Download - Askep Keb Cairan Dan Elektrolit
Askep Kebutuhan cairan Askep Kebutuhan cairan dan elektolitdan elektolit
By. T. Parlindungan, S.Kep
Pendahuluan Pendahuluan Kebutuhan cairan dan elektolit Kebutuhan cairan dan elektolit
adalah suatu proses dinamik karena adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yg tetap dalam berespons perubahan yg tetap dalam berespons thd stresor fisiologis dan lingkunganthd stresor fisiologis dan lingkungan
Konsep DasarKonsep Dasar1.1.Volume dan distribusi carian tubuhVolume dan distribusi carian tubuh
a. Volume cairan tubuha. Volume cairan tubuh
Total jumlah volume cairan tubuh Total jumlah volume cairan tubuh ((total body water total body water _TBW) kira2 60% _TBW) kira2 60% dari BB pria dan 50% dari BB wanita.dari BB pria dan 50% dari BB wanita.
Usia juga berpengaruh thd TBW Usia juga berpengaruh thd TBW dimana makin tua usia makin sedikit dimana makin tua usia makin sedikit kandungan airnya.kandungan airnya.
Contoh; BBL TBW-nya 70-80% dari Contoh; BBL TBW-nya 70-80% dari BB, usia pubertas s/d 39 tahun utk BB, usia pubertas s/d 39 tahun utk pria 60% dari BB dan wanita 52% pria 60% dari BB dan wanita 52% dari BBdari BB
Usia 40 – 60 tahun utk pria 55% dari Usia 40 – 60 tahun utk pria 55% dari BB dan wanita 47% dari BBBB dan wanita 47% dari BB
Usia diatas 60 tahun utk pria 52% dari Usia diatas 60 tahun utk pria 52% dari BB, wanita 46% dari BBBB, wanita 46% dari BB
b. Distribusi cairan b. Distribusi cairan
Cairan tubuh didistibusikan diantara dua Cairan tubuh didistibusikan diantara dua kompartemen yaitu pada intraseluler kompartemen yaitu pada intraseluler dan ekstraseluler kira2 2/3 atau 40% dan ekstraseluler kira2 2/3 atau 40% dari BB, sedangkan caian ekstaseluler dari BB, sedangkan caian ekstaseluler 20% dari BB,cairan ini terdiri atas 20% dari BB,cairan ini terdiri atas plasma (cairan intravaskuler) 5%, plasma (cairan intravaskuler) 5%, cairan interstisial (cairan di sekitar cairan interstisial (cairan di sekitar tubuh spt limfe) 10-15% dan tubuh spt limfe) 10-15% dan transeluler( mis; cairan serebrospinalis, transeluler( mis; cairan serebrospinalis, sinovia, cairan dlm peritonium, cairan sinovia, cairan dlm peritonium, cairan dlm rongga mata, dll) 1-3%.dlm rongga mata, dll) 1-3%.
2. Fungsi cairan2. Fungsi cairan
a. Mempertahankan panas tubuh dan a. Mempertahankan panas tubuh dan pengaturan temperatur tubuhpengaturan temperatur tubuh
b. Transpor nutrien ke selb. Transpor nutrien ke sel
c. Transpor hasil sisa metabolismec. Transpor hasil sisa metabolisme
d. Transpor hormond. Transpor hormon
e. Pelumas antar-organe. Pelumas antar-organ
f. Mempertahankan tekanan f. Mempertahankan tekanan hidrostatik dalam sistem hidrostatik dalam sistem kardiovaskulerkardiovaskuler
3. Keseimbangan cairan3. Keseimbangan cairan
Keseimbangan cairan ditentukan oleh Keseimbangan cairan ditentukan oleh intake cairan dan output cairan. Intake intake cairan dan output cairan. Intake cairan berasal dari minuman dan cairan berasal dari minuman dan makanan. Kebutuhan cairan setiap hari makanan. Kebutuhan cairan setiap hari antara 1.800 – 2.500ml/hari. Sekitar antara 1.800 – 2.500ml/hari. Sekitar 1.200 ml berasal dari minuman dan 1.200 ml berasal dari minuman dan 1.000 ml dari makanan1.000 ml dari makanan
Sedangkan pengeluaran cairan melalui Sedangkan pengeluaran cairan melalui ginjal dalam bentuk urine 1.200 – 1.500 ginjal dalam bentuk urine 1.200 – 1.500 ml/hari, paru-paru 300 – 500 ml, dan ml/hari, paru-paru 300 – 500 ml, dan kulit 600 – 800 mlkulit 600 – 800 ml
4. Faktor-faktor yg memengaruhi 4. Faktor-faktor yg memengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit:keseimbangan cairan dan elektrolit:
a.a. Usia Usia
b.b. Temperatur lingkunganTemperatur lingkungan
c.c. DietDiet
d.d. SakitSakit
5. Pergerakan cairan tubuh5. Pergerakan cairan tubuh
mekanisme pergerakan cairan tubuh mekanisme pergerakan cairan tubuh melalui 3 proses yaitu;melalui 3 proses yaitu;
a. Difusi a. Difusi
merupakan proses dimana partikel merupakan proses dimana partikel yg terdapat dalam cairan bergerak yg terdapat dalam cairan bergerak dari konsentrasi tinggi ke dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sampai terjadi konsentrasi rendah sampai terjadi keseimbangankeseimbangan
b. Osmosis b. Osmosis
merupakan bergeraknya pelarut bersih merupakan bergeraknya pelarut bersih seperti air, melalui membran seperti air, melalui membran semipermiabel dari larutan yg semipermiabel dari larutan yg berkonsentrasi lebih rendah ke berkonsentrasi lebih rendah ke konsentrasi yang tinggi yang sifatnya konsentrasi yang tinggi yang sifatnya menarikmenarik
c. Transpor aktifc. Transpor aktif
partikel bergerak dari konsentrasi partikel bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi karena adanya daya rendah ke tinggi karena adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa jantungaktif dari tubuh seperti pompa jantung
6. Pengaturan keseimbangan cairan6. Pengaturan keseimbangan cairan
a. Rasa dahagaa. Rasa dahaga
Mekanisme rasa dahaga:Mekanisme rasa dahaga:
- Penurunan fungsi ginjal merangsang - Penurunan fungsi ginjal merangsang pelepasan renin, yg pd akhirnya pelepasan renin, yg pd akhirnya menimbulkan produksi angiotensin menimbulkan produksi angiotensin II yg dpt merangsang hipotalamus II yg dpt merangsang hipotalamus utk melepaskan substrat neuron yg utk melepaskan substrat neuron yg bertg jawab thd sensasi hausbertg jawab thd sensasi haus
- Osmoreseptor di hipotalamus Osmoreseptor di hipotalamus mendeteksi peningkatan tekanan mendeteksi peningkatan tekanan osmotik dan mengaktivasi jaringan osmotik dan mengaktivasi jaringan saraf yg dapat mengakibatkan saraf yg dapat mengakibatkan sensasi rasa dahagasensasi rasa dahaga
b. Anti Diuretik Hormon (ADH)b. Anti Diuretik Hormon (ADH)- ADH dibentuk di hipotalamus dan ADH dibentuk di hipotalamus dan
disimpan dalam neurohipofisi dari disimpan dalam neurohipofisi dari hipofisis posteriorhipofisis posterior
c. Aldosteronc. Aldosteron
Hormon ini disekesi oleh kelenjar Hormon ini disekesi oleh kelenjar adrenal yg bekerja pada tubulus adrenal yg bekerja pada tubulus ginjal utk meningkatkan absorpsi ginjal utk meningkatkan absorpsi natrium. Pelepasan aldosteron natrium. Pelepasan aldosteron dirangsang konsentrasi kalium, dirangsang konsentrasi kalium, natrium serum dan sistem natrium serum dan sistem angiotensin renin serta sangat angiotensin renin serta sangat efektif dalam mengendalikan efektif dalam mengendalikan hiperkalemiahiperkalemia
d. Prostaglandind. Prostaglandin
adalah asam lemak alami yg adalah asam lemak alami yg terdapat dalam banyak jaringan dan terdapat dalam banyak jaringan dan berfungsi dlm merespons radang, berfungsi dlm merespons radang, pengendalian TD, kontraksi uterus pengendalian TD, kontraksi uterus dan mobilitas gastrointestinal.dan mobilitas gastrointestinal.
Dalam ginjal, prostaglandin Dalam ginjal, prostaglandin berperan mengatur sirkulasi ginjal, berperan mengatur sirkulasi ginjal, respons natrium dan efek ginjal respons natrium dan efek ginjal pada ADHpada ADH
e. Glukokortikoid e. Glukokortikoid
Meningkatkan resorpsi natrium dan Meningkatkan resorpsi natrium dan air, sehingga volume darah naik dan air, sehingga volume darah naik dan terjadi retensi natrium. Perubahan terjadi retensi natrium. Perubahan kadar glukokortikoid menyebabkan kadar glukokortikoid menyebabkan perubahan pada keseimbangan airanperubahan pada keseimbangan airan
7. Cara pengeluaran cairan7. Cara pengeluaran cairan
Pengeluaran cairan terjadi melalui Pengeluaran cairan terjadi melalui organ-organ seperti :organ-organ seperti :
a.a. GinjalGinjal- Merupakan pengatur utama Merupakan pengatur utama
keseimbangan cairan yg menerima keseimbangan cairan yg menerima 170 liter darah utk disaring setiap hari170 liter darah utk disaring setiap hari
- Produksi urine utk semua usia 1 Produksi urine utk semua usia 1 ml/kg/jamml/kg/jam
- Pada orang dewasa produksi urine Pada orang dewasa produksi urine sekitar 1,5 liter/harisekitar 1,5 liter/hari
Lanjutan…..Lanjutan…..- Jumlah urine yang diproduksi oleh ginjal Jumlah urine yang diproduksi oleh ginjal
dipengaruhi oleh ADH dan aldosterondipengaruhi oleh ADH dan aldosteron
b. Kulit b. Kulit - Hilangnya cairan melalui kulit diatur Hilangnya cairan melalui kulit diatur
oleh saraf simpatis yg merangsang oleh saraf simpatis yg merangsang aktivitas kelenjar keringataktivitas kelenjar keringat
- Rangsangan kelenjar keringat dpt Rangsangan kelenjar keringat dpt dihasilkan dari aktivitas otot, dihasilkan dari aktivitas otot, temperatur lingk yang meningkat dan temperatur lingk yang meningkat dan demamdemam
- Disebut juga Disebut juga Isensible Water Loss Isensible Water Loss (IWL) sekitar 15 – 20 ml/24jam(IWL) sekitar 15 – 20 ml/24jam
c. Paru-paruc. Paru-paru- Menghslkan IWL sekitar 400 Menghslkan IWL sekitar 400
ml/hariml/hari- Meningkatnya cairan yg hilang sbg Meningkatnya cairan yg hilang sbg
respons thd peubahan kecepatan respons thd peubahan kecepatan dan kedalaman napas akibat dan kedalaman napas akibat pergerakan atau demampergerakan atau demam
d. Gastrointestinal d. Gastrointestinal - Dalam kondisi normal cairan yg Dalam kondisi normal cairan yg
hilang dari gastrointestinal setiap hilang dari gastrointestinal setiap hai sekitar 100-200 mlhai sekitar 100-200 ml
- Perhitungan IWL secara keseluruhan Perhitungan IWL secara keseluruhan adalah 10-15 cc/kg BB/24 jam, adalah 10-15 cc/kg BB/24 jam, dengan kenaikan 10% dari IWL pada dengan kenaikan 10% dari IWL pada setiap kenaikan suhu 1 derajat setiap kenaikan suhu 1 derajat celsius.celsius.
8. Pengaturan elektrolit8. Pengaturan elektrolit
a.a. Natrium (sodium)Natrium (sodium)
b.b. Kalium (potassium)Kalium (potassium)
c.c. KalsiumKalsium
d.d. MagnesiumMagnesium
e.e. KloridaKlorida
f.f. BikarbonatBikarbonat
g.g. Fosfat Fosfat
9. Masalah keseimbangan cairan9. Masalah keseimbangan cairan
a.a. HipovolemikHipovolemik
Adalah kondisi akibat kekurangan volume Adalah kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstraseluler (CES), dan dpt terjadi cairan ekstraseluler (CES), dan dpt terjadi kehilangan melalui kulit, ginjal, kehilangan melalui kulit, ginjal, gastrointestinal, pendarahan sehingga gastrointestinal, pendarahan sehingga menimbulkan syok hipovolemikmenimbulkan syok hipovolemik
Gejala: pusing, lemah, letih, anoreksia, Gejala: pusing, lemah, letih, anoreksia, mual muntah, rasa haus, ggn mental, mual muntah, rasa haus, ggn mental, konstipasi dan oliguri, penurunan TD, konstipasi dan oliguri, penurunan TD, suhu meningkat, turgor kulit menurun, suhu meningkat, turgor kulit menurun, lidah kering dan kasar, mukosa mulut lidah kering dan kasar, mukosa mulut keringkering
b. Hipervolemib. Hipervolemi
Adalah penambahan/kelebihan volume Adalah penambahan/kelebihan volume CES dpt terjadi pd saat:CES dpt terjadi pd saat:
- Stimulusi kronis ginjal utk menahan Stimulusi kronis ginjal utk menahan natrium dan airnatrium dan air
- Fungsi ginjal abnormal, dgn Fungsi ginjal abnormal, dgn penurunan akskresi natrium dan airpenurunan akskresi natrium dan air
- Kelebihan pemberian cairanKelebihan pemberian cairan- Perpindahan cairan interstisial ke Perpindahan cairan interstisial ke
plasma plasma
Gejala: sesak nafas, peningkatan dan Gejala: sesak nafas, peningkatan dan penurunan TD, nadi kuat, asites, penurunan TD, nadi kuat, asites, edema, adanya ronchi, kulit lembab, edema, adanya ronchi, kulit lembab, distensi vena leher dan irama gallopdistensi vena leher dan irama gallop
10. Ketidakseimbangan asam basa10. Ketidakseimbangan asam basa
a.a. Asidosis respiratorikAsidosis respiratorik
Disebabkan karena kegagalan sistem Disebabkan karena kegagalan sistem pernapasan dalam membuang CO2 pernapasan dalam membuang CO2 dari cairan tubuhdari cairan tubuh
Penyebab: penyakit obstruksi, restraki Penyebab: penyakit obstruksi, restraki paru, polimielitis, penurunan paru, polimielitis, penurunan aktivitas pusat pernapasan (trauma aktivitas pusat pernapasan (trauma kepala, pendarahan, narkotik, kepala, pendarahan, narkotik, anestesi, dll)anestesi, dll)
b. Alkalisis respiratorikb. Alkalisis respiratorik
Disebabkan kerana kehilangan CO2 Disebabkan kerana kehilangan CO2 dari paru-paru pada kecepatan yg dari paru-paru pada kecepatan yg lebih tinggi dari produksinya dalam lebih tinggi dari produksinya dalam jaringanjaringan
Penyebab: hiperventilasi alveolar, Penyebab: hiperventilasi alveolar, anxietas, demam, meningitis, anxietas, demam, meningitis, keracunan aspirin, pneumonia dan keracunan aspirin, pneumonia dan emboli paruemboli paru
c. Asidosis metabolikc. Asidosis metabolik
Terjadi akibat akumulasi abnormal Terjadi akibat akumulasi abnormal fixed acid atau kehilangan basafixed acid atau kehilangan basa
Gejala: pernapasan kusmaul (dalam Gejala: pernapasan kusmaul (dalam dan cepat), disorientasi, dan komadan cepat), disorientasi, dan koma
d. Alkalosis metabolikd. Alkalosis metabolik
Disebabkan oleh kehilangan ion hidrogen Disebabkan oleh kehilangan ion hidrogen atau penambahan basa pada cairan tubuhatau penambahan basa pada cairan tubuh
Penyebab: mencerna sebagian besar basa Penyebab: mencerna sebagian besar basa (mis; BaHCO3, antasid, soda kue) utk (mis; BaHCO3, antasid, soda kue) utk mengatasi ulkus peptikum atau rasa mengatasi ulkus peptikum atau rasa kembungkembung
Gejala: apatis, lemah, ggn mental, kram dan Gejala: apatis, lemah, ggn mental, kram dan pusingpusing
Asuhan KeperawatanAsuhan KeperawatanPengkajian Pengkajian
1.1. R/ KeperawatanR/ Keperawatan
a.a. Pemasukan dan pengeluaran cairan Pemasukan dan pengeluaran cairan dan makanan (oral, parental)dan makanan (oral, parental)
b.b. Tanda umum masalah elektrolitTanda umum masalah elektrolit
c.c. Tanda kekurangan dan kelebihan Tanda kekurangan dan kelebihan cairancairan
d.d. Proses penyakit yg menyebabkan Proses penyakit yg menyebabkan ggn homeostatis cairan dan elektrikggn homeostatis cairan dan elektrik
e. Pengobatan tertentu yg sedang e. Pengobatan tertentu yg sedang dijalani dapat mengganggu status dijalani dapat mengganggu status cairancairan
f. Status perkembangan spt usia atau f. Status perkembangan spt usia atau situasi sosialsituasi sosial
g. Faktor psikologis seperti perilaku g. Faktor psikologis seperti perilaku emosional yg mengganggu emosional yg mengganggu pengobatanpengobatan
2. Pengukuran klinik2. Pengukuran klinik
a.a. Berat BadanBerat Badan
kehilangan/bertambahnya BB kehilangan/bertambahnya BB menunjukkan adanya masalah menunjukkan adanya masalah keseimbangan cairan :keseimbangan cairan :
- ± 2% - ± 2% : ringan: ringan
- ± 5 %- ± 5 % : sedang: sedang
- ± 10 %- ± 10 % : berat: berat
Pengukuran BB dilakukan setiap Pengukuran BB dilakukan setiap hari pd waktu yg samahari pd waktu yg sama
b. Keadaan umumb. Keadaan umum- Pengukuran tv spt S, TD, N, PPengukuran tv spt S, TD, N, P- Tingkat kesadaranTingkat kesadaran
c. Pengukuran pemasukan cairanc. Pengukuran pemasukan cairan- Cairan oral : NGT dan oral Cairan oral : NGT dan oral - Cairan parental termasuk obat2an IVCairan parental termasuk obat2an IV- Makanan yg cenderung mengandung Makanan yg cenderung mengandung
airair- irigasi kateter atau NGT irigasi kateter atau NGT
d. Pengukuran pengeluaran cairan;d. Pengukuran pengeluaran cairan;- Urine : volume, kejernihan/kepekatanUrine : volume, kejernihan/kepekatan- Feses : jumlah dan konsistensiFeses : jumlah dan konsistensi- MuntahMuntah- Tube drainaseTube drainase- IWL IWL
e. Ukuran keseimbangan cairan dengan e. Ukuran keseimbangan cairan dengan akurat: normalnya sekitar ±200 CCakurat: normalnya sekitar ±200 CC
3. Pemeriksaan Fisik3. Pemeriksaan Fisik
a. Integumen : keadaan turgor kulit, a. Integumen : keadaan turgor kulit, edema, kelemahan otot, tetani, dan edema, kelemahan otot, tetani, dan sensasi rasasensasi rasa
b. Kardiovaskuler: distensi vena b. Kardiovaskuler: distensi vena jugularis, TD, Hb, dan bunyi jantungjugularis, TD, Hb, dan bunyi jantung
c. Mata : cekung, air mata keringc. Mata : cekung, air mata kering
d. Neurologi : refleks, ggn motorik dan d. Neurologi : refleks, ggn motorik dan sensorik, tingkat kesadaransensorik, tingkat kesadaran
e. Gastrointestinal : keadaan mukosa e. Gastrointestinal : keadaan mukosa mulut, mulut dan lidah, muntah2 dan mulut, mulut dan lidah, muntah2 dan bising usus.bising usus.
4. Pemeriksaan penunjang4. Pemeriksaan penunjang
pemeriksaan elektrolit, darah pemeriksaan elektrolit, darah lengkap, PH, berat Jenis urine, dan lengkap, PH, berat Jenis urine, dan AGDAGD
Diagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan1. aktual/ risiko defisit volume cairan1. aktual/ risiko defisit volume cairan
Definisi : Kondisi dimjana pasien Definisi : Kondisi dimjana pasien mengalami risiko kekurangan cairan pd mengalami risiko kekurangan cairan pd ekstraseluler dan vaskulerekstraseluler dan vaskuler
Sehubungan dengan :Sehubungan dengan :
a.a. Kehilangan cairan secara berlebihanKehilangan cairan secara berlebihan
b.b. Berkeringat secara berlebihanBerkeringat secara berlebihan
c.c. Menurunnya intake oralMenurunnya intake oral
d.d. Penggunaan diuretikPenggunaan diuretik
e.e. Pendarahan Pendarahan
Kemungkinan data yg ditemukan:Kemungkinan data yg ditemukan:
a.a. HipotensiHipotensi
b.b. TakhikardiaTakhikardia
c.c. PucatPucat
d.d. KelemahanKelemahan
e.e. Konsentrasi urin pekatKonsentrasi urin pekat
Kondisi klinis kemungkinan terjadi Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada:pada:
a.a. Penyakit AddisonPenyakit Addison
b.b. KomaKoma
c.c. Ketoasidosis pada diabetikKetoasidosis pada diabetik
d.d. Pendarahan gastrointestinalPendarahan gastrointestinal
e.e. Muntah diareMuntah diare
f.f. Intake cairan tidak adekuatIntake cairan tidak adekuat
g.g. AIDSAIDS
h.h. PendarahanPendarahan
i.i. Ulcer kolonUlcer kolon
Tujuan yang diharapkan :Tujuan yang diharapkan :
a.a. Mempertahankan keseimbangan Mempertahankan keseimbangan cairancairan
b.b. Menunjukkan adanya keseimbangan Menunjukkan adanya keseimbangan cairan spt output urine adekuat, TD cairan spt output urine adekuat, TD normal, membran mukosa mulut normal, membran mukosa mulut lembab, turgor kulit baiklembab, turgor kulit baik
c.c. Secara verbal pasien mengatakan Secara verbal pasien mengatakan penyebab kekurangan cairan dapat penyebab kekurangan cairan dapat teratasi.teratasi.
NO
INTERVENSI RASIONAL
1. Ukur dan catat setiap 4 jam :•Intake dan output cairan•Warna muntahan, urine, dan feses•Monitor turgor kulit•Tanda vital•Monitor IV infus•CVP•Elektrolit, BUN, hematokrit dan Hb•Status mental•BB
Menentukan kehilangan makan dan minum
2. Berikan makanan dan cairan Memenuhi kebutuhan makan dan minum
3. Berikan pengobatan seperti antidiare dan antimuntah
Menurunkan pergerakan usus dan muntah
4. Berikan dukungan verbal dalam pemberian cairan
Meningkatkan konsumsi yang lebih
NO INTERVENSI RASIONAL
5. Lakukan kebersihan mulut sebelum makan
Meningkatkan nafsu makan
6. Ubah posisi pasien setiap 4 jam Meningkatkan sirkulasi
7. Berikan pendidikan kesehatan tentang :•Tanda dan gejala dehidrasi•Intake dan output cairan•terapi
Meningkatkan informasi dan kerja sama
2. Volume cairan tubuh2. Volume cairan tubuh
Definisi : Kondisi dimana terjadi Definisi : Kondisi dimana terjadi peningkatan rentensi dan edemapeningkatan rentensi dan edema
Kemungkinan sehubungan dengan :Kemungkinan sehubungan dengan :
a.a. Retensi garam dan airRetensi garam dan air
b.b. Efek dari pengobatanEfek dari pengobatan
c.c. Malnutrisi Malnutrisi
Kemungkinan data yang ditemukan :Kemungkinan data yang ditemukan :
a.a. OrthopneaOrthopnea
b.b. OliguriaOliguria
c.c. EdemaEdema
d.d. Distensi vena jugularisDistensi vena jugularis
e.e. HipertensiHipertensi
f.f. Distres pernapasanDistres pernapasan
g.g. AnasarkaAnasarka
h.h. Edema paruEdema paru
Kondisi klinis kemungkinan terjadi Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :pada :
a.a. ObesitasObesitas
b.b. HipothiroidismHipothiroidism
c.c. Pengobatan dgn kortikosteroidPengobatan dgn kortikosteroid
d.d. Cushings syndromeCushings syndrome
e.e. Gagal ginjalGagal ginjal
f.f. Sirosis hepatisSirosis hepatis
g.g. KankerKanker
h.h. toxemiatoxemia
Tujuan yang diharapkan :Tujuan yang diharapkan :
a.a. Mempertahankan keseimbangan Mempertahankan keseimbangan intake dan output cairanintake dan output cairan
b.b. Menurunkan kelebihan cairanMenurunkan kelebihan cairan
22NO
INTERVENSI RASIONAL
1. Ukur dan monitor :* Intake dan output cairan, BB, tensi, CVP distensi vena, jugularis dan bunyi paru
Dasar pengkajian kardiovaskuler dan respon terhadap penyakit
2. Monitor rontgen paru Mengetahui adanya edema paru
3. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian cairan, obat dan efek pengobatan
Kerjasama disiplin ilmu dalam perawatan
4. Hati-hati dalam pemberian cairan
Mengurangi kelebihan cairan
NO INTERVENSI RASIONAL
5. Pada pasien yang bedrest :•Ubah posisi setiap 2 jam•Latihan pasif dan aktif
Mengurangi edema
6. Pada kulit yang edema berikan losion, hindari penekanan yang terus-menerus
Mencegah kerusakan kulit
7. Berikan pengetahuan kesehatan tentang:•Intake dan output cairan•Edema, BB•Pengobatan
Pasien dan keluarga mengetahui dan kooperatif.
Asites : penumpukan cairan dirongga Asites : penumpukan cairan dirongga perut. Cairan itu terjadi krn berbagai perut. Cairan itu terjadi krn berbagai penyakit kronik (serosis hati)penyakit kronik (serosis hati)