Download - ANTUM PRAKTIKUM 06
LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI TUMBUHAN
(AHYT 236)
EPIDERMIS DAN DERIVATNYA
Oleh:ROBBY PRIMADANI
AIC204002KELOMPOK II
Dosen Pembimbing:Drs. Adria Rifarin Adrak
Drs. H. Muchyar, M.P
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIJURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATBANJARMASIN
2006
PRAKTIKUM VI
Topik : Epidermis dan derivatnyaTujuan : Mengamaati bentuk-bentuk epidermis, trikoma dan
stomataHari/ tanggal : Kamis, 13 April 2006Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin
I. ALAT DAN BAHAN:a. Alat:
- Pisau silet/ cutter- Kaca benda dan kaca penutup- Pipet
b. Bahan:- Batang dan daun Saccharum officinarum- Daun Artocarpus communis- Tangkai daun Hibiscus tiliaceus- Daun Durio zibethinus- Daun Zea mays- Kutex- Air
II. CARA KERJA1. Menyayat permukaan daun pada permukaan yang kasar untuk
pengamatan epidermis, trikoma dan stomata selanjutnya meletakkan sayatan di atas kaca benda dan mengamatinya di bawah mikroskop.
2. Pengamatan epidermis pada daun yang permukaannya licin dapat dilakukan dengan mengecat permukaan daun dengan kutex dan setelah kering dapat dilepaskan dengan hati-hati selanjutnya meletakkannya di atas kaca benda dan memberi dengan setetes air, menutup dengan kaca penutup dan mengamati di bawah mikroskop.
III. TEORI DASAREpidermis merupakan sel penyusun lapisan terluar dari daun, bunga,
buah dan biji serta akar dan batang sebelum mengalami penebalan
sekunder. Bermacam sel epidermis dapat dibedakan pada berbagai tumbuhan: sel epidermis bentuk umum, sel tunggal atau kelompok sel dengan struktur, bentuk dan kandungan yang khusus, sel berhubungan dengan stomata dan struktur tambahan pada epidermis yang disebut trikoma (Fahn, 1991).
Epidermis mempunyai fungsi melindungi bagian dalam organ tubuh, sehingga epidermis disebut sebagai jaringan pelindung. Sebagai jaringan pelindung epidermis melindungi terhadap penguapan, kerusakan-kerusakan mekanis, perubahan temperatur dan mencegah hilangnya zat hara. Bentuk sel epidermis bermacam-macam misalnya bentuk seperti kubus, prisma, tidak teratur ada juga yang punya tonjolan-tonjolan seperti papila. Pada epidermis biasanya terdapat alat tambahan yang disebut derivat epidermis, pada batang misalnya sel silika dan sel gabus, pada daun misalnya trikoma, stoma dan sel kipas (Fahn, 1991).
IV. HASIL PENGAMATAN1. Saccharum officinarumGambar sel epidermis pada batang menurut hasil pengamatan dengan perbesaran 40x12,5.Keterangan:1. Sel panjang2. Sel pendek
Tipe aktinositik
Gambar sel epidermis pada batang menurut literatur (Woelaningsih, 1987; 35).
Keterangan:1. Sel panjang2. Sel pendek3. Sel gabus4. Sel silika
Gambar sel epidermis pada daun menurut hasil pengamatan dengan perbesaran 40x12,5.
Keterangan:1. Stomata2. Sel tetangga3. Rigi sel penutup4. Sel penutup
2. Artocarpus communisGambar sel epidermis pada daun menurut hasil pengamatan dengan perbesaran 40x12,5.
Keterangan:1. Sel tetangga2. Stomata3. Rigi sel penutup4. Sel penutup
Gambar sel epidermis pada daun menurut literatur (Woelaningsih, 1987; 37).
Keterangan:1. Sel tetangga2. Stomata3. Celah
Tipe aktinositik
3. Hibiscus tiliaceusGambar sel epidermis pada tangkai daun menurut hasil pengamatan dengan perbesaran 10x12,5.
Keterangan:1. Trikoma2. Sel epidermis
Gambar sel epidermis pada daun menurut literatur (Woelaningsih, 1987; 38).
Keterangan:1. Trikoma2. Rambut bintang
4. Durio zibethinusGambar sel epidermis pada daun menurut pengamatan dengan perbesaran 40x12,5.
Keterangan:1. Stomata2. Sel tetangga3. Celah
Gambar sel epidermis pada daun menurut literatur (Woelaningsih, 1987; 37).
Keterangan:1. Stomata2. Sel tetangga3. Celah
Tipe diasitik
5. Zea maysGambar sel epidermis pada daun menurut hasil pengamatan dengan perbesaran 40x12,5.
Keterangan:1. Sel tetangga2. Stomata3. Rigi sel penutup4. Sel penutup
Gambar sel epidermis pada daun menurut literatur (Woelaningsih, 1987; 37).
Keterangan:1. sel tetangga2. stomata3. celah
V. ANALISIS DATA1. Batang dan daun Saccharum officinarum
Pada batang Saccharum officinarum terdapat epidermis dengan betuk yang khusus yaitu bentuk sel yang panjang dan sel yang pendek yang berpasangan, sel panjang dan sel pendek ini masing-masing terdiri atas sel silika dan sel gabus yang berpasangan, dan karena bentuk selnya yang panjang dan pendek berpasangan maka biasa disebut sel panjang dan sel pendek. Sedangkan pada daunnya terdapat stomata dengan tipe diasitik, yaitu tipe dimana tiap stomata dikelilingi oleh dua sel tetangga yang dinding bersamanya tegak lurus pada sumbu sel penutup. Pada stomata ini dapat terlihat jelas sel penutup, sel tetangga, serta celahnya.Klasifikasi (Dasuki, Undang Ahmad. 1994.):Divisio : MagnoliophytaClassis : LiliopsidaSubclassis : CommelinidaeOrdo : CyperalesFamilia : PoaceaeGenus : SaccharumSpecies : Saccharum officinarum
2. Daun Artocarpus communisPada daun Artocarpus communis dapat terlihat dengan jelas stomata
yang merupakan derivat dari epidermis, stomata pada daun Artocarpus communis ini bertipe aktinositik, yaitu dimana stomata dikelilingi oleh beberapa sel tetangga yang tersusun melingkar. Dan pada stomata ini juga dapat terlihat jelas mana yang sel tetangga, sel penutup maupun rigi sel penutupnya.Klasifikasi (Dasuki, Undang Ahmad. 1994.):Divisio : MagnoliophytaClassis : MagnoliopsidaSubclassis : HammamelidaeOrdo : UrticalesFamilia : MoraceaeGenus : ArtocarpusSpecies : Artocarpus communis
3. Tangkai daun Hibiscus tiliaceusPada pengamatan menggunakan tangkai daun Hibiscus tiliaceus,
jaringan epidermis yang dapat terlihat cukup jelas dan disini epidermis tersebut membentuk suatu derivat yaitu trikoma, namun trikoma pada epidermis adalah trikoma non glandular dan bertipe rambut bintang. Dikatakan non glandular karena bukan berasal dari rambut kelenjar. Dan trikoma ini bersel banyak (Woelaningsih, 1987; 37).Klasifikasi (Dasuki, Undang Ahmad. 1994.):Divisio : MagnoliophytaClassis : MagnoliopsidaSubclassis : DillenidaeOrdo : MalvalesFamilia : MalvaceaeGenus : HibiscusSpecies : Hibiscus tiliaceus
4. Daun Durio zibethinusPada daun Durio zibethinus juga ditemukan stomata yang merupakan
derivat epidermis dan stomata pada Durio zibethinus ini mirip dengan stomata yang dimiliki Artocarpus communis yaitu sama-sama bertipe aktinositik, namun pada Durio zibethinus sel penutup tidak terlihat jelas dan yang terlihat secara jelas hanya celah stomata saja.Klasifikasi (Dasuki, Undang Ahmad. 1994.):Divisio : MagnoliophytaClassis : MagnoliopsidaSubclassis : DillenidaeOrdo : ViolalesFamilia : BombaceaeGenus : DurioSpecies : Durio zibethinus
5. Daun Zea maysPada daun Zea mays dapat dilihat stomata yang nampak jelas
terlihat, stomata pada Zea mays ini sangat mirip dengan stomata yang terdapat pada Saccharum officinarum yaitu sama-sama bertipe diasitik, hal
ini mungkin dikarenakan keduanya masih dalam satu familia yang sama. Namun walaupun begitu susunan stomata pada Zea mays ini lebih rapat dibandingkan pada Saccharum officinarum.Klasifikasi (Dasuki, Undang Ahmad. 1994.):Divisio : MagnoliophytaClassis : LiliopsidaSubclassis : CommelinidaeOrdo : CyperalesFamilia : PoaceaeGenus : ZeaSpecies : Zea mays
VI. KESIMPULAN1. Bentuk-bentuk epidermis terdiri atas ada yang berbentuk sel
panjang dan sel pendek, bentuk sel kipas maupun litokis. Dan derivat epidermis ada berupa stomata maupun trikoma.
2. Bentuk trikoma secara garis besar terbagi dua yaitu trikoma non glandular seperti rambut sisik, rambut bintang, rambut bercabang, maupun rambut tunggal. Dan trikoma glandular seperti hidatoda, rambut gatal, kelenjar garam dan kelenjar madu.
3. Stomata terdiri atas beberapa tipe berdasar sel tetangganya yaitu tipe anomositik, tipe anisositik, tipe parasitik, tipe diasitik dan tipe aktinositik.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Kertassapoetra, A. G. 1991. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan (Tentang Sel dan Jaringan). Jakarta: Rineka Cipta.
Woelaningsih, Sri. 1987. Anatomi Tumbuhan. Jakarta: UT.