Download - Aqidah Islam

Transcript
Page 1: Aqidah Islam

BAB IV

AQIDAH ISLAM

I. Pengertian Aqidah Islam

Istilah aqidah berasal dari kata ‘aqada (ikatan atau simpul), jamaknya ‘aqa-id (mahkota, simpulan atau ikatan-ikatan iman). Dari segi bahasa aqidah berarti sesuatu yang tersimpul dalam hati dan dihormati seperti mahkota. Dari kata tersebut muncul i’tiqaad yang berarti membenarkan atau kepercayaan.

Aqidah secara istilah berarti sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan fitrah, akal dan wahyu, kemudian dipatrikan dalam hati, diyakini keshahihannya (kebenarannya) dan ditolak kebenaran selainnya.(Drs. Supriadi, M.Ag dkk, hal. 127).

Ruang lingkup aqidah Islam berkenaan dengan masalah sebagai berikut:

%4. Ilahiyaat (masalah ketuhanan seperti tentang Zat-Nya)

%4. Ruhaniyyaat (masalah ghaib seperti ruh, malaikat, jin dll).

%4. Nubuwaat (masalah kerasulan, kitab suci, dll).

%4. Sam’iyyaat (masalah-masalah yang bisa diketahui melalui wahyu, seperti barzhakh, surga, neraka dll).

Pembahasan aqidah Islam pada hakikatnya adalah membahas rukun iman. Berikut ini akan dibahas tentang perihal rukun iman.

II. Rukun Iman

Rukun berasal dari bahasa Arab, yaitu ركـن yang berarti sisi sesuatu yang paling kuat. Sedangkan yang dimaksud dengan rukun iman adalah sesuatu yang menjadi sendi tegaknya iman (Kitab Tauhid 2, hal. 16). Tanpa adanya sendi tersebut, maka iman tidak akan tegak.

Rukun iman ada enam, yaitu:

Pertama, beriman kepada Allah.Kedua, beriman kepada malaikat-malaikat Allah.Ketiga, beriman kepada kitab-kitab Allah.Keempat, beriman kepada rasul-rasul Allah.Kelima, beriman kepada hari akhir.

Page 2: Aqidah Islam

Keenam, beriman kepada takdir Allah, takdir baik maupun buruk.

Rukun iman yang enam ini didasarkan pada Firman Allah:

"Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Quran) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh."(QS. An-Nisaa/4: 136).

Dan didasarkan pada sabda Rasulullah saw:

وتـؤمن اآلخــر والـيوم ورســله وكـتبـه ومالئكتــه باللــه تـؤمـن أن االيـمان( مسلم ( رواه وشــره خـيره بالـقـدر

"Iman itu ialah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan engkau beriman kepada takdir (Allah), baiknya maupun buruknya."(HR. Muslim)

1. Keimanan Kepada Allah

a. Arti Iman

Iman berasal dari kata amuna/amana/amina yang mengandung arti jujur, setia, percaya, aman dan tenteram. Iman berarti kejujuran, kepercayaan, keamanan dan ketenteraman.

Keimanan kepada Allah berarti kepercayaan akan adanya Allah yang dibenarkan oleh hati, diucapkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, dan dengan keimanan itu jiwa menjadi tenang dan tenteram.

Tentang iman, Rasulullah saw bersabda:

( الطـبرانى ( رواه باآلركان وعـمل باللـسان وقـول بالقـلب مـعـرفـة االيـمان

"Iman itu keyakinan dalam hati diucapkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan."(HR. Thabrani).

Seseorang yang beriman kepada Allah SWT disebut Mukmin. Seorang Mukmin berarti orang yang hatinya beriman kepada Allah, ucapan dan perilakunya sesuai dengan tuntunan-Nya. Sebagaimana tersebut dalam firman-Nya:

Page 3: Aqidah Islam

"Tidak lain ucapan orang-orang Mukmin, yang apabila mereka diajak (tunduk) kepada Allah dan Rasul-Nya, agar Rasul memutuskan perkara di antara mereka, mereka berkata: Kami mendengar dan kami taat. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."(QS. An-Nuur/24: 51).

Firman Allah:

"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."(QS. At-Taubah/9: 71)

b. Hakikat Iman dan Cabangnya

Beriman kepada Allah SWT hakikatnya tidak sekadar atau sebatas membenarkan adanya Allah saja, melainkan juga haruslah dibuktikan dengan ucapan dan perbuatannya. Yakni mengucapkan dua kalimat syahadat dan perbuatannya mengikuti tuntunan Allah dan Rasul-Nya.

Oleh karena itu seseorang pada hakikatnya belum dikatakan beriman kepada Allah jika ucapan dan perbuatannya belum sesuai dengan tuntunan Nya.

Dalam al-Qur`an dan Hadis, banyak dalil-dalil yang mengkaitkan iman dengan perbuatan. Di antaranya sebagai berikut:

Firman Allah:

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakal, (yaitu) orang-orang yang melaksanakan shalat dan yang menginfakkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rizki (nikmat) yang mulia."(QS. Anfaal/8: 2-4).

Firman Allah:

Page 4: Aqidah Islam

"Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka Itulah orang-orang yang benar-benar beriman. mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia."(QS. Al-Anfaal/8:74)

Sabda Rasulullah saw:

, كان ومـن جــاره الى فـلـيـحــســن االخــر واليــوم باللــه يـؤمـن كان مـن , باللــه يـؤمـن كان ومـن ضـــيــفـه فـلـيـكـرم االخــر واليــوم باللــه يـؤمـن( مـسـلم ( و الـبخـارى زواه لـيـســكـت و أ خـيـرا فـلـيـقـل االخــر واليــوم

"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka berbuat baiklah kepada tetangganya, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tamunya, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka berkatalah yang baik atau lebih baik diam."(HR. Bukhari dan Muslim).

Sabda Rasulullah saw:

فـبـلســانه يـســتـطـع لم فان بـيـده فـلـيـغـيـر المـنـكـر مـنـكـم رأى مـن( ) , مـسـلم رواه االيـمـان أضــعـاف وذلك فـبـقـلـبـه يـســتـطـع لـم فـان

"Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tangannya, dan jika tidak bisa maka rubahlah dengan lidahnya, dan jika tidak bisa maka rubahlah dengan hatinya, dan yang demikian itu adalah iman yang paling lemah." (HR. Muslim)

Dalil-dalil tersebut di atas mengkaitkan iman dengan tawakkal, shalat, infak (zakat), jihad (berjuang) menolong, berbuat baik dengan tetangga, memuliakan tamu, berkata yang baik dan memberantas kemungkaran. Masih banyak lagi dalil-dalil yang mengkaitkan perbuatan manusia dengan iman.

Rasulullah saw menjelaskan bahwa iman mempunyai 70 cabang lebih, cabang yang paling utama adalah ucapan laa ilaaha illalla (tidak ada Tuhan selain Allah) dan yang paling ringan ialah menyingkirkan gangguan dari jalan. Sebagaimana tersebut dalam sabda beliau:

, : . وأدناهـا اللـه اال الاله قـول فأفـضـلـها شـعـبةً وسـبـعـون بـضـع االيمان ) . مسلم رواه االيمان من شـعـبة والحـياء الـطـريـق عـن األذى امـاطـة( مـاجة والنساءوابن وأبوداود

"Iman itu mempunyai tujuh puluh lebih cabang, yang paling utama ialah mengucapkan tidak ada tuhan kecuali Allah, dan yang paling ringan ialah

Page 5: Aqidah Islam

menyingkirkan gangguan dari jalan, dan malu adalah sebagian dari iman."(HR. Muslim, Abu Daud, An-Nasai dan Ibnu Majah).

c. Hal-hal yang Membatalkan/Merusak Iman

Pembatal atau perusak iman ialah sesuatu perbuatan yang dapat merusak iman dan bahkan menghapus iman setelah seseorang menyatakan diri beriman kepada Allah SWT. Adapun yang membatalkan atau merusak iman ialah sebagai berikut:

%1) Mengingkari Rububiyah Allah SWT, baik semuanya maupun sebagianya. Firman Allah:

"Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja."(QS. Al-Jatsiah/45:24

%1) Sombong dan menolak beribadah kepada Allah SWT. Firman Allah:

"Al masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah). Barangsiapa yang enggan dari menyembah-Nya, dan menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya. Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh, Maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk mereka sebagian dari karunia-Nya. Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, Maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain dari pada Allah."(QS. An-Nisaa/4: 172-173)

%1) Menjadikan perantara dan penolong yang ia sembah atau ia mintai pertolongan selain Allah. Seperti menjadikan patung, kuburan atau benda-benda keramat lain sebagai perantara atau tempat meminta.

Firman Allah SWT:

"Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: 'Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada Kami di sisi Allah'. Katakanlah: 'Apakah kamu

Page 6: Aqidah Islam

mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?' Maha suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu)."(QS. Yunus/10:18).

Firman Allah:

"Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, Padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. dan doa (ibadat) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka."(QS. Ar-Ra'du/13:14)

%1) Menolak sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah SWT untuk diri-Nya atau ditetapkan oleh Rasul-Nya, seperti ke-Esaan-Nya, sifat-sifat-Nya atau asma-asma-Nya.

Firman Allah:

"Katakanlah: 'Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia'."(QS. Al-Ikhlash/112:1-4)

"Hanya milik Allah asmaa-ul husna, Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. nanti mereka akan mendapat Balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."(QS. Al-A'raaf/7:180)

%1) Mendustakan Rasulullah saw tentang sesuatu yang beliau bawa. Firman Allah SWT.:

"Dan jika mereka mendustakan kamu, Maka Sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasulnya); kepada mereka telah datang rasul-rasulnya dengan membawa mukjizat yang nyata, zubur, dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna. Kemudian aku azab orang-orang yang kafir; Maka (lihatlah) bagaimana (hebatnya) akibat kemurkaan-Ku."(QS. Fathir/35:25-26)

Page 7: Aqidah Islam

%1) Berkeyakinan bahwa petunjuk Rasulullah saw tidak sempurna atau menolak suatu hukum syara' yang telah Allah SWT turunkan kepadanya, atau meyakini bahwa ada selain hukum Allah SWT yang lebih baik, lebih sempurna, lebih memenuhi hajat manusia atau meyakini kesamaan hukum Allah SWT dan Rasul-Nya dengan hukum yang selainnya, atau meyakini dibolehkannya berhukum dengan selain hukum Allah.

Firman Allah SWT.:

"Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? mereka hendak berhakim kepada thaghut, Padahal mereka telah diperintah mengingkari Thaghut itu. dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya."(QS. An-Nisaa/4:60)

Firman Allah SWT.:

"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya."(QS. An-Nisaa/4:65)

Firman Allah SWT.:

"...Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir."(QS. Al-Maidah/5: 44).

%1) Tidak mau mengkafirkan orang-orang musyrik atau ragu tentang kekafiran mereka, sebab hal itu berarti meragukan apa yang dibawa oleh Rasulullah saw.

Firman Allah SWT.:

"...Sesungguhnya Kami mengingkari apa yang kamu disuruh menyampaikannya (kepada kami), dan Sesungguhnya Kami benar-benar dalam keragu-raguan

Page 8: Aqidah Islam

yang menggelisahkan terhadap apa yang kamu ajak Kami kepadaNya".(QS. Ibrahiim/14:9)

Firma Allah SWT.:

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir Yakni ahli kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk."(QS. Al-Bayyinah/98: 6)

%1) Mengejek dan memperolok-olok Allah SWT., Rasul-Rasul dan Nabi-Nabi-Nya, al-Qur`an maupun sunnah-sunnah Rasul-Nya. Baik itu berupa gurauan maupun sungguhan.

Firman Allah SWT.:

"Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, 'Sesungguhnya Kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.' Katakanlah: 'Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?' Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman..."(At-Taubah/9: 65-66)

%1) Membantu orang musyrik atau menolong mereka untuk memusuhi orang Muslim.

Allah SWT berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, Maka Sesungguhnya orang itu Termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."(QS. Al-Maidah/5: 51)

%1) Meyakini bahwa orang-orang tertentu boleh keluar dari ajaran Rasulullah saw dan boleh tidak mengikuti ajaran beliau.Firman Allah SWT.:

"...pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-

Page 9: Aqidah Islam

Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."(QS. Al-Maidah/5:3).

Firman Allah SWT.:

"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi."(QS. Ali Imran/3:85)

%1) Berpaling dari Agama Allah SWT, tidak mau mempelajarinya serta tidak mau mengamalkannya.

Firman Allah SWT.:

"Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa."(QS. As-Sajdah/32:22)

Demikian antara lain perbuatan-perbuatan yang membatalkan da merusak iman. Sesungguhnya masih ada lagi yang lainnya, tetapi jika pembatal-pembatal ima tersebut di atas dilakukan seseorang mukmin, maka pembatal-pembatal lainnya lebih mudah dilakukan. Akan tetapi jika iman seseorang dijauhkan dari pembatal-pembatal iman tersebut, maka ia pun akan terjaga pula dari pembatal-pembatal iman yang lainnya.

2. Perihal Malaikat

Malaikat jamak dari mal-aka/malak ( مـلك/مـألك ), yang berasal dari la-aka .yang secara bahasa mengandung arti menyampaikan, membawa risalah (ألك )Memang tugas malaikat adalah membawa perintah Allah untuk disampaikan kepada para makhluk-Nya di bumi. Hidupnya senantiasa bersujud kepada Allah dan menjalankan perintah. Sadangkan malaikat itu diciptakan dari cahaya. Oleh karenanya ia bersifat ghaib (non-fisik).

Rasulullah saw bersabda:

. , وصـف مم�ا آدم وخـلق نار من مارج من الجـان� وخـلق نور من المـالئكة خـلقت�( ومسلم ( أحمد رواه لـكم

Page 10: Aqidah Islam

"Para malaikat diciptakan (Allah) dari cahaya, dan jin diciptakan dari api yang paling panas, dan Adam diciptakan dari apa yang telah disifatkan kepadamu."(HR. Ahmad dan Muslim).

Allah SWT berfirman:

"Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, (masing-masing ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Allah Maha kuasa atas segala sesuatu."(QS. Fathir/35: 1).

Firman Allah:

"Para malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Allah, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun."(QS. Al-Ma'arij/70: 4).

Kandungan dalil-dalil ini:

a. Malaikat diciptakan Allah dari cahaya/nuur.b. Tugas malaikat melaksanakan perintah Allah untuk menyampaikan

berbagai macam urusan makhluk Allah di bumi.c. Malaikat mempunyai sayap, ada yang dua, tiga dan empat, dan Allah bisa

menambahnya sesuai kehendaknya.d. Gerakan malaikat sangat cepat, perjalanannya dalam sehari sama

dengan 50 000 tahun perjalanan yang ditempuh manusia.

Beriman kepada Allah mestilah beriman juga kepada para malaikat-Nya. Dengan beriman kepada para malaikat-Nya, maka yakinlah bahwa segala urusan yang menjadi hak manusia pasti akan sampai kepada mereka karena para malaikat tidak pernah ingkar kepada Allah. Termasuk urusan wahyu yang dibawa malaikat Jibril kepada para nabi dan rasul Allah. Selain itu manusia akan berhati-hati dalam hidupnya karena segala gerak-geriknya tidak akan lepas dari pengawasan Allah dan catatan malaikat-Nya.

Firman Allah:

"(Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri. Tidak ada suatu kata yang

Page 11: Aqidah Islam

diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat Raqib dan 'Atid yang selalu siap mencatat."(QS. Qaaf/50: 17-18).

3. Perihal Kitab-Kitab Allah

Wahyu-wahyu Allah yang diturunkan kepada para rasul-Nya ada yang terhimpun dalam shuhur-shuhuf (lembaran-lembaran) saja dan ada yang sudah tersusun dalam satu kitab. Seperti Kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al-Qur`an.

Kitab-kitab Allah berarti kumpulan kalam/firman Allah yang diwahyukan kepada rasul-rasul-Nya yang di dalamnya memuat petunjuk-petunjuk bagi kehidupan manusia.

Orang yang beriman kepada Allah wajib beriman kepada kitab-kitab-Nya dan wajib mempedomaninya. Namun setelah turun-Nya Kitab Al-Qur`an, Allah SWT telah memutuskan bahwa tidak ada lagi kitab yang berhak dipedomani kecuali hanya Al-Qur`an dan tidak ada agama yang diterima di sisi Allah kecuali hanya Agama Islam.

Akan tetapi sebenarnya di dalam Al-Qur`an sendiri juga memuat ajaran-ajaran yang telah diajarkan oleh para nabi dan rasul sebelumnya. Nabi Muhammad sendiri telah menyatakan bahwa beliau diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak mulia. Oleh karenanya itu Al-Qur`an diturunkan Allah adalah: Pertama, untuk membenarkan ajaran-ajaran yang diajarkan dalam kitab-kitab Allah sebelumnya. Kedua, meluruskan ajaran yang diselewengkan oleh para pengikutnya. Dan ketiga, menyempurnakan ajaran-ajaran yang lalu, karena Al-Qur`an akan berlaku sepanjang zaman dan petunjuk bagi seluruh umat manusia.

Firman Allah:

"Sesungguhnya Agama yang diterima di sisi Allah hanya Islam…"(QS. Ali Imran/3: 19).

Firman Allah SWT.:

"Barangsiapa mencari selain Agama Islam sebagai Agamanya, maka tidak akan diterima Agamanya dan dia di akhirat menjadi golongan orang-orang yang rugi."(QS. Ali Imran/3: 85).

Firman Allah SWT.:

Page 12: Aqidah Islam

"Dia menurunkan Kitab (Al-Quran) kepadamu (Muhammad) dengan hak (kebenaran), membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil."(QS. Ali Imran/3: 3).

Kandungan dalil:

a. Agama yang diterima di sisi Allah adalah Islam.b. Orang yang mencari selain Agama Islam tidak akan diterima Allah

Agamanya, dan di akhirat dia menjadi orang yang rugi.c. Al-Quran membenarkan kitab-kitab sebelumnya, tetapi juga meluruskan

yang salah (QS. 5: 72-73).

4. Perihal Rasul-Rasul Allah.

Rasul berasal dari kata rasala yang mengandung arti mengutus. Rasul berarti orang yang diutus. Rasul-rasul Allah adalah manusia-manusia pilihan yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan wahyu kepada umat manusia sebagai pedoman hidup bagi mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Jumlah rasul-rasul yang diutus oleh Allah cukup banyak, ada yang diceritakan oleh Allah dan ada yang tidak diceritakan (QS. 4: 164). Para nabi dan rasul yang diceritakan dalam Al-Quran ada 25 orang. Tujuan mereka diutus oleh Allah adalah mengajak manusia untuk beribadah (taat) hanya kepada Allah dan menjauhi thaghut (QS. 16: 36).

Para rasul sebelum Nabi Muhammad saw diutus Allah henyalah terbatas kepada kaumnya saja, seperti Nabi Hud diutus kepada kaum 'Aad, Nabi Shaleh kepada kaum Tsamud, Nabi Musa dan Harun kepada kaum Bani Israil, demikian pula Nabi Isa juga kepada Bani Israil. Tentu syari'at yang dibawa mereka masih terbatas, belum sempurna.

Allah SWT kemudian mengutus Nabi Muhammad saw sebagai nabi terakhir, penutup para nabi dan rasul (QS. Al-Ahzaab/33:40). Tidak ada nabi lagi sepeninggal Nabi Muhammad saw. Oleh karena itu beliau diutus untuk seluruh umat manusia (QS. 34: 28). Maka risalah yang dibawanya pun menjadi pedoman bagi semua manusia tanpa kecuali. Maka kedatangan Nabi Muhammad merupakan rahmat bagi seluruh alam (QS. 21: 107).

Manusia yang maengaku beriman kepada Allah selain wajib beriman kepada para nabi dan rasul Allah, juga wajib beriman kepada Nabi Muhammad saw. Sebab dengan beriman kepada beliau mereka akan menerima Al-Quran dan mempedomaninya secara benar dan sempurna. Di dalam diri Nabi Muhammad-lah terdapat teladan yang terbaik bagi siapa saja yang ingin mengamalkan Al-Quran dengan benar, dan bagi siapa saja yang ingin selamat hidupnya baik di dunia maupun di akhirat (QS. 33:21).

Page 13: Aqidah Islam

5. Perihal Hari Akhirat

Hari akhir adalah hari semua kehidupan di dunia ini berakhir, hari alam semesta ini hancur dengan dahsyatnya. Kemudian Allah SWT menciptakan kehidupan yang baru, yaitu kehidupan akhirat. Manusia dibangkitkan kembali di hari akhirat dan memasuki kehidupan abadi yang tiada akhir. Tegasnya hari akhir/kiamat adalah hari kehancuran, hari kebangkitan kembali, hari perhitungan, serta hari pembalasan. (QS. Zilzalah/99: 1-8, QS. Al-Qari'ah/101: 1-11, QS. Al-Bayyinah/98: 6-8).

Hari kebangkitan, hari perhitungan, hari pembalasan dan kehidupan akhirat adalah pasti adanya, karena; pertama, kehidupan di dunia tidak abadi. Kedua, Allah SWT akan memberikan balasan/ganjaran syurga kepada orang-orang yang dengan ikhlash merelakan kehidupannya hanya untuk mengabdi kepada Allah dan berjuang dijalan-Nya dengan mengorbankan harta dan nyawanya. Ketiga, Allah SWT akan memberikan balasan neraka kepada orang-orang yang menghalangi manusia dari jalan Allah, mereka berbuat kerusakan kezhaliman di bumi. Firman Allah:

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir Yakni ahli kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah Sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya."(QS. Al-Bayyinah/98:6-8)

Manusia yang beriman kepada Allah pastilah beriman kepada adanya hari akhir (QS. 2: 4). Ciri-ciri manusia yang beriman kepada hari akhir, mereka senantiasa beramal shaleh untuk keselamatan di hari akhir kelak.

6. Perihal Qadha dan Qadar Allah

Makna Qadha

Qadha menurut bahasa memiliki makna yang berbeda menurut struktur kalimatnya, di antaranya berarti:

%1. Hukum, maksudnya menghukumi atau menetapkan hukum. Sebagaimana tersebut dalam Firman Allah:

Page 14: Aqidah Islam

"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata."(QS. Al-Ahzab/33:36)

%1. Perintah. Seperti tersebut dalam Firman Allah SWT:

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya."(QS. Al-Israa/17:23)

%1. Kabar. Seperti Firman Allah SWT:

"Dan telah Kami wahyukan kepadanya (Luth) perkara itu, Yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh."(QS. Al-Hijr/15:66)

%1. Ketetapan sejak zaman azali sebelum alam ini diciptakan dan juga sebelum kejadian yang ditetapkan itu terjadi. Seperti tersebut dalam Firman-Nya:

"Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu)."(QS. Al-An'aam/6:2)

"Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, Maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" lalu jadilah ia."(QS. Al-Baqarah/2:117)

Dari beberapa makna qadha` tersebut, bahwa yang dimaksud dengan qadha` dalam rukun iman yang keenam ini adalah keputusan dan kepastian yang Allah putuskan/pastikan terhadap seluruh makhluk ciptaan-Nya sejak zaman 'azali. Yakni sebelum alam ini diciptakan.

Makna Qadar/Takdir

Qadar/Taqdir berasal dari kata qaddara yang mengandung arti menentukan, memastikan. Qadar/Taqdir berarti ketetapan/penetapan. Qadar/Takdir Allah berarti ketentuan/ketetapan Allah yang berlaku kepada semua makhluk-Nya

Page 15: Aqidah Islam

termasuk manusia, dari mulai adanya kehidupan makhluk di alam semesta sampai kehidupan di akhirat nanti.

Maksudnya adalah bahwa semua kejadian yang berlangsung di alam ini pasti mengikuti takdir (ketentuan-ketentuan, ukuran-ukuran, hukum-hukum dan batas-batas) yang telah ditetapkan oleh Allah dalam qadha-Nya sejak zaman azali. Semua yang terjadi itu sedikitpun tidak akan menyimpang dari qadha` dan qadar-Nya.

Keterangan Definisi Qadha dan Qadar

Qadha` dan Qadar adalah hukum Allah SWT yang telah Dia tentukan untuk alam semesta ini sejak zaman azali, dan Dia jalankan alam ini sesuai dengan konsekuensi hukum-Nya dari sunnah-sunnah yang Dia kaitkan antara akibat dengan sebab-sebabnya, semenjak Dia menghendakinya sampai selama-lamanya, maka setiap apa yang terjadi di alam ini adalah berdasarkan takdir yang mendahuluinya. Ini sesuai dengan apa yang telah ditakdirkan oleh Allah dan yang telah Dia atur.

Dalam bahasa yang paling sederhana, qadha` adalah ketetapan dan keputusan Allah sejak zaman azali, sedangkan qadar/takdir adalah ketetapan/ketentuan Allah yang berjalan mengikuti qadha`-Nya sesudah zaman azali, yakni dari awal kehidupan di dunia ini sampai di akhirat nanti.

Maka apa yang terjadi berarti dia itu telah ditakdirkan dan ditentukan qadha`nya oleh Allah, dan apa yang belum terjadi berarti dia itu belum ditentukan takdirnya dan qadha`nya oleh Allah.

Pembagian Takdir

Bila dilihat dari segi bentuk, maka qadha` dan qadar Allah itu dapat dikelompokkan kepada dua, yakni; pertama qada` dan qadar yang berkenaan dengan sunnatullah, yang didalamnya terdapat hukum sebab musabab atau sebab akibat. Perhatikan Firman Allah:

"Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya, dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat."(QS. Al-Furqan/25: 2)

"…Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya, sungguh Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu."(QS. Ath-Thalaq/65: 3).

Page 16: Aqidah Islam

"(Demikianlah) hukum-hukum Allah (sunnatullah) yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tidak akan menemukan perubahan pada hukum Allah itu."(QS. Al-Fath/48:23).

"Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan diri mereka sendiri."(QS. Ar-Ra'du/13:11).

Rasulullah saw bersabda:

"Tidak ada yang bisa menolak takdir kecuali doa, tidak ada yang dapat menambah umur kecuali kebajikan, dan sesungguhnya seseorang terhalang memperoleh rizki karena dosa yang diperbuatnya."(HR. Ibnu Hibban dan al-Hakim dari Tsauban).

Bentuk yang kedua, adalah takdir (qadha` dan qadar) yang berkenaan dengan ajal atau batas yang tidak bisa diubah. Perhatikan firman Allah:

"Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menetapkan ajal (kematianmu), dan batas waktu tertentu yang hanya diketahui oleh-Nya. Namun demikian kamu masih meragukannya."(QS. Al-An'am/6:2).

"Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun."(QS. Al-A'raaf/7: 34).

Takdir Allah jika dilihat dari segi waktu, maka takdir (qadha` dan qadar) Allah itu dapat dikelompokkan kepada empat, yaitu:

%1. Takdir `Azali.

Takdir 'Azali adalah takdir yang bersifat umum, yaitu takdir tentang segala sesuatu yang ditulis lima puluh ribu tahun sebelum alam semesta ini diciptakan, dari mulai adanya kehidupan hingga hari kiamat.

"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah."(QS. Al-Hadid/57:22)

Page 17: Aqidah Islam

واألرض الـســمـوات يـخـلق أن قبـل الخـالئق مـقاديـر اللــه كـتب( ) : , مـسـلم رواه المـاء عـلى وعــرشــه قـال ســنـة ألف بـخـمـسـين

"Allah telah menulis takdir segala makhluk sejak lima puluhribu tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Beliau bersabda: 'Dan 'Arasy-Nya berada di atas air'."(HR. Muslim)

%1. Takdir `Umuri

Takdir 'Umuri yaitu takdir yang diberlakukan kepada umat manusia pada awal penciptaannya, yakni takdir yang mencakup rizki, ajal, kebahagiaan dan kesengsaraan.

Rasulullah saw bersabda:"Sesungguhnya salah seorang dari kalian dikumpulkan di perut ibunya selama 40 hari, kemudian berbentuk 'alaqah (morula/segumpal darah) seperti itu juga (lamanya), kemudian menjadi mudhghah (embrio/segumpal daging) seperti itu juga lamanya. Kemudian Allah mengutus malaikat yang diperintah untuk (menulis) empat perkara: Rizkinya, ajalnya, sengsara atau bahagia. Demi Allah, sesungguhnya seorang dari kamu atau seorang laki-laki yang beramal seperti amalnya ahli neraka sampai tidak ada jarang antara dia dan neraka melainkan satu depa atau satu hasta, tetapi catatan takdir telah mendahuluinya, sehingga ia melakukan amalnya ahli surga maka iapun memsukinya. Dan sesungguhnya seorang laki-laki yang beramal seperti amalnya ahli surga sampai tidak ada jarak antara dia dengan surga melainkan satu depa atau satu hasta, ternyata tulisan takdir telah mendahuluinya, sehingga ia mengamalkan amalnya ahli neraka, maka iapun memasukinya."(HR. Bukhari dan Muslim)

%1. Takdir Tsanawi

Takdir Tsanawi (tahunan), ialah takdir yang akan terjadi pada satu tahun, yakni dicatat pada malam lailatul qadar setiap tahun. Seperti terdapat pada firman Allah:

"Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah[1370], (yaitu) urusan yang besar dari sisi kami. Sesungguhnya Kami adalah yang mengutus rasul-rasul,"(QS. Ad-Dukhan/44:4-5)

%1. Takdir Yaumi (harian)

Takdir Yaumi yaitu takdir yang dikhususkan untuk peristiwa yang telah ditakdirkan dalam satu hari, mulai dari penciptaan, rizki, menghidupkan,

Page 18: Aqidah Islam

mematikan, mengampuni dosa, menghilangkan kesusahan dan lain sebagainya. Sebagaimana firman Allah SWT:

"Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepadanya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan."(QS. Ar-Rahman/55:29)

Takdir yaumi, takdir tsanawi dan 'umuri pada hakikatnya adalah merupakan penjabaran takdir 'azali. Maksudnya semua takdir, baik takdir yaumi, tsanawi maupun takdir 'umuri) sesungguhnya sudah ditetapkan oleh Allah SWT pada takdir 'azali, yakni sebelum alam ini diciptakan.

Allah SWT memperinci perjalanan takdir-takdir tersebut karena Dia ingin menjelaskan kepada para hamba-Nya bahwa para malaikat-Nya senantiasa melaksanakan segala perintah-Nya, menjalankan takdir-takdir-Nya, baik takdir 'umuri, tsanawi maupun takdir yaumi sehingga satupun di alam semesta ini tidak ada yang meleset dari takdir-takdir yang telah Allah tetapkan sejak zaman 'azali.

Hikmah beriman kepada takdir

a. Hidup semakin optimis.b. Semangat melakukan perubahan.c. Syukur menerima takdir baik dan sabar menghadapi takdir buruk

/musibah serta tidak akan berputus asa karena seseorang dinilai bukan karena takdirnya tetapi karena syukurnya dan sabarnya.

d. Bersangka baik kepada Allah.e. Dapat menghilangkan rasa cemas/khawatir dan sedih.

Rasulullah bersabda:

الـحـزن� و الـهـم� ب� ذهـ� ـ� ي ر بالـقـد االيمـان"Beriman kepada taqdir menghilangkan rasa cemas/khawatir dan sedih."(HR. Al-Hakim).

%1. Tauhid

Tauhid (التوحـيـد) berasal dari kata wahhada ( ــد .artinya mengesakan ( وحTauhid berarti mengandung arti keyakinan akan keesaan. Yang dimaksud adalah keyakinan akan ke-Esaan Allah SWT ( تـوحـيداللــه ). Tauhid dalam kajian akidah Islam dibagi menjadi tiga, yakni tauhid Rububiyah, Uluhiyah serta tauhid Asmaa` dan Sifat.

%4. Tauhid Rububiyah

Tauhid Rububiyah ialah keyakinan bahwa hanya Allah sajalah yang Maha Pencipta, Pengatur dan Pemelihara alam semesta beserta isinya, termasuk di dalamnya manusia. Dia Maha Raja, Dia berikan kekuasaan kepada siapa yang

Page 19: Aqidah Islam

Dia kehendaki dan mencabutnya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dia muliakan siapa saja yang Dia kehendaki dan Dia hinakan siapa saja yang Dia kehendaki dan Dia Maha Mengatur rizki, dan Dia berikan rizki kepada siapa saja yang Dia kehendaki serta Dia mencabut rizki kepada siapa saja yang Dia kehendaki.

Perhatikan firman Allah:

"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy[548]. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam." (QS. Al-A'raaf/ 7: 54)

"Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)". (QS. Ali Imran/3: 26-27)

Jika kita berbicara tentang Tauhid Rububiyah, maka iblis pun telah mengakuinya. Hal ini terbukti ketika Allah SWT berkata kepada para malaikat, termasuk juga kepada bangsa jin, bahwa Dia akan menjadikan seorang khalifah di muka bumi, yakni Adam as (QS. 2: 30). Bahkan para malaikat sempat berdialog dengan Allah SWT. Namun ketika mereka disuruh sujud (hormat) kepada Adam as, mereka sujud semua kecuali iblis, dia menolak dan menyombongkan diri dan dia termasuk golongan kafir (QS. 2: 34).

Demikian pula kaum musyrikin pada masa Nabi Muhammad saw mereka mengakui sifat Rububiyah Allah SWT sebagaimana tersebut dalam firman Allah:

Page 20: Aqidah Islam

Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang Kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka Katakanlah "Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?" Maka (Zat yang demikian) Itulah Allah Tuhan kamu yang sebenarnya; Maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka Bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)? (QS. Yunus/10: 31-32)

"Dan Sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" tentu mereka akan menjawab: "Allah". Katakanlah : "Segala puji bagi Allah"; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui."(QS. Luqman/31: 25)

Mengapa iblis dan kaum musyrikin yang telah mengakui Rububiyah Allah itu tetap digolongkan kafir? Karena mereka tidak mau tunduk kepada perintah Allah SWT, malah mereka menyombongkan diri.

%4. Tauhid Uluhiyah

Tauhid Uluhiyyah adalah mengesakan Allah SWT dalam bentuk pengabdian sepenuhnya dan seutuhnya kepada Allah SWT sesuai dengan apa yang telah disyari'atkan-Nya.

Seseorang hamba yang tidak sepenuhnya dan seutuhnya mengabdi kepada Allah, hakikatnya belum bertauhid kepada-Nya. Demikian juga seorang hamba yang tidak mengabdi sesuai dengan apa yang disyari'atkan Allah, hakikatnya juga belum bertauhid kepada-Nya, dengan kata lain ditolak oleh Allah. Oleh karena itu Tauhid Uluhiyah juga disebut Tauhid Ibadah, sebab inti Tauhid Uluhiyah ialah pengabdian kepada kepada Allah. Sebagaimana tersebut dalam firman-Nya:

"Tidak lain Aku menciptakan jin dan manusia supaya beribadah kepada-Ku."(QS. Azd-Dzariyat/51:56).

a. Makna Laa ilaaha illallaah

Kalimat Laa ilaaha illallaah mengandung arti la ma'buuda bihaqqin illallaah (tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali hanya Allah)

Page 21: Aqidah Islam

Dengan kata lain hanya Allah saja yang berhak di-ibadahi (disembah), beribadah kepada Allah yang diterima hanyalah yang sesuai dengan tuntunan-Nya.

Sabda Nabi SAW: "Barang siapa mengerjakan suatu pekerjaan yang tidak kami perintahkan atasnya, maka pekerjaan itu tertolak."(HR. Muslim)

%1. Syarat Laa ilaah illallaah

Syarat pertama: al-'ilm (mengetahui)

Yaitu mengetahui hakikat kalimat laa ilaaha illallah.

Firman Allah:

"Maka ketahuilah bahwa tidak ada ilah/sesembahan (yang wajib diibadahi dengan benar) selain Allah…(QS. Muhammad/47:19)

“Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memberi syafa'at; akan tetapi (orang yang dapat memberi syafa'at ialah) orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka meyakini(nya).”(QS. Azzukhruf/43:86).

Syarat kedua, al-Yaqiin (meyaqini).

Yaitu benar-benar memahami kalimat tauhid tanpa ada keraguan sedikitpun.

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar.”(QS. Al-Hujurat/49:15)

Rasulullah saw bersabda:

Page 22: Aqidah Islam

غـير عـبد بـهمـا اللـه يـلقى ال اللـه رســول وأنى اللــه اال الاله أن أشــهـد( مـسـلم ( رواه الجــنـة دخـل اال فيـهـما شاك�

"…Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah/sesembahan (yang wajib diibadahi dengan benar) selain Allah dan bahwasanya aku (Muhammad saw) adalah utusan Allah, tidaklah seorang hamba menjumpai Allah (dalam keadaan) tidak ragu-ragu terhadap kedua syahadatnya itu, melainkan ia masuk surga."(HR.Muslim).

Ibnu Mas'ud (sahabat Nabi saw) berkata:

( البخارى ( رواه اليـمان نـصـف والصـبر كلـه اليـمان اليـقـين"Yaqin adalah iman secara keseluruhan, dan sabar adalah sebagian dari iman."(Riwayat Bukhari)

Syarat ketiga, al-Ikhlas/ikhlas

Yaitu memurnikan ketauhidan semata-mata karena Allah saja.

"Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus."(QS. Al-Bayyinah/98:5).

Lihat juga Firman Allah QS. Az-Zumar/39: 2-3.

Rasulullah saw bersabda:

خـالـصـا اللـه اال آلاله قال مـن الـقـيامة يـوم بـشـفاعـتى النـاس أسـعـد( البخارى ( رواه نـفـســـه أو قـلبـه مـن

"Manusia yang paling berbahagia dengan syafa'atku pada hari kiamat ialah orang yang mengucapkan laa ilaaha illallaah secara ikhlas dari hatinya atau jiwanya."(HR. Bukhari).

Syarat keempat, ash-Shidq (benar/jujur)

Yaitu mngucapkan kalimat tauhid dengan jujur di sertai pembenaran dalam hatinya. Apabila seseorang lisannya mengucapkan kalimat tauhid tetapi hatinya menolak, berarti ia berdusta atau munafiq.

Allah SWT berfirman:

"Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian," pada hal mereka itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang

Page 23: Aqidah Islam

beriman, Padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta."(QS. Al-Baqarah/2: 8-10)

Bisa dilihat juga pada Firman Allah QS. Al-Munafiqun/63: 1.

Rasulullah saw bersabda:

صــدقا اللــه رســول مـحـمـدا وأن االاللــه اله ال أن يشــهـد أحــد من مـا( ) البخـارى رواه النـار عـلى اللــه مـه حــر� � اال قـلبـه مـن

"Tidaklah seorangpun yang bersaksi bahwa tidak ada ilah/sesembahan (yang wajib diibadahi dengan benar) selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, dengan jujur dari hatinya, melainkan Allah mengharamkannya masuk neraka."(HR. Bukhari).

Syarat kelima, al-Mahabbah/cintaYaitu mencintai kalimat tauhid, mencintai yang terkandung di dalamnya dan mencintai apa yang ditunjukkan atasnya.

"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah..."(QS. Al-Baqarah/2: 165)

Lihat Firman Allah QS. Ali Imran/3: 31.

Rasulullah saw bersabda:

"Tiga perkara yang apabila tiga perkara itu terdapat pada diri seseorang maka ia akan mendapat kelezatan iman: Pertama, apabila Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya, kedua, mencintai seseorang semata-mata karena Allah, dan ketiga, membenci kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya, sebagaimana ia benci dicampakkan ke dalam api neraka."(QS. Bukhari)

Syarat keenam, al-Inqiyad (tunduk dan patuh)

Seorang Mukmin wajib tunduk dan patuh terhadap apa yang ditunjukkan oleh kalimat tauhid itu, yakni hanya beribadah kepada Allah, tunduk dan patuh pada syari'at-Nya.

"Dan Barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang Dia orang yang berbuat kebaikan, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang

Page 24: Aqidah Islam

kepada buhul tali yang kokoh. dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan."(QS. Luqman/31:22)

Lihat Firman Allah QS. An-Nisaa/4:125.Lihat Firman Allah QS. Luqman/31:22.

Syarat ketujuh, al-Qabul (Menerima)

Yaitu menerima kandungan dan konsekwensi dari kalimat tauhid, beribadah hanya kepada Allah dan mengingkari beribadah kepada selain-Nya.

"Sesungguhnya orang yang benar benar percaya kepada ayat ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong."(QS. As-Sajadah/32:15)

Yang dimaksud dengan tidak sombong ialah mereka menerima segala perintah Allah.

Lihat Firman Allah QS. Al-Baqarah/2: 256.

%1. Rukun Tauhid

Kalimat tauhid memiliki dua rukun. Rukun pertama: An-Nafyu/mengingkari, yakni mengingkari semua yang diibadahi selain Allah. Rukun yang kedua: Al-Itsbat/menetapkan, yakni menetapkan ibadah hanya kepada Allah.

3. Makna Ibadah

Ibadah mengandung arti: Pengabdian, ketundukan dan kepatuhan. Menurut Ibnu Taimiah bahwa ibadah adalah ketaatan dan ketundukan yang sempurna yang didasari oleh kecintaan. Beribadah kepada Allah berarti tunduk dan taat kepada-Nya dengan dasar cinta kepada-Nya.

Menurut Ibnu Taimiah ibadah adalah mencakup semua aktivitas yang dilakukan oleh manusia yang disenangi dan diridhai Allah SWT, baik berupa perkataan maupun perbuatan, baik bersifat lahiriah maupun batiniah. Dengan demikian semua perbuatan yang disenangi dan diridhai Allah serta dikerjakannya semata-mata hanya karena Allah maka pekerjaan itu bernilai ibadah.

4. Konsekwensi Tauhid Ibadah

Page 25: Aqidah Islam

Tauhid Uluhiyyah juga disebut tauhid ibadah, karena intinya ketundukan dan kepatuhan hanya kepada Allah. Bentuk ketundukan dan kepatuhannya sebagaimana tersebut dalam surat al-Ikhlas.sebagai berkut:

"Katakanlah (hai Muhammad): Allah itu Esa, Allah tempat bergantung. Tidak beraanak dan diperanakkan, dan tidak ada sesuatupun yang menyamai-Nya."(QS. Al-Ikhlas/112: 1-4).

Berdasarkan ayat tersebut, maka bentuk kepatuhan itu ada empat:

%1. Manusia ber-Tauhid serta berhukum hanya kepada Allah

Lihat Firman Allah QS. An-Nisaa/4:60-62.Lihat Firman Allah QS. Al-Baqarah/2:11.Lihat Firman Allah QS. Al-Maidah/5:50.

Rasulullah saw bersabda:

"Tidaklah beriman seseorang di antara kamu sebelum keinginan dirinya menurut apa yang aku bawa (dari Allah)." (Hadis dari Abdullah bin Amr).

%1. Manusia bergantung hanya kepada Allah. Termasuk bergantung kepada-Nya di antaranya ialah berniat, berdo'a, berharap, berlindung, bertawakkal, cinta, syukur, sabar, istiqamah dan lain-lain hanya kepada Allah.

%1. Mengakui Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan.

%1. Tidak menyamakan Allah dengan makhluk-Nya.

5. Tauhid Asma’ dan Sifat

Apa-apa yang Allah dan Rasul-Nya tetapkan tentang diri Allah, baik Nama-Nama-Nya maupun Sifat-Sifat-Nya, kita wajib mensucikan-Nya dari segala aib dan kekurangan, sebagaimana hal tersebut telah disucikan oleh Allah SWT sendiri dan oleh Rasul-Nya. Kita wajib menetapkan Sifat-Sifat Allah, baik yang terdapat adalam Al-Quran maupun As-Sunnah, dan tidak boleh ditakwil.

Allah SWT memiliki Asmaul-Husnaa (Nama-Nama yang Maha Baik), tidak sama dengan sifat-sifat makhluk-Nya, oleh karena itu kita tidak boleh menyamakan Sifat-Sifat Allah dengan sifat-sifat makhluk-Nya.

Firman Allah:

Page 26: Aqidah Islam

“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan melihat.”(QS. Asy-Syuraa/42:11).

6. Keutamaan Tauhid

Seseorang yang bertauhid kepada Allah akan diberi banyak keutamaan oleh Allah SWT. Di antaranya sebagai berikut:

%1. Orang yang bertauhid kepada Allah akan dihapus segala dosanya dan diberi pahala yang sebesar-besar.

“Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu, dan Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.”(QS. Ath-Thalaq/65:5).

Rasulullah saw bersabda:

“Wahai Bani Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh bumi, sedangkan engkau ketika mati tidak menyekutukan Aku sedikit pun juga, pasti Aku akan berikan kepadamu ampunan sepenuh bumi pula.”(HR. At-Tirmidzi)

%1. Orang yang bertauhid kepada Allah SWT akan mendapatkan petunjuk yang sempurna, dan kelak di akhirat akan mendapatkan keamanan. Allah SWT berfirman:

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.”(QS. Al-An’am/6:82)

“Dan Barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, Yaitu: Nabi-nabi, Para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang

Page 27: Aqidah Islam

saleh. dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya.”(QS. An-Nisaa/4:69).

%1. Orang yang bertauhid kepada Allah akan dihilangkan dari kesulitan, dimudahkan segala urusanya dan diberi rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.

... .... “....Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.... dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.”(QS. Ath-Thalaq/65:2-4)

%1. Orang yang bertauhid kepada Allah, akan ditanamkan oleh Allah rasa cinta kepada iman dan benci kepada kekafiran.

“Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu 'cinta' kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. mereka Itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang luru.”(QS.Al-Hujurat/49:7).

%1. Orang yang bertauhid kepada Allah dijamin masuk surga.

Rasulullah saw bersabda:

“Barang siapa yang mati dan ia mengetahui bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah, maka ia masuk surga.” (HR. Muslim).

%1. Orang yang bertauhid kepada Allah akan diberi kemenangan, pertolongan, kejayaan dan kemuliaan oleh Allah SWT.

“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”(Muhammad/47:7)

Page 28: Aqidah Islam

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik.(QS. An-Nuur/24:55).

%1. Orang yang bertauhid kepada Allah SWT dengan ikhlas, maka amal-amalnya diterima oleh Allah.

7. Syirik dan Bahayanya.

%1. Perihal Syirik

Lawan tauhid adalah syirik, artinya setiap perbuatan yang bertentangan dengan tauhid adalah syirik. Syirik berasal dari kata syaraka, yang berarti berserikat/bersekutu. Syirik berarti persyarikatan/persekutuan. Syirik yang dimaksud dalam Islam adalah perbuatan menyekutukan Allah. Yakni menyamakan makhluk dengan Allah (Khaliq), atau bahkan melebihinya. Orang yang melakukannya disebut Musyrik.

Perbuatan menyekutukan Allah antara lain keyakinan bahwa ada kekuasaan dan kekuatan lain selain Allah, atau bahkan melebihi-Nya. Kekuasaan dan kekuatan lain itu dianggap mendatangkan manfaat dan madharat, kebaikan dan keburukan. Sehingga seseorang kemudian tunduk dan patuh kepadanya, berlindung, bergantung, berharap dan memohon kepadanya.

Seperti mengkeramatkan gunung, mengkeramatkan kuburan orang shalaeh/wali/ajengan, keris sakti, dukun, dan benda-benda lain karena dianggap bias mendatangkan manfaat dan medharat. Demikian juga percaya kepada dukun dan paranormal, karena diyakini dapat mendatangkan manfaat dan madharat atau menolaknya. Perhatikan firman Allah:

“Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab: "Allah". Katakanlah: "Maka Terangkanlah

Page 29: Aqidah Islam

kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaKu, Apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaKu, Apakah mereka dapat menahan rahmatNya?. Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku". kepada- Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri.”(QS. Az-Zumar/39:38).

“Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, Maka Sesungguhnya kamu kalau begitu Termasuk orang-orang yang zalim. Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, Maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, Maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. Yunus/10:106-107).

Firman Allah: “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil Yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya Kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua Malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa Barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, Tiadalah baginya Keuntungan di akhirat, dan Amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.”(QS. Al-Baqarah/2:102).

Page 30: Aqidah Islam

Keterangan:

%1. Ayat-ayat tersebut menegaskan bahwa tidak ada yang bisa mendatang manfaat dan madharat, atau menolaknya kecuali hanya Allah semata. Keyakinan bahwa ada selain Allah yang bisa mendatangkan manfaat dan madharat atau menolaknya adalah perbuatan syirik.%1. Kejahatan manusia, termasuk tukang sihir, tidak akan membahayakan manusia, kecuali dengan dengan izin Allah.

%1. Bahaya Syirik

Syirik adalah perbuatan yang sangat berbahaya, di antara bahayanya:

%1) Syirik merupakan perbuatan paling zhalim di muka bumi ini, dan merupakan dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah SWT, kecuali jika orang yang musyrik itu bertobat sebelum wafatnya.

Perhatikan Firman Allah:“

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar’.” (QS. Luqman/31:13)

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”(QS. An-Nisaa/4: 48)

“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.”(QS. An-Nisaa/4:116)

%1) Orang yang berbuat syirik diharamkan oleh Allah masuk syurga. Firman Allah:

Page 31: Aqidah Islam

“...Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.”(QS. Al-Maidah/5:72)

%1) Orang musyrik termasuk sejelek-jelek manusia dan tempatnya di neraka lagi kekal di dalamnya. Firman Allah:

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir Yakni ahli kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.”(QS. Al-Bayyinah/98:6)

%1) Orang yang berbuat syirik akan terhapus pahala amal kebajikannya yang pernah dilakukannya. Firman Allah:

“... seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.”(QS. Al-An’aam/6:88)

%1. Pembagian syirik.

Perbuatan syirik secara umum dapat dibedakan menjadi dua, yakni syirik besar (akbar) dan syirik kecil (ashghar).

Syirik Besar

Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya keluar dari Islam, dapat membuat dosa pelakunya tidak diampuni oleh Allah, diharamkan masuk surga, kekal di dalam neraka dan kekal di dalamnya. Kecuali jika ia bertobat nasuha sebelum wafatnya, maka dosanya diampuni oleh Allah. Termasuk syirik besar adalah menyembah patung, perbuatan dukun, paranormal dan sihir, animisme dan dinamisme, dan lain-lain.

Firman Allah:

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir Yakni ahli kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk."(QS. Al-Bayyinah/98: 6)

Firman Allah:

"Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang

Page 32: Aqidah Islam

demikian itu, niscaya Dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan Dia akan kekal dalam azab itu, dalam Keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."(QS. Al-Furqan/25:68-70)

Syirik besar ada empat macam:

%4.Syirik Do'a

Yaitu disamping berdo'a kepada Allah juga kepada selain Allah. Firman Allah:

"Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)."(QS. Al-'Ankabuut/29:65)

"Dan Sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah."(QS. Al-Jin/72:18)

%4.Syirik niat, keinginan dan tujuan.

Yaitu menunjukkan suatu bentuk ibadah kepada selain Allah. Firman Allah:

"Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka Balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan."(QS. Huud/11:15-16)

%4.Syirik ketaatan dan dalam berhukum.

Yaitu mentaati selain Allah dalam hal bermaksiat kepada Allah. Firman Allah:

"Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan."(QS. At-Taubah/9:31)

Page 33: Aqidah Islam

Firman Allah:

"Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?."(QS. Al-Maidah/5:50)

%4.Syirik kecintaan (mahabbah).

Yaitu menyamakan Allah dengan selain-Nya dalam hal kecintaan. Firman Allah:

"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)."(QS. Al-Baqarah/2:165)

Syirik KecilSyirik kecil tidak membuat pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan perantara kepada syirik besar. Syirik kecil ada dua macam, yaitu syirik nyata (zhahir) seperti bersumpah dengan nama selain Allah. Dan syirik khafi (tersembunyi), seperti riya, ingin didengar (sum'ah) dan lain-lain.


Top Related