Download - Bab 1 Latar Belakang IC
-
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia yang dulunya dikenal sebagai negara agraris, saat ini
mulai beralih menjadi negara industri. Transformasi ini terlihat dari
pergeseran komposisi sektor ekonomi atas kontribusinya terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB). Kontribusi sektor pertanian dulunya dominan kini
mulai digantikan oleh sektor industri manufaktur.
Tabel 1 Presentase Produk Domestik Bruto (PDB) Menurut Lapangan Usaha
1968-2011 Lapangan Usaha 1968 1978 1988 1998 2008 2009 2010 2011
Pertanian 51 30 24.1 17.4 14.5 15.3 15.2 14.7 Pertambangan dan penggalian
4.2 17.6 12.1 8.3 11 10.6 11.1 11.8
Industri Manufaktur
8.5 10.0 18.5 23.9 27.9 26.4 24.8 24.33
Lainnya* 36.3 41.9 45.2 50.3 46.7 47.7 48.9 49.17 PDB 100 100 100 100 100 100 100 100
Catatan : * Lainnya terdiri atas sektor listrik, gas dan air minum, konstruksi, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, real estate dan jasa perusahaan, dan jasa-jasa lainnya. Sumber : BPS, 2009
Dalam tabel 1 tersebut nampak bahwa peran sektor pertanian terkait
kontribusinya terhadap produk domestik bruto semakin kecil sementara
peran industri manufaktur semakin tinggi. Hal ini juga didukung oleh
pernyataan Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan bahwa sektor
industri manufaktur menjadi salah satu motor penggerak perekonomian
-
2
Indonesia dan penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Bruto
(PDB) dibandingkan dengan sektor - sektor lainnya (Investor Daily, 2012).
Tabel 2 Perbandingan Kapitalisasi Pasar Sektor Manufaktur dan Sektor
Lainnya*
Total BEI Sektor
Manufaktur % Sektor
Lainnya* % 2007 Rp 2.003.322 Rp 452.793 22,6% Rp 1.550.529 77,4% 2008 Rp 1.076.490 Rp 275.953 25,6% Rp 800.537 74,4% 2009 Rp 2.019.375 Rp 578.697 28,7% Rp 1.440.678 71,3% 2010 Rp 2.834.059 Rp 991.170 35,0% Rp 1.842.889 65,0% 2011 Rp 3.537.294 Rp 1.229.832 34,8% Rp 2.307.462 65,2%
Catatan : * Lainnya terdiri atas pertanian, pertambangan, properti, konstruksi, infrastruktur,transportasi, keuangan, perdagangan, jasa perusahaan dan jasa jasa lainnya. Sumber : idx factbook 2007, 2008, 2009, 2010, 2011
Nilai kapitalisasi pasar untuk badan usaha yang terdaftar di BEI
dapat dilihat di tabel 2 di atas. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa
sektor manufaktur merupakan sektor yang dominan dibandingkan dengan
badan usaha sektor lainnya yang terdaftar di BEI.
Selain dari segi nilai kapitalisasi pasar, semakin banyak investor
yang berminat menanamkan modal pada industri manufaktur. Hal ini
didukung oleh pernyataan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
(Bisnis Indonesia, 2013), yang menyatakan bahwa arah investasi cenderung
bergeser dari sektor sumber daya alam ke sektor industri manufaktur
berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
menunjukkan pertumbuhan Penanaman Modal Asing (PMA) pada sektor
manufaktur mencapai 97% year-on-year pada kuartal I/2013. Hal yang
-
3
serupa juga terjadi pada Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN),
peningkatan sektor manufaktur tercatat sebesar 34,2% year-on-year.
Kemajuan ekonomi yang didorong oleh informasi dan pengetahuan
telah menyebabkan meningkatnya perhatian terhadap intellectual capital
(Stewart, 1997; Thuroe, 1999; Petty and Guthrie, 2000; Bontis 2001).
Apabila badan usaha ingin tetap mempertahankan eksistensinya maka
tidaklah cukup apabila hanya mengandalkan pada kepemilikan aset
berwujud tetapi badan usaha juga harus memiliki value yang dapat
menciptakan keunggulan bersaing. Menurut Starovic dan Marr (2003)
untuk menciptakan value, badan usaha manufaktur membutuhkan inovasi,
karyawan bertalenta, kreativitas, aliansi, proses berkualitas, brand
investment, teknologi, customer satisfaction dalam menjalankan operasional
bisnisnya.
Konsep modal intelektual (intellectual capital) diidentifikasi sebagai
sumber daya kunci (key resources) dan driver dari kinerja perusahaan dan
penciptaan nilai bagi perusahaan (Marr et al., 2004). Sejumlah riset
mendukung argumentasi itu, hasil telaah Bergamini dan Zambon (SWA,
2007) menyatakan bahwa aset tidak berwujud (intangible asset)
menjelaskan lebih dari 62% nilai ekonomi suatu aktivitas bisnis, sedangkan
aset berwujud (tangible asset) hanya menjelaskan kurang dari 38%. Kaplan
dan Norton mengungkapkan bahwa lebih dari 80% nilai pasar ekuitas
korporasi digerakkan oleh intangible asset (Strategy MAPS, 2004).
-
4
Fakta mengenai peran intellectual capital juga diungkapkan dari
beberapa hasil penelitian yang menyimpulkan bahwa semakin
meningkatnya perbedaan antara firms market dan book value telah
menimbulkan perhatian untuk menggali invisible value yang tidak
tercermin dalam laporan keuangan (Lev and Zarowin, 1998; Lev 2001; Lev
dan Radhakrishnan, 2003).
Tabel 3 Market Value and Assets (in billions of dollars)
Company Market Value Revenue Profits Net Assets Hidden Value General Electric
169 79 7,3 31 138 (82%)
Coca cola 148 19 3,5 6 142 (96%) Exxon 125 119 7,5 43 82 (66%) Microsoft 119 9 2,3 7 112 (94%) Intel 113 21 5,2 17 96 (85%)
Sumber : Roos, Johan, Goran Roos, Nicola C. Dragonetti &Leif Edvinsson 1997 : dalam Suwarjuwono 2003)
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa terdapat selisih antara
market value dan net asset (book value), adanya selisih antara kedua item
tersebut menandakan adanya hidden value yang tidak diungkapkan dalam
laporan keuangan. Selisih tersebut diindikasikan sebagai intellectual capital
yang dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Banyak penelitian tentang intellectual capital seperti penelitian yang
dilakukan Chen et al. (2005) dengan menggunakan model Pulic (VAICTM)
untuk menguji hubungan antara intellectual capital terhadap nilai pasar dan
kinerja keuangan menyimpulkan bahwa intellectual capital mempunyai
dampak positif terhadap market value dan financial performance. Tan et al.
-
5
(2007) meneliti hubungan antara intellectual capital dengan kinerja
perusahaan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa intellectual
capital berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan dan kinerja keuangan
masa depan. Belkaoui (2003) melakukan penelitian untuk menguji
intellectual capital terhadap kinerja perusahaan multinasional di United
States dan diperoleh hasil bahwa intellectual capital memiliki pengaruh
positif terhadap kinerja perusahaan. Comepa et al. (2011) meneliti
hubungan antara intellectual capital dengan kinerja perusahaan manufaktur
di Thailand periode 2004 - 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
VAICTM mempunyai korelasi positif terhadap kinerja perusahaan
manufaktur. Solikhah (2010) melakukan penelitian tentang implikasi
intellectual capital terhadap financial performance, growth, market value
pada perusahaan manufaktur yang go public di BEI selama 2006-2008.
Hasilnya terdapat pengaruh positif intellectual capital terhadap financial
performance dan growth.
Berbeda dengan hasil penelitian di atas, penelitian Firer dan
Williams (2003) menguji pengaruh intellectual capital pada profitabilitas,
produktivitas, dan market valuation. Hasil penelitian menunjukkan tidak
ada hubungan yang signifikan antara intellectual capital dengan
profitabilitas dan produktivitas perusahaan, serta hanya physical capital
yang berpengaruh terhadap market valuation. Hasil penelitian Kuryanto
(2008) pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2003-2006
-
6
menunjukkan tidak ada pengaruh positif antara intellectual capital sebuah
perusahaan dengan kinerjanya.
Margaretha dan Rakhman (2006) melakukan penelitian untuk
menguji hubungan antara intellectual capital terhadap nilai pasar dan
kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta
Stock Exchange periode 1999-2003. Hasil penelitian menunjukkan
intellectual capital berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuanga
tetapi tidak terhadap nilai pasar.
Melihat adanya perbedaan hasil penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya, dirasa perlu membuat suatu penelitian lagi sehingga kejelasan
pengetahuan tentang pengaruh intellectual capital dan pengembangannya di
Indonesia saat ini dapat diketahui. Oleh karena itu dibuatlah penelitian
untuk mengetahui tentang pengaruh intellectual capital terhadap traditional
measures of corporate performance dari badan usaha manufaktur yang go
public di BEI periode 2009-2011.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini merupakan explanatory research karena penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh intellectual capital
terhadap traditional measures of corporate performance yang
menggunakan ukuran profitabilitas (Return Of Equity), produktivitas (Total
Asset Turnover), dan nilai pasar (Market to Book ratio). Jenis investigasi
-
7
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah jenis sebab akibat (causal).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif (positivism) dan disusun
dalam bentuk hipotesis :
1. Diduga ada pengaruh intellectual capital (VAICTM) terhadap return
on equity dari badan usaha manufaktur yang go public di BEI
periode 2009 2011?
2. Diduga ada pengaruh human capital efficiency terhadap return on
equity dari badan usaha manufaktur yang go public di BEI periode
2009 2011 ?
3. Diduga ada pengaruh structural capital efficiency terhadap return on
equity dari badan usaha manufaktur yang go public di BEI periode
2009 2011 ?
4. Diduga ada pengaruh capital employed efficiency terhadap return on
equity dari badan usaha manufaktur yang go public di BEI periode
2009 2011 ?
5. Diduga ada pengaruh intellectual capital (VAICTM) terhadap total
asset turnover perusahaan dari badan usaha manufaktur yang go
public di BEI periode 2009 2011?
6. Diduga ada pengaruh human capital efficiency terhadap total asset
turnover dari badan usaha manufaktur yang go public di BEI periode
2009 2011?
-
8
7. Diduga ada pengaruh structural capital efficiency terhadap total
asset turnover dari badan usaha manufaktur yang go public di BEI
periode 2009 2011?
8. Diduga ada pengaruh capital employed efficiency terhadap total
asset turnover dari badan usaha manufaktur yang go public di BEI
periode 2009 2011?
9. Diduga ada pengaruh intellectual capital (VAICTM) terhadap market
to book ratio dari badan usaha manufaktur yang go public di BEI
periode 2009 2011?
10. Diduga ada pengaruh human capital efficiency terhadap market to
book ratio dari badan usaha manufaktur yang go public di BEI
periode 2009 2011?
11. Diduga ada pengaruh structural capital efficiency terhadap market to
book ratio dari badan usaha manufaktur yang go public di BEI
periode 2009 2011?
12. Diduga ada pengaruh capital employed efficiency terhadap market to
book ratio dari badan usaha manufaktur yang go public di BEI
periode 2009 2011?
C. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini bersifat penelitian dasar (basic research)
karena penelitian ini dilakukan untuk menambah pengetahuan mengenai
-
9
intellectual capital. Penelitian tentang pengaruh intellectual capital
terhadap traditional measures of corporate performance dari badan usaha
sektor manufaktur go public di BEI periode 2009 2011 ini mempunyai
manfaat lebih dalam :
1. Bagi pengembangan keilmuan
Penelitian ini akan memberikan sebuah hasil yang bisa digunakan
untuk mengembangkan pengetahuan mengenai intellectual capital.
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan referensi
untuk penelitian selanjutnya.
2. Bagi investor
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi bagi investor yang
akan melakukan investasi di badan usaha. Informasi tersebut
mengenai intellectual capital yang dapat digunakan untuk menilai
kinerja badan dan competitive advantage badan usaha tersebut.
3. Bagi Manajemen
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan kepada
manajemen untuk mengetahui sejauh mana pengaruh intellectual
capital terhadap traditional measures of corporate performance dan
menjadi bahan pertimbangan untuk mengelola sumber daya
intelektual untuk dapat menciptakan nilai bagi perusahaan.
4. Bagi Penulis
-
10
Penelitian ini memberikan tambahan pengetahuan bagi penulis
mengenai pengaruh intellectual capital terhadap traditional
measures of corporate performance secara lebih mendalam serta
membuktikan apakah terdapat korelasi antara intellectual capital dan
traditional measures of corporate performance.
D. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam melakukan penelitian untuk membuktikan hipotesis
hipotesis yang ada, ada beberapa hal yang menjadi batasan batasan dalam
melakukan penelitian, antara lain :
1. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data sekunder berupa
laporan keuangan badan usaha manufaktur yang go public di BEI
periode 2009 2011. Obyek penelitian merupakan badan usaha di
sektor manufaktur karena jumlahnya paling banyak dan nilai
kapitalisasi pasarnya paling besar dibandingkan dengan badan usaha
di sektor sektor lain yang go public di BEI, sehingga dapat
diasumsikan obyek penelitian yang dipilih dapat mewakili
keseluruhan badan usaha yang go public di BEI.
2. Periode penelitian yang digunakan adalah periode 2009-2011 karena
merupakan data terbaru yang diterbitkan selama 3 tahun terakhir
yang memuat laporan keuangan badan usaha yang telah diaudit oleh
auditor yang independen. Selain itu, data selama 3 tahun terakhir
-
11
cukup untuk mewakili dari segi kuantitas data dan dapat
memprediksi tren yang cukup akurat.
3. Dalam mengukur variabel intellectual capital akan digunakan
metode Value Added Intellectual Capital Coefficient (VAICTM) yang
dikembangkan oleh Pulic (2008). Metode ini dipilih karena
memenuhi kebutuhan dari sistem pengukuran yang mengindikasikan
nilai yang sebenarnya dan kinerja perusahaan. Selain itu data yang
digunakan dalam perhitungan VAICTM berdasarkan informasi laporan
keuangan yang telah diaudit sehingga perhitungan tersebut objektif
dan dapat diverifikasi (Firrer dan Williams, 2003).
4. Untuk variabel traditional measures of corporate performance dari
suatu badan usaha menggunakan profitabilitas, produktivitas, dan
nilai pasar. Profitabilitas diukur dengan menggunakan Return on
Equity (ROE). ROE dipilih karena mengindikasikan kekuatan laba
dari investasi nilai buku pemegang saham (Van Horne, 2009).
Produktivitas diukur dengan menggunakan Total Asset Turnover
(ATO) karena ukuran ini mencerminkan bagaimana aset perusahaan
menghasilkan pendapatan (Firrer dan Williams, 2003). Nilai pasar
menggunakan ukuran market to book ratio (M/B). Alasan
penggunaan rasio ini adalah karena perhitungan M/B menyediakan
penilaian bagaimana investor menilai kinerja badan usaha (Gitman,
2009). Badan usaha yang memiliki kinerja yang unggul pada
-
12
umumnya memiliki nilai pasar saham yang lebih tinggi
dibandingkan nilai buku sahamnya.
E. Organisasi Penulisan
Untuk menjelaskan secara terperinci bagian pada masing masing
bab, diperlukan sebuah organisasi penulisan yang menjelaskan tentang :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab pendahuluan berisi latar belakang yang mendasari penelitian
dengan topik intellectual capital, tujuan dan manfaat studi, ruang lingkup
data, dan organisasi. Tujuan penulisan bab ini adalah memberikan
gambaran umum tentang alasan ketertarikan dan pemilihan topik, mengapa
topik ini dianggap penting, fenomena yang terkait dengan topik, kondisi
obyek penelitian, pembatasan terhadap pembahasan penelitian, dan jadwal
studi dalam melakukan penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab kedua ini berisi ulasan konsep atau teori yang mendasari
penelitian ini, penelitian terdahulu, bagan alur berpikir, dan rangkuman dari
konsep atau teori yang ada. Teori dan konsep yang ada tersebut digunakan
untuk menjawab research question dalam bentuk hipotesis hipotesis. Bab
ini ditutup dengan kesimpulan dan keterkaitan antarteori atau antarkonsep
yang ada.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
-
13
Bab tiga berisi tentang metodologi yang digunakan selama
melakukan penelitian, seperti unit analisis, sifat penelitian, jenis investigasi,
variabel, dan definisi operasional variabel, sumber data, target, dan
karakteristik populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, tingkat
keterlibatan peneliti, study setting, horizon waktu, prosedur pengambilan
data, skala pengukuran, analisis data, dan rancangan uji hipotesis.
BAB IV : TAMPILAN DATA OLAHAN DAN INFORMASI SERTA
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Bab empat berisi tentang proses pengolahan data, analisis data yang
telah diperoleh, pembahasan hasil penelitian, serta pernyataan apakah
research question dalam bentuk hipotesis hipotesis yang ada dalam
penelitian ini diterima atau tidak.
BAB V : KONKLUSI
Bab lima berisi rangkuman dari pembahasan yang ada pada bab
sebelumnya, kesimpulan akhir tentang hasil penelitian, implikasi dan
keterbatasan yang ada dalam penelitian, serta agenda untuk penelitian
selanjutnya.
Dalam tabel 1 tersebut nampak bahwa peran sektor pertanian terkait kontribusinya terhadap produk domestik bruto semakin kecil sementara peran industri manufaktur semakin tinggi. Hal ini juga didukung oleh pernyataan Menteri Perindustrian MS Hidayat m...Tabel 2 Perbandingan Kapitalisasi Pasar Sektor Manufaktur dan Sektor Lainnya*