i
ANALISIS PENGARUH TINGKAT RELIGIUSITAS
DAN DISPOSIBLE INCOME TERHADAP
MINAT MENABUNG MAHASISWA
DI PERBANKAN SYARIAH
(Studi Kasus Mahasiswa STAIN Salatiga)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)
Oleh
ATIK MASRUROH
NIM 21310016
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2015
ii
iii
iv
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga
http//www.salatiga.ac.id e-mail:[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
الرحيمالرحمناللبسم
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Atik Masruroh
NIM : 21310016
Jurusan : Syari’ah dan Ekonomi Islam
Program Studi : Perbankan Syari’ah S1
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutuip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 27 Januari 2015
Yang menyatakan,
Atik Masruroh
v
MOTTO
Awali dengan Bismillahirrohmanirrohim
dan akhiri dengan Alhamdulillahi Robbilalamin.
Anda tidak bisa mengubah orang lain,
Anda harus menjadi perubahan yang Anda harapkan dari orang lain.
(Mahatma Gandhi)
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Maka apabila telah selesai dari suatu urusan,
Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.
Dan hanya kepada tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
(Q.S Al Insyirah : 6-8)
vi
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah
dan inayah-Nya, serta dengan penuh cinta dan sayang skripsi ini saya
persembahkan kepada:
Allah SWT
Kedua orang tuaku,
Saudara dan seluruh keluarga besarku,
Teman-teman seperjuangan PS S1 2010,
Kopma Fatawa
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul: “Analisis Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Disposible Income
Terhadap Minat Menabung Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa STAIN
Salatiga)” dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Shalawat serta salam
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh pengikutnya
hingga akhir zaman
Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh
gelar sarjana strata satu (S1) dalam Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam Program
Studi Perbankan Syari’ah. Ucapan terimakasih sebesar-besarnya penulis ucapkan
kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan
dalam berbagai bentuk. Ucapan terimakasih terutama penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri Salatiga.
2. Bapak Benny Ridwan, M.Hum selaku Ketua Jurusan Syari’ah dan
Ekonomi Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi Perbankan
Syari’ah.
4. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dengan sabar dan ikhlas dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5. Segenap Dosen Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam dan Program Studi
Perbankan Syari’ah.
6. Seluruh Staf dan karyawan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
7. Kedua Orang tuaku tercinta, yang telah memberikan dorongan do’a, moril
dan materil kepada penulis.
viii
8. Tim Hore (Dian, Tukah, Handoyo dan Kotho/Ilham) terimakasih telah
menjadi sahabat terbaik bagi penulis.
9. Sahabat PS A (Indra, Hanif, Umi, Nur/Lampung, Rahayu, Eva dan Mas
Ray) yang telah memberi semangat dan motivasi kepada penulis.
10. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan
dan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis
menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, serta semoga skripsi
ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Amiin.
Salatiga, 27 Januari 2015
Penulis
Atik Masruroh
NIM: 21310016
ix
ABSTRAK
Masruroh, Atik. 2015. Analisis Pengaruh Tingkat Religiusitas Dan Disposible
Income Terhadap Minat Menabung Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa
STAIN Salatiga). Skripsi, Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, Program
Studi Perbankan Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Dr. Anton Bawono, MSi
Kata Kunci : Tingkat Religiusitas, Disposible Income, Minat Menabung
Bank Syariah kini keberadaannya sangat menjamur di Indonesia. Bank
Syariah merupakan bank yang menerapkan nilai-nilai Islam dalam menjalankan
kegiatan ekonominya seperti, menjauhkan diri dari unsur riba dan memberikan
pembiayaan untuk hal yang halal. STAIN Salatiga merupakan sekolah tinggi
yang menerapkan ajaran-ajaran Islam dalam kegiatan akademiknya. Kesesuain
nilai Islam yang dianut Bank Syariah membuat STAIN Salatiga untuk
mempercayakan kegiatan ekonominya kepada Bank Syariah, salah satunya
pembukaan rekening bagi mahasiswanya seperti pembayaran SPP dan penerimaan
beasiswa bagi mahasiswa. Namun masih banyak mahasiswa yang belum
memanfaatkan jasa perbankan syariah dengan optimal. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat religiusitas dan disposible income
mahasiswa terhadap minat menabung di Perbankan Syariah.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena bertujuan untuk
mengkonfirmasi data yang didapatkan di lapangan dengan teori yang ada. Objek
penelitian yang digunakan adalah mahasiswa STAIN Salatiga dengan jumlah
sampel sebanyak 98 mahasiswa dengan tekhnik aksidental. Sedangkan untuk
tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner,
studi pustaka, dan wawancara. Data diolah menggunakan uji reliabilitas, validitas,
statistik dan asumsi klasik.
Dari hasil pengolahan data tersebut menunjukkan bahwa disposible income
yang dimoderasi oleh tingkat religiusitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat menabung mahasiswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi disposible income maka semakin tinggi pula minat menabung
mahasiswa yang dimoderasi oleh tingkat religiusitas.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................... iv
MOTTO.......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
ABSTRAK .................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 8
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 8
E. Sistematika Penulisan............................................................ 9
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka ...................................................................... 11
B. Kerangka Teori..................................................................... 12
1. Religiusitas
a. Pengertian Religiusitas ............................................. 12
xi
b. Pandangan Ahli Tentang Religiusitas ...................... 13
c. Dimensi Religiusitas ................................................ 15
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Religiusitas ..... 20
2. Disposible Income
a. Pengertian Disposible Income .................................. 22
b. Fungsi Konsumsi ...................................................... 22
c. Hubungan Antara Pendapatan dan Konsumsi .......... 23
d. Hubungan Antara Pendapatan dan Tabungan .......... 24
e. Pengaruh Pendapatan terhadap Minat Menabung .... 25
3. Minat
a. Pengertian Minat ....................................................... 25
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya
Minat ......................................................................... 27
4. Perbankan Syariah
a. Pengertian perbankan Syariah .................................. 28
b. Fungsi dan Peran Perbankan Syariah ....................... 30
c. Produk-Produk Bank Syariah ................................... 31
5. Kerangka Pemikiran ....................................................... 36
6. Hipotesis Penelitian ........................................................ 36
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ........................................... 38
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 38
C. Populasi dan Sampel ............................................................. 38
1. Populasi ......................................................................... 38
2. Sampel ........................................................................... 39
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 41
1. Pengertian Data .............................................................. 41
2. Sumber dan Jenis Data ................................................... 41
3. Teknik Pengumpulan Data ............................................. 42
E. Skala Pengukuran ................................................................. 43
xii
F. Variabel Pengukuran ............................................................ 44
1. Variabel Bebas (Independent Variables) ........................ 44
2. Variabel Moderating ....................................................... 44
3. Variabel Terikat (Dependent Variables) ........................ 44
4. Pengertian Operasional Variabel .................................... 44
G. Metode Analisis .................................................................... 45
1. Uji Instrumen .................................................................. 46
2. Uji Statistik ..................................................................... 47
3. Uji Asumsi Klasik .......................................................... 50
H. Alat Analisis ......................................................................... 52
BAB IV : ANALISA PENELITIAN
A. Gambaran Umum STAIN Salatiga ...................................... 53
1. Sejarah Berdirinya STAIN Salatiga ............................... 53
2. Alih Status Menjadi STAIN Salatiga ............................. 54
3. Visi Misi STAIN Salatiga .............................................. 55
4. Struktur Organisasi......................................................... 56
B. Diskripsi Data Responden .................................................... 58
1. Jenis Kelamin ................................................................. 58
2. Jurusan............................................................................ 59
3. Semester ......................................................................... 60
4. Uang Saku ...................................................................... 61
C. Analisis Data ........................................................................ 62
1. Uji Reabilitas dan Validitas ........................................... 62
a. Uji Reabilitas ............................................................ 62
b. Uji Validitas .............................................................. 62
2. Uji Statistik..................................................................... 63
a. Uji t........................................................................... 63
b. Uji F ......................................................................... 66
c. Uji Determinan R2 .................................................... 67
d. Uji Regresi Linier Sederhana ................................... 68
xiii
3. Uji Asumsi Klasik .......................................................... 69
a. Uji Multikolinearitas ................................................. 69
b. Uji Heteroscedasticity ............................................... 71
c. Uji Normalitas .......................................................... 72
d. Uji Linearitas ............................................................ 73
4. Hasil Uji Hipotesis ......................................................... 74
a. Disposible Income Terhadap Minat Menabung ....... 74
b. Disposible Income dan Tingkat Religiusitas
Terhadap Minat Menabung....................................... 75
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................ 77
B. Saran ................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1: Perkembangan Lembaga Bank Syariah ........................................ 1
Tabel 3.1 : Variabel dan Indikator Penelitian .............................................. 45
Tabel 4.1 : Jenis Kelamin Responden .......................................................... 59
Tabel 4.2 : Jurusan Responden..................................................................... 59
Tabel 4.3 : Semester Responden .................................................................. 60
Tabel 4.4 : Uang Saku Responden ............................................................... 61
Tabel 4.5 : Uji Reabilitas ............................................................................. 62
Tabel 4.6 : Uji Validitas ............................................................................... 62
Tabel 4.7 : Cofficientsa................................................................................. 64
Tabel 4.8 : Hasil Uji ttest ............................................................................... 65
Tabel 4.9 : Perbandingan Nilai T test dan T Tabel ...................................... 65
Tabel 4.10: Hasil Uji F ................................................................................. 66
Tabel 4.11: Hasil Uji R2 ............................................................................... 67
Tabel 4.12: Hail Uji Regresi Sederhana ...................................................... 68
Tabel 4.13 : Hasil Uji Multikolinearitas Metode VIF .................................. 70
Tabel 4.14 : Coefficient Correlationsa .......................................................... 70
Tabel 4.15 : Hasil Uji Heteroscedasticity Metode Park ............................... 71
Tabel 4.16 : Hasil Uji Linieritas .................................................................. 73
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran ............................................................... 36
Gambar 4.1 : Uji Normalitas ........................................................................ 72
Gambar 4.2 : Grafik Norma Plot .................................................................. 72
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank Syariah adalah bank yang beroperasi dengan prinsip syariah,
yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak
lain dalam penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha. Bank
Syariah sudah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1992, yang dimulai
dengan beroperasinya Bank Muamalat Indonesia. Bank Syariah diatur
secara formal sejak diamandemennya UU No.7 tahun 1992 dengan UU
No.10 tahun 1998 dan UU No.23 tahun 1999 (Mangani, 2009:34).
Perbankan syariah berkembang dengan sangat pesat, sesuai dengan
analisa Prof Khursid Ahmad dan laporan International Association of
Islamic Bank, hingga akhir 1999 tercatat lebih dari 200 lembaga keuangan
Islam yang beroperasi di seluruh dunia, baik di Negara-Negara
berpenduduk muslim maupun di Eropa, Australia dan Amerika (Antonio,
2001:18).
Tabel berikut menunjukkan perkembangan kelembagaan Bank
Syariah:
Tabel 1.1
Perkembangan Lembaga Bank syariah
2010 2011 2012 2013 2014
Bank Umum Syariah 11 11 11 11 11
Unit Usaha Syariah 23 24 23 23 23
BPRS 150 155 158 163 163
Sumber: Statistik Perbankan Syariah juni 2014
2
Masalah utama yang dihadapi lembaga keuangan syariah ini adalah
bagaimana perusahaan menarik pelanggan dan mempertahankannya agar
perusahaan dapat bertahan dan berkembang. Untuk mewujudkan tujuan
tersebut maka diperlukan strategi pemasaran yang tepat. Karena
pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam setiap kegiatan yang
berhubungan langsung dengan kebutuhan konsumen. Agar pemasaran
sesuai sasaran maka pemasar harus memperhatikan perilaku konsumen
dengan baik, seperti penciptaan produk, penentuan pasar sasaran dan
promosi yang tepat sesuai kebutuhan konsumen.
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
faktor kebudayaan, kelas sosial, keluarga, status, kelompok/komunitas,
usia, pekerjaan, gaya hidup dan lain- lain (Zaki, 2010:1). Faktor-faktor ini
dapat memberi petunjuk bagi pemasar untuk melayani pembeli secara
efektif. Selain faktor-faktor yang berpengaruh dalam membentuk perilaku
konsumen yang telah disebutkan tadi, sensitifitas religiusitas juga
merupakan faktor pembentuk perilaku konsumen. Dalam Islam, perilaku
seorang konsumen harus mencerminkan hubungan dirinya dengan Allah
SWT, konsumen muslim lebih memilih jalan yang dibatasi Allah dengan
tidak memilih barang haram, tidak kikir, dan tidak tamak supaya
kehidupannya selamat baik di dunia maupun di akhirat.
Menurut Rokeach dan Bank (Sahlan, 2011:39) mengartikan
keberagamaan atau religiusitas merupakan suatu sikap atau kesadaran
yang muncul yang didasarkan atas keyakinan atau kepercayaan seseorang
3
terhadap suatu agama. Sikap keagamaan merupakan suatu keadaan yang
ada pada diri seseorang yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai
dengan kadar ketaatannya terhadap agama (Jalaluddin, 2010:257).
Keberagamaan atau religiusitas seseorang diwujudkan dalam berbagai sisi
kehidupannya. Aktivitas beragama bukan hanya terjadi ketika seseorang
melakukan perilaku ritual (beribadah), tetapi juga ketika melakukan
aktivitas lain yang didorong oleh kukuatan supranatural. Bukan hanya
berkaitan dengan kegiatan yang tampak dan dapat dilihat dengan mata,
tetapi juga aktivitas yang tidak tampak dan terjadi pada diri seseorang
(Sahlan, 2011: 41). Berdasarkan sikap ini maka manusia dalam melakukan
suatu aktivitas sesuai dengan ketentuan agama, sesuai dengan perintah
Tuhannya dengan tujuan mendapat keridhaan-Nya.
Dalam penelitian Anny Ratnawati, et al, (2000:28) tentang potensi,
preferensi & perilaku masyarakat di wilayah Jawa Barat menyimpulkan,
bahwa faktor pertimbangan keagamaan (diproksi dengan dengan
halal/haram terhadap bunga) bukanlah menjadi faktor penting dalam
mempengaruhi kecenderungan menggunakan jasa bank syariah. Pada
tahun yang sama Jazim Hamidi, et al, (2000) melakukan penelitian tentang
persepsi dan sikap masyarakat santri Jawa Timur terhadap Bank Syariah.
Salah satu kesimpulannya menunjukkan, bahwa 10,2% responden
menyatakan bahwa bank syariah sama saja dengan bank konvensional.
Enam belas koma lima (16.5%) responden meyatakan bagi hasil sama saja
dengan bunga. Karenanya masyarakat berpersepsi faktor pertimbangan
4
keagamaan bukanlah menjadi faktor penting dalam mempengaruhi
kecenderungan menggunakan jasa bank syariah.
Sedangkan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
pertimbangan agama menjadi motivator utama nasabah dalam
memanfaatkan bank syariah. Penelitian PPKP LEMLIT Undip (2000)
tentang persepsi dan sikap masyarakat Jawa Tengah terhadap Bank
Syariah menghasilkan salah satu kesimpulan bahwa faktor agama adalah
motivator terpenting untuk mendorong penggunaan jasa bank syariah.
Mencermati dua pernyataan temuan yang berbeda antara kesimpulan
agama bukan menjadi faktor penentu dan agama menjadi faktor penentu
persepsi dan motivasi pemanfaatan bank Islam, kiranya layak kalau
dilakukan penelitian lanjutan dengan fokus bagaimana sesungguhnya
pengaruh religiusitas terhadap minat menabung di perbankan syariah
(Muchlis, 2011:32).
Selain membahas faktor-faktor perilaku konsumen yang berfokus
pada tingkat religiusitas, akan dibahas juga faktor yang mempengaruhi
konsumsi. Diantaranya Keynes menyatakan bahwa konsumsi dipengaruhi
oleh pendapatan disposibel. Pendapatan disposibel adalah pendapatan
setelah dikurangi pajak dan merupakan pendapatan yang siap
dibelanjakan. Pendapatan disposibel yang digunakan untuk menabung
merupakan pendapatan yang tersisa karena tidak habis digunakan untuk
konsumsi. Secara tidak langsung tabungan masyarakat ditentukan oleh
besarnya pendapatan dan juga besarnya konsumsi. Selain itu, tabungan ini
5
juga ditentukan oleh tingkat suku bunga. Jika tingkat suku bunga naik,
maka masyarakat akan cenderung untuk menabung dan mengurangi
konsumsinya dan sebaliknya. Konsumsi dan tabungan memang saling
mempengaruhi satu sama lain. Pendapatan disposibel yang ada pada
dasarnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran konsumsi
dan sebagian lain digunakan untuk menabung (Ernita et al, 2013:178-179).
Dalam Islam, terdapat batasan-batasan konsumsi, salah satunya
adalah pelanggaran israf atau berlebih-lebihan. Perilaku israf diharamkan
meskipun komoditi yang dibelanjakan adalah halal. Namun demikian,
Islam membolehkan seorang muslim untuk menikmati karunia kehidupan,
selama itu masih dalam batas kewajaran (Muflih, 2006:15). Sesuai dengan
Al-Qur’an surat A’raf : 31:
الوسرفيي لاجسرفىاإهلايحب بىاو اشر كلىاو سجدو ه كل د خذوازي ح كنع م يآد ي اب
Artinya: “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan”.
Oleh karena itu, dalam ekonomi Islam, kepuasan konsumsi
bergantung pada nilai-nilai agama yang dia terapkan pada rutinitas
kegiatannya, tercermin pada alokasi uang yang ia belanjakan. Dengan
demikian, jika dia menjalankan ajaran agama dengan baik, dia akan
menghindari israf, karena israf merupakan sikap boros yang dengan sadar
dilakukan hanya untuk memenuhi tuntutan nafsu belaka (Muflih, 2006:8).
6
Samuelson tahun 1999 dalam jurnal kajian ekonomi (Persaulian et
al, 2013:5) menyatakan bahwa faktor-faktor utama yang mempengaruhi
dan menentukan jumlah pengeluaran untuk konsumsi adalah pendapatan
disposibel sebagai faktor utama, pendapatan permanen dan pendapatan
menurut daur hidup, kekayaan serta faktor permanen lainnya seperti faktor
sosial dan harapan tentang kondisi ekonomi dimasa datang. Pendekatan
pendapatan permanen dan pendekatan daur hidup mengasumsikan bahwa
rumah tangga membagi konsumsinya antara masa sekarang dan masa yang
akan datang berdasarkan perkiraan kemampuan konsumsi dalam jangka
panjang. Rumah tangga mencoba untuk mempertahankan konsumsi
dengan menyimpan sebagian pendapatannya untuk masa pensiun.
Pendapatan yang disisihkan dalam bentuk tabungan atau deposito
tercermin pada jumlah uang kuasi yang ada sektor perbankan. Selain itu
rumah tangga memilih tingkat konsumsinya berdasarkan atas kekayaan
yang dimiliki.
Pilihan mahasiswa STAIN Salatiga sebagai responden penelitian
karena STAIN Salatiga merupakan salah satu Sekolah Tinggi Islam yang
belandaskan pada nilai-nilai keislaman, sehingga dalam proses
pembelajarannya banyak dimuati pendidikan keislaman, yaitu Al-Qur’an,
hadist, memasukkan nilai-nilai keislaman ke materi perkuliahan dll. Selain
dalam sistem pembelajaran, STAIN Salatiga juga menerapkan nilai-nilai
Islam di bidang ekonomi yaitu dengan mempercayakan kegiatan
ekonominya kepada salah satu Bank Syariah. Yaitu pembayaran uang
7
kuliah, uang praktikum, pembukaan tabungan untuk mahasiswa yang
mendapatkan beasiswa dll. Dengan begitu pihak STAIN Salatiga dengan
tidak langsung mendorong para civitas akademiknya untuk dapat
berperilaku sesuai dengan ajaran Islam. Salah satu civitas akademiknya
yaitu mahasiswa STAIN Salatiga yang akan menjadi responden dalam
penelitian ini.
Berdasarkan data di atas, penelitian ini akan mengarah pada usaha
menemukan fakta mengenai seberapa besar pengaruh dari dimensi
religiusitas pada diri mahasiswa dan disposible income terhadap minat
menabung di Perbankan Syariah. Penelitian ini mencoba menganalisis
faktor religiusitas dan disposible income yang dianggap dapat
mempengaruhi konsumen untuk menabung menggunakan jasa syariah.
Berdasarkan pemaparan-pemaparan yang telah diuraikan di atas maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS
PENGARUH TINGKAT RELIGIUSITAS DAN DISPOSIBLE INCOME
TERHADAP MINAT MENABUNG MAHASISWA DI PERBANKAN
SYARIAH (Studi Kasus Mahasiswa STAIN Salatiga)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah yang akan diteliti yaitu :
8
1. Apakah tingkat religiusitas dan disposible income mahasiswa
STAIN Salatiga baik secara individu dan bersama-sama
berpengaruh terhadap minat menabung di Perbankan Syariah?
2. Apakah tingkat religiusitas memoderasi disposible income
terhadap minat menabung mahasiswa STAIN Salatiga di
Perbankan Syariah?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tingkat religiusitas dan disposible income
Mahasiswa STAIN Salatiga baik secara individu dan bersama-
sama terhadap minat menabung di Perbankan Syariah
2. Untuk mengetahui tingkat religiusitas memoderasi disposible
income terhadap minat menabung mahasiswa STAIN Salatiga di
Perbabkan Syariah
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara
ilmiah maupun secara praktis, adapun manfaat penelitian ini adalah
sebagai berikut:
9
1. Bagi Penulis
a. Menambah pengetahuan tentang adanya pengaruh tingkat
religiusitas terhadap minat menabung mahasiswa
b. Menambah pengetahuan mengenai adanya pengaruh
disposible income terhadap minat menabung mahasiswa
c. Memperdalam ilmu tentang Minat mahasiswa terhadap
Perbankan Syariah
2. Bagi Lembaga Akademik STAIN Salatiga
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi
untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang
ilmu ekonomi sehingga dapat dijadikan referensi untuk penelitian
selanjutnya.
E. Sistematika Penulisan
Penelitian ini disusun ke dalam lima bab dengan sistematika
pembahasan sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi uraian mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
Berisi tentang telaah pustaka yaitu jabaran tentang penelitian
terdahulu, landasan teori yang berisi deskripsi mengenai variabel
10
dan hubungan antar variabel, kerangka penelitian, dan hipotesis
penelitian.
BAB III. METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian, berisi tentang jenis dan sumber data,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, variabel penelitian
dan pengukuran, teknik analisis data.
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Analisis data berisi hasil penelitian berupa gambaran umum obyek
penelitian, deskripsi data penelitian dan responden, uji validitas dan
reliabilitas, uji statistik, uji asumsi klasik, analisis data penelitian
dan pembahasan.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan
disesuaikan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang
disajikan secara singkat dan jelas. Sedangkan saran merupakan
himbauan kepada pembaca atau instansi terkait agar saran yang
dipaparkan dapat memberi pengetahuan dan manfaat serta dapat
dikembangkan menjadi bahan kajian penelitian berikutnya.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Menurut Abdullah dan Majid (2003) dalam Jurnal Ekonomi
Islam yang berjudul The influence of religiosity, income and consumption
on saving behavior mengatakan bahwa hasil dari penelitian tersebut
menunjukkanpengaruh religiusitas, pendapatan dan konsumsi mempunyai
hubungan yang signifikan dengan perilaku menabung. Artinya, semakin
tinggi religiusitas, pendapatan dan konsumsiseseorang, semakin tinggi
pula kecenderungan seseorang menabung.
Penelitian Omer (1992) dalam disertasi Muchlis
(2011:38),penelitian terhadap 300 muslim yang tinggal di Inggris
menunjukkan bahwa alasan agama merupakan motivasi pokok bagi
muslim di Inggris untuk memilih lembaga keuangan islam.
Athukorala dan kunal Sen (2003:65) mencoba menjelaskan
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tabungan masyarakat
India.Hasilnya adalah bahwa tingkat tabungan dipengaruhi oleh tingkat
dan pertumbuhan dari disposible income. Tingkat suku bunga tabungan
secara signifikan memberikan dampak positif meskipun dampaknya tidak
terlalu besar. Fasilitas perbankan dalam perekonomian dan tingkat inflasi
memberikan dampak positif dan terms of trade memberikan dampak
negatif terhadap tabungan masyarakat.
11
12
Rossi (1988) dalam disertasi Muchlis (2011:31) melakukan studi
empiris mengenai dampak pendapatan terhadap tabungan dengan
menggunakan data time series terhadap 49 negaradengan periode waktu
1973-1983.Kesimpulan penelitianya menunjukkan terdapat dampak yang
positif dari tingkat pendapatan sekarang (current income level) terhadap
tingkat tabungan.Sedangkan penelitian yang dilakukan di Indonesia
menunjukkan bahwa pengaruh pendapatan perkapita terhadap tingkat
tabungan sangat positif dan signifikan, baik jangka pendek maupun jangka
panjang.
Dalam skripsi Priaji (2011:65-66) Cronqvist and siegel (2010)
dalam penelitiannya berjudul The origins of saving behavior, juga
menemukan fakta bahwa perilaku menabung berkorelasi dengan beberapa
variabel salah satunya yaitu income growth (pertumbuhan penghasilan).
Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang pernah
dilakukan sebelumnya adalah adanya variabel religiusitas sebagai variabel
moderating dan variabel disposable income sebagai variabel independen
yang berpengaruh terhadap minat menabung mahasiswa STAIN Salatiga
yang sebelumnya belum pernah diteliti.
B. Kerangka Teori
1.Religiusitas
a. Pengertian Religiusitas
Menurut Harun Nasution yang dikutip Jalaluddin (2012:12)
pengertian agama berasal dari kata, yaitu: al-Din,religi (relegere,
13
religare) dan agama. Al-Din (semit) berarti undang-undang atau
hukum. Kemudian dalam bahasa arab, kata ini mengandung arti
menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan, kebiasaan.
Sedangkan dari kata religi (latin) atau relegere berarti
mengumpulkan dan membaca. Kemudian religare berarti mengikat.
Adapun kata agama terdiri dari a= tidak; gam= pergi mengandung
arti tidak pergi, tetap ditempat atau diwarisi turun-temurun.
Religius menurut Islam adalah menjalankan ajaran agama
secara menyeluruh. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-
Baqarah ayat 208:
هيي دو اتالشيط اىإهل كنع عىاخطى ج ح لا افةو لنك ىاادخلىافيالس آه ي اأ يه االذيي
Artinya: “hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam
Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-
langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh
yang nyata bagimu”.
b. Pandangan Ahli Tentang Religiusitas
Menurut Nourcholis Majid, agama bukanlah sekedar
tindakan-tindakan ritual seperti shalat dan membaca do’a. Agama
lebih dari itu, yaitu keseluruhan tingkah laku manusia yang terpuji,
yang dilakukan demi memperoleh ridla atau perkenan Allah (Sahlan,
2012:42).
14
Menurut Anshori dalam Ghufron & Risnawita (2010:168)
agama menunjuk pada aspek-aspek formal yang berkaitan dengan
aturan dan kewajiban, sedangkan religiusitas menunjuk pada aspek
agama yang telah dihayati oleh seseorang dalam hati. Ghufron &
Risnawita menegaskan lebih lanjut, bahwa religiusitas merupakan
tingkat keterikatan individu terhadap agamanya. Apabila individu
telah menghayati dan menginternalisasikan ajaran agamanya, maka
ajaran agama akan berpengaruh dalam segala tindakan dan
pandangan hidupnya.
Herbert Spencer, sosiolog dari Inggris dalam bukunya,
“Principles of Sociologi” berpendapat bahwa faktor utama dalam
agama adalah iman akan adanya kekuasaan tak terbatas, atau
kekuasaan yang tidak bisa digambarkan batas waktu atau tempatnya.
James Redfield, dalam satu bukunya mengenai pengantar
sejarah agama mengatakan bahwa keberagamaman adalah
pengarahan manusia agar tingkah lakunya sesuai dengan perasaan
tentang adanya hubungan antara jiwanya dan jiwa yang tersembunyi,
yang diakui kekuasaannya atas dirinya dan atas dirinya dan atas
sekalian alam, dan dia rela merasa berhubungan seperti itu (Nikmah,
2013:10-11).
15
c. Dimensi Religiusitas
Menurut Glock & Stark dalam (Ancok, 2008:77-78)
mengatakan bahwa terdapat lima dimensi dalam religiusitas, yaitu:
a) Dimensi keyakinan atau Ideologis
Dimensi keyakinan adalah tingkatan sejauh mana seseorang
menerima hal-hal yang dogmatik dalam agamanya, misalnya
kepercayaan kepada Tuhan, malaikat, surga dan neraka. Pada
dasarnya setiap agama juga menginginkan adanya unsur
ketaatan bagi setiap pengikutnya. Adapun dalam agama yang
dianut oleh seseorang, makna yang terpenting adalah kemauan
untuk mematuhi aturan yang berlaku dalam ajaran agama yang
dianutnya. Jadi dimensi keyakinan lebih bersifat doktriner yang
harus ditaati oleh penganut agama. Dengan sendirinya dimensi
keyakinan ini menuntut dilakukannya praktek-praktek
peribadatan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
b) Dimensi praktik agama atau ritualistik
Dimensi praktik agama yaitu tingkatan sejauh mana seseorang
mengerjakan kewajiban-kewajiban ritual dalam agamanya.
Unsur yang ada dalam dimensi ini mencakup pemujaan,
ketaatan, serta hal-hal yang lebih menunjukkan komitmen
seseorang dalam agama yang dianutnya. Wujud dari dimensi ini
adalah perilaku masyarakat pengikut agama tertentu dalam
menjalankan ritus-ritus yang berkaitan dengan agama. Dimensi
16
praktek dalam agama Islam dapat dilakukan dengan
menjalankan ibadah shalat, puasa, zakat, haji ataupun praktek
muamalah lainnya.
c) Dimensi pengalaman atau eksperiensial
Dimensi pengalaman adalah perasaan-perasaan atau pengalaman
yang pernah dialami dan dirasakan. Misalnya merasa dekat
dengan Tuhan, merasa takut berbuat dosa, merasa doanya
dikabulkan, diselamatkan oleh Tuhan, dan sebagainya.
d) Dimensi pengetahuan agama atau intelektual
Dimensi pengetahuan agama adalah dimensi yang menerangkan
seberapa jauh seseorang mengetahui tentang ajaran-ajaran
agamanya, terutama yang ada di dalam kitab suci manapun yang
lainnya. Paling tidak seseorang yang beragama harus
mengetahui hal-hal pokok mengenai dasar-dasar keyakinan,
ritus-ritus, kitab suci dan tradisi. Dimensi ini dalam Islam
meliputi Pengetahuan tentang isi Al-Quran, pokok-pokok ajaran
yang harus diimani dan dilaksanakan, hukum Islam dan
pemahaman terhadap kaidah-kaidah keilmuan ekonomi
Islam/perbankan syariah.
e) Dimensi konsekuensi
Yaitu dimensi yang mengukur sejauh mana perilaku seseorang
dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya dalam kehidupan sosial,
17
misalnya apakah ia mengunjungi tetangganya sakit, menolong
orang yang kesulitan, mendermakan hartanya, dan sebagainya.
Penelitian Kementerian Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup (1987) dalam skripsi Nikmah (2013:14-16) juga
menunjukkan persamaan dengan dimensi yang diungkapkan oleh
Glock dan Stark, yakni:
1. Dimensi Iman
Dimensi iman mencakup kepercayaan manusia dengan tuhan,
malaikat, kitab-kitab, nabi, mukjizat, hari akhir dan adanya
bangsa ghaib, serta takdir baik dan buruk.
2. Dimensi Islam
Sejauh mana tingkat frekuensi, intensitas dan pelaksanaan
ibadah seseorang. Dimensi ini mencakup pelaksanaan shalat,
zakat, puasa dan haji. Seperti yang dijelaskan dalam Islam
dalam Al-Qur’an surat Al-Dzariyat ayat 56:
إلالي عدوى الاس و ل قثالجي اخ ه و
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku“.
Dalam waktu yang sama, ibadah-ibadah tersebut merupakan
daya pendorong bagi individu untuk menghadapi kehidupan
nyata dengan segala problem dan rintangannya, di samping
18
merupakan daya penggerak untuk merealisasikan kebaikan
bagi dirinya dan masyarakatnya.
3. Dimensi Ihsan
Mencakup pengalaman dan perasaan tentang kehadiran tuhan
dalam kehidupan, ketenangan hidup, takut melanggar perintah
tuhan, keyakinan menerima balasan, perasaan dekat dengan
tuhan dan dorongan untuk melaksanakan perintah agama.
4. Dimensi Ilmu
Seberapa jauh pengetahuan seseorang tentang agamanya,
misalnya pengetahuan tentang tauhid, fiqh, dan lain-lain.
5. Dimensi Amal
Meliputi bagaimana pengamalan keempat dimensi di atas yang
ditunjukkan dalam perilaku seseorang. Dimensi ini
menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya.
Seperti dalam surat Saba’ ayat 37:
الحاف أول ول ص ع و ي يآه ه ازلف ىإلا د بكنع دكنبالحيجق ر أ ولا لا الكنو اأ هى ه و ئك
هنفيالغرف اتآهىى ولىاو اع عفبو اءالض س ل هنج
Artinya: “Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula)
anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada
Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal-amal (saleh, mereka Itulah
yang memperoleh balasan yang berlipat ganda
disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan
19
mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi
(dalam syurga).”
Secara garis besar, agama Islam mencakup tiga hal, yaitu
keyakinan (aqidah), norma atau hukum (syariah), dan perilaku
(akhlak). Oleh karena itu pengertian religiusitas Islam adalah tingkat
internalisasi beragama seseorang yang dilihat dari penghayatan
aqidah, syariah, dan akhlak seseorang. Menurut Djamaludin Ancok
(2008:80), rumusan Glock & Stark mempunyai kesesuaian dengan
Islam, yaitu:
1. Dimensi keyakinan atau akidah Islam menunjuk pada
seberapa tingkat keyakinan Muslim terhadap kebenaran
ajaran-ajaran agamanya. Di dalam keberislaman, isi dimensi
keimanan menyangkut keyakinan tentang Allah, surga dan
neraka, serta qadha dan qadar.
2. Dimensi peribadatan (atau praktek agama) atau syariah
menunjuk pada seberapa tingkat kepatuhan Muslim dalam
mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual sebagaimana yang
disuruh dan dianjurkan oleh agamanya. Dalam keberislaman
menyangkut pelaksanaan shalat, puasa, zakat, haji, membaca
Al-qur’an, doa, zikir dan sebagainya.
3. Dimensi pengalaman atau akhlak menunjuk pada seberapa
besar tingkatan muslim berperilaku dimotivasi oleh ajaran-
20
ajaran agamanya, yaitu bagaimana individu berelasi dengan
dunianya, terutama dengan manusia lain. Dalam
keberislaman, dimensi ini meliputi perilaku tolong menolong,
bekerjasama, berderma, berlaku jujur, memaafkan dan
sebagainya.
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Religiusitas
Thouless (1995:34), membedakan faktor-faktor yang
mempengaruhi sikap keagamaan menjadi empat macam, yaitu:
1. Pengaruh pendidikan atau pengajaran dan berbagai tekanan
sosial
Faktor ini mencakup semua pengaruh sosial dalam
perkembangan keagamaan itu, termasuk pendidikan dari orang
tua, tradisi-tradisi sosial, tekanan dari lingkungan sosial untuk
menyesuaikan diri dengan berbagai pendapat dan sikap yang
disepakati oleh lingkungan itu.
2. Faktor pengalaman
Berkaitan dengan berbagai jenis pengalaman yang membentuk
sikap keagamaan. Terutama pengalaman mengenai keindahan,
konflik moral dan pengalaman emosional keagamaan. Faktor
ini umumnya berupa pengalaman spiritual yang secara cepat
dapat mempengaruhi perilaku individu.
21
3. Faktor kehidupan
Kebutuhan-kebutuhan ini secara garis besar dapat menjadi
empat, yaitu: (a) kebutuhan akan keamanan atau keselamatan,
(b) kebutuhan akan cinta kasih, (c) kebutuhan untuk
memperoleh harga diri, dan (d) kebutuhan yang timbul karena
adanya ancaman kematian.
4. Faktor intelektual
Berkaitan dengan berbagai proses penalaran verbal atau
rasionalisasi.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulan bahwa setiap
individu berbeda-beda tingkat religiusitasnya dan dipengaruhi oleh
dua macam faktor secara garis besarnya yaitu internal dan eksternal.
Faktor internal yang dapat mempengaruhi religiusitas seperti adanya
pengalaman-pengalaman emosional keagamaan, kebutuhan individu
yang mendesak untuk dipenuhi seperti kebutuhan akan rasa aman,
harga diri, cinta kasih dan sebagainya. Sedangkan pengaruh
eksternalnya seperti pendidikan formal, pendidikan agama dalam
keluarga, tradisi-tradisi sosial yang berlandaskan nilai-nilai
keagamaan, tekanan-tekanan lingkungan sosial dalam kehidupan
individu.
Dari berbagai teori tentang religiusitas yang telah
diuraikanpenelitian ini akan menggunakan acuan teori dari C.Y
Glockdan R. Stark bahwa terdapat lima dimensi dalam religiusitas,
22
yaitu ideologi, intelektual, ritualis, pengalaman keagamaan, dan
konsekuensi perilaku.
2. Disposible Income
a. Pengertian Disposible Income
Pendapatan disposebel adalah jumlah yang tersedia untuk
dibelanjakan atau ditabung oleh rumah tangga (Dornbusch &
Stanley, 1997:44). Pendapatan disposible merupakan faktor penentu
utama konsumsi dan tabungan. Tabungan merupakan bagian dari
pendapatan yang tidak dikonsumsi.
Pendapatan disposebel adalah pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan
selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi.
b. Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi adalah suatu persamaan matematik atau
suatu grafik yang menunjukkan hubungan diantara tingkat konsumsi
ruamh tangga dengan pendapatan disposebel atau pendapatan
nasional (Sukirno,2005:97).
Menurut teori konsumsi Keynes, konsumsi yang dilakukan
saat ini sangat dipengaruhi oleh pendapatan disposible saat ini. Jika
pendapatan disposible meningkat, maka konsumsi juga akan
meningkat. Selanjutnya menurut Keynes ada batas konsumsi
minimal yang tidak tergantung pada pendapatan. Artinya tingkat
konsumsi itu harus dipenuhi, walaupun tingkat pendapatan
23
samadengan nol. Itulah yang disebut dengan konsumsi otonomus
(Raharja dan Manurung, 2008:63).
Apabila dihubungkan dengan pendapatan disposebel fungsi
konsumsi biasanya dinyatakan dengan menggunakan persamaan
berikut:
Dimana: a adalah konsumsi otonom,
b adalah kecondongan konsumsi maginal dan
Yd adalah pendapatan disposebel
Yang perlu diperhatikan dalam fungsi konsumsi Keynes adalah:
1. Merupakan variabel riil/nyata, yaitu bahwa fungsi konsumsi
menunjukkan hubungan antara pendapatan dengan
pengeluaran konsumsi yang keduanya dinyatakan dengan
menggunakan tingkat harga konstan, bukan hubungan antara
pendapatan nominal dengan pengeluaran konsumsi nominal.
2. Merupakan pendapatan yang terjadi, bukan pendapatan yang
diperoleh sebelumnya, danbukan pendapatan yang
diperkirakan terjadi di masa datang.
3. Merupakan pendapatan absolut, bukan pendapatan relatif atau
pendapatan permanen, sebagaimana dikemukakan oleh ahli
ekonomi lainnya.
C= a + b Yd
24
c. Hubungan AntaraPendapatan dan Konsumsi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsumsi.
Diantaranya Keynes menyatakan bahwa konsumsi dipengaruhi
oleh pendapatan disposibel. Pendapatan disposibel yang
digunakan untuk menabung merupakan pendapatan yang tersisa
karena tidak habis digunakan untuk konsumsi. Secara tidak
langsung tabungan masyarakat ditentukan oleh besarnya
pendapatan dan juga besarnya konsumsi (Ernita,et.al, 2013:179).
Hubungan diantara pendapatan, konsumsi, dan tabungan
dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut:
Dimana: Yd adalah pendapatan disposebel,
C adalah konsumsi rumah tangga dan
S adalah tabungan rumah tangga
d. Hubungan Antara Pendapatan dan Tabungan
Menurut Keynes (Sharaswati,et.al, 2013:158), tabungan
masyarakat dipengaruhi oleh pendapatan. Secara matematika teori
tabungan Keynes dapat dituliskan sebagai berikut:
dimana: S : saving (tabungan),
Y : Pendapatan,
C : Pengeluaran.
S = Y − C
Yd= C + S
25
Secara teori hubungan antara tabungan dengan pendapatan
adalah positif. Peningkatan pendapatan akan meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk menabung. Jika tingkat pendapatan
meningkat maka tingkat tabungan juga akan meningkat, dan
sebaliknya.
e. Pengaruh Pendapatan terhadap Minat Menabung
Keynes berpendapat bahwa tabungan adalah bagian dari
pendapatan yang tidak dikonsumsi pada periode yang sama.
Karenanya tabungan merupakan fungsi tingkat pendapatan [dapat
ditulis dengan S = f (Y)] yang siap dibelanjakan (disposible
income).
Menurut Keynes dalam Disertasi Muhclis (2011:30) tidak
semua pendapatan yang diperoleh masyarakat dibelanjakan untuk
barang dan jasa, tetapi sebagian akan ditabungkan. Tingginya
tingkat tabungan bergantung kepada besar kecilnya pendapatan
yang siap dibelanjakan. Oleh karena itu hasrat menabung akan
meningkat sesuai dengan tingkat pendapatan. Sehingga besar
kecilnya tabungan dipengaruhi secara positif oleh besar kecilnya
pendapatan.
3. MINAT
a. Pengertian Minat
26
Dalam kamus umum bahasa Indonesia, minat diartikan
sebagai sebuah kesukaan (kecenderungan hati) kepada suatu
perhatian atau keinginan. Minat adalah suatu perangkat mental
yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian
prasangka atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu
kepada suatu pilihan tertentu (Mappiare, 1997:62). Minat adalah
kecenderungan seseorang yang tetap memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang
dan diperhatikan secara terus-menerus yang disertai dengan rasa
senang (Slameto, 1987:180). Sedangkan Suryabrata (1988:109)
mengatakan minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk
tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek.
Minat (interest) digambarkan sebagai situasi seseorang
sebelum melakukan tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk
memprediksi perilaku atau tindakan tersebut. Minat menabung
diasumsikan sebagai minat beli merupakan perilaku yang muncul
sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan
pelanggan untuk melakukan pembelian (Kotler, 2002:78).
Minat merupakan motivasi yang mendorong orang untuk
melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih.
Setiap minat akan memuaskan suatu kebutuhan. Dalam melakukan
fungsinya kehendak itu berhubungan erat dengan pikiran dan
perasaan. Pikiran mempunyai kecenderungan bergerak dalam
27
sektor rasional analisis, sedang perasaan yang bersifat halus atau
tajam lebih mendambakan kebutuhan. Sedangkan akal berfungsi
sebagai pengingat fikiran dan perasaan itu dalam koordinasi yang
harmonis, agar kehendak bisa diatur dengan sebaik-baiknya
(Sukanto, 1985:120).
Ada beberapa tahapan minat yaitu:
a. Informasi yang jelas sebelum memilih
b. Pertimbangan yang matang sebelum memilih
c. Keputusan memilih
Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa minat
adalah dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala
sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang
menjadi keinginannya. Selain itu minat dapat timbul karena adanya
faktor eksternal dan juga adanya faktor internal. Minat yang besar
terhadap suatu hal merupakan modal yang besar untuk
membangkitkan semangat untuk melakukan tindakan yang
diminati dalam hal ini minat menabung di bank syariah.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat
Menurut Crow and Crow (Ro’uf, 2011:31) berpendapat ada
tiga faktor yangmempengaruhi timbulnya minat, yaitu:
a) Faktor dorongan dari dalam
28
Artinya mengarah pada kebutuhan-kebutuhan yang muncul
dari dalam individu, merupakan faktor yang berhubungan
dengan dorongan fisik, motif, mempertahankan diri dari rasa
lapar, rasa takut, rasa sakit, juga dorongan ingin tahu
membangkitkan minat untuk mengadakan penelitian dan
sebagainya.
b) Faktor motif sosial
Artinya mengarah pada penyesuaian diri dengan lingkungan
agar dapat diterima dan diakui oleh oleh lingkungannya atau
aktivitas untuk memenuhi kebutuhan sosial, seperti bekerja,
mendapatkan status, mendapatkan perhatian dan penghargaan.
c) Faktor emosional atau perasaan
Artinya minat yang erat hubungannya dengan perasaan atau
emosi, keberhasilan dalam beraktivitas yang didorong oleh
minat akan membawa rasa senang dan memperkuat minat
yang sudah ada, sebaliknya kegagalan akan mengurangi minat
individu tersebut.
4. Perbankan Syariah
a. Pengertian Perbankan Syariah
Kata bank berasal dari kata banque dalam bahasa Prancis
dan dari banco dalam bahasa Italia, yang berarti peti/lemari atau
bangku. Kata peti atau lemari menyiratkan fungsi sebagai tempat
menyimpan benda-benda berharga, seperti peti emas, peti berlian,
29
peti uang dan sebagainya. Dalam Al-Qur’an, istilah bank tidak
disebutkan secara eksplisit. Tetapi jika yang dimaksud adalah
sesuatu yang memiliki unsur-unsur seperti struktur, manajemen,
fungsi, hak dan kewajiban maka semua itu disebut dengan jelas,
seperti zakat, sadaqah, ghanimah (rampasan perang), bai’(jual
beli), dayn (utang dagang), maal (harta) dan sebagainya, yang
memiliki fungsi yang dilaksanakan oleh peran tertentu dengan
kegiatan ekonomi (Sudarsono, 2003:18).
Pada umumnya pengertian bank syariah atau bank Islam
adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah
Islam. Bank ini tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-
ketentuan Al-qur’an dan Hadis (Wibowo, 2005:33). Sedangkan
menurut Undang-Undang No. 21 tahun 2008 pasal 1 ayat 7, yang
dimaksud dengan Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan
kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut
jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah.
Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah
Islam maksudnya adalah bank yang dalam beroperasinya itu
mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang
menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam. Dalam tata cara
bermuamalat itu dijauhi praktik-praktik yang dikhawatirkan
mengandung unsur-unsur riba, untuk diisi dengan kegiatan-
30
kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan
perdagangan atau praktik-praktik uasaha yang dilakukan di zaman
rasulullah atau bentuk-bentuk usaha yang telah ada sebelumnya,
tetapi tidak dilarang oleh beliau (Wibowo, 2005:33).
b. Fungsi dan Peran Bank Syariah
Fungsi dan peran bank syariah yang diantaranya tercantum
dalam pembukaan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh
AAOIFI (accounting and Auditing Organization for Islamic
Financial Institution), sebagai berikut:
1. Manajer investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana
nasabah
2. Investor, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang
dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan
kepadanya
3. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank
syariah dapat melakukan kegiatan-kegiatan jasa-jasa layanan
perbankan sebagaimana lazimnya
4. Pelaksanaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada
entitas keuangan syariah, bank Islam juga memiliki kewajiban
untuk mengeluarkan dan mengelola (menghimpun,
mengadministrasikan, mendistribusikan) zakat serta dana-dana
sosial lainnya (Sudarsono, 2003:31).
31
c. Produk-Produk Bank Syariah
Secara garis besar produk perbankan syariah dapat dibagi
menjadi 3 yaitu produk penyaluran dana, produk penghimpunan
dana, dan produk jasa yang diberikan bank kepada nasabahnya
(http://www.mozaikislam.com/194/produk-produk-bank
syariah.htm).
1. Produk Penyaluran Dana
Dalam Penyaluran dana kepada nasabah, secara garis besar
produk pembiayaan syariah terbagi menjadi 3 kategori
berdasarkan tujuannya, yaitu:
a) Prinsip Jual Beli (Ba’i)
Jual beli dilaksanakan karena adanya pemindahan
kepemilikan barang. Keuntungan bank disebutkan di depan
dan termasuk harga dari harga yang dijual. Terdapat 3 jenis
jual beli dalam pembiayaan modal kerja dan investasi dalam
bank syariah, yaitu:
1) Ba’i Al Murabahah
Jual beli dengan harga asal ditambah keuntugan yang
disepakati antara pihak bank dengan nasabah, dalam hal
ini bank menyebutkan harga barang kepada nasabah yg
kemudian bank memberikan laba dalam jumlah tertentu
sesuai dengan kesepakatan.
2) Ba’i Assalam
32
Menurut Al-Imam Taqiyuddin dalam Sudarsono
(2003:48) yang dimaksud dengan bai’ as-salam ialah
akad pesanan barang yang disebutkan sifat-sifatnya,
yang dalam majelis itu pemesan barang menyerahkan
uang seharga barang pesanan yang barang pesanan
tersebut menjadi tanggungan penerima pesanan. Uang
yang tadi diserahkan menjadi tanggungan bank sebagai
penerima pesanan dan pembayaran dilakukan dengan
segera.
3) Ba’i Al Istishna
Merupakan bagian dari Ba’i Assalam namun ba’i al
ishtishna biasa digunakan dalam bidang manufaktur.
Seluruh ketentuan Ba’i Al Ishtishna mengikuti Ba’i
Assalam namun pembayaran dapat dilakukan beberapa
kali pembayaran (Suwiknyo, 2010:29).
b) Prinsip Sewa (Ijarah)
Menurut Muhammad Rawas dalam Sudarsono (2003:51)
Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan
jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan (ownership/milkiyyah) atas
barang itu sendiri.
c) Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)
Dalam prinsip bagi hasil terdapat 2 macam produk, yaitu:
33
1) Musyarakah adalah salah satu produk bank syariah
yang mana terdapat 2 pihak atau lebih yang
bekerjasama untuk meningkatkan aset yang dimiliki
bersama dimana seluruh pihak memadukan sumber
daya yang mereka miliki baik yang berwujud maupun
yang tidak berwujud. Dalam hal ini seluruh pihak yang
bekerjasama memberikan kontribusi yang dimiliki baik
itu dana, barang, skill, ataupun aset-aset lainnya. Yang
menjadi ketentuan dalam musyarakah adalah pemilik
modal berhak dalam menetukan kebijakan usaha yang
dijalankan pelaksana proyek.
2) Mudharabah
Mudharabah adalah kerjasama 2 orang atau lebih
dimana pemilik modal memberikan mempercayakan
sejumlah modal kepada pengelola dengan perjanjian
pembagian keuntungan. Perbedaan yang mendasar
antara musyarakah dengan mudharabah adalah
kontribusi atas manajemen dan keuangan pada
musyarakah diberikan dan dimiliki 2 orang atau lebih,
sedangkan pada mudharabah modal hanya dimiliki satu
pihak saja.
2. Produk Penghimpun Dana
34
Produk penghimpunan dana pada bank syariah meliputi giro,
tabungan, dan deposito. Prinsip yang diterapkan dalam bank
syariah adalah:
a) Prinsip Wadiah
Penerapan prinsip wadiah yang dilakukan adalah wadiah
yad dhamanah yang diterapkan pada rekening produk giro.
Berbeda dengan wadiah amanah, dimana pihak yg dititipi
(bank) bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan
sehingga dia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut.
Sedangkan pada wadiah amanah harta titipan tidak boleh
dimanfaatkan oleh yang dititipi.
b) Prinsip Mudharabah
Dalam prinsip mudharabah, penyimpan atau deposan
bertindak sebagai pemilik modal sedangkan bank bertindak
sebagai pengelola. Dana yang tersimpan kemudian oleh
bank digunakan untuk melakukan pembiayaan, dalam hal
ini apabila bank menggunakannya untuk pembiayaan
mudharabah, maka bank bertanggung jawab atas kerugian
yang mungkin terjadi (Suwiknyo, 2010:22).
Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak
penyimpan, maka prinsip mudharabah dibagi menjadi 3
bagian, yaitu:
35
1) Mudharabah mutlaqah: prinsipnya dapat berupa
tabungan dan deposito, sehingga ada 2 jenis yaitu
tabungan mudharabah dan deposito mudharabah.
Tidak ada pembatasan bagi bank untuk menggunakan
dana yang telah terhimpun (Suwiknyo, 2010:23).
2) Mudharabah muqayyadah on balance sheet: jenis ini
adalah simpanan khusus dimana pemilik dana dapat
menetapkan syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh
bank, sebagai contoh disyaratkan untuk bisnis tertentu
atau untuk akad tertentu (Suwiknyo, 2010:24).
3) Mudharabah muqayyadah off balance sheet: adalah
penyaluran dana langsung kepada pelaksana usaha dan
bank sebagai perantara pemilik dana dengan pelaksana
usaha. Pelaksana usaha juga dapat mengajukan syarat-
syarat tertentu yang harus dipatuhi bank untuk
menentukan jenis usaha dan pelaksana usahanya
(Suwiknyo, 2010:25).
3. Produk Jasa Perbankan
Selain dapat melakukan kegiatan menghimpun dan
menyalurkan dana, bank juga dapat memberikan jasa kepada
nasabah dengan mendapatkan imbalan berupa sewa atau
keuntungan, jasa tersebut antara lain:
a) Sharf (Jual Beli Valuta Asing)
36
Adalah jual beli mata uang yang tidak sejenis namun harus
dilakukan pada waktu yang sama (spot). Bank mengambil
keuntungan untuk jasa jual beli tersebut.
b) Ijarah (Sewa)
Kegiatan ijarah ini adalah memberi penyewa kesempatan
untuk mengambil pemanfaatan dari barang sewaan untuk
jangka waktu tertentu dengan imbalan yang besarnya telah
disepakati bersama (Muhamad, 2000:33).
5. Kerangka Penelitian
Dari hasil analisa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
lain serta penjabaran teori mengenai masing-masing variabel, maka
dapat dirumuskan suatu kerangka penelitian sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Sumber: Disertasi Muchlis, 2011
6. Hipotesis Penelitian
Disposible
Income
Minat
Menabung
Religiusitas
37
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang kebenarannya
masih harus di uji, atau rangkuman kesimpulan teoritis yang diperoleh
dari tinjauan pustaka (Martono, 2011:71).Berdasarkan kerangka
pemikiran teoritis dan hasil penemuan beberapa penelitian, maka
hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:
H1=ada pengaruh disposible income dan tingkat religiusitas terhadap
minat menabung mahasiswa di perbankan syariah secara Parsial
(individu).
H2 = ada pengaruh disposible income dan tingkat religiusitas terhadap
minat menabung mahasiswa di perbankan syariah secara
bersama-sama (simultan).
H3 = variabeldisposible incomeakan berpengaruh signifikan terhadap
minat menabung mahasiswa di perbankan syariah yang
dimoderasi oleh tingkat religiusitas .
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, karena
peneliti ingin mengkonfirmasi konsep dan teori yang telah dijelaskan pada
bab sebelumnya dengan fakta dan data yang ditemukan di lapangan.
Penelitian kali ini adalah tentang tingkat religiusitas dan disposible income
terhadap minat menabung mahasiswa.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah di kampus STAIN Salatiga yang berada di
jalan tentara pelajar no.2 Salatiga. Penelitian dilakukan selama bulan
oktober 2014 hingga januari 2015.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Bawono (2006:28) definisi populasi adalah keseluruhan
wilayah objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis
dan ditarik kesimpulan oleh peneliti. Sedangkan menurut Sugiyono
(2002:57), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian kali ini penulis menggunakan
38
39
mahasiswa STAIN Salatiga sebagai objek penelitian dengan jumlah
mahasiswa 4365 dari semua jurusan.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari suatu populasi (Umar, 2002:136).
Sampel menurut Bawono (2006:28) diberi definisi sebagai objek atau
subjek penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari
populasi. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang dapat diambil dari populasi itu. Apa yang
dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan
untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
betul-betul representative (mewakili) (Sugiyono, 2002:58). Adapun
teknik untuk menentukan jumlah sampel, digunakan rumus sebagai
berikut:
s = P
(P.e2) + 1
Di mana:
s= sampel
P= populasi
e= error atau tingkat kesalahan yang diyakini
40
Dari 4365 mahasiswa, peneliti akan mengambil 98 orang sebagai
sampel, sesuai dengan perhitungan berikut:
s = P
(P.e2) + 1
s = 4365
(4365.0,12)
+ 1
s = 4365
43,65 + 1
s = 4365
44,65
s = 97,65 / 98
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik
pengambilan sampel Stratified random sampling yaitu suatu teknik
penentuan sampel penelitian dengan menetapkan pengelompokan
anggota populasi dalam kelompok-kelompok tingkatan (Supardi, 2005:
110). Masing-masing strata ditentukan jumlah sempel sebagai berikut:
1. Jurusan Syari’ah :
x 98 = 29,99
2. Jurusan Tarbiyah :
x 98 = 68,00
Dari perhitungan tersebut akan dibulatkan menjadi 1, sehingga
didapatkan proporsi sampel sebagai berikut :
1. Jurusan Syari’ah : 30 mahasiswa
2. Jurusan Tarbiyah : 68 mahasiswa
41
Sedangkan untuk individu yang ditetapkan atau terpilih sampel
penelitian dapat digunakan teknik aksidental. Yaitu pengambilan sampel
dengan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, artinya siapa saja
yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
sumber data (Sugiyono, 2006:60).
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengertian Data
Data adalah segala informasi yang dijadikan dan diolah untuk
suatu kegiatan penelitian sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan (Muhammad, 2008:97). Menurut Kuncoro
dalam Muhammad (2008:98) data adalah sekumpulan informasi yang
diperlukan untuk pengambilan keputusan.
2. Sumber dan Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder.
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan secara langsung
objek yang diteliti, yang berupa wawancara dan observasi
langsung. Sedangkan menurut Muhammad (2008:101) data primer
adalah data yang dikumpulkan dan dioalah sendiri oleh suatu
organisasi atau perorangan langsung dari objeknya.
42
b. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau penelitian
arsip yang memuat peristiwa masa lalu. Data sekunder dapat
diperoleh dari jurnal, majalah, buku, data statisitik maupun dari
internet (Bawono, 2006:30). Selain itu, data juga dapat diperoleh
dalam bentuk yang sudah dipublikasikan yang tersedia di
perusahaan seperti literatur, company profile, jurnal, dan
sebagainya.
3. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Bawono (2006:30), data-data yang dibutuhkan dalam
penelitian dapat dipeloreh dari beberapa sumber, yaitu melalui :
a. Interview (Wawancara)
Wawancara adalah metode atau cara mengumpulkan data serta
berbagai informasi dengan jalan menanyakan langsung kepada
seseorang yang dianggap ahli dalam bidangnya dan juga yang
berwenang dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
b. Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek
penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan
pengguna. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu
apa yang bisa diharapkan dari responden. Sedangkan menurut
Arikunto (1998:140), kuesioner adalah sejumlah pertanyaan
43
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang
ia ketahui.
c. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-
barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi,
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,
majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan
harian dan sebagainya (Arikunto, 1998:149). Sedangkan menurut
bawono, informasi juga bisa diperoleh oleh peneliti dari jurnal,
majalah, buku, data statistik maupun dari internet.
E. Skala Pengukuran
Skala merupakan perbandingan antar kategori dimana masing-
masing kategori diberi bobot nilai yang berbeda (http://id.wikipedia.Org
/wiki/Skala_(statistik)). Jadi skala merupakan prosedur pemberian angka-
angka atau simbol lain kepada sejumlah ciri dari suatu objek.
Pengukuran adalah proses, cara perbuatan mengukur yaitu suatu
proses sistimatik dalam menilai dan membedakan sesuatu obyek yang
diukur atau pemberian angka terhadap objek atau fenomena menurut aturan
tertentu. Pengukuran tersebut diatur menurut kaidah-kaidah tertentu. Dalam
penelitian kali ini, penulis menggunakan skala pengukuran rasio. Skala
rasio menghimpun semua sifat skala interval ditambah adanya titik nol
mutlak (fixed zero point) ( Jalaluddin, 1999:17)
44
Berikut adalah rentang penilaian dalam skala rasio :
Sangat
tidak setuju
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat setuju
F. Variabel Pengukuran
1. Variabel Bebas (Independent Variables)
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen
adalah disposible income (DI).
2. Variable Moderating Religiusitas ( R )
Variabel moderating adalah yaitu variabel yang mempengaruhi
(memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen
dengan dependen (Ghozali, 2007:174). Dalam penelitian ini religiusitas
sebagai variabel moderating (R).
3. Variabel Terikat (Dependent Variables)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah minat menabung (MN).
4. Pengertian Operasional Variabel
Definisi operasional adalah penjabaran masing-masing variabel
terhadap indikator-indikator yang membentuknya. Dalam penelitian ini,
indikator-indikator variabel tersebut antara lain sebagai berikut:
45
Tabel 3.1
Variabel dan Indikator Penelitian
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Ukur
Religiusitas (R) Menurut Mc
Daniel dan
Burnett,
religiusitas adalah
kepercayaan
kepada Tuhan
disertai dengan
komitmen untuk
mengikuti prinsip-
prinsip yang
diyakini
ditetapkan oleh
Allah (Febby,
2010:54)
a. Keyakinan
b. Praktik Agama
c. Pengalaman
d. Pengetahuan
agama
e. Konsekuensi
skala rasio
Disposable
Income (DI)
Jumlah yang
tersedia untuk
dibelanjakan atau
ditabung oleh
rumah tangga
(Dornbusch &
Stanley,1997: 44)
Uang Saku
skala rasio
Minat
Menabung
(MN)
Menurut Crow and
Crow, Minat
adalah
kecenderungan
untuk memberikan
perhatian dan
bertindak pada
orang (Rouf, 2011:
55).
a. Dorongan
dari dalam
diri individu
b. Motif sosial
c. Faktor
emosional
skala rasio
G. Metode Analisis
Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif,
dilakukan dengan beberapa langkah antara lain:
46
1. Uji Instrumen
a. Uji Reliabilitas
Pada prinsipnya uji reliabilitas digunakan untuk menguji
data yang kita peroleh sebagai misal hasil dari jawaban kuesioner
yang kita bagikan. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Teknik yang digunakan dalam
pengukuran reliabilitas ini adalah teknik cronbach alpha. Suatu
variabel dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha lebih besar
dari 0,6 (Bawono, 2006:64).
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
pada kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Bawono, 2006:68). Uji
validitas dari penelitian ini digunakan untuk mengungkapkan
apakah pertanyaan pada kuesioner tersebut sahih atau tidak dengan
cara menentukan korelasi antara score butir pertanyaan dengan
total score-nya. Signifikan atau tidaknya penelitian ini dapat dilihat
pada kolom atau baris total score, jika pada kolom atau baris
tersebut masing-masing total butir pertanyaan mnghasilkan tanda
bintang, berarti data tersebut signifikan. Tanda bintang ada dua
kemungkinan:
47
1) Kalau berbintang satu itu berarti korlasi signifikan pada level
5% (0,05) untuk dua sisi
2) Kalau berbintang dua itu berarti korelasi signifikan pada level
1% (0,01) untuk dua sisi.
2. Uji Statistik
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukan sejauh mana
tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen, atau sejauh mana kontribusi variabel mempengaruhi
variabel dependen (Bawono, 2006:92).
Ciri-ciri nilai R2 adalah:
a) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai
dengan 1, atau (0 ≤ R2 ≤ 1).
b) Nilai 0 menunjukan tidak adanya hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
c) Nilai 1 menunjukan adanya hubungan yang sempurna antara
variabel independen dengan variabel dependen
b. Uji Ftest (Uji Secara serempak)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa
jauh variabel independen atau bebas secara bersama-sama dapat
mempengaruhi variabel dependen atau terikat (Bawono,
2006:91).
48
Langkah pengujiannya:
a) Menentukan hipotesis
Ho: β1, β2, .... βn = 0, artinya variabel independen secara
bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ho: β1, β2, .... βn ≠ 0, artinya variabel independen secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
b) Menentukan F tabel
Untuk memperoleh F tabel digunakan taraf signifikasi α =
5% dan derajat kebebasan (dk) = (n – k).
c) Mencari F hitung dengan rumus
f = R2 / (k-1)
(1 - R2) / (n – k)
Di mana:
R2 = koefisien determinasi
K = jumlah variabel independen
n = jumlah sampel
d) Pengambilan keputusan
Jika f hitung < f tabel, maka Ho diterima artinya tidak
ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen
secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
dependen.
49
Jika f hitung > f tabel, maka Ho ditolak artinya ada
pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
c. Uji ttest (uji secara individu)
Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen secara individu
atau sendiri-sendiri. Langkah-langkah pengujiannya:
a) Menentukan hipotesis
Ho : β1 = 0, artinya variabel independen tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
Ho : β1 ≠ 0, artinya variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen.
b) Menentukan t tabel
Untuk menentukan t tabel dengan menggunakan tingkat α 5%
dan derajat kepercayaan (dk) = α/2 ,n-k.
Di mana:
n : jumlah data
k : jumlah variabel
c) Pengambilan keputusan
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima, artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan.
Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh
yang signifikan.
50
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik terdiri dari:
a. Uji Multicollinearity
Multicollinearity adalah situasi dimana terdapat korelasi
variabel-variabel bebas di antara satu dengan yang lainnya.
Masalah Multikolinearitas yang serius dapat mengakibatkan
berubahnya tanda dari parameter estimasi (Bawono, 2006:115).
Untuk uji Multicollinearity ini peneliti menggunakan
metode VIF (Varian Inflation Factor) dan nilai Tolerance. Kedua
nilai VIF dan Tolerance ini, nilainya berlawanan, kalau
tolerancenya besar maka VIF nya kecil dan sebaliknya. Nilai VIF
tidak boleh lebih besar dari 5 (lima), jika lebih maka bias dikatakan
ada gejala Multicollinearity, dan sebaliknya jika nilai VIF lebih
kecil dari 5 maka tidak ada gejala Multicollinearity. Demikian juga
dengan nilai Tolerance nya berarti sebaliknya. (Bawono,
2006:124).
b. Uji Heteroscendasticity
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala penyakit
Heteroscendasticity dapat menggunakan beberapa metode, salah
satunya yaitu metode park. Park mengemukakan metode bahwa σ2
merupakan fungsi dari variabel-variabel bebas, yang dinyatakan
sebagai berikut:
σ2i= αXi
β
51
Persamaan ini dijadikan linier dalam bentuk persamaan log
sehingga menjadi: Ln σ2i= α + β Ln Xi + Vi. Karena σ
2i umumnya
tidak diketahui, maka ini dapat ditaksir dengan menggunakan ut
sebagai proksi, sehingga:
LnU2i = α + β Ln Xi + Vi
Apabila koefisien parameter β dari persamaan regresi
tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa
dalam data model empiris yang diestimasi tersebut terdapat
heteroscendasticity, dan sebaliknya jika β tidak signifikan secara
statistik, maka asumsi homokedasticity pada model tersebut tidak
dapat ditolak (Bawono, 2006:137).
c. Uji Normalitas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi, data variabel dependen dan independen yang digunakan
memiliki distribusi normal atau tidak. Ada beberapa cara untuk
mengujinya, salah satunya dengan analisa grafik. Dengan metode
grafik kita dapat melihat data yang digunakan memberikan
distribusi normal atau tidak dengan melihat histogram dan normal
probability plot (Bawono, 2006:174).
d. Uji Linearitas
Pengujian linearitas digunakan untuk menguji apakah
spesifikasi model yang digunakan tepat atau lebih baik dalam
spesifikasi model bentuk lain. Spesifikasi model dapat berupa
52
linier, kuadratik atau kubik. Untuk melihat spesifikasi model yang
tepat, salah satunya dengan uji Lagrange Multiplier. Uji ini
bertujuan untuk mendapatkan nilai X2, untuk mendapatkan nilai X
2
dengan cara mengalikan jumlah data observasi dikalikan dengan R2
atau n* R2 (Bawono, 2006:184).
H. Alat Analisis
Penelitian kali ini adalah merupakan data kuantitatif dimana data
dapat dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk
diaplikasikan ke dalam olah data SPSS forwindows versi 20. SPSS
merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk
membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat,
serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para
pengambil keputusan. Statistik dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
yang bertujuan untuk mengumpulkan data, meringkas atau menyajikan
data kemudian menganalisis data dengan menggunakan metode
tertentu, dan menginterpretasikan hasil dari analisis tersebut. Dalam
penghitungan statistik, alat yang sering digunakan adalah olah data
SPSS forwindows. Program olah data SPSS forwindows ini sangat
membantu dalam proses pengolahan data, sehingga hasil olah data yang
dicapai juga dapat dipertanggungjawabkan dan terpercaya.
53
BAB IV
ANALISA PENELITIAN
A. Gambaran Umum STAIN Salatiga
1. Sejarah Berdirinya STAIN Salatiga
Pendirian STAIN Sejak berdirinya sampai saat ini, STAIN
Salatiga telah melewati sejarah yang cukup panjang, dan mengalami
beberapa kali perubahan kelembagaan. Pendirian lembaga ini, bermula
dari cita-cita masyarakat Islam Salatiga untuk memiliki Perguruan
Tinggi Islam. Oleh karena itu didirikanlah Fakultas Ilmu Pendidikan
(FIP) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) "Nahdlatul
Ulama" di Salatiga. Lembaga ini menempati gedung milik Yayasan
"Pesantren Luhur", yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 64
Salatiga. Lembaga ini berdiri berkat dukungan dari berbagai pihak,
khususnya para ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Tengah.
Dalam rentang waktu kurang setahun, lembaga ini diubah dari FIP
IKIP menjadi Fakultas Tarbiyah. Maksud perubahan tersebut adalah
agar lembaga ini dapat dinegerikan bersamaan dengan persiapan
berdirinya IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang. Guna
memenuhi persyaratan formal, maka dibentuklah panitia pendiri yang
diketuai oleh K.H. Zubair dan sekaligus diangkat sebagai Dekannya.
Dalam waktu yang bersamaan dengan proses pendirian IAIN
Walisongo Jawa Tengah di Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga
diusulkan untuk dinegerikan sebagai cabang IAIN Sunan Kalijaga
53
54
Yogyakarta. Setelah dilakukan peninjauan oleh Tim Peninjau yang
dibentuk IAIN Sunan Kalijaga, akhirnya pembinaan dan pengawasan
Fakultas Tarbiyah Salatiga diserahkan padanya. Keputusan ini
didasarkan pada Surat Menteri Agama c.q. Direktorat Pembinaan
Perguruan Tinggi Agama Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/69 tanggal 13
November 1969.
Ketika IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang berdiri,
Fakultas Tarbiyah Salatiga mendapatkan status negeri, dan menjadi
cabang IAIN Walisongo. Penegerian Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo tersebut berdasarkan SK Menteri Agama Nomor 30 Tahun
1970 tanggal 16 April 1970.
2. Alih Status Menjadi STAIN Salatiga
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
11 Tahun 1997, maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga beralih status menjadi
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Sesuai dengan
keputusan itu, STAIN tetap didudukkan sebagai perguruan tinggi di
bawah naungan Departemen Agama Republik Indonesia yang
menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam
disiplin ilmu pengetahuan agama Islam. Sebagai salah satu bentuk
satuan Pendidikan Tinggi, STAIN Salatiga masih tetap pula memiliki
kedudukan dan fungsi yang sama dengan institut maupun universitas
negeri lainnya.
55
Kantor Sekretariat STAIN Beralihnya status Fakultas Tarbiyah
menjadi STAIN Salatiga telah membawa berbagai peningkatan, baik
yang bersifat fisik maupun non fisik. Peningkatan fisik meliputi
penambahan tanah dan gedung sekretariat. Pada tahun 1997 STAIN
Salatiga telah menambah tanah seluas 12.500 meter persegi yang
terletak tidak jauh dari kampus sekarang. Kemudian pada tahun 2001,
STAIN Salatiga telah membangun gedung sekretariat berlantai tiga
dengan luas bangunan seluruhnya 900 meter persegi, yang dibangun di
atas tanah bekas KUA seluas 871 meter persegi. Sedangkan
peningkatan non fisik meliputi peningkatan jumlah dan pendidikan
bagi dosen dan pegawai tetap STAIN Salatiga. Hingga tahun 2007,
jumlah dosen tetap STAIN Salatiga sebanyak 94 orang. Dari jumlah
tersebut 2 orang bergelar profesor, 5 orang bergelar Doktor, 70 orang
bergelar Magister, dari 26 orang tersebut sedang studi S-3 sebanyak 10
orang, studi S.2 sebanyak 30 orang (termasuk calon dosen). Sedangkan
jumlah pegawai tetap STAIN Salatiga hingga tahun 2007 mencapai 27
orang, 2 orang di antaranya sudah menyelesaikan S-2. jumlah
mahasiswa reguler 1991 mhs.
3. Visi Misi STAIN Salatiga
Visi lembaga dirumuskan dalam kalimat pendek sebagai berikut:
“Menjadi perguruan tinggi yang berkualitas dalam mewujudkan
keseimbangan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan
kecerdasan spiritual”.
56
Dengan visi tersebut, maka Misi yang diemban lembaga
diuraikan sebagai berikut:
1. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemantapan aqidah,
kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, dan keluasan ilmu
pengetahuan.
2. Memberikan layanan kepada civitas akademika dan
masyarakat dalam menggali ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.
3. Mengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat melalui kinerja internal dan eksternal.
4. Mengembangkan college base management dengan
pelibatan stake holder dan masyarakat.
5. Mewujudkan tempat rujukan dalam keteladanan nilai-nilai
Islam dan budaya bangsa.
3. Struktur Organisasi
Adapun personalia yang pernah menjabat pimpinan STAIN
Salatiga adalah sebagai berikut:
Periode 1997-1998 (peralihan).
Ketua
Pembantu Ketua I
Pembantu Ketua II
Pembantu Ketua III
: Drs. H.A. Noerhadi Djamal
: Dr. Muh. Zuhri, MA
: Drs. H. Komari Alwan
: Drs. H.M. Zulfa Machasin
57
Periode 1998-2002
Ketua
Pembantu Ketua I
Pembantu Ketua II
Pembantu Ketua III
: Prof. Dr. H. Muh. Zuhri, MA
: Drs. H.M. Zulfa Machasin ,
M.Ag
: Drs. H. Sukari Tamsir, M.Pd
: Drs. Badwan, M.Ag
Periode 2002-2006
Ketua
Pembantu Ketua I
Pembantu Ketua II
Pembantu Ketua III
: Drs. Badwan, M.Ag.
: Drs. Imam Sutomo, M.Ag.
: Drs. Imam Baihaqi
: Drs. H. Nasafi
Periode 2006-2010
Ketua
Pembantu Ketua I
Pembantu Ketua II
Pembantu Ketua III
: Drs. Imam Sutomo, M.Ag.
: Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag.
: Drs. Imam Baihaqi, M.Ag.
: Drs. Miftahuddin, M.Ag.
Periode 2010-2014
Ketua
Pembantu Ketua I
Pembantu Ketua II
Pembantu Ketua III
: Dr. Imam Sutomo, M.Ag
: Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd
: Drs. Miftahuddin, M.Ag
: H. Agus Waluyo, M.Ag
58
Periode 2014-2018
Ketua
Wakil Ketua I
Wakil Ketua II
Wakil Ketua III
: Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd
: Dr. H. Agus Waluyo, M. Ag.
: Drs. Kastolani, M.Ag
: Moh. Khusen, M.A., M.Ag
B. Deskripsi Data Responden
Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Untuk itu
perlu dilakukan pengelompokan dengan karakteristik tertentu. Adapun
karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin,
jurusan, semester, dan uang saku. Berikut ini hasil pengelompokan
responden berdasarkan kuesioner yang telah di sebar.
1. Jenis Kelamin
Responden yang terpilih dikelompokkan berdasarkan jenis
kelamin dalam dua kelompok yaitu laki-laki dan perempuan. Untuk
mengetahui proporsi jenis kelamin dengan jelas dapat di lihat pada
tabel 4.1 di bawah ini:
59
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.1 di atas, dapat diketahui
bahwa responden terbanyak adalah perempuan yaitu sebanyak 70
orang atau 71,4% dibanding laki-laki yang hanya 28 orang atau 28,6%.
2. Jurusan
Adapun jurusan dari mahasiswa mahasiswa STAIN Salatiga
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Jurusan Responden
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.2 ini memperlihatkan
bahwa mahasiswa STAIN Salatiga yang diambil sebagai responden
adalah jurusan tarbiyah dan syari’ah. Berdasarkan tabel tersebut,
GENDER
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
LAKI-LAKI 28 28.6 28.6 28.6
PEREMPUAN 70 71.4 71.4 100.0
Total 98 100.0 100.0
JURUSAN
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Syariah 30 30.6 30.6 30.6
Tarbiyah 68 69.4 69.4 100.0
Total 98 100.0 100.0
60
memberikan informasi bahwa responden jurusan Tarbiyah sebanyak 68
orang atau 69,4% dan jurusan Syari’ah sebanyak 30 orang atau 30,6%.
3. Semester
Adapun data mengenai semester responden mahasiswa STAIN
Salatiga adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Semester
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa responden
mahasiswa STAIN Salatiga yang berada di semester 1 sebanyak 27
orang atau 27.6 %, responden mahasiswa STAIN Salatiga yang berada
di semester 3 sebanyak 29 orang atau 29,6 %, responden mahasiswa
STAIN Salatiga yang berada di semester 5 sebanyak 25 orang atau
25,5 %, responden mahasiswa STAIN Salatiga yang berada di
semester 7 sebanyak 11 orang atau 11,2%, sedangkan responden
mahasiswa STAIN Salatiga yang berada di semester 9 sebanyak 6
orang atau 6,1%.
SEMESTER
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
1.00 27 27.6 27.6 27.6
3.00 29 29.6 29.6 57.1
5.00 25 25.5 25.5 82.7
7.00 11 11.2 11.2 93.9
9.00 6 6.1 6.1 100.0
Total 98 100.0 100.0
61
4. Uang Saku (Disposable Income)
Adapun data mengenai rata-rata uang saku mahasiswa STAIN
Salatiga adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Uang Saku Responden
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.4 memperlihatkan bahwa
mahasiswa STAIN Salatiga yang diambil sebagai responden
mempunyai uang saku perbulan bervariasi. Berdasarkan tabel tersebut,
memberikan informasi bahwa responden dengan uang saku perbulan
Rp 250.000 sebanyak 4 orang atau 4,1 % , responden dengan uang saku
perbulan Rp 300.000 sebanyak 10 orang atau 10,2 %, sedangkan
responden uang saku perbulan Rp 350.000 sebanyak 11 orang atau 11,2
%, responden dengan uang saku perbulan Rp 400.000 sebanyak 17
orang atau 17,3%, responden dengan uang saku perbulan Rp 450.000
sebanyak 17 orang atau 17,3%, responden dengan uang saku perbulan
DI
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
250000.00 4 4.1 4.1 4.1
300000.00 10 10.2 10.2 14.3
350000.00 11 11.2 11.2 25.5
400000.00 17 17.3 17.3 42.9
450000.00 17 17.3 17.3 60.2
500000.00 19 19.4 19.4 79.6
600000.00 20 20.4 20.4 100.0
Total 98 100.0 100.0
62
Rp 500.000 sebanyak 19 orang atau 19,4%, responden dengan uang
saku perbulan Rp 600.000 sebanyak 20 orang atau 20,4%.
C. Analisis Data
1. Uji Reabilitas
Adapun hasil uji reliabilitas yang diperoleh dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5
Uji Reabilitas
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-
masing variabel memiliki Crombach Alpha ≥ 0.60. Dengan demikian
religiusitas dan minat menabung dapat dikatakan reliabel.
2. Uji Validitas
Tabel 4.6
Uji Validitas
Variabel Alpha Keterangan
Ideologis .921 Reliabel
Ritualistik .846 Reliabel
Intelektual .877 Reliabel
Konsekuensi .877 Reliabel
Pengalaman .893 Reliabel
R .953 Reliabel
MN .892 Reliabel
Variabel Item Correted item total
Correlation
Keterangan
Ideologis Bt 1 .747** Valid
Bt 2 .789** Valid
Bt 3 .789** Valid
63
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa semua
pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner dinyatakan valid,
karena item pertanyaan dalam variabel religiusitas dan minat
menabung berbintang dua yang menunjukkan signifikansi pada
level 1%, sehingga tidak ada item pertanyaan yang dihapus dan
semua item yang digunakan pada keseluruhan model pengujian.
3. Uji Statistik
a. Uji t (Uji Secara Individu)
Dalam uji ini dilakukan uji regresi dengan Method
Backward. Dengan tujuan untuk melihat variabel apa saja yang
Bt 4 .864** Valid
Ritualistik Bt 5 .652** Valid
Bt 6 .729** Valid
Bt 7 .803** Valid
Bt 8 .673** Valid
Intelektual Bt 9 .708** Valid
Bt 10 .746** Valid
Bt 11 .703** Valid
Bt 12 .808** Valid
Konsekuensi Bt 13 .774** Valid
Bt 14 .751** Valid
Bt 15 .707** Valid
Bt 16 .664** Valid
Pengalaman Bt 17 .837** Valid
Bt 18 .798** Valid
Bt 19 .731** Valid
Bt 20 .754** Valid
Minat
menabung
Bt 21 .701** Valid
Bt 22 .849** Valid
Bt 23 .843** Valid
Bt 24 .907** Valid
Bt 25 .887** Valid
64
lolos untuk uji selanjutnya dan variabel apa yang bisa dimoderasi
oleh religiusitas sebagai moderating. Persamaan yang digunakan
adalah:
MN = + R + DI + R.DI + e
Keterangan :
MN = Minat Menabung R = Religiusitas
= konstanta DI = Disposible Income
–β3 = koefisien e = kesalahan baku
Tabel 4.7
Output Viewer
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Dapat dilihat dari hasil uji parsial di atas bahwa variabel
yang lolos adalah disposible income yang dimoderasi dengan
tingkat religiusitas Sehingga didapatkan model persamaan baru
seperti berikut:
MN = + R.DI + e
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. 95.0% Confidence
Interval for B
B Std.
Error
Beta Lower
Bound
Upper
Bound
1
(Constant) 9.125 7.766 1.175 .243 -6.295 24.545
DI -2.248E-005 .000 -1.373 -1.398 .165 .000 .000
R -.580 .874 -.216 -.663 .509 -2.314 1.155
R.DI 3.307E-006 .000 1.905 1.829 .071 .000 .000
2
(Constant) 3.989 .629 6.343 .000 2.741 5.238
DI -1.222E-005 .000 -.746 -2.789 .006 .000 .000
R.DI 2.148E-006 .000 1.237 4.624 .000 .000 .000
a. Dependent Variable: MN
65
Model persamaan ini digunakan untuk uji regresi selanjutnya
sehingga didapatkan uji t sebagai berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji ttest
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya variabel
independen secara individu mempengaruhi variabel dependen
dengan membandingkan antara nilai t test dan t table, jika t test > t
tabel dapat di simpulkan bahwa variabel independen secara sendiri-
sendiri mempengaruhi secara signifikan variabel dependen.
Cara mencari t tabel: α= 0,05 ; t tabel = α/2 ,n-k
t tabel = 0,05/2 = 0,025, 98-1= 97
Jadi diperoleh nilai t tabel sebesar: 1,6607
Tabel 4.9
Perbandingan Nilai t test dan t tabel
Sumber:Data Primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel di atas, perbandingan nilai t test > t tabel,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara
sendiri-sendiri mempengaruhi secara signifikan variabel dependen.
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. 95.0%
Confidence
Interval for B
B Std.
Error
Beta Lower
Bound
Upper
Bound
1 (Constant) 3.466 .621 5.580 .000 2.233 4.699
R.DI 9.175E-007 .000 .529 6.101 .000 .000 .000
a. Dependent Variable: MN
Variabel Nilai t test Nilai t tabel Nilai sig Keterangan
R.DI 6,101 1,6607 0,000 Signifikan
66
b. Uji F (Uji Secara Serempak)
Tabel 4.10
Hasil Uji F
Untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan
atau tidak, dapat dilihat dengan membandingkan nilai F test dan F
tabel. Dengan α 0,05 besarnya F tabel sebesar 3,940.
Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai F
test sebesar 37,220 yang lebih besar dari F tabel sebesar 3,940.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima, yang berarti variabel independen (R.DI) secara bersama-
sama mempengaruhi secara signifikan variabel dependen (MN).
Selain dengan membandingkan nilai F test dan F tabel, dapat juga
dengan melihat besarnya nilai signifikan. Pada kolom tersebut
besarnya sig. 0,000 ini berarti lebih kecil dari 0,05. Jadi variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel
dependen secara signifikan.
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 77.498 1 77.498 37.220 .000b
Residual 199.887 96 2.082
Total 277.385 97
a. Dependent Variable: MN
b. Predictors: (Constant), R.DI
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
67
c. Uji Determinan R2
Tabel 4.11
Hasil Uji R2
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .529a .279 .272 1.44297 1.965
a. Predictors: (Constant), R.DI
b. Dependent Variable: MN
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Tabel ini untuk menunjukkan:
a) Koefisien korelasi (R) sebesar: 0,529, ini artinya bahwa ada
hubungan yang kuat antara variabel independen dengan
variabel dependen (karena mendekati angka 1).
b) Koefisien determinasi (R2) sebesar: 0,279, ini artinya bahwa
kontribusi variabel independen menjelaskan/mempengaruhi
variabel dependen sebesar 27,9%, sedangkan sisanya sebesar
73,1% dijelaskan/dipengaruhi oleh variabel yang lain diluar
model.
c) Koefisien adjusted R2(Adj R
2) sebesar: 0,272, ini merupakan
korelasi dari R2
sehingga gambarnya lebih mendekati
populasi.
d. Uji Regresi Linier Sederhana
Untuk menganalisis data dalam penelitian skripsi ini
digunakan analisis regresi, untuk mengetahui adakah pengaruh
yang signifikan pada variabel disposible income yang dimoderasi
68
oleh dimensi religiusitas terhadap minat menabung. Adapun
rumusan yang digunakan unutk menghitung persamaan garis
regresi yaitu:
MN = + DI.R + e
Hasil analisis data dengan menggunakan progam SPSS
forwindows versi 20 diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:
Tabel 4.12
Hasil Uji Regresi Sederhana
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana pada tabel 4.12
di atas diperoleh koefisien untuk variabel bebas R.DI=
0,0000009175 dan konstanta sebesar 3,466 sehingga model
persamaan regresi yang diperoleh adalah:
MN = 3,466 + 0,0000009175 R.DI
Di mana: MN = variabel minat menabung
R.DI = variabel disposible income yang dimoderasi oleh
tingkat religiusitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1 (Constant) 3.466 .621 5.580 .000
R.DI 9.175E-007 .000 .529 6.101 .000
a. Dependent Variable: MN
69
Artinya adalah:
1. Nilai konstanta (MN) sebesar 3,466: artinya jika variabel
disposible income yang dimoderasi oleh religiusitas nilainya 0
(nol), maka variabel minat menabung (MN) akan berada pada
angka 3,466.
2. Koefisien regresi disposible income yang dimoderasi oleh
religiusitas dari perhitungan linier sederhana didapat nilai
coefficients =0,0000009175 R.DI. Hal ini berarti setiap ada
peningkatan disposible income yang dimoderasi oleh
religiusitas pada mahasiswa maka minat mahasiswa untuk
menabung (MN) juga akan meningkat dengan anggapan
konstan sebesar 3,466.
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) yang
terdapat pada masing-masing variabel penelitian ini seperti terlihat
pada tabel 4.13 berikut:
70
Tabel 4.13
Uji Multikolinearitas Metode VIF
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Dari tabel Coefficients pada kolom Collinearity Statistics,
diperoleh bahwa variabel bebas memiliki nilai VIF yang rendah
berada dibawah angka 5. Dengan demikian diperoleh tidak adanya
masalah multikolinearitas dalam model regresi.
Tabel 4.14
Coefficient Correlationsa
Model R.DI
1 Correlations R.DI 1.000
Covariances R.DI 2.262E-014
a. Dependent Variable: MN
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Dari tabel Coefficient Correlations, kita bisa melihat
besarnya R.DI sebesar 1,000 atau sebesar 1%. Karena nilainya
kurang dari 90% maka bisa dikatakan bahwa, variabel independen
yang dipakai tidak memiliki gejala multikolinearitas.
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.466 .621 5.580 .000
R.DI 9.175E-007 .000 .529 6.101 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: MN
71
b. Uji Heteroscedasticity
Pada penelitian ini teknik pendeteksian ada atau tidaknya
heteroscedasticity menggunakan metode park.
Tabel 4.15
Uji Heteroscedasticity Metode Park
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai t test untuk
variabel R.DI lebih kecil dari t tabel (0,642 < 1,6607). Ini berarti
bahwa dalam data model empiris yang diestimasi terdapat
homokesdasticity, dan dengan kata lain variabel dalam model
persamaan yang digunakan tidak ada gejala heteroskendastisitas.
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. 95.0%
Confidence
Interval for B
B Std.
Error
Beta Lower
Bound
Upper
Bound
1 (Constant) .037 .372 .098 .922 -.703 .776
R.DI -4.545E-008 .000 -.051 -.504 .615 .000 .000
a. Dependent Variable: LnU2i
72
c. Uji Normalitas
Gambar 4.1
Uji Normalitas
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Dalam grafik Histogram disini yang dapat kita lihat
adalah perbandingan antara data observasi dengan distribusi
yang mendekati distribusi normal. Terlihat bahwa grafik
Hitogram menunjukkan pola distribusi yang mendekati normal,
sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
Gambar 4.2
Grafik Normal Plot
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
73
Dalam grafik Normal Plot disini yang dapat kita lihat
adalah perbandingan antara distribusi kumulatif dari data
sesungguhnya dengan distribusi kumulatif data dari distribusi
normal. Dalam grafik normal plot terlihat adanya titik-titik yang
menyebar disekitar garis diagonal sedangkan penyebarannya
mengikuti arah garis diagonalnya. Sehingga bisa disimpulkan
bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
d. Uji Linieritas
Pada penelitian uji linieritas ini menggunakan metode
Lagrange Multiplier. Jika X2 hitung > X
2 tabel: Spesifikasi
model persamaan regresi linier tidak benar. Tapi jika X2 hitung
< X2 tabel: Spesifikasi model persamaan regresi linier adalah
benar (Bawono, 2006:186).
Tabel 4.16
Uji Linieritas
Sumber : Data Primer yang diolah, 2015
Dimana: X2 hitung: 98*0,000= 0
X2 tabel: 120.9900 dengan tingkat signifikan 5% dan
Df= 97
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate
1 .000a .000 -.010 1.44295157
a. Predictors: (Constant), R.DI2
74
Dari hasil perhitungan uji linieritas diatas maka dapat
disimpulkan spesifikasi model persamaan regresi linier adalah
benar, karena X2 hitung < X
2 tabel.
5. Hasil Uji Hipotesis
a. Disposible Income Terhadap Minat Menabung
Pola konsumsi seseorang mencerminkan tingkat
pengeluaran seseorang dalam memenuhi kebutuhan jasmani dan
rohaninya. Keynes menyatakan bahwa konsumsi dipengaruhi
oleh pendapatan disposibel. Pendapatan disposibel yang
digunakan untuk menabung merupakan pendapatan yang tersisa
karena tidak habis digunakan untuk konsumsi (Ernita et al,
2013:178). Konsumsi dan tabungan memang saling
mempengaruhi satu sama lain. Pendapatan disposibel yang ada
pada dasarnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pengeluaran konsumsi dan sebagian lain digunakan untuk
menabung. Tapi manusia yang merasa tidak pernah puas
memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan akan barang-
barang dan jasa relatif tidak terbatas. Sedangkan pendapatan
untuk membiayai pemuasan keinginan tersebut relatif terbatas.
Mengingat pendapatan merupakan faktor utama yang sangat
besar pengaruhnya terhadap tingkah laku seseorang dalam
melakukan kegiatan konsumsi.
75
Dari hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang negatif
antara disposible income terhadap minat menabung, sejalan
dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh
Dewi Sharaswati (2013) mengenai Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Minat Menabung Masyarakat Pada PT Bank
Rakyat Indonesia (PERSERO) TBK Cabang Bangkalan.
Variabel pendapatan pada uji probit tidak memiliki pengaruh
yang signifikan, begitu halnya dengan uji logit, variabel
pendapatan tidak memiliki pengaruh yang signifikan
(Sharaswati, 2013:163).
b. Disposible Income dan Tingkat Religiusitas Terhadap Minat
Menabung
Disposible income tidak berpengaruh langsung terhadap
minat menabung, sehingga harus di moderasi dengan variabel
tingkat religiusitas. Dapat dilihat dari nilai disposible income
terhadap minat yang mnghasilkan nilai negatif, tetapi setelah di
moderasi menghasilkan nilai yang positif. Dari hasil uji regresi
diketahui bahwa variabel disposible income akan lebih kuat
mempengaruhi minat menabung setelah dimoderasi oleh
variabel religiusitas.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Desmond, Ulmer,
dan Bader (2013), disebutkan bahwa religiusitas merupakan
suatu hal yang dapat meningkatkan kontrol diri seseorang.
76
Semakin seseorang taat dalam menjalankan ajaran agamanya
semakin individu tersebut memiliki kontrol diri yang baik di
dalam dirinya. Religi dapat mengontrol segala perilaku manusia,
salah satunya adalah perilaku dissaving. Perilaku dissaving
sebagai salah satu cara masyarakat untuk memuaskan dan
memenuhi kebutuhannya sangat memerlukan suatu kontrol agar
tidak terjerumus ke dalam perilaku dissaving yang berlebihan.
Menabung juga dapat mengotrol perilaku dissaving (Jaelani,
2014:15).
77
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dengan melihat hasil penelitian yang telah dibahas, maka dapat
kita tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengaruh Disposible Income Terhadap Minat Menabung
Dari hasil penelitian disposible income ternyata ada
heteroscedasticity dengan variabel R.DI, sehingga variabel ini harus
dikeluarkan dari model.
2. Religiusitas Sebagai Variabel Moderating
Dalam hasil uji statistik diketahui bahwa variabel disposible income
setelah dimoderasi oleh variabel religiusitas berpengaruh secara
signifikan terhadap minat menabung mahasiswa STAIN Salatiga.
Setelah dimoderasi variabel disposible income memiliki nilai T
hitung sebesar 6,101 dan nilai sig. 0,000 yang artinya variabel
disposible income dapat mempengaruhi minat menabung jika
dimoderasi dengan variabel tingkat religiusitas.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka saran yang
dapat diajukan adalah sebagai berikut:
74
78
1. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya untuk memperluas penelitian
sehingga diperoleh informasi yang lebih lengkap tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi minat menabung.
2. Penelitian ini hanya memfokuskan pada kajian 3 variabel, yaitu
terdiri dari variabel independen (religiusitas dan disposible income)
dan variabel dependen (minat menabung). Penambahan variabel atau
indikator baru perlu dilakukan dalam penelitian yang akan datang
agar dapat menghasilkan gambaran yang lebih luas tentang masalah
penelitian yang sedang diteliti.
3. Diharapkan pada penelitian yang akan datang jumlah sampel yang
digunakan bisa lebih banyak. Dengan sampel yang lebih banyak,
maka hasil analisis dari penelitian yang didapatkan akan lebih
akurat.
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
Ancok, Djamaludin dan Fuat Nasori Suroso. Cetakan VII. 2008.
Psikologi Islami: Solusi Islam atas Problem-Problem
Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syari’ah: Dari Teori ke
Praktik. Jakarta: Gema Insani Press
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga:
STAIN Salatiga Press
Dornbusch, Rudiger dan Stanley Fischer. 1997. Makro ekonomi. Alih
bahasa Julius A. Mulyadi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Ghufron, M. N & Risnawita, R. 2010. Teori-Teori Psikologi.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Ghozali, Imam. 2000. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan
Menggunakan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Jalaluddin. 2010. Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Kotler, Philip & Gary Amstrong. 2002. Prinsip-Prinsip Pemasaran.
Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
Mangani, Ktut Silvanita. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.
Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama
Mappiare, Andi. 1997. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional
Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian kuantitatif: analisis Isi
dan Data Sekunder. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Moeliono, Anton M. dkk. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka
Muflih, Muhammad. 2006. Perilaku Konsumen Dalam Perspektif
Ilmu ekonomi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Muhamad. 2000. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah.
Yogyakarta: UII Press Yogyakarta
Muhamad. 2008. Metode Penelitian Ekonomi Islam : Pendekatan
Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Poerwadarminta, WJS. 1982. Kamis Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka
Rahardja, P & Manurung, M. 2008. Teori Ekonomi Makro. Edisi 4.
Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sahlan, Asmaun. 2011. Religiusitas Perguruan Tinggi: Potret Tradisi
Keagamaan di Perguruan Tinggi Islam. Malang: UIN Maliki
Press
Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sudarsono, heri. 2008. Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah
Deskripsi Dan Ilustrasi. Yogyakarta: Ekonisia
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Administrasi.Bandung: Alfabeta
Sukanto Mm. 1985. Nafsiologi: Suatu pendekatan Alternatif Atas
Psikologi. Jakarta: Integrita Press
Sukirno, Sadono. 2005. Makro Ekonomi Modern. Jakarta: Raja
Grafindo Perkasa.
Supardi. 2005. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta:
UII Press
Suryabrata, Sumadi. 1988. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Suwiknyo, Dwi. 2010. Analisis Laporan Keuangan Perbankan
syariah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Thouless, H. Robert. 1995. Pengantar Psikologi Agama. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
Tika, Moh Pabundu. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: PT Bumi
Aksara
Umar, Husein. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Wibowo, Edi & Untung Hedy Widodo. 2005. Mengapa Memilih Bank
Syariah. Bogor: Ghalia Indonesia
WJS. Poerwadarminta. 2006. Kamis Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka
B. JURNAL DAN SKRIPSI
Abdullah, Naziruddin dan M.Shabri Abd Majid. 2003. The Influence
of Religiosity, Income and Consumption on Saving Behavior:
The Case of International Islamic University Malaysia
(IIUM). Jurnal Iqtisad Vol. 4 No.1
Ernita, Dewi et.al. 2013. Analisis Pertumbuhan Ekonomi,Investasi,
dan Konsumsi Di Indonesia. Jurnal Kajian ekonomi (Online)
Vol.1 No.02. (Di akses 16 November 2014)
Jailani, Norrochman. 2013. Hubungan Antara Religiusitas Dengan
Perilaku Dissaving Pada Ibu PKK Aktif Kecamatan
Karangan, Kabupaten Tenggralek. Malang: Program Studi
Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Brawijaya
Muchlis. 2011. Perilaku menabung di Perbankan Syariah Jawa
Tengah. Tesis Magister pada Universitas Diponegoro
Semarang. Diterbitkan
Nikmah, Zahrotun. 2013. Pengaruh Dimensi Religiusitas Masyarakat
Santri Desa Kajen Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati
Terhadap Minat Menabung (Studi Kasus Pada BPRS Artha
Mas Abadi). Semarang: Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo.
Diterbitkan
Persaulian, baginda et al. 2013. Analisis Konsumsi Masyarakat di
Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi (Online) Vol.1 no. 02. (Di
akses pada 9 Mei 2014)
Priaji, Vita Widyan. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi
Menabung Di Bank Syariah. Jakarta: Fakultas Psikologi
Universitas islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Diterbitkan
Rouf, Abdul. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Minat Masyarakat Membayar Zakat Di Rumah Zakat Cabang
Semarang. Semarang: Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo.
Diterbitkan
Sharaswati, Dewi, et.al. 2013. Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Minat Menabung Masyarakat pada PT. Bank
Rakyat Indonesia TBK Cabang Bangkalan. Media Trend Vol.
8 No. 2 Oktober 2013, hal. 156−171
C. INTERNET
Zaki, Muhammad. 2010. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumen. http://zakii29.blogspot.com/ (Di akses jam 22.54
Tanggal 10-04-14)
http://ekonomisyariah.blog.gunadarma.ac.id/2012/04/13/analisis-
statistik perbankan-syariah-indonesia-januari-2012/ di akses
pada jam 20.58, tanggal 28- 04 -2014
(http://id.wikipedia.Org/wiki/Skala_(statistik)) Diakses pada jam
09.00 tanggal 21-10-2014
http://stainsalatiga.ac.id/ Diakses pada jam 09.30 tanggal 21-10-2014
(http://www.mozaikislam.com/194/produk-produk-bank-syariah.htm).
Diakses pada jam 09.10, tanggal 21-10-2014
LAMPIRAN
Lampiran 3
ANALISIS PENGARUH TINGKAT RELIGIUSITAS DAN DISPOSABLE
INCOME TERHADAP MINAT MENABUNG DI PERBANKAN SYARIAH
(Studi Kasus Mahasiswa STAIN Salatiga)
A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Jenis Kelamin : □Laki-laki □Perempuan
Jurusan/Progdi :……………………………………..
Semester :……………………………………..
Rata-rata uang saku per bulan :……………………………………..
B. PETUNJUK PENGISIAN
1. Berikan tanda( √ ) pada kolom skala pengukuran yang tersedia mulai
dari angka 0 s/d 10 untuk setiap pernyataan yang telah disediakan.
2. Jika saudara setuju dengan pernyataan pada kuesioner, maka tandailah
angka yang menunjukkan nilai yang semakin tinggi di sebelah kanan,
semakin mendekati angka 10 maka saudara semakin setuju dengan
pernyataan pada kuesioner.
3. Jika saudara tidak setuju dengan pernyataan pada kuesioner, maka
tandailah angka yang menunjukkan nilai yang semakin rendah di
sebelah kiri, semakin mendekati angka 0 maka saudara semakin tidak
setuju dengan pernyataan pada kuesioner.
NO PERTANYAAN Sangat tidak setuju Sangat setuju
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tingkat Religiusitas
A. Dimensi Ideologis
1 Saya merasakan kehadiran
Allah dimanapun dan
kapanpun
2 Saya mempunyai keyakinan
bahwa Islam adalah sumber
dari segala hukum
3 Saya percaya dengan adanya
malaikat
4 Saya percaya bahwa
Muhammad adalah nabi
terakhir yang diutus oleh
Allah
B. Dimensi Ritualistik 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Saya rutin mengerjakan solat
5 waktu
2 Saya berpuasa secara teratur
selama bulan Ramadhan, jika
tidak sedang berhalangan
3 Saya wajib membayar zakat
karena merupakan salah satu
rukun Islam
4 Saya membaca Al-Qur’an
setiap hari, jika tidak sedang
berhalangan
C. Dimensi Intelektual 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Saya sering menghadiri acara
pengajian atau ceramah
2 Saya suka membaca buku-
buku tentang agama
3 Saya suka mengikuti kajian
Islami dalam tv
4 Saya ikut andil bagian dalam
kegiatan di tempat ibadah
D. Dimensi Konsekuensi 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Saya membantu teman yang
sedang terkena musibah
2 Saya menyisihkan uang saya
untuk bersedekah
3 Saya akan memaafkan orang-
orang yang telah menyakiti
saya
4 Saya selalu berusaha
bersikap jujur dalam
kehidupan sehari-hari
E. Dimensi Pengalaman 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Saya merasa kecewa saat
meninggalkan solat
2 Ketika saya sholat dengan
teratur maka masalah yang
saya alami terasa semakin
berkurang
3 Saya percaya Allah melihat
setiap tingkah laku saya, hal
ini membatalkan niat saya
berbuat dosa
4 Allah akan mengabulkan doa
saya, jika saya bersungguh-
sungguh
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA
Minat Menabung 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Saya akan menabung di bank
syariah karena keinginan diri
sendiri
2 Saya akan menabung di bank
syariah karena bebas riba
3 Saya akan menabung di bank
syariah karena ingin
mendapatkan keselamatan
dunia dan akhirat
4 Saya akan menabung di bank
syariah karena ingin
mendapatkan berkah dan
pahala
5 Saya akan menabung di bank
syariah karena sesuai dengan
ajaran Islam
Lampiran 4
Hasil olah Data Kuesioner
NO
UANG SAKU
BT 1
BT 2
BT 3
BT 4
BT 5
BT 6
BT 7
BT 8
BT 9
BT 10
BT 11
BT 12
BT 13
BT 14
BT 15
BT 16
BT 17
BT 18
BT 19
BT 20
BT 21
BT 22
BT 23
BT 24
BT
25
1 600000 10 10 10 10 10 10 10 9 6 10 8 7 6 7 5 6 10 7 6 5 3 4 5 4 6
2 500000 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 8 9 8 8 9 8 9 7 7 7 7 7
3 400000 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 8 9 10 10 10 10 8 8 8 8 8
4 600000 10 8 10 10 7 9 7 10 8 10 10 7 7 7 8 9 10 9 10 10 7 8 8 8 9
5 400000 10 10 10 10 10 10 10 10 9 10 10 9 8 8 8 8 10 10 10 10 4 4 7 7 7
6 500000 10 10 10 10 7 10 10 10 7 10 10 10 10 8 10 10 10 10 10 10 7 7 7 7 7
7 350000 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 9 9 9 10 9 9 10 9 9 10 10 10
8 600000 9 9 9 9 9 9 9 6 8 7 7 8 5 5 5 6 7 6 7 8 5 5 5 5 5
9 600000 7 5 7 7 6 7 5 4 5 6 6 7 5 5 5 5 6 7 6 7 5 5 5 5 6
10 300000 6 7 7 8 6 7 6 6 6 6 7 6 5 5 5 6 6 6 6 6 5 6 6 7 7
11 600000 9 8 10 10 10 10 10 9 10 10 10 10 9 9 8 8 10 9 9 10 8 9 9 9 9
12 500000 10 10 10 10 10 10 10 10 9 10 10 9 10 9 10 9 9 9 9 9 7 7 8 7 9
13 400000 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 10 10 9 10
14 300000 8 10 10 10 10 10 10 8 8 6 10 10 8 6 8 8 10 8 5 10 7 7 6 6 9
15 300000 8 10 10 10 10 10 10 9 9 10 10 10 8 7 6 5 9 9 9 10 5 7 5 8 7
16 600000 10 10 10 10 9 9 10 8 9 10 10 9 9 7 7 8 9 9 9 9 7 7 6 6 6
17 600000 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 9 10 10 10 10 10 9 10 10 10 10
18 600000 10 10 10 10 9 10 9 9 9 9 10 10 9 9 9 8 10 10 10 10 9 10 9 9 9
19 500000 10 10 10 10 9 10 10 6 10 9 10 10 8 8 9 9 8 8 8 10 8 9 9 9 9
20 500000 10 10 10 10 10 10 10 8 9 9 10 9 9 9 8 8 9 9 9 10 8 8 8 8 8
21 400000 10 10 10 10 10 10 10 7 8 10 10 10 8 6 7 7 10 10 8 8 7 8 7 8 8
22 400000 10 10 10 10 10 10 10 8 8 9 10 10 9 6 9 9 10 10 8 10 5 7 9 9 9
23 600000 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
24 300000 10 10 10 10 10 10 10 6 9 9 10 10 8 8 10 9 10 10 10 10 7 8 0 8 8
25 500000 8 8 9 10 9 10 10 9 8 9 9 9 8 8 8 8 8 7 8 8 8 8 8 8 8
26 600000 10 10 10 10 10 10 10 9 8 9 8 10 10 7 6 8 9 10 10 10 10 5 5 5 5
27 450000 10 10 10 10 10 10 10 10 8 9 10 10 7 8 10 8 10 10 10 10 8 7 6 7 6
28 450000 10 10 10 10 10 10 10 10 8 9 10 10 7 8 10 8 10 10 10 10 8 7 6 7 6
29 500000 10 10 10 10 10 10 10 10 8 9 10 10 7 8 10 8 10 10 10 10 8 7 6 7 6
30 300000 10 10 10 10 9 10 10 8 9 10 10 9 9 8 7 7 10 9 9 10 9 6 4 2 3
31 350000 10 10 10 10 10 10 10 8 9 10 10 10 9 9 9 8 10 10 9 10 7 9 7 7 8
32 500000 8 9 7 9 8 7 9 7 6 8 8 10 10 10 10 10 10 10 9 10 9 8 9 9 9
33 450000 10 9 8 9 10 10 9 9 5 6 3 8 5 5 8 8 8 9 9 9 6 5 6 5 7
34 400000 10 10 10 10 8 10 10 6 7 7 7 9 7 7 10 10 9 10 10 10 5 5 5 5 3
35 600000 10 10 10 10 10 10 10 8 6 8 7 9 10 10 10 10 9 9 8 9 3 8 4 4 3
36 400000 10 10 10 10 9 10 9 7 7 5 8 7 10 10 10 7 7 10 9 10 6 3 5 6 5
37 500000 5 7 10 7 9 8 8 8 10 6 8 10 10 10 10 10 10 10 10 10 6 10 10 5 5
38 350000 10 10 10 10 10 10 9 7 10 9 5 10 7 7 10 7 10 9 10 10 2 8 4 7 5
39 450000 10 10 10 9 8 8 10 8 8 8 8 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 9 9 9 9
40 350000 10 9 10 10 9 10 9 6 9 6 7 9 10 10 10 9 9 10 9 10 3 3 8 9 2
41 450000 8 9 7 9 10 10 7 9 7 8 8 10 9 9 9 10 10 10 9 10 9 8 9 9 9
42 400000 10 9 8 9 10 10 10 10 9 6 6 8 9 9 9 8 8 9 9 9 6 5 6 5 7
43 400000 10 10 10 10 10 10 9 9 7 8 7 9 10 10 8 8 9 10 10 10 5 5 5 5 3
44 350000 10 10 10 10 10 10 10 10 8 8 5 9 10 10 10 10 9 9 8 9 3 8 4 4 3
45 500000 10 10 10 10 6 10 10 7 6 6 8 10 9 9 10 8 10 10 10 8 8 8 6 8 8
46 400000 10 10 10 10 9 10 10 7 9 6 6 10 5 5 7 8 10 10 10 10 5 8 8 8 8
47 450000 10 10 10 10 8 8 10 7 7 8 8 8 10 10 10 10 8 9 9 9 5 8 8 8 6
48 250000 10 10 10 10 9 10 9 6 8 8 8 9 10 10 10 10 9 8 8 9 5 7 7 7 7
49 500000 8 8 8 8 7 7 10 7 6 6 8 10 10 10 9 10 10 8 10 8 4 10 10 10 5
50 250000 10 10 10 8 9 10 9 9 5 9 8 10 5 7 8 8 10 10 6 9 7 7 6 5 6
51 450000 10 7 7 10 10 10 10 7 7 7 7 7 7 7 10 10 3 6 5 8 5 7 6 5 5
52 450000 10 10 10 8 10 9 10 8 9 9 9 7 10 10 10 10 7 7 9 10 10 7 8 8 9
53 400000 10 10 10 10 10 10 10 10 4 6 6 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 10 8 8 8
54 500000 10 10 10 10 10 9 10 10 5 10 10 10 10 10 9 10 10 10 10 10 6 10 10 10 7
55 600000 10 10 10 10 9 9 10 8 7 6 8 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
56 300000 10 10 10 10 10 10 9 10 6 6 6 8 9 9 10 10 8 8 8 8 5 5 4 4 4
57 600000 7 9 8 7 10 10 10 10 10 10 0 10 10 10 10 7 10 10 10 10 10 10 10 10 8
58 300000 10 10 10 10 8 7 9 7 8 8 8 9 10 10 10 10 9 9 10 10 5 6 4 3 3
59 450000 10 7 10 8 10 10 9 9 6 9 6 5 10 10 10 10 5 8 10 7 7 10 10 7 3
60 450000 10 10 5 8 9 10 9 7 7 7 9 10 10 10 10 10 10 10 10 10 8 10 10 10 10
61 450000 10 10 10 10 8 10 10 8 8 6 6 10 10 10 10 10 10 10 10 10 8 10 10 10 10
62 300000 10 8 10 10 10 10 8 10 7 6 5 10 8 8 8 7 10 10 10 9 4 3 5 7 6
63 400000 10 10 10 10 10 10 8 8 6 5 10 10 5 5 8 8 10 10 10 10 8 8 8 6 8
64 500000 10 10 10 10 10 10 10 7 10 8 10 10 10 10 9 9 10 10 10 10 10 0 10 10 10
65 450000 10 10 10 10 8 8 7 8 8 8 6 10 9 8 10 10 10 10 10 10 1 5 10 10 10
66 500000 10 10 10 10 7 6 6 8 7 7 5 10 10 9 10 10 10 10 10 10 5 10 10 10 3
67 350000 10 10 10 10 9 10 9 8 5 7 8 7 10 10 7 10 7 10 9 10 6 3 5 6 5
68 250000 5 7 10 7 10 10 10 6 10 6 8 10 9 9 10 10 10 10 10 10 5 10 10 9 7
69 400000 10 10 10 10 10 10 10 6 10 9 5 10 9 9 9 10 10 9 10 10 5 8 6 7 5
70 500000 10 10 10 9 9 8 10 7 9 9 9 10 10 10 8 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
71 350000 10 10 10 10 8 9 8 6 8 7 6 9 8 8 8 9 9 10 10 10 5 5 5 5 5
72 450000 8 10 10 10 10 10 10 10 6 7 9 10 8 8 9 10 10 9 10 10 6 8 9 9 8
73 600000 10 9 9 7 7 7 10 7 9 9 9 10 10 9 9 9 10 10 9 10 9 10 10 10 9
74 500000 10 10 10 10 8 8 10 5 8 8 8 10 10 8 7 10 10 10 10 10 9 9 9 9 9
75 450000 10 9 10 10 10 10 10 10 7 7 7 9 9 9 10 10 9 10 9 10 6 6 8 9 6
76 450000 8 9 7 9 10 10 8 5 7 8 8 10 7 7 10 10 10 10 9 10 9 8 9 9 9
77 500000 10 9 8 9 8 8 10 7 8 6 3 8 10 10 10 10 8 9 9 9 6 5 6 5 7
78 350000 10 10 10 10 9 10 9 6 5 7 7 9 8 7 7 8 9 10 10 10 5 5 5 5 3
79 500000 10 10 10 10 10 10 10 7 7 8 8 9 10 10 9 9 9 9 8 9 6 8 4 4 3
80 350000 10 10 10 10 10 10 10 10 9 9 6 9 8 8 8 7 9 8 8 9 6 6 5 8 6
81 450000 8 8 8 8 10 10 10 10 10 9 9 10 10 10 10 10 10 8 10 8 4 10 10 10 5
82 250000 10 10 10 8 7 7 10 7 9 9 9 10 10 10 10 10 10 10 6 9 5 6 7 6 6
83 300000 10 7 7 10 8 10 8 6 8 7 7 7 9 9 10 9 5 6 5 8 5 5 5 5 5
84 400000 10 10 10 8 10 10 10 10 6 8 9 7 10 10 8 9 7 7 9 10 10 7 8 8 9
85 600000 10 10 10 10 10 10 8 8 4 6 9 10 8 8 9 10 10 10 10 10 4 10 4 6 6
86 400000 10 10 10 10 9 10 9 7 7 10 10 10 9 9 10 10 10 10 10 10 6 10 10 10 6
87 600000 10 10 10 10 8 10 10 8 8 6 9 10 7 7 10 7 10 10 10 10 10 10 10 10 10
88 350000 10 10 10 10 10 10 8 10 6 6 6 8 10 8 10 10 8 8 8 8 5 5 6 7 7
89 600000 7 9 8 7 9 10 9 8 10 10 8 10 10 10 9 9 10 10 10 10 10 10 10 10 8
90 400000 10 10 10 10 10 10 9 6 7 6 6 10 10 8 9 10 10 10 10 9 4 3 5 7 6
91 300000 10 10 10 10 10 10 10 10 7 8 10 10 9 9 10 9 10 10 10 10 5 8 8 6 5
92 500000 10 10 10 10 10 10 10 10 10 8 10 10 7 7 10 7 10 10 10 10 10 6 10 10 10
93 600000 10 10 10 10 8 7 9 9 8 8 8 10 10 10 10 10 10 10 10 10 7 5 10 10 10
94 400000 10 10 10 10 10 10 9 9 7 7 9 10 10 10 9 9 10 10 10 10 7 10 10 10 5
95 350000 10 10 10 10 9 10 9 7 7 9 8 7 10 10 10 10 7 10 9 10 6 6 5 6 5
96 600000 5 7 10 7 8 10 7 8 10 6 8 10 9 9 10 9 10 10 10 10 7 10 10 7 7
97 450000 10 10 10 10 10 10 8 9 10 9 5 10 10 10 9 10 10 9 10 10 4 8 5 7 5
98 600000 10 10 10 9 8 7 6 8 9 9 9 10 7 8 10 9 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Lampiran 5
DISKRIPTIF STATISTIK
GENDER
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
LAKI-LAKI 28 28.6 28.6 28.6
PEREMPUAN 70 71.4 71.4 100.0
Total 98 100.0 100.0
JURUSAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
SYARIAH 30 30.6 30.6 30.6
TARBIYAH 68 69.4 69.4 100.0
Total 98 100.0 100.0
SEMESTER
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
1.00 27 27.6 27.6 27.6
3.00 29 29.6 29.6 57.1
5.00 25 25.5 25.5 82.7
7.00 11 11.2 11.2 93.9
9.00 6 6.1 6.1 100.0
Total 98 100.0 100.0
DI
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
250000.00 4 4.1 4.1 4.1
300000.00 10 10.2 10.2 14.3
350000.00 11 11.2 11.2 25.5
400000.00 17 17.3 17.3 42.9
450000.00 17 17.3 17.3 60.2
500000.00 19 19.4 19.4 79.6
600000.00 20 20.4 20.4 100.0
Total 98 100.0 100.0
RELIABILITAS
a. Ideologis
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
.921 .936 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
BT_1 28.8286 6.264 .790 .638 .910 BT_2 28.8286 5.734 .829 .734 .901 BT_3 28.7143 6.445 .862 .837 .883 BT_4 28.5714 7.605 .895 .865 .897
b. Ritualistik
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
.846 .879 4
Inter-Item Correlation Matrix
BT_5 BT_6 BT_7 BT_8
BT_5 1.000 .761 .806 .476 BT_6 .761 1.000 .820 .545 BT_7 .806 .820 1.000 .468 BT_8 .476 .545 .468 1.000
c. Intelektual
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
.877 .876 4
Inter-Item Correlation Matrix
BT_1 BT_2 BT_3 BT_4
BT_1 1.000 .737 .758 .725 BT_2 .737 1.000 .758 .833 BT_3 .758 .758 1.000 .901 BT_4 .725 .833 .901 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
BT_5 27.6000 9.659 .764 .684 .771 BT_6 27.2571 11.079 .819 .724 .781 BT_7 27.3714 9.593 .780 .752 .764 BT_8 28.4286 9.017 .528 .306 .913
Inter-Item Correlation Matrix
BT_9 BT_10 BT_11 BT_12
BT_9 1.000 .680 .781 .589 BT_10 .680 1.000 .750 .449 BT_11 .781 .750 1.000 .586 BT_12 .589 .449 .586 1.000
d. Konsekuensi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
.893 .896 4
Inter-Item Correlation Matrix
BT_13 BT_14 BT_15 BT_16
BT_13 1.000 .779 .521 .650 BT_14 .779 1.000 .673 .645 BT_15 .521 .673 1.000 .835 BT_16 .650 .645 .835 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
BT_13 24.2571 16.903 .715 .684 .882 BT_14 24.7143 16.916 .797 .712 .851 BT_15 24.2000 16.106 .749 .759 .870 BT_16 24.2857 17.563 .813 .767 .848
e. Pengalaman
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
.899 .900 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
BT_9 27.3143 12.222 .805 .656 .814 BT_10 26.6000 13.482 .731 .587 .844 BT_11 26.4286 11.017 .841 .717 .800 BT_12 26.2857 16.092 .599 .389 .892
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
BT_17 27.2286 12.240 .682 .581 .901 BT_18 27.4000 10.600 .896 .811 .825 BT_19 27.6857 10.222 .774 .682 .873 BT_20 27.1429 11.185 .764 .601 .873
f. Religiusitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
.953 .960 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
BT_1 170.2286 323.123 .722 .915 .951 BT_2 170.2286 319.240 .766 .896 .950 BT_3 170.1143 324.222 .770 .950 .951 BT_4 169.9714 329.558 .855 .967 .951 BT_5 170.4286 323.017 .614 .887 .952 BT_6 170.0857 327.198 .706 .940 .951 BT_7 170.2000 316.518 .779 .947 .950 BT_8 171.2571 312.726 .622 .741 .953 BT_9 171.4857 313.904 .666 .917 .952 BT_10 170.7714 314.534 .711 .936 .951 BT_11 170.6000 310.718 .656 .948 .952 BT_12 170.4571 318.491 .786 .905 .950 BT_13 171.4857 306.316 .736 .936 .951 BT_14 171.9429 310.526 .713 .901 .951 BT_15 171.4286 308.899 .658 .943 .952 BT_16 171.5143 317.787 .619 .941 .952 BT_17 170.4571 315.785 .817 .927 .949 BT_18 170.6286 316.064 .773 .960 .950 BT_19 170.9143 314.316 .693 .938 .951 BT_20 170.3714 317.064 .723 .879 .951
Inter-Item Correlation Matrix
BT_17 BT_18 BT_19 BT_20
BT_17 1.000 .755 .550 .580 BT_18 .755 1.000 .806 .755 BT_19 .550 .806 1.000 .710 BT_20 .580 .755 .710 1.000
Validitas Minat Menabung
Correlations
BT_21 BT_22 BT_23 BT_24 BT_25 JML_MN
BT_21
Pearson Correlation 1 .607** .460
** .468
** .439
** .701
**
Sig. (2-tailed) .000 .005 .005 .008 .000
N 35 35 35 35 35 35
BT_22
Pearson Correlation .607** 1 .584
** .748
** .668
** .849
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35
BT_23
Pearson Correlation .460** .584
** 1 .710
** .718
** .843
**
Sig. (2-tailed) .005 .000 .000 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35
BT_24
Pearson Correlation .468** .748
** .710
** 1 .868
** .907
**
Sig. (2-tailed) .005 .000 .000 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35
BT_25
Pearson Correlation .439** .668
** .718
** .868
** 1 .887
**
Sig. (2-tailed) .008 .000 .000 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35
JML_MN
Pearson Correlation .701** .849
** .843
** .907
** .887
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 N 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
UJI STATISTIK
Persamaan 1
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
MN 7.1490 1.69105 98 DI 446938.7755 103250.35297 98 R 8.9770 .63144 98 R.DI 4014489.7959 974207.18223 98
Correlations
MN DI R R.DI
Pearson Correlation
MN 1.000 .429 .375 .529
DI .429 1.000 .036 .950
R .375 .036 1.000 .336
R.DI .529 .950 .336 1.000
Sig. (1-tailed)
MN . .000 .000 .000 DI .000 . .364 .000 R .000 .364 . .000 R.DI .000 .000 .000 .
N
MN 98 98 98 98
DI 98 98 98 98
R 98 98 98 98
R.DI 98 98 98 98
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables Removed
Method
1 R.DI, R, DIb . Enter
2 . R
Backward (criterion: Probability of F-to-remove >= .100).
a. Dependent Variable: MN b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .581a .337 .316 1.39871
2 .578b .334 .320 1.39459
a. Predictors: (Constant), R.DI, R, DI b. Predictors: (Constant), R.DI, DI
ANOVA
a
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 93.484 3 31.161 15.928 .000b
Residual 183.901 94 1.956
Total 277.385 97
2
Regression 92.622 2 46.311 23.812 .000c
Residual 184.763 95 1.945
Total 277.385 97 a. Dependent Variable: MN b. Predictors: (Constant), R.DI, R, DI c. Predictors: (Constant), R.DI, DI
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. 95.0% Confidence Interval for B
B Std. Error Beta Lower Bound
Upper Bound
1
(Constant) 9.125 7.766 1.175 .243 -6.295 24.545
DI -2.248E-005 .000 -1.373 -1.398 .165 .000 .000
R -.580 .874 -.216 -.663 .509 -2.314 1.155
R.DI 3.307E-006 .000 1.905 1.829 .071 .000 .000
2
(Constant) 3.989 .629 6.343 .000 2.741 5.238
DI -1.222E-005 .000 -.746 -2.789 .006 .000 .000
R.DI 2.148E-006 .000 1.237 4.624 .000 .000 .000
a. Dependent Variable: MN
Persamaan 2
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
MN 7.1490 1.69105 98 R.DI 4014489.7959 974207.18223 98
Correlations
MN R.DI
Pearson Correlation MN 1.000 .529
R.DI .529 1.000
Sig. (1-tailed) MN . .000 R.DI .000 .
N MN 98 98
R.DI 98 98
Variables Entered/Removed
a
Model Variables Entered
Variables Removed
Method
1 R.DIb . Enter
a. Dependent Variable: MN b. All requested variables entered.
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .529a .279 .272 1.44297 1.965
a. Predictors: (Constant), R.DI b. Dependent Variable: MN
ANOVA
a
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 77.498 1 77.498 37.220 .000b
Residual 199.887 96 2.082
Total 277.385 97 a. Dependent Variable: MN b. Predictors: (Constant), R.DI
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. 95.0% Confidence Interval for B
B Std. Error
Beta Lower Bound
Upper Bound
1 (Constant) 3.466 .621 5.580 .000 2.233 4.699
R.DI 9.175E-007 .000 .529 6.101 .000 .000 .000
a. Dependent Variable: MN
UJI MULTICOLLINEARITY
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables Removed
Method
1 R.DIb . Enter
a. Dependent Variable: MN b. All requested variables entered.
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .529a .279 .272 1.44297 1.965
a. Predictors: (Constant), R.DI b. Dependent Variable: MN
ANOVA
a
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 77.498 1 77.498 37.220 .000b
Residual 199.887 96 2.082
Total 277.385 97 a. Dependent Variable: MN b. Predictors: (Constant), R.DI
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.466 .621 5.580 .000 R.DI 9.175E-007 .000 .529 6.101 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: MN
Coefficient Correlations
a
Model R.DI
1 Correlations R.DI 1.000
Covariances R.DI 2.262E-014
a. Dependent Variable: MN
Residuals Statistics
a
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 5.1585 8.9707 7.1490 .89384 98 Residual -4.10276 3.01940 .00000 1.43551 98 Std. Predicted Value -2.227 2.038 .000 1.000 98 Std. Residual -2.843 2.092 .000 .995 98
a. Dependent Variable: MN
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 5.1585 8.9707 7.1490 .89384 98 Residual -4.10276 3.01940 .00000 1.43551 98 Std. Predicted Value -2.227 2.038 .000 1.000 98 Std. Residual -2.843 2.092 .000 .995 98
a. Dependent Variable: MN
UJI HETEROSCEDASTICITY
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
LnU2i -.1459 .86172 98 R.DI 4014489.7959 974207.18223 98
Correlations
LnU2i R.DI
Pearson Correlation LnU2i 1.000 -.051
R.DI -.051 1.000
Sig. (1-tailed) LnU2i . .308 R.DI .308 .
N LnU2i 98 98
R.DI 98 98
Variables Entered/Removed
a
Model Variables Entered
Variables Removed
Method
1 R.DIb . Enter
a. Dependent Variable: LnU2i b. All requested variables entered.
Correlations
LnU2i R.DI
Pearson Correlation LnU2i 1.000 -.051
R.DI -.051 1.000
Sig. (1-tailed) LnU2i . .308 R.DI .308 .
N LnU2i 98 98
R.DI 98 98
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .051a .003 -.008 .86505 1.709
a. Predictors: (Constant), R.DI b. Dependent Variable: LnU2i
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions
(Constant) R.DI
1 1 1.972 1.000 .01 .01
2 .028 8.403 .99 .99
a. Dependent Variable: MN
UJI NORMALITAS
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression .190 1 .190 .254 .615b
Residual 71.838 96 .748
Total 72.029 97 a. Dependent Variable: LnU2i b. Predictors: (Constant), R.DI
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. 95.0% Confidence Interval for B
B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound
1 (Constant) .037 .372 .098 .922 -.703 .776
R.DI -4.545E-008 .000 -.051 -.504 .615 .000 .000
a. Dependent Variable: LnU2i
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value -.2361 -.0473 -.1459 .04427 98 Residual -3.32097 1.43912 .00000 .86058 98 Std. Predicted Value -2.038 2.227 .000 1.000 98 Std. Residual -3.839 1.664 .000 .995 98
a. Dependent Variable: LnU2i
UJI LINIERITAS
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables Removed
Method
1 R.DI2b . Enter
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .000a .000 -.010 1.44295157
a. Predictors: (Constant), R.DI2
ANOVAa
Model Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression .000 1 .000 .000 1.000b
Residual 199.882 96 2.082
Total 199.882 97 a. Dependent Variable: Unstandardized Residual b. Predictors: (Constant), R.DI2
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -1.359E-017 .348 .000 1.000
R.DI2 .000 .000 .000 .000 1.000
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Lampiran 6
Tabel Durbin - Waston
Titik dL dan dU pada α 5%
obs. k'=1 k'=2 k'=3 k'=4 k'=5 k'=6 k'=7
N dL du dL du dL du dL du dL du dL du dL du
25 1,288 1,454 1,206 1,550 1,123 1,654 1,038 1,767 0,953 1,886 0,868 2,012 0,784 2,144
26 1,302 1,461 1,224 1,553 1,143 1,652 1,062 1,759 0,979 1,873 0,897 1,992 0,816 2,117
27 1,316 1,469 1,240 1,556 1,162 1,651 1,084 1,753 1,004 1,861 0,925 1,974 0,845 2,093
28 1,328 1,476 1,255 1,560 1,181 1,650 1,104 1,747 1,028 1,850 0,951 1,958 0,874 2,071
29 1,341 1,483 1,270 1,563 1,198 1,650 1,124 1,743 1,050 1,841 0,975 1,944 0,900 2,052
30 1,352 1,489 1,284 1,567 1,214 1,650 1,143 1,739 1,071 1,833 0,998 1,931 0,926 2,034
31 1,363 1,496 1,297 1,570 1,229 1,650 1,160 1,735 1,090 1,825 1,020 1,920 0,950 2,018
32 1,373 1,502 1,309 1,574 1,244 1,650 1,177 1,732 1,109 1,819 1,041 1,909 0,972 2,004
33 1,383 1,508 1,321 1,577 1,258 1,651 1,193 1,730 1,127 1,813 1,061 1,900 0,994 1,991
34 1,993 1,514 1,333 1,580 1,271 1,652 1,208 1,728 1,144 1,808 1,080 1,891 1,015 1,979
35 1,402 1,519 1,343 1,584 1,283 1,653 1,222 1,726 1,160 1,803 1,097 1,884 1,034 1,967
36 1,411 1,525 1,354 1,587 1,295 1,654 1,236 1,724 1,175 1,799 1,114 1,877 1,053 1,957
37 1,419 1,530 1,364 1,590 1,307 1,655 1,249 1,723 1,190 1,795 1,131 1,870 1,071 1,948
38 1,427 1,535 1,373 1,594 1,318 1,656 1,261 1,722 1,204 1,792 1,146 1,864 1,088 1,939
39 1,435 1,540 1,382 1,597 1,328 1,658 1,273 1,722 1,218 1,789 1,161 1,859 1,104 1,932
40 1,442 1,544 1,391 1,600 1,338 1,659 1,285 1,721 1,230 1,786 1,175 1,854 1,120 1,924
45 1,475 1,566 1,430 1,615 1,383 1,666 1,336 1,720 1,287 1,776 1,238 1,835 1,189 1,895
50 1,503 1,585 1,462 1,628 1,421 1,674 1,378 1,721 1,335 1,771 1,291 1,822 1,246 1,875
55 1,528 1,601 1,490 1,641 1,452 1,681 1,414 1,724 1,374 1,768 1,334 1,814 1,294 1,861
60 1,549 1,616 1,514 1,652 1,480 1,689 1,444 1,727 1,408 1,767 1,372 1,808 1,335 1,850
65 1,567 1,629 1,536 1,662 1,503 1,696 1,471 1,731 1,438 1,767 1,404 1,806 1,370 1,843
70 1,583 1,641 1,554 1,672 1,525 1,703 1,494 1,735 1,464 1,768 1,433 1,802 1,401 1,837
75 1,598 1,652 1,571 1,680 1,543 1,709 1,515 1,739 1,487 1,770 1,458 1,801 1,428 1,834
80 1,611 1,662 1,586 1,688 1,560 1,715 1,534 1,743 1,507 1,772 1,480 1,801 1,453 1,831
85 1,624 1,671 1,600 1,696 1,575 1,721 1,550 1,747 1,525 1,774 1,500 1,801 1,474 1,829
90 1,635 1,679 1,612 1,703 1,589 1,726 1,566 1,751 1,542 1,776 1,518 1,801 1,494 1,827
95 1,645 1,687 1,623 1,709 1,602 1,732 1,579 1,755 1,557 1,778 1,536 1,802 1,512 1,827
100 1,654 1,694 1,634 1,715 1,613 1,736 1,592 1,758 1,571 1,780 1,550 1,803 1,528 1,826
Lampiran 7
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Atik Masruroh
Tempat/Tanggal lahir : Kab. Semarang, 18 Maret 1990
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Warga negara : Indonesia
Alamat : Jatirejo RT 07/RW 01 Kec.Suruh Kab. Semarang
Riwayat pendidikan :
1. SD N Jatirejo lulus tahun 2003
2. SMP N 1 Suruh lulus tahun 2006
3. SMA N 1 Suruh lulus tahun 2009
Demikian riwayat hidup penulis dibuat dengan sebenar-benarnya, kemudian bagi yang
berkepentingan harap maklum adanya.
Salatiga, 27 Januari 2015
Penulis
Atik Masruroh
NIM : 21310016