ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PEMBIAYAAN BRI SYARIAH KC HAYAM WURUK DAN BRI KC SIPIN DI
KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Saijana Strata Satu (SI)
Dalam Ilmu Ekonomi Syariah
Oleh:MUSLIMIN
NIM: SES.130 317
JURUSAN EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2018
Jambi, Oktober 2018
PEMBIMBINGI ; Dr NofriantO; S,Ag., M.Ag
PEMB1MBINGII : Mellya Embun Baining, SE.,M.EI
ALAMAT : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Mam UIN JambiJL.Arif Rahman Hakim No.l Telanaipura Jambi 36122 Telp/Fax: (0741) 583183 - 584118. Website: ¡ainjambi.ac.id
Kepada Yth
Bpk Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sultán Thaha Saífuddin Jambi
D i-
Jambi
NOTA DINAS
Assalamualaikam wr.wb
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara Muslimin, NIM: SES.130317 yang berjudul “ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PEMBIAYAAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL KOTA JAMBL” Telah dapat diajukan untuk munaqasah-kan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memeperoleh gelar Strata Satu (SI) Pada fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sultán Thaha Saifuddin Jambi. Maka dan itu kami ajukan skripsi tersebut agar dapat diterima dengan baik.
Demikian kami ucapkan terimakasih, semoga bermanfaat bagi kepentingan agama, nusa dan bangsa.W a s s a la m u yc tlc iib z iifi JVv ^Vh
Mengetahui:
Pembimbing II
Dr. Nofrianto. S.Ag.. M,AgNIP:19761111 2003 12 1002 NIP.19840517 2011 01 2012
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan meraperoleh gelar S trata Satu (SI) di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN STS Jambi.
3. Jika dikemudian han terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil plagiasi dan karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
Jambi, November2018 Penulis
MUSLIMINNIM. SES.130317
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi beijudul “Análisis Perbandingan Kinerja Pembiayaan Bank BRI Syariah KC Hayam Wuruk dan BRI KC Sipin di Kota Jarabi” telah di ujikan pada siding munaqasah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi pada tanggal 13 November 2018.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana strata satu (S .l)
dalam ilmu Ekonomi Syariah.
Jambi, November 2018
Mengesahkan,
Dr. Subhan. Mj W NIP:1964092719<
Panitia Ujian:1. Ketua Sidang : Drs. Maulana Yusuf., M.Ag
NIP:196310251992031005
2. Sekretaris Sidang : Anzu Elvia Zahara T„ S.E.. M.E.Sv NIP:198611101991031003
3. Pembimbing I : Dr. Nofrianto., S.Ag M.Ag NIP:197611112003121002
4. Pembimbing II : Mellva Embun Baining., S.E.. M.EI NIP:198405172011012012
6. Penguji II
5. Penguji I
: Mohammad Orinaldi., S.E.. M.S.Ak NEP:197112012003121002
: Drs. A.Tarmizi.. M.HI
NIP: 195912101987031003
)
iv
MOTTO
4Í)Io * '$'■*IjJLj |j L¿lsLv¿>! ^ 1^¿«I
„ j, ’ > ^^>Jl¿j 1>jl*J
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jcmgcmlah kamu memakan Riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. ” (OS. Ali Imran : 130).1
1 Tim Penerjemah Depag RI, al-Ouran dan Terjemahnva (Bandung: Diponegoro, 2008), lilm. 56
v
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan utuk mengungkapkan tiga hal utama, yaitu: (1) Untuk mengetahui kineija sistem pembiayaan bank syariah. (2) Untuk mengetahui kinerja sistem pembiayaan bank konvensional dan (3) Untuk menjelaskan perbandingan antara sistem pembiayaan bank syariah dan bank konvensional. Untuk mencapai tujuan itu, maka skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya berupa: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dengan pendekatan tersebut, maka diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:.(l) Sistem pembiayaan (murabahah) pada BRI Syariah KC Hayam Wuruk membutukan waktu yang lebih lama dalam tahap analisa pembiayaan Murabahah yakni, wawancara produk, mengajukan proposal pembiayaan, kelengkapan berkas, analisa risiko, pembuatan akad Murabahah, buat permohonan tertulis pencairan, rekomendasi DPRP dan entry Data. (2) Sistem pembiayaan (kredit) pada BRI KC Sipin Jambi dalam proses permohonan sampai pada pencairan tidak membutuhkan jangka waktu yang panjang. Hal ini dikarenakan tahapan proses pengajuan Kredit pada Bank BRI KC Sipin hanya membutuhkan kelengkapan berkas, analisa risiko, wawancara, scoring, verifikasi pada Kanwil dan pembuatan peijanjian kontrak. (3) Adapun perbandingan antara sistem pembiayaan kredit pada bank konvensional (BRI KC Sipin Jambi) dengan pembiayaan murabahah pada Bank Syariah BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi secara teknis memiliki persamaan dalam prosedur pemberian pinjaman kredit atau pembiayaan murabahah. Bentuk perbedaan antara PT. Bank BRI KC Sipin dan PT. Bank syariah KC Hayam Wuruk Jambi, terletak pada proses tahapan dalam pengajuan sampai pada pencairan. Tahap pengajuan pemberian Kredit dan pembiayaan Murabahah. Bank BRI KC Sipin Jambi dalam tahap pengajuan proses pemberian kredit hanya melibatkan tiga departemen. Departemen yang terlibat yaitu: Mikro Kredit Sales, Bagian Analis dan Kepala Unit. Sedangkan Bank Syariah KC Hayam Wuruk Jambi dalam tahap pengajuan pembiayaan murabahah melibatkan lebih banyak departmen. Departeman yang terlibat yaitu: Penyelia Pemasaran Mikro, Analisa Pembiayaan Mikro, Bagian Aministrasi, dan Costomer Service.
Kata Kunci: Pembiayaan, Kinerja, Bank Konvensional, Bank Syariah
vi
PERSEMBAHAN
(Vengan ñama jAffafi yang mafia pengasifi danjuga mafia
penyayang fepada fiam6a-fiam6anya, Dengan mengucap syufur
affiamdufiffafi tiada terfira fefiadiran jAffafi swt,
Saya persem6afifan sfiipsi ini, untufjpenyemangat fiidupfu,
yang senantiasa ada saat sulla maupun dufa, dan sefafu setia
mendampingi dafam fondisi apapun, 6uat jAyafi (Dan Ióufu Tercinta
yang sefafu memanjatfan do’a fepada putra mu tercinta di dafam setiap
sfiujudmu, dan terimafasifi untufjem.ua yang
tefafi famu fa fu fan untuffu.
V n tu fjS u dan (BapafDosen (Pengampu íMata %ufiafi Yang
Tefafi mentransferifmupengetafiuan sefama saya mengenyam di 6angfu
perfufiafian dan tefafi refa menuntunfu dan menunjufan mafna fvidup,
(Befiau seóagaipefita dafam fegefapan, fafsana em.6un penyejuíjdafam
fefiausan, patriot pafifaxvan 6angsa tampa tanda jasa , terimafsififu,
xvafiai l6u Dan (Bapaíjdosenfu Dan Sfamamu Sefafu Tfidup dafam
SanuSarifu.
v¡¡
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis curahkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik dan lancar.Shalawat
beriring salam tak lupa penulis ucapkan kepada nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita dan zaman jahiliyah kezaman yang penuh akan
nikmat imán dan ilmu pengetahuan.
Skripsi ini penulis susun sebagai salah satu tugas akhir studi dan
syarat untuk memperoleh gelar saijana pada progam studi Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi tahun 2018.
Selesainya skripsi ini tak lepas dari bimbingan, bantuan, dan
dorongan dari berbagai pihak, terutama dosen pembimbing I
Dr.Nofrianto S.Ag M.Ag, dan dosen, pembimbing II MellyaEmbun
Baining, SE.,M.EI yang telah banyak memberikan bimbingan dan
pengarahan serta saran untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini.
Tiada yang dapat penulis berikan kepada mereka untuk saat ini
kecuali do’a kepada Allah SWT, semoga jasa baiknya dan pengorbanan
mereka mendapat balasannya dari Allah SWT.Pada kesempatan ini,
penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
2. Bapak Dr. Subhan MA Rahman, M.Ag, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi beserta Wakil Dekan I, II
dan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
v¡¡¡
3. Bapak Dr. Sucipto, S.Ag., M.A dan Ibu GWI Awal Habibah, SE., M.EI,
selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak dan ibu dosen Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah banyak memberikan bekal ilmu
kepada penulis selama mengikuti masa perkuliahan.
5. Pimpinan dan karyawan PT. BRI Syariah KC Hayam Wuruk dan PT. BRI KC
Spin yang telah memberikan masukan dan informasinya, sehingga penulis
dapat memberikan data yang sebenarnya.
6. Sahabat-sahabat ku seangkatan khususnya yang sejurusan yang selalu
memberikan motivasi agar selalu maju untuk sukses.
Tiada yang dapat penulis berikan kepada mereka untuk saat ini
kecuali do’a kepada Allah SWT, semoga jasa baiknya dan pengorbanan
mereka mendapat balasannya dari Allah SWT. Akhir kata penulis ucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang tidak dapat disebut kan satu
persatu.Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat berguna sebagai
bahan masukan bagi pembaca dan pihak-pihak lain yang
membutuhkannya.
Jambi, 22 oktober 2018 Penulis
MuliminNIM.SES. 130317
IX
DAFTARISI
HALAMAN DEPAN ............................................................................................. i
NOTA DINAS ........................................................................................................ ii
PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................ iii
PENGESAHAN ..................................................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................ v
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR............................................................................................ viii
DAFTAR I S I ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................... xiii
BABIPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Batasan Masalah............................................................................................ 4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 5
E. Kerangka Teori............................................................................................. 6
F. Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 19
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ................................................................................ 25
B. Sumber dan Jenis Data ................................................................................. 25
C. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 26
D. Teknik Análisis Data .................................................................................. 29
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Profil BRIKC Sipin Jambi ....................................................................... 30
1. Sejarah Berdiri BRI KC Sipin Jambi .................................................... 30
x
2. Visi dan Misi BRIKC Sipin Jambi ...................................................... 34
3. Struktur Organisasi BRI KC Sipin Jambi.............................................. 35
4. Profil Karyawan Bank BRI KC Sipin Jambi ......................................... 39
B. Profil BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi ............................................ 41
1. Sejarah Munculnya Bank BRI Syariah di Indonesia ............................. 41
2. Tujuan Berdirinya BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi .................... 43
3. Visi dan Misi BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi .......................... 45
4. Gambar dan Arti Lambang BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi...... 46
5. Motto BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi ...................................... 47
6. Produk dan Aplikasi Akad BRI KC Hayam Wuruk Jambi .................... 47
7. Struktur Organisasi BRI KC Hayam Wuruk Jambi ............................. 52
BAB IV TEMUAN PENELITIAN
A. Kinerja Sistem Pembiayaan Bank Syariah KC Hayam Wuruk Jambi ...... 53
B. Kinerj a Sistem Pembiayaan Bank BRI KC Sipin Jambi ............................ 58
C. Perbandingan antara Sistem Pembiayaan Bank Syariah KC Hayam Wuruk
Jambi dan Bank BRI KC Sipin Jambi ........................................................ 63
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................. 69
B. Saran-saran ................................................................................................. 70
C. KataPenutup .............................................................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
RIWAYAT HIDUP PENULIS
LAMPIRAN
XI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbandingan Secara Khusus (Pembiayaan) AntaraBank Konvensional dan Bank Syariah.............................................18
Tabel 2. Matriks Tinjauan Pustaka....................................................................19
x i i
DAFTAR SINGKATAN
MKS = Mikro Kredit Sales
KC = Kantor Cabang
APM = Analis Pembiayaan Mikro
PPM = Penyelia Pemasaran Mikro
KTP = Kartu Tanda Penduduk
KK = Kartu Keluarga
NAP = Nota Analisa Pembiayaan
DPRP = Dokumen Pengecekan Realisasi Pembiayaan
BRI = Bank Rakyat Indonesia
PT = Perseroan Terbatas
MKS = Mikro Kredit Sales
NPWP= Nomor Peserta Wajib Pajak
PK = Perj anj ian Kontrak
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan
dalam mengolah sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan
terpadu serta dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk mengatur semua sumber-sumber ekonomi dari berbagai sektor maka
diperlukan suatu lembaga keuangan yang mengatur dan menghubungkan
semua pelaku ekonomi dalam hal lalu lintas keuangan. Bank merupakan
lembaga keuangan yang sangat ideal memainkan peran itu yakni dalam
menghubungkan kepentingan pelaku ekonomi yang kelebihan dana dan pelaku
ekonomi yang kekurangan dana. Bank sebagai lembaga intermediasi
merupakan lembaga penyimpanan dana bagi masyarakat dan juga lembaga
pengamanan dana yang memiliki banyak fungsi.1
Bank berperan penting dalam mendorong perekonomian nasional
karena “Bank merupakan pengumpul dana dari surplus unit dan penyalur
kredit kepada déficit unit", tempat menabung yang efektif dan produktif bagi
masyarakat, serta memperlancar lalulintas pembayaran bagi semua sektor
perekonomian. Kegiatan utama lembaga perbankan, baik bank konvensional
maupun bank syariah adalah menghimpun dana dan menyalurkan dana, baik
dalam kredit atau pembiayaan kepada masyarakat yang memerlukan dana, * 2
'Kasmir, Dasar-dasar Perbankan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 232Rachmadi Usman, Aspek-aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2003), hlm. 60
1
2
baik untuk investasi, modal kerja maupun konsumsi.3 Bank sebagai lembaga
intermediasi merupakan lembaga penyimpanan dana bagi masyarakat dan juga
lembaga pengamanan dana yang memiliki banyak fungsi.
Kasmir menjelaskan tentang fungsi utama bank adalah “untuk
memberikan jasa kepada masyarakat, baik berupa penyimpanan dana maupun
penyaluran dana kepada masyarakat.”4 Lembaga keungan bank menyalurkan
dananya kepada masyarakat berupa pinjaman produktif dan konsumtif. Bagi
bank konvensional pinjaman konsumtif diberikan pada nasabah yang
kekurangan dana dengan cara meminjamkan uang pada nasabah dan
dikembalikan pada waktu tertentu. Sedangkan pada bank syariah pinjaman
diberikan pada nasabah yang kekurangan dana dimana pihak bank tidak
memberikan pinjaman berupa uang melainkan barang yang diberikan pada
pihak nasabah.
Sistem pemberian kredit pada bank konvensional lebih menekankan
pada perolehan bunga yang ditetapkan pada para debitur dan besarnya jumlah
pengembalian pinjaman yang harus dibayarkan oleh para debitur adalah
“sebesar jumlah pinjaman kredit yang diterima beserta jumlah bunga kredit
yang ditetapkan oleh pihak bank.”5 Sehingga dengan adanya bunga tersebut
dapat dimasukkan dalam pendapatan dan keuntungan bank. Jika dipandang
dari segi syariah, maka apa yang diterapkan pada bank konvensional tersebut
termasuk perbuatan riba. Hal ini dikarenaka adanya system bunga dalam
3Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2005), hlm. 13
4Kasmir, Dasar-dasar Perbankan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 235Ibid.
3
pembiayaannya. Sedangkan riba termasuk perbuatan yang tidak islami,
sebagaimana Firman Allah SWT:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba
Sementara itu, sistem pembiayaan yang diterapkan pada bank syariah
memiliki beberapa perbedaan dengan sistem pemberian kredit yang diterapkan
pada bank konvensional. Ketika terdapat debitur yang meminjam dana kepada
bank syariah, maka antara pihak bank maupun pihak debitur akan melakukan
perjanjian di awal pembiayaan yang dianggap sebagai pengikatan kontrak
antara pihak bank dengan calon nasabah atau calon debitur.7 Perjanjian
tersebut antara lain meliputi tingkat margin keuntungan yang akan didapatkan
oleh pihak bank dan proses pembayaran utang pinjaman oleh pihak nasabah.
Perbedaan ini dapat dilihat dari sistem operasional pemberian
pinjaman pada Bank konvensional dan pemberian pinjaman pada bank syariah
di Jambi. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada akad atau perjanjian, dan
mekanisme kedua bank dalam mendapatkan keuntungan. Sehingga kemudian
perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam guna melihat titik
perbedaannya mulai dari prosedur hingga sampai pada mekanisme kedua bank
tersebut dalam memperoleh keuntungan. Berdasarkan hal tersebut di atas,
6Anonim, al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2008), hlm. 507http://www.unesa.ac.id/journal/9256/57/article.pdf
dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Ali Imran : 130).66
4
maka peneliti tertarik untuk melakukan riset dengan judul: “ANALISIS
PERBANDINGAN KINERJA PEMBIAYAAN BRI SYARIAH
KC HAYAM WURUK DAN BRI KC SIPIN DI KOTA
JAMBI.”
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka disusunlah rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana kinerja pembiayaan pada BRI Syariah KC Hayam Wuruk
Jambi?
2. Bagaimana kinerja pembiayaan (kredit) pada BRI KC Sipin Jambi?
3. Bagaimana perbandingan antara sistem pembiayaan BRI Syariah KC
Hayam Wuruk Jambi dan BRI KC Sipin Jambi?
C. Batasan Masalah Penelitian
Adapun batasan penelitian ini hanya berfokus pada pendalaman dalam
perbandingan sistem pembiayaan antara bank syariah dan bank konvensional,
yaitu di BRI KC Sipin Jambi dan BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi.
Untuk mencari perbedaan tersebut, maka penelitian ini akan membahas
tentang perbandingan sistem pembiayaan konvensional dan syariah.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk menjelaskan kinerja pembiayaan pada BRI Syariah KC Hayam
Wuruk Jambi.
5
b. Untuk menguraikan kinerja pembiayaan (kredit) pada BRI KC Sipin
Jambi.
c. Untuk mendeskripsikan perbandingan antara sistem pembiayaan Bank
BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi dan BRI KC Sipin Jambi.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini secara umum diharapkan dapat memberikan
informasi serta bukti empiris mengenai kondisi perbankan di Indonesia
yaitu Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah. Kegunaan
penelitian ini secara lebih khusus adalah sebagai berikut:
a. Bagi pemerintah sebagai pembuat kebijakan, penelitian ini diharapkan
dapat memberikan informasi serta menjadi bahan masukan dalam
merumuskan berbagai kebijakan yang dapat memajukan perbankan
nasional.
b. Bagi para pelaku perbankan, penelitian ini diharapkan menjadi
masukan dan bahan pertimbangan bagi BUK maupun BUS untuk
menjaga danmeningkatkan efisiensinya.
c. Bagi penulis, penelitian ini sebagai sarana pembelajaran dalam
memahami kinerja perbankan nasional secara lebih mendalam. Selain
itu, penelitian ini juga bermanfaat sebagai sarana proses belajar agar
lebih kritis dalam mengamati keadaan perekonomian serta membuka
wawasan dan pemahaman untuk mencari jawaban atas permasalahan
yang di atas.
6
d. Sebagai bahan referensi bagi pembaca dan informasi bagi peneliti
lainnya untuk penelitian yang lebih lanjut.
E. Kerangka Teori
1. Konsep Kinerja
a. Pengertian Kinerja
Secara etimologis, kinerja adalah sesuatu yang dicapai atau
prestasi yang diperlihatkan, atau bisa juga diartikan sebagai
kemampuan kerja. Dalam literatur lain dijelaskan bahwa kinerja
berasal dari pengertian performance, diartikan sebagai hasil keja atau
prestasi kenerja. Kinerja mempunyai makna yang luas, bukan hanya
hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung
(implementasi dari rencana yang telah disusun) untuk mencapai suatu
tujuan organisasi. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan
hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa
yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Menurut
Armstrong dan Baron, yang dikutip oleh Wibowo dalam buku
manajemen kinerja, kinerja merupakan hasil pekerjaan yang
mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi,
kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi ekonomi.8 9
8Dandy Sugono, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2008), hlm. 7009http://eprints.walisongo.ac.id/3978/3/1033n008_bab2.pdf
7
b. Siklus Kinerja
Siklus kinerja memiliki tiga tahapan, yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.10 Adapun penjelasannya adalah sebagai
berikut:
1) Perencanaan Kinerja: Perencanaan kinerja merupakan bagian
terpenting dalam manajemen kinerja. Menurut Bacal, yang dikutip
oleh Wibowo dalam buku manajemen kinerja, perencanaan
merupakan proses dimana pekerja dan manajer bekerja bersama
merencanakan apa yang harus dilakukan pekerja dalam setahun
mendatang, mendefinisikan bagaimana kinerja harus diukur,
mengidentifikasi dan merencanakan mengatasi hambatan dan
mendapatkan saling pengertian tentang pekerjaan.11 Langkah-langkah
dalam membuat sebuah perencanaan yang baik yakni: yang pertama
adalah situational analysis, dilanjutkan dengan alternative goals and
plans, kemudian langkah yang selanjutnya adalah goal and plan
evaluation, tahap yang keempat goal and plan selection, dan diakhiri
dengan implementation.12
2) Pelaksanaan Kinerja: Berdasarkan perencanaan kinerja yang telah
disepakati bersama antara manajer dan pekerja, dilakukan
implementasi. Pelaksanaan merupakan implementasi dari perencanaan
dalam bentuk kegiatan nyata. Selama proses pelaksanaan seorang
manajer mempunyai tugas penting untuk menggerakkan para
10Wibowo, Manajemen Kinerja (Jakarta: Raja Press, 2012), 3311Ibid.12Thomas S. Bateman and Scott A. Snell, terj. Manajemen Pimpinandan Kolaborasi di Dalam
Era Kompetitif (Jakarta: Rajawali Press, 2000), 121
8
anggotanya. Menurut Terry yang dikutip oleh Syaiful Sagala dalam
buku manajemen strategik, menggerakkan merupakan aktivitas
merangsang anggota kelompok agar melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dengan baik.13
3) Evaluasi Kinerja: Untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi suatu
rencana pengelola harus melakukan evaluasi. Evaluasi kinerja
merupakan proses mengevaluasi pekerja pada berbagai dimensi yang
berkaitan dengan pekerjaan. Menurut Bacal, yang dikutip oleh
Wibowo dalam buku manajemen kinerja, evaluasi kinerja merupakan
proses untuk menilai dan mengevaluasi kinerja perorangan.14
2. Konsep Pembiayaan Secara Umum
a. Definisi Pembiayaan
Pembiayaan secara luas berarti financing atau pembelanjaan,
yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang
telah direncanakan baik dilakukan sendiri maupun djalankan oleh
orang lain. Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk
mendefiisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan
seperti bank syariah kepada nasabah.15
Sedangkan menurut M. Syafii Antonio, menjelaskan bahwa
pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu pemberian
13Syaiful Sagala, Manajemen Strategi dalam Meningkatkan Mutu (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 130
14Wibowo, Manajemen Kinerja (Jakarta: Raja Press, 2012), 26215Muhammad, Manajemen Bank Syariah (Yogyakarta: Ekonisia, 2005), 260
9
fasilitas dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang
merupakan déficit unit.16 17
b. Aspek-aspek Pembiayaan
Dengan demikian, maka sebuah lembaga keuangan harus
memiliki tiga aspek penting dalam pembiayaan, yakni aman, lancar
dan menguntungkan. Penjelasan ketiga aspek tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Aman, yaitu keyakinan bahwa dana yang telah dilempar ke
masyarakat dapat ditarik kembali sesuai dengan jangka waktu yang
telah disepakati.
2) Lancar, yaitu keyakinan bahwa dana tersebut dapat berputar oleh
lembaga keuangan dengan lancar dan cepat.
173) Menguntungkan, yaitu perhitungan dan proyeksi yang tepat.
c. Jenis-jenis Pembiayaan
1) Pembiayaan Produktif: Yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk
peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun
investasi. Pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi dua hal
sebagai berikut: (1) Pembiayaan modal kerja: Yaitu pembiayaan
untuk memenuhi kebutuhan. (2) Peningkatan produksi: Baik secara
kuantitatif, yaitu jumlah hasil produksi, maupun secara kualitatif,
16Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), 160
17Muhammad Ridwan “Manajemen Baitul Maal wa Tamwil” (Yogyakarta: UII Press, 2004),164
10
yaitu peningkatan kualitas atu mutu hasil produksi. (3) Keperluan
perdagangan atau peningkatan utility o f place dari suatu barang, (4)
Pembiayaan investasi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang-
barang modal (capital goods).
2) Pembiayaan Konsumtif: yaitu pembiayaan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan kousumsi, yang akan habis digunakan untuk
memenuhi kebutuhan.18
3. Perbandingan Konsep Pembiayaan Syariah dan Konvensional
a. Sistem Pembiayaan Syariah dan Konvensional
Adapun sistem pembiayaan syariah tersebut adalah sebagai
berikut:
1) SistemMudharabah: Mudharabah adalah kerjasama antara pemilik
dana atau penanam modal dengan pengelola dana untuk melakukan
usaha tertentu dengan pembagian keuntungan berdasarkan
nisbah."[KHES, pasal 20 ayat 4]. Pada pembiayaan ini bank
bertindak sebagai penyalur dana (shohibul maal) dan anggota atau
nasabah sebagai penerima (mudhairb) untuk usaha dengan bagi
hasil keuntungan yang telah ditentukan.19
2) Sistem Musyarakah: Musyarakah adalah kerjasama antara kedua
belah pihak atau lebih untuk suatu usha tertentu dimana masing-
18Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), 37
19Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), 97
11
masing pihak memberikan kontribusi dana dengan keuntungan dan
resiko ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.20
3) Sistem Murabahah. adalah pembiayaan saling menguntungkan
yang dilakukan oleh shahib al-mal dengan pihak yang
membutuhkan melalui transaksi jual beli dengan penjelasan bahwa
harga pengadaan barang dan harga jual terdapat nilai lebih yang
merupakan keuntungan atau laba bagi shahib almal dan
pengembaliannya dilakukan secara tunai atau angsur.21
Sedangkan pada bank konvensional, sistem pembiayaannya
dikenal dengan istilah kredit. Berdasarkan UU No. 10 tahun 1998
dijelaskan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga.22
b. Tujuan Pembiayaan Bank Syariah dan Konvensional
Pembiayaan merupakan sumber pendapatan bank, diantara
tujuannya pembiayaan yang dilakukan perbankkan syariah yaitu.23
20Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta: Adipura, 2003), 6721Buku II Tentang Akad Bab I KHES22UU Perbankan Nomor 10 tahun 199823Faizal Abdullah, Manajemen Perbankan (Teknik Analisa Kinerja Keuangan Bank) (Malang:
Universitas Muhammadiyah Malang, 2003), 84
12
a. Tujuan bagi Pemilik
Bagi Para pemilik usaha (lembaga keuangan), mengharapkan
akan memperoleh penghasilan atas dana yang ditanamkan pada pihak
bank tersebut.
b. Tujuan bagi Pegawai
Bagi Para pegawai mengharapkan dapat memperoleh
kesejahteraan dari bank yang dikelola.
c. Tujuan bagi Masyarakat
Adapun tujuan pembiayaan bagi masyarakat di sini dipilah lagi
secara khusus yaitu kepada beberapa pihak, yaitu:
1) Tujuan bagi pemilik dana: Sebagai pemilik dana, mereka
mengharap dari dana yang diinvestasikan akan memperoleh bagi
hasi;.
2) Tujuan bagi debitur yang bersangkutan: Sebagai debitur dengan
mendapatkan pembiayaan bertujuan mengatasi kesulitan
pembiayaan dan meningkatkan usaha dan pendapatan dimasa
depan. Mereka membantu untuk menjalankan usahanya (sektor
produktif) atau terbantu untuk pengadaan barang yang
diinginkannya (pembiayaan konsumtif).
3) Tujuan bagi masyarakat/konsumen: Mereka dapat memperoleh
barang-barang yang dibutuhkan.
4) Tujuan bagi pemerintah: Akibat penyediaan pembiayaan,
pemerintah dapat terbantu dalam pembiayaan pembangunan
13
negara, disamping itu akan diperoleh pajak (berupa pajak
penghasilan atau keuntungan yang diperoleh bank dan juga
perusahaan-perusahaan).
5) Tujuan bagi bank: Bagi bank yang bersangkutan, hasil dari
penyaluran dana pembiayaan, diharapkan dapat meneruskan dan
mengembangkan usahanya dan sehingga semakin banyak
masyarakat yang dilayaninya.24
Disisi lain tujuan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah
adalah untuk meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan
ekonomi sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pembiayaan tersebut harus
dapat dinikmati oleh sebanyak-banyaknya pengusaha yang bergerak
dibidang industri, pertanian, dan perdagangan untuk menunjang
kesempatan kerja dan menunjang produksi dan distribusi barang-
barang dan jasa-jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan.25
Sedangkan tujuan pembiayaan bagi bank konvensional adalah
sebagai berikut:26
a) Untuk mencari keuntungan: Tujuan utama pemberian kredit adalah
untuk memperoleh keuntungan. Hasil keuntungan ini diperoleh
dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa
dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.
24Faizal Abdullah, Manajemen Perbankan (Teknik Analisa Kinerja Keuangan Bank) (Malang: Univeristas Muhammadiyah Malang, 2003), 86
25Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: Raja Grafinso Persada, 2000), 19626Kasmir, Manajemen, Manajemen Perbankan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), 116
14
b) Untuk membantu usaha nasabah: Tujuan selanjutnya adalah untuk
membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana untuk
investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut,
maka pihak debitur akan dapat mengembankan dan
memperluaskan usahanya. Dalam hal ini baik bank maupun
nasabah sama-sama diuntungkan.
c) Untuk membantu pemerintah: Tujuan lainnya adalah membantu
pemerintah dalam berbagai bidang. Bagi pemerintah semakin
banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka
semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya
kucuran dana dalam rangka peningkatan pembangunan di berbagai
sektor, terutama sektor rill.
c. Fungsi Pembiayaan Bank Syariah dan Konvensional
Adapun fungsi pembiayaan pada bank syariah mempunyai
peranan penting dalam perekonomian. Secara garis besar fungsi
pembiayaan di dalam perekonomian, perdagangan dan keuangan dapat
dikemukakan yaitu:
1) Pembiayaan dapat meningkatkan daya guna (utility) dari modal
atau uang. Penabung menyimpan uangnya dilembaga keuangan.
Uang tersebut dalam presentase tertentu ditingkatkan kegunaannya
oleh lembaga keuangan untuk memperluas atau memperbesar
usahanya.
15
2) Pembiayaan meningkatkan daya guna (utility) dari suatu barang,
dimana produsen dengan bantuan pembiayaan dapat memproduksi
barang jadi, sehingga utility dari barang tersebut meningkat.
Misalnya padi menjadi beras, benang enjadi tekstil, dan
sebagainya.
3) Pembiayaan meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang dengan
menyalurkan pembiayaan melalui rekening atau koran. Pengusaha
menciptakan pertambahan peredaran uang giral dan sejenisnya
sseperti; cheque, giro, bilyet, wesel, promes dan sebagainya.
4) Pembiayaan menimbulkan kegairahan usaha masyarakat. Manusia
adalah mahkluk yang selalu melakukan kegiatan ekonomi yaitu
beusaha memenuhi kebutuhannya, akan tetapi menigkatnya usaha
tidaklah selalu diimbangi dengan kemampuan.27
5) Sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional.
Pengusaha yang memperoleh pembiayaan tentu saja berusaha
meningkatkan usahanya. Peningkatan usaha yang berarti
keuntungan secara kumulatif kemuian dikembangkan lagi dalam
arti dikembangkan dalam bentuk permodalan, maka peningkatan
akan berlangsung terus menerus.
6) Pembiyaan sebagai alat stabilitas ekonomi yang kurang sehat
langkah-langkahnya diarahkan pada usaha-usaha antara lain;
27aMuhammad Ibnu Shoim, “Fungsi dan Jenis Pembiayaan." http://www.ibnuoim.com diakses pada 11 November 2017
Artikel Ilmiah Online dalam:
16
pengendalian inlasi, peningkatan ekspor, rehabilitas sarana dan
pemenuhan kebutuhan pokok rakyat.
Sedangkan fungsi pembiayaan pada Bank Konvensional adalah
sebagai berikut:28
1) Untuk Meningkatkan Daya Guna Uang: Dengan adanya kredit daat
meningkatkan daya guna uang, maksudnya jika uang hanya
disimpan saja di rumah tidak akan menghasilkan sesuatu yang
berguna.
2) Untuk Meningkatkan Peredaran Dan Lalu Lintas Uang: Dalam hal
ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu
wilayah ke wilayah lainnya, segingga suatu daerah yang
kekurangan uang dengan memperoleh kredit, maka daerah tersebut
akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.
3) Untuk Meningkatkan Daya Guna Barang: Kredit yang
diberikanoleh bank akan dapat digunakan oleh si debitur untuk
mengeolah barang yang semula tidak berguna menjadi berguna
atau bermanfaat.
4) Meningkatkan Peredaran Barang: Kredit dapat pula menambah
atau memperlancar arus barang dari satu wilayah ke wilayah
lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah ke
wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan
jumlah barang yang beredar.
28Kasmir, Manajemen, Manajemen Perbankan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), 119
17
5) Sebagai Alat Stabilitas Ekonomi: Dengan memberikan kredit dapat
dikatakan sebagai alat stabilitas ekonomi, karena dengan adanya
kredit yang diberikan akan menabah jumlah barang yang
diperlukan oleh masyarakat.
6) Untuk Meningkatkan Kegairahan Berusaha: Bagi si penerima
kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha, apa
lagi bagi si nasabah yang memeang modalnya pas-pasan. Dengan
memperoleh kredit nasabah bergairah untuk dapat memperbesar
atau memperluas usahanya.
7) Untuk Meningkatkan Pemerataan Pendapatan: Semakin banyak
kredit yang disalurkan, maka akan semakin baik, terutama dalam
hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk
membangun pabrik, maka pabrik tersebut tentu membutuhkan
tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran. Bagi
masyarakat sekitar pabrik juga akan dapat memperoleh pendapatan
seperti gaji bagi karyawan yang bekerja di pabrik dan membuka
warung atau menyewa rumah kontrakan atau jasa lainnya bagi
masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi pabrik.
8) Untuk Meningkatkan Hubungan Internasional: Dalam hal pinjaman
internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan antara
si penerima kredit dengan si pemberi kredit.
18
Berdasarkan paparan perbandingan di atas, maka secara rinci,
perbandingan antara konsep pembiayaan bank syariah dan bank
konvensional dapat dijelaskan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 1. Perbandingan Secara Khusus (Pembiayaan) Antara Bank Konvensional
dan Bank Syariah29
ASPEKPERBANDINGAN
BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL
Definisi Bank yang beroperasi sesuai
dengan prinsip-prinsip
syariat Islam, yaitu bank
yang tata cara beroperasinya
mengacu pada ketentuan-
ketentuan al-Quran dan
Hadits.
Bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana
dan menyalurkan pada
masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-
bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.
Payung Hukum Al-Qur’an/Syariat Islam UU No. 10 Tahun 1998
Sistem Bagi Hasil Bunga
Akad Berpedoman pada
kemungkinan untung-rugi
Asumsi usaha akan selalu
menghasilkan
Besarnya Rasio Berdasar pada jumlah
keuntungan yang diperoleh
Berdasar pada jumlah
dana/modal yang
29Maulida Luthfiyah, “Análisis Perbandingan Keuntungan Pembiayaan Bank Konvensional dengan Musyarakah Bank Syariah” Artikel (t.tt: t.p, 2000), 3-5
19
dipinjamkan
Risiko Kerugian Ditanggung bersama (Bank
dan Debitur)
Hanya ditanggung debitur
Pandangan Agama Tidak ada yang meragukan Diragukan oleh semua
keabsahan bagi hasil. agama
Perekonomian
Makro
Uang untuk barang dan jasa Uang untuk uang
F. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan hasil kajian terhadap beberapa literatur terdahulu
ditemukan sejumlah penelitian yang berkenaan dengan skripsi ini. Adapun
penejelasannya secara rinci adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Matriks Tinjauan Pustaka
Jenisdata
Penulis Inti masalah Metode Hasil
1 2 3 5 6
Dewi Analisis Studi Hasil penelitian SkripsiRahmawati Perbedaan Kasus menunjukkan prosedur
Sistem atau sistem pengambilanPemberian pembiayaan di bank
Kredit syariah hampir sama(Pembiayaan) dengan sistem yang ada
Bank pada bank konvensional.Konvensional Perbedaannya terlihat
dan Bank pada bagi hasil atau bungaSyariah (Studi yang harus dibayarkan
Kasus pada kepada pihak bank.Bank Rakyat Besarnya bagi hasil atau
Indonesia bungan yang harusCabang dibayarkan debitur kepada
Yogyakarta dan pihak bank. Besarnya bagiBank Rakyat hasil yang diberikan
20
Indonesia Syariah Ahmad
Dahlan Yogyakarta)
debitur kepada pihak bank bergantung pada pendapatan debitur, nisbah bagi hasil antara nasabah dan bank, nominal pinjaman debitur, jangka waktu pinjaman. Sedangkan pada bank konvensional besar kecilnya bunga yang diperoleh bank bergantung kepada tingkat bunga yang berlaku, nominal pinjaman, jangka waktu pinjaman.
Muh. Reza Zulkifli Hayadin
Analisis Perbandingan Pembiayaan
Murabahah pada PT. Bank
Mandiri dan PT. Bank Mandiri
Syariah di Kabupaten Mamuju
Sulawesi Barat
Kualitatif Hasil penelitian menunjukkan bawah pemberian kredit pada bank konensipanal PT bank Mandiri dan pembiayaan Murabahah pada PT Bank Sariah Mandiri secara tekis memiliki persamaan dalam prosedur pemberian pinjaan kredit atau pembiayaab murabahah. Benuk perbedaan antara PT. Bank Mandiri Cabang Mamuju dengan PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Mamuju terletak pada proses pengajuan pemerian kredit dan pembiayaan Murabahah, j angka waktu proses pemberian kredit dan pembiayaan murabahah, j angka waktu proses pemberian kredit dan pembiayaan murabahah. Selain itu, mekanisme
Jurnal
30Dewi Rahmawati, Análisis Perbedaan Sistem Kredit (Pembiayaan) Bank Konvensional dan Bank Syariah (Studi Kasus pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Yogyakarta dan Bank Rakyat Indonesia Syariah Ahmad Dahlan Yogyakarta) Skripsi (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2008), hlm. 4
21
pembayaran angsuran kredit dan angsuran pembiayaan murabahah pada PT Mandii dan PT Mandiri Syariah Cabang Mamuju Sulawesi Barat memiliki persamaa dalam menggunakan metode perhitungan yakni berupa metode flat dan annuitas, dari segi perbedaan mekanisme Bank Syariah Mandiri menggundakan sistem Down Payment (DP) senilai 30% dari total pokok pembiayaan sebagai biaya pemulihan.31
ArdhanaKoswari
Analisis Perbandingan Prinsip dan
Prosedur Pemberian
Kredit Antara Bank
Konvensional dan Bank
Syariah (Studi Kasus pada PT.
Bank BNI Makassar)
Kualitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis perbandingan prinsip dan prosedur pemberian kredit pada bank konvensional dan bank syari’ah pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam prinsip dan prosedur pemberian kredit antara kredit konvensional dan pembiayaan murabahah walaupun tidak jauh berbeda. Didalam akad murabahah atau perjanjian kredit terdapat perbedaan yang signifikan, didalam perjanjian kredit BNI konvensional pihak bank memberikan uang kepada nasabahnya sedangkan di dalam akad murabahah
Skripsi
31Muh. Reza Zulkifli Hayadin, Análisis Perbandingan Pembiayaan Murabahah pada PT. Bank Mandiri dan PT. Bank Mandiri Syariah di Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat.” Jurnal Ekonomi Syariah, Vol. 1. No:3 (Jakarta: t.p., 2016), hlm. 32
22
BNI pihak bank memberikan barang kepada nasabahnya.32
Nila Farsa Fitri
Analisis Perbandingan
Prinsip, Sistem, dan Prosedur Pembiayaan antara Bank
Konvensional dengan Bank Syariah (Studi Kasus BRI dan
BRI Syariah Daerah
Surakarta)
KualitatifDeskriptif
hasil penelitian menunjukkan bahwa Prinsip pembiayaan kupedes adalah umum, invidual, selektif, dan bisnis prinsip pembiayaan mudharabah adalah akad dan bebas bunga. Sedangkan 22ystem yang digunakan untuk pembiayaan kupedes adalah 22ystem bunga dan 22ystem yang digunakan pembiayaan mudharabah adalah bagi hasil atau nisbah. Sedangkan penerapan dalam melakukan pembiayaan kupedes yaitu pendaftaran kupedes, analisis dan evaluasi kupedes, penetapan tipe dan struktur kupedes, rekomendasi pemberian kupedes, pemberian keputusan kupedes, perjanjian dan pencairan kredit dan penerapan prosedur pembiayaan mudharabah adalah pemberian kredit dan pembiayaan selama penegakan kontrak.33
Skripsi
32Ardhana Koswari, “Análisis Perbandingan Prinsip dan Prosedur Pemberian Kredit Antara Bank Konvensional dan Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank BNI Makassar),” Skripsi (Makasar: UIN Makasar, 2011), hlm. 9
33Nila Farsa Fitri, “Analisis Perbandingan Prinsip, Sistem, dan Prosedur Pembiayaan antara Bank Konvensional dengan Bank Syariah (Studi Kasus BRI dan BRI Syariah Daerah Surakarta)” Skripsi (Surakarta: UIN Surakarta, 2014), hlm. 2
23
ChairuddinSitompul
Analisis Perbandingan
Sistem Pemberian Kredit pada
BankKonvensional
dan Pembiayaan pada Bank
Syariah.
Kualitatif Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa system pemberian kredit secara konvensional dan syariah pada PT BNI (Persero) Tbk Sentra Kredit Kecil Medan dan PT BNI Syariah Tbk Cabang Medan mempunyai perbedaan dalam hal akad yang dilakukan dalam sistem pemberiankredit/pembiayaan. Akad yang dilakukan pada PT BNI Syariah Tbk cabang Medan menggunakan akad yang halal dimana tidak ada unsur riba/bunga dalam perjanjian tersebut melainkan 23ystem bagi hasil. Berbeda dengan PT BNI (Persero) Sentra Kredit Kecil Medan menggunakan bunga dalam perjanjian sebagai keuntungan dari jasa yang telah diberikan.34
Skripsi
AgusWaluyo
Nur
Sistem Pembiayaan Leasing di Perbankan
Syariah
Kualitatif Kehadiran leasing telah menciptakan wahana baru bagi pengembangan pembiayaan investasi bagi dunia usaha, baik usaha kecil, menengah, maupn besar. Adanya jasa leasing, pengusaha dapat melakukan perluasan produksi pembiayaan dengan system yang cepat. Bagi perbankan syariah, leasing menjadi solusi
Jurnal
34Choiruddin Sitompul, “Análisis Perbandingan Sistem Pemberian Kredit pada Bank Konvensional dan Pembiayaan pada Bank Syariah.” Skripsi (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2015), hlm. 4
2 4
untuk menopang ekonomi lemah.35
Muslimin(Peneliti)
Perbandingan Ekonomi untuk
Mengkaji Kinerja Sistem
Pembiayaan Bank Syariah
dan Bank Konvensional
Kualitatif Sedang akan diteliti Skripsi
Berdasarkan keterangan tabel di atas, diketahui bahwasanya terdapat
perbedaan antara penelitian terdahulu dengan skripsi ini. Perbedaan pertama dapat
dilihat dari aspek waktu penelitiannya, yaitu: skripsi ini dilakukan pada tahun
2017, sedangkan para peneliti di atas melakukan riset mereka ada yang di tahun
2008, 2016, 2011, 2014, dan 2015. Kemudian perbedaan kedua yaitu dari segi
lokasi penelitiannya yaitu; skripsi ini melakukan penelitiannya di Bank Rakyat
Indonesia Jambi sedangkan para peneliti di atas setting penelitiannya adalah di:
BRI Yogyakarta, Bank Mandiri Syariah Mamuju Sulawesi Barat, BNI Makasar,
BRI Surakarta, dan BNI Medan. Kemudian, dari segi metodologi yang digunakan
hampir sama, karena skripsi ini dan penelitian terdahulu sama-sama menggunakan
pendekatan kualitatif. Hanya saja ada satu penelitian yang menggunakan
pendekatan Studi Kasus, yaitu penelitian Dewi Rahmawati. Selanjutnya juga
terdapat persamaan dari segi objek materinya yaitu sama-sama membahas tentang
persamaan dan perbedaan sistem pembiayaan antara perbankan syariah dan
konvensional.
35Agus Waluyo Nur, “Sistem Pembiayaan Leasing di Perbankan Syariah.” Jurnal La-Riba, Vol. 1, No. 2 (Jakarta: 2007), hlm. 185
BAB II
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
Agar dapat mencapai tujuan yang hendak dicapai maka perlu
dirumuskan suatu pendekatan yang sesuai untuk menghampiri tujuan
penelitian, dalam hal ini tentu saja yang peneliti maksudkan adalah penelitian
lapangan. Sehingga penelitian ini juga populer dengan istilah penelitian
kualitatif deskriptif.36
2. Sumber dan Jenis Data
Menurut Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif
adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan, seperti
dokumen,dan lain-lain.37 Berkaitan dengan hal itu pada penelitian ini jenis
datanya dibagi kedalam jenis data dokumen yaitu karya tulis tentang konsep
sistem pembiayaan Bank Syariah dan Bank Konvensional.
a. Sumber Data
Dilihat dari segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari
sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku, dan majalah ilmiah, sumber
dari arsip dokumen pribadi, dan dokumen resmi. Sumber berupa buku dan
majalah ilmiah juga termasuk kedalam kategori ini. Buku disertasi atau
tesis, biasanya tersimpan di perpustakaan. Diperpustakaan terdapat buku
riwayat hidup, buku terbitan pemerintah, majalah-majalah ilmiah seperti
jurnal tempat menerbitkan penemuan-penemuan hasil peneltian, buku,
36Muktar, Metode Praktis Penelitian Deskripstif Kualitatif (Jakarta: Referensi, 2013), 6.37Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010),
157.
25
26
disertasi dan karya ilmiah lainnya, dan majalah ilmiah. Kesemuanya itu
adalah sumber informasi yang sangat berharga bagi peneliti.
Sumber tertulis lainya tersedia pula di Lembaga Arsip Nasional
atau ditempat-tempat arsip penting lainya. Dari sumber arsip itu peneliti
bisa memperoleh informasi tentang lingkaran keluarga subjek yang sedang
diteliti. Arsip itu barangkali berupa riwayat hidup tokoh terkenal yang
berasal dari daerah tempat penelitian sehingga bisa berguna untuk
mempelajari orang dan lingkungan pemeran dalam buku. Sumber tertulis
lainya adalah dokumen pribadi yaitu tentang tulisan diri seseorang yang
ditulisnya sendiri, dokumen pribadi itu bisa berupa surat, buku harian,
pepatah, lagu daerah, drama lokal, dan lain sebagainya.
b. Jenis Data
Jenis data yang dimaksudkan jika merujuk kepada buku pedoman
penilisan skripsi mahasiswa yang dikeluarkan oleh UIN STS Jambi
merujuk kepada dua jenis sumber data yakni. Data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data utama penelitian dan data sekunder
adalah data untuk pendukung penelitian.
Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah data penujang
dalam penulisan skripsi yaitu data yang diambil dari buku-buku bacaan
yang masih berkaitan dengan penelitian ini.
3. Teknik Pengumpulan Data
Mengumpulkan data tidak hanya sekadar mengumpulkan data semata,
namun juga mengolah data tersebut. Dengan demikian mengolah data berarti,
menyaring, mengatur di mana data atau informasi yang telah didapatkan dan
T I
dikumpulkan disaring, diatur agar keseluruhan data tersebut dapat dipahami
dengan jelas.
Untuk memperoleh data yang akurat dan relevan di lapangan, maka
peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu dengan
beberapa cara sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah pengumpulan data dengan cara memperhatikan
atau mengamati secara langsung.38 Metode ini merupakan pengumpulan
data yang akan dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan
pencatatan disetiap terjalinnya jalan komunikasi, termasuk juga gejala-
gejala yang nampak dalam objek penelitian yang pelaksanaanya langsung
pada tempat di mana suatu peristiwa, situasi dan kondisi yang terjadi.
Situasi kondisi dapat dibuat-buat namun ada juga yang memang faktanya
demikian. Sedangkan pengamatan di suatu tempat dapat dilakukan dengan
atau tanpa alat. Metode inipun akan peneliti lakukan guna menggali
informasi penting nantinya.
Penelitian ini menggunakan observasi non-participant dan jenis
observasinya adalah observasi terstruktur. Hal ini dilakukan dengan alasan
metode observasi ini sangat cocok untuk keadaan penelitian yang
berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, dan bila responden yang
diamati tidak terlalu besar.39
38Irawan Suhartono, Metode Penelititian Sosial (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004),6939Sugiyono, Metode Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2007), 203.
2 8
Hasil observasi dapat digunakan untuk melengkapi data yang
berasal dari wawancara dan sangat bermanfaat untuk memberikan
informasi tambahan untuk menjelaskan permasalahan di dalam penelitian
ini. Adapun pengamatan yang dilakukan adalah secara tidak terlibat (non-
partisipant)
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu,
percakapan itu dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara yang
mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan
Jawaban atas pertanyaan.40 Wawancara atau interview akan peneliti
lakukan agar peneliti bisa mengetahui dan mendapatkan data bagaimana
tahapan pelayanan pembiayaan kepada nasabah. Wawancara ini akan
penulis lakukan langsung berhadap-hadapan dengan merujuk kepada butir-
butir pertanyaan wawancara yang sudah peneliti persiapkan sebelumnya.
Metode ini akan penulis lakukan sewaktu melakukan penelitian kelak.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode untuk memperoleh keterangan-
keterangan atau informasi dari tata usaha atau catatan-catatan tentang
gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa masa lalu.41 Metode ini akan peneliti
gunakan untuk mendapatkan data yang sebenarnya tentang kondisi dan
pelayanan pembiayaan bank.
40Ibid, 135.41Setna Yuwana Sudican, Penuntun Penyusunan Karya Ilmiah (Semarang: Aneka Ilmu,
1998), 39.
29
4. Teknik Análisis Data
Metode análisis data dalam penelitian ini menggunakan metode
análisis isi (contení analysis)42 Metode analisis isi ini akan peneliti terapkan
untuk memahami dan mengambil data berupa informasi yang tersedia melalui
media, baik media itu berupa media cetak, maupun elektronik berupa internet
mengenai pemikiran sistem pembiayaan perbankan syariah dan konvensional.
Selain teknik analisis konten di atas, peneliti juga menggunakan teknik
analisis penelitian historis. Teknik bekerja dengan cara semua sumber
dianalisis dengan teliti secara ilmiah untuk menentukan keotentikan dan
keakuratan penelitian.43
42Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), 277
43http://abangdodon.blogspot.com/2014/04/penelitian historis. Diakses pada 09 April 2017
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Profil BRI KC Sipin Jambi
1. Sejarah Berdiri BRI KC Sipin Jambi
Bank BRI KC Sipin berdiri pada tanggal 2 Oktober 2008 sebagai
bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh
pemerintah Indonesia. Pada bulan juli tahun 1999, empat bank milik
pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya, Bank Dangang Negara, Bank Ekspor
Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia bergabung menjadi
Bank BRI KC Sipin. Keempat bank tersebut telah turut membentuk
riwayat perkembangan dunia perbankan Indonesia. Proses panjang
pendirian Bank Bumi Daya bermula dari nasionalisasi sebuah perusahaan
Belanda De Nationale Handelsbank NV, menjadi Bank Umum Negara
pada tahun 1959. Pada yahun 1964, Chartered Bank (sebelumnya adalah
bank milik Inggris) juga dinasiolanisasi, dan Bank Umum Negara diberi
hak untuk melanjutkan operasi bank tersebut.
Pada tahun 1965, Bank Umum Negara digabungkan ke dalam
Bank Budi Daya. Bank Dagang merupakan salah satu bank tertua di
Indonesia. Sebelumnya Bank Dagang Negara di kenal sebagai
Nederiandsch Indische Escompto Maatschappiji yang didirikan di Batavia
(Jakarta) pada tahun1857. Pada tahun 1949 namanya berubah menjadi
Escomptobank NV. Selanjutnya, pada tahun1960 Escomptobank
dinasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De Nationale Handelsbank
3 0
3 1
NV. Selanjutnya pada tahun 1960 Escomptobank dinasionalisasi dan
berubah nama menjadi Bank Dagang Negara, sebuah bank pemerintahan
yang membiayai sektor industri dan pertambangan.44
Bank Bumi Daya didirikan melalui suatu proses panjang yang
bermula dari nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De Nationale
Handelsbank NV, menjadi Bank Umum Negara pada tahun1959, pada
tahun 1964, Chartered Bank (sebelumnya adalah milik Bank inggris) juga
dinasionalisasi, dan Bank Umum Negara diberi hak untuk
melanjutkanoperasi bank tersebut. Pada tahun1965, bank umum Negara
digabungkan ke dalam Bank Negara Indonesia dan berganti nama menjadi
Bank Negara Indonesia unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya.
Sejarah bank ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) berawal dari
perusahaan Dagang belanda N.V Nederlansche Handels Maatschappij
yang didirikan pada tahun1842 dan menggembangkan kegiataannyadi
sector perbankan pada tahun 1870, pemerintah Indonesia menasionalisasi
perusahaan ini pada tahun 1960, dan selanjutnya pada tahun 1965
perusahaan ini digabung dengan Bank Negara Indonesia menjadi Bank
Negara Indonesia unut II. Pada tahun 1968 Bank Negara Indonesia Unit II
di pecah menjadi dua unit, salah satu nya adalah Bank Negara Indonesia
Unit II Divisi Ekspor-Impor, yang akhirnya menjadi bank exim, bank
pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan impor. Bank
Pembangunan Indonesia (BAPINDO) berawal dari bank industri Negara
44Dokum entasi B ank BRI KC Sipin Jambi tahun 2016 /2017
3 2
(BIN), sebuah Bank Industri yang yang didirikan pada tahun 1951. Misi
Bank Industri Negara adalah mendukung pengembangan sektor-sektor
ekonomi tertentu, khususnya perkebunan, industry, dan pertambangan.
Bapindo di bentuk sebagai bank milik Negara pada tahun 1960 dan BIN
kemudian digabung dengan bank Bapindo pada tahun 1970. Bapindo
ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan
jangka menengah dan jangka panjang apada sector manufaktur,
transportasi dan pariwisata.45
Setelah selesainya proses marger, Bank Mandiri kemudian
memulai proses Konsolidasi. Diantaranya kami menutup 194 kantor
cabang yang saling tumpang tindih dan mengurangi jumlah pegawai dari
26.000 menjadi 17.620. selanjutnya diikuti dengan peluncuran single
brand diseluruh jaringan melelui iklan dan promosi. Salah satu pencapaian
penting adalah penggantian secara menyeluruh platform teknologi kami.
Bank Mandiri mewarisi sembilan sistem yang berada tersebut, kami
memulai melaksanakan program penggantian platform yang berlangsung
selama tiga tahun dengan investasi USD 200 juta, dimana penggati
program tersebut difokuskan untuk kegiatan consumer banking. Pada saat
ini, infrastruktur teknologi informasi Bank Mandiri sudah mampu
memfasilitasi straightthrough processing dan interface yang seragam untuk
nasabah. Nasabah corporate merupakan penggerak utama perekonomian
Indonesia.
45Dokum entasi B ank BRI KC Sipin Jambi tahun 2016 /2017
33
Berdasarkan sektor usaha, nasabah bergerak dibidang usaha yang
sangat beragam khususnya makanan dan minuman, pertanian, kontruksi,
kimia dan tekstil. Persetujuan kredit dan pengawasan dilaksanaan dengan
prinsip four eyes, dimana persetujuan kredit dipisahkan dari kegiatan
pemasaran dan business unit, kami. Bank Mandiri juga berhasil mencetak
kemajuan yang signifikan dalam melayani usaha kecil dan menengah
(UKM) dan nasabah ritel. Pada bulan desember 1999, jumlah kredit
kepada nasabah corporate sebesar 87% dari total kredit. Pada 31 Desember
2006, jumlah kredit pada corporate mencakup 49,01% dari total kredit,
porsi kredit kepada nasabah UKM dan Mikro sebesar 39,45%, sedangkan
kredit kepada nasabah consumer sebesar 11,54%.46
Sejak didirikan, Bank BRI KC Sipin terus bertekad untuk
membentuk tim manajemen yang handal dan profesional serta bekerja
berdasarkan prinsip-prinsip good corporate governance, pengawasan dan
kepatuhan yang sesuai standar internasional. Bank Mandiri disupervisi
oleh komisaris yang terdiri dari orang-orang yang menonjol di komunitas
keuangan yang ditunjuk oleh pemengang saham termasuk Menteri Negara
BUMN. Pada saat ini, berkat kerja keras lebih dari 21.000 karyawan yang
tersebar di 924 kantor cabang dalam negeri dan 5 cabang luar negeri
termasuk perwakilannya dan didukung oleh anak perusahaan yang
bergerak di bidang investment banking, perbankan Syariah serta
bancassurance, Bank BRI KC Sipin menyediakan solusi keuangan yang
46Dokum entasi B ank BRI KC Sipin Jambi tahun 2016 /2017
3 4
menyeluruh bagi perusahaan swasta maupun milik Negara, komersil,
usaha kecil, dan mikro serta nasabah consumer.47
2. Visi dan Misi BRI KC Sipin Jambi
Visi BRI KCP Sipin Jambi adalah menjadi bank modern
terkemuka dengan ragam layanan finanansial sesuai kebutuhan nasabah
dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Sedangkan
misinya adalah sebagai berikut:48
a. Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam
kabutuhan finansial nasabah;
b. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai
dengan prinsip-prinsip profesionalitas;
c. Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun
dimana pun;
d. Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan
menghadirkan ketentraman pikiran.
3. Struktur Organisasi, Personalisasi, dan Diskripsi Tugas BRI KC
Sipin Jambi
a. Struktur Organisasi BRI KC Sipin Jambi
Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu gambaran
yang menunjukkan suatu pekerjaan yang harus dilakukan oleh setiap
bagian atau anggota. Berdasarkan Surat Keputusan No. KEP B 052-
PDR/09-2013 Tentang Adendum Lampiran Penetapan SK NO.
47Web PT. BRI KCP Sipin Tbk tahun 2016/201748Dokumen BRI Syariah KCP Sipin Jambi 2016/2017
35
KEP.B. 28-CEO/07-2012 Organisasi Kantor Bank BRI KCP Sipin
Jambi adalah sebagai berikut:49
Tabel 1: Struktur Organisasi BRI KC Sipin Jambi
No Nama Jabatan
1 Ahmad Pimpinan Cabang Pembantu
2 Sahroni Unit Financing Officer
3 Marwah Staff Office
4 Supar Staff Office
5 Mulyana Staff Office
6 Wadi Staff Office
7 Munarman Relationship Officer
8 Zulaika Relationship Officer
9 Mana Penaksir Gadai
10 Toni Account Officer
11 Sukardi Account Officer
12 Sukiman Account Officer
13 Budi Supervisor Branch Operation
14 Wana Teller
15 Ratih Teller
16 Asnika Customer Service
17 Susi Customer Service
49D okum en BRI KC Sipin Jambi 2017/2018
3 6
b. Deskripsi Tugas BRI KC Sipin Jambi
Setelah sebelumnya dijelaskan struktur organisasi BRI KC
Sipin Jambi, maka di bawah ini dijelaskan mengenai deskripsi tugas
dari masing-masing jabatan yang ada.
1) Tugas dan wewenang Pincapem adalah: (1) Melakukan
pertanggung jawaban operasional dan fmancial kantor cabang
pembantu; (2) Melaksanakan misi kantor cabang pembantu secara
keseluruhan; (3) Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur; (4)
Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan, serta mengelola,
layanan unggul kepada nasabah; (5) Mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas pokok, fungsi serta kegiatannya.
2) Sales Officer (SO) tugasnya adalah melakukan proses marketing
untuk segmen konsumen.
3) Account Officer (AO) tugasnya adalah: (1) Bertanggung jawab atas
program-program marketing sekaligus; (2) Memasarkan produk-
produk consumer.
4) Supervisor Pelayanan (SPV) tugasnya adalah sebagai berikut: (1)
mengkoordinir kegiatan pelayanan dan transaksi operasional teller
dan customer service sehingga kebutuhan nasabah dapat terpenuhi
dan tidak ada transaksi yang tertunda penyelesaiannya untuk
mencapai service excellent Implementasi Fungsi Service Profider.
(2) Membina dan melatih teller dan Customer Service agar dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar; (3) Betanggung
3 7
jawab terhadap kebersihan lingkungan kerja terutama halaman,
banking hall dan area kerja Teller, Customer Service dan area front
office lainnya, seperti tempat duduk nasabah, tempat aplikasi dan
brosur; (5) Mengelola operasional teller dan customer service
Kantor Cabang Pembantu. (6) Melakukan koordinasi internal dan
eksternal perusahaan khususnya yang terkait dengan operasional
front office Kantor Cabang Pembantu; (7) Melakukan sosialisasi
kepada Teller dan Customer Service serta pihak terkait lainnya
dalam rangka implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku
untuk setiap layanan operasi front office di Kantor Cabang
Pembantu.
5) Relationship Officer (RO) tugasnya adalah Menagih pembayaran
pada nasabah dengan cara terjun langsung ke lapangan.
6) Teller tugasnya adalah sebagai berikut: (1) Melayani nasabah
untuk transaksi setor dan penarikan tunai dan non tunai serta
transaksi lainnya sesuai aturan yang ditetapkan untuk mencapai
service excellent - Implementasi fungsi Service Profider. (2)
Melaksanakan dan bertanggung jawab atas transaksi operasional
tunai dan non tunai yang diprosesnya berdasarkan instruksi
nasabah dan kebijakan serta aturan yang telah ditetapkan (3)
Memperhatikan dan menjaga kebersihan lingkungan kerja terutama
counter teller dan kondisi khasanah; (4) Memahami produk dan
layanan yang diberikan terkait dengan operasi teller; (5)
3 8
Melaksanakan dan bertanggung jawab kepada supervisor dalam
rangka implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk
setiap layanan operasi front office di Kantor Cabang Pembantu; (6)
Sebagai bagian dari Tim Operasi yang harus dapat bekerjasama
dan mengikuti pelatihan dalam mewujudkan Team Work yang
solid dan komunikasi yang efektif di operasional Kantor Cabang
Pembantu.
7) Customer Service (CS) tugasnya adalah sebagai berikut: (1)
Melayani nasabah dengan cara memberikan informasi produk dan
layanan serta melaksanakan transaksi operasional sesuai dengan
kewenangannya, berdasarkan instruksi nasabah daan kebijakan
serta aturan yang telah ditetapkan, menangani keluhan nasabah
serta memahami produk layanan yang diberikan terkait dengan
operasi layanan Customer Service (2) Melaksanakan dan
bertanggung jawab kepada supervisor dan berkoordinasi secara
prokatif dengan karyawan lainnya dalam rangka implementasi
kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan operasi
front office di Kantor Cabang Pembantu; (3) Melayani nasabah
dalam pembukaan dan penutupan rekening serta transaksi lainnya
sesuai aturan yang ditetapkan untuk mencapai service excellent
(Implementasi Fungsi Service Profider).
8) UMS Head tugasnya adalah bertanggung jawab atas program-
program marketing untuk segmen bisnis mikro dan sekaligus
3 9
bertanggung jawab terhadap SDM yang menjadi sub ordinatnya
baik dari segi bisnis maupun administrasi.
9) Penaksir Gadai tugasnya adalah bertugas untuk melakukan
operasional gadai. Mulai dari menaksir barang jaminan, melihat
dan meneliti keaslian barang jaminan serta menjaga barang
jaminan dalam khasanah. Selain itu penaksir gadai juga bertugas
memberikan surat peringatan lelang kepada nasabah jika sudah
jatuh tempo dan nasabah belum melunasinya.50
4. Profil Karyawan Bank BRI KC Sipin Jambi
SDM BRI KC Sipin Jambi memiliki latar belakang pendidikan dan
profesi yang sangat beragam. Pada awal tahun hingga menginjak tahun ke
empat operasional BRI KC Sipin Jambi, upaya-upaya untuk
mengkonsolidasikan seluruh jajaran sumber daya yang ada dilakukan
secara serius dan berkesinambungan. Langkah penyatuan visi dan misi
serta penanaman nilai yang dikenal dengan 7 (tujuh) nilai inti budaya
korporasi terus dilakukan melalui berbagai macam cara dan pendekatan. 7
(tujuh) nilai budaya yang meliputi: Profesional, Antusias, Penghargaan
Terhadap SDM, Tawakal, Integritas, Berorientasi Bisnis, dan Kepuasan
Pelanggan (PASTI OKE) hal tersebut telah disepakati sebagai basis nilai-
nilai yang melandasi dan mewarnai setiap kebijakan dan tindakan Bank
dalam kegiatan operasional setiap harinya.51
Dokumen BRI Syariah KC Sipin Jambi 2016/201751http://www.brisyariah.co.id/?q=laporan-tahunan, diakses pada 2 Mei 2017
4 0
Bukan hanya itu SDM BRI Syariah tidak hanya dituntut untuk
memiliki kompetensi, namun juga integritas dan perilaku atau akhlak yang
baik sebagi pilar utama dan penentu keberhasilannya. BRI Syariah juga
terus melakukan rekrutmen untuk pemenuhan kebutuhan SDM terkait
dengan rencana pembukaan Kantor Cabang (KC), Kantor Cabang
Pembantu (KCP), Kantor Kas (KK), Unit Mikro Syariah (UMS) yang
nantinya akan mendukung operasional bisnis perusahaan. Sampai pada
akhir tahun 2012 jumlah karyawan BRI Syariah tercatat sebanyak 4.675
orang, yang terdiri dari karyawan tetap, kontrak dan outsource.52 Guna
meningkatkan dan mewujudkan visi, misi dan pencapaian rencana bisnis,
maka perusahaan melakukan pembinaan dan pelatihan SDM secara
terencana dan berkelanjutan untuk memastikan setiap karyawan memiliki
kompetensi unggul sesuai dengan bidangnya.
Secara umum pembinaan SDM dilakukan dengan pemberian tugas
kepada karyawan yang berkinerja unggul, terlebih dengan dibukanya
kantor baru merupakan kesempatan yang tepat untuk pengembangan karir
para karyawan yang berprestasi. Akan tetapi disisi lain bagi karyawan
yang melanggar ketentuan perusahaan makan akan dikenakan sanksi yang
tegas, sedangkan karyawan yang belum mencapai target yang ditetapkan
maka akan dilakukan mentoring secara terencana.
Peningkatan kompetensi karyawan sesuai bidang tugas dan
tanggung jawabnya dilakukan secara terencana dan berkelanjutan, baik
52Ibid
4 1
untuk pemenuhan syarat yang ditetapkan regulator, seperti sertifikasi
manajemen resiko, maupun pendidikan dan pelatihan yang berkaitan
langsung dengan teknis bidang tugasnya, seperti Service Excellence,
Syariah Bank Financing, Analysis, Financing Review, Anti Fraud and
Liability Management, dan lain-lain.53
Memahami pentingnya pengembangan kompetensi karyawan
untuk menyongsong peluang dan tantangan dimasa yang akan datang,
maka perusahaan juga mempersiapkan para karyawan yang berpotensi
untuk memberi beasiswa dalam program pendidikan S2 atau level
Magister. Penghargaan terhadap SDM merupakan salah satu nilai budaya
kerja BRI KC Sipin Jambi yang menjadi landasan dalam penyusunan
kebijakan dan program-program kerja dibidang Human Capital. Selain
langkah tersebut di atas, perusahaan juga melakukan pemilihan karyawan
terbaik sesuai bidang tugasnya melalui kegiatan BRI Award. Melalui
kegiatan tersebut diharapkan setiap karyawan BRI KC Sipin Jambi terpacu
untuk selalu berkinerja unggul, disiplin dan berprilaku sesuai standart etika
BRI KC Sipin Jambi.
B. Profil BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi
1. Sejarah Munculnya Bank BRI Syariah di Indonesia
Berawal dari akuisisi Bank Jasa Arta oleh Bank Rakyat Indonesia
pada tanggal 19 Desember 2007 dan kemudian diikuti dengan perolehan
izin dari Bank Indonesia untuk mengubah kegiatan usaha Bank Jasa Arta
53Ibid.
4 2
dari bank umum konvensional menjadi bank umum yang menjalankan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah pada tanggal 16 Oktober 2008,
maka lahirlah bank umum syariah yang diberi nama PT Bank Syariah BRI
(yang kemudian disebut dengan nama BRI Syariah) pada tanggal 17
November 2008.
Nama BRI Syariah dipilih untuk menggambarkan secara langsung
hubungan bank dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,
selanjutnya disebut Bank Rakyat Indonesia, yang merupakan salah satu
bank terbesar di Indonesia. BRI Syariah merupakan anak perusahaan dari
Bank Rakyar Indonesia yang akan melayani kebutuhan perbankan
masyarakat Indonesia dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah.54
Pada tanggal 19 Desember 2008, telah ditandatangani akta
pemisahan unit usaha syariah. Penandatanganan akta pemisahan telah
dilakukan oleh bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama Bank Rakyat
Indonesia dan bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama BRI Syariah,
sebagaimana akta pemisahan Nomor: 27 tanggal 19 Desember 2008, yang
dibuat dihadapan notaris Fathiah Helmi SH. di Jakarta. Peleburan unit
usaha syariah Bank Rakyat Indonesia kedalam BRI Syariah ini berlaku
efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Setelah peleburan, total aset BRI
Syariah mencapai Rp 1.466.664.279.742.55
54BRI Syariah, “Sejarah Bank BRI Syariah” dalam: http://www.bri.svariah.co.id?q=seiarah diakses pada 19 April 2018
55BRI Syariah, “Sejarah Bank BRI Syariah” dalam: http://www.bri.syariah.co.id?q=seiarah diakses pada 19 April 2018
43
Sebagai bagian dari keluarga besar Bank Rakyat Indonesia, BRI
Syariah mendapat dukungan penuh dari Bank Rakyat Indonesia sebagai
pemegang saham sebagaimana tercermin dari penambahan modal disektor
yang dilakukan sebanyak dua kali di tahun 2008, sehingga saat ini BRI
Syariah menjadi salah satu bank syariah dengan struktur pemodalan yang
kuat.56 Didukung oleh 55 cabang, 543 karyawan dan pemegang saham
yang solid, BRI Syariah siap memberikan warna lain bagi masyarakat
Indonesia, khususnya masyarakat menengah bawah yang menjadi sasaran
utama.57
2. Tujuan Berdirinya BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi
Bank BRI Syariah KC Hayam Wuruk merupakan bank yang
terbilang baru, bank yang mulai beroperasi pada tahun 2009 ini terus
melakukan berbagai persiapan dan pembenahan dalam rangka membangun
fondasi yang kokoh untuk menunjang pertumbuhan bank. Untuk
mengembangkan pelayanan jaringan BRI Syariah mengembangkan
layanan penjualan melalui sinergi dengan Bank Rakyat Indonesia dalam
bentuk Unit Pelayanan Syariah (UPS) atau Unit Mikro untuk melayani
sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). BRI Syariah KC Hayam
Wuruk juga akan mempersiapkan peluncuran produk baru baik pendanaan
maupun pembiayaan, yang akan difokuskan pada segmen UMKM dan
konsumer sesuai dengan visinya menjadi bank ritel modern terkemuka
56BRI Syariah, “Sejarah Bank BRI Syariah” dalam: http://www.bri.svariah.co.id?q=seiarah diakses pada 19 April 2018
57BRI Syariah, “Sejarah Bank BRI Syariah” dalam: http://www.bri.syariah.co.id?q=seiarah diakses pada 19 April 2018
4 4
dengan ragam layanan finansial sesuai dengan kebutuhan nasabah dengan
jangkauan termudah, untuk kehidupan lebih bermakna.
Keseluruhan inisiatif ini tentunya tidak akan berhasil dilaksanakan
tanpa dukungan sumber daya manusia yang handal. Selain menggiatkan
program rekrutmen untuk mengisi posisi lowong, BRI Syariah KC Hayam
Wuruk Jambi juga akan menyelenggarakan berbagai pelatihan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja.
Hal lain yang tidak kalah penting dilakukan BRI Syariah adalah
memperkuat sistem teknologi informasi untuk mendukung kegiatan
operasional bank sehari-sehari. Bank akan mengimplementasikan Core
Bangking System dan mengembangkan berbagai sistem teknologi
informasi dan system pembayaran yang handal guna memberikan layanan
prima bagi nasabah. Adapun tujuan utama BRI Syariah KC Hayam Wuruk
adalah sebagai berikut:
a. Mengarahkan kegiatan ekonomi ummat untuk bermuamalat secara
Islam, khususnya muamalat yang berhubungan dengan perbankan,
agar terhindar dari praktek riba atau jenis-jenis usaha (perdagangan)
lain yang mengandung gharar (tipuan), dimana jenis usaha tersebut
selain dilarang dalam islam, juga telah menimbulkan dampak negatif
terhadap kehidupan ekonomi rakyat.
b. Untuk menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi dengan jalan
meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi
45
kesenjangan yang besar antara pemilik modal dengan pihak yang
membutuhkan dana.
c. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka
peluang berusaha yang lebih besar terutama kelompok miskin, yang
diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif, menuju terciptanya
kemandirian usaha.
d. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang pada umumnya
merupakan program utama dari negara-negara yang sedang
berkembang.
e. Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter. Dengan aktifitas bank
syariah akan mampu menghindari pemanasan ekonomi diakibatkan
adanya inflasi, menghindari persaingan yang tidak sehat antara
lembaga keuangan.
f. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat islam teerhadap bank
non-syariah.58
3. Visi dan Misi BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi
Adapun visi dan misi dari PT. BRI Syariah KC Hayam Wuruk
adalah sebagai berikut:
a. Visi dari PT. BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi
Visi dari BRI Syariah KC Hayam Wuruk adalah: “Menjadi
bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan Financial sesuai
558Ibid.
4 6
dengan kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk
kehidupan lebih bermakna”59
b. Misi dari PT. BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi
1) Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam
kebutuhan Financial nasabah.
2) Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika
sesuai prinsip-prinsip syariah.
3) Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapanpun
dan di manapun.
4) Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup
dan menghadirkan ketentraman pikiran.60
5. Gambar dan Arti Lambang BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi
Setiap perusahaan senantiasa dilengkapi dengan lambang
perusahaan. Lambang mempunyai arti penting karena lambang merupakan
identitas bagi setiap perusahaan. Lambang perusahaan BRI Syariah dapat
dilihat sebagai berikut:
msyariah
Untuk kombinasi warna yang digunakan adalah
warna biru dan putih sebagai benang merah
dengan brand Bank BRI. Biru melambangkan
kepercayaan dan kestabilan yang kokoh,
sedangkan putih merefleksikan kemurnian
59BRI Syariah, “Visi BRI Syariah” dalam: http://www.brisvariah.co.id?=visi-misi diakses pada 20 April 2018
60BRI Syariah, “Visi BRI Syariah” dalam: http://www.brisyariah.co.id?=visi-misi diakses pada 20 April 2018
4 7
sistem syariah yang melandasi operasional Bank BRI Syariah. Stilasi
“Pendar Cahaya” identitas brand BRI Syariah merupakan simbolisasi
navigasi “pelita” kebutuhan dan keinginan para nasabahnya. Dengan ini
BRI Syariah selalu berorientasi dan berpandu dalam mengembangkan
brand-nya.61
6. Motto BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi
BRI Syariah mempunyai motto yang berbunyi “Bersama
Wujudkan Harapan Bersama” sebagai perwujudan dari visi dan misi BRI
Syariah sendiri yang mempunyai arti bahwa BRI Syariah ingin
menjelaskan bahwa seluruh stake holder (pihak terkait) BRI Syariah baik
internal (seluruh karyawan) maupun external (nasabah) merupakan
instrumen yang penting dalam rangka mewujudkan seluruh harapan stake
holder62
7. Produk dan Aplikasi Akad BRI KC Hayam Wuruk Jambi
Bank Rakyat Indonesia Syariah banyak meluncurkan produk-
produk handal yang berkarakter syariah, adapau produk-produk tersebut
akan diuraikan sebagai berikut:63
a. Tabungan BRI Syariah iB; Tabungan BRI Syariah iB merupakan
tabungan dari BRI Syariah bagi nasabah perorangan yang
menggunakan prinsip titipan, dipersembahkan untuk Anda yang
menginginkan kemudahan dalam transaksi keuangan;
61Dokumen BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi Jambi 2016/201762Dokumen BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi Jambi 2016/201763Dokumen BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi Jambi 2016/2017
4 8
b. Tabungan Haji BRI Syariah iB; Manfaat dari tabungan haji ini adalah
Ketenangan, kenyamanan serta lebih berkah dalam penyempurnaan
ibadah karena pengelolaan dana sesuai syariah. Fasilitas yang
diberikan kepada nasabah yang menggunakan produk ini adalah:
1) Aman, karena diikutsertakan dalam program penjaminan
pemerintah;
2) Dapat beritransaksi di seluruh jaringan kantor cabang BRI Syariah
secara Online dengan SISKOHAT (Sistem Komputerisasi Haji
Terpadu);
3) Gratis asuransi jiwa dan kecelakaan serta biaya administrasi
bulanan;
4) Bagi hasil yang kompetitif dan pemotongan zakat secara otomatis.
c. Giro BRI Syariah iB: Merupakan simpanan untuk kemudahan
berbisnis dengan pengelolaan dana berdasarkan prinsip titipan
(wadi ’ah yad dhamanah) yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat dengan Cek/Bilyet Giro. Keuntungan dan fasilitas yang diberikan
berupa Online real time di seluruh kantor BRI Syariah dan Laporan
dana berupa rekening Koran setiap bulannya.
d. Deposito BRI Syariah iB: Deposito BRI Syariah iB adalah produk
investasi berjangka kepada Deposan dalam mata uang tertentu.
Keuntungan yang diberikan adalah dana dikelola dengan prinsip
syariah sehingga shahibul maal tidak perlu kuatir akan pengelolaan
4 9
dana. Fasilitas yang diberikan berupa ARO (Automatic Roll Over) dan
Bilyet Deposito.
e. Pembiayaan Pengurusan Ibadah Haji BRI Syariah iB: Pembiayaan
Pengurusan Ibadah Haji BRI Syariah iB merupakan layanan pinjaman
(qardh) untuk perolehan nomor porsi pelaksanaan ibadah haji, dengan
pengembalian yang ringan dan jangka waktu yang fleksibel beserta
jasa pengurusannya, sehingga anda leluasa dalam mewujudkan niat
menuju Baitullah. Manfaat solusi terbaik serta lebih berkah untuk
mewujudkan langkah ke Baitullah karena pembiayaan sesuai syariah.
f. Gadai BRI Syariah iB: Gadai BRI Syariah iB hadir untuk memberikan
solusi memperoleh dana tunai untuk memenuhi kebutuhan dana
mendesak ataupun untuk keperluan modal usaha dengan proses cepat,
mudah, aman dan sesuai syariah untuk ketentraman Anda. Manfaat
Pilihan tepat, penuh manfaat serta lebih berkah karena pembiayaan
sesuai syariah. Fasilitas yang diberikan adalah persyaratan mudah dan
proses cepat, jenis emas yang dapat digadaikan: perhiasan ataupun
emas batangan (LM atau lokal), Nilai pinjaman 90% dari nilai taksir
barang, Biaya administrasi ringan dan terjangkau bersadarkan berat
emas, Biaya simpan & pemeliharaan per 10 harian dibayar pada saat
pelunasan pinjaman, Jangka waktu pinjaman maksimal 120 hari dan
dapat diperpanjang 2 kali, fleksibilitas dalam pelunasan sesuai
kemampuan, Dapat dilunasi sebelum jatuh tempo tanpa biaya penalty,
5 0
Penyimpanan yang aman dan berasuransi syariah serta Mendapat
Sertifikat Gadai Syariah (SGS) sebagai bukti Gadai.
g. Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) BRI Syariah iB: KKB BRI Syariah
iB merupakan produk jual-beli yang menggunakan sistem murabahah,
dengan akad jual beli barang dengan menyatakakn harga perolehan
dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh bank dan nasabah
sebagai harga jual (fixed margin). Manfaat yang diberikan dengan
menggunakan produk ini adalah system syariah, jangka waktu
maksimal 5 tahun, cicilan tetap dan meringankan selama jangka waktu
serta bebas pinalti untuk pelunasan sebelum jatuh tempo. Produk ini
di-launching (diluncurkan) bertujuan untuk pembelian mobil baru,
second (bekas), take over (diambil alih) atau pengalihan pembiayaan
KKB dari pembiayaan lain.
h. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BRI Syariah iB: Merupakan
Pembiayaan Kepemilikan Rumah kepada perorangan untuk memenuhi
sebagian atau keseluruhan kebutuhan akan hunian dengan mengunakan
prinsip jual beli (Murabahah) dimana pembayarannya secara angsuran
dengan jumlah angsuran yang telah ditetapkan di muka dan dibayar
setiap bulan. Tujuan dari produk ini adalah: Pembelian property,
pembangunan/renovasi rumah dan take Over/Pengalihan Pembiayaan
KPR.64
64Dokumen BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi Jambi 2016/2017
5 1
7. Struktur Organisasi BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi
Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu gambaran yang
menunjukkan suatu pekerjaan yang harus dilakukan oleh setiap bagian
atau anggota.
Adapun struktur organisasi kantor BRI Syariah KC Hayam Wuruk
Jambi adalah sebagai berikut :
5 2
Financing Review
M anager
Agung Prasetyawan
Reviewer Júnior
Branch Quality
Assurance
------- (BQA)
(
(
) Atasan langsung
) Koordinasi orang kantor pusat yang ditempatkan di cabang
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN
A. Kinerja Sistem Pembiayaan Bank Syariah KC Hayam Wuruk Jambi
1. Prosedur Pemberiaan Pembiayaan (Murabahah) pada Bank Syariah
KC Hayam Wuruk Jambi
Adapun bentuk pelaksanaan prosedur pemberian kredit pinjaman
pada bank Syariah sesuai penjelasan yang dilakukan oleh beberapa
informan selaku Penyelia Pemasaran Mikro (PPM), Analis Pembiayaan
Mikro (APM), bagian administrasi Bank Syariah KC Hayam Wuruk Jambi
sesuai dengan hasil olahan wawacara peneliti, yaitu:
a. Tahap Pertama: Calon Mitra akan diwawancarai langsung oleh PPM
untuk memperoleh informasi apa saja kebutuhan tentang nasabah yang
memperoleh gambaran umum mengenai kemampuan keuangan calon
mitra.65 Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan
informan sebagai berikut:
“Benar sekali mas, pertama itu yang kita lakuin adalah melakukan Tanya jawab dulu. Kita pengen tahu apakaha dan sejauh mana nian kemampuan keuangan calon mitra kita. Sehingga kita bisa pastikan apakah beliau ini layak di kasihkan pinjaman atau bagaimana dan seterusnya.”66
b. Tahap Kedua: Calon mitra mengajukan proposal pembiayaan
murabahah beserta dokumen persyaratan pembiayaan berupa Foto
Copy KTP, Kartu Keluarga, Surat Nikah, NPWP, Surat Izin Tempat
65Observasi tanggal 01 Juni 201866PPM Bank Syariah KC Hayam Wuruk Jambi, Bapak Budiman, wawancara, 02 Juni 2018,
catatan lapangan.
5 3
5 4
Usaha, dan Surat Keterangan Domisili Usaha yang akan diberikan
kepada PPM.67 Hal ini sebagaimana hasil wawancara dengan peneliti:
“Kita berikan pelayanan yang terbaik mas, dan kita minta si calon itu untuk melengkapi bahan-bahan persyaratannya. Mulai dari segi KTP dan lain sebagainya. Kita mintak nian itu mas. Persyaratan ini kalau nggak lengkap, ndak bisa kita berikan pelayanan pembiayaan kita di sini.”68
c. Tahap Ketiga: Proposal yang diajukan oleh nasabah akan dianalisis
oleh PPM untuk mendapatkan penilaian layak atau tidaknya
pembiayaan yang diajukan oleh calon mitra. Konsep 5C merupakan
konsep yang digunakan PPM dalam menganalisis kelayakan
pembiayaan murabahah, konsep 5C, yaitu: Character (karakter),
capacity (kemampuan), capital (modal), condition (kondisi ekonomi),
dan collateral (jaminan).69 Hal ini berdasarkan keterangan dari salah
seorang informan kepada peneliti sebagai berikut:
“Ada dokumen proposalnya dulu itu mas, kita cek dulu, ndak bisa main kasih aja. Proposalnya kita analisa, pakai system 5 C, nanti kalo memang bisa dikasih, kita kasih kok. Tapi harus rasional dan logis dulu.”70
Setelah melakukan analisa dokumen dan wawancara, maka
dilanjutkan dengan observasi langsung kelapangan, melakukan
wawancara pada pihak lain yang terkait dengan calon mitra untuk
memperoleh second opinion, bank checking, market checking, serta
menganalisa keseluruhan yang akan dicantumkan kedalam Nota
67Observasi tanggal 02 Juni 201868Staff BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi bidang Kepala Unit, Budiono, wawancara, 03
Juni 2018, catatan lapangan69Observasi tanggal 09 Juni 201870Staff BRI Syariah KC Hayam Wuruj Jambi bidang analisis Pembiayaan, Sukiman,
wawancara, 09 Juni 2018, catatan lapangan
55
Analisa Pembiayaan (NAP). Bila calon mitra sudah memenuhi
kelayakan serta ketentuan, maka akan ditindaklanjut ke bagian komite
pembiayaan untuk meminta persetujuan pembiayaan.71
d. Tahap Keempat: Berkas permohonan calon mitra yang telah lulus
NAP, kemudian PPM memberikan formulir fasilitas pembiayaan
murabahah kepada mitra beserta dokumen pendukung atas j aminan
yang menjadi agunan, dan diserahkan kebagian administrasi
pembiayaan. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan peneliti
sebagai berikut:
“Kalo udah klop semuanya mas, maka langkah selanjutnya yaitu kita serahkan formulir untuk diisi. Di dalam formulir itu lengkap apa-apa saja yang harus disisi, dan kita prinsipnya mempermudah mitra kita.”72
Hal ini bertujuan untuk melakukan pengecekan atas kebenaran
agunan yang telah diserahkan oleh mitra. Bagian administrasi
memberikan hasil crosscheck dokumen jaminan mitra kepada PPM
untuk melakukan suatu perjanjian (akad murabahah) yang akan
ditandatangani oleh pimpinan cabang, sebagai penanggungj awab
penuh atas pemberian pembiayaan murabahah pada mitra.73
e. Tahap Kelima: Mitra diminta untuk membuat permohonan pencairan
pembiayaan secara tertulis disertai dengan syarat-syarat yang
tercantum dalam akad yang akan diserahkan pada PPM. Bagian
71Observasi tanggal 04 Juni 201872CS BRI Syariah KC Hayam Wuruk bidang service manager, Yulianto, wawancara, catatan
lapangan, 09 Mei 201873Staff BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi bidang PPM, Budiman, wawancara, catatan
lapangan, 05 Mei 2018
5 6
administrasi melakukan pengecekan kesesuaian surat dan dokumen
persyaratan yang akan diserahkan.74 Hal ini sesuai dengan keterangan
salah seorang informan kepada peneliti sebagai berikut:
“Hasil persyaratan akan dicantumkan ke dalam kolom rekomendasi berupa Dokumen Pengecekan Realisasi Pembiayaan (DPRP). PPM akan menerima DPRP tersebut dan menyerahkan kepada mitra untuk dibuatkan customer facility”75
f. Tahap Keenam: Bagian administrasi pembiayaan lalu menugaskan
customer service untuk melakukan entry data guna membuka fasilitas
dan pencairannya. Administrasi pembiayaan akan mengecek
kesesuaian data, kemudian kepala unit administrasi pembiayaan akan
melakukan persetujuan terhadap hasil entry data sebagai bukti bahwa
data telah sesuai.76
“Pertama-tama, ya kita tugaskan nanti CS untuk mengentri data calon mitra kita itu, biar jelas dan tertulis hitam di atas putih. Sehingga mitra kita jelas dan tidak kecewa dengan pelayanan pembiayaan kita di sini.77
g. Tahap Ketujuh: Pencairan dana akan diberikan sesuai dengan jumlah
yang telah disetujui dalam memorandum analisa pembiayaan
murabahah dan akan ditransfer langsung ke rekening nasabah yang
ada di bank syariah.78
74Observasi tanggal 10 Juni 201875Staff BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi bidang PPM, Budiman, wawancara, 09 Mei
2018, catatan lapangan76Observasi tanggal 11 Juni 201877Staff BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi bidang PPM, Budiman, wawancara, 19 Mei
2018, catatan lapangan78Staff BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi bidang PPM, Budiman, wawancara, 09 Mei
2018, catatan lapangan
5 7
2. Sistem Pembayaran Angsuran Pembiayaan (Murabahah) Bank BRI
Syariah KC Hayam Wuruk Jambi
Aplikasinya produk pembiayaan menggunakan akad murabahah ini
biasanya digunakan untuk membiayai pembiayaan berjangka seperti untuk
pembiayaan kepemilikan rumah, kendaraan dan lain sebagainya. Namun
sedikit nasabah yang mengetahui akan hal tersebut melainkan dari pihak
bank sendiri yang memilihkan akad yang sesuai untuk pembiayaan
tersebut. Setiap bank mempunyai aturan tersendiri mengenai hal tersebut,
seperti halnya dalam prosedur pengajuan pembiayaan.79
Berdasarkan hasil wawancara dengan seorang informan selaku
Service Manager Bank Syariah BRI Syariah KC Hayam Wuruk. Metode
perhitungan margin keuntungan pembiayaan murabahah menggunakan
metode Annuitas dan metode Flat. Berikut keterangan salah seorang
informan kepada peneliti:
“Kita di sini mengguanakan perhitungannya flat ya mas, j adi tidak ada itu yang namanya kenaikan pembiayaaan di tengah jalan. Artinya kalau sejak awal, sudah segitu, ya segitu terus mas samapai nanti pelunasannya oleh mita kita tadi.”80
Besarnya prosentase margin ditentukan berdasarkan rekomendasi,
usul dan saran dari tim ALCO Bank Syariah. Dalam menentukan besarnya
prosentase margin, tim ALCO mempertimbangkan beberapa hal seperti
melihat pada Bi ret pada periode tertentu agar margin di BRI Syariah KC
Hayam Wuruk Jambi dapat bersaing dengan bank syariah dan bank
79Observasi tanggal 12 Juni 201880Staff BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi bidang Service Manager, Yulianto, wawancara
tanggal 20 Mei 2018 , catatan lapangan
5 8
konvensional lain. Selain itu tim ALCO juga mempertimbangkan biaya-
biaya yang dikeluarkan oleh bank agar jumlah margin tersebut dapat
menutupi jumlah biaya yang sudah dikeluarkan bank. penetapan harga jual
yang dikeluarkan bank, Selain itu, adanya Biaya pemulihan (Cost
Recovery) yang didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia Nomor
18/40/PBI/2016 Tentang Penyelenggaran Pemprosesan Transaksi
Pembayaran yang mengatur kepada lembaga perbankkan yang bersifat
syariah, peraturan ini menjelaskan bahwa biaya pemulihan (Cost
Recovery) dikenakan 30% dari jumlah pokok pembiayaan. Biaya
81pemulihan dibayarkan di awal ketika akad pembiayaan telah disepakati.
Adapun metode rumus perhitungan untuk mengetahui total angsuran,
pokok pembiayaan dan margin keuntungan yaitu sebagai berikut:81 82
Jum lah A ngsuran = Pokok + M argin K euntungan
P la fónPokok = ----- -————
Jangka W aktu
M argin K eun tungan = P la fón x P rosen tase M argin
B. Kinerja Sistem Pembiayaan Bank BRI KC Sipin Jambi
1. Prosedur Pemberian Pembiayaan (Kredit) pada BRI KC Sipin Jambi
Prosedur pemberian kredit mencakup tentang ketentuan, syarat-
syarat atau petunjuk tindakan-tindakan yang harus dilakukan sejak
diajukan permohonan nasabah sampai dengan lunasnya suatu kredit yang
diberikan oleh bank. Penyajian konteksnya dalam bentuk urutan langkah-
81Peraturan BI Nomor 18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan (Pemrosesan Transaksi Pembayaran).
82Staff BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi bidang Analis Pembiayaan, wawancara tanggal 29 Mei 2018
5 9
langkah yang lazim dalam prosedur perkreditan yang harus ditangani oleh
Bank. Adapun bentuk pelaksanaan prosedur pemberian kredit pinjaman
pada bank konvensional sesuai penjelasan yang dilakukan oleh salah
seorang informan selaku Mikro Kredit Sales (MKS), selaku Bagian
Analis, dan Kepala Unit PT Bank BRI KC Sipin Jambi sesuai dengan hasil
olahan wawacara peneliti, yaitu:83 84 85
a. Tahap pertama: Calon nasabah mengajukan permohonan tertulis
kepada bank yang ditanda tangani oleh nasabah itu sendiri, atau jika
calon nasabah berasal dari perusahaan maka surat permohonan ditanda
tangani oleh pejabat yang berwenang sesuai anggaran dasar
perusahaan tersebut. Surat permohonan ditunjukkan kebagian unit
bisnis atau Mikro Kredit Sales (MKS) sesuai jenis kredit yang
diinginkan oleh nasabah beserta melampirkan fotocopy KTP, Kartu
Keluarga, Nomor Peserta Wajib Pajak (NPWP), Nomor Rekening
84Bank Mandiri, Akta Nikah, dan Surat Keterangan Usaha (SKU).
b. Tahap Kedua: Bagian Analis melakukan pengechekan terhadap calon
pemohon kredit melalui BI check in, hal ini dilakukan bagian analis
85untuk melihat riwayat pinjaman dan kredit macet calon pemohon.
c. Tahap Ketiga: Kepala unit, MKS, dan analis melakukan kunjungan
dan observasi tempat usaha calon pemohon kredit. Kepala unit
bertugas untuk melakukan pengecekan kebenaran usaha melalui
83Staff BRI KC Sipin Jambi bidang Mikro Kredit Sales, Asnika, wawancara, tanggal 01 Mei 2018, catatan lapangan
84Observasi tanggal 09 Juli 201885Staff BRI KC Sipin Jambi bidang Mikro Kredit Sales, Asnika, wawancara, tanggal 02 Mei
2018, catatan lapangan
6 0
pelanggan dan warga disekitar usaha calon pemohon kredit. Bagian
MKS bertugas untuk melakukan wawancara terhadap pemohon kredit
mengenai jenis usaha dan pendapatan dari usaha setiap bulannya.
Bagian analis bertugas untuk melakukan proyeksi dari laporan
keuangan usaha pemohon kredit.
d. Tahap Keempat: Bagian MKS melakukan pengambilan gambar
terhadap agunan yang dijaminkan oleh pihak pemohon sebagai bukti
atas jaminan yang diajukan. Hal tersebut dilakukan untuk
menyesuaikan jumlah pinjaman dengan nilai agunan yang dijaminkan
oleh pemohon, hal ini disebabkan BRI KC Sipin Jambi hanya
memberikan pinjaman maximal sebesar 75% dari nilai pasar agunan.86 87
e. Tahap Kelima: Pihak Analis memberikan sean scoring atas
persetujuan yang telah dibuat oleh pihak analis, kemudian hasil
persetujuan scoring dikirim ke kantor wilayah (Kanwil) untuk
melakukan verifikasi, setelah itu Kanwil melakukan klarifikasi data
terhadap pemohon pinjaman kredit,. Hasil dari klarifikasi data dikirim
kembali kepada kantor cabang selaku tempat pengajuan pemohonan
• • 87pinjaman.
f. Tahap Keenam: Bagian MKS menerima hasil klarifikasi dari Kanwil
yang berisikan calon pemohon kredit yang dinyatakan lulus klarifikasi.
Bagian MKS membuat perjanjian kontrak (PK) disertai dengan biaya-
86Observasi tanggal 09 Juli 201887Staff BRI KC Sipin Jambi bidang Mikro Kredit Sales, wawancara, tanggal 03 Mei 2018
6 1
biaya administrasi berupa biaya notaris, asuransi jiwa, dan asuransi
kebakaran terhadap calon pemohon kredit.88
g. Tahap Ketujuh: Bagian MKS melakukan pengimputan data terhadap
calon pemohon, setelah itu calon pemohon diarah untuk menuju ke
teller untuk dilakukan posting pemindahan uang pencairan pinjaman
dari bank ke rekening pemohon sesuai dengan nominal yang telah
disepakati oleh BRI KC Sipin Jambi.89
2. Sistem Pembayaran Angsuran Pembiayaan (Kredit) Bank BRI KC
Sipin Jambi
Menentukan besaran bunga kredit atas pinjaman pada Bank BRI
KC Sipin Jambi harus berdasarkan pada Suku Bunga Dasar Kredit (prime
lending rate) yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia ditambah dengan
kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh Bank BRI KC Sipin Jambi.
Adapun bentuk pembayaran angsuran pemberian kredit pinjaman pada
bank konvensional sesuai penjelasan yang dilakukan oleh Consumer
Bangking Bank BRI KC Sipin Jambi menggunakan metode sesuai dengan
hasil olahan data peneliti di lapangan, yaitu:90
a. Metode Fiat
Metode ini menjelaskan bahwa besaran cicilan dan bunga
selalu sama setiap bulan sampai kepada periode kredit berakhir tanpa
dipengaruhi oleh perubahan suku bunga. Metode angsuran Fiat lebih
88Observasi tanggal 10 Juli 201889Staff BRI KC Sipin Jambi bidang Kepala Unit, Ahmad, wawancara, tanggal 09 Mei 2018,
catatan lapagan90Staff BRI KC Sipin Jambi bidang Consumer Banking, Marwah, wawancara tanggal 20 Mei
2018, catatan lapangan
6 2
cocok digunakan oleh nasabah yang memiliki penghasilan tetap setiap
bulannya, karena besaran bunga yang diberikan oleh bank berjumlah
8% - 10 % pertahunnya. Bentuk rumus perhitungan metode flat, yaitu
sebagai berikut:
Total B unga = P x / x N
(P + T o t a l B ung a)B esar A ngsuran = ---------- —----------
Keterangan:P = Pokok kreditI = Suku bunga pertahunN = Jangka waktu kredit (Satuan tahun)B = Jangka waktu kredit (Satuan tahun)
b. Metode Efektif
Metode ini menghitung bunga yang haris dibayar setiap bulan
yang disesuaikan dengan saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya.
Pokok yang dibayarkan dihitung berdasarkan sisa pokok kredit,
besarnya bunga dapat dipengaruhi fluktuasi pasar, sehingga
menyebabkan perubahan pada besarnya cicilan. Bentuk rumus
perhitungan metode efektif, yaitu:
IB unga p er Bulan = 521 x —
Keterangan:SA = Saldo akhir periodeI = Bunga pertahun
c. Metode Anuitas
Metode ini merupakan pengembangan yang beradaptasi pada
metode efektif, jumlah cicilan diatur agar bentuk pembeyarannya tetap
63
setiap bulan sampai pada akhir periode. Perubahan tersebut
berlangsung setiap tahun (annual) meskipun saldo hutang pokok
berkurang setiap bulannya. Selain itu, tingkat perubahan bunga dapat
dipengaruhi oleh fluktuasi pasar. Bentuk rumus perhitungan metode
anuitas sama dengan bentuk rumus perhitungan metode efektif.91
C. Perbandingan antara Sistem Pembiayaan Bank Syariah KC Hayam
Wuruk Jambi dan Bank BRI KC Sipin Jambi
1. Analisis Komparasi Prosedur Pemberian Pembiayaan (Murabahah
dan Kredit) pada Bank Syariah KC Hayam Wuruk Jambi dan Bank
BRI KC Sipin Jambi
Berdasarkan hasil olahan data peneliti yang telah diperoleh pada
Bank BRI KC Sipin Jambi dan Bank BRI Syariah KC Hayam Wuruk,
secara umum prosedur pemberian kredit dan pembiayaan tidak jauh
berbeda antara kedua bank tersebut, perbedaan antara kedua bank tersebut
hanya terletak pada tahap pengajuan pemberian Kredit dan pembiayaan
Murabahah, Jangka waktu proses pemberian Kredit dan pembiayaan
Murabahah dan Nilai Agunan pemberian Kredit dan pembiayaan
Murabahah. Adapun beberapa aspek perbedaan tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
No Prosedur Perbanc inganPembiayaan BRI KC Sipin Jambi BRI Syariah KC Hayam
Wuruk Jambi1 Tahap pengajuan
pemberian pembiayaan
Dalam tahap pengajuan proses pemberian kredit hanya melibatkan tiga departe-
Dalam tahap pengajuan pembiayaan murabahah melibatkan lebih banyak
91Observasi tanggal 18 Juli 2018
6 4
men, yaitu:1. Mikro Kredit Sales2. Bagian Analis3. Kepala Unit
departmen, yaitu:1. Penyelia pemasaran
Mikro2. Analisa Pembiayaan
Mikro3. Bagian Aministrasi4. Costomer service
2 Jangka waktu proses pemberi- an pembiayaan
Proses permohonan sampai pada pencairan tidak mem- butuhkan jangka waktu yang panjang. Hal ini dikarenakan tahapan proses pengajuan Kredit pada bank hanya membutuhkan ke- lengkapan berkas, analisa risiko, wawancara, scoring, verifikasi pada Kanwil dan pembuatan perjanjian kon- trak.
Proses sampai pada pen- cairan membutuhkan waktu yang lebih panjang. Hal ini dikarenakan tahapan proses analisa pembiayaan Murabahah lebih banyak dibanding pemberian kredit pada bank konvensional. Ada- pun tahap analisa pembiayaan Murabahah yakni, wawancara produk, me- ngajukan proposal pembiayaan, kelengkapan ber- kas, analisa risiko, pem- buatan akad Murabahah, buat permohonan tertulis pencairan, rekomendasi DPRP dan entry Data.
3 Nilai Agunan Memberikan kredit pinja- man makximal sebesar 75% dari nilai pasar harga barang yang dijaminkan oleh pemohon. Hal ini dilakukan untuk mengurangi terjadi- nya risiko kredit macet.
Dalam pembiayaan Mura- bahah hanya melakukan cross check kebenaran terhadap agunan yang dijaminkan oleh mitra. Hal ini dikarenakan pembiayaan Murabahah sudah dikenakan Down Payment sesuai dengan kebijakan pembiayaan murabahah.
Sumber: Diolah dari data primer.
65
2. Análisis Komparasi Sistem Pembayaran Angsuran Kredit dan
Murabahah pada BRI KC Sipin Jambi dan BRI Syariah KC Hayam
Wuruk Jambi
Berdasarkan hasil penelitian terhadap perbandingan mekanisme
pembayaran angsuran kredit pada BRI KC Sipin Jambi dan pembayaran
angsuran Pembiayaan Murabahah pada BRI Syariah KC Hayam Wuruk
Jambi, penelitian ini menemukan adanya beberapa perbedaan dan
persamaan yang terletak pada bentuk penentuan keuntungan berupa bunga
dan margin dalam penggunaan metode perhitungan kedua bank, serta
bentuk pembayaran angsuran kredit dan pembayaran angsuran
pembiayaan Murabahah. Adapun bentuk perbandingan mekanisme
pembayaran angsuran antara keda bank tersebut, dapat dilihat pada tabel di
bawah ini berdasarkan hasil olahan data penelitian sebagai berikut:
Tabel 2. Perbandingan Sistem Pembayaran Angsuran antara BRI KC Sipin
Jambi dengan BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi
No Mekanisme Angsuran Perbandingan
BRI KC Sipin Jambi BRI Syariah KC Hayam
Wuruk Jambi
1 Penentuan angsuran
bunga dan margin
Bank menentukan besa
ran bunga kredit berda-
sarkan pada Suku Bunga
Dasar Kredit (prime
lending rafe) yang
ditentukan oleh Bank
indonesia beserta kebi-
Bank menentukan besa
ran margin berdasarkan
peraturan-peraturan bank
indonesia beserta kebi-
jakan-kebijakan yang di-
buat oleh departemen
ALCO pada perbankan
6 6
jakan-kebijakan yang di-
buat oleh Bank.92
BRI syariah KC Hayam
Wuruk sesuai dengan
analisis biaya-biaya yang
akan dikeluarkan oleh
Bank BRI syariahKC
Hayam Wuruk untuk
pembiayaan murabahah
kepada nasabah.
2 Metode Perhitungan
Keuntungan
Metode flat, efektif, dan
anuitas.
Metode flat dan anuitas
3 Metode Pembayaran
angsuran
Bank melakukan pem-
bayaran kredit angsuran
ditambah dengan bunga
pada awal sampai
dengan akhir periode
masa pinjaman.
Bank melakukan pem-
bayaran Down Payment
(DP) 30% dari total
pokok pembiayaan dan
dilanjutkan setiap bu-
lanya sesuai dengan
metode perhitungan.93
Sumber: Diolah dari data primer.
3. Contoh Kasus Pembiayaan Bank Syariah KC Hayam Wuruk dan BRI
KC Sipin Kota Jambi
Sistem pembiayaan konvensional mengenal istilah yang sudah biasa di
dengar yaitu bunga, hal ini yang menjadi pembeda utama dari sistem
pembiayaan syariah selain cara perhitungan angsuran yang ditetapkan oleh
bank. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat bagaimana cara perhitungannya
melalui contoh berikut ini:
www.bankbri.co.id.201793Peraturan BI Nomor 18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi
Pembiayaan
6 7
Contoh : Tuan X menerima pinjaman (kredit) dalam bentuk KPR dari
Bank BRI KC Jambi sebesar Rp.140.000.000,- (seratus empat puluh juta
rupiah) atau sebesar 70 % dari harga rumah yang hendak dibelinya, di luar
segala macam biaya. Bunga yang berlaku 10% (asumsi untuk Flat Rate dan
Efective Rate untuk tahun pertama dianggap sama). Jangka waktu KPR 10
tahun. Maka Angsuran yang harus dibayar jika menggunakan:
FLAT RATE (Pembiayaan Syariah):
BUNGA = 140.000.000 X 10% X 10 = Rp. 140.000.000,-
ANGSURAN PER BULAN = ( Rp.140.000.000,- + Rp. 140.000.000,-) / (10
X 12 )
ANGSURAN PER BULAN = Rp. 280.000.000 / 120 = Rp.2.333.334,-
Maka dapat dilihat angka pembiayaan dengan menaknisme syariah
terseut melalui contoh tabel angsurannya sebagai berikut:94
Bulan Angsuran Pinjaman + Bunga Bunga Pokokke-1 Rp2,333,334.00 Rp280,000,000.00 Rp1,166,667.00 Rp1,166,667.002 Rp2,333,334.00 Rp277,666,666.00 Rp1,166,667.00 Rp1,166,667.003 Rp2,333,334.00 Rp275,333,332.00 Rp1,166,667.00 Rp1,166,667.004 Rp2,333,334.00 Rp272,999,998.00 Rp1,166,667.00 Rp1,166,667.005 Rp2,333,334.00 Rp270,666,664.00 Rp1,166,667.00 Rp1,166,667.006 Rp2,333,334.00 Rp268,333,330.00 Rp1,166,667.00 Rp1,166,667.007 Rp2,333,334.00 Rp265,999,996.00 Rp1,166,667.00 Rp1,166,667.008 Rp2,333,334.00 Rp263,666,662.00 Rp1,166,667.00 Rp1,166,667.009 Rp2,333,334.00 Rp261,333,328.00 Rp1,166,667.00 Rp1,166,667.0010 Rp2,333,334.00 Rp258,999,994.00 Rp1,166,667.00 Rp1,166,667.0011 Rp2,333,334.00 Rp256,666,660.00 Rp1,166,667.00 Rp1,166,667.0012 Rp2,333,334.00 Rp254,333,326.00 Rp1,166,667.00 Rp1,166,667.00
94Dokumen BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi tahun 2018
6 8
Demikianlah mekanisme pembiayaan versi syariah. Sedangkan
mekanisme jika menggunakan pembiayaan konvensional, maka hasilnya
adalah sebagai berikut:95
Bunga Efektif / EFECTIVE RATE (Pembiayaan Konvensional):
FAKTOR BUNGA = ( 1 : K ) - ( 1 : (K (1 + K)N)
FAKTOR BUNGA = ( 1 : 0,0083 ) - ( 1 : ( 0,0083 (1 + 0,0083)120)
FAKTOR BUNGA = 75,798
ANGSURAN PER BULAN = Rp.140.000.000,- : 75,798 = Rp.1.847.010,68
Maka tabel cicilannya untuk tahun pertama dapat dilihat seperti di
bawah ini :
Bulan Angsuran Pinjaman Bunga Pokokke-1 Rp1,847,010.68 Rp140,000,000.00 Rp1,166,666.67 Rp680,344.022 Rp1,847,010.68 Rp139,319,655.98 Rp1,160,997.13 Rp686,013.553 Rp1,847,010.68 Rp138,633,642.43 Rp1,155,280.35 Rp691,730.334 Rp1,847,010.68 Rp137,941,912.10 Rp1,149,515.93 Rp697,494.755 Rp1,847,010.68 Rp137,244,417.36 Rp1,143,703.48 Rp703,307.216 Rp1,847,010.68 Rp136,541,110.15 Rp1,137,842.58 Rp709,168.107 Rp1,847,010.68 Rp135,831,942.05 Rp1,131,932.85 Rp715,077.838 Rp1,847,010.68 Rp135,116,864.22 Rp1,125,973.87 Rp721,036.819 Rp1,847,010.68 Rp134,395,827.41 Rp1,119,965.23 Rp727,045.4510 Rp1,847,010.68 Rp133,668,781.95 Rp1,113,906.52 Rp733,104.1711 Rp1,847,010.68 Rp132,935,677.78 Rp1,107,797.31 Rp739,213.3712 Rp1,847,010.68 Rp132,196,464.42 Rp1,101,637.20 Rp745,373.48
Pada kedua tabel angsuran diatas dapat dilihat bersama bahwa perbedaan
cara pengenaan bunga untuk jumlah pinjaman yang sama akan menghasilkan dua
buah perhitungan yang sangat berbeda dikarenakan jumlah yang dikenakan bunga
untuk setiap metode perhitungan berbeda.
95Dokumen BRI KC Sipin Jambi tahun 2018
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Sistem pembiayaan (murabahah) pada BRI Syariah KC Hayam Wuruk
membutukan waktu yang lebih lama dalam tahap analisa pembiayaan
Murabahah yakni, wawancara produk, mengajukan proposal pembiayaan,
kelengkapan berkas, analisa risiko, pembuatan akad Murabahah, buat
permohonan tertulis pencairan, rekomendasi DPRP dan entry Data.
2. Sistem pembiayaan (kredit) pada BRI KC Sipin Jambi dalam proses
permohonan sampai pada pencairan tidak membutuhkan jangka waktu
yang panjang. Hal ini dikarenakan tahapan proses pengajuan Kredit pada
Bank BRI KC Sipin hanya membutuhkan kelengkapan berkas, analisa
risiko, wawancara, scoring, verifikasi pada Kanwil dan pembuatan
perjanjian kontrak.
3. Adapun perbandingan antara sistem pembiayaan kredit pada bank
konvensional (BRI KC Sipin Jambi) dengan pembiayaan murabahah pada
Bank Syariah BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi secara teknis
memiliki persamaan dalam prosedur pemberian pinjaman kredit atau
pembiayaan murabahah. Bentuk perbedaan antara PT. Bank BRI KC
Sipin dan PT Bank Syariah KC Hayam Wuruk Jambi, terletak pada proses
tahapan dalam pengajuan sampai pada pencairan. Tahap pengajuan
6 9
7 0
pemberian Kredit dan pembiayaan Murabahah. Bank BRI KC Sipin Jambi
dalam tahap pengajuan proses pemberian kredit hanya melibatkan tiga
departemen. Departemen yang terlibat yaitu: Mikro Kredit Sales, Bagian
Analis dan Kepala Unit. Sedangkan Bank Syariah KC Hayam Wuruk
Jambi dalam tahap pengajuan pembiayaan murabahah melibatkan lebih
banyak departmen. Departeman yang terlibat yaitu: Penyelia Pemasaran
Mikro, Analisa Pembiayaan Mikro, Bagian Aministrasi, dan Costomer
Service.
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian perbandingan pemberian kredit dan
pembiayaan Murabahah pada Bank BRI KC Sipin Jambi dan Bank Syariah
KC Hayam Wuruk Jambi yang telah dipaparkan oleh peneliti, maka saran
yang diberikan penulis pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Pihak Bank Syariah KC Hayam Wuruk Jambi seharusnya banyak
melakukan kegiatan bersifat sosialisasi dalam mengenalkan produk
pembiayaan Murabahah kepada masyarakat luas. Hal ini disebabkan
kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap pembiayaan murabahah
Bank Syariah KC Hayam Wuruk Jambi, sehingga masyarakat memiliki
persepsi yang berbeda antara kedua Bank. Persepsi ini berupa tahapan
prosedur dalam melakukan pengajuan pinjaman berupa uang ataukah
berupa pembiayaan jual-beli, serta mekanisme pembayaran angsuran atas
pemberian kredit dan pembiayaan Murabahah
7 1
2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan melakukan penelitian yang lebih
dalam terhadap aspek-aspek yang lain pada pemberian kredit dan
pembiayaan sehingga memperoleh hasil kesimpulan yang lebih akurat.
3. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat membandingkan pemberian
kredit Bank Konvensional dengan produk- produk lainnya pada Bank
Syariah seperti mudharabah dan musyarakah, sehingga dapat memberikan
hasil yang lebih baik.
C. Kata Penutup
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam karena atas petunjuk dan
Ridha-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan segala usaha yang
maksimal, walaupun terdapat beberapa rintangan dan hambatan yang dihadapi
tetapi kesemuanya itu penulis anggap sebagai tantangan dalam meraih ilmu
dan kesuksesan.
Dalam hal ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnan dan mungkin terdapat beberapa kekeliruan yang penulis tidak
sadari sewaktu dalam penulisan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran
dan kritik yang konstruktif dari seluruh pembaca guna penyempurnaan skripsi
ini di masa yang akan datang. Semoga apa yang dihasilkan oleh peneliti pada
hari ini menjadi suatu ibadah dalam mensyukuri nikmat Allah SWT. Akhir
kata, peneliti tutup dengan ucpan shalawat dan salam serta pujian bagi
Rasulullah SAW.
Jambi, November 2018
Peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
A. LITERATURE
Anonim, al-Quran dan Terjemahnya. Bandung: Diponegoro, 2008
Abdullah, Faizal. Manajemen Perbankan (Teknik Analisa Kinerja Keuangan Bank. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2003
Anotio, Syafii. Bank Syariah bagi Bankir dan Praktisi Keuangan. Jakarta: Tazkia Institute, 1999
Antonio, Muhammad Syafii. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani Press, 2001
Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2005
Djazuli, Ahmad. Lembaga Perekonomian Umat. Jakarta: Grafindo Persada, 2002
Karim, Adiwarman A. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008
Kasmir. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002
Kurniati. Strategi Pengembangan Kreativitas. Bandung: FP-UPI, 2010
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010
Muhammad. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: Ekonisia, 2005
Muktar. Metode Praktis Penelitian Deskripstif Kualitatif. Jakarta: Referensi, 2013
Rianto, Al-Arif, M. Nur. Dasar-dasar Ekonomi Islam. Solo: Era Adicitra Intermedia, 2011
Ridwan, Muhammad “Manajemen Baitul Maal wa Tamwil.” Yogyakarta: UII Press, 2004
Rodoni, Ahmad. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Center, 2006
Sagala, Syaiful. Manajemen Strategi dalam Meningkatkan Mutu. Bandung: Alfabeta, 2007
Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Adipura, 2003
Sugono, Dandy. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka, 2008
Thomas S. Bateman and Scott A. Snell, terj. Manajemen Pimpinandan Kolaborasi di Dalam Era Kompetitif. Jakarta: Rajawali Press, 2000
Tim Penyusun, “Statistik Lembaga Pembiayaan” Jakarta: OJK, 2015.
Usman, Rachmadi. Aspek-aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003
Veithzal Rivai dkk., Islamic Transaction Law in Business dari Teori ke Praktik. Jakarta: Bumi Aksara, 2011
Wibowo. ManajemenKinerja. Jakarta: Raja Press, 2012
B. SUMBER LAINNYA
Fitri, Nila Farsa. “Análisis Perbandingan Prinsip, Sistem, dan Prosedur Pembiayaan antara Bank Konvensional dengan Bank Syariah (Studi Kasus BRI dan BRI Syariah Daerah Surakarta), Skripsi (Surakarta: Universitas Muhammadiyah, 2014
Hayadin, Muh Reza Zulkifli. “Analisis Perbandingan Pemberian Kredit dan Pembiayaan Murabahah pada PT. Bank Mandiri dan PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Mamuju Sulawesi Barat” Skripsi. Makassar: Universiatas Alauddin, 2016
Koswari, Ardhana. “Analisis Perbandingan Prinsip dan Prosedur Pemberian Kredit Antara Bank Konvensional dan Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank BNI Makassar). Skripsi (Makassar: Unversitas Hasanuddin Makssar, 2011
Rakhmawati, Dewi “Analisis Perbedaan Sistem Pemberian Kredit (Pembiayaan) Bank Konvensional dan Bank Syariah (Studi Kasus pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Yogyakarta dan Bank Rakyat Indonesia Syariah Ahmad Dahlan Yogyakarta).” Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2008
Sitompul, Chairuddin. “Analisis Perbandingan Sistem Pemberian Kredit pada Bank Konvensional dan Pembiayaan pada Bank Syariah.” Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara, 2015
http://abangdodon.blogspot.com/2014/04/penelitian historis. Diakses pada 09 April 2017
http://skripsi-skripsi. blogspot. com / 2014 / 10 / skripsi-manajemen perbandingan prosedur. html
http://skripsi-skripsium.blogspot.com
http://www. gomarketingstrategic. com / 2016 / 08 / pembiayaan-bank-syariah- yang.html diakses pada 9 Juli 2017
http://www.unesa.ac.id/ejournal/9256/57/article.pdf
http://www.unesa.ac.id/journal/9256/57/article.pdf
Staff BRI KC Sipin Jambi bidang Consumer Banking, Marwah, wawancara tanggal 20 Mei 2018
Staff BRI KC Sipin Jambi bidang Kepala Unit, Ahmad, wawancara, tanggal 09 Mei 2018
Staff BRI KC Sipin Jambi bidang Mikro Kredit Sales, Asnika, wawancara, tanggal 01 Mei 2018
Staff BRI KC Sipin Jambi bidang Mikro Kredit Sales, Susi, wawancara, tanggal 02 Mei 2018
Staff BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi bidang Analis Pembiayaan, Sukiman, wawancara tanggal 29 Mei 2018
Kepala Unit BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi, Budiono, wawancara, 05 Mei 2018
Wakil Kepala Unit BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi bidang PPM, Sutrisno, wawancara, 09 Mei 2018
CS BRI Syariah KC Hayam Wuruk Jambi bidang Service Manager, Yulianto, wawancara tanggal 20 Mei 2018
LAMPIRAN
ISTRUMEN W AWAN CARA
Dalam melaksanakan wawancara peneliti menggunakan pertanyaan-
pertanyaan yang telah di susun secara terarah dan sistematis sebagai upaya
memperoleh informasi dan data yang obyektif. Peneliti melakukan wawancara di
BRI Syariah Cabang Jambi Dan BRI cabang sipian, perbandingan kinerja
pembiayaan antar kedua bank,Pertanyaan-Pertanyaan ini digunakan sebagai alat
pengambilan data yang menjadi bahan dalam rangka penyusunan Skripsi oleh :
Nama
NIM
Program Studi
Fakultas
Universitas
: Muslimin
: SE0.130317mi
: Ekonomi Syariah
: Ekonomi dan Bisnis Islam
: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Panduan Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendalami data-data yang diperoleh melalui
Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada para informan di lapangan
adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada kriteria-kriteria tertentu yang menjadi patokan pokok dalam
melakukan proses pembiayaan?
2. Ada sistem kompensasi di perusahaan ini? Dan bagaimana prosesnya
dilakukan?
3. Apa saja proses yang dilakukan untuk pelaksanaan prosedur pemberian
pembiayaan dan kredit?
4. Bagaimana proses penghitungan pembiayaan tersebut? Lalu apa bedanya
dengan syariah dan konvensional?
5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk satu transaksi pembiayaan
tersebut?
6. Dimana saja perbedaan antara pembiayaan syariah dan konvensional
tersebut?
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Ñama
Jenis kelamin
TTL
Alamat
Nomer telephone
: Muslimin
: laki-laki
: Kecamatan Enok,Agustus, 18 thl 995
: Jeramba Bolong
: 082283504338
Latar Belakang Pendidikan
No Tahun Lulus Pendidikan Tempat1 2007 SDN 10 Kecamatan Enok Kecamatan enok.2 2010 MTSN 1 Kecamatan Enok Kecamatan enok3 2013 MA Laboratorium Jambi Kota jambi
MOTTO: “Hai orang-orang yang beriman, jangan lah kamu memakan Riba
dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan. ”
Jambi, november2018
Peneliti
MusliminNim: 130 317