Download - Askep Terapi Musik
Disusun Oleh:
Nama : NURFADILA
NIM : 2010.075
Tingkat : III B
TERAPI MORDALITAS (TERAPI MUSIK)
A. LANDASAN TEORI
1. Definisi
Terapi music adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental
dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni,
tombre, bentuk dan gaya yang di organisir sedemikian rupa hingga
tercipta misik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental.
Terapi music adalah terapi yang universal dan bisa diterima oleh
semua ornag karena kita tidak menbutuhkan kerja otak yang berat untuk
menginterpretasi alunan music. Terapi musik sangat mudah diterima
organ pendengaran kita dan kemudian melalui saraf pendengaran
disalurkan ke bagian otak yang memproses emosi (system limbic). Musik
sangat berfungsi sebagai ungkapan perhatian, baik bagi para pendengar
yang mendengarakan maupun bagi pemusik yang menggubahnya.
Sasaran terapi music dalam lapangan pandang kedokteran adalah pada
perkembangan manusia sebagai suatu kesatuan yang unik dan tak
terpisahkan.
Musik dapat berfungsi sebagai ungkapan perhatian, baik bagi para
pendengar yang mendengarkan maupun bagi pemusik yang
menggubahnya. Sasaran terapi musik dalam lapangan pandang
kedokteran adalah pada perkembangan manusia sebagai satu kesatuan
yang unik dan tak terpisahkan.
Salah satu figur yang paling berperan dalam terapi music di awal
abad ke-20 adalah Eva Vescelius yang banyak mempublikasikan terapi
musik lewat tulisan-tulisannya. Ia percaya bahwa objek dari terapi music
adalah melakukan penyelarasan atau harmonisasi terhadap seseorang
melalui fibrasi. Demikian pula dengan Margareth Anderton, seorang guru
piano berkebangsaan inggris, yang meengemukakan tentang efek alat
music (khusus untk pasien dengan kendala psikologis) karena hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa timbre (warna suara) music dapat
menimbulkan efek terapeutik.
Kwalitas dari music yang memiliki andil terhadap fungsi-fungsi
dalam pemgungkapan perhatian terletak pada struktur dan urutan
matematis yang di miliki, yang mampu menuju pada ketidakberesan
dalam kehidupan seseorang. Peran sertanya Nampak dalam suatu
pengalaman musical seperti menyanyi, dapat menghasilkan intergrasi
pribadi yang mempersatukan tubuh, pikiran, dan roh. Bagi penyanyi
dalam sebuah kelompok, music memberikan suatu komunikasi yang
intim dan emosional antara pemimpin dan anggota kelompok secara
individu, juga antara anggota itu sendiri, dan masih terjadi ketika
hubungan antarpribadi itu menjadi terbatas atau pecah. Music dapat
mempersatukan suatu kelompok yang beraneka ragam menjadi suatu
unit yang fungsional. Fungsi music sebagai ungkapan perhatian dapat
dilihat ketika music dialami sebagai suatu pemberian dari orang-orang
yang kelihatannya tidak memiliki apa-apa.
2. Musik sebagai Terapi dan Ungkapan Perhatian
Penggunaan musik sebagai ungkapan perhatian dan suatu terapi
tambahan bagi konseling pastoral melibatkan integrasi dari beberapa
disiplin sejarah : pendidikan musik, pelayanan musik, dan terapi musik.
Terapi musik merupakan yang paling muda dari ketiga bidang ini dan
yang langsung berhubungan dengan aplikasi klinis music.
Musik dapat disebut sebagai terapi untuk menstimulasi,
memulihkan, menghidupkan, mempersatukan, membuat seseorang peka,
menjadi saluran, dan memerdekakan. Terapi musik memiliki suatu
kapasitas yang unik dan mapan sehingga memungkinkan terjadinya
perubahan hidup.
Musik mengandung kumpulan yang sistematis dan teratur dari
berbagai komponen suara irama, melodi, dan keselarasan untuk dapat
dilihat dan dinikmati. Musik, seperti bentuk seni lainnya, merupakan
ekspresi yang penuh gaya. Musik melibatkan pengelolaan serta
keterampilan dari materi artistik sehingga dapat menyajikan atau
mengomunikasikan suatu hal tertentu, gagasan, atau keadaan perasaan.
Biasanya tipe musikal dapat dipilih sendiri oleh pasien atau
diusulkan oleh terapis. Terapi musik formal sering menggunakan irama
sederhana dan instrumen perkusi yang dapat dimainkan oleh hampir
setiap orang. Pilihan materi musik, medium musik, tingkat kompleksitas,
dan sasaran terapetik merupakan keputusan dan kesepakatan antar
terapis, dan antara terapis musik dan pasien. Seperti dalam semua cara
terapi, terapi musik menyangkut penilaian terhadap pasien, aktivitas
yang akan dilakukan (termasuk sasaran), pengalaman terapetik, dan
evaluasi.
3. Musik sebagai Terapi Tingkah Laku
Terapi music lebih dari sekedar penghiburan : lebih daripada
sekedar pengalaman yang mendidik atau suatu aktifitas social, bersifat
mendidik, dan maksud-maksud social. Secara teknis, tarapi music telah di
definisikan sebagai “suatu system yang telah dikembangkan secara
maksimal untuk menstimulasi dan mengarahkan tingkah laku untuk
mencapai perilaku untuk mencapai sasaran terapi yang benar-benar
jelas”. Salah satu penyajian yang terbaik dan paling singkat dari kerangka
konseptual ini adalah yang diberikan oleh William Sears dalam
makalahnya yang berjudul “Proses in Music Therapy”.
a. Musik memberikan pengalaman di dalam struktur
Sasarannya ialah untuk memperpanjang komiten kepada
aktifitas, untuk membuat aneka ragam komitmen, dan menumbuhkan
kesadaran akan manfaat yang di peroleh. Dengan cara yang tidak
memaksa, music menuntut tingkah laku yang sesuai dengan urutan
waktu, realitas yang teratur, kecakapan yang teratur, dan pengaruh
yang teratur. Music menimbulkan gagasan dan asosiasi
ekstramusikal.
b. Music memberikan pengalaman dalam mengorganisasi diri
Pengalaman mempengaruhi sikap, perhatian, nilai-nilai, dan
pengertian seseorang. Sasaran harus memberikan kepuasan sehingga
seseorang akan berusaha untuk memperoleh lebih banyak
pengalaman serupa yang aman, baik, dan nikmat. Music menyediakan
kesempatan untuk ekspersi diri dan memperoleh kecakapan baru
yang memperkaya citra diri (terutma bagi yang memiliki
keterbatasan tubuh atau cacat)
c. Music memberikan pengalaman dalam hubungan antar pribadi
Music merupakan kesempatan untuk pertemuan kelompok di
mana individu telah mengesampingkan kepentingannya demi
kepentingan kelompok. Sasarannya ialah untuk meperbanyak jumlah
anggota dalam kelompok, menambah jangkauan dan variasi interaksi,
dan menyediakan pengalaman yang akan memudahkan melakukan
adaptasi terhadap kehidupan diluar lembaga. Pengalaman kelompok
memungkinkan seseorang berbagai rasa secara intens dalam cara-
cara yang secara social dapat diterima ; music memberikan
penghiburan dan rekreasi yang diperlukan bagi lingkungan terapi
secara umum. Juga bantuan pengalaman dalam pengembangan dalam
pengembangan kecakapan social sexara reslitis dan pola tingkah laku
pribadi yang dapat diterima secar lembaga dan kelompok sebaya
dalam masyarakat.
4. Jenis Musik yang di Gunakan
Pada dasarnya hampir semua jenis musik bisa dinamakan untuk
terapi musik. Namun kita harus tahu pengaruh setiap jenis musik
terhadap pikiran. Setiap nada, melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk
dan gaya musik akan memberi pengaruh berbeda kepada pikiran dan
kita capai. Ada dua macam terapi musik:
a. Terapi musik aktif
Dalam terapi musik aktif pasien diajak bernyanyi, belajar main
menggunakan alat musik, menirukan nada-nada, bahkan membuat
lagu singkat. Dengan kata lain pasien berinteraksi aktif dengan dunia
musik . untuk melakukan terapi musik aktif tentu saja dibutuhkan
bimbingan seorang pakar terapi musik yang kompeten.
b. Terapi musik pasif
Inilah terapi musik yang murah, mudah dan efektif. Pasien
tinggal mendengarkan dan menghayati suatu alunan musik tertentu
yang disesuaikan dengan masalahnya. CD Terapi musik termasuk
jenis terapi musik pasif. Hal terpenting dalam terapi musik pasif
adalah pemilihan jenis musik harus tepat dengan kebutuhan pasien.
Oleh karena itu, kami membuat puluhan jenis CD Terapi musik yang
disesuaikan dengan kebutuhan anda.
Musik sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Musik
memiliki 3 bagian penting yaitu beat, ritme, dan harmony. Contoh
paling nyata bahwa beat sangat mempengaruhi tubuh adalah dalam
konser musik rock. Bisa dipastikan tidak ada penonton maupun
pemain dalam konser musik rock yang tubuhnya tidak bergerak.
Semuanya bergoyang dengan dahsyat, bahkan cenderung lepas
kontrol. Kita masih ingat dengan “head banger”, suatu gerakan
memutar mutar kepala mengikuti irama music rock yang kencang.
Dan tubuh itu mengikutinya seakan tanpa rasa lelah.
Jika hati kita sedang susah, cobalah mendengarkan musik yang
indah, yang memiliki irama (ritme) yang teratur. Perasaan kita akan
lebih enak dan enteng, bahkan di luar negeri, pihak rumah sakit
banyak memperdengarkan lagu-lagu indah untuk membantu
penyembuhan para pasiennya. Itu suatu bukti, bahwa ritme sangat
mempengaruhi jiwa manusia.
Sedangkan harmony sangat mempengaruhi roh. Jika kita
menonton film horor, selalu terdengar harmony (melodi) yang
menyayat hati, yang membuat bulu kuduk kita berdiri. Dalam ritual-
ritual keagamaan juga banyak digunakan harmony yang membawa
roh manusia masuk ke dalam alam penyembahan. Di dalam meditasi,
manusia mendengar harmony dari suara-suara alam di sekelilingnya.
Terapi musik yang efektif menggunakan musik dengan
komposisi yang tepat antara beat, ritme dan harmony yang sesuaikan
dengan tujuan dilakukannya terapi musik. Jadi memang terapi musik
yang efektif tidak bisa menggunakan sembarang musik.
5. Manfaat Terapi Musik
a. Relaksasi, mengistirahatkan tubuh dan pikiran
Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi musik
adalah perasaan rileks, tubuh lebih bertenaga dan pikiran lebih fresh.
Terapi musik memberikan kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk
mengalami relaksasi yang sempurna. Dalam kondisi relaksasi
(istirahat) yang sempurna itu, seluruh sel dalam tubuh akan
mengalami re-produksi, penyembuhan alami berlangsung, produksi
hormon tubuh diseimbangkan dan pikiran mengalami penyegaran
b. Meningkatkan kecerdasan
Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan intelegensi
seorang disebut efek mozart. Hal ini telah diteliti secara ilmiah oleh
frances Rauscher et al dari Universitas California. penelitian lain juga
membuktikan bahwa masa dalam kandungan dan bayi adalah waktu
yang paling tepat untuk menstimulasi otak anak agar menjadi cerdas.
Hal ini karena otak anak dalam masa pembentukan, sehinngga sangat
baik apabila mendapatkan rangsangan yang positif. Ketika seorang
ibu yang sedang hamil sering mendengarkan terapi musik, janin di
dalam kandungannya juga ikut mendengarkan. Otak janin pun akan
terstimulasi untuk belajar sejak dalam kandungan. Hal ini
dimaksudkan agar kelak si bayi akan memiliki tingkat intelegensia
yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang dibesarkan tanpa
dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik.
c. Meningkatkan motivasi
Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan dengan perasaan
dan mood tertentu. Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul
dan segala kegiatan bisa dilakukan. Begitu juga sebaliknya, jika
motivasi terbelenggu, maka semangatpun menjadi lurus, lemas, tak
ada tenaga untuk beraktivitas. Dari hasil penelitian, ternyata jenis
musik tertentu bisa meningkatkan motivasi, semangat dan
meningkatkan level energi seseorang.
d. Pengembangan diri
Musik ternyata sangat berpengaruh terhadap pengembangan
seseorang. Hati-hati, karena musik yang anda dengarkan menentukan
kualitas pribadi anda. Hasil penelitian kami menunjukan bahwa
orang yang punya masasalah perasaan, biasanya cendrung
mendengarkan musik yang sesuai perasaannya. Misalnya orang yang
putus cinta, mendengarkan musik atau lagu bertema putus cinta atau
sakit hati. Dan hasilnya adalah masalahnya menjadi semakin parah.
Dengan mengubah jenis musik yang didengarkan menjadi musik yang
memotivasi, dalam beberapa hari masalah perasaan bisa hilang
dengan sendirinya atau berkurang sangat banyak.
Dan jika anda mau, Anda bisa mempunyai kepribadian yang
anda inginkan dengan cara mendengarkan jenis music yang tepat
e. Meningkatkan Kemampuan Mengingat
Terapi music bisa meningkatkan daya ingat dan mencegah
kepikunan. Hal ini bisa terjadi karena bagian otak bisa memproses
music terletak berdekatan dengan memori. Sehingga ketika
seseorang melatih otak dengan terapi music, maka secara otomatis
memorinya juga ikut terlatih. Atas dasar inilah terapi music banyak
digunakan di sekolah-sekolah modern di Amerika dan Eropa untuk
meningkatkan prestasi akademik siswa. Sedangkan di pusat
rehabilitasi, terapi music banyak digunakan untuk menangani
masalah kepikunan dan kehilangan ingatan.
f. Kesehatan Jiwa
Ilmuan Arab, Abu Nasr al-farabi (873-950M) dalam bukunya
“Great Book About Music”, mengatakan bahwa music membuat rasa
tenang, sebagai pendidikan moral, mengendalikan emosi,
pengembangan spiritual, menyembuhkan gangguan psikologis.
Pernyataan itu tentu saja berdasarkan pengalamannya dalam
menggunakan music sebagai terapi. Sekarang di zaman Modern,
terapi music banyak digunakan oleh psikolog maupun psikiater untuk
mengatasi berbagai macam gangguan kejiwaan, gangguan mental
atau gangguan psikologis.
g. Mengurangi Rasa Sakit
Musik bekerja pada system saraf otonom yaitu bagian sistem
saraf yang bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut
jantung dan fungsi otak, yang mengontrol perasaan dan emosi.
Menurut penelitian, kedua system tersebut bereaksi sensitive
terhadap music. Ketika kita merasa sakit, kita menjadi takut, frustasi
dan marah yang membuat kita menegangkan otot-otot tubuh,
hasilnua secara relaks secara fisik dan mental, sehingga membantu
menyembuhkan dan mencegah rasa sakit. Dalam proses persalinan,
terapi musik berfungsi mengatasi kecemasan dan mengurangi rasa
sakit. Sedangkan bagi para penderita nyeri kronis akibat suatu
penyakit, terapi music terbukti membantu mengatasi rasa sakit.
h. Menyeimbangkan Tubuh
Menurut penelitian para ahli, stimulasi music membantu
menyeimbangkan organ keseimbangan yang terdapat di telinga dan
otak. Jika organ keseimbangan sehat maka kerja organ tubuh lainnya
juga menjadi lebih seimbang dan lebih sehat.
i. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Dr John Diamond dan Dr David Nobel, telah melakukan riset
mengenai efek dari musik terhadap tubuh manusia dimana mereka
menyimpulkan bahwa : Apabila jenis music yang kita dengar sesuai
dan dapat diterima oleh tubuh manusia, maka tubuh akan bereaksi
dengan mengeluarkan jenis hormone (serotonin) yang dapat
menimbulkan rasa nikmat dan senang sehingga tubuh akan menjadi
lebih kuat (dengan meningkatnya sistem kekebalan tubuh) dan
membuat kita menjadi lebih sehat.
j. Meningkatkan Olahraga
Mendengarkan musik selama olahraga dapat memberikan
olahraga yang baik dalam beberapa cara, diantaranya meningkatkan
daya tahan, meningkatkan mood dan mengalihkan Anda dari setiap
pengalaman yang tidak nyaman selama olahraga. Ternyata
penyembuhan terapi musik tidak hanya terbatas pada kesehatan
mental atau masalah psikologis saja. Telah dilakukan studi terhadap
pasien-pasien penderita luka bakar, penyakit jantung, hipertensi,
stroke, nyeri kronis, alergi, maag, kanker dan penyakit lainnya, terapi
musik juga bisa digunakan untuk membantu proses penyembuhan.
Terapi musik dapat mengurangi kebutuhan pengobatan selama
kelahiran dan dilengkapi fungsi mati rasa dalam operasi dan
perawatan gigi, terutama jika yang dirawat anak-anak serta pasien
yang menjalani prosedur pembedahan. Musik juga berguna untuk
mengatasi trauma pada bayi yang lahir premature. Disamping situasi
akut ini, terapi musik juga membantu menghilangkan rasa sakit.
Terapi musik juga dapat memperbaiki kualitas bagi pasien yang
mengalami sakit berkepanjangan dan menambah kesehatan orang-
orang jompo, termasuk untuk penderita Alzheimer. Musik juga telah
digunakan untuk melengkapi perawatan. Selain itu terapi musik juga
berguna untuk mendukung keharmonisan keluarga dan memotivasi
kinerja karyawan.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa efek biologis dari
suara dan musik dapat mengakibatkan :
a. Energi otot akan meningkat atau menurun terkait dengan stimulasi
irama
b. Tarikan nafas dapat menjadi cepat atau berubah secara teratur
c. Timbulnya berbagai efek pada denyut jantung, tekanan darah, dan
fungsi endokrin
d. Berkurangnya stimulus sensorik dalam berbagai tahapan
e. Kelelahan berkurang atau tertunda, tetapi tegangan otot meningkat
f. Perubahan yang meningkatkan elektrisitas tubuh
g. Perubahan pada metabolisme dan biosintesis pada beberapa proses
enzim
Setidaknya ada tiga sistem saraf dalam otak yang akan terpengauh
oleh musik yang didengarkan, yaitu :
a. Sistem Otak yang Memproses Perasaan
Musik adalah bahasa jiwa, ia mampu membawa perasaan ke
arah mana saja. Musik yang Anda dengar akan merangsang sistem
saraf yang akan menghasilkan suatu perasaan. Perangsangan sistem
saraf ini mempunyai arti penting bagi pengobatan, karena sistem
saraf ambil bagian dalam proses fisiologis. Dalam ilmu kedokteran
jiwa, jika emosi tidak harmonis, maka akan mengganggu sistem lain
dalam tubuh kita, misalnya sistem pernafasan, sistem endokrin,
sistem immun, sistem kardiovaskuler, sistem metabolik, sistem
motorik, sistem nyeri, sistem temperatur dan lain sebagainya. Semua
sistem tersebut dapat bereaksi positif jika mendengar musik yang
tepat.
b. Sistem Otak Kognitif
Aktivasi sistem ini dapat terjadi walaupun seseorang tidak
mendengarkan atau memperhatikan musik yang sedang diputar.
Musik akan merangsang sistem ini secara otomatis. Jika sistem ini
dirangsang maka seseorang akan meningkatkan memori, daya ingat,
kemampuan belajar, kemampuan matematika, analisis, logika,
intelegensi dan kemampuan memilah, disamping itu juga adanya
perasaan bahagia dan timbulnya keseimbangan sosial.
c. Sistem Otak yang Mengontrol Kerja Otot
Musik secara langsung bisa mempengaruhi kerja otot kita.
Detak jantung dan prnafasan bisa melambat atau cepat secara
otomatis, tergantung alunan musik yang didengar. Bahkan bayi dan
orang tidak sadar pun tetap terpengaruh oleh alunan musik. Bahkan
ada suatu penelitian tentang efek terapi musik pada pasien dalam
keadaan koma. Ternyata denyut jantung bisa diturunkan dan tekanan
darah pun turun, kemudian begitu musik dimatikan, maka denyut
jantung dan tekanan darah kembali naik. Fakta ini juga bermanfaat
untuk penderita hipertensi karena musik bisa mengontrol tekanan
darahh.
Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, dunia kedokteran
serta psikologi membuktikan bahwa terapi musik berpengaruh dalam
mengembangkan imajinasi dan pikiran kreatif. Musik juga
mempengaruhi sistem imun, sistem saraf, sistem endokrin, sistem
pernafasan, sistem metabolik, sistem kardiovaskuler dan beberapa
sistem lainnya dalam tubuh. Dari berbagai penelitian ilmiah tersebut,
dinyatakan bahwa musik dapat digunakan untuk membantu
penyembuhan beberapa penyakit seperti insomnia, stress, depresi,
nyeri, hipertensi, obesitas, parkinson, epilepsi, kelumpuhan, aritmia
kanker, psikosomatis, mengurangi rasa nyeri saat melahirkan dll.
Namun perlu diingat, meskipun manfaat terapi musik sangat
besar, terapi musik tidak dimaksudkan untuk menggantikan
pengobatan medis. Terapi musik digunakan sebagai terapi
pengobatan pelengkap yang bisa mempercepat proses penyembuhan
suatu penyakit.
Dalam memproduksi CD terapi muik, kami menggabung terapi
musik, terapi gelombang otak dan terapi pemmrograman pikiran
untuk hasil maksimal. Jadi sebenarnya yang kami sebut CD terapi
musik tidak hanya berisi terapi musik saja, melainkan telah diperkaya
dengan jenis terapi lain yang bisa meningkatkan hasil terapi musik.
B. STRATEGI PELAKSANAAN TERAPI MODALITAS (TERAPI MUSIK)
1. Tujuan Pelaksanaan Terapi Musik
a. Klien mampu mengenali musik yang didengar
b. Klien memberi respon terhadap musik
c. Klien mampu menceritakan perasaannya setelah mendengarkan
musik
2. Strategi Pelaksanaan
a. Alat :
1) Sound Laptop
2) Lagu Khusus
b. Metode :
1) Diskusi
2) Sharing persepsi
c. Langkah kegiatan :
1) Persiapan
a) Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi :
menarik diri, harga diri rendah, dan tidak mau bicara.
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Orientasi
a) Salam Terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
Evaluasi/validasi
Menanyakan kadaan klien saat ini
b) Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mendengarkan
musik
Terapis menjelaskan aturan main sebagai berikut :
o Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus minta ijin dari terapis.
o Lama kegiatan 45 menit
o Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai.
3) Tahap Kerja
a) Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri
dimulai dari terapis secara beraturan searah jarum jam.
b) Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan dirinya,
terapis mengajak semua klien untuk bertepuk tangan
c) Terapis dan klien memakai papan nama.
d) Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh
bertepuk tangan atau berjoged sesuai dengan irama lagu.
Setelah selesai klien akan diminta menceritakan isi lagu
tersebut dan perasaan klien setelah mendengar lagu.
e) Terapi memutar lagu, klien mendengar, boleh berjoget, atau
tepuk tangan (kira-kira 15 menit). Music boleh diulang
beberapa kali. Terapi mengobservasi respons klien terhadap
music.
f) Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan
perasaannya. Sampai semua klien mendapat gilirannya.
g) Terapis memberikan pujian, setiap klien menceritakan
perasaannya dan mengajak klien lain bertepuk tangan.
4) Tahap Terminasi
a) Evaluasi.
b) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti terapi.
c) Terapis memberika pujian atas keberhasilan pasien.
5) Evaluasi dan Dokumentasi.
a) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses terapi berlangsung,
khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan terapi. Untuk terapi stimulasi
sensoris memdengar music, kemampuan klien yang
diharapkan adalah mengikuti kegiatan, respons terhadap
music, memberi pendapat tentang music yang didengar dan
perasaan saat mendengarkan music.
b) Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat terapi
pada catatan proses keperawatan tiap klien.
6) Setting Tempat
DAFTAR PUSTAKA