Download - Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kiranti Di Kota Pekalongan
ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAPKEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KIRANTI
DI KOTA PEKALONGAN
RESUME SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikanProgram Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen
Universitas Pekalongan
Oleh :
NOER HIKMAH
NPM : 03. 2958 E
FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PEKALONGAN
2007
0
BAB I
PENDAHULUAN
Tuntutan untuk dapat memahami konsumen merupakan konsekuensi logis
implementasi konsep pemasaran. Pengetahuan dan informasi yang luas tentang
konsumen merupakan saran yang sangat berguna bagi manajemen untuk
mengembangkan strategi pemasaran yang efektif. Karena dengan demikian, manajemen
akan semakin jeli melihat pasar-pasar baru dan segera memanfaatkannya dengan baik.
Berbagai kelebihan dan daya tarik produk ditawarkan oleh setiap pemasar untuk
memberikan kepuasan pada konsumen. Salah satu jenis produk yang ditawarkan adalah
produk-produk jamu tradisional, baik jamu dalam bentuk botol, serbuk, maupun kapsul.
Diantara perusahaan-perusahaan yang menguasai produk jamu di Indonesia
adalah Produk Orang Tua (OT) yang diproduksi oleh PT. Ultra Prima Abadi Surabaya
yang sudah ada sejak tahun 1950. Dengan usia yang tergolong lama, PT. Ultra Prima
Abadi Surabaya mampu memahami pasar Indonesia dengan segala tabiat dan
kebiasaannya.
Ditengah persaingan antar perusahaan pemasok jamu tradisional yang tajam
serta peluang pasar yang masih luas, diperlukan segmen-segmen pasar untuk
menempatkan posisi produk. Dengan melakukan segmentasi pasar, pada akhirnya PT.
Ultra Prima Abadi Surabaya dapat menyusun suatu strategi bauran pemasaran
(marketing mix) yang tepat dengan segmentasi pasarnya, agar dapat
1
mengidentifikasikan keinginan konsumen dengan memperhatikan kebutuhan, harapan
dan kemampuan konsumen sangat penting bagi keberhasilan suatu sistem pemasaran.
Meskipun banyak pesaing industri jamu tradisonal yang menawarkan jamu sehat
lelaki, tolak angin, serta jamu kesehatan wanita, ternyata bagi PT. Ultra Prima Abadi
Surabaya yang memiliki produk jamu tradisional yang beragam seperti ; anggur buah,
arak cap orang tua, arak putih, beras kencur, anggur ketan item (KTI) dan anggur
kolesom, serta jamu kesehatan bagi wanita (kiranti) masih tetap diminati dan disukai
masyarakat.
PT. Ultra Prima Abadi Surabaya selalu menjaga kualitas dan rasa dari produk
jamu yang di produksi, agar konsumen tetap mengkonsumsinya. Dalam upaya menjaga
kualitas dan mempertahankan kualitas produk, PT. Ultra Prima Abadi Surabaya selalu
melakukan inovasi pada produknya agar tetap bertahan dipasaran, dengan melakukan
inovasi pada atribut produknya. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk menjaring dan
menarik konsumen yang dapat mempengaruhi keputusan untuk membeli.
Kiranti merupakan produk terbaru dari Orang Tua (OT) yang diproduksi oleh
PT. Ultra Prima Abadi Surabaya, yang berupa sehat datang bulan (kiranti kuning), slim
(kiranti hijau) serta pegalinu (kiranti biru). Kiranti sangat berkhasiat untuk mengatasi
sakit karena datang bulan (haid), untuk melancarkan menstruasi, mengobati keputihan
dan sebagainya.
Pengambilan keputusan pembelian produk sangat dipengaruhi oleh atribut-
atribut produk, seperti ; harga, merek, kemasan, pendapatan konsumen dan selera
konsumen. (Fandy Tjiptono, 1997 : 103). Sedangkan dalam penelitian ini atribut
produk yang mempengaruhi keputusan pembelian kiranti, meliputi ; harga, merek, dan
kemasan.
2
Harga produk dapat mempengaruhi keputusan membeli konsumen, karena jika
harga dari produk tersebut terjangkau oleh semua lapisan masyarakat serta produk
tersebut banyak khasiatnya, maka produk tersebut akan dicari oleh masyarakat karena
ingin mengkonsumsinya. Kemasan dapat memberikan daya tarik dari segi warna,
bentuk maupun desainnya. Selain kemasan merek juga bermanfaat untuk membedakan
produk perusahaan dengan perusahaan pesaingnya, yang dapat memudahkan konsumen
untuk mengenalinya. Atribut-atribut produk tersebut sangat mempengaruhi terhadap
keputusan pembelian produk kiranti di Kota Pekalongan dari segi kemasan dan merek.
3
BAB II
PERMASALAHAN
Perumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Apakah ada pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian produk kiranti
di Kota Pekalongan secara simultan ?
2. Apakah ada pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian produk kiranti
di Kota Pekalongan secara parsial ?
3. Atribut produk mana yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian
produk kiranti di Kota Pekalongan ?
4. Seberapa besar pengaruh atribut-atribut produk terhadap keputusan pembelian
produk kiranti di Kota Pekalongan ?
4
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
3.1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini, diukur dalam 4 indikator, yaitu
: umur, pekerjaan, penghasilan, dan pernah mengkonsumsi kiranti.
1. Umur Responden
Umur dari 100 responden diketahui bahwa sebagian besar responden yang ada
berumur 25 s/d 40 tahun sebanyak 49 orang (49 %) serta sebagian kecil
responden berumur > 40 tahun sebanyak 18 orang (18 %).
2. Pekerjaan
Pekerjaan dari 100 responden diketahui bahwa sebagian besar responden yang
ada bekerja sebagai mahasiswa sebanyak 30 orang (30 %) serta sebagian kecil
responden bekerja sebagai TNI/POLRI sebanyak 0 orang (0 %).
3. Penghasilan
Penghasilan 100 responden diketahui bahwa sebagian besar responden yang
ada mempunyai penghasilan < Rp 1 juta sebanyak 67 orang (67 %) serta
sebagian kecil responden mempunyai penghasilan > Rp 2 juta sebanyak 10
orang (10 %).
4. Pernah mengkonsumsi produk Kiranti
Responden pernah mengkonsumsi produk Kiranti diketahui bahwa sebagian
besar responden yang ada pernah mengkonsumsi Kiranti 3 kali sebanyak 54
orang (54 %) serta sebagian kecil responden pernah mengkonsumsi Kiranti 2
kali sebanyak 8 orang (8 %).
3.2. Variabel Atribut Produk
Untuk mengetahui pendapat dari responden mengenai variabel atribut produk
meliputi ; harga (X1), merek (X2) dan kemasan (X3) produk Kiranti, adalah sebagai
berikut :
5
Tabel 3.1Jawaban Responden Mengenai Atribut Produk
No Pertanyaan SS S N TS STS JmlHarga (X1)
1 Harga produk Kiranti sangat terjangkau oleh semua lapisan masyarakat
33 54 6 7 0 100
Prosentase 33 54 6 7 0 100
2 Harga produk sesuai dengan khasiat yang diperoleh
36 42 13 9 0 100
Prosentase 36 42 13 9 0 100
3 Harga sesuai dengan kualitas produk 51 28 6 12 0 100
Prosentase 51 28 6 12 0 100
Merek (X2)
1 Merek dari produk kiranti sangat menarik
41 33 21 5 0 100
Prosentase 41 33 21 5 0 100
2 Mengkonsumsi Kiranti karena merek tersebut sudah terkenal
47 29 16 8 0 100
Prosentase 47 29 16 8 0 100
3 Merek produk yang dipakai sangat unik dan mudah diingat
31 53 11 5 0 100
Prosentase 31 53 11 5 0 100
Kemasan (X3)
1 Kemasan dari produk Kiranti sangat praktis
33 37 13 10 7 100
Prosentase 33 37 13 10 7 100
2 Kemasan produk kiranti sangatlah menarik
47 31 8 12 2 100
Prosentase 47 31 8 12 2 100
3 Kemasan produk Kiranti sangat kuat dan tahan lama
25 38 26 10 1 100
Prosentase 25 38 26 10 1 100
Sumber : data primer yang diolah
6
3.3. Variabel Keputusan Pembelian
Untuk mengetahui pendapat dari responden mengenai variabel keputusan
pembelian produk Kiranti, adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2Jawaban Responden Mengenai Keputusan Pembelian
No Pertanyaan A B C D E Jml
Lama Mengkonsumsi Kiranti 13 25 54 8 0 100
Prosentase 13 25 54 8 0 100
Sumber : data primer yang diolah
3.4. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
pertanyaan yang dijadikan kuesioner. Pengujian validitas menggunakan alat bantu
software SPSS verssi 11.00 for windows. Untuk uji validitas dilakukan dengan
menggunakan korelasi bivariate.
Dari hasil perhitungan validitas diperoleh r hitung pada setiap pertanyaan
dari variabel harga, merek, kemasan dan keputusan pembelian nilainya r hitung > r
tabel 0,263. Dengan demikian dapat dikatakan pertanyaan dari variabel harga,
merek, kemasan dan keputusan pembelian adalah valid untuk dijadikan instrumen
penelitian.
7
3.5. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji tingkat kemampuan instrumen riset
untuk mengumpulkan data secara konsisten dari sekelompok individu yang
dijadikan kuesioner. Pengujian reliabilitas menggunakan alat bantu software SPSS
verssi 11.00 for windows. Untuk uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
koefisien reliabilitas alpha cronbach.
Dari hasil perhitungan reliabilitas diperoleh koefisien reliabilitas alpha >
standar alpha cronbach yang digunakan yaitu 0,60 pada setiap pertanyaan dari
variabel harga, merek, kemasan dan keputusan pembelian. Dengan demikian dapat
dikatakan pertanyaan dari variabel harga, merek, kemasan dan keputusan
pembelian adalah reliabel untuk dijadikan instrumen penelitian.
3.6. Analisis Regresi Berganda
Analisis ini digunakan untuk mencari pengaruh dari variabel X terhadap variabel
Y menggunakan rumus : (Robert D. Masson dan Douglas A. Lind, 1999 : 102)
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Dimana :
Y = keputusan pembelian
X1 = harga
X2 = merek
X3 = kemasan
a = constant
b = koefisien regresi
8
Dari persamaan normal diatas diperoleh persamaan regresi menggunakan
program SPSS for windows versi 11.0 sebagai berikut :
Y = 17,326 + 0,307 X1 + 0,215 X2 + 0,236 X3
Interpretasi
b1 = 0,307 artinya harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
b2 = 0,215 artinya merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
b3 = 0,236 artinya kemasan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
3.7. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari
harga, merek dan kemasan terhadap keputusan pembelian, baik secara simultan
maupun secara parsial.
1. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Dari pengujian F hitung yang dilakukan, dengan menggunakan taraf
signifikan 5 %, derajat kebebasan n-k-1) diperoleh nilai F tabel = 3,95 dan
nilai F hitung = 48,896, dengan tingkat signifikansi 0,000 atau lebih kecil
dari = 0,05.
Karena nilai F hitung > F tabel yaitu 48,896 > 3,95 dan tingkat
signifikansi 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak, yang artinya ada pengaruh yang
signifikan antara harga, merek dan kemasan terhadap keputusan pembelian
produk Kiranti di Kota Pekalongan.
2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
9
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari
variabel X terhadap variabel Y secara sendiri-sendiri (parsial).
Dari pengujian hipotesis uji t yang dilakukan dengan menggunakan taraf
signifikan 0,05, derajat kebebasan (n-2), diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Variabel harga (X1) terhadap keputusan pembelian (Y) diperoleh nilai t
hitung (tX1 / 2,670), dan t tabel (1,96) dengan tingkat signifikansi
0,003.
Karena nilai t hitung (tX1 / 2,670) > t tabel (1,96) dan tingkat
signifikansi (0,003) < (0,05) maka Ho ditolak yang artinya ada
pengaruh yang signifikan antara variabel harga terhadap keputusan
pembelian produk Kiranti di Kota Pekalongan.
2. Variabel merek (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) diperoleh nilai t
hitung (tX2 / 2,529), dan t tabel (1,96) dengan tingkat signifikansi
0,009.
Karena nilai t hitung (tX2 / 2,529) > t tabel (1,96) dan tingkat
signifikansi (0,009) < (0,05) maka Ho ditolak yang artinya ada
pengaruh yang signifikan antara variabel merek terhadap keputusan
pembelian produk Kiranti di Kota Pekalongan.
3. Variabel kemasan (X3) terhadap keputusan pembelian (Y) diperoleh
nilai t hitung (tX3 / 2,291), dan t tabel (1,96) dengan tingkat
signifikansi 0,005.
10
Karena nilai t hitung (tX3 / 2,291) > t tabel (1,96) dan tingkat
signifikansi (0,005) < (0,05) maka Ho ditolak yang artinya ada
pengaruh yang signifikan antara variabel kemasan terhadap keputusan
pembelian produk Kiranti di Kota Pekalongan.
3. Variabel yang paling berpengaruh
Dari ketiga nilai koefisien regresi b1, b1 dan b3 diperoleh hasil bahwa koefisien
regresi harga produk b1 (0,307) > koefisien regresi merek b2 (0,215) dan
kemasan b3 (0,236).
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi dari
variabel harga (X1) paling berpengaruh atau paling besar pengaruhnya
terhadap keputusan pembelian produk Kiranti di Kota Pekalongan
dibandingkan dengan variabel merek (X2) dan kemasan (X3).
5.8. Analisis Determinasi Berganda (R2)
Analisis ini digunakan untuk mencari besarnya pengaruh dari mutu / kualitas
produk, merek dan kemasan terhadap keputusan pembelian, menggunakan
program SPSS for windows versi 11.0 adapun hasil perhitungan sebagai berikut :
Dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan diperoleh nilai R2 = 0,604 atau 60,4
%, artinya bahwa keputusan pembelian produk Kiranti dipengaruhi oleh variabel
harga, merek dan kemasan sebesar 60,4 %, sedangkan 39,6 % dipengaruhi oleh
11
faktor lain, yang mempengaruhi keputusan pembelian produk Kiranti seperti
pendapatan konsumen dan selera konsumen.
12
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1. Simpulan
1. Dari hasil jawaban 100 responden yang mengkonsumsi produk Kiranti di Kota
Pekalongan menurut karakteristik responden, diketahui bahwa sebagian besar
responden berumur antara 25 tahun s/d 40 tahun, memiliki pekerjaan sebagai
mahasiswa, dengan penghasilan < Rp 1 juta serta rata-rata telah mengkonsumsi
produk Kiranti sebanyak 3 kali.
2. Analisis Regresi Berganda
Dari analisis yang dilakukan diperoleh persamaan regresi :
Y = 17,326 + 0,307 X1 + 0,215 X2 + 0,236 X3
Interpretasi
b1 = 0,307 artinya harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
b2 = 0,215 artinya merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
b3 = 0,236 artinya kemasan berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian.
3. Pengujian Hipotesis
a. Dari pengujian secara simultan (bersamaan) diperoleh hasil sebagai berikut :
Dengan menggunakan taraf signifikan 0,05, derajat kebebasan (n-k-1)
diperoleh nilai F tabel = 3,95 dan nilai F hitung = 48,896, dengan tingkat
signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari = 0,05.
13
Karena nilai F hitung > F tabel yaitu 48,896 > 3,95 dan tingkat signifikansi
0,000 < 0,05 maka Ho ditolak yang artinya ada pengaruh yang signifikan
antara harga, merek dan kemasan terhadap keputusan pembelian produk
Kiranti di Kota Pekalongan.
b. Dari pengujian secara parsial (sendiri-sendiri) menggunakan taraf signifikan
0,05, derajat kebebasan (n-2) diperoleh hasil sebagai berikut :
1) Variabel harga (X1) terhadap keputusan pembelian (Y) diperoleh nilai t
hitung (tX1 / 2,670), dan t tabel (1,96) dengan tingkat signifikansi 0,003.
Karena nilai t hitung (tX1 / 2,670) > t tabel (1,96) dan tingkat
signifikansi (0,003) < (0,05) maka Ho ditolak yang artinya ada
pengaruh yang signifikan antara variabel harga terhadap keputusan
pembelian produk Kiranti di Kota Pekalongan.
2) Variabel merek (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) diperoleh nilai t
hitung (tX2 / 2,529), dan t tabel (1,96) dengan tingkat signifikansi 0,009.
Karena nilai t hitung (tX2 / 2,529) > t tabel (1,96) dan tingkat
signifikansi (0,009) < (0,05) maka Ho ditolak yang artinya ada
pengaruh yang signifikan antara variabel merek terhadap keputusan
pembelian produk Kiranti di Kota Pekalongan.
3) Variabel kemasan (X3) terhadap keputusan pembelian (Y) diperoleh
nilai t hitung (tX3 / 2,291), dan t tabel (1,96) dengan tingkat signifikansi
0,005.
Karena nilai t hitung (tX3 / 2,291) > t tabel (1,96) dan tingkat
signifikansi (0,005) < (0,05) maka Ho ditolak yang artinya ada
14
pengaruh yang signifikan antara variabel kemasan terhadap keputusan
pembelian produk Kiranti di Kota Pekalongan.
4. Variabel yang paling berpengaruh
Dari ketiga nilai koefisien regresi b1, b1 dan b3 diperoleh hasil bahwa koefisien
regresi harga b1 (0,307) > koefisien regresi merek b2 (0,215) dan kemasan b3
(0,236).
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi dari variabel
harga (X1) paling berpengaruh atau paling besar pengaruhnya terhadap
keputusan pembelian produk Kiranti di Kota Pekalongan dibandingkan dengan
variabel merek (X2) dan kemasan (X3).
5. Analisis Determinasi Berganda (R2)
Besarnya R2 = 0,604 atau 60,4 %, artinya bahwa keputusan pembelian produk
Kiranti dipengaruhi oleh variabel harga, merek dan kemasan sebesar 60,4 %,
sedangkan 39,6 % dipengaruhi oleh faktor lain, yang mempengaruhi keputusan
pembelian produk Kiranti seperti pendapatan konsumen dan selera konsumen.
4.2. Saran-saran
1. Pihak distributor produk Kiranti di Kota Pekalongan, hendaknya perlu
mempertahankan variabel atribut produknya yang mempengaruhi keputusan
pembelian, karena variabel tersebut (harga, merek dan kemasan) mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.
2. Pihak distributor produk Kiranti di Kota Pekalongan, perlu memprioritaskan
harga, karena variabel tersebut paling besar pengaruhnya terhadap keputusan
pembelian produk Kiranti.
15
DAFTAR PUSTAKA
Alex S. Nitisesmito, 1996, Marketing, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Arikunto, S, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Basu Swastha DH dan Irawan. 2002, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty. Yogyakarta.
Basu Swastha DH dan T. Hani Handoko. 2000, Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen, Liberty. Yogyakarta.
Chuzaimah and Sujadi, 2006, Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Buku di Toko Buku Gramedia Surakarta, Benefit Jurnal Manajemen dan Bisnis, http//eprints.ums.ac.id.
Fandy Tjiptono, 1997, Strategi Pemasaran, Andi Offset, Yogyakarta.
Fuad Mas’ud, 2004, Survay Diagnosis Organisasional, Konsep dan Aplikasi, Universitas Diponegoro, Semarang.
Inggit, 2003, Pengaruh Kemasan Produk Kebutuhan Sehari-hari (Home Brand) Terhadap Keputusan Pembelian Pada Yogya Sunda Departement Store di Bandung, skripsi Fakultas Ekonomi Manajemen, Universitas Komunikasi, Jakarta, http//abstrack.unikom.ac.id.
Kotler, Phillip, 1996. Manajemen Pemasaran, Erlangga. Jakarta, Jilid 2.
………., 2002, Manajemen Pemasaran, Prenhallindo, Jakarta, Edisi Milenium, Jilid I.
Masson, Robert D. dan Lind, Douglas A. 1999, Teknik Statistika Untuk Bisnis & Ekonomi, Erlangga, Jakarta.
Mudrajad Kuncoro, 2003, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta.
Riyanto, 2004, Analisis Pengaruh Harga dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Tiket Angkutan Bus EZRI Pekalongan, Universitas Pekalongan.
Yoyoh Supriyati, 2006, Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Minuman Teh Kotak (Studi Pada Konsumen Teh Kotak di Kawasan Perumahan Nusa Hijau Permai Kota Cimahi), Skripsi Fakultas Ekonomi Manajemen Unikom, http//digilib.unikom.ac.id.
16
17