perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL BENANG PADA PT. DAN LIRIS
DI SUKOHARJO
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai
Gelar Ahli Madya Manajemen Pemasaran
Oleh :
TRI PURNAMA SARI
NIM F3209104
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
ü Selalu Menghargai hal yang terkecil, karena hal terbesar
itu selalu mulai dari hal yang terkecil
ü Tebarkan manfaat dimana pun kau berada
ü Suatu Proses itu lebih indah dibandingkan hasilnya
ü Selalu memudahkan urusan orang lain karena Allah SWT
akan memudahkan urusan kita juga.
ü Selalu bersabar dalam mengahadapi cobaan, karena Allah
selalu bersama orang yang sabar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Karya kecilku ini kupesembahkan
untuk :
v Bapak dan ibuku tersayang
v Kedua kakakku tercinta
v Kakek dan nenekku terhormat
v Saudara-Saudaraku
v Teman-teman dekatku
v Almamaterku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah-NYA serta memberikan kekuatan
dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul
“ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL BENANG PADA PT.DAN LIRIS DI
SUKOHARJO”
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli
Madya pada Program Diploma III Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas
Ekonomi Sebelas Maret Surakarta. Berkat bantuan dari berbagai pihak penulis
dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis tidak lupa mengucapkan terima
kasih kepada seluruh pihak yang ikut memberi bantuan dan dorongan semangat
sehingga Tugas Akhir ini dapa diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada
ksempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih
yang setulusnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Djoko Purwanto, MBA selaku ktua Program Studi Manajemen
Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Ahmad Mujahit, SE.,M.Si selaku Pembimbing Tugas Akhir yang telah
banyak memberikan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
4. Seluruh Dosen DIII Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas
SebelasMaret Surakarta yang selama ini telah banyak memberikan ilmu
pengetahuannya.
5. Ibu Dian selaku Kepala Bagian Personalia PT. Danliris Sukoharjo yang telah
berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan magang
kerja dan penelitian.
6. Bapak Rudy Kurniawan selaku Kepala Bagian Penjualan dan Bapak Hendrat
selaku Kasie Bagian Penjualan Benang PT. Danliris Sukoharjo yang telah
membantu dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan penulis.
7. Kedua Orangtuaku Ayahanda Supardi dan Ibunda Parni tersayang yang selalu
memberikan cinta kasih dan doa restunya yang tulus sampai selesainya
penyusunan Tugas Akhir.
8. Kedua Kakaku Andi Aswari, Amd. Kep dan Taufik Rhahmat Hidayat, S.E
tercinta yang sudah memberikan motivasi, doa dan telah memberikan
sumbangan biaya selama kuliah yang tak terhingga.
9. Semua teman- teman Manajemen Pemasaran angkatan 2008 salah satunya
Rossi, Neng Filna, Sefi, Tiko, Kartika, Aisyah, Neng Dewi, Hilda, Putri, Juju
yang telah memberikan banyak bantuan dan dukungan serta persahabatan
yang telah terjalin indah selama duduk dibangku kuliah.
10. Dan semua pihak yang telah membantu dan penyusunan Tugas Akhir ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 4
E. Metode Penelitian ...................................................................... 4
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 6
G. Teknik Analisis Data ................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 8
A. Pengertian Bauran Pemasaran ................................................. 8
B. Pengertian Harga ..................................................................... 9
C. Menetapkan Harga Pada Suatu Produk ................................... 10
D. Tujuan Penetapan Harga ......................................................... 13
E. Faktor - faktor yang Perlu Dipertimbangkan Dalam
Menetapkan Harga .................................................................... 15
F. Biaya Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual ............................ 19
G. Metode Penentuan Harga Jual ................................................. 21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
H. Metode Penentuan Harga Jual Cost Plus ................................. 23
I. Alasan dan Kelemahan Dalam Penggunaan Data Biaya ......... 24
J. Kerangka Pemikiran ................................................................ 26
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................ 28
A. Gambaran Umum Perusahaan ................................................... 28
1. Sejarah dan Perkembangan PT. Dan Liris Sukoharjo ........ 28
2. Tujuan Perusahaan .............................................................. 30
3. Lokasi PT. Dan Liris Sukoharjo ......................................... 32
4. Struktur Organisasi ............................................................. 33
5. Aspek Sumber Daya Manusia ............................................ 37
6. Proses Produksi ................................................................... 42
7. Pemasaran ........................................................................... 43
B. Laporan Magang Kerja ............................................................ 46
1. Tujuan Magang Kerja ......................................................... 46
2. Manfaat Magang Kerja ....................................................... 46
3. Laporan Pelaksanaan Magang Kerja .................................. 47
C. Pembahasan Masalah .............................................................. 50
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 57
A. Kesimpulan .............................................................................. 57
B. Saran ........................................................................................ 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel III. 1 Biaya Bahan Baku Januari 2012 ................................................ 50
Tabel III.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung Januari 2012 ............................. 51
Tabel III.3 Biaya Overhead Pabrik Januari 2012 ........................................ 52
Tabel IV.4 Harga Pokok Produksi Januaari 2012 ........................................ 53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Siklus Akuntansi Biaya .............................................................. 26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL BENANG PADA PT. DANLIRIS
DI SUKOHARJO
TRI PURNAMA SARI
F3209104
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai cara penentuan harga jual produk Benang di PT. Dan Liris . Desain Penulisan menggunakan desain kasus yaitu mendiskripsikan suatu permasalahan dan mengajukan pertanyaan guna memperoleh jawaban yang akan dijadikan kesimpulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara, observasi, dan studi pustaka.
Penentuan harga jual merupakan salah satu kebijakan yang penting dalam suatu perusahaan. PT. Dan Liris merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang tekstil. Pada penelitian ini penulis fokus pada hasil produksi benang di Spinning 1, dengan contoh produk C40 yang terbuat dari bahan baku serat alami yaitu kapas (cotton) tanpa campuran serat buatan. Penentuan harga jual PT. Dan Liris menggunakan metode Naive Cost Plus Methode. Penulis mencoba menghitung kembali biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan PT. Dan Liris dan melakukan penelitian mengenai penetapan harga dengan metode yang berbeda dari perusahaan yaitu metode Cost Plus Pricing dengan pendekatan Full Costing. Hasil perhitungan penentuan harga jual berdasarkan kebijakan PT. Dan Liris dengan menggunakan Naive Plus Methode menghasilkan harga sebesar Rp 56.248,-/cone sedangkan harga jual yang ditentukan melalui Cost Plus Pricing dengan metode Full Costing penulis menghitung biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya produksi serta biaya non produksi menghasilkan harga jual produk sebesar Rp 50.624,-/cone. Biaya non produksi sendiri terdiri dari biaya administrasi umum serta biaya pemasaran. Dari total biaya yang telah penulis hitung, penulis menetapkan sebesar 20% yang telah menjadi kebijakan perusahaan dari total biaya yang dihitung, sebagai laba perusahaan.
Kata Kunci : Harga,Cost Plus Pricing dan Full Costing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE DETERMINATION OF THE THREAD SELLING
PRICE IN DANLIRIS FACTORY SUKOHARJO
TRI PURNAMA SARI
F3209104
The purpose of this research is to get a clear information to determine the thread selling price of Dan Liris factory. The writing design of this research uses special design which describe problem and give question to get the answer which will lead to the conclusion. Furthermore, this research use interviewing observation and literature studying as the data collecting technique.
Selling price determination is one of important policy company. Dan Liris factory is one of factories of textile. This research focuses in the thread production in Spinning I. For example C40 product which made from natural viber basic commodity, cotton withait any unimitation commodity addition. Yhe selling price determination uses naive plus method.
The researcher try to reaccoaunt of the cost production of Dan Liris factory and research to the price determination which us different method,the researcher use cost plus pricing with full costing approach. This accounting result according to Dan Liris factory which use naive plus method, produces Rp 56.248 / cone, more over the result of the accounting which use cost plus pricing with full costing approach produces Rp 50.642 / cone. Non production cost consist of general administration cost and marketing cost. Based on the result of the accounting, research er cancludes that 20% is the percentage that determined by the policy factory as the profit of the factory.
Key Word : Price,Cost Plus Pricing and Full Costing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persaingan dalam dunia usaha dari waktu ke waktu semakin ketat.
Persaingan bisnis yang ketat menuntut setiap perusahaan untuk saling
berkompetisi. Sehingga setiap perusahaan perlu memperhatikan efektifitas dan
efisiensi dalam pendayagunaan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan perusahaan. Terlebih lagi dengan semakin selektifnya
konsumen untuk memilih barang yang memiliki mutu yang tinggi dengan
harga yang relaif murah.
Untuk itu suatu perusahaan harus mempunyai strategi pemasaran yang
tepat dan sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Tujuan utama semua perusahaan adalah pada dasarnya
sama yaitu : Dapat meningkatkan volume penjualan dan menghasilkan laba
yang meningkat tanpa meninggalkan kepuasaan konsumen.
PT Dan Liris adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang
tekstil yang terletak di Desa Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten
Sukoharjo. Perusahaan ini memasarkan hasil produksinya melalui agen-agen
dan distributor yang terbesar di seluruh Indonesia dan dituntut untuk mampu
bersaing dengan perusahaan lainnya yang bergerak dibidang yang sama.
Persaingan dalam bisnis produksi tekstil juga terjadi mengingat
banyaknya perusahaan teksil (swasta) yang terdiri di sekitar wilayah Surakarta
dan sekitarnya. Selain itu PT. Dan Liris juga harus bersaing dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
perusahaan daerah lain. Pangsa pasar pun semakin mengecil seiring dengan
semakin banyaknya produk barang jadi yang terjual yang mampu
memproduksi bahan tekstil dalam kapsitas yang kecil. Hal ini menuntut pihak
untuk mengoptimalkan strategi pemasaran agar tidak kehilangan pangsa pasar.
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah bauran
pemasaran, ini berkaitan menentukan bagaimana perusahaan menyajikan
penawaran produk atau jasa pada segmen pasar sasaran. Bauran pemasaran
mencakup produk, harga, distribusi dan promosi.
Harga dalam arti lebih luas adalah sejumlah uang yang dibebankan
atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas
manfaat-manfaat kerena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut
(Kotler, 2001 : 439). Sedangkan harga dalam arti yang paling sempit adalah
jumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa (Kotler, 2001 : 439).
Ketika perusahaan mengembangkan atau menghasilkan suatu produk
baru, salah satu tugas pemasaran adalah menetapkan harga, dengan
menetapkan harga maka perusahaan akan mudah dalam mencapai tujuan
penetapan harga. Ada beberapa tujuan penetapan harga yaitu memperoleh laba
maksimal, mengembalikan modal awal, mengurangi persaingan dan
memperoleh dan memperbaiki pasar sasaran. Dengan menentukan harga
berarti perusahaan telah berusaha untuk melanjutkan kelangsungan usahanya,
yaitu dengan menetapkan harga jual yang dapat dijangkau oleh konsumen.
Selain itu perusahaan dapat memaksimalkan laba yang akan diperoleh dari
penjualan produk tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan harga jual antra lain
faktor pengeluaran perusahaan dan strategi perusahaan. Sedangkn faktor yang
dari luar perusahaan adalah persaingan, permintaan, dan penawaran, keadaan
ekonomi, dll. Salah satu faktor terpenting dalam penentuan harga jual adalah
biaya yang dikeluarkan perusahaan, karena merupakan batas minimal yang
harus dipenuhi agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Harga jual juga
harus mampu menutup biaya dan harus memenuhi laba yang diinginkan
perusahaan. Oleh karena itu penentuan harga jual harus melalui perhitungan
yang sangat teliti dan akurat.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian
dengan judul :
“ ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL BENANG PADA PT.
DAN LIRIS DI SUKOHARJO ”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan
suatu permasalahan yakni : “ Bagaimana cara penentuan harga jual benang
yang dilakukan pada PT. Dan Liris di Sukoharjo ? ”
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah: “ Untuk mengetahui cara penentuan harga jual
benang yang dilakukan pada PT. Dan Liris di Sukoharjo ’’
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Sebagai masukkan yang dapat dijadikan pertimbangan dalam
menyusun kebijakan pemasaran khususnya dalam penentuan harga demi
meningkatkan volume penjualan.
2. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan tentang masalah-masalah dibidang
pemasaran terutama mengenai strategi penentuan harga jual yang
diterapkan pada perusahaan.
3. Bagi Pembaca
Memberikan tambahan informasi dan referensi yang berguna bagi
pembaca dan dapat memberikan gambaran terutama dengan kajian yang
sama.
E. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan perencanaan, struktur dan strategi
penelitian dalam rangka menjawab pertanyaan dan mengendalikan
penyimpangan yang mungkin terjadi (Sumarni, 2006 : 47).
Desain Penelitian yang digunakan merupakan studi kasus dengan
obyek perusahaan pada PT. Dan Liris di Sukoharjo. Suatu penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
dimaksudkan mendeskripsikan suatu permsalahan dan mengajukan
pertanyaan guna memperoleh jawaban yang akan dijadikan kesimpulan.
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di PT. Dan Liris yang terletak di
Desa Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
3. Jenis Penelitian
a. Jenis Data
1) Data Kualitatif
Data Kualitatif adalah data yang tidak dapat dihitung.
Dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah berupa gambaran
umum dari perusahaan dan gambaran proses produksi PT. Dan
Liris.
2) Data Kuantitatif
Data Kuantitatif adalah data yang dihitung dengan angka.
Dalam penelitian ini berupa biaya- biaya yang dikeluarkan
perusahaan.
b. Sumber Data
Menurut sumbernya, data penelitian digolongkan sebagai data primer
dan data sekunder (Azwar, 1997 : 97).
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
1) Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian
dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
langsung dari subjek sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar,
1997 : 97). Data primer dalam penelitian ini adalah berupa : Data
yang diperoleh dengan wawancara secara langsung dengan nara
sumber maupun pencatatan yang didapat dalam observasi yaitu
berupa daftar biaya serta keterangan mengenai metode penetapan
harga dalam perusahaan.
2) Data Sekunder
Data yang diperoleh dari pihak lain atau sumber lain, tidak
langsung diperoleh oleh penulis dari subjek penelitiannya (Azwar,
1997 : 97). Data yang diperoleh dari catatan perusahaan, referensi
atau sumber-sumber data yang tersedia seperti data manajemen
yang berhubungan dengan Penyusunan Tugas akhir.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Wawancara (Interview)
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
mengajukan pertanyaan- pertanyaan kepada pimpinan perusahaan, para
staf maupun orang – orang yang bersangkutan yang berhubungan dengan
penelitian. Interview merupakan komunikasi atau pembicaraan dua arah
yang dilakukan oleh pewawancara dan responden untuk menggali
informasi yang relavan denan tujuan penelitian (Sumarni, 2006 : 85).
Interview penulis dilakukan dengan Kepala Bagian penjualan benang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
untuk mendapatkan data tentang cara penentuan harga jual benang pada
PT. Dan Liris di Sukoharjo.
2. Metode Observasi
Penulis melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung di
perusahaan PT. Dan Liris sebagai objek pnelitian yang didasarkan pada
tujuan penelitian. Peneliti melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan suatu
subyek atau sifatnya tanpa berupaya mendapatkan tanggapan dari
siapapun. (Sumarni, 2006 : 50). Penulis mengamati secara langsung objek
penelitian yaitu dengan mngamati kegiatan perusahaan dan proses
produksi.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan data pendukung yang diperoleh dari
sumber lain. Data ini diperoleh dari buku referensi yang berkaitan dengan
penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Teknik menganalisis data yang digunakan adalah metode deskriptif
yang mendeskripsikan serta menggambarkan tentang suatu objek sebagaimana
adanya suatu waktu. Analisis Deskriptif adalah pengumpulan dan penyajian
pernyataaan tentang fakta (Mc Daniel, 2001 : 7).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bauran Pemasaran
Dalam kebijakan pemasaran dikenal adanya strategi bauran pemasaran
atau disebut marketing mix. Bauran pemasaran mengacu pada paduan strategi
yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang aling
memuaskan dengan pasar yang dituju. Menurut Kotler, (2001 : 71) bauran
pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis produk, harga, promosi,
distribusi yang paduan untuk mengahasilkan respon yang dingginkan pasar
sasaran. Lamb dkk (2001 : 50) menyebutkan bauran pemasaran terdiri dari :
a. Bauran pemasaran dimulai dengan produk. Inti dari bauran pemasaran
yang merupakan lagkah awalnya adalah strategi produk. Sangat sulit untuk
mendesain suatu strategi distribusimemutuskan kampanye promosi atau
menentukan harga tanpa mengenali produk yang akan dijual.
b. Strategi Distribusi berkaitan dengan upaya membuat produk tersedia
kapan dan dimana konsumen mmbutuhkannya. Distribusi mencakup
semua kegiatan bisnis penyimpanan dan pengangkutan bahan baku atau
produk jadi. Tujuan dari distribusi adalah untuk memastikan produk dalam
kondisi layak pakai pada tempat yang ditunjuk pada saat diperlukan.
c. Strategi promosi terdiri dari penjualan perorangan, periklanan, promosi
penjualan dan humas. Peran promosi dalam bauran pemasaran adalah
menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
dituju melalui penyampaian informasi mendidik, membujuk atau
mengingatkan pada mereka akan manfaat suatu organisasi atau produk.
d. Strategi Harga. Harga adalah apa yang harus di berikan oleh pembeli
untuk mendapatkan suatu produk. Harga sering merupakan elemen yang
paling fleksibel dari keempat elemen pemasaran yaitu elemen yang paling
cepat berubah.
B. PENGERTIAN HARGA
Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau
ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar
memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang dan jasa.
Pengertian ini sejalan dengan konsep pertukaran (exchange) dalam pemasaran.
Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba
perusahaan. Tingkat harga yang ditetapkan mempengaruhi kuantitas yang
terjual. Selain itu secara tidak langsung harga juga mempengaruhi biaya,
karena kuantitas yang terjual berpengaruh pada biaya yang dtimbulkan dalam
kaitannya dengan efisiensi produksi. Oleh karena penetapan harga
mempengaruhi pendapatan total dan biaya total, maka keputusan dan strategi
penetapan harga memegang peranan penting dalam setiap perusahaan
(Tjiptono, 2008 : 151).
Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong, (2001 : 439) harga adalah
sejumlah uang yang di bebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
nlai yang ditukar konsumen atas manfaat- manfaat karena memiliki atau
menggunakan produk atau jasa tersebut.
Menurut Lamb, (2001:268) harga adalah sesuatu yang diserahkan
dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa.
Secara Historis harga itu ditentukan oleh pembeli dan penjual melalui
proses tawar menawar, sehingga terjadilah kesepakatan harga tertentu. Pada
mulanya harga menjadi faktor penentu, tetapi dewasa ini faktor penentu
pembelian semakin bervariasi, sehingga faktor selain harga juga banyak
berperanan dalam keputusan pembelian.
Kesalahan-kesalahan umum dalam penetapan harga dapat terjadi
karena hal-hal sebagai berikut :
1. Perusahaan terlalu berorentasi pada biaya, bukan pada pesaing atau
konsumen (pasar).
2. Menganggap harga merupakan variabel terpisah dari bauran pemasaran
yang lain, bukan merupkan unsur intrinsik dari segi penentuan harga pasar.
3. Perusahaan menetapkan harga cenderung sama untuk semua jenis produk
dan semua segmen. (Gitosudarmo, 2001:229).
C. Menetapkan Harga Pada Suatu Produk
Menurut Lamb (2001:308-311), menetapkan harga yang tepat atas
suatu produk merupakan suatu proses empat tahap yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
1. Menentukan tujuan penetapan harga
Langkah pertama dalam penetapan harga yang tepat adalah
menentukan tujuan penetapan harga, dimana tujuan penetapan harga
dibagi menjadi tiga kategori orientasi laba, orienatasi penjualan dan status
quo. Tujuan-tujuan ini berasal dari tujuan perusahaan secara keseluruhan.
2. Memperkirakan permintaan, biaya dan laba.
Setelah menentukan tujuan penetapan harga, para manajer harus
memperkirakan pendapatan total pada harga yang bervariasi. Selanjutnya
mereka harus menentukan biaya yang sesuai untuk masing-masing harga.
Mereka kemudian siap untuk memperkirakan brapa laba, jika ada bebrapa
besar pangsa pasar yang dapat diperoleh pada setiap kemungkinan harga
tersebut. Data ini menjadi menjadi inti dari perkembangan kebijakan
harga. Para Manajer dapat mempelajari pilihan dari sudut pendapatan,
biaya dan laba.Informasi ini dapat membantu menentukan harga yang
sesuai dengan tujuan penetapan harga.
3. Memilih suatu strategi harga untuk membantu menentukan harga dasar.
Strategi harga merupakan dasar, kerangka penetapan harga jangka
panjang yang menetapkan harga awal untuk sebuah produk dan
dimaksudkan untuk memberikan arah untuk pergerakan harga pada daur
hidup produk.Strategi harga menetapkan harga bersaing dalam segmen
pasar yang spesifik, berdasarkan pada strategi penetapan posisi yang
ditetapkan dengan baik. Kebebasan perusahaan dalam menetapkan harga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
produk dan merencanakan strategi harga tergantung pada kondisi pasar
dan elemen lainnya dari bauran pemasaran.
4. Menyesuaikan harga dasar dengan taktik penetpn harga
Harga dasar merupakan suatu tingkat harga umum dimana
perusahaan mengharapkan untuk menjual produk. Tingkat harga umum
berhubungan dengan kebijakan penetapan harga diatas pasar, pada harga
pasar, atau dibawah harga pasar. Teknik-teknik penetapan harga adalah
pendekatan jangka pendek yng tidak mengubah tingkat harga umum.
Taktik harga ini berkaitan dengan perusahaan untuk menyesuaikan
persaingan pasar, menyesuaikan perubahan kebijakan pemerintah,
mendapatkan keuntungan dalam situasi permintaan yang unik dan
menemukan promosi dan tujuan yang tepat.
Langkah-langkah dalam menetapkan harga yang tepat terhadap suatu
produk dapat dilihat dalam bagian sebagai berikut :
Memperkirakan permintaan, biaya dan laba
Menyesuaikan harga dasar dengan teknik penetapan harga
Memilih strategi harga untuk membantu menetukan harga dasar
Menentukan tujuan penetapan harga
Mengarah pada hasil harga yang tepat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
D. Tujuan Penetapan Harga
Suatu perusahaan dapat mengejar enam tujuan melalui penetapan harga
(Philip Kotler, 2001:638), yaitu :
1. Kelangsungan Hidup
Perusahaan dapat mengejar kelangsungan hidup sebagai tujuan
utamanya, jika mengalami kapasitas lebih, persaingan ketat, atau
perubahan keinginan konsumen. Untuk menjaga agar pabrik tetap
beroperasi dan persediaan dapat terus diputar, mereka sering melakukan
penurunan harga. Laba kurang penting dibandingkan kelangsungan hidup.
Selama harga dapat menutup biaya variabel dan biaya tetap, perusahaan
dapat terus berjalan. Tapi kelangsungan hidup hanyalah tujuan jangka
pendek. Dalam jangka panjang, perusahaan harus meningkatkan nilainya.
2. Laba sekarang maksimum
Banyak perusahaan menetapkan harga yang memaksimalkan
labanya sekarang. Mereka memperkirakan bahwa permintaan dan biaya
sehubungan sebagai alternative harga dan memilih harga yang akan
menghasilkan laba, arus kas, atau pengembalian investasi yang
maksimum.
3. Pendapatan secara maksimum
Beberapa perusahaan menetapkan harga yang akan
memaksimalkan pendapatan dari penjualan. Maksimisasi pendapatan
hanya membutuhkan perkiraan fungsi permintaan. Banyak manajer
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
percaya bahwa maksimisasi pendapatan akan menghasilkan maksimisasi
laba jangka panjang dan pertumbuhan pasar.
4. Pertumbuhan penjualan maksimum
Perusahaan lainnya ingin memaksimalkan unit penjualan. Mereka
percaya bahwa volume penjualan lebih tinggi akan menghasilkan biaya
per unit lebih rendah dan laba jangka panjang yang lebih tinggi. Mereka
menetapkan harga terendah, dengan mengasumsikan bahwa pasar sensitive
terhadap harga. Ini disebut penetapan harga penetrasi pasar.
5. Skimming pasar maksimum
Skimmimng pasar hanya mungkin dalam kondisi adanya sejumlah
pembeli yang memiliki permintaan tinggi, biaya perunit untuk
memproduksi volume kecil tidaklah sedemikian tinggi sehingga dapat
mengurangi keuntungan penetapan harga maksimal yang dapat diserap
pasar, harga yang tinggi tidak menarik lbih banyak pesaing, harga tinggi
menyatakan citra produk superior.
6. Kepemimpinan mutu produk
Perusahaan mungkin mengarahkan untuk menjadi pemimpin dalam
hal mutu produk dipasar, dengan membuat produk yang bermutu tinggi
dan menetapkan harga yang lebih tinggi dari pesaingnya. Mutu dan harga
yang lebih tinggi akan mndapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi
dari rata-rata industrinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
E. Faktor- Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Menetapkan Harga
Dalam penentuan harga jual, tidak semua faktor dijadikan dasar dalam
penentun harga jual, tetapi hanya beberapa faktor saja yang perlu
dipertimbangkan.
Keputusan penetapan harga sebuah perusahaan dipengaruhi oleh
faktor internal perusahaan maupun faktor eksternal lingkungannya. (Kotler
dan Amstrong, 2008 : 440).
1. Faktor Internal
Faktor internal mempengaruhi penetapan harga meliputi :
a. Tujuan Pemasaran
Sebelum menetapkan harga, perusahaan seharusnya
menentukan strategi atas produk tersebut. Jika perusahaan telah
memilih pasar sasarannya dan memposisikan dengan baik, maka
strategi bauran pemasarannya termasuk harga akan berjalan dengan
baik. Untuk menetapkan harga perusahaaan harus mempunyai tujuan
yang jelas, tujuan tersebut antara lain :
1) Bertahan hidup
2) Maksimasasi keuntungan masa sekarang
3) Kepemimpinan pasar
4) Kepemimpinan dalam mutu produk
b. Strategi bauran pemasaran
Harga adalah salah satu alat bauran pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Keputusan harga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
harus dihubungkan dengan keputusan rancangan produk, distribusi dan
promosi untuk membentuk program pemasaran yang efektif.
Keputusan yang dibuat untuk variabel-variabel bauran pemasaran
lainnya mempengaruhi keputusan penetapan harga.
Harga merupakan faktor penentu penempatan produk yang
amat penting yang menentukan pasaran produk persaingan dan
rancangan produk. Strategi penetapan harga semacam ini dengan suatu
teknik disebut penetapan biaya sasaran (target costing), suatu alat
strategis yang potensial.
c. Biaya
Biaya menjadi dasar bagi harga yang dapat ditetapkan
perusahaan terhadap produknya. Perusahaan ingin mentapkan harga
yang dapat menutupi semua biaya untuk produksi, distribusi dan
penjualan produk, dan memberikan laba yang wajar bagi usaha dan
resikonya.
Terdapat dua bentuk biaya perusahaan yaitu :
1. Biaya tetap
Biaya yang tidak berubah pada tingkat produksidan penjualan.
2. Biaya variable
Biaya yang berubah langsung sesuai dengan tingkat produksi.
Jumlah biaya tetap dan variable untuk suatu tingkat produksi
disebut dengan biaya total. Manajemen ingin menetapkan harga yang
sekurang-kurangnya dapat menutupi biaya produksi total tingkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
produksi tertentu. Jika biaya membuat dan menjual produk lebih besar
dari pesaingnya, perusahaan harus menetapkan harga yang lebih tinggi
atau mengurangi laba, sehingga menempatkan perusahaan pada
kerugian persaingan.
d. Pertimbangan organisasi
Manajemen harus memutuskan siapa yang harus mentapkan
harga dalam organisasi tersebut. Perusahaan-perusahaan menangani
pentapan harga dengan berbagai cara. Dalam perusahaan kecil, harga
sering kali ditetapkan oleh manajemen puncak dan bukan oleh
departemen pemasaran dan penjualan. Dalam perusahaan besar,
penetapan harga biasanya ditangani oleh manajer-manajer divisi
ataupun lini produk. Sedangkan pasar industri, wiranaga mungkin
diijinkan bernegosiasi dengan pelanggan dalam suatu rentang harga
tertentu.
2. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal yang mempengaruhi keputusan penetapan harga
meliputi :
a. Pasar dan permintaan
Sebelum menetapkan harga, seorang pemasar harus memahami
hubungan antara harga dan permintaan atas produknya. Dalam hal ini
hubungan harga dan permintaan sangat bervariasi terhadap berbagai
jenis pasar yang berbeda dan bagaimana perspsi pembeli atas harga
dapat mempengaruhi keputusan penetapan harga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
b. Biaya, harga dan penawaran pesaing
Faktor eksternal lainnya yang mempengaruhi keputusan
penetapan harga adalah biaya dan harga pesaing serta kemungkinana
reaksi pesaing atas tindakan penetapan harga yang dilakukan
perusahaan.Strategi penetapan harga yang mungkin akan
menghentikan persaingan atau membuat keluar dari pasar.
c. Faktor-faktor eksternal lainnya
Perusahaan juga harus mempertimbangakan faktor-faktor lain
dalam lingkungan eksternalnya. Keadaan ekonomi dapat memiliki
dampak yang besar terhadap strategi penetapan harga perusahaan.
Faktor-faktor ekonomi seperti booming atau resesi, inflasi dan tingkat
bunga mempengaruhi keputusan penetapan harga karena dapat
mempengaruhi baik biaya produksi maupun persepsi konsumen
terhadap harga dan nilai produk. Perusahaan juga harus
mempertimbangkan reaksi penjual terhadap berbagai tingkat harga.
Perusahaan harus menetapkan harga yang memberikan keuntungan
yang cukup pada penjual, mendorong mereka agar lebih mendukung,
dan membantu mereka menjual produk secara efaktif. Pemerintah juga
merupakan pengaruh eksternal yang penting lainnya dalam keputusan
penetapan harga. Keprihatinan sosial mungkin bisa juga
diperhitungkan. Dalam menetapkan harga, penjualan jangka pendek,
pangsa pasar dan tujuan keuntungan perusahaan mungkin harus
disesuaikan dengan pertimbangan-pertimbangan sosial yang lebih luas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
F. Biaya Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual
Biaya merupakan suatu hal yang penting dalam penntuan harga jual.
Biaya- biaya dalam menghasilkan suatu barang harus dicatat dengan benar dan
harus digolongkan sesuai dengan tingkah laku biaya. Biaya adalah
pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah
terjadi atau yang kemunkinannya akan terjadi untuk tujuan tertentu. (Mulyadi
2001 : 7).
Penggolongana biaya harus dilakukan dengan benar agar tidak terjadi
kesalahan dalam penetuan harga jual produk. Menurut Mulyadi (2001:14),
biaya yang terjadi didalam perusahaan manufaktur dapat digolongkan menjadi
3 yaitu :
1. Biaya produksi
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi
produk jadi. Biaya- biaya produksi ini terdiri dari :
a. Biaya Bahan Baku
Bahan baku adalah semua bahan yang membentuk bagian menyeluruh
produk jadi dan dapat diidentifikasi secara langsung pada produk yang
bersangkutan.
b. Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja adalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaan
pada semua karyawan yang ada dalam proses produksi, baik tenaga
kerja langsung maupun tidak langsung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
c. Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik adalah biaya selain biaya bahan baku dan
tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik merupakan biaya yang
palin kompleks dan tidak dapat diidentifikasi langsung pada produk,
maka pengumpulan biaya ini baru dapat dihitung pada akhir periode.
Dalam menghitung biaya ini, brdasar pada tarif yang ditentukan
dimuka. Unsur-unsur biaya ini anatara lain :
1) Biaya bahan penolong
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan agar terselesainya
produk tersebut, dan siap dijual kekonsumen.
2) Biaya listrik dan air
Biaya ini adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar listrik
dan air pabrik.
3) Biaya reparasi dan pemeliharaan
Biaya ini meliputi biaya pemeliharaan dan reparasi mesin-mesin
pabrik, peralatan pabrik dan kendaraan perusahaan.
4) Biaya penyusutan mesin-mesin dan alat-alat pabrik
Biaya ini merupakan biaya yang dianggarkan dari mesin-mesin
atau alat-alat yang digunakan dalam proses produksi. Biaya ini
dianggar setiap satu taun atau bulan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
2. Biaya Pemasaran
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan
pemasaran, contoh : biaya iklan, biaya promosi, biaya gaji bagian
pemasaran dan lain-lain.
3. Biaya Administrasi umum
Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengkoordinasi kegiatan
produksi dan pemasaran.
Dalam perusahaan manufaktur, biaya pemasaran dan administrasi
umum dapat disebut non produksi.
G. Metode Penentuan Harga Jual
Faktor biaya merupakan faktor yang berasal dari perusahaan, sehingga
lebih mudah dalam menanganinya. Biaya juga menggambarkan batas
minimum yang harus dipenuhi perusahaan untuk harga jual produknya.
Menurut Basu swastha (2005 : 154), metode penetuan harga jual yang
berdasarkan biaya dalam bentuk yang paling sederhana yaitu :
a. Cost Plus Pricing Methode
Penetuan harga jual cost plus pricing, biaya yang digunakan
sebagai dasar penentuan, dapat didefinisikan sesuai dengan metode
penetuan harga pokok produk yang digunakan. Dalam metode ini, penjual
atau produsen menetapkan harga untuk satu unit barang yang besarnya
sama dengan jumlah biaya perunit, ditambah dengan suatu jumlah laba
yang diinginkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Dalam menghitung cost plus pricing, digunakan rumus :
b. Mark Up Pricing Methode
Mark up pricing banyak digunakan oleh para pedagang. Para
pedagang akan menentukan harga jualnya dengan cara menambahkan
mark up yang diinginkn pada harga beli persatuan. Presentase yang
ditetapkan berbeda untuk setiap jenis barang. Dalam menghitung harga
jual, menggunakan rumus :
Mark up adalah : jumah kenaiakan harga atas biaya unit total (Kent B.
Monoe, 2000 : 607).
c. Penentuan Harga Oleh Produsen
Dalam metode ini, harga yang ditetapkan oleh perusahaan awal
dari rangkaian harga yang ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan lain
dalam saluran distribusi. Karena itu , penetapan harga oleh produsen
memegang peranan penting dalam menentukan harga akhir barang.
Dalam mnetapkan harga jualnya, produsen dapat berorintasi pada
biaya. Proses penetapan harga dimulai dengan menghitung biaya per unit
barang yang dihasilkan kemudian menambahkan sejumlah mark up
tertentu. Produsen menggunakan rumus yang mereka anggap cocok bagi
mereka, tentunya berdasarkan pengamatan atas produk yng
Biaya Harga Jual = Biaya Total + Margin
Harga Jual = Harga Beli + Mark up
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
dihasilakannya. Setiap produk mempunyai pola biaya yang berbeda satu
sama lainnnya.
Karena banyaknya biaya yang ikut berpengaruh pada biaya barang,
maka terkadang harga ditetapkan dengan pemikiran langsung. Cara ini
disebut naive cost plus methode, yaitu penetapan harga secara apa adanya.
Harga ditetapkan dengan menambah mark up yang dianggap pantas pada
biaya barang. Biaya per unit dihitung dengan menganggap bahwa semua
barang telah terjual dalam periode yang lalu. Lalu biaya total yang terjadi
pada bulan tersebut dibagi dengan volume produksi.
H. Metode Penentuan Harga Jual Cost Plus
Pendekatan produksi sangat menentukan dalam penetapan harga jual
karena biaya – biaya yang dikumpulkan dengan metode berbeda akan
mengasilkan harga jual yang berbeda. Menurut Mulyadi, (2001 : 18) dalam
penetunan harga pokok produksi terdapat 2 metode :
1. Full costing methode
Dalam pendekatan full costing untuk penentuan harga jual
berdasarkan metode cost plus, pengertian harga adalah biaya untuk
memproduksi satu unit produk ditambah dengan biaya non produksi. Full
costing adalah penetuan harga pokok produk yang membebankan seluruh
biaya produksi, baik yang bersifat tetap maupun variabel kepada produk
(Mulyadi, 2001 : 378).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
2. Variabel costing methode
Variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok
produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku
variabel, kedalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhad pabrik ditambah
dengan non produksi variabel dan biaya tetap.
Perbedaan dari kedua metode ini terletak pada perlakuan biaya-
biaya yang bersifat tetap (biaya tetap). Methode full costing
memperlakukan biaya tetap sebagai komponen dalam penentuan harga
pokok produk. Sedangkan variabel costing memperlakukan biaya tetap
dengan tidak memasukkan kedalam komponen penentuan harga pokok
produk. Perbedaan perlakuan ini didasarkan pada biaya tetap kurang
relavan dalam penetuan harga pokok produk.
Strategi penetapan harga bertujuan untuk menguarangi atau bahkan
menghilangkan persaingan sehingga perusahaan mampu menempatkan
produknya pada pangsa pasar.
I. Alasan Dan Kelemahan Dalam Penggunaan Data Biaya
Penentuan Harga yang berdasarkan biaya banyak digunakan oleh
perusahaan, karena perusahaan dapat mengetahui batas minimal yang harus
ditetapkan terhadap harga jualnya. Menurut Supriono (2006 : 364), alasan-
alasan data biaya sebagai dasar penentuan harga jual adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
1. Harga jual berdasarkan cost plus dapat merupakan titik awal kearah harga
jual yang dapat diterima sesuai dengan kendala-kendala tertentu yang ada.
2. Biaya dapat dipandang sebagai suatu batas bawah perlindungan atau
penjagaan agar harga jual tidak ditentukan terlalu rendah sehingga
menimbulkan kerugian.
3. Formula harga jual berdasarkan cost plus dapat digunakan untuk
mempelajari secara mendalam biaya para pesaingnya, atau dapat
membantu manajemen untuk mempredisikan keputusan harga yang akan
dibuat oleh para kompetitornya.
4. Harga jual yang ditentukan dengan formula cost plus mungkin bersifat
sementara, dan akan diubah jika waktu dan kondisi sudah memungkinkan.
Disamping alasan-alasan diatas, metode penentuan harga jual
berdasarkan biaya juga memiliki kelemahan. Kelemahan-kelemahan
penentuan harga jual dengan cost plus menurut Supriyono (2001 : 351) yaitu :
1. Metode cost plus mengabaikan faktor permintaan dan penawaran.
2. Besarnya biaya per satuan berubah-ubah dipengaruhi oleh volume
produksi.
3. Metode cost plus tidak menggambarkan persaingan. Harga jual tidak
dipengaruhi biaya saja tetapi juga dipengaruhi oleh persaingan dan
tersedianya oleh produk-produk alternatif berdasarkan harganya.
4. Biaya yang digunakan biaya masa lalu maupun masa kini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
5. Metode cost plus tidak mempertimbangkan berbagai faktor atau tujuan
perusahaan selain laba misalanya peraturan pemerintah, kesejahteraan
masyrakat, dan sebagainya.
J. Kerangka Pemikiran
Gambar 2. 1.
Siklus Akuntansi Biaya
Sumber : Mulyadi, (1999). Akuntansi Biaya, Edisi 5.
Pembahasan dimulai dengan mengumpulkan data-data mengenai
biaya-biaya produksi perusahaan dalam satu periode guna menentukan harga
jual produk benang pada PT. Dan Liris. Siklus kegiatan perusahaan dimulai
dengan pengolahan bahan baku benang dibagian produksi dan berakhir
dengan penyerahan produk jadi benang ke gudang. Dalam PT. Dan Liris,
Penentuan Harga Pokok Bahan Baku yang dibeli
Pengumpulan Biaya Produksi
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Penentuan Harga Pokok yang dipakai
Biaya Overhead Pabrik
Penentuan Harga Pokok Produk Jadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga pokok bahan baku
benang yang dimasukkan dalam proses produksi, dilanjutkan dengan
pencatatan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang
dikonsumsi untuk produksi, serta berakhir dengan disajikannya harga pokok
produk jadi benang yang diserahkan oleh bagian produksi ke bagian gudang.
Dalam pembahasan ini penulis kemudian menjabarkan penetapan harga
menurut perusahaan dan penulis sehingga dapat ditarik kesimpulan dari hasil
perbandingan tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Dan Perkembangan PT. Dan Liris Sukoharjo
PT. Dan Liris berdiri sesuai dengan akta Notaris, tanggal 25 April
1974, dengan SK Kehakiman No. YA.5/313/23 bertanggal 23 Agustus
1974. Sedangkan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) No.
182/11.35/PB/VII/1991/P.I dengan Tanda Daftar Perusahaan No.
113511700008. Pada mulanya PT. Dan Liris merupakan perusahaan
khusus pertenunan yang sebagian digunakan untuk industri (Batik Keris,
cikal bakal). Nama Dan Liris sendiri berasal dari kata Udan Liris,
merupaka suatu jenis motif batik yang secara filosofis mempunyai arti :
udan = hujan, liris = rintik-rintik, (dan terus menerus), sehingga
diharapkan agar kelangsungan hidup (atau rejeki) yang didapat perusahaan
ini bisa berjalan stabil dan terus menerus. Udan Liris juga merupakan
desain unggulan dari produk Keris Group. Pada akhirnya kata Udan Liris
disingkat menjadi Dan Liris yang selanjutnya dijadikan nama PT. Dan
Liris.
Latar Belakang berdirinya PT. Dan Liris, dimulai pada tahun 1920
sebagai home industry batik. Kemudian pada tahun 1940 mulai diberi
nama “ Keris”. Pada tahun 1966 Pemerintah membuka kesempatan yang
seluas;luasnya bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
baik bersala dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan
Penanaman Modal Asing (PMA). Dengan adanya kebijakan tersebut,
maka perusahaan home industry batik menjadi Perseroan Terbatas dengan
nama PT. Batik Keris pada tahun 1971. Sejak itu PT. Batik Keris
menerima permintaan produk yang terus meningkat dari waktu ke waktu
dari para konsumen. Selanjutnya PT. Batik Keris mengambil langkah
untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dan untk mengantisipasi agar
tidak terganggu aktivitas produksi PT. Batik Keris apabila suatu saat
perusahaan mengalami kesulitan karena terjadi fluktuasi harga bahan baku
di pasaran, maka didirikanlah perusahaan pensuplai bahan baku tekstil dan
batik yaitu PT. dan Liris.
Kegiatan usaha PT. Dan Liris dimulai hanya degan satu bidang
saja, yaitu pertenunan (weaving). Lokasi pabrik tenun pada mulanya
berada di Jl. Adi Sucipto, Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu,
Kabupaten Karanganyar. Seiring dengan berkembangnya perusahaan,
maka didirikanlah pabrik perajutan dan garment di lokasi yang sama
sehingga pada tahun 1982 juga didirikan pabrik permintalan hingga
menjadi industry tekstil terpadu, dengan adanya produksi cetak (printing)
dan pembuatan kain bermotif batik (finishing). Karena semakin pesatnya
perkembangan perusahaan, maka pada tahun 1983 lokasi pabrik
dipindahkan ke Desa Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo
hingga sekarang, dan pada akhirnya menjadi indusri tekstil terpadu dengan
unit usaha permintalan (spinning), pertenunan (weaving), pencelupan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
pewarnaan (dyeing), penyempurnaan (finishing), pencetakan tekstil
bermotif (printing) dan konfeksi pakaian jadi (garment).
Kapasitas produksi yang terpasang yaitu :
a. Benang : 8.500 ball/ bulan
b. Kain Greige : 7.500.000 meter/ bulan
c. Kain Jadi & Printing : 5.500.000 meter/ bulan
d. Pakaian Jadi : 950.000 pieces/ bulan
Sebagian besar benang tenun tersebut digunakan sendiri oleh PT.
Dan Liris, sedangkan kain greige, kain jadi dan printing sebagian di jual di
dalam negeri sedangkan sisanya dijual eksport (untuk kualitas A). Bahan
baku benang dan tekstil yang dihasilkan terbuat dari serat katun, polyester,
atau campuran keduanya. Saat ini PT. Dan Liris dipegang oleh generasi
ketiga yaitu Ibu Michelle Tjokrosaputro (generasi pertama pendiri adalah
Kasoem Tjokrosaputro, dan dikembangkan oleh generasi kedua yaitu
Handiman Tjokrosaputro).
2. Tujuan Perusahaan
Sebagai Peusahaan yang telah dikelola secara profesional, PT. Dan
Liris telah menetapkan visi dan misi untuk kemajuan perusahaan.
a. VISI
1) Menjadi perusahaan tekstil yang terintegrasi yang terkenal sebagai
yang terbaik terutama oleh pemegang saham , pelanggan, dan
karyawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
2) Menjadi Produsen tekstil yang dipercaya dan mampu menyediakan
produk yang sesuai harapan pelanggan melalui aplikasi sistem
secara berkesinambungan.
3) Terus meningkatkan sumber daya untuk dapat seoptimal mungkin
memanfaatkan kemampuan dibidang teknologi, produksi dan
pengolahan.
b. MISI
1) Menjadi perusahaan tekstil yang terintegrasi yang dapat
memuaskan pemegang saham melalui profit, dan pelanggan
melalui baiknya pelayanan pelanggan, kualitas dan harga.
2) Menyediakan lingkungan kerja yang menekankan kejujuran,
kehati-hatian, keamanan dan penghargaan berdasarkan hasil.
3) Menyediakan lingkungan kerja yang menekankan kejujuran,
kehati-hatian, keamanan dan penghargaan berdasarkan hasil.
Untuk mendukung tercapainya visi dan misi tersebut perusahaan
telah menetapkan suatu slogan yaitu “Moving Together Towart
Excellence” ( Maju Bersama Menjadi yang Terbaik).
Untuk mencapai visi serta menjalankan misi dan sasaran perusahaan
ditetapkan tuntutan yang diwujudkan dalam bentuk filosofi / slogan
perusahaan itu. Slogan itu berfungsi sebagai motifasi dan panduan bagi
karyawan dalam menjalankan profesi serta tanggung jawabnya dengan
penuh legalitas dan integritas yang tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Selain visi dan misi yang ditetapkan tersebut, PT. Dan Liris juga
mempunyai sasaran umum perusahaan. Sebagaimana telah dicantumkan
dalam sasaran dan rencana yang ditetapkan PT. Dan Liris, yaitu :
a. Membeli dan memperbaiki mesin
b. Menerima dan melatih karyawan yang berarti di pabrik maupun di
manajemen.
c. Membuat program, struktur dan target baru.
3. Lokasi PT. Dan Liris – Sukoharjo
PT. Dan Liris berdiri di atas lahan seluas ± 45 hektar, dengan kantor
pusat/pabrik di Kelurahan Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten
Sukoharjo-57193. PT. Dan Liris terletak di tempat yang cukup strategis
dan mudah dijangkau, diantaranya :
a. Utara : Desa Gambiran, Jati, kota Surakarta.
b. Timur : Kelurahan Tipes, Cemani, Pasar Klewer
c. Selatan : Desa Candi, Grogol, arah jalur Wonogiri
d. Barat : Desa Banaran, Laweyan(merupakan wilayah home
industry batik), arah Jalur Yogyakarta, Semarang.
Lokasi PT. Danliris ini dibagi menjadi 3 area, yaitu :
a. Teksti ada 3 Area
1) Spinning Area (Tempat Permintalan)
2) Weaving Area ( Tempat Penenunan)
3) Finishing dan Printing ( Tempat Cetak dan Penenunan kain)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
b. Garmen ada 5 Area, yaitu :
1) Konveksi 1
2) Konveksi 2
3) Konveksi 3
4) Konveksi 4
5) Konveksi 5
Selain di kabupaten Sukoharjo, PT. Dan Liris mempunyai cabang
ibukota Negara tepatnya di Panin Bank Center Building 7th floor jalan
Jendral Sudirman No.1 Jakarta 10270-Indonesia. Selain itu PT.Dan Liris
juga mempunyai kantor cabang industri di wilayah Kabupaten
Karanganyar tepatnya di Blubukan, Colomadu, Karanganyar.
4. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi pada PT. Dan Liris meliputi skema organisasi
dan penjabaran tugas yaitu tanggung jawab dan wewenang masing-masing
jabatan.
a. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi merupakan gambaran secara sistematis
tentang hubungan tugas dan tanggung jawab antara bagian-bagian
yang ada dalam organisasi. Dengan adanya struktur organisasi ini,
dapat diketahui wewenang dan tanggung jawab dari tiap-tiap elemen
yang memegang jabatan dalam organisasi, sehingga mereka dapat
bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Dalam penyusunan struktur organisasi perusahaan, PT. Dan Liris juga
memperhatikan tujuan dan strategi organisasi, sumber daya manusia
yang dimiliki, dan lingkungan yang melingkupinya. Struktur
organisasi pada PT. Dan Liris di Sukoharjo berbentuk divisi dan staff
sesuai dengan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu.
Sehingga menggambarkan dengan jelas mengenai pemisahan antara
tugas, wewenang dan kepada siapa pelaksanaan tugas tersebut di
pertanggung jawabkan. Oleh karena itu, struktur organisasi perusahaan
sangat penting dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan yang
diharapkan.
Berdasarkan hal tersebut diatas, struktur organisasi pada PT.
Dan Liris di Sukoharjo terlampirkan.
b. Penjabaran Tugas
Dari sturuktur organisasi yang ada pada PT. Dan Liris di
Sukoharjo dapat dijelaskan secara garis besar tugas masing – masing
pejabat fungsional sebagai berikut :
1) Dewan Komisaris
a) Mengawasi dan mentertipkan pelaksanaan dan tujuan
perusahaan berdasarkan kebijakan umum perusahaan yang
telah ditetapkan.
b) Mengatur dan mengkoordinasi kepentingan para pemegang
saham sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
c) Memberikan penilaian dan mewakili para pemegang saham
atas pengesahaan neraca dan perhitungan laba rugi tahunan
yang disampaikan.
2) Presiden Direktur
a) Sebagai pejabat tinggi yang memimpin perusahaan bersama
dengan Kepala Divisi.
b) Menjaga kelangsungan hidup perusahaan
c) Merencanakan, mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan
kegiatan perusahaan.
d) Mempertanggungjawabkan semua hasil kegiatan perusahaan yang
telah dijalankan kepada Dewan Komisaris.
3) Kepala Divisi
a) Merencanakan serta mengembangkan rencana untuk pencapaian
tujuan perusahaan termasuk kebijakan dan sasaran mutunya.
b) Menetapkan metode dan kebijakan sebagai alat untuk dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan.
c) Mengendalikan dan mengawasi Pimpinan di bawahnya (Kepala
Bagian) agar dapat menjalankan tugas yang dibebankan.
d) Menampung dan atau menciptakan suasana yang memungkinkan
adanya penemuan-penemuan baru untuk mencapai tujuan
perusahaan secara maksimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
4) Kepala Bagian
a) Melaksanakan sasaran jangka panjang dan pendek yang ditetapkan
oleh Direksi atau Pimpinan di atasnya dan menerjemahkan ke
dalam pelaksanaan kerja bagian yang dipimpinnya.
b) Melaksanakan tindakan perbaikan / pencegahan dari temuan
internal / eksternal audit, complain pelanggan dan Tinjauan
Manajemen.
c) Mengelola dan mengontrol semua kegiatan sistem mutu dalam
bagiannya.
d) Memberikan moivasi bawahan guna meningkatkan produktivitas
kerja.
e) Merencankan kebutuhan pelatihan.
5) Kepala Seksie
a) Mengkoordinir / member arahan dan mengendalikan pelaksanaan
kegiatan kerja sehari-hari kepada kelompok-kelompok kerja / sub-
sub seksie di bawahnya agar terjamin bahwa sasaran jangka
pendek dapat tercapai.
b) Mendata atau mengevaluasi, mengusulkan / menetapkan tindakan
perbaikan dan memberikan laporan kepada Kepala Bagian tentang
kemajuan realisasi pekerjaan yang telah dicapai maupun kesulitan-
kesulitan / hambatan – hambatan yang belum dapat diatasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
c) Merencanakan, mengatur, dan menyiapkan semua perlengkapan
kerja yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan.
d) Memberikan pelatihan kepada bawahan yang berkaitan dengan
kebijaksanaan dan sasaran mutu.
e) Mengembangkan merancang, meningkatkan sasaran kerja dan
memastikan bahwa bawahan bekerja sesuai dengan sasaran kerja
yang telah ditetapkan.
6) Kepala Sub Seksie / Staff
a) Mengatur pelaksanaan kerja berdasarkan rencana kerja ( prosedur
Pengendalian, Intruksi Kerja, Plannin yang ditetapkan dan
Monitoring Proses) dan tugas lain yang dibebankan pimpinan.
b) Mengkoordinir, membina / melatih karyawan agar dapat
melaksanakan pekerjaan sesuai kebijakan dan sasaran mutu
perusahaan.
c) Mengontrol semua tahapan kerja agar dapat dicegah
penyimpangan – penyimpangan kerja yang memungkinkan dapat
terjadinya ketidaksesuaian produk.
d) Memberi dorongan dan mengevaluasi serta melaporkan semua
kegiatan pelaksanaan kerja.
e) Mengoptimalkan semua kegiatan kerja yang menjadi tanggung
jawabnya.
5. Aspek Sumber Daya Manusia
a. Jenis Karyawan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Salah satu komponen terpenting dalam suatu perusahaan adalah
kepemilikan sumber daya manusia yang memiliki mutu bagus dan
tingkat kecerdasan yang tinggi. Untuk itu sumber daya manusia yang
profesional sangat dibutuhkan perusahaan sebagai keefektifan dan
keefisiensian setiap kegiatan perusahaan. Hingga saat ini PT. Dan Liris
telah memperkerjakan 15.000 karyawan dengan tingkat pendidikan
yang bervariasi mulai ari SMA, D1, D2, D3, S1, dan S2. Berdasarkan
keterikatan kerjanya PT. Danliris memebgi karyawannya menjadi 2
kelompok, yaitu :
1) Karyawan Tetap atau staff
Karyawan tetap yaitu karyawan yang bekerja dikantor PT.
Dan Liris dengan status sebagai pegawai tetap. Mereka diangkat
oleh pimpinan melalui kepala bagian personalia dimana
pengangkatan pegawai tersebut disesuaikan dengan peraturan yang
berlaku dipeusahaan. Tingkat pendidikan minimal untuk menjadi
karyawan tetap adalah D3 dan sederajatnya.
2) Karyawan Tidak Tetap
Karyawan harian atau borongan yang bekerja musiman atau
harian pada perusahaan. Mereka bekerja apabila perusahaan sedang
mengerjakan suatu pesanan dalam jumlah yang cukup besar,
sehingga jumlah tenaga kerja ini disesuaikan dengan kebutuhan.
Tingkat pendidikan minimal untuk karyawan tidak tetap adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
lulusan SMA dan di dalam melaksanakan pekerjaan mereka berada
di bawah pengawasan pelaksanaan proyek.
b. System Pembagian Jam Kerja Peusahaan
Untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan kegiatan
operasional perusahaan setiap harinya, agar tercapai efektifitas dan
efisiensi perusahaan, maka perlu adanya peraturan jam kerja.
Karyawan PT. Dan Liris bekerja selama 6 (enam) hari dalam
seminggu, dengan perincian sebagai berikut :
1) Kantor (day shift )
Senin – Kamis : 08.00 – 16.00 (jam istirahat : 12.00 – 13.00)
Jum’at : 08.00 – 16.30 (jam istirahat : 12.00 – 13.00)
Sabtu : 08.00 – 13.00 ( tanpa istirahat )
2) Produksi (shift)
Shift 1 : 06.00 – 14.00 (jam istirahat : 09.00 – 10.00)
Shift 2 : 14.00 – 22.00 (jam istirahat : 18.00 – 19.00)
Shift 3 : 22.00 – 06.00 (jam istirahat : 02.00 – 03.00).
c. Upah dan Sistem Penggajian
Upah dan sistem penggajian merupakan balas jasa yang
diberikan perusahaan kepada karyawan. Sistem pengupahan yang
dilakukan oleh PT. Dan Liris yaitu berupa gaji bulanan, dimana
besarnya gaji yang ditetapkan oleh menteri tenaga kerja, posisi dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
lamanya karyawan tersebut bekerja. Upah diberikan kepada karyawan
harian atau karyawan borongan. Besarnya upah yang diberikan
disesuaikan dengan tingginya tingkat pendidikan dan jabatan
karyawan, gaji yang diterima setiap bulannya berkisar antara Rp
750.000,00 sampai Rp 5.000.000,00 perbulan.
Kenaikan gaji atau jabatan akan diberikan kepada pegawai
apabila telah memenuhi syarat sebagai berikut :
1) Prestasi kerja baik minimal selama setahun penuh masa kerja
terakhir.
2) Melaksanakan tugas dan kewajiban dengan baik dan penuh
tanggung jawab.
3) Disiplin dan loyal terhadap perusahaan.
4) Kenaikan jabatan kan diberikan apabila ada lowongan yang sesuai
dengan rencana perusahaan.
d. Program Kesejahteraan dan tunjangan karyawan
Kesejahteraan akan sangat menunjang prestasi karyawan dalam
menjalankan aktivitasnya di dalam perusahaan. Untuk meningkatkan
motivasi karyawan dalam bekerja di PT. Dan Lliris menetapkan
kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan karyawan
diantaranya :
1) Pemberian cuti untuk karyawan yang telah bekerja selama setahun
penuh berhak atas istirahat atau cuti tahunan paling lama 7 (tujuh)
hari kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
2) Fasilitas olahraga senam yang diadakan setiap hari jumat jam 07.00
– 08.00 WIB.
3) Penggantian biaya perawatan dan kesehatan bagi karyawan atau
keluarga.
4) Adanya koperasi simpan pinjam bagi karyawan.
5) Perusahaan menyediakan sarana transportasi bagi karyawan.
6) Sumbangan kematian bagi karyawan atau keluarga yang
meninggal.
7) Fasilitas rekreasi yang diadakan satu tahun sekali.
8) Jaminan sosial asuransi tenaga kerja dan asuransi jiwasraya.
e. Sistem Pemberhentian Karyawan
Sistem pemberhentian karyawan yang dilakukan oleh PT.
Dan Liris disebabkan oleh beberapa hal, anatara lain :
1) Melanggar peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh PT. Dan Liris.
Dimana karyawan yang brsangkutan telah diberi peringatan
sebelumnya sebanyak 3 ( tiga ) kali tetapi tidak menghiraukan
peringatan tersebut.
2) Tidak lulus pada masa training.
3) Pemberhentian kerja atas permintaan karyawan itu sendiri.
4) Pemberhentian kerja yang diakibatkan dari kematian karyawan
karena sakit atu kecelakaan.
f. Jumlah Karyawan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Jumlah karyawan pada perusahaan PT. Dan Liris di Sukoharjo,saat ini
seluruhnya mempunyai jumlah karyawan sejumlah 6239 orang (data
per januari 2010).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
6. Proses Produksi
Dalam proses produksi perusahaan PT. Dan Liris khususnya divisi
Spinning 1 membutuhkan ketelitian dalam setiap tahapannya. Selain
menggunakan tenaga manusia yang profesional dalam setiap bidangnya,
PT. Dan Liris juga menggunakan mesin – mesin modern sebagai
pendukungnya. Secara lebih detail bisa dijelaskan sebagai berikut :
Proses Spinning (permintalan benang) merupakan proses paling
awal, yaitu dalam pembuatan serat menjadi benang. Bahan baku yang
digunakan dalam proses produksi benang pada Spinning I adalah serat
alam yaitu kapas (cotton). Adapun flow proses produksi benang pada
Spinning I adalah :
1) Blowing
Bertujuan untuk membuka pembukaan kapas, membersihkan
kapas, dan juga mixing atau pencampuran berbagai jenis kapas.
2) Carding
Bertujuan untuk meluruskan serat, pemisahan antara serat panjang
dengan serat pendek.
3) Lap former
Bertujuan untuk membuat lap untuk proses berikutnya dan
perangkapan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
4) Drawing
Bertujuan untuk perangkapan, mengurangi ketidakrataan, dan
penyempurnaan kapas (cotton).
5) Combing
Bertujuan untuk pensejajaran, pemisahan serat antara panjang
dengan serat pendek dan terakhir pembersihan.
6) Flyer
Bertujuan untuk roving dan pemberian twist (pembentukan
puntiran)
7) Ring Spinning
Bertujuan untuk mengumpulkan benang dan terakhir penomeran
benang.
8) Winder
Merupakan proses tahap akhir dari proses spinning, yang bertujuan
untuk penggulungan menjadi besar, menghilangkan cacat pada
benang, dan terakhir adalah digulung secara berulang-ulang jika
terjadi kesalahan dalam penggulungan sebelumnya.
7. Pemasaran
Produk yang telah diproduksi oleh perusahaan perlu di pasarkan
agar para konsumen dapat mengenal produk. Dalam memasarkan
produknya PT. Dan Liris tidak hanya menyalurkan produknya di daerah
eks- karisidenan Surakarta saja tetapi juga di pasarkan kekota-kota besar di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
seluruh Indonesia. Dalam memasarkan produknya perusahaan menetapkan
beberapa kebijakan :
a. Kebijakan Produk
Perusahaan memproduksi tekstil dengan kualitas terbaik. Untuk
menjaga kualitas, perusahaan menggunakan bahan baku pilihan serta
menggunakan peralatan canggih dalam proses produksi.
PT. Dan Liris mempunyai 2 produk unggulan yaitu :
1) Catton 30 (C30)
2) Catton 40 (C40)
b. Kebijakan Harga
Harga produk pada PT. Dan Liris disesuaikan dengan kualifikasi
produknya. Perusahaan juga memperhatikan standar harga-harga
produk yang ada dipasaran. Untuk itu perlu dilakukan penetapan harga
yang sesuai dengan keadaan dan permintaan pasar agar konsumen
tidak mudah bepindah membeli produk pesaing. PT. Dan Liris
menetapkan harga jualnya dengan menggunakan Naive Cost Plus
Methode yaitu penetapan harga yang apa adanya. Dalam menentukan
harga, perusahaan mengharapkan laba yang maksimal.
c. Kebijakan Distribusi
Kebijakan distribusi merupakan kegiatan penyaluran barang
atau jasa dari produsen ke konsumen. Penyaluran barang yang
dilakukan PT. Dan Liris ini menggunakan saluran distribusi tidak
langsung, dimana perusahaan menggunakan jasa perantara dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
penyampaian produk dari perusahaan ke konsumen. Daerah pemasaran
perusahaan berada diwilayah Jawa Tengah, Jawa Barat,Jawa Timur,
Kalimantan dan sabgian diekspor keluar negeri.
d. Kebijakan Promosi
Promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk
mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan
produk yang ditawarkan yang ditujukan untuk mempengaruhi
konsumen dan kemudian mereka menjadi tertarik untuk membeli
produk tersebut. Dalam mempromosikan produknya perusahaan
menggunakan elemen bauran promosi personal selling yaitu
menggunakan tenaga penjual salesman. Perusahaan tidak terlalu
gencar mmpromosikan produknya karena produk yang dihasilkan oleh
perusahaan sudah banyak dikenal oleh masyarakat, ini ditandai dengan
banyaknya pesanan akan barang sampai-sampai perusahaan kadang
kala susah memenuhi pesanan. Selain itu, perusahaan menggunakan
media promosi sampling untuk menawarkan produknya dengan cara
mengirim contoh produk benang pada calon pembeli.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
B. Laporan Magang Kerja
1. Tujuan Magang Kerja
Era globalisasi yang terus bergulir semakin cepat ini membawa
konsekuensi pada sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitasnya
terutama bagi mahasiswa yang berbekal pendidikan bangku kuliah untuk
mengaplikasikan ilmunya dengan sebaik-baiknya dan mampu bersaing.
Untuk dapat menghadapi persaingan dunia kerja dibutuhkan pengalaman.
Oleh karena itu, mahasiswa disarankan melakukan kegiatan magang kerja
sebagai pengenalan dan pengalaman di dunia kerja atau dunia bisnis.
Magang kerja merupakan bentuk kegiatan penunjang perkuliahan
diluar kampusnya yang berorientasi pada dunia kerja atau dunia bisnis.
Dalam kegiatan tersbut mahasiswa dapat mnerapkan tori-teori yang
didapat dibangku perkuliahan. Sebelum pelaksanaan magang kerja,
mahasiswa terlebih dahulu dibekali dengan berbagai ketrampilan dan
pengetahuan disamping keahlian yang dimiliki. Dengan demikian
mahasiswa memperoleh dan mempunyai kemampuan untuk ikut serta
memecahkan masalah yang dihadapi pada obyek magang kerja.
2. Manfaat Magang Kerja
a. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian yang diperoleh dari mahasiswa yang melakukan
permagangan kerja dapat dijadikan pertimbangan bagi perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
dalam mengambil keputusan yang lebih baik khususnya dalam
penentuan harga produk benang yang diterapkan perusahaan.
b. Bagi Mahasiswa
1. Agar mahasiswa mampu menerapkan teori yang diperoleh untuk
berfikir secara praktis dan kreatif terhadap segala masalah yang
dihadapi dalam dunia kerja.
2. Mempersiapkan mahasiswa untuk berfikir secara praktis dan
kreatif terhadap segala masalah yang dihadapi dalam dunia kerja.
c. Bagi Akademisi
Dengan adanya program permagangan yang dilakukan oleh
Universitas Sebelas Maret Surakarta akan mampu mneghasilkan
mahasiswa yang memiliki kemampuan kerja yang sebanding dengan
para pekerja profesional yang telah ada.
3. Laporan Pelaksanaan Magang Kerja
a. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang
Tempat : PT. Dan Liris Kelurahan Banaran, Kecamatan Grogol,
Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia.
Waktu : Satu Bulan ( 16 Januari - 16 Februari)
b. Kegiatan Magang
Magang kerja selama satu bulan dimulai pada tanggal 16 Januari – 16
Februari 2011. Pelaksanaan magang kerja selama 6 (enam) hari dalam
1 minggu yaitu :
Hari Senin – Kamis : Pukul 08.00 - 16.00 WIB
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Hari Jumat : Pukul 08.00 – 16.30 WIB
Hari Sabtu : Pukul 08.00 – 13.00 WIB
1) Minggu Pertama
Pembimbing Bapak Rudi Kurniawan selaku Kepala Bagian
Penjualan dan Bapak Sri Hendratno selaku Kasie Penjualan
Benang. Kegiatan yang dilakukan yaitu :
a) Pengenalan kepada karyawan kantor penjualan benang
b) Penempatan dikantor penjualan benang untuk mempelajari
jalannya proses kinerja perusahaan dalam urusan penjualan
produk benang kepada konsumen.
c) Mempelajari dan mengamati flow proses produksi benang dari
bahan baku kapas sampai menjadi produk benang di bagian
Spinning I dan Spinning II.
2) Minggu Kedua
Pembimbing Ibu Mul beserta staff lain di bagian penjualan benang
PT. Dan Liris.
a) Membantu memasukkan data-data Aval benang SPI, SPII, dan
SPIII.
b) Membantu untuk filling dokumen penjualan benang.
c) Membantu membuat Sales Contract atas produk yang sudah
dipesan konsumen.
d) Membantu Making Sample benang untuk di kirim kepada calon
pembeli.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
3) Minggu Ketiga
Pembimbing Ibu Khoir dan Ibu Mul beserata staff lain dibagian
penjualan benang PT. Dan Liris.
a) Mempelajari mengenai pemasaran benang.
b) Mempelajari flow proses penjualan benang dari Disposisi
sampai barang dikirim ke pembeli.
c) Membantu membuat amlop dengan menerapkan ilmu
korespondensi.
d) Membantu menginput data – data monitoring benang.
4) Minggu keempat
Bapak Sri Hendratno selaku Kasie Penjualan Benang dan dibantu
oleh Ibu Mul dan bserta staff lain di bagian penjualan benang PT.
Dan Liris.
a) Mencari data-data , mempelajari, mencermati data-data yang
telah diberikan perusahaan, serta melakukan tanya jawab
dengan karyawan PT. Dan Liris terkait data yang dibutuhkan
dalam penulisan Tugas Akhir.
b) Memberikan sedikit kenang-kenangan untuk perpisahan pada
hari hari terakhir magang di PT. Dan Liris.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
C. Pembahasan Masalah
1. Metode Penentuan Harga Jual Pada PT. Dan Liris Sukoharjo
Dalam penentuan harga unsur yang sangat penting adalah rincian
biaya, dan kemudian metode penetapan yang dipakai. PT. Dan Liris dalam
menentukan harga jualnya menggunakan metode Naive Plus Methode
yaitu penetapan harga yang apa adanya. Harga ditetapkan dengan
menambahkan mark up yang dianggap pantas pada biaya barang. Biaya
per unit dihitung dengan menganggap bahwa semua barang telah terjual
dalam satu periode yang lalu. Biaya total yang terjadi pada bulan tersebut
dibagi dengan volume produksi. Adapun biaya-biaya produksi pada bulan
Januari 2012 yang penulis ambil sebagai contoh adalah produk benang
yang diproduksi di Spinning 1 adalah sebagai berikut :
a. Biaya Bahan Baku
Biaya Bahan Baku yang digunakan dalam memproduksi benang pada
Spinning 1 di PT. Danliris adalah menggunakan serat alami yaitu
Kapas (cotton). Benang adalah bahan mentah hasil dari proses
spinning pada kapas. Spinning adalah proses pemintalan kapas
menjadi benang.
TABEL III. 1
BIAYA BAHAN BAKU JANUARI 2012
Keterangan Penggunaan Harga Total
Kapas ( Cotton) 1,1Lbs Rp 54.644.672,73 Rp 60.109.140,-
TOTAL Rp 60.109.140,-
Sumber : PT. Dan Liris
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Tenaga Kerja Langsung merupakan balas jasa yang diberikan
oleh perusahaan pada semua karyawan yang ada dalam proses
produksi.
TABEL III. 2
BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG JANUARI 2012
Upah Jumlah Karyawan Total
12.800 75 Rp 960.000,-
10.000 100 Rp 1.000.000,-
TOTAL Rp 1.960.000,-
Sumber : PT. Dan Liris
c. Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik adalah biaya selain biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung yang digunakan dalam proses produksi. Biaya
overhead pabrik yang dihitung perusahaan berupa biaya tenaga kerja
tak langsung, biaya perawatan gedung, biaya listrik dan air dan biaya
reparasi peralatan pabrik. Adapun biaya overhead pabrik yang dihitung
dan ditentukan perusahaan sebagai berikut :
1. Biaya Tenaga kerja tidak langsung
Kebijakan perusahaan menentukan besarnya biaya tenaga kerja tak
langsung adalah sebesar Rp 400.000,-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
2. Biaya perawatan gedung
Untuk perwatan gedung, perusahaan mengaanggarkan sebesar Rp
250.000,-
3. Biaya listrik dan air
Perusahaan menghitung kebutuhan listrik dan air dalam memproduksi
produk dengan kode produk dengan material sebesar Rp 350.000,-
4. Biaya Reparasi peralatan pabrik berupa mesin dan peralatan lain
sebesar Rp 250.000,-
TABEL III. 3
BIAYA OVERHEAD PABRIK JANUARI 2012
Biaya Overhead Pabrik Biaya
Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung Rp 400.000,-
Biaya Perawatan Gedung Rp 250.000,-
Biaya listrik dan air Rp 350.000,-
Biaya Reparasi peralatan pabrik Rp 100.000,-
TOTAL Rp 1.100.000,-
Perusahaan juga menambahkan 10 % untuk biaya tidak terduga sehingga
BOP menjadi Rp 1.210.000,-
Sumber : PT. Dan Liris
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Dari uraian diatas didapatkan harga pokok produksi (HPP) sebagai berikut :
TABEL III.4
HARGA POKOK PRODUKSI JANUARI 2012
Jenis Biaya Jumlah
Biaya Bahan Baku Rp 60.109.140,-
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 1.960.000,-
Biaya Overhead Pabrik Rp 1.210.000.,-
TOTAL Rp 63.279.140
Sumber : PT. Dan Liris
2. Cara Perhitungan PT. Dan Liris Dalam Menentukan Harga Jual
Benang
a. Penentuan Harga Jual Benang Berdasarkan PT. Dan Liris Sukoharjo
PT. Dan Liris menggunakan patokakan atau standar C30
dalam menghitung harga pokok produksi (HPP) keseluruhan dan
penulis ambil sebagai contoh adalah perhitungan harga jual produk
benang dengan kode C40 yang dproduksi di Spinning I yaitu :
737,975.371.84140.279.633040
RpRpx =
Dalam satu bulan PT. Dan Liris Spinning 1 menghasilkan 1500
cone/bulan, jadi harga jual benang PT. Dan Liris per unit (cone) yaitu :
Harga Pokok Produksi = Rp 84.371.975,737 = Rp 56.247,983,-
Jumlah Unit/Volume Produksi 1500 Di bulatkan
= Rp 56.248,- /cone
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
b. Penentuan Harga Jual Benang Berdasarkan Penulis
Dalam menghitung harga pokok produksi dengan
menggunakan metode full costing yaitu dimana metode ini
memasukkan seluruh biaya baik yang berperilaku pada variabel tetap
maupun yang berperilaku variabel yang berhubungan dengan proses
produksi. Unsur-unsur biaya yang diperhitungkan dalam Harga Pokok
Produksi oleh PT. Dan Liris adalah biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Harga pokok produksi
dihitung dengan rumus
Penulis dalam menentukan harga jual benang pada PT. Dan
Liris menghitung dengan metode cost plus pricing dengan
menggunakan pendekatan full costing karena dari perhitungan harga
jual benang diatas PT. Dan Liris hanya memperhitungkan unsur biaya
produksi saja, sedangkan biaya non produksi tidak diperhitungkan.
Dalam penentuan harga jual cost plus pricing semua unsur biaya baik
unsur biaya produksi maupun non produksi harus diperhitungkan
menjadi biaya total. Baru kemudian menambahkan mark up atas biaya
tersebut sebagai harga jual produk.
Biaya Non Produksi pada PT. Dan Liris meliputi biaya
pemasaran dan biaya administrasi umum. Untuk biaya pemasaran
sebesar Rp 300.000,- yang mencakup biaya transportasi, biaya reparasi
HPP = BBB+BTK+BOP
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
transportasi serta biaya pemberian bonus penjualan kepada sales dan
agen.
1) Biaya Transportasi Rp 100.000,-
2) Biaya Penjualan Rp 100.000,-
3) Biaya Reparasi Transportasi Rp 100.000,-
Total Biaya Pemasaran Rp 300.000,-
Sedangkan untuk biaya administrasi umum sebesar Rp
200.000,- yang mencakup biaya pembelian alat-alat kantor, biaya
administrasi kantor serta niaya lain-lain.
1. Biaya pembelian alat-alat kantor Rp 100.000,-
2. Biaya administrasi kantor Rp 50.000.-
3. Biaya lain-lain Rp 50.000,-
Total Biaya Administrasi Umum Rp 200.000.-
Maka Perhitungan harga jual benang berdasarkan penulis
setelah memperhitungkan biaya non produksi adalah sebagai berikut :
Biaya Produksi = Rp 63.279.140,-
Biaya Non Produksi
Biaya Pemasaran = Rp 300.000,-
Biaya Administrasi & Umum = Rp 200.000,+
Biaya Total = Rp 63.779.140,-
Dan didapatkan perhitungan penentuan harga jual benang
melalui cost plus pricing dengan metode full costing dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
mengharap laba sebasar 20% oleh perusahaan PT. Dan Liris sebagai
berikut :
Harga jual = Biaya Total + ( 20% x Biaya total)
= Rp 63.279.140,- + (20% x Rp 63.279.140,-)
= Rp 75.934.968,-
Harga jual per unit (cone) = Harga Jual
Jumlah unit/ cone
= 1500
,-75.934.968Rp
= Rp 50.623,312,-
Di bulatkan
= Rp 50.624- / cone
Jadi harga jual cost plus pricing dengan metode full costing produk benang
di Spinning I dengan kode C40 dengan mengaharap laba sebesar 20% dari total
biaya yang telah ditetapkan perusahaan adalah Rp 50.624,- / cone
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisa data-data yang diperoleh pada PT. Dan
Liris, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Dalam menentukan harga jual, PT. Danliris menggunakan Naive Plus
Methode yaitu penetapan harga apa adanya dan belum sepenuhnya
menerapkan metode full costing dalam penentuan harga jual benang dan
perusahaan belum memasukkan biaya non produksi kedalam perhitungan
penentuan harga jual yaitu biaya pemasaran dan administrasi umum.
2. Hasil perhitungan penentuan harga jual benang di Spinning I berdasarkan
kebijakan PT. Dan Liris dengan menggunakan Naive Plus Methode yaitu
dengan perhitungan apa adanya dan menggunakan patokan C30 sebesar
Rp 56.248,- / cone
3. Setelah Penulis memasukkan biaya non produksi kedalam perhitungan
penentuan harga jual benang di Spinning I pada PT. Dan Liris Sukoharjo,
yaitu menjadi sebesar Rp 50.624,- / cone
4. Dilihat dari hasil perhitungan harga jual produk benang PT. Dan Liris
Sukoharjo, metode full costing sudah menghasilkan laba sesuai kebijakan
perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
B. Saran
Adapun saran yang hendak disampaikan kepada PT. Dan Liris yang kiranya
dapat bermanfaat bagi kemajuan perusahaan adalah :
1. PT. Dan Liris sebaiknya dalam menentukan harga jual produk
menggunkan cost plus pricing dengan metode full costing, karena dapat
menggambarkan biaya yang dikeluarkan perusahaan secara menyeluruh
dan bukan hanya sekedar perkiraan.
2. Dalam menghitung biaya total, sebaiknya biaya total yang dihitung bukan
hanya biaya produksi saja tetapi biaya non produksi yang mencakup biaya
pemasaran dan biaya administrasi umum.
3. Perusahaan hendaknya menambah fasilitas dan mesin produksi dan
melakukan renovasi terhadap gudang penyimpanan stock barang sehingga
memudahkan dalam pengambilan produk yang akan dimuat dan
memudahkan dalam perhitungan pada setiap periode.
4. Perusahaan dapat menggunakan harga jual benang yang telah dihitung
penulis disaat terjadi persaingan ketat antara perusahaan tekstil dengan
menurunkan harga jual benang sesuai hasil perhitungan penulis dan
perusahaan sudah mendapatkan untung 20%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifudin. 2003. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Gito Sudarmo, Indriyo 1999. Manajemen Pemasaran, Edisi I. Yogyakarta : BPFE
Kotler, Philip. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta : Erlangga
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2008, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta : Erlangga
Lamb Jr dan Charles W dkk, 2001, Pemasaran, Jakarta : Salemba Empat
Mc. Daniel, Carl dan Roger Gates. 2001. Riset Pemasaran Konteporer, Jakarta : Salemba Empat
Monroe, Kent.B, 2000, Pricing Making Profitable Decision, Jakarta : PT.Gramedia
Mulyadi, 2001, Akuntansi Biaya, Yogyakarta : BPFE UGM
Mulyadi, 1999, Akuntansi Biaya, Edisi 5. Yogyakarta : Aditya Media
Sumarni, Murni dan Salamah Wahyuni. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta : Andi Offset
Supriono, 2006, Proses Pengendalian Manajemen, Yogyakarta : BPFE UGM
Swastha, Basu dan Irawan, 2005, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta : Liberty
Tjiptono, Fandy.2008, Strategi Pemasaran, Edisi 3. Yogyakarta : Andi Offset