Download - Askep DM
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN “NJ” DENGAN PENYAKIT DIABETES MELITUS (DM)
DI RUANG MAWAR RSUP SANGLAH DENPASAR
TANGGAL 22-24 DESEMBER 2014
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 22 Desember 2014 pukul 10.00 wita di bed 15 ruang
Mawar RSUP Sanglah, Denpasar. Data diperoleh dari pasien, keluarga pasien, melalui
teknik anamnesa, pemeriksaan fisik, observasi, dan catatan medis pasien. Pasien masuk
rumah sakit pada tanggal 17 Desember 2014 pukul 14.30 wita dengan No RM: 14072605
1. DATA DASAR
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Nama : NJ : TK
Jenis Kelamin :Perempuan : Perempuan
Usia : 47 tahun : 38 tahun
Status perkawinan : Menikah : Menikah
Agama : Islam : Islam
Suku Bangsa : Indonesia : Indonesia
Pendidikan : SMP : SMA
Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga : Pegawai Swasta
Alamat : Desa Belo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat
Sumber biaya : BPJS - JAMKESMAS
Diagnosa Medis : DM type II + CKD st. III + ISK
Hub. Dgn pasien : : Saudara Perempuan
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Alasan Masuk Rumah Sakit
Pasien merupakan rujukan dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bima dan sempat
dirawat di rumah sakit tersebut selama 2 minggu karena DM, typhoid, dan maag.
Pasien dibawa oleh keluarganya ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar untuk
mendapatkan pengobatan lanjutan dengan keluhan mual dan muntah sejak 3 hari
sebelum masuk rumah sakit, makan hanya sedikit, dan nyeri pada ulu hati.
b. Keluhan utama
Pada saat pengkajian pasien mengeluh mual dan nafsu makan menurun.
c. Kronologi Kejadian
Pasien mengeluh mual muntah sejak 3 hari yang lalu (sebelum masuk rumah sakit),
makan hanya sedikit, dan disetrai dengan nyeri dada dengan skala nyeri 2/10.
Sebelumnya pasien sempat dirawat di rumah sakit PKU Muhammadyah Bima selama
2 minggu. Pada tanggal 17 Desember 2014 pukul 14.30 pasien dibawa oleh
keluarganya ke rumah sakit Sanglah Denpasar, pasien diterima di triage interna
dengan keadaan lemas danstatus gizi kurang. Setelah mendapatkan penanganan di
Triage RSUP Sanglah Denpasar, pasien langsung di bawa ke ruang Mawar RSUP
Sanglah Denpasar. Pasien kemudian mendapatkan pengobatan lebih lanjut, dengan
therapy :
1. IVFD NaCl 20tpm
2. Lantus 1x8 unit SC (malam)
3. Novorapid 3x6 unit SC
4. Cefoperazone 2x1gr
5. Ranitidin 2x50mg
6. Antacid 3x1CI
7. Metoclopramide 3x10gr
8. Pantoprazole 2x1tab
9. Diet DM B 1900 kkal
3. RIWAYAT KESEHATAN
A. Kesehatan Sebelumnya
a. Riwayat Imunisasi
Keluarga pasien mengatakan pasien lupa dengan imunisasi yang sudah di
dapatkan.
b. Riwayat Alergi
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap
obat, makanan dan minuman, serta binatang.
c. Riwayat Kecelakaan
Keluarga pasien mengatakan belum pernah mengalami kecelakaan.
d. Riwayat di rawat di RS
Keluarga pasien mengatakan pasien pernah masuk Rumah Sakit dan dirawat
selama 2 minggu di Rumah Sakit PKU Muhammadyah Bima karena penyakit
yang sama.
e. Riwayat Pemakian Obat
Pasien mengatakan hanya mengonsumsi dan memakai obat-obatan yang telah
diberikan/diresepkan oleh dokter dan yang diberikan di rumah sakit.Serta
tidak pernah mengonsumsi obat secara sembarangan.
f. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Keluarga pasien mengatakan memiliki penyakit DM.
B. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang memiliki keluhan/penyakit
yang sama dengan dirinya. Pasien juga mengatakan dalam keluarganya tidak ada
anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit keturunan seperti hipertensi,
jantung, dll.
4. KEBUTUHAN BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
a. Bernafas
Pasien mengatakan sebelum MRS pasien tidak mengalami gangguan dalam bernafas
seperti sesak. Saat pengkajian pasien mengatakan tidak mengalami gangguan dalam
bernafas. RR = 20x / menit
b. Makan dan Minum
- Makan : sebelum MRS, Keluarga pasien mengatakan biasa makan 1 porsi nasi
dan lauk dengan porsi sedang dengan frekuensi makan 3 x sehari, namun
setelah Pasien dirawat inap, makan pasien habis ¼ porsi dari 1 porsi dengan
frekuensi 3 x sehari. pasien juga mendapatkan diet DM B yaitu energi
sebanyak 1900 kkal dan diet protein sebanyak 52,97 gr.
- Minum : Keluarga pasien mengatakan sebelum MRS pasien biasa minum 5-
7gelas per hari. Setelah MRS pasien hanya minul 3-4 gelas per hari. Selain
minum air putih pasien juga terkadang minum susu yang diberikan oleh
petugas gizi.
c. Eliminasi
- BAK : sebelum dan sesudah MRS, keluarga pasien mengatakan biasa BAK 4
– 5 x sehari, berwarna kuning jernih , bau khas urine, volume ± 1500 ml / hari.
- BAB : Sebelum maupun sesudah MRS, keluarga pasien mengatakan biasa
BAB 1 x sehari dengan konsistensi padat, berbentuk silinder, bau khas feses,
serta tidak merasakan nyeri saat BAB
d. Gerak Dan Aktivitas
Sebelum MRS, keluarga pasien mengatakan masih dapat beraktivitas dan bekerja
seperti biasanya, namun setelah MRS, pasien mengeluhkan sulit beraktivitas /
bergerak karena pasien merasakan badannya lemas sehingga pasien lebih banyak tidur
di atas tempat tidur.
TABEL ADL NJ
ADL 0 1 2 3 4 KET.
Makan dan minum V 0 = Mandiri
Toileting V 1 = Dengan alat bantu
Mobilisasi dari TT V 2 = dibantu orang lain
Berpakaian V 3 = dibantu orang lain
dan alat
Berpindah V 4 = Tergantung total
Ambulansi V
e. Istirahat dan Tidur
Sebelum dan Setelah MRS, keluarga pasien mengatakan tidak mengalami gangguan
pola tidur, pasien biasa tidur siang selama 2 jam dan tidur malam selama 6 jam per
hari.
f. Pengaturan Suhu Tubuh
Saat pengkajian suhu tubuh pasien 36,C
g. Kebersihan Diri
Sebelum MRS pasien biasa mandi 2 kali sehari , setelah dan selama MRS pasien biasa
di lap.air hangat oleh keluarganya hanya dibagian luarnya saja. Saat pengkajian pasien
terlihat cukup bersih dan rapi.
h. Rasa Nyaman
Sebelum masuk rumah sakit
Sebelum sakit dan dirawat di rumah sakit pasien mengatakan tidak mengalami
permasalahan dalam hal kenyamanan.
Saat masuk rumah sakit
Pada saat pengkajian, pasien mengatakan rasa nyamannya terganggu karena
merasa mual.
i. Rasa Aman
Saat pengkajian, pasien mengatakan sebelum ataupun sesudah masuk rumah sakit
pasien merasa aman dengan keadaan dirinya maupun lingkungannya
j. Komunikasi dan Sosialisasi
Pasien berkomunikasi kurang jelas dan terkadang hanya dengan anggukan kepala
namun sosialisasi dengan petugas kesehatan dan orang di sekitar baik.
k. Bekerja
Sebagai ibu rumah tangga, sejak MRS keluarga pasien mengatakan pasien tidak dapat
menjalankan aktivitas seperti biasanya seperti memasak, membersihkan rumah, dan
mengrus anak anaknya.
l. Spiritual
Pasien dan keluarganya beragama islam. Pasien hanya berdoa dari tempat tidurnya
saja. Pasien dan keluarganya yakin, gangguan kesehatan yang dialaminya karena
penyakit medis, bukan karena pengaruh hal-hal magis/mistis.
m. Pengetahuan dan Belajar
Saat pengkajian pasien dan keluarga mengatakan kurang mengerti tentang penyakitnya
dan tindakan keperawatan yang dilakukan, namun bersedia mengikuti prosedur
keperawatan.
n. Rekreasi
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan biasa berekreasi ke tempat wisata
bersama keluarganya. Namun selama dirawat, pasien hanya mengobrol dengan
keluarganya untuk mengisi waktu luang.
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum (Lemah)
Kesadaran : CM
Postur tubuh : Tegak
Warna kulit : Sawo matang
Turgor kulit : Baik, elastis
Status Gizi : TB = 165 cm ; BB = 45kg, IMT : 16,54,9 kg / m2
b. Gejala Kardinal
Suhu : 36C
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 20 x/menit
c. Keadaan Fisik
1. Kepala : Bentuk simetris, lesi (-), benjolan (-), nyeri (-). rambut hitam, pendek,
bergelombang.
2. Mata : Bentuk simetris konjungtiva normal, sklera putih, bentuk simetris, pupil
isokor
3. Hidung: Bentuk simetris, sekret (-), pendarahan (-), lesi (-).
4. Telinga : Bentuk simetris, nyeri (-), pendarahan (-), benjolan (-), lesi (-)
5. Wajah : Wajah oval simetris, lesi(-), benjolan (-), nyeri (-)
6. Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis, dan kelenjar tiroid, lesi (+)
7. Thorak :
- Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada lesi
- Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Pulmo;sonor
- Auskultasi : Suara napas vesikuler, bunyi jantung S1, S2 reguler
8. Abdomen:
- Inspeksi : Bentuk normal, tidak ada lesi, Perut tidak buncit, bersih
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
- Auskultasi : Bising usus 12 x / menit
- Perkusi : Suara Timpani
9. Ektermitas
Atas : Terpasang infus pada tanggan kanan lesi (-), tidak ada lesi, nyeri tekan
(-), dan endema (-), hangat
Bawah : lesi (-), Nyeri (-), hangat, oedema (-)
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Darah Lengkap pada tanggal 17 Desember 2014
Parameter Result Unit
WBC 16,1,0 10^3/µL
NEU 12,7 %
LYM 2,45 %
MONO .824 %
EOS .039 %
BASO .034 %
RBC 3,54 10^6/ µL
HGB 10,0 9/dl
HCT 30,5 %
MCV 86,0 fl
MCH 28,3 pg
MCHC 33,9 9/dl
RDW 12,7 %
PLT 516 10^3/µL
MPV 5,99 Fl
Pemeriksaan Laboratorium Patologi Klinik pada tanggal 17 Desember 2014
Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan Remarks
SGOT 9,1 U/L 11-33 Low
SGPT 11,4 U/L 11,00-50,00
BS acak 299 mg/dL 70.00-140,00 High
BUN 17 mg/dL 8,00-23,00
Creatini 0,88 mg/dL 0,70-1,20
Natrium 139 mmol/L 136-145
Kalium 2,9 mmol/L 3,50-5,10 Low
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Kimia Klinik pada tanggal 17 Desember 2014
PARAMETER HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN REMARKSpH 7,5 7,35-7,45 HighpCO2 42 mmHg 35,00-45,00
pO2 130 mmHg 80,00-100,0 HighBEeof 9,6 mmol/L -2 -2
HCO3−¿¿ 32,8 mmol/L 22,00- 26,00 HighSO2c 99 % 95%-100%
TCO2 34,1 mMol/L 24,00-30,00 HighB. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
NO. DATA FOKUS
DATA
STANDAR
NORMAL
ETIOLOGI
MASALAH
KEPERAWAT
AN
1. DS : Keluarga
pasien mengatakan
biasa makan 1
porsi, tapi setelah
MRS, makan habis
hanya ¼ porsi dan
mengkonsumsi
- Pasien makan
1 porsi secara
teratur dan tidak
ada tambahan
asupan kalori
lain.
Diabetes Mellitus
Keseimbangan Kalori (-)
Ketidakseimban
gan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
makanan selain
menu dari RS
DO: pasien memilik
gizi kurang (IMT =
16,54 kg / m2)
- berat badan
ideal (IMT BB
normal = 18,5 –
22,9)
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
2. DS : pasien
mengeluh badannya
lemas.
DO: pasien terlihat
lemas, terpasang
infus di tangan
kanan dan aktivitas
pasien dibantu orang
lain
- Pasien tidak
lemas.
- pasien terlihat
tidak lemas,
tidak terpasang
infus, dan
aktivitas pasien
dilakukan
secara mandiri.
Diabetes melitus
Glukosa intrasel
Pembentukan ATP terganggu
Lemah
Intoleransi aktifitas
Intolerasi
Aktivitas
3. DS : pasien
mengatakan pusing
dan merasa lemas
DO : pasien tampak
lemas
Gula darah 2JPP 299
mg / dL
Hasil tes Hba1C :
8 % (Kendali
diabetes sedang)
- Pasien tidak
pusing dan
lemas
- pasien tidak
terlihat lemas
- Gula darah
2JPP < 200 mg /
dL, Gula Darah
puasa / pagi : <
100 mg / dL
Diabetes Mellitus
Defisiensi insulin
Hiperglikemia
Kadar Glukosa darah
Risiko
ketidakstabilan
kadar glukosa
darah.
meningkat
Risiko ketidakstabilan kadar glukosa
darah4. DS : pasien dan
keluarga pasien
mengatakan kurang
paham mengenai
peyakitnya
DO: pasien
kebingungan dengan
penyakitnya
- Pasien
menyatakan
paham tentang
penyakitnya
- Pasien tidak
bertanya tentang
penyakitnya
Diabetes Mellitus
Kurang / tidak mengetahui
sumber informasi
Kurang Pengetahuan
Kurang
pengetahuan
1. Analisa Masalah
a. P : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
E : Asupan berlebih/ intake /konsumsi terlalu rendah kalori
S : Pasien nilai IMT 16,54 kg / m2
Proses terjadinya : Diabetes Melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai
berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang
menimbulkan berbagai. Hal ini menyebabkan glukosa dalam
darah tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga sel kekurangan
bahan bakar untuk menghasilkan tenaga.
Akibat tidak di tanggulangi : Gangguan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh.
b. P : Intoleransi aktivitas
E : Kelemahan fisik ditandai
S :Pasien tampak badannya pasien lema dan aktivitas dibantu oleh orang
lain.
Proses terjadinya : Semakin bertambahnya usia maka tingkat kemampuan
seseorang untuk beraktivitas semakin menurun ini dikarenakan
keadaan fisiknya atau kondisi yang dialaminya sekarang semakin
melemah maka bisa menyebabkan fisik mengalami intoleransi
aktivitas
Akibat tidak di tanggulangi : Dikubitus dan disfungsi jaringan tubuh.
c. P : Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah.
E : Defisiensi insulin
S : Pasien merasa lemas dan pusing dan gula darah 2JPP 299 mg / dL
Proses terjadinya : Pada diabetes tipe ini terdapat ketidakmampuan untuk
menghasilkan defisiensi insulin karena sel-sel beta pankreas
telah dihancurkan oleh proses autoimun. Hipereglikemia-puasa
terjadi akibat produksi glukosa yang tidak terukur oleh hati.
Disamping itu glukosa yang berasal dari makanan tidak dapat
disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah dan
menimbulkan hiperglikemia postprandial (sesudah makan).
Kemudian kadar glukosa darah yang meningkat menyebabkan
pasien berisiko mengalami ketidakstabilan kadar glukosa
darah.
Akibat tidak di tanggulangi : ketidakstabilan kadar glukosa darah.
d. P : Kurang pengetahuan tentang penyakit
E : Tidak mengenal sumber informasi.
S : Pasien tampak kebingungan dengan penyakitnya.
Proses terjadinya : Semakin bertambahnya usia maka tingkat kemampuan
seseorang untuk memahami keadaan fisiknya atau kondisi yang
dialaminya sekarang. Kemudian latar belakang pendidikan
yang kurang memadai merupakan juga faktor kurang / tidak
mengetahui sumber informasi tentang penyakit pasien. Hal ini
lah yang mempengaruhi kurangnya pengetahuan pada pasien.
Akibat tidak di tanggulangi : pasien akan mengalami kurang pengetahuan tentang
penyakitnya
2. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
asupan berlebih/ intake /konsumsi terlalu rendah kalori ditandai dengan nilai
IMT 16,54.
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik ditandai dengan
badan pasien lemas, merasa pusing, dan aktivitas dibantu oleh orang lain.
c. Risiko Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan defisiensi
insulin, ditandai dengan pasien merasa lemas dan pusing dan gula darah 2JPP
299 mg / dL
d. Kurang pengetahuan tentang penyakit, pemantauan glukosa mandiri,
perubahan diet dan program latihan berhubungan dengan tidak mengenal
sumber informasi, ditandai dengan pasien tampak kebingungan dengan
penyakitnya.
C. INTERVENSI
1. Prioritas Diagnosa
a. Diagnosa 1
b. Diagnosa 3
c. Diagnosa 2
d. Diagnosa 4
NO.
HARI/TGL/JAM
DX KEP. TUJUANRENCANA TINDAKAN
RASIONAL
1. Senin, 22 Desember 2014Pukul 10.00
I Setelah diberikan asuhan keperawatan
1. Anjurkan pasien untuk mengikuti jadwal diet yang telah
1. Pasien tidak menunda jadwal makan sehingga tidak terjadi hipoglikemi
Wita selama 2 x 24 jam, diharapkan nutrisi pasien seimbang dengan Kriteria Hasil:Nutritional Status
1. makan habis 1 porsi
2. berat badan yang terkontrol / menurun
3. Tidak ada asupan kalori lain selain yang diberikan berdasarkan diet
diprogramkan.
2. timbang BB pasien tiap hari
3. Kolaborasi dengn tim gizi dalam memperbaiki status nutrisi melalui pemberian diet yang direncanakan tim gizi bagi pasien
4. Pantau banyaknya makanan yang dikonsumsi
5. Libatkan keluarga pasien pada perencanaan makan sesuai dengan indikasi.
2. Memantau status gizi
3. Mampu mengendalikan kadar glukosa darah dengan mempertimbangkan masalah kesehatan primer, gaya hidup tingkat aktivitas dan makanan kesukaan pasien.
4. Untuk mengetahui asupan nutrisi setiap hari
5. Meningkatkan rasa keterlibatannya, memberikan informasi pada keluarga untuk memahami kebutuhan nutrisi pasien.
2 Senin, 22 Desember 2014Pukul 10.00 Wita
III Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam, diharapkan aktivitas Optimal / terpenuhi dengan kriteria hasil :
1. Bantu klien untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
akan dilakukan
2. Bantu untuk
memilih aktivitas
konsisten yang
sesuai dengan
1. Mengetahui tingkat
kemampuan
aktifitas pasien
2. Membantu aktivitas
pasien secara
bertahap dan
mandiri
1. Menunjukkan peningkatan toleransi aktivitas
2. Kebutuhan pasien terpenuhi
kemampuan fisik,
psikologi dan
sosial
3. Bantu untuk
mengidentifikasi
dan mendapatkan
sumber yang
diperlukan untuk
aktifitas ang
diinginkan
4. Bantu pasien
untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
disukai
3. Membantu aktivitas
pasien secara
bertahap dan
mandiri
4. Membantu
mempercepat
kesembuhan pasien
3 Senin, 22 Desember 2014Pukul 09.00 Wita
II Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam, diharapkan glukosa darah stabil dengan kriteria hasil :1. Dapat
mengontrol kadar glukosa darah
2. Gula darah 2JPP < 200 mg / dL, Gula darah pagi hari / puasa < 100 mg / dL
1. Memantau kadar glukosa darah setiap hari
2. Mengobservasi TTV
3. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian insulin
1. Mengetahui kadar glukosa dalam darah agar dapat menentukan intervensi selanjutnya.
2. Mengetahui keadaan umum pasien
3. Membantu mengatasi insufisiensi insulin
4 Senin, 22 Desember 2014
IV Setelah dilakukan tindakan
1. Ciptakan
lingkungan saling
1. Menanggapai dan
memperhatikan
Pukul 09.00 Wita
keperawatan selama 2 x 24 menit diharapkan tidak ada risiko infeksi pada pasien dengan kriteria hasil:1. Mengetahui
Penatalaksanaan mengenai DM.
2. Pasien mengerti tentang DM
percaya
2. Diskusikan
dengan klien
tentang
penyakitnya
3. Diskusikan
tentang rencana
diet, penggunaan
makanan tinggi
serat.
4. Diskusikan
pentingnya untuk
melakukan
evaluasi secara
teratur dan jawab
pertanyaan
pasien/orang
terdekat.
perlu diciptakan
sebelum pasien
bersedia mengambil
bagian dalam
proses belajar.
2. Memberikan
pengetahuan dasar
dimana pasien
dapat membuat
pertimbangan
dalam memilih
gaya hidup.
3. Kesadaran tentang
pentingnya kontrol
diet akan
membantu pasien
dalam
merencanakan
makan/mentaati
program.
4. Membantu untuk
mengontrol proses
penyakit dengan
lebih ketat.
D. IMPLEMENTASI
NO. HARI/TGL/JAM
NO.DX
TINDAKAN KEPERAWATAN
EVALUASI NORMATIF PARAF
1. Senin, 22 Desember
2014Pukul 10.00
wita
1, 2,3, & 4
Mengobservasi tanda-tanda vital dan Keadaan pasien
TD : 130/80mmHgN : 82x/mntS : 36 ºCRR : 20x/mntPasien tampak lemas.
2. Pukul10.30 wita
1,2,3,4
Delegatif pemberian obat sesuai dengan dosis dan indikasi.
Pasien tampak kooperatif, obat masuk, alergi obat (-)
3. Pukul11.00 wita
3 Memberikan suntik insulin :Novorapid 8 unit
Obat masuk, alergi obat (-) pasien kooperatif
4. Pukul11.30 wita
4 Memberikan pemahaman kepada pasien tentang penyakit DM, perawatan mandiri
Pasien mau mendengarkan dan menyatakan mulai sedikit memahami tentang penyakitnya
5. Pukul 11.45 wita
4 Memberikan pemahaman kepada keluarga pasien dalam penatalaksanaan diabetes.
Keluarga pasien tampak mau mendengarkan penyuluhan yang diberikan
6. Pukul 12.00 wita
1,4 Memantau banyaknya makanan yang dikonsumsi
Makan pasien habis ¼ porsi mual, muntah (-),
7. Pukul 12.15 wita
1,4 Menganjurkan pasien untuk mengikuti jadwal diet yang telah diprogramkan:Dengan menu diet bubur saring dan susu.
Pasien kooperatif dan menyatakan mau menjalani diet
8. Pukul 12.45 wita
2 Mengkaji kemampuan tingkat aktivitas pasien
Pasien mengatakan gerakan tubuhnya terbatas
9. Pukul 13.00 wita
2 Mengajarkan pasien
melakukan aktivitas secara
bertahap.
Pasien tampak kooperatif mendengarkan instruksi yang diberikan
10. Pukul 13.20 wita
2 Mengajarkan keluarga Keluarga pasien tampak mau membantu pasien saat
pasien untuk membantu
aktivitas pasien.
melakukan aktivitas seperti
11. Pukul13.30 wita
3 Memantau kadar glukosa darah.
Pasien koperatif BS : 299(normal 2JPP < 200 mg / dL)
12. Selasa, 23 Desember
2014Pukul 10.00
wita
1,2, 3,4
Mengobservasi TTV dan
Keadaan Umum pasien
TD :130 / 70 mmHgN : 80 x / menitRR : 20x / menitS : 36,o C
13. Pukul 10.30 wita
3 Memantau kadar glukosa darah setiap hari
BS = 111 mg / dL (normal 2JPP < 200 mg / dL)
14. Pukul10.40 wita
1,2,3,4
Delegatif pemberian obat sesuai dengan dosis dan indikasi.
Obat masuk, pasien kooperatif, alergi (-)
15. Pukul11.30 wita
4 Memberikan pemahaman kepada pasien tentang penyakit DM, perawatan mandiri
Pasien mau mendengarkan dan menyatakan mulai sedikit memahami tentang penyakitnya
16. Pukul 11.45 wita
4 Memberikan pemahaman kepada keluarga pasien dalam penatalaksanaan diabetes.
Keluarga pasien tampak mau mendengarkan penyuluhan yang diberikan
17. Pukul 12.00 wita
1,4 Memantau banyaknya makanan yang dikonsumsi
Makan pasien habis ¼ porsi mual, muntah (-),
18. Pukul 12.15 wita
1,4 Menganjurkan pasien untuk mengikuti jadwal diet yang telah diprogramkan:Dengan menu diet bubur saring dan susu.
Pasien kooperatif dan menyatakan mau menjalani diet
19. Pukul 12.45 wita
2 Mengkaji kemampuan tingkat aktivitas pasien
Pasien mengatakan gerakan tubuhnya terbatas
20. Pukul 13.00 wita
2 Mengajarkan pasien
melakukan aktivitas secara
bertahap.
Pasien tampak kooperatif mendengarkan instruksi yang diberikan
21. Pukul 13.30 wita
2 Mengajarkan keluarga Keluarga pasien tampak mau membantu pasien saat
pasien untuk membantu
aktivitas pasien.
melakukan aktivitas seperti
E. EVALUASI
NO
.
HARI/TGL/JAM NO. DX EVALUASI SUMATIF PARAF
1 Selasa, 23
Desember 2014
Pukul 14.30 wita
1 S : Pasien mengatakan makannya
sudah habis ¼ porsi dari 1
possi makanan yang diberikan.
O : Pasien tampak menghabiskan ¼
porsi makanan.
A : Tujuan belum tercapai.
P : Lanjutkan Intervensi.
2 Selasa, 23
Desember 2014
Pukul 14.30 wita
2 S :Pasien mengatakan belum
mampu mengerakan badannya
secara mandiri
O : Pasien ADLnya masih dibantu
A :Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi
3 Selasa, 23
Desember 2014
Pukul 14.30 wita
4 S : Pasien sudah mulai membaik
O :Gula darah 2JPP 111 mg / dL
A :Tujuan tercapai
P :Pertahankan kondisi pasien
4 Selasa, 23
Desember 2014
Pukul 14.30 wita
5 S :Pasien menyatakan Mengerti
tentang penyakitnya
O :Pasien tidak bertanya lagi
tentang penyakitnya.
A : Tujuan Tercapai
P : Pertahankan pemahaman
pasien