak
tenang
D> ? Pasien menerima
-
7/24/2019 BAB 2-4
15/19
1$
/. memberikan posisi yang lebih
nyaman 7 semi &owler
. Eemberikan obat sesuai hasil
kolaborsi, monitor obat dan
respon sampingannya,
tindakan yang
diberikan.
D* ? Napas pasien lebih
e&ekti&
D*? Pasien bersedia
melaksanakanya
D>? Pasien terlihat
nyaman dan tenang.
D>? >bat telah
diminum, pusing -!,
suhu berangsur-angsur
turun dan normal.D*? Pasien kooperati&
untuk minum obat.
12-10-
1/
11?00!
2,/ 1. 'aji nyeri, lokasi,
karakteristik, dan integritas
nyeri dengan skala 0-10!.
2. Eengkaji nutrisi pasien
/. Eemberikan makanan dalam
porsi ke"il dan &rekuensi
sering.
. Eenjelaskan pada pasien dan
keluarga tentang man&aat
makanan 7 nutrisi.
1.
Ds ? klien sudah tidak
mengeluh nyeri
- klien mengatakan
skala nyeri pada skala
0
Do ? klien tidak terlihat
meringis kesakitan
D*? Pasien kooperati&
dalam tindakan.
D>? )erat badan
berangsur-angsur
meningkat dan pasien
merasa segar dan tidak
lemas
D*? Pasien tenang
selama makan.
D>?Pasien
menghabiskan setengah
porsi.
D*? Pasien menerima
penyuluhan yang
-
7/24/2019 BAB 2-4
16/19
1+
diberikan.
D>? Pasien mampu
menghindari makanan
yang beresiko negatie.
12-10-
1/
1/?00!
2,/ 1. Eengajarkan teknik relaksasi
misalnya napas dalam
2. Eemberikan antasida dan
pemberian nutrisi parenteral
/. Eemberikan posisi yang
nyaman
D*? Pasien dapat
melakukan tehnik na&as
dalam.
D>? Pasien terlihat
semangat.
D* ? Pasien kooperati&
untuk minum obat
D> ? pasien tidak
meringis kesakitan
D*? Pasien bersedia
melaksanakanya
D>? Pasien terlihat
nyaman dan tenang.
3.5 EALUASI
Nama ? uang7kelas ?
mur ? no.registrasi ?T%& N).
D/
E#&0#( T'
12-10-
1/
1. * ? pasien mengatakan sekret mulai hilang dan jalan na&as
lebih e&ekti&
> ? pasien tidak membuka mulutnya lagi untuk berna&as
A ? masalah teratasi
P ? interensi di hentikan
12-10-
1/
2. * ? pasien mengatakan kepalanya sudah tidak nyeri lagi
> ? klien tidak terlihat meingis kesakitan
-
7/24/2019 BAB 2-4
17/19
1F
A ? masalah teratasi
P ? interensi di hentikan
12-02-
1/
/. * ? Pasien mengatakan tidak merasa lemas
> ?
-
7/24/2019 BAB 2-4
18/19
1:
BAB 4
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
hinitis alergi se"ara umum dide&inisikan sebagai gangguan &ungsi hidung yag
terjadi setelahh paparan allergen melalui in&lamasi yang diperantai g; pada mukosa hidung.
Eeksipun bukan penyakit berbahaya yang mematikan rhinitis alergi dianggap penyakit yang
serius karna akan mempengaruhi kualitas hidup penderitanya.
ak hanya aktiitas sehari-hari yang terganggu, biaya yang akan dikeluarkanpun
akan semakin mahal apabila penyakit ini tidak segera di atasi apabila sudah terjadi kronik.
Ea"am-ma"am rhinitis dapat dibedakan berdasarkan si&at, si&at berlangsungnya,
tingkat berat ringannya, dan berdasarkan waktu berlangsungnya.
anda dan gejala pada penyakit rhinitis adalah terdapatnya serangan bersin yang
berulang-ulang terutama pada pagi hari, atau bila terdapat kontak dengan sejumlah debu.
*ebenarnya bersin adalah mekanisme normal dari hidung untuk membersihkan diri dari benda
asing, tetapi jika bersin sudah lebih dari lima kali dalam satu kali serangan maka dapat diduga
ini adalah gejala
4.2 SARAN
a. *aran untuk Eahasiswa
*ebagai mahasiswa yang mempunyai banyak kesibukkan dan akti&itas yang
banyak diharapkan kita bisa menjaga kesehatan apa lagi terkait dengan rhinitis alergi
ini yang sangat rentan kepada siapa saja.
*ebagai Eahasiswa kesehatan, kita tidak hanya bisa memberikan penyuluhan
ataupun merawat orang-orang yang sakit tapi yang utama kita harus memperhatikan
keadaan diri kita sendiri dulu.
-
7/24/2019 BAB 2-4
19/19
DAFTAR PUSTAKA
- =assan, . 1#:$!.Ilm !esehatan Ana" #disi 2.@akarta? n&o Eedika.
- @unadi, P., 4 dkk. 1#:2!. !apita $ele"ta !edo"teran #disi 2. @akarta? Eedia
Aes"ulapius.
- 'owalak,