Download - artikel .doc

Transcript
Page 1: artikel .doc

WAJAH AWET MUDA HANYA DENGAN MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN

Yoananda Ramadina Ananti

Program Studi Biologi Jurusan S1 Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang (UM)

Email: [email protected]

PENDAHULUAN

Siapa yang tidak ingin memiliki wajah awet muda? Pasti sebagian besar orang

mempunyai keinginan untuk memiliki wajah yang tetap terlihat muda walaupun umur sudah

sebaliknya, khususnya bagi kaum wanita. Berbagai cara pun dilakukan mulai dari membeli

berbagai produk kosmetik anti penuaan, melakukan perawatan di salon dengan biaya yang tidak

murah, membuat masker dari bahan alami ataupun buatan yang tidak gampang, sampai

melakukan operasi plastic yang kini sedang marak. Semua hal tersebut dilakukan hanya demi

mendapatkan wajah yang awet muda, padahal ada cara yang lebih mudah, murah dan simple

untuk dilakukan yaitu dengan menjaga kebersihan lingkungan.

Bagaimana bisa lingkungan yang bersih membuat wajah awet muda? apakah benar

sesimple itu? Ya! Hanya dengan menjaga kebersihan lingkungan Anda bisa menjadi awet muda.

Sedikit orang yang menyadari bahwa lingkungan merupakan salah satu faktor penghilang stress

dimana stress sendiri merupakan penyebab dari proses penuaan.

Stres adalah suatu keadaan yang bersifat internal, yang bisa disebabkan oleh tekanan,

tuntutan fisik (badan), atau lingkungan, dan situasi sosial, yang berpotensi merusak dan tidak

terkontrol (Morgan & King, dalam Rice, 1992). Ketika kondisi lingkungan kotor, tercemar

sampah maupun limbah maka akan menimbulkan tekanan pada orang yang melihat karena

merasa risih dan terganggu dari pemandangan sampah ataupun limbah yang berceceran sehingga

orang tersebut menjadi stress. Belum lagi jika mengeluarkan bau yang menyengat, akan

menambah tekanan dan tingkat stres pada orang tersebut.

Sebaliknya, ketika kondisi lingkungan bersih dalam artian bersih dari sampah,

pencemaran maupun polusi maka akan menghasilkan pemandangan yang indah dimana akan

memberikan efek tenang dan menghilangkan stress pada seseorang hanya dengan melihat saja.

Seperti pada hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa dengan melihat alam melalui jendela

Page 2: artikel .doc

kantornya, para pekerja di kantor dapat menghilangkan stres dan meningkatkan ketenangannya

(Kaplan, 1992a).

DAMPAK STRES PADA WAJAH

Menurut Lazarus & Folkman (1984) kondisi fisik lingkungan dan sosial yang merupakan

penyebab dari kondisi stres disebut dengan stressor. Istilah stressor diperkenalkan pertama kali

oleh Selye (dalam Rice, 1992). Situasi, kejadian atau objek apapun yang menimbulkan tuntutan

dalam tubuh dan penyebab reaksi psikologis ini disebut stressor (Beryy, 1998) stressor dapat

berwujud atau berbentuk fisik, seperti polusi udara dan dapat juga berkaitan dengan lingkungan

sosial, seperti interaksi sosial. Pikiran ataupun perasaan inddividu sendiri yang dianggap sebagai

suatu ancaman baik yang nyata maupun imajinasi dapat juga menjadi stressor.

Salah satu dari bentuk stressor adalah tekanan (pressure). Tekanan terjadi karena adanya

suatu tuntutan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu maupun tuntutan tingkah laku

tertentu. Secara umum tekanan mendorong individu untuk meningkatkan performa,

mengintensifkan usaha ataumengubah sasarn tingkah laku. Tekana sering ditemui dalam

kehidupan sehari-hari dan memiliki bentuk yang berbeda-beda pada setiap imdividu. Tekanan

pada beberapa kasus tertentu dapat menghabiskan sumber-sumber daya yang dimiliki dalam

proses pencapaian sasarannya, bahkan bila berlebihan dapat mengarah pada perilaku

maladaptive (Lazarus & Cohen, dalam Berry. 1998). Tekanan pada bahasan ini mencangkup

tekanan yang ditimbulkan dari lingkungan yang kotor seperti tercecernya sampah, polusi udara,

dan bau yang ditimbulkan dari menumpuknya sampah.

Efek merugikan stres psikologis dan peningkatan kadar plasma glukokortikoid endogen

terhadap fungsi permeabilitas kulit disebabkan karena mekanisme inhibisi sintesis lemak di

epidermis. Hal ini menyebabkan penurunan produksi badan lamellar epidermis, suatu organel

fungsional yang bertugas menghantarkan lemak, enzim-enzim deskuamasi dan peptida

antimikroba ke celah-celah stratum korneum yang berperan menjaga permeabilitas dan fungsi

pertahanan terhadap mikroorganisme (Ruri Diah, 2012). Ketika penghantaran lemak terganggu

maka kulit wajah akan kekurangan lemak sehingga menimbulkan kulit kering yang memicu

keriputnya kulit wajah.

Robles (2007) menilai respons stres psikologis terhadap fungsi barrier kulit dengan

mengukur TEWL. TEWL merupakan indikasi kemampuan kulit dalam mencegah kehilangan air

Page 3: artikel .doc

dari lapisan dalam kulit. Peningkatan nilai TEWL menunjukkan penurunan fungsi barier kulit,

dan penurunan nilai TEWL setelah terjadi gangguan mengindikasikan adanya peningkatan

pemulihan fungsi barier kulit. Saat kulit kehilangan banyak air maka kulit menjadi tidak lembab

dan kerja dari sel-sel pada kulit terhambat sehingga memicu terjadinya penuaan pada kulit wajah.

LINGKUNGAN BERSIH MENGHILANGKAN STRES

Ketika kondisi lingkungan di sekitar bersih, tidak tercemar sampah, limbah maupun

polusi maka orang yang menikmatinya akan merasa tenang dan nyaman. Pemandangan alam

akan tampak lebih jelas, tidak tertutup kabut asap polusi, tidak tercecerkan oleh sampah dan

limbah. Setelah seseorang merasa tenang maka tidak ada tekanan yang timbul dalam dirinya. Hal

tersebut akan mengurangi potensi timbulnya stress sehingga mengurangi dampak untuk penuaan

dini.

Hasil dari studi penelitian menyatakan bahwa orang-orang yang dekat dengan lingkungan

lebih cenderung untuk menjadi sehat secara keseluruhan daripada individu lainnya. Hal itu

terjadi dalam jangka panjang, atau bisa dibilang dampak tidak langsung (dari 'alam di dekatnya')

dimana termasuk peningkatan kadar kepuasan seseorang, pekerjaan seseorang dan kehidupan

pada umumnya (Kaplan, 1995).

Melihat pemandangan lingkungan memberikan efek penyembuhan pada lingkungan yang

tingkat stres nya tinggi seperti rumah sakit, panti jompo, situs militer terpencil, kapal ruang

angkasa dan stasiun ruang angkasa (Taylor et al., 2001). Sebuah studi meneliti tingkat pemulihan

pasien yang menjalani operasi kandung empedu menemukan pulih lebih cepat dengan

memandang alam dan lingkungan sekitar, menghabiskan lebih sedikit waktu di rumah sakit,

memiliki evaluasi yang lebih baik dari perawat, diperlukan obat penghilang rasa sakit yang lebih

sedikit dan memiliki kurang komplikasi pasca operasi (Ulrich, 1984).

Data fisiologis diukur dengan penelitian menunjukkan bahwa lingkungan mendapat

tanggapan dari komponen parasimpatis sistem saraf yang berhubungan dengan pemulihan energi

fisik (Ulrich et al., 1991a). Sebuah studi serupa yang ditemukan bahwa dengan mengingat unsur

alam (pohon dan tumbuhan lainnya) akan mengurangi dampak negatif dari stres (McLeroy et al.,

1988).

Penelitian lain adalah efek dari melihat alam pada keadaan psikologis, terutama

mempengaruhi suasana hatimenjadi lebih (Maller et al., 2008). Dari berbagai penelitian tersebut

Page 4: artikel .doc

tampak bahwa lingkungan berpengaruh besar terhadap pengurangan tingkat stress pada

seseorang. Saat seseorang melihat lingkungan yang indah dan bersih akan mengurangi rasa stress

yang dipunyai sehingga tidak terjadi proses penuaan pada kulit seperti yang telah dijelaaskan

pada pembahasan dampak stress pada wajah. Selain itu hanya dengan memandang lingkungan

alam saja tingkat kesehatan seorang bisa membaik ketika orang tersebut sedang sakit, hal itu

merupakan poin plus dari lingkungan yang bersih.

Untuk itu perlunya menjaga lingkungan harus menjadi perhatian bagi banyak orang

karena tanpa disadari lingkungan yang bersih memberikan dampak positif bagi kesehatan

seseorang. Yang lebih penting lagi lingkungan yang bersih dapat mengurangi tekanan seseorang

sehingga dapat menghilangkan stress yang dirasakan. Jika stress hilang maka kulitpun tidak akan

mengalami hal-hal buruk yang seharusnya tidak terjadi sehingga mengurangi efek penuaan pada

kulit. Maka timbullah wajah yang sehat dan awet muda ketika lingkungan bersih.

SIMPULAN

1. Stres yang dialami seseorang akan menyebabkan penuaan pada kulit terutama kulit

wajah.

2. Lingkungan yang bersih akan menimbulkan efek tenang pada seseorang dan juga

menghilangkan stress yang dialami.

3. Ketika stress hilang, maka tidak terjadi penuaan yang tidak normal pada wajah sehingga

wajah awet muda.

SARAN

1. Gerakan peduli lingkungan harus digalakkan untuk menciptakan lingkungan yang bersih

dan sehat sehingga akan berdampak positif bagi tubuh.

2. Harus ada upaya dari pemerintah dan masyarakat untuk menjaga lingkungan tetap bersih

yang nantinya akan berdampak positif bagi semua kalangan.

DAFTAR RUJUKAN

Berry, L.M. 1998. Psychology at Work: An Introduction to Organization Psychology. (2nd ed).

New York: Mc-Graw Hill.

Page 5: artikel .doc

Kaplan, R. (1992a) The psychological benefits of nearby nature. In Relf, D. (ed.) Role of

Horticulture in Human Well-being and Social Development: A National Symposium. Timber

Press, Arlington, Virginia, pp. 125–133.

Kaplan, S. (1995) The restorative benefits of nature: toward an integrative framework. Journal of

Environmental Psychology, 15, 169–182.

Lazarus, Richard S; Folkman, Susan. 1984. Stress, appraisal and coping. New York-Springer

Publishing Company.

Maller, C., Townsend, M., St Leger, L., Henderson- Wilson, C., Pryor, A., Prosser, L. et al.

(2008) Health Parks, Health People: The health Benefits of Contact with Nature in a Park

Context. A Review of Relevant Literature, 2nd edition. Deakin University and Parks

Victoria, Burwood, Melbourne.

McLeroy, D., Bibeau, A., Steckler and Glanz, K. (1988) An ecological perspective on health

promotion programs. Health Education Quarterly, 15, 351–377.

Rice, Philip L. 1992. Stress & Health (2nd ed). California: Brooks/Cole Publishing Company.

Robles T. Stress, Social Support and Delayed Skin Barrier Recovery. Psycho Med 2007;69:807-

15.

Ruri Diah Pamela. 2012. Pengaruh Stres Psikologis terhadap Fungsi Pertahanan Kulit. (vol. 39

no. 6)

Taylor, A. F., Kuo, F. E. and Sullivan, W. C. (2001) Coping with ADD: the surprising

connection to green play settings. Environment & Behavior, 33, 54–77

Ulrich, R. S. (1984) A view through a window may influence recovery from surgery. Science,

224, 420–422.


Top Related