Download - Asuhan Keperawatan Jiwa (Print)
-
7/29/2019 Asuhan Keperawatan Jiwa (Print)
1/10
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN
MENARIK DIRI/ISOLASI SOSIAL
A. DefinisiMenarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain atau
menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993).
Dalam rentang respon sosial, perilaku menarik diri terletak di antara respon adaptif
(respon yang dapat diterima oleh norma sosial dan kebudaaan yang secara umum
berlaku) dan respon maladaptif (respon yang yang dilakukan individu dalam
menyelesaikan masalah kurang dapat diterima oleh norma sosial dan kebudayaan yang
secara umum berlaku), tetapi pada akhirnya respon ini akan mengarah pada respon sosial
maladaptif jika tidak diantisipasi lebih lanjut oleh individu yang bersangkutan.
Di dalam rentang respon sosial ini, menarik diri digambarkan sebagai suatu keadaan
dimana seseorang menemukan kesulitan dalam membina hubungan secara terbuka
dengan orang lain.
RENTANG RESPON SOSIAL
Perilaku Karakteristik
Manipulasi Orang lain diperlakukan seperti obyek hubungan terpusat pada masalah
pengendalian individu, berorientasi pada diri sediri atau pada tujuan, bukan
berorintasi pada orang lain.
Narkisisme Harga diri yang rapuh, secara terus menerus berusaha
Inplusif Mendapatkan penghargaan, pujian, sikap egosentris, pencemburu, marah jika
orang lain tidak mendukung. Tak mampu merencanakan sesuatu, tidak
mampu belajar dari pengalaman , penilaian yang buruk tidak dapat
diandalkan
Respon Adaptif
Menyendiri
Otonomi
Bekerjasama (Mutualisme)
Saling tergantung
Merasa sendiri
(Loneliness)
Menarik diri
Respon Maladaptif
Manipulasi
Impulsif
Narsistik
Isolasi sosial
-
7/29/2019 Asuhan Keperawatan Jiwa (Print)
2/10
B. ETIOLOGI
Gangguan hubungan sosial menarik diri dapat terjadi karena adanya berbagai faktor.
Berikut adalah faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya gangguan hubungan sosial
menarik diri :
1. Faktor Predisposisi (Pendukung)
a. Faktor Perkembangan
Kemampuan membina hubungan yang sehat tergantung dari pengalaman selama
proses tumbuh kembang. Setiap tumbuh kembang memiliki tugas yang harus dilalui
oleh individu dengan sukses, karena apabila tugas perkembangan ini tidak dapat
dipenuhi, maka akan menghambat perkembangan pada masa selanjutnya. Kurangnya
stimulus kasih sayang, perhatian, dan kehangatan dari ibu (pengasuh) pada saat
bayiakan memberikan rasa tidak aman yang akan menghambat terbentuknya rasa
percaya.
b. Faktor Biologis
Salah satu faktor pendukung penyebab terjadinya gangguan jiwa adalah genetik.
c. Faktor Sosial Budaya
Sosial budaya merupakan salah satu faktor pendukung yang menjadi penyebab
terjadinya gangguan hubungan sosial menarik diri, misalnya anggota keluarga yang
tiadak produktif akan diasingkan dari orang lain (lingkungan sosialnya).
2. Faktor Presipitasi (Pencetus)
a. Stressor Sosial Budaya
Beberapa contoh stressor sosial budaya sebagai penyebab terjadinya gangguan sosial
budaya adalah keluarga yang labil, keadaan dirawat di Rumah Sakit.
b. Stressor Psikologis
Tingkat kecemasan yang berat akan menyebabkan menurunnya kemampuan individu
untuk berhubungan dengan orang lain. Intensitas kecemasan yang ekstrim dan
memanjang disertai terbatasnya kemampuan individu untuk mengatasi masalah
diyakini dapaat menyebabkan masalah dalam membina hubungan sosial.
C. TANDA DAN GEJALA
Individu dengan gangguan hubungan sosial menarik diri akan memperlihatkan
beberapa tingkah laku sebagai berikut :
1. Apatis (Acuh terhadap lingkungan)
2. Ekspresi wajah kurang berseri (cenderung menunjukkan ekspresi sedih)
-
7/29/2019 Asuhan Keperawatan Jiwa (Print)
3/10
3. Afek tumpul
4. Tidak merawat dan memperhatikan kebersihan diri
5. Komunikasi verbal menurun atau tiadak ada
6. Klien tampak memisahkan diri dengan orang lain
7. Tidak atau kurang sadar dengan lingkungan sekitarnya
8. Intake makanan dan cairan terganggu
9. Retensi urine dan feces
10. Penurunan aktivitas
11. Tidak bertenaga
13. Haga diri rendah
14. Menolak berhubungan dengan orang lain, misalnya memutus percakapan atau pergi
jika diajak untuk bercakap-cakap.
15. Respon kurang spontan.
Sedangkan mekanisme koping yang biasa dipakai oleh individu dengan gangguan
hubungan sosial menarik diri adalah regresi, represi, dan isolasi. mekanisme koping ini
digunakan sebagai usaha untuk mengatasi kecemasan yang merupakan suatu kesepian
nyata yang mengancam diri.
D. Pohon Masalah
Akibat
Ketegangan peran Perubahan sensori - Defisit perawatan diri
Pemberi perawatan persepsi : pendengaran
Intoleransi Aktivitas
Harga Diri Rendah kronis Penyebab
Koping Keluarga Inefektif
Kerusakan Interaksi Sosial :Menarik Diri (Masalah Utama)
Resiko tinggi perilaku
kekerasan
-
7/29/2019 Asuhan Keperawatan Jiwa (Print)
4/10
E. KARAKTERISTIK PERILAKU MENARIK DIRI
Gangguan pola makan : tidak ada nafsu makan / minum berlebihan Berat badan menurun /meningkat dratis Kemunduran kesehatan fisik Tidur berlebihan Tingal ditempat tidur dalam waktu yang lama Banyak tidur siang Kurang bergairah Tak mempedulikan lingkungan Aktivitas menurun Mondar mandir / sikap mematung, melakukan gerakan secra berulang (jalan
mondar mandir)
Menurunnya kegiatan seksual
F. SUMBER KOPING Keterlibatan dalam hubungan yang luas dalam keluarga dan teman. Hubungan dengan hewan peliharaan Gunakan kreatifitas utuk mengekspresikan stress interpersonalseerti
kesenian,musik,tulisan.
G. MEKANISME KOPINGa. Koping yang berhubungan dengan gangguan kepribadian anti social
Poyeksi Pemisahan Merendahkan orang lain
b. Koping yang berhubungan dengan gangguan kepribadian border line Pemisahan Reaksi formasi Proyeksi Isolasi Idealisasi orang lain Merendahkan orang lain.
-
7/29/2019 Asuhan Keperawatan Jiwa (Print)
5/10
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Masalah keperawatan yang berubungan dengan hubungan sosial. Diagnosa menurut
NANDA :
1. Resiko terjadi perubahan persepsi sensori berhubungan dengan menarik diri2. Koping keluarga inefektif3. Koping indifidu inefektif4. Kesepian berhubungan dengan menarik diri5. Perubahan proses berfikir6. Isolasi sosial berhubungan dengan kemampuan hubungan sosial inadekuat7. Ganggiuan persepsi (harga diri rendah) berhubungan dengan persepsi keluarga
nonrealistik dalam berhubungan.
8. Menarik diri berhubungan dengan waham curiga.9. Kebersihan diri kurang berhubungan dengan kurang energi10.Gangguan hubungan sosial berhubungan dengan kurangnya perhatian terhadap
lingkungan.
11.Menurunya aktivitas motorik berhubungan kurangnya perhatian terhadaplingkungan.
12.Potensial defisit cairan berhubungan dengan tidak mau merawat diri.13.Gangguan komonikasi verbal14.Gangguan interaksi sosial berhubungan dengan menarik diri
I. PERENCANAAN
Ada beberapa prinsip rencana asuhan keperawatan dengan klien gangguan hubungan
sosial, antara lain :
1. Bina hubungan saling percaya2. Bantu klien menguraikan kelebihan dan kekurangan interpersonal.3. Bantu klien membina kembali hubungan interpersonal yang positf / adaptif dan
memberikan kepuasan timbal balik :
Beri penguatan dan kritikan yang positif Jangan perhatikan klien saat manipulatif/ekploratif,konfrontasi Bertindak sebagai model peran, latih prilaku Dengarkan semua kata-kata klien dan jangan menyela saat klien bertanya.
-
7/29/2019 Asuhan Keperawatan Jiwa (Print)
6/10
Berikan penghargaan saat klien dapat berprilaku yang positif Hindari ketergantungan klien Kembangkan hubungan terapeutik dengan klien bukan anda, tetapi
perilaku anda yang tidak dapat diterima.4. Perhatikan kebutuhan ADL klien5. Libatkan dalam kegiatan ruangan.6. Ciptakan lingkungan terapeutik7. Terapi somatic, terapi yang diberikan kepada klien dengan tujuan mengubah
perilaku yang maladaptif menjadi perilaku yang adaptif dengan melakukan
tindakan dalam bentuk perlakuan fisik.
8. Libatkan keluarga/system pendukung untuk membantu mengatasi masalah klien.
J. Tindakan Keperawatan
1. Membina Hubungan saling percaya
2. Membantu klien menyadari perilaku Isolasi sosial
3. Melatih klien cara-cara berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
4. Diskusikan dengan klien kelemahan dan kelebihan yang dimiliki
5. Inventarisir kelebihan klien yang dapat dijadikan motifasi untuk membangun
kepercayaan diri klien dalam pergaulan
6. Ajarkan kepada klien koping mekanisme yang konstruktif
7. Libatkan klien dalam interaksi dan terapi kelompok secara bertahap
8. Diskusikan dengan keluarga pentingnya interaksi klien yang dimulai dengan keluarga
terdekat
9. Eksplorasi keyakinan agama klien dalam menumbuhkan sikap pentingnya sosialisai
dengan lingkungan sekitar
K. EVALUASI
Klien mengadakan hubungan interpersonal yang efektif, dapat bekerjasama dengan
perawat dan keluarga, klien dapat menggunakan sumber koping yang adekuat.
Psikofarmaka
-
7/29/2019 Asuhan Keperawatan Jiwa (Print)
7/10
a) Terapi medis untuk skizofrenia adalah psikofarmakologi. Dimasa lalu terapielektrokonvulsif, trapy syok insulin, dan bedah psikosis digunakan, tetapi dengan
ditemukannya klorpromazin,terapi ini tidak dilakukan
b) Antipisikotik tipikal atau yang lebih dulu digunakan adalah antagonis dopamin.Antipisikotik terbaru atau antipisikotik atipikal adalah antagonis serotonin dan
antagonis dopamin.
c) Antipisikotik atipikal tidak hanya mengurangi gejala pisikotik, tetapi untuk banyakklien obat-obatan ini mengurangi tanda-tanda negatif seperti tidak memiliki kemauan
dan motivasi,menarik diri dari masyarakat,dan anhedonia
d) Obat-obatan ini tidak menyembuhkan skizifrenia tetapi di gunakan untuk mengatasigejala penyakit tersebut . ( sheila, 354 )
L. Penatalaksanaan medis
a) Prinsip Umum:1. Pendekatan per individu2. Farmakoterapi (Antipsikotik) harus ditunjang oleh Psikoterapi3. Satu macam pendekatan tidak cukupTujuan utama perawatan di RS adalah ikatan efektif antara pasien dan sistem
pendukung masyarakat.
b) Indikasi rawat:1. Keperluan diagnostik dan terapi2. Keamanan pasien karena ide-ide bunuh diri atau Homisidal.3. Disorganisasi yang jelas dan perilaku inappropiate termasuk hendaknya dalam fungsi
pribadi
-
7/29/2019 Asuhan Keperawatan Jiwa (Print)
8/10
Program perencanaan pulang
a. Definisi Perencanaan pulang merupakan komponen yang terkait dengan rentang perawatan.
Rentang perawatan sering pula disebut dengan perawatan yang berkelanjutan yang
artinya perawatan selalu dibutuhkan sepanjang rentang kesehatan klien
dimanapun klien berada
Perencanaan pulang merupakan bagian penting dari program pengobatan klien yangdimulai dari segera setelah klien masuk RS. Hal ini merupakan suatu proses yang
menggambarkan usaha kerjasama antara tim kesehatan, kluarga, klien dan orang yang
penting bagi klien
b. Tujuan dan prinsip Meningkatkan perawatan berkelanjutan bagi klien Membantu rujukan klien pada pelayanan yang lain Membantu klien dan keluarga memiliki pengetahuan Keterampilan dan sikap memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan klienc. Prinsip-prinsip dalam program prencanaan pulang Klien sebagai fokus dalam perencanaan pulang Kebutuhan klien diidentifikasi pada saat masuk, dirawat sampai sebelum pulang Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumberdaya dan fasilitas yang tersedia Perencanaan pulang dilakukan pada setiap tatanan pelayanand. Jenis-jenis pemulangan pasien Conditional discharge (pulang sementara atau cuti) Absolute discharge (pulang mutlak selamanya) Judicial discharge (pulang paksa)e. Standar keperawatan pulang Standar perencanaan pulang merupakan sistem keperawatan yang berkelanjutan yang
diperlukan klien setelah masuk RS, dam membantu keluarga menemukan cara
penyelesaian masalah yang baik pada saat yang tepat, sember yang tepat serta biaya
yang ter jangkau.Standar prencanaan klien pulang dimulai saat awal klien masuk rs
sampai klien pulang dengan melibatkan klien dan keluarganya
f. Program perencanaan pulangSelama fase terapi ini, fokus perawatan adalah menstabilkan proses fikir dan orientasi
realita klien serta kebutuhan klien akan keselamatan. Hal ini juga merupakan waktu
-
7/29/2019 Asuhan Keperawatan Jiwa (Print)
9/10
untuk mengevaluasi sumber, membuat rujukan dan memulai perencanaan untuk
rehabilitasi klien dan mengembalikannya ke masyarakat.
Contoh hasil yang tepat pada terapi fase psikotik dan akut adalah
Klien tidak akan mencederai diri sendiri dan orang lain Klien akan membangun hubungan dengan realita Klien akan berinteraksi dengan orang lain di dalam lingkungan kLien akan mengungkapkan fikiran dan perasaannya dengan cara yang aman Klien akan berpartisipasi dalam interversi terapeutik yang diprogramkan
Setelah krisis atau gejala psikotik akut distabilkan fokus selanjutnya adalah
mengembangkan kemampuan klien untuk hidup mandiri dan berhasil dalam
masyarakat
Contoh hasil terapi untuk perawatan yang berkesinambungan setelah gejala akut
distabilkan antara lain
Klien akan berpartisipasi dalam program terapi Klien akan mempertahankan rutinitas tidur serta asupan makanan dan cairan yang
adekuat
Klien akan memperlihatkan kemandirian dalam melakukan aktivitas perawatan diri Klien akan berkomunikasi secara efektif dengan orang lain di dalam masyarakat
untuk memenuhi kebutuhannya.
Klien akan mencari atau menerima bantuan untuk memenuhi kebutuhannya,jikadiindikasikan .
-
7/29/2019 Asuhan Keperawatan Jiwa (Print)
10/10
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, B.A. 1999. Kumpulan Makalah Keperawatan Jiwa. Tidak di publikasikan.
Stuart. G.W. dan Sundeen. Sj. 1998.Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC
Townsend. M.C. 1998.Buku Saku Diagnosis Keperawatan Psikiatri Edisi 3. Jakarta : EGC
Stuart, Gin & Sundeen, S. 1995. Principle of Psychiatric Nursing. St Louis : Mosby Year
Book